Tipe: Koran
Tanggal: 1994-05-31
Halaman: 05
Konten
Untuk Tentukan Lokasi Transmigrasi Perlu "3 Layak Jakarta, Mei (BY) Rapat Kordinasi Teknis Program Pemukiman dan Ling- kungan Dep. Transmigrasi dan PPH Senin (30/5) dibuka seca- ra resmi oleh Menteri Transmig rasi dan PPH Siswono Yudobu- sodo di Mataram (NTB). Ra- kernis yang bertujuan untuk me- nentukan program penempatan transmigrasi dan upaya sinkro- nisasi dengan instansi lintas sektoral itu diikuti selain oleh para Kakanwil Dep. Transmi- grasi dan PPH seluruh Daerah Penempetan juga dihadiri oleh utusan instansi terkait khusus- bya yang secara langsung terkait dengan proses penyiapan lahan dan lingkungan antara lain, BPN, Dep. Hut, Dep. Tan, Dep. PU dsb. Menteri menyatakan dengan kepadatan penduduk di Jawx se kitar 900 jiwa/Km persegi sementara pertambahan pendu- duk pertahun sekitar 2 juta jiwa, hal tersebut akan mempecepat proses ambang batas daya du- kung yang bila tidak ada penye- lesaiannya akan menimbulkan adanya involusi penduduk serta berbagai gejolak sosial. Bertolak dari keadaan itu proram transmigrasi menjadi salah satu program pemerintah yang strategis dan mendesak untuk dilaksanakan. Namun, Mentrans, menya- dari bahwa dalam pelaksanaan program transmigrasi khusus- nya dalam mempersiapkan la- han pemukiman, lingkungan serta tempat tinggal masih se- ringkali dijumpai permasalahan yang mendasar. Beberapa permasalahan men- dasar adalah masih terdapatnya Jakarta, Mei (BY). Dari hasil Rapat Umum Pemegang Saham/RUPS dan Rapat Umum Luar Biasa/RULB PT Clipan Fiance Indonesia/CPI kemarin, maka PT CFI dapat membayarkan devidend kepada para pemegang saham untuk tahun 1993 sebesar Rp 102 per saham. Hal ini ada penurunan jika di banding dengan tahun sebe - lumnya yaitu tahun 1992 yang dibayarkan sebesar Rp 135,- per saham Hal itu dikatakan oleh Presdir PT CFI Philipe K. Bonin perusa- haan yang bergerak dalam sektor pembiayaan, kemarin seusai Ra- pat kepada pers dan selanjutnya dikatakan penurunan pemba- yaran devidend ini, mengingat pendapatan pada tahun 1993 Penyalur Agen "BY RIA AGENCY Jalan Matraman Raya Gang Penegak 1:12 8580806 Jakarta Pusat Pembayaran Devidend PT.CFI Hanya Rp.102 Per Saham Pontianak, sangat tersohor karena jeruk. Padahal Pontianak bukan penghasil jeruk. Daerah penghasil jeruk di Kalimantan Barat adalah Kabupatern Sambas punya nama. Pepatah mengatakan, Sambas punya jeruk, Pontianak Lalu orang saling me- nerka. Barangkali Pontianak adalah ibukota Propinsi Kali- mantan Barat. Atau barangkali Pontianak adalah kota Kha- tulistiwa, sehingga biarlah jeruk yang berasal dari Sambas disebut jeruk Pontianak. pemukiman transmigrasi yang status lahannya tumpang tindih, penentuan lokasi yang seperti dipaksakan, UPT yang belum ada Lahan Usaha II. "Itu semua merupakan permasalahan yang hanya bisa diselesaikan dengan antar instansi"demikian tam- bahnya. Karena jeruk, disepanjang Sungai Kapuas muncul sejumlah pelabuhan khusus. Pelabuhan khusus muncul bak jamur dimusim hujan. Terutama pada era tata niaga jeruk belum lama ini. Sepanjang Sungai Kapuas terdapat tidak kurang dan 165 pelabuhan khusus. Tahun lalu pelabuhan khusus itu masih dibawah pengawasan Adpel Pontianak Ini berarti ada kontribusi bagi PT Pelabuhan Indonesia II Cabang Pontianak Namun sejak 1 Januari 1994, setelah diluncurkannya Inst- ruksi Dirjen Perhubungan Laut, sebanyak 55 pelabuhan khusus disepanjang alur Sungai Kapuas lepas dari tanggung jawab Adpel Ke-55 pelabuhan khusus itu berada dibawah pengawasan Kantor Pelabuhan (Kanpel). Di Kalimantan Barat terdapat tidak kurang dari 3 Kanpel. Yaitu Teluk Melanau, Paloh dan Kedawangan. 55 pelabuhan khusus disepanjang Sungai Kapuas bernaung dibawah Kanpel Teluk Melanau. Dam- pak yang diterima oleh Cabang Pelabuhan Pontianak adalah berkurangnya pendapatan seki- tar Rp.200 juta lebih Menyadari program transmi- grasi tidak mungkin bisa ber- jalan bila ditangani sendiri, Mentras mengharapkan agar Rakernis tersebut akan meru- pakan forum "clearing house" terhadap permasalahan yang silam namun hingga kini belum terselesaikan. Kalau saja Rp.200 juta tidak raib,paling tidak keuntungan yang diperoleh Cabang Pelabu- Menyinggung tentang pen- tingnya perencanaan lokasi, Sis- wono secara tegas meminta agar konsep penentuan lokasi harus benar-benar dilakukan secara cermat. "Penentuan permukim- an transmigrasi dapat merupa- kan awal kesuksesan dari penye- lenggaraan transmigrasi, akan tetapi dapat pula merupakan awal dari kegagalan yang akhir- nya akan menimbulkan penderi- taan bagi transmigran manakala hal itu tidak dilakukan secara cermat" ungkap Mentrans. Oleh karena itu Menteri me- minta agar dalam memilih dan menentukan calon lokasi trans migrasi berpedoman pada "3 LAYAK", ialah lokasi harus layak huni, layak usaha, dan layak berkembang. Hadir da- lam pembukaan Raker tersebut Gubernur NTB Warsito, Dirjen Pemukiman dan Lingkungan Deptrans dan PPH Mailangkay dan Inspektur Jenderal Deptrans dan PPH Hardoyo, beserta unsur Muspida NTB. (R-19). mencapai Rp 3,14 Milyar dan pada tahun 1992 mencapai Rp 3,762 milyar Philipe mengatakan penuru- nan itu disebabkan pajak tahun 1993 lebih besar dari pada pajak pada tahun 1992. Sedang kontri- busi terbesar hanya diperoleh dari sewa gudang yg mencapai Rp 20,306 milyar Perusahaan terus memberla- kukan kebijakan yanag selektip dalam penanganan usahanya, dan sejalan dengan prosedur pena- gihan yang dipantau secara ketat. Hal ini menghasilkan penghapus bukan ditambah cadangan un- tuk tahun berjalan dapat ditekan sampai dibawah 0,6% dari total aktivanya Paroofolio pembiayaan tetap seimbang, dengan 50% pada sektor kendaraan bermotor, 43& pada sektor peralatan dan 7% pada sektor property dengan nasabah yang tersebar diseluruh Indonesia. Pembiayaan netto pada tahun buku 1993 meningkat menjadi Rp 194 milyar yang berarti naik 118% dibanding dengan tahun sebelumnya yaitu tahun 1992, sehingga dalam priode yang sama laba bersih yang dicapai sebesar Rp 3,143 Milyar yang berarti mengalami penurunan (r-20). ban Pontianak lumayan besar- nya. Yang pasti Cabang Pelabu- han Pontianak diperkirakan akan meraih keuntungan dalam tahun 1994 ini. Padahal ketika menyusun anggaran belanja dan pendapatan, Cabang Pelabuhan Pontianak diproyeksikan rugi. Lalu bagaimana kiat Cabang Pelabuhan Pontianak sehingga mampu meraih keuntungan dalam tahun 1994 ini ?. Kepala Cabang Pelabuhan Pontianak Drs. Hasmawansyah menyebut dua langkah terobosan yang diambilnya. Pertama adalah mengoptimalisasikan kapal tunda. Selama ini segmen usaha yang satu ini kurang mendapat perhatian khusus. Padahal pe- luang untuk meraih keuntungan sangat terbuka. Karena kegiatan bongkar muat di Pontianak ma- sih menggunakan sistem rede. Bongkar muat dengan sistem rede memerlukan tongkang. Nah, Cabang Pelabuhan Pontia- nak melihat peluang yang terbuka lebar pada segmen tongkang Kedua adalah semakin meningkatnya bongkar muat petikemas di pelabuhan Ponti- anak. Angkutan petikemas semakin diminati pemilik barang di Kalimantan Barat. Ini karena ciri angkutan petikemas adalah aman, cepat dan door to door. Pelabuhan Pontianak baru masuk era containerisasi pada tahun 1989. Ketika itu baru menampung 34 TEUS petike- mas. Pada tahun 1990 mening- kat menjadi 856 TEUS, tahun 1991 hanya 804 TEUS, tetapi pada tahun 1992 meningkat menjadi 2838 TEUS. Pada tahun 1993 yl meningkat menjadi 4854 TEUS dan selama triwulan pertama tahun 1994 sudah mencapai 2295 TEUS. Diper- kirakan pada tahun 1994 ini Jakarta, Juni (BY).- Menteri Pekerjaan Umum, Ir. Radinal Moochtar mengingat- kan pengusaha Inggris agar ja- ngan hanya melihat suatu pro- yek semata-mata dari kepenti- ngan proyek itu sendiri, melain- kan juga perkembangan dan dampak dari proyek tersebut. Pernyataan tersebut diungkap Menteri PU Radinal Moochtar ketika menerima delegasi Ing- gris di Jakarta kemarin. Sedikit- nya 12 pengusaha Inggris yang mengikuti delegasi Departemen Lingkungan Hidup yang dipim- pin Deputi Menteri bidang In- EKONOMI Meluasnya Penerimaan Pajak Menteri Pekerjaan Umum Ir.Radinal Moochtar ketika menerima tamu dari Inggris yang dipimpin Deputi Menteri Lingkungan Hidup Bidang Industri Konstruksi Inggris Toni Baldry MP di Jakarta kemarin. Tampak Radinal berbicara serius dengan Tony mengenai peluang investasi bagi para pengusaha konstruksi Inggris di Indonesia. (Foto: Ipphos). bongkar muat petikemas di pelabuhan Pontianak bisa men- capai 12.000 TEUS. Pengusaha Inggris Berminat Garap Proyek Jalan Raya Dan Pengairan cepat, mengingat Lalu Lintas Harian Rata-rata (LHR) bisa melonjak tajam. Radinal juga mengambil contoh pembangunan sektor pengairan. Pengusaha Inggris, menurut Radinal, tidak mung- kin membangun bendungan atau waduk. Sebab, proyek ini lebih banyak bersifat sosial dengan return on investment sangat lama. Yang lebih memungkin- kan bagi pengusaha Inggris adalah menangani proyek air baku atau proyek pengairan lainnya di kawasan yang disebut grey area. Return on invest- dustri Konstruksi Tony Baldry MP, ketika bertemu Menteri Radinal kemarin menyatakan sangat berminat untuk mengga- rap proyek di sektor pengairan dan jalan raya di Indonesia. Un- tuk itu anggota delegasi mena- nyakan berbagai kebijaksanaan pemerintah Indonesia dalam pembangunan di kedua sektor tersebut. Pelabuhan Pontianak Memasuki Era Baru produksi berada di belahan utara Sungai Kapuas perdagangan di Kalimantan Barat secara tidak langsung berdampak positip bagi pertum- buhan kegiatan di Pelabuhan Pontianak Karena terjadi peningkatan yang cukup tajam, Cabang Pelabuhan Pontianak sedang memambah fasilitas dermaga dan lapangan penumpukan sepanjng 100 meter. Dengan tambahan fasilitas dermaga diharapkan lonjakan bongkar muat petikemas yang cukup tajam dapat diatasi. Juru Bicara Departemen PU Bambang Utojo,SH yang meng- ikuti pertemuan tersebut menya- takan, bagaimana pun Menteri PU Radinal Moochtar menyam- but baik keinginan pengusaha Namun ada kandala yang sa- ngat prinsip. Pelabuhan Ponti- anak berada dibelahan selatan Sungai Kapuas. Padahal lima Kabupaten di Kalbar berada di belahan utara Sungai Kapuas. Dengan kata lain, daerah 1 Dalam seminar yang dise- lenggarakan senat mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Jenderal Soedirman bersama Himpunan Mahasiswa Ekono- mi dan Studi Pembangunan (Himesbang), Dirjen Pajak, KEUANGAN Pemilik barang cendrung memilih angkutan petikemas. Meskipun hanya untuk angku- tan antar pulau, apalagi barang ekspor. Komoditi ekspor lewat pelabuhan Pontianak antara lain karet, plywood, kayu gergajian, block board, mpoulding dll-nya Barang impor yang diangkut dengan petikemas bisa dihitung dengan jari. Umumnya barang impor diangkut dengan kapal konvensional. Tidak heran kalau perubahan pola angkutan ikut mempenga- ruhi pertumbuhan ekonomi didaerah Kalimantan Barat. Pertumbuhan ekonomi dan Inggris tersebut. "Kita membu- ka peluang sebesar-besarnya kepada pengusaha Inggris untuk menggarap proyek di Indone- sia," kata Bambang mengutip Radinal. Radinal mencontohkan pro- yek jalan tol. Mungkin saja ka- lau dilihat dari aspek pembangu- nan konstruksi jalan tolnya saja, aspek return on investmentakan lama. Tapi dengan adanya jalan tol itu umumnya lingkungan di sekitar tol berkembang pesat, sehingga berdampak positifter- hadap kondisi jalan tol. Artinya, return on investment bisa lebih Menjamin Terciptanya Pemerintah Yang Bersih Purwokerto, Mei (BY) Hanya melalui peningkatan penerimaan pajaklah akan dapat dijamin terciptanya suatu pemerintahan yang bersih, kata Dirjen jak, Fuad Bawazier, Senin (30/5) di Purwokerto dalam ceramahnya di depan peserta seminar sehari "Menuju Kemandirian Pembiayaan Pembangunan Nasional". "Yang biasanya tidak begitu perduli kalau di wilayahnya tidak tersedianya prasarana yang memadai, berubah menjadi penuntut. Mereka tidak hanya menuntut pelayanan yang baik dari aparat, khususnya aparat pajak, tetapi juga menuntut agar dana hasil pajak dimanfaatkan sebaik-baiknya," kata Dirjen Pajak. Dikatakan, semakin banyak anggota masyarakat yang me- nyadari pentingnya pajak dan mau membayar pajak, biasanya bertambah peka pula masya- rakat terhadap perkembangan lingkungan. 1 Fuad Bawazier mengatakan, untuk mencapai sasaran pem- bangunan, yaitu laju pertum- buhan ekonomi rata-rata 6,2 persen per-tahun peranserta masyarakat dalam pembangu- nan akan terus ditingkatkan. "Kegiatan investasi masya- rakat, termasuk dunia usaha, makin didorong melalui pencip- taan iklim usaha yang sehat dan merangsang kegiatan investasi masyarakat," kata Dirjen. Melalui penciptaan iklim usaha yang demikian diharap- kan dapat dicapai tingkat investasi yang memadai dengan pola investasi yang sesuai INDUSTRI Guna mengantisipasi pertum- buhan angkutan petikemas di Pelabuhan Pontianak, sejak dini PT Pelabuhan Indonesia Il perlu memikirkan pembangunan der- maga petikemas di belahan utara Sungai Kapuas. Kenapa demi- kian. Selama ini petil as tidak bisa keluar pelabuhan. Soalnya akan menambah kepadatan lalulintas di Kodya Pontianak. Sehingga perlu membangun Terminal Petikemas di belahan utara Sungai Kapuas. Pilihan jatuh di Wajor yang Pelabuhan Pontianak mendambakan Terminal Penumpang yang baru, yang lebih manusiawi. Tidak seperti yang ada sekarang yang hanya sanggup menampung 300 penumpang. Padahal jumlah penumpang cukup melimpah seperti nampak pada gambar. (1st) dengan sarana pembangunan, seperti pembangunan prasarana ekonomi, perlouasan kapasitas industri nonmigas dan program peningkatan mutu sumberdaya manusia. BERITA YUDHA-SELASA, 31 MEI 1994 HALAMAN V Untuk itu, kata Dirjen, Peme- rintah akan terus menyempurna- kan peraturan perundang- undangan penanaman modal, penyederhanaan prosedur pela- yanan investasi, perluasan dan kemudahan akses terhadap sumber ekonomi dan faktor pro- duksi serta kemudahan mema- suki pasar, penyediaan sarana dan prasarana yang memadai. Diingatkan, untuk mencapai Dengan sistem ini diharapkan hambatan yang dialami Cabang Pelabuhan Pontianak selama ini dapat dikurangi. Hambatan operasional di Pelabuhan Pontianak antara lain pelayanan bongkar muat barang belum dapat dilaksanakan 24 jam. ment proyek-proyek ini akan lebih cepat. Apalagi penangan- an proyeknya bisa ditangani dengan berbagai kemungkinan, misalnya patungan dengan pe- merintah atau swasta Indone- sia. Ternyata ada beberapa faktor yang ikut mempengaruhi. Seperti faktor tenaga buruh. Di Pelabuhan Pontianak terdapat tiga kelompok buruh yang melaksanakan kegiatan bongkar muat. Yaitu kelompok buruh Kopereasi Tenaga Kerja Bongkar Muat (KTKBM)"Jasa Karya". Mereka adalah ex buruh YUKA. Kegiatannya hanya melaksanakan kegiatan B/M dari kapal ke gudang penum- pukan atau sebaliknya. Bila pola yang dipakai truck lossing/load- ing maka kegiatannya hanya sampai di dermaga. Kelompok kedua adalah kelompok buruh tauke/EMKL Mereka adalah buruh pemilik barang yang bertugas mengang- kut barang dari gudang ini- I sampai gudang pemilik barang Mereka secara bebas memilih barang miliknya dan mengang- kut ke truck. Akibatnya gudang ibarat "pasar". Kesan seperti pasar semakin kentara dipagi hari. Puluhan buruh menyerbu Bambang Utojo menjelaskan, selama ini pengusaha Inggris dinilai pemerintah Indonesia masih bersifat "kurang luas" dalam melihat suatu kegiatan proyek. Mereka umumnya ha- nya melihat satu proyek dari kacamata proyek itu sendiri. Ke Halaman XI (Oleh: Nus Inuhan, Wartawan "BY") terletak di tepi utara Sungai Kapuas. Daerah ini cukup stra- tegis untuk lokasi pembangunan Terminal Petikemas di Pela- buhan Pontianak. Dengan begi- tu, petikemas dapat diangkut menuju daerah produksi. Yang pasti Pelabuhan Ponti- anak telah memasuki era baru. Lho, apa itu. Begini. Pada tanggal 20 Mei tepat pada Hari Kebangkitan Nasional, pelabu- han Pontianak menyerahkan pengoperasian 4 gudang kepada Perusahaan Bongkar Muat (PBM). laju pertumbuhan ekonomi selama Repelita VI diperlukan dana investasi sekitar Rp.660,1 trilyun yang terdiri dari dana investasi masyarakat Rp.484,2 trilyun dan dana investasi pemerintah Rp.175,9 trilyun. Untuk itu penerimaan dalam negeri akan ditingkatkan seoptimal mungkin melalui perluasan sumber penerimaan nonmigas, khususnya pajak. Fuad Bawazier mengatakan, pihaknya akan berusaha me- ningkatkan penerimaan pajak langsung, sehingga mampu Ke Halaman XI kapal mencari barang milik taukenya. Kelompok ketiga adalah kelompok buruh pabrik atau C/ D. Kegiatan buruh pabrik ini terbatas pada muat dari pabrik keatas tongkang sampai ke lambung kapal (kegiatan rede transport). Yang menjadi masaiah adalah kegiatan jam kerja di gudang pemilik barang. Jam kerja digudang pemilik barang hanya sampai jam 16.00. Nah, pelabuhan menghadapi kendala yang cukup pelik, karena kegiatan bongkar muat dilabu- han harus disesuaikan dengan jam kerja di gudang pemilik barang. Sebutnya saja gudang milik Dolog dan Pusri yang nampaknya kurang mampu mengimbangi kecepatan kerja buruh didalam pelabuhan. Rupanya gudang Dolog dan Pusri lebih mengandalkan tenaga buruh dengan sistem padat karya. Kendala berikutnya datang dari pemilik truck. Pada umumnya pemilik truck adalah tauke yg memiliki barang. Tentu saja mereka lebih mengu- tamakan barang miliknya ketim- bang barang milik orang lain. Akibatnya mereka tidak perlu mencari order, apalagi order tersebut untuk mengangkut pupuk. Bagaimana dampaknya bagi pelabuhan. Hasmawangsyah mengatakan, BOR menjadi cu-kup tinggi, mencapai 80- 90%. TRT (gerak kapal) di pelabuhan menjadi tinggi. Akibatnya biaya kapal menjadi tinggi, sementara SOR gudang menjadi rendah. Guna mengatasi masalah ini, PT Pelabuhan Indonesia II Cabang Pontianak menyerah- .kan pengoperasian gudang 01, Ke Halaman XI Konperensi Menteri Pangan Dan Pertanian Non Blok Di Bali Jakarta, Mei (BY) Indonesia sebagai Ketua Gera- kan Non Blok akan menyeleng- garakan Konperensi Tingkat Menteri Pangan dan Pertanian Negara Non Blok. (Ministerial Meeting On Food and Agricul- ture of Non Aligned Movement). Menurut Biro Humas Deptan, konperensi yang akan berlang- di Hotel Nusa Dua Bali pa- sung da Tanggal 10-11 Oktober 1994 itu akan diikuti 150 negara ma- sing-masing 110 negara anggota Non Blok dan 10 negara sebagai peninjau dan selebihnya adalah organisasi/badan internasional. Dikatakan, konperensi ini diha- rapkan dapat menghasilkan Pro- gram Aksi dalam pengamanan pangan bagi negara anggota Non Blok dan negara berkembang lainnya dan pelaksanaan program program yang mendapat prioritas tinggi (Implementation of High Priority Projects). Empat kegiatan yang menda- Seandainya ada masyarakat yang benar-benar membutuh- kan sambungan telepon dan daerahnya belum di-survey maka masyarakat dapat memin- Witel IV Perpanjang Survay Pasar Jakarta, Mei (BY) Pengumpulan data calon pelanggan telepon atau survey micro demand yang dilaksa- nakan oleh PT. TELKOM WITEL IV Jakarta mengalami perpanjangan waktu, sampai dengan tanggal 15 Juni 1994. Menurut Djaman Sinaga, Manager PUREL WITEL-IV Senin, hal ini karena animo masyarakat yang demikian besar dan untuk efektivitas sur- vey tersebut. Dikatakan, seandainya pengumpulan data dilaksanakan dengan waktu yang cukup, maka akan diperoleh data yang akurat dan cakupan-kerjanya pun akan lebih luas, ke seluruh wilayah kerja WITEL IV, DKI Jakarta, Tangerang, Bekasi dan Cibi- nong termasuk Citeureup. Palu, Mei (BY) Departemen Kehutanan-mem- berikan kesempatan empat bulan (120 hari) kepada pt. Gunung Ma- nik Jaya Raya Timber (GMJRT) untuk melunasi dendanya Rp 4,4 miliar akibat pemilik HPH di Sul- teng itu melanggar tata usaha ka- yu dan eksploatasi hutan. "Kalau denda itu tidak dibayar dalam tempo 120 hari, pengusaha itu akan diseret ke Panitia Urusan Piutang Negara (PUPN) dan ijin HPH-nya dicabut," kata Kepala Dinas Kehutanan Sulteng, Ir. Heru Basuki di Palu, Sabtu. Dalam pertemuan silaturahmi US$ SINS PON.S MALS DM HKS REAL YEN AUS Pemegang HPH "GMJRT" Diberi Waktu 4 Bulan pat prioritas tinggi masing-ma- sing makalahnya disiapkan oleh Mesir tentang Seminar/training/ Worshops; Zimbabwe tentang Food and Agriculture Informa- tion Neetwork; Indonesia tentang Apprenticeship Programme (pro- gram magang) dan Gambia dan Venezuela tentang Invetory of Present and potensial jointven- ture projects. BNI BBD BDN Bank Exim BRI BAPINDO BCA Panin Bank Bank Bali Bank Buana Ind Bank Duta BDI Bank Tamara Bank BI Aspac Bank DANA HUTAMA Bank Utama Bank Windu Kencana Jaya Bank Bank Dewa Ruci Bank Umum Servitia Bank Yudha Bhakti Bank Indo Monex ABN BANK Bank Aken Sebelum konperensi tingkat Menteri dilaksanakan, akan dida- hului dengan pertemuan pejabat senior yang diadakan pada tang- gal 7-8 Oktober 1994 di Nusa Dua Bali. Para peserta SOM ini akan membahas materi yang akan diputuskan oleh tingkat Menteri. Sementara pada tanggal 9 Okto- ber 1994 akan dilakukan kunjun- gan lapangan (Field Visit) ke obyek-obyek pengairan Subak, pengendalian lama terpadu dan CIP Food Processing Factory di Bali. (R-27) Emas 24 Karat Emas 23 Karat Emas 22 Karat ta formulir secara cuma-cuma, tanpa dipungut biaya sedikit- pun, kepada karyawan PT. TELKOM WITEL IV atau menghubungi Kantor PT. TELKOM terdekat. Apabila masyarakat menjumpai karya- wan PT. TELKOM yang melaksanakan pengumpulan data, masyarakat harus berani menanyakan surat tugasnya. VALUTA Kurs Valuta Asing menurut PT.DINERO Pratama Internasional (DPI) JI.Batu Ceper No.50 C Jakarta, hari ini sebagai berikut: Djaman Sinaga menegaskan kembali, masyarakat diminta untuk bersabar akan sambungan telepon yang dibutuhkannya, karena pengumpulan data ini sifatnya untuk acuan peren- canaan pembangunan, realisa- sinya tentu saja menunggu alokasi dana yang tersedia. Jadi bukannya langsung dapat dibangun dan langsung kring. Karena pembangunan jaringan jasa telekomunikasi mempunyai proses yang panjang dan memerlukan dana yang tidak tidak sedikit. (R.26) 8,00 % 8,00% 9,00 % 9,00 % 8,00 % 9,50 % Emas (ex.LM) antara Kakanwil Dephut Ir. Ri- wung Toemon, Kadis Kehutanan Heru Basuki dan pengurus serta anggota PWI Sulteng, Heru men- jelaskan, sesuai SK Kakanwil Dephut nomor 94, 95 dan 96 tanggal 21 April 1994, PT. GMJ- RT didenda sebanyak Rp4,4 mil- liar karena melanggar tiga keten- tuan selama 1993/1994 Pelanggaran pertama adalah membuat laporan fiktif persedia- an kayu, dimana perusahaan itu melaporkan memiliki 19.868 m3 kayu, tetapi kenyataannya hanya 8.246 m3 jadi ada selisih 11.622 m3. (Ant) DEPOSITO BERJANGKA JUAL 2164 1386 3149 807 1325 281,50 521 1992 1407 BELI 2134 1266 3160 817 1300 275 1 Bln 3 Bln 6 Bln 12 Bln 485 1972 1373 9,00 % 11,00 % 11,00 % 9,00 % 11,00 % 11,00% 10,00 % 11,00 % 11,00% 10,00 % 11,00 % 11,00% 9,00 % 10,00 % 11,00% 10,00 % 11,00 % 11,00% 12,00 % 11,50 % 11,50 % 11,00 % 11,50 % 11,50% 13,50 % 14,00 % 15,00 % 11,50 % 11,50 % 11,50% 14,00 % 14,50 % 15,00% 12,00 % 12,50 % 13,00 % 13,00 % 12,00 % 13,00 % 13,00% 13,50% 14,00 % 12,50% 13,00 % 14,00 % 12,50% 12,00 % 12,00 % 12,00% Bank Gunung Kencana 13,00 % 13,50 % 13,50 % 14,00% Bank Bukopin 12,50% 13,00 % 13,50 % 14,00% Metropolitan Bank 13,00% 13,50 % 14,00 % 14,00 % 11,50 % 13,50 % 12,00 % 11,00 % HARGA EMAS 9,5% 10,5% 11,00 % 11,00% 12,50% 13,00 % 14,00 % 14,00% 13,50% 14,00 % 14,50 % 15,00% 12,50 % 13,00 % 13,50 % 14,00% 14,50 % 15,00 % 15,00% 13,00 % 14,00 % 14,00% 13,50 % 13,50 % 14,00% 13,50% 14,00 % 14,00% 14,00 % 12,50 % 13,00 % 13,00 % 13,00 % 17,50 % 10,50% 13,50 % 13,50% 14,00 % 14,00% 10,50% 13,50% JUAL Rp.23.750,- Harga tersebut belum termasuk ongkos bikin dan Pajak Penjualan. PT Duta Pratama Impexinco/DPI JI.Batu Ceper 50/C Tilp. 3800245 -3800248 Jakarta. Rp.25.000,- Rp 24.000,- Rp.23.000,- BELI Rp.24.150,-
