Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Harian Ekonomi Neraca
Tipe: Koran
Tanggal: 1993-12-29
Halaman: 05

Konten


HARIAN EKONOMI NERACA 29 Desember 1993 INT ERNA I EKONO MI SIONA L AIDS Dapat Timbulkan Krisis Ekonomi Epidemik penyakit AIDS di Asia dicemaskan dapat tambah hingga menjadi an- tara 40-100 juta penderita. Jumlah persis akan tergan- AIDS terhadap perekonomi- an masyarakat. melumpuhkan ekonomi negara sebagaimana virus tung bagaimana epidemik kampanye anti-AIDS. Dalam tiga tahun terakhir, Mechai menghabiskan banyak wak- tu dan tenaga untuk meya- kinkan kementerian keuang- an daripada kemetrian kese- hatan mengenai bahaya Para pejabat kesehatan mengatakan kawasan se- rangan" AIDS di Asia meli- puti lingkaran yang dimulai dari provinsi Yunnan di Cina, HIV di Asia. HIV melumpuhkan kekebalan tubuh manusia. Di Asia, epidemik tersebut dilaporkan telah melum- HIV. Di India satu juta orang. melintasi utara Myanmar meruyaknya epidemi AIDS. Di Muangthai terdapat sekitar 450.000 penderita puhkan ekonomi sejumlah negara akibat jumlah Walau angka resmi di Myan- mar dilaporkan lebih rendah, tapi para pengamat memper- kirakan di sana terdapat 500.000 penderita. penderita virus yang mematikan itu terus bertambah. dan Muangthai serta timur- laut India. Selain itu, serang- kaian epidemi skala kecil terjadi di beberapa kota Asia, yakni Phnom Penh dimana 12% pelacur terinfeksi AIDS, di Madras serta Bombay di India serta utara Muangthai "Sejarah akan mengadili kita di Asia secara keras atas kelalaian kita dalam 10 ta- hun terakhir ini untuk men- cegah penyebaran penyakit AIDS," kata ahli immunolo- gi Australia, John Dwyer, yang juga Kepala Perhim- punan AIDS Asia-Pasifik di Sydney. para bankir dan kepala biro anggaran men- dengar AIDS dapat mem- pengaruhi ekonomi, mereka memperhatikan," kata Me- chai dalam suatu konperen- si mengenai AIDS di Hanoi baru-baru ini. "Pimpinan perusahaan mulai men- dengar bila mereka men- dengar pelanggan mereka menghilang. Orang mati berhenti jadi pelanggan." dan Laos. Para ahli AIDS mengata- kan tiap dollar AS yang dibe- lanjakan untuk mencegah dan meningkatkan kewaspa- dalam 10 tahun, dapat me- daan terhadap biaya AIDS, nyelematkan beberapa ribu calon penderita. Menurut WHO, negara-negara Dunia Ketiga memerlukan sedikit- nya US$ 2,5 miliar per tahun HIV. Pada 1991, Dunia Keti- untuk program pencegahan ga membelanjakan hanya US$ 120 juta untuk program pencegahan AIDS. Para ahli ekonomi menga- takan epidemi tersebut se- jauh ini kebanyakan menye- rang perorangan. Jangkau- an asuransi kesehatan ma- sih terbatas sebagai cara melibatkan masyarakat untuk ikut memikul biaya- nya. Epidemi tersebut subur di kalangan orang miskin dan awam. Para ahli ekono- mi mengatakan, beban bia- ya menimpa keluarga mis- kin sehingga menimbulkan kesenjangan sosial yang akhirnya melumpuhkan pertumbuhan ekonomi bebe- rapa negara. Epidemik AIDS masih pada tahapan awal, terma- suk di negara-negara yang paling buruk terpengaruh seperti Myanmar, India dan Muangthai. Tapi karena penyebarannya yang melaju cepat, para ahli kesehatan dan ekonomi meramalkan -AIDS akan menimbulkan krisis ekonomi di Asia dalam beberapa tahun mendatang. Para pejabat kesehatan dan ahli sosiologi Asia ber- temu dengan para ahli eko- nomi dan pemerintah untuk mencegah penyebaran pe- nyakit sebelum lebih parah merusak ekonomi negara. Kebijakan baru peme- rintah Jerman terhadap Asia bertujuan meman- faatkan sepenuhnya pe- luang politik dan ekonomi Jerman di Asia, mengha- dapi tantangan ekonomi yang timbul karenanya. Kebijakan itu juga untuk mendorong negara-negara Asia ikut memikul tang- gung jawab terciptanya perdamaian, mencegah penyebaran senjata pemus- nah massal, ikut dalam pembangunan sosial-eko- nomi dan memberi perlin- dungan lingkungan hidup dan dihormatinya hak azasi manusia. "Walau AIDS di Asia berasal dari Afrika, namun penyakit ini makin menunjukkan bahaya," kata profesor eko- nomi Universitas Columbia, David Bloom, spesialis kaji- an dampak ekonomi AIDS terhadap negara-negara berkembang di Asia. Bukan hal yang menge- jutkan apabila dalam dua tahun ini, Asia dapat melam- paui Afrika dalam jumlah penderita virus HIV setiap tahun. Jumlah kasus HIV di dunia kini diperkirakan mencapai 15 juta. Pada ta- hun 2000, jumlah penderita itu diperkirakan akan ber- Kebijakan Baru Jerman terhadap Asia ngah, Eropa Timur, negara- negara bekas Uni Soviet dan di Cina. Konsep kebijakan baru Jerman terhadap Asia itu merupakan hasil dari kun- jungan Kanselir Jerman Helmut Kohl ke India, Singapura, Indonesia, Je- pang, Korea Selatan dan Cina selama tahun 1993. Kunjungan tersebut diya- kini telah merubah cara berpikir dan penglihatan pemerintah Jerman ter- hadap Asia, yang disadari akan merupakan benua terpenting abad ke-21. Pemerintah Jerman memiliki alasan kuat meng- apa beranggapan demikian. Asia merupakan tempat ting- gal hampir dari 60% pendu- duk dunia serta menyum- bang 25% dalam perdagang- an dunia. Asia juga meng- hasilkan 27% dari GDP dunia. Sepertiga lebih ca- dangan devisa dunia berada pada bank-bank sentral Asia. Dengan laju pertumbuhan ekonomi yang diperkirakan 7-8% pada tahun-tahun mendatang, maka terdapat pertanda jika kawasan Asia- Pasifk akan tampil sebagai kawasan pertumbuhan yang paling dinamis di dunia. Menoleh ke Asia Pemerintah Jerman akan memberikan dorongan eko- nomi untuk meningkatkan hubungan dengan Asia. Untuk maksud itu, telah dibentuk suatu Dewan Jer- man untuk Urusan Asia- Pasifik guna memperlancar proyek-proyek usaha swasta di Asia. Usaha patungan antara perusahaan Jerman dan Asia akan mendapat perhatian khusus, terutama dalam proyek-proyek di negara-negara Eropa Te- 281 sebagai ras yang amat pan- dai berbisnis. Padahal di negara leluhurnya, dulu berbagai tekanan akibat sis- tem pemerintahan terka- dang mengekang ruang ge- rak mereka. Namun, di balik itu tanpaknya kepandaian orang-orang Cina terbuka di tanah perantauan. Negara 'tirai bambu' itu bak macan ekonomi baru yang mulai menggeliat, bah- kan kekuatan ekonomi yang bakal dimilikinya sehubung- an dengan berubahnya sis- tem pemerintahan merupa- kan sebuah kekuatan tersen- diri konon disebut-se- yang but bakal amat dasyat. Beta- pa tidak, sejumlah pengamat barat menyebut bahwa Cina diperkirakan bisa menghim- pun dana yang disupport para keturunan yang saat ini dan war- ganegara negara lain. Lepas dari persoalan be- nar dan tidaknya ramalan itu, apa pun alasannya, toh para perantau Cina itu memandang semua hal dari segi bisnis. Dan harus dihi- tung untung ruginya. Se- tidaknya itulah harapan, yang mesti dikedepankan. dirikan lingkungan pereko- nomian perdagangan ras Cunghua (Cina), serta tidak bertujuan politik," kata Heh Ing Tung, seperti yang ditu- lis Drs H. Usman Effendy pada Harian Ekonomi Nera- ca awal Desember 1993. Namun, apa pun alasan dan motivasinya tak bisa disangkal bahwa orang- orang Cina keturunan dari berbagai kewarganegaraan yang bertemu di Hongkong tersebut, punya niat sama untuk menggali potensi Daratan Cina. Para pakar AIDS interna- sional dan ahli ekonomi ser- ta pejabat kesehatan Asia bertemu di Manila Septem- ber lalu dalam konperensi mengenai AIDS yang ditajai Bank Pembangunan Asia (ADB) dan UNDP. Untuk pertama kali mereka mem- bahas dampak ekonomi Kerjasama ekonomi dengan Asia dititikberat- kan pada sektor yang meli- batkan teknologi canggih. Pemerintah Jerman anta- ra lain perlunya ditingkat- kan jaringan telekomuni- kasi di negara-negara Asia. Senada dengan itu, tam- paknya pernyataan Ketua Panitia dari pertemuan ke- dua Heh Ing Tung dari Chi- nesse Chambers Of Com- merce-selaku pemrakarsa pertemuan-bisa dijadikan pegangan, semua negara yang merasa bahwa salah seorang dari peserta per- temuan itu adalah wargane- garanya. Program pengembangan teknologi hemat energi dan bentukenergi regeneratif perlu ditunjang. Rencana itu terutama diminati oleh Indonesia, Cina dan India, yang dipandang sebagai negara-negara dengan po- tensi pertumbuhan terbe- sar untuk emisi CO2. "Pertemuan para peng- usaha keturunan Cina yang berasal dari berbagai pelo. sok dunia sama sekali tidak Industri Jerman sema- kin banyak mengarahkan perhatian pada pasaran Asia. Saat ini Asia mengisi 10% dari ekspor Jerman serta memiliki andil 15% impor Jerman. Sementara investasi langsung Jerman di Asia hanya 15% dari total investasi Jerman di luar negaranya. Melalui kebi- jakan tersebut akan lebih merangsang minat industri Jerman untuk melakukan investasi di Asia. (inp) Budaya, komponen penentu? Khusus kiat bisnis yang dilakukan Cina keturunan di Asia Tenggara, Direktur Sekolah Tinggi Bisnis, Uni- versitas Hongkong, Prof DR Gordon S. Redding, kurang percaya bahwa budaya me- rupakan penentu paling dominan bagi suksesnya bidang ekonomi. 1.861 lui hubungan kewajiban timbal balik (mutual obliga- tion) jangka panjang. Apa- pun namanya, jelas organi- sasi yang stabil ini disebab- kan adanya komitmen kete- rikatan, ungkap Gordon sebagaimana dikutip dari hasil Rangkuman Seminar dalam rangka Memorial Dr. T.B Simatupang. Pertanyaannya, adalah mengapa negara kapitalis- me kolektif (Colective Capi. Menarik disimak adalah talism Country/CCC), lima sukses yang diraih orang tahun terakhir, lebih baik orang Cina keturunan di ketimbang kapitalisme in- seantero jagad ini. Sejum- dividual (individual capita- lah kiat bisnis yang dite-lism Country/ICC). Ini bisa rapkan mereka di manca- dilihat dengan penerapan negara dalam meraih sukses CCC yang dilakukan Jepang bisa dibilang nyaris sama. yaitu dengan keberadaan Kalau pun ada perbedaan Keiretsu, kemudian Korea barangkali cuma situasi dan Selatan dengan adanya kondisi bisnis yang membe- Chaebol serta Taiwan dan dakannya. Jerman Barat. Adalah orang-orang Cina perantau yang saat ini boleh berbangga dengan masih terikatnya jalinan kekeluar- gaan sesama perantau. Ti- dak itu saja, teman di kam- pung halaman pun masih mengenang mereka. Se- jumlah pertemuan yang di- lakukan pengusaha-peng- usaha keturunan Cina itu, telah membuktikan hal itu. Tidak jelas, apa motivasi dari pertemuan yang hingga ta- hun 1993 ini (22 Nopember Menurut pengamatan- 1993) merupakan jumpa nya, selama 30 tahun ter- untuk kedua kalinya, bagi akhir merupakan merupa- seluruh pengusaha-peng- usaha sukses keturunan Cina di mancanegara. kan faktor keberhasilan sukses bisnis Cina di Asia Tenggara. Sebagai latar be- lakang, 5 tahun terakhir muncul revolusi kapitalisme. Dunia dikejutkan oleh domi- nasi kapitalisme sebagai idio- logi ekonomi dan runtuhnya komunisme di dunia. C | NA Konfusianisme, Kunci Sukses Cina Perantau? Di mancanegara orang bermaksud untuk memper- organisasi lebih stabil dan mereka berbeda. Cara ma- melihat sistem dasar dari orang Cina makin kesohor satukan mereka guna men- kestabilan ini dicapai mela- sing-masing itu kami sebut nilai, masyarakat da cara T CCC plus Konfusianisme adalah 'Sukses' Namun dia mengakui bahwa budaya merupakan komponen paling penting di dalam faktor penentu. Jadi menurut Gordon, budaya bukanlah merupakan satu- satunya faktor komponen penentu. Bahkan sejumlah negara yang relatif masih terhindar dari epidemi, seperti India dan Malaysia, mungkin akan menghadapi krisis karena dekat dengan pusat penye- baran epidemi, prostitusi lintas perbatasan, pekerja imigran dan penyuntikan obat bius. Biaya ekonomi akibat epidemik AIDS mencakup pula biaya pengobatan, di- agnosis dan pendapatan yang hilang. Pada tahun 2000, India akan kehilangan US$ 11 miliar per tahun be- rupa biaya pengobatan lang- sung dan tidak langsung terhadap penderita AIDS. Angka itu berarti 5% dari GDP India. Walau jumlah penderita HIV di India masih lebih rendah dibandingkan di India, namun biaya melawan epidemi AIDS itu akan lebih mahal. Menurut proyeksi, pada akhir dekade ini Muangthai akan kehilangan US$ 18 miliar per tahun, atau hampir 25% GDP Muangthai dewasa ini. Biaya langsung perawata- n penderita AIDS di Muang- thai dapat mencapai US$ 1.000 per orang per tahun, yang berarti menyamai pen- dapatan setahun keluarga rata-rata di Muangthai. Sebagai perbandingan, di AS diperlukan biaya US$ 32.000 per penderita per tahun. Sedang biaya seluruhnya, dihitung mulai dari diagno- sa, perawatan hingga pasien- nya mati mencapai US$ 150.000 per pasien. "Kendati Jerman ter- masuk dalam individualis, namun secara institusional negara ini merupakan peng- anut kolektif (CCC)," kata Gordon. Jika kampanye anti-AIDS di Muangthai berhasil, jum- lah penderita HIV dapat dikurangi pada jumlah 3,5 juta pada tahun 2000. Biaya yang dapat dihemat diper- kirakan US$ 5,1 miliar, kata Mechai Viravaidya, tokoh sebagai "business recipe". "Agaknya ada hubungan antara agama di Asia Timur dengan keberhasilan di bi- dang ekonomi. Warisan bu- daya konfiusianisme memi- liki peran. Peranan kon- fusianisme di Asia Timur ini melebihi yang terjadi di negara barat, seperti Aus- tralia, misalnya." Secara keseluruhan ber- bicara mengenai pem- bangunan ekonomi, menurut dia, sudah tidak terbantah lagi bahwa Jepang, Korea dan Singapura serta Hong- kong merupakan yang paling dominan saat ini. Untuk menjelaskan alasannya, Redding mengutip apa tiga argumentasi yang diberikan Max Weber. Pertama, tidak akan ada pembentukan kapitalisme tanpa adanya dunia wirausaha. Kedua, kelompok wirausaha tidak ada tanpa dasar moral (mo- ral charter). Ketiga, tidak ada dasar moral tanpa alasan keagamaan (religion pre- mises). me- Jika diketahui milih komponen, jumlah kuantitasnya, waktu yang sama dan mencampurnya dalam tempat yang baik maik maka kapitalisme ko- lektif bisa ditiru. Mereka lebih kompak dan memiliki resep sendiri. Karena epidemi HIV di Asia masih awal, kematian massal akibat AIDS belum terjadi. Berarti AIDS masih belum terlihat nyata, sehing- ga banyak pejabat masih enggan mengalokasikan anggaran negara untuk mencegah penyebaran AIDS. Jika masih ada harapan untuk mengatasi krisis AIDS di Asia, Dwyer melihat jus- tru penyakit ini tampil ke permukaan melalui realita sosial berupa ketimpangan, buta huruf, status wanita rendah, turisme dan kese- rakahan. (*/byk) Sebagai peneliti, kata Redding, "saya tertarik pada pada komponen kapitalisme kolektif secara detail dan membandingkannya dengan komponen barat untuk memahami bagaimana me- reka bekerja. Bagaimana mereka bisa dicontoh dan dipelajari." Dia mengatakan ada hal menarik yang dapat diama- ti, yakni munculnya secara perlahan dua bentuk kapita- lisme, yaitu kapilisme indi- Untuk melakukan riset vidu dan kapitalisme kolek- ini, ia melihat irisan sistem tif. Kapitalisme kolektif, menajemen di Inggris, Jer- pertama, terdapat kolabori- man, Parancis, Amerika Se- sasi/kerjasama antara peme- latan, Jepang. Karena seja- rintah dan bisnis. Kedua rah, masing-masing sistem mereka membentuk sebuah organisasi. Kita setuju bah- wa budaya mempengaruhi organisasi. "Yang belum kita ketahui adalah bagaimana seseorang dapat belajar dari yang lain. Kita belum mengetahui ba- gaimana interaksi dakam Keiretsu Jepang, Chaebol, Korea Selatan dan Chinese Business Family. Bagaima- na mereka merefleksikan budaya?," papar Redding. 1941 IOUS Menurut Redding persoal- an ini sebenarnya sebenar- nya amat sederhana. Perta- ma, adanya pengorganisasi- an kerjasama sukarela di masayarakat. People join them, stay with them and they like to it. Kedua, orang bisa bekerjasama jika mereka merasa cocok dan senang (confortable). Semakin cocok, semakin terikat (committed) dan makin mendasar tingkat kerjasama mereka. Kedua untuk membuat saling comfortable memerlukan proses latar belakang sistem nilai. Inikah dibalik sukses orang-orang Cina Perantau itu? (Ferianto) KHARKOV: Empat anggota satuan khusus anti-mafia Ukraina menahan 2 orang yang dicurigai sebagai anggota mafia, dalam satu penyergapan di Kharkov, 300 mil utara Kiev, Senin (27/12). Mafia mencoba meminta uang perlindungan dari para usahawan. (AP) Menyusut, Ekspor Produk Elektronik Jepang mampu bertahan, akan te- rus berlanjut meski terjadi pemulihan ekonomi. Sebuah laporan dari Aso- turun 12,7% tahun ini, pe- siasi Industri Elektronik nurunan dua digit ini ter- Jepang (the Electronics In- jadi selama dua tahun ber- dustry Association of Japan) turut-turut. menyimpulkan, produksi dan ekspor produk-produk konsumsi elektronik Jepang sedang menyusut tajam. Kenaikan yen tahun ini terhadap dolar dan mata uang utama lainnya telah mempercepat relokasi pro- Catatan-catatan terakhir menunjukkan bahwa nega- ra itu sedang mengalami kesulitan dalam hal meng- amankan basis manufaktur- nya untuk produk-produk seperti televisi berwarna, compact-disc players, video- cassette recorders dan pro- duk lain yang terkenal di Jepang. duksi ke luar negeri. Untuk pertama kali di tahun ini, Jepang mengim- por lebih banyak perangkat- perangkat televisi berwar- na, sebagian besar dari pabrik-pabrik milik Jepang di negara-negara Asia Teng- gara, dibandingkan meng- ekspor perangkat tersebut, Penurunan dalam pro- duksi elektronik menyebab- kan penghasilan menurun secara tajam, atau kerugian, pada semua perusahaan elektronik Jepang. Hanya produk audio-vi-! sual, yakni video disc player, yang menunjukkan pertum- buhan berarti. Output pro- duk ini meningkat 31,7%, menjadi 2,3 juta unit. Menurut asosiasi indus- tri tersebut, produk-produk Sebagian besar dari ke- lebih baru seperti televisi jadian itu juga telah menu- layar lebar, mini disk dan runkan pembayaran upah digital compact cassette ada- dan lebih jauh lagi pemutus- lah produk yang menjanji- an hubungan kerja, dan kan di masa depan, tapi penutupan beberapa pabrik. penjualan-penjualannya Beberapa masalah yang masih begitu kecil untuk kini mengganggu kinerja punya dampak banyak industri, seperti menguatnya dalam barang-barang kon- mata uang yen dan kurang- sumsi elektronik. (TST/jon) nya produk-produk yang Dijelaskan oleh asosiasi industri tersebut, output sebesar 3,28 triliun Yen ta- hun ini adalah paling ren- dah sejak awal tahun 1980- an. Dan ekspor barang-ba- rang konsumsi elektronik turun 23,5% dalam sembil- an bulan pertama tahun ini, sekarang ini jumlah ekspor kurang dari setengah dari apa yang pernah mencapai puncaknya pada 1985. Meskipun perusahaan- perusahaan raksasa seperti Sony dan Panasonic terus memimpin produksi barang barang konsumsi elektronik dunia dalam semua produk, namun sejumlah perusaha- an elektronik dengan label "Buatan Jepang" menjadi lebih sukar merelokasi pab- rik-pabrik manufaktur me- reka ke negara-negara de- ngan upah rendah. Laporan asosiasi industri Diperkirakan terjadi pe- tersebut juga menjelaskan, produksi di Jepang untuk nurunan dalam output per- peralatan audio dan video alatan elektronik dan kom- Laporan tahunan asosia- si industri itu mengenai kondisi industri Jepang, mencatat gambaran suram sejumlah perusahaan yang disebabkan oleh anjloknya ekonomi dalam negeri, ada- nya kejenuhan pasar untuk produk-produk utama, ke- naikan yen dan persaingan dari luar negeri. Lebih lanjut, kata asosia- si tersebut, produksi kompu- ter, mesin foto-copy, kalku- lator dan komponen-kompo- nen juga turun tahun ini. Suatu perubahan men- colok di kawasan ibukota kabupaten Nan Ping (Nan- bing) provibsi Fuzien (Hok- kian) yang dulu hanya satu kota "biasa-biasa saja," kini marak sebagai sebuah zone ekonomi. Bagaimana Kawasan Minus Jadi Incaran Investor Asing Perbaikan nasib sese- dunia penerbangan dikenal orang tergantung pada diri sebagai black star karena di orang itu sendiri dalam kelilingi pegunungan, di- memperjuangkannya. Begi- ubah wajahnya. tu pun perbaikan desa, ter- gantung pimpinan dan rak- yat desanya sendiri, untuk menempuh cara-cara efektif memajukan kehidupan war- ga dan kemajuan desa. ponen Jepang sebesar 5,9% tahun ini, menjadi 20,94 tri- liun yen. Penurunan ini adalah yang kedua secara berturut-turut. Sementara itu, ada titik cerah peningkatan produksi liquid-crystal display screens dan computer chips untuk memenuhi ledakan pen- jualan personal computer di Amerika Serikat (AS). • Asosiasi industri itu juga memproyeksikan bahwa to- tal output barang-barang elektronik akan naik 0,7% tahun depan. Tapi perkira- an tersebut mungkin terlalu optimis. Kawasan pegunungan yang menjadi hambatan transportasi udara dan da- rat sehingga karenanya usaha pertanian di situ ti- dak berkembang, kini total berbalik. Tak ada lagi kesan bahwa sebelumnya kota ini disebut sebagai daerah mengerikan seperti Siberia (di Rusia) sehingga dikenal sebgaai "Siberia"nya Fuzien. Meski di pinggir pantai, daerah ini adalah kawasan paling ke- tinggalan dibanding wilayah lain di pesisir selatan darat- Memajukan daerah, ada- eksekutif muda. Telepon umum bertebaran di tiap lah hal yang tidak bisa dit- awar-tawar oleh masyarakat desa. dan pemerintah setempat. Keterbukaan secara ke selu- ruh penjuru menjadi dasar kiprah pembangunan itu. Seperti saat dicanangkan dengan motto "Turun ke se- latan naik ke utara-Maju ke timur keluar ke barat - Tarik (modal) luar bersatu ke dalam, gunung dan laut dipadukan (Nan Hsia Pei San, Tung Cing Pei Chu, Wai In Nei Lian, San hai Sia Co). Awal Desember 1990, instansi terkait terutama pertanahan di Nan Ping itu mengeluarkan maklumat. an Cina. Intinya, adalah hasil survey Sejak 1992, kabupaten itu menghimpun tenaga ahli dan pekerja trampil, dana dan materiel, mempersiapkan usaha pelistrikan, transpor- tasi, telekomunikasi. Medio 1992 bandara Wu Wu Yi sebagai bandara modal kerja 100 juta Ren- minbi. Proyek ini dikerja- kesaksian para turis, yang kan siang malam-sehing- antaranya para peminat ga tepat setahun kemudi- ilmu pengetahuan. Mereka para ahli yang menyatakan: bertaraf internasional, kini Yi San mulai digarap dengan bandar udara Nan Ping ha- mampu melayani pener- rus ditingkatkan bertaraf bangan langsung antarkota internasional, dan areal Shanghai, Hanzhou, Shen- bandara harus dimodern-i- zhen, Fukzhou dan Hsiamen. sasi sebagai kawasan pe- Bahkan, tahun 1994 dipasti- kan bisa melayani pener- nyangga. Realisasianya, segera bangan ke Hongkong dan bandara Wu Yi San (gunung tujuan jauh lainnya. Wu Yi) yang dulu dalam an dinyatakan rampung. Ini menjadi saksi, bagaimana membuat masyarakat me- pemerintah baik pusat dan nyebutnya sebagai "Kece- daerah memberikan berba- patan Min Pei" dan "Efisien- gai kemudahan si Min Pei." Min Pei adalah menjadi peluang menarik sebutan lain untuk kawa- pagi para investor domestik. Pada saat yang bersama- san Nan Ping. yang *** an, dengan rencana terpadu, sekretaris kota Zhao Sue- min melakukan rangkaian lobby ke kota-kota pesisir tetangganya, bahkan sam- pai ke Hongkong, berbekal materi promosi daerahnya untuk ditawarkana kepada banyak pihak yang diang- gap berkemampuan menja- di investor. Usaha sung- guh-sungguh itu membuah- kan hasil. 5 Juga dibangun jaringan rel kereta api kedua di bagi- an stasiun selatan, dengan anggaran pembangunan daerah secara total adalah 2 miliar Renminbi. Dimulai akhir 1992, pembangunan itu kini masih berlangsung - dan diperkirakan tahun 1966 sudah terbangun jalur kereta api antar-provinsi bahkan sampai menembus ke Hongkong. Di bidang pariwisata, 10 kecamatan di Nan Ping segera disulap menjadi dae- rah tujuan wisata, dengan nungan yang mengelilingi- memanfaatkan alam pegu- nya, berbagai tinggalan budaya dipugar, hotel-hotel berbintang dibangun guna menampung "ledakan" turis lokal maupun asing. Perguruan tinggi pertani- an didorong untuk mengem- bangkan agroindustri de- ngan teknologi tinggi. Sen- tra-sentra seperti ini mun- cul di pusat-pusat perda- gangan, bahkan kantong Ini se- Kelemahan Pengusaha Pribumi Indonesia ? Namun, apa sebenarnya Menjadi pengusaha suk- resep sukses bisnis Cina? ses tidak sekadar membu- Untuk menjawab pertanya- tuhkan legitimasi khusus. an tersebut Redding meng- Tapi juga membutuhkan ibaratkan hal itu dengan legitimasi jauh dari nilai orang memasak di dapur. utama masyarakata (socie- Masing-masing koki akan tycore values). Secara kebe- meilih bumbu dari berbagai tulan Protestanisme di Jer- kemungkinan yang tersedia. man memiliki legitimasi jauh Kemudian meletakkan ber- dalam kaitan ini. Hal ini, sama dan memprosesnya sangat serupa dengan apa dengan cara tertentu. yang diperoleh Konfusianis- me yang memberikan bentuk legitimasi kewirausahaan pada bentuk keluarga Cina. Tidak terbatas di situ, secara lebh luas lagi ajaran kon- fusianisme juga menyentuh Jepang dan Korea. Jaringan kereta api seba- gai urat nadi transportasi Nan Ping ke segenap jurus- an di daratan Cina, nanti- nya akan menjadikan Nan Ping sebagai pusat transpor- tasi (dan perdagangan). Lantas bagaiamana bila pelaku bukan penganut konfinisme itu, apakah ada legitimasi yang bisa meng- ikat mereka dalam satu bentuk kewirausahaan itu? Menurut Redding, berda- sarkan pengalaman dan para kenalannya yang kebanyak- an pengusaha pemeluk Kris- ten Protestan, tampaknya Redding punya alasan kuat bahwa menjadi pengusaha memerlukan legitimasi dari nilai-nilai keagamaan. Dalam mencari alternatif CINA-TAIWAN: Sun Yafu (kanan), Ketua Tim Perunding dari Asosiasi Hubungan Lintas Selat Taiwan yang bermarkas di ngan peralatan canggih. harus ditegakkan, tanpa bentuk untuk melegitimasi Beijing, berjabat tangan dengan Shi Hwei-yau, Ketua Tim Perunding Yayasan Pertukaran Selat yang bermarkas di Taipei, Telepon genggam pun sudah pandang bulu. kewirausahaan, kita harus Taiwan, Rabu (22/12) lalu. Kedua organisasi itu mengakhiri "pembicaraan saudara selama 5 hari di Taipei, tanpa suatu Di sektor kelistrikan dan telekomunikasi, sudah ada enam pembangkit tenaga listrik menengah, 9 pem- bangkit laina dibangun se- cara swadaya oleh kecamat- an, yhang menghasilkan tenaga 400.000 KwH. Tahun 1993, jaringan antar-keca- matan ini sudah disatukan dengan jaringan provinsi. Peralatan telekomunika- si juga sudah didukung de- Gambaran perkembang- an itu, tentu saja ditunjang oleh kesungguhan kerja dari aparat pemerintahan bersa- ma masyarakatnya. Juga adanya ketegasan hukum bagi setiap orang yang mau "coba-coba" berbut curang. Disiplin hukum memang bertengger-tengger di tangan (*HUE/2) kesepakatan. Para tak bagai obyek studi perban- dingan (oleh pihak luar). Semua itu bermula dari Dari Januari sampai Sep- tember 1993, direalisasikan 215 proyek penanaman. modal asing maupun kerja- sama/patungan dengan total investasi US$ 240 juta, yang sebagian masuk tunai US$ 52, 12 juta. Dibanding tahun 1992, jumlah investor yang diraih mencapai kenaikan rata-rata 4 kali lipat.