Tipe: Koran
Tanggal: 1993-03-10
Halaman: 09
Konten
HARIAN EKONOMI NERACA 10 Maret 1993 Rabu PA R P O ST E L T RA N Daerah Segitiga Emas Jakarta Diprioritaskan Dioperasikan Sentral Telepon Toll dan Tandem 160 Ribu CCT * Jakarta, NERACA ~ PT Telkom mulai mengopera- dukung sarana penunjang telepon lokal yang telah di- sikan sentral telepon tandem dan sentral telepon jaringan kabel tersebut, akan lain seperti transmisi dan toll, menyusul upaya mengatasi hambatan sambun- menambah kapasitas ter- pasang satuan sambungan telepon di Jakarta yang akhir gan telepon yang diakibatkan beban sentral dan jar- Pelita V ini akan mencapai ingan yang overloading. sekitar 1 juta Satuan Sambungan Telepon (SST). Sentral lokal yang di- resmikan itu terdiri sentral telepon otomat (STO) Ke- mayoran dan STO Cibubur keduanya merupakan hasil pembangunan baru dengan kapasitas masing-masing 1.000 SST dan 2.000 SST. STO Jatinegara II yang merupakan perluasan sen- tral sebesar 15 ribu satuan sambungan telepon. Ketiga sentral ini menelan dana US$ 3.973.778, 00, DM 1.072.808.00, DFL 169.590.00 serta dana pen- damping Rp 5.919.265.- 414.28. Sebanyak enam sentral tandem dan satu sentral toll masing-masing berkapasitas 130 ribu sirkit (cct) dan 30 ribu cct, kemarin, di Jakarta diresmikan Menparpostel Soesilo Soedarman. Pada kesempatan itu juga diresmikan tiga sentral lo- kal dengan kapasitas 18 ribu satuan sambungan telepon (SST). Sambungan telepon baru itu menurut rencana akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan di kawasan superblock dan kawasan Kota Baru Kemayoran. Sentral tandem dan toll yang secara keseluruhan menelan dana investasi se- besar US$ 24.311.781.00, DFL 1.147.590.00 dan dana pendamping Rp 661.800.000 itu sebagai jawaban tekno- logi telekomunikasi yang menghendaki sistem komu- nikasi serba cepat. Kawasan bisnis hight rise building dan perkantoran pemerintah sepanjang Ke- bayoran Baru -Gatot Sub- roto-Kuningan-Supratman- Thamrin-Hayam Wuruk hingga kawasan Jakarta Kota akan mendapat priori- tas sambungan telepon be- bas hambatan (toll) tersebut. Secara bertahap pengalih- an sambungan telepon dari sentral telepon biasa ke sen- tral telepon toll telah di- lakukan awal tahun lalu, dan Maret tahun ini fasilitas tersebut sudah dapat me- PU K Surabaya, NERACA Pembangunan per- mukiman berskala besar Kota Baru Driyorejo (KBD), Gresik, Jawa Timur (Jatim), sedikitnya menelan investasi Rp 300 miliar. Namun, da- lam pelaksanaanya me- nemui berbagai kendala, salah satunya belum tersedia mekanisme pendanaan. Demikian hasil pembi- caraan awal pada "Loka- karya Pembangunan Per- mukiman Berskala Besar Proyek Driyorejo" yang ber- langsung dua hari di Sura- baya, kemarin. Lokakarya menampilkan pembicara dari Departemen PU, Perum Perumnas, Bappeda dan ins- tansi terkait. Pembangunan KBD yang merupakan langkah strate- gis yang dilakukan Perum- nas ini mendapat dukungan Pemerintah Daerah Jatim. Karenanya, Gubernur Jatim Soelarso percaya sepenuh nya kepada Perumnas seba- gai koordinator pelaksana- an pembangunan yang nanti- Sementara itu, keenam sentral tandem yang dipas- ang di lima wilayah kota dua diantaranya dipusatkan di sentral telepon Gambir dan Cempaka Putih Jakarta Pusat itu sekaligus sebagai langkah pembenahan se- luruh jaringan kabel telepon di Jakarta dan sekitarnya. Melalui sistem tandemi- sasi sambungan telepon an- tar sentral lokal dan sentral trunking akan lebih efisien, karena kini sudah tertata lewat pola manajemen jaringan kabel modern. Menparpostel Soesilo Soedaraman pada kesem- patan itu menyoroti ma- salah mutu pelayanan yang harus menjadi prioritas perhatian jajaran PT Telkom. menuhi kebutuhan kon- sumen. Depparpostel telah meng- gariskan kebijaksanaan di bidang telekomunikasi bah- wa pelayanan fasilitas itu harus lebih luas lagi men- jangkau masyarakat, se- hingga mampu menghapus anggapan selama ini fasili- tas telepon masih menjadi bottleneck' pembangunan. Dalam lima tahun ini Indonesia berhasil mem- sekitar bangun 360 ribuSatuan sambungan telepon per tahun atau hampir enam kali lipat bila dibanding selama Pelita IV. Keberadaan sentral tele- pon tandem, toll dan sentral ONS T R Jakarta,NERACA Jalan tol Tangerang- Merak (Tamer) tahap I pada seksi II, pada ruas Balaraja Barat Ciujung sepanjang 20,8 km dioperasikan mulai besok (Kamis, 11/3). Pengop- erasian ini sesuai dengan Keppres No.24 tahun 1993 yang dikeluarkan pada 27 Februari 1993. Peresmian pengopera- siannya akan dilaksanakan pada Kamis (11/3) pukul 14.00. Karenanya, mulai pukul 14.00 sampai dengan pukul 18.00 jalan tersebut ditutup untuk lalu lintas umum. Jalan dibuka kem- bali pukul 18.00, sekaligus mulai diberlakukan tarif tolnya. Pengembangan kota baru di Gresik ke arah pem- bangunan permukiman ska- la besar di wilayah metro- politan Surabaya, diperkira- kan membawa dampak cu- kup luas terhadap terjadi- nya perubahan sosial, eko- nomi dan fisik di kawasan tersebut - khususnya pe- rubahan dari masyarakat pedesaan menuju suatu masyarakat perkotaan. "Driyorejo nantinya di- kemas jadi model kota per- contohan. Bila hal ini ber- hasil, akan dijadikan model nasional yang akan dikem- bangkan di daerah lain," ungkap Dr.Ir.Sujana Royat, dari Departemen PU di Na- tour Simpang Surabaya kepada Neraca. Rp 145 Miliar untuk Rumah 20.000 Unit Direktur Utama (Dirut) PT Marga Mandalasakti (MMS) - investor jalan tol tersebut-Idris Ranadipura menjelaskan kepada warta- wan di jakarta, Selasa kemarin (9/3), dengan dio- perasikannya tol Tamer tahap I seksi II ini, waktu tempuh dari Jakarta-Merak atau sebaliknya dapat dihe- mat sekitar 1,5 jam. Kalau sebelumnya, melalui jalan contor, actu Dia mengakui, lamanya S P Sementara untuk sentral tandem atau sentral transit yang berfungsi menggabung- kan beberapa sentral lokal masing-masing dibangun di Gambir berkapasitas 320 ribu sirkit, Cempaka Putih 15 ribu sirkit, Slipi 20 ribu sirkit, Kota 20 ribu sirkit, Kebayoran 30 ribu sirkit dan Jatinegara 25 ribu sirkit. Satu sentral toll dibangun di Gambir dengan kapasitas 30 ribu sirkit. UK S | Belum Tersedia Mekanisme Pendanaan untuk Proyek Kota Baru Driyorejo nya merangkul BUMN realisasi pembangunan KBD (Badan Usaha Milik Nega- karena terbentur berbagai ra) dan swasta anggota REI kendala, baik internal mau- (Real Estate Indonesia) Ja- pun eksternal. Sujana mem- tim untuk menjadi pemegang beri pemecahan hal di atas saham. dapat teratasi bila ada ke- terpaduan. Tamer Tahap I ini terdiri atas 2 seksi. Seksi I pada ruas Tangerang Barat - Balaraja Timur sepanjang 10,25 km telah dioperasikan mulai 13 Juli 1992 lalu. Sedangkan ruas Balaraja Timur Balaraja Barat sepanjang 3,15 km telah dimanfaatkan sebagai pintu masuk/keluar jalan tol Balaraja - Jakarta sejak 19 Oktober 1992. Seluruh sentral itu menggunakan teknologi digital yang terdiri tipe SESS buatan Amerika Serikat dan tipe EWSD buatan PT INTI. Tampak hadir pada acara itu Direktur Utama PT Telkom Setyanto P. Santosa dan beberapa direksi lain, pejabat Kantor Wilayah (Kanwil) V De-parpostel serta Witel IV Jakarta. Seksi II adalah ruas Balaraja Barat - Ciujung sepanjang 20,8 km. Peker- jaan konstruksi dan berbagai sarana lainnya sudah diram- pungkan pada akhir Febru- ari lalu. Ini merupakan penghematan waktu 5 bulan (15). tempuh rata-rata mencapai Tamer Tahap II sekitar 3,5 jam. Dengan Rp 235 Miliar mengambil jalan tol bisa ditempuh dengan 2 jam saja. Dijelaskan, dengan pen- goperasian seksi II ini ber- arti tol Tamer tahap I den gan total panjang 34 km sudah rampung seluruhnya. Dengan demikian, total panjang tol dari Jakarta sampai Ciujung 60 km. Si- sanya, Ciujung - Merak ber- jarak 43 km. Pembangunan KBD per- lu dipadukan dengan ren- cana pengembangan kota Surabaya dan sekitarnya. Dan tak kalah pentingnya rah (Kabupaten Gresik dan Kotamadya Surabaya-Red) agar memadukan rencana pengembangan serta me- miliki suatu konsensus dan "Untuk penyelesaian Tamer Tahap I ini kami menghabiskan dana Rp 210 miliar," ungkap Idris. Arti- nya, terjadi penghematan sekitar Rp 30 miliar, karena proyeksi semula diperkira- kan akan menghabiskan da- na investasi Rp 240 miliar. O R T A S I Penghematan berhasil dicapai karena pekerjaan dirampungkan lebih cepat 5 bulan dari jadwal semula. "Berkat kerja keras semua unsur yang terlibat dalam pembangunan tol ini dan lancarnya koordinasi, kami berhasil menyelesaikan pek- erjaan jauh lebih cepat," ujar Idris. Antara Profesional dan Proporsional kan Manajer dinas Telepon Umum J.Sihombing BE. Pada prakteknya tempat yang telah disediakan ter- gantung dari bagaimana pintar-pintarnya Petugas telepon umum untuk meng- aturnya, sepintas, perletak- an pesawat ini tidak banyak pengaruhnya terhadap soal teknik, tetapi buat pelayan- an kepada masyarakat/pe- makai telepon umum akan nampak berbeda, khususnya kemudahan menjangkau dan kenyamanannya. Bagai- mana orang bisa tahun bila telepon umum terpasang. ditempat yang tidak tepat atau tersembunyi dari peng- lihatan. Dan mana mungkin dapat berbicara leluasa bila pembicaraan didengar orang lain yang lalu lalang disitu. Itulah sepenggal per- masalahan, dari bermacam permasalahan yang akan muncul dalam penanganan pengelolaan telepon umum. Dapat dikata pemenuhan pesawat telepon umum di- jalanan ini, jauh lebih rumit dibanding telepon biasa. Menyinggung Tamer Tahap II pada ruas Ciujung- Merak sepanjang 43 km, Idris mengatakan akan menelan dana investasi Rp 235 miliar. Ketika permintaan Te- lepon Umum ditayangkan oleh sebagian Masyarakat melalui surat kabar, tidak banyak yang mengetahui betapa responsifnya Petu- gas Telepon Umum meng- upayakan pemenuhan pemasangannya. Dengan kata lain tidak menyia- nyiakan adanya peluang. Boleh jadi itu adalah su- dah sewajarnya karena memang sudah menjadi bagian dari tugas Ünit Pengelola Telepon Umum. Tetapi tidak demikian hal- nya seandainya memiliki kembali bahwa keberada- an fasilitas telekomunikasi merupakan suatu rangkai- an berbagai elemen yang sering disebut sistem. Sumber dana sedang dine- gosiasikan dengan lembaga keuangan luar negeri. "Kami terus melakukan pembi- caraan," katanya, tanpa mau menyebut lembaga keuan- gan dimaksud. Namun, dia Terbukti hanya untuk menyatakan suatu tempat bisa tidaknya dipasang fasilitas telepon umum, diperlukan cukup waktu untuk meniti rangkaian mulai soal mendapatkan penentuan teknis sentral, kondisi jaringan kabel, kesiapan logistik, ijin penempatan lokasi, catu- an daya listrik (untuk TUK) maupun analisa pendapatan dan keaman- an lingkungan. Biasanya secara normal, proses sampai telepon umum ter- sebut berfungsi paling ti- dak dibutuhkan waktu s- elama 10 hari. Rangkaian yang panjang tadi setidak- tidaknya mensyaratkan untuk terlebih dulu dipe- nuhi secara akurat. Terlewati salah satu saja, tak mustahil yang muncul ucapan terima kasih Masyarakat melain- kan citra buruk pelayanan. Seperti pernah terdengar tentang telepon umum "terpasang" tetapi belum dapat segera difungsikan. Pemasangan telepon umum di suatu tempat tertentu yang menurut pertimbangan cukup strategis sebagaimana fungsinya sarana komunikasi untuk umum, selalu dipengaruhi oleh banyak hal diantaranya segi catunya, tempat per- letakan pesawatnya atau- pun persetujuan pihak pihak yang bersangkutan. Masih beruntung masalah perijinan pengaruhnya ti- dak dominan atau tidak seprinsip pekerjaan jaring- an. Setiap permohonan ijin pada umumnya dapat di- layani seperti yang ditutur- komitmen bahwa tujuan membangun kawasan KBD untuk membendung "luber- an" urbanisasi, sehingga kehadirannya tidak saja sebagai tempat penampung an penduduk, melainkan tempat mereka mencari penghasilan. Menyinggung pengu- rangan cost, Sujana memberi beberapa alternatif. Per- tama, penduduk yang menjual lahannya diberikan hak atau menempati ba- ngunan usaha sektor infor- mal. Kedua, masyarakat Dalam catatan tim ter- bertindak sebagai pemegang padu Perum Perumnas, PU saham seperti yang berhasil dan instansi terkait, dari dilakukan Perancis dan 1000 hektar lahan yang negara-negara lain.(Eko) dimiliki, hanya 820 hektar dapat dimanfaatkan pem- bangunan prasarana mau- pun sarana, permukiman beserta fasilitas umum. Sisa- nya, 180 hektar, merupakan masih harus dikonservasi. tanah bertegangan besar dan Dari area produktif un- dikitnya menelan dana Rp tuk proyek Dwiyorejo, se 120 miliar untuk memper- siapkan sarana maupun prasarana yang dibutuhkan miliar lebih untuk mem- bangun permukiman dengan sekitar 20.000 unit rumah. Seorang petugas dari PT Telkom sedang memasang sambungan telepon umum baru di sebuah ruangan MPŘ/DPR guna menyukseskan Sidang Umum MPR 1993. (Ist) existing sebanyak 3.600 sstu terdiri dari TUC 3.017 sstuc dan TUK 583 sstuk pada tahun 1992. Harus ditambah lagi dengan target TUC 1.750 sstue dan TUK 500 sstuk, sehingga akhir tahun 1993 jumlah telepon umum yang tersebar di Kandatel Jakarta Barat diharapkan menjadi sebanyak 5.850 sstu atau sama dengan 25% dari jumlah telepon umum di seluruh Jakarta. Jumlah ini bagi masyarakat Jakarta mungkin dipandang masih belum mencakup kebutuhan, bila dikaitkan dengan luasnya wilayah dan tingkat kesibukan serta kemacetan lalu lintas Ibu Kota, dalam artian tersedianya kemuda- han sarana informasi dan ko- munikasi. Adalah satu tan- tangan untuk memperkecil kesalahan pemilihan lokasi telepon umum sekaligus menekan tindakan realokasi. Pelayanan VVIP Tidak mudah memang tetapi mau tidak mau harus dipersiapkan dengan matang guna merealisasi terget ta- Sedangkan bagi perusa- haan sangat besar dalam me- nyeimbangkan antara "supply dan Demand". Pelanggan telepon tidak dipungkiri itu dapat terwujud melalui kemung- ki untuk mengulang sukses Kemampuan yang dimili- kinan peningkatan jumlah telepon umum untuk di- pendapatan tahun 1992 panggil (PTUD). Sementara itu di Jakarta tetap ada, konsepnya yang terpenting sekali adalah Barat baru ada 10 PTUD melipatkan kualitas pemeli- yang tersebar di Rumah haraan dan perawatan Sakit dan Hotel. Kebijakan terhadap fungsi telepon umum. Sebab masalah ini yang menetapkan jumlah telepon umum 3% dari masih menjadi ujian yang kapasitas sentral menyirat- jaringan dari masing-masing porsinya tidak gampang kan bahwa perkembangan- sereal. Kemungkinan antisi- diselesaikan, banyak faktor nya patut diperhitungkan. pasi dengan "membalik situ- yang men-dasar yang Dari Laporan Dinas Telepon asi melalui pendekatan ke- sungguh pelik sejalan de- Umum tercatat jumlah nyataan bahwa penermaan ngan perkem-bangan tek- hun 1993 ini. J. Sihombing BE yang bertanggung jawab untuk itu menuturkan "ka- lau persiapan logistik pesa- wat dan consul terutama untuk triwulan I tidak ada masalah yang dikhawatirkan hanya masalah data teknis. Sepertinya kekhawatiran ini cukup beralasan sebab laksanaan survey lapangan yang senantiasa didasarkan atas informasi catuan Pelanggan VVIP Dinas Telepon Umum sebagai unit yang diserahi mengurus tentu sangat pa- han akan kondisinya dan sudah pasti "tahu banyak cara mengantisipasi tan- Secara keseluruhan, menurut Idris, Tamer Tahap I memiliki 3 buah simpang susun, 3 tol plaza, 9 jem- batan, 14 overpass, 4 jem- batan penyeberangan, 19 box drainase, 6 box penyeberan- gan, 186 pipa gorong-gorong drainase, 6 box underpass, dan 1 portal culvert. Jalan ini memiliki lebar 2x2x2x3,6 meter, atau ter- diri atas 2 jalur, dengan masing-masing jalur mem- iliki dua lajur. Lebar median di antara dua jalur itu 5 meter. Me- dian ini ditanami pepohonan hijau diselingi taman. Tolini juga dileng-kapi bahu jalan, masing-ma-sing 3 meter bahuluar dan 1,5 meter bahu dalam. tangan yang ada. Mengingat telah terlanjur fasilitas ini danggap sebagai "Very very Important Person" dan memasukannya dalam kata- gori Pelanggan Blue Chup. Apapun itu merupakan ke- harusan dan tetap diyakini sebab sudah dimengerti bahwa sarana ini cukup penting buat masyarakat terutama membantu untuk mempercepat informasi dan mempendek jarak. Jakarta, NERACA Bendung Anai di Ka- bupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar), yang dibangun sejak tahun anggaran 1975/1976 meru- pakan bendung bronjong, Setiap tahun selalu jebol diterjang banjir. Biaya per- baikan mencapai Rp 25 juta Tol Balaraja Barat-Ciujung Dioperasikan Kapasitas Produksi PDAM Yogya Sebanyak 734 Liter Per Detik per tahun. Kepala Sub Dinas Pen- gairan Sumatera Barat di Padang beberapa waktu Ismet,ME mengakui hal ini lalu. Dikatakan, daerah iri- gasi yang ada di Sumbar saat ini berjumlah sekitar 164 daerah irigasi (DI) dan dapat mengairi area persawahan 80.000 hektar (ha). Kesemua DI tersebut masih menggunakan bendung bronjong yang setiap tahun terancam ru- sak akibat banjir. "Bahkan beberapa di antaranya su- dah tidak berfungsi lagi," kata Sabri Zakaria, BIE, Kakanwil PU Sumbar. Meski sejak 1984 Sumbar sudah berhasil surplus pan- gan, namun menurut Sabri, Kanwil PU untuk tahun tera- Bendung Batang Anai Jebol Tiap Tahun Dana Pembangunan Rp 40 Miliar sipnya sudah ada bank luar negeri yang bersedia mem- injamkan dananya. Diketahui, proyek tol Tamer Tahap II ini meru- Yogya,NERACA kapasitas produksi Peru- sahaan Daerah Air Minum pakan salah satu megap- Yogyakarta mencapai 734 (PDAM) Tirtamarta Kodya royek yang terkena penjad- walan kembali oleh tim PKLN (Pinjaman Komersial Luar Negeri). Kini tim PKLN sudah mengizinkan proyek ini dilanjutkan kembali. liter/detik, kata Kepala Bagi an Humas Pemda Kodya Yogyakarta Dra.Soesilowati Perdani. khir Pelita V masih berusaha meningkatkan hasil produksi padi dengan meningkatkan area irigasi teknis. Jika ditinjau dari kapasi tas produksi sebanyak itu, idealnya PDAM Tirtamarta dapat melayani 29.360 pe- langgan. "Padahal, sampai bulan Januari 1993 baru tercatat 22.525 pelanggan," ujar dia. Salah satu contoh pen- ingkatan area irigasi adalah bendung membangun Batang Anai secara perma- nen serta merehabilitasi jar- ingan lama serta mem- bangun jaringan irigasi baru. Pekerjaan konstruksi Bendung Batang Anai yang 13.604 ha tersebut dimulai mempunyai area seluas Januari 1993 dan diharapkan selesai secara keseluruhan pada tahun anggaran 1995/ 1996 mendatang. Dia mengatakan, untuk menambah jumlah pe- langgan pihaknya sedang mengembangkan sistem paket, khususnya bagi go- longan masyarakat berpeng- hasilan rendah. Selain itu, sistem paket tersebut dikhususkan untuk daerah Pelaksanaan pekerjaan dilakukan secara bertahap, yakni untuk tahap pertama dikembangkan area seluas 6.864 ha yang dananya tersedia sebesar Rp 40 miliar bersumber dari dana Bank Pembangunan Asia dan Manila. tiap pesawat telepon umumn perbulannya adalah rata- rata sebesar seratus ribu rupiah terutama dapat di- lakukan, daripada sekian ribu telepon yang tidur (pul- sa nol). Oleh sebab itu survey lokasi dilakukan secermat mungkin yang berorientasi pada besaran pendapatan, pemasangan telepon umum di daerah-daerah potensi perlu prioritas. Lingkup pekerjaan meli- puti pembangunan sebuah bendung permanen dengan panjang 75 meter yang dapat mengairi area persawahan seluas 13.604 ha. Sekalipun hasilnya akan mempunyai konsekuensi penarikan jaringan tamba- han. Apalagi jika melihat tidak sedikit tempat pemu- kiman yang belum terjamah satupun telepon umum. Pertambahan jumlah te- lepon umum, bagaimanapun harus diikuti oleh jumlah recehan logam yang harus masuk. Sesuai data Anggaran Pendapatan Dan Belanja tahun 1993 target pendapat an telah dipasang naik se- besar 100% dari tahun 1992, yaitu untuk TUC sebesar 5 milyar dan TUK sebesar 1,7 milyar ini adalah jumlah yang cukup tinggi dan meruakan ajang "profit centre" Perusahaan yang harus diraih. Selain itu juga dibangun saluran induk sepanjang 7,8 km, saluran sekunder 60 km, saluran pembuang 20,7 km serta jaringan tersier seluas 6.864 ha. Sedangkan untuk tahap kedua, area yang akan dikembangkan 6.740, saat ini masih dalam proses pen- untuk gusulan mendapatkan loan baru. Lingkup pekerjaan tahap beberapa pekerjaan, yakni II direncanakan meliputi pembangunan saluran in- duk sepanjang 17,2 km, sa- luran sekunder 58,7 km, saluran pembuang 152,3 km, jalan akses 9,2 km serta tanggul banjir 13 km. Bila seluruh area baku seluas 13.604 ha tersebut selesai dikembangkan untuk lahan persawahan dan pe- nanaman padi dilakukan secara intensif dengan asumsi 1 ha sawah dapat menghasilkan 5 ton gabah sekali panen, maka produksi beras akan meningkat dari 42.788 ton menjadi 136.040 ton serta palawija 9.524 ton setahun.(38) angsur. Soesilowati mengakui, masih banyak kendala da- Tirtamarta. Di antaranya dia lam mengembangkan PDAM mengambil contoh seperti masih banyak penduduk yang belum menyadari perlu nya air bersih dan sehat, serta adanya keluhan dari masyarakat tentang adanya bau zat kimia chlor pada air PDAM Tirtamarta. "Selain itu, di wilayah Kotamadya Yogyakarta masyarakat memang relatif mudah mendapatkan air bersih atau sumur," katanya. Menyinggung adanya ren- cana kenaikan tarif air mi- num, dia mengatakan PDAM Tirtamarta memang ber- maksud meninjau kembali tarif air minum selama ini. Menurut La Aowu, dari 1,3 juta penduduk Sultra, baru 176.000 lebih atau 13,12% yang telah mendapat pelayanan air bersih. "Ma- sih kecilnya tingkat pe- menuhan kebutuhan air Pada Agustus 1992 usul- bersih disebabkan terbatas- an perubahan tarif air mi- pengembangan, seperti num sudah disampaikan nya sumber air yang me- menuhi syarat untuk dikem- Kecamatan Umbulharjo, kepada Walikotamadya bangkan dengan sistem Tegalrejo dan Mantrijeron. Yogyakarta dan saat ini se- jaringan," katanya. Dia menjelaskan, dengan dang dibahas Badan Peng- Dijelaskan, 80% pen- sistem paket tersebut calon awas PDAM Tirtamarta, duduk bermukim di daerah pelanggan dikenakan biaya katanya tanpa merinci tarif pedesaan. Oleh karena itu, Rp 122.500 per paket untuk air minum saat ini. kebijaksanaan pembangun- an sarana air bersih di Sultra biaya penyambungan yang lebih diarahkan pada pe- pembayarannya bisa dilaku- Jepang Bantu Sultra (RO) an dengan cara memberikan Jepang bantuan satu juta yen lebih kepada Pemda Sulawesi membiayai proyek pengada- Tenggara (Sultra) untuk an sarana nologi. Ukuran hambatan di tahun 1992 adalah cata- tannya nyata dan sesegera mungkin untuk dapat di- temukan jalan, paling ti- dak memperkecilnya. Kalau melihat daftar ke- rusakan tahun 1992 bagai- manapun 40 buah (1,3%) kerusakan dan kehilangan perangkat TUC akibat vandalisme atau ulah ta- ngan jahil adalah perlu perhatian dan lagi se- banyak 31 buah dari 1283 buah telah menimpa TUC yang perawatannya di lakukan oleh 22 Koperasi (KSU). Ditambah lagi yang namanya gangguan "Q" teleum, dimana perhitung- an sangat berbeda dengan Q telepon yang hanya di- hitung dari laporan peng- aduan yang masuk setiap bulannya, sudah tentu menjadísimpul berkurang- nya penerimaan. camatan Lapuko, Andonuhu dan Mowewe. "Ketiga kecamatan terse- but selama ini dikenal sa- ngat rawan air bersih," kata Ketua Bappeda Sultra Drs.H.La Aowu, Selasa, se- raya menambahkan bahwa bantuan serupa juga diberi- kan kepada lima kecamatan di Sulteng dan empat di Sulsel. Dengan rata-rata Q teleum tahun 1992 yang 2,29% atau 82 sstu yang dihitung dari sisa gangguan yang belum dapat diperbaiki tiap bulannya, kiranya tahun 1993 "penekannya" akan menyita konsentrasi. Hal ini tidak lain karena gang- guan telepon umum tidak berdiri sendiri melainkan terkait erat oleh unsur jaringan, sentral dan juga kerusakan pesawatnya, Sehingga semuanya ter- letak kecepatan koordinasi di masing-masing lini. Data prosentasi tersebut menunjukkan rata-rata gangguan pesawat dan vandalisme tiap bulan belum begitu besar yaitu tersisa sekitar 10 buah tiap bulan atau 0,27% dari jumlah telepon umum. Angkaini masih lebih kecil bila dibanding dengan rata- rata gangguan jaringan yang tersisa tiap bulannya sebesar 1,42%. Namun tersebut data tetap menggambarkan bahwa masyarakat dan lingkung- pembinaan terhadap an tentang tata cara dan kepedulian akan keber- adaan telepon umum ma- sih harus terus ditingka- tkan. Setidak-tidaknya dengan meng-efektifkan kembali pera-nan KSU, Patroli Peng-amanan, Posko-posko tak terkecuali kehadiran Pasu-kan Merpati yang sehari- harinya selalu meliput, adalah tetap sebagal motivator. (*) 9 Dirjen Hubdar Panggil PO se Jawa Jakarta,NERACA . Dirjen Perhubungan Da- rat (Hubdar), Soejono dijad- walkan akan bertemu de- ngan pengusaha otomotif (PO) Jawa dan Sumatera membahas kesiapan angkut- an lebaran dan rencana ke- naikan tarif lebaran. Pem- bahasan ini direncanakan akan berlangsung di Jakar- ta, Semarang dan Surabaya. Humas Ditjen Perhubung- an Darat, Drs.JA Barata SH di Jakarta, kemarin, menga- takan rencana pertemuan itu bersifat rutin. Karena setiap menjelang lebaran Dirjen pasti bertemu dengan peng- usaha angkutan agar lebih siap lagi melaksanakan ang- kutan lebaran yang mengacu pada kepuasan penumpang."Dirjen ingin sekali pengusaha puas dan rakyat juga puas atas pe- layanan mereka dengan ta- rif yang terjangkau," ujar Barata. Barata mengatakan, da- lam pembicaraan dengan pengusaha angkutan itu kemungkinan Dirjen juga akan mengisyaratkan ke- naikan tariflebaran (toeslag). Namun kenaikan tarif leba- ran itu masih dalam rencana, jadi belum dipastikan. Semua itu masih dalam rencana. Toeslag mungkin naik, tapi diumumkannya mungkin di atas tanggal 15 Maret ini," ujarnya. Barata mengatakan, un- tuk pengusaha angkutan yang berdomisili di Lam- pung, DKI dan Sumatera Selatan akan bertemu di Jakarta. Sedangkan peng usaha yang berada di Jawa Timur dan Bali kemungkina akan bertemu di Surabaya, begitu juga bagi pengusaha angkutan Jawa Tengah akan bertemu di Semarang Dirjen akan bertemu di tiga tempat. Sifat pertemuan ini bukan brifing tapi untuk mencoba saling memahami posisi masing-masing. Dirjen ingin angkutan lebaran bisa memuaskan rakyat banyak dan pengusaha ingin ada keuntungan. Jadi di sana akan ada titik temu," ujar Barata. Diharapkan, ujar Barata, dalam pertemuan ini tidak akan ada lagi awak bus yang menaikan ongkos bus se enaknya. Sehingga pertemu an ini juga bisa menyadar kan awak bus melalui peng usaha yang ada.(33) ANJUNGAN Jalan Alternatif Lebaran tinggal dua minggu lagi. Kesibukan sudah mulai tampak. Pusat perbelanjaan, grosir, pedagang parsel mulai ramai dikunjungi konsumen. Tidak ke- tinggalan pusat orderdil dan bengkel mobil. Ramai. Lebaran tahun ini diperkirakan arus kendaraan yang mudik naik 10%. Kenaikkan itu sejalan dengan bertam- bahnya jumlah kendaraan pribadi. Lebaran tahun ini mereka akan rayakan di kampung halaman. Menjadi tradisi, merayakan hari raya Idul Fitri terasa lebih afdol bila di kampung halaman. Semua keluarga kumpul. Kesempatan saling bersilaturahmi. Namun, untuk mewujudkan kebutuhan bathin itu berbagai persoalan selalu dijumpai. Yang paling klasik adalah masalah angkutan. Kendaraan umum sukar sekali. Sementara yang ingin berkendaraan pribadi, kemacetan dan rawan kecelakaan selalu menghantui. Bagaimana tidak, untuk keluar jalan tol Cikampek menuju Cirebon saja perjalanan harus ditempuh lebih dari sepuluh jam. Belum lagi ketika memasuki kota Semarang, antrian panjang makin membuat sesak ba- dan. Kemana saja petugas di jalan? Sebelum 10 hari menjelang Lebaran (H+10) Departe- men Perhubungan (Dephub) bersama instansi terkait selalu melakukan berbagai langkah pengamanan. Baik berupa pengamanan jalan maupun berupa himbauan kepada masyarakat agar menghindari ruas jalan yang rawan mancet. Misalnya kepada masyarakat yang menggunakan kendaraan pribadi agar menghindari jalur utama Pantai Utara (Pantura) sepanjang Cikampek, Cirebon, Tegal, Semarang. Di jalur ini selain rawan macet juga sering terjadi kecelakaan. Untuk lebaran tahun ini menggunakan jalan alter- natif itu tetap diberlakukan. Ditjen Bina Marga atas instrukti Menhub telah memperhitungkan arus mudik mencapai puncaknya pada 21 sampai 24 Maret 1993. Untuk pemakai kendaraan pribadi perlu mengambil jalan alternatif. Terhitung 21-25 Maret 1993 ruas jalan mulai Tegal arah ke Barat ditutup untuk semua jenis kendaraan antara lain angkutan penumpang bukan umum dan angkutan barang. Kedua jenis angkutan ini dialihkan arahnya melalui jalur Tegal-Slawi-Ketangguangan- Bantarsari-Cileduk-Kuningan dan seterusnya. Atau Tegal-Slawi-Prupuk-Wangon-Banjar-Ciamis-Tasikma- laya dan seterusnya. Begitu pula untuk lalulintas dari Barat arah Surakarta yang biasanya lewat Semarang- Tegal, dianjurkan agar melalui Yogyakarta-Purworejo- Wangon-Banjar-Ciamis-Tasikmalaya dan seterusnya. Sedangkan dari Cirebon ke Barat (Jakarta) dianjur- kan melalui Cirebon-Kuningan-Ciamis-Tasikmalaya atau Cirebon-Sumedang-Bandung dan seterusnya sehingga dengan pengaturan seperti itu pintu masuk ke Jakarta dari Jawa Barat, Jawa Timur dan Bali hanya melalui dua pintu yakni Slawi-Bantarsari-Wangon. Namun, di kedua pintu itu diperkirakan masih ada kendala yakni belum selesainya jembatan baru di pintu Slawi. Pintu Bantarsari-Wangon diperkirakan akan terjadi macet di tanjakan Ngagreg. Dianjurkan agar agar menggunakan jalan alternatif yakni melalui Malang- bong-Wado-Sumedang-Cileunyi-Toll Panci. Jalan alternatif itu sebagai upaya untuk mengurangi beban jalan Pantura, sehingga diharapkan arus mudik akan lebih lancar. Timbul persoalan, bagaimana dengan disiplin penge- mudi. Apakah mau mengambil jalur alternatif tersebut. Untuk itu tentu diperlukan berbagai persyaratan yakni dibutuhkan kesabaran dan ketrampilan pengemudi. Selain itu satu hal yang sangat penting adalah kondisi kendaraan itu sendiri. Harus benar-benar aman. Karena jalur alternatif yang ditawarkan kondisi alamnya sangat tidak mendukung. Berkelok-kelok, memiliki tikungan tajam dan ruas jalannya lebih sempit bila dibanding jalan Pantura. Persiapan lebih dini tampaknya sangat dibutuhkan sekali. (Koko Sujatmiko). F
