Tipe: Koran
Tanggal: 1995-04-13
Halaman: 12
Konten
Djoko Susanto, Jasidi Iskandar, Nardi Sahib, Harkam Effendi, Bob Silitonga, Nurmimy Tjunty Velley's, Taty Permadi, Diding Kussawardjo, H.Azwir Tanjung, Gusnadi S, Cosmas Sumono, Tri Atmadi, H. Tri Mulya, Oce Sudioto SH, Munadjat Cader, Susila Aris Margono, Parjiyono, Marhongkom Lumban Tobing BcHK., Valens Daki Soo, Batari Siregar Bsc, P.Sumantri. ANGGOTA REDAKSI BERITA YUDHA- RABU, 12 APRIL 1995 Basmi Preman, Bukan Karena Latah kesalahannya. Preman murni yang terlibat pidana atau kekerasan akan diproses untuk diajukan ke pengadilan. Sedangkan preman ikut-ikutan akan dibina dan dididik di sekolah khusus, baru dilepaskan kembali ke masya- rakat. Lampung tidak ketinggalan ikut menggebrak preman dengan melakukan operasi pembersihan para preman yang sering me- nimbulkan keresahan dan kerawanan masyarakat. Namun Ketua Bakorstanasda yang juga Komandan Korem 043 Garuda Hitam (Gatam) Lampung, Kol.Inf. SN Suwisma menepis keras anggapan bahwa operasi preman yang dilakukan di daerahnya sekadar "ikut- ikutan" agar tidak dikatakan tertinggal dari daerah lain. 'Pembersihan preman di Lampung bukanlah latah- latahan', tapi dilaksanakan sesuai situasi dan kondisi daerah dengan memperhatikan tingkat kerawanan akibat ulah para pemuda bermasalah atau preman," kata mantan Wadan Kopasus yang kini jadi penang- gungjawab keamanan teritorial di Lampung. Menurut Suwisma, operassi yang terus digencarkan di daerahnya tetap bertumpu pada kepolisian sebagai kekuatan utama dengan dukungan per- sonil ABRI di Kodim dan Koramil masing-masing. "Tingkat kerawanan akibat ulah para preman di Lampung masih jauh lebih kecil di- bandingkan kota besar lain, apalagi Jakarta," katanya. Kapolwil Lampung, Kol. Pol. Drs. Endang Suwanda meng- akui, seluruh aparat kepolisian di Polres dan Polsek se-Lam- pung sudah diinstruksikan untuk menggulung para preman yang berkeliaran di kota maupun bersembunyi di pelosok desa. "Preman yang diamankan jika terbukti melakukan per- buatan kriminal akan diproses lebih lanjut, sedangkan preman ikut-ikutan dengan tingkat kenakalan maupun kejahatan yang dilakukan masih ringan akan dibina khusus, baru bisa dilepaskan," katanya. Preman Wanita Hingga akhir Maret 1995, sedikitnya sudah 460 orang pre- man lebih yang diamankan aparat keamanan di seluruh Lampung. Di antara mereka, terdapat beberapa preman wanita yang diduga kuat sering menjadi penjaja seks" di wilayah Kabupaten Lampung Tengah. Dalam rapat koordinasi khu- sus membahas operasi preman dan tindak lanjut menanganinya, minggu ketiga Maret 1995, sudah disepakati untuk meng- klasifikasikan ratusan preman yang diamankan sesuai tingkat RABU, 12 APRIL 1995 14.30 Wajah Negeriku 14.35 Film Boneka: Prince Valiant 15.05 Gelar Musik: Ansamble 33 "Tunggu saja rapat lanjutan soal teknis sekolah dan pem- binaan untuk para preman itu, kata Kakanwil Depdikbud Lampung, Drs. H. Enggus Su- barman, yang menyatakan kesiapan pihaknya jika diper- caya menyelenggarakan sekolah semacam itu. "Tapi tolong diperjelas rambu rambu dan teknis pelaksanaan sekolah preman dengan tetap melibatkan dinas/instansi serta aparat keamanan," katanya. Menurut Danrem, SN Suwis- ma, kalau memang diperlukan, sekolah bagi para preman itu akan dipimpin oleh komandan Kodim (Dandim) sebagai kepala sekolahnya. Enggus Subarman berpen- dapat bahwa lebih baik jika sekolah itu ditempatkan di lingkungan kepolisian (Polwil) atau Korem Gatam. Ia enggan mengungkapkan alasannya, hanya ditegaskan, agar tujuan pendidikannya bisa cepat men- capai sasaran. ATRO 15.30 Film Pengetahuan: Science World 18.15 Siaran Pedesaan 16.05 Diantara Kita: Raib. 16.30 Film Dokumenter 17.00 Berita TVRI 17.25 Wajah Negeriku 18.05 Negeri Tercinta Nusantara Daerah Istimewa Yogyakarta Belum dipastikan kapan sekolah khusus bagi ratusan pre- man di Lampung akan dibuka, diperkirakan pada awal April 1995. 18.45 Langka Tapi Nyata 19.00 Berita TVRI 19.30 Asia Bagus 20.00 Lintasan Berita 21.25 Glamour Bersama; Benya- min S, dkk. Stasiun 22.25 Film Cerita: Ghost Riders TRI PUSAT 22.55 Berita Terakhir TVRI 23.05 Lanjutan Film Cerita JAKARTA Para preman di Lampung yang sudah diamankan diren- cana a akan diklasifikasikan berdasarkan status: yang masih berstatus pelajar/mahasiswa, pemuda putus sekolah, atau pengangguran. "Preman yang masih bersta- tus pelajar setelah dibina khusus diharapkan mendapat tempaan khusus di sekolahnya masing- masing," kata Enggus. 20.05 Spektrum 21.00 Dunia Dalam Berita Danrem SN Suwisma juga sependapat, preman yang bersta- tus remaja/pemuda pengang- guran dan putus sekolah yang tidak punya kerja diharapkan bisa mendapat latihan dari Balai Latihan Kerja (BLK) atau mengikuti kursus-kursus ke- terampilan. "Pokoknya jangan sampai mereka dilepas tapi kemudian membuat keonaran lagi karena tidak punya pekerjaan dann hanya nongkrong-nongkrong saja," kata Danrem. Sebenarnya, operasi preman sudah dilakukan di daerah Lampung, khususnya Kodya Bandar Lampung jauh sebelum LES RABU, 12 APRIL 1995 05.30 Kuliah Subuh 06.00 Selamat Pagi Indonesia 06.45 Bisnis Hari Ini 07.00 Berita Pagi TVRI 07.30 Titian Ilmu 08.30 Musik Pop Terbaru 09.00 Komedi: Kit Manise 09.30 Serial: Oshin 10.00 Lenong Bocah 10.30 Sinetron: Kaca Benggala Berita Yudha operasi serentak secara nassional yang dipicu oleh kejadian bru- tal yang dilakukan para preman terhadap anggota masyarakat dan aparat keamanan (police brutality). RAYAKANKEMENANGAN: Presiden Peru yang berdarah Jepang, Alberto Fujimori, mengangkat tangannya sambil menggenggam tangan kedua putrinya, Keiko Sofia (kiri) dan Sachi Marcela. Kedua gadis itu turut larut dalam kegembiraan sang ayah, setelah berhasil memenangkan pemilihan Presiden, antara lain dengan mengalahkan rival utamanya Javier Perez de Cuellar (mantan Sekjen PBB). (Rtr/vds) Komandan Kodim Bandar Lampung, Letkol. Kav. Gustam Yusuf, akhir 1994 sudah me- negaskan tekad jajarannya untuk membersihkan para preman yang dinilai sering meresahkan masyarakat. Semua tempat strategis dan dianggap potensial rawan, seperti Terminal Induk Rajabasa dan beberapa terminal dalam kota di Kemiling, Panjang, dan Telukbetung serta pasar-pasar dan pusat keramaian malam di Bandar Lampung tak luput dari intaian petugas yang siap menciduk para pembuat onar tersebut. Gustam Yusuf bahkan sempat mengadakan pertemuan terbuka mengumpulkan para tokoh pemuda dan jawara" di da- erahnya untuk diajak bersama- sama mengamankan Bandar Lampung. Mereka yang tidak bisa di- dekati dan diajak menyadarkan diri diberi batas waktu untuk bertobat ke jalan yang lurus. "Kalau tidak, aparat keamanan siap bertindak," kata Gustam ketika itu. Dia menegaskan, pember- sihan preman diharapkan masih dengan pendekatan non fisik. "Karena kami masih ingin membina, tapi kalau tidak tobat- tobat juga barulah kami gebuk," kata dia. Saat berlangsungnya operasi itulah, beberapa bulan kemudian muncul operasi preman, me- nyusul kematian perwira polisi yang sedang melanjutkan studi di PTIK oleh para jagoan di Blok M Jakarta. Para preman dianggap sudah melewati batas sehingga harus diberantas". Berbagai pihak di beberapa daerah spontan mendukungnya, seperti di Bekasi, Jawa Barat, Bupati setempat menjanjikan menyediakan dana operasi pembersihan preman. Bupati juga menyiapkan lahan lima hektare yang bebas diolah para bekas preman yang dengan syarat lahan tersebut tidak boleh dijual. Di Tegal, Jawa Tengah, warga masyarakat juga berani beramai- ramai melawan sekaligus me- nangkapi para preman yang "kedapatan" mengacau. Sand 13.00 Musik 13.30 The Bold And The Beautiful 14.00 Titian Ilmu 15.00 Bahasa Arab/Inggris 15.30 Drama: White Fang 16.00 Jendela Anak Muda 17.00 Serbaneka 17.30 Bokis 18.00 Agama Islam Dan Remaja 18.30 Komedi: Gang Buntu 19.00 Berita Malam TVRI 19.30 Kungfu: Drunken Fist 20.30 KomediAnti Stress 21.00 Dunia Dalam Berita 21.30 Drama: Scoop 23.30 Over My Head Body 23.30 Tabir Malam 23.45 Berita Terakhir TVRI 11.00 Guyon Dangdut 12.00 Telenovela: Secret Of The 05.30 Hikmah Fajar dilakukannya operasi bersih para preman di daerahnya untuk mendukung keamanan dan ketertiban masyarakat. Dukungan Gubernur Gubernur Lampung, Poed- jono Pranyoto, juga mendukung Menurut pengamat lain, So- siolog Hukum Unila, Soleman TERNACIO NES "Apalagi Lampung adalah 'hinterland' dari Jakarta yang bisa menerima dampak langsung dari operasi preman yang di- adakan di sana," kata Gubernur RABU, 12 APRIL 1995 yang memperkirakan, "bisa saja preman yang dibersihkan di Jakarta dan kota besar lain lari dan bersembunyi di Lampung. Menurut Gubernur, seluruh aparat di daerahnya hendaknya cepat tanggap untuk mendukung operasi preman tersebut. ''Pem- da masih terus memikirkan tindak lanjut yang tepat untuk menangani para preman yang sudah diamankan itu," katanya menegaskan seraya minta ma- syarakat tetap tenang. Kapolwil Lampung Endang Suwanda sendiri mengakui sudah mengantisipasi ke- mungkinan pelarian preman daerah lain yang masuk ke Lampung. "Di tempat strategis arus keluar-masuk dari dan ke luar Lampung sudah dijagai petugas yang siap 'menyaring' para pre- man pelarian dan orang-orang yang dicurigai," kata Endang. Menanggapi operasi preman di Lampung, beberapa pengamat dan praktisi hukům setempat umumnya berpendapat, tin- dakan preventif yang dilakukan dengan menangkapi preman itu bisa dibenarkan. Menurut Master Hukum Pidana Universitas Lampung (Unila), Eddy Rifa'i, SH, MH, tindakan preventif itu secara hukum dibenarkan sebagai upaya pencegahan hukum yang bersifat pengamanan situasi (prevention of crime). Namun Pembantu Dekan III Fak. Hukum Unila yang juga kolumnis hukum di beberapa yang bercampuran itu adalah obat bius/narkotika (drugs), surat kabar nasional itu meng- ingatkan, preman yang ditang- kap belum dapat diberi sanksi hukum sebelum ada kejelasan pelanggaran yang sudah di- lakukannya. la juga mengingatkan, perlu- nya diklasifikasi preman sebagai bentuk kenakalan atau kejahatan. "Kalau hanya duduk nong- krong di jalan, tentu tak bisa disebut preman, tapi jika sambil nongkrong lantas mereka me- lakukan tindak kejahatan seperti penjambretan atau perilaku kriminal baru bisa dikategorikan preman dari kacamata hukum," katanya. N 06.00 Nuansa Pagi 08.00 Selera Nusantara 08.30 Nuansa Musik 09.00 Valerie-Valerie 10.00 Isamar, Rahasia Dua Hati 11.00 Emperor Li Long Ji 12.00 Buletin Siang 12.30 Kuis Apa Ini Apa Itu 13.00 Film Pendekar Bujang Lapok 15.00 Soledad Buah Hatiku 16.00 Zatoichi 17.00 Pasukan Turbo 17.30 Super Boy 18.30 Seputar Indonesia 19.00 Berita Malam TVRI 19.30 Kuis: Keluarga 20.00 Film: The Salamander 21.00 Dunia Dalam Berita 21.30 Lanjutan: The Salamander Nama Khun Sa telah lama populer, dengan warna kesan yang berbaur: keras, berani, keji, militan, jahat, dan nasio- nalis. 22.30 Serial: Diagnosis Murder 23.30 Buletin Malam 00.00 Another World 01.00 Drama: Booker Warna mana yang pal- ing dominan, tergantung pada siapa yang menilai dan dari sisi mana ia memandang. Namun yang jelas, ada tiga anasir utama yang begitu kental mendorong, mempe- ngaruhi dan memperkuat ge- rakan kelompok pembe- rontakan ini. Ketiga un-sur B. Taneko, "premanisme' merupakan fenomena kota besar termasuk di Bandar Lampung sebagai gejala sosial masyarakat modern yang kompleks dengan kecenderungan adanya pe- nyimpangan dari agama, budaya dan norma-norma masyarakat. Terapi Efektif ? Namun master sosiologi hukum lulusan Fa. Hukum UI itu masih mempertanyakan efektivitas terapi terhadap para preman itu setelah ditangkapi, padahal batasan preman sendiri masih kabur dan tindakan lanjutannya belum dirumuskan. Dia menyarankan aparat keamanan tetap berhati-hati menetapkan kriteria pemuda yang disebut preman, karena tidak semua anak muda yang berperilaku aneh bisa disebut preman. Ia mengakui terus terang, upaya pembersihan para preman yang dilakukan secara nasional itu perlu mendapat dukungan. "Tapi harus dipikirkan tindak lanjut yang tepat untuk mena- ngani premanisme agar tidak muncul lagi sebagai wadah sosial kemasyarakatan di kota besar," katanya mengingatkan. Kalangan anggota DPRD di Lampung juga menyambut baik operasi preman yang dilakukan aparat keamanan di daerahnya. Namun anggota Dewan itu umumnya berpendapat perlu secara serius dipikirkan tindak lanjut menangani premanisme tanpa mengabaikan hukum serta yang tidak justru membuat manja para pembuat onar ma- syarakat itu. SEDANG BERLATIH: Sekelompok gerilyawan yang loyal kepada Khun Sa, sedang berlatih di markas besar mereka di kawasan Shan. Sejak tahun 1958 gerilyawan nasi onalis Shan berperang melawan pasukan pemerintah Myanmar. (Foto: Rtr) Antara Senjata, Obat Bius, Dan Nasionalisme. Soleman Taneko juga meng- ingatkan, penangkapan preman 001/TB/BY/4-95 P.T. HARRY PRINTING KONPEKSI, SABLON, PERCETAKAN SHOWROOM JL. MASJID CIDODOL NO 27 KEB. LAMA JAKARTA 12230-PHONE 7221057 02.00 Siaran Langsung Coppa Italia 04.00 Berita Terakhir TVRI AN teve RABU, 12 APRIL 1995 18.00 Sinetron: Lika-Liku Laki- 06.30 Prima Raga Laki 07.00 Prime Bodies 07.30 World News And Informa- tion Features 05.30 Mutiara Subuh 06.00 Laporan ANTEVE Pagi 08.30 Documentary Features 09.30 Child's Play 10.00 Sale Of The Century 10.30 Bursa Musik 11.00 El Features: Cliff Hanger 12.00 Film Lepas: Broken Promise 14.00 Candid Camera 14.30 Cover Story: Irene Cara 15.00 Film Seri: Count Duckula 15.30 F.S The Intrepids Radio De- senjata (guns), dan semangat memperjuangkan kemer- dekaan dan otonomi negeri sendiri (nationalism). Bagaikan kobaran api da- lam sekam, ketiga unsur ter- sebut membakar spirit per- lawanan dan gerakan-gerak- an anti pemerintah kelompok itu selama 30 tahun. Negeri Shan yang terletak di kawas- an timur laut Myanmar men- jadi ajang perjuangan mereka yang tak kunjung padam. Begitu gigihnya mereka, se- hingga negeri tersebut diiba- ratkan sebagai "ketel uap" itu harus benar-benar dilakukan secara selektif, tidak asal ambil karena dikuatirkan bisa dituding melanggar hak asasi. "Jangan sampai niat mem- bersihkan kejahatan justru menimbulkan tudingan baru yang menjelekkan bangsa," katanya. Namun Komnas HAM sen- diri sudah menyampaikan per- nyataan sikap resmi yang mendukung upaya pembersihan preman yang dinilai masih dalam batas kewenangan sesuai fungsi aparat keamanan agar tidak melanggar Hak Asasi Manusia (HAM). Kalangan anggota DPR RI juga menyambut baik operasi pemberantasan preman secara nasional untuk mengikis tingkat kejahatan yang berkecenderu- ngan semakin meningkat dan Kopral "Be Ye" INGAT SEBELUM KAU PENSIUN, SUPAYA IKUT KURSUS KETRAMPILAN.. tectives 16.00 Betty's Bunch 16.30 Rat Patrol 17.00 Laporan ANTEVE Petang 17.30 Wheel Of Fortune 18.00 Musik AN 18.30 The Price Is Right 19.00 Berita TVRI 19.30 Family Feud 20.00 Intermezzo 20.30 Musik Montreaux Jazz Festi- val 21.00 Dunia Dalam Berita 21.30 Star Search 22.30 Three Search 23.00 Film Seri: Baby Boom 23.30 Laporan ANTEVE 00.00 Berita Terakhir TVRI yang panas membara. Selama 37 tahun pula da- erah itu merupakan ladang emas opium yang hingga kini masih saja sukar dibasmi oleh pasukan pemerintah. Justru hasil penjualan benda terla- rang itu dijadikan "bensin" bagi gerakan revolusioner para pemberontak tersebut. Kelompok-kelompok gerilyawan Khun Sa yang tergabung dalam Mong Tai Army (MTA) bahkan amat sering menjelajah hingga kawasan-kawasan perbatas- an dengan negara-negara te- perilaku penjahat yang kian bru- tal akhir-akhir ini. Menyinggung istilah "pre- man", dosen Bahasa Indonesia dan Ketua Jurusan Bahasa dan Seni Fak. Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Unila, Drs. Sudradjad, M.Pd menyatakan, perlunya meluruskan dengan istilah yang tepat untuk pemuda yang kerap mengacau dan mengganggu keamanan serta ketertiban itu. FIN Menurut dia, preman berasal dari bahasa Sunda yaitu "'Pare- man" (vrijman, bahasa Belanda) yang berarti bekas pegawai negeri atau pensiunan. Dalam KUBI (WJS Poerwadarminta, 1966, hlm 60), preman berarti partikelir, bukan tentara atau kepunyaan sendiri. Begitupula dalam KUBI (Badudu-Żain, 1994, hlm 1087) 1 BIAR MUDAH CARI KERJA RABU, 12 APRIL 1995 00.00 Di Dambang Fajar 05.30 Buletin Malam (Ulangan) 06.00 Nuansa Pagi 08.00 Dokter Anda: Masalah Lipid Colesterol Penerbit: PT Berita Yudha Press, Jakarta ALAMAT TATA USAHA Janan Tanah Abang IINo 23 Jakarta Pusat-10160 No Telp 3457338.3452138. 3853759 08.30 Growing Fains 09.00 FS: Ines Sang Sekretaris 10.00 Telenovela: Annaluna 11.00 FS: Si Cantik Clara 12.00 Buletin Siang 12.30 Film: Rahasia Gadis Izin Terbit No 041/SK/Menpen/SIUPP/A-7/1986 Tal. 15 Pebruari 1986. Bank BRI Kebayoran Baru, Bank Bumi Daya Kebayoran Baru, BNI-1946 Keb Baru Giro Pos No 12770 No Telex 47174. Yudha is 14.30 Film Seri: Kristal 15.00 FS: Gadis Pemimpi 16.00 FS: Cara Sucia 16.30 FS: Maria Mercedez 17.00 Musik: New Zimponi 17.30 Kuis Kotak-katik 18.00 Liputan Enam 18.30 Simplemente Maria 19.00 Berita Malam TVRI 19.30 Serial: Assassination 20.30 Sinetron: Duren Duren 21.00 Dunia Dalam Berita 21.30 Film: Blood And Satan's Sclaw Harga Iklan: dan Umum Rp 6.000 mm kolom Iklan Dukacita Rp. 3.000. dan keluarga Rp 4.000/mm, kolom dan Mini Rp 3.000,-/tiap baris maksimum 10 baris dan Kuping halaman muka (1 kolom x 60 mm) Rp 720.000 Iklan berwarna (full color) Rp 12.000/mmn kolom-Idan 2 warna Rp 8.000 /mm kolom Harga tsb belum termasuk Pp Ilarga eceran dalam kota Rp 450.-/Ekspl Harga eceran luar kota ditambah ongkos kirim. PT. Golden Web Jakarta. tangga, terutama Thailand. Dilaporkan, sekelompok gerilyawan MTA pada tang- gal 20 Maret lalu sempat ter- pantau 'bertualang' dengan leluasa di sebuah kota perba- tasan Thailand. Berbicara di basis gerilya dekat Tachilek, perwira MTA Chit Shwe menga- takan, "Kami ingin memi- liki pemerintahan serta Kon- stitusi sendiri. Kami sama- sekali tidak menginginkan suatu pasukan Slorc tinggal di wilayah/negeri kami." Tatkala ia berbicara, terde- yang menyebutkan istilah pre- man (Belanda), berarti bukan militer, bukan tentara, sipil. "Jadi istilah preman itu justru tidak berhubungan dengan gangguan keamanan, tidak tepat untuk gambaran seperti itu," kata dia yang menyarankan digunakannya istilah "perewa" yang memang berarti pengacau dan penjahat (Badudu-Zain, hlm. 1004). Agaknya, operasi preman atau "perewa" itu masih akan ber- lanjut, menyusul terus dibinanya ratusan preman di sekolah khusus di Rindam Jaya, Jakarta. Beberapa daerah lain termasuk Lampung, juga sudah bersiap- siap membuka sekolah preman semacam itu. (Budisantoso Budiman). 2 23.30 Seputar Indonesia 24.00 FS: Homicide 01.00 Berita Terakhir TVRI Dicetak oleh Percetakan Isi diluar tanggungjawab Percetakan. INDOSIAR RABU, 12 APRIL 1995 16.00 Back To the Future 16.30 Sailomoon 17.00 Klip 17.30 Marimar 18.00 I Can't Take My Eyes 19.00 Berita Malam TVRI 19.30 Bukan Pinang Dibelah Dua 20.30 Tokyo Love Story 21.00 Dunia Dalam Berita 21.30 Panggung Indonesia: "Satria" 23.30 Dynasty 00.30 Berita Terakhir TVRI HALAMAN XII ngar dentuman-dentuman senjata dari medan pertem- puran antara pasukannya melawan pasukan peme- rintah. Para gerilyawan Shan menguasai sepenuhnya pe- bukitan wilayah tersebut ta- hun 1958 untuk memulai gerakan meraih kemerdeka- an. Sumber utama kekuatan finansial mereka (yang mempengaruhi kekuatan mi- liter) adalah opium. Bahan terlarang ini diproses lalu diekspor oleh jaringan sindi- kat dari etnis Cina. (Rtr/vds) ● Waspadai Dari Hal IX yang tidak proporsional", ka- ta Pangdam IIV/Diponegoro, Pangdam menjadi Inspektur Upacara pada serah terima jabatan Komandan Korem 072/Pamungkas dari Kolonel Infantri Y. Moeryono kepada penggantinya, Kolonel In- fantri Susilo Bambang Yu- dhoyono. Pejabat lama selanjutnya bertugas di Mabes ABRI, sedangkan pejabat yang baru sebelumnya bertugas di Ko- dam Jaya selaku Asisten Ope- rasi (Asopsi). NAMANYA PENSIUN YA..NIKMATI PENSIUN SAJA PAK 3 B ACARA BUDAYA RABU, 12 APRIL 1995 (Ant). Teater Imax Keong Emas, TMII Film Indonesia Indah Film Anak-anak Indonesia Film Untaian Manikam Pusat Kebudayaan Perancis 16.30 Film Le Petit Soldat 20.30 Film Touchez Pas Au Grisbi (13/4). Teater Tertutup, TIM. "Pusaran" karya Tennessee Wil- liams, Sutradara Jiseph Ginting, Produksi: Teater Lembaga-IKJ. (14/ 4). (BL).
