Tipe: Koran
Tanggal: 2005-03-23
Halaman: 13
Konten
WASPADA Mundur an. "Tapi menurut hemat ni langkah yang kurang demikian Mukhlis. renanya, tambah anggota A lainnya, pemilihan ke- aerah secara langsung ha- gera dilaksanakan. "Se- a untuk menghindari itu, asung segera dilaksana- kata Adriman Kimat. formasi terakhir yang di- h Waspada, lima nama- pejabat bupati telah dite- endagri. Diantaranya, Pen- Bupati Abdya, Burha- Sampe dan Gayo Lues Kasim. Juga disebut-sebut linya mantan Bupati Aceh Tarmizi Karim dan Aceh Nasruddin Daud untuk at kembali sebagai bupati upaten tersebut. hkan diinformasikan, intah Provinsi NAD akan tik para penjabat bupati/ pota tersebut, pada Kamis besok di gedung serba guna prov NAD (606) ga si menjadi pemasok semen Hibutuhkan dalam mere- ruksi Aceh. rporate Communications IT. R. Batara, di tempat ah menyatakan, keteram- yang dilatihkan tersebut kup keahlian tukang batu, g kayu dan konstruksi serta instalasi listrik. enurutnya, pelatihan ini berlangsung selama tiga u, dengan standar kualitas etat, sehingga lulusannya mendapat sertifikat yang arkan BLK. SAI adalah satu-satunya ahaan industri besar di aten Aceh Besar, yang me- an bagian dari Group La- Prancis, sebuah perusa- semen dan bahan bangu- erkemuka di dunia. ibat bencana gempa bumi unami, pabrik semen ter- ya di Lhoknga rusak parah. amun, T. R. Batara optimis, haan tersebut akan segera it. Ini terlihat, dua minggu musibah itu, PT. SAI telah ali mendistribusikan se- e seluruh Aceh. Dengan gan tiga terminal di Lhok- awe, Belawan dan Batam, I tetap konsisten memasok m ke pasar.(608) emerintah melalui Depar- Perikanan dan Kelautan aya dengan menyusun ber- program agar masyarakat ir bisa bangkit kembali bencana alam tersebut," apnya. -lain itu, Said juga berharap ara donatur dan LSM yang menyalurkan bantuannya la para nelayan di pesisir tu hendaknya terlebih da- melakukan koordinasi de- Dihak pemerintah, sehingga terjadi tumpang tindih da- enyalurannya nanti. u perlu kita ingatkan, agar an para donatur dan LSM mut bisa tepat sasaran dan Ca untuk semua kelompok an untuk pemberdayaan ali ekonominya pasca tsu- di daerah ini," demikian Said Mustafa.(604) NS Di ersyaratan pengumuman yang dike- an Direktur Pengolahan Kepegawaian Pusat, Drs. njanto tangga 15 Maret lalu, ada 9 (sembilan) per- tan yang harus dipenuhi ta yang sudah dinyatakan sebagai CPNSD untuk pe- lan penetapan NIP (nomor pegawai). Tenurut Zulfiadi sampai rin belum satu orang pun ta yang lulus melengkapi aratan administrasinya, ka baru pada tahap meng- I formulir pendaftaran ula- an penyiapan berbagai yaratan administrasi- tambahnya.(615) Waspada Jaka Rasyid gungsian Stadion Harapan X 0 b Sorot Medan Jangan Jadi Kota Mesum WASPADA Medan yang terus membangun ini semakin dipadati banyak orang. Berbagai kegiatan terus berlangsung, termasuk kegiatan asusila di tempat-tempat yang tak diperuntukkan untuk itu. Penggerebekan pun sering dilakukan aparat. Namun, hal klasik ini tetap saja berlangsung. Akankah kota Medan menjadi kota mesum? INI MEDAN BUNG. Kalimat seperti ini sudah begiu akrab di telinga banyak orang. Terkadang kalimat tadi berkonotasi positif. Namun bisa juga berkonotasi negatif. Pemahamannya bisa menjadi seperti ini, banyak penyimpangan yang terjadi berlangsung begitu saja. Peristiwa yang belakangan ini sering mencuat di media massa adalah seringnya tempat- tempat hiburan, penginapan, salon menjadi tempat transaksi seks. Juga sudah sangat sering media massa memberitakan tentang adanya pasangan yang bukan suami istri degerebek polisi di tempat A atau tempat B. Soal banyaknya tempat hiburan, salon, panti pijat atau penginapan yang menyimpang ini tentu saja bisa kita kaitkan dengan semboyan tadi, dalam konotasi yang negatif.. Peristiwa adanya pengerebekan sepasang insan sedang melakukan kegiatan seks di tempat yang seyogyanya tak mendapat izin untuk itu sudah menjadi hal jamak di kota Medan. Demikian juga soal peredaran Narkoba di tempat-tempat tersebut. Soal seringnya aparat mengerebek pasangan yang sedang kencan di tempat hiburan atau penginapan pun terkesan musiman. Padahal, sudah sejak lama keberadaan penginapan kelas melati ini di Medan. " Kita tak tahu siapa sebenarnya yang salah. Aparat mengerebek pasangan kencan tapi pemilik penginapan tak tersangkut. Demikian juga tempat penginapan. Lampu remang- remang dan sesekali sinar laser terpendar ke lantai dansa, lalu gelap lagi. Suasana tadi menghanyutkan setiap pasangan yang sedang menikmati musik yang menghentak adrenalin dan jantung. Ada pasangan yang berangkulan erat tanpa peduli pengunjung lain yang memadati tempat hiburan diskotik tersebut. Pasangan, yang umumnya masih muda itu ada yang tidak berangkulan akan tetapi bergoyang tubuh mengikuti alunan musik FAMILY FACIAL LULUR Bagaimana tak ada orang melakukan asusila orang ada penginapan yang disediakan," ujar seorang warga Medan memberi pendapat tentang seringnya ia mendengar adanya orang melakukan asusila di penginapan, salon atau tempat hiburan lainnya. CRIM Pendapat seperti itu banyak ditemui pada masyarakat Medan. Dan banyak pula masyarakat yang merasa gerah dengan kondisi tempat-tempat hiburan dan penginapan yang secara terselubung atau terang-terangan menjadi tempat penuangan syahwat itu.: Di Medan ini tidak begitu susah untuk mencari wanita dan tempat untuk melakukan hubunganb seks," bisik seorang warga Medan yang enggan disebut namanya. Yang menarik tentu saja, kota Medan yang baru-baru ini diberi julukan Serambi Madinah setelah daerah NAD sebelumnya telah menyandang gelar yang sama serambi Makkah. Tentu saja akan bertolakbelakang dengan kondisi yang ada. Kota Medan yang galak membangun untuk menuju kota metropolitan, dengan kondisi menjamurnya tempat-tempat yang menyalah tersebut, akankah masyarakatnya bisa mempertahankan nilai-nilai budaya dan agama? "Penyimpangan yang terjadi mulai dari lokasi hiburan malam seperti diskotik, tempat karoke dan sejenisnya sampai ke lokasi salon, wisma pangkas, pantai pijat. Kalau keberadaan hotel, sudahlah memang ada semacam legalitasnya. Tapi dengan kondisi seperti ini akan jadi kota yang bagaimana Medan ini ke depan. Bila tak segera dibenahi ini mengerikan," papar seorang warga Medan lagi. Biasanya, diskotek buka mulai pukul 22.00 dan berakhir 03.00, namun ada yang mengakhiri kegiatan itu menjelang pagi hari, lalu karena Minggu, maka sore sekitar pukul 16.00 sudah kembali beroperasi dengan pengunjung yang lebih padat sehingga berdesak-desakan. Suasana diskotek datang ke tempat itu. Para wanita yang rata- rata berusia muda itu telah siap melayani pelanggan yang datang mulai untuk urusan rambut, tubuh hingga melakukan praktek asusila atau melakukan kegiatan maksiat. Bahkan lagi, para wanita muda itu dapat diajak kencan ke loaksi lain. Artinya, di tempat itu seperti ajang pertemuan untuk menentukan tempat yang akan diinginkan bersama. Berbagai keterangan masyarakat yang dihimpun dan hasil investigasi yang Waspada di berbagai sudut kota Medan, awal pekan lalu, itu berbagai lokasi usaha boleh dikatakan telah melakukan berbagai Demikian juga untuk lokasi wisma pangkas, panti pijat kini telah berubah fungsi dipenuhi oleh para wanita muda belasan tahun dan para lelaki iseng atau para tubing (tua bangka) yang Wisata Atau Tempat Mesum? yang diputar DJ (Disc Jockey). Malam itu sangat padat pengunjung, maklum esoknya adalah Minggu alias libur, dan memang demikian keadaan tempat hiburan di kota. menjadi lantai dansa sehingga mirip diskotik mini. Pengunjungnya merasa lebih aman dan nyaman serta tidak perlu berdesak-desakan sehingga benar-benar mereka menikmati hiburannya. Di luar KTV, berseliweran wanita- wanita muda yang disebut ABG yang berdandan menor bak orang dewasa. Mata mereka agak liar memandang para pengunjung yang baru saja muncul, dan bisa ditebak tujuannya yang tidak lain dan tidak bukan adalah tamu DARBOSOU penyimpangan operasional dan telah berubah fungsi dari izin yang diberikan oleh pihak terkait di kota ini. Seperti keberadaan salon, kalau sebelumnya tempat para ibu rumah tangga mempercantik diri atau memperindah potongan rambut dan tubuh secara teratur khususnya untuk wanita, hanya tinggal sedikit itupun yang masih menjalankan fungsinya di daerah pinggiran kota. Di tengah kota salon atau tempat perawatan para ibu rumah tangga di ramaikan oleh kaum lelaki dan wanita muda yang siap memberikan perawatan tubuh bagi lelaki yang seperti bukan lagi menjadi pemandangan asing bagi kalangan masyarakat, seperti di Kota Medan, misalnya. Lalu bagaimana dengan tempat hiburan lainnya seperti bar, pub, karaoke. Pengunjung tidak sama padatnya dengan diskotek tadi, karena seperti karaoke, kini lebih 'ngetrend' pengunjungnya masuk ruang/kamar khusus yakni KTV. Sehingga, ruangan besar untuk karaoke dengan sebutan 'standard' sudah kurang laku. Namun, KTV itupun bisa berubah fungsi U-YH Saloan & MANDI BUS Carretour Waspada/Surya Efendi Dibalik pesatnya pembangunan Kota Medan dengan bangunan gedung pencakar langit, plaza, mall dan lainnya, kegiatan asusila terselubung juga tumbuh dengan pesat. MOTO COPY NUBIO Salah satu sudut Kota Medan yang disinyalir tempat enjoy berkedok pelayanan jasa. HAJA AR ANT KELINE LOREAL Mataharl BANGSES AYYU FANTASSER Waspada/Surya Efendi mencari kepuasan semu di tempat itu. UUM Salon bersengaja Cut and Colouring 4841074525199 Madon Ini Medan Bung. Lokasi salon, wisma pangkas, panti pijat dan lainnya di daerah ini terus berjalan dan melakukan prakteknya dengan bebas tanpa ada pengawasan dari instansi terkait di kota ini," papar Umri penduduk Jalan Bima Sakti Medan. Dia memberikan kesimpulan itu berdasarkan pengalamannya saat mengunjung sebuah salon yang berada di seputaran lokasi yang tak jauh dari Medan Plaza. Sedang niatnya waktu itu mau memotong rambut karena sudah risih karena kepanjangan. bersangkutan minta • ditemani di dalam KTV. Entah dari mana ABG- ABG itu muncul dan masuk tempat hiburan, yang di Kota Medan sudah ada Perda yang menyatakan tidak dibenarkan orang berusia di bawah 18 tahun masuk sebagai pengunjung. Cuma, peringatan yang ditempelkan di pintu masuk itu hanya menjadi pajangan karena petugas security nyaris tidak pernah melakukan pemeriksaan KTP setiap pengunjung yang kurang diyakini berusia 18 tahun. Sama dengan suasana di diskotek, wanita-wanita muda belia itu berkeliaran tanpa peduli tubuhnya tersenggol atau berdempetan dengan pengunjung yang bukan sejenisnya (pria). Bahkan, terkadang ada yang BEA menyenggolkan dirinya agar si tamu melirik dan memanggilnya untuk menemani hingga pagi. Namun, bukan sedikit pula pengunjung tempat hiburan (pria) yang memang ogah ditemani wanita, melainkan beramai-ramai bersama relasi hanya untuk menikmati sebenarnya hiburan. Tetapi, wanita- wanita muda itupun melintas berulangkali dengan gaya masing- masing sambil memasang harapan dalam hatinya agar si tamu memanggilnya. Fenomena itulah kini yang semakin mewabah seiring dengan semakin menjamurnya tempat hiburan diperkotaan termasuk di Medan dan sekitarnya. Belum ada riset atau pooling yang dilakukan tentang tujuan sebenarnya dari pengunjung-pengunjung tempat hiburan. Apakah memang ingin menikmati hiburan atau hanya ingin 'mesum' nya saja. Matahari Sesampai di dalam dia terkejut melihat para karyawan salon muda- muda dan berpenampilan sexy. Rok mini dan nampak pusar serta pinggul. Para wanita muda itu selanjutnya menjelaskan pelayanan di salon itu mulai dari masker wajah, mandi lulur sampai mandi susu dengan biaya setiap paketnya Rp85.000. Karena iseng dan mau tahu, jelas Umri lagi, dia menyetujui dengan syarat di pangkas dahulu baru ikut proyek kecantikan dan perawatan yang ditawarkan para karyawan yang tergolong masih muda dan usia belasan tahun tersebut. Setelah pangkas dan Sama halnya dengan panti pijat, apakah tempat yang menjadi 'asuhan' kepariwisataan ini benar-benar demi kesehatan atau kesyahwatan'. Seperti belum lama ini polisi menggerebek panti pijat dan memergoki 4 pasangan, yakni pasien dan wanita pemijatnya diboyong ke markas polisi untuk dimintai keterangan. Polisi mencurigai telah terjadi prostitusi tersembunyi dikalangan panti pijat, atau setidaknya ada perbuatan asusila akibat kamar pijat yang menyalahi ketentuan yang dibuat oleh Pemko Medan. Lalu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Medan Christofel Manurung SH ketika ditemui menegaskan, setiap panti pijat dan tempat hiburan lainnya yang dipergoki melakukan penyimpangan dan terlibat pula pengusahanya, maka sudah pasti akan diberikan tindakan tegas. Mereka, setelah diberi peringatan secara administrasi tahap I, II dan III, maka berikutnya izin mereka bisa dicabut atau sekurang-kurangnya diskorsing dengan penutupan sementara tanpa batas waktu yang ditetapkan. Christofel juga mengatakan, Pemko Medan melalui Disbudpar tetap melakukan pembinaan dan memberikan peringatan- peringatan agar tempat hiburan dan panti pijat menjaga kesusilaan. Cuma, mana mungkin setiap kamar dan setiap hari ditempatkan seorang petugas untuk menjaga masing-masing kamar supaya pasien dan pemijat tidak berbuat asusila. (m34) merapikan rambutnya, diapun melaporkan ke salah satu meja yang dijaga oleh karyawan lainnya untuk program paket kesehatan yang ditawarkan sebesar Rp85.000 tersebut. Dia, jelasnya lagi, lalu dibawa menaiki tangga menuju lantai II dan III yang telah disulap oleh pemilik salon atau penyewa menjadi kamar- kamar berukuran 3x3 lengkap dengan tempat tidur, kamar mandi dan dilengkapi ac yang menyejukkan. Di situ mulai lantai II dan III ada belasan kamar. Sedangkan beberapa wanita nampak duduk menunggu ajakan untuk memberikan 14 perawatan tubuh tersebut. Setelah menentukan pilihannya, lalu masuk seorang wanita muda dan dengan nada ramah mempersilahkan berbaring diatas ranjang dan membuka baju dan celana dan penutup lainnya alias telanjang bulat. Wanita itu selanjutnya mengatakan akan melakukan perawatan pertama dengan memasker wajah dan melulur badan secara keseluruhan. Disitu dia mengaku badannya di gosok dari ujung kepala sampai ujung kaki. " Saya seperti anak bayi ketika dilakukan perawatan tubuh itu," tandas Umri. Setelah melakukan masker dan lulur itu, wanita itu lalu melakukan pemijatan di sekitar tubuh dan sembari bercerita menawarkan paket lain diluar paket yang telah ditetukan tersebut. Bagi yang tidak mau mengikuti paket pribadi yang menjurus maksiat itu, selanjutnya dibawa mandi susu di dalam kamar mandi yang telah di persiapkan pengelola. Sedang bagi yang mau melakukan praktek pribadi untuk berbuat mesum dapat melakukan negosiasi dan biasanya tarif yang ditawarkan mula-mula Rp200.000 di luar tariff resmi perawatan Rp85.000. Praktek maksiat yang dilakukan secara terselubung itu juga melanda wisma pangkas dan panti pijat yang tumbuh bak jamur di musim hujan di daerah ini, katanya. Demikian juga dengan keberadaan penginapan kelas melati yang menjamur di pinggiran kota Medan ini. Sedang Anto penduduk Jalan Gatot Subroto Medan mengaku, lokasi maksiat tidak saja di lokasi salon, panti pijat dan wisma pangkas saja tetapi juga telah merambah tempat hiburan malam seperti karoke dan diskotik. Dia juga mengaku salah satu lokasi karoke di Aksara Plaza tidak sekadar bernyanyi ria juga tempat mangkal kaum muda untuk melakukan praktek maksiat. Di tempat itu pernah terjadi kasus CLASA 83 HAMPIR 50 persen pengusaha salon, panti pijat, wisma pangkas di kota ini tidak mengurus izin Tanda Daftar Perusahaan (TDP) ke Dis- perindag Medan sebagai perpanjangan tangan Pemko Medan. Pengusaha itu wajib mengurus izin TDP di Disperindag Medan karena itu salah satu syarat yang penting dalam menjalankan usaha- nya setelah mengantongi izin dari Dinas Pari- wisata Medan. Kadis Perindag Medan itu berbicara pada Waspada di Medan, Senin (23/3) Menanggapi operasional salon, panti pijat dan wisma pang- kas yang tidak mengantongi izin dari instansi tersebut. Keengganan pengusaha salon, panti pijat dan wisma pangkas itu mengurus izin TDP di Disperindag Medan karena merasa operasio- nalnya cukup dengan surat izin yang dikeluar- kan Dinas Pariwisata saja. Anggapan seperti itu, jelas Basyrul didampingi Syahrizal Arief, SH, SE, MM selaku Kasi Pendaftaran Peru- sahaan Disperindag Medan itu salah besar dan harus diluruskan. TUTUP TEMPAT MAKST Aksi protes pun mengalir akibat banyaknya lokasi maksiat berkedok usaha pelayanan jasa tumbuh dan berkembang. Waspada/Surya Efendi 50 Persen Tak Terdaftar TDP Pengurusan izin TDP itu sesuai UU No.382 dan Perda No.10 tahun 2002 dengan sanksi denda Rp5 juta dan kurungan selama 3 bulan. Untuk itu pihaknya akan melakukan pen- dataan terhadap perusahaan yang belum me- lengkapi TDPnya secara door to door sehingga dapat memasukkan kontribusi ke PAD yang telah di tetapkan Pemko Medan itu. 23 Maret 2005 RABU Kontribusi pemasukan dari pengurusan izin lainnya dan TDP itu, jelasnya lagi, untuk pembangunan kota Medan. Semakin banyak TDP terjaring, pembangunan akan semakin 13 pembunuhan dan beberapa Anak Baru Gede (ABG) ditangkap karena di suruh cukong yang datang ke tempat itu melakukan tari erotic dan telanjang bulat. Lokasi karoke itu, sekarang masih tetap buka dan menyediakan wanita belasan tahun untuk pengunjung yang datang. Sedangkan nama lokasi karoke telah berapa kali berganti nama dan sekarang menjadi karoke Sister City. Menjamurnya lokasi maksiat di Medan ini, Karena lemahnya pengawasan dari pihak terkait terutama pihak pariwisata, ujar Anto yang mengaku bekerja pada salah satu instansi swasta di kota ini. Disamping itu, sebut Anto, pihak aparat penegak hokum juga tak konsisten alias sering main mata dalam menegakkan hokum, "Kalau saja, peraturan tetap di tegakkan hal ini tidak akan sampai meluas dan tempat hiburan itu sudah bukan menjadi rahasia umum lagi. Ironisnya lagi, kalau tempat maksiat ini terus dibiarkan akan berdampak buruk kepada pelajar apalagi mahasiswa." Ujar salah seorang ibu di kota ini. Bebera nara sumber menyebutkan, biasanya wanita muda yang terlibat dalam kegiatan maksiat itu berasalan karena faktor ekonomi dan di tinggal kekasih atau suami sehingga terjerumus di tempat tersebut. Pihak terkait di daerah ini sudah saatnya turun ke lapangan dan melakukan upaya preventif sehingga dapat memperkecil praktek maksiat di kota yang akan dijuluki serambi madinah ini, tegas seprang warga lagi. "Bila hal ini dibiarkan terus bisa-bisa Medan akan jadi kota mesum," tandas warga yang lain. "Tampaknya enteng dan sederhana, tapi semakin lama akan semakin menjamur dan menjadi terbiasa. Soal seperti itu akan terus berkembang bila tak segera ditertibkan," tambahnya. Erwan Ilyas/cbir KA HARG Trans TANEKEN bertambah banyak. Sedang alasan lainnya tidak terangkumnya izin itu, karena keengganan pengusaha mela- kukan pengurusan karena sudah mati dan tidak berlaku lagi. Sedang yang lainnya belum terdaftar. Menjawab pertanyaan tentang retribusi Tanda Daftar Perusahaan (TDP) yang telah terjaring selama tahun 2004, Basyrul menga- takan sudah melebih diatas target yang telah ditentukan atau sebesar Rp893 juta. Jumlah ini, belum termasuk izin lainnya seperti peng- urusan Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP), Izin usaha industri dan izin gangguan (HO). Dalam menghimpun retribusi dari pengurusan izin itu, Disperindag Medan beker- jasama dengan instansi terkait seperti BUMN dan BUMD. Termasuk juga melibatkan peng- urus Kadin Medan dan Usaha Kecil Menengah (UKM). Disperindag Medan juga telah bekerjasama dengan pengelola plaza di kota ini untuk mem- berikana masukan kontribusi izin ke Pemko Medan. Pengurusan izin itu, tidak terlepas dari peran pengusaha di daerah ini yang merasa punya kewajiban moral melakukan pengurusan izin usahanya. Dengan terbitnya izin itu, peng- usaha akan semakin tenang berusaha dan menekuni pekerjaannya. Sedangkan terhadap instansi itu mempu- nyai nilai tambah dalam memberikan kontribu- si ke Pemko Medan. "Kerjasama Disperindag Medan dengan pengusaha telah berjalan baik sesuai motto Pemko Medan bekerja sama dan sama-sama bekerja, kata Basyrul. (m36) 2cm Color Rendition Chart
