Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Berita Yudha
Tipe: Koran
Tanggal: 1994-05-09
Halaman: 08

Konten


Berita Yudha Marécks KOMPAS PELITA Merdeka Muktamar PPP Bisa Ricuh Sekalipun pers Indonesia telah diakui sebagai salah satu instrumen sosial yang berfungsi mencerdaskan masyarakat, sejumlah kalangan yang meng- geluti dunia media masca ber- pendapat bahwa di Tanah pers Air masih perlu mencerdaskan dirinya. Selain memiliki kekuatan yang tak perlu dipungkiri' zi, pers Indonesia, seperti k takan ahli komunikasi 1 Ashadi Siregar, hingga ki se benarnya masih diliputi be. 2- gai kelemahan dan keterbata: baik sebagai lembaga inform maupun sebagai institusi ko.. trol sosial. Menurut dosen FISIP Uni- versitas Gajah Mada Yogyakar- itu, dunia pers Indonesia se- benarnya boleh dikatakan sem- rawut, baik dari segi sumber daya manusianya, maupun dari aspek institusinya. Survai yang dilakukan baru baru ini olch Rumah Sakit Palang Merah Xinhua di Beijing terhadap 592 pasien, keba- nyakan menderita penyakitkan- ker tingkat lanjut, menunjukkan bahwa qigong 'Guo Lin', bersama dengan obata obat Cina dan Barat, mempunyai keman- juran rata-rata 68,9 persen. Guo Lin, perintis metoda qigong mengobati penyakit, adalah seniwati dan anggota pendiri Lembaga Seni Beijing. Dia mulai memusatkan perha- tian kepada potensi penyem- buhan qigong setelah dia dipastikan menderita kanker rahim pada 1949. "Guo membaca bertumpuk- tumpuk tulisan tentang ilmu pengobatan Cina dan Barat, terutama tentang fisiologi, patologi, tusuk jarum saluran- saluran utama dan tambahan (melalui saluran tersebut energi vital beredar dan sepanjang saluran mana titik titik tusuk jarum dibagi-bagikan)," kata Lin Xiao, duda Guo Lin dan pelatih kenamaan metoda iste- berkonsultasi Pers Indonesia Masih Perlu Mencerdaskan dengan banyak guru-guru qi- gong Dalam pemahaman Direk- tur Lembaga Penelitian Pen- didikan dan Penerbitan Yogya- karta (LP3Y) itu, salah satu kunci pembenahan terhadap dunia pers yang masih diliputi kelemahan dan keterbatasan itu terletak pada pembinaan sang aktor utama dunia jurnalistik, yaitu wartawan. Jika Ashadi lebih melihat aspek manusianya dalam me- ningkatkan "mutu" pers Indo- nesia, maka pengamat pers Atmakusumah cenderung meli- hat perlunya pelebaran koridor kebebasan, sehingga pers Indo- nesia dapat berfungsi dan ber- peran dalam mewujudkan misi- nya yang ideal. Menurut penulis buku "Seja- rah Pembreidelan Pers di Indo- "Beban sejarah" itu khu- susnya dikaitkan dengan cap yang terlanjur melekat, bahwa Sumbar memiliki tradisi pan- jang di bidang pendidikan, sebagaimana terbukti dengan lahirnya tokoh-tokoh seperti KH Agus Salim, Hatta, Sjharir, dan Buya Hamka. "Alam takambang jadi gu- ru" ungkapan yang mengan- dung nilai-nilai dasar yang dianut orang Minang dalam kaitannya dengan proses me- nuntut ilmu seolah menjadi cerminan kepedulian warga Sumbar terhadap masalah pen- didikan. Yaman B Keadaar Sistem kekerabatan matri- lineal yang menempatkan wa- nita/ibu pada tempat terhormat dalam struktur kemasyarakatan karena garis keturunan diambil dari garis ibu secara tidak langsung juga mempengaruhi kepedulian warga Sumbar atau masyarakat Minangkabau ter- hadap masalah pendidikan. Karena, siapa pun sudah tahu, bahwa ibu merupakan pendi- dik utama dalam keluarga. Selama ini terkesan Sumbar tidak memiliki masalah dengan pendidikan, Dalam bahasa se- orang pejabat di lingkungan KanwilP dan K setempat, kepe- dulian daerah ini terhadap ma- salah pendidikan telah bergulir 50 tahun lebih cepat diban- dingkan dengan daerah lainnya. Penurunan kualitas. nesia" itu, sekalipun sampai saat ini Pemerintah telah secara berangsur-angsur memberikan kebebasan yang lebih leluasa bagi kehidupan pers di tanah Air, "soal-soal tabu" yang tak boleh diliput pers masih saja ada. Namun memasuki tahun-ta- hun terakhir, kekhawatiran mulai membayangi sejumlah tokoh, termasuk di tingkat na- FROM APEC's aim to consolidate interregionals coop Soeharto says Dalam iklim keterbukaan dan era demokratisasi yang kian gencar semenjak tumbangnya rejim-rejim komunis di Uni Soviet dan Eropa Timur, me- at Atmakusumah yang juga dutor "Mochtar Lubis Warta- wan Jihat", pers Indonesia juga dituntut mampu mengembang- kan ruang koridor kebebasan yang tersedia. "Kebebasan di mana pun, entah di Amerika yang liberal maupun di negeri-negeri lain yang sosialis, perlu diperjuang- kan. Pers tak dapat berpangku tangan menunggu jatuhnya kebebasan itu dari langit," kata penulis Ensiklopedi Indonesia untuk topik masalah pers di In- donesia itu. Ancaman modal. Tampaknya keterbatasan dan kendala yang dihadapi pers In- donesia bukan sekadar soal kebebasan dalam arti pers ber- hadapan dengan kekuasaan, tapi juga masalah kebebasan dalam arti pers berhadapan dengan pemilik modal. Pikiran Rakyat Inilah beberapa surat kabar harian yang terbit di Ibukota Jakarta dan daerah merupakan salah satu instrumen sosial yang berfungsi a.l. mencerdaskan masyarakat. (Foto: BY/Ries) Ketegangan antara hasrat untuk menjalankan kebebasan editorial dan ancaman modal yang bersifat restriktif sebagai wujud kemauan pemilik modal yang ingin mengendalikan keredaksian, menurut Goena- wan Mohamad harus dipecah- SUARA PEMBARUAN Sebagai salah satu pihak yang paling berkepentingan menja- wab kekhawatiran tersebut, Kakanwil Departemen P dan K Sumbar, Ismed Syarif, kepada Antara beberapa waktu lalu menyatakan senang dengan adanya kekhawatiran tersebut. " Kekhawatiran mengenai ke- mungkinan terjadinya kemero- sotan kualitas pendidikan di Sumbar, ujarnya, harus dilihat sebagai satu hal yang positif, memberi cambuk untuk memo- tivasi kalangan pendidikan di Minang agar tidak lalai oleh "tepuk tangan" atas keberha- silan Sumbar selama ini dalam memajukan pendidikan masya- rakat. INDONESIA TIMES OASIS Qay "Saya hanya berpatokan pada satu hal yang sederhana," ujar Kakanwil yang memulai karirnya dengan menjadi guru tersebut. Satu hal yang seder- hana itu adalah sifat pendidikan tradisional keluarga Minang di Sumbar masih terasa, dan se- cara tidak langsung memberi- kan dampak positif kepada pendidikan modern yang ada sekarang. Di Sumbar, di Kotamadya Padang khususnya, boleh dika- takan sangat susah menemukan anak putus sekolah di tingkat pendidikan dasar. Redaktur Senior majalah "Tempo" yang pernah dipim- pinnya itu mengatakan, untuk menjaga agar kebebasan edito- rial tetap terjamin dalam kehidu- pan suatu media penerbitan pers, suatu perumusan sikap yang mensyaratkan keharusan adanya kebebasan editorial itu harus diciptakan. Mengapa? Karena jika satu keluarga tidak mungkin lagi menyekolahkan anaknya karena kesulitan ekonomi, telah men- jadi tradisi bahwa tanggung jawab tersebut serta-merta di- ambil alih pihak keluarga, khu- Diri kan secara kreatif jika pers ingin tetap independen. "Yang diperlukan pertama- tama ialah komitmen, dimulai dengan suatu perumusan sikap, bahwa kebebasan editorial adalah suatu hal yang niscaya bagi suatu penerbitan," kata Goenawan. Setelah itu, tambah bekas wartawan harian KAMI yang ikut andil menggulingkan Orde Lama itu, yang harus diciptakan ialah memperkuat posisi tawar- menawar dengan pemilik mo- dal. "Ini tidak mudah kalau para wartawan sendiri tidak mem- punyai reputasi profesional yang meyakinkan, dan tidak bersatu. Kita tidak bisa meya- kinkan pemodal kalau kita tidak bisa menunjukkan kepada mere- ka, bahwa tanpa kita penerbitan akan kehilangan kredibilitas dan menjadi suatu produk yang gagal," katanya. Soal teknis Perlunya pers Indonesia me- lakukan upaya pencerdasan diri susnya oleh pihak "mamak" (paman). Tradisi tersebut oleh orang Minang dicerminkan dalam slo- gan "Manunggal Sakato", satu gambaran kesiapan bekerja sama untuk mencapai tujuan. Ismed Syarif menilai ukuran keberhasilan pengembangan pendidikan di satu daerah se- sungguhnya sangat relatif. Tin- dakan pembandingan hasil pendidikan di Sumbar dengan di daerah lain tidak mutlak menggambarkan maju mundur- nya pendidikan di daerah ini. "Mungkin nilai kita sebe- lumnya memang tinggi. Namun setelah di antaranya memetik pengalaman Sumbar dalam mengembangkan pendidikan, daerah lain justru mencapai kemajuan yang lebih menge- sankan dibandingkan kemajuan yang dicapai Sumbar sendiri," katanya. Masalah tradisi yang masih kuat berakar di kalangan orang Minang yang ternyata berpe- ngaruh positif terhadap perkem- bangan pendidikan, juga dising- gung oleh Kepala Bidang Pen- didikan Dasar Kanwil Depar- temen P dan K Sumbar, Hamdy Agus. Di Ranah Minang, ujarnya, budaya malu masih kuat ber- akar, sehingga orang tua akan terus besusah payah memban- ting tulang agar anaknya dapat menyelesaikan pendidikan. Pihak keluarga dan kerabatnya tidak akan tinggal diam dan selalu siap memberikan ban- tuan. Yudha! "Karena itu saya optimistis, di bidang pendidikan dasar khu- susnya, seluruh anak di Sumbar akan memperoleh sempatan yang sama menikmati pendi- dikan karena tingginya parti- sipasi masyarakat," ujarnya. "Beban Sejarah" Sumbar Pertahankan Kualitas Pendidikan Dengan segudang tokoh sejarah dan orang-orang ter- kemuka asal Sumatera Barat yang kini tercatat dalam lingkup nasional, provinsi orang Mi- nang ini seakan-akan mengha- dapi "beban sejarah" yang cukup berat. sional, yang berasal dari ranah Minang sendiri. Kekhawatiran itu khususnya dikaitkan dengan berkurangnya jumlah tokoh di tingkat nasional yang berasal dari Sumbar. Kesimpulan yang ditarik kemudian: apakah Sumbar saat ini tengah menurun kualitas pendidikannya di berbagai jen- jang?. Namun tidak berarti bidang pendidikan dasar sebagai cer- SINAR PAGI KSI BURUH MERAN Khod Averwagen POSKOTA Pengantin baru men tewas dikeroyok ah Cina 1.142 angkutan umum ditindak tampaknya tak hanya berlaku pada aspek konsepsional seperti perumusan sikap yang disaran- kan Goenawan tersebut, tapi juga pada aspek-aspek yang lebih bersifat teknis peliputan atau kebahasaan. Menurut Ketua Dewan Ke- hormatan Persatuan Watawan Indonesia (PWI) Djafar Ase- gaff, di samping harus tetap terus memperjuangkan kemer- dekaan ekspresif, pers Indone- sia tak luput dari upaya untuk meningkatkan teknik peliputan- nya demi mempertinggi akurasi pemberitaan. Masalah akurasi dalam pem- beritaan pers, katanya, selalu menjadi perhatian setiap pener- bitan pers yang menginginkan medianya dipercaya dan di- perhitungkan oleh khalayak pembaca. Tanpa mementingkan soal- soal kecermatan dan ketepatan dalam pemberitaan, tambahnya, sebuah media massa dapat mengalami tragedi yang fatal. Oleh sebab itu, Pemimpin Redaksi "Warta Ekonomi" itu menganggap perlu bahwa setiap wartawan harus memahami apa yang disebut sebagai "jurna- lisme presisi", suatu teknik liputan jurnalistik yang meman- faatkan metode riset ilmu-ilmu sosial. Di bidang pembahasan, kata pengamat bahasa pers Slamet Djabarudi, sudah terdapat angin segar karena perhatian insan pers terhadap Bahasa Indone- sia sebagai media penyampai informasi semakin besar. KARANGAN/TULISAN KHAS Namun, dia mengakui bahwa sampai sekarang masih banyak wartawan yang sering tidak KEMANA SETEL ALL C*** min utama yang menggambar- kan keberhasilan pendidikan di satu daerah di Sumbar selama ini telah berkembang optimal dan mampu mengatasi berba- gai kekurangan yang ada. Provinsi tersebut ternyata masih kekurangan guru SD se- kitar 8.000 orang termasuk guru bidang studi agama dan pendi- dikan jasmani dan kesehatan (Penjaskes/olahraga). Saat ini, guru olahraga yang ada hanya sekitar 1.530 orang, dan guru agama Islam 3.676 orang. Padahal, jumlah SD yang harus diajar mencapai 4.209 buah, terdiri atas 4.114 SD Ne- geri/SD Inpres dan 95 SD swasta. Menurut Kepala Dinas P dan K Pemda Sumbar, Muzahar Muchtar, untuk mengasai keku- rangan guru di Sumbar dibuat program, setiap guru olahraga dan guru agama harus mengajar pada dua SD yang letaknya tidak terlalu berjauhan. Kekurangan juga dirasakan untuk guru bidang studi umum. Untuk catatan tahun ajaran 1993-94, guru umum untuk SD di Sumbar yang telah berstatus pegawai negeri, baik di SD ne- geri maupun swasta, berjumlah 21.852 orang, sementara yang bukan pegawai negeri 681 o- rang. Jumlah kelas yang sudah ada tercatat 25.615 ruang bela- jar. Provinsi yang dipimpin Gubernur Hasan Basri Durin tersebut hanya mendapat jatah 723 guru baru berdasarkan kuota yang ditetapkan pusat. Jumlah itu sudah termasuk pengganti guru yang pensiun. Mendesaknya kebutuhan jumlah guru SD yang memadai di Sumbar di antaranya dira- sakan oleh Kabupaten Padang Pariaman, Sawahlunto, Sijun- jung, Pasaman, Solok dan Pe- sisir Selatan. Menyinggung kesiapan Sum- tertib dalam berbahasa. "Ketidaktertiban itu dapat berwujud ungkapan yang tidak taat asas. Selain menghadapi kata-kata yang sudah dikodi- fikasikan di dalam kamus, wartawan sering menghadapi kesulitan menyerap kata-kata, baik dari bahasa asing maupun bahasa daerah," kata salah se- orang penyunting Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) itu. Keadaan semacam ini, me- nurut dia, diperburuk oleh kurang mantapnya buku-buku acuan yang dapat dijadikan pedoman bagi para wartawan. "Buku-buku itu sering mu- dah berubah. Mutu yang kurang baik dalam penerbitan buku tentang bahasa Indonesia tidak saja terjadi pada buku terbitan swasta, tapi juga terbitan Peme- rintah (Balai Pustaka)," tam- bahnya. Upaya menghadapi persoalan di bidang bahasa pers itu, editor bahasa majalah "Tempo" ter- sebut menyarankan perlunya upaya evaluasi secara periodik atas hasil tulisan wartawan, di samping upaya menerus dalam pembinaan kebahasan para wartawan dan penerbitan buku-buku tentang bahasa Indonesia yang lebih baik dan benar. terus- Tanpa melakukan pencer- dasan diri, dalam arti mengatasi kendala, keterbatasan dan kele- mahan yang masih memba- yang-bayangi, para pengamat pers tersebut tak yakin bahwa pers Indonesia di masa depan dapat memainkan perannya se- cara maksimal sebagai institusi sosial pencerdas bangsa. (Ant/ Mulyo Sunyoto). bar mendukung pelaksanaan Wajib Belajar (Wajar) Pendi- dikan Dasar Sembilan Tahun, Ismed Syarif mengungkapkan, kebetulan saja belum lama ini ada pengangkatan satuan bakti guru daerah terpencil/tertinggal yang jumlahnya mencapai 663 orang. Sekitar 90 persen betul-betul diarahkan untuk daerah dan desa-desa terpencil di provinsi tersebut. Secara umum, daerah perko- taan dan daerah pinggiran di Sumbar cukup memiliki guru, khususnya guru SD. Hanya saja, kekurangan guru di wilayah lainnya harus benar-benar dian- tisipasi di tahun mendatang, katanya. Sumbar sendiri berupaya mengembangkan kebijakan penataan kembali penyebaran guru, misalnya dengan mem- berikan perhatian kepada SD- SD kecil di daerah terpencil, dan memeratakan jumlah guru agar tidak hanya bertumpuk di perkotaan. Hanya, seperti dikeluhkan oleh Kakanwil P dan K Sumbar sendiri, hambatan geografis yang kerap masih ditemui ikut menjadi salah satu kendala penyebaran dan pemerataan guru. Berbenah diri Untuk menjawab kekhawa- tiran sementara kalangan mengenai menurunnya kualitas pendidikan di Sumbar, berba- gai pihak terkait terus berbenah diri mengoptimalkan kembali peran pendidikan di Sumbar. Ismed Syarif kembali meng- ingatkan arahan Gubernur Sum- bar agar semua fasilitas di sekolah harus digunakan se- optimal mungkin untuk Proses Belajar Mengajar (PBM). Kuncinya, tentu tetap berada Ke Halaman XI Metoda "Qigong" Gara Baru Atasi Kanker Kebanyakan orang Cina tidak lagi takut kepada kanker yang mematikan itu, penyebab kema- tian utama di negeri itu: Ribuan penderita kanker telah diberi harapan baru mengalah- kan penyakit yang paling dita- kuti itu melalui versi yang dirubah latihan pernapasan dan konsentrasi kirian tradisional Cina yang dinamakan qigong. Dia bangun jam empat tiap pagi untuk mempraktekkan la- tihan qigong di taman. Semen- tara itu dia membuat perubahan sedikit demi sedikit dan ak- hirnya berhasil mengembang- kan sistem baru qigong yang mengalahkan penyakit kanker yang dideritanya. "Sistem qigong tradisional meletakkan tekanan kepada meditasi diam, yang melibatkan BERITA YUDHA - SENIN, 9 MEI 1994 HALAMAN VIII Ditelaah dari aspek "potensi flora" Indonesia yang meliputi 30.000 spesies tumbuhan; ter- nyata 940 spesies diantaranya dikategorikan sebagai tumbu- han obat. Bahkan di dalamnya sejumlah 187 spesies tumbuhan obat sudah digunakan untuk obat tradisional oleh perusa- haan atau pabrik jamu. Demi- kian pula dari aspek pemanfaat an obat tradisional,ternyata pro porsinya mencapai 47,9%, dan sisanya obat modern. Dalam kapasitasnya sebagai bahan ekspor, ternyata dalam kurun waktu 5 tahun terakhir ini ekspor tanaman obat Indo- nesia pangsa pasarnya masih rendah; yakni baru 1,1%. Pada acara Seminar Kelompok Kerja Nasional Tumbuhan Obat In- sedikit gerakan", ujar Lin. "Tapi Guo Lin memadukan sikap diam dengan gerakan. Terdiri dari 10 macam gerak- an, latihan qigong Guo secara berganti-ganti dari berjalan santai dengan kecepatan alami pelaku sampai berdiri diam de- ngan pikiran berkonsentrasi kepada bayang bayang dan kenangan menyenangkan. Cara bernapasnya berbeda dengan metoda konvensional dalam hal bahwa cara ini men syaratkan pelaku mengambil napas dua kali sebelum menge luarkannya sekali. Dalam keseluruhannya sis- tem ini cenderung memotivasi qi atau energi internal melalui meditasi, gerakan tubuh, berna- pas, ucapan ucapan vokal dan kombinasi dari ke empat empat- nya. "Dia terutama mendorong mereka yang berlatih agar melakukannya di alam terbuka, terutama di tepi sungai atau di daerah berpohon, di mana udara segar dan kering dan keadaan lingkungan menyenangkan", kata Lin. Guo mengkaitkan kemanjur- an qigongnya dalam menyem- buhkan kanker dengan tiga fakta: "Sangat banyaknya oksi-. gen yang masuk ketika meng- ambil napas selama melakukan latihan mengikuti sistem saya mematikan bagi sel-sel kanker. "Bayang-bayang dan ke- nangan menyenangkan ke arah pikiran pelaku dipusatkan me- ngakibatkan hilangnya tekanan psikologis dan membuatnya gembira. Kemudian tenaga listrik badan' yang bangkit da- lam badan ketika melakukan latihan akan membantu pelaku mendapatkan lebih banyak gizi untuk bertanding melawan sel- sel kanker." Pasien pertama yang dilatih- nya adalah seorang buruh tua bernama Zhang Husitao, yang menderita gangguan jantung serius. Dia menjadi sembuh setelah mempraktekkan qigong Guo selama setahun lebih sedi- kit, yang memberikan semangat besar kepada Guo untuk melan- jutkan upaya penyembuhannya. Mengamati ekspor tanaman obat dunia dan posisi Indone- sia dengan berbagai aspek serta potensinya, masih terbuka luas peluang untuk memacu ekspor komoditas ini. Pengusahaan ta- naman obat akan sangat stra- tegis di masa mendatang, ka- rena tidak hanya untuk keper- luan pendapatan divisa semata; tetapi juga melibatkan petani penanam, pedagang pengum- pul, industri jamu dan sediaan bahan baku obat modern. Bah- kan pendapat negara-negara maju tentang "Back to Nature" (Kembali ke Alam), makin membuka peluang pendayagu- naan tanaman obat dalam pola konsumsi makanan, minuman dan juga obat modern bahan alami. Tidak heran bila negara maju justru menjadi pengimpor Setelah berpraktek selama dua tahun di bawah bimbingan Guo Lin, Zhang sanggup be- kerja kembali. Sejak itu kese- hatannya tetap baik dan dokter- dokternya menganggap kesem- buhannya itu suatu keajaiban'. "Qigong adalah sarana penting mengatasi kanker", katanya. Dengan memprak- tekkan qigong orang dapat menghirup oksigen dalam jum- lah besar ke dalam tubuh yang secara efektif akan menghen- tikan pertumbuhan sel kanker atau bahkan membunuhnya ka- rena sel kanker bukannya tan- dingan bagi oksigen. Guo mencatat bahwa hal yang terpenting qigongnya terletak pada tiga kata-kebundaran, kelunakan dan jarak. Dia menjelaskan: "dengan kebundaran berarti bahwa ge- rakan yang dilakukan haruslah dalam bentuk busur untuk me- mudahkan sirkulasi energi si pelaku. "Dengan kelunakan berarti otot otot dan tulang tulang sendi harus dikendurkan, hingga gerakan menjadi lemah gemulai dan lebih efektif. Dan jarak ber- arti bahwa orang harus me- mandang lurus ke depan dan bukannya ke samping. Terapi Guo terbukti efektif dalam menyembuhkan 36 jenis kanker dan 24 penyakit khronis, seperti gangguan jantung dan urat darah dan tekanan darah tinggi, suaminya mengatakan. Guo meninggal karena pen- darahan otak pada usia 75 tahun pada 1984. Apa yang dia capai diabadikan oleh mereka yang dapat keuntungan dari qigong- nya. Perkumpulan Riset Qigong Gud Lin, yang didirikan Juli terbanyak tanaman obat. Tanaman temu-temuan Kawasan Asia dikenal seba- gai daerah asal tanaman Zingi- beraceae atau temu-temuan. Para ahli mengagendakan marga temu-temuan meliputi 47 negara dan 1.400 spesies yang tersebar luas di daerah tropika maupun sub tropika. Di Indonesia Terdapat 30.000 Spesies Tumbuhan Patut dibanggakan bahwa In- donesia merupakan salah satu negara penghasil komoditas obat-obatan yang potensial. Di masa mendatang pengemba- ngan dan pelestarian sumber daya tanaman obat mempunyai prospek cukup cerah, baik untuk memenuhi kebutuhan di dalam negeri maupun sasaran pasar ekspor. donesia IV '93, terungkap ke- dudukan Indonesia sebagai ne- gara pengekspor tanaman obat pada posisi ke 16. Padahaleks por tanaman obat dunia dalam 5 tahun terakhir sampai tahun 1990 naik 8,8 %/tahun atau mencapai lebih dari 1 miliar dolar AS. Menurut laporan H. Sangat Roemantyo dan S. Riswan dari Puslitbang Biologi-LIPI, bah- wa jenis tanaman dari suku Zingiberaceae adalah tumbu- han obat yang paling banyak didayagunakan sebagai obat tradisional. Beberapa jenis ta- naman temu-temuan yg sudah lazim didayagunakan oleh pen- duduk di Indonesia antara lain temu ireng, temu lawak, temu putih, kunyit, bangle, lempu- yang gajah, temu kunci, dan Jane. Temu Ireng atau nama dae- rahnya temu Item, temu hitam, koneng hideung, temu ereng dan temu erang mempunyai inisial latin Curcuma aeru- ginosa ROXB. Rimpang temu Ireng mengandung minyak at- 1983 di bawah Lembaga Qigong Beijing, memegang peranan penting dalam memajukan sis- tem Qigong baru itu. sudah sangat terkenal. "Jamgadang" sebuah jam kebanggaan masyarakat kota Bukittinggi yang s Bukittinggi sebagai kawasan Pariwisata memang banyak dikunjungi Turis domestik. Provinsi orang Minang umumnya dan khususnya Bukittinggi banyak dilahirkan tokoh-tokoh nasional. (Foto : Dok. BY) Mereka menggabungkan diri dengan berbagai rumah sakit, termasuk Rumah Sakit Palang Merah Xinhua dalam meng- obati pasien dengan qigong Guo dan obat-obat Cina serta Barat. Para pekerja kesehatan telah bekerja keras untuk memini- malkan timbulnya kanker di Cina. Pada 70-an mereka mem- buat atlas yang dianggap paling lengkap dan luas dalam jenisnya di dunia. Menurut Lembaga Tumor Akademi Ilmu Kedokteran Cina (CAMS) kini Cina memimpin dunia dalam mencegah dan menyembuhkan tumor tumor tertentu seperti chorioenepi- thelioma (kanker yang berasal dari selaput luar yang mem- bungkus janin) dan kanker hati. Pada 2000 Cina diharapkan mengurangi angka kematiannya akibat kanker sebesar 10 per- sen. Menurut Lembaga Informasi Ilmu Kedokteran di bawah CAMS, tiap tahun sekitar 1,5 juta orang Cina menjadi korban kanker dan 1,1 juta meninggal, atau 15 persen kematian negeri itu. Guo Hongzhang, gurubesar Lembaga Kedokteran Pener- bangan dari Angkatan Udara Cina, telah merancang metoda, termasuk menggunakan qigong untuk menghilangkan kege- lisahan fisik yang dialami penerbang yang diakibatkan oleh perpindahan darah dari kepala ke kaki akibat percepatan tiba-tiba pesawat. Sebuah kelompok penerbang pilihan diajari menggunakan metoda itu dalam latihan pe- nerbangan mereka, termasuk beberapa penerbangan acroba- tik. Hasilnya juga positif. (DEPTHnews Indonesia) siri yang terdiri dari terpena- pena, seskwiterpena, alkohol, fenol dan turunannya eter, ke- ton aldehide serta ester. Para orang tua terdahulu menggu- nakan jasa rimpang temu ireng sebagai obat luar dan cacingan. Temu lawak alias koneng gede, temu lobak yang diberi nama ilmiah Curcuma xanthor rhiza ROXB, berkhasiat untuk pengobatan berbagai penyakit. Diantaranya penyembuh sakit gangguan hati, demam, sakit kuning, pegal-pegal, sembelit, tonikum (obat kuat), perang- sang air susu (laktagoga), dan obat peluruh haid (emmenago- gum). Dalam simposium na- sional temu lawak tahun 1985, terungkap bahwa secara farma- kologis bahwa temu lawak memberikan dampak positif terhadap kandung empedu un- tuk mencegah pembentukan batu empedu dan kolesistisis. Terhadap hati, berpengaruh baik untuk merangsang sel hati membuat empedu, hepatisis, penyakit hati menahun, anti hepatotoksik dan membantu menurunkan kadar SGOT mau- pun AGPT. Demikian pula ter- hadap pankreas, ternyata temu lawak berpengaruh baik ter- hadap daya rangsang sekresi berikut fungsi pankreas, pe- nambah selera makan, mem- pengaruhi kontraksi dan tonus usus halus, mempunyai sifat bakterisid, bakteriostatik, kerja sistem hormonal metabolisme, dan fisiologi organ tubuh, di- uretik yang tidak bersifat ulse- rogenik. Kandungan yang terdapat da- lam rimpang temu lawak se- hingga berkhasiat obat, diduga adanya zat kuning kurkumin, protein, pati, zat-zat minyak atsiri seperti Phelandren, kam- ter, turmerol, borneol, sineol dan xanthorrhizol. Menurut pa ra pakar kesehatan, kandungan kurkumin dan xanthorrhizol. diduga penyebab berkhasiatnya temu lawak. Temu putih atau koneng bo- das (Curcuma zeodaria ROSC) mengandung minyak atsiri, abu. Khasiat te- pati, serta mu putih cukup banyak, antara lain memperkuat pencernaan dan selera makan (stromakhik) merangsang gerakan usus dan memperbaiki pencernaan serta menghilangkan perut kembung (karminatif). Meski demikian, belum diketahui zat paling do- minan penyebab berkhasiatnya temu putih. Temu kunyit atau kunir, ku- ning, cahang dan sederet nama daerah lainnya; sudah lazim digunakan baham bumbu da- pur. Tanaman yang diberi nama ilmiah Curcuma domestica Val.Ini berkhasiat mujarab un- tuk berbagai penyakit. Dianta- ranya, obat gatal, kesemutan, gusi bengkak, luka, sesak napas, sakit perut, bisul, sakit limpa, usus, kudis, encok, sakit ku- ning, anti diare, obat puluruh empedu atau kolagoga, pena- war racun (antidota), obat pene- nang (sedativa), dan obat ko- reng (skabida). Diduga kandu- ngan yang paling penting yang Ke Halaman XI