Tipe: Koran
Tanggal: 1990-11-29
Halaman: 07
Konten
Kamis, 29 November 1990 PERTANIAN - KOPERASI - KLH Pasar Kakao Dunia Masa Mendatang Tetap Lesu kakao Indonesia 150.000 ton/ tahun, dan 200.000 ton/ta- hun menjelang tahun 2000. pemecahan perbaikan harga. Untuk meningkatkan pe- masaran dengan harga yang baik, menurut Nainggolan para eksportir dituntut ke- mampuannya untuk meng- hasilkan biji kakao dan pro- duk-produk kakao yang ber- mutu tinggi dan dengan cita rasa coklat yang kuat. Jakarta, NERACA PASAR kakao di dunia masih tetap lesu. Bahkan Dirjen Perdagangan Luar Negeri (Daglu) Paian Nainggolan mengisyaratkan beberapa tahun menda- tang akan terjadi kelebihan pasok kakao di pasaran dunia. Sementara pihak Asosiasi Kakao Indonesia (As- kindo) meragukan Indonesia mampu memasarkan kakao dan produk-produk kakao yang demikian be- sarnya dalam tempo singkat ini. Nainggolan ketika mem- buka International Seminar in Cacao Markets and Qual- ity Requirements, di Hotel Borobudur, Rabu, menyebut- kan produksi kakao diper- kirakan sekitar 2,3-2,4 juta ton, kebutuhan grinding ber- kisar 2,1 2,2 juta ton se- tahun. Sedangkan stok ka- kao mencapai 1,5 juta. Nainggolan memperkira- kan angka-angka itu akan semakin besar pada bebera- Pontianak, NERACA KUALITAS perkopera- sian di daerah Kalbar kini masih memerlukan pening- katan. Namun begitu pada tahun pertama Pelita V Kal- bar sudah mencetak 4 KUD Mandiri. Kakanwil Departemen Ko- perasi Kalimantan Barat Drs. Syarifudin Tjabambang ke- tika dihubungi NERACA akhir pekan lalu mengata- kan, pekembangan perkope- rasian di daerahnya secara kualitas terjadi kenaikkan yang menggembirakan dari tahun ke tahun. pa tahun mendatang. kele- bihan pasok pasar kakao di dunia akan mengancam ne- gara-negra produsen kakao. "Keadaan seperti ini akan lebih meningkatkan persai- ngan, yang akan membawa akibat tertekannya harga," tutur Nainggolan. Kualitas Koperasi di Kalbar Masih Lemah Sementara produksi ka- kao Indonesia sendiri me- nunjukkan kecenderungan naik. Menjelang tahun 1995 nanti diperkirakan produksi Menurut Syarifudin jum- lah koperasi hingga tahun 1989/1990 tercatat 969 buah dengan jumlah 139.241 ang- gota, dengan besar uang sim- panan sebesar Rp 2,1 miliar. Dari keterangan yang dihimpun NERACA KUĎ Modal cadangan Rp 934,9 Mutiara Rakyat mengalami juta lebih. Dari kegiatan ter- musibah dengan terbakar volume usaha terjadi kenaik- KUD Usaha Teladan menga- sebut, menurut Syarifudin, Waserdanya, Sedangkan an mencapai Rp 40,3 juta, lami kebakaran kantor, Wa- atau setiap tahunnya terjadi serda, gudang ketika kom- kenaikan sekitar 2 persen. plek pertokoan di kota Tebas sedangkan Sisa Hasil Usaha mengalami kebakaran besar. Menjawab pertanyaan Ka- dalan tahun 1989/1990 se- BH Koperasi ada no- mornya. Semua pengurus koperasi baik yang pria maupun juga yang wani- tanya mengetahui hal ini. Demikian pula bagi ma- syarakat umum adanya badan hukum koperasi merupakan ja-minan bag- inya terhadap existensi hu- kum badan usaha koperasi itu, karena hubungan bis- nis hanya bisa dapat ter- ciptan jika jaminan exis- tensi ini ada. Tetapi apa- kah mencari BH Koperasi itu semudah mencari BH yang lainnya? besar Rp 1,1 miliar lebih. Namun dalam perkemba- ngannya menuju KUD Man- diri, KUD di Kalimatan Ba- rat masih memprihatinkan Dari target 7 KUD mandiri untuk tahun pertama Pelita V hanya dicapai 4 KUD Man- diri, 2 KUD Mandiri di an- taranya yaitu KUD "Usaha Teladan" di Kecamatan Te- bas Kabupaten Sambas, dan KUD "Mutiara Rakyat" di desa Kuala Mempawah Ka- bupaten Pontianak, beberapa bulan lalu mendapat musibah kebakaran. Sehingga dalam kegiatan ini belum diketahui dengan jelas langkah-lang- kah apa yang diambil guna keutuhan KUD Mandiri ter- sebut. 3 Juta Ha Kebun akan Dikembangkan di Kalteng Agaknya orang bisa bersimpang pendapat. Banyak pihak terutama dari DEKOPIN sering ber- argumentasi, bahwa men- cari BH koperasi itu susah- nya setengah mati. Tokoh- tokoh koperasi dari lem- baga swadaya masyarakat karena itu sering berkilah membuat koperasi tanpa ba-dan hukum (BH) kop- erasi. Hasilnya menurut mereka; 'memuaskan'. Jakarta, NERACA telah berkembang, menurut- PROPINSI Kalteng me- nya dalah karet, kelapa, kopi, nyediakan areal seluas lada, cengkeh dan jambu me- 3.139.000 ha untuk pengem- te. Data topografi daerah ini bangan perkebunan sesuai menunjukan, bahwa 80% wi- rencana induk propinsi itu, demikian KNI mengutip pe- jabat Dinas Perkebnuan Rak- yat disana kemarin. Dikata- kan luas areal yang dipro- yeksikan untuk perkebunan inti rakyat adalah 277.600 ha dan sudah ada sekarang 52.000 ha. Tidak diterangkan apa saja yang direncanakan untuk pola PIR itu. Perkebunan rakyat yang layah Kalteng berada pada ketinggian 150 meter diatas permukaan laut. Bagian utaranya meru- pakan daerah pegunungan, sementara bagian tengah dan selatan datar dan bergelom- bang dengan curahan hujan sekitar 2.000 s/d 2.500 mm/ tahun. Dibagian utaranya agak berbukit dan berjurang dengan curahan hujan an- tara 3.000 s/d 3.500 mm/ta- Bekasi, NERACA hun. Sumber itu tidak menje- TABUNGAN konsumen laskan pola perkebunan apa PLN yang di layani KUD yang dapat diterapkan dalam Bekasi Jsaya kecamatan Be- kondisi topografi seperti itu. kasi Timur Bekasi, sampai Tetapi dari data lainnya sekarang tercatat sebesar Rp yang diperoleh Harian Ne- 3.718.600,- yang tersimpan raca konsen-trasi rencana pada Bank Central Asia perluasan areal perkebunan (BCA) Bekasi. Uang ini dapat ini ada pada kelapa sawit dipergunakan menutup mem- sementara produktivitas bayar rekening listrik ang- tertinggi diharapkan dari ta- gota yang pada saat mem- bayar bel ke PLN. um ada uang, atau setoran Satu contoh saja Suatu ketika wartawan anda meninjau ke daerah di Sumatera. Ketika itu di sebuah desa disana ma- syarakat dengan kemam- puannya sendiri telah ber- hasil mengoperasikan se- buah generator listrik yang digerakan oleh tenaga air. Memperhatikan bahwa energi ini belum optimal dipergunakan untuk in- dustri rumah tangga, ka- itu, Dirjen Nainggolan meng- Dengan kondisi seperti ingatkan masyarakat per- kakaoan Indonesia agar da- pat mencari upaya-upaya untuk mengantisipasinya. "Masyarakat perkakaoan Indonesia dituntut untuk le- bih menata bidang produksi, pengolahan, dan pemasaran dengan keterampian profe- sional dan kemampuan me- manfaatkan kemajuan-ke- majuan teknologi disertai ke- sungguhan kerja, keuletan, kecermatan, sehingga dapat menumbuhkan kepercayaan kalangan perkakaoan inter- nasional,"tandasnya. Pada bagian lain Naing- golan meminta perhatian para eksportir kakao di sini untuk ikut memikirkan Baik dan bagus. Ketika masalah ini dibawa kepa- da pejabat vang diberi we- wenang oleh Menteri me- lalui UU untuk memper- timbangkan layak ti- daknya kelompok masyar- akat ini mendapatkan ba- dan hukum koperasi un- tuk usahanya terjadi dile- ma tadi: BH Koperasi, sua- tu kemudahan?. Karena apa? Bagi peja. bat koperasi dan lingkun- gannya yaitu camat dan sebagainya punya pertim- bangan lain. Koperasi akan berdi-ri itu se- yang baiknya juga menopang program pemerintah ten- tang penya-luran pupuk. Tetapi bagi kelompok yang mengajukan BH ke- pentingannya saat ini ada- lah optimalisasi potensi listrik generator mereka dengan mem-buka lahan usaha baru. Yaitu mem- proses kulit manis menjadi bubuk yang mesinnya di- buat secara sederhana dan digerakan oleh tenaga lis- kanwil Departemen Koperasi Kalbar mengatakan bahwa pihaknya kini sedang mela- kukan safari ke beberapa daerah tingkat II terutama di dalam kegiatan BIMAS, penyuluhan dan kegiatan KUD maupun melakukan himbauan supaya kelompok tani masuk KUD. Direktur Eksekutif As- kindo P.S.Siswoputranto me- ngemukakan, tidak mudah bagi perkakaoan Indonesia untuk mampu memasarkan kakao dan produk-produk kakao yang demikian besar jumlahnya dan dengan ke- naikan jumlah yang begiut besar dalam tempo 10 tahun "Kita masih perlu adanya tahapan mendekati petani pe- tani untuk mengajak mereka masuk wadah KUD" kata Drs. Syarifudin Tjabambang. Ia mengemukakan betapa ini. khususnya KUD, karena Sebab mutu kakao Indo- dengan koperasi ini, maka pelayanan terhadap petani baik didalam pengadaan sarana produksi, pemasaran dan lain sebagainaya. nesia belum terjamin baik, bahkan masih ditandai citra negatif. Citra negatif ini di- jabarkan dengan pengenaan potongan oleh pasar kakao di London maupun Kuala Lumpur Exchange. Siswoputranto menyebut pada tahun 1989 ekspor dak kuranf dari US$ 86 juta. kakao Indonesia mencapai 76.000 ton dengan nilai ti- Kakanwil Departemen Di antaranya sejumlah Koperasi Kalbar itu juga 67.588 ton terdiri dari ekspor mengakui tunggakan KUT, biji kakao dengan nilai US$ 71 persen. (K-18), 69,8 juta. (13) "Saya tidak setuju jika ada anggapan bahwa koperasi menjadi momok pagi petani" tegas Syarifudin". Kita perlu nyuluhan kepada masyara- melakukan penyuluhan-pe- kat desa". Selain itu, meningkatkan kemampuan profesionalisme dan disiplin usaha yang han- dal, dan mengembangkan kerjasama hubungan bisnis dengan kalangan industri coklat di negara-negara im- portir utama. Koperasi, Suatu rena berbagai kondisi so- sial ekonomi itu yang po- tensial dengan kulit ma- nis maka dirasa perlu membentuk sebuah kop- erasi. "Saya menghimbau agar para usahawan kakao be- kerja keras dan selalu me- ningkatkan profesionalisme. Pemerintah selalu mendu- kung sepenuhnya usaha- usaha Askindo,"katanya. Untuk memperbaiki citra kakao Indonesia, pemerintah bersama Askindo pada Peb- ruari lalu melakukan revisi Masih banyak Koperasi biji kakao yang mulai ber- laku efektip Oktober 1990, di DKI belum dapat Sarana dilanjutkan dengan gerakan nasional peningkaan mutu kakao di Ladongi Sultra Juni 1990 serta serangkaian lati- han keterampilan pada peta ni-pekebun, usahawan ka- trik. Penyaluran pupuk bagi mereka adalah sekun- der. Bagi pejabat ini adalah kredit point. Hela sini, hela sana; pihak-pihak masya- rakat cari terobosan. Dan ada budaya baru yang menganggap agung se- macam usaha terobosan. Memotong jalur, mencari jalan pintas. Di jalan pintas bias- anya tidak ada rambu. Berhasillah mereka yang bisa memotong jalan liwat pekarangan-pekarangan orang lain. Bagi yang tak kenal pada pemilik pekar- angan itu jangan coba an- da liwati pekarangannya: anda akan dituduh mal- ing. Inilah "budaya tero- bosan". Disini tidak ada seleksi prestasi, lumayan bagi yang ingin berhasil tanpa mengusutkan baju- nya. Selintas di Jakarta Di kota Jakarta dua ha- ri lalu dilaksanakan pem- berian badan hukum ke- pada 24 koperasi. Menarik ketika itu pernyataan Ka- kanwilnya yang berang karena ulah media masa yang katanya memberita- kan hal yang tidak benar. HARIAN NERACA Pemberian Badan Hukum naman kopi yang persentase PEJABAT BH-KOP: Keenam pejabat ini berwenang memberikan BH kepada kelompok pertumbuhannya akan men- kooperatif di DKI Jakarta Raya. Mereka adalah kepala Kantor koperasi dan Kakanwilkop capai 25.6%/tahun (14) Ir. Yayan S.D (ke 4 dari kiri). (Foto: GTS/NRC) PEDAGANG KELILING: Ibu Siti (40) Pedagang keliling peralatan rumah tangga tradisional seperti sapu lidi, niru dan wadah lainnya yang terbuat dari bambu menjajakan dagangannya di tengah-tengah pertokoan modern. Gambar diambil di Jl. Sabang, Jakarta Pusat, Rabu (28/11). (Foto: Ant) Jakarta, NERACA BANYAK perusahaan yang belum memberikan sa- hamnya kepada koperasi se- perti yang dianjurkan Pre- siden. Meskipun demikian, perkembangan koperasi be- lakangan ini semakin mem- baik. Dari lima jumlah Kope- rasi pedagang pasar (Kop- pas) yang sudah Mandiri, kini sedang dipersiapkan lagi calon koperasi Mandiri seperti KSU dan Kopkar. Kakanwil Depkop DKI Ir. Yayan, kepada Neraca me- ngatakan, koperasi yang su- dah mendapat predikat Man- diri tetap diprioritaskan oleh Depkop dalam pembagian saham. Meskipun demikian tidak bisa dijamin, sebab se- bagian besar perusahaan yang memberikan saham ke- pada koperasi karyawan. Te- tapi Koperasi Mandiri yang sudah mendapat saham baru satu. Yang lain diharapkan dapat menyusul. "Tidak pernah pejabat itu mempersulit pem-berian badan hukum kepada ko- perasi. Sebuah sk ibukota memberi-takan hal yang tidak benar mengenai KOPMA IAIN yang tak kunjung dapat BH", ucap- nya. "Kalau ditanya kenapa sedikit yang memberikan sa- ham kepada koperasi, saya KOPMA Konsepkan PENYERAHAN AKTA BADAN HUKUM KOP Pengembangan Anggota TANGGAL:26 NOPEMBER 1990 Menarik pula keterang- annya, bahwa pemberian Badan Hukum itu sa-ngat mudah dibandingkan dengan PT. Karena tidak perlu sukar-sukar ke no- taris. Biayanya tidak lebih dari meterai saja, ungkap Ir Yayan S. Danuatmaja, Kakanwilkop itu. Serta pejabatpun siap setiap kala menyetujui per- ubahan AD koperasi, je- lasnya. Karena pejabat sebagai pembina tahu be- tul, bahwa koperasi itu ha- rus berkembang sesuai dengan kondisi lingkung- an-nya. Karena itu pera- turan organisasinya tidak boleh menghambat. Bagi Yayan koperasi adalah lembaga bisnis atau lembaga ekonomi yang mempunyai watak sosial. Koperasi harus ber- gerak berdasarkan bisnis opportunity, menimbang mana yang menarik, mana Kemudahan? sendiri tidak tahu," kata Yayan. yang tidak. Ia harus dike- lola secara professional. Sangat keliru kalau ada yang menganggap ko- perasi adalah lembaga so- sial. Koperasi bukan kari- tas, tegasnya. Ia mencon- tohkan sebuah koperasi simpan pinjam berpres- tasi di Jakarta, KSP Ko- danua di Grogol yang da- lam laporan keuangannya banyak sekali pengeluaran karity. Ini lucu bantahnya. Watak sosial koperasi itu tidak terungkap disa- na. UU mengatur-nya bah- wa ada prosentase laba ko- perasi yang diperuntukan dalam alokasinya bagi penjelmaan "watak sosial" ini. Setiap koperasi ber ba- dan hukum memuat keten- tuan alokasi SHU/laba ini di dalam anggaran da- sarnya. Dengan demikian watak sosial bukan terle- tak pada koperasi banyak nyumbang sana-sini, jelas pejabat ini. Koperasi sebagai lem- baga ekonomi yang ber- watak sosi-al adalah lem- baga dagang, lembaga bis- nis yang mencari keuntun- gan. Keuntungan itu di- berikannya dalam bentuk pelayanan (Gampito) Jika dibandingkan de- ngan jumlah koperasi yang Menurut Yayan, di wila- yah DKI saat ini hanya 16 buah koperasi yang menda- ada di DKI saat ini tercatat pat saham. Dari jumlah ter- sekitar 1806 buah. Dengan sebut hanya satu keperasi baru 16 Koperasi yang men- Mandiri yang mendapat dapat saham, berarti belum saham yaitu Koppas Rawa mencapai 1 persen. Karena Badak. Sedangkan empat itu, menurutnya, masalah koperasi yang sudah Man- pemberian saham kepada diri sampai sekarang belum koperasi masih perlu di do- disentuh. rong, hingga koperasi ba- nyak yang mendapat bagian. "Saya sendiri malu ke- temu dangan pengurus Kop- pas yang sudah Mandiri ka- rena saya takut ditagih janji. Memang, empat Koppas belum dijamah. Dengan de- mikian seakan sertifikat Mandiri tidak ada artinya," kata Yayan. Menurut Yayan pada bu- lan Desember 1990 ini akan ada pemberian saham ke- pada koperasi karyawan. Tapi Yayan tidak menyebut- kan secara rinci jumlah ko- perasi yang akan mendapat saham tersebut FOSFITO Tapi, sambungnya, serti- fikat Mandiri tersebut pada masa mendatang akan lebih bermanfaat bagi koperasi pada koperasi Mandiri. Un- sendiri. Sebab pemberian sa- ham tetap diutamakan ke- tuk sementara ini sebenar- nya, koperasi yang suduh Mandiri dapat mengguna- juan, kan sertifikat sebagai jami- Jakarta, NERACA Para petani berhimpun di DALAM satu temu karya KUD seperti juga para pen- KA DEP nasional KOPMA 1990 di grajin ber-himpun pada KOP- Bandung mulai 3 desember INKRA dan para karyawan mendatang 200 pengurus berhimpun dalam KOPKAR KOPMA PTN dan PTS se In- serta koperasi sejenis lain- donesia akan merumuskan nya, maka kelompok kope- konsep Pola Pembinaan Sum- ratifini mempunyai kontinui- ber Daya Anggota Kopera-si tas kebutuhan kooperatif yang Integral Dengan yang berlanjut. Berbeda hal- Pengembangan Usaha KOP. nya dengan mahasiswa yang MA, jelas Ketua Panitia Temu hanya punya kebutuhan Karya itu, Rudi Kurniawan kooperatif ini selama ia ter- kepada Antara. catat sebagai mahasiswa. Namun di lain pihak dengan keunikan sosialisasi univer- sitas lingkungan kader kope- rasi ini akan membawaragam tersendiri dalam kehidupan koperasi nasional. Selain itu, seminar juga akan menampung gagasan dan ide untuk pengembangan Kopma, penggalanagan ker. jasama Antar KOPMA dan pema-haman koperasi secara teoritis maupun manegerial, jelasnya tanpa merinci pola brain storming pemuda dan kader koperasi ini. Seorang mantan pengurus KOPMA, Novian Zen dalam percakapannya pada kesem- patan lain dengan Harian Seperti diketahui KOPMA Neraca mengatakan, bahwa adalah sebuah koperasi yang KOPMA ini berinduk kepada beranggota-kan para maha- KOPINDO sebagai wadah siswa dan karena keadaan nasio-nalnya. Ia yang adalah siswa yang sementara mem- INDO itu menyatakan, bah- spesifikumnya sebagai maha- juga Bendahara Umum KOP- punyai pola kebutuhan koo wa KOPINDO melaksanakan peratif unik. pola profesionalisme (14) No. Nama Koperasi 1. Kop Guru & Karyawan Yay. Pend. KAPIN nan untuk pinjam uang ke- pada bank. Daftar Badan Hukum Koperasi Baru DKI Alamat No. & Tgl BH 2588/BH/I, 22-11-90 JL SMA KAPIN, Kp Baru RT 008/03, Pd. Kelapa Jakarta Timur 2. Kopeg BPP Plat No- mor Kend. Bermotor DKI Jakarta 3. Kopkar PT TASPEN 4. Kop Guru & Pegawai SMA 72 5. Kopkar PT Steel Center Ind. & "Saya belum mengada- kan penataan ulang, kope- rasi yang mana akan men- dapat saham. Yang jelas ada beberapa Kopkar yang men- dapat saham," kata Yayan. Perkembangan koperasi khususnya di wilayah DKI banyak menunjukan kema- (23) PT Sarindo Panda- wa Inti Teknik 6. Kopkar Bank Putra Sukapura 7. Kopkar PT Jayakusu- ma Perdana Lines 8. Kopkar Lion Group 9. Kopkar Harian Neraca 10. Koperasi Pensiunan BAPINDO 11. Koperasi Pengemudi Roda Tiga Kopeg Kantor Pela- buhan Kalibaru 12. Kop Pengemudi Ang- kutan Jenis IV 13. Kopkar Kesatuan Pe- laut Indonesia 14. Kopkar PT ISMAC 15. Kop Angkutan Roda Tiga 16. Kop Pengemudi Ang- kutan Jenis IV 17. Kopkar Harian Indo- nesia 18. Kopkar Hotel Kemang Jl Pegambiran No. 101 Rawamangun, Jakarta Timur Jl Letjen Suprapto Jakarta Pusat Jl Prihatin, Kompl. TNI AL Kodamara III Jakarta Utara Jl Jos Sudarso Sunter II Jakarta Utara Jl H Samanhudi No 6 Pasar Baru, Jak. Pusat Jl Suryopranoto No. I Delta Building Blok A Jakarta Pusat Jl Gondangdia Kecil No 14, Jakarta Pusat JI Ultraviolet Blok B, No. 1; Jakarta Utara Jl Pelabuhan Kalibaru Jakarta Utara 2590/BH/I, 22-11-90 Jl Pahlawan Revolusi, No 38, Jakarta Timur Jl Cikini Raya, Kompl. Central Cikini No. 58 Jakarta Pusat 2598/BH/1, 10-10-1990 2600/BH/I, 10-10-90 2601/BH/I, 10-10-90 Jl Raya Bekasi KM 24 2604/BH/1, 29-10-90 Cakung, Jakarta Timur J1 Jambrut No. 2-4 Kenari, Jak. Pusat 2602/BH/I, 16-10-1990 2603/BH/1, 29-10-90 2605/BH/1, 29-10-1990 2606/BH/I, 29-101990 2607/BH/1, 29-10-90 2588/BH/1, 22-9-90 2608/BH/1, 29-10-90 2609/BH/1, 5-11-1990 Jl Ancol Barat VIII/2, Jakarta Utara Jl Tebet Utara I, RT 07/010, Jak Selatan J1 Galur Selatan RT 09/02 Jakarta Pusat J1 Toko Tiga Seberang No. 21, Jak. Selatan Jl Kemang Raya, Keb Baru, Jak Selatan 19. Kopkar PT Metropo- Jl Jend Sudirman Kav litan Dev. Jakarta Selatan Sumber: Kanwilkop DKI Jakarta Raya/14 NRC 11/90 2614/BH/I, 14-11-90 2616/BH/1, 14-11-90 2617/BH/1, 14-11-1990 2618/BH/1, 20-10-90 2620/BH/1, 20-10-90 26 2621/BH/1, 20-10-90 Agribisnis Bunga, Bunga ... Oh, Bisnis Bunga BISNIS bunga saat ini cukup cerah sebagai mata dagangan dan pencaharian bagi para petani/pengusaha yang terjun di dalamnya. Ba- yangkan saja sekuntum bunga Anggrek di dalam pot yang tidak terlalu besar bisa mencapai harga Rp 5.000. Demiki- an temua di kebun Ang- grek Ragunan, dimana kebun ini juga sudah memasok ke berbagai pasar bunga. Harga ini jelas lebih tinggi lagi jika dijual di pasar- pasar bunga dengan berbagai rangkaian yang menarik. Bunga saat ini sudah mengambil bagian yang penting dalam kehidupan sehari-harinya. Hal ini bisa dilihat dari berbagai acara yang dilakukan, hampir semuanya menggunakan bunga. Seperti sebuah acara tanpa kehadiran sekun- tum bunga belumlah semarak.Jika diamati tata ruang perkantoran sekarang ini sungguh mem- berikan keindahan dan kenyamanan, baik bagi para karyawan yang bekerja maupun bagi para tamu yang datang untuk suatu keperluan. Hal ini karena di sudut-sudut ruang dan halaman yang ada sudah diisi berbagai macam tanaman dan bunga-bungaan. Untuk memperindah suatu ruang, terkadang suatu instansi memerlukan anggaran tersendiri yang tidak kecil jumlahnya, apalagi jika di in- stansi tersebut akan kedatangan tamu kehorma- tan atau akan menyelenggakan acara-acara penting, seperti pelantikan pejabat, Seminar, Lokakarya dan lain-lain. Instansi-instansi de- mikian biadanya mendatangkan seorang konsul- tan atau ahli pertamanan/dekorasi beserta per- lengkapannya. Dalam hal ini yang tidak boleh ket- inggalan adalah adanya Bunga segar yang sedap jika mata menandangnya. Selain itu tidak jarang di suatu ruang exekutif ditempatkan bebarapa kuntum bungga yang ter- susun dengan paduan warna dan penataan yang serasi di dalam pot bunga yang manis dan lucu. Bunga-bunga itu ada dari bunga hidup yang segar ada pula hasil dari tngan-tangan terampil yang bahannya dari kertas, bulu, dan lainnya yang menarik dengan bunga aslinya. Bagi masyarakat dan petani pecinta bunga adalah suatu anugerah, dimana di tanah air ini tumbuh beraneka bunga dengan kekhasannya tersendiri. Hal ini berbeda dengan negara-negara lain yang tidak sekaya alam Indonesia terutama komoditi bunganya. Di negara-negara yang langka akan bunga- bungaan itu tepaksa mengimpornya dari Indone-ib sia. Misalnya Jepang, Jerman Barat, Korea Sela-b tan, Taiwan, Belanda, Perancis dan sebagainya. te Bagi mereka merupakan kebutuhan sehari-hari. Sebab dari bunga ini bisa memberikan berbagai macam arti dan ucapan. Misalnya untuk men- yatakan rasa cinta, duka cita, keberhasilan dan lain-lain, yang punya nilai tersendiri. Bunga sebagai komoditi ekspor telah memberi- kan devisa yang sangat berarti, karena adanya peningkatan ekspor setiap tahunnya. Jika pada tahun 1984 ekspor mencapai 791.640 kg dengan USL 1.135.576 US$, maka pada tahun 1988 sudah re mencapai 1.703.185 kg dengan nilai 1.370.901 US$. 21 Bisnis bunga untuk tahun-tahun mendatang kemungkinan semakin cerah, apalagi setelah dalam Pameran Internasional Taman dan Penghi- jauan di Osaka Jepang beberapa waktu lalu Anjun- gan Indonesia telah memenangkan berbagai peng- hargaan yang direbut dalam Expo tersebut. Sedang pada tahun lalu di pasadena Amerika Setikat juga berhasil meraih Juara Pertama dalam "Turnamen of Rosses". Persitiwa-peristiwa tersebut menandakan bahwa potensi bunga di Indonesia sudah diakui keberadaannya di duniainternasional. Lihat saja seperti bunga Anggrek, mawar, melati dan lain- lain hampir semuanya menyenanginya. Halaman VII komoditi bunga-bungaan yang banyak menarik konsumen luar negeri selain dalam bentuk bunga potong, bunga kering juga tanaman hais. Adapun jenis bunga yang sudah lama di ekspor adalah anggrek, mawar dan jenis lainnya seperti pisang- pisangan, bunga kuping kedelai (Anterium) Com- brang, Sedap malam dan lain-lain. Bagi para pengusaha bunga semakin banyaknya rang yang tahu arti seni dan keindahan (khususnya terhadap bunga) merupakan konsumen yang po- tensial untuk digarap. Hal ini bisa dilihat dari banyaknya konsumen yang mendatangi perkebu- nan bungan dan tanaman hias, maupun pasar- pasar bunga seperti di Rawa Belong Kerun Jeruk misalnya. Hanya saja untuk meningkatkan nilai bunga, komdoditi ini perlu penanganan yang baik. Baik dari awal penanaman, pemeliharaan, pemanenan dan pasca penennya harus berhati-hati agar tidak jatuh, umpama karena cepat layu. (ES) Anda dapat memperoleh HARIAN NERACA di : SEVEN ELEVEN 1. Jl Ciranjang No.1 Telp: 710196 2. Wijaya Grand Centre Telp: 7202955 3. Jl. Gatot Subroto (Blk POM bensin) Telp. 7291886 KOPKARYA PELINDO Jl.R.E. Martadinata No: 1 Tanjung Priok Telp : 498061 WASERBA CIRCLE K 1. Jl. Panglima Polim Raya No.37 Telp: 7391046. 2. Jl. Hang Tuah Raya No.8 Telp: 7396851 3. Jl. Bangka RAya No: 12 Telp: 7993999 4. Jl. Gandaria Tengah II/2 Telp: 770996 5. Jl. Paus No. 54 Rawamangun Telp: 4890551 6. Jl. Tanjung Duren No. 363 Telp: 594318 7. Jl. Mandala Raya No. 4 Telp: 591460 BOOK SHOP HOTEL KARTIKA PLAZA NEWSSTAND PRESIDEN HOTEL BOOK SHOP HOTEL KARTIKA CANDRA TIMES THE BOOK SHOP Ground Floor, Wisma Dharmala Sakti Jl. Jend. Sudirman No. 32 Jakarta 10220- INDONESIA Telp: 5701293, 5703469 Plaza Indonesia Basement - 1 Units 84,85,86,87,88,89,90 and 91. JI. M.H. Thamrin 28-30 Jakarta Indonesia SIA & T (a) DO que 221 br
