Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Harian Neraca
Tipe: Koran
Tanggal: 1989-11-01
Halaman: 08

Konten


Rabu, 1 November 1989 PERTANIAN - KEHUTANAN - KLH Sub Sektor Tanaman Pangan Berperan Penting Dukung Industri Bogor, NERACA SUBSEKTOR pertanian tanaman pangan terutama bidang palawija dan holtikultura berperan penting dalam mendukung sektor industri, demikian Menteri Pertanian Ir. Wardoyo dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan oleh Dirjen Pertanian Tanaman Pangan Dr.Ir. Abdul Muin Pabinru, di Bogor, Selasa. dilakukan untuk mencapai sasaran tersebut adalah mening- katkan efisiensi dan produktivi- tas seluruh sumberdaya yang digunakan, hambatan-hambatan teknis, ekonomis dan kelem- bagaan terhadap pemanfaatan yang optimal dari sumberdaya harus secara bertahap ditiadakan, katanya. Peranan kedua komoditi itu antara lain bagi pengembangan industri pengolahan hasil per- tanian guna mempertinggi nilai tambah komoditi ekspor serta memperluas kesempatan kerja. Menteri Pertanian menge- mukakan hal itu dalam sambut- annya ketika membuka seminar sehari tentang Ekspor Tanaman Pangan yang Didukung Oleh Sis- tem Institusi yang Tangguh di Kampus Institut Pertanian Bogor (IPB). Dalam kesempatan itu lebih lanjut Menteri mengatakan, pe- ningkatan penerimaan ekspor merupakan salah satu usaha Singkawang,NERACA KABUPATEN Sambas mu- lai tahun 1989/1990 ini berusaha meningkatkan metode Kon- trasepsi Effektif (MKE) dalam KB, karena hal ini merupakan salah satu cara yang sangat baik untuk ber KB. Kepala BKKBN Kabupaten Sambas Kasiyo SH dalam kete- rangannya kepada NERACA dan Suara Karya pekan lalu lebih jauh mengungkapkan dalam tahun anggaran 1989/1990, pembinaan KB aktif yang ditargetkan seba- nyak 63.000 kini telah dapat men- capai 68.517 peserta sampai dengan September 1989. Se- hingga jika dibandingkan de- ngan pasangan usia subur yang ada 107.433 pasangan, sudah mencapai sekitar 63,78 persen. Dari 68.517 peserta, maka penggunaan pil merupakan jum- lah yang terbesar yaitu mencapai 49.578 peserta, kondom 2914 peserta, IUD 4486 peserta sedangkan lain lainnya menggunakan MOP/MOW dan obat vagina. pokok kebijaksanaan pemba- ngunan dalam Pelita V. Untuk itu, perlu terus diting- katkan usaha-usaha mening- katkan nilai tambah komoditi ekspor tersebut melalui upaya meningkatkan daya saing dan menganekaragamkan serta mem- perluas pasar di luar negeri. Sementara itu dalam men- dapatkan peserta KB baru yang ditargetkan sebanyak 16.430 peserta, realisasinya hingga Sep- tember 1989 mencapai 6737 peserta yang juga penggunaan pil masih merupakan jumlah ter- besar yaitu mencapai 3464 pe- serta, IUD 358 peserta, kondom 217 peserta, MOP 25 peserta, MOW 113, suntikan 2373 pe- serta dan Infan 187 peserta. Melihat akan perkembangan- nya menurut Kasiyo SH, maka dalam tahun 1989/1990 ini MKE terus dimasyarakatkan, namun masih banyak kendala yang dihadapi antara lain, masih adanya rasa malu pada para calon. Sedangkan dengan menggunakan pil, juga banyak resikonya antara lain peserta sering lupa minum pil dan kemungkinan dropping pil terlambat sehingga akan dapat membawa resiko yang tidak diinginkan. Dengan peningkatan ekspor, khususnya ekspor non-migas berupa komoditi subsektor ta- naman pangan, maka DSR (per- bandingan antara pendapatan dengan pembayaran cicilan utang dan bunganya) diharapkan akan semakin membaik, katanya. Kab. Sambas Tingkatkan Penggunaan MKE dalam ber-KB Dalam usaha pencapaian tar- get KB baru, BKKBN Kabupaten Sambas melakukan kerjasama dengan unsur unsur Pemda Tk II Sambas, Kecamatan, Organisasi organisasi masyarakat untuk semester II tahun ini dengan menentukan daerah daerah sasaran yang merupakan priori- tas utama, sekaligus pembinaan peserta aktif antara lain dikaitkan dengan kegiatan Operasi Manunggal KB KES yang dimu- lai awal Nopember 1989 hingga Januari 1990. Dalam rangka merangsang daerah daerah Kecamatan dalam program Keluarga Berencana di Ka- bupaten Sambas dikatakan oleh Kasiyo SH, tidak terlepas dari kegiatan Instansi Instansi terkait, organisasi masyarakat dan masyarakat itu sendiri, apakah itu dengan alim ulama, pemuka pemuka masyarakat, pemuda, Karang Taruna dan lain se- bagainya. pelaksanaan KB oleh BKKBN han Kabupaten Sambas dilakukan pula penilaian, dimana dalam waktu yang lalu Kecamatan Teluk Keramat mendapatkan nilai tertinggi dengan 269.617,60 Kecamatan Paloh dengan nilai 193.221,70 dan Kecamatan Pemangkat 161.366,04. Pelaksanaan Apalagi jika dikaitkan bahwa Kabupaten Sambas ini meru- pakan penyangga utama bagi daerah Kalimantan Barat, mau tidak mau segala daya dan upaya dikerahkan untuk itu. Dalam tahun pertama Pelita V ini, Ka- bupaten Sambas mulai meningkat peserta KB nya, dimana sebe- lumnya dari 7 Dati II/Kotamadya, Kabupaten Sambas terletak pada peringkat VII, tetapi kini sudah bergesar ketingkat ketingkat V. PETERNAK pedesaan kini kembali beramai-ramai meme- lihara ayam bukan ras (buras) yang sejak beberapa lama ditinggalkan gara-gara diperkenalkannya ayam ras asal impor. Tetapi kenyataan- nya mereka lebih suka meme- lihara ayam buras yang me- mang sudah sejak puluhan tahun sudah dipelihara. Sementara itu Kepala BKKBN Kalbar Tamadi menga- takan sebagai program gerakan masyarakat, pemacuan program KB Nasional di daerahnya ditekankan pada 2 hal mendasar yaitu intensifikasi program serta Ekstensifikasi dengan pengara- Reboisasi Palangka Raya, NERACA TIM Komisi IV DPR-RI, yang membidangi transmigrasi, kehu- tanan dan pertanian meninjau pembibitan pohon reboisasi di Kawasan Taman Wisata Tangki- ling, Kodya Palangka Raya di Palangka Raya, Senin. Tim tersebut berjumlah sebe- las anggota dipimpin Ketua Tim Drs. Affandi. Peninjauan itu di- dampingi Kepala Kanwil Depar- temen Pertanian Kalteng, Ir.Abel Gawei, Kakanwil Dep. Kehu- tanan Kalteng, Ir. Sumahadi dan intansi terkait lainnya. Hanya saja pengenalan pemeliharaan ayam ras ini sempat membuka cakrawala para peternak di pedesaan un- tuk mengubah cara peme- liharaan ayam secara tra- disional ke usaha peme- liharaan lebih intensif. De- ngan demikian pemeliharaan I ayam bukan ras pun akan membawa hasil yang lebih baik. Tim Komisi IV DPR Tinjau Pembibitan Konsumen Pengenalan pemeliharaan yang ras di Indonesia semula memang tidak ditujukan langsung kepada peternak di pedesaan yang memelihara ayam ras kampung/buras asli Indonesia. Komitmen MENTERI mengatakan pula bahwa penggalakan ekspor non- migas melalui komoditi tanaman pangan merupakan komitmen nasional. Ekspor itu memilik peluang untuk meningkatkan kontribusinya pada pemasukan devisa negara, katanya. Sejauh ini strategi yang di- lakukan dalam rangka mencapai tujuan program pembangunan pertanian, termasuk. tanaman pangan cenderung memfokuskan diri kepada pendekatan pasok komoditi, katanya. Di kawasan taman alam Tangkiling sudah ditanami pohon reboisasi sebanyak 6.000 pohon jenis ramin, tengkawang, me- ranti, johar, tranbesi, adementra dan rotan manau. Di samping itu, rombongan meninjau kebun lada milik swasta sebanyak 8.800 pohon di atas tanah seluas delapan hektar. (Ant). Tujuan semula peme- liharaan ayam ras yang pro- duktivitasnya tinggi baik un- tuk ayam pedaging dan petelor adalah untuk menambah penyediaan daging yang kebu- tuhannya pada tahun-tahun Pelita II meningkat tajam. Sedang penyediaan daging dari asal ternak besar tidak mencukupi dan ada gejala penurunan populasi ternak besar. Keberhasilan ekspor di sub- sektor pertanian tanaman pangan sangat ditentukan oleh kemam- puan menyediakan modal serta kelembagaan yang mampu men- dukung ekspor itu sendiri mulai dari prapanen hingga pasca-panen dan pemasaran, kata Menteri. Langkah mendasar yang perlu Namun pemeliharaan ayam ras yang sempat berkembang di daerah perkotaan itu sem- pat diikuti orang pedesaan saat itu, pada waktu harga pakan dan sarana lain masih relatip murah terjangkau oleh peter- nak. pengembangannya kewilayah Kecamatan dan pede- saan serta penggunaan alat kon- trasepsi yang efektif. Namun dalam hal ini ia me- ngakui sulitnya menjangkau pen- duduk yang bertempat tinggal dipedesaan terpencil, sehingga menimbulkan permasalahan tersendiri dalam upaya mem- berikan pelayanan kepada masyarakat. Dengan kondisi yang demikian Tamadi menghendaki aparat BKKBN bekerja keras hingga dapat memberikan pelaya- nan kepada masyarakat dengan sebaik-baiknya. (K-18). Pekanbaru, NERACA PETANI singkong di Riau disinyalir belum berminat meningkatkan produksi mereka, sebagai akibat terbatasnya daya serap pasaran. dalam Hal itu terungkap diskusi pemutahiran data di Kanwil Departemen Perdagangan Propinsi Riau, pekan lalu, yang antara lain membahas perlunya dibangun unit industri yang mampu menampung singkong hasil petani untuk bahan baku. Seorang staf dari Dinas Per- tanian Tanaman pangan, H. Nur- din Bakar dalam rapat itu menyebutkan, produksi singkong yang dikelola petani di daerah ini selama Pelita IV rata-rata menca- pai 16 ton per hektar, karena belum menggunakan paket teknologi seperti bibit unggul, pupuk dan obat-obatan. Akan tetapi menjelang akhir tahun Pelita IV keadaan harga pakan dan sarana ternak unggas ini berubah naik dari waktu ke waktu. Harga jual produk ternak khusus ayam pedaging jelas menjadi meningkat hampir menyamai harga ayam buras. Perubahan harga pakan dan kenaikan harga ternak unggas saat menjelang akhir Pelita IV membawa pengaruh tidak menguntungkan bagi pe- melihara ternak ayam ras. "Jika paket diterapkan, diperkirakan produksi bisa men- capai 20 ton per hektar," katanya. Namun dari pengalaman selama ini, petani di Riau dalam menanam singkong masih me- ngabaikan faktor intensifikasi, karena bagi mereka cara tra- disional pun hasilnya masih ber- limpah. Tahun 1988 areal panen singkong di Riau pada 8.544 hektar menghasilkan 114.774 ton singkong. Padahal pemeliharaan ayam ras adalah pemilik mo- dal yang cukup tangguh. Ka- rena pemeliharaan ayam ras umumnya mencapai ratusan sampai ribuan ekor untuk mem- peroleh keuntungan yang seim- bang dengan uang yang dikeluarkan. Nurdin tidak mengatakan berapa kelebihan produksi singkong di daerah ini. Dahulu para petani transmigran di Riau selalu mengeluh kelebihan singkong karena sulit me- ngangkutnya ke pasar, namun keluhan itu berangsur hilang karena sarana jalan makin lama makin baik. Sehubungan dengan itu, langkah-langkah inversifikasi, intensifikasi, rehabilitasi, deregu- lasi, dan debirokratisasi serta penanganan masalah-masalah pasca panen, pengembangan teknologi makanan dan pengem- bangan industri pengolahan, merupakan usaha yang sangat diperlukan bagi keberhasilan upaya tersebut, demikian Men- teri. Pemeliharaan ayam ras berbeda dengan ayam buras yang biasa dilepas begitu saja tanpa biaya pemeliharaan khusus. Sebaliknya ayam ras dipiara secara intensif, tidak dilepas, ditaruh dalam kan dang, diberi makan dan diberi pengobatan untuk mencegah ayam sekecil mungkin. Petani Singkong Riau Belum Tertarik Tingkatkan Produksi Kuota SEBUAH pabrik pellet singkong di Dumai belum lama Seminar sehari yang juga dihadiri Rektor IPB Prof. Dr. Ir. Sitanala Arsyad itu diseleng. garakan Himpunan Alumni IPB Lingkup Ditjen, Pertanian Tana- man Pangan. Seminar diikuti sekitar 90 peserta. Sementara itu seusai upacara pembukaan, menjawab per- tanyaan NERACA, Dirjen Per- tanian Tanaman Pangan meng- harapkan agar instansi terkait mendukung usaha-usaha pen- ingkatan pemasaran industri pengolahan hasil pertanian. Mahalnya harga makanan dan sarana produksi peme- liharaan ayam ras serta ku- rang lakunya produksi ayam ras khususnya pedaging, mem- bawa pengaruh menurunya pemeliharaan ayam ras jenis pedaging oleh peternak di pedesaan sekitar pinggiran kota. Akibat lain, banyak warung penjual pakan ternak yang tutup mengalihkan usahanya ke penjualan barang lain. Pihaknya sangat mendukung berbagai upaya, misalnya melalui promosi maupun pameran perdagangan baik di dalam dan di luar negeri, seperti "Indo Food" yang akan berlangsung 2 Nopem- ber ini. Menurut Dirjen Pabinru, upaya itu akan sangat membantu agar hasil-hasil produksi industri pengolahan makanan dari bahan pertanian akan lebih dikenal se- cara luas. (3) Berkurangnya pemelihara ayam ras, menyebabkan pula permintaan bibit anak ayam day old chickmenurun dan oleh pengusahanya sempat dibakar. Mementum ini tepat diman- faatkan para peternak di pede- saan untuk kembali beralih memelihara ayam asli Indone- sia dengan perubahan cara pemeliharaan model ayam ras. Departemen Pertanian - Ditjen Peternakan telah memberikan arahan kepada parapeternak untuk melakukan pemeliharaan ayam buras de- ngan sistem intensif. Peme- liharaan ayam buras itu di- lakukan dengan vaksinasi kar- ena kematiannya mencapai lebih kurang 70 persen. ini menyatakan kesanggupannya menampung singkong produksi petani di Riau, dan Dinas Per- tanian tanaman pangan setempat ikut menganjurkan kepada peta- ni agar pemasok singkong ke pe- rusahaan itu. Namun akhir-akhir ini terjadi kemacetan karena peluang ekspor dari pabrik itu terhadang kuota. "Pernah singkong dari petani sebanyak dua truk ditolak, dan kembali pulang dengan me- nanggung rugi angkutan," kata seorang peserta lainnya dalam rapat itu. Menurut Nurdin, jika produksi singkong dapat ditingkatkan mencapai 20 ton/hektar dan harga singkong sekurangnya mencapai Rp 45,-/kg, maka untuk satu hektar akan mendatangkan peng- hasilan Rp 55.437, per bulan. Seorang peserta rapat mewa- kili Kanwil Perindustrian Riau dalam kesempatan itu mene- rangkan, sejak lama pemerintah mengembangkan industri kecil pembuatan tapioka, antara lain di Kabupaten Kampar dan inde- ragiri Hulu, namun kelanjutan- nya selalu mengecewakan. "Dari pada membuat tepung lebih baik katanya menjual gapleknya," mengutip keterangan salah seorang petani. Dengan vaksinasi, serang- an penyakit ND atau tetelo yang cukup ganas itu dapat ditekan serendah mungkin. Begitupula ayam tidak dilepas liar men- cari makan sendiri, tetapi di beri makanan bahan baku yang terdapat di masing-masing H.Nurdin mengakui, produksi singkong di Riau saat ini tetap berlimpah, tapi tidak terlalu ba- nyak yang terbuang karena pe- tani sudah bisa mengatasinya. Selain mereka konsumsi sendiri, juga sebagian ada yang di pasarkan ke Sumatera Utara untuk diolah sebagai bahan cam- puran makanan ternak, dan diperkirakan antara 50 sampai 60 ton singkong Riau setiap bulan masuk ke Sumatera Utara, kata Nurdin. (Ant). desa dengan tambahan sedikit pakan buatan untuk ayam ras vang umumnya dibuat oleh pabrik makanan ayam. Program pemerintah dalam pemeliharaan ayam buras yang disebut intensifikasi ayam buras (INTAB) nampak men- dapat sambutan di daerah Kabupaten Ciamis. Peternak di desa-desa wilayah Ciamis mengem- bangkan usaha ayam buras ini hampir mirip dengan peme- liharaan ayam ras dengan sis- tem kandang battery. Setiap ayam betina diberi satu kotak kandang yang letaknya ber- deret dalam satu larikan kan- dang. Cara perkandangan ini mirip pemeliharaan ayam ras petelur. Bentuk lain dibuat kandang terbuka dalam peka- rangan rumah, pagar terbuat dari bambu. Dibagian kandang terbuka itu dibuatkan kandang tidur dan tertutup untuk bertelur ayam. HARIAN NERACA RAPAT DEP PERTANIAN: Menteri Muda Pertanian Bapak. DR.Ir. Syarifudin Baharsjah pada hari Senin tanggal 30 Oktober 1989 menghadiri sekaligus membuka rapat FAO Dept Perdagangan yang berlangsung s/d 4 Nopember 1989 di Hotel Wisata International. Tampak Bapak Menteri disambut oleh Arman Rachman Iskandar General Manager diiringi dinda Esta - Public Relation Hotel Wisata International menuju ruang rapat. Kembali Memilih Ayam Buras Rp 1,3 juta. Pemasukan selama peme- liharaan tersebut terdiri dari hasil penjualan telur selama 550 hari x (90% x 30 butir) x Rp 150,00 dibulatkan Rp 2.224 juta. Penjualan ayam afkir 90 x Rp 4.000,00 = Rp 360.000,00, penjualan kotoran ayam Rp 16.500,00 jumlah Rp 2,6 juta. Perhitungan usaha ayam buras penghasil telur di desa desa Ciamis menurut peneli- tian para PPL yang membi- nanya antaralain untuk pem- belian bibit 100 ekor Rp 45.000,00. Pakan terdiri dari makanan anak ayam kecil umur 3 hari, sebulan yaitu dikenal starter, grower, kemudian dedak, vaksinasi, obat-obatan, vitamin dan lainnya selama 18 bulan pemeliharaan mencapai Pengusaha Jangan Politisir Masalah Sungai Deli Medan, NERACA ANGGOTA Komisi VIDPR- RI Ir. Erick Soekardja mengi- ngatkan sejumlah pengusaha Medan agar tidak mempolitisir masalah pelebaran Sungai Deli dengan mengemukakan berbagai alasan yang bernada "ancaman' untuk menggagalkan program tersebut. "Pengerukan dan pelebaran sungai yang membelah kota Medan telah direncanakan sejak lama sebagai salah satu upaya menanggulangi banjir di kota ini," kata wakil rakyat dari daerah pemilihan Sumut itu pada pers di Medan, Senin. Anggota FKP dari Komisi VI yang antara lain membidangi industri, energi, pertambangan dan tenaga kerja itu mengatakan, alasan devisa dan pemutusan hubungan kerja yang dike- mukakan pengusaha untuk "'menghalangi"' rencana pelebar- an sungai tersebut, terlalu dicari- cari. Menurut dia, para pengusaha yang "keberatan" karena pele- baran sungai kelak akan "memo- tong" banyak bangunan industri Takengon, NERACA Produksi Kopi Aceh Tengah Ditingkatkan PRODUKSI kopi rakyat Aceh Tengah, mulai tahun 1990 diupayakan peningkatannya dari 300 ton per tahun menjadi 600 tahun per tahun. Bupati Aceh Tengah, M Djamil, mengatakan, Senin, upaya peningkatan produksi kopi rakyat itu dilakukan melalui pro- gram budidaya secara intensif dan penyediaan benih/bibit unggul, disamping penanganan pasca panen yang lebih baik dalam upaya meningkatkan kwalitas kopi rakyat di daerah itu. Dikatakan untuk pembinaan pasca panen dan peningkatan kwalitas dilakukan melalui pro- gram pengembangan wilayah, yang telah ditetapkan dalam proyek prosesing kopi beker- jasama dengan pemerintah Kera- jaan Belanda atau lebih dikenal dengan sebutan Proyek ITA-77. "Proyek tersebut sudah ber- operasi sejak tahun 1987 dengan kapasitas produksi rata-rata 300 ton per tahun," katanya. Upaya peningkatan produksi dan kualitas dilakukan seiring Keuntungan sudah bisa dibayangkan untuk orang pedesaan walaupun ini belum dihitung ongkos tenaga kerja. Karena pada umumnya usaha usaha sam- ini merupakan pingan di luar usaha pokoknya sebagai petani. Begitu pula dalam hal pakan utama sesudah ayam besar berupa bahan baku yang terdapat di tiap desa, nilainya akan berbeda dengan pakan pabrik. Dari itu usaha ayam buras ini tepat hanya untuk keluarga pedesaan atau usaha sambilan. Sekalipun demikian, bila setiap keluarga petani meng- usahakan pemeliharaan ayam buras maka dapat dipastikan akan menghasilkan output produksi yang lebih besar yang dapat memenuhi pasaran dalam dan luar negeri. mereka, seyogianya melihat ke belakang, pada saat kedua sisi sungai masih tersedia tanah ko- song sebagai jalur hijau yang kemudian didirikan bangunan. Ini mengingaat banyak negara di Asia seperti Si- ngapura, Hongkong, Jepang dan beberapa negara Eropa mulai mengadakan permintaan impor ayam buras. (F. Harso/DNI). "Selama ini jalur hijau itu te- lah dimanfaatkan pengusaha, maka jika kini pemerintah me- merlukannya untuk pelebaran aliran su-ngai, semestinya tak ada yang keberatan dan menghalang- inya dengan mempolitisir masalah," katanya. Erick Soekardja yang berada di daerah ini dalam rangka kun- jungan kerja dan menghadiri acara peringatan puncak HUT Golkar di Medan mengatakan, upaya setiap warga negara, swasta dan pemerintah meraih devisa seba- nyak-banyaknya telah menjadi komitmen bersama. "Tetapi, devisa sebagai dalih untuk menghalangi rencana pemerintah melakukan pelebaran Sungai Deli tak bisa diterima. Untuk program pembangunan tersebut bukan hanya diman- faatkan dana yang bersumber dari APBD dan APBN melainkan juga dari lembaga keuangan interna- sional," lanjutnya. (Ant). dengan terus mengalimnya per- mintaan di pasaran dunia. Per- mintaan kopi Aceh Tengah dalam dua tahun terakhir ini lebih ba- nyak dari Belanda, Jepang serta beberapa negara Eropah lainnya. Produksi kopi rakyat Aceh Tengah baru mencapai antara 20.000 sampai 27.000 ton per tahun, atau sekitar 80 persen produksi kopi di propinsi Aceh berada di Kabupaten Aceh Te- ngah. Luas areal perkebunan kopi rakyat di kabupaten itu juga terus berkembang yaitu dari 28.629 hektar pada tahun 1981 menjadi 31.853 hektar pada tahun 1988, dan dari luas itu sekitar 28.629 hektar ditanami kopi jenis ara- bika. Disamping perkebunan kopi, di kabupaten yang berpenduduk 189.951 jiwa itu juga terdapat tanaman perkebunan lainnya. seperti tebu seluas 1.942 hektar dan tembakau seluas 3.616 hektar, dengan produksi 1.303 ton dan 1.736 ton per tahun. Terbesar di Aceh SEMENTARA itu kabupaten Aceh Tengah selain dikenal "lumbung" kopi arabika juga merupakan daerah penghasil buah-buahan segar di Propinsi Aceh, kata M. Djamil. Kabupaten seluasnya 577.248 hektar (5.771,48 km2) dengan topografi berbukit-bukit, sedikit lembah/daratan berada pada ke- tinggian antara 1.200 sampai 1.400 meter diatas permukaan laut. Djami! mengatakan, luas areal buah-buahan 579.221 hektar dengan total produksi rata-rata 210.000 ton per tahun terdiri dari jenis buah advokat, nenas, mar- quisa dan jeruk. Produksi buah-buahan rakyat Aceh Tengah belum menembus pasaran ekspor dan hanya ter- batas untuk konsumsi lokal, katanya. Penelitian Pertanian Harus Berwawasan Internasional Bogor, NERACA PENELITIAN pertanian harus berwawasan internasional mengingat banyak komoditi per- tanian yang jaringan pemasaran- nya melampaui batas wilayah Indonesia, dan makin terbukanya perekonomian RI terhadap kon- disi pasar internasional. Menteri Muda Pertanian Prof. Dr. Ir. Sjarifudin Baharsjah menegaskan hal itu dalam sam- butannya ketika membuka pertemuan teknis koordinasi agro ekonomi di Cipayung, Kabupaten Bogor, Selasa. Ia mengatakan, hal itu meng- haruskan semua pihak untuk se- lalu tanggap terhadap perkem- bangan dan perubahan yang ter- jadi di pasaran internasional agar dapat melakukan penyesuaian yang tepat. Keterbukaan perekonomian RI berarti pula terbukanya pasar dalam negeri terhadap persaing- an produk-produk impor. Dari segi pengembangan komoditi pertanian Indonesia berarti bahwa bangsa Indonesia harus mampu menghasilkan komoditi yang mampu bersaing dengan produk- produk impor tersebut, katanya. Dari segi itu, permasalahan efisiensi produksi, skala usaha, lokasi usaha, penekanan biaya produksi, subsidi dan sebagainya makin menjadi penting untuk dikaji lebih lanjut, katanya. "Saya harapkan agar peneli- tian mengenai masalah-masalah tersebut mendapatkan perhatian yang memadai, sebagai salah satu dasar bagi pengembangan pro- duksi pertanian dengan produksi kata pertanian selanjutnya,' Menmud Pertanian itu. Koordinasi MENTERI muda juga me- nekan pentingnya koordinasi yaitu koordinasi kegiatan di an- tara jajaran len aga lingkup Departemen Pertanian maupun antara Departemen Pertanian dengan departemen dan instansi lainnya. "Tidak dapat diingkari bahwa pentingnya peran lembaganonpe- Banjarmasin, NERACA DAM Hutan Kintap, Kaliman- tan Selatan, yang diresmikan secara simbolis oleh Presiden Soeharto tahun 1987, kini tidak berfungsi, karena kerusakan sa- luran primer. Masalah itu terungkap dalam peninjauan Komisi C DPRD Kalsel ke PT Hutan Kintap (HK), yang memegang Hak Peng- usahaan Hutan (HPH) di wilayah itu, Senin. Dam itu, yang diharapkan dapat mengairi 500 hektar per- sawahan, dibangun untuk daerah permukiman peladang berpindah, dengan biaya Rp 90 juta lebih, termasuk sumbangan dari PT HK. Akibat kemacetan itu 30 kepala keluarga peladang ber- pindah yang dimukimkan di Desa Pandan Sari, Kecamatan Kintap, kini mengeluh, karena usaha pertanian menetap mereka tidak sebagaimana diharapkan semula, terutama dalam hal persawahan. Masalah lain yang mereka hadapi ialah gangguan babi, yang sering menimbulkan ker sakan dan kerugian pada tanaman, teru- tama palawija. Menanggapi masalah tersebut, usai peninjauan itu, Ketua Komisi Upaya menembus pasaran luar C DPRD Kalsel Bidang Pereko- negeri sudah pernah dilakukan nomian, H. Syafriansyah BA, oleh sebuah perusahaan swasta mengharapkan agar kerusakan nasional ke Malaysia namun saluran primer irigasi itu dapat akhimya gagal, karena peng- segera ditangani. adaannya tidak teratur sesuai dengan permintaan konsumen, Djamil menjelaskan. Aceh Tengah selain terkenal dengan buah-buahan juga terke- nal sebagai penghasil sayuran dengan luas areal 3.632 hektar dan total produksi rata-rata 4.700 ton-per-tahun, antara lain jenis kol/kubis, cabe, kentang dan bawang putih. Ia juga mengingatkan agar pembinaan dan pengembangan petani menetap yang berasal dari peladang berpindah harus dita- ngani segera oleh instansi terkait, agar tujuan proyek itu dapat ter- capai. MA "Hal tersebut hendaknya betul-betul dikoordinasikan dan menjadi perhatian bersama, apalagi, menurut rencana, pada Sedangkan jenis palawijayang tahun anggaran 1990/91, oleh sedang dikembangkan di daerah Dinas Kehutanan, akan ditem- itu antara lain kacang kedele 1.310 patkan kembali 70 KK peladang hektar, dengan produksi rata-rata berpindah di permukiman terse- 8.407 ton/tahun, kacang tanah 951 but," kata wakil rakyat itu. hektar dengan produksi 5.460 ton/ Bila berfungsi sebagaimana tahun dan jagung seluas 1.118 hektar dengan produksi rata-rata 6.564 ton per-tahun, demikian M. Djamil. (Ant). Dam Hutan Kintap Kalsel tak Berfungsi yang direncanakan, dam itu bukan cuma sekedar akan memberi arti bagi peladang berpindah yang melakukan usaha pertanian me- merintah baik swasta maupun swadaya masyarakat dalanı melakukan kegiatan penelitian. Lembaga itu semakin banyak memberikan sumbangan dalam pelaksanaan pembangunan secara umum maupun khusus terhadap pembangunan sektor pertanian," katanya. Apabila kegiatan berbagai lembaga yang erat hubungan- nya dengan pembangunan terse- but dapat dikoordinasi dalam langkah-langkah yang saling mengisi serta mengusahakan adanya keterpaduan Menmud yakin laju pembangunan eko- nomi nasional dapat diman- tapkan. (Ant) Jakarta, NERACA INDONESIA kembali men- dapat bantuan sapi impor ber- kwalitas unggul untuk mengem- bangkan sapi perah guna meningkatkan produksi susu, demikian penjelasan dari Humas Dirjen Peternakan kepada NE- RACA, Selasa. Semarang, NERACA DINAS Perikanan Jawa Te- ngah tahun 1989/90 menebarkan 600.000 bibit ikan guna meles- tarikan sumber hayati perairan umum dan untuk memacu pe- ningkatan produksi perikanan, gizi, serta pendapatan masya- rakat, khususnya petani ikan dan nelayan di sekitarnya. Menurut pejabat dinas terse- but, Senin, dalam melakukan penangkapan ikan di perairan umum, nelayan harus mentaati peraturan agar kelestarian sum- ber hayati perikanan terjamin. Bibit ikan karper, tawes, dan nila itu ditebarkan di Kabupaten Tegal, Brebes, Pemalang, Purwodadi, Sukoharjo, Klaten, Kebumen, Sragen, Karanganyar, Purworejo, Rembang, dan Temanggung. Produksi ikan Jawa Tengah dari hasil penangkapan di perairan umum (telaga, rawa, waduk, dan sungai) tahun 1988 mencapai 6.375,93 ton atau meningkat dibanding tahun 1987 yang hanya 6.196,24 ton. Sebelum ini Indonesia men- dapat sapi impor dari Amerika yang sudah diterima peternak sejak tahun lalu sebanyak 1.314 ekor. 201 Sapi-sapi impor ini diterima peternak di daerah penghasil susu seperti Pangalengan dan Bandung Selatan, Jawa Barat. Sementara Pemerintah Ka- nada memberikan bantuan dua sapi pejantan unggul kepada Balai Insiminasi Buatan (IB) Lembang, Bandung, untuk membantu mengembangkan ternak sapi khususnya sapi perah. Balai IB di Lembang selama ini dinilai sudah cukup berhasil dengan melakukan pengembang- biakan sapi melalui proses in- siminasi buatan yang sangat di- senangi oleh para petani. Kedua sapi pejantan unggul Indonesia dapat Bantuan Sapi Kanada netap di wilayah tersebut, tetapi juga diharapkan mampu menjadi pengendali banjir. PT HK, yang menggunakan fasilitas Penanaman Modal Asing, mempunyai HPH lebih 100.000 hektar. Sejak tahun 1978 sampai 1988, realisasi produksi kayu bulat PT itu mencapai 1.086- 986,72 m3, atau rata-rata pertahun 98.816,97 m3, terdiri atas jenis meranti 789.155,70 m3, keruing 273.493,77 m3, dan kayu lain 24.337,25 m3. Sebagai sumbangsih untuk masyarakat, PT HK juga mem- bangun satu unit madrasah di Muara Asam-Asam, membuat jalan tembus 22 km, menyum- untuk bangkan generator Kecamatan Kintap dan Jorong masing-masing berkapasitas 30 KW, serta menyumbangkan bibit penghijauan 17.000 pucuk. (Ant). Halaman VIII Jateng Tebarkan 600.000 Bibit Ikan Bandung, NERACA PENCEMARAN aliran su- ngai oleh limbah industri, akan dibahas selama dua hari oleh ahli lingkungan hidup, sarjana hukum, industriawan dan instansi terkait di Bandung, 1-2 November 1989. Seminar bertema "Dengan Program Kali Bersih (Prokasih) Kita Lestarikan Lingkungan Hidup," itu diselenggarakan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Jawa Barat beker- jasama dengan BKPMD setem- pat. Koordinator seminar itu, Ir Pardede Houtman mengemukakan kepada warta- wan, Senin, kegiatan ini bertujuan mengidentifikasi dan mengeva- luasi pencemaran limbah indus- tri terhadap sungai sungai besar di Jawa Barat, seperti Sungai Ci- tarum, Ciliwung, Cisadane, Ci- leungsi dan anak sungainya. Para peserta seminar diha- rapkan memberikan saran kepada pemda Jawa Barat bagaimana mengendalikan, memantau, menangani dan melakukan pe- nindakan terhadap para pelaku Hasil tahun 1988 itu meru- pakan bagian dari 186.554,31 ton produksi perikanan di provinsi itu, sedang yang lain dari pe- nangkapan di laut 139.660,02 ton, budidaya tambak 32.279,73 ton, budi daya air tawar 6.986,99 ton, dan hasil budidaya ikan di sawah. Produksi perikanan perairan umum di Jateng tahun 1986 diha- rapkan mencapai 6.560,83 ton atau meningkat 2,9 persen/tahun dalam Pelita V dan tahun 1993 diproyeksikan 7.355,63 ton. Penebaran bibit ikan itu di- barengi dengan penyuluhan serta pendidikan keterampilan petani ikan/nelayan perairan umum, baik dalam penggunaan alat tangkap maupun cara penangkapannya yang mendukung pelestarian sumber perikanan. (Ant) senilai Rp 150 juta itu diserahkan langsung oleh Duta Besar Ka- nada di Indonesia, I. Campbell, kepada Kepala BIB Lembang Ir Asmaun Siregar, akhir pekan lalu, disaksikan Dirjen Peternakan Drh. Suhadji dan Kakanwil Di- nas Peternakan Jawa Barat, Drh Endang Suhaya. Usia kedua sapi pejantan unggul tersebut masing-masing berusia lima bulan, dan sperma sapi itu bila dikawinkan dengan sapi Indonesia yang selama ini menghasilkan 20 liter susu per bulan, keturunannya bisa meng- hasilkan 30 liter sampai dengan 35 liter susu per bulan. Menurut Dubes Kanada, pihaknya telah memberikan ban- tuan yang sama kepada Balai Penelitian Penyakit Hewan Yogyakarta. 'Sebenarnya kami telah lama memberikan bantuan kepada Pemerintah Indonesia dalam kaitanya dengan upaya untuk pengembangan ternak sapi, namun bantuan tersebut keba- nyakan bersifat teknis misalnya dalam bidang pendidikan bagi para ahli peternakan Indonesia," katanya. Dirjen peternakan, Drh. Suhadji menilai bantuan kedua sapi itu memiliki arti penting, karena secara langsung dan ber- pengaruh terhadap pengembang- an ternak sapi unggul penghasil susu, yang saat ini sangat dibu- tuhkan. Ia mengakui bahan baku pro- duksi susu Indonesia terbanyak masih harus diimpor, dengan perbandingan berbanding- dua. Upaya untuk menyeim- bangkan kebutuhan bahan baku impor dan dalam negeri dalam Pelita V dilakukan dengan mem- perbanyak jumlah sapi perah unggul, baik melalui impor atau mengawinkan sapi Indonesia dengan pejantan unggul. Seminar Pencemaran Sungai Akibat Limbah Industri Sementara itu kepala BIB Lembang Ir. Asmaun Siregar mengatakan sperma dari kedua sapi Kanada itu nantinya akan dikawinkan dengan sapi perah milik masyarakat, agar meng- hasilkan sapi perah unggul yang mampu meningkatkan produk susu. (3). pencemaran lingkungan. 2000 Industri HOUTMAN Pardede yang Wakil Ketua III Apindo Jawa Barat mengungkapkan, di daerah Jawa Barat dewasa ini terdapat 2000 industri yang bisa dika- tagerikan potensial menimbulkan kepada aliran sungai di daerah ini. pencemaran Dalam Pelita V sekarang ini. baru 1000 industri yang akan ditangani oleh pemerintah daerah, sisanya akan dilanjutkan ditanga- ni pada tahap berikutnya. BKPMD Jawa Barat dewasa ini secara khusus memantau 87 industri di daerah ini yang diketahui membuang limbahnya ke sungai sungai Citarum, Ci- liwung, Cisadane dan Cileungsi. "Keempat sungai ini men- dapat prioritas digarap melalui prokasih," katanya. Seminar ini merupakan yang ketiga kalinya diadakan, setelah di Jakarta dan Surabaya. Untuk selanjutnya, seminar serupa di- laksanakan di delapan propinsi yang pertumbuhan industrinya meningkat. (Ant). Ra Ja k S lc