Tipe: Koran
Tanggal: 1990-11-29
Halaman: 02
Konten
Kamis, 29 November 1990 INDUSTRI KEHUTANAN Mobil Rakyat, Tahap Pertama hanya Diproduksi 600 Unit *Indo Mobil akan Tangani Volks Wagen Jakarta, NERACA PT INDOMOBIL Group akan mulai memasarkan produknya sedan Mazda type MR'90 (Mobil Rakyat) pada tanggal 3 Desember mendatang dengan harga Rp 20 juta per unit. Harga itu sudah termasuk Pajak Barang Mewah sebesar 30% dan PPN sebesar 10%. "Tapi namanya juga mobil rakyat, tentu tidak dileng- kapi dengan AC dan-tape recorder, kata Soebronto Laras pada acara dengar pendapat dengan Komisi VI- DPR di Jakarta, Selasa. Aca- ra ini dipimpin oleh Ketua Komisi VI, MS Situmorang. Dalam tahap pertama, Mazda MR'90 yang dikam- panyekan oleh Soebronto Laras sebagai mobil Indo- nesia dan mobil rakyat akan dijual sebanyak 600 unit. "Tapi sampai sekarang, pe- mesan sudah hampir men- capai 4000 unit. Sehingga, kami binggung lagi....tapi 27556 Bengkel yang mulai dibangun awal tahun 1991 mendatang seluruh per- alatannya didatangkan dari Jepang,hal itu guna men- jamin standarisasi mutu produk sehingga kenyaman- an dan keamanan pengen- dara mobil merk Mitsubishi lebih terjamin. Menurut Maswir, tiap- tiap unit perbengkelan bernilai Rp 700 juta, terdiri dari peralatan modern senilai Rp 200 juta, special tool Rp 20 juta, sisanya untuk biaya pembangunan sarananya. Nilai pembangunan ma- sing-masing unit perbeng- kelan sebenarnya tidak sama, tergantung dengan kondisi daerah pemasaran kami akan menjaga agar har- ganya tak jadi naik karena dipermainkan oleh para spekulan, "tambahnya. Kepada NERACA, seusai acara itu, Soebronto menga- takan, untuk mengindarkan terjadinya spekulasi harga karena demand over supply, pihak Indo Mobil akan me- masang iklan di surat-surat kabar sehingga tak ada pihak ketiga yang bisa meman- faatkan situasi dengan berspekulasi. BENGKEL: Direktur Pemasaran PT. KTB, Ir. Maswir (gambar atas) tampak tengah menjelaskan rencana pembangunan 20 bengkel di seluruh Indonesia, yang dimaksudkan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat pemakai kendaraan Mitsubishi. (Foto Adhi W/Neraca) Jakarta, NERACA mobilnya. "Kalau di daerah KRAMA Yudha Tiga yang bersangkutan pema- Berlian Motors (KTB) Pro- saran sedan lebih besar, dusen kendaraan merk Mit-tentu pemasangan equip- subishi merencanakan mentnya dititik beratkan membangun 20 unit per- bengkelan yang tersebar di seluruh Indonesia dengan nilai investasi Rp 15 miliar. Demikian Ir. Maswir Mahjoeddin, Direktur Pema- saran KTB menjelaskan kepada wartawan di Jakarta, Rabu siang seusai menye- rahkan 18 unit armada ser- vice car Colt L.300 delivary Van. Dikatakan, Indomobil se- benarnya mempunyai kapa- sitas produksi untuk Mazda MR'90 sebanyak 1500 unit, Kehalusan hasil tenun- an serta motif dan paduan warnanya yang khas, menajdi daya tarik utama untuk memiliki berbagai produk sutera Sulsel, wa- laupun harganya mahal, dibandingkan jenis kain lainnya. $38 Produk itu, selain ber- bentuk kain dan sarung, juga bentuk jadi berupa busana wanita, pria, dasi, selendang, kipas, dompet dan lainnya, dan produk itu juga menjadi cende- ramata yang sangat di- minati wisatawan, kata Kepala Kanwil XIV Dep. Parpostel Sulselra, Drs. Acep Hidayat. Walau produk itu di- minati dengan harga yang tinggi, berkisar Rp 22.500 minimal Rp 85.000 per lembar di pasaran lokal, namun. Pengembangan peningkatan produksi sutera tidak dapat dipacu, karena keterbatasan ba- han baku. Potensi produksi sutera alam di Sulsel, meliputi produksi benang sutera berdasarkan data tahun 1989, pemeliharaan ulat sutera rata-rata 2.000 boks/bulan atau men- untuk menunjang layanan modil jenis itu," ujar Maswir. Bengkel itu akan diba- ngun oleh kantor pusat KTB, nantinyaa dealer akan mengembalikan investasi yang sudah ditanam. Tetap Cecah MENJAWAB pertanya- an NERACA meng nai perkiraan pemasaran mobil pada tahun 1991 khususnya untuk mobil sedan, Maswir tetap merasa optimis mes- kipun kebijaksanaan peng- ketatan likwiditas masih di- lakukan oleh otoritas mone- ter. SUTERA Sulawesi capai 6.667 kilogram be- Selatan adalah produk nang sutera/bulan. Jum- pertenunan yang mahal lah itu masing-masing di- nilainya, namun diminati produksi oleh Perum Per- wisatawan mancanegara hutani 1.680 kilogram/ dan nusantara, terutama bulan, Kopinkra/koperasi kaum wanita. 3.325 kilogram/bulan dan produksi rakyat 1.682 kilogram/bulan. Target penjualan mobil sedan bail Lancer 1.600 cc dan Eterna 2000 cc tetap seperti tahun lalu, yaitu antara masing-masing an- tara 150-200 unit. Diakui, booming penjual- an mobil seperti tahun 1989 saat ini dunia perbankan memberikan kemudahan kredit konsumsi tidak akan terjadi lagi. Tapi dengan semakin dikenalnya produk Eterna dan Lancer, penjual- an pada 1991 akan tetap stabil. Saat ini penjualan mobil namun tahap pertama baru diproduksi 600 unit dulu. bila besar dan kami bisa menjual 4000 unit seperti Toyota Kijang, kami merencanakan akan membangun pabriknya di sini." sayangnya, Menurutnya, Mazda MR'90 bisa dijual murah, karena 74% komponen ber- asal dari dalam negeri. "Tapi sisa 26% komponen yang diimpor dikenakan bea masuk 100%, karena Pemerintah ber- anggapan Mazda MR'90 ada- lah sedan. Tapi seharusnya, Mazda '90 jangan disamakan dengan Merzedes Benz atau sedan mewah lainnya. Ka- rena Mazda'90 adalah mobil murah, mobil rakyat se- hingga bea masuk komponen yang masih diimpor seyog- yanya disamakan dengan komponen impor untuk Khusus Kopinkra, dari produksi barang itu, kata anggota tim penyebarluas- an informasi perdaga- ngan, kerjasama Kanwil Perdagangan Propinsi Sulsel dan LKBN Antara Biro Ujungpandang, Sudarto, menghasilkan kain sutra 21.812,5 meter/ bulan atau satu kilogram benang sutera menghasil- kan 6,5 meter kain sutera. Sutera itu terbanyak dihasilkan sentra pro- duksi di Kabupaten Gowa, Wajo, Pinrang, Soppeng, Bone dan Ujungpandang, melalui pertenun tradi- sional maupun Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM) yang ditunjang pengem bangan tanaman murbei, pemeliharaan ulat sutera serta upaya peningkatan produksi melalui pola intensifikasi dan eksten- sifikasi. Luas pengembangan tanaman murbei di propinsi ini menurut data Balai Persuteraan Alam di Ujungpandang, men- capai 2.000 hektar, dengan produksi rata-rata dela- pan ton daun murbei/hek- kelas sedang oleh KTB men- duduki peringkat ketiga dari seluruh produsen kendaraan bermotor jenis sedan. Kalau tahun 1990 produksi kenda- raan bermotor jenis sedan seluruhnya berjumlah 44.500 unit, penjualan Mit- subishi adalah untuk kelas 1.300-1.600 cc (52%) kelas 2.000cc (22%) dan 2.000 cc ke atas (5%). Sementara itu dalam rangka mempercepat prog- ram purna jual bagi perbaikan mobil-mobil merk Mitsubishi, KTB menye- rahkan armada service car kepda para dealernya di seluruh Indonesia. KTB akan Bangun 20 Bengkel Irian Jaya, the Land Tomorrow dengan Investasi Rp 15 Miliar Penyerahan 18 unit dari 79 unit yang direncanakan dilakukan oleh Presiden Direktur KTB Drs. H. Gunaevy H. Djajasasmita didampingi Ir. Maswir di kantor pusat KTB, Pulo Mas, Jakarta. Harga tiap unit mobil servic tanpa peralatan adalah Rp 18 juta, 25 Persen diantara disubsidi oleh pihak KTB. Diharapkan pada awal tahun depan seluruh mobil servis sudah akan diserahkan, penye- rahan 18 mobil diutamakan, agar bisa melayani masa liburan akhir tahun 1990 ini.(3.z3). Sutera Sulawesi Selatan, Produk Selatan, Produk tar/tahun, sehingga selu- ruh produksi mencapai 16.000 ton/tahun. Produksi itu mampu melayani kebutuhan pe- meliharaan ulat sutera sebanyak 16.000 boks/ tahun, atau 2.000 boks setiap periode pemeliha- raan, karena dalam satu tahun mencapai delapan periode pemeliharaan. Produksi daun murbei dan pengembangan ulat sutera di propinsi ini telah berimbang, sebab pihak Perum Perhutani baru mampu menyalurkan bibit ulat sutera 2.000 boks setiap periode. Toyota Kijang atau Suzuki Carry." Jenis murbei makanan ulat sutera yang dikem- bangkan adalah "morus nigra" yang produksi mak- simal daunnya bila di- kembangkan secara int ensif mencapai 12 ton/ hektar/tahun, sehingga berdampak peningkatan pemeliharaan sampai 3.000 boks ulat sutera/ periode atau 24.000 boks/ tahun. Dikatakan, bila bea ma- suk diturunkan dan Pajak Barang Mewahnya tidak dipunggut Pemerintah, maka harga Mazda MR'90 akan lebih murah lagi atau bisa turun sebesar 20% dari Rp 20 juta per unit. PADA bagian lain, Soe- bronto Laras, Indo Mobil Group dalam waktu tak lama lagi akan mengambil alih kendali bisnis dan pema- saran mobil Volks Wagen di Indonesia. "Kami memang ingin mendapatkan peng- alaman /alih teknologi dari negara-negara non Jepang dalam hal industri ken- daraan bermotor, "jelasnya. Umumnya, kegiatan pemeliharaan ulat sutera oleh petani murbei di daerah ini dilakukan di kolong-kolong rumah serta belum memisahkan an- tara pemeliharaan ulat ke- cil dan ulat besar. Faktor kebersihan dan desinfeksi terhadap rua- ngan dan alat-alat pe- meliharaan masih kurang Sehingga dengan demi- kian, Indo Mobil Group nantinya akan menanggani enam merek mobil antara lain, Suzuki, Mazda, Hino, Nissan, Volvo dan Volks Wa- gen. Ini artinya, Indo Mobil memasarkan hampir selu- ruh jenis kendaraan ber- motor, yakni mulai dari kendaraan niaga dan sedan, dari yang kecil sampai yang besar. Mungkin, sampai kini yang tak terjangkau oleh pemasaran Indo Mobil Group adalah truk sedang (kategori II). Saat ini di Indo Mobil group terdapat 14 anak perusahaan, yang keselu- ruhan bisnisnya ada kait- annya dengan bisnis mobil, yakni mulai dari pemegang hak merek, distributor sam- pai ke perusahaan perakitan dan pabrik komponen. Tapi khusus untuk Mazda, Hino dan Nissan, Indo Mobil hing- ga kini belum memiliki pa- brik perakitan. Untuk itu- lah sebagian pekerjaan pro- duksi di subkontraktorkan antara lain ke PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors. (5) diaan dana pembangunan untuk berbagai sektor di tingkatkan. Pemerintah daerah mengambil lang- kah-langkah guna dapat mengantisipasi semua kegiatan pembangunan. Irian Jaya propinsi yang paling timur di In- donesia Bagian Timur ter- luas dan terbesar, tetapi terkecil jumlah pendu- duknya dan terbelakang dalam pembangunan. Dengan luas 3,5 kali pulau Jawa, atau hampir 22% dari seluruh Indoneisa, jumlah penduduk pada tahun 1988 hanya 1,6 juta orang atau rata-rata hanya empat orang untuk setiap km persegi. Sumber daya alam yang berlimpahan, meru- pakan 30% asset Nasional yang belum tersentuh teknologi. Adalah tepat sekali bahwa hari depan bangsa Indonesia ada di Irian Jaya, "the land tomorow". Sesuai dengan tata guna tentang kesepakat- an, luas hutan di Irian Jaya mencakup lebih ku- memenuhi syarat, kata Sudarto, yang juga staf Kanwil Koperasi Propinsi Sulsel, karena pengem- bangannya masih mene- rapkan pola tradisional. Begitu juga terhadap alat pemeliharaan, uta- manya alat penetasan dan pengokonan belum sesuai dengan standar teknis, sehingga tingkat produksi dan mutu kokon yang dihasilkan masih rendah, hanya 20 kg kokon/boks, dan berdampak langsung terhadap tingkat produksi dan rendemen pintal. Dengan mutu kokon yang ada saat ini, maka rendemen pintal yang dicapai hanya berkisar 14,5 persen atau rata-rata 6,7 sampai tujuh kilogram kokon untuk satu kilogram benang: DALAM rangka me- rang 41,06 juta ha atau ngembangkan Indonesia kira-kira 97% dari luas bagian Timur, pada Pelita daratannya di mana 28,8 V di tetapkan oleh Pe- juta ha di antaranya (lebih merintah kemudahan dan kurang 70%) telah dite- perlakuan khusus. Penye-tapkan menjadi kawasan hutan tersebut mencakup hutan lindung 8,65 juta ha (20,2%), hutan pro- duksi 11,86 juta ha (28,8%) dan hutan produksi yang dapat dikonversi 11,86 juta ha (11,8%). Rencana pembangun- an hasil industri hutan sesuai dengan SPTBKPM sebanyak 27 unit dirinci sebagai berikut: Sawmil 10 unit dengan kapasitas terpasang 330.000 m3/ tahun, kayu lapis terpadu Berdasarkan hal itu, produksi kokon hanya mencapai 320 ton/tahun atau 45,7 ton benag sutera. Itu berarti Sulsel baru mampu mencapai pro- duksi 28,9 persen dari sa- saran produksi 200 ton/ tahun yang telah dipro- yeksikan pemerintah, katanya. HARIAN NERACA Upaya peningaktan produksi sutera yang menajdi kebanggaan ma- syarakat Sulsel itu dila- kukan melalui inten- Kawasan Industri Jangan Sampai Mubazir sifikasi dan ekstensifikasi pengembangan murbei dan pemeliharaan ulat Jakarta, NERACA LOKASI kawasan in- dustri yang sudah ditetap kan, jangan sampai mubazir akibat kurangnya sarana yang menarik bagi investor. Hal ini dikatakan oleh Ketua umum Himpunan Kawasan Industri (HKI) Ha- lim Shahab, SH, MBA kepa- da wartawan pada perte- muan tatap muka pengurus dan anggota HKI di Jakarta, Rabu. Sarana itu kata Halim ialah sarana keras, seperti listrik dan telepon termasuk pula air, untuk keperluan industri di satu kawasan. Selain itu ada lagi sarana lunak ialah fasilitas perpa- jakan. Kedua sarana itu sangat penting bagi kegiatan industri di satu kawasan in- dustri. Jika sarana sarana itu tak tersedia tentu tidak akan menarik bagi pemilik modal katanya. Ia mengatakan, fasilitas perpajakan yang dimaksud adalah semacam tax holidy seperti yang dilakukan oleh Singapura, Malaysia dan Thailand. Dari segi penerimaan pa- jak untuk sementara mung- kin akan berkurang. Akan tetapi dampak positipnya dengan tax holidy itu secara luas akan sangat mengun- tungkan karena adanya per- putaran ekonomi (economic return), katanya. Masyara- kat sekitar kawasan indus- tri akan memperoleh kesem- patan kerja dengan demikian penghasilan mereka ber- tambah dan di segi lain ke- giatan produksi dari satu industri berjalan baik de- ngan ongkos yang rendah. Sehingga harga produk juga bisa murah. Sementara itu, Direktur Pengembangan Perusahaan Listrik Negara (PLN) Pusat, Ir. Kodiat Samadikun menjelaskan kepada peserta pertemuan tatap muka HKI itu, bahwa PLN dewasa ini mengalami kesulitan dana dan tanah lokasi untuk pem- bangunan Gardu Induk. Akibatnya permintaan yang melonjak tak terlayani, ter- masuk untuk kawasan in- dustri. Ia menguraikan panjang lebar upaya dilakukan PLN untuk memenuhi kebutuh- an listrik yang pesat itu, baik di segi pendanaan maupun pembangunan fisiknya. Di pulau Jawa saja menu- rut Samadikun dewasa ini ada sekitar 2.000 MVA per- mintaan yang belum terla- yani oleh PLN. Untuk memenuhi kebu- sutera, serta meningkat- kan mutu produksinya serta tetap mempertahan- kan ciri khas motif, warna dan cara pengolahan. Untuk intensifikasi tanaman murbei dila- kukan melalui pemupu- kan, pemangkasan, pe- nyiangan dan pengen- dalian hama. Sedangkan pada ulat sutera dengan mempertinggi daya tetas telur sehingga mencapai 95% dengan mengguna- kan kotak sesuai dengan standar dan perlakuan tepat pada saat inkubasi. Menekan tingkat kema- tian, baik pada masa pe- meliharaan melalui de- sinfeksi, pembersihan tempat dan alat-alat pemeliharaan dengan menggunakan kaporit sebagai bahan disinfeksi. Selain itu, kata SUdarto mengusahakan agar ulat tersebut memproduksi serta sutera secara mak- simal dengan cara mem- berikan makanan yang cukup, melakukan penja- rangan untuk memberi- kan ruang gerak. Disamping itu juga melakukan pembersihan sasak pemeliharaan dari kotoran ulat dan sisa-sisa makanan setiap ulat selesai mengalami peng- gantian kulit serta men- jaga kondisi tempat peme- liharaan, baik temperatur maupun kelembabannya tuhan listrik di kawasan in- dustri pemerintah katanya mengimbau para pengusaha swasta dapat berpartisipasi untuk menanamkan modal- nya membangun pembang- kit listrik. Hasilnya dijual ke PLN dan PLN akan men- distribusikannya. Atau pihak swasta yang memba- ngun pembangkit itu sendiri bisa juga langsung menjual- nya kepada konsumen, da- lam hal ini kawasan industri, katanya. Jika pihak swasta ada yang berminat untuk membangun pembangkit listrik,PLN akan membantu. Tinggal minta izin saja ke- pada pihak pemerintah da- lam hal ini Dep. Pertam- bangan. Menjawab pertanyaan seorang peserta, tentang seringnya ada pemadaman listrik jika hari hujan, dan mengakibatkan produksi in- dustri terhambat dikatakan bahwa hal itu disebabkan pengoperasian peralatan di alam terbuka, makanya tak terlepas dari gangguan cua- ca dan juga pepohonan dapat menjadi pengganggu. Untuk menjaga agar alir- an listrik tak terganggu oleh pohon dan hujan, kini sedang dibangun jaringan dengan kabel dapat mengisolasi alir- an. Namun tak terisolasi 100%. Jika ingin tak ter- ganggu sama sekali bisa dibangun jaringan itu, na- mun biayanya sangat tinggi. (16.z3). 13 unit dengan kapasitas terpasang lebih kurang 2.200.000 m3/ tahun, Chipmill dengan bahan baku kayu bakau seba- nyak 2 unit dengan kapa- sitas terpasang 600.000 ton m3/tahun, Industri tepung sagu 1 unit dengan kapasitas 72.000 lembar/ tahun (sudah beroperasi). Di samping itu diren- canakan juga pemba- ngunan industri pulp dan chip dengan bahan baku kayu bus (Eccalyptus) di Merauke dengan kapa- sitas 4.000 ton chip per- hari atau 1.000 ton pulp perhari. (AN.z3). sesuai dengan pertum- buhan umur ulat sutera. Melalui upaya itu, mutu kokon meningkat, begitu juga terhadap benang sutera yang dihasilkan serta rendemen pintalnya tinggi. Dari upaya itu, diha- rapkan produksi kokon setiap tahun meningkat menjadi 720 ton atau kalau dibenangkan de- ngan rendemen pintal enam kilogram kokon menjadi satu kilogram benang sutera, maka akan menghasilkan 120 ton benang sutera/tahun. Untuk mencapai sa- saran itu, areal pengem- bangan tanaman murbei akan ditambah 1.000 hektar serta menggunakan jenis murbei "morus alba" dan "morus catayana" yang diproduksi daunnya mencapai 16 ton/hektar/ tahun. Mahal Mahal yang Diminati Menurut Nona Mata- hari, pimpinan salah satu sentra pertenunan ATBM di Sengkang, Kabupaten Wajo, peningkatan pro- duksi benang sutera bukan hanya mampu meningkat- kan produksi sutera alam di setiap sentra yang ada, tetapi juga perluasan usaha dan penambahan tenaga kerja. Kapasitas produksi sentranya mencapai 1.000 TATAP MUKA HKI: Ketua Umum Himpunan Kawasan Industri Indonesia (HKI) Halim Shahab SH, (kedua dari kiri) beserta para pengurus, ketika memberikan penjelasan kepada para anggota HKI, dalam acara pertemuan dan tatap muka para anggota dan pengurus di Jakarta, kemarin. (Komar/Neraca) Pembangunan "Hutan Kota" Butuh Perhatian Pengusaha Jakarta, NERACA Badak, " ujar Presiden Di. rektur Djayanti Group Bur- han Uray kepada Neraca. ke-19. "Pengusaha jangan hanya bisa melihat dan menghirup udara segar di Tokyo dan New York, tetapi mereka hendaknya mau me- ngupayakan udara segar di negerinya sendiri," pinta Hasjrul. "Namun yang terpenting adalah adanya rasa keber- samaan antara masyarakat di perkotaan seperti Rawa Badak dengan kalangan pe- ngusaha, khususnya peng- usaha hutan dalam meman- dang arti pentinya penghi- jauan terhadap tanah peka- rangan yang tidak produkttif di perkotaan, " tambah Bur- han Uray. PESATNYA laju pem- bangunan pada kota-kota besar di Indonesia dengan berbagai kawasan industri- nya, telah ikut mempe- ngaruhi keadaan lingkungan pada kota-kota tersebut, se- hingga perlu dilakukan upa- ya-upaya penghijauan se- cara intensip di tanah-tanah kosong dan tidak produktif untuk menjaga keseimbang- an udara yang dihirup ma- nusia. Pembangunan hutan kota yang dilakukan oleh peme-rintah saat ini masih perlu ditingkatkan, dengan dukungan dan partisipasi aktif dari semua lapisan ma- syarakat, khususnya kala- ngan pengusaha dengan dukungan dana yang me- madai. "Pembangunan hu- tan kota sangat membu- tuhkan perhatian dari kalangan peng-usaha, baik swasta maupun BUMN (Ba- dan Usaha Milik Negara), kata Menteri Ke-hutanan Ir. Hasjrul Hara-hap. Hasjrul optimis pemba- ngunan hutan kota dapat berjalan sebagaimana yang diharapkan, asalkan tidak saja dibebankan sepenuhnya kepada pemerintah, tetapi didukung oleh kalangan pengusaha, dan partisipasi aktip dari semua lapisan masyarakat. Menhut mem- beri contoh, dulu Taman Impian Jaya Ancol dan Ke- lurahan Rawa Badak terdiri dari rawa-rawa. Kini tidak lagi rawa-rawa yang tampak pada kawasan tersebut, tetapi sebuah taman seni dan rekreasi yang tergolong ba- gus di kawasan Asia Teng- gara, dan sebuah Kelurahan yang dihuni oleh sejumlah F Tanggung jawab moriil dari pengusaha, khususnya para pengusaha HPH (Hak Pengusahaan Hutan) adalah merubah suatu lingkungan kumuh menjadi lingkungan yang penuh dengan pepo- honan dan udara segarnya. "Menhut himbau pengusaha untuk menyuntikan udara segar kepada suudaranya sendiri melalui penghijauan dan bantuan-bantuan lain- nya di kawasan perkotaan" Menteri pada kesempatan tersebut, atas nama peme- rintah dan masyarakat Rawa Badak menyampaikan te- rima kasih yang sebesar- besarnya kepada kelompok perusahaan perkayuan Djayanti Group, yang telah bersedia menymbang satu Menteri Hasjrul menge- tangki air senilai Rp 15 juta mukakan hal tersebut kepa- kepada masyarakat di Ke- da wartawan seusai mela- lurahan Rawa Badak "Jika kukan penghijauan dan dilihat berdasarkan nilai bakti sosial bersama-sama uang dari harga tangki air masyarakat Kelurahan Ra- tersebut, sebetulnya belum wa Badak Jakarta Utara seberapa yang disumbang- Rabu kemarin, dalam rangka kan Djayanti kepada ma- memperingati HUT KORPRI syarakat Kelurahan Rawa Perajin Cinderamata Sumut Mampu Tingkatkan Mutu niebnobal Medan, NERACA PARA perajin cendera mata di Sumut mengisyarat- kan, mampu meningkatkan produksi dengan mode yang mengikuti selera konsumen, akan tetapi sulit mencari pasar yang kontinyu, karena pemasaran masih tergan- tung pada musiman atau pe- sanan yang datang menda- dak. "Kalau ada Medan Fair atau promosi produksi, pro- duk cenderamata ikut mera- maikan arena, tapi kemu- dian tenggelam lagi karena tidak ada pasaran yang berkesinambungan", kata salah seorang perajin ketika dihubungi "Business News". Pejabat instansi perindus- trian Sumut mengakui, di Medan saja terdapat sekitar 25 sentra perajin yang setiap sentra memiliki 20 perajin. Para perajin ini sudah siap untuk menghadapi Tahun Kunjungan Wisata Indone- sia 1991 dengan aneka ra- gam cendera mata yang khas. "Akan tetapi masalah pemasaran tetap merupakan kendala yang belum terpecahkan", katanya. Sebagai contoh disebut- kan, hotel-hotel sudah dian- iurkan untuk menampung meter kain sutera per- bulan, menyerap 300 orang tenaga kerja, ter- banyak wanita. "Berapapun produksi yang dihasilkan pasti laku terjual", katanya sebab produksi sutera Sulsel ti- dak memiliki saingan, baik di pasar nasional maupun internasional. Khusus di pasar inter- nasional, setiap pihaknya mengikuti pameran tekstil di mancanegara selalu kewalahan menerima pesanan, kata Matahari. Melalui kehalusan karya seni perajin sutera yang mampu menam- pilkan kekayaan budaya daerah ini, selain dari sisi ekonomi mampu mening- katkan pendapatan dan taraf hidup petani perajin, juga menjadi kebanggaan dan pesona kepariwisataan dalam penyediaan cenderamata khas. Produk sutera itu akan berbicara banyak terha- dap orang yang meman- dang dan menyentuh kelembutannya, sehingga menjadi daya tarik kuat bagi Sulsel, sekaligus me- ningkatkan penyerapan devisa negara, peningkat- an pendapatan dan pe- nyerapan tenaga kerja, kata Acep Hidayat. (Fredrich C. Kuen) Halaman II cendera mata tersebut, akan tetapi baru beberapa hotel yang tersedia kerjasama. Dalam kerjasama itu, harga yang diminta pihak hotel terlalu murah dan pesanan baru muncul jika barang yang dipajangkan sudah ha- bis terjual. Sistem ini kurang mendukung kelancaran produksi. Selain sulitnya pemasar- an, cendera mata Sumutjuga mendapat saingan keras dengan produksi sejenis dari propinsi lain. Patung Bali, baik dan blangkon Jawa, lu- kisan, gantungan kunci ke- ramik, kerajinan bambu, rotan, tas dan lain sebagai- nya yang membanjiri tokoh- tokoh souvenir di kawasan wisata, banyak berasal dari daerah lain. Hiasan-hiasan dari tan- duk seperti burung-burung, tusuk konde, sisir wanita dan lain-lain sebagian besar ber- asal dari Jawa Barat. Buatan Sumut sendiri tampak kasar. Demikian juga batik lebih digemari para pelancong asing dibandingkan dengan kain songket sedangkan patung Bali jauh lebih cantik dibanding dengan patung Batak. manusia. Lebih lanjut Menteri Ha- sjrul mengajak masyarakat Kelurahan Rawa Badak khususnya, dan DKI Jakarta umumnya, untuk melaksa- nakan penghijauan dengan menanam tumbuh-tum buhan di halaman rumah, di dalam pot, dan di tanah- tanah kosong untuk mendu- kung upaya pemerintah dalam menciptakan lingku- ngan yang bersih dan segar udaranya, yang pada akhir- nya akan bermanfaat bagi kesehatan dan kesejah- teraan hidup keluarga dan masyarakat. Dalam kaitannya dengan HUT KORPRI ke-19 yang terus diperingati setiap tahun. Kegiatan bakti sosial seperti ini, memang baik untuk dijadikan suatu tra- disi. "Sebab disamping seba- gai unsur aparatur negara dan abdi negara. (29) RALAT Keterangan foto 'Bibit Sengon' yang termuat dalam NERACA Selasa, 27 Nopember 1990 terdapat kesalahan pada baris ke- empat. Disebutkan disana, meninggalkan "sengoni. sasi", seharusnya meng- galakkan "sengonisa- sasi". Demikian ralat kami lampirkan. Redaktur Banyak Produk Kabel Listrik tidak Penuhi Standart Mutu Jakarta, NERACA standard wajib. Pengujian PLN-LMK ternyata, kurang dari sepa- ruh yang memenuhi stan- dard wajib. KETUA Umum APKBEL (Asosiasi Pabrik Kabel Listrik) - Kusudiarso Hadi- noto berpendapat, sudah waktunya Pemerintah me- Pengujian terhadap con- ngambil tindakan lebih toh-contoh kabel tegangan lanjut dengan langkah- rendah hasil survey itu langkah yang tegas terhadap dilakukan secara visual peredaran kabel-kabel listrik dengan mata maupun secara tegangan rendah yang tidak mekanis untuk unsur-unsur memenuhi wajib standard. kimiawi, listrik, dan lain Sebab sekarang ini keadaan sebagainya. Yang kebanyak- nya benar-benar sudah an dicuri oleh produsen ada- sangat menggelisahkan. lah sifat-sifat listrik dari Hampir semua pabrik kabel kabel yang dihasilkannya, melakukan "penipuan ke- seperti pada isolasi dan peng- pada konsumen dengan hantar listrik yang sama menjual kabel-kabel yang sekali tidak memenuhi stan- sudah dicuri mutunya, dard. Dengan mencantum- mencantumkan kan merk SIV/SPLN pada namun merk seolah produknya produk kabelnya yang se- sudah memenuhi standar perti itu,jelas produsen yang bersangkutan sudah mela- kukan penipuan kepada kon- sumen. SII/SPLN-LMK. Dua tahun lalu Apkabel bersama PLN-LMK melaku- kan survey mengenai kabel- Menurut Hadinoto, sela- kabel listrik tegangan ma ini pengawasan mutu rendah yang beredar di pa- yang dilakukan Pemerintah saran bebas dengan hasil paling banter hanya sampai lebih dari separuh contoh pada diketahuinya mutu kabel yang didapat meme- kabel nuhi standar wajib. Bebe- yang diproduksi oleh suatu pabrik kabel untuk rapa bulan lalu survey seru- kemudian kalau tidak me- pa kembali diajukan di Me- menuhi standar, pihak pa- dan, Tebingtinggi, Palem- brik dipanggil, dimarahi, dan bang, sekitar Jakarta, Cire- lain sebagainya. Tindakan bon, Purwokerto, Yogya- itu sudah dilakukan ber- karta, Kediri, Blitar, Malang, tahun-tahun dan nyatanya Surabaya dan Ujungpan- mutu kabel listrik tegangan dang, dengan mendapatkan rendah yang beredar di pasar 81 contoh kabel buatan 28 malah makin merosot. Ka- pabrik. Hasil pengujian renanya sudah waktunya Pe- PLN-LMK ternyata, kurang merintah mengambil tindak- dari separuh yang memenuhi an yang lebih tegas. (BN)
