Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Berita Yudha
Tipe: Koran
Tanggal: 1994-05-31
Halaman: 07

Konten


Lebih 56.000 Pekerja Lepas Ikut Program Jamsostek Yogyakarta, Mei (BY) Jumlah peserta jaminan sosial tenaga kerja (Jamsotek) di Yog- yakarta kini terus meningkat Me nurut Kepala ASTEK cabang Yogyakarta Kumarhadi, sampai dengan bulan Maret 1994 jumlah peserta Jamsotek yang terdaftar di PT. ASTEK Yogya 845 buah perusahaan dengan tenaga kerja 47.381 orang. Sedangkan peserta pekerja borongan, harian lepas dan musiman berjumlah 56.051 pekerja dan tergantung dalam 1596 proyek Sementara pihak ASTEK Yogya sejak tahun 1978 akhir hingga bulan Maret 1994 telah penyerahkan santunan Rp. 1,233 milyar lebih. Santunan itu untuk 7.203 kasus. Untuk santunan kecelakaan kerja sebanyak 3.341 kasus dengan nilai 545 juta lebih, Jaminan Hari Tua 3.364 kasus dengan nilai Rp.556,1 juta, dan jaminan kematian 488 kasus dengan nilai Rp.222,8 juta lebih. Sedangkan, untuk program ja- minan pemeliharaan kesehatan Mojokerto, Mei (BY) Pemda Kab. Mojokerto khu- sus Bagian Dinas Pendapatan cenderung percaya menerima su- rat kaleng dari manapun datang- Salah satu contoh pengaduan nya surat kaleng yang mengatasnama- kan Persatuan Sopir & Kemet Terminal Terusan Kec. Gedek yang mengadukan mengadukan beberapa petugas melakukan pe- nyelewengan Padahal setelah dipelajari surat kaleng yang tertanggal 10 Januari 94 tersebut di atas dibuat oleh oknum aparat Dispenda sendiri yang kini telah dipindahkan ke bagian lain, isi dan alamat pe- ngirim bertentangan. Surat Kaleng Belum Tentu Benar Kecenderungan percaya de- ngan surat-surat kaleng itu telah dibuktikan dengan di pindah-pin- dahkannya Aparat-aparat ter- sebut di tempat-tempat yang lain, walau mereka petugas sempat diperiksa oleh Irwilkab tetapi tidak terbukti. Sebuah konfirmasi Berita Yu- dha dengan Kepala Dinas Pen- Dalam Undang-Undang nomor 10 tahun 1992, tentang perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga sejahtera antara lain menya- takan, gerakan keluarga beren- cana ditujukan untuk mening- katkan kepedulian dan peran serta masyarakat melalui pende- wasaan usia perkawinan, peng- aturan kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga untuk me- wujudkan keluarga kecil baha- gia dan sejahtera. Keberhasilan pembangunan keluarga sejahtera tidaklah mungkin dapat dilaksanakan ha- nya oleh satu atau dua sektor pembangunan saja, akan tetapi merupakan tanggung jawab semuga sektor pembangunan secara terpadu. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang pembangunan keluarga sejahtera di Jawa Te- ngah, maka baru baru ini "Re- porter anda di Semarang Hendrick" telah mengikuti kunjungan kerja dengan Komisi E. DPRD Tingkat I Jateng di Kanwil BKKBN Propinsi Daerah Tingkat I Jateng, di Jalan Pemuda Semarang. Rombongan Komisi E, yang dipimpin langsung oleh Ketua Komisi E. Drs. Karseno ketika mengadakan kunjungan kerja tersebut diterima oleh Kakanwil BKKBN Jateng, Drs. Soedjono Porwoningkrat, Kanwil Kese- hatan yang diwakili oleh Soetarwo dan beberapa orang Staf BKKBN Jateng. Pada kesempatan itu Ka- Kanwil BKKBN Jateng, Soe- djono menjelaskan, dalam Pelita V, gerakan KB Nasional di Jawa Tengah telah mem- berikan kontribusi yang sangat bermakna terhadap keberha- silan pembangunan nasional, khususnya pembangunan ke- pendudukan. Keberhasilan ini ditunjukkan dari hasil dan dampaknya terhadap penurunan rata-rata jumlah anak yang dilahirkan oleh seorang wanita selama suburnya atau angka kelahiran total. (JPK) pesertanya 57 perusahaan dengan tertanggung 8.354 orang pekerja. Program ini berlaku se- jak Agustus 1993 bersamaan de- ngan diberlakukan program Jam- sotek (PP No.14/1994). Begitu ungkap Kepala Astek cabang Yogyakarta Kumarhadi seusai menyerahkan kartu peserta dan sertifikat Jamsotek kepada karya- wan dan pimpinan Matahari Ma- lioboro Mall Senin lalu. Sejak operasinya bulan Nopember ta- hun lalu, karyawan Matahari Malioboro Mall jumlah 500 orang. Penurunan angka kelahiran total in akan dicapai apabila para pasangan usia subur dapat terlindungi dari kehamilan atau dengan kata lain menjadi pe- serta KB yang secara terus menerus memakai alat kon- trasepsi dengan tekun. Kata Kumarhadi, ASTEK se- bagai salah satu asuransi sosial, fungsinya telah diwujudkan de- ngan pemberian beasiswa untuk anak anak peserta Jamsotek. Hingga kini beasiswa ASTEK Yogyakarta telah diberikan kepa- da 870 anak senilai Rp.160,14 juta lebih. Masing masing siswa SD/SMTP a Rp.15.000,- dan SMTA/Perguruan Tinggi Rp.20.000,-/orang. (022) Sementara ini jumlah pa- sangan usia subur yang ada di Jawa Tengah saat ini sebanyak sekitar 5,2 juta dan 3,8 juta diantaranya telah aktif menjadi peserta KB atau sekitar 7 dari setiap 10 pasangan usia subur telah menjadi peserta KB. Dari peserta KB tersebut, tidak kurang dari 40 persennya me- rupakan peserta KB yang me- dapatan Kab. Mojokerto Drs. Ab- dul Manaf menjelaskan, bahwa kepindahan mereka para petugas dari tempat yang satu ke tempat yang lain tidak ada hubungan dengan surat-surat kaleng ter- sebut, tetapi sebagai upaya peme- rataan tugas agar mereka tidak bosan dan berwawasan yang lain. Di samping meningkatnya kedisi- plinan atau kreatifitasnya. Oleh karena itu dengan upaya pemindahan-pemindahan ter- sebut di harapkan lebih mening- katkan pendapatan sebagai sum- ber dana Pemda sekaligus sebagai tanggapan tercapainya target APBD dan PAB, kata Drs. Ab- dul Manaf penuh harap. Mengakhiri penjelasannya me- ngenai oknum Irwilkab nama AW yang sering meminta dana kepada petugas di Terminal, kami tidak tahu dan hal itu urusannya sen- diri, sekalipun si korban "Gd" harus menanggung sendiri, kilah Kepala Dispenda Kab. Mojo- kerto Drs. Abdul Manaf. (035) miliki kesadaran yang cukup tinggi, yakni mereka itu meng- gunakan metoda kontrasepsi efektif terpilih, seperti IUD, susuk KB dan atas kemauan sendiri menggunakan kontra- sepsi mantap. Begitu juga pada sisi lain kepedulian dan sikap masyarakat untuk mendapatkan pelayanan KB secara mandiri menunjukkan kecenderungan yang semakin meningkat dari tahun ke tahun, yaitu pada ta- hun 1989/90 sebanyak 14,59 persen, tahun 1990/91 sebanyak 18,43 persen dans ampai tahun 1993/94 naik menjadi 38,60 persen. Sebagai dampak dari kesertaan ber KB yang cukup tinggi tersebut, tingkat kesu- buran dan pertumbuhan pen- duduk di Jawa Tengah meng- alami penurunan cukup meng- gembirakan. Hal ini terbukti berdasarkan sensus penduduk tahun 1971, rata-rata jumlah anak yang dilahirkan oleh setiap wanita selama masa suburnya adalah 5,33. Sedangkan pada SP/80 turun menjadi 4,37 hing- ga tahun 1993 turun lagi men- jadi 2,65. Perlu diketahui, pada akhir Pelita V atau tahun 1993, Jawa Tengah telah mencapai Net. Reproduction Rete sebesar 1,16. Hal ini berarti secara rata-rata satu orang wanita akan digan- tikan oleh 1,16 anak perempu- annya. Ini berarti akan segera memasuki era penduduk tum- buh seimbang, dimana Net Re production Rete sama dengan 1. Semakin dewasa usia wanita kawin pertama akan mem- berikan dampak pula terhadap penurunan angka fertilitas. Pada tahun 1993 ratio jumlah pa- sangan usia subur yang usia istrinya dibawah 20 tahun terdapat seluruh pasangan subur adalah 4,05 persen, dan pada tahun 1994 telah turun menjadi 3,39 persen. Demikian pula halnya de- ngan laju pertumbuhan pen- duduk di Jawa Tengah telah mengalami penurunan, yaitu pada periode tahun 1971-1980, rata-rata pertumbuhan pendu- duk Jateng adalah 1,64 persen/ per/tahun, sedangkan pada kurun waktu tahun 1980-1990 rata-rata pertumbuhannya men- jadi 1,18 persen per/tahun. Ini semua karena adanya berbagai rangkaian usaha yang sungguh- sungguh dan berkesinambungan dalam pembangunan kepen- dudukan dan keluarga beren- cana yang dimulai sejak awal program tahun 1970-an. Faktor lain yang juga sangat menentukan keberhasilan ter- sebut, adalah adanya komitmen politis yang tinggi dari segenap aparat pemerintah, mulai dari Mojokerto, Mei (BY)* SIAPA seharusnya yang me- nolong nasib para tenaga Hon- orer dalam Lembaga Pemerin- tah khususnya di Pemda tk II baik Kabupaten maupun Kota- madya Mojokerto yang terka- tung-katung kepastiannya untuk diangkat sebagai Pegawai Ne- geri Sipil. Mereka tidak saja yang sudah satu Tahun, bahkan ada yang 5 sampai 10 tahun me- ngabdikan dirinya kepada Pem- da, baik yang tenaga kasar mau- pun tenaga yang berkantor. Mereka tetap bertahan seba- Pertumbuhan Penduduk Jateng Diturunkan Menjadi 0,77% Oleh : Hendrick - Koresponden "BY" TRISUCI WAISAK. Ribuan umat Budha dari berbagai daerah di Indonesia dengan khidmat duduk bersimpuh didepan Candi Mendut Kabupaten Magelang Jawa Tengah tgl. 25 Mei 1994 untuk menyambut detik-detik Waisak 2538 pada pukul 10.40: 22 WIB. Upacara ritual itu dilanjutkan dengan prosesi Trisuci Waisak berjalan kaki dari Candi Mendut menuju Candi Borobudur sejauh 4 Km. (Foto: BY/R-33) Nasib Tenaga tingkat Propinsi sampai diting- kat Desa, Dusun, RW dan RT. Disamping itu juga dikalangan ulama, para pemuka dan tokoh masyarakat tidak ketinggalan dalam mengelola ulama, para pemuka dan tokoh masyarakat tidak ketinggalan dalam me- ngelola gerakan KB dengan dedikasi yang sangat-tinggi. Partisipasi ini ditandai de- ngan tumbuhnya institusi ins- titusi masyarakat pengelola gerakan keluarga berencana nasional dinili lapangan seperti (PPKBD/SDK dan paguyuban keluarga berencana (PKB) yang merupakan bagian kegiatan dari gerakan PKK. Sampai akhir bulan Maret 1994 tercatat se- banyak 8.521 PPKBD/SDK yang telah merata di semua desa di wilayah Jawa Tengah. Se- dangkan jumlah PKB-PKK ditingkat RW sebanyak 50.448 serta PKB-PKK ditingkat RT sebanyak 179.620 atau sekitar 99 persen dari jumlah RT ada di Jateng. Demikian pula partisipasi masyarakat dalam program integrasi semakin berkembang. Hal ini dapat dilihat antara lain dari perkembangan jumlah kelompok usaha peningkatan pendapatan keluarga akseptor KB (UPPKA) yang merupakan pendidikan peningkatan usaha ekonomis produktif yang dibe- rikan kepada peserta KB yang tergabung dalam kelompok- kelompok paguyuban keluarga berencana. tera Selanjutnya dalam upaya mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas, telah terbentuk gerakan bina keluarga balita (BKB). Jumlahnyapun terus berkembang dan me- ningkat, yaitu mulai dari 854 kelompok pada tahun 1990/91 menjadi 6.692 kelompok pada tahun 1991/92 dan hingga akhir bulan Maret 1994 ini meningkat menjadi 34.247 atau rata-rata 4 kelompok BKB pada setiap desa. Pendataan Keluarga Sejah- Jatim gai tenaga honor pada umumnya mengharapkan untuk bisa di- angkat. Lebih dari pada itu ada kalanya menunggu janji-janji dari Kepala Bagiannya dimana ia bertugas, namun janji tinggal janji hanya hampa yang di temui. Suatu momentum yang sa- ngat penting adalah pendataan keluarga sejahtera yang telah dilakukan di seluruh daerah tingkat dua secara serentak, yang dimulai pertengahan bulan Januari lalu hingga akhir bulan Pebruari. Untuk bisa diangkat sebagai Pegawai Negeri Sipil kadang- kadang mereka harus mengikuti test (ujian). tetapi ujian tetap ujian mana mereka masih sering Yang lebih penting hasil pen- dataan tersebut adalah, dapat dimanfaatkan sebagai alat operasional untuk merumuskan dan menentukan dukungan terutama bagi keluarga-ke- luarga yang masih berada pada tahapan pra sejahtera dan sejahtera I, agar berubah status pada tahap sejahtera yang lebih tinggi. yang Menxurut Ka Kanwil BK- KBN Jateng, Soedjono, bahwa pendataan keluarga sejahtera ini merupakan perluasan dari pendataan pasangan usia subur dan peserta KB yang selama ini telah dilakukan setiap tahun, sebagai konsekuensi dari pe- laksanaan UU No. 10 tahun 1992 tentang perkembangan BERITA BERITA NUSANTARA kependudukan dan pembangun- an keluarga sejahtera, dinama misi gerakan KB yang dilak- sanakan telah semakin meluas. Dari hasil pendataan ke- luarga sejahtera diperoleh in- formasi dari jumlah seluruh keluarga di Jawa Tengah yang tercatat sebanyak 6.592.367, ternyata sebagian terbesar ma- sih pada tahap pra sejahtera, yaitu 3.539.313 atau 53,69 per- sen. Sedang tahap sejahtera I ada sebanyak 1.156.367 (17,54) persen, sejahtera II sebanyak 17,85 persen dan sejahtera III sebanyak 8,43 persen serta sejahtera plus sebanyak 2,50 persen. UPACARA THE SUDI VAIBAR BEDIONAL Selain itu hasil pendataan tersebut tidak untuk diban- dingkan antar wilayah, lebih lebih dibandingkan dengan ukuran ukuran lain telah yang ada, akan tetapi merupakan peta kerja dari, oleh dan untuk ma- syarakat sendiri dalam menge- nali masalahnya dilapangan secara mendasar serta untuk mendorong kepedulian dan pe- ran serta masyarakat dalam mengatasi dan menyelesaikan masalahnya secara gotongro- yong dengan bimbingan dan arahan dari aparat pemerintah pada tingkat yang paling bawah. Tujuan dan sasaran Gerakan Honorer Pemda Tak Menentu diperlakukan famili sistem, ma- na itu Saudaranya, teman akrab- nya, lebih celaka lagi di ko- mersilkan mana yang bisa mem- bayar dapat tertolong ikut ter- angkat. paten maupun Kotamadya Mo- jokerto yang belum tertolong nasibnya untuk diangkat sebagai Pegawai Negeri Sipil. Demikian keluhan para tena- ga Honor yang disampaikan ke- pada Berita Yudha, sehubungan dengan banyaknya tenaga Ho- nor yang berada di bawah nau- ngan Pemda tk II baik Kabu- Keluarga Berencana Nasional dan pembangunan keluarga sejahtera, tidak lain adalah menurunkan rata-rata jumlah anak yang dilahirkan oleh se- orang wanita selama masa suburnya, yaitu adri 2,65 pada tahun 1993 njadi 2,5 pada tahun 1994/1995, dengan du- kungan peserta KB aktif sebesar 3,7 juta. Dari sebanyak peserta KB aktif tersebut diharapkan 42 persennya melaksanakan KB secara mandiri dengan meman- faatkan fasilitas-fasilitas pe- layanan swasta serta kesertaan KB pasangan usia subur muda semakin meningkat. Oleh karena itu diharapkan, keluarga pra-sejahtera dan sejahtera I dapat diangkat men- jadi keluarga sejahtera pada tahapan yang lebih tinggi se- banyak 30 persen selama tahun 1994/95 mendatang. Sedang untuk mencapai tuju- an dan sasaran tersebut maka akan ditempuh menggunakan strategi episoda, dimana selama tahun anggaran 1994/95 dibagi menjadi tiga episoda. Menurut informasi di- yang kumpulkan oleh para tenaga Honor, untuk bisa diangkat se- bagai PNS. melalui procedure pengganti pensiun. Jadi menurut mereka siapa yang dekat dengan Kabag Per- sonalia dengan dukungan Ka- Episoda pertama yang sudah dimulai bulan April lalu sampai dengan Juni merupakan episoda konsolidasi dengan pencapaian keberhasilan sebanyak 20%, Episóda ke-dua akan dilakukan bulan Juli sampai dengan De- se ber yang merupakan epi- soda intensifikasi dan eksten- sifikasi dengan pencapaian keberhasilan sebanyak 90 per- sen dan episoda ketiga bulan Januari sampai dengan Maret 1995 merupakan episoda pe- mantapan, dengan harapan akan tercapai keberhasilan sebanyak 100 persen atau lebih. Kegiatan ini dilaksanakan dengan memanfaatkan momen- tum-momentum strategis yang ada, baik yang bersifat nasional, seperti hari keluarga, kegiatan AMD dan Manunggal KB-Kes, hari ibu dan lain sebagainya. Khusus untuk kegiatan dan program operasional antara lain meliputi; program program yang langsung menyentuh pada peningkatan tahapan keluarga sejahtera, terutama keluarga keluarga pra sejahtera dengan dukungan dari berbagai sektor secara terpadu, seperti program peningkatan pendapatan ke- luarga peserta KB, penyuluhan tentang kesehatan, agama, koperasi dan sebagainya. Peme- rataan hasil hasil pembangunan KB dan keluarga sejahtera akan dilakukan melalui intensifikasi penggarapan daerah daerah yang relatif sulit digarap, ter- utama daerah kumuh, daerah terpencil, daerah perbatasan dan sebagainya. Meskipun pelaksanaan ge- rakan KB nasional dan pem- bangunan keluarga sejahtera di Jawa Tengah sampai dengan akhir Pelita V telah berhasil, namun menurut Kakanwil BK- KBN Jateng Soedjono, masih ada berbagai masalah dan tantangan yang dihadapi dan perlu diupayakan untuk dapat diatasi. BERITA YUDHA - SELASA, 31 MEI1994 HALAMAN VII Masalah tersebut antara lain; pasangan usia subur yang jum- lahnya masih besar, terutama pasangan usia subur muda yang mana kemampuannya untuk hamil atau fekunditasnya cukup Ke Halaman VIII Ny. Parmin, warga Desa Tangen, beternak bebek dengan modal pinjaman dari Perum Perhutani. (Foto :Hendrick) bag-nya sendiri masih bisa ter- tolong sebaliknya jika tidak bisa dekat hanya dua pilihan, per- tama dengan memberikan uang semir ataupun sama sekali tidak bisa alias harus mau menerima kenyataan yakni tetap sebagai tenaga honor. Sementara sebuah konfirmasi Wartawan Berita Yudha dengan Kabag Personalia Pemda tk II Kabupaten Mojokerto Poerwa- di mengatakan, mengenai pe- ngangkatan melalui pengganti pensiun sekarang ini dilarang oleh pihak tingkat I Jatim, walau hingga sekarang belum ada ins- truksinya.. Selanjutnya bagaimana nasib mereka tenaga honor daerah tsb. akan diatur oleh Pusat dengan test tetapi harus sanggup ditem- patkan dimana saja, katanya. Dalam menghadapi proble- matik seperti ini mereka harus mau pengaturan dari daerah sen- diri, seperti diadakan kontrak kerja pertahun. Jika akan terus nantinya diperpanjang tetapi jika tidak memperpanjang be- rarti mereka harus keluar, kilah- nya Kabag Personalia Poerwadi mengakhiri penjelasan. Menurut Kabag Humas Ko- Ke Halaman VIII Brebes, Mei (BY) Timbul Jaya (6) anak yatim piatu yang orang tuanya Carya dan Ny. Taniya, serta kakaknya Tanisah (13) korban tewas akibat tabrakan KA Tegal Arum dengan KA Senja Ekonomi Solo-Jakarta di stasiun Arjawinangun Cirebon, siap diangkat sebagai anak Bupati Brebes. "Bupati sudah menyatakan kesediaannya untuk mengangkat Timbul Jaya sebagai "'anak ang- kat"!"ujar Kabag Sosial Pemda Kabupaten Brebes Drs. Hanief Nasucha. Hj. Satiyem Nyaris Jadi Korban Pembunuhan terduga. BSK, jika tidak dituruti ke- majuannya selalu marah-marah dengan diiringi ancaman berat. Pada hari selasa 19-4-1994, jam 10.00 WIB, di Ds Kepitu, Kel. Trimulya, Kab. Sleman, BSK menabrak mobil yang disetir BSK yang didalamnya terdapat Ny. Hj. Satiyem, mobil itu ditab- rak ke pohon besar secara sengaja. Pada waktu itu BSK dalam keadaan marah memaksa Ny. Hj. Satiyem agar mengambil BPKP mobil bis yang dibelikan Ny. Hj. Safiyem, dan BPKP tersebut sampai sekarang masih ada di Bank. Bupati Brebes Syamsuddin Sagiman merasa tersentuh, sete lah mendengar kisah tentang salah satu keluarga asal Brebes yang menjadi yatim piatu setelah kejadian tabrakan KA di Arja- winangun Cirebon. Dia segera meminta kepada stafnya untuk menghubungi keluarga korban di Desa Miri Kecamatan Brebes. Yogyakarta, Mei (BY)* Ny. Hj. Satiyem janda yang bakal cari keberuntungan ma- lah nyaris mati akibat ulah sua- mi keduanya. Hal ini terjadi, sekitar pukul 10.00 WIB, tang- gal 19 April 1994, di dusun Ke- pitu, Kelurahan Trimulya, Ke- camatan Sleman, Kabupaten Sleman. Terjadi pemerasan dan peng- gelapan sekaligus percobaan pembunuhan yang dilakukan BSK suami Ny. Hajjah Sitiyem. "Saya sebetulnya kasihan de- ngannya. Pertama saya kenal ngaku masih bujangan, takta- hunya sudah beristri", ungkap Ny. Hj. Satiyem di rumahnya jalan Kaliurang. Kronologinya, Ny. Hj. Sati- yem menikah dengan tersangka BSK secara adat pada tanggal 19 Mei 1991, selama perkawi- nan berjalan sering terjadi per- tengkaran yang tidak diketahui sebab-sebabnya. BSK sebelum menikah de- ngan Ny. Hj. Satiyem sudah pu- nya istri dan anak, bahkan tiap minggu selalu minta jatah dana untuk istri serta anaknya. Yang sebelumnya tidak diketahui ka- lau BSK sudah punya istri dan anak, waktu itu mengaku masih bujangan, bahkan usai nikah si- rihpun sempat ribut dengan BSK gara-gara istri dan anak- nya. Namun karena Ny. Hj. Sati- yem merasa kasihan pada istri BSK, maka menyanggupi per- mintaan jatah BSK untuk istri dan anaknya, selain biaya hidup seha-hari, juga biaya-biaya di luar dugaan, baik perusahaan yang mengeluarkan biaya tak Telkom Akan Bantu Buat Baruga KB Ujung Pandang, Mei (BY) Peranan Keluarga Berencana dalam pembangunan nasional semakin dirasakan manfaatnya terutama dalam menciptakan peningkatan kesejahteraan ke- luarga baik di kota maupun dipedesaan. Kondisi ini se- makin memperkuat upaya dan perhatian pemerintah untuk se- makin memantapkan gerakah keluarga berencana nasional. PT. Telkom Wilayah Usaha Telekomunikasi (Witel) X Su- lawesi setelah melakui kepu- tusan direksi untuk memberikan bantuan modal melalui kelom- pok yang tergabung dalam UPPKA-KB kini mulai melirik memberikan bantuan dalam bentuk fasilitas. Fasilitas yang dibantu berupa sarana tempat pelayanan KB dengan memba- ngun 'BARUGA KB'. Kehadiran Baruga ini nanti- nya dapat memudahkan pe- layanan KB terhadap masya- rakat utama didaerah pedesaan. Bantuan ini nantinya dapat di- Dua Yatim Piatu Korban Tabrakan KA : Diangkat Anak Bupati Brebes Sebelum peristiwa itu terjadi, baik di rumah maupun di per- jalanan BSK selalu marah dan minta agar BPKP mobil bis ter- sebut segera ditebus, kalau tidak segera ditebus, BSK mengan- cam Ny. Hj. Satiyem bakal di- bunuh, dan ancaman dilaksa- nakan dengan menabrakkan mobil Colt T-120, yang menga- kibatkan luka parah dan cacad seumur hidup. Bis yang dibeli Ny.Hj. Sati- yem agar dapat penghasilan se- tiap harinya, ternyata oleh BSK digelapkan dengan dijual, dan dibelikan sebuah truk tanpa se- pengetahuan Ny. Hj Satiyem sebagai pemilik yang syah. Atas kejadian tersebut disak- sikan beberapa orang yang kebe- tulan mendengar dan mengeta- hui peristiwa, Ny. Tukinah, Un- tung, Waris, dan Ngatman. Urai Penasehat Hukum Ny. Hj. Sa- tiyem, Bambang Herianto SH. Lebih jauh kasus ini telah dila- porkan ke Polres Sleman. (039) Musibah yang menimpa ke- luarga Carya dan isterinya Ny. Taniya dan anak pertamanya Ta- nisah tewas Jum'at (20/5) dini- hari. Sedangkan Timbul Jaya se- lamat, hanya menderita luka yang bisa segera diatasi. Mereka se- keluarga saat itu pulang mudik dari Jakarta dengan naik KA Tegal Arum. Sesampai di stasiun Arja- winangun Cirebon terjadi tabra- kan dengan KA Senja Ekonomi Solo-Jakarta, yang tengah ber- henti di lintasan stasiun tersebut. Menurut penuturan keluarga- nya, Carya sudah menjadi pe- rantau di Jakarta sejak masih usia muda sebagai penjual mi dan nasi goreng. Bahkan ketemu isterinya yang dinikahi sekarang adalah di Jakarta juga, yang saat itu ber- jualan Warteg. Bila mudik biasa- nya sekeluarga dan langsung ke Tegal Baru esok harinya ber- tandang ke Desa kelahirannya Pulosari Kabupaten Brebes manfaatkan oleh jajaran Ke- luarga Berencana di daerah ini yang tidak saja melayani peserta KB saja namun dapat juga melayani dibidang kesehatan masyarakat. Demikian pernyataan Ka Witel X Sulawesi MJ. Worung BcTT ketika menyerahkan ban- tuan modal untuk kelompok akseptor KB yang tergabung dalam UPPKA di ruang Pola Kantor BKDH Gowa. Bantuan yang diberikan itu kepada 7 kelompok di Dati Il Gowa dan I kelompok di Dati II Pangkep sebesar Rp 15.500.000,- yang disaksikan BKDH Gowa diwa- kili Kepala BP-7 Drs. Ibrahim Sijaya. Ka Kanwil BKKBN Sula- wesi Selatan dr. Viktor Trigno ketika ditemui 'BY' seusai penyerahan bantuan menyata- kan sangat berterima kasih atas perhatian PT. Telkom Witel X Sulawesi terhadap perkem- Ke Halaman VIII Menanggapi tentang kesediaan Bupati Brebes akan mengangkat Timbul sebagai anak, salah seo- rang keluarga korban Tasanurip menyatakan bahwa pihak keluar- ga masih berpikir terhadap kon- disi kesehatan Timbul yang kini masih dirawat di RSUD Gu- nungjati Cirebon. "Keluarga kami sangat gem- bira atas kesediaan Bapak Bupati untuk mengangkat Timbul Jaya sebagai anak. Namun barangkali neneknya yaitu orang tua Carya yang sekarang menjanda, yang akan merawat cucunya!" ujar Tasanurip. Sebab Ny. Wati nenek Timbul sekarang tinggal sendi- rian jadi yang akan merawatnya. Sesaat seusai jenazah keluarga Carya dimakamkan, Ny. Wati se- bagai ahli waris korban telah menerima uang duka sebesar Rp. 1,25 juta dari Perumka. (Roni) Tampak sejumlah petani anggota Kelompok Tani Desa Tangen sedang bermusyawarah di Pondok Hutan. (Foto: Hendrick)