Tipe: Koran
Tanggal: 1990-09-22
Halaman: 02
Konten
Sabtu, 22 September 1990 - KEHUTANAN INDUSTRI Kebutuhan Kain Ban Naik Branta Mulia Laba Rp 43 Miliar Jakarta, NERACA Kebutuhan akan kain ban di dalam negeri di laporkan mengalami kenaikkan yang cukup fantastis, sehingga satu perusahaan industri kain ban yakin mampu meraih keuntungan bersih di atas Rp 43 miliar. Branta Mulia, perusaha- an industri kain itu mengu- mumkan bahwa dia sudah berhasil melampaui target penjualan produknya. Dari kapasitas produksi 20 ribu ton kain ban per tahun, pada bulan Agustus yang lalu, volume penjualan Mulia Branta sudah terpancang pada angka 12,905 ton dengan nilai jual sebesar US$82.1 juta. "Volume produksi terse- but sudah melampaui 1,9% dari target. Sedangkan dari nilai penjualan, angka ter- diatas 5,9% sebut target, "tutur Ibrahim Risjad, Presiden Direktur PT Bran- ta Mulia kepada pers di Jakarta, kemarin. Dalam acara temu pers Ibrahim Risjad lebih jauh mengatakan tujuannya merinci data tersebut agar investor baik yang baru saja membeli saham Branta Mulia melalui pasar modal maupun pemegang saham lama dapat mengikuti per- kembangan perusahaan 65 C Jambi, NERACA - DIVERSIFIKASI usaha terutama di bidang perke- bunan dan industri di Ka- bupaten Sarko (Jambi ) dewasa ini sedang dikem- bangkan budidaya nilam, guna mendapatkan minyak nilam. dengan baik. Melalui penjelasan seper- ti ini, kami ingin menghi- dupkan tradisi keterbukaan sambil berharap agar para pemegang saham Branta Mulia akan merasa mantap oleh karena apa yang mere- ka beli sesuai dengan apa yang kami janjikan ketika akan go public tempo hari. "Lonjakan-lonjakan angka penjualan tentu saja akan merupakan indikator objektif terhadap cerahnya prospek dari produk Branta Mulia di pasaran, baik lokal m a n Tanaman nilam tumbuh- nya mudah dan tidak me- merlukan pemiliharaan yang serius, sedangkan minyak nilam (Patcholi oil) adalah minyak yang diper- oleh dengan cara penyuling- an atau dengan extreksi daun nilam dengan menggu- nakan bahan pelarut. Demikian Kakandep Per- industrian Kabupaten Sar- -ko (Jambi) Drs. Ec. Siraju- din Said dalam penjelasan- nya kepada Neraca di Bang- ko, baru-baru ini. XI Pu u regional," tandasnya. Selanjutnya Ibrahim Ris- jad menggaris bawahi bah- wa angka penjualan domes- tik sampai bulan Agustus ini sudah lebih tinggi 39,8% di- bandingkan periode yang sama tahun 1989 yang lalu. Sementara nilai ekspor naik sebesar 7,5%. Pada akhir tahun 1990 ini, sesuai dengan rencana dan kapasitas produksi, Branta Mulia akan meraih angka KARENA sifat-sifat iklim yang memiliki musim kering yang tegas, IBT pada umumnya sesu- ai untuk budidaya tebu bagi industri gula. BLOCK BOARD: Potongan-potongan kayu dari industri plywood ternyata dapat diman- faatkan kembali untuk diproduksi menjadi bloke board, baik untuk pasaran dalam negeri maupun untuk konsumsi ekspor. (Foto Ist/Neraca) Pemakaian sebagai fiksa- tif wangi-wangian, tidak dapat diganti dengan mi- nyak lain, karena merupa- kan salah satu minyak atsiri yang penting dalam dunia industri farfumery. Dalam upaca membudi- dayakan nilam tersebut dewasa ini di Kabupaten Sarko telah dikembangkan seluas 74 Ha tanaman ni- lam, sedangkan hasil minyak nilam yang diperoleh seba- nyak 1 ton. Dari hasil penelitian/ percobaan yang dilakukan oleh Proyek Pengembang- an Industri Gula (PPIG) ditemukan areal yang cukup untuk mendukung. industri gula yaitu: 1. Wilayah Tinanggia, Kabupaten Kendari Sula- wesi Tenggara (± 345.000 Ha). 2. Wilayah Los Palos, Kabupaten Lautern Timor Timur (± 30.000 Ha). 3. Wilayah Yamdena, Kabu- paten Maluku Tenggara, Maluku (± 18.000 Ha). 4. Wilayah Natias Kabupa- ten Merauke Irian Jaya (t 16.000 Ha). Di samping wilayah tersebut di atas, masih ada wilayah yang cukup untuk mendukung industri gula dengan luas areal di bawah 10.000 Ha yaitu: penjualan sebesar US$123.4 juta. Industri Minyak Nilam Sarko Berkembang Katanya minyak nilam mempunyai sifat sukar tercuci walau dengan meng- gunakan sabun serta dapat dicampur dengan minyak atsiri sebagai bahan baku yang penting dalam industri wangi wangian (farfumery), cosmetic dan sebagainya. Pembinaannya dilakukan dengan sistem terpadu dengan instansi terkait de- ngan Koordinasi Bupati Sarko. -Basikama, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur. Tiqueque, Kabu- paten Tiqueque, Timor Timur. Muna, Kabuapten Muna, Propinsi Sulawesi Tenggara. Panggaluku, Kabupaten Kendari, Pro- pinsi Sulawesi Tenggara. Alas Seteluk, Kabupaten Sumbawa, Propinsi Nusa Tenggara Barat. Batui, Kabupaten Banggai, Pro- Menurut Ibrahim, kenaik- an yang cukup fantastis ter- sebut oleh beberapa faktor objektif yang berkaitan lang- sung dengan peningkatan kebutuhan akan kain ban. Seperti diketahui, katanya, realisasi indent sebuah ken- daraan bermotor memerlu- kan tenggang waktu hampir satu tahun. Artinya bahwa minat terhadap kendaraan bermotor begitu tinggi. Kon- sekwensinya adalah bahwa kebutuhan akan ban pun terus naik. Alat Pertanian Pembukaan lahan Jalan dan jembatan Gedung dan peralatan Kendaraan angkutan Tenaga kerja dan Pelatihan Inventaris kantor Ibrahim menambahkan bahwa seluruh kontrak untuk penjualan sebesar 19.500 ton sampai akhir tahun 1990 ini dengan nilai 123 juta dolar AS sudah di- tandatangani. Berarti bah- wa keuntungan bersih yang dapat diraih dalam tahun 1990 ini akan mencapai di atas Rp 43 miliar. Dibulatkan menjadi Modal kerja Jumlah dana investasi yang diperlukan PT. Igasar Padang UNTUK menampung produksi tanaman nilam tersebut, Kakandep Perin- dustrian Sarko telah berha- sil memperoleh PT. Igasar Padang sebagai bapak ang- kat, dimana PT Igasar akan menampung seluruh pro- duksi minyak nilam serta membimbing petani nilam baik mengenai budidaya maupun prosessing. Menurut Kakandep Per- industrian Sarko bahwa de- wasa ini telah ada 22 unit alat penyulingan minyak nilam, 20 di antaranya telah berfungsi. Untuk mampu menang- kap kesempatan-kesempat- an emas tersebut, industri dan pabrik-pabrik ban ber- lomba-lomba meningkatkan kapasitas produksinya. Dan akhirnya, kebutuhan akan kain ban, mau tidak mau, turut meningkat, katanya Nylon 66 di Indonesia de yakin. ngan kapasitas 20.000 ton per tahun, yang keduanya diperkirakan mulai berpro- duksi pada akhir 1991, akan menjadikan Branta Mulia salah satu produsen kain ban yang terbesar di dunia. Karena benang Nylon 66 ini diproduksi sendiri, maka Diakuinya, dengan ber- biaya produksi akan jauh lebih murah, sehingga de- kembangnya industri pulp ngan demikian harga jual dan kertas di Indonesia, produk kain ban Branta maka hal itu berarti meru- Mulia akan sangat kompe- titif. (5) Dengan adanya jaminan tersebut dari PT. Igasar Padang Pemda Tk. II Sarko telah menggerakkan warga- nya untuk memudidayakan nilam tersebut. Dikatakan, faktor lain yang ikut berperan dalam mendorong tingginya per- mintaan akan kain ban ada- lah bahwa dampak krisis Teluk hampir tidak mempe- ngaruhi pasaran produk Branta Mulia. Sementara itu perkembangan perekonomi- an Asia-Pasifik terus berja- lan secara menakjubkan termasuk Indonesia. Lebih dari itu, pasaran utama pro- duk kain ban Branta Mulia ditujukan ke negara-negara ASEAN. Malahan, Branta Mulia menguasai lebih dari 50% kebutuhan kain ban kawasan ini dan hampir 95% pasaran dalam negeri, tam- bahnya. Kebutuhan Dana In- vestasi UNTUK membangun pabrik gula dengan kapasitas 4.000 Ton Tebu Per Hari (TTH) dengan luas areal sekitar 16.000 hektar membutuhkan dana investasi sekitar Rp 150 miliard, dengan perincian sebagai berikut: Pabrik Rp 70,000 milyar Lahan dan pembe- basannya Banda Aceh, NERACA MENTERI Koperasi, Bustanil Arifin hari Kamis meresmikan beroperasinya sebuah pabrik pengolahan rotan yang seratus persen sahamnya dimiliki koperasi di kota paling barat di Indo- nesia, kotamadya Sabang. Rp 10,00 milyar Rp 7,50 milyar Rp 7,50 milyar Rp 7,50 milyar Rp 7,50 milyar Rp 0,50 milyar Dalam kunjungan tiga jam di kota pelabuhan itu Menkop yang didampingi Gubernur Aceh, Ibrahim Hasan juga meresmikan usaha perikanan inti rakyat yang merupakan kerjasama antara sebuah perusahaan swasta dengan koperasi ne- layan setempat. Turut hadir pada acara tersebut Deputi Direktur Badan Pembangunan Inter- nasional Amerika Serikat (USAID) Lee Twentyman serta orang kedua pada Kedubes AS di Jakarta R. Wilson. (Ant) Rp 2,00 milyar Rp 0,50 milyar Rp 113,00 milyar Rp 3,00 milyar Contingencius 2,5% Rp 116,00 milyar Bunga dalam masa pembangunan (Interest During Construction/IDC) dengan bunga 16%/tahun: Tahun I: 40% x (16% x Rp 100 Milyar) Rp 6,40 milyar Tahun II: 100% x (16 x Rp 100 milyar) Rp 16,00 milyar Rp 138,40 milyar Rp 150,00 milyar Rp 10,00 milyar Rp 150,00 milyar Tampela Corporation dari Finlandia dikenal sebagai grup kini memi- usaha yang liki sedikitnya 50 perusaha- an yang tersebar di dua pu- luh negara. Jumlah karya- wannya di seluruh dunia 12 Disamping itu, investasi ribu dengan omzet penjual pabrik kain ban di Thailand dengan kapasitas 12.000 ton per tahun ditambah dengan investasi pabrik benang an tahun 1989 sebesar 1,5 miliar dolar AS. Menurut Djoko, kegiatan usaha Tampela mencakup industri kehutanan, kemas- an, mesin serta teknologi pertambangan, mesin dan teknologi pulp dan kertas serta pembangkit tenaga Sedangkan PT. Excelsior sendiri merupakan perusa- haan yang mengageni pema- saran produk-produk Tam- pela di Indonesia. Dalam meningkatkan ketrampilan upaya untuk para pengrajin minyak ni- lam di Kabupaten Sarko Fasilitas yang Diperoleh Investor KALAU untuk pabrik gula yang ada saat ini seluruh produksinya dipasarkan oleh Bulog, maka untuk inves- tor yang akan membangun pabrik gula baru diwilayah IBT memperoleh fasilitas untuk memasarkan sendiri gulanya sebesar 75% dari produksi. Sedangkan sisanya sebesar 25% dari produksi dipasarkan oleh Bulog. Penyerapan Tenaga Kerja tersebut telah dilaksanakan pelatihan yang diikuti 15 orang perajin minyak nilam 4 orang PPL Perkebunan dan 1 orang PKK tenaga in- struktur. Dari Balai Peneli- tian Industri hasil pertani- an Bogor. UNTUK memenuhi tenaga kerja bagi satu pabrik gula dengan kapasitas 45.000 TTH dibutuhkan tenaga kerja sebanyak: Dikatakan bahwa Kabu- paten Sarko sangat potensial untuk pengembangan nilam dan dengan demikian akan berkembang pula industri kecil dan diversifikasi ta- naman perkebunan. (OT). Tenaga kerja staf70 orang Tenaga kerja non staf 1.600 orang Tenaga musima dan tenaga tebang 6.000 orang HARIAN NERACA RI Diperkenankan akan Jadi Produsen Pulp & Kertas Dunia Jakarta, NERACA INDONESIA dinilai sudah bergerak lebih maju dalam mengolah hasil-hasil hutan. Tadinya hanya menjadi produsen kayu lapis saja, kini sudah berkembang menjadi penghasil pulp dan kertas yang diperhitungkan dunia. "Bahkan jika melihat trend investasi disektor itu, maka bukan tak mungkin Indonesia dalam waktu tak lama lagi akan menjadi pro- dusen pulp dan kertas terbe- sar di dunia,"tutur Wakil Presiden Direktur Tampella Corporation, Timo Wilner dan Djoko Setiono Soerono (Dirut PT Excelsior). Jakarta, NERACA SAYA optimis indus- tri otomatif kita bisa mencapai full manu- facturing pada 1991.... Kata-kata ini melun- cur dari Dirjen Indus- tri Mesin, Logam Dasar dan elektronika, Dep- perin kepada NERACA, kemarin. Dengan program lokalisasi daya saing in- dustri otomotif kita makin kuat sehingga mampu menerobos pa- sar ekspor. Untuk mencapai full manufacturing diper- lukan dukungan pasar dan modal yang besar. "Kalau tenaga ahli bisa kita cari, kalau perlu kita usahakan untuk membelinya dari luar negeri." "Kita beli mereka un- tuk kemudian kita pe- lajari teknologi dan pengetahuannya, uta- manya tenaga ahli dari Jepang, Korea, Taiwan dan Hongkong," tutur- nya. pakan potensi bagi pemasar- an produk-produk Tampela. Timo mengatakan, produk-produk utama Tam- pela bagi idnustri pulp dan kertas, antara lain: * System daur ulang limbah kimia (chemical recovery System) *Ketel uap pembangkit tenaga (Power Boilers) "Kami sebagai aparat Departemen Perindus- trian hanya memonitor saja, apa-apa yang dik- erjakan oleh setiap perusahaan, lalu selan- jutnya kita arahkan kemana harus dijalan- kannya. Tapi keputus- an terakhir ada ditan- gan perusahaan itu sendiri, kami tidak ber- hak memaksanya. De- partemen ini hanya sebuah lembaga yang khususnya mencipta- kan iklim usaha," tu- Peluang Membangun Pabrik Gula Baru (Bag. 2 - Habis) IBT Sesuai untuk Tanaman Tebu pinsi Sulawesi Tenggara. Anakkalang, Kabupaten Sumbawa Bart, Propinsi Nusa Tenggara Timur. Segeri, Kabupaten Pang- kajene, Kabupaten Pro- pinsi Sulawesi Selatan. Sembelia, Kabupaten Lombok Timur, Propinsi Nusa Tenggara Barat. Branti, Kabupaten Siden- reng Rampang, Propinsi Sulawesi Selatan. *Mesin pembuat kertas serta karton (Paper & Board Machines) *System pembuatan groundwood pulp bertekan- an (Pressurized Groundwood System) *System penyiapan bahan baku (Stock Prepara- tion) Dikatakan, reputasi Tampela dibidang ini didu- kung oleh perlengkapan ser- ta penguasaan terhadap belakang kesetiaan terhadap proses mutahir, dengan latar penelitian dan pengembang- an serta kerjasama yang erat dengan berbagai perguruan tinggi serta lembaga-lemba- ga penelitian. Dampak serta perlindungan terhadap ke- lestarian lingkungan selalu merupakan salah satu per- melakukan perbaikan dan timbangan penting setiap pengembangan system. Menurut Djoko, hingga kini sudah banyak perusa- haan yang memanfaatkan produk Tampela. Terakhir PT Indah Kiat Pulp & Paper membeli Stock Preparation dengan harga hampir US$1 Juta. (5) Soeparno : Tenaga Ahli Disewa Saja turnya ketika ditanya peranan DEPRIN da- masalah alih teknologi di setiap pe- lam rusahaan. Selanjutnya dia menolak dengan tegas masalah mengenai pembatasan merek yang dicanangkan pemerintah beberapa POR VEMBER 1992 A 1003 ALAM NEGOSIASI 1 Tenaga perawat/pemeliharaan tanaman sepanjang tahun 5.000 orang DENGAN ketetapan Pemerintah untuk tahun giling 1990, harga penjualan gula kepada Bulog (provenu gula) ditetapkan sebesar Rp 85.000,00 per kuintal: Di samping provenu gula, produsen gula masih menerima tambahan berupa premimutu sebagai berikut: SHS 1A Rp 1.500,- per kuintal SHS 1B Rp 1.000,- per kuintal SHS 1C Rp 500.- per kuintal Pendapatan dari hasil samping dapat diperoleh melalui penjualan tetes (mollase) yang jumlahnya meliputi ±3% dari bobot tebu yang digiling.(Eddy Sutanto). KE PABRIK: Tebu yang sudah dipanen siap diangkut ke pabrik dan pada tahap ini saja banyak menyerap tenaga kerja. (Foto: Mif/Neraca) Jakarta, NERACA SURAT Keputusan Men- teri Kehutanan Nomor 0134/ KPTS/KWH/PH-3/1990, yang ditandatangani Kepa- la Kantor Wilayah Departe- men Kehutanan Kaliman- tan Timur Herman Sastraw- inata SH, atas nama Men- teri Kehutanan, tentang sangsi atas pelanggaran eksploitasi hutan yang di- lakukan PT Barito Pasifik Lumber tetap berlaku. Namun keberatan yang dia- KUAT: Hasil hutan sektor Kehutanan yang merupakan bahan baku produksi hayu lapis dan lain-lain, termasuk industri yang mempunyai daya saing kuat di pasaaran Internasional (Foto Ist/Neraca) SK Menhut 0134 Berlaku, Namun Keberatan Barito Diperhatikan Saja ... tahun lalu tidak berha- sil. "Sampai saat ini pembatasan merek ter- sebut tetap ada, hanya saja tidak secara paksa dilaksanakan. Cukup secara alamiah saja mereka sudah sadar dan akan menarik diri bila produksinya tidak laku," tambahnya. (Yt) W KK Jakarta, NERACA INDUSTRIbaja nasional akan semakin kokoh dengan akan dibangunnya kompleks pabrik baja raksasa di Gresik, yang merupakan usaha patungan antara PT. Ispat Indo dan PT. Petroki- mia Gresik, senilai 650 juta dolar AS. Dengan adanya kompleks pabrik baja raksasa ini, se- bagian besar kebutuhan steel scrap Indonesia akan dapat dipenuhi. Dengan begitu, proyek ini nantinya akan mampu menghemat devisa senilai 150 juta dolar AS per tahun. jukan oleh pihak Barito te- tap diperhatikan, kata Ke- pala Biro Humas Departe- men Kehutanan Abdul Bari TS. Kompleks pabrik baja yang direncanakan selesai pada tahun 1992 mendatang Abdul Bari TS mengemu- kakan hal tersebut kepada wartawan Jum'at kemarin di Jakarta pemberitaan beberapa media massa ten- tang pelanggaran eksploi- tasi hutan PT Barito Pasifik Lumber pada areal HPH (Hak Pengusahaan Hutan) PT Dayak Besar Vencent. Kakanwil Kehutanan Kalimantan Timur, Herman Sastrawinata atas nama Menteri Kehutanan menge- luarkan Surat Keputusan Nomor 0134/1990 tertang- gal 18 Agustus 1990, yang menyatakan denda sebesar Rp 8,8 miliar kepada PT Barito Pasifik Lumber, kar- ena melakukan penebang- an kayu pada areal HPH PT Dayak Besar Vencent seban- yak 72.183 meter kubik. ter- Menanggapi keluarnya Surat Keputusan Menteri Kehutanan tersebut pihak Barito Pasifik Lumber den- gan suratnya Nomor 36/ BPL/PH-2/XV/1990, tanggal 29 Agustus kepada Dirjen Pengusahaan Hutan, menyatakan keberatan atas SK Menhut yang ditanda- tangani oleh Kakanwil Kehutanan Kaltim itu, kar- ena berita acara pemerik- saan sifatnya sefihak. Ber- ita acara pemeriksaan ha- nya mendengar dari pihak PT Dayak Besar Vencent. Sementara itu batas areal HPH kedua perusahaan masih dalam pemeriksaan Ditjen Inventarisasi dan Tata Guna Hutan (Intag). Menurut Abdul Bari, karena permasalahannya masih dalam pemeriksaan aparat yang lebih tinggi, maka belum waktunya un- tuk mengatakan pihak Bar- ito Pasifik Lumber berada di pihak yang salah. Satu pe- rusahaan HPH dapat dinya- takan bersalah apabila perusahaan tersebut menyimpang dari ketentu- an yang berlaku di dalam pengusahaan hutan, baik yang disengaja atau tidak. Ditambahkan oleh Abdul Bari bahwa untuk dapat menyatakan satu perusaha- an bersalah, karena mela- pelanggaran- pelanggaran perlu dileng- kapi dengan bukti-bukti kuat yang dikumpulkan oleh kukan Halaman II Kompleks pabrik baja Tapi, kini pemerintah yang pembangunannya akan telah menyetujui, dan perse- dimulai akhir tahun ini, pada tujuan itu diberikan peme- tahap awal akan mampu rintah setelah adanya kese- memproduksi 1 juta ton spo- pakatan bersama tentang nge iron serta 950.000 ton keikutsertaan Petrokimia steel slab dan hot rolled coil. dalam proyek besar ini. Da- Seperti diketahui, sponge lam tahap pertama, kom- iron adalah bahan baku pleks pabrik baja ini akan utama untuk memproduksi dibangun di atas tanah 55 baja dan sekaligus menjadi ha. Tapi, dikemudian hari alternatif lain bagi penggu- akan diperluas menjadi 100 naan stel scrap. Hingga kini, ha. untuk memenuhi kebutuh- an steel scrap bagi pabrik- pabrik baja dalam negeri, Indonesia masih tergantung dari luar negeri. Tapi masa- lahnya, Indonesia kini sema- kin kesulitan untuk mempe- roleh steel scrap ini di pasar- an. tim pemeriksa, baik dari tingkat pusat maupun dae. rah. "Dengan demikian, bila suatu permasalahan oleh pejabat daerah diserahkan ke tingkat pusat, maka ting. kat pusat perlu melakukan pengecekan dan penelitian atas kasus tersebut," tandas Bari. Saat ini tim dari Departe. men Kehutanan sedang melakukan penelitian dan pemeriksaan ke lapangan untuk memeriksa kebenar- an laporan yang diajukan oleh daerah. "Pemeriksaan ini sangat penting dalam menentukan apakah PT Barito Pasifik melakukan pelanggaran atau tidak," ujar Abdul Bari seraya menambahkan bahwa untuk pemeriksaan ini diperlukan waktu satu bulan. Bila satu perusahaan terbukti melakukan pelang- garan, maka yang ber- sangkutan dapat dikenakan sanksi berupa penghentian pelayanan administrasi, penghentian penebangan untuk jangka waktu terten- tu, pengurangan target pro- duksi, pengenaan denda dan pencabutan izin HPH atau izin eksploitasi hutan lain- nya. Bangun Pabrik Baja Raksasa Senilai US$ 650 Juta Ispat Indo dan Petrokimia Gresik Menteri Kehutanan Has- jrul Harahap ketika dimin- tai komentarnya mengata- kan, masih menunggu hasil pemeriksaan tata batas ar- eal HPH kedua perusahaan dan batas wilayah antara Kalimantan Timur dengan Kalimantan Tengah. "Pemeriksaan tata batas ini sangat penting bagi kami dalam menentukan sikap, apakah Barito bersalah atau tidak. Jika terbukti bersalah berapa besar denda yang hak Barito," ujar Dirjen Pe- harus dikenakan kepada pi- ngusahaan Hutan Ir. Dja- maluddin Soeryohadikoe- sumo kepada wartawan, se- raya menambahkan bahwa pihaknya telah minta ke- pada Ditjen Intag untuk me- nentukan penetapan batas wi-layah antara Kalteng dan Kaltim secepatnya. "Kami telah mengirim- kan tim untuk memeriksa batas areal HPH PT Dayak Besar Vencent, dan hasilnya telah diserahkan kepada Bapak Menteri Kehutanan, kata Ditjen Intag Ir. Soenar- san Sastrosemito. Sedang- kan pemeriksaan batas are- al HPH PT Barito Pasific (29) dimulai minggu ini. per ini, rencananya sebenarnya ngan menambah dan mendi- sudah cukup lama, tapi tidak versifikasi produk-produk pernah terealisir, karena bajanya di antaranya ada- tanah yang dibutuhkan Is- lah membangun unit produk- pat Indo erupakan tanah si baja billet dengan kapasi- negara yang dikuasai Petro- tas terpasang sebesar kimia Gresik. Oleh karena 500.000 ton tahun. itu proses pembebasan ta- Pabrik baja yang terletak nahitu pun sangat lama dan di Sidoardjo, Jawa Timur ini sempat terkatung-katung. juga mengembangkan bisnis bajanya semakin ke hulu, yaitu melalui anak perusa- haannya, PT. Ispat Indo Sponge, untuk membangun pabrik besi spon di Gresik, Jawa Timur dengan kapasi- tas 2.000.000 ton per tahun. Pada tahun 1990, PT. Ispat Indo memperluas usa- hanya dengan menambah unit produksi round bars berkapasitas 120.000 ton, hot strip/sheet 200.000 ton per Ispat Indo yang merupa- tahun dan sekaligus mening: kan perusahaan dalam rang- katkan kapasitas produksi ka penanaman modal asing baja billet menjadi 600.000 (PAM) patungan, antara ton per tahun dan wire rod empat buah perusahaan menjadi 150.000 ton per asing terdiri dari dua peru- tahun. Dari rencana perlu- sahaan dari India, masing- asan tersebut perusahaan masing dari Hongkong de- akan menambah investasi ngan saham 13,33%, Inggris sebesar US $ 165 juta. 41,44% dan sebuah perusa- haan nasional 20%. Perusahaan didirikan tahun 1974 dan mulai ber- Dalam industri billet baja, PT. Ispat Indo selama ini peranannya cukup berarti, baik dari kapasitas yang operasi pada tahun 1977 dimilikinya maupun produk- dengan produksi carbon al- sinya. Pada tahun 1989 yang loy berkapasitas 100.000 ton lalu, telah berhasil mempro- dan kawat baja berkapasi- duksi billet baja sebesar tas 65.000 ton per tahun. 337.716 ton atau merupakan Dalam perkembangan selan- 22,8% dari produksi nasio- jutnya, perusahaan terus nal sebesar 1.483.608 ton. melebarkan sayapnya de- (4)
