Tipe: Koran
Tanggal: 1988-10-27
Halaman: 03
Konten
Kamis, 27 Oktober 1988 PERHUBUNGAN - PARPOSTEL Penerapan TQC/PMT pada Hotel-hotel Masih Sedikit Hotel-hotel di Indonesia yang telah menerapkan sistim manaje- men TQC/PMT masih bisa di- hitung dengan jari. Hal itu disebab kan sebagian hotel-hotel besar menggunakan "Hotel Chain Mana- fement". Dan sebagian besar hotel- lotel menengah dan kecil masih nenggunakan sistim manajemen ang tradisional walaupun penger- ian akan mutu pelayanan dalam irti sempit umumnya sudah dime- gerti. Dikatakannya, sejalan dengan permasalahan yang dihadapi, sis- Demikian Ketua Umum PHRI Persatuan Hotel dan Restoran In- Sumakno Immediate: Pelayanan terhadap donesia San Sinar "Peningkat- tamu bila dibutuhkan tidak bisa an Mutu Produk Wisata Indone- ditangguhkan terlalu lama, sia" Selasa yang lalu. • Complex Proses pelayanan melibatkan banyak orang. Amorphous: Mutu pelayanan Jakarta, NERACA tim manajemen selalu berkem- tidak bisa ditetapkan sesuai dengan kan oleh Jepang yang disebut UNTUK menerapkan Total bang dari waktu ke waktu. Demi- Customer expectation dan standard TQC/PMT, merupakan satu alter- ningkat ke bahan-bahan logam, di tempat sarana tersebut. Semua- Quality Control (TQC) dan Pe- kian pula manajemen hotel ber- ngendalian Mutu Terpadu (PMT) kembang mengikuti perkembang- di sektor jasa perhotelan perlu di- an manajemen secara umum. galakkan secara berkesinambung- an, dengan pengertian TQC/PMT bukan obat mujarab tetapi merupa- kan alat analisa yang tajam. Tapi dalam perkembangannya, manajemen hotel selalu mempu- nyai karakteristik tersendiri karena sifat jasa perhotelan mempunyai ciri-ciri sebagai berikut : Intangible: hotel penjual "expe- Bandung, NERACA PROMOSI pariwisata Jawa Barat dan Kappija 21 (Keluarga Alumni Pertukaran Pemuda Indo- nesia-Jepang Abad 21) asal Jabar, wa Barat 1988 dengan bermacam kegiatan. Gelar kegiatan itu, ialah "Pro- gram Kegiatan Pariwisata Jawa Barat", bergiat untuk diskusi ten- tang peningkatan arus mancanega- ra Jepang ke Indonesia. Kegiatan lainnya, adalah pamer- an industri pariwisata Indonesia- Jepang dan Pagelaran Kesenian Khas Daerah Jawa Barat. Pasun- dan Plaza Bandung, merupakan tempat bergiatnya kepariwisataan dalam menumbuhkan sapta peso- na, dari 26 Oktober 1988 sampai dengan 1 November 1988. Bermacam stand pariwisata dise- diakan di Pasundan Plaza, untuk mempromosikan hasil produksi, menjual dan menawarkan suatu komitmen bisnis wisata. rience" lan "environment" yang hanya dapat dirasakan tetapi tidak dapat dipegang atau dilihat seperti material. Perishable: Sekali jasa itu di- rasakan oleh tamu, maka selesai; tamu hanya dapat membawa pu- lang kerumah "experience" atau "impression". Di samping itu hotel tidak dapat menyimpan stock dari "seats" dari restauran atau "rooms" yang tidak terjual hari ini untuk besok. Apa yang diharapkan dari arena promosi pariwisata Jawa Barat itu? Ketua Koppija 21 Drs. Wawan Dewanta, nyeletuk, nilai tambah bagi pembangunan kepariwisata- an Jawa Barat. TRUK PENGANGKUT TEBU: Zaman dulu tebu di Pati diangkut dengan lori yang ditarik sepur. Kini berganti diangkut dengan truk untuk dibawa ke pabrik penggilingan ebu. (Foto: Miftah/NERACA) Aset wisata Jawa Barat me- mang memiliki faktor dominan yang strategis. Jawa Barat misal- nya, mempunyai potensi kepariwi- sataan yang cukup tinggi. Di balik itu, ternyata masih memerlukan peningkatan menjadi tujuan man- canegara dan wisatawan dalam Promosi Pariwisata Jawa Barat dan Kappija 21 DALAM rangka promosi produk pariwisata Jawa Te- ngah serta meningkatkan rasa cinta alam dan seni budaya. Dinas Pariwisata Jawa Tengah menyelenggarakan suatu kegi- atan yang diberi nama Pekan Pariwisata Jawa Tengah 1988 (PPJT). Cerminan lain, ialah "mono no aware" (pathos alam), wabi (cita rasa akan ketenangan) dan sabi (ke- sederhanaan yang agung). Citra ini menyodorkan pandangan "dunia estetika dan keselarasan emosi". Kegiatan yang untuk perta- ma kalinya bagi Propinsi Jawa Tengah ini diadakan di kota Solo pada 22 sampai dengan 30 Oktober 1988. negeri. Tercatat, învestasi di bidang ke- Mancanegara, khususnya dari pariwisataan yang dipelopori oleh Jepang yang memiliki nilai rasa Jica Jepang, di Banten, misalnya, keindahan, menjadi ciri khas orang- Budaya Banten, Jawa Barat yang orang Jepang. Hal ini tercermin, agamis, cukup menarik peran man- dalam konsep-konsep keindahan- canegara Jepang dalam pengem- nya, seperti "miyadi" (keanggunan bangan kepariwisataan di kawasan yang agung). Provinsi Daerah Tk I Jawa Barat. Dalam kerangka itulah promosi pariwisata Jawa Barat melalui Ta- hun Pariwisata 1988 ini, lebih di- pergiat oleh Kappija, sekalipun belum banyak swasta dalam usaha bisnis wisata yang memotorinya. Banyak instrumen kepariwisa- taan yang akan dipergiat melalui promosi wisata Jawa Barat, mulai dari seni budaya sampai ke masa- lah-masalah ilmiah dan menggaet peran kelompok usahawan skala besar, menengah dan kecil berpe- ranserta, Adapun kegiatan ini diisi dengan berbagai paket, yakni : lomba foto wisata; lintas alam yang meliputi rekreasi jalan kaki, wisatawan sepeda santai, serta motor tour. Selain itu seminar kepariwisataan, festi- val kesenian tradisional Jawa Tengah, lomba seni kuliner/ta- ta boga, serta pameran pariwi- sa ta, Dari tolok ukur itulah, Koppija 21 melirik mancanegara Jepang. Sebab, hubungan Indonesia-Je- pang kian membaik. Dalam kaitan inilah, keluarga alumni pertukaran pemuda Indonesia-Jepang abad 21 asal Jawa Barat, berusaha berpe- ran aktif melalui instrumen kepa- riwisataan. PPJT yang berlangsung sela- ma satu minggu tersebut ber- temakan "Memasyarakatkan Pariwisata sebagai Emas Merah dalam rangka Meningkatkan Komoditi Ekspor non Migas." Jadi, peranan aktif tersebut, le- bih menjalin upaya meningkatkan hubungan harmonik dan mencoba untuk memberikan sumbangsih yang dapat meningkatkan nilai tambah bagi pembangunan kepari- wisataan, bernilai ekonomi. Adapun dipilihnya kota Solo sebagai tempat penyelenggara- an, menurut Kepala Dinas Pari- wisata Daerah Tingkat II Ko- dya Surakarta, Drs. Seobadyo yang juga sebagai Ketua I Pani- tia Pelaksana, karena; pertama, Solo merupakan daerah wisata A(kawasan Merapi - Merbabu) yang mana daerah wisata A bagi Jateng ini merupakan dae- rah terpadat dan terbesar poten- si wisatanya bila dibandingkan mutu akan tergantung dari penda- pat perorangan. Dengan demikian industri Hotel yang mempunyai kepentingan da- lam pengendalian mutu, harus memperhatikan explisit kebijakan manajemen maupun secara implisit philosophy manajerial pada pene- kanan sumber daya manusia. Sistem manajemen yang mem- beri peluang dan menekankan fal- safah Paristipasi merupakan sistem manajemen yang cukup andal da- lam mobilisasi kreativitas dan ino- vasi seluruh karyawan dalam pe- ngendalian mutu. Mutu sebagai hasil upaya lebih akan terjadi apa bila karyawan mengerahkan ke mampuan terpendamnya sebagai jawaban atas tuntutan keadaan. Kepariwisataan, nampaknya perlu lebih dimasyarakatkan. Uta- manya terkait dengan meningkat- kan peranserta masyarakat dalam pembangunan kepariwisataan. Jadi, memerlukan profesionalis- me wisata untuk menjawab tan- tangan terhadap kebutuhan wisata- wan dalam negeri, apalagi bagi mancanegara, khususnya dari Je- pang. daerah lainnya. Selain itu kegiatan ini dimak- sudkan untuk memantapkan kota Solo sebagai pintu ger- bang pariwisata internasional bagi Jawa Tengah "Dimana diharapkan tahun depan ban- dar udara Adisumarmo Surakar ta sudah dapat disinggahi pe- nerbangan internasional," tam- bahnya. Maksud dan Tujuan MAKSUD dan tujuan pe- nyelenggara PPJT 1988 me- nurut Ketua Umum Panitia Pe- nyelenggara, Drs. Sunardi ada lah, Pertama, untuk meman- tapkan informasi dan produksi pariwisata daerah Jawa Te- ngah. jauh dapat membawa hasil kepada natif yang perlu dikaji seberapa peningkatan mutu pelayanan Ho- tel-Hotel di Indonesia. PMT (Pe- ngendalian Mutu Terpadu) bero- rientasi ke pengembangan sumber daya manusia. Pengerahan kemampuan terpen- dam itu terjadi bukan karena ins- truksi atau inspeksi tetapi karena Bagi orang tua si anak, tinggal menukar uangnya dengan koin la- lu koin dimasukkan di tempat jenis sarana permainan yang disukai, maka sarana tersebut bisa mene- sukarela. Mutu tak pernah dicapai pada waktu lampau jasa perhotel- mani sang anak sembari bisa dise- Pengertian konsep mutu di pro- duk jasa hotel dalam 15 tahun ter- akhir ini telah berubah. apabila karyawan hanya mencari nafkah dan rasa tir ke mana hendak dituju atau dikehendaki. aman. Manajemen yang dikembang- an selalu identik dengan "luxury" dan "high personal service". Tapi sekarang telah dikenal bahwa mutu harus diperhatikan pada semua level harga dan service. Berbagai Kegiatan BERBAGAI kegiatan seper- ti yang telah disebut didepan akan mengiringi pekan pariwi- sata ini. Yaitu: Lomba Foto Pariwisata dan lingkungan hi- dup. Melalui lomba ini diha- rapkan akan dapat dihasilkan foto-foto lokasi wisata yang baik sehingga akan melengkapi dokumentasi yang ada di Dinas Pariwisata. Kedua untuk meningkatkan Kegiatan lainnya, lomba lin- tas alam Jawa Tengah 1988 yang diadakan dalam tiga ben- rasa cinta alam dan seni budaya tuk, yaitu: rekreasi jalan kaki, sebagai upaya pemupukan pe- merupakan wisata kota. Jarak lestarian alam dan warisan bu- yang ditempuh sekitar 15 km daya. yaitu mulai dari Taman Wisata Budaya Sriwedari - Keraton Kasunanan Surakarta - Taman Satwa Taru Jurug - Pura Mang- kunegaran Pasar Triwindu (pasar barang antik) - Musium Dullah- finish di Sriwedari. Ketiga, memantapkan pro- gram kerjasama promosi secara terpadu antara daerah tujuan wisata, khususnya di wilayah Jawa Tengah. Keempat, meng- galang kerjasama antar daerah dalam rangka peningkatan pela- yanan dan pembinaan masyara kat kearah sadar wisata. Selanjutnya dikatakan Su- Seluruh tenaga kerja, pimpinan dan pekerja, terlibat dan berperan serta dalam PMT dan GKM (Gu- gus Kendali Mutu). Para pekerja mendapat peluang untuk mening- katkan mutu pekerjaan mereka. Mereka dipercaya untuk mene- mukan jawaban jawaban yang te- pat untuk mengatasi persoalan yang mereka hadapi dalam pelak- sanaan pekerjaan mereka. Tapi dari ciri-ciri usaha jasa perhotelan adalah dapat menjawab tantangan di atas. Wisata sepeda santai, ham- pir sama dengan yang pertama tetapi menggunakan sepeda dengan jarak tempuh yang le- Berdasarkan pandangan para ah- li, pengertian konsep mutu telah berubah, seperti mutu harus sesuai dengan ukuran harapan tamu; pe- ngawasan mutu harus diarahkan pada tindakan pencegahan dari- pada inspeksi; pengendalian mutu membutuhkan "comitment dari Top management"; dan mutu jasa ditentukan pada saat pelayanan berlangsung. Karena itu dalam pengendalian mutu di industri hotel akan sangat tergantung dari manusia yang ter- libat langsung dalam menghasil- kan jasa pelayanan. (BN/15) Jakarta, NERACA PEMBANGUNAN Sepur-5 di Stasiun KA Gambir diperkirakan akan selesai akhir Oktober 1988 ini. Demikian Kepala Stasiun Gambir Atmaji kepada KNI di kantornya. Jakarta, NERACA TIDAK te rangkutnya semen Pa- dang untuk Oktober sebanyak 15.000 ton dari pelabuhan Teluk Bayur ke Bela wan disebabkan be- berapa kapal menarik diri untuk mengangkutnya. Penarikan diri tersebut karena masih belum ada kecocokan tarip yang ditetapkan pihak pabrik se- men di Padang dan fasilitas penun- jang di pelabuhan Teluk Bayur tidak menduk ung, hingga kapal- kapal yang mengangkut semen ha- rus menunggu lama untuk menda- patkan dermaga. Menurut beberapa perusahaan pelayaran yang turut mengangkut semen tersebut untuk Bela wan se- perti perusahaan pelayaran PT Admiral Lines, sering kali pelak- sanaannya tidak sesuai dengan jad- wal yang telah ditetapkan hingga kapal harus menunggu di pelabuh- an sampai pekerjaan bongkar muat ka pal-kapal lainnya selesai. Semen Padang Kekurangan dermaga pelabuh- an Teluk Bayur tersebut hendak- nya perlu dipikirkan sebaik-baik- nya agar keteraturan kapal-kapal yang mengakut semen tersebut bisa berjalan sebagaimana mesti- nya. Lamanya menunggu tersebut se- lalu menimbulkan kerugian bagi pihak perusahaan pelayaran, se- dangkan produsen semen tidak mau tahu tentang biaya-biaya yang harus ditanggung oleh perusahaan pelayaran itu. HARIAN NERACA Karena itu, Kappija 21 berusaha mendapatkan bantuan dari Jica, Jepang/Kedubes Jepang di Jakar- ta untuk menyokong kegiatan pro- mosi pariwisata Jawa Barat dalam rangkaian dengan Tahun Pariwi- sata Jawa Barat 1988. Partipasi swasta memang juga diundang untuk turut berperanser- ta. Misalnya, melalui penjualan/ penyewaan stand pameran, pem- buatan booklet dan kelender ke- giatan pariwisata. Tapi masih dalam pertanyaan, mampukah pengusaha "bisnis wi- sata" Jawabannya sangat sederha- na, sebab pengusa ha/industri pari- wisata masih mencari bentuk pe- ngelolaan usaha kepariwisataan un- tuk meraih nilai tambah. (K.10) Menurut pihak perusahaan-per- usahaan pelayaran, pihak pabrik semen Padang pada dasarnya se- lain menetapkan tarip angkutnya terlalu rendah, juga biasanya tidak pernah ada kompensasi mengenai Pekan Pariwisata Jateng, Upaya Bom-bom Car, Mengail Anak-anak Zaman Jakarta, NERACA ZAMAN melaju bersamaan itu membawa serta kemajuan di sega- la bidang. Tak terkecuali tempat dan sarana bermain anak-anak ju- ga ikut menyesuaikan. Di masa lalu, anak-anak cukup disuguhi mainan mobil-mobilan yang terbuat dari kayu, atau me- bih jauh, yaitu sekitar 55 km sampai di kota Solo dan seki- tarnya. Adapun rutenya ; Taman Budaya Sriwedari - Mu- sium Fosil Sangiran - Taman Satwa Taru Jurug - Pemandian Air Hangat Langenharjo-kem- bali ke Taman Sriwedari. Motor Tour, yaitu wisata dengan menggunakan sepeda motor dengan menempuh jarak sekitar 250 km. Rute yang dila- lui: Taman Sriwedari - Musium Gula (Klaten) - Candi Pram- banan (Yogyakarta) - Pantai Baron Pantai Kukup - Goa Song Putri Waduk Gajah Mungkur (Wonogiri) - kem- bali ke Sriwedari. ngan perlengkapan elektronika. dan seterusnya berkembang de- Kegiatan lintas alam ini se- muanya terbuka untuk umum. Dimaksudkan sebagai kegiatan olahraga sambil berwisata un- tuk meningkatkan sadar wisata di kalangan masyarakat. karena Kapal Tarik Diri Seminar Pariwisata SEMINAR sehari juga akan mengisi kegiatan PPJT 1988. Lokasi seminar ini di Ruang Adipura Balaikotamadya Sura- karta, berlangsung tanggal 26 Oktober 1988. Adapun pem- bicaranya dari Ditjen Pariwi- sata Deparpostel, Persatuan Misalnya di zaman serba tekno- logi kini dapat dilihat bermuncul- an tempat dan sarana bermain anak-anak canggih itu di berbagai lokasi strategis.. Di Melawai Plaza, Sarina Jaya atau Glodok Plaza, semuanya te- lah menyediakan sarana tersebut dengan komplit. Ada boom-boom car, Battery car, TV Game dengan segala anekanya. Tingkatkan Citra Pariwisata nardi, sesuai maksud dan tuju- an tersebut diharapkan kegia- tan PPJT 1988 dapat memberi dampak positif bagi usaha me- ningkatkan citra pariwisata Jawa Tengah. Kini hal itu kurang sempurna, Memang diakuinya, ada dam- bilaman si anak tersayang tidak diajak langsung menyetir permain-pak negatif bagi anak, bahwa se- an yang bisa hidup dengan per- tiap waktu bagi si anak bisa saja alatan canggih yang sudah dipro- menuntut ingin diajak ke tempat gramkan itu. tersebut. Peralatan canggih ini mempu- nyai keistimewaan khusus di masa kini. Beberapa orang tua yang ikut menunggu atau memandu anaknya di tempat bermain itu mengaku pada NERACA, bahwa pihaknya ingin mendidik anaknya sedini mungkin mengenal alat-alat tek- nologi yang serba-neka otomatis. Ny. Ida Rosyidah B. Nuad, yang mempunyai 2 anak dan kebe- tulan ia juga sebagai guru di se- buah SMA di Jakarta Selatan, me- nyatakan ia menginginkan kelak anaknya menerjuni bidang teknisi. Hingga diharapkan dengan di- perkenalkannya peralatan canggih sedini mungkin bisa melatih ber- kenalan dan kelak bisa terlatih serta terimajiner dengan perkem- bangan teknologi. Ia menjelaksan putranya yang sudah 3 tahun umurnya ini suka dibawa ke Melawai Plaza, mak- simal sebulan 3 kali. "Hal itu, kami juga memikirkan segi lainnya, misalnya terlalu se- ring juga tidak baik. Dus, segi eko- tak Terangkut nomi juga perlu dipikirkan," ujar- nya. Hotel dan Restauran Indonesia (PHRI) Pusat, dan Asita Pusat. Menurut Soebadyo, seminar ini diadakan dengan dasar pe- mikiran bahwa Jawa Tengah dengan potensi pariwisatanya diharapkan mampu menarik wisatawan sebanyak mungkin. Namun kenyataan saat ini jus- tru prosentase jumlah wisata- nya yang berkunjung ke Indo- nesia yang masuk Jawa Tengah sangat kecil dibanding daerah lainnya. Demikian pula halnya dengan Ny. Lestari, seorang ibu rumah tangga dari Kebayoran Baru, pihak- nya tidak selalu menuruti kemau- bermain di Melawai Plaza. an anaknya yang selalu kecanduan Untuk itu dipandang perlu suatu keterpaduan strategi da- lam rangka pemasaran pariwi- sata Jateng, dalam hal ini anta- ra pemerintah dengan para pe- ngusaha yang bergerak di bi- dang pariwisata. Menurutnya, ia tidak mengingin- kan anaknya harus selalu bermain Melalui seminar ini diharap- kan muncuk terobosan strate- gis guna menembus hambatan yang menyebabkan kecilnya jumlah wisatawan yang berkun- jung ke Jateng. Festival Kesenian KEGIATAN lainnya berupa festival kesenian Tradisional Jawa Tengah yang diadakan di Taman Budaya Sriwedari de- ngan menampilkan lomba ke- senian klasik dan tarian rakyat. nya tak lepas dari yang ia pro- gramkan, dalam rangka mendidik anaknya, "Wah, kalau sudah begini kan luaran uang kan perlu diperhitung- repot jadinya, lagi pula segi penge- kan," ia menambahkan Pada umumnya bagi orang tua selalu menginginkan anak-anak- nya mengenal dan terbiasa dengan sarana permainan yang serba oto- matis dan elektronis itu. Hal itu juga dibenarkan Ny. Gunawan, dari Jakarta kota keti- ka ditemui NERACA di Glodok Plaza, beberapa hari lalu. Menurutnya mendidik anak un- tuk memperkenalkan kepada alat- alat itu sangat Tapi terkadang juga punya dam- pak negatif, misalnya ada anak yang dipaksanakan orang tuanya bermain dengan sarana tersebut, lantas "takut" dan berakibat "trauma" selanjutnya. Dari jenis-jenis sarana peralatan permainan anak-anak tersebut, umumnya tarif yang sama, misal- nya di Melawai Plaza dengan di Sarina Jaya, tidak berbeda sekira Rp 200,- perkoin untuk semua jenis permainan. Sedangkan di Glo- dok Plaza terpaut perbedaan Rp 50,- lebih mahal. "demorage" yang selama ini harus ditanggung perusahaan pelayaran. Seharusnya pihak semen Pa- dang mampu menyiapkan der- maga kalau kapal-kapal angkutan semen yang regular itu datang. Kenyataannya walaupun pemberi- tahuan sudah dilakukan jauh-jauh diri. Khusus sarana permainan jenis TV Game, banyak mengundang reaksi orang tua, karena lebih ba- nyak segi negatifnya. Hal itu dikemukakan Rusydi yang mempunyai 3 putra di tempat tersebut, bahwa ia menilai banyak mempengaruhi anak-anak khusus- nya kalangan pelajar SLP dan SLA. "Banyak kita temui pada jam- jam pelajaran anak-anak bersera- gan sekolah bermain sarana TV Game ini. Jelas mereka membo- los," ujarnya sembari menyesalkan kejadian tersebut. (Fan) HANCUR: Rumah kapal di Kudus dulu dikagumi para wisatawan kini dibiarkan hancur tak terawat. Akankah benda-benda yang memi- liki nilai sejarah ini akan punah dibiarkan. (Foto: Miftah/NERACA) hari sebelumnya, tapi tersedianya dermaga tergantung keadaan di pelabuhan dan tidak ada prioritas bagi kapal-kapal angkutan semen. Bagi kapal PT Admiral Lines hal itu sangat merugikan, karena segala biaya yang harus ditang- gung untuk bungker maupun tarip dermaga selalu digunakan tarip untuk kapal-kapal samudera. Padahal Surat Izin Trayek yang diberikan pihak Ditjen Perla untuk kepentingan angkutan tersebut bi- sa dijadikan pertimbangan tersen- (BN) Hal ini dimaksudkan sebagai kegiatan untuk menggali poten- si kesenian yang ada di Jawa Tengah. Dengan demikian nanti- nya akan didapat beberapa pa ket kesenian daerah yang mam- pu dan patut dihidangkan seba- gai suguhan para wisatawan yang berkunjung. Pameran Pariwisata Jawa Tengah diselenggarakan setiap hari pada 22 sampai 30 Okto- ber 1988 di Taman Budaya Sriwedari. Pameran ini merupa- kan media promosi bagi indus- tri pariwisata di Jawa Tengah dan produk-produk yang ter- kait didalamnya. Pameran ini diikuti pemerin- tah daerah tingkat I dan tingkat 11 se wilayah Jawa Tengah, juga industri kerajinan rakyat. dan industri lainnya yang ter- kait dengan pariwisata. Pameran ini terbuka untuk umum dan setiap pengunjung yang melihat dikenakan biaya tanda masuk Rp 200,- Kegiatan ini diselenggarakan juga dalam rangka PPJT '88 namun penyelenggaraannya pa- da bulan Nopember 1988. Hal ini menurut Soebadyo karena dalam bulan Oktober ini sudah banyak kegiatan semacam. Jambore Auto Raly Wisata ini menempuh jarak sekitar 600 km dan ditempuh dalam dua etappe. Kegiatan lainnya yaitu lom- ba seni kuliner atau tata boga. Dimaksudkan untuk mengha- silkan makanan khas Jateng. (K-14) HIBURAN & REKREASI Indah Permata Sari: Belum "Hoki" PANGGILAN akrabnya In- dah. Berkecimpung di dunia seni khususnya nyanyi sudah cukup lama. Sejak umur 9 ta- hun ikut group band yang di- pimpin ka ka knya sendiri, menya- nyi di tempat-tempat hiburan dan pemandian di Jakarta. Menginjak remaja, mulai me- masuki dunia rekaman dengan volume perdananya "Tiada Sesal Di Hatiku" tahun 1983. Volume kedua "Astaga Keco- petan" 1987. Disusul volume berikutnya bersama Beny Pan- jaitan dalam album "Setangkai Mawar Putih" tahun yang sa ma. Akhir agustus tahun 1988 ini muncul volume keempat- nya "Tak Seindah Janjimu. Namun dalam kiprahnya seba- gai penyanyi rekaman me- mang belum banyak dikenal masyarakat dan kasetnya pun belum meledak di pasaran," Mungkin belum hoki", celetuk mahasiswa ABBA ini, mema- kai istilah asing yang artinya belum beruntung. Ia lebih dikenal sebagai pe- nyanyi panggung dan sering mengadakan show di tempat hiburan di Jakarta maupun da- lam acara hiburan ke luar dae- rah, Menurut pengakuannya ia memang lebih cenderung me- ngikuti Show panggung ketim- bang rekaman. Katanya lebih praktis dan bebas. Tidak ada ikatan lain setelah selesai men- tas. Meski begitu, sebagai penya- nyi panggung ini ada juga tidak enaknya. Seperti yang sering dialaminya ketika mengadakan show ke daerah. Dikatakan persiapan di dae- rah tidak mantap dan cara ker- janya kurang rapih. Sangat ber- beda dengan di Jakarta. "Ja- ngankan untuk latihan, sudah saatnya mau show aja perala- tan belum ada. Itu yang kadang bikin kita, penyanyi jadi ner- vous," ujar anak ke delapan dari 9 bersaudara ini. Sebagai penyanyi panggung yang langsung menghadapi penontonnya, harus punya per- siapan yang matang agar penon- ton tidak kecewa dengan pe- nampilannya dan si penyanyi- pun merasa puas. Cengeng BERBICARA soal nyanyi, kita akan teringat pada instruksi Menpen tentang larangan bere- dam ya lagu-lagu cengeng. Me- ngomentari hal ini, Indah se- bagai artis tak bisa berbuat ара-ара, "Itu sih urusan Produser. ka- lau saya, sebagai artis hanya mengikuti kemauannya saja. Pokoknya apa enaknya saja. Tapi kalau lagu cengeng dihi- langkan susah juga. Soalnya kebanyakan masyarakat se- nengnya lagu-lagu seperti itu," ujarnya. Walau begitu, menurut pe- ngakuannya, ia sendiri tak suka lagu-lagu cengeng. Apalagi un- tuk menyanyi di panggung ter- buka ia lebih suka menyanyi lagu-lagu bemada riang dan kadang sedikit keras. "Kalau lagunya lembut, pe- nonton bisa tidur. Makanya saya lebih suka lagu yang lin- cah, biar penonton jadi sema- ngat," kata artis yang doyan bakso dan rujak ini. Yang jelas, baginya menya- KAMPANYE Film Nasio- nal hari keempat berlangsung dalam suasana hangat dan ko- munikatip, dengan menampil- kan film "Ayu dan Ayu" yang disutradarai Sophan Sopian, produksi PT. Elang Perksa Film. Film Ayu dan Ayu yang diadaptasi dari novel Man, Wo- men and Child karya Erich Sagel cukup banyak mendapat pujian dari para hadirin yang memenuhirua ng Preview Pusat Perfilman H. Usmar Ismail. Sophan Sopian optimis da- lam film ini akan meraih 2 piala Citra, dari Dewi Yul sebagai Ayu dan Harry Simon sebagai penata kamera. Tokoh pengusaha wanita Dra. Dewi Motik Pramono, yang hadir sebagai tamu kehor- matan mengatakan. "Film ini cukup baik dan mengandung pendidikan". Selanjutnya kata Dewi, "Ka- lau terjadi pada diri saya bagai- mana ?" Di dunia ini kalau. wanita menyeleweng dunia akan gelap. Tetapi kalau pria menyeleweng dunia tetap te- rang. MILIK MONUMEN PERS Halaman III SURAKARTA Acara yang dipandu oleh Firman Bintang cukup banyak mengundang hadirin untuk ber- tanya dan ia pandai menghi- dupkan suasana kampanye. Sophan Sophian, Optimis Raih Dua Piala Citra Menjawab pertanyaan dari seorang hadirin tentang banyak- nya unsur kebetulan dalam film Ayu dan Ayu. Sophan men- jawab-"ia sangat percaya pada faktor nasib" dan banyak seka- li unsur kebetulan dalam hidup saya. Indah Permata Sari artis nyanyi, yang lebih akrab dengan peng- gemar di daerah. (ist) nyi hanyalah untuk mencapai kepuasan batin. Karena, kebo- le hannya dalam soal menyanyi ini merupakan bakat alam. Ja- di bila tersalurkan ia merasa puas. Di samping itu, dari hasil menyanyi, kini ia bisa mem- biayai kuliahnya sendiri dan membantu orang tua. Ia pun mengakui, karena tun- tuan keadaan, menyanyi yang semula sekedar hobby akhir- nya jadi profesi. Namun, pro- fesi ini tak akan bertahan sete- rusnya. Ada saat tertentu di mana masyarakat tak menyu- kainya lagi. Karena itu, di sam- Film Tema Ringan Paling FILM Indonesia yang ber- tema ringan seperti film yang dibintangi Warkop DKI dan Rhoma Irama, paling banyak menarik penonton di gedung bioskop kelas AA maupun ke- las D, kata Kepala Bidang Me- dia Penerangan Kanwil Deppen Jatim Drs. Moeharto kepada ANTARA di Surabaya, pekan lalu. Ia menjelaskan pada triwu- lan pertama 1988, film yang terlaris adalah Nada-Nada Rin- du yang dibintangi Rhoma Irama mencapai 228.553 ora ng penonton. Film kedua yang banyak menyerap penonton adalah Depan Bisa Belakang Bisa, yang dibintangi Warkop DKI mencapai 106.960 orang penonton. Kedua film itu mempunyai perbedaan antara lain bila film yang dibintangi Warkop DKI penontonnya banyak digedung bioskop kelas AA sebanyak 75.864 penonton dan di kelas C hanya 15.642 penonton. Se-- dangkan film yang dibintangi Rhoma Irama yang terbanyak penontonnya justru di bios- kop kelas C yaitu 88.918 pe- nonton dan kelas AA 32.890 penonton. Film Kisah Remaja juga cu- kup mendapatkan penggemar terutama di kalangan siswa- siswa SLTP dan SLTA. Pada triwulan kedua film yang ter- banyak penontonnya adalah Lupus II yang dibintangi Ryan Hidayat sebanyak 82.386 orang penonton. Film ini banyak di- tonton di gedung bioskop kelas Banyak Penontonnya bang tersebut, katanya. Selanjutnya Sophan, juga menjelaskan mengapa dalam filmnya ia selalu menampilkan tokoh laki-laki dari Batak, se- dangkan ia berasal dari Ujung Pandang (Sulsel). Sophan berkata bahwa, ia pernah kuliah di Universitas Kristen Indonesia yang maha- siswanya mayoritas berasal da- ri suku Batak (Sumatera Utara). "Orang Batak, hidupnya seder- hana, tapi mereka banyak ber- hasil dalam studi" dan saya hidup berkecukupan namun ga- gal menjadi Sarjana. Kampanye film "Ayu dan Ayu juga dihadiri pendukung film tersebut, Dewi Yul, Dwi Yan, Dhani Dahlan, Anwar Faudi dan Rima Melati. Pada bagian kedua dikam- panyekan film "Seputih Kasih Semerah Luka" karya Sutra- dara kawakan Wim Umboh. Film ini diangkat kelayar putih dari novel "Namaku Anisa" karya Nina Pane Budiarto. Oky, Asokawati, seorang pe- ragawati dan calon psikolog yang hadir sebagai tamu kehor- matan berpendapat, bahwa film "Seputih Kasih Semerah Lu- ka" cukup manusiawi, namun film ini terlalu mendramatisir Ida lasha (Marisa) menjadi gi- la. Ikang Fuazi, salah seorang pemeran utama dalam film ini mengatakan film ini cukup me- narik. "Saya (Ikang) sebagai tokoh Oidipus complex dan film ini sangat lengkap. Oleh karena itu wajar meraih Piala. Citra. ping menyanyi, ia tak mening- galkan kuliahnya, untuk bekal masa depannya. Sedangkan tentang pesawat Garuda yang selalu dihadirkan dalam film karya-karyanya, Sophan bercerita bahwa, pada tahun 1967 ketika itu ia sedang belajar di negeri Belanda, dan sangat rindu pulang ke tanah air, namun saya tidak punya uang. Kerinduan akan tanah air dapat terobati dengan me- Dalam kampanye bagian ke- mandang pesawat Garuda yang dua hadir para pendukung film sedang landing dan take off di tersebut yaitu, Ida lasha, Ikang landasan Schiphol Amsterdam. Kebetulan tempat tinggal saya Fauzi, Rima Melati dan penata (Z.A.) tidak jauh dari lapangan ter- artistik. Ketika ditanya cita-citanya, jawabnya, "ingin jadi orang banyak duit," sambil tertawa le pas," pokoknya bisa hidup mandiri. Saya ingin buka usaha sendiri. Kalau bekerja di peru- sahaan ya yang duitnya gede," Film "Seputih Kasih Seme- rah Luka" juga banyak men- dapat tanggapan dan pujian dari publik yang hadir. Henry Yasodiningrat, SH, seorang pengacara dan pemain film mempertanyakan tentang to- koh Marisa yang mencari ke- puasan sex di luar pernikahan. gura un ya. Untuk rencana selanjutnya dalam soal tarik suara gadis ayu ini masih terus mencari musik yang pas untuk ciri khas suaranya. Dan kini ia juga te- ngah mempersiapkan diri untuk show ke Pelambang. (RRS). AA mencapai 35.916 penon- ton dan di bioskop kelas C 31.046 penonton. Pada triwulan kedua ini film Saya Suka Kamu Punya yang dibintangi Warkop DKI jum- lah penontonnya mencapai 80.275 orang dan penonton yang terbanyak di bioskop ke- las AA sebanyak 67.383 orang, kelas C hanya 8.197 orang. Untuk triwulan III yang ter- banyak jumlah penontonnya adalah film Ayu dan Ayu yang mencapai 15.696 orang dan kedua Bilur-Bilur Penyesalan mencapai 10.912 orang. Kedua film ini di Surabaya masih main di gedung bioskop kelas AA, belum turun ke gedung bios- kop kelas D. Menurut Moegiharto, umumnya film Indonesia itu mampu bertahan main di satu gedung bioskop sekitar empat- lima hari. Akan tetapi ada juga yang mampu bertahan hingga 10 hari lebih seperti film "Saur Sepuh". Demikian juga film yang memenangi Piala Citra umumnya mampu bertahan main sampai seminggu lebih, terutama bila main di gedung bioskop kelas AA. 8 Piringan Emas Nia Daniaty ANAK bungsu dari 7 ber- sa udara ini, sekarang telah memajang delapan piringan emas rekaman suaranya. Dua haru diperolehnya 9 Oktober lalu di Surabaya. Hasil yang didapat Nia cu- kup pantas, karena sepanjang karim ya sebagai penyanyi, pub- lik tetap "menyumbang" seba- gai pembeli sedikitnya 300.000 kaset rekaman suaranya. Jum- lah ini tentu pula berarti keun- tungan besar bagi para dealer dan produser musik. "Apalagi album terakhir 'Aku Tak Ingin Dimadu' pro- duksi akhir 1987," kata produ- ser. Lalu, dari sukses pemasar- an itu, diikutilah dengan album (lagu) baru berjudul "Biar Kucari Jalan Hidupku" seperti ditampilkan Nia di layar TVRI awal Oktober lalu. Suatu kesengajaan kalau dirasa- kan banyak keterkaitan antara dua lagu itu. "Mendengar lagu Biar Kucan Jalan Hidupku, umumnya orang langsung ter- ingat pada Aku Tak Ingin Di- madu," kata Nia di studio TVRI. Begitu? Ya, karena peng- gubah kedua laguitupun sama : Iskandar, begitupun penata mu- sik Omdy. Itupun tentunya, disusun se- suai rancangan pemasaran oleh produser dan dealer. "Tugas saya, hanya menyanyi sebak- baiknya sesuai jiwa lagu yang sedang dibawakan," tanggap Nia yang tidak mengelak bah- wa faktor itu juga besar penga- ruhnya bagi hasil pemasaran. (ibs)
