Tipe: Koran
Tanggal: 2004-08-04
Halaman: 08
Konten
7 4cm > Halaman VIII Sosok Kerusakan SDH Berpengaruh Pada Kehidupan Manusia ubernur Kalimantan Selatan, H.M. Sjachriel Darham meng- ingatkan, kerusakan sumber daya hutan (SDH) bisa berpengaruh pada kehidupan manusia. ajaknya "Oleh sebab itu kelestarian sum- ber daya hutan tersebut perlu kita ja- ga atau pelihara bersama," pada apel siaga dan pencanangan kampanye pencegahan kebakaran hutan dan lahan Propinsi Kalsel di Banjarbaru Km dari Banjar- masin), Selasa. Menurut dia, salah satu upaya Sjachriel Darham menjaga atau memelihara sumber daya hutan dimaksud antara melakukan pencegahan dan penanggulangan terhadap kebakaran hutan dan lahan yang rentan terjadi saat musim panas, ter- lain bencana lebih pada musim kemarau panjang. Pasalnya kalau terjadi kebakaran hutan dan lahan bukan saja menimbulkan dampak bagi lingkungan atau sumber daya alam (SDA) lainnya, tetapi juga bisa mengundang persoalan politis terhadap negeri jiran yang bersahabat dengan Indonesia. "Karena dengan terjadi kebakaran yang luas dan tidak terkendali bisa menimbulkan kesan politis negatif bagi kita, yang juga dianggap sebagai pengekspor asap," lanjutnya. Untuk itu, semua pihak dan kalangan hendaknya lebih mening- katkan kewaspadaan terhadap kemungkinan terjadinya kebakaran hutan serta lahan, sekaligus segera melakukan penanggulangan ben- cana tersebut, demikian Sjachriel Darham. Kabakaran hutan dan lahan selain rusaknya SDH berupa flora - fauna dan berbagai mikro organisme juga menyebabkan pencemaran lingkungan seperti terjadinya kabut asap. Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa kabut asap tersebut bisa mengganggu pernafasan dan dunia perhubungan serta kerugian ekonom,is dan ekologis yang tidak sedikit. Selama tahun 2003 tercatat 1.910 titik yang terjadi hampir diseluruh kabupaten, namun terbanyak di Kabupaten Tanah Laut 449, kemudian Kabupaten Banjar 394 dan Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) 224 titik. Sebaran hotspot itu sebanyak 20,89% (399 titik) berada di dalam kawasan hutan, dan 79,11% (1.511 titi) di luar kawasan hutan terma- suk kawasan budidaya tanaman pertanian, baik lahan kering maupun basah. Untuk mengantisipasi terjadi kebakaran hutan dan lahan, Dinas Kehutanan Kalsel telah melakukan berbagai upaya antara lain setiap hari mengakses data hotspot dari satelit National Oceanic Atmospheric Administration (NOAA). Data tersebut kemudian disebarkan ke Dinas Kehutanan Kabupa- ten/Kota yang terdapat hotspot serta Satuan Koordinasi Pelaksana (Satkorlak) Penanggulangan Bencana dan Pengungsi (PBP) Kalsel untuk ditindaklanjuti. Selain itu, bekerjasama dengan South and Central Kalimantan Pro- duction Forets Project (SCKPFP) dalam bidang pelatihan peringatan dini yaitu Sistem Peringatan Bahaya Kebakaran (SPBK) serta Lokakarya Mencari Format dan Strategi Kampanye Pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan. Apel siaga dan pencanangan kampanye pencagahan kebakaran hutan dan lahan Kalsel yang berlansung di halaman Kantor Dinas Kehutanan propinsi tersebut dengan tema "Hutan Adalah Karunia Tuhan, Mari Kita Cegah Kebakaran Hutan dan Lahan". Tema itu dimaksudkan untuk mencoba merepresantasikan masyarakat Kalsel yang religius agar benar-benar peduli dengan cip- taan Tuharr Yang Maha Kuasa yaitu sumber daya alam berupa hutan dengan segala isinya. Menandai kampanye tersebut, Gubernur Sjachriel Darham menye- rahkan bendera/panji kepada Wakil Gubernur Kalsel, H. Husin Kasah selaku Ketua Kampanye Pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan di provinsi itu. (Ant) FPS Minta DPRD Turun Tangan SURABAYA (Suara Karya): Aksi unjukrasa Forum Pelajar Surabaya (FPS) yang mayoritas berasal dari SMAN 4 Surabaya, berbuntut. Para pelajar yang terlibat aksi menuntut penurunan biaya SPP dan penghapusan biaya siluman di DPRD Kota Surabaya itu, kemarin mengaku mendapat teguran keras dari pihak sekolah. Seperti diberitakan harian ini kemarin, para pelajar dari SMA Negeri 4 Surabaya itu mendesak para anggota dewan untuk turun tangan. Karena biaya pendidikan terutama di sekolah mereka, jauh lebih tinggi dibanding sekolah-sekolah lain. Salah seorang pelajar bernama Abdul Kholik kepada wartawan kemarin mengaku dikumpulkan oleh wakil kepala sekolah, sepulang dari aksi unjukrasa tersebut. Mereka mengaku dimarahi dan ditahan di sekolah hingga menjelang maghrib. Sebagian bahkan disebutkan ada yang sempat ditempeleng oknum itu. Kepulangan mereka ke sekolah itu, tutur Kholik, sebetulnya untuk membebaskan sejumlah rekannya yang disandera pihak sekolah. Mereka waktu itu hanya duduk-duduk saja di luar ruangan hingga akhirnya dipang- gil Wakil Kepala Sekolah bernama Pudio Santoso. Oleh pihak sekolah, mereka dianggap telah melampaui batas karena berani melaporkan kasus sekolah mereka ke DPRD. Pihak sekolah, kata dia, berharap masalah itu dibahas dulu di sekolah sebelum dilontarkan ke pihak luar. Bukan hanya itu, pihak sekolah ternyata juga memanggil para orangtua murid yang terlibat dalam aksi unjukrasa tersebut. Mereka diminta agar ikut membantu mendidik anak-anak supaya tidak mencemarkan nama baik sekolah. Sebaliknya para orangtua murid menilai tindakan anak-anaknya itu jus- tru sudah dianggap benar. Karena selama ini, mereka merasa pintu komu- nikasi antara mereka dengan pihak sekolah sudah tersumbat. Hingga kemarin sore, Kepala SMAN 4, Yayak Kustiyah belum berhasil dikonfirmasi. Tapi menurut Budi, pihak sekolah sudah meminta maaf atas tindakan yang telah mereka lakukan. Tapi pihak orangtua tetap mendesak agar permintaan maaf itu disampaikan melalui forum resmi di DPRD Surabaya, Kamis mendatang. (A-10) Pembentukan Provinsi Sulbar Menunggu Penetapan Peta Wilayah MAKASSAR (Suara Karya): Pembentukan Provinsi Sulawesi Barat (Sul- bar) masih menunggu rekomendasi dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan berupa penetapan peta wilayah yang akan masuk dalam wilayah calon provinsi baru tersebut serta persetujuan Pemprov untuk memberi subsidi dana selama tiga tahun. "Belum keluarnya rekomendasi penetapan peta wilayah serta per- nyataan kesedian Pemprov memberi bantuan untuk memperlancar proses pelaksanaan pemerintahan, merupakan kendala yang dihadapi sehingga Provinsi Sulbar yang terpisah dari Sulsel hingga saat ini belum terbentuk," kata H Anwar Adnan Saleh. Anwar adalah salah seorang tokoh masyarakat Mandar yang gigih memperjuangkan terbentuknya Provinsi Sulbar. Perjuangannya itu dike- mukakan kepada pers usai bertemu Ketua DPRD Sulsel H Eddy Baramuli di Makassar, Selasa kemarin. Provinsi Sulbar yang sedang diperjuangkan itu akan terdiri atas lima kabupaten yang selama ini dihuni oleh mayoritas etnis Mandar yakni Kabupaten Polewali, Mamasa, Majene, Mamuju dan Mamuja Utara. Jika Pemprov Sulsel menetapkan peta wilayah dan memberi persetu- juan bantuan dana selama tiga tahun untuk pendukung pelaksanaan roda pemerintahan, maka Provinsi Sulbar dalam waktu dekat akan terbentuk, kata H Anwar Adnan Saleh yang juga anggota DPR RI. Menurut tokoh Mandar itu, setelah Pemprov mengeluarkan rekomen- dasi penetapan peta wilayah serta persetujuan membantu dana selama tiga tahun, DPR akan menerbitkan Undang-undangnya untuk kemudian Presi- den membuat Keppres tentang pembentukan Provinsi Sulbar. Pada bagian lain, Anwar Adnan mengatakan, Mamuju telah ditetapkan sebagai ibukota Provinsi Sulbar berdasarkan hasil kongres masyarakat Mandar serta persetujuan lima bupati yang masuk dalam wilayah provinsi baru tersebut yakni kabupaten Polmas, Majene, Mamuju, Mamasa dan Mamuju Utara. Ketua DPRD Sulsel H Eddy Baramuli pada pertemuan tersebut me- nyatakan mendukung atas perjuangan masyarakat Mandar yang ingin membentuk provinsi baru, memisahkan diri dari Sulsel. DPRD Sulsel akan mendesak Gubernur Sulsel agar segera menerbitkan rekomendasi penetapan peta wilayah dan kesedian membantu dana untuk pelaksanaan pemerintahan selama tiga tahun berturut-turut, ujar Eddy Baramuli pada pertemuan tersebut. Gubernur Sulsel sendiri beberapa waktu lalu telah menyatakan bahwa pihaknya rela untuk melepas lima kabupaten di wilayah Mandar itu untuk menjadi provinsi sendiri asal untuk kepentingan mempercepat peningkatan kesejateraan rakyat di kawasan itu. (Ant) LELANG LELANG GULA PETANI - Ketua Panitia Lelang Gula Petani Kastolan menunjukkan kertas penawaran lelang gula petani yang disampaikan oleh para broker gula melalui faksimile di kantor Direksi Pabrik Gula PT. Candi, Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa (3/8). Lelang gula sebanyak 1.413,01 kwintal milik petani tebu, hasil dari bagian tebu yang telah digiling PT Candi, Sidoarjo, dimenangkan CV Sumber Kencana dengan harga Rp.358.250,- per kwintal. (Antara/Hadiyanto) Kasus 250 Ton Gula Ilegal KUPANG (Suara Karya): Kasus 250 ton gula ilegal yang masuk Kupang sejak pertengahan Juli lalu belum terungkap. Pihak kepolisian setempat telah menyerahkan kasus ini untuk diproses pihak Bea dan Cukai (BC). Pihak BC pun akan me- mulai penyidikan ini dengan menerjunkan Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) dari BC dan Denpasar. Masuk Kupang Belum "Kita akan kirimkan PPNS dari Jakarta dan Denpasar untuk mengusut tuntas kasus ini. Kita terpaksa mengirim dari Jakarta karena BC Kupang tidak memiliki tenaga PPNS," kata Sugiarto, SH, petugas BC Jakarta yang datang dalam tim untuk melihat dari dekat perkembangan penyelidikan KUPANG (Suara Karya): Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi NTT, Drs. I.N. Conterius menjelaskan, saat ini pihaknya bersama keluarga Nirmala Bonat, korban penganiayan di Kuala Lumpur Malaysia beberapa waktu lalu sedang merampungkan berbagai doku- men Nirmala Bonat untuk dikirim ke KBRI di Kuala Lumpur dan Pengadilan nya. Malaysia. Memberikan penjelasan Kepada Suara Karya di kantornya di Kupang, Selasa (3/8), Conterius mengakui dokumen-doku- men itu sangat penting untuk diajukan ke pengadilan Malaysia karena saat ini ada upaya pihak-pihak tertentu terdakwa Yim Pek Ta untuk kembali menuntut Nirmala lantaran korban di- kabarkan menderita sakit jiwa dan sering menyiksa dirinya sendiri. terutama dari Kita sudah dapat kabar dari Malaysia bahwa pihak pengacara terdakwa sedang berupaya untuk membalikkan fakta dengan Ninggal 13 hari lagi Bangsa Indone- sia akan memperingati Hari Prokla- masi Kemerdekaan Republik Indo- nesia ke-59, 17 Agustus 2004. Sebagaimana biasanya setiap tahun menjelang HUT Kemerdekaan RI, sana semarak dengan kegiatan penjualan bendera merah putih dan berbagai atribut lainnya. sua- Para pedagang bendera merah putih, dari desa-desa menyerbu kota untuk mem- perdagangkan karya bendera merah putih- SUARA KARYA Ukuran bendera yang dijual pun beragam. Untuk kendaraan dibuat ukuran kecil lengkap dengan tiang yang dapat diikat atau ditempelkan di bagian ken- daraan. Selain bendera, terlihat pula yang men- jual pohon pinang untuk lomba manjat pinang, dan berbagai persiapan kegiatan di tingkat RT dan RW. Suasana meriah itu, juga terasa di dae- rah konflik bersenjata seperti Nanggroe Aceh Darussalam (NAD). bendera merah putih kini telah menghiasi halaman rumah penduduk di seluruh pelosok desa di Provinsi NAD. Seperti dilaporkan Antara Banda Aceh, Selasa kemarin, bahwa bendera merah putih itu tidak hanya berkibar semarak pada kantor, pertokoan dan rumah pen- duduk di perkotaan dan kota kecamataan, akan tetapi tersebar merata di seluruh pelosok desa terpencil. Bendera kebanggaan Bangsa Indonesia itu telah dikibarkan warga sejak sekitar sepuluh hari lalu, sehingga suasana menje- lang peringatan puncak HUT ke-59 RI di Nanggroe Aceh terlihat semakin meriah. Suasana meriah itu lebih terasa setelah ada kebijakan pemerintah menurunkan kasus gula ilegal itu. daklanjuti kasus ini dan akan diproses sesuai hukum Tim BC dari Jakarta dipimpin Mayjen yang berlaku. "Kita akan proses TNI Harry Kosasi beranggotakan Kombes kasus ini hingga tuntas,"katanya. Pol Heru Winarno, Sugiarto, SH dari BC Petugas BC dari Denpasar, I. Wayan Jakarta dan I Wayan Pasek dari BC Den- Pasek menjelaskan, BC Kupang beberapa pasar. Tim datang ke Kupang untuk melihat waktu lalu sudah menerima berkas-berkas langsung gula ilegal yang kini diamankan hasil penyelidikan dari kepolisian setempat sebagai barang bukti di gudang CV Nusa atas kasus gula ilegal itu. Berkas-berkas itu Indah Kupang. bisa dijadikan sebagai bahan awal untuk melanjutkan proses kasus ini. "Memang BC sudah menerima berkas- berkas kasus ini dari pihak kepolisian. Kita akan prosesnya setelah mendapatkan bantu- an tenaga penyidik dari Jakarta dan Den- pasar," katanya. Dalam peninjauan ke gudang CV Nusa Indah Kupang itu, tim didampingi Danrem 161/ Wirasakti Kupang Kol (Inf) M. Moesa- nip. Komandan Lanal Kupang Letkol (Laut) S.S. Asamara, Wakapolresta Kupang Kom- pol Sihar M. Nanurung dan sejumlah pejabat dari instansi terkait. Sugiarto menjelaskan, pihak BC memang belum menerima permohonan tenaga PPNS dari BC pusat secara resmi namun, sudah menjadi kewajiban mereka untuk mengirim- kan penyidik PNS jika di daerah tidak ada penyidik PNS. Ditanya soal nasib gula ilegal itu, Sugiar- to menjelaskan, pihak PPNS akan menin- Nakertrans NTT Siapkan Dokumen Nirmala Bonat Ada Upaya Membalikkan Fakta jemputnya di Ayotupas kampung halaman- nya dengan maksud untuk mengikuti persi- dangan kasus Nirmala di Kuala Lumpur. Ternyata sampai di Jakarta kedua orang itu mengajaknya kerja sama dengan mem- berikan keterangan bahwa keponakannya itu sakit jiwa. "Simon menolak ajakan itu akhirnya dia dikembalikan ke Jakarta," tutur Conterius mengutip penjelasan Simon. - menghadirkan saksi yang bisa meri- ngankan atau membebaskan terdakwa dari jeratan hukum. Saksi yang diajukan antara lain Fermina Anunut yang mengaku seba- gai sepupunya Nirmala Bonat dan pernah sekolah bersama mulai dari SD hingga SMP di kampung halaman mereka. "Saya sudah bertemu dengan ibu Nir- mala dan paman korban Simon Toni. Perte- muan itu terjadi setelah Simon Toni yang coba diculik dan dibawa dua orang warga Malaysia ke Jakarta dan membujuknya untuk memberikan keterangan yang bisa meringankan terdakwa. "Keterangan itu harus mirip keterangan Fermina bahwa korban memang mengidap penyakit jiwa dan kerap menganiaya dirinya sendiri," kata Conterius. Menurut Simon, demikian Conterius, dua orang warga Malaysia itu datang men- status operasi di wilayah Nanggroe Aceh dari darurat militer menjadi darurat sipil, sejak 19 Mei 2004, sehingga warga masyarakat semakin berani mengibarkan bendera merah putih. Informasi yang diterima dari syarakat di beberapa daerah pedalaman rawan konflik di wilayah Nagan Raya, Aceh Jaya, Aceh Barat Daya dan Acch Barat dilaporkan bendera merah putih kini berkibar semarak sampai pelosok desa. Suasana meriah juga dirasakan masya- rakat di daerah pedalaman Kabupaten Pi- die, Bireuen, Aceh Utara dan Aceh Timur. "Kini rasanya tidak ada rumah pendu- duk di Nanggroe Aceh yang tidak mengi- barkan bendera merah putih," kata se- orang penduduk. Terungkap ma- Ditanya tentang permintaan masyarakat melalui DPRD NTT agar sebaiknya itu dilelang atau dibagikan kepada masyarakat, Pasek menegaskan, gula pasir itu menjadi barang bukti, karena itu tidak mungkin dilelang apa lagi dibagikan kepada masyarakat. "Gula itu kan barang bukti jadi akan tetap disimpan selama proses hukum itu berjalan. NTT gula Akhir-akhir ini masyarakat di wilayah pantai Barat Provinsi Nanggroe Aceh bukan saja memasang bendera merah putih di setiap halaman rumah mereka pada siang hari, tetapi pada malam hari pada pintu rumah mereka juga dihiasi de- ngan bola lampu warna-warni. Beberapa orang di Nagan Raya dan Aceh Jaya menyebutkan, pengibaran ben- dara merah putih serta pemasangan lampu warna-warni pada setiap rumah di malam hari selain karena anjuran pemerintah, juga telah mendapat jaminan keamanan dari aparat TNI/Polri. Penjualan Bendera mempersiapkan diri untuk menggelar berbagai aneka perlombaan untuk meme- riahkan HUT ke-59 RI tahun 2004 dengan melibatkan anak-anak dan kaum hawa. Selain itu, sejumlah kawula muda di daerah pedalaman Aceh kini juga sedang Beberapa dokumen yang sedang disiap- kan bersama adalah silsilah keturunan keluarga Nirmala Bonat baik secara ver- tikal maupun horisontal untuk bisa menge- tahui apakah Fermina itu betul merupakan sepupu Nirmala. Suasana serupa juga mulai nampak di seantera Kota Jakarta. Sejumlah ruas ja- lan ibukota kini banyak terdapat lapak- lapak darurat para penjual bendera merah putih. Kalau sudah ada keputusan pengadilan atas kasus ini baru dipikirkan harus diapakan gula pasir itu,"katanya. Keterangan dari PT Kurnia Bina Rizki yang mengirim Nirmala sebagai TKW ke Malaysia terutama dari BLK perusahan itu, juga surat keterangan dari Rumah makan Menyambut HUT Ke-59 RI Para penjual bendera merah putih yang berjualan di Kota Jakarta umumnya datang dari luar, misalnya dari Cirebon yang tiap tahun menjadi pedagang mu- siman setiap menjelang peringatan hari besar seperti HUT kemerdekaan RI. Dan kehadiran mereka menambah suasana semarak ibukota. "Saya mulai berjualan sejak tanggal 2 Agustus lan akan terus di Jakarta sampai tanggal 16 Agustus," kata Khasa (30), sco- rang pedagang bendera di kawasan Cilan- dak Jakarta Selatan. Ditambahkan Sugiarto, penyelesaian kasus gula ilegal tersebut bisa dilakukan dengan dua cara yakni pertama, akan ada sanksi administrasi dan kedua dilakukan proses reekspor atau dilelang. Namun lelang baru bisa dilakukan setelah ada keputusan hukum tetap dari pengadilan. Ketua tim, Mayjen Harry Kosasi yang di- minta tanggapannya atas kehadiran tim ini karena diduga ada keterlibatan oknum- oknum dari instansi tertentu terutama Polri atau TNI, mengungkapkan kehadiran tim ke Kupang lantaran pemberitaan media massa. Namun, tidak ada kaitannya dengan dugaan keterlibatan oknum-oknum dari instansi atau institusi tertentu. sama "Kami datang ke Kupang bukan karena ada dugaan keterlibatan oknum-oknum TNI at6au Polri. Ini tugas tim. Kami datang kare- na berita-berita media massa,"ujarnya. (Bon) Ia mengaku sudah sejak tiga tahun ter- akhir berjualan bendera setiap kali menje- lang peringatan hari kemerdekaan. "Kalau tidak berjualan, saya mengerjakan ladang di kampung. Hampir sebagian besar teman di kampung saya pergi ke Jakarta untuk berjualan bendera setiap menjelang 17 Agustus," kata Khasa. Tiap hari Khasa berjualan sejak pukul 07.00 WIB hingga 06.00 WIB dan menu- rutnya, pembeli mulai ramai sejak tanggal 10 Agustus. sekali Abadi di Kupang saat Nirmala bekerja setahun sebelummenjadi TKW. Dokumen lainnya adalah keterangan dari pemerintah desa, apakah benar Fermi- dan Nirmala adalah warga desa, na keterangan dari Puskesmas dan rumah sakit setempat apakah Nirmala benar-benar pernah dirawat sebagai penderita sakit jiwa. Surat keterangan dari SD dan SMP tem- pat Nirmala mengikuti pendidikan untuk membuktikan apakah keterangan Fermina bahwa dia pernah satu sekolah dengan Nir- mala sejak SD hingga SMP di kampung kelahiran mereka. "Setelah semua dokumen itu rampung kami akan mengirimkannya ke segera KBRI di Kuala Lumpur dan pengadilan Malaysia tentu melalui Menakertrans. Saya akan mengantar sendiri ke Jakarta dan melaporkan secara langsung kepada Pak Menteri Yacob Nuwa Wea," kata Con- terius. (Bon) "Selama berada di Jakarta, saya menye- wa kamar di daerah Kampung Kandang," kata Khasa yang di kampungnya memiliki ladang seluas dua bahu atau 3.000 meter persegi. Rabu, 4 Agustus 2004 Nelayan Kukar Dilatih Membuat Pakan Ikan BALIKPAPAN (Suara Karya): Para nelayan di kawasan Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur kini boleh sedikit lega karena bisa mengembangkan usahanya dari hasil tangkapan yang selama ini dinilai tidak memiliki nilai tambah bagi penghasilan ke- luarga. "Meski menguntungkan tapi hasil ber- jualan bendera tidak sebesar keuntungan menjual buku tulis," kata Andi yang sudah merantau di Jakarta sejak usia 18 tahun. Meskipun demikian, profesi ini dia lakoni agar dapat bertahan hidup di Jakarta. Tetapi keluhan datang dari para peda- gang bendera merah putih dan umbul- umbul di Jambi, karena sepinya pembeli. Misalnya, Rudi (25), pedagang bendera Selama ini, para nelayan di kawasan Kukar hanya mengandalkan hasil penjualan ikan segarnya kepada masyarakat umum. Namun, kini mereka mendapat pelatihan cara mengolah kepala ikan non ekonomis dan kepada udang menjadi tepung ikan dan tepung ikan tersebut bisa diolah lagi menjadi pakan ikan dan udang. Terobosan peningkatan penghasilan keluarga nelayan ini ditangani BP Migas-Total E&P Indonesia bekerja sama dengan Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Mulawarman (Unmul) Sama- rinda. Pada tahap awal, sebanyak 22 nelayan dari desa sekitar wilayah operasi BP Migas-Total E&P Indonesie, yaitu Desa Muara Jawa Ilir, Muara Jawa Ulu, Handil Baru, Senipah, Muara Sembilang, Kuala Samboja, Muara Kembang, Tani Baru, Sepatin, Muara Badak Ilir dan Saliki. Kepala Departemen Komunikasi Total E&P Indonesie Vita Dar- mawan mengatakan para nelayan tersebut diberi bekal tentang fungsi pakan bagi ikan dan udang, pengetahuan gizi, cara menyusun ransum pakan, pengujian mutu pakan dan metode pemberian pakan bagi ikan dan udang. "Semua materi itu disampaikan oleh para instruktur dari Fakultas Perikanan dan Kelautan Unmul. udah-mudahan apa yang kami berikan ini bisa lebih meningkatkan pengetahuan para petani nelayan, karena dari sana kami harapkan para petani tersebut bisa membuat sendiri pakan ikan dan udang, baik untuk keperluan sendiri atau men- jualnya," tandas Vita Darmawan. Sebelumnya, BP Migas-Total E&P Indonesie telah melatih delapan orang pemuda dari Desa Karang Jawa dan Mekar Sari tentang cara sablon di percetakan Batik Saho Balikpapan, melatih 58 orang pemu- da Kukar untuk menjadi welder (teknik las), kelistrikan dan per- bengkelan. "Kami juga telah melatih 30 petambak udang tentang bagaimana membuat tambak udang berwawasan lingkungan di Kampung Makassar, Desa Tani Baru. Ya, harapan kami yang telah diberikan itu semoga bisa bermanfaat, dan bisa lebih meningkatkan taraf hidup para nelayan dan petani di Kabupaten Kukar," tegas Vita. (Her) Pembangunan BAC Untuk Sementara Ditunda BOGOR (Suara Karya): Aksi demonstrasi IPB yang dilakukan mahasiswa IPB yang "mengepung" Rektorat tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) sejak Selasa pagi hingga siang harinya, akhirnya membuahkan hasil bahwa pembangunan Bogor Agribusi- ness Centre (BAC) untuk sementara ditunda. Ratusan mahasiswa gabungan BEM KM (Keluarga Mahasiswa) dan Fakultas yang dipimpin langsung Presiden BEM-KM IPB, Eka Setiawan Karim, sebelumnya melakukan aksi di depan Gedung Rek- torat di Kampus Darmaga. Massa mahasiswa sempat terlibat aksi dorong-mendorong dengan satuan pengamanan kampus yang menahan laju mahasiswa yang hendak masuk ke rektorat. Walaupun mendapat hambatan, massa mahasiswa terus merangsek dengan aba-aba dan satu komando untuk dapat masuk ke dalam gedung rektorat guna meminta Rektor IPB Prof Dr Ahmad Ansori Matjjik, MSc menemui mereka. Setelah dilakukan orasi dan desakan-desakan tersebut, perwakilan mahasiswa dan masuk diterima Rektor mendiskusikan tuntutan mahasiswa. akhirnya guna Pada orasi sebelum perwakilan mahasiswa diterima rektor, BEM- KM IPB menyatakan sikap bahwa pembangunan BAC dinilai tidak sejalan dengan Ketetapan MWA (Majelis Wali Amanah) NO.21/MWA-IPB/2003 tentang Pengesahan Rencana Induk, Peman- V Merah Putih Marak Hal yang sama juga dialami oleh Andi (21), yang mengaku pembeli mulai ramai biasanya saat mendekati tanggal 17 Agus- tus. "Setelah tanggal delapan, saya bisa menjual lima bendera setiap harinya, tapi di bawah tanggal delapan, paling banyak dua bendera, ujar pria yang di luar musim berjualan bendera, menjadi penjual buku di Pasar Minggu, Jaksel. Setidaknya, pedagang bendera rata-rata memperoleh keuntungan bersih sekitar Rp 500.000. Uang itu telah dikurangi untuk kebutuhan lain. seperti makan dan sewa tempat tinggal selama berada di Jakarta. Mereka mengeluarkan modal rata-rata sebesar Rp 2.000.000. Uang untuk modal diakuinya memang cukup besar, namun bila bendera tidak laku, masih bisa dikem- balikan. faatan Aset nomor 4.1.2. Pada ketetapan tersebut dinyatakan bahwa pemanfaatan aset kam- pus IPB diperuntukkan sebagai pusat pelatihan atau "Continuing Edu- cation Center" yang dilengkapi dengan "convention hall", perhotelan, dan kantor seluruh pusat studi di IPB. Namun, dalam pernyataan sikap yang disampaikan Presiden BEM KM-IPB, Eka Setiawan Karim yang didampingi Ketua BEM Fakultas, pada kenyataannya pembangunan BAC yang dilaksanakan di Kampus IPB Baranangsiang adalah "hypermarket", "retail shop", "hardware store", "entertainment center" dan sebagainya. Akibat kondisi itu mahasiswa menuntut Rektor IPB sebagai Preskom PT BLST -sebuah holding company yang dibentuk IPB setelah berstatus BHMN- untuk menghentikan proyek pembangunan BAC sampai dengan adanya audit independen yang mengaudit proses pembangunan BAC secara transparan. Setelah aksi demonstrasi tersebut, kepada wartawan, Rektor IPB Ahmad Ansori Matijik menyatakan bahwa disepakati dilakukan penundaan atas pembangunan BAC, sambil menunggu hasil audit yang diminta pihak-pihak yang menentang proyek itu. "Hari Kamis (5/8) saya akan bertemu dengan tim audit indepen- den dari kantor akuntan publik, dan kemudian dilanjutkan dengan investor pembangunan BAC," katanya. Ia mengemukakan, pembicaraan dengan perusahaan yang men- jadi investor perlu dilakukan karena implikasi dari penundaan itu adalah kerugian-keruigian sehingga harus dibicarakan. Pembangunan BAC yang digagas IPB di Kampus Baranangsiang, di mana dalam area tersebut juga dibangun pusat perbelanjaan (hyper market) dan IICC (IPB International Convention Center), masih mengundang kontroversi tetap di dalam komunitas lembaga pen- itu sendiri. didikan "dimotori" Prof Dr Ir AM Dengan mantan Rektor IPB 1970-1978 yang juga Ketua Forum Peduli Institut Pertanian Bogor BAC- (FP-IPB) -kelompok yang mempersoalkan pembangunan sebulan terakhir setidaknya melakukan aksi demo dan aksi kritis untuk mempertanyakan dilanjutkannya pembangunan BAC yang dilaporkan menelan biaya Rp180 miliar untuk pemba- ngunannya. (Ant) yang menggelar dagangannya di depan pasa Angso Duo, Kota Jambi, mengakui sudah seminggu berjualan namun jumlah pembeli bendera dan umbul-umbul masih sedikit. "Sudah seminggu menggelar saya dagangan di sisi ruas jalan yang padat arus lalulintas ini. namun pembeli masih di- rasakan sangat sedikit dibandingkan tahun sebelumnya," kata Rudi, yang mengaku dalam sehari paling banyak bendera yang terjual lima lembar, itu pun yang ber- ukuran kecil. Ia menyebutkan, bendera dan umbul- umbul yang kini terjual itu baru sebatas bendera ukuran kecil, yang bayak digu- nakan atau dipasang pada kendaraan. Keluhan serupa juga diungkapkan Husni (28), pedagang bendera dan umbul- umbul yang menggelar dagangannya di sisi ruas jalan Sockarno-Hatta, Jambi, yang mengatakan bendera dan terjuan kini sebagaian besar berukuran kecil. "Bendera yang terjual kini baru sebatas berukuran kecil, yang biasanya digunakan atau dipasang pada kendaraan. serta bendera plastik yang dipasang untuk menghiasi lapangan dan tenda tempat menggelar perlorabaan dan pertanding- an," katanya. Ia mengatakan pu a, bendera berukuran besar dan panjang yang digunakan atau dipasang pada tiap rumah dan menghiasi perkantoran, biasanya banyak terjual lima terus IPB Satari, hari menjelang hari H "Kita harapkan berbagai kegiatan dan perlombaan menyambut HUT ke-59 RI tahun ini lebih meriah, yang nantinya juga akan berdampak pada peningkatan pem- belian bendera dan umbul-umbul," kata Husni Suryana (30) yang bendera di sekitar Mal Puri Indah, Jakarta Barat juga meng- aku sepinya pembeli. Ayah dari dua orang anak asal Tasik tersebut mengaku, pada tahun lalu menjelang 17 Agustus mampu menjual bendera sebanyak 12 kodi (240) buah) dan 3 kodi (60 buah) umbul- umbul. Pada hari lain Suryana berdagang siomay. Hal yang sama juga diakui Deni (21), pedagang bendera di daerah Puri Kem- bangan, Jakarta Barat yang mengatakan bahwa tahun lalu ia mampu menarik keun- tungan hingga mencapai Rp1,5 juta dalam waktu 16 hari kerja. "Dibandingkan tahun lalu nampaknya tahun ini lebih sepi, tapi saya tetap optimistis," katanya. seorang Sehari-harinya Deni adalah Satpam yang bekerja di salah satu Hotel bertaraf Internasional di Jakarta yang mengaku mengambil cuti pada saat men- jelang hari kemerdekaan. Sedangkan Casadi (23) yang menja- jakan bendera di pinggir jalan Pesang- grahan tahun lalu mampu menarik keun- tungan Rp 500 ribu jauh melebihi honor sehari-harinya sebagai pengrajin rotan di Cirebon. Begitu pun Gunadi (35) pedagang ben- dera keliling mengaku baru mampu men- jual dua pasang bendera dan bambu sedangkan rekannya Nawita (35) malah mengaku belum berhasil menjual satu pun barang dagangannya sejak pagi tadi. (Ant/L-3) Color Rendition Chart Rabu, 4 Agustus 2004 11 Ko Men: JAKARTA (Suara Karya): Sebel Minahasa Selatan, Sulawesi Utara (3/8) sore. Mereka adalah orang t akan menjalani pemeriksaan la watan. Ke-11 warga itu menden sama dengan empat warga Tel yang dinyatakan terkontaminasi Sebelas warga Buyat tiba di B: Hatta, Cengkareng, sekitar pukul bandara, seperti dilaporkan Lipur sung dibawa ke medical center jalani pemeriksaan kesehatan. K. nya menderita pusing, benjolan, pat lumpuh. Menurut dokter Jane Pangen dampingi mereka, saat ini di Tela tar 280 warga yang diduga terke berat. Enam orang meninggal du Sementara menurut laporan Buyat itu ke Jakarta untuk m bahwa Teluk Buyat memang te logam berat menyebabkan wa penyakit yang ditimbulkan. "Pemerintah kan tidak percaya yang membuat kesehatan warg itu saja ya hanya empat orang masyarakat lainnya akan menyu Kesehatan Iskandar Sitorus di Ja Pesan singkat (SMS) yang dis wartawan, Senin, menyebutkan Rorong (35) dan bayinya Ivan c (32) dan Aldo (2), Zuhra Lomb Rumambi (1). Sintia Modeong c mur 1 tahun, Mira Popare (9), La Utu (28). Sitorus juga mengatakan, Jane berbenjol sudah pernah diperiks tikan bahwa dirinya tercemar lo sudah lama yaitu sejak tahun 2 Pihak Be Cabut Ri MAKASSAR (Suara Karya): Mamasa, Sulawesi Selatan, sepa yang memblokir jalan di tiga ke Proses pencabutan rintangan I tanpa ada benturan fisik di lapa muan para tokoh kedua belah pi nur Sulawesi Selatan kemarin. Selain mencabut rintangan, p pakati pembentukan tim medias soalan yang timbul. Pertemuan tertutup yang be Baruga Sangiaseri, kediaman dihadiri antara lain Wagub Syah DPRD Sulsel Eddy Baramuli, P Mayjen TNI Soeprapto, Kapolc Pangkoopsau II Marsekal Muda Lantamal IV Laksamana Per Ketua PT Sulsel Karjan, SH, Polmas, Bupati Mamasa, Kap Arale dan Tabulahan, Ketua Ti Roem serta sejumlah pejabat s Sulsel dan kedua kabupaten yar Menurut laporan Liputanc dihadiri warga Kecamatan Man kawasan Bambang Buda, Kecan sendiri dalam keadaan tenang. Menurut laporan Antara, dal pimpin Gubernur Amin Syam in ga untuk segera membuka semu tutup sejak sepekan terakhir sehr katnya ketegangan horizontal Arale, Tabulahan dan Mambi mekaran Kabupaten Polewali M Semua peserta yang hadir da sepakat untuk meminta aparat k manan lainnya untuk meninda melakukan tindakan yang mer Depdiknas JAKARTA (Suara Karya): D kemb Nasional (Depdiknas) Menengah Kejuruan (SMK) maupun manajemennya dikele Upaya itu ditempuh untuk mer lah lanjutan bagi anak lulusan : jutkan pendidikannya. Setiap s akan tersedia sebuah SMK Kec "Yang istimewa dari SMK yang dibuka harus berbasis su peternakan, pertanian, kelautan langsung praktek di masyarak rusan lain yang favorit seperti te Direktur Pendidikan Menengah Gatot Hari Priowirjanto dalam di Jakarta, Senin (2/8). Pembangunan SMK Kecil Pemerintah Pusat dengan Pem bantuan awal sebesar Rp 250 pembangunan 4 kelas baru dan "Ternyata ada juga Pemkab/ membiayai sendiri proyek ini. I 140 dibiayai oleh Depdiknas, I daerah melalui dana dekonsentr Pertimbangan pengembanga dijelaskannya, antara lain adany pendidikan yang diakibatkan ole realitas bahwa ada daerah-daer memiliki sekolah lanjutan bai Selain itu data Balitbang Depd Dinamika Ibuk tapi ntisipasi Pemprov D dalam menghadapi r marau dan musibah I gencar dilakukan. Para pejab layah kota (Pemkot) tidak ha bukkan dalam berbagai kegi sosialisasikan bahaya kebakar warganya, juga menyia alatan canggih untuk memban Dinas Pemadam Kebakaran. Seperti yang dilakukan Pem ta Barat. Seluruh kelurahan c ini kini dilengkapi smart a tanda bahaya kebakaran. Kebes yang dipasang di diyakini sangat efektif untuk m atau meminimalisasi angka ke kota yang padat penduduknya. "Smart alarm sangat memb Pemadam Kebakaran. Denga tahui dalam tempo 12 detik, kita sud. lokasi lengkap kebaka ketepatan lokasi kebakaran, cepat sampai di lokasi dan ha suatu ru akan mengurangi menjalarnya an, yang pada akhirnya akan m akibat dan kerugian dari ke kata Kepala Sudin Pemadam I Jakarta Barat, Fuad Said. senada diungkapkan Staf operasi Sudin Pemadam Jakbar itu memuji sistem kerj Terbukti sejak difungsikan ala Hal pihaknya kebakaran lokasi, yaitu di Jelambar, 4cm mampu mencega yang lebih luas
