Tipe: Koran
Tanggal: 1993-09-06
Halaman: 04
Konten
4 PERDA GANGAN. V KEPERCAYAAN ADALAH ASSET KAMI SNS GROUP Pencabutan GSP Ancam Impor Komoditi Pertanian dari AS Bandung, NERACA Pencabutan fasilitas GSP (Generalized System Preference) oleh Amerika Serikat terhadap sejumlah komoditi ekspor Indonesia, diperkirakan bisa meng- hantam balik AS dan ber- dampak ruginya petani AS sendiri. Indonesia bisa saja mengalihkan impor sejum- lah komoditi pertanian AS jika negeri itu bersikeras mencabut fasilitas GSP terhadap Indonesia. "AS hendaknya waspa- da terhadap kemungkinan dialihkannya impor komo- diti pertaniannya ke ngara lain, jika jadi mencabut fasilitas GSP atas sejum- lah produk ekspor Indo- nesia, kata Direktur Uta- ma PT Semen Cibinong, Hashim Sujono Djojohadi- kusumo, seperti dikutip An- tara, pekan lalu, di Ban- dung. Menurut dia, jika hal itu dilakukan Indonesia, maka diperkirakan bakal meng- hantam AS sendiri dan berdampak akan merugik- an petani AS. "Kongres AS sebaiknya memikirkan bahwa Indonesia dewasa ini banyak mengimpor kapas, kacang-kacangan dan sejumlah komoditi lain, termasuk film dari AS. Kalau AS bersikeras men- cabut fasilitas GSPnya, Indonesia dapat melaku- kan hal yang sama," ujar- nya. Indonesia bisa meng- alihkan impor kapas dari AS tersebut ke negara lain seperti Australia, Pakistan dan Sudan secara besar-be- saran. Ini akan berdampak buruk bagi petani AS. Im- por kapas Indonesia dari AS yang jumlahnya sekitar US$ 300 juta, bisa terhen- ti. Untuk itu, kata Hashim, kongres AS sebaiknya mewaspadai kemungkinan tersebut, termasuk menim- bang penolakannya terha- PT.SATRIA NUGRAHA SEJATI Jl. Ir. H. Juanda III No. 20 Jakarta Pusat Telp.: 3865776,367158 366991, 367286, 3850078 Fax.: 367286, 366991 dap maksud Indonesia membeli pesawat F-5 dari Yordania. "Indonesia kalau mau dapat saja saja mem- beli pesawat-pewasat seje- nis F-5 dari negara lain," tambah Hashim. Dia mengatakan masa- lah GSP atas sejumlah pro- duk Indonesia dapat dise- lesaikan tanpa menimbul- kan kesan ada ribut-ribut antara AS-Indonesia. Se- mentara soal kemungkinan pencabutan GSP, AS cukup banyak menyita halaman media massa dalam negeri itu, dikabarkan pada se- kitar 20-24 September 1993 sebuah perutusan dari AS bakal datang ke Indonesia guna menangani masalah GSP dengan negeri ini. Isu tersebut mengancam ekspor Indonesia yang se- lama ini 14% dari total ekspor ke AS atau senilai US$ 600 juta akan dikena- kan bea masuk. Sedangkan yang menjadi alasan AS untuk melakukan penca- butan GSP tersebut adalah soal hak-hak buruh yang masih dianggap diabaikan. Sementara itu, Prof. Sumitro Djojohadikusumo. yang merupakan Ketua Dewan Penyantun Yayasan Pendidikan Kebangsaan tersebut menolak berbica- ra soal GSP. "Saya sudah di awang-awang. Hari ini saya hanya bicara soal ilmu pengetahuan dan pemba- ngunan." kata Guru Besar Fakultas Ekonomi UI yang pernah lima kali mendudu- ki jabatan menteri dan digelari sebagai 'Ayatulah Ekonomi Indonesia'. "Soal GSP tunggu saja setelah delegasi dari AS mengadakan pertemuan di Jakarta atau silahkan ta- nya kepada Menteri Perda- gangan," katanya. Mendag pada kesempatan itu me- mamparkan pidato imiah berjudul "Ilmu Pengeta- huan Teknologi dan Pem- bangunan."(fe) ETALASE Plesetan CFT (1) 1977 dan 1993 Hanya Beda Angka 1977 Pada 1977 Menteri Perdagangan-saat itu Radius Prawiro-mengeluarkan instruksi No. 03/M/INS/VI/ yang berisi penghentian kegiatan perdagangan komoditi dengan penyerahan kemudian. Mulai saat itu, segala fasilitas Bursa Komoditii Indonesia (BKI) tak terpakai. Lantai bursa lama kelamaan makin dingin. Bapebti kegiataannya makin sedikit. Pejabat Bepebti mulai merasakan berada di gedung tanpa pekerjaan berarti. Lama kelamaan Bapebti mulai hilang dari ingatan sebagian besar masyarakat. Lembaga itu dianggap su- dah tidak ada. Pada 1991 saat Ketua Bapebti dijabat Rudy Lengkong Bapebti mulai dimunaulkan ke permu- kaan. Rudy mencoba mendekati sejumlah pengusaha komisioner untuk berembuk. Satu sisi, perusahaan komisioner CFT (Commodity Futures Trading) memang dilarang, tapi di sisi lain, keberadaan perusahaan ini tak bisa dibendung lagi. Setelah melalui pembahasan cukup lama, Pemerin- tah memberikan isyarat bisnis komisioner bisa dilan- jutkan. Pada satu pertemuam antarinstansi dan peng- usaha komisioner CFT di Bina Graha, muncul satu kesepakatan bisnis komisioner tidak diberangus. Ke- giatan bisnis ini boleh diteruskan tapi Departemen Perdagangan akan membuat aturan mainnya. Rudy Lengkong saat ini berjanji aturan akan dike- luarkan sesegera mungkin. Paling tidak, akhir 1991. Sayang, Rudy tak lama duduk di Bapebti. Dia diperca- yakan Pemerintah untuk menjabat Kepala Badan Pengembangan Ekspor Nasional (BPEN). Sedangkan Kepala Bapebti dijabat Arifin Lumban Gaol. Pemerintah mulai memikirkan bagaimana agar bursa perjangka komoditi bisa beroperasi lagi. Konsep pun digodog yang diketuai Menteri Muda Perdagangan yang saat itu dijabat J. Soedrajad Djiwandono. Konsep itu sudah tuntas. Tinggal menunggu pengesahan dari Menko Ekuin. Di tengah penggodokan konsep itu muncul persaing- an sengit antarperusahaan komisioner. Hukum rimba dijalankan oknum pengusaha komisioner. Saling jegal dan bunuh mulai terjadi. Bapebti masih sebagai penon- ton. Hanya sesekali mengeluarkan penyataan yang su- dah sering diulang. "Bisnis komisioner haram, judi dsb." Dalam situasi yang sengaja dibuat panas itu, muncul isu backing-backingan. Bisnis komisioner sudah mulai merasuk ke meja sejumlah pejabat. Suara-suara sum- bang dan membingungkan masyarakat mulai keluar dari sejumlah orang yang mengaku pakar, pejabat dsb. Pada 1993, Kabinet Pembangunan VI mulai bekerja. Soedradjad Djiwandono, meninggalkan konsep perda- gangan perjangka yang belum tuntas. Dia menduduki jabatan baru, sebagai Gubernur Bank Indonesia. Arifin Lumban Gaol masih menduduki Ketua Bapeb- ti. Zaman Arifin M. Siregar sebagai Mendag, soal komi- sioner CFT memang dianggap belum tuntas. Maka zaman Mendag Satrio B. Joedono, dianggap sebagai moment baik bagi Bapebti untuk menyelesaikan masa- lah ini. Setelah melalui jalan panjang-dengan melibatkan Polri, Kejakgung, BI, Bakin, Bakortanas-gong terde- ngar dari Kantor Bapebti. Gong itu berbunyi sumbang. "Bubarkan perusahaan komisioner CFT." Cukup sudah. Tak ada penyelesaian. Tak ada kata maaf. Tak ada kompromi. Dan inilah sebuah ketegasan. Satu ketegasan yang benar-benar tegas dipadu dengan untaian kata, "CFT penting tapi harus dibubarkan!" Iklim tampaknya belum berubah. Tahun 1977 dan tahun 1993 hanya berbeda nama dan angka saja. Tak ada kemajuan sedikit pun di dunia CFT. Maaf. Miftah H. Yusufpati ing (CH-CFT), menyusul ditertibkannya usaha jenis ini. Dalam rapat-rapat persiapan Tim Penertiban, Ketua Tim Pengarah Pe- nertiban Perusahaan Pe- nyalur Amanat CFT, Arifin Lumban Gaol, kepada Nera- ca akhir pekan lalu, menga- takan tugas Tim sesungguh- nya bukan mematikan ke- giatan perdagangan berjang- ka (CFT), melainkan hanya menertibkan Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP). "Jika dalam penertiban SIUP ini pengusaha yang melakukan tindakan CFT kena, itu salah mereka sendiri. Toh SIUP yang Depdag keluarkan memang bukan untuk kegiatan CFT, melainkan untuk kegiatan perdagangan lainnya. Lagi pula, mereka sudah mem- buat pernyataan tidak akan melakukan kegiatan CFT pada saat pengurusan SIUP," ujar Arifin. Ada rasa terkejut, ketika tiba-tiba pemerintah meng- umumkan dibentuknya Tim Penertiban Perusahaan Penyalur Amanat Perda- gangan Berjangka (CH- CFT,Comission House Com- modity Futiures Trading). Bukan apa-apa, pemerintah, dalam hal ini Departemen Perdagangan, selama ini di- anggap lamban dalam me- nangani masalah CFT. Serius, nih?. 550 500 450 400 Buntut dari ditertibkannya perusahaan penyalur amanat perdagangan berjangka (CH-CFT) Pemerintah Siap di-PTUN-kan 550 Komisi VII Djiman- kedua berba- Jakarta, NERACA ~ Pemerintah siap diajukan ke tidak bisa melarang usaha to, mengatakan jika pengusa- kum itu hanya bicara soal gai hal yang terkait dengan pula, kegiatan yang berlang- sung Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) oleh peng- usaha Comission House Commodity Futures Trad- kami dengan mengandalkan Instruksi Menteri Perda gangan Nomor 3/1977. Kami mendirikan usaha ini sete lah pemerintah mengizin- kannya melalui PP 35/1982 dan Keppres 80/1982. Mana Instruksi ha menuntut pemerintah karena merasa dirugikan, itu hak mereka. Sehubungan hal ini, anggota Komisi VII DPR- RI' lainnya, Rully Chairul Azwar, kepada Neraca, mengatakan tindakan mere- dasar hukum yang kuat. tentu memiliki "PP Nomor 35/1982 dan bursa komoditi, bukan per- dagangan berjangka. Dalam bursa komoditi bisa saja diatur perdagangan fisik dan berjangka, tapi sekali lagi, saya tidak melihat kedua. peraturan itu bicara soal CFT secara khusus," tuturnya. Senada dengan Rully, Arifin mengatakan tidak kegiatan bursa komoditi dan perangkatnya. PP 35/82 juga mengatur pelaku bursa, yai- tu anggota bursa dengan se- jumlah persyaratan tertentu. Jadi, kalau selama ini m- ereka (pengusaha CH-CFT, red) melakukan kegiatan CFT, apa yang mereka ja- dikan cantolannya?" tukas Menteri atau dua peraturan tersebut?" ujar Achmad Daud kemungkinan tersebut memang sudah masuk da- Cahya, General Manager PT Keppres Nomor 80/82 yang satu ayat pun dalam kedua Arifin. Duta Buana Gloria, kepada Neraca. lam estimasi pemerintah. mereka jadikan dasar hukum dilegalkannya kegiatan CFT di sini, tidak kuat. Kalau kita peraturan itu yang membi- carakan masalah CFT seca- ra khusus. "Di dalamnya Dia menjelaskan, tidak satu pun dari pengusaha CH- CFT yang ada di sini jadi BURSA KOMODITI 500 450 400 Sejumlah kalangan pun ramai-ramai menyatakan tanggapannya. Tidak kurang dari anggota DPR, bahkan para pengusaha CH-CFT sendiri, turut menyambut gembira langkah Depdagitu. Mereka juga minta dalam melaksanakan tugasnya tim dapat bertindak tegas, tan- pa pandang bulu. Segala bentuk hambatan yang bakal muncul, utama- nya masalah backing, dapat diterabas. Terus terang saja, untuk soal yang terakhir ini, pejabat terkait sering 'mati MDC-HRD DEPT SNS & 5.00 ZIG ZAG 115 180 175 170 PT. SAHATI DANA PERSADA Gajahmada Tower 17 th Fl. Suite 1701 105 Jl. Gajahmada No. 19-26 Jakarta Telp.: 380-4108, 366070 ext.: 1701-1705 Fax.: (021) 3807511 Telex: 45483 LOMAS IA kabel PERAKIT ANTENA: Junaedi (32) memasang pada antena rakitannya di Jl. Cililitan Besar Jakarta, Minggu (5/9). Usaha sambilan ini mulai ditekuni untuk menambah penghasilan keluarganya. Antena kreasi baru tersebut dijual dengan harga Rp 7.500-15.000. (Ant) 180 175 170 193 165 JUL 153 TCY-HRD DEPT SNS & 4.00 ZIG ZAG 701 PT. SATRIA NUGRAHA SEJAHTERA Chase Plaza Tower 12 nd Fl. Suite 1206 Jl. Jend. Sudirman kav. 21 Jakarta Telp.: 5208284, 5705207, 5706373 Fax.: 5705207,5782268 Telex: 62277 GSWU IA Setelah 'Membersihkan Meja', ...? Penegasan Arifin itu di- sampaikannya sehubungan adanya kemungkinan tun- tutan sejumlah pengusaha CH-CFT yang merasa diru- gikan akibat diadakannya penertiban tersebut. Selama ini, pengusaha CH-CFT baik secara terang-terangan maupun sembunyi-sembu- nyi, tetap melakukan kegiat- an CFT. Mereka berpendapat usa- hanya itu dilandasi hukum negeri ini. Kitab Undang- undang Hukung Dagang (KUHD), Peraturan Peme- rintah (PP) Nomor 35/1982 tentang bursa komoditi dan Keputusan Presiden Nomor 80/1982 tenang pendirian dan pokok-pokok organisasi organisasi bursa komoditi, mereka anggap dasar hukum bagi legalnya usaha mereka. AUS AUG langkah' dalam menghada- pinya. Tidak itu saja, hampir semua penanggap juga min- ta pemerintah menindaklan- juti langkah penertiban ter- sebut, dengan segera menge- luarkan aturan main CFT untuk negeri ini. Ya, banyak kalangan memang sudah lama menunggu dihalalkan- nya usaha tersebut di sini. U SEP 160 150 140 130 120 160 150 140 130 120 193 120 110 100 900 120 110 PT. RIMBADANA SAHATI Mulia Tower Lt.12 Suite 1201 Jl.Gatot Soebroto Kav. 11C35 Jakarta Telp. : 5210052, 5210053, 5210054, 517993 Fax.: (021) 517993 Telex: 45483 LOMAS A Berdasarkan keyakinan- nya itu, Daud Cahya menya- takan akan tetap melaksa- nakan kegiatan perusahaan- nya. Dia berpendapat kegiat- an Tim Penertiban yang ibentuk dengan SK Mendag Nomor 242/1993, tidak sah. d- 100 Sementara itu, Direktur Utama PT Bobotrim Consult- ant, Taufik Rusdi, mengaku tidak akan melakukan tin- dakan-tindakan lain. Menu- rut dia, perusahaannya te- tap akan berusaha mema- tuhi apa pun yang jadi kepu- tusan pemerintah. "Kami ini hanyalah orang lemah, rak- yat kecil yang tidak punya kuasa. Langkah panjang yang dilakukan Depdag guna mewujudkan bursa perda- gangan berjangka (Perjang- ka) sampai kini memang belum terwujud. Kendati Badan Pelaksana Bursa Komoditi (Bapebti) sudah menyiapkan draft Peratur- an Pemerintah (PP) tentang CFT, toh sampai kini tak kunjung lahir juga. Selanjutnya, apakah langkah membersihkan me- ja' yang dilakukan Depdag dengan Timnya, akan segera disusul pengaturan asbak, gelas, cangkir dan perleng- kapan lain? "PP CFT tidak akan dikeluarkan, sebelum kondisinya benar-benar me- mungkinkan," begitu penegasan Joedono. Nah, lho. Ketua Bapebti yang juga sekaligus ketua Tim Penga- rah, Arifin Lumban Gaol, secara diplomatis menepis pertanyaan tersebut. Dia mengaku tidak tahu persis step selanjutnya dari lang- kah penertiban yang dilaku- kan pemerintah. "Saya ha- nya menjalankan tugas," ujarnya sambil tersenyum penuh misteri. Lalu, ada spekulasi bere- dar. Adakah penertiban pe- rusahaan CFT yang minggu- minggu ini mulai bekerja, merupakan jalan untuk memuluskan lahirnya PP CFT? Spekulasi dan tanda tanya kian meruyak, terle- kita menunggu yang 'sebentar' lagi itu? Peran dan fungsi bursa Edy Mulyadi 03/09/93 TRB-HRD DEPT SNS & 5.00 ZIG ZAG 03/09/93 TSB-HRD DEPT SNS & 2.00 ZIG ZAG 03/09/93 300 Kalau pemerintah me- mang sudah menetapkan keputusannya, mana mung- kin kami melawan pengua- sa. Kami hanya akan wait and see saja," katanya. Sebelumnya anggota 193 ZUL ARE TH AUG * 60%2 46 47 4 bih lagi jika dikaitkan de- ngan penegasan Menteri Perdagangan, Satrio Boedi- hardjo Joedono, yang menya- takan pemerintah tidak akan mengeluarkan PP CFT sebe- lum kondisinya diyakini betul-betul aman. AUA SEP 220 210 200 190 190 170 220 210 200 190 180- 95. 90 05 35 03/09/93 YRS-HRD DEPT SNS & 2..50 ZIG ZAG 03/09/93 TRU-HRD DEPT SNS & 2..40 ZIG ZAG 03/09/93 30 PT. RABUHAN DANA SAHATI Gedung Patra Jasa Lt.5 Suite: 505 Jl. Gatot Soebroto Kav. 35 Jakarta Telp.: 520-3058, 511969, 510530 ext. : 2175 Fax.: (021) 511-969 193 05 Periode Januari- Juli 1993 Ekspor Minyak Sulut Turun 60% Manado, NERACA Ekspor minyak Sula- wesi Utara mengalami penurunan minyak kela- pa sebesar 58,79%. Ekspor yang dilakukan pada peri- ode Januari-Juli 1993 ter- sebut hanya sekitar 22.309 ton. Sedangkan, periode yang sama tahun lalu se- banyak 54.138 ton. "Dengan demikian komoditi adalan yang se- belumnya berhasil meraup devisa senilai US$ 30,5 juta, tahun ini menjadi turun sebesar 69,82% atau senilai US$ 9,2 juta," kata Kepala Bidang Perda- gangan Luar Negeri Su- lut, Sanni Parengkuan di Manado, pekan lalu. Periode Januari-Juli 1993 ini, Sulut juga berha- sil mengekspor sejumlah komoditi seperti kopra dan jagung. Untuk kopra ber- hasil diekspor sebanyak 3.230 ton atau senilai US$ 1 juta, sedangkan jagung tercatat 21.400 ton atau senilai US$ 2,3 juta. "Ko- pra dan jagung merupa- kan komoditi baru, karena sesuai catatan belum ter- masuk dalam daftar reali- sasi ekspor tahun 1992," kata dia. 201 Di samping itu, menu- rut Sanni, Sulut juga telah mengekspor karbon aktif sebanyak 253 ton yang menghasilkan devisa seni- lai US$ 253,635. "Ekspor karbon aktif dilihat dari volume mengalami pening- katan 88,1%,(*) perdagangan berjangka sa- ngat penting guna menun- jang perekonomian nasional, itu sudah banyak yang tahu. Kisah sukses Kuala Lumpur Commidity Exchange (KLCE) yang berhasil meraup miliaran dolar, juga sudah lama kita dengar. JUL AUG SEP AU SEP Tokyo 6 September 1993 HARIAN EKONOMI NERACA PT. SATRIA NUGRAHA SEJATI PT. RIMBADANA SAHATI Lippo Centre Lt. 2 Room: 201 (Samping Gedung Patra) Sampurna Plaza 6 th Floor Suite: 606 Jl. Gatot Soebroto Kav. 35 Jakarta Telp. : 5201020,5200310 (Direct.) JI.HR. Rasuna Said Kav X7 Jakarta Telp.: 8508065, 8508068, Fax.: (021) 8508068 8508158 Kacang Merah (Yen per kg) Mth Sep Oct Nov Dec Jan Feb T/O Kedelai (Yen per Kg) Mth Sep Oct Nov Dec Jan Feb Tapi, apa boleh buat, pemerintah masih tetap beranggapan kondisinya belum memungkinkan. Jadi, untuk sementara kegiatan CFT masih menyandang status dilarang. Haram! Tapi, walau bagaimana pun, penertiban perusahaan CH rasanya jadi sinyal akan segera lahirnya PP tentang CFT. Agaknya rada-rada janggal, sebagai Ketua Tim Pengarah yang juga Ketua Bapebti, Arifin berkata be- nar dengan pengkuan 'tida tahunya'. Mungkin, PP CFT memang 'sebentar lagi. Masalahnya, sabarkah Dec Sep Dec Mar May Jul Sep Mar May Jan Feb Oct Dec Feb Apr Jun Aug Karet Alam (Yen per kg) Sep Oct Nov Dec Jan Feb T/O OP TTL 5200202 ext.: 2606-2607 - 2608 Fax.: (021) 5201020 Serat Kapas (Yen per kg) 1ST 167.0 Mth Sep Oct Nov Dec 169.2 169.3 170.1 169.9 169.3 Kontrak Oct Mar May Jul Oct Apr Jun Maebashi Kokon (Yen Per Kilo) Prev D4,381 D4,351 OPN 4,427 4,302 D4,350 D4,190 D4,135 D3,975 D3,985 D3,825 D3,894 D3,734 11,565 2,588 62,276 Aug Oct Prev 1ST 2ND 3RD 4TH 5TH 13890 14050 14010 14030 14020 13910 14180 14430 14340 14390 14390 14340 14970 15180 15060 15110 15050 14980 14640 14780 14880 14760 14670 14600 15400 15400 15350 15340 15250 15100 14420 14420 14370 14340 14190 15770 4565 5333 3115 5189 14310 5276 Sep Prev 8,381 Oct D8,753 Nov D8,868 Dec D8,974 Jan D8,912 Feb D8,706 T/O 3,665 OP TTL 28,904 Dec Feb Apr Jun Sep Oct Prev 1740 1820 1850 1850 New York Jan Mar 31360 31390 May Jul Sep Prev 81.1 83.2 85.6 85.9 86.5 87.6 Yokohama Kepompong Sutera (Yen Per Kilo) OPG 8,345 D8,553 D8,668 D8.774 D8,712 Prev 166.9 169.5 169.2 169.9 170.0 170.0 1646 MONTH SPOT 1ST MONTH AUG 93 SEP 1ST 81.4 83.5 85.2 85.5 86.5 87.0 Buka 1000 1024 1062 1091 1110 1138 1135 1157 1173 1173 1205 1205 8,648 1,232 452.0 452.0 Nov Dec 457.5 464.0 451.0 Sep Oct Emas (US$/Troy Oz Buka Tinggi Rendah Tutup Perub. 364.50 naik. 90 365.30 naik. 80 366.20 naik .80 367.10 naik, 80 364.60 366.10 363.50 Nov Dec 366.50 367.90 365.00 Feb 368.10 369.00 366.80 368.70 naik.70 369.20 371.40 368.50 370.30 naik.70 371.50 371.50 370.60 372.00 372.20 372.00 377.20 377.20 375.10 372.00 naik.70 373.60 naik.70 375.30 naik .60 377.10 naik.50 378.90 naik .40 380.80 naik .30 382.90 naik.30 HONGKONG. 2ND 3RD 1750 1750 1830 1840 1860 1870 1850B 1860 31540 31580 2ND 81.2 83.4 84.9 85.5 86.4 87.4 463.0 467.0 456.5 464.0 472.0 464.0 471.0 472.5 466.0 473.5 473.5 468.8 2ND 167.1 168.8 168.9 169.3 169.0 169.2 Cokelat (US$ Cebt/Lb) Tutup Tinggi Rendah 987 1086 1135 1163 1183 1201 1221 1251 1274 985 1062 1110 1135 1173 1205 Gula (USS Cent/Lb) Buka Tinggi Rendah Tutup Perubahan 9.10 9.23 9.43 9.60 9.08 9.58 9.43 9.70 9.60 9,80 9.68 9.84 9.70 9.09 turun.07 9.47 turun 03 9.64 turun.05 9.72 turun 03 9.74 turun.05 9.68 9.70 11.20 13.20 4.444 4,320 4,502 4,403 4,272 4,347 3,995 4,008 3,840 3,846 3,776 3,802 8,306 2,444 Perak (US$ Cent/Troy Oz) 450.0 456.5 448.0 452.1 turun 4.7 452.0 452.0 452.0 453.3 turun 4.7 455.7 turun 4.7 456.3 turun 4.7 456.8 turun 4.7 460.7 turun 4.7 463.8 turun 4.8 466.7 turun 4.8 469.8 turun 4.9 1830 1860A 1860 31600 31600 131600 31640 31670 31560 11:00 8,330 D8,553 D8,668 D8,774 D8,712 8,709 456 Perubahan naik 6 naik 29 naik naik 32 naik 32 naik 32 naik 32 naik 32 naik 32 3RD 4TH 1750 3RD DEC 93 7370 7340 7330 7380 7390 MAR 94 7310S 7325 7380 7400 Sep Dec Mar Sep Dec 86.4 87.6 87.7 Jan Feb Mar May Jul Aug 5TH 1760 1840 1860 1870 13 30 8,526 8,650 8.765 8.895 8,914 8,895 1,286 Kontrak Oct Dec Mar May Jul Oct Dec 4TH 5TH 81.2 81.3 83.4 83.9 85.1 85.3 85.7 85.8 85.9 86.4 PT. NATASATYA KARSA Jl. Ir. H. Juanda III No. 20 Jakarta Pusat Telp. : 3865776,367158 366991,367286, 3850078,3861889, 367268 donesia (BKI) selama ini, ujar Arifin, baru perdagangan fisik, bukan perdagangan berjangka. "Jadi, menurut saya, se- lama ini mereka salah meng- interpretasikan kedua per. aturan itu. Tapi jika mereka memang mau menuntut ju- ga,silakan saja. Tim jugame- miliki pakar-pakar hu-kum yang akan menepis tuntutan tersebut," katanya. (47) Dec 476.0 Jan Mar May Jul 60.10 4TH 5TH 6TH 167.3 167.6 169.9 168.8 168.8 168.8 169.5 169.6 169.2 169.9 169.3 169.9 489.0 CLSG 4,540 4,502 4,379 4,006 3,845 3,800 Buka 85.30 86.60 86.80 86.95 6TH 13910 1ST open 74.00 76.800 79.25 79.70 77.70 May 80.60 80.60 79.25 Jul 14220 2ND 14910 3RD 14580 4TH 15140 5TH 14250 6TH 5633 6TH 6TH 81.4 84.1 85.5 86.3 87.5 CLSG U8,581 8,707 8,823 8.953 8.950 8,899 3 Sept '93 1ST 2ND 3RD 4TH 5TH 6TH 479.0 472.5 1ST 2ND 3RD 81.80 82.10 81.40 81.15 489.0 489.0 4TH 5TH 6TH Kapas (US$ Cent/Lbs) Buka Tinggi Rendah 55.15 55,70 55.15 56.63 57.18 58.30 58.60 58.90 58.90 59.65 59.65 60.10 Sep Oct Nov Dec Jan Mar Apr May Jun Jul Sep 87.40 87.40 87.40 Dec 87.25 87.25 87.25 1ST 2ND 3RD 4TH 5TH 6TH TTL OP/INT 2,627 7,047 11,942 14,858 13,885 10,981 61,340 T/O 7939 3404 2483 2762 2751 T/O 1906 1570 2030 3630 3 Sept '93. Kopi (US & Cent/LBS) high low 74.45 72.60 73.35 77.30 75.40 76.25 78.45 79.70 settle T/O 483 570 863 597 809 7339.55 T/O 424 280 413 486 1609 OP/INT 2,205 4,710 5,163 7.064. 5.634 4,440 change turun 2.10 turun 1.75 turun 1.85 turun 1.80 Turun 1.60 82.40 turun 1.50 86.00 turun 2.00 Tutup Perubahan 55.40 turun.37 58.20 58.80 59.10 59.55 59.62 60.06 56.60 56.76 turun.47 58.40 turun.35 turun .25 turun.28 turun 31 60,04 60.08 turun.27 Tembaga (US$ Cent/Lb) Tinggi Rendah Tutup Perub. 86.70 86.20 86.45 86.60 86.45 87.10 86:45 87.10 86.60 29,210 474.7 turun 5.0 476.1 turun 5.0 479.6 turun 5.1 483.1 turun 5.2 486.4 turun 5.3 87.25 86.70 turun .05 87.25 87.25 87.25 86.95 86.55 86.60 turun .05 86.65 turun.10 86.65 turun .10 86.80 turun .05 86.80 turun .05 86.90 86.90 86.95 86.95 87.25 13 Agustus '93 HANG SENG INDEX' HKFI OPEN HIGH LOW 7390.95 401.58 383.25 7348.58 7401.58 7314.57 HONG KONG FUTURES EXCHANGE LAST LT 1 LT 2 P.CL GMT 0729 LAST LT LT 2 BID ASK OPEN HIGH LOW VOLUM P.CL GMT 7393 7390 7380 7390 7393 7329 7415 7275 6512 7325 0745 7390 7380 7380 7383 7390 7325 7400 7280 7320 7370 7280 173 7315 0745 67 7313 0644 7325 7325 7310 2 7320 0329
