Tipe: Koran
Tanggal: 1990-01-09
Halaman: 07
Konten
¡Selasa, 9 Januari 1990 PERTANIAN - KLH - KOPERASI Penerapan Akuntansi Hindari Penyimpangan di KUD dah ada 42 KUD mandiri di Ja- teng, sedangkan jumlah KUD yang sudah Mandiri di seluruh Indonesia 104 buah. silo dalam percakapan dengan Kakanwilkop Iskandar Soe- Neraca, mengemukakan untuk melaksanakan KUD Mandiri ini membutuhkan ekstra perhatian besar-besaran. Selain membu- tuhkan anggaran yang tidak sedikit, juga mengerahkan tenaga yang cukup besar. Padahal kedua faktor tersebut selama ini menjadi hambatan Kanwil Koperasi Ja- teng dalam melaksanakan tugas- tugasnya di lapangan. KUD-KUD untuk menjadi KUD Mandiri adalah memenuhi 13 kriteria KUD sebagaimana yang ditetapkan pemerintah, terutama minimal 25% pelayanan kepada kriteria jumlah keanggotaan anggota minimal 60% dari seluruh volume usaha dan total volume usaha minimal Rp 250 ribu. Jakarta, NERACA MENTERI Koperasi/Kabulog Bustanil Arifin mengi- ngatkan penerapan akuntansi yang baik ditubuh Koperasi Unit Desa (KUD) Mandiri merupakan langkah untuk menghindari penyimpangan-penyimpangan yang penyalahgunaan wewenang. KUD Mandiri harus memiliki data dan informasi yang akurat untuk mengambil keputusan, pengendalian serta penyusunan perencanaan yang tepat, demikian Menteri dalam sambutan tertu- lisnya yang dibacakan Kepala Kanwil Koperasi Jateng Iskan- dar Soesilo pada pembukaan Pe- nataran Pedoman Akuntansi KUD Mandiri, di Semarang, Senin. Menurut menteri koperasi, semakin meningkatnya keper- cayaan masyarakat terhadap KUD karena ketertiban dan ketaatan dalam penerapan akun- tansi, maka KUD mandiri akan lebih mudah berkembang. Karena itu, penataran ini sa- ngat penting, karena merupakan rangkaian upaya pembinaan KUD mandiri, agar pada akhir Pelita V di Indonesia terealisasi 2.000 sampai 4.000 KUD Mandiri. KUD Mandiri pada hakekat- nya, harus berdiri sendiri serta dapat melaksanakan misinya sebagai wadah kegiatan ekonomi Jakarta, NERACA KERJASAMA antara Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian dengan mass media, untuk mengimformasikan hasil penelitian pertanian, sangat penting, untuk menunjang swasembada pangan. Hal itu dikemukakan Supri- yanto, staf humas Badan Litbang Departemen Pertanian, kepada Neraca, di ruang kerjanya, Senin. Ketika ditanya, tentang alokasi dana pembangunan pertanian dan pengairan, kelihatannya anggaran untuk Litbang, dikurangi, dari tahun lalu. Masalahnya, hasil penelitian pertanian sebenarnya sudah banyak dilakukan, ujar Supriyanto, tinggal bagaimana mengimformasikannya kepada petani. Karena itu, Supriyanto, me- nyambut baik Neraca untuk ker- jasama mengimformasikan hasil penelitian yang sudah dilakukan Litbang Deptan selama ini. Perlu Kerjasama Balitbang Pertanian Selanjutnya dijelaskan, ba- rangkali itu pulalah sebabnya pemerintah menambah tenaga Penyuluh Pertanian Lapang (PPL) untuk menyebar luaskan hasil temuan dari beberapa penelitian DALAM genetika sel soma, para ahli bioteknologi tidak mendasarkan pada penurunan genotipe secara setia, tetapi justru pada tingkat keti- daksetiaan yaitu mutasi dan keragaman. Kultur jaringan memungkinkan untuk memuati satu cawan petri atau botol pertumbuhan dengan 4-5 juta sel. masyarakat pedesaan guna meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat di pe- desaan. Pemerintah, menurut Menteri Koperasi, menyadari sepenuhnya bahwa KUD adalah sarana yang tepat untuk menggerakkan dan meningkatkan peranan masya- rakat pedesaan dalam pemba- ngunan ekonomi. Untuk itu mela- lui pengelolaan KUD yang man- diri akan tercipta tata pereko- nomian yang lebih baik. Pemindahan gen dilakukan dengan mengambil gen untuk sifat khusus dan disisipkan ke dalam suatu spepies. Tekno- logi DNA rekombinan juga merupakan cara pemindahan gen yang sudah diketahui. Menteri mengharapkan.pena- taran akuntansi bagi KUD Man- diri ini dapat menuntun pene- rapan dan mengimplementasi- kan sistim akuntansi pada KUD, sehingga sistim administrasi dan pembukuan bisa mencapai kemandirian dan ketertiban. Bioteknologi tanah dapat berupa penambatan nitrogen Terbanyak PROPINSI Jateng menurut data yang masuk di Ditjen Bina Usaha Koperasi merupakan pro- pinsi terbanyak menghasilkan KUD-KUD mandiri. Sampai Desember 1989, su- Litbang Deptan. Menurut catatan Bank Dunia, Badan Penelitian dan Pengemba- ngan Pertanian ini adalah yang terbesar jumlah personilnya, dan terbesar ragamnya, ujar Supri- yanto. Sekarang ini, ujar Supriyanto, terjadi kesenjangan antara hasil penelitian Litbang Deptan dan hasil yang diperoleh petani, mi- salnya, menurut penelitian Litbang pada jenis padi tertentu 8 ton per ha, tetapi ketika ditanam oleh petani ternyata hasilnya hanya 4 ton. Bila ditanam secara kon- vensional di lapangan akan me- merlukan 1 hektar untuk gan- dum, 50 hektar untuk jagung, dan 250 hektar untuk tomat. Bila mutasi dicari melalui kultur sel akan menghemat waktu dan tempat. Cara ini dapat digunakan antara lain untuk menjaring sel yang tahan herbisida, penyakit yang to- leran terhadap panas dan sa- linitas, atau yang lebih efisien. Tinggi tanaman misalnya ti- dak dapat diseleksi dengan cara ini. Dalam genetika sel soma, keragaman genotipe yang menciptakan perbedaan feno- tipik berasal dari pembauran protoplasma dan keragaan so- maklonal alami. Mengapa hal ini terjadi? di- sinilah peranan penyuluh pertanian lapang berperan untuk menjelas- kan mengapa hal itu terjadi. Mungkin disebabkan penggunaan teknologi yang kurang baik, atau kondisi tanah, iklim atau ada gangguan hama, ujarnya. -Barangkali, akan lebih baik, ujar Supriyanto, Harian Neraca turun menjelaskan kesenjangan itu. Sehingga hasil Litbang yang cukup banyak dan beragam ini, bermanfaat bagi petani dan peru- sahaan swasta yang bergerak dalam bidang pertanian. (Ardhi/15). secara hayati dan penggunaan mikorhiza untuk peningkatan serapan fosfor. Penggunaan mikorhiza mulai meluas untuk tanaman kehutanan. Propinsi Jateng memang ti- dak dijadikan barometer teratas untuk ukuran keberhasilan KUD Mandiri, tapi tampaknya sampai saat ini Jateng masuk dalam kelompok tertinggi dalam penca- paian jumlah KUD yang sudah Mandiri. "Jateng memang masih yang teratas sampai saat ini, tapi bukan Jateng yang menjadi ba- rometer," kata Iskandar Soesilo merendah. BERSIH-INDAH: Pemda kota Manokwari, Irian Jaya, belum lama ini mencanangkan kegiatan gerakan kebersihan dan keindahan di kota tersebut. Salah satu upaya adalah mengubah daerah kumuh menjadi daerah bersih dan sehat. Tampak salah satu sudut dari kota Manokwari. (FOTO ANTARA) Teknologi penambatan N secara hayati adalah tekno- logi yang memanfaatkan or- ganisme hidup tertentu yang mampu memfiksasi notrogen bebas di udara untuk meng- hasilkan senyawa notrogen yang tersedia untuk tanaman. Organisme penambat nitro- gen ada yang hidup bebas dan ada yang bersimbiosis dengan Menurut catatan, tiga propinsi yang dijadikan ukuran keandalan koperasi terbaik saat ini adalah propinsi Jatim, Jateng, dan Jabar. Menurut Dirjen Bina Usana Koperasi drs. Subiakto Tjakra- werdaja, kesulitan yang dirasakan Jakarta, NERACA KEBUTUHAN akan tanam- an hias makin diminati banyak orang. Tidak saja golongan masyarakat menengah, tapi yang lemah pun membutuhkannya. Hal ini yang menyebabkan bisnis tanaman hias kian menjamur di Jakarta. Hal ini sangat mengun- tungkan bagi penanaman kede- lai karena mengandung pro- tein yang tinggi sehingga memerlukan masukan nitro- gen yang sangat tinggi; de- Salah satu tempat yang ramai dan dikenal orang adalah di Jalan Gerbang Pemuda, Senayan Jakar- ta. Di sini terdapat sebanyak 90 pedagang tanaman dan tentu saja semua jenis tanaman hias tersedia di sana. "Di sini semua bibit tana- man hias tersedia. Pembeli hanya tinggal memilih saja. Mulai dari yang baik sampai yang kurang baik," kata Hasan, pedagang tana- man hias ketika ditemui Neraca, kemarin. Hasan yang saat itu di temani oleh Rais mengatakan, tanaman hias yang banyak dimianti orang adalah jenis anggrek. Bibit tana- man lainnya, kurang begitu laku. "Ini juga relatif karena selera masyarakat berbeda-beda", ucap Rais. Bibit-bibit tanaman hias terse- but dibeli dibeberapa tempat seperti di Sukabumi, Rawa Be- long, Ciledug dan lainnya. "Kami beli langsung pada petani harganya agak murah. Karena bibitnya belum begitu baik. Setelah ditangani dengan ngan penggunaan rhizobium 70% dari kebutuhan tanaman dapat dipenuhi dari simbiosis dengan rhizobium. Penerapan teknologi terse- but memerlukan beberapa faktor kunci termasuk: strain yang sesuai, kualitas inokulan yang baik, penyaluran inokulan yang baik sehingga tidak mati, cara penggunaan yang tepat, dan pengelolaan tanaman. Pengelolaan tanaman yang baik sangat penting karena bakteri perlu berhubungan dengan nitrogen atmosfer, dan fiksasi nitrogen merupakan proses yang memerlukan ener- gi tinggi. tanaman. Dari semu penambat nitro- baik gen yang bersimbiosis maupun yang tidak dengan tanaman, 'Rhizobium' meru- Jika tanaman sendiri ku- rang subur teknologi ini tidak pakan penambat yang paling menguntungkan. Kegiatan bakteroid dalam fiksasi sa- ngat tergantung dari penyediaan fotosintat oleh tanaman baik untuk memper- banyak diri maupun untuk menjalankan proses fiksasi. efektif (200 kg per hektar per tahun). Cara ini merupakan penghematan energi dan menjaga kelestarian sumber daya alam dan lingkungan hidup tanpa menurunkan pro- duksi. Namun pihaknya untuk se- mentara ini belum akan meninjau kembali 13 kriteria tersebut. Alasannya, karena KUD yang sudah Mandiri diharapkan bisa menjadi lembaga ekonomi yang kuat dan kokoh di pedesaan, se- hingga betul-betul menjadi an- dalan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat pedesaan." Kalau kita bercita-cita ingin menghasilkan KUD yang kuat dan besar pada Pelita V nanti, biarlah 13 kriteria tersebut untuk PENINGKATAN produksi kedelai di Indonesia dapat ditempuh melalui ekstensi- fikasi dan intensifikasi. Pe- ningkatan produksi nasional yang naik 10% selama 10 sementara ini tidak usah ditinjau dahulu," katanya pada satu kesempatan jumpa pers di Jakarta, belum lama ini. Subiakto berpendapat terca- painya prestasi104 KUD yang sudah Mandiri sampai akhir Desember lalu, berkat adanya dukungan dan kerjasama aparat Departemen Koperasi bersama instansi lainnya, khususnya apa- rat Pemda setempat. baik, kami jual dengan harga lima ribu sampai sepuluh ribu rupiah", tegas Hasan. Menurut Hasan berdagang tanaman hias, kemungkinan un- tuk rugi sedikit sekali. Bahkan selama satu tahun lebih Hasan dan Rais belum pernah rugi. Malah keuntungan sering mereka dapati. "Kalau lagi nasib baik, satu bulan bisa mengantong uang sebanyak tiga ratus ribu", sam- bung Rais. Penanaman melon yang di- arahkan ke kecamatan Bayan yang dikenal gersang tersebut merupakan bagian dari kebijakan Pemda yang menginginkan agar daerah tandus dan jarang pen- duduknya, dapat dioptimalkan potensinya antara lain dengan memberikan fasilitas air, listrik dan sejenisnya sehingga masya- rakat yang tadinya apatis menjadi tergerak untuk membangun. Pengembangan tanaman melon dimungkinkan karena di lahan kritis itu sejak beberapa bulan lalu telah dibangun pompa (13) yang mampu mengairi lahan Lebih lanjut dituturkan pada hari kerja pembeli sangat sepi. Hanya satu dua orang saja yang mampir. Akan tetapi setiap hari libur peminat tanaman hias ba- nyak yang datang. "Kami tidak saja menjual bibit tanaman hias, tetapi juga menerima pesanan untuk membuat taman dan de- sain", kata Rais. aber Membuat taman atau desain tarifnya cukup mahal. Satu meter Rp 75 ribu. Ini sudah termasuk dengan bibit tanaman hias. "Kalau cuma mengerjakan saja, biaya permeter hanya Rp 35 ribu," sambung Hasan. Hasan mangkal di depan Jakarta, NERACA MENINGKATKAN pen- dapatan petani dan industrialisasi pedesaan adalah masalah penting dalam pembangunan pertanian, menuju tinggal landas. Bibit Anggrek Banyak Dibeli Orang Demikian, Dr. Mangara Tam- bunan, staf peneliti Pusat Studi Pembangunan IPB, menjawab pertanyaan Neraca, tentang pe- ngalokasian dana untuk pemba- ngunan pertanian dan pengairan dalam tahun fiskal 1990/91. Selanjutnya dijelaskan, pe- ningkatan pendapatan petani ber- arti meningkatkan permintaan agregat atas barang-barang hasil industri yang sebagian diharapkan berupa barang-barang hasil in- dustri pedesaan. Meningkatnya permintaan ini tentu akan mempercepat pertum- pertumbuhan industri akan buhan industri. Dengan begitu, memperbesar "tax base" dan mendorong peningkatan penge- HARIAN NERACA rata-rata tahun terakhir ini didapat teru- tama dari ekstensifikasi (57%) 5,7% tahun. per Dan peningkatan produksi 1,0 ton/ha rata-rata 2,9% per tahun. 1000 Ha Tanaman Melon Dikembangkan di NTB Luas pertanaman kedelai sekarang ini ada 1,25 juta hektar, 59% di Jawa dan Madura, 25% di Sumatra, 9% di Bali dan Nusa Tenggara, 6% di Sulawesi dan 1% di Kali- mantan, Maluku, dan Irian Jaya. Sentrapertanaman kede- lai berada di Jawa Timur 33%, Jawa Tengah 13%, dan Lam- pung 11%. Sisanya di Aceh 8%, Yogyakarta 5%, Sulawesi Selatan 3%, Sumatera Utara 2%, Bali 2%, dan Sulawesi Utara 2%. Jakarta, NERACA USAHA mengembangkan tanaman melon, tanaman sejenis semangka tidak berbiji, akan dikembangkan di Nusa Tenggara Barat pada areal seluas 1000 hektar bulan Februari nanti. Kedelai ditanam di lahan sawah (59%) dan tegalan (41%). Pada umumnya pe- nanaman di lahan sawah lebih menguntungkan daripada di lahan kering. Palawija lain pada umumnya ditanam di lahan kering. Dengan demikian potensi penanaman pada lahan sawah untuk kedelai mencapai 3.740.000 ha. Pengembangan tanaman ini akan dikembangkan untuk ekspor. Pengusahaan komoditi ekspor ini akan memakai pola yang pengerjaan 100 hektar PIR (Perusahaan Inti Rakyat) tanahnya dilakukan pihak peru- sahaan ini, sedang 900 hektar lahan plasma dikembangkan masyarakat setempat. Aplikasi Bioteknologi untuk Meningkatkan Produksi Kedelai (II) Penanaman pada lahan basah tampaknya dapat meng- hasilkan nisbah keluaran dan Penanaman komoditi melon sudah dilakukan tiga bulan lalu dihamparan areal 7,2 hektar, dan kini sudah panen dengan meng- hasilkan berat rata-rata empat kilogram, sementara hasil uji coba di daerah lain di Indonesia meng- hasilkan melon lebih ringan yakni rata-rata 2,5 kilogram. TVRI ini, mengaku terus terang persaingan sesama pedagang sangat ketat. Tidak jarang di an- tara mereka cekcok karena bere- but order. "Yang murah bisanya dapat order. Insiden kecil itu ti- dak pernah bertahan-lama", te- gasnya. Bagi Hasan memang tidak ada resep khusus untuk mengalahkan saingan, kecuali menyajikan bibit-bibit berkualitas dan pe- nyambutan yang ramah serta mengurangi sedikit harga. Meskipun, begitu katanya masih tergantung dengan nasib juga. "Dukanya, kalau pembeli sepi", kata Hasan. "Walaupun sepi, te- tapi setiap hari kami minimal dapat lima ribu perak", tambah pemuda asli Jakarta ini. Menurut Hasan tanaman hias dari hari ke hari semakin di senangi orang. Hal ini yang membuat Hasan belum tertarik untuk berdagang jenis yang lain. "Kerja ini cukup menyenangkan karena banyak mendapatkan uang. Lagi pula bapak saya juga berdagang tanaman hias juga," lanjutnya.(JZ) Meningkatkan Pendapatan Petani dan Industrialisasi Pedesaan Turunnya harga minyak sete- lah 1981, mengakibatkan penurunan yang besar dari pen- dapatan negara dari ekspor. Hal ini sangat mempengaruhi inves- tasi, pembelanjaan pemerintah, neraca pembayaran dan impor. Untuk mengimbangi turunnya harga minyak, pilihan lain adalah mempromosikan ekspor komoditi non-migas. Untuk memacu pertumbuhan ekonomi Indonesia setelah mero- diversifikasi ekonomi. Tidak sotnya harga minyak perlu usaha hanya didasarkan pada minyak (walaupun tetap masih penting). seluas 15 hingga 20 hektar. Nilai tambah melon jauh melebihi jagung, kedele dan ubi kayu yang selama ini diusahakan masyarakat. Melon menghasilkan tambahan nilai Rp 1 juta per hektar sementara jagung dan kedele hanya Rp 250.000 dalam waktu tiga bulan dan luas lahan yang sama yakni satu hektar. Tentang kemungkinan su- litnya pengalihan tehnologi pe- nanaman dari pengusaha Taiwan selaku pihak yang menguasai tehnologi penanaman kepada pengusaha daerah, pemda setem- pat sedang mengupayakan pra- syarat kerja sama. Prasyarat itu antara lain, memuat jumlah tenaga kerja sarjana dan madya yang harus diserap sehingga pekerja peru- sahaan dari pihak Indonesia nanti- nya tidak hanya terdiri atas tukang cangkul, katanya. masukan yang cukup tinggi dari lahan kering. Potensi lahan kering di daerah tropis lebih rendah dari subtropis sehingga biaya per satuan produksi di daerah tropis menjadi lebih tinggi. Kendala tersebut lebih menonjol karena disertai kemampuan ekonomi, pemilikan lahan, serta penge- tahuan bercocok tanam (ter- masuk kurang tersedianya benih yang bermutu tinggi) dan penanganan pasca panen pe- tani Indonesia pada umumnya masih rendah. Di tangan sarjana inilah nanti- nya teknologi seperti yang terjadi pada budidaya mutiara tidak teru- lang pada melon. Peluang Bisnis PIMPINAN PT Ekadadi, perusahaan lokal yang membuka peluang bisnis melon Adi Nugroho dan pengusaha Lalu Satria Utama SH mengung- kapkan, pemasaran komoditi baru ini tidak akan menghadapi tan- tangan berarti karena permintaan saat ini demikian besar. Komoditi yang baru diujicoba itu direncanakan akan dikirim Pebruari ke Taiwan untuk dipro- mosikan. Sementara itu pihak Singapura serta beberapa pengu- saha di Pulau Jawa telah meminta melon dalam jumlah cukup besar, kata Satria. Selain melon, komoditi lain yang diusahakan di Kecamatan Bayan adalah hamiqua dan se- mangka yang beratnya masing- masing enam dan 12 kilogram, padahal komoditi serupa yang ada di beberapa daerah saat ini hanya mempunyai berat masing-masing dua kilogram untuk hamiqua dan rata-rata enam kilogram untuk semangka. (13) luaran pribadi dan umum, sebagai Perlu perubahan struktur eko- sumber modal baru yang efektif nomi. bagi sektor industri. Industri akan berperan di dalam perubahan tersebut. Indus- trialisasi tersebut harus mampu mengaitkan sektor manufaktur dengan ekonomi pertanian dan pedesaan. Menurut Mangara, dalam usaha memperbaiki DSR dan neraca pembayaran ada keingi- nan kuat dari pemerintah untuk mendorong ekspor komoditi non- migas. Menurut, Gunardi, selama ini PPL hanya disiapkan untuk tana- "Memang kehadiran koperasi dalam membina KUD dan Non KUD, lebih banyak berdiri se- bagai offisial dengan pola Tut Wuri Handayani. Yang kelak KUD maupun non KUĎ, tidak lagi disuapi. Tapi sudah mampu mandiri", ujar Menteri Koperasi Penyuluhan Lapangan Penghijauan Perlu Ditambah Jakarta, NERACA man pangan, sehingga kegiatan SEBAIKNYA yang perlu di- PPL terkonsentrasi untuk mena- tambah jumlahnya adalah ngani lahan sawah. Padahal me- Penyuluh Lapang Penghijauan nurut beberapa penelitian, lahan (PLP), untuk menangani konser- kering di Indonesia bertambah 0,5 vasi lahan, khususnya lahan ke- juta Ha setiap tahunnya. ring yang semakin kritis. Hal itu dikemukakan, Ir. Gunardi MA, dosen Penyuluh dan Komunikasi Pertanian IPB, menjawab pertanyaan Neraca, untuk menambah 3.300 tenaga menanggapi rencana pemerintah penyuluh lapangan, di ruang ker- janya, Sabtu. Menambah Penyuluh Lapang Penghijauan (PLP) tidak berarti mengurangi kegiatan di lahan sawah. Bisa saja mereka yang tadinya Penyuluh Lapang Per- Lapang Penghijauan (PLP). tanian (PPL) menjadi Penyuluh Hanya saja pengetahuan mereka perlu ditambah tentang konservasi lahan. Kelihatannya, yang perlu adalah industrialisasi pedesaan. Karena sektor pertanian masih merupakan mata pencaharian utama penduduk, penyumbang terbesar dalam pendapatan ne- gara, dan tempat kantong ke- miskinan. Penggunaan teknologi per- tanian, yang sifatnya eksogen dan padat karya telah menambah produksi pertanian. Peningkatan produksi ini, diharapkan dapat meningkatkan pendapatan petani. proses pertumbuhan non-per- Mangara menjelaskan, kalau tanian ini berlangsung terus. (Ardhi/15) Pertanaman Kedelai. WALAU penggunaan Rhizobium telah lama dide- ngungkan, penggunaan yang sesungguhnya di Indonesia ter- batas. Hal ini mungkin karena kurangnya keyakinan pe- nyuluhan manfaat rhizobium, kurang baiknya penanganan selama pengangkutan dan penyimpanan inokulan oleh penyalur, dan terbatasnya in- formasi yang diterima petani. Juga ada indikasi, penggunaan jumlah sel rhizobium lebih rendah dari yang seharusnya sehingga hasilnya tidak me- madai. Hasil percobaan ber- fluktuasi pengaruh inokulasi Rhizobium terhadap lingkung- an, dan masukan teknologi lain yang berbeda, atau mungkin kapasitas genetik varietas kedelai yang digunakan me- mang terbatas. Hal ini menyebabkan pro- duksi rata-rata nasional untuk kedelai masih rendah (1,0 ton per hektar). Kerendahan pro- duktivitas lahan kering di In- donesia lebih nyata pada tanah podsolik merah kuning yang merupakan jenis tanah yang dominan (38,437 juta Ha). Tanah jenis ini umumnya ber-pH rendah, kapasitas tukar sendiri. kation, kejenuhan basa, dan bahan organik rendah; kejenuhan Al dapat tinggi dan dapat rendah; sangat mudah tercuci dan tererosi; serta kandungan unsur hara dan kapasitas menahan air rendah. Tidak adanya tanggapan terhadap inokulan mungkin karena rendahnya kapasitas fotosintesia atau adanya Rhizobium yang asli di tanah tersebut. Hanya saja menguji ada tidaknya Rhizobium lebih mahal dari inokulannya Kemungkinan lain dise- babkan oleh kandungan nitro- gen tanah yang cukup tinggi, atau pengapuran yang tidak disertai dengan penambahan pupuk mikro dan fosfat yang memadai. (Ardhi) NTB Demam Koperasi Bustanil Arifin, di KUDTanjung, pekan lalu. Menurut menteri Koperasi/Ka Bulog, dalam tahun pertama Pe- lita ini, ditargetkan 500 KUD mandiri di Indonesia. Sedang di NTB, baru 5 KUD dicalonkan menjadi mandiri dalam tahun yang sama. Berarti baru 1 Porsen, dari jumlah Nasional. saja lahir dari kalangan KUD dan pihak Koperasi. Namun semua pihak terkait, telah mengulur KUD, agar tercuat ke permukaan tangan mengatrol keberadaan menjadi mandiri. Buktinya 44 pemerintah Jepang, telah hadir di RMU (Rice Mill Unit) bantuan 44 KUD di NTB. Menurut Ir. Elfan, konsultan yang menangani bantuan peme- rintah Jepang itu, mengaku setiap RMU mampu memproses gabah dengan kapasitas 1 ton/jam. "Silahkan bergegas menyiap- kan KUD-KUD ini untuk man- diri. Sebab pada akhir Pelita V, tidak dapat dibayangkan desa- desa di daerah ini telah menjadi desa-desa maju yang warganya sudah makmur, sejahtera berkat hadimya KUD mandiri, tegas KaBulog. Produk yang dihasilkan adalah beras yang berkadar air 13 persen, Broken 15 porsen dan drajat sosoh 90 porsen. Kwalitas itu, termasuk standar ekspor, tegas Elfan. Dalam Pelita lima di daerah Kepada NERACA, Elfan ini, dicanangkan 82 KUD man- mengatakan, realisasi bantuan ini diri. Bila berhasil, koperasi yang terwujud setelah dirintis tiga menjadi benteng perekonomian tahun lalu. KUD-KUD yang dipri- rakyat telah menempatkan diri-oritaskan mendapat RMU dian- nya di barisan depan dalam memerangi kemiskinan, kata Warsito. taranya 14 di Lombok Barat, 7 di Lombok Tengah, 6 di Lombok Timur, 12 di Sumbawa dan 5 KUD di Bima, katanya, Dengan sarana dan prasarana yang kian memadai, diharapkan dapatkah target 82 KUD mandiri itu tercapai pada akhir Pelita V? ditanamkan bapak gubernur NTB, maka target itu, optimis dapat kita ujudkan, ujar kakanwil Koperasi, Indrasto BSc. Mataram, NERACA KOPERASI di Nusa Tenggara Barat, tumbuh bagai jamur di musim hujan Perkem- bangannya begitu pesat. Pada akhir Pelita III, tercatat 500 kop- erasi, terdiri 144 KUD dan 356 Non KUD. Dari jumlah itu, ber- hasil direkrut anggota sebanyak 174.710 orang untuk KUD dan 70.915 orang untuk non KUD. Pada periode itu, volume usaha telah mencapai 26,8 milyar rupiah, kata gubernur Warsito, pekan lalu. Dikatakan, suburnya koperasi di daerah ini, karena masyarakat merasakan manfaatnya. Segala kemudahan akan kebutuhan mereka tidak sulit diperoleh, karena telah ada di koperasi. Lebih-lebih bagi petani. Pupuk, bibit dan obat-obatan yang menjadi kebutuhan pokok mereka, sudah tidak sulit di cari. Bertolak dari manfaat itulah, masyarakat merasakan kehadiran koperasi, khususnya KUD di- anggap sebagai penyelamat, katanya. Dari situlah, masyarakat NTB berbondong menjadi bagian dari anggota Koperasi, utamanya KUD (Koperasi Unit Desa). Pada akhir Pelita IV, jumlah koperasi tercatat 725 buah. Ter- diri dari 152 KUD dan 573 non KUD, dengan merekrut penduduk sejumlah 321.638 orang menjadi anggota koperasi. Sebanyak 203.940 orang di antaranya ter- himpun menjadi anggota KUD dan 117.698 lainnya bernaung di bawah Koperasi non KUD. Perkembangan modal, sim- panan volume usaha dan dana- dana lainnya dari tahun ke tahun kian bergegas naik. Sehingga meskipun lambat, tapi pasti ko- perasi di daerah ini dapat berja- lan sendiri. Dalam arti turut mem- bantu mengurangi santunan pemerintah. Menurut Menkop, Kriteria nomor 5 dan 6 dalam 13 kreteria KUD mandiri merupakan syarat yang cukup berat. Seperti modal minimal Rp 25 juta, serta hasil Audit laporan keuangan layak tanpa catatan. Melihat bengkaknya jumlah KUD dan non KUD, kemung- kinan dimasa datang pembinaan koperasi diarahkan untuk me- ningkatkan mutu dan kualitas, kata Kakanwil Koperasi NTB. Presiden Soeharto hari Sabtu memanggil Menko Ekuin dan Pengawasan Pembangunan Ra- dius Prawiro, Mensesneg Moer- diono, Menkop Bustanil Arifin, Menkeu J.B. Sumarlin, Menpe- rind Hartarto serta Gubernur Bank Indonesia, Adrianus Mooy untuk membicarakan tindak lanjut pi- dato yang didalamnya juga me- nyinggung masalah pembelian saham swasta oleh koperasi itu. Seusai pertemuan, Radius mengemukakan penjualan saham perusahaan swasta dan juga asing 25 persen secara bertahap kepada koperasi lebih bersifat imbauan Pemerintah, karena selama ini dunia usaha bisa berhasil berkat iklim usaha yang diciptakan Pemerintah. Indrasto, BSc, mengatakan dari data yang ada, menunjukkan klasifikasi A berjumlah 18 KUD, sementara klas B sebanyak 86 KUd dan 41 KUD diklas C serta 7 sisanya belum diklasipikasi. Di pihak Non KUD, juga menunjukkan adanya pening- katan mutu dengan jumlah kelas A sebanyak 44, kelas B257 kelas C72 dan 127 belum diklasifikasi. Menggebunya para pihak berkeinginan menjadikan KUD menjadi mandiri, terlihat bukan Halaman VII Tiap Kabupaten Jadikan "Kabupaten Koperasi" Mataram, NERACA MENTERI Koperasi/Ka. Bulog Bustanil Arifin, SH me- negaskan, pembangunan koperasi di pulau Lombok khususnya dan MENTERI Koperasi juga Nusa Tenggara Barat (NTB) menyambut baik laporan Guber- umumnya meningkat. Namun nur NTB yang akan mengorbitkan usaha ini perlu koperasi meru- 82 KUD di NTB untuk menjadi pakan upaya meningkatkan pen- KUD mandiri dalam Repelita V. dapatan dan kesejahteraan rakyat Kepada pengurus KUD calon secara merata. mandiri, Menteri mengimbau agar benar-benar dapat menjadi man- diri. Dengan mandiri, upaya pe- nyaluran kredit bagi KUD akan lebih mudah. Menteri Koperasi menegaskan hal itu ketika meresmikan bebe- rapa proyek usaha milik Koperasi Unit Desa (KUD) Tanjung di desa Tanjung, Kecamatan Tanjung, Lombok Barat, pekan lalu. you'o Ke-82KUD mandiri terdiri dari 30 buah untuk prioritas I dan 52 disertai beberapa Dubes, ketika langkah-langkah yang ditempuh Menteri beserta rombongan buah prioritas II. Persiapan dan tiba di Desa Tanjung disambut adalah memantapkan 3 pilar ko- dengan upacara adat Sasak perasi sehingga menjadi pilar (Lombok). Menteri Koperasi di- kokoh dan andal dalam men- pakaikan pakaian adat kebesaran ciptakan KUD mandiri. Memberi- Lombok. Penyambutan dimeriah- kan bantuan 30 tenaga sarjana yang kan pula dengan aneka kesenian ditempatkan pada 30 KUD calon tradisional Sasak dan dihadiri mandiri. Menambah sarana usaha ribuan masyarakat setempat. khususnya sarana pasca panen untuk menckan susut hasil dan perbaikan kualitas. "Pengembangan koperasi bukan hanya tugas Presiden sendirian," kata Yahya Nasution dalam wawancara per telpon dengan ANTARA menanggapi pidato Presiden Soeharto di de- pan sidang paripurna DPR, khususnya tentang pemilikan saham perusahaan swasta oleh koperasi. Walau 25 persen dari jumlah itu secara bertahap dimiliki ko- perasi, maka besarnya sekitar 7,0 Dalam pidatonya yang me- miliar dolar atau sekitar 12 triliun ngantar Nota Keuangan dan rupiah," tandas Yahya Nasution RAPBN 1990/1991 tinggal 4 yang menjelaskan dengan dana se- Januari itu, Presiden menegas- besar itu, koperasi di Indonesia kan bahwa tekad bangsa Indone- sia untuk melaksanakan Pasal 33 UUD 1945 tidak akan berubah. tentu akan berarti sekali. Mengutip data dari Pusat Data Bisnis Indonesia (PDB) pimpinan Christianto Wibisono, Yahya Nasution mengemukakan di In- donesia dewasa ini terdapat 300 konglomerat dengan aktiva se- besar 28 miliar dolar. Namun melihat mottonya yang luhur, sebagai soko guru perekonomian rakyat, selain ter- fokus untuk menuju KUD man- diri, maka koperasi adalah satu- satunya wadah penolong yang mampu meningkatkan kehidupan paraanggotanya dan masyarakat di lingkungan koperasi sendiri. Sehingga upaya meletakkan ke- rangka landasan yang kokoh menuju era tinggal landas, uta- manya bidang perekonomian, tentunya KUD-KUD yang diha- rapkan mandiri itu, akan lebih banyak membenahi kekurangan- kekurangannya dimasa lalu, tegas Indrasto.(Ros) Selama ini menurut, Gunardi, di setiap kecamatan hanya ada 2 sampai 3 orang PLP, dan kegiat- annya terkonsentrasi pada satu DEMPLOT (Demontrasi Pilot), sedangkan radius wilayah yang harus mereka jangkau 6 km. Jadi petani lain di sekitar DEMPLOT itu tidak banyak terlibat. Dalam kaitan pengumpulan stock pangan nasional, Menteri Koperasi mengatakan, secara Selain itu dibangunnya warung nasional sudah cukup baik dalam serba ada oleh KUD untuk Karena itu, sejak dini, peranan meningkatkan sasaran produksi meningkatkan pelayanan KUD Penyuluh Lapang Penghijauan dengan antara 4,1 sampai 4,2% para anggota, terutama dalam perlu ditingkatkan. Sulit diba- per tahun, seimbang dengan laju melayani kebutuhan pokok sehari- yangkan, apa yang akan terjadi 10 pertumbuhan penduduk yang saat hari, kata Gubernur NTB. tahun mendatang, kalau lahan ini mencapai rata-rata 2,1% per kritis ini penanganannya belum tahun. memadai. Khususnya keterlibatan Penyuluh Lapang Penghijauan Penyuluh Perkebunan. Menteri selanjutnya menga- takan, pembangunan koperasi, desa SD Inpres, PKK akan lebih Berbeda dengan sawah, areal ditingkatkan lagi dalam tahun perkebunan ditangani secara kedua Repelita V. Karena itu modern, dan cara kerja yang lebih Menteri menghimbau masyarakat disiplin. Selama ini peranan man- agar terus berupaya mengga- dor cukup dominan. Dengan lakkan pembangunan. dikembangkannya pola PIR. Menteri juga secara khusus meminta lebih menggalakkan (Ardhi/15). Koperasi Tanggung Jawab Semua Pihak Jakarta, NERACA Sampai dengan akhir Nopem- Sekalipun demikian, Yahya MASALAH pengembangan Nasution mengatakan kehendak ber 1989 di NTB telah dibentuk 9 Koperasi, yang merupakan politik mengenai perkoperasian Kopinkra dan 19 buah Inkra (Unit amanat UUD 45 dan salah satu tersebut merupakan hal luar bi- KUD). Untuk membantu pengem- dari tiga pilar utama dalam sis- asa dan harus ditanggapi setimpal bangan sektor Industri kecil/ tem perekonomian nasional, karenanya, mengingat waktunya kerajinan rakyat, telah dilak- merupakan tanggungjawab se- sangat tepat di saat perkembangan sanakan program "Bapak mua pihak, kata Wakil Ketua dunia usaha, swasta terutama, Angkat", melibatkan 4 BUMN Komisi VII Drs. Yahya Nasution berlari cepat ke arah konglom- masing-masing PT. Petro Kimia hari Minggu. Gersik, PT. Sandang Dua, PT. Pusri dan PT. Pupuk Kujang, yang akan membantu bidang-bidang permodalan, managemen dan pemasaran. erasi. UU Koperasi PADA sisi lain, Yahya Nasution mengingatkan, bila "gagasan cemerlang" itu ingin diterapkan, tentu pihak koperasi sendiri harus lebih dahulu mem- benahi diri dan upayakan segala "citra negatif" yang menempel selama ini dihilangkan. peran koperasi, sehingga nantinya di tiap propinsi dan kabupaten di Indonesia akan menjadi propinsi dan kabupaten koperasi. Sementara untuk membantu permodalan dalam rangka pe- ngembangan usaha, diminta BUKOPIN (Bank Umum Ko- perasi Indonesia) dapat membuka cabangnya di NTB. Langkah awal yang telah ditempuh adalah ditandatangani- nya kerjasama Bukopin dengan Puskud (Pusat Koperasi Unit Desa) NTB akhir Desember lalu. Dalam menunjang pariwisata- NTB, menurut Gubemur, Kopin- kra/KUD dengan modal terbatas telah mulai mengembangkan in- dustri kecil para anggotanya de- ngan membantu pengadaan bahan baku. Denpasar, NERACA TANAMAN vanili di Bali kini terserang penyakit busuk batang dan dikhawatirkan produksinya akan berkurang sekitar 28 persen. Penyakit busuk batang banyak menyerang tanaman vanili, kata Bupati Jembrana Drs. Ida Bagus Ardana kepda Gubernur Bali Ida Bagus Oka, ketika meninjau perkebunan rakyat setempat dalam rangkaian kunjungan kerja di : daerah itu. Sementara itu produksi kopi juga ikut berkurang sekitar dela- pan persen selama tahun 1989, karena banyak kebun kopi rakyat yang sudah berusia tua, demikian juga dengan tembakau dikhawa- Dalam upaya itu, jelasnya, tirkan berkurang sekitar 24 persen. Petani vanili di Bali umumnya Pemerintah tentu bisa memper- luas tanggungjawabnya, misalnya juga kurang tertarik untuk dengan antara lain membantu mengembangkan tanaman vanili memperbaiki manajemennya. karena tumbuhan sering terserang penyakit. "Namun lebih pentinglagi, dan ini mendesak, UU 12 tahun 1967 tentang Pokok-Pokok Perkopera- sian sudah waktunya disesuaikan dengan perkembangan iklim usaha terakhir yang banyak diwarnai de- regulasi dan debirokratisasi," tan- das Wakil Ketua Komisi VII DPR itu. Keadaan harga yang tidak menentu juga menimbulkan kekecewaan di kalangan petani, karena harga tersebut merosot tajam yaitu dari Rp 15.000 per kg menjadi Rp 5.000 per kg bahkan ada yang lebih murah lagi meskipun kualitasnya sama.
