Tipe: Koran
Tanggal: 1993-09-16
Halaman: 06
Konten
6 Mungkinkah Harga Kopi Membaik? Kopi Kita dan Harkat Petani mencapai kenaikan Merosotnya harga kopi di pasar dunia yang terus menerus sebagai akibat membanjirnya stok kopi, memaksa negara-negara produsen kopi dunia harus menyepakati perjanjian retensi kopi yang akan diberlakukan 1 Oktober 1993. Melimpahnya stok kopi merupakan akibat dari produksi yang terus meningkat, sementara kenaikan konsumsi tidak seimbang dengan laju pertumbuhan produksi. Bagi Indonesia, melesunya pasar kopi Arabika itu tidak begitu banyak pengaruh karena produksi kopi Indonesia terbesar adalah jenis Robusta. Nasib ekspor kopi Indo- nesia sejak awal 1993 meng- alami kurang keberuntung- an dan nampaknya akan semakin suram. Hal ini ter- lihat dari perdagangan kopi internasional semakin tak menentu akibat ancaman kelebihan suplai yang masih terus berlangsung. Indikasi anjloknya ekspor kopi Indo- nesia nampak semakin nya- ta dengan ancaman Jepang untuk memberhentikan impor kopi dari Indonesia. Jepang sebagai salah satu negara tujuan ekspor Indo- nesia yang cukup pentingn dengan volume ekspor 1989 sebesar 59.681 ton, pada 1990 meningkat 6,2% men- jadi 63.399 ton, dan mening- kat lagi hingga 1991 menca- pai 69.080 ton. Keberhasilan ekspor ke Jepang mencapai 16% dari total impor produksi kopi Indonesia. Peluang ekspor yang ce- rah ini kurang mendapat perhatian dari para ekspor- tir Indonesia (AEKI). Per- saingan yang berlandaskan rasa ego dari beberapa eks- portir merupakan picu han- curnya tata niaga kopi. Ka- rena banyak pedagang menimbun kopi, supaya per- sedian kopi di pasaran ber- kurang dengan harapan dapat dijual dengan harga tinggi. Keadaan yang kurang baik ini, bertambah kacau karena suplai kopi dunia berlebihan, sehingga ancam- an impor kopi dari Indonesia ke Jepang, akan beralih ke negara lain apabila Indone- sia tidak mampu menjaga kesinambungan ekspornya. Karena ekspor kopi ke Je- pang sepanjang 1992 tidak menentu dan ini sangat mengganggu jalannya in- dustri pengolahan di negara Matahari Terbit itu. gara yang produksi kopinya terus meningkat pesat. Pro- duksi kopi India 1987/88 sebesar 123.000 ton dan 1992 meningkat 66% 204.000 ton. setara Masalah itu dimulai pada 1989 ketika Organisasi Kopi Internasional (IOC) yang bertugas mengatur pasar, menghapus kuota ekspor setelah sejumlah negara me- langgar ketentuan kuota itu. Akibatnya terjadi kele- bihan pasok dan kelesuan yang menyebabkan harga menurun. Situasi itu sema- kin memburuk karena nega- ra-negara produsen me- ningkatkan ekspor sebagai kompensasi kerugian kare- na harga terus menurun. Mulai 1 Oktober 1993, para produsen kopi memu- tuskan untuk menarik kem- bali sebagian produksinya dengan tujuan mengurangi surplus dan mendorong per- mintaan. Sehingga harga kopi naik tajam selama minggu-minggu terakhir setelah melesu selama lima tahun, sebagai antisipasi terhadap pengurangan eks- por yang diperkirakan akan diputuskan oleh kelompok produsen utama pada perte- muan di Ibukota Columbia, Bogota, senin (13/9). Selama dua bulan, harga kopi di London naik 40% mencapai 1.300 dolar AS per ton, ketika para agen bere- aksi terhadap gerakan yang dilakukan oleh negara-nega- ra pengekspor kopi untuk mengkoordinasikan langkah memulihkan pasar. Indonesia akan menan- datangani apa yang disebut inisiatif Retention Scheme atau skema penyimpanan/ penahanan di dalam negeri sebanyak 20% dari suplai kopi, yang biasanya dilem- parkan oleh negara-negara pengekspor kopi ke pasar internasional. way Inisiatif ini diharapkan dapat menaikkan harga kopi Dari beberapa negara Asia Pasifik, di antaranya India, Vietnam dan Muangthai, tercatat sebagai negara-ne- HARIAN EKONOMI NERACA Terbit pagi, Enam Kali seminggu, 12 halaman Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi Zulharmans Pimpinan Perusahaan Azwirman Noersal, MBA Staf Ahli Dr. Anwar Nasution, Drs. Abdul Latief, Tanri Abeng MBA, Sanjoto Redaksi/Tata Usaha/Iklan JI. Jambrut No. 2-4 Jakarta 10430 Telepon 323-969, 337-441,332-676 Facsimile (021) 310-1873 Telex 46000 NERACA IA Jakarta P.O.Box. 1386 Jakarta 10013 Bank BDN Cabang Gambir Jl. Ir. H. Juanda Rekening Nomor 01316.2.211.01.5 Bank BNI Cabang Kramat Jl. Kramat Raya Rekening Nomor 002890001 BRI Cabang Khusus JL. Sudirman Rekening Nomor 314568235 Bank Umum Koperasi Indonesia JL. M.T. Haryono Rekening Nomor 041508 Giro Pos A 13350 Harga Langganan per Bulan DKI Jakarta Rp 11.000 Luar Jakarta Rp 11.000 ditambah ongkos kirim Tarif Iklan Display Rp 4.500 per mm kolom Keluarga Rp 3.000 per mm kolom Iklan Baris (minimal 3 baris) Tiga baris pertama Rp 15.000 kk Baris berikutnya Rp 3.000 per baris Dicetak oleh PT Agrapress Isi di luar tanggungjawab percetakan Anda dapat berlangganan HARIAN EKONOMI NERACA di tempat-tempat berikut ini. JAKARTA JAKARTA PUSAT: TARUNA AGENCY Jl. Panca Marga No. 10 Telp. 581622, DARJO AGENCY Jl. Panca Marga No. 18 Telp. 548995, SINAR AGENCY Jl. Baturaja No. 17 Telp. 330139, ANAGHO AGENCY JI. Perumnas T. Abang Blok 23 Lt. 1/4 Telp. 310512, SARTONO AGENCY JI. Taruna IX/34 Kemayoran Telp. 4209340, ANACO AGENCY JL. Krida VI Rt 06/01 No. 17 Kemayoran Telp. 4203128, MENTENG AGENCY Jl. Kebun Sirih Timur Dalam No. 12A Telp. 325929, SANGGAM AGENCY Jl. Sam Ratulangi No. 25 Menteng Telp. 327 576, MEDIA AGENCY JI. Kali Pasir No.17C Telp. 376491, 326506, DAMAI AGENCY Jl. Gunung Sahari X/46 Telp. 639 4680. JAKARTA TIMUR:RIA AGENCY JI. Penegak 1/12 Mantraman Telp. 8580806, WITANAKO AGENCY Jl. Sunan Muria No. 7 Rawamangun Telp. 4890647, ETIKA JAYAAGENCY Jl.Kayu PutihLNo.30 Telp. 4898368,DJASMINAGENCY JI. SMEA No. 38 Cililitan Telp. 8090306, LILY AGENCY JL. Pondok Bambu Permai Biko AO No. 12 Telp. 8616872, THIO KIM HOK AGENCY Jl. Pintu Pasar Timur No. 9 Jatinegara Telp. 8506275, CIKUNIR AGENCY JI. H. Keneng No. 3 RT. 01/13 (Palm Raya) Kel. Jaka Setia Kali Malang, ALDITYA AGENCY Jl. Binayasa A III/2 Komplek Binalindung Jatiwaringin. Anggota Pengekspor Total Colombian Milds Colombia Kenya Tanzania Other Milds Bolivia Burundi Costa Rica Cuba Dominican Rep. Ecuador Al Salvador Guatemala Haiti Honduras India Jamaica Malawi Mexico Nicaragua Panama Papua New Guinea Paraguay Peru Rwanda Venezuela Zambia Zimbabwe 9.780 Brazilian & O. Arabics Brazil Ethiopia Robustas Angola Ghana Guinea Indonesia Liberia Nigeria OAMCAF Benin Cameroon Central African Rep. Congo Ivory Coast Equ. Guinea Gabon 1986/87 5.757.060 797.580 645.240 111.300 41.040 1.714.680 10.440 36.120 158.400 25.920 47.940 120.000 140.580 176.580 26.580 93.240 217.080 1.380 4.680 336.240 45.960 11.760 57.660 15.660 68.100 41.160 66.900 240 12.060 0,16 1.927.140 1.748.700 178.440 1.317.600 16.860 780 6.480 366.900 4.260 1.200 (507.480) 1.080 131.940 15.000 960 274.260 540 780 240 67,380 15,540 15.540 5.880 2.400 27.780 1.860 168.960 31.380 200 di pasaran internasional. Hal itu diungkapkan Menteri Pertanian Sjarifudin Bahar- sjah baru-baru ini. Reten- tion Scheme merupakan upaya melakukan retensi kopi yang muncul atas ini- siatif Brasil, Kolombia dan beberapa negara Afrika untuk mengatur suplai kopi ke pasar internasional. Retention stock atau stok kopi yang tidak diekspor sebanyak 20% akan dibiayai para pedagang, tanpa merugikan para petani kopi. Dan diharapkan pening- katan harga di pasar dunia, dapat menutup dana yang diperlukan untuk membiayai pembelian dan pemeliharaan retensi kopi 20%. % 100.00 13.85 11.21 1,93 0,71 29,78 0,18 0,63 2,75 0,45 0,83 2,08 2,44 3.07 0,46 1,62 3,77 0,02 0.08 5,84 0,80 0,20 1,00 0,27 1,18 - 0,71 1,16 0,00 0,21 33,47 30,37 3.10 22,89 0,29 0.01 0,11 6,37 0.07 0,02 Madagascar Togo Philippines Sierra Leone Sri Lanka 0,12 Thailand Trinidad & Tobago Uganda Vietnam Sumber: ICI, Doc. EB 3370/92 (E) 19 September 1992. (8,81) 0,02 2,29 0,26 0,02 4.76 0,01 0,01 0,00 1,17 0,27 0,87 0,10 0,04 0,48 0,03 2,93 0,55 Produksi Tahun Kopi 1985/86 - 1991/92 (Ton) 1987/88 5.912.040 939.600 765.360 126.840 % 100.00 15.89 12.580 2,15 47.400 0,80 1.587.060 26,84 10,260 0,17 36.000 0,61 132.180 2,24 27,000 0,46 72.300 1,22 120.660 2,04 150.060 2,54 183.120 3.10 30.360 0,51 91.140 1,54 116.460 1,97 1.920 0,03 4.380 0.07 279.240 4,72 0,66 38.940 11.760 0,20 68.460 1,16 15.660 0,26 76.440 1,29 41.340 0,70 1,11 65.640 480 0,01 13.260 13.260 8.820 5.520 2.151.600 36,39 1.978.620 33,47 172.980 2,93 1.233.780 20,87 10.920 0,18 0.01 600 8.400 0,14 395.460 6.69 3.600 0,06 1.560 0,03 (399.600) (6,76) 1.860 0,03 82.560 1,40 15.060 0,25 1.740 0,03 211.480 3,58 360 0,01 1.680 0,03 1.500 0,02 67.500 1,20 17.460 0,30 58.080 0,98 0,15 0,09 36.720 0,62 780 0,01 153.180 2,59 45.180 0,76 1988/89 5.621.220 100.00 813.120 14.47 11.25 775.200 2,23 125.160 0,99 55.380 1.677.660 29,85 0.19 10.860 33.060 0,59 142.440 2,53 28.800 0,51 51.300 0,91 2,33 130.920 90.720 1,61 179.400 3,19 26.880 0,48 1,79 100.800 3,24 181.980 1.020 0,02 6.120 0,11 360.060 6,41 38.700 0,69 8.040 0,14 67.680 1,20 19,380 0,34 89.700 1,60 39.600 0,70 57.540 1,02 1.500 0,03 0,22 11.160 D.I. Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Mengingat peran kopi dalam menyumbang devi- Sumatera Selatan sa non migas bagi negara Bengkulu sangat penting artinya, karena kopi termasuk tiga besar sesudah komoditi kayu dan karet, maka pengembangan kopi-ter- utama kopi Arabika sangat besar. Lampung Jawa Barat Jawa Tengah D.I. Yogkayarta Jawa Timur Ball Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Timor Timur 1.681.140 29,91 27.03 1.519.200 161.940 2,88 25,78 1.449.300 0,20 540 0,01 5.400 0,10 410.520 7,30 5.340 0,09 2.040 0.04 (465.060) (8,27) 2.760 0,05 10.980 119.400 2,12 20.880 0,37 2.400 0,04 230.760 4,11 0,01 0,03 420 1.920 59.580 1,06 19.020 0,34 83.160 1,48 6.060 0,11 4.800 0,09 setelah Brasil dan Kolom- bia untuk jenis robusta. Dan hanya 3% saja untuk jenis arabika. Hampir seluruh kopi yang dihasilkan Indo- nesia adalah jenis robusta, produksi itu 80% dihasilkan dari petani kecil. 64.620 1,15 1.080 0,02 195.540 3,48 62.400 1,11 Retensi kopi 20% itu akan dilaksanakan April 1994 berdasarkan musim panen kopi. Sedangkan negara- negara lain seperti Ameri- ka Latin, sesuai dengan musim panennya mulai Oktober 1993. Pembiayaan retensi kopi oleh para eksportir, akan tertanggulangi bila harga kopi naik cukup tinggi. Seperti gamabaran harga kopi dunia sepuluh tahun silam mencapai Rp 10.870 tiap kilogram dan awal 1989 % Menurut Menteri Luar negeri, Ali Alatas, Indonesia telah menyatakan ikut dalam kesepakatan pengurangan 20% ekspor kopinya. Sedangkan Presiden Soeharto yakin Indonesia merasa kesulitan ikut dalam International Coffe Organization (ICO), karena RI dari semula telah aktif di bidang komoditi lainnya, seperti anggota asosiasi produsen seperti karet, timah dan perjanjian internasional lainnya. 1989/90 5.599.740 100.00 872.040 15.57 13.84 866.700 44.700 ..080 51.140 0,93 1.619.760 % Produsen kopi dunia menyetujui retensi kopi yang telah ditetapkan sebesar 20%, maka pada kwartal I Indonesia harus menahan stoknya sekitar 103.020 ton, atau sekitar Menurut Oesman Soe- dargo, wakil ketua umum Bidang luar negeri AEKI, Indonesia menempati u- rutan pertama untuk kopi Robusta. Pada 1992 eks- pornya tercatat 267.000 ton, dengan nilai 200 juta dollar AS, jauh merosot pada tahun sebelumnya Kalimantan Selatan (1991), yang ekspornya Kalimantan Timur mencapai hingga 340.000 Kalimantan Barat Kalimantan Tengah ton. Sedangkan pada 1990, Sulawesi Utara volume ekspor mencapai hingga 360.000 ton. Pada tahun 1993 diperkirakan ekspor bisa mencapai 400.000 ton, dan tahun berikut diproyeksikan 450.000 ton. Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Maluku Irian Jaya Karena konsumsi kopi Jumlah Arabika lebih banyak daripada Robusta, maka Keterangan : Tahun Panen (April - Maret) Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (AEKI) mengusulkan produksi kopi di dalam negeri ditingkatkan menjadi 30% dari total produksi nasional. Kalangan perkopian dunia yakin betul masalah yang paling rumit bagi pelaksanaan retensi akan berkisar pada pendanaan dan kontrol. Soal pendanaan nasional, mung- kin sudah teratasi. Namun masalah kontrol belum terpe- nuhi. 1990/91 5.715480 100.00 1.006.380 17.61 15.16 978.000 84,90 1,49 54.780 0,96 29,48 0,25 0,57 2,69 0,47 0,92 1,94 2,73 3,43 0,58 1,65 3,36 0.02 0,13 4.89 0,47 0,23 28,93 1.684.920 9.000 14.040 0,16 30.000 0,54 32.400 138.000 2,46 153.840 28.680 0,51 44.040 0,79 105.420 1,88 167.280 2,99 280.380 3,72 0,47 26.340 27.060 52.800 110.820 156.180 196.260 32.940 94.080 20.040 106.020 107.100 1.260 6.420 303.000 41.340 10.680 60.060 29.880 0,53 71.940 1,28 34.560 0,62 74.880 1,34 1.380 0,02 14.100 1,89 1,91 0.02 0.11 5,41 0,74 0,19 1,07 0,20 68.820 1,23 2.460 0,04 116.100 2,07 60.360 1,08 harganya turun menjadi Rp 4.380 per kilogram. Penu- runan itu terus merosot tajam awal 1993 menjadi Rp 1.680 per kilogram. 1.725.540 1.519.200 206,340 1.382.400 7.200 960 10.860 426.360 1.260 1.680 30,81 1.713.540 29,98 27,13 1.539.000 26,93 3,68 174.540 3,05 24,69 1.310.640 22,93 0,13 5.940 0,10 0,02 1.500 0,03 2.640 0,05 0,19 7,61 442.980 7,75 0,02 660 0,01 0,03 3.780 0,07 (492.240) (8,79) (393.060) ,88) 0 0,00 2.400 0,04 115.680 2,07 100.920 1.77 17.220 0,31 10.980 0,19 1.140 0,02 0,01 287.940 5,14 3,08 420 0,01 0,00 360 0,01 360 176.100 240 Pembatasan ekspor yang diwujudkankan dalam re- tensi kopi 20% mempunyai dampak yang berarti bagi petani kopi Indonesia, kare- na bila berlangsung dalam kurun lima tahun sama 92.100 1,61 58.560 0,96 9.900 0,18 9.720 0,17 68.640 1,23 58.500 1,02 15.120 0,27 9.900 0,17 3.600 0,06 5.760 dengan 100% suplai ekspor kopi. 192.060 1.380 7.380 279.300 26.700 12.900 52.940 31.500 80.580 40.320 71.880 1.740 0,25 Kebutuhan kopi dalam negeri tiap penduduk baru mencapai 5 kg per tahun atau sekitar 80.000 ton tahun. Sehingga diperlukan diver- sifikasi pengolahan makan an jadi yang menggunakan bahan kopi, misalnya peng- anekaragaman produksi kembang gula, atau jenis % 0,94 0,55 1,41 0,71 1,26 0,03 14.820 46.980 900 160.200 77.040 0,82 0,02 2,80 1,35 1991/92 6.073.020 100.00 1.133.220 18.66 16.10 108.000 1.78 47.220 0,78 1.759.080 28,97 13.920 0,23 36.900 0,61 165.300 2,72 22.920 0,38 19.260 0,32 115.380 1,90 162.000 2,67 193,020 3.18 32.460 0,53 124.200 2,05 210.000 3,46 2.220 0.04 6.600 0,11 312.000 5,14 47.400 0.78 11.640 0,19 52.200 0,86 23.220 0,38 70.500 1,16 30.120 0,50 96.000 1,58 2.040 0,03 0,26 0,26 1.631.520 26,87 1.415.520 23,31 216.000 3,56 1.549.200 25,51 6.240 0.10 4.080 0,07 16.500 0,27 510.240 8,40 660 0,01 4.620 0,08 (451.500) (7.43) 2.400 0,04 80.580 1,33 22.620 0,37 480 0,01 270.000 4,45 360 0,01 4 Pangsa kopi internasional hanya 23%, atau ketiga RI Produsen Robusta Terbesar Kopi berasal dari Etiopia, pada awalnya kopi diman- faatkan sebagai makanan dan obat. Namun pada per- kembangan selanjutnya, kopi lebih dikenal sebagai mi- numan. Bahkan merupakan minuman internasional dan digemari oleh bangsa di seluruh dunia. 205.800 ton. Dan dalam dua kwartal ada 411.600 karung. Pada akhir tahun 1993 diperkirakan sebanyak 6174.000 ton. Indonesia lebih dikenal sebagai negara pengekspor utama kopi Robusta. Sebab ekspor kopi Arabika Indonesia selama ini hanya merupakan bagian kecil saja, sekitar 5% dari total ekspor kopinya. PRODUKSI KOPI INDONESIA 1986/87-1992/93 (TON) Sebagai komoditi pen- ting, perdagangan kopi di pasar dunia bisa mencapai US$ 10,5 biliun setahun. Indonesia termasuk DAERAH salah satu kelompok pro- dusen kopi terbesar dunia jenis Robusta, yaitu dengan produksi 450.000 ton seta- hun. Dari jumlah itu yang diekspor 375.000 ton/ta- hun. 6.000 0,10 61.020 1,00 6.000 0,10 0,10 7.020 82.200 1,35 1,080 0,02 180.000 2.96 83,040 1,37 makanan jadi lainnya. Tentu saja produk jadi tadi mempuyai peluang un- tuk diekspor. Sehingga pe- ningkatan pemakaian kopi domestik banyak disedot oleh produksi dalam negeri, dan ekspor kopi tidak lagi dalam bentuk murni melainkan makanan jadi. Dan itu me- rupakan peluang bisnis yang harus diantisipasi secepat mungkin, selagi kopi dunia kelebihan suplai. Kelebihan suplai kopi dunia mencapai 30% dengan produksi total kopi dunia mencapai 6,073 juta ton dan konsumsi kopi dunia 4,680 juta ton. bi bilibet nuansa na m (Pudji Lelono) 1989/90 1990/91 1991/92 1992/93) 37,722 40.051 43,703 46,972 47,853 45,069 56,122 52,216 9,311 9,885 10,786 11,593 1,599 1,698 1,853 1,991 5,939 6,306 6,881 7,396 72,906 77,407 84,465 90,783 39,332 41,760 45,568 48,976 35,601 90,886 99,173 106,591 5,102 5,417 5,911 6,350 10,738 11,401 12,441 13,371 541 574 626 673 36,508 38,763 42,298 45,461 9,029 9,586 10,460 11,242 1,117 1,186 1,294 1,391 10,819 11,487 12,534 13,472 9,856 10,464 11,418 12,272 2,507 2,661 2,904 3,121 427 453 494 530 2,443 2,594 2,831 3,040 33,286 3,489 3,807 4,092 1,811 1,923 2,098 2,255 2,993 3,178 3,468 3,727 13,805 14,657 15,993 17,190 1,810 1,922 2,097- 2,254 630 669 730 785 219 230 251 270 411,120 436,500 476,302 511,920 Produksi yang meng- alami peningkatan setiap tahunnya tidaklah sedikit. Terbukti pada tahun beri- kutnya 1988/1989 meng- alami peningkatan men- pada 1989/1990 produksi menjadi 411,120 dan pada 1990/ jadi 406.140 ton, sedang 1991 produksi telah menjadi 436.500 ton. Sumber: DEPDAG Peningkatan ini terjadi pula pada tahun berikutnya. Tahun 1991/1992 produksi kopi mencapai 476.302, sedang pada 1992/1993 diperkirakan akan memproduksi sebesar 511.920 ton. Pasaran kopi dunia masa kini semakin mencari dan membutuhkan kopi yang bermutu, walau volumenya masih tampak di dominasi oleh jenis Arabika. Bagi Indonesia tidak ada jalan lain yang harus ditem- puh dalam upaya meningkatkan mutu, karena pangsa ekspor kopi Robusta di tahun-tahun mendatang mendapat persaingan dari negara Afrika. Dunia perkopian Indo- nesia dituntut mampu membina petani kopi, un- tuk menghasilkan kopi bermutu melalui mem- pertinggi produktifitas perusahaan serta mene- kan ongkos pada tahap produksi. Produksi Menurut data Neraca, produksi kopi nasional mencapai 425.000 ton hing- ga 450.000 ton pertahun, maka produksi Arabika diharapkan mencapai 125.000 ton perhari. Perkembangan perke- bunan kopi dikembangkan oleh petani perkebunan rakyat. Perluasan tanam- an kopi menyebar ke ber- bagai daerah-daerah di- luar pulau Jawa, terutama di Lampung, Bengkulu dan Sumatera Selatan. Produksi kopi di Indo- nesia setiap tahunnya mengalami peningkatan. Ini terlihat jika 1986/1987, produksi kopi baru men- capai sekitar 358.380 ton tapi tahun 1987/1988 menjadi 376.380 ton. Pasokan produksi terbesar berasal dari Lampung yaitu mencapai 106.591 ton atau sekitar 21%, sedang untuk pasokan yang terbesar kedua Sumatera Utara Selatan sebesar 90.783 ton setara 18%. Sedang untuk ketiga ter- besar 56.122 ton berkisar 11%. Kamis 16 September 1993 HARIAN EKONOMI NERACA nesia (50%) atau keadaan petani kopi Sumatera paling Artinya pulau Sumatera sebagai lumbung kopi Indo- dominan. Dengan turunnya harga yang cukup tajam, maka dampak penghasilan yang diperoleh petani ikut menurun. meningkat ini dihasilkan oleh produksi sebesar 80% pendapatan ekspornya berasal dari kopi, dan sebagian besar diproduksi oleh petani kecil, sedang 20% dihasilkan oleh perkebunan lainnya. (Purwasiyanti) . Kopi termasuk dalam suku Rubiaceae memiliki dua jenis, yaitu kopi robus- ta (Coffea canephora var. robusta) dan kopi arabika (Coffea robusta), yaitu se- jenis tumbuhan yang ting- ginya 3-4 meter. Daunnya hijau tua mengkilat dan berbentuk elips sampai lanset duduk berpasangan dengan tang- kai pendek. Rangkaian bunganya terdiri atas ba- nyak bunga kecil yang putih dan harum. Buahnya berwarna me- rah berbentuk bulat telur. Buah kopi mengandung dua buah biji berwarna hijau berbentuk bulat dan silindris. Biji ini dilindungi lapisan tanduk yang keras dan lapisan membran yang tipis. Tanaman ini sudah di- budidayakan sejak ratus- an tahun sebelum Masehi tetapi pada permulaan abad ke-15, tanaman ini masuk ke Eropa melalui Turki. Akhir abad ke-15 itu pula bibit kopi dibawa oleh orang Belanda ke Jawa dan seabad kemudian perke- bunan kopi di Jawa ham- pir punah karena terserang hama daun. dapat bisa Akibat harga yang terus 100 dolar Amerika akan Keputusan tersebut di sulit di capai, meski ambil oleh pemerintah seba- pasokan kopi robusta gai upaya untuk menstabil- semakin tinggi diban. kan harga kopi, karena ba- dingkan kopi arabika. Kesulitan lain bertam. gaimanapun diharapkan kebijaksanaan tersebut da- bahnya tingkat kenaikkan konsumsi kopi yang tidak pat menolong petani kopi dari ancaman ketidakpastian terlalu besar dibandingkan dalam memperoleh mata dengan jumlah produksi. Walau demikian kopi pencaharian. sebagai penambah cita rasa dan aroma dalam minum- an telah berkembang terus dalam pengolahannya. Hingga kini banyaknya merek kopi yang beredar terus bersaing menempat- kan posisinya dipasaran. Kalau dahulu orang dapat membeli biji kopi kering yang baru digiling di hadapan pembeli sam- pai kopi tersebut halus, kini kopi yang beredar dipa- saran beragam jenisnya dari kopi instant yang mudah larut dalam air sampai kopi yang masih dalam bentuk biji. Sampai saat ini diperki- rakan ada lebih dari 20 jenis kopi yang dibudida- yakan, diantaranya kopi robusta dan kopi arabika. Kopi robusta berasal dari Afrika Barat dan kini tanaman tersebut banyak dibudidayakan di Jawa, terutama di Jawa Timur karena tanaman ini tum- buh di daerah berketinggi- an 300-600 meter di atas permukaan laut dengan curah hujan sekitar 2.000 milimeter per tahun. Kopi jenis ini lebih tahan dari serangan hama. Kopi arabika tumbuh di daerah berketinggian 600 - 1.200 meter di atas per- mukaan laut dengan cu- rah hujan 500- 1.500 mili- meter per tahun. Kopi jenis ini banyak dibudidayakan di Amerika Tengah dan Amerika Selatan termasuk Brasil sebagai penghasil kopi terbesar dunia. Beberapa saat lalu terjadi penurunan harga kopi baik di dalam maupun di luar negeri yang akhirnya pemerintah telah menyetujui retensi kopi bagi pasaran dunia. diharapkan menaikkan harga. A Seperti diketahui harga kopi terus anjlok dan diha- rapkan dengan adanya re- tensi sebagai akibat mem- bajirnya stok SU R A T menerus turun membuat petani tidak bergairah un- tuk mengolah lahan kopi yang pada akhirnya hanya menghasilkan kopi dengan mutu yang rendah sebab kurangnya perhatian dalam perawatan dan pemupukan. Memang sangatlah mem- prihatinkan di tengah-te- ngah mahalnya harga se- cangkir kopi apabila kita minum kopi di sebuah hotel berbintang misalnya, sa- ngatlah tidak sebanding dengan uang yang diperoleh petani penanam kopi. Sampai saat ini telah di peroleh hasil yang meng- gembirakan setelah harga kopi naik tajam di pasaran dunia selama beberapa ming- gu terakhir sebagai antisi- pasi terhadap upaya mem- berlakukan retensi yang akan diberlakukan 1 Ök ber 1993. Harga kopi di Bursa Lon- don naik 40% mencapai har- ga 1.372 dolar Amerika per ton, walaupun ada kecende- rungan bahwa target untuk Walau bagaimanapun adanya usaha pemerintah untuk menyetujui retensi kopi hendaknya dapat menaikkan harkat para petani kopi agar mereka lebih bergairah dalam mengembangkan budi daya kopi yang lebih berkualitas agar bisa bersaing dipasa- ran internasional. TAK kopi Ruas-ruas Kopi Arabika Jenis KT. 26 yang pendek. PEMBAC A Redaksi hanya akan memuat surat yang dilengkapi identitas diri atau foto copy KTP Ingin Jadi Sukarelawan di Indonesia Sebagai akhir kata, saya mengucapkan terimakasih kepada Bapak-bapak dan Ibu-Ibu di Indonesia atas kebaikan hati yang diberi- kan pada saya. (NIA SS) Hormat saya, Dr Yoshio Fukuoka d/a. Perkumpulan Indonesia- pembasmi kuman dan saya beri obat terapi (pengobat- an) kimiawi. Tiap hari saya pergi ke rumahnya untuk membersihkan abases dan meneruskan terapi. Redaksi Yth, Saya ingin memberikan Tiga hari kemudian, suhu sumbangan di bidang ilmu badannya mulai menurun. kedokteran untuk memper- Dia sembuh kembali seperti tukarkan informasi antara semula setelah tiga minggu kemudian. Sejak saat itu kedua negeri, Indonesia Jepang, sebagai sukarela- pengobatan keliling membe- ri kesempatan kepada saya wan. Keinginan ini muncul setelah ada kesan mendalam yang langsung beramah tamah dengan orang Indo- yang membuat saya sangat nesia. Dan ada yang terke- mencintai Indonsia. Saya san dalam diri saya, pada ingin mengetahui lebih ba- saat saya berkumpul-kum- nyak tentang adat-istiadat, pul dengan para pemuda- kebudayaan dan sejarah pemudi Minahasa untuk bertukar fikiran. Mereka sebelum pulang ke rumah masing-masing sering me- nyanyikan lagu perpisahan dalam bahasa Minahasa yang bersyair: "Magemo sako magema aduh saya, tiyamo malenge lenge, Aduh sayang e sayang, yang artinya "Kalau ada salahku, aduh sayang, jangan simpan di dalam hati, sayang". Indonesia. Kesan mendalam yang mendorong saya ingin men- jadi sukarelawan bidang kesehatan di Indonesia itu terjadi sebelum perang du- nia kedua. Waktu itu saya menamatkan Universitas Negeri Kedokteran di Je- pang. Setelah tamat, lalu saya menyelidiki ilmu pe- nyakit dalam di rumah sakit sayang e universitas tersebut. Seba- gaimana diketahui, pada masa itu pula saya meng- ikuti kursus orientasi baha- sa Melayu, yang merupakan salah satu bahasa asing yang Redaksi Yth, Kami beserta keluarga Enam bulan saya sukai. kemudian saya dipanggil oleh pemerintah Jepang untuk kewajiban dinas mili- ter dan dikirim ke Minahasa Sulawesi Utara sebagai dokter tentara, karena saya warga negara Jepang. juga warga di jalan Pisang komplek Pertanian Rt. 0010/ 0.10 Pasar Minggu, Jakarta Selatan, merasa lega dan mengucapkan terima kasih kepada Perusahaan Listrik Negara (PLN). Ucapan Jepang terima kasih itu kami Teratai - Tokyo. lontarkan karena setelah Desa tempat saya ditugas- lama menunggu-nunggu kan bernama Sonder di akhirnya dua tiang listrik Minahasa, desa ini terma- Terima Kasih yang sudah kropos bebepa syur sebagai tempat peng- untuk Etalase waktu lalu diganti dengan hasil cengkeh.Jumlah pen- tiang beton yang baru. duduknya saat itu sekitar Jago Kandang' Namun ditengah kelega- lima ribu jiwa, suasana dae- an kami itu, akibat cara kerja rahnya tenang dan damai Redaksi Yth. PLN yang tidak cermat serta pemandangan diseki- Sehubungan dengan menimbulkan rasa was-was tar Sonder sungguh indah pemuatan artikel berjudul: baru, terutama bagi warga dan megah. Tidak kalah Jago Kandang Mesti Segera sekitar tiang yang baru pentingnya bahwa orang- Ditanggalkkan" karya Mif- dipasang. Masalahnya sudah orang di daerah Sonder so- tah H. Yusufpati dalam lebih dari sepuluh hari sejak pan dan ramah sekali kepa- Surat Kabar Harian Ekono- tiang penyangga listrik da saya. mi Neraca yang Saudara tegangan tinggi itu dipan- Pada suatu hari, camat, pimpin pada edisi hari Se- cang, lalu ditinggalkan begi- walikota dan wakil pendu- nin, 13 September 1993, tu saja tanpa disemen atau- duk setempat berkunjung ke dengan ini perkenankanlah pun dibeton. Selebihnya lis- rumah penginapan saya. kami menyampaikan peng- Mereka meminta kesediaan hargaan dan ucapan terima trik yang menerangi jalanan saya memeriksa dan meng- menjadi mati, dan tidak kasih kepada Saudara dan obati orang yang menderita jajaran Redaksi yang sauda- dibetulkan meskipun warga telah melapor lewat telpon bisul di punggunya dengan ra pimpin. berkali-kali. panas badan yang terus ting- Melalui penerbitan tulis- gi selama berhari-hari orang Mengingat saat ini sudah an tersebut beserta tulisan- hujan kami merasa khawatir mulai memasuki musim sakit itu, pegawai negeri tulisan lain yang senada, kalau suatu ketika tiang- yang bernama Jan Senduk. Surat Kabar Harian Ekono- mengkhawatirkan. Dia Dia ada dalam keadaan yang mi Neraca telah ikut bersa- tiang baru tersebut roboh dan ma kami, BPEN Departemen menimpa rumah-rumah menderita abses besar di Perdagangan khususnya dan belakangnya dan sepsis Pemerintah umumnya, ber- (keracunan darah). upaya mendorong dunia usaha kita untuk membantu pemerintah meningkatkan terdekat. Melihat keadaan itu saya segera mengoperasi abses- nya. Banyak nanah keluar dari abses itu. Kemudian saya bersihkan dengan obat ekspor dengan antara lain mengintensifkan kegiatan promosi ekspor. 173150 Dengan tulisan semacam itu pula media yang Saudara pimpin telah ikut memberi gambaran dan pemahaman kepada masyarakat tentang arti pentingnya kegiatan promosi yang didukung oleh semua potensi yang berkait- an untuk mensukseskan program peningkatan eks- por. Sambil menunggu tulis- an-tulisan lain dengan misi yang sama, kami ucapkan sukses selalu. Dan untuk selamat bekerja dan semoga kerjasama yang baik yang tergalang selama ini, kami tidak lupa pula mengucap- kan terima kasih. Kepala Badan Pengembangan Ekspor Nasional Rudy Lengkong Terima Kasih dan Was-was untuk PLN Erny Werdiyati, a. n. warga Jl. Pisang, Komplek Pertanian, Ps. Minggu Jakarta Selatan.
