Tipe: Koran
Tanggal: 1989-11-01
Halaman: 07
Konten
F A Rabu, 1 November 1989 PARIWISATA - POS - TELEKOMUNIKASI 227 Proyek Hotel Dengan 32.403 Kamar Dibangun Ia mengingatkan, di samping penambahan sarana akomodasi tersebut dalam upaya peningkatan sarana untuk menunjang arus wisatawan, yang tidak boleh di- lupakan adalah peningkatan mutu produk dan pelayanan wisata. Jakarta, NERACA SELAMA kurun waktu 1984 sampai dengan Agustus 1989 terdapat proyek rencana investasi bidang usaha perhotelan sebanyak 227 proyek dengan kamar 32.403 buah yang tersebar di seluruh Indonesia. "Proyek-proyek itu memiliki nilai investasi 1 miliar dolar AS dan Rp 2,15 triliun lebih dengan rencana penyerapan tenaga kerja sebanyak 47.514 orang", kata Direktur Akomodasi Ditjen Pari- wisata Dra Cri Murthi Adhi ketika membuka Seminar sehari "Pe- nanaman modal industri pari- wisata" kemarin. Menurut Cri Murthi Adhi, dari 227 proyek pembangunan hotel bintang tersebut, yang direnca- nakan dengan predikat bintang satu sebanyak 88 buah dengan jumlah kamarnya 6.103 buah. RAKERNAS DUAN TATA ENYIAPAN DI BID BENAKUT Banjarbaru, NERACA KEPALA Wilayah Usaha Telekomunikasi (Kawitel) IX Kalimantan yang diwakili oleh A.H. Salip BBA Sabtu menutup Pelatihan Administrasi Per- lengkapan Angkatan II/89 untuk tingkat Pelaksana Witel IX Banjarbaru. Pelatihan Administrasi Perlengkapan Witel IX "Dari data tersebut diatas dapat diketahui bahwa jumlah sarana akomodasi hotel (yang sudah beroperasi dan yang sedang di- bangun) yang berskala kecil dan menengah jumlahnya cukup banyak dan akan memainkan perannya yang cukup pesat dalam menampung kunjungan wisata- wan", katanya. DALAM rangka menyam- but Visit ASEAN Year tahun 1992 mendatang, negara-ne- gara yang tergabung dalam ASEAN mulai dari sekarang telah mempersiapkan diri menyambut pada tahun mana wisatawan diharapkan berbon- dong-bondong memasuki wilayah ASEAN, menikmati keindahan alam dan hiburan- nya serta meninggalkan "dolar" di masing-masing negara tersebut. Menurut Direktur Akomodasi tersebut, sarana hotel yang telah ada sekarang ini berjumlah 4.479 buah dengan kamar sebanyak 104.335 unit, terdiri 402 hotel berbintang (31.093 kamar) dan Perkembangan dan pem- bangunan pariwisata dika- wasan ASEAN telah menun- jukkan gejala yang amat baik dan akan terus melangkah guna menyedot wisatawan mancane- gara sebanyak-banyaknya. ASURANSI WISATAWAN: DPP ASITA dan Direksi PT Asuransi Jasa Indonesia belum lama ini menandatangani naskah kerjasama untuk memberikan perlindungan bagi setiap wisatawan mancane- gara yang berkunjung ke Indonesia. Kerjasama yang disaksikan Dirjen Pariwisata Joop Ave itu merupakan langkah maju bagi para pengusaha Biro Perjalanan di Indonesia sebagai usaha memberikan jaminan kenyamanan dan keselama- tan bagi para wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Indonesia. Nampak Ketua Umum DPP ASITA Sri Muljono Herlambang (kiri) tengah menukarkan dokumen yang baru ditandatangani kepada salah seorang Direksi PT Jasindo, Nurmaiman Usman, disaksikan Dirjen Pariwisata Joop Ave dan Gubernur Kaltim S Ardan (kanan) (12/Neraca) ITA 1989 SAHA PERJALANAN TINGGAL LANDAS SATA ERTEMBER 1989 usaha serta upaya desentralisasi, debirokratisasi, pembinaan per- sonil dan upaya bidang pelayan- an dengan optimalisasi pegawai, sehingga pelaksana di UPT (Unit Pelaksana Teknis) yang meru- pakan ujung tombak Perumtel harus menyiapkan diri sesuai dengan spesialisasi, fungsi dan tugas masing-masing. A.H. Salip menegaskan, pe- laksanaan pelatihan disegala Selanjutnya A.H. Salip mc- bidang sedang digalakkan untuk ngatakan, kebijaksanaan 321 dan memberikan motivasi kepada Catur Sukses yang dicanangkan seluruh jajaran Witel IX untuk Direksi Perumtel merupakan meningkatkan prestasi kerja pedoman dan landasan kerja bagi mengingat potensi wilayah ini seluruh jajaran Witel IX Kali- yang setiap tahunnya berkembang mantan. Kebijaksanaan 3-2-1 cukup besar. Oleh sebab itu terdiri dari sasaran pokok yaitu pengetahuan yang didapat dalam memberikan pelayanan terbaik, pelatihan ini jangan sampai ber-memberikan hasil terbaik dan henti sampai disini saja, tetapi membangun citra baik keluar harus diterapkan ditempat tugas masing-masing. Dikatakan, saat ini Perumtel mengerahkan segala daya dan Faktor posisi yang strate- gis menjadi salah satu kunci sukses negara-negara ASEAN dibidang kepariwisataan, di- samping keindahan alam dan kondisi masyarakat yang juga amat penting. Bahkan sebagian besar wisatawan lebih banyak mengutamakan pelayanan masyarakat setempat daripada hanya mengandalkan objek- objek alamiah wisata. Indonesia dan Thailand merupakan dua negara utama yang diperkirakan akan me- nyauk keuntungan lebih ba- nyak dari program wisata ASEAN ini. Tetapi sekarang dan sejak beberapa tahun yang lalupun, kedua negara telah menunjukkan fakta bahwa wisatawan yang mengunjungi kawasan Asia Tenggara, lebih banyak memilih Indonesia dan Thailand. Namun diakui pula, bahwa dalam dunia bisnis wisata dan bagaimana cara menyedot dolar lebih banyak dari wisa- tawan mancanegara, Indone- sia perlu pula belajar dari Thailand. Karena Thailand telah membuktikan bahwa 4.077 hotel melati (73.242 ka- mar). Sedangkan dari 402 hotel berbintang tersebut, 303 dian- taranya berbintang satu dan bin- tang dua dengan jumlah kamar 14.642 unit. Tahun lalu United Nations Economic & Sosical Commis- sion untuk Asia dan Pasific mengakui perlunya negara- negara Asia mempelajari cara- cara dan tekhnik pengemba- ngan turisme di Thailand Thai- land berharap, tahun depan akan mendapat kunjungan 5,37 juta wisatawan. Ini berarti meningkat 60% dari tahun 1987. Cri Murthi Adhi menyatakan bahwa dari data tersebut menun- jukkan bahwa pemerinta telah ada dan terus berusaha men- ciptakan iklim investasi pari- wisata yang menarik melalui berbagai kebijaksanaan antara lain Pakdes 1987, tentang penye- derhanaan perijinan dan retribusi bidang usaha pariwisata dan penangguhan PPN atas impor atau perolehan barang modal tertentu guna mendorong para pengusaha menanamkan modalnya di bidang usaha pariwisata. Sementara itu negara-ne- gara anggota ASEAN yang lain, melihat perkembangan turisme di Thailand, termasuk Indonesia, semakin tak tinggal diam. Singapura dan Phili- pina serta Malaysia dan Brunei menyusul dari belakang. Ne- gara di kawsan ini semakin berlomba-lomba meniual keindahan alam dan pelaya- nan yang menyenangkan. Se- hingga tidak dapat pula dihindari terjadinya kompetisi semasa negara ASEAN dalam menjaring wisatawan seba- nyak-banyaknya, tidak hanya pada ASEAN Visit Year men- datang. SPOP PACTO P IT MA Pelatihan Administrasi Per- lengkapan untuk tingkat pelak- sana yang diselenggarakan dari tanggal 23 s/d 28/10 89 kemarin diikuti oleh 26 peserta petugas perlengkapan dari seluruh UPT di Kalimantan. Mata pelajaran yang diberikan berdasarkan kurikulum yang ditetapkan Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Perumtel Bandung. Peserta terbaik pertama Pela- tihan Administrasi Perlengkapan ini adalah Sdr Budi Santoso dari maupun ke dalam. Dua strategi Kandatratpon Palangkaraya, ter- yaitu pendayagunaan tata laksana baik kedua Sdr Beni Juniardi Dani organisasi dan meningkatkan M Hamdani dari Kandatex sumber daya manusia, sedang satu Banjarmasin. (PR) modal dasar adalah kerjasama yang baik. Catur sukses dimaksudkan sukses dalam pencapaian penilaian wajar tanpa syarat yang bertitik tolak pada efisiensi, efek- tivitas dan ekonomis. Sukses pelayanan yang berorientasi pada usaha dan pasar. Sukses dalam pendayagunaan hasil pemba- ngunan dan terakhir Sukses ka- derisasi melalui profesionalisme, demikian Salip. bangsa dan negara, baik di- bidang devisa negara maupun ditengah kehidupan bisnis masyarakat... Tetapi bila kita bandingkan dengan negara-negara tujuan wisata didunia, 'prestasi' In- donesia terlihat masih kecil dan kita belum bisa merasa bangga. Menurut catatan The World Tourism Organization, tahun 1978 pengeluaran wisatawan diseluruh dunia mencapai jumlah tak kurang US $448 bilion. Sedangkan tahun 1985, artinya 7 tahun kemudian In- donesia baru menyerap uang yang dikeluarkan wisatawan tersebut sebesar US$ 580 de- ngan jumlah pendatang 800.000 orang. Karena itulah Cri Murthi mengingatkan agar para peng- usaha hotel melibatkan diri dalam pelaksanaan kampanye sadar wisata bersama-sama jajaran masyarakat pariwisata lainnya dengan menciptakan pelayanan dan kondisi lingkungan yang mencerminkan Sapta Pesona. Menyinggung masalah upaya memperbesar arus wisa- tawan luar negeri datang ke Indonesia, kita tidak terlepas membicarakan dan memi- kirkan masalah promosi diluar negeri dan pelayanan dalam negeri. Disamping kedua un- sur tersebut harus dilakukan dengan serius dan maksimal, harus pula diikuti dengan keseimbangan pena-ngannya. Sebab, pembenahan dan pelayanan pariwisata dalam negeri tanpa promosi yang memadai diluar negeri, maka calon wisatawan tak akan tahu dan tak akan berkeinginan berkunjung. Begitupun sebaliknya, tanpa pengembangan dan pembinaan pariwisata dalam Lalu, bagaimana peluang dan keinginan Indonesia un- tuk memanfaatkan tahun kun- jungan ASEAN itu serta kom- petisi dengan negara-negara kawasan Asia Tenggara ini ?. Yang jelas Indonesia pasti berharap akan menjadi negara negeri sementara promosinya tujuan utama wisatawan di gencar "dijual" keluar, hanya Asia Tenggara, kalau perlu di Asia meskipun harus melalui kerja yang lebih keras serta waktu yang panjang. Gerakan pembangunan bidang pari- wisata ditanah air menunjuk- kan grafik yang demikian meningkat dan sudah berhasil guna bagi pembangunan akan menimbulkan kekece- waan dikalangan wisatawan. Promosi wisata Indonesia di luar negeri, sebetulnya su- dah sejak lama disorot bahwa terasa masih kurang dan tidak menyeluruh. Sehingga tidak mengherankan bila orang tetap bertanya-tanya tentang Indo- Ketua BPDPHRIDKI Jakarta, H. Max Machfud menyatakan bahwa pertimbangan menye- lenggarakan seminar tersebut karena hotel-hotel besar pada umumnya telah mengerti liku- liku bagaimana sebaiknya modal itu ditanam dalam sektor industri pariwisata. "Tidak demikian halnya de- ngan hotel-hotel kecil dan me- nengah yang masih membu- tuhkan arahan bagaimana modal dapat diperoleh untuk keperluan antara lain pengembangan reno- vasi bangunan serta fasilitas lain- nya", katanya. Karena itu melalui seminar ini mudah-mudahan para pengelola hotel dan restaurant kecil dan menengah bisa terbantu dalam memecahkan problema permo- dalan untuk keperluan pengem- bangan usahanya masing-masing. Seminar yang diikuti oleh para pemilik hotel kelas kecil dan menengah Jakarta dan beberapa hotel di daerah itu mendengarkan paparan yang disampaikan Drs. Sofyan Ponda berjudul "Perhote- lan jangan tergantung pada dana tradisional", Drs. Marzuki Usman berjudul "Pasar Modal sebagai alternatif sumber dana investasi industri perhotelan" dan JA Sereh (mantan Dirut Danareksa) berjudul "Finance dan permo- dalan Hotel Kecil dan Mene- ngah". (12). Blitar Membenahi Obyek Wisata Blitar, NERACA PEMDA Kabupaten Blitar saat ini sedang giat membenahi obyek wisata di daerahnya, an- tara lain Candi Penataran. Candi Penataran, sebenarnya sudah terkenal di Manca Negara dan banyak dikunjungi oleh wisa- tawan manca negara. Namun sekarang Candi Penataran dilengkapi dengan fasilitas kolam renang dan tempat penjualan sovenir hasil kerajinan rakyat. Bupati Kdh Tingkat II Blitar Siswanto Adi dalam pembicaraan dengan Neraca baru-baru ini berupaya menarik wisatawan ke daerahnya. ← Banyak obyek wisata lainnya, pantai tambakrejo, pantai Serang, pantai Jolosutro yang terkenal dengan pemandangan alam yang asli serta mengandung sejarah pada waktu Tentara Jepang ke Jawa Timur. Namun yang diunggulkan oleh Bupati Siswanto Adi, adalah Candi Penataran peninggalan kerajaan Majapahit dan kini Candi Penataran tersebut di- jadikan simbul dari Kodam V Brawijaya. nesia, tidak hanya mengenai obyek-obyek wisatanya saja, tapi bahkan mungkin letak negaranya. Kita tidak merasa heran kalau Bali sudah sejak lama dikenal masyarakat pelancong dunia. Sampai sekarang Bali mungkin lebih dikenal dari- pada segudang objek wisata lainnya yang tersebar di seluruh Nusantara. Karena, promosi atau tuli- san-tulisan mengenai pulau Bali beserta budaya, alam dan penduduknya sudah dipub- likasikan jauh sebelum Indo- nesia merdeka, yaitu melalui bangsa-bangsa yang datang ke Indonesia (Hindia Belanda) dan memang ada sesuatu yang unik menarik dinegeri pulau kecil itu, lalu ditulis di ber- bagai mass media Eropa. Sekarang, justeru promosi, keterangan maupun tulisan- tulisan mengenai daerah lain yang mengandung potensi pariwisata masih kurang di- luar negeri. Salah satu ken- dala yang paling mengganjal dan sering disebut-sebut adalah masalah biaya promosi itu sendiri yang tidak men- cukupi, mahal, apalagi diluar negeri. HARIAN NERACA Namun, bila demikian apakah promosi keluarnegeri tidak dapat dilakukan dengan cara lain? Nah, inilah sesuatu yang patut dipikirkan, dibica- rakan dan memprakarsainya sehingga maksud-maksud baik memperkenalkan Indonesia keluar negeri tetap berjalan dan mencapai sasaran sesuai dengan yang diharapkan. Calon TPP 117 Witel IV Masih Terus Ditest Untuk memasarkan objek- objek wisata di Indonesia, kita tentu tak terlepas pula melihat sumber-sumber pasar yang dari mana wisatawan itu da- tang. Dengan mengamati dan mempelajari wisatawan yang Jakarta, NERACA PARA calon Tenaga Pekerja Perusahaan (TPP) operator 117 Perumtel Witel IV Jakarta hingga kemarin masih mengikuti testing dan serangkaian wawancara un- tuk memilih dan menentukan siapa diantara mereka itu bisa diterima menjadi TPP Operator 117. Keterangan yang dihimpun Neraca kemarin menyebutkan bahwa mereka yang akan dite- rima sebagai TPP Operator 117 tersebut akan ditempatkan di 33 lokasi di wilayah Telekomunikasi IV Jakarta dan bukan untuk memperebutkan 33 lowongan, seperti ditulis Neraca 27 Oktober 1989. Kepala Purel Witel IV Jakarta Drs. Buddy Soemarsono baru- baru ini menjelaskan, untuk menyaring tenaga-tenaga teram- pil bagi calon operator 117, Witel IV Jakarta telah "diserbu" ga dis-gadis berusia paling tinggi 22 tahun, sebanyak 7.677 orang. "Visit Asean Year" dan Pembangunan Wisata di Indonesia negeri itu telah berhasil sukses di bidang pariwisata sehingga tidak mengherankan kalau devisa Thailand mayoritas berasal dari bisnis pariwisata. Mereka saling beradu nasib dan bersaing untuk mengikuti ujian tahap pertama yang telah dilakukan pada 15 Oktober 1989. Dari pelamar yang jumlahnya mencapai 7.677 itu, untuk tahap pertama yang lulus sebanyak 192 orang. Dan ke-192 orang itulah sejak pekan lalu mereka meng- Bandung, NERACA SEMINAR manajemen dan pengembangan sumberdaya manusia yang diselenggarakan Perumtel bekerjasama dengan ITU/UNDP di Bandung baru- baru ini, menghasilkan 13 fokus rekomendasi. Kepala Pusdiklattel Drs. Nana Hermawan yang mewakili Dirut Perumtel Ir. C. Sudarijanto me- ngungkapkan ke 13 fokus reko- mendasi itu menyangkut ker- jasama sektor industri telekomu- nikasi dengan lembaga-lembaga nasional atau internasional, perlu dimantapkan dan diperluas. Dalam rangka pembinaan SDM (Sumberdaya Manusia), diperlukan pengintograsian, koordinasi dan sinkronisasi ke- lembagaan-kelembagaan di sek- tor telekomunikasi. Sedangkan pembinaan SDM intern orga- nisa dituntut adanya integrasi antara unit-unit menyeluruh. secara SDM Hasilkan 13 Fokus Rekomendasi Menyangkut peningkatan fungsi pembinaan SDM, seminar merekomendasi, bahwa mengacu pada ketentuan yang berlaku. Tapi, dibutuhkan kemandirian dalam keterpaduan, untuk me- ngadaptasi fungsi tersebut de- ngan tuntutan spesifikasi orga- nisasi. Untuk pembinaan SDM, setiap manajer diharapkan, ber- fungsi yang sebagai pembina SDM yang dibawahinya. Sedangkan terkait dengan jabatan fungsional, seminar rekomendasi, perlunya dikem- bangkan sebagai salah satu alter- natif pengembangan karier. "Sudah saatnya mengem- bangkan teknologi pembinaan SDM dalam organisasi yang peka terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,' tutur Drs. Nana Hernawan ikuti berbagai test, wawancara, test kesehatan, psikhotest dan sebagainya. Menurut Kapurel Witel IV Drs. Buddy Soemarsono, pen- tahapan ujian dan wawancara itu kini masih dilaksanakan sesuai jadwal dan diharapkan dalam waktu dekat ini akan segera di- umumkan secara tuntas siapa yang terpilih menjadi TPP Ope- rator 117 tersebut. Seperti diketahui, kebijak- sanaan Perumtel dalam merekrut tenaga kerja, perusahaan ini un- tuk memberikan suasana baru, suasana kesegaran demi mening- katkan citra pelayanan perumtel kepada masyarakat, khususnya dibidang pelayanan dan penga- duan gangguan (operator 117). Bandung, NERACA MENTERI Negara Penda- yagunaan Aparatur Negara (Menpan) Sarwono Kusumaat- madja menyanggah anggapan orang yang mengatakan, penyera- Sebab menurutnya, penda- han usaha tertentu dari Badan yagunaan teknologi pembinaan Usaha Milik Negara Daerah SDM, juga mengacu pada (BUMD) kepada pihak swasta, (K15) perkembangan-perkembangan berarti swastanisasi. Martha. Melalui tenaga muda yang terdidik dan dengan terlebih dahulu digembleng di diklat Pe- memberikan pelayanan yang baik rumtel, kelak diharapkan dapat terhadap para pelanggan tele- komunikasi. datang ke Indonesia, akan menjadi in put dan pedoman bagi konsep dan cara-cara pembangunan wisata di tanah air. Baik mengenai selera makannya, kesukaannya ter- hadap jenis tempat tinggal, cara-cara melayaninya dan sebagainya. Sejauh ini negara-negara barat dan Jepang merupakan sumber utama arus wisatawan yang datang ke Indonesia. Kemudian disusul oleh Taiwan, Korea dan lain-lain. Disam- ping wisatawan tersebut mem- berikan dampak positif berupa "keuntungan" bagi negara dan masyarakat, tidak bisa pula dihindari timbulnya dampak negatif sebagai akibat terjadinya interaksi maupun get in touch dengan masya- rakat daerah yang dikunjungi Mereka itu sekali lagi dite- rima di Perumtel sebagai tenaga pekerja perusahaan dimana masa kerjanya kelak berdasarkan kon- trak dengan waktu yang terbatas. Tenag Pekerja Perusahaan (TPP) ini bukan merupakan tenaga or- ganik Perumtel. (12). yang diantisipasikan. Bahkan, awal dari usaha pengembangan SDM adalah pemantapan nilai- nilai organisasi dari atas dan dari bawah, serta komitmen dari seluruh jajaran organisasi. Kemanfaatan Timbal Balik SEMINAR selanjutnya merekomendasi, pemantapan nilai-nilai organisasi, perlu mempertimbangkan saling pe- ngaruh antar-organisasi dengan lingkungannya, guna mencapai kemanfaatan timbal balik. Nilai- nilai organisasi dimaksud, dimanifestasikan menurut siklus pembinaan SDM. Sedangkan tujuan nilai-nilai organisasi itu, untuk mewarnai karakteristik profesionalisme, yang dilandasi pengetahuan sis- tematik, keterampilan, pengala- man dan kearifan. Dalam rangka seminar manajemen dan pengem- bangan sumberdaya manusia Asia-Pasifik pada 1990, seminar merekomendasi, perlunya diper- siapkan bersama antara Depar- postel dengan BUMN-nya dan ITU (International Telecommu- nication Union/UNDP). Menurut Dirut Perumtel Ir. C. Sudarijanto, pada abad XXI ke- lak, peranan Asia-Pasifik semakin strategis dengan bermunculan- nya negara-negara industri baru "Saya yakin, Indonesia pun dapat muncul sebagai Garuda perkasa di antara para macan Asia/ negara-negara industri baru, yang diperhitungkan oleh kelompok tujuh negara industri maju. (K.10). 224 tawan bila berada ditempat- tempat yang disana orang harus tertib dan berpakaian sopan. Namun, mereka (wisatawan tersebut) juga diperkenankan berlaku bebas, mungkin sesuai dan dengan tata kehidupan harian mereka ditempat-tempat tertentu teru- tama dilokasi objek-objek wisata yang diperhitungkan tidak akan berdampak negatif tersebut masyarakat. Di Sri Lanka, pemerintah menempuh kebijaksanaan membangun pusat-pusat wisata jauh dari kota dan tempatnya tersembunyi. Se- hingga tidak mudah dilihat atau "dicuri pandang" oleh masyarakat setempat terutama kalangan anak-anak dan kaum remaja. Cara inipun sebetulnya tidak mustahil dikembangkan di Indonesia, agar dampak sosial pembangunan pari- wisata tidak merugikan masyarakat. wisatawan. Dampak negatif tersebut terutama terlihat dari sudut pengaruh budaya, terutama budaya bangsa-bangsa di Eropa dan Amerika. Inilah yang menjadi suatu tantangan bagi pengembangan dan pem- bangunan turisme tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga disejumlah negara tujuan wisata lainnya di Asia. Dengan adanya prakarsa- prakarsa lebih lanjut dan per- timbangan-pertimbangan menyeluruh bagi pemba- ngunan wisata Indonesia, In- donesia diharapkan dapat me- manfaatkan tahun kunjungan ASEAN nanti sebaik-baiknya. Kita berkeinginan alam nusantara yang kaya raya, baik pemandangannya maupun yang terkandung didalamnya dapat menjadi pendorong ne- geri ini menjadi suatu negeri tujuan utama wisatawan dunia, karena jumlah wisatawan dunia dari tahun ke tahun senantiasa meningkat. Dankita Untuk menghindari dampak ingin mengambil keuntungan negatif tersebut, pembangunan dari kenyataan tersebut.. wisata Indonesia selayaknya Wenny, R.A, SII mempertimbangkan sektor- sektor kehidupan dan budaya masyarakat. Misalnya me- ngeluarkan peraturan-pera- turan khusus kepada parawisa- Setiap kita tentu sependapat untuk tidak mengorbankan unsur budaya masyarakat bila hendak mengembangkan dan menyauk keuntungan sebesar- besarnya dari sektor turisme. Karena itu, perlu dihindariter- jadinya penjajahan budaya ditengah prakarsa dan upaya memperkenalkan Indonesia kedunia internasional. Penulis adalah pengamat sosial masyarakat & pariwisata, bekerja di Yayasan Bhinneka Tunggal Ika Sumatera Barat Perwakilan Jakarta. Bisnis Hiburan "Hutan Tropis Tarian Kaltim untuk KIAS '90 Tenggarong, NERACA PROPINSI Kalimantan Ti- mur kini sedang mempersiapkan sebuah Tarian Hutan Tropis (the Forest Tropic Dance) yang di- bawakan sekitar 30 penari untuk ditampilkan pada acara Pameran Kebudayaan Indonesia di Amerika Serikat (KIAS) tahun 1990-1991 mendatang di Los Angles. Tarian tersebut mencerminkan kekhasan daerah Kalimantan Timur yang dikenal sebagai daerah kawasan hutan tropis, kata Ketua Lembaga Pembinaan Kebudayaan Kutai H. Zailani Idris. Pameran KIAS tersebut, diperkirakan berlangsung antara tujuan memperkenalkan seni bulan Juni-Juli 1991 yang ber- budaya nusantara secara menye- luruh kepada masyarakat luas di Amerika Serikat. Dalam penyelenggaraan KIAS tersebut, pihak panitia te- lah mempersiapkan 12 bentuk tarian yang akan ditampilkan nanti dan mewakili seluruh seni budaya yang ada di Indonesia, katanya. Tari Hutan Tropis, yang dipersembahkan 30 penari itu, menggambarkan tentang upaya masyarakat dalam turut menjaga kelestarian lingkungan, khusus- nya kawasan hutan di daerah ini. Selain itu, pihak LPKK Tenggarong juga membina ber- bagai kesenian daerah baik yang masih tradisional maupun seni kreasi baru. Namun dalam pembinaan seni budaya tradisional selain untuk melestarikannya, juga sangat menarik bagi wisatawan man- canegara yang datang mengun- jungi sejumlah obyek wisata di Kabupaten Kutai. Ia menambahkan bahwa Ka- bupaten Kutai merupakan salah satu Daerah Tujuan Wisata di Kalimantan Timur yang banyak mendapat kunjungan karena se- lain banyak memiliki obyek wisata alam, seni budaya, sejarah dan kawasan hutannya yang mudah dijangkau. (Ant). Bekasi, NERACA PENGUSAHA biliar yang melanggar ketentuan atau tidak mengindahkan peraturan yang berlaku, izinnya di cabut. Hal ini sesuai dengan bunyi peraturan yang di tandatangani Pengusaha itu pada saat mengurus izin. Asisten II Setwilda Kabupaten Bekasi Drs. H. AF.Basunie me- ngatakan hal ini kepada NE- RACA kemarin, di Bekasi, dan diminta kepada Wartawan dapat memberikan informasi yang benar, untuk Pemda mengambil tindakan tegas" ucapnya. Pengusaha biliar di Bekasi yang tercatat pada Bagian Perekonomian sebanyak 16 per- usahaan, menyusul di keluarkan- nya izin biliar Hotel Merdeka. "Jadi kalau ada biliar yang tidak tercatat pada Bagian Pereko- nomian Pemda Bekasi, ini liar", ujarnya. Menurut pengamatan NE- RACA pengusaha biliardi Bekasi jumlahnya semakin banyak. Diperkirakan ada 25 tempat lebih. Umumnya biliar itu dijadikan tempat di samping iseng-iseng juga "mencari rejeki" alias judi. Tetapi kalu di buktikan itu ber- judi sulit karena mereka hanya memegang kartu remi, sedang uangnya di sembunyikan. WILLIAM HALL: Dengan tinggi tubuh 5 kaki 8,5 inchi (hanya 0,5 inchi lebih pendek dibanding aslinya) maka penyanyi yang nampang di atap Glodog Plaza Jakarta ini memang pas berperan sebagai penyanyi kaliber internasional Michael Jackson. Apalagi, struktur tubuh dan ukuran badan memang sama. "Kecuali berat saya kurang, karena Mr. Jackson lebih tinggi," kata Hall. Kebetulan pula kedua Negro-Amerika bertubuh kecil itu punya kecintaan yang sama ter hadap binatang kera. Kemiripan postur, gaya dan suara-suara Wil- liam Hall itu yang bakal dipamerkan kepada publik Indonesia mulai malam hari ini di Regent Space Palace Jakarta, dan mulai 6 November selanjutnya di Go-Skate Surabaya.* (2) KIDUNG KEMATIAN Sekelompok penari Suku Merin, yang menyajikan kidung Ehek (sembahyang adat untuk mengantarkan jenazah yang dinyanyikan berurutan), dalam Festival Musik Vokal Indonesia, di Teater Arena, Minggu malam (29/10). Suku Merin tinggal di daerah pesisir Merauke sampai ke Papua Nugini (Ant) Namun sejauh ini belum ter- dengar adanya tindakan dari pihak yang berwajib. Jakarta, NERACA Pemda Bekasi Ancam Pengusaha Biliar yang Langgar Peraturan Seorang pramuniaga Biliar NBC di Jalan Ir.H.Juanda me- ngatakan, bahwa usaha bilyar un- tungnya lumayan. Dengan per- hitungan satu koin Rp 300,- kali 100 koin dan dikalikan lagi 20 meja, maka hasilnya dalam satu bulan pemasukan bisa mencapai Rp 18 juta. Seorang pengusaha biliar Mensesneg: Produser Film Perlu Punya Tanggungjawab Sosial MENSESNEG Moerdiono, mengingatkan para produser film Indonesia agar dalam setiap pro- duksinya selalu memperhatikan tanggung jawab sosial dan pendidikan masyarakat yang lebih positif. "Keseimbangan antara ideal- isme dan meterialisme harus benar-benar menjadi pegangan para produsen film", tegas Moer- diono ketika menerima produser film Citra Umbus, di gedung utama Sekretariat Negara Jakarta, Senin siang. Dikatakan, bilyar tidak diper- bolehkan sebagai arena judi, di- cara larang menyediakan/menjual minum-minuman keras, pemain biliar dilarang memakai pakaian seragam sekolah, membawa senjata tajam. "Kalau ini terjadi, pengusahanya akan saya panggil" tambah Basunie. Kepala Bagian Perekonomian Drs. Djukana mengatakan baru- baru ini ada dua pengusaha biliar yang ditutup yaitu di Perumnas III dan komplek perumahan Duren Jaya, tetapi oleh Djukana tidak dijelaskan alasan pelang- garannya. Yogyakarta, NERACA KAWULA Muda Bantul En- terprise (KMBE), sebuah orga- nisasi generasi muda Bantul yang mengembangkan bakat dan kreativitas positif di bidang show biz maupun olahraga serta kesenian, bulan Desember 1989 dan 1 Januari 1990 akan menye- lenggarakan lomba tari dang-dut untuk umum dan malam old and new di lokasi wisata Pantai Pa- Hotel Merdeka H.Idris Marbawih mengatakan "Saya membuka usaha Bilyar ini pertama hoby dan kaitannya Bilyar di samping olah raga juga hiburan." Keun- tungan juga dipikirkan kalau ti- dak bagai mana bisa membayar karyawan dan pajak Daerah, katanya.. (K-9) Jakarta, NERACA MENYAMBUT Festival Film Indonesia yang memasuki babak unggulan atau nominasi 4 November 1989, Bidang Acara Pantap FFI mengadakan pemu- taran film unggulan FFI '88 (re- trospeksi) dan film unggulan FFI '89. Selain itu, diputar pula lima buah film produksi PT Gramedia Film. Juga lima film Malaysia, sebagai peserta pekan film Ma- laysia. Halaman VII Pemuatan film unggulan FFI '88 diselenggarakan 4 sampai 10 November di TIM Sinepleks 4, terbuka untuk umum. Film-film yang akan diputar yakni "Tjoet Nja' Dhien" yang tampil sebagai film terbaik FFI '88, "Istana Kecantikan", dan "Ayahku". Penonton pertunjukan film ini tidak dipungut biaya, untuk itu undangan dapat diperoleh di Pantap FFI, Gedung Dewan Film Nasional Jl. Menteng Raya No. 62 Jakarta Pusat, mulai 3 No- vember. Sedangkan lima buah film Thrwass Bustal Nawawi, pimpinan Citra Umbus atas pertanyaan wartawan, menjelaskankan keda- tangannya menemui Menteri Moerdiono untuk melaporkan rencana kerjasama produksi film "Menerjang Sarang Naga" yang dengan Malaysia yang berjudul direncanakan akan dibintangi oleh para bintang film kedua negara Indonesia dan Malaysia. Menteri Moerdiono men- dukung penuh pembuatan film heroik itu, namun hendaknya diperhatikan pula selera penon- ton baik masyarakat Indonesia- maupun masyarakat Malaysia.. Lomba Tari Dangdut di Bantul untuk Orang Muda rangtritis Yogyakarta. Organisasi ini, juga menye- lenggarakan pemilihan pangeran dan ratu Parantritis serta kaca mata jeans pada tanggal 11 Febru- ari 1990, kata Ketua Umum KMBE Basyaruddin di Yogyakarta, Minggu. Kegiatan tersebut, tuturnya, dimaksudkan sebagai partisipasi positif generasi muda daerah ini untuk ikut menyukseskan pro- gram pemerintah dalam rangka meningkatkan devisa negara, khususnya melalui non-migas, dan lebih khusus lagi dalam par- tisipasinya menggalakkan sadar wisata. Menurut Basyaruddin, sejak tumbuhnya gairah kreasi baru berturut-turut muncul berbagai kegiatan yang meliputi sendra- tari, kesenian rakyat tradisional, dang-dut, jaipongan, disco, tari kejang, dance group. Semua kegiatan itu akan menunjukkan dampak positif apalagi diorganisasi secara rapi, benar dan positif, katanya.. Pemutaran Film Unggulan FFI FASILITAS telekomunikasi di Jawa Timur sampai saat ini telah menjangkau 563 kecama- tan, atau 93,4 persen dari 594 kecamatan yang ada di propinsi tersebut. Sedangkan dari 37 daerah tingkat II di Jatim, yang memiliki STO sebanyak 29 Dati II atau sekitar 75,7 persen. Demikian Kawitel VII Jawa Timur Kisworo Bc TT menjawab pertanyaan Neraca beberapa waktu lalu di Surabaya. produksi PT Gramedia Film yang akan diputar adalah "Suci Sang Primadona" (Arifin C. Noer), "Roro Mendut" (Ami Priyono), "Matahari Matahari" (Arifin C. Noer), dan "Opera Jakarta" (Sjumandjaja). Lima film Malaysia yang diputar adalah "Anak Serawak", "Mawar Merah", "Ranjau Sepanjang Jalan", "Rahasia", dan "Wira Angkasa". Semua pemutaran tersebut berlangsung antara pukul 14.30 sampai 22.00. Pada 10 November pukul 17.00 diadakan diskusi. FFI 198 Selama Ful Selain pemutaran-pemutaran film tersebut, film unggulan FFI '89 juga akan diputar untuk umum sebagai pertunjukan biasa di Studio 21, Jl. M.H. Thamrin, Jakarta. Pemutaran film unggul- an FFI '89 diselenggarakan 6 sampai 10 November. Film unggulan FFI '89 sendiri bakal diumumkan pada 4 November, bersamaan dengan pengumuman unggulan-unggulan lainnya. (-/2) PEKAN FILM PILIHAN : Selasa 30 Oktober, acara Pekan Film dalam rangkaian penyelenggaraan FFI89 dimulai. "Si Kabayan Saba Kota" mengawali kegiatan tersebut dengan penayangan di gedung bioskop Nirwana, Pasar Minggu Jakarta Selatan. Pengun jung, terdiri dari pelajar SLA yang telah dengan kritis menilai fil Indonesia. (2).
