Tipe: Koran
Tanggal: 2020-05-14
Halaman: 11
Konten
Tribun Jateng KAMIS, 14 MEI 2020 Perbanyak Relasi lewat Organisasi Lebih Dekat Pemilik Perusahaan Developer PT Alimdo Ampuh Abadi MENGAWALI karler sebagat se- yang kami kembangkan pasti orang kontraktor yang menger- laku dan habis terjual dengan jakan proyek pemerintahan, menonjolkan keunggulan dari Sunatha Liman Said sukses konsep perumahan yang kami mengembangkan usaha men- tawarkan. jadi pengembang perumahan (developer). Tak hanya sukses di Kota Semarang, usahanya juga ada di beberapa daerah di Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur. Berikut wawancara Wartawan Tribun Jateng M Zainal Arifin dengan pemilik bendera perusahaan developer PT Alimdo Ampuh Abadi itu di Semarang, pekan lalu. 1. Bagaimana PT Alimdo Ampuh Abadi berdiri? Perusahaan ini berdiri pada 1990, awalnya milik orang- tua saya. Namun, hanya fokus pada bidang kontraktor. Kemu- dian, pada tahun 2000, saya bergabung membantu mereka. Setelah sekian tahun menjalan- kan usaha bidang kontraktor, pada 2005, saya melebarkan sayap di bidang developer. Bis- nis perumahan yang pertama saya kembangkan ada di Kota Surabaya. Kemudian, meram- bah daerah lain yaitu Tuban dan Bojonegoro (Jawa Timur). Setelah berhasil, saya ekspansi ke Jawa Tengah yaitu ke Suko- harjo, Semarang, dan terakhir Yogyakarta. 2. Kendala apa yang diha- dapi di awal memulai bisnis developer? Rintangan itu pasti ada apa- lagi, saat itu, saya baru pertama terjun di dunia bisnis. Satu con- toh, kala itu, saya tidak menge- tahui harga tanah yang akan menjadi lokasi perumahan. Termasuk, apakah tanah itu layak dijual atau tidak. Juga. adanya pesaing dari developer besar lain. Pada awal proses, pasti kegagalan itu ada. Bah- kan, sampai sekarang pun da- lam menjalani bisnis, tak selalu berhasil 100 persen seperti yang kita harapkan. 3. Bagaimana Anda menga- tasi kendala tersebut? Yang saya lakukan adalah memperbanyak relasi, hu- bungan dengan teman, swasta maupun instansi, untuk bisa mengenal dan menguasai pa- sar. Dengan begitu, saya bisa mencari tahu tentang banyak hal yang sebelumnya tidak kita ketahui. Contoh sederha- na, soal pemahaman visi-misi dalam bisnis. Menangkap pe- luang bisnis, dan insting bis- nis tentunya. Misal begini, saya harus tahu tentang area yang akan saya kembangkan sehingga bisa me- lakukan tawar menawar untuk mencari harga terbaik. Kemu- dian, saya membuat pola harga jual yang lebih rendah diban- ding harga kompetitor. Membu- at konsep bisnis atas lahan itu dan lainnya. Selain itu, harus percaya diri jika perumahan TRAVE SUMUR PALLARE 4. Apa kiat Anda memba- ngun relasi? Membangun relasi yang baik itu tidak mudah dan butuh waktu lama. Yang bisa dilaku- kan, misalnya mengikuti ba- nyak organisasi, selalu berbuat baik pada setiap orang dan ber- komitmen tinggi dalam bertin- dak. Organisasi yang saat ini saya ikuti di antaranya DPD REI Jawa Tengah dan Ikatan Alum- ni Lemhanas (IKAL) Komisariat Jawa Tengah. Dari organisasi itu, setiap hari saya bisa me- nambah relasi, mulai dari war- ga blasa, sesama pengusaha, hingga para penegak hukum, termasuk dari kepolisian hingga pemerintahan. 5. Anda juga alumni Lem- hamnas? Apa yang membuat tertarik ikut diklat Lemham- nas? Tujuan awal saya ikut pendi- dikan Lemhanas itu ingin tahu apa isinya. Di sana, saya berte- mu banyak orang dari berbagal profesi. Sehingga, tak hanya ilmu yang saya dapat tetapi juga relasi untuk kemajuan bisnis perusahaan. Mengikuti pendi- dikan di Lemhanas itu membu- at kita bisa lebih teratur dalam bertindak dan membentuk ka- rakter pemimpin. 6. Bagaimana Anda meli- hat prospek kebutuhan ru- mah tinggal di Kota Sema- rang? Menurut saya, pertumbuhan rumah tinggal di Kota Semarang masih memungkinkan. Namun, untuk segmen menengah ke ba- wah, sudah bergeser ke Ungar- an, Kendal, dan Demak. Karena harga tanah di Kota Semarang sudah tinggi dan tidak bisa di- jangkau masyarakat berpeng- hasilan rendah (MBR). Namun, kebutuhan rumah tinggal di daerah mana saja masih dibu- tuhkan, hanya apakah tinggi. sedang, atau rendah. 7. Meski fokus sebagai pengusaha, Anda ternyata menerima banyak penghar- gaan di bidang lain, di an- taranya dari Kapolda Jawa Tengah. Itu terkait apa? Penghargaan itu berkaitan dengan perhatian dan jejak kegiatan saya pada berbagal kegiatan sosial dan memban- tu pihak kepolisian dalam pe- nyediaan fasilitas layanan. Mi- salnya, pos lalu lintas di Kota Semarang yang kurang mema- dai. Dari situ, saya berinisiatif memperbaiki menggunakan dana pribadi agar lebih layak. Dan kebetulan, saat peringatan Hari Lalu Lintas Nasional tahun 2019, saya mendapat undangan dari Polda Jateng untuk meneri- ma penghargaan atas perhatian saya pada masalah ini. Kegiatan sosial memang menjadi perhati- an saya di luar menjalani rutini- tas binis. Karena saya melihat, masih banyak orang yang mem- butuhkan uluran tangan kita. 8. Apakah jiwa social itu ditularkan dari orangtua? Jiwa sosial saya tumbuh dari hati paling dalam. Mung- kin juga, ada fondasi didik- an orangtua. Orangtua saya mengajarkan, kalau ada peng- hasilan lebih, harus dibagikan kepada orang kurang mam- pu lewat sedekah. Namun, pada prinsipnya, saya selalu memegang filosofi "orang ma- kan harus buang air besar. Orang minum harus kencing." Maksudnya, itu adalah pro- ses pembersihan diri dari apa yang kita dapat. Harus ada yang kita relakan dengan apa yang kita dapat. Tubuh kita saja sudah mencontohkan itu. tak bisa mencerna semua yang kita konsumsi dan harus ada yang dibuang tubuh. Filosofi itu saya pegang untuk konsep beramal dan berbagi. Kalau dalam ajaran agama Islam, mungkin istilahnya, menyl- sihkan 2,5 persen dari penda- patan kita untuk diamalkan atau menjadi hak orang lain. Konsepnya, mungkin hampir sama dengan filosofi yang saya pegang. 9. Pesan Anda bagi para pengusaha muda? Selama kita ada keuntung- an dan mencapai sukses, kita harus ingat bahwa kita tetap manusia biasa yang memiliki sesama. Setelah kita berusa- ha sekuat tenaga dan berhasil karena izin Tuhan, kita harus tetap ingat dari mana asal kita. Karena, masih banyak sesama manusia yang membutuhkan bantuan dan uluran tangan kita hanya sekadar untuk ber- tahan hidup.Terutama, orang di sekitar kita. Tidak ada sa- lahnya juga jika kita menyisih- kan sebagian dari penghasilan untuk membantu warga ku- rang mampu serta orang-orang yang memang butuh uluran tangan kita. Jadi, setelah kita berhasil dalam berjuang me- nuju sukses dalam bisnis dan usaha, jangan lupa, tetap ber- doa, bersyukur, dan juga ber- sedekah. 10. Adakah target hidup Anda yang belum tercapai? Jika ditanya target, sebagai manusia, tentunya saya ingin lebih dan lebih. Itu manusiawi menurut saya. Namun, sema- ngat untuk bisa memperoleh lebih, tetap saya isi dengan niat supaya bisa membantu banyak orang. Tapi, saya sangat ber- syukur dengan kondisi saya saat ini karena diberi kesempat- an untuk berbagi dengan orang lain, khususnya warga yang ku- rang mampu. (*) FOTO: ISTIMEWA BERBAGI NASI BUNGKUS Komisaris Utama PT Alimdo Ampuh Abadi Sunatha Liman Said (baju hitam), membagikan nasi bungkus pada tukang becak saat Jumat Berbagi, beberapa waktu lalu. PEMBETULAN Terjadi kesalahan penulisan asal institusi pada berita berjudul Bisa Dimulai dari Minat', Rabu (13/5). Yang betul, Dr Dyah Nirmala Arum Janie merupakan dosen dari Fakultas Eko- nomi Universitas Semarang (USM). Atas ketidaknyamanan pembaca, Redaksi mohon maaf. Tribun Jateng.com Breaking Live Tribun Jateng.com Report Sunatha Nama: Ir Sunatha Liman Said Lahir: Tuban, 6 April 1975 Alamat: Kelurahan Karangrejo, RT 04 RW 03, Kecamatan Gajahmungkur, Kota Semarang Agama: Katholik Istri Wiwi Sunatha Anak: - Shannon Graviela Sunatha (1.4) Kennetha Xavier Sunatha (11) Ayah: Alim Sugiantoro Ibu: Henny Pudjiastutik Saudara: Christine Alim Setyaningsih Jabatan: Inspiring Business 11 www.tribunjateng.com - Komisaris Utama PT Alimdo Ampuh Abadi - Direktur Graha Yogya Makmur - Direktur PT Dewi Sri Sejati SELAIN dikenal sebagai pengusaha dan pe- ngembang perumahan (developer), Sunat- ha Liman Said juga aktif di kegiatan sosial, di antaranya menjadi ketua relawan Kamis Berbagi atau Jumat Berbagi. Anggota komu- nitas ini sering membagikan nasi bungkus kepada warga kurang mampu bersama jajar- an Satlantas Polrestabes Semarang. "Jadi, memang sudah jadi agenda ru- tin membagi-bagikan nasi bungkus kepada para penyapu jalan, pengemis, tukang be- cak dan lainnya. Karena kami lakukan seti- ap Kamis atau Jumat maka kami beri tema Kamis Berbagi atau Jumat Berbagi," kata Sunatha kepada Tribun Jateng, Rabu (6/5). Pembagian nasi bungkus tersebut biasa- nya dilakukan di beberapa lokasi. Di anta- ranya di kawasan bundaran Bubakan, Jalan MT Haryono, dan Jalan DR Cipto. Menyusuri jalan-jalan itu, para dermawan membagikan nasi bungkus kepada warga kurang mampu yang ditemui. *Karena saat membagikan nasi itu di ja- Live Tribun Jateng Video "Sebagai manusia, harus melihat sesama dan membantu orang lain karena kehidupan ini seperti roda yang selalu berputar. Jadi, jangan lupa selalu membagi dan berbagai dengan sesama, khususnya yang membutuhkan". Pendidikan: - SD Katholik Santo Petrus Tuban 1981-1987 - SMP Negeri 1 Tuban 1987-1990 SMA Negeri 1 Tuban 1990-1993 -S1 Teknik Sipil Universitas Petra Surabaya Lulus 1999 - Diklat Lemhanas RI Pengusaha REI pada 2016 Organisasi: Pengurus DPD REI Jateng Bidang Hubungan Penegak Hu- kum Periode 2017-2020 - Bagi Nasi Bungkus setiap Kamis atau Jumat lan raya maka kami minta bantuan Satlan- tas Polrestabes Semarang. Selain menga- mankan lalu lintas, anggota kepolisian juga menjadi mitra kegiatan sosial kami," ucap- nya. jak kepada warga lainnya, bahwa masih ba- nyak orang di sekitar yang masih membu tuhkan uluran tangan dan kepedulian. Selain membagikan nasi bungkus, ber- sama komunitasnya, Sunatha juga sering memberi bantuan ke panti jompo yang ada di Kota Semarang. "Bantuan menyesuaikan kebutuhan. Jika ada yang butuh sprei atau bantuan lain, akan kami sediakan secara swadaya," imbuhnya. - Pengurus Ikatan Alumni Lemhanas RI Komisariat Jawa Te- ngah - Koordinator Tim Relawan Kemanusiaan Kota Semarang Dikatakannya, tim relawan kemanusiaan tersebut dibentuknya bersama enam teman- nya yang juga para pengusaha di Kota Se- marang. Ia dan teman-temannya selalu me- nyisihkan sebagian dari penghasilan yang kemudian dibagikan kepada warga kurang mampu dalam bentuk apapun, di antaranya nasi bungkus. "Saya dan teman-teman itu iuran ba reng-bareng tiap pekannya. Dari uang yang terkumpul kemudian kami bagikan dalam bentuk nasi bungkus. Karena saat ini se- dang pandemi corona, kami bagikan dalam bentuk hand sanitaizer dan juga nasi bung- kus," ucapnya. FOTO: ISTIMEWA Kegiatan sosial tersebut dilakukan seba- gai wujud perhatian kepada sesama. Selain itu, ia juga ingin menyadarkan dan menga Tribun Jateng Story la menambahkan, pihaknya melalui tim relawan kemanusiaan, juga siap memban- tu jika ada kasus bencana alam di antara- nya banjir dan tanah longsor. Tak hanya di Kota Semarang tapi juga wilayah sekitar Kota Lumpia. "Saat ini, kegiatan tim relawan kemanusi- aan hanya fokus pada kegiatan sosial dan kemanusiaan. Saya berharap, ga di Kota Semarang yang mampu juga ikut peduli. Ka- rena masih banyak warga sekitar yang ku rang mampu dan butuh uluran tangan," ha rapnya. (nal) News Tribun Jateng Tribun Jateng TV Videos
