Tipe: Koran
Tanggal: 1993-03-10
Halaman: 06
Konten
0 R U M "Dampak Penyatuan Mata Uang Eropa dan Pembayaran Utang Luar Negeri Diawali di Timur makin berakibat keel Maastricht, Belanda, et aastate geri dan menteri keuangan dari 12 negara Eropa menandata- tertib Phidup Eropa yang ngani persetujuan bagi satu meliputi: kesatuan moneter Eropa, kesatuan pengurus- an imigrasi dan pemberian visa, politik luar negeri dan Kea-manan bersama, serta peng-adilan. Apa yang tersirat dari gegap gempitanya reaksi masyarakat Eropa sendiri menjelang pelaksanaan ber- tahap Masyarakat Eropa, 1 Januari 1993 menandakan bahwa biaya yang harus dibayar dari persetujuan itu ternyata cukup mahal. Hin- gar bingar Eropa Bersatu itu tengah menggoncangkan Ekonomi Eropa (MEE). perekonomian Masyarakat Pemerintah Inggris dengan susah payah berupaya mempertahankan anjlok- nya ter- Jerman hadap Deutsche Mark (DM) Demikian juga halnya mata uang Italia, Prancis dan negara MEE lainnya. F Mengalami Kenaikan Tahap pertama pemben- tukan satu unit mata uang Eropa, tampaknya telah menyebabkan gejolak keu- angan bukan saja di benua itu, tapi merambat secara global. Inggris bersama Ita- ha pada saat-saat terakhir mengundurkan diri dari sis- tem kesatuan mata uang Eropa, karena berbeda pen- dapat dengan Jerman ten- tang suku bunga bank serta nilai mata uang Deutsche Mark yang terlampau kuat dewasa ini. Keuangan Ing- gris dan Italia tampaknya dalam posisi yang sulit dan jika kedua negara itu tetap bergabung dalam penyatu- an mata uang Eropa, maka sebagai konsekuensinya kedua negara itu harus me- laksanakan devaluasi mata uangnya, masing-masing Pound Sterling dan Lire. 67 96 481 SC 6 -41 Akibat dari penyatuan alat pembayaran di Eropa itulah terjadilah berbagai penyesuaian kurs mata uang pada kebanyakan negara di dunta. Tampaknya pasar valuta asing di Eropa dan Kegoncangan Moneter Ďampak dari gejolak ke- uangan di Eropa itu yang semula dikhawatirkan akan HARIAN EKONOMI NERACA af yo - 610 -(11 20 f. nie -di 20 -in nu 61 ויח. lak lagi akhir-akhir ini seba- gai reaksi terhadap referen- dum di Perancis yang me- nunjukkan masyarakat Pe- (50,95%) menyetujui negara rancis dengan mayoritas tipis itu terikat dalam perjanjian Maastricht dan dengan demikian menerima penya- tuan mata uang Eropa. Dari sementara tanggapan dapat disimpulkan para pedagang valutaasing masih ragu-ragu terhadap keberhasilan pe- laksanaan Pasar Tunggal Eropa awal Januari 1993, dengan adanya kemenang- an tipis di Perancis itu. Penurunan suku bunga bank di Jerman telah me- ngakibatkan nilai tukar beberapa mata uang kuat dunia seperti Yen dan DM fluktuasi tajam yang mengu- (Deutsche Mark) mengalami at terhadap dolar AS. Seba- liknya, nilai tukar dolar AS melemah terhadap Yen dan DM. Melemahnya dolar AS terhadap Yen Jepang dan Mark Jermah itu telah memancing berbagai tang- gapan di kalangan pakar ekonomi di Indonesia. (11) Apa arti gejala itu bagi Indonesia sehingga pakar dan pengamat ekonomi me- nyatakan keprihatinan me- reka agar Indonesia makin hati-hati dalam mengelola utang luar negeri dan meng- ikuti dengan seksama per- kembangan baru di bidang moneter yang menggejala di negara-negara industrimaju dalam usaha memacu pere- konomian negara-negara tersebut?. Dampak yang sudah pas- ti dari gejala itu adalah be- ban pembayaran utang luar negeri Indonesia akan sema- kin berat. Utang luar negeri kita kepada Jepang dalam mata uang Yen akan menga- lami kenaikan akibat me- ningkatnya kurs Yen. Hal ini akan berdampak pada pen- cicilan utang maupun pem- bayaran bunganya dalam mata uang Yen. Analogi yang sama juga berlaku pada pe- lunasan utang yang dinyata- kan dalam Mark Jerman. Terbit pagi, Enam Kali seminggu, 12 halaman Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi Zulharmans Pimpinan Perusahaan Azwirman Noersal, MBA Staf Ahli Dr. Anwar Nasution, Drs. Abdul Latief, Tanri Abeng MBA, Sanjoto Redaksi/Tata Usaha/Iklan JI. Jambrut No. 2-4 Jakarta 10430 Telepon 323-969, 337-441,332-676 Facsimile (021) 310-1873 Telex 46000 NERACA IA Jakarta P.O. Box. 1386 Jakarta 10013 Bank BDN Cabang Gambir Jl. Ir. H. Juanda Rekening Nomor 01316.2.211.01.5 Bank BNI Cabang Kramat Jl. Kramat Raya Rekening Nomor 002890001 BRI Cabang Khusus Jl. Sudirman Rekening Nomor 314568235 Bank Umum Koperasi Indonesia JI.M.T. Haryono Rekening Nomor 041508 Giro Pos A 13350 Harga Langganan per Bulan DKI Jakarta Rp 11.000 Luar Jakarta Rp 11.000 ditambah ongkos kirim Tarif Iklan Display Rp 3.000 per mm kolom Keluarga Rp 2.000 per mm kolom Iklan Baris (minimal 3 baris) Tiga baris pertama Rp 10.000 kk Baris berikutnya Rp 2.000 per baris Dicetak olch PT Agrapress Isi di luar tanggungjawab percetakan Anda dapat berlangganan HARIAN EKONOMI NERACA di tempat-tempat berikut ini. JAKARTA JAKARTA SELATAN: YENSOS AGENCY Jl. Kramat Pela 1/18 Kebayoran Batu Telp. 771929,7395536, PIONER AGENCY JL Bambu Kuning Kebayoran Baru Blok A Telp. 7208862, BAKAT AGENCY JL. RS. Fatmawati No. 107 Telp. 7692067, KEBAYORAN AGENCY JI. Perdana No. 408 Telp. 7392204, PONDOK INDAH AGENCY JI.RS. Fatmawati No. 60 Telp. 7692929, MASHARI AGENCY JL. Jati 25 Pondok Labu telp. 7691501 BARATA AGENCY JL. Kramat Keb. Lama Telp.7201674, DWIKARYA AGENCY Jl. Bangkall CTelp.7990023, LATIF AGENCY JI. Tebet Barat Dalam VI/8 Telp. 8303118, FRIENDSHIP AGENCY AL Barkah No. 40 Saharjo Telp. 8299650, SANWANI AGENCY JI. Pasar Minggu Raya 10-12 Telp. 7996236, SENAYAN AGENCY JI. Kodirun No. 40 B Julp. 5304158 JAKARTA BARAT: CUCU AGENCY JI. Pinangsia Raya No. 86 Telp. 676673. 673012,DJAYAAGENCY JI.Roa Malaka No. 86 Telp. 677 513, SURYA AGENCY Tiang Bendera Selatan No.60C Telp. 67 4284, WONDORAHARJOAGENCY Jl. Sulaiman No. 19 Slipi Telp. 5302213, TERATAI AGENCY JI. Tubagus Angke Gg. Teratai V/63 Telp. 6495293, MAJAPAHIT AGENCY JI. Garuda K51 Komplek Hankam Slipi Telp. 5300777 dagangan valuta asing di Indonesia tampaknya sede- Selain masalah apresiasi negara donor serta lembaga mata uang rupiah terhadap IMF maupun Bank Dunia mata uang dolar serta ting: terhadap masalah bertam- mikian jauh belum menca- pai tahap memprihatinkan. langan pengamat perkem- Hal ini dipertegas oleh ka- bangan moneter dan para pedagang valuta asing di Jakarta. Diakui, nilai dolar AS naik terhadap rupiah dan beberapa matu uang asing pada perdagangan valuta asing, tapi tidak ada gejolak terhadap permintaan valuta asing dengan adanya berita tentang krisis moneter di Eropa itu. pembayaran utang luar negeri kita akibat mata uang Yen dan DM ter: kecendrungan menguatnya hadap Dolar AS. Hal ini tampaknya belum mendapat tanggapan yang kita harap- kan. kat dalam negeri maupun yang diimpor, di- kurs mata uang Yen dan DM tambah dengan fluktuasi sehingga nilai dolar AS makin melemah, kepriha- tinan itu mempunyai dasar yang kuat. Dampaknya, kenaikan nilai utang kita kepada Jepang dan Jerman makin terasa karena bagian yang cukup substansial dari seluruh utang kita, sekitar 78 miliar dolar AS (Rp.160 yang terdiri atas komponen Yen dan DM. Sekitar US$ 55 miliardari jumlah tersebut adalah u- tang pemerintah yang bersi- fat jangka panjang. Makin panjangnya kurun terasa makin ringan beban waktu pelunasan memang pembayaran kembali cicilan dan bunganya. Namun ke- mungkinan terkena fluktua- si kurs mata uang, khusus- Kegoncangan perekono- mian MEE ini, berdampak luas terhadap perekonomi- an dunia pada umumnya. Bursa-bursa pasar yang mengalami keguncangan mengalami penurunan ter- dimana kurs dolar juga hadap Yen Jepang dan juga DM Jerman. Dan bila keada- an tersebut terus berkem- bang pada takaran yang le- bih jauh, betapapun kecil-nya Yen dan Mark Jerman nya akan berpengaruh juga yang makin menambah be- terhadap perekonomian In- ban utang kita, akan lebih donesia. Hikmah apa yang sering terjadi dalam kurun dapat kita petik dari peristi- waktu yang lebih panjang itu. Dalam hubungan ini, per- wa-peristiwa itu adalah bahwa dalam dimensi glo- lu diingatkan tentang ting- bal, gerak laju perekonomi- ginya angka rasio bunga dan an dunia ternyata tidak ber- cicilan utang sering dikenal pijak pada hanya satu cen- dengan DSR (debt service trum yang konstan. Kegon- ratio) yang kini mencapai 34 cangan moneter Eropa de- persen. Seperti diketahui, ngan sejumlah side effect tingginya DSR itu sering yang ditimbulkannya, mem- dihubungkan dengan me- buktikan bahwa Eropa tetap ningkatnya defisit transaksi menjadi salah satu centrum berjalan. Keadaan itu dapat diantara kedua centrum lain- diterjemahkan oleh kalang- nya, yakni AS dan Jepang. an masyarakat tertentu se- cara keliru yang dapat pula mendorong tindakan speku- latif. Beban Pembayaran Seperti kita ketahui pen- dapatan devisa Indonesia dari ekspor migas maupun nonmigas boleh dikata ham- pir seluruhnya dinyatakan dalam mata uang dollar AS. Dengan hasil pendapatan dolar yang makin melemah itulah, Indonesia harus membayar cicilan dan utang yang cukup substansial da- lam mata uang Yen dan DM yang makin menguat, khu- susnya kepada Jepang dan Jerman. Karena memang dalam perjanjian bantuan pinjamannya, utang-utang kepada kedua negara itu dinyatakan dalam mata uang negara vang bersangkutan. Untuk membendung upaya-upaya spekulatif da- lam valuta asing, memang BI melalui ketentuan Net Open Position (NOP) sebe- sar 20% telah memagari bank-bank devisa dalam melakukan perdagangan valuta asing. Dengan demi- kian kita mengharapkan upaya spekulatif dalam si- tuasi moneter dunia yang tidak menentu sekarang ini, dapat dibatasi. Memang kita sering men- dengar bahwa ada beberapa desa tempat lokasi KKN yang sudah merasa "jenuh" de- ngan kehadiran mahasiswa ber-KKN di wilayahnya. Ka- dang, ketika Dosen Pem- bimbing Lapangan (DPL) mengadakan survai daerah/ desa yang akan ditempati untuk program KKN menerima kata "penolakan" dari desa yang bersangkut- an. Mereka merasa sudah Jalan Keluar Pemerintah RI di waktu- waktu yang lalu telah sering meminta perhatian negara- 10 Maret 1993 Strategi Penanggulangan Kewismaan Dinamika Pembangunan reka butuhkan bukanlah di pedesaan yang belum se- sebuah hotel atau losmen cepat di perkotaan telah ma- yang paling murah sekali- kin memperbesar arus ur- pun. Mereka cuma butuh banisasi. Dampak atau ekses tempat sederhana untuk yang menonjol dari tinggi merebahkan tubuhnya serta nya arus urbanisasi itu, da- mengamankan bawaan be- pat dilihat dari kian mele. rupa pakaian sekadarnya barnya kantong pemukiman dan mungkin peralatan ker- sar. dang mereka menginap di seadanya seperti misalnya di tempat-tempat yang sangat gudang yang kosong. Misal- nya satu contoh yang sering kita lihat, yaitu para pakerja tukang gali di Ibukota bisa tidur lelap di bawah jembat- an layang. kota be- berbagai keterbatasan, ba- Kenyataanya oleh karena nyak di antara pendatang itu yang jadi gelandangan, pe- mulung, pengemis, buruh, pedagang asongan dan ber- Dari sisi perdagangan luar mukim di kantong kumuh. Di satu pihak, memang negeri Indonesia, gejala menguatnya Yen dan DM kehadiran kaum urban ter- Masalah pemukiman terhadap dolar AS juga tidak itu menimbulkan persoalan- penduduk musiman perko- menguntungkan. Sebagian persoalan sosial. Namun kita taan inilah yang perlu diata- impor Indonesia harus di- patut pula mengakui, bahwa si secara konsepsional. Me- biayai atau justru ngapa?. sementara hasil ekspor dibutuhkan kehadirannya di segi dampak negatif keha- Indonesia diterima dalam perkotaan. Ada kondisi sim- diran mereka di perkotaan, mata uang dolar AS. Dengan biosis mutualisme antara perlindungan kewismaan demikian, sesungguhnya kaum urban dengan perkota- terhadap mereka juga pen- an. Kita gambarkan sebagai, ting, karena kota-kota besar bahwa ibu-ibu rumah tangga juga membutuhkan keha- di Ibukota, akan kerepotan diran mereka. Apa kira-kira memenuhi kebutuhan ru- strategi yang perlu dipikir- mah tangga/dapur tanpa kan pihak terkait untuk tukang gerobak sayur. Ba- menanggulangi penduduk rang-barang rongsokan/be- musiman perkotaan terse- kas akan menjadi sampah but, agar mereka mendapat yang tidak berguna yang perlakuan yang lebih layak merepotkan dinas kebersih dan sekaligus membantu an Ibukota, bila tidak ada segi estetika perkotaan?. pemulung. Agaknya masalah ini terle- tak pada pundak institusi pe- rumahan, katakanlah Pe- rumnas dan Departeman Pe- kerjaan Umum. Indonesia ikut menanggung kerugian akibat fluktuasi Mengembangkan kembali kurs mata uang asing itu. rupiah terhadap beberapa mata uang yang kuat, di samping manajemen utang luar negeri secara lebih hati- hati, barangkali merupakan beberapa inisiatif untuk mencari jalan keluar dari masalah itu. Bila kita coba rentang persoalan kita itu terhadap apa yang kini telah melanda Eropa, sungguh relevan untuk segera me-rumuskan kemungkinan-kemungkinan Dengan alternatifnya. jumlah total utang kita yang kini mencapai US$ 78 mili- ar, berapa pun kecilnya apresiasi mata uang Yen Jepang, akan berpengaruh terhadap besarnya defisit transaksi berjalan yang kini telah mencapai US$ 4,6 miliar. Dalam kaitan inilah kita mengingat istilah penduduk musíman. Di kota-kota be- sar kita mengenal mereka sebagai pencari nafkah yang datang dari kota kecil atau desa sekitarnya, mengadu nasib untuk memperoleh rezeki. transfer ilmu yang dipero- lehnya di kampus guna mem- bangun desa tempat mereka ber-KKN. Di samping itu, dengan program KKN ma- hasiswa diharapkan dapat merasakan, memahami, dan menyelami kehidupan di pedesaan yang mungkin ba- gi beberapa peserta belum pernah dialaminya. Program kerja KKN yang diajukan berdasarkan hasil survai/observasi yang di laksanakan harus selaras, seimbang, dan seirama de- ngan program desa yang te- lah ada. Peserta KKN diha- rapkan dapat membantu kesulitan-kesulitan yang dialami oleh desa yang di- tempati. Walaupun disana- sini kadang masinh terjadi perselisihan pendapat atas program yang diajukan oleh peserta KKN dengan pro- gram yang berasal dari desa, namun hal itu harus segera diselaraskan agar antar mereka dapat bekerja ber- sama. Dalam hal ini biasa nya peserta KKN akan "ma- nut dan menyesuaikan" de- ngan program desa yang su- dah ada. Menimba pengalaman serupa yang pernah ber- pengaruh besar bagi pere- konomian Indonesia tahun Idealisme KKN Anggapan yang Keliru KKN memang memiliki idealisme yang tinggi. Ma- hasiswa peserta KKN diha- rapkan dapat berperan menjadi inovator, motivator dan problem solver dalam pengembangan ekonomi pedesaan, baik dalam pe- ngembangan fisik maupun Ada anggapan dari "se- non fisik yaitu dengan me- mentara masyarakat" bah- ngembangkan potensi sum- wa mahasiswa KKN yang ber daya alam dan sumber diterjunkan di suatu lokasi daya manusia yang ada di desa akan membawa "dana" pedesaan lebih produktif. yang banyak. Peserta KKN Peserta KKN dituntut untuk dengan perguruan tingginya menerapkan dan mengem- dianggap sebagai "dewa bangkan sekaligus men- penolong" yang membawa 1985, sudah selayaknya peristiwa Maastricht ini menjadi inspirasi bagi para policy maker perekonomian kita untuk memperluas sum- ber pembiayaan pembangun- an, masih cenderung condong ke Model pembiayaan yang didominasi oleh satu mata uang asing sangat riskan. Oleh: Marulak Pardede, SH. Penulis adalah Pengamat Ekonomi dan Sosial Kema- syarakatan dan Peneliti Bidang EKUIN. KKN dalam Pembangunan Pedesaan belum biasa berorganisasi Kuliah Kerja Nyata (KKN) sebagai tugas akhir juga akan sedikit mengalam- i kesulitan ketika harus berhubungan dengan ma- syarakat maupun dengan kelompoknya sendiri. Untuk menyesuaikan keadaan "baru" di desa saja mungkin memerlukan waktu yang cukup lama, sampai satu atau dua minggu. Namun bagi mahasiswa yang sudah "biasa" memahami kehidup-yakarta sehingga kereta api tersebut berangkat dari Sta- an orang lain, justru keada- siun Tugu tepat pukul 18.00. an di desa menjadi pendo- rong mereka untuk segera ikut terlibat dalam pemba- ngunan yang sedang dijalan- kan oleh masyarakat. mahasiswa sebelum mereka menjadi sarjana antara lain bertujuan untuk meningkat -kan pengetahuan serta ke- pedulian mahasiswa terha- dap pembangunan khusus- nya dalam pengembangan, ekonomi di pedesaan. Pelak- sanaan KKN ini sangat ba- nyak manfaatnya baik ditin- jau dari daerah yang menja- di lokasi KKN maupun bagi mahasiswa itu sendiri. Bagi daerah KKN paling tidak dapat menimba ilmu penge- tahuan dari para mahasis- wa untuk pengembangan pembangunan di daerah (desa) tersebut. Sedangkan bagi mahasiswa dapat me- ngenal lebih dekat potensi serta permasalahan yang ada di desa guna pengem- bangan lebih lanjut. Pekan lalu kami sekelu- arga naik kereta api senja utama dari Yogyakarta menuju Jakarta. Kebetulan KA yang kami naiki awal keberangkatannya dari Yog- Untuk mengatasi hal ini sebetulnya dapat diantisipa- si ketika pengelola KKN memberikan pembekalan kepada calon peserta. Ten- tang sosiologi pedesaan, masalah yang akan timbul beserta cara mengatasinya, teknologi tepat guna dapat dibekalkan kepada calon peserta KKN, sehingga mereka akan memiliki "be- kal" yang cukup ketika di- Dari pengamatan, mere- ka ini datang tanpa memba- wa keluarganya. Di antara mereka ada kebiasaan, da- tang ke kota mengumpulkan uang selama beberapa bu- lan, kemudian dibawa pu- lang ke kampung. Contoh sifat musiman ini misalnya, pada saat setelah musim tanam padi di kampung/desa mereka datang ke kota, dan setelah panen mereka pu- lang lagi ke kampung de- ngan membawa uang untuk keluarga. Karena mereka ini pen- datang musiman tentu me- reka memerlukan pula tem- pat untuk menginap. Bukan tempat tinggal, karena yang mereka butuhkan benar- benar hanyalah tenpat me- nginap untuk beristrirahat memulihkan tenaga untuk bekerja lagi pada keesokan harinya. Tempat yang me- uang untuk disebar di desa. Sehingga ada yang meng- gunakan indikator keber- hasilan KKN dari besarnya dana yang digunakan untuk melaksanakan program yang diajukan oleh desa. Program ini biasanya beru- pa program fisik dulu, baru kemudian program yang si- fatnya non fisik. Jika peser- ta KKN tidak dapat memba- wa uang "yang banyak", ma- ka dianggap yang bersang- kutan kurang berhasil. Pa- dahal mahasiswa dan alma- maternya sendiri "tidak membawa uang", karena memang tujuan KKN bukan memberi uang tapi mem- bawa dan menerapkan/men- transfer ilmu. Peserta KKN hanya sekedar menolong dan membantu memberikan motivasi/dorongan serta pembaharuan masyarakat agar lebih giat dalam proses pembangunan ekonomi di pedesaan. Memang, di lain pihak kalau tidak ada uang yang bisa "diciptakan" oleh peserta KKN, niscaya program KKN tidak akan berjalan mulus seperti yang diharapkan. terjunkan di lokasi. Pembe- kalan yang sifatnya ilmu ilmu praktis (terutama bagi mahasiswa dari disiplin ilmu sosial) juga harus banyak diberikan. Setelah program KKN diselesaikan selama lebih kurang 2-3 bulan, masyara- kat yang ditinggalkan diha- rapkan dapat merubah si- Akibatnya, peserta KKN dari berbagai unit pergi kesana kemari mencari dana demi program yang akan dijalankan bersama-sama Ketika akan terjun di kancah bekal terlalu sering digunakan kap dan perilaku sesuai apa desa yang ditempatinya. "beberapa" ilmu praktis, ajang KKN. Dari kenyataan sederhana dan mudah dite- itu yang telah dipelajari bersa- ma-sama dengan mahasiswa KKN, tentu saja sikap dan perilaku yang positif saja, Setelah selesainya KKN mestinya masyarakat lebih termotivasi lagi untuk membangun desanya guna mencapai tujuan pemba- ngunan nasional. Ini akan berjalan terus jika program KKN yang ada berkesinam- bungan antara KKN yang datang terdahulu dengan KKN yang datang kemudi- an. Dengan demikian KKN yang datang kemudian se- baiknya meneruskan pro- gram terdahulu. Bagi peserta yang orang tuanya terbilang kaya atau mungkin pejabat, biasanya tidak tega melihat anaknya "gagal" dalam menjalankan KKN. Mereka akan segera membantu baik dalam ben- tuk pemberian uang mau- pun "surat sakti" untuk memperoleh dana. terlihat kesan bahwa penyelenggaraan KKN di beberapa desa sudah meng- alami kejenuhan, walaupun ini hanya dugaan kasar saja. Tapi mungkin juga penem- patan lokasi KKN yang ku- rang tepat, mengingat penunjukkan lokasi KKN biasanya sudah ditentukan oleh pemerintah setempat. Ini terbukti ada beberapa desa yang sudah digunakan sebagai tempat KKN berkali- kali bahkan mungkin tiap semester. Namun demikian masih tetap dijadikan lokasi KKN juga, sehingga daerah tersebut merasa jenuh. Selain itu, peserta KKN hendaknya juga dapat mem- bantu ikut "mensosialisasi- kan" program-program pe- merintah yang sedang dija- lankan. Misalnya saja me- ngenai program Keluarga Berencana, lingkungan hi- dup. rapkan di pedesaan, maka KKN diharapkan lancar. Selama ini, kebanyakan pembekalan yang diberikan kepada peserta KKN belum cukup mengena, sehingga begitu mahasiswa terjun di "gelanggang" KKN, selama beberapa hari mereka ma- sih "pusing" bertanya apa yang akan dikerjakan dan bagaimana mengerjakan- nya. Peserta KKN sebagai penggerak dan motivator pembangunan di pedesaan dituntut untuk mengem- bangkan sumberdaya yang ada di pedesaan sesuai de- ngan kemampuan yang ada. Untuk itu pembekalan bagi mahasiswa KKN dila- yang kukan oleh Perguruan Ting- gi hendaknya lebih banyak terfokus pada ilmu-ilmu praktis yang langsung da- pat diterapkan di pedesaan, sehingga pelaksanaan KKN dapat tercapai sesuai deng- an tujuan yang ditetapkan dalam mendukung pro- gram pembangunan di pe- desaan. an satu menitpun. Ganggu- an atau istilah di Perumka sebagai rintangan jalan di perjalanan memang tidak ada, meski satu dua kali kereta sempat berhenti atau HARIAN EKONOMI NERACA H terhenti di luar stasiun. Tapi yang jelas, KA Senja Utama tersebut sampai di stasiun Jatinegara pukul 02.14 dini hari. Pada awal- nya kami kaget karena di pe- lataran (emplamenent) sta- siun tersebut banyak sekali orang-orang yang duduk da- lam keadaan kantuk. Dalam hati kami mungkin Perumka menyediakan tambahan ke- reta baru untuk pemberang katan pada dini hari. yang membawa sepeda, dan menjadi salah satu unsur di waktu tidur "parkir" di subsidi silang. Cara ini bah- sebelahnya demi keamanan. kan akan melengkapi kon- Untuk efisiensi ruang, tem- sep pembangunan pemukim- pat tidur bisa dibuat susun. an terpadu, di mana dalam satu lokasi dibangun bersa- ma-sama rumah bagi golong- an masyarakat berpengha- Dengan perhitungan seder- hana maka untuk dua orang (termasuk celah kosong an- tar tempat tidur), apabila silan tinggi maupun rendah. Usul kami ini amat ter- kait dengan masalah waktu dekat ini yaitu menjelang lebaran yang biasanya ma- salah angkutan KA akan Sesuai jadwal KA me- selalu menjadi fokus perha- mang berangkat on time, tian dan dambaan bagi ma- artinya tak terjadi kelambat-syarakat yang ingin mudik untuk berlebaran. Konsep Pondok Boro Konsep pondok boro ada- lah alternatif strategis yang kita lihat sangat perlu dili- rik. Dengan biaya antara Rp.100 sampai dengan Rp.400 semalam para pen- duduk musiman bisa mengi- nap dengan fasilitas seada- nya. Bisa di atas lantai de- ngan tikar, atau ċitas di- pan tanpa kasur, ersama- sama dalam satu ruangan besar. Barangkali sebaga istilah boro dan pondok boro Kalau dilihat kemampu- hanya ada di Jawa Tengah an mahasiswa orang per khususnya di Semarang orang tentu tidak bisa me- Tapi keadaan semacam ini nyewa satu unit rumah pada ada di setiap kota besar. rumah susun. Namun de- Namanya bisa berbeda dari ngan pola pemondokan, satu daerah ke daerah yang maka beberapa orang maha- lain. Namun untuk memu- siswa dapat menyewa bersa- dahkan, kita sebut saja pon- ma satu unit rumah pada dok boro dengan tidak mem- rumah susun. bedakan tempat dan daerah. Pada pondok boro, fasili- tas untuk satu orang hanya- lah sebuah tempat tidur dan Tampaknya bukan hal almari kecil untuk pakaian yang mustahil apabila penye- dan barang-barangnya. diaan fasilitas pola pondok Kadang-kadang ada juga boro dapat dimanfaatkan Ekonomi. Ternyata mereka itu ada- lah penumpang yang baru saja turun dari KA (kami ku rang jelas KA yang mana) dan menunggu fajar atau pagi hari untuk sampai pada rumah (tujuannya) yang ter- akhir. tuk keluarga) diubah fungsi- daya tampungnya kira-kira nya menjadi pondok boro dapat kita gambarkan de- ngan tipe-tipe besar rumah. Sebuah rumah D15 akan bisa menampung 8 orang penduduk musiman; D.21 bisa menampung 12 orang; D.30 bisa menampung 16 orang; D.36 bisa menam- pung 20 orang; D.54 bisa me- nampung 30 orang; D.70 bisa menampung 40 De- ngan perkiraan occupancy rate 75 persen dan harga sewa Rp.200, maka dapat ditarik sewa setiap bulan Rp.36.000 untuk D.15; Rp.54.000 untuk D.21; Rp.72.000 untuk D.20; Rp.90.000 untuk D.36; Rp.135.000 untuk D.54; Rp.180.000 untuk D.70. Dengan angka-angka ter- sebut jelaslah sudah peran- an pondok boro sebagai po- tensi subsidi silang. Suatu hal yang menarik di sini adalah subsidi silang tidak datang dari yang mampu kepada yang kurang mam- pu, tetapi cukup unik, kare- na si miskin mensubsidi si melarat. Keuntungan ini bagi pihak Perumnas de- ngan pola pondok boro ini adalah bahwa mereka ber- status menyewa, bukan memiliki. Sejalan dengan pola pemikiran ini, maka bisa dimengerti kalau terjadi suatu kasus bahwa salah satu lokasi rumah susun yang telah selesai dibangun dan kurang peminat ternya- ta kemudian diubah fungsi- nya menjadi asrama maha- Siswa. Kenyataan lain yang muncul, peserta KKN ku- rang memahami permasa- lahan yang mungkin akan timbul di desa. Mereka me- nganggap keadaan di desa sama seperti di kota, baik dilihat dari sosiologinya maupun daya pikirnya. Anggapan yang keliru ini sering menyebabkan bentur- an-benturan antara masya- rakat dan mahasiswa KKN. Penyesuaian diri dengan lingkungan memang bukan pekerjaan yang sulit. Na- mun karena latar belakang peserta yang berbeda baik sosial ekonomi, kemampu- an berorganisasi maupun disiplin ilmunya maka ka- dang menjadi hambatan yang berarti dalam pelaksa- naan KKN. Peserta yang biasa hidup mewah kadang merasa "sulit" kalau harus hidup di desa yang mungkin serba terbatas fasilitasnya. kultas Ekonomi Ull Yog- rugikan bila sampai harus mendapatkan kondisi seper- Demikian pula peserta yang yakarta. Oleh: Drs. D. Agus Harjito Penulis adalah Dosen Fa- ti yang kami sebutkan di- Referensi Pola Pemukiman Terpadu. SU R A T PEMBA C A atas. Redaksi hanya akan memuat surat yang dilengkapi identitas diri atau foto copy KTP hingga kini tetap terpasang Perlu Perubahan tanda garis-garis putih lulus KA Senja Utama untuk jalur bus kota. dari Yogyakarta Kami yakin masyarakat akan lebih senang berang- kat dari stasiun awal dua-ti- ga jam lebih lambat ketim- bang harus nongkong dua ti- ga jam di stasiun Jatinegara dalam kondisi badan lelah sekali. yang silan tinggi yang memerlu- sumur, pengasuh anak, dan kan sopir, pembantu, tukang sebagainya umpamanya, bisa mencari orang yang bertempat tinggal di daerah dekat tempat tinggal mere- ka. Disamping itu kami mo- hon kiranya perlengkapan dalam KA (pelayanan dalam KA) lebih diperhatikan. Ja- ngan hanya mengejar keun- tungan menaikan tarip saja tetapi masalah pelayanan kurang diperhatikan,. Mi- salnya KA Senja Utama yang kami naiki tersebut. Air di WC tidak ada, WC- nya bau pesing dan jorok sehingga membuat penum- pang pusing. Kalau dengan alasan mungkin ada penum- pang lain yang kurang disip- lin membersihkannya sesu- dah buang air, seyogyanya petugas Perumka sering "kontrol" sehingga kenya- manan dan kepuasan penum- pang dapat terjamin. Demikian usul kami, dan maaf kalau ada hal-hal yang kurang mengenakkan semua Sebaliknya, yang berpeng- hasilan rendah bisa mencari kerja (atau kerja tambahan) pada yang berpenghaslan tinggi. Berangkali malahan Mereka mengambil kepu- tusan demikian tentu saja demi keamanan dan kesela- matan di perjalanan meng- ingat suasana kota Jakarta di pagi hari sangat mempri- hatinkan, terlebih kondisi pihak. mereka dalam keadaan ca- pai/lelah. annya untuk menyisihkan sebagian persil di dalam suatu lingkungan yang akan dibangun, untuk dijadikan pondok boro. Seberapa besar. persentase atau rasio dae- rah ini terhadap lingkungan secara keseluruhan tentu saja bervariasi dari satu lokasi ke lokasi yang lain. Demikian juga pada satu lingkungan rumah susun misalnya dapat disisihkan salah satu blok untuk pon- dok boro atau bisa juga pada salah satu lantai pada setiap blok. Dengan datangnya KA Senja Utama tersebut ber- arti jumlah orang yang menunggu fajar di stasiun Saran untuk tersebut akan bertambah DLLAJR DKI Jakarta lagi dan kami kurang tahu kondisi itu akan bertambah atau berkurang sebelum fa- jar medatang. Bertitik tolak dari keada- an demikian, kami terpikir bahwa awal ko.disi tersebut karena kereta api berangkat- nya dari stasiun awal terlalu awal kalau tidak disebutkan terlalu sore. Apabila dipilih alternatif salah satu lantai pada setiap blok, maka hendaknya ditempatkan pada lantai paling atas. Mengingat penghuni rumah susun ber- kencenderungan lebih se- nang tinggal di lantai bawah. Sedang para boro, karena cuma butuh tempat untuk menginap, bukan untuk berkeluarga dan mereka hanya membutuhkan tempat itu pada malam hari, maka untuk tinggal di lantai tera- tas bukanlah hal yang terla- lu dipersoalkan.Konsepsi ini adalah sekadar ungkapan pemikiran kita yang berang- kalimasih membutuhkan pe- nyempurnaan. Untuk melengkapi atau memberi referensi penang- gulangan masalah kewisma- an penduduk musiman per- kotaan, konsepsi ini kita harapkan dapat bermanfaat bagi pihak terkait untuk di- kembangkan di kota besar, khususnya Jakarta. Oleh : Chairiyah, SH. Penulis adalah Pengamat masalah Hukum dan Sosial Sayangnya terkadang pa- da jalur yang tadinya untuk bus kota terdapat kekosong- an kendaraan tapi karena ada marka harus putih yang memanjang dan tidak ter- Kami khawatir oknum- putus itu, kami para pengen- oknum yang tak bertanggung dara mobil takut masuk ke jawab akan memanfaatkan jalur tersebut, takut kena ksempatan ini dengan mela- tilang petu Polantas. kukan hal-hal yang tidak diinginkan, sehingga yang rugi dan menjadi korban adalah masyarakat lagi.' Karena menurut ketentu- an yang berlaku siapa me- lintas garis putih tanpa pu- tus berarti melanggar rambu lalu lintas, dus bi-sa ditilang petugas Polantas. Bila demikian, kami akan terkena denda berat dan sebagaimya. Itu artinya ada ancaman bagi para sopir atau pengen- dara mobil yang melintasi garis lurus putih tak terpu- tus tersebut. Tapi sekarang ini, tanda tersebut tidak ber- laku lagi di jalan Thamrin dan jalan Jendral Sudirman.. Nah, kalau begitu meng- apa tidak dihapus saja, Se- bab kalau tidak dihapuskan, berarti akan membingung- kan menunjukkan tidak ada- nya ketegasan dalam mene- rapkan ketentuan dan pe- raturan. Patut dipikirkan suatu ketentuan yang tetap dipertahankan padahal ti- dak lagi berlaku menurut pe- raturan niscaya akan me- nimbulkan kerancuan dalam penerapan hukum. Secara Soegito Hadiprodjo psikologis hal itu akan me Wates, Kulon Progo nimbulkan kesan negatif, be- Yogyakarta tapa Pemerintah kita tidak tegas menerapkan peraturan hukum yang berlaku. Atau Pemda DKI Jakarta dan Polantas Metro Jaya ju- Sejak jalur bus kota di ga masih coaba-coba me- Jalan Thamrin dan jalan ngembalikan rute bus kota Jendral Sudirman di kemba- di kedua jalan protokol, ter- likan ke jalur lambat awal sebut itu ke jalur lambat. pada bulan lalu, seharusnya Yang berarti sewaktu-wak- para petugas Pemda DKI tu dalam masa dekat ini rute Jakarta (DLLAJR-red) dan bus kota tersebut tetap akan Polantas Metro Jaya juga menggunakan jalur cepat membenahi randa rambu- lagi. rambu lalu lintas yang ada. Terus terang usul saya ini saya anggap penting bagi Karena itu melalui rubrik ini kami mengimbau kepada Melalui rubrik ini kami mohon ketegasan pihak apa- rat berwenang terhadap ma Direksi Perumka untuk kami para pemakai jalan, salah ini. Garis lurus putih mempertimbangkan kemba- sebab rambu-rambu jalan tebal itu memang masih li jadwal pemberangkatan yang tidak tegas bisa mem- suatu kerata api agar ma- bingungkan para pengemu- diperlukan, syarakat jangan terlalu di- di kendaraan bermotor, sebagai jebakan saja. khususnya pengemudi mobil. atau sekedar Di tengah kedua jalan protokol ibukota Jakarta itu Garis itu terang dan te- bal, satu-satunya tanda yang hilang hanyalah tulisan khusus bus kota yang diser- tai tanda panah. Dengan marka jalan demikian ber- arti kendaraan lain selain bus kota dilarang masuk ke lajur tersebut. Rusman M Chaniago Jalan Veteran no. 21 Jakarta 10110 E J n S n d b S k S G B Р
