Tipe: Koran
Tanggal: 1990-09-22
Halaman: 07
Konten
jabtu, 22 September 1990 PERTANIAN - KOPERASI - KLH Lahan Kedelai Dikembangkan Besar-besaran di NTB Jakarta, NERACA MENYUSUL himbauan Presiden untuk memacu produksi kedelai dalam negeri dalam rangka swasembada kedelai, Propinsi NTB mengambil prakarsa membuka 90.000 ha lahannya untuk ditanami kedelai. Pembukaan lahan kedelai memang memberi pengaruh secara besar-besaran di yang cukup berarti bagi , propinsi yang terkenal dengan sebutan "Bumi Gora" ini sasarannya selain me- macu peningkatan produksi kedelai juga memanfaatkan tibanya musim kemarau dapatan petani, di samping produksi beras NTB. Karena itulah melalui tahun ini. Pada musim kemarau tahun ini diperkirakan 138.000 ha lahan sawah di NTB "menggagur", karena itu akan dimanfatkan untuk tanaman palawija, seperti 29.000 ha untuk tanaman jagung dan 19.000 ha tanaman kacang tanah, selain 90.000 ha untuk tanaman kedelai. 1990/1991 mencapai 70.438 Datangnya musim ke- ton. Bahkan 6100 ton di marau yang diperkirakan antaranya sudah diantar- akan jatuh pada bulan ini pulaukan ke luar NTB, Demikian diungkapkan oleh Direksi PD Perkebunan Sumatera Utara Ir. Hj. Heriati Chaidir didampingi Adm. Kebun Tanjung Kasau P.S. Purba, Kabag Umum Ir. Elvina Hasibuan, Kabag Keuangan Ngurup Ginting dan Pengawas Intern Adenan Yus kepada team Jakarta, NERACA SATU proyek persediaan air bersih dan sanitasi ban- tuan Australia dibangun di lima kota di kabupaten Sum- bawa, NTB PD. Pelabuhan di Sumut Besar Proyek senilai Rp 3 miliar itu diresmikan langsung Duber Australia Philip flood bersama Gubernur NTB Warsito. Sedangkan terhadap produksi beras, memang ada penurunan tapi tidak begitu berpengaruh tajam terhadap stok beras di NTB. Jubir Dolog NTB ketika dihubungi Neraca, menyebut hasil pengadaan pangan Dolog NTB pada masa pengadaan Mencapai Sukses Komisi B DPRD SUMUT yang berkunjung ke kebun Tanjung Kasau milik PD Perkebunan SU, baru-baru ini. Proyek Air Bersih Rp 3 Miliar untuk Kab. Sumbawa Proyek itu akan mem- bantu mengatasi masalah penyakit dan tingkat kema- tian yang tinggi akibat kurangnya persediaan air bersih. langkah pengembangan besar-besaran tanaman palawija diharapkan dapat menambah pendapatan petani. Medan, NERACA Kredit Investasi yang telah cair sebesar Rp 1.505. 229.319,88. PERUSAHAAN Daerah Perkebunan Sumatera Utara selama priode Januari sampai dengan Juli 1990 telah melewati target pro- duksi yang ditetapkan. PD Perkebunan pada saat ini mengelola areal seluas Lebih lanjut dikemuka- 3.078,69 Ha terdiri dari, kannya, pendapatan PDPSU Kebun Tanjung Kasau Produk karet RSS (Ribbed juga juga melebihi target 2.608,19 Ha dan Kebun Smoke Sheet) yang anggaran dari Rp 980. Sungai Kari 470,50 Ha. ditargetkan 595.561 Kg, 320.188,-dapat direalisir Rp Jumlah areal bertanam di realisasinya mencapai 1.079.315.879,-. Dari pen- Kebun Tanjung Kasau 621.550 Kg. Jenis Brown dapatan tersebut Ha di target 70.178 Kg, realisasi 30.000.000,- telah disetorkan Sungai Kiri 453,40, jelasnya pada Pemda Sumut. lagi. 93.502 Kg dan jenis Lumps Basah target 40.640 Kg, realisasi 50.057 Kg. Selain itu, proyek ini se- cara langsung membawa manfaat bagi 15.000 pen- duduk dan mendukung usaha pemerintah dan masyarakat untuk mening- katkan suplai air bersih di kawasan-kawasan lain di Sumbawa yang meliputi jumlah penduduk sebesar 50.000 jiwa. Sebuah proyek Australia- Indonesia lainnya yang kini sedang direncanakan akan menyediakan keperluan air bersih dan sanítasi untuk sejuta orang lagi di propinsi ni. Flood menilai sangat senang bahwa proyek itu di- bangun dan dikelola se- KEADAAN lahan kri- tis di Indonsia menun- jukkan kecenderungan makin bertambah sepan- jang tahun. Sehingga di dalam kawasan hutan atau di luar kawasan hutan banyak ditemukan lahan gundul. Penyebaran lahan kritis dan lahan gundul yang meningkat jelas merupakan ancaman yang serius bagi kelang- sungan kehidupan ma- syarakat dan pemba- ngunan. Menyinggung tentang dana investasi, Heriati Chaidir menjelaskan bahwa, PD Berkebunan telah memperoleh dana Investasi dari Bank Ekspor Impor Indonesia (Bank Eksim), Cabang Medan untuk peremajaan tanaman di Kebun Tanjung Kasau seluas 900 Ha dan di Kebun Sungai Kari seluas 100 Ha. Jumlah Luas lahan kritis di Indonesia pada tahun 1984 tercatat meliputi luas 10,3 juta Ha, yang terdiri dari 4,3 juta Ha di dalam kawasan hutan dan 5,9 juta Ha di luar kawasan hutan. maksimal mungkin melalui partisipasi masyarakat se- tempat. Proyek ini merupakan sa- lah satu proyek dalam rangka program kerjasama pembangunan antara kedua negara di propinsi NTB di mana Australía telah mem- berikan sumbangan sebesar Rp 19 milyar. Sebuah proyek Australia- Indonesia srupa yang jauh lebih besar yang melayani 250.000 penduduk di daerah pedesaan Lombok Tengah telah dielu-elukan oleh Bank Dunia sebagai model proyek yang dapat diperluas ke bagian lain di Indonesia. Dubes Flood juga me- ngunjungi proyek bantuan Australia di Lombok yang menyalurkan jasa pera- watan kesehatan ternak kepada petani kecil guna me- ningkatkan produksi ternak sapi, ayam dan kambing mereka. Saya merasa bahagia menyaksikan bahwa proyek Australia mempunyai dam- pak yang menguntungkan bagi penduduk NTB dari saya harapkan Australia akan terus berperan dalam proyek pembangunan di propinsi ini," kata Flood.(13) jagung. Kalau pada 1985 luas lahannya hanya 10.000 ha dengan produksi 10.000 ton lebih biji kacang kering, maka pada 1990 dari luas 19.000 ha diperkirakan hanya mampu mengha- silkan produksi 21.000 ton biji kering. Sempitnya lahan kacang tanah ini selain disebabkan harga bibit dinilai petani Sebagai bahan perban- terlalu mahal, juga adanya dingan, jika pada 1985 luas hama penggangu verus lahan kedelai hanya 60.000 belang yang membuat petani ha dengan produksi sekitar menanam 51.000 ton biji kering, maka komoditi yang satu ini. ragu untuk demikian Gubernur NTB pada musim panen tahun ini akan mencapai 100.000 ton. H.Warsito memberi penje- lasan. Barat sendiri pada 1984 itu memiliki lahan kritis seluas 118.000 Ha yang meliputi 16% dari total luas lahan pertanian rakyat. sebagaimana yang selalu dilakukan NTB beberapa tahun terakhir ini. Informasi yang diperoleh dari Dinas Tanaman Pangan setempat, lahan kedelai di NTB tiap tahun terus meningkat, hal ini disebab- kan petani sudah mulai merasakan manfaat dan keuntungan dari panen Wilayah lahan kritis yang paling serius di Sumatera Barat adalah daerah kabupaten Solok terdiri dari lingkungan sekitar danau Singkarak dan Solok Selatan yang keduanya merupakan daerah dengan topografi bergelombang tajam dan berelief kasar. Begitu pula pada tanaman jagung, jika pada 1985 dari luas lahan 24.000 ha dengan produksi 41.000 ton jagung pipilan kering maka pada tahun ini kemungkinan besar akan panen 49.000 ton jagung pipilan. Konversi KECENDERUNGAN peningkatan lahan kritis di Indonesia, dapat pula dilihat kaitannya dengan luas hutan honversi sebagai upaya penang- gulangan kemunduran dari kualitas sumberdaya alam yang menjadi pe- nyangga kehidupan ma- nusia dan pembangunan. Terutama sumberdaya alam yang tidak dapat diperbaharui dalam jang ka waktu yang pendek seperti air, hutan dan tanah. me- Jika dilihat daerah yang paling besar ngalami kekritisan ter- sebut, tampak Sumatera adalah yang paling luas yaitu mencapai 3,2 juta Ha atau 31% dari seluruh lahan kritis di Indonesia, Jadi tidak mengherankan jika pada tahun 1984 itu pekan penghijauan nas- ional di pusatkan di Desa Setiap tahun terjadi Aripan Solok yang di- konversi hutan, baik pada resmikan Presiden Soe- kawasan budidaya mau- harto. Karena Sumatera pun kawasan hutan Langkah untuk memacu swasembada kedelai kini sedang mendapat perhatian serius. Presiden Soeharto sendiri dalam himbauannya kepada sejumlah anggota Kadin meminta agar pihak swasta juga mau ikut terjun Pada areal kacang tanah Selama ini, sambungnya, ternyata perkembangannya tidak sepesat kedelai dan gara ini didasari bahwa tiap KUD-KUD masih kesulitan membuka lahan kedelai. Permintaan kepala ne- tahun impor kedelai terus membengkak, yaitu antara 400.000 ton sampai 660.000 ton. Sementara itu Ketua Komisi B Ny. Hj. Asiah Izin Purba, menyatakan rasa optimisnya terhadap per- kembangan PD Perkebunan Sumatera Utara dimasa datang sehingga mampu menambah income daerah. Untuk itu upaya-upaya yang sudah dilakukan demi kemajuan perusahaan perlu lebih ditingkatkan lagi. (ZA) Pihak swasta menyambut baik himabauan kepala negara sambil mengharap pula agar pemerintah juga ikut memikirkan tata niaga kedelai jika nantinya terjadi kelbihan produksi, di samping penetapan harga pasar yang saling mengun- tungkan. per lindung dengan luas 900.000 hektar tahun seperti dicatat World Bank 1989. Terdiri dari konversi untuk pertanian rakyat seluas 500.000 Ha, konversi untuk proyek pembangunan seluas 250.000 Ha, dan konversi sebagai akibat kerusakan dalam penguasaan hutan dan kebakaran seluas 150.000 Ha. Jadi jelaslah bahwa peningkatan lahan kritis serta penurunan kualitas sumberdaya alam yang terjadi sebenarnya, me- nunjukkan kaitan sebab- akbiat (kausal) dengan capaian-capaian pem- bangunan serta per. ubahan masyarakat itu sendiri. Kegiatan pem- bangunan, jumlah dan kualitas masyarakat kian hari kian bertambah komplek. Sehingga, pe- manfatan sumberdaya alam juga kian bertambah ketat dan beragam. Antara lain penggunaan ilmu dan teknologi makin ningkat untuk memburu nilai tambah dan hasil yang diinginkan. me Kabulog Bustanil ketika dihubungi Neraca beberapa waktu lalu mengemukakan bahwa pihaknya akan menjamin harga kedelai agar jangan sampai jatuh melalui penetapan harga pasar dan membeli semua kelebihan produksi kedelai. Penggunaan teknologi yang berlebihan menguras sumberdaya alam bagi Kabulog yakin bahwa tidak akan terjadi kelebihan produksi karena kebutuhan kedelai dalam negeri sampai ini sangat besar. Dengan tingginya permintaan maka harga di pasar tentu saja jauh lebih tinggi daripada harga dasar yang ditetapkan oleh pemerintah. (13/Ros) HARIAN NERACA Koperasi Hortikultura Pemasok Bahan Makanan Hotel kepentingan ekonomi, tampaknya bukan saja menimbulkan pemiskinan sumberdaya alam dan lahan kritis- Malah telah mendatangkan gangguan serius terhadap siklus serta keseimbangan alam yang merupakan bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia da- lam matarantai ekosistem bumi kita. Hal itu men- jelma dalam bentuk bahaya banjir akibat pembabatan hutan secara liar, hujan asam pada daerah kawasan industri, galodo dan lonsor pada daerah pertambangan, keracunan biota, akibat limbah industri kimia dan lain sebagainya. Jakarta, NERACA KOPERASI Pemasaran Hortikultura (KPH) akan menjadi pemasok bahan- hotel berbintang di Jakarta. bahan makanan di beberapa Program ini akan dimulai awal Oktober 1990. Manajer KPH Ir. Dadang kepada Neraca, kemarin mengatakan KPH sudah siap untuk memenuhi kebutuhan hotel khususnya buah- buahan seperti appel, jeruk, dan sayur mayur. "Program ini masih tahap percobaan. Namun saya yakin berhasil kalau didukung dengan berbagai fasilitas, khusus- nya transportasi," katanya. Menurut Dadang, sudah ada beberapa hotel yang siap menerima barang-barang dari KPH, namun demikian koperasi mesti mempunyai stock yang lebih cukup. "Pengumpulan hasil hotikul- tura dilaksanakan oleh KUD-KUD, hingga KHP tinggal menyalurkannya saja," kata Dadang menegas- kan. Nilai Ekonomis JIKA kemunduran sumber daya alam dan lahan kritis terjadi dari ekses pemanfaatan ling- kungan bagi keperluan ekonomis atau kebutuhan hidup. Maka penang- gulangan lahan kritis se- yogianya juga dilakukan dengan pertimbangan sosio ekonomis pula. Sehingga kegiatan pe- nangulangan lahan kritis pada galibnya meru- pakan, upaya manusia Bogor, NERACA SUMBER Hayati Indo- nesia sampai saat ini belum diinventarisasi secara tun- tas, pemanfaatannya masih bersifat eksploitatif tanpa kesungguhan untuk reha- bilitasi dan konservasi. Demikian guru besar IPB, Prof. Dr. IR. Haji Achmad M. Satari, dalam orasi ilmiah yang berjudul "Keunggulan purna bhakti di kampus IPB, komparatif sumber daya hayati sebagai modal dasar pembangunan", Kamis. "Walau telah ada undang-undang dan per- aturan pemerintah, tetapi implementasinya masih sulit pun dilaksanakan secara kon- sekuen dan konsisten, jelasnya. Guru Besar IPB sejak 1973, kelahiran Bandung 3 Maret 1993 itu, mengatakan, mencari pemasaran produk pertanian. Sekarang dengan adanya, KPH, kesulitan ter- sebut berangsur berkurang. Tidak disebutkan secara rinci hotel mana saja yang menjadi sasaran dalam hal ini. "Yang jelas kami sudah mengadakan konfirmasi dengan pihak hotel. Se- karang tergantung dengan koperasinya," kata Dadang. "Sumber Hayati" belum Dimanfaatkan Benar Menurut Dadang, hasil produksi petani kini sudah agak membaik dan mudah dikordinir karena sudah ada KUD andalkan. "Kami mencoba dari semua jenis kualitas sedang baik mau- pun kualitas paling rendah. Ini karena kami ingin mem- bantu para petani," katanya. Selain itu KPH juga sedang merintis menembus pasar swalayan untuk menyalurkan produk hasil- hasil hortikultura. Kata Dadang, melakukan programa ini memang harus punya kerjasama dengan baik. Sebab satu sama lain saling keterkaitan khusus- nya antara petani dengan KUD sebagai tempat penam- Nilai Ekonomis dalam Penanggulangan Lahan Kritis perlu dibina kekuatan ilmu dan teknologi dari dalam masyarakat itu sendiri Bagaimana menjaga kelestarian alam untuk menjamin kelan- gsungan hidup mereka sendiri secara ekonomis. Hal itu berarti per- timbangan teknis tentang tanah, air dan cuaca, kemiringan dan jenis tanaman yang cocok Haruslah diarahkan juga bagi fungsi ekonomi masyarakat. Jadi tidak hanya atas perhitungan tanaman lindung semata, tapi juga memberi nilai ekonomi bagi masyarakat. Jika pola Penanggu- langan lahan kritis dilaksanakan dengan tanaman Industri yang berdampak bagi masya- rakat. Harus pula dila- kukan secara terpadu dan tuntas. Terpadu dimak- sudkan pihak yang terkait perlu membantu secara lintas sektoral. Tuntas dimaksudkan, bantuan pakar atau pihak terkait haruslah dari proses produksi, pasar dan modal maupun organisasi. (asril joni) melakukan daur ulang tindakannya terhadap fungsi sumberdaya alam/ lingkungan bagi kelang- sungan hidupnya. Maka sampailah kita pada pe- ngertian pembangunan berwawasan lingkungan. Wawasan terhadap ling. kungan alam bagi kese- jahteraan manusia dan kedua melestarikan sum- berdaya alam agar terus bisa berfungsi bagi kehidupan manusia. Pertimbangan ekono- mis dalam penghijauan lahan kritis misalnya, haruslah memperhi- tungkan jenis tanaman penghijauan yang digu- nakan. Terutama harus- lah yang memberi dampak ekonomi-bagi masyarakat jika hal itu dilakukan dalam kawasan ling- kungan budidaya. Jika ada tanaman ekonomi yang belum lagi diketahui masyarakat secara tra- disional, maka perlu pe- nyuhan secara teknis. Baik tentang produksinya, maupun tentang cara pe- ngolahan dan pema- sarannya. Usaha pihak koperasi membuka Wartel di dalam pelabuhan adalah untuk pertama kali. Hal ini dido- rong karena pelabuhan Sun- Kaki Lima di Jl. Thamrin: Belakangan ini para pedagang Kaki Lima tumbuh subur da Kelapa oleh Pemda DKI di tepi Jl. Thamrin (tepatnya didepan Indonesia Plaza), sehingga merusak pemandangan dinyatakan sebagai DTW Sebaiknya pihak Kamtib Jakpus segera turun tangan agar tidak jadi bumerang. (IPPHOS) para turis lokal maupun Manca Negara tentang Jakarta sebagai kota Metropolitan. (Daerah Tujuan Wisata). Tujuan pendirian Wartel Sebagaimana ditegas- kan oleh Prof. Dr. Ir.Thamrin Noerdin MSc selama kurun waktu 20 ta- hun terakhir ini sumberdaya hayati dimanfaatkan dengan sikap mental bahwa sum- berdaya hayati tersebut ter- sedia dalam jumlah yang melimpah dan dapat pulih kembali dengan sendirinya tanpa campur tangan manusia. Cara eksploitasi yang tersebut serta didorong oleh berdasarkan sikap mental rangsangan ekonomi dengan cepat menurunkan daya dukung lingkungan hidup dan menguras sumberdaya hayati pada lokasi-lokasi tertentu, kata Deputi Ketua Bidang Ilmu Dasar dan Terapan BPPT itu. Kalimantan Timur yang tadinya erupakan sumber emas hijau, kini sudah harus mengimpor kayu bulat untuk memasok pabrik kayu lapis. KOPERASI "Bandar" akan membuka Wartel (Wa- rung Telekom) di pelabuhan Sunda Kelapa. Pihak Telkom Witel-IV Jakarta Kota kini sedang memproses ijin pengelolaan Wartel oleh ko- perasi tersebut untuk dila- kukan penelitian jaringan kabel ke dalam pelabuhan. Sebelumnya ijin penge- lolaan Wartel di pelabuhan tersebut pernah jadi masalah (Neraca, 19/9), namun sekarang pihak Witel-IV Jakarta Kota berjanji tidak akan menolak. "Ka. Dinyan Jakarta Kota beserta jajarannya mendu- kung rencana kerjasama tersebut", ujar Ketua Ko- perasi Bandar Sunda Kelapa Drs. Abram Makiran kepada Neraca, kemarin. pungan hasil produksi. Untuk itu, lanjutnya, KPH sebelum merencana- kan pemasokan kebutuhan hotel terlebih dahulu mengadakan pemantapan serta memperkuat jajaran pemasaran di koperasi. Menurutnya, hambatan melaksanakan ke- untuk giatan ini adalah mengenai transportasi, sebab resiko dalam perjalanan sangat berat seperti kerusakan pada barang. Untuk itu KPH sedang mencari jalan keluarnya. "Yang jelas kami akan menggunakan peralat- an canggih untuk mengatasi kerusakan akibat dalam perjalan," kata Dadang tanpa merinci. Diharapkan program ini dapat berjalan lancar, hingga hasil pertanian dapat disalurkan. Ia juga menye- butkan pemasokan barang ini tidak ada kaitannya dengan tahun kunjungan wisata. "Kami merenca- nakan program ini ber- kelanjutan. Jadi bukan hanya tahun ini saja," ucap Dadang. (23) Selat Malaka dan Laut Jawa sumber hayati lautnya me- nurun dengan drastis, ka- rena penggunaan trawler (pukat harimau) yang kini sudah dilarang di daerah bersangkutan", katanya. Pemerintah menyadari hal ini, UU No 4 1982 Ten- tang Pengelolaan Lingkung- an Hidup dan PP No. 29/ 1986 tentang Analisis Dampak Lingkungan meru- pakan upaya sungguh- sungguh dari pemerintah untuk menangani cara-cara pemanfaatan sumberdaya hayati alam dengan lebih baik dengan landasan hukum yang lebih kuat beserta sanksi-sanksi bagi pelanggarnya, kata Satari yang pernah memangku jabatan rektor IPB tahun 1970-1978 itu. (Ant) Sekretaris Menteri KLH dalam suatu forum komu- nikasi Ilmiah mengenai pengembangan Tanaman Industri dan Perkebunan pada lahan kritis disekitar Danau Singkarak Solok belum lama ini: "Per- timbangan teknis saja tidak cukup untuk me- nanggulangi lahan kritis Tapi perlu sekali me- lengkapinya dengan per- timbangan sosioekonmis. Karena banyak lahan kritis meliputi kawasan budidaya yang padat penduduk". Kita menggarisbawahi penegasan Sekretaris Menteri KLH tersebut, mengingatkan hal itu berkaitan erat dengan pengembangan tanggung- jawab masyarakat se- tempat untuk melesta- rikan sumberdaya alam yang menjadi penyangga kehidupan mereka sendiri. Kebijaksanaan pemin- dahan melalui trans migrasi mungkin suatu alternatif mengatasi kritis, tapi kenyataan banyak juga mereka kembali lagi ke daerah asalnya. Oleh karena itu Koperasi Bandar akan Buka Wartel di Pelabuhan serangga. Jakarta, NERACA tersebut bukan menitikbe- ratkan kepada keuntungan tetapi untuk ikut berparti- sipasi memberikan pelayan- an Jasa Perhubung-an dan Parpostel di lingkung-an kerja pelabuhan, ucap Abram Makiran. Pelayanannya terutama ditujukan kepada turis-turis asing yang berkunjung ke pelabuhan Sunda Kelapa. Para turis asing tersebut tertarik akan perahu layar tradisionil yang sudah dikenal sejak zaman V.O.C. Menurut keterangan yang diperoleh dari Kantor Perum Sunda Kelapa, menjelang ke pelabuhan Sunda Kelapa semakin meningkat. Setiap bulan hingga mencapai 3000 orang turis berasal dari manca negara antara lain Eropa, Australia dan Amerika Serikat. Mereka dikoordinir oleh perusahaan Travel Biro. Di pelabuhan Sunda Kelapa, para turis tersebut senang memotret perahu yang sedang sandar berjajar di sepanjang dermaga pela- buhan. (F) Agribisnis Potensi Batang Kelapa Untuk Agro Industri PEMANFAATAN limbah kayu hutan, berupa limbah eksploitasi dan limbah industri kayu, sejak tahun 1980 sudah memasuki tahap industrialisasi. Bagaimana dengan kayu kelapa? Sebenarnya batang kelapa sangat potensial untuk dikembangkan guna memasuki era industri. Sampai saat ini potensi yang ada belum digali secara maksimal dan tepat guna. Hal ini antara lain karena petani kelapa masih terpusat dan terbatas pada pemanfaatan kopra atau daging kelapa. Sedang bagian lain, seperti batangnya masih dianggap sebagai limbah. Pohon kelapa yang berumur di atas 50 tahun sudah tidak produktif lagi, sehingga harus diremajakan (diganti tanaman baru). Di Indonesia, dari sekitar 2,9 juta ha areal kelapa 50-60% diantaranya telah berumur di atas 50 tahun. Sejak Pelita IV, pemerintah begitu antusias melakukan usaha peremajaan, dengan target sebesar 1 juta ha. Bila setiap ha terdapat 100 batang dan setiap batang dapat menghasilkan volume kayu sebanyak 1 m3 (65% bagian keras/tepi dan 33% bagian lunak), maka bila semua diolah menjadi kayu, akan menghasilkan 65 juta m3 kayu kelapa bagian keras dan 33 juta m3 bagian lunak, sedang sisanya bermanfaat untuk bahan bakar. Halaman VII Pengembangan pemanfaatan batang kelapa yang cukup potensial tersebut tentu sangat berpeluang untuk mendukung agro industri di negara kita. Bentuk pengembangannya terutama diarahkan se- bagai penghasil bahan substitusi kayu. Dan pada gilirannya, pengembangan agroindustri ini akan dapat meningkatkan penghasilan petani kelapa, terciptanya lapangan kerja dan menambah devisa negara. BATANG kelapa termasuk jenis kayu berkategori kelas awet rendah (semi durable), mudah diserang mikoorganisme perusak kayu, seperti jamur dan Bila dibiarkan di tempat terbuka dan kontak langsung dengan tanah, maka batang kelapa hanya mampu bertahan 203 tahun saja. Untuk dapat bermanfaat sebagai bahan substitusi kayu, kayu kelapa harus dapat dicegah dari kerusakan dan dipertahankan mutunya. Bagaimana cara pengawetannya? Langkah awal pengawetan kayu kelapa adalah memotong kayu dengan ukuran sesuai jenis keperluan, lalu dikering anginkan. Setelah 406 minggu kemudian lakukan pengawetan. Pengawetan dapat menggunakan minyak tanah, solar atau air asin. Untuk mendapatkan warna kayu yang lebih cerah sebaiknya menggunakan solar atau minyak tanah. Secara keseluruhan, pemanfaatan kayu kelapa yang telah berkembang dalam usaha agroindustri adalah sebagai berikut: Pertama sebagai bahan bangunan, seperti balok, kasok, jendela, kayu lapis, papan, tegel, dan lain sebagainya. Kedua sebagai perabot, seperti kursi, meja, rak dan lemari. Ketiga sebagai alat perkakas, seperti pegangan hammer, pegangan gergaji, pe- ngetam dan lainnya. Keempat sebagai kerajinan, seperti bingkai lukisan, mangkuk, vas bunga, aneka ragam boneka dan bentuk souvenir lainnya. Bila kita perhatikan, betapa serbagunanya manfaat kayu kelapa. Apalagi dengan melihat besarnya potensi bahan baku tersedia yang dapat dikembangkan. Peluang tersebut tentu merupakan tantangan bagi para investor (swasta) untuk terjun mengelola suatu industri pengolahan kayu kelapa. (Ir. A. Arivin Rivaie) Anda dapat memperoleh HARIAN NERACA di: KOPKARYA PELINDO JL. R.E. Martadinata No. 1 Tanjung Priok Tlp. 498061 SEVEN ELEVEN 1. Jl. Ciranjang No. 1 Telp. 710196 2. Wijaya Grand Centre Telp. 7202955 3. Jl. Gatot Subroto (Blk POM bensin) Telp.7291896 WASERBA CIRCLE K 1. Jl. Panglima Polim Raya No. 37 Telp. 7391046 2. Jl. Hang Tuah Raya No. 8 Telp. 7396851 3. Jl. Bangka Raya No. 12 Telp. 7993999 4. Jl. Gandaria Tengah 11/2 Telp. 770996 5. Jl. Paus No. 54 Rawamangun Telp. 4890551 6. Jl. Tanjung Duren No. 363 Tep. 594318 7. Jl. Mandala Raya No. 4 Telp. 591460 BOOK SHOP HOTEL KARTIKA PLAZA NEWSSTAND PRESIDEN HOTEL •BOOK SHOP HOTEL KARTIKA CHANDRA TIMES THE BOOKSHOP Ground Floor, Wisma Dharmala Sakti Jl. Jend. Sudirman No.32 Jakarta 10220- INDONESIA Tlp. 5701293, 5703469
