Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Kedaulatan Rakyat
Tipe: Koran
Tanggal: 2017-10-31
Halaman: 06

Konten


SELASA WAGE, 31 OKTOBER 2017 (10 SAPAR 1951) Gani Derita Jantung Bocor Sejak Lahir saat usia kandungan baru 8 bulan di RSUD KRT Setjonegoro Wonosobo. Saat lahir kondisinya tampak normal dan langsung dimasukkan ke in- kubator. Sampai akhirnya dokter menemukan adanya indikasi kebocoran pada jantung. Setelah 14 hari di inkubator, anak kami akhirnya dirujuk ke RSUP Dr Sardjito," tutur Anwar Muhrojin bersama istrinya Hidayah ketika ditemui Koordinator TKSK Wonosobo Tri Purwanto di rumahnya, Sabtu (21/10). M Gani Firmansyah UJIAN berat dialami pasangan suami-istri, Anwarul Muhrojin (39) dan Hidayah (41), warga RT 2/RW 1 Kampung Andongsili Kecamatan Mojotengah Kabupaten Wonosobo. Mereka di- hadapkan pada situasi sulit setelah putranya M Gani Firmansyah (17 bulan) didiagnosa menderita kebocoran pada jantungnya sejak lahir. "Anak kami lahir prematur dengan berat 1,9 kg KR-Ariswanto KESEHARIAN Nok Muslimah (45) perempuan asal Magelang, Jawa tengah kini harus menge- nakan sabuk penyangga tulang belakang Hal tersebut dikarenakan pe- nyakit kanker paru-paru yang ia derita mengakibatkan kerapuhan pada tulang belakang tubuhnya. Suami Nok Muslimah, Muham- mad Fauzani mengatakan, meski sudah menjalani empat kali ke- moterapi kondisi istrinya tersebut belum juga membaik. Bahkan kini Nok Muslimah ha- nya bisa berbaring di tempat tidur karena tulang belakangnya be- nar-benar tidak kuat menopang tubuh. "Sekarang masih rawat inap, harus menjalani kemoterapi un- tuk tahap kedua penanganan dokter. Kami sangat membu- tuhkan bantuan dari pembaca KR. Meski biaya ditanggung oleh BPJS namun ada juga obat yang belum terkaver dan untuk kebu- MENJALAR HINGGA TULANG BELAKANG Nok Terserang Kanker Paru-paru tuhan hidup, karena saya juga harus tidak bekerja karena me- nunggui istri," kata Fauzani, Nok Muslimah Senin (9/10). Dikatakan Fauzani, awal mula penyakit istrinya tersebut sudah mulai dirasakan sejak satu tahun lalu. Nok menemukan benjolan di dadanya, saat dibawa periksa di salah satu rumah sakit di Mage- lang hasilnya negatif kanker. Namun karena Nok semakin PENGASIH (KR) - Dinas Pertanian dan Pangan Kulonprogo kesulitan dana untuk bi- aya pemindahan pedagang hewan ternak di Pasar Hewan Pengasih. Pasar hewan baru yang terletak di utara Kantor Kecamatan Pengasih, pada Desember diperkirakan sudah siap ditempati. Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kulon- progo, Bambang Tri Budi Harsono mengung- kapkan para pedagang yang berjualan di Pasar Hewan Pengasih sudah menetapkan jadwal hari dan pasaran untuk pindahan. Telah disepakati pindahan pada 7 Desember 2017 atau Kamis Legi. Cobaan tersebut tidak membuat kedua orang- tua M Gani Firmansyah, yang kesehariannya be- kerja sebagai penjual asesoris dan mainan keli- ling, lantas putus asa. Mereka terus berjuang men- cari jalan untuk kesembuhan putra tercintanya. Mengandalkan kartu BPJS, Gani secara rutin diperiksakan ke rumah sakit dengan biaya gratis. DIY "Para pedagang sepakat pindahan Kamis Legi. Dinas Pertanian dan Pangan siap mem- fasilitasi acara pindahan. Namun biaya pindahan pasar hewan tidak diusulkan pada APBD-Perubahan," ujarnya, Senin (30/10). MIGUNANI Menurut Anwar, setelah menjalani pemeriksaan di RSUP Dr Sardjito, pihak rumah sakit meng- haruskan Gani kontrol rutin 6 bulan sekali sampai kondisi fisiknya kuat menjalani operasi atau di atas usia 2 tahun. "Saat ini kami hanya bisa pasrah dan berharap ada keajaiban sehingga putra kami bisa sembuh normal seperti anak pada umumnya, ujarnya. Bambang Tri menolak menjelaskan biaya pindahan yang dibutuhkan. Acara tersebut akan dilaksanakan melalui seremonial. Dinas Pertanian dan Pangan tetap akan mengu- payakan acara pindahan dapat terlaksana. Kedua orangtua Gani berharap ada dermawan yang membantu ekonomi keluarganya, terutama untuk menopang proses kesembuhan putranya selama menjalani pengobatan. "Memang biaya rumah sakit gratis karena sudah ada BPJS, tapi untuk sekadar periksa saja, kami harus bolak-balik ke Yogya dengan biaya yang tidak sedikit," tutur- nya pelan. (Art)-g Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Rumah Potong Hewan (RPH) dan TIDAK DIANGGARKAN DI APBD-P Pindahan Pasar Hewan Pengasih Kesulitan Dana BORBE merasa sakit saat tidur hingga se- rasa dadanya tertusuk jarum, maka ia kembali memeriksakan diri ke RS Dr Sardjito Yogyakarta. "Dari RS Sardjito ternyata ha- silnya positif kanker. Setelah itu baru rutin menjalani pengobatan serius sampai saat ini," imbuh- (-3)-g nya. KR-Yudho Priambodo Kamis Legi. Menurutnya, pindahan sesuai keinginan para pedagang hewan ternak hanya pada 7 Desember 2017. Pada November tidak ada hari Kamis dengan pasaran Legi. "Saat pinda- han nanti pembangunan jembatan menuju ke pasar hewan sudah bisa dilewati kendaraan ternak," jelas Sardi. Pemindahan pedagang hewan ternak ke pa- sar hewan baru, ujarnya, menunggu kesiapan pembangunan jalan dan jembatan ke pasar hewan. Jalan menuju ke pasar sudah ada tetapi tidak memenuhi persyaratan karena melewati jalan kampung. Di pasar hewan baru disediakan tambatan untuk menjual dagangan sapi, kambing dan unggas. Di kompleks pasar dilengkapi 12 kios yang menjual aneka kebutuhan dan lima kios kuliner. KR-Istimewa Pemeriksaan kankers serviks dan payudara oleh maha- siswa Unisa. "Pasar hewan baru cukup untuk menam- pung pedagang sapi, kambing dan pedagang unggas yang selama ini berjualan di Pasar Hewan Pengasih," tuturnya. (Ras)-d Kriteria wanita usia subur (WUS) adalah, mereka yang telah melakukan hubungan suami-istri secara aktif dalam ikatan pernikahan. Pada de- teksi awal, jika ditemukan ge- jala maka akan diberikan ru- jukan untuk pemeriksaan tingkat lanjut. DEMI MERAWAT IBU DAN JAGAADIK Serli Rela Putus Sekolah CITA-CITA Serli Artia Dewi (12) untuk melanjutkan seko- lah di SMP terpaksa harus tertunda. la memilih merawat ibunya Siti Arwah (33) yang mengalami gangguan saraf hingga lumpuh dan menjaga adiknya Selvi Nova Aryani yang masih berumur 4 tahun. Sedangkan ayahnya Fuad Arifin (36) bekerja sebagai buruh di Demak. "Saya sebenarnya ingin melanjutkan sekolah. Tetapi saya tidak tega melihat ibu tiap hari terbaring di tempat tidur kare- na menderita sakit. Selain itu adik saya tidak ada yang men- jaga. Sedangkan ayah bekerja di luar daerah," tutur Serli ketika ditemui di rumahnya Desa Karanggeneng Kecamat- an Godong, Grobogan, Selasa (24/10). Bilamana tidak ditemukan tanda-tanda adanya penyakit kanker serviks dan payudara, maka disarankan melakukan pemeriksaan rutin minimal satu bulan satu kali. Dikatakan, ibunya sakit sejak tujuh bulan lalu. Bahkan per- nah tiga kali dirawat di RSD Raden Soedjati Purwodadi. Pe- nyakit yang diderita ibunya tersebut datang tiba-tiba. Ketika itu ibunya bangun pagi, tangan dan kaki kanannya men- dadak tidak bisa digerakkan, serta tidak bisa bicara karena mulutnya sulit dibuka. "Setelah kondisinya membaik, saya diizinkan pulang oleh dokter. Tetapi beberapa minggu kemudian, penyakit saya kambuh lagi ketika tengah mengantarkan Serli mendaftar sekolah di salah satu SMP di Kecamatan Godong. Saya ke mudian dirawat di rumah sakit lagi," ungkap Siti. SLEMAN (KR) - Parkir di Mas- jid Agung Sleman dinilai sudah ti- Pasar Hewan, Sardi mengungkapkan hal yang dak representatif. Apalagi jika pelaku usaha juga. sama. Acara pindahan pedagang hewan ternak di Pasar Hewan Pengasih akan dilaksanakan nanti menara sudah rampung, diperkirakan banyak wisatawan datang ke Masjid Agung Sleman. Untuk itu, Pemkab perlu memi- kirkan perluasan lahan parkir di kawasan Masjid Agung. Diakuinya, selama tiga kali berobat di RSUD Raden Soedjati Purwodadi ia merasa tidak begitu terbebani biaya karena sudah memiliki Kartu Indonesia Sehat. "Saat ini saya sudah bisa bicara, kaki dan tangan juga su- SEJAK menderita osteoporosis, Suprodo warga Ledok- wareng RT 001/RW 035 Sardonoharjo Ngaglik Sleman itu ti- dak bisa lagi beraktivitas seperti biasa. Suprodo Belum Kuat Berjalan Untuk berjalan, Suprodo harus dibantu alat penyangga. Di sisi lain, kebutuhan obat juga tidak bisa maksimal karena ada beberapa obat yang tidak terkaver BPJS. "Kondisinya masih sakit karena belum kuat untuk jalan. Saat ini banyak terapi dengan pengobatan alternatif karena obat harganya mahal. Biasanya saya kontrol saat kambuh. Kalau kontrol ke RSUP Dr Sardjito Yogyakarta," jelas Su- prodo, Jumat (6/10). Bantuan untuk Suprodo saat ini total Rp 3,017 juta. Bantuan tersebut berasal dari Bu Rika Rp 50 ribu, Eriyanto Rp 100 ribu, Kerudung Putih Yogya Rp 50 ribu, Aji Kebonsari Rp 50 ribu, Virtual Studio Rp 25 ribu, Hamba Allah Rp 50 ribu, OJ Pathok Rp 200 ribu, Cien Cein Rp 100 ribu, Dutel- jote Rp 100 ribu, MTR Rp 50 ribu, Ahmad Rp 50 ribu, Keluar- ga Y Haryono Yogya Rp 100 ribu, Muda Mudi Bhakti Putera Rp 300 ribu. 3 Edhi Rp 50 ribu, Toko Subur (Ong) Malioboro Rp 50 ribu, Hamba Allah Pakem Tegal Rp 150 ribu, Ika Agustina Rp 50 ribu, Pengajian Ibu-ibu Khairunnisa Rp 100 ribu, Keluarga Y Suprodo menerima bantuan dari pembaca KR. Anggota DPRD Kabupaten Sleman, Wawan Prasetyo, Senin (30/10), mengata- kan saat ini jika salat Jumat, parkir di Masjid Agung sudah tidak cukup. Sehingga banyak kendaraan, terutama mobil harus parkir di jalanan dan dapat mengganggu arus lalu lintas. "Memang kalau hari biasa, parkir cukup untuk menampung kendaraan yang melaksanakan ibadah salat. Tapi kalau salat Jumat, parkir sudah tidak cukup dan tidak representatif lagi," jelas Wawan. Pihaknya meminta kepada Pemkab Sleman memperluas lahan parkir di Mas- jid Agung. Mengingat nantinya Masjid Agung Sleman bisa menjadi wisata religi DINILAI SUDAH TAK REPRESENTATIF 127 reputurg mineral Parkir Masjid Agung Sleman Perlu Diperluas ADA yang unik dengan ko- munitas ini. Bernama Gerak- an Literasi Kulkas Buku (GLKB), mereka ingin menga- jak pelajar di DIY gemar membaca buku. Dipilihnya kulkas buku karena kulkas bekas masih dapat diman- faatkan menjadi lemari buku. Lebih menariknya lagi, kulkas itu dihias dan diberi lampu warna-warni agar menambah kesan meriah. Dengan harapan, anak-anak semakin tertarik untuk mem- buka kulkas itu dan membaca buku di dalamnya. Bahkan dapat menambah kesan menyenangkan jika ada bebe- rapa teman. Menurut Intan Mutiara "Kebanyakan kita membu- Putri, praktik kerja lapangan (PKL) diikuti oleh 130 maha- Serli tengah merawat ibunya yang lumpuh. dah bisa digerakan sedikit. Tapi untuk berjalan, saya harus dibantu Serli atau tetangga, karena suami saya bekerja ke luar daerah. Tiap hari, Serli yang lebih banyak membantu mengurus kebutuhan saya dan adiknya. Sebenarnya saya sudah menyuruh Serli agar tetap sekolah. Tetapi dia tidak mau karena tidak tega melihat kondisi saya seperti ini. Apalagi adiknya juga tidak ada yang menjaga," ucap Siti de- ngan nada sedih. (Tas)-g ka kulkas pasti ingin me- ngambil es krim. Tapi karena siswa berlangsung 2 - 31 kulkas ini disulap menjadi Oktober 2017 dengan program lemari buku, jadi kita ingin tes IVA dan Sadari deteksi dini siapa saja yang mengambil kanker serviks dan payudara. buku dari kulkas ini bisa (Top)-d membayangkan membaca Haryono Yogya Rp 100 ribu, Karyawan AA YKPN Rp 50 ribu, Bu Ratna GTA Rp 100 ribu, Puji Rp 100 ribu, Hamba Allah Yogya Rp 200 ribu, Nathan dan Evano Rp 50 ribu, Hamba Allah Rp 50 ribu, Keluarga Agung Wijaya Yogya Rp 142 ribu, ASRI Layanan Manten Rp 100 ribu, NN Cirebon Rp 500 ribu. (Rdi)-g setelah menara selesai dibangun. Lahan parkir itu perlu dipikirkan untuk penataan DETEKSI DINI KANKER SERVIKS DAN PAYUDARA LEWAT KULKAS BUKU PKL Mahasiswa Unisa di Moyudan Tumbuhkan Gerakan Literasi di DIY SLEMAN (KR)-Guna me- kepada masyarakat Desa dampingi Intan Mutiara Putri Sumberagung, Minggu (29/10). "Sasaran ada 86 wanita usia subur (WUS) di 14 dusun de- SsT MKeb Koordinator PKL Komunitas Prodi Bidan Pen- karta. ngetahui adanya penyakit kanker serviks dan payudara secara dini, Klinik Pratama didik jenjang D IV Fakultas 'Aisyiyah Moyudan, Sleman ngan pemeriksaan dini apa- Ilmu Kesehatan Unisa Yogya- bekerja sama dengan Program kah ditemui tanda-tanda pe- PKL-Komunitas Bidan Pendi- nyakit kanker serviks dan dik jenjang D 1V Fakultas payudara atau tidak," ungkap Ilmu Kesehatan Universitas dr Nurul Chusna MPH, mana- 'Aisyiyah (Unisa) Yogyakarta jer operasional Klinik Pra- menggelar pemeriksaan gratis tama 'Asyiyah Moyudan di- "KEDAULATAN RAKYAT" HALAMAN 22 "Mungkin Pemkab bisa memanfaatkan lahan yang kosong di sekitar Masjid buku seenak makan es krim," ucap salah satu anggota ko- munitas GLKB, Blessanda Luvena atau akrab disapa Eci saat berada di Redaksi KR, ke- marin. KR-M Taslim KR-Saifullah Nur Ichwan Sejumlah kendaraan terpaksa parkir di jalan karena terbatasnya lahan parkir. GLKB di antaranya Gisel Andara, Najwa Matahari, Ra- fael Tlethik Banyu, Stephany Emmanuela, Gregorius Yunico Agung. Parkiran itu paling tidak nanti bisa untuk parkir bus dan kendaraan roda em- pat. Kemudian juga ada pelaku usaha su- paya wisata mencari oleh-oleh, bisa di situ juga," tuturnya. (Sni) -d Eci yang masih duduk di bangku kelas 3 SD itu datang dan ayahnya Lanjar Wahyudi. Tak hanya dari pelajar SD sa- ja, tapi anggota komunitas ini juga dari SMP, SMA atau didampingi sesama anggota SMK, bahkan mahasiswa. COX KR-Suhardi KR-Aditya Kumiawan Eci bersama teman-temannya menunjukkan kulkas buku dalam smartphone. Lanjar Wahyudi menam- bahkan, sebagai orangtua ten- tu dia ikut membantu ide unik dari para pelajar yang punya gagasan membuat kulkas jadi lemari buku. "Gerakan ini dimulai dari keinginan anak-anak agar se- muanya gemar membaca. Maka saat berkumpul di SD Mangunan Sleman, mereka langsung punya ide kulkas buku," ujarnya. Sebagai Grand Launching Literasi Kulkas Buku pada 20 Desember 2017 di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, pihak- nya bakal menyelenggarakan rangkaian kegiatan kreatif 'Gebyar 28 Kulkas Buku: Membaca Buku Seenak Ma- kan Es Krim'. Dimulai dari April hingga saat ini mereka berhasil menghadirkan enam kulkas di enam lokasi. Hara- pannya, pada 20 Desember itu mereka dapat menghadirkan 28 kulkas buku. (Adk)-d 4cm SELASA WAGE, 31 OKTOBER 2017 (10 SAPAR 1951) Pilkades Diikuti 217 C- PURWOREJO (KR) Pemilihan (Pilkades) serentak tahap pertama ta Kabupaten Purworejo, Senin (30/10) diik kepala desa (Cakades). Mereka berlaga d dari 16 kecamatan yang ada di Purw Kecamatan Bagelen yang pada tahap per mengikuti Pilkades. Dari pemantauan KR di lapangan, Pilkades berjalan lancar dan nyaris tidal yang berarti. Masing-masing penitia r kegiatan sesuai prosedur dan memanfaat KPU, terutama kotak suara dengan sistem Untuk menarik perhatian berbagai ca Cakades bersama timnya, seperti di De Kecamatan Purworejo, Cakades diarak di ja sa sebelum duduk di kursi pemilihan. Di beberapa desa ada warga luar desa yan bagian. "Sepanjang yang bersangkutan meng Indonesia, berhak maju jadi Cakades di de kata Kepala Dinas Pemberdayaan Masyara (Dispermades) Purworejo H Genthong Sum MM. Sementara itu di Kecamatan Kaligesing, sedianya di gelar di enam desa, hanya De Tlogorejo dan Jelok yang menggelar Pilk Desa Sudorogo, Pandanrejo, dan Tlogobulu lar Pilkades karena tidak ada Cakades. Pemkot Akomodir Pecinta TEGAL (KR) - Para pencinta burung Tegal berharap Pemerintah Kota Tegal me bagi mereka. Hal itu disampaikan Ketua F Burung Kicauan Kapolresta Cup, H Yan- Walikota Tegal Nursholeh saat memberikan. da pembukaan lomba burung berkicau Ka halaman parkir sebuah mal di kota bahar (29/10). Di depan Nursholeh, Danlanal K Wakil Kapolres Tegal Kota yang hadir dala lomba tersebut, Yanto menyampaikan, sela ta atau penghobi burung kicauan, khusu Tegal berdiri sendiri-sendiri. Ia berharap ada Pemkot Tegal agar ada organisasi karena s sing-masing komunitas memiliki perkump sendiri. Menanggapi hal itu, Nursholeh menyamb agar pemerintah daerah membentuk wadah burung berkicau. Pihaknya akan berkoordin mencoba apakah di lingkungan Gedung Olah geni Kota Tegal bisa dijadikan tempat untuk lomba burung untuk mengakomodir para pe berkicau khususnya di Kota Tegal. Guru Honorer Makin B BANYUMAS (KR) - Ketua Persatuan G Indonesia (PGRI) Kabupaten Banyumas Tal Senin (30/10), mengatakan, jumlah guru mu SLTA se-Kabupaten Banyumas yang masuk PGRI sebanyak 9.000 guru. "Mereka terd dan honorer atau Wiyata Bakti (WB). Dar tersebut, hampir separuhnya terdiri guru W ru WB yang sudah mengabdi hingga belas hingga secara pengalaman sudah matang mereka tak diangkat menjadi PNS. Di sisi la ru PNS makin sedikit karena banyak yang p PNS makin sedikit, guru honorer makin turnya. Kenyataan tersebut, kata Takdir Widagde Banyumas terancam makin kekurangan gu guru PNS. "Ini persoalan serius. Bila tidak saikan dikhawatirkan persoalan ini bisa ber hadap mutu kegiatan pembelajaran di se Takdir Widagdo. Menurutnya, persoalan kekurangan guru Banyumas harus bisa segera diselesaikan. Ap nyangkut nasib peserta didik yang akan mem penerus. Dalam mengatasi persoalan keku pada jenjang SD, papar Takdir Widagdo, saa lakukan pemerintah hanya dengan melak tambal sulam. "Jika ada satu guru yang pens kolah merekrut satu orang guru baru honore hanya ini saja yang bisa dilakukan," ujar rutnya, keberadaan guru wiyata bakti mema tu dalam mengatasi persoalan kekurangan gu ka mengabdi terlalu lama, tak diangkat jad pembelajaran di sekolah bakal anjlok, anak- makin sedikit jumlahnya. Kerajinan Bulu Mata Tembu KR-S Sri Kuspriyanti menunjukkan bulu me kondisi 'netting'. BANJARNEGARA (KR) - Kerajinan bu Kabupaten Banjarnegara mampu menyerap ga kerja, terutama kaum perempuan. Hasiln ke beberapa negara di Asia, termasuk India. Salah seorang perajin aksesoris kecantikan Sri Kuspriyanti, warga Simbang Kecamatam Banjarnegara. Ia mengkoordinir 300 perajin ya di beberapa lokasi. "Saya mengambil baha berupa rambut asli maupun rambut sinte Cosmoprof Indokarya. Setelah melalui proses m serahkan kembali ke perusahaan untuk dilaku ing," katanya kepada KR di rumahnya, pekan Kuspriyanti mengemukakan, bulu mata itu pakai artis dan karyawati di luar negeri. Ia banyak artis India yang mengenakannya. Setiap perajin yang dikoordinir Kuspriyan. menghasilkan 50 bulu mata setiap hari.