Tipe: Koran
Tanggal: 1994-05-09
Halaman: 04
Konten
TAJUK RENCANA Berita Yudha SENIN, 9 MEI 1994 Hubungan RI-Portugal Memerlukan Mukjijat ? Untuk keempat kalinya, pertemuan segi-tiga Menteri Luar Negeri RIAli Alatas dengan Menteri Luar Negeri Portugal Durao Barroso yang ditengahi Sekjen PBB Boutros-Boutros Ghali berlangsung Jum'at malam (6/5) lalu di Jenewa. Pertemuan yang sudah berlangsung sejak tahun 1992 itu tentu saja mempunyai acara pokok: masalah Timor Timur. Jalur resmi negosiasi antara Ri-Portugal menurut Menlu Alatas adalah jalur tripartit ini, kendatipun jalur-jalur lain seperti prakarsa dialog antara tokoh-tokoh masyarakat Timor Timur yang ada di dalam dan diluar negeri, tetap didukung sebagai jalur rekonsiliasi informal. Masalah diantara kedua negara mengenai Timtim. ini adalah saling bertolak-belakangnya pendirian kedua fihak. Bagi Indonesia, masalahnya sudah selesai dengan berintegrasinya Timtim dalam RI sesuai dengan kehendak rakyat daerah bekas jajahan Portugal itu. BagiPortugal justeru sebaliknya. Masalahnya harus diselesaikan dengan dilakukan penentuan nasib sendiri melalui referendum dibawah pengawasan PBB. Semula sejumlah negara mendukung Portugal, tetapi setelah Timtim berintegrasi dengan RI selama 18 tahun, sudah lebih banyak negara mendukung RI katimbang Portugal. Indonesia selama itu telah berhasil membangun Timtim bagi kesejahteraan penduduknya. Portugal berusaha menyudutkan Indonesia terutama dengan menggu- nakan oknum-oknum orang Timor Timur yang menentang integrasi. Mereka berada di beberapa kota di Eropa dan Australia. Dalam pertemuan di Jenewa ada gagasan Sekjen PBB untuk mengadakan pertemuan dengan semua unsur di Timtim, baik yang mendukung maupun yang menentang integrasi. Istilah yang digunakan adalah pertemuan dengan "all-inclusive Timorrese". Sebetulnya bagi Indonesia belum ada kejelasan tentang interpretasi mengenai arah dan bentuk dialog dalam gagasan Sekjen. PBB itu. Tetapi Indonesia tidak keberatan berdialog dengan orang-orang Timtim anti-integrasi. Ini dibuktikan beberapa waktu lalu telah diadakan pertemuan informal dengan mereka yang menamakan diri pimpinan dari kelompok anti-integrasi. Indonesia pernah melakukan dialog dengan tokoh Fretilin seperti Ramos Horta atau dengan tokoh penentang integrasi lainnya seperti Manuel Tilman. Memang dalam pertemuan itu mereka bertindak sebagai pribadi, karena RI tidak mengakui keberadan Fretilin. Sebaliknya fihak Portugal selalu menolak melakukan pertemuan dengan tokoh-tokoh Timtim yang pro integrasi. Apabila benar laporan dari Jenewa yang menyatakan, bahwa Portugal juga bersedia bertemu dengan tokoh-tokoh Timtim pro-integrasi, maka itu sudah kemajuan yang lumayan. Tampaknya penyelesaian masalah yang timbul diantara Indonesia de- ngan Portugal ini masih memerlukan waktu. Memang diakui oleh Menlu Alatas, bahwa proses penyelesaian masalah Timtim ini sejak dialog tripartit pertama secara umum sudah menghasilkan sejumlah langkah maju. Tetapi untuk mencapai dialog guna membahas substansi permasalahannya, diperlukan waktu. Dan memang tampaknya benar- benar diperlukan waktu, karena pertemuan berikutnya, yang kelima, baru akan diselenggarakan pada minggu kedua Januari 1995. Dalam segala upaya untuk mendekatkan tercapainya persesuaian pendapat diantara kedua bangsa, upaya jalur informal merupakan bagian yang memberikan sumbangan tidak kecil.Tentu saja jalur resmi yang nantinya akan menentukan bagaimana penyelesaian akan dicapai. Kita memang ingin ada penyelesaian dengan Portugal. Tetapi masalah Timor Timur merupakan masalah yang sudah selesai. Dan kita memahami, bila Portugal dalam penyelesaian itu tidak akan mau kehilangan muka.*** Pojok Yudha. Menurut Panglima ABRI Jenderal TNI Feisal Tandjung, stabilitas nasional bukan hanya tanggungjawab ABRI, tetapi juga tanggungjawab masyarakat. *** Tepat Pak! Jadi masyarakat juga harus ikut serta dalam upaya menjaga sta- bilitas nasional itu. **** - Pertandingan sepakbola Liga Selection Indonesia lawan kesebelasan Italia kelas wahid Sampdoria ternyata berakhir 2-3. *** Angin segar buat kita, sebab biar kalah tetapi perjuangannya membuat kita punya harapan! -Sebagian besar priya impoten katanya tidak mau berobat dengan didampingi isteri- nya. *** Mungkin karena malu, padahal kan sudah tidak ada lagi yang dirahasiakan mengenai perabotanya Pak ? *** Manna le ANALISA - KOMENTAR Manajemen Integrasi Bangsa Dalam Perobahan Sosial Oleh: Radjoki Fr. Sinaga Integrasi bangsa, istilah lain persatuan dan kesatuan bangsa, diyakini merupakan kata-kunci dalam studi kebangsaan Indo- Disebut der kian meng- ingat dalam konteks kebangsaan Indonesia; satu hal tak dapat dipungikiri ialah kebhinekaan sebagai suatu faktor yang me- warnai elemen-elemen sosial struktur kemasyarakatan Bangsa Indonesia itu sendiri. Kebhine- kaan yang ditandai dalam ber- bagai aspek kehidupan sosial, baik aspek sosial-religius, sosial ekono, sosial-budaya, latar bela- kang adat-istiadat serta lain seba- gainya. Pada awal negeri ini masih dalam proses perjuangan kemer- dekaan di masa silam, para the founding father's dengan sangat menyadari dan meyakini bahwa skenario perjuangan merebut ke- merdekaan bangsa dalam mem- bebaskan diri dari belenggu pen- jajahan kolonial hanyalah mung- kin tercapai bilamana faktor ke- bhinekaan tersebut dapat dihim- pun/dipersatukan dan dikelola dengan baik untuk mencapai tu- juan perjuangan kemerdekaan bangsa. Beliau-beliau yang hi- dup diera perjuangan tersebut melihat dengan realistis bahwa elemen-elemen yang terkait di- dalam esensi kebhinekaan struk- tur masyarakat Indonesia adalah justeru merupakan suatu domain potensial bangsa. Dari pemikiran inilah selanjutnya melahirkan proses sistimatis dalam pengga- langan dan pembentukan ba- ngunan kebangsaan Indonesia dalam perjuangan mendobrak belenggu penjajahan kolonial. Diktum pemikiran diatas me- rupakan kilas-balik sejarah, di- mana cukup jelas hikmahnya bagi kita generasi yang hidup di masa sekarang, khususnya dalam perjalanan bangsa kita menapak era Pembangunan Jangka Pan- jang Tahap Kedua (PJP-II) dewa sa ini. Betapa para the founding Penandatanganan persetujuan otonomi terbatas bagi rakyat Palestina di Kairo, Rabu, sempat membuat bingung sekitar 2.000 undangan yang menyaksikan acara bersejarah dan monu- mental itu. Dokumen yang disodorkan kepada pemimpin PLO Yasser Arafat untuk ditandatangani ternyata ditolak oleh pemimpin kharismatik yang berkafiyeh itu. Ketika tiba giliran PM Israel Yitzhak Rabin, ia agak terkejut melihat salah satu dokumen tidak diteken Arafat. Menge- tahui hal itu, Rabin langsung memanggil Menlu Israel Shi- mon Peres, kemudian terjadi dialog. Namun demikian, acara penandatanganan itu bukan tanpa hasil. Beberapa dokumen lain yang mengatur otonomi terbatas itu dapat ditanda- tangani. PMIsrael Yitzak Rabin mengibaratkan persetujuan itu "bagian dari puncak gunung es yang menyembul dari muka laut." Disaksikan lebih dari 2.000 tamu dan puluhan menteri luar negeri dari berbagai negara Yitzhak Rabin dan Yasser Arafat menandatangani persetujuan bersejarah itu setelah berbulan- bulan melakukan perundingan yang sulit dan melelahkan. father's kita di masa lalu telah mampu menciptakan suatu pola atau bentuk manajemen integ- rasi bangsa yang menghimpun, mempersatukan serta mengge- rakkan elemen-elemen poten- sial bangsa yang beraneka- ragam corak aspek kehidupan tersebut dalam satu muara cita- cita perjuangan kemerdekaan bangsa. Tonggak-tonggak se- jarah seperti wujud pergerakan Budi Utomo 20 Mei 1908, Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 serta Proklamasi Kemer- dekaan 17 Agustus 1945 meru- pakan bukti monumental seja- rah bangsa yang secara nyata menunjukkan kemampuan genisu para pendiri bangsa terdahulu didalam mengelola elemen-elemen kebhinekaan bangsa sebagai suatu kekuatan potensi-nyata perjuangan bang- sa. Tonggak-tonggak monu- mental sejarah bangsa ini juga memperlihatkan kepada kita kemampuan manajerial para pendahulu kita didalam men- ciptakan atau melahirkan kon- sensus-konsensus nasional se- Upacara penandatanganan it usendiri bertepatan dengan hari ulang tahun Presiden Mesir Hosni Mubarak, yang sekaligus bertindak sebagai tuan rumah bagi PLO dan Israel serta be- berapa delegasi yang turut menyaksikan acara penting itu. Bagi Mubarak, upacara pe- nandatanganan persetujuan itu bisa dipandang sebagai keme- nangan tersendiri baginya. Se- lama ini, ia telah memfasilitasi dan turut bekerja keras menyuk- seskan persetujuan otonomi itu melalui perundingan yang berbelit-belit. perti kesepakatan menjadikan Pancasila sebagai dasar ideo- logis bangsa atau Undang-Un- dang Dasar 1945 sebagai dasar konstitusional negara. Bahkan, beberapa jam se- belum persetujuan itu ditan- datangani, kedua belah pihak (PLO dan Israel) masih harus menyelesaikan beberapa perbe- daan akhir yang masih meng- ganjal. Beberapa persoalan itu antara Harus diakui bahwa tidak banyak bangsa atau negara didunia ini yang memiliki the founding fathe's seperti yang kita miliki, dengan pikiran- pikirannya yang gemilang serta sikap kenegarawanannya yang arif-bijaksana. Pengalaman se- jarah negara-negara atau bang- sa-bangsa di belahan dunia lainnya menunjukkan terja- dinya proses disintegrasi bang- sanya yang bahkan pada akhir- nya menjadikan perpecahan keruntuhan negara atau bangsa yang bersangkutan, selain di- akibatkan rapuhnya nilai-nilai integratif yang ditanamkan para pendahulunya juga dise- lain mengenai luas daerah otonomi di sekitar kota Jericho di kawasan Tepi Barat dan juga mengenai kehadiran simbolis polisi Palestina di Jembatan Allenby yang menghubungkan Jordania dan kawasan Tepi Barat Kemungkinan gagal Sebagian bangsa Palestina mungkin masih merasa dendam dengan perbuatan biadab warga Yahudi yang membantai pu- luhan jiwa kaum muslim Pa- lestina di masjid Ibrahim kota Al-Khalil di tanah Palestina belum lama ini. Proses perdamaian yang se- dang diupayakan oleh pemim- pin PLO Yasser Arafat dan PM Israel Yitzhak Rabin saat itu terguncang. Banyak pihak yang kemudian menyangsikan kelan- jutan proses perdamaian itu, bahkan sebagian kalangan me- nilai upaya perdamaian itu gagal total. Namun apa yang diperkirakan banyak kalangan itu tidak ter- bukti. Proses perdamaian ter- nyata jalan terus, walaupun ba- nyak orang Palestina jengkel atau masih dendam dengan ulah beberapa warga Israel itu. Persetujuan PLO Israel me- babkan faktor ketiadaan kepe- dulian terhadap nilai-nilai his- toris dari generasi penerusnya kemudian. Pengalaman pahit sejarah bangsa-bangsa lain tersebut kiranya menyadarkan kita selaku generasi-muda atau generasi penerus bangsa ini untuk senantiasa waspada ter- hadap kecenderungan-kecen- derungan disintegrasi tersebut. Dalam era pembangunan na- sional dewasa ini, khususnya memasuki era PJP-II kini tak dapat dipungkiri bahwa se- jumlah kemajuan pembangunan telah menciptakan perkem- bangan kehidupan kemasya- rakatan dalam segenap aspek kehidupan. Rakyat dan bangsa Indonesia pada satu sisi telah menikmati hasil-hasil pemba- ngunan dalam wujud kesejah- teraan sosialnya, namun pada sisi lainnya tidak juga dipung- kiri adanya implikasi-implikasi negatif baik itu lahir dari kondisi keterbatasan gerak-laju pem- bangunan itu sendiri maupun merupakan implikasi yang muncul sebagai reaksi negatif daripada proses pembangunan tersebut. Melihat pertemuan tripartit sudah sejak 1992 dan sampai 1994 baru empat kali diselenggarakan, maka tentu menjadi pertanyaan berapa waktu akan diperlukan untuk menyelesaikan masalah Timtim diantara RI dan Portugal itu? Mungkin karena itu ada kalangan pengamat politik menga- takan, penyelesaian sengketa RI-Portugal amat rumit, kecuali bila ada mukjijat yang membawa titik-titik terang. Ada upaya terobosan sebagaimana dilakukan oleh jalur-jalur informal, dengan menggunakan people-to-people approach. Pertemuan di London misalnya, dimana sejumlah tokoh-tokoh Timor Timur yang pro dan anti integrasi bisa saling bertemu, disusul dengan kunjungan 25 orang Timor Timur yang berada di luar-negeri untuk datang ke Timtim, sebagai penting yang hadir di kelanjutan dari terbentuknya Portugal Indonesia Friendship Association dan disusul oleh pembentukan Perhimpunan Persahabatan Indonesia- Portugal. Pekan ini sejumlah lebih kurang 40 orang Timtim juga akan melakukan perjalanan ke Portugal dalam rangka kunjungan ziarah keagamaan ke Fatima, Portugal. Sejak saat itu, terjadi "kasak- kusu k" di antara delapan orang panggung gedung pertemuan guna me- nandatangani persetujuan itu. Menurut CNN, dokumen yang tidak ditandatangani itu adalah mengenai luas kota Jericho di Tepi Barat. Israel se- tuju memberikan wilayah Je- richo seluas 62 km2, namun usul ini ditolak Arafat yang menghendaki luas kota itu dua kali lipat. Duta Besar Keliling RI F.X. Lopez da Cruz dan Ny.Sitti Hardiyanti Rukmana memegang peran besar dalam usaha pendekatan liwat jalur informal ini. Belum jelas bagaimana mungkin acara penandata- nganan persetujuan yang sudah sedemikian resmi itu sempat diwarnai penolakan para pemimpin itu. Kejadian OTA: Senjata Nuklir, Biologi Dan Nubika Ancaman Serius itu sekaligus menunjukkan be- tapa rumitnya proses perda- maian yang akan diwujudkan. Kendatipun Perang Dingin telah usai, AS masih saja merasa tidak tenteram dan terus men- duga-duga siapa yang bakal menjadi musuhnya. Ini tercer- min pada dokumen rahasia Pen- tagon yang berisi berbagai skenario konflik. Terlepas dari sisi-sisi tersebut diatas, satu hal yang nyata dalam dinamika pembangunan nasio- nal hingga dewasa ini ialah terjadinya proses perubahan sosial dalam segenap aspek ke- hidupan sosial-bangsa. Peruba- han sosial sebagai wujud dari proses pembangunan mengha- dapkan perjalanan bangsa kita pada berbagai problematika, diantaranya problema integrasi- bangsa. Alasan AS untuk cemas ialah bahwa dunia bukannya menik- mati dividen perdamaian de- ngan surutnya Perang Dingin, tetapi malahan mengalami pel- bagai konflik yang menyebab- kan dunia dilanda kesukaran dan ketidakstabilan. Untuk meng- hadapi kemungkinan ini, se- baiknya pasukan AS diper- siapkan untuk membalas sera- ngan senjata pemusnah massal seperti senjata nuklir, biologi dan kimia (nubika). Serangan salah satu senjata tersebut tak akan pernah ada, kecuali bila ada sebuah negara yang nekad dan lalu putus asa untuk menggunakan senjata pemusnah massal sebagai upaya terakhirnya. Sebuah badan pemerintah AS dalam laporannya belum lama ini mengatakan bahwa satu megaton bom hidrogen yang dikirim lewat rudal sebangsa Scud yang pernah digunakan Irak untuk menteror Saudi Arabia dan Israel dalam Perang Teluk tahun 1991 atau spora Anthrax sebanyak 91 kg yang dibawa sebuah pesawat dapat secara efektif meluluhkan Washington. Kapitalisasi nilai-sosial Pilihan pembangunan nasio- nal khususnya era PJP-I yang lalu dengan titik-berat pertum- Persetujuan PLO-Israel Upaya Panjang Menuju Perdamaian Oleh: Morissan ngenai hak warga Palestina untuk mengatur diri sendiri 200 halaman telah ditandatangani hari Rabu (4/5). Dilihat dari arti dan manfaat persetujuan itu bagi warga Pa- lestina, bisa dikatakan penan- datanganan itu bernilai historis bahkan monumental. Namun demikian, kemarahan warga Palestina mungkin bisa ditawarkan dengan pembebasan ratusan warga Palestina yang ditahan tentara Israel selama ini dan kepastian dunia interna- sional melalui Bank Dunia un- tuk mengucurkan bantuan 2,4 miliar dolar AS untuk daerah pendudukan itu. Bagi bangsa Palestina, perse- tujuan ini merupakan langkah awal untuk membentuk negara sendiri. Perubahan mendasar yang akan segera terjadi adalah kedatangan polisi Palestina dan reuni bagi sekitar 2.500 keluarga Palestina akan menerima yang anggota keluarganya yang dibe- baskan dari penjara Israel. Sebanyak 2.500 dari sekitar 10.000 jiwa warga Palestina yang ditahan Israel akan segera dibebaskan dalam waktu tiga minggu. Menurut rencana, be- (OTA) menyatakan senjata nuklir dan biolog merupakan ancaman yang sangat serius, karena kedua jenis senjata berpotensi amat merusak ken- datipun dibuat dalam paket kecil sekalipun. OTA, sebuah badan riset Kongres, mengemukakan bah- wa negara-negara yang ber- seteru dengan AS diduga sedang melakukan kegiatan dalam pro- gram senjata nubika. Mereka termasuk Iran, Korea Utara dan Libia. Pada dekade mendatang, setidak-tidaknya mereka belum memiliki rudal atau pesawat yang mampu mencapai Was- hington. Akan tetapi, sebuah negara yang begitu berhasrat melam- piaskan dendam terhadap AS akan berbuat demikian terhadap sebuah kota AS, tulis badan itu. Menurut Senator John Glenn, Demokrat dari Ohio, senjata pemushnah massal merupakan "ancaman keamanan nomor dihadapi bangsanya satu" yang dewasa ini. BERITA YUDHA - SENIN, 9 MEI 1994 HALAMAN IV Walaupun telah ada perse- tujuan yang melarang senjata- senjata pemusnah massal dan kerjasama internasional yang kian kokoh dalam pengawasan ekspor senjata tersebut, kata Glenn, namun ada sejumlah negara yang masih memandang pemilikan senjata ini sebagai lambang kekuatan nasional. Untuk tujuan menekan pe- nyebaran senjata nubika, OTA mendesak agar pelarangan buhan ekonomi dapat dikatakan mempunyai 2 (dua) sisi yang saling terkait, antara lain: Dalam laporannya mengenai senjata pemusnah massal, Kantor Penilaian Teknologi senjata itu diberikan prioritas Pertama, terjadinya proses pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat dalam sektor-sektor perekonomian dan mengangkat se-lapisan masyarakat Indo- nesia khususnya yang memiliki akses perekonomian langsung dalam proses pembangunan tersebut ke arah peningkatan sosial-ekonomi yang lebih mampu/kaya. Lapisan masya- rakat golongan ini selain me- nikmati hasil pembangunan juga merupakan lapisan masyarakat yang mendorong tumbuhnya peluang-peluang perekonomian baru. Dalam konteks ini harus diakui bahwa pesatnya pertum- buhan ekonomi yang telah dicapai tersebut belumlah secara keseluruhan menyentuh lapisan masyarakat bangsa Indonesia. Sedikitnya sekitar 27 juta masyarakat Indonesia masih berada dibawah garis kemis- kinan yang tentunya merupakan bagian masyarakat bangsa yang belum terjangkau secara optimal didalam gerak laju pemba- ngunan tersebut. Kedua, dalam proses pem- bangunan nasional dengan titik- berat pertumbuhan; secara lang- sung maupun tidak langsung telah membentuk suatu proses atau kondisi kapitalisasi nilai- nilai sosial dalam kehidupan ke- masyarakatan bangsa. Kapita- lisasi nilai-nilai yang dimak- sudkan disini ialah suatu wujud arus pemikiran dan parameter sosial masyarakat yang mele- takkan dimensi pendekatan eko- nomi dalam tatanan nilai hubu- ngan-hubungan sosial-kema- syarakatannya. Tetapi perge- seran-pergeseran nilai, baik didalam pola-pikir, pola tindak dan perilaku aktivitas sosial berapa jam setelah penanda- tanganan persetujuan itu, sekitar 1.500 dari jumlah keseluruhan 9.000 polisi Palestina akan berangkat dari Mesir melalui Rafah menuju Jalur Gaza. Persetujuan itu pada akhirnya akan membawa warga Palestina di wilayah Gaza dan Jericho bertanggung jawab atas urusan mereka sendiri. Selama 27 tahun, Israel memerintah di tanah para Nabi itu sejak negara Yahudi itu merebut Palestina dalam perang Arab-Israel tahun 1967. Isi persetujuan Persetujuan yang berlaku selama lima tahun itu terdiri atas satu naskah utama dan lima aturan tambahan yang meliputi masalah keamanan, kekuasaan rakyat sipil, jurisdiksi, dan upa- ya pembangunan ekonomi. Dalam persetujuan itu, dinya- takan bahwa Israel akan menarik tentaranya dari kedua daerah pendudukan itu. Sebagai gan- tinya, PLO akan menempatkan 9.000 polisi Palestina. Namun tentara Israel tetap berada di daerah pengawasan utama yang merupakan daerah masyarakat khususnya dalam dimensi yang bersisi ekonomis tersebut. Misalnya, dewasa ini ukuran kesuksesan seorang individu di lingkungan masya- rakatnya dominan dilihat dari tingkatan sosial-ekonominya sebagai suatu parameter-sosial. Dua sisi ini merupakan kon- sekuensi-logis dari pilihan pem- bangunan nasional yang mau tidak mau harus kita hadapi. Apapun alasannya, pembangu- nan nasional pada hakekatnya membutuhkan adanya pertum- buhan ekonomi masyarakatnya, walaupun pada sisi lainnya itu berarti adanya implikasi perge- seran nilai sosial dalam wujud kapitalisasi nilai. Itu sebabnya, selain dimensi pertumbuhan ekonomi sebagai titik-berat pembangunan, juga ditekankan oleh GBHN pentingnya dimensi pemerataan! yang lebih tinggi ketimbang semasa Perang Dingin. Selain itu, tindakan gabungan berupa pengawasan ekspor, sanksi, langkah penjera perlu diadakan lewat kerjasama tersebut. Pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat dengan lahimnya lapisan-lapisan masyarakat me- nengah serta kapitalisasi nilai- nilai sosial merupakan inti- perubahan sosial dalam struktur masyarakat bangsa kita dewasa ini. Inilah yang juga menjadi inti-problema integrasi-bangsa yang kita hadapi sekarang. Manajemen integrasi bang- Tidak berlebihan kiranya untuk mengungkapkan bah- wasanya derasnya isu-isu per- kembangan dalam kehidupan kebangsaan kita tahun-tahun terakhir ini, seperti misalnya masalah kesenjangan sosial, tuntutan peningkatan upah- buruh, demokratisasi, dan lain- lain sebagainya termasuk dian- taranya yang sifatnya menye- rempet persoalan SARA, pada hakekatnya berangkat dari persoalan ekonomis tersebut di- atas. Bahkan dalam "bungku- san" lemparan isu yang sifatnya menyerempet masalah SARA- Sukar dideteksi Meskipun ada rejim non- proliferasi, dalam jangka pan- jang negara-negara yang tetap bersikeras mempunyai senjata itu mungkin akan mampu me- realisir impian mereka. Bahan-bahan beracun dan sukar biologis amatlah dideteksi. Sukarnya pendetek- sian ini terjadi karena untuk memproduksi bahan-bahan tersebut cukup dilakukan di ruangan yang tidak terlalu besar. Senjata biologi yang besar dapat dibuat dengan biaya kurang dari 10 juta dolar AS dan pada prinsipnya senjata itu sangat efisien untuk diledakkan dan dalam kondisi yang tepat mampu menimbulkan daya bunuh yang melampaui senjata nuklir atas populasi yang tak terlindung. Sambil menyebut pengkajian lain, OTA menyatakan diluar kekuatan nuklir resmi, yakni AS, Rusia, Inggris, Perancis dan Cina serta tiga negara bekas Uni Soviet yang menerima wa- risan rudal nuklir di wilayah mereka menyusul cerai berainya Soviet, negara yang diketahui mengadakan program senjata nuklir termasuk Israel, India, Pakistan, Iran, Libia, Korea Utara dan kemungkinan Aljazair dan Irak (sampai pecahnya sa permukiman yang meliputi se- kitar 11 persen dari keseluruhan wilayah pendudukan. Pengaturan keamanan itu juga akan meliputi patroli bersama. Secara keseluruhan Israel akan tetap bertanggung jawab atas berbagai masalah keamanan, termasuk pengawasan arus keluar-masuk melalui perba- tasan daerah otonomi. Naskah persetujuan itu juga memuat janji yang berlaku bagi PLO dan Israel bagi hubungan kedua bangsa pada masa yang akan datang. Juga dimuat pengaturan mengenai surat-menyurat antara PLO dan Israel, PLOjuga setuju untuk melaksanakan persetu- juan itu dan membatalkan be- berapa bagian dari piagam PLO yang bertentangan dengan Deklarasi Prinsip yang ditan- datangani bulan Sepember. Sebagai imbalannya, Israel berjanji untuk segera memulai pembicaraan mengenai perse- tujuan tahap lanjut guna mem- peroleh otonomi sementara bagi seluruh kawasan Tepi Barat dan Jalur Gaza. Israel juga menyatakan dirinya bersedia untuk mela- kukan perundingan tahap akhir secepat mungkin guna menen- Perang Teluk). Cina, Israel, Korea Utara, Iran, Libia, Suriah dan Taiwan mengaku tidak bergiat dalam produksi senjata kimia dan biologi. Mesir, Myanmar dan Vietnam kemungkinan memi- liki program senjata kimia. Bom Islam Seorang pakar proliferasi nuklir mengatakan bahwa Pa- kistan memiliki komponen untuk memproduksi lima hingga sepuluh senjata nuklir. Leonard Spector dari Yayasan Carnegie mengungkapkan dalam artikelnya di majalah "Economist" bahwa Islamabad memperoleh material untuk bom nuklir pertamanya pada akhir dasawarsa 80-an. Pada awal dekade 90-an, para pemimpin Pakistan mengung- kapkan telah diambilnya lang- kah-langkah final untuk mem- persiapkan senjata nuklir guna menghadapi berbagai kemung- kinan, kata Spector. Dikatakan oleh Spector "bom Islam" merupakan mimpi buruk jangka panjang Barat. pun pada dasarnya intinya ada lah soal kesenjangan ekonomis Hanya satu negara Islam yang memiliki arsenal nuklir saat ini, yaitu Pakistan. Iran mungkin akan menyusul dalam berisan negara anggota klabnuklir, baru kemudian diikuti Irak, Libia tampaknya telah mundur dari kegiatan lomba senjata nuklir, katanya. semata! Oleh sebab itu, dalam ke rangka pemecahan masalah integrasi bangsa dewasa ini maka jelas upaya strategis ke arah itu tiada lain adalah melalui pendekatan secara mendasar terhadap kondisi-kondisi kesen- jangan sosial ekonomis ada dewasaini, khususnya upaya pemerataan kesempatan ekono- mis bagi segenap lapisan masya- rakat agar dapat menikmati pertumbuhan ekonomi bangsa secara adil dan merata. Dalam konteks pembangunan nasional dewasa ini; maka manajemen integrasi bangsa dapat dikatakan lebih bersisi ekonomis. Mengutip Direktur Badan Intelejen Pusat AS (CIA) James Woolsey, Spector menyatakan Ke Halaman XI yang Integrasi bangsa sebagai suatu kondisi dinamis yang tumbuh dan berkembang sejalan dengan perkembangan kehi- dupan kemasyarakatan bangsa dalam menghadapi dinamika perubahan sosial yang berin- tikan dimensi ekonomis dewasa ini mau tidak mau membutuhkan suatu bentuk manajemen-pe- ngelolaan yang tentunya men- jawab ke arah itu. Artinya, ma- najemen integrasi bangsa de- wasa ini adalah merupakan sua- tu bentuk pengelolaan persatuan dan kesatuan bangsa yang menempatkan aspek "pemera- taan" kesempatan dan peluang- peluang ekonomis bangsa secara adil dan merata bagi segenap rakyat Indonesia tanpa diskri- minasi apapun. Sebab, hanya dengan cara itu integrasi sosial masyarakat bangsa Indonesia yang ber-aneka ragam latara belakang sosial-budaya, sosial- ekonomi dan sosial-religius tersebut dapat tetap utuh seka- ligus menghilangkan asumsi- asumsi dan kecurigaan-kecuri- gaan yang ada selama ini.. Inilah tantangan integrasi yang kita hadapi dewasa ini dan masa mendatang. Jika rencana itu jadi dilak- sanakan, maka setiap tahun se- tiap warga Palestina di daerah pendudukan, khususnya di Tepi Barat dan Jalur Gaza, akan mem- peroleh dana 200 dolar AS. Bantuan darurat 1,2 miliar dolar merupakan bantuan tahap pertama dari jumlah keselu- ruhan 2,4 miliar dolar yang akan disalurkan melalui program lima tahun untuk pembangunan daerah pendudukan. Palestina memang membu- tuhkan segala bentuk bantuan yang dapat diberikan dunia internasional Tingkat pengang guran di daerah pendudukan mencapai 40 persen dan kemis kinan tersebar luas, khususnya di Gaza. Bagi Koch-Waser, bantuan yang diberikan itu sangat besar. Bank Dunia mengakui mungkin bantuan itu akan digunakan u tuk membangun proyek mer cusuar yang bertujuan politis yang sebenarnya tidak terlalu un- dibutuhkan warga Palestina saat rukan status definitif dari daerah yang diduduki. Juga terdapat beberapa aturan tambahan (sekunder) mengenai masalah frekuensi radio, komit- men pembentukan pemerin- tahan sipil Israel, dan peng- gunaan air bagi penduduk. Peta dan foto satelit juga diatur dalam persetujuan itu. Namun Israel akan tetap menjadi pengawas tunggal be- berapa masalah seperti perta- hanan, urusan luar negeri, dan keamanan bagi warga Israel yang sejalan dengan Deklarasi Prinsip. Bantuan dunia Walau bagaimanapun, dunia internasional menyambut gem- bira persetujuan perdamaian dua musuh bebuyutan yang selalu berkelahi sejak zaman Nabi Musa itu. Rasa gembira itu akan diwujudkan dalam bentuk ko- mitmen bantuan pembangunan bagi Palestina dalam jumlah yang sangat besar. Amerika Serikat, Eropa, dan sejumlah negara donor kaya lain sedang mempersiapkan rencana bantuan darurat 1,2 miliar dolar AS bagi kawasan Tepi Barat dan Jalur Gaza guna menyuk seskan persetujuan otonomi warga Palestina. "Masyarakat internasional merasa yakin program bantuan ini akan meningkatkan ekonomi Palestina," kata Wakil Presiden Bank Dunia Caio Koch-Weser di Washington menanggapi per- setujuan perdamaian PLO-Israel itu. ini. Menurut Waser, negara-ne gara donor harus dapat menahan diri agar tidak memberikan bantuan yang tidak perlu tetapi memakan dana tidak sedikit karena hanya akan memperkaya sekelompok kecil pengusaha "Program ini dan dana yang menyertainya adalah untuk kebutuhan segera rakyat Palestina, katanya. (Ant).
