Tipe: Koran
Tanggal: 1990-10-24
Halaman: 02
Konten
Rabu, 24 Oktober 1990 INDUSTRI KEHUTANAN "Kami akan memper- timbangkan perpanjangan masa berlakunya kebijak- sanaan impor truk built-up, bila pasar dalam negeri ma- sih memerlukan. Tapi yang tahu pasar, itu kan per- usahaan industri perakitan. Jika memang perlu diper- panjang akan kami pertim- bangkan," ujar Soeparno kepada NERACA dan Suara Pembaruan di ruang ker- janya, Selasa. Pertimbangkan Pemerintah Masa Berlaku Impor Truk Jakarta, NERACA makai truk untuk meng- impor langsung truk dari luar negeri. Presdir PT. Krama Yudha DIRJEN Industri Mesin, Logam dasar dan Elektronika (IMLDE), Ir. Soeparno Prawiroadiredjo mengatakan, Pemerintah akan mempertimbangkan usul untuk memperpanjang masa berlakunya kebijaksanaan impor truk built-up kategori II (ringan) dan kategori III (sedang). Tiga Berlian Motor (KTB) mampu mengimpor truk Mitsubishi sebanyak 1.100 unit. Sedangkan jatah impor untuk PT KTB adalah se- besar 1.600 unit lebih. "Na- mun jika Pemerintah mem- perpanjang masa berlaku- nya, saya yakin KTB akan mampu memenuhi jatah impor," tandasnya. A Drs. Gunaevy kepada pers beberapa hari lalu mene- gaskan, perusahaan pera- kitan di dalam negeri sebe- narnya sudah berusaha ke- ras untuk menambah pro- duksi dan melaksanakan impor truk sebagai upaya untuk mengatasi kekurang- an supply truk ke pasar dalam negeri. Namun, usaha itu belum sepenuhnya ber- hasil. Sebab, untuk menam- bah produksi atau meng- impor truk dalam keadaan built-up tidak segampang apa yang diharapkan, tapi membutuhkan tenggang waktu. Khusus untuk impor truk, PT KTB hingga akhir Desember 1990 nanti hanya FIT Dikatakan, seperti dike- tahui kebijaksanaan impor kesempatan kepada per- truk built-up dikeluarkan usahaan angkutan atau pe- KIRAB REMAJA: Ketua Umum Kirab Remaja Nasional 1990 Ny. Siti Hardiyanti Rukmana (Mbak Tutut) mengangkat kedua tangannya ketika disambut para peserta kirab remaja dari seluruh Indonesia pada malam sambung rasa di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta. (Foto: ANT) Industri Bubur Kertas akan Dibangun di Jambi hektar. Jambi, NERACA KELOMPOKindustri ki- mia dasar di propinsi Jambi akan dikembangkan dalam upaya menguak kemampuan potensi industri di daerah ini melalui pengembangan industri bubur kertas (pulp), kata Kakanwil Departemen Perindustrian Jambi, Drs. Djamil Usman, kepada Antara Jambi, Selasa. Hutan produksi tetap yang direncanakan untuk pembangunan kawasan hutan tanaman industri (HTI) di propinsi Jambi men- capai sekitar 1.074.500 hektar. permohonan dua calon investor yang akan mena- namkan modalnya di bidang industri bubur kertas dan industri kertas yang seba- gian besar produknya untuk pasar ekspor. Dikatakan, pembangun- an industri pulp serat pan- jang dua proyek dengan perkiraan kapasitas menca- pai 900.000 ton per tahun, sedangkan pulp serat pendek satu proyek berkapasitas sekitar 270.000 ton per tahun. Saat ini di Jambi terdapat dua perusahaan yang telah mengajukan ijin pendirian pabrik pulp di Jambi, ma- sing-masing berkapasitas 200 ribu ton per tahun de- ngan nilai investasi 325 juta dolar AS dan berkapasitas 140.000 ton per tahun bernilai Rp. 340 miliar. Pada tahun 1988/1989 di Jambi terdapat hutan pro- duksi tetap sekitar 1.073 Ha, hutan produksi terbatas 363 Ha, hutan produksi yang dapat dikonsumsi 727.900 untuk mengatasi keku- rangan supply di dalam ne- geri. Kebijaksaan ini bersifat sementara dan akan ber- akhir pada akhir tahun 1990 ini, dengan jumlah kuota sebanyak 3.000 unit truk. Impor ini semula hanya boleh dilaksanakan oleh perusahaan perakitan di dalam negeri. Namun karena pelaksa- naan impor truk berjalan dengan seret, maka Peme- rintah kemudian membuka MAKIN berkembang- nya industri perkulitan di Indonesia memberikan pengaruh langsung bagi industri penyamakan kulit, sehingga memerlu- kan bahan mentah kulit lebih banyak agar dapat memanfaatkan perkemba- ngan itu. Lazimnya industri penyamakan selama ini banyak menggunakan kulit hewan berkaki empat seperti kulit kerbau, kulit sapi, kulit kambing dan sebagainya untuk bahan mentah. Akan tetapi de- ngan meningkatnya per- mintaan industri khusus- nya kerajinan kulit, ten- tunya bahan mentah ter- sebut akan menipis ada- nya. Dengan terbatasnya bahan mentah kulit hewan yang hidup di daratan, perhatian perlu diarahkan ke lautan, danau dan sungai yang di dalamnya hidup berbagai jenis hewan pula yang kulitnya dapat dimanfaatkan un- tuk diolah menjadi barang barang kerajinan yang banyak dibutuhkan kon- sumen. Diantara hewan itu ada beberapa jenis ikan yang paling potensial untuk diolah kulitnya an- tara lain kelompok shark, rays dan carp. Kelompok shark, tulis Gema Industri Kecil, adalah salah satu jenis ikan yang berukuran besar Sedangkan beberapa per- usahaan yang sudah melak- sanakan HTI antara lain de- ngan menanam jenis kayu untuk pulp, kayu pertuka- ngan, kayu jelutung, kayu perkakas untuk kayu lapis dan kayu pertukangan un- tuk industri kayu gergajian sekitar 259.100 hektar. Pengembangan industri moulding dan pulp akan di- arahkan ke kabupaten Ba- tanghari, Tanjung Jabung dan Kodya Jambi, ujar Djamil Usman. Ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah (BKPMD) Jambi, M. Rozali, SE mengakui bahwa industri pulp yang dikaitkan dengan pengembangan kawasan HTI masih terbuka bagi para calon investor yang akan menanamkan modalnya di Jambi. BKPMD Jambi saat ini sudah menerima pengajuan Untuk memenuhi kebu- tuhan penyamakan kulit, bahan mentah dapat berupa kulit segar dengan cara diberi es atau boleh pula dengan penggaram. an. Tingkatan mutu kulit ikan awetan ditentukan atas dasar cacat yang bisa- nya terdapat pada bahan mentah kulit ikan karena pembusukan oleh asam (sour spot) dan irisan pisau. Rozali optimis bila per- usahaan tersebut sudah ber- produksi disamping dapat menyerap tenaga kerja yang cukup besar dan devisa nega- ra juga dapat mendukung pertumbuhan ekonomi dae- rah Jambi. Sementara itu Komisaris Utama PT Intim Nusa Perdana (PT INP), Tanoto Kusuma, dalam percakap- annya secara terpisah me- ngakui bahwa pihaknya te- lah mendapat izin prinsip dari Departemen Perindus- trian dan kini tinggal me- nunggu keputusan dari Departemen Kehutanan. Upaya pendirian pabrik bubur kertas di Jambi, di- samping untuk membantu pemerintah dalam mencip- takan lapangan kerja, juga untuk meningkatkan ekspor komoditi non migas daerah itu di mana kertas dan bubur kertas mempunyai prospek cerah di pasar internasional, tutur Tanoto Kusuma. (Z1) Ikan yang sudah mati dan berada di dalam air lebih dari lima jam akan rusak karena struktur kulitnya dengan cepat ber- ubah akibat kadar air yang dikandungnya ter- lalu tinggi. Untuk itu sebaiknya penyamakan kulit ikan tempatnya ber- dekatan dengan menda- ratnya nelayan yang membawa hasil tang- kapnnya. Pemerosesan penyama- kan kulit ikan ialah dengan mengawetkan dengan garam dan ke- mudian yang masih segar terlebih dahulu diber- sihkan. Sehingga terbebas dari sisa garam yang masih menempel ataupun darah yang mungkin ada melekat pada kulit. Sisa sisa daging yang pada kulit tersebut juga harus dihilangkan dengan irisan dengan memakai pisau silet agar didapat kulit yang rata permukaannya. Tujuan menghilang sisa daging pada permukaan kulit, supaya dalam penyamakan peresapan obat merata. *** Proses selanjutnya ialah setelah kulit bersih, ditimbang lantas dima- sukkan ke dalam bak yang berisi larutan garam anti bakteri dan obat obat yang menaikkan PH supaya konsentrasi larutan itu akalis. Maksud peren- daman di bak itu ialah agar memudahkan fiber kulit terbuka yang memu- dahkan obat penyampak gampang masuk ke dalam kulit. ܡܥ Lama perendaman tergantung dari bahan baku kulit misalnya kulit ikan hiu memerlukan Sementara kalangan Gaikindo juga menyangsi- kan bahwa jatah impor se- banyak 3000 unit bisa ter- penuhi sampai akhir tahun 1990. Subronto laras, Ketua Umum Gaikindo, dalam sua- tu kesempatan menekankan, bahwa impor langsung guna mengatasi kekurangan truk dalam negeri sampai De- sember 1990 sulit untuk dilaksanakan. Karena meng- impor komponen truk untuk dirakit di dalam negeri, akan memakan waktu 6- 7 bulan dan merealisasinya pun bukan pekerjaan mudah. Selain itu, impor kenda- raan biasanya harus melalui pemegang lisensi mereknya di sini, dan tidak bisa langsung ke prinsipal di luar negeri. Disebutkan bahwa, ma- salah utama yang dihadapi para importir yang juga selaku agen tunggal dari sejumlah merek kendaraan, karena keadaan di negara produsen pun terjadi boom sehingga mereka tidak bisa segera memenuhi permin- taan Indonesia. Jepang, mi- salnya, mereka punya jadwal kerja dunia, sehingga tak bisa cepat-cepat memenuhi permintaan dari Indonesia "Disini letak persoal- annya. Jadi kita harus sabar menunggu sampai keadaan pasokan kendaraan di Gunaevy.(4) negara produsen stabil," ujar Walaupun kegiatan ini hanya merupakan peker- jaan sambilan dan bukan merupakan pekerjaan te- tap, karena mereka masih mengandalkan pertanian sebagai mata pencaha- rian, tapi industri kerajin- an berupa barang-barang keperluan rumah tangga merupakan kerajinan yang bermutu cukup ting- gi. Hal ini disebabkan ke- rajinan tersebut mempu- nyai unsur seni yang se- ring berkaitan dengan kepercayaan. Dilihat dari segi tek- nologi, kegiatan industri kerajinan tempo doeloe masih sangat sederhana (sedikit) dalam menyerap teknologi guna untuk menjalankan industri kerajinannya. Namun demikian, bu- kan berarti industri ke- rajinan tempo doeloe tidak menggunakan teknologi sama sekali. Hal ini bisa dibuktikan misalnya, sejak zaman kerajaan Sri- wijaya dan Majapahit HARIAN NERACA waktu 18-24 jam sedang kulit ikan kakap 5-8 jam. Setelah itu perlu diadakan pemeriksaan atas kondisi kulit mengenai berat basah kulit yang lazim menjadi dua kali lipat, apabila kulit dipegang terasa lebih lunak (lemas) dan bila dipotong pe- nampangnya berwarna putih bersih. Selanjutnya menurut Guna Industri Kecil kulit yang sudah direndam itu harus di cuci dengan air bersih. Setelah itu dima- sukan lagi ke bak ren- daman yang berisi larutan kapur dengan konsentrasi larutan terdiri dari air, sedikit garam dan wetting agent. 54 Pabrik Baru & Perluasan akan Diresmikan Presiden Tujuan pengapuran supaya bulu dan sisik, rontok. Agar kapur tidak mengendap, perlu sering diaduk. Lamanya proses perendaman sama dengan waktu tersebut diatas untuk setiap jenis ikan. Jakarta, NERACA DALAM waktu dekat 54 proyek-proyek baru di ling- kungan Dirjen Industri Me- sin Logam dasar dan Elek- tronika (IMLDE) dengan investasi keseluruhan senilai Rp. 341, 5 miliar dan US.$.135,2 akan diresmikan oleh Presiden Soeharto. Ke-54 pabrik yang telah selesai dibangun dan mulai berpro-duksi secara komer- sial tersebut menurut ren- cana akan diresmikan pada bulan Desember 1990 men- datang dan akan dipusatkan di PT Bu-kaka Teknik Uta- ma, Jawa barat. Demikian keterangan yang diperoleh Neraca dari Humas Depar- temen Perindustrian, ke- marin. Kemudian kulit ikan tersebut diangkat dan dicuci lagi dengan air bersih. Jika bulu bulu dan sisik sisik belum bersih betul, dilakukan dengan kerikan atau pencabutan. Untuk mengetes apakah kulit ikan sudah betul betul bersih, ditetesi de- ngan indikasi PP. Bila penampangnya sudah bersih, maka pengapuran selesailah sudah. Bila pengapuran se- Adapuh jumlah 54 proyek tersebut terdiri dari; 13 pabrik in-dustri mesin dan mesin listrik, enam pabrik industri logam dasar, 15 pa- brik industri elektronika, 18 pabrik industri alat angkut darat dan udara, dan dua pabrik industri perkapalan. Produk-produk yang di- hasilkan ke-54 pabrik ter- sebut merupakan hasil dari proses penggunaan mesin canggih sehingga mempu- nyai nilai tambah yang tinggi serta merupakan hasil re- kayasa putra-putri Indone- sia. Produk-produk tersebut antara lain: * Industri mesin dan mesin listrik : lorong teles- kopik (gang way) untuk bandara udara, pompa ang- guk (oil pump) untuk pe- nambangan minyak, tran- smisi, pompa untuk ke- gunaan industri (submer- sible pump), motor listrik dan ketel uap. Jakarta, NERACA sudah melaksanakan ak- tivitas dibidang industri, terutama industri kera- jinan. SEJARAH telah mem- buktikan bahwa sejak zaman dahulu, penduduk Indonesia pada dasarnya*Selain itu kita juga sudah mengenal tekno- logi pembuatan alat-alat rumahtangga seperti pembuatan keris, senjata, sandang dan kerajinan lainnya. 123 B Kulit Ikan sebagai Bahan Baku Industri Kerajinan dan kulit berprospek baik untuk bahan mentah industri penyamakan kulit karena struktur kulitnya memungkinkan untuk disamak. Para nelayan banyak menangkap ikan tersebut dan umumnya hanya mengambil bagian sirip dan hatinya. Sedang ba- gian lain terutama kulit- nya tak dimanfaatkan. Dengan mengupayakan penyamakan kulit ikan, diharapkan nilai ekono- mis ikan tersebut akan dapat meningkatkan pula pendapatan para nelayan. Dan dengan begitu jenis usaha baru akan terbuka dan hal itu akan menyerap tenaga kerja. * Industri logam dasar: ingot timah hitam untuk baterai, pipa baja tahan ka- rat untuk industri kimia dan profil untuk kon-struksi. Sejak Dulu Indonesia Sudah Lakukan Aktivitas Industri Sementara itu, tenaga kerja yang akan diserap dengan adanya 54 proyek baru dan perluasan tersebut mencapaí 12.511 orang. Se- dangkan lokasi pabrik ter- sebar di lima wilayah Pro- pinsi antara lain DKI Ja- karta 18 proyek, Jawa Barat 26 proyek, Jawa Tengah dua proyek, Jawa Tumur tujuh, dan Riau satu proyek. Perkembangan industri mesin, logam dasar dan elek- tronika semakin mantap, dan diharapkan mampu me- ngurangi ketergantungan akan import barang modal dan bahkan mampu men- dapatkan devisa. Data Departemen Per- industrian menyebutkan, perkembangan nilai produk- si semester I 1989 dan se- mester I 1990 meningkat se- banyak 7,41 %, dimana pada *Industri elektronika : tahun 1989 nilai produk- PCB (Printed Circuit Board), sinya sebesar Rp. 6.379,29 alat pengatur elektronika miliar dan pada tahun 1990 untuk permesinan (micro dengan periode yang sama proccesor), UPS (Unin- mencapai nilai Rp. 7.756,56 terruptible power System), miliar.(4) bangsa Indonesia sudah mengenal teknologi pem- buatan galangan kapal dan perahu. Kerajinan tempo doeloe yang sudah ada waktu itu adalah seperti alu dan le- sung penumbuk padi, pe- riuk, belanga yang terbuat dari tanah liar serta tikar, bakul dan sebagainya yang semuanya terbuat dari kelapa. anyaman pohon speaker yoke, catu daya, TV Tunner, pengeras suara, rangka (casing) komputer, keyboard dan berbagai ma- cam perangkat penerima siaran satelit dengan kualitas ekspor. lesai, kulit tersebut meng- alami proses yang disebut bating yaitu pemberian larutan dengan amonium sulfat dan sodium bisulfit. Dalam proses ini kulit agar sering diaduk dan setelah satu jam lalu ke dalam bak ditambahkan oropon OR. Kemudian di- adakan pengetesan de- ngan menekan kulit di- permukaan dengan jempol tangan (thumb test). Bila dengan tes ini tidak ada bekas bekas jempol artinya sudah baik. Maksud ba- ting ialah untuk menjaga elestis kulit. *Industri alat angkut da- rat dan udara: kabel kontrol, pengatur sandaran tempat duduk, bumper, karoseri ka- roseri kendaraan penum- pang, motor penggerak, axle, saringan udara dan jasa perawatan pesawat terbang. Pencucian dilakukan lagi dan proses ini disebut pikle dengan merendam- nya dengan air 100% dari berat basah kulit. Di- tambah garam sedikit, wetting agent, diaduk 20 menit. Lalu kulit dima- sukan lagi kedalam la- rutan itu ditambah formid acid, diaduk 30 menit, ditambah lagi sulfit acid, diaduk 1 jam. Setelah itu diperiksa PH dengan ker- tas PH. Bila menunjukan 3-3,5 berarti asam yang diinginkan cukup. Bila tidak diturunkan PH-nya dengan menambah la- rutan cuka. * Industri perkapalan : pembuatan kapal-kapal baru untuk penang-kap ikan, sampai dengan ukuran 150 GT dan reparasi kapal de- ngan peralatan yang cang- gih. Penyamakan penda- huluan dilakukan dengan menggunakan obat chro- me dan direndam selama 50 menit dalam cairan itu. Setelah itu, bila kulit dipotong dan berwarna Proyek-proyek tersebut nantinya diharapkan dapat menghemat devisa sebesar US.$. 422,2 juta per tahun. Sementara penerimaan devisa yang akan diperoleh negara diperkirakan akan mencapai US.$. 210, 5 juta per tahun. Pusat-pusat kerajinan tempo doeloe tersebut ter- sebar di seluruh Indone- sia. Salah satu diantara- nya adalah di Plered, Pur- wakarta yang merupakan pusat kerajinan barang- barang dari aardewerk merah (schalor) seperti asbak dan lain-lain yang di glasir. Selanjutnya sampai sekarang ini, kerajinan tersebut menjadi kera- jinan khas budaya Indo- nesia yang memiliki nilai seni dan budaya yang tinggi, untuk kemudian dikembangkan menjadi industri kerajinan barang keramik. (Yt.Z1) biru, itu menandakan obat sudah masuk ke fibre kulit, lalu tambahkan soda abu, diaduk lagi 1 jam kemudian dinetral- kan. Kemudian ditetesi indikator BCG. Supaya warna kulit seragam, dilakukan pe- mucatan dengan meng- gunakan obat kalium permanganat. Untuk memperbaiki penyamakan kulit yang kurang sempurna dila- kukan penyamakan ulang yang berperan penting guna penentuan tipe kulit jadi yang diinginkan. Bersamaan dengan proses ini dilakukan pula proses peminyakan su- paya kulit lemas. Kemu- dian kulit dibentangkan untuk dikering-kan sela- ma 24 jam. Setelah kulit itu benar benar kering, dilepas dari rentangannya lalu digunting ujung ujungnya, maka diperoleh kulit keras yang lazim disebut crust leader. Dengan demikian, di- dapatlah bahan baku kerajinan yang diperguna- kan untuk berbagai kera- jinan yang dibutuhkan pasar. Sekaligus dengan mengolah kulit ikan yang demikian itu, bahan baku kerajinan mempunyai alternatif dari ketergan- tungan kepada kulit kulit hewan berbaki empat yang selama ini diandalkan. (Abd. Rachman K.Z1) PAMERAN KEHUTANAN: Dirjen Industri, Soesanto arja, ketika meninjau salah satu stand, sesuai meresmikan pameran Woodworking & Forestri Indonesia 90 di Pekan Raya Jakarta, kemarin. Pameran yang diselenggarakan oleh PT Pamerindo Buana Abadi Indonesia, diikuti 514 peserta, berlangsung hingga 27 Oktober 1990. (21/Neraca) Pembagian Kawasan Hutan, Agar Tetap Dipertahankan Jakarta, NERACA PENGELOLAAN ka- wasan hutan dalam pem- bangunan kehutanan yang berkelanjutan agar tetap diarahkan untuk memper- tahankan pembagian kawas- an hutan yang telah ada. Se- hingga hutan dapat dipanen terus-menerus, khu-susnya pada kawasan-kawasan hu- tan produksi, baik hutan pro- duksi tetap mapun terbatas, kata Asisten Menteri Negara Kependudukan dan Lingku- ngan Hidup Surna T. Djadja- diningrat. Surna T. Djadjadiningrat mengemukakan hal tersebut dalam makalhnya berjudul " Sumberdaya Hutan Dalam Pembangunan Berkelan- pada hari kedua Kongres Kehutanan Indo- nesia II Selasa kemarin di Jakarta. jutan Namun bila kita mau merubah fungsi hutannya, maka kawasan hutan kon- versi yang harus dirubah menjadi areal HTI (Hutan Tanaman Industri) atau perkebunan. "Jadi semuanya masih dalam ruang lingkup kawasan hutan konversi, tandasnya. Jangan sampai prinsip pe- Pembangunan Industri dan Kawasan Perlu Pengelompokan Kesemuanya diperlukan memperoleh kemudahan pe- ngendalian prasarana yang diperlukan, misalnya jalan, air, telkom dan lain-lain Wagub Jatim bidang Ek- bang Warsito Rasman MA saat menerima ekspose rencana tata ruang lokasi industri non kawasan industri Dati II Sidoarjo, Bupati Sidoarjo Sugondo diruang Singosari Kantor Gubernuran jalan Pahlawan 110 Surabaya baru-baru ini. Dalam kesempatan itu disimpulkan, pemakaian sa- wah pengairan tehnis bagi investor, agar diganti perce- takan sawah baru seluas lahan yang digunakan. Hal ini mengingat Jawa Timur sebagai penyangga pangan 36% stok nasional. Surabaya, NERACA lidu secara cermatagar sesuai AGAR lebih mantap antara permohonan dan tataruang daerah Kabupa- pemanfaatan tanah oleh ten Sidoarjo, pembangunan investor. industri non kawasan perlu pengelompokan dalam satu lingkungan, dengan meng- habiskan bagian hilir. Lokasi industri kecil atau kerajinan rakyat. Wakil Gubernur memang mengijin- kan pembangunan diper- kampungan penduduk, ka- rena dinilai tidak mencemari lingkungan. Wakil Gubernur meng- ungkapkan, Jatim dalam waktu lima tahun men- datang, "kehilangan" lahan sekitar 1.000 sampai 2.000 Ha keperluan pembangunan sekolah, pemukiman, mas- jid, industri dan lain-lain. Bupati Sidoarjo Sugondo mengatakan, disana tersedia lahan seluas 1.800 Ha untuk pembangunan industri non kawasan. Dari jumlah ter- sebut, baru 1.000 Ha yang terealisir untuk pengemba- ngan PT Maspion (200 Ha). Tambakoso Kec. Sedati 300 Ha dan Jabon 500 Ha. Dari 62.000 lahan yang dimiliki Sidoarjo, ditetapkan 21.600 Ha untuk pertanian, 14.685 Ha tambak dan 8.868,49 Ha untuk industri kawasan dan non kawasan. Pembagian itu ditetapkan agar terdapat keseimbangan. (PAB.Z1) Sidoarjo juga disebut sebagai lumbung pangan dengan lahan pertanian terbatas yang perlu diteliti PERANAN industri pe- ngolahan ubikayu perlu di- tingkatkan mengingat ter- batasnya kuota ekspor ga- plek ke negara MEE dan masih kurangnya kesadaran petani dalam meningkatkan nilai tambah. Kuota ke MEE sebesar 825 ribu ton gaplek atau setara dengan 2,5 juta ton ubikayu segar. ngelolaan kawasan hutan kannya prinsip-prinsip pe- konversi diterapkan pada ka- rencanaan tata ruang di da- wasan hutan produksi tetap, lam pelaksanaan pemba- atau kawasan hutan produk- ngunan yang berkelanjutan si tetap diterapkan pada hu- dengan kriteria-kriteria ter- tan lindung, dan seterusnya. tentu, misalnya hutan Indo- Untuk itu, perlu adanya nesia dibagi menjadi kawas- pembagian pengelolaan an hutan lindung dan hutan kawasan hutan secara jelas. budidaya. Dan yang dikelola Artinya para pengusaha hanya kawasan hutan budi- HPH (Hak Pengusahaan Hu- daya tersebut, sementara tan), baik swasta maupun kawasan hutan lindung kita (BUMN) diberikan kesem- Badan Usaha Milik Negara pelihara bersama. patan untuk mengelola ka- wasan hutan produksi tetap dan terbatas. Sedangkan pa- ra pencinta lingkungan hi- dup diberikan kesempatan untuk mengelola kawasan hutan_lindung dan suaka alam. Jangan sampai terjadi hutan lindung, hutan suaka saling berbenturan dalam alam, hutan produksi atau pengelolaan kawasan hutan, hutan konversi yang dirubah seperti hutan produksi tetap menjadi Hutan Tanaman pada hutan lindung. Masalah lain yang perlu diperhatiakan di dalam pe- meliharaan kawasan hutan, kata Djadjadiningrat adalah pelaksanaan pembangunan yang harus disesuaikan de- ngan perencanaan tata ruang, peruntukan tanah, Industri. "Jika prinsip pembagian pengelolaan hutan ini dapat diterapkan secara jalas di lapngan, maka pembangun- an kehutanan di Indonesia dapat dilakasanakan secara berlanjut karena medan juangnya sudah ditentukan, kata Djadjadiningrat. Selain itu menurut Dja- djadiningrat, perlu ditetap Padahal produksi ubi- kayu Indonesia saat ini men- capai 15 juta ton, kata Dr. Ir. Bambang Guritno, Dosen Senior Fakultas Pertanian Unibraw, kepada Antara di Malang. Peranan Industri Pengolah Ubikayu Perlu Ditingkatkan Malang, NERACA Industri pengolahan ubi- kayu di Indonesia (21 buah), tersebar di 10 propinsi de- ngan kapasitas sekitar 880.301 ton. Nilai ekspor me- nunjukkan peningkatan dari 33,1 juta dolar AS pada tahun 1984 menjadi 126,2 juta dolar AS pada tahun 1988. Sekitar 54,2 persen ubi- kayu digunakan sebagai ba- han pangan, sisanya seba- gian besar dipakai bahan ba- ku industri, seperti tepung tapioka 19,7 persen, pakan dalam bentuk chips dan pelet 1,8 persen serta industri non pakan 8,5 persen. "Kegunaan ubikayu yang beragam mendukung indus- tri pengolahan untuk ber- Halaman II peran besar dalam meng- hasilkan devisa, penyerapan tenaga kerja serta mening- katkan pendapatan petani," kata Bambang Guritno. Penyediaan bahan baku ubi kayu tidak menjadi masa- lah kecuali bila pihak indus- tri membutuhkan secara kontinuitas, sebab tersedia- nya ubikayu (15 juta ton) hanya terdapat dalam jang- ka waktu tiga bulan saja, yakni pada saat panen raya. Menurut Bambang, selain sarana transportasi di dae- rah sentra produksi ubikayu umumnya kurang baik dan panjangnya mata rantai pe- masaran mulai dari petani sampai pelabuhan, menye- babkan margin tata niaga cukup tinggi dan berfluk- tuasi. Ia berpendapat, rendah- nya pendapatan kotor dari usaha tani ubikayu karena tidak didukung upaya perbaikan nilai tambah hasil ubi sehingga kecil memung- kinkan untuk bisa mengem- bangkan usaha ini secara intensifikasi. Dari segi kelembagaan, masih belum ada koordinasi antar instansi terkait mau- pun lembaga ekonomi pro- dusen yang dapat mengorga- nisir petani dalam mengolah ubikayu untuk memperoleh nilai tambah. Dengan demikian, menja- di jelas bagi kita semua bah- wa mana yang boleh, dan mana yang tidak boleh, mana yang dimungkinan, dan mana yang tidak dimung- kinkan. "Dan yang lebih p pen- ting dari itu adalah tumbuh satu pola pembangunan yang terbagi menjadi yang diolah habis, yang diolah selektif dan yang dipelihara," ujar Djadjadiningrat pula. Dampak Pembangunan DALAM memasuku pem- bangunan kehutanan jangka panjang kedua yang bertum- pu pada pengelolaan produk- produk barang jadi dari hasil hutan, dalam rangka mem- peroleh nilai tambah yang sebesar-besarnya, maka per- lu pula diperhatiakn dampak pembangunan industri ter- sebut terhadap lingkungan. Sebab industri tidak hanya menghasilkan produk posi- tif. Industri perkayuan mi- salnya, juga menghasilkan produk negatif berupa lim- bah, bahan kimia, dan racun Limbah, bahan kimia dan racun tersebut tidak hilang dari alam, bahkan ia ter- apung di alam dan menjadi uap yang mencemarkan udara, yang pada akhirnya mencair dan mencemari sungai. "Masalahnya seka- rang adalah bagaimana agar kita tetap mengembangkan industri dengan dampak negatif terhadap lingkungan yang dapat dikendalikan, pinta Djadjadiningrat. Namun untuk mencapai semua itu diperlukan kerja keras dari pemerintah dan kesungguhan para peng usaha, serta partisipasi aktif dari semua lapisan masya- rakat yang terlibat dalam memelihara lingkungan hidup, baik untuk waktu sekarang maupun yang akan datang. (29) Akibatnya, di satu pihak kebutuhan akan ubi kayu be- lum terpenuhi baik kuan- titas maupun kualitasnya. Sementara di lain pihak ter- jadi penumpukan produksi yang tidak dapat dipasarkan atau harganya jatuh, Sementara itu PT. Pupuk Kujang Cikampek kini me- lakukan kerja sama dengan Koperasi Unit Desa (KUD) Sindangsari Jaya di Kabu- paten Sukabumi, Jawa Ba- rat, untuk mengelola pabrik pengolahan tepung sing- kong. Pabrik itu berkapasitas produksi 2,5 ton/hari dibangun PT. Pupuk Kujang dengan dana sebesar Rp 20 juta di daerah Sukabumi. Selain membantu kelancar- an usaha para petani, ker jasama ini juga sebagai acuan bagi KUD bersang- kutan untuk menjadi KUD mandiri. Keterangan Humas PT. Pupuk Kujang yang diterima hari Senin, menyebutkan kerjasama dengan KUD Sindangsari Jaya ini, bagi PT. Pupuk Kujang meru- pakan keduakalinya di Su- kabumi setelah yang per- tama dilakukan dengan KUD Bhakti untuk membina industri kecil batu aji di desa Cimerang. (zl)
