Tipe: Koran
Tanggal: 1989-02-09
Halaman: 06
Konten
Kamis, 9 Februari 1989 KOMENTAR Kredit untuk Tenaga Kerja Terdidik KESEPAKATAN Pemberian Kredit (Administrative Ar- rangement) antara Departemen Tenaga Kerja, Bank Rakyat Indonesia tlan PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) telah ditandatangani bersama oleh Menaker Cosmas Batubara, Drs. Kamardi Arif Dirut BRI dan Direktur PT Askrindo Drs. Martono di Jakarta Selasa. Hal itu merupa- kan upaya untuk membantu, tenaga kerja muda terdidik dengan pinjaman bank, agar mampu menjadi pengusaha mandiri. Atas perjanjian itu, Bank Rakyat Indonesia akan membe rikan kredit secara selektif kepada peserta Bimbingan Kerja Tenaga Kerja Terdidik di 14 Propinsi Indonesia dengan pola KIK dan KMKP yang diperlunak. Kredit tersebut diasuran- sikan kepada PT Askrindo dengan pembagian resiko ditang- gung proporsional oleh Depnaker, PT. Askrindo dan Bank Indonesia. Proyek Bimbingan Kerja Tenaga Kerja Terdidik (PBKT- KT) itu juga merupakan proyek percontohan BRI, untuk membentuk dan mengembangkan pengusaha mandiri di Indonesia. Bahkan juga sebagai realisasi janji Bank In- donesia, untuk memberi bantuan pinjaman modal bagi tenaga-tenaga kerja terdidik yang berhasil mengikuti latih- an-latihan di BLK-BLK Departemen Tenaga Kerja. Tahap- an pertama ini, 280 tenaga kerja terdidik lulusan SLTA, sarjana muda dan sarjana di 14 propinsi itu, akan jadi garapan BRI di 14 propinsi Indonesia. Kita berharap, dengan pilot proyek BRI ini, akan dapat menjawab tantangan ledakan tenaga kerja. Ledakan ang- katan kerja kita di sini sangat tidak seimbang dengan kesempatan kerja yang tersedia di sektor formal dan non formal. Karena itu kesiapan dan kemauan BRI merealisir, dan bahkan mem pilot proyekan janji Bank Indonesia, adalah langkah mulia dan terhormat. Namun realisasi ini saja, belum menjamin keberhasilan. Karena hal ini juga lebih ditentukan oleh para penerima KIK/KMKP proyek PBKTKT itu sendiri. Apakah KIK/KMKP yang diterima- nya, digunakan secara tepat atau tidak, juga tergantung pada bimbingan, binaan dan pengawasan Depnaker, dan BRI di daerah. Penumbuhan dan peluang kesempatan berusaha bagi tenaga kerja terdidik ini kita pandang sebagai peluang yang baik. Oleh karena itu, ini tantangan bagi 280 tenaga kerja terdidik di 14 propinsi Indonesia, karena mereka adalah sasaran dan obyek yang ingin dikembangkan BRI. Disini Bank Rakyat Indonesia, selain pemberi pinjaman modal, juga akan berfungsi sebagai pemberi advis, dan bahkan mungkin sebagai konsultan, untuk membina dan mengem- bangkan nasabahnya. Dan tentunya harus diperhatikan pula, ucapan Dirut BRI Drs. Kamardi Arif, bahwa pemberian pinjaman modal bagi usaha mandiri tenaga kerja terdidik itu, adalah selektif. Tentu saja dengan selektif itu, mungkin tidak seluruhnya mereka yang tergolong PBKTKT ini, mendapatkan kredit. Kita berharap, program pemberian kredit kerjasama Depnaker, BRI dan Askrindo ini, dapat berkembang baik. Bahkan juga bermanfaat bagi penumbuhandan pengem- bangan pengusaha-pengusaha baru. Ini sangat tergantung pada bentuk-bentuk pendidikan terampil yang ada pada Balai-Balai Latihan Kerja Depnaker yang tersebar di Indonesia, yang harus disesuaikan dengan kebutuhan dan kesempatan daerah masing-masing. Mudah-mudahan pro- gram ini, dapat menjawab tantangan ledakan tambahan tenaga kerja. ** Idealisme Pers HINGGA sekarang, pers masih tetap dianggap sebagai penyalur gagasan, penyampai informasi dan pembentuk opini. Karena itu, orang sering bilang pers itu idialis. Dia tak boleh dikomersilkan. Itu perkembangan pada mulanya. Lambat laun, pers telah berkembang menjadi sebuah industri, dengan tuntutan dukungan komersial. Di sini pers lalu berada pada posisi silang yang mengharuskan ia mensintesa kan idealisme dan komersialisme itu. Memang agak sulit mensintesakan dua kutub yang ber- lawanan. Idialisme di satu pihak selalu menempatkan unsur komersial sebagai faktor pelengkap, sementara in- dustri pers menempatkan faktor komersial sebagai faktor dominan yang secara absolut harus ada. Sebagai sebuah industri, dia harus berkembang secara komersial dan memberikan keuntungan. Sebagai industri, dia dilengkapi dengan berbagai alat kelengkapan produksi, yang harus dapat dikembalikan secara komersial. Artinya, alat keleng- kapan itu merupakan investasi yang harus dikembalikan nilai nominalnya. Sedangkan pada posisi sebagai idialis, menyalur gaga- san, pers hanya membutuhkan pikiran-pikiran jernih, yang dapat diterima secara luas oleh masyarakat, tetapi harus pula dapat dipertanggung jawabkan keabsahannya. Di sini, dia dituntut untuk bersikap kritis dalam menyalurkan gagasan. Yang harus ditampilkan adalah tanggung jawab sosialnya sebagai warga negara. Kadangkala, sulit bagi pers untuk mempertahankan idia- lismenya sebagai penyalur gagasan, karena kepentingan kepentingan komersial yang terus mendesak. Kalau kepen- tingan komersial mulai bicara dalam dunia pers, maka dapat dipastikan idialisme akan semakin luntur. Desakan komersialisme itu, tidak jarang memaksa pers tak lagi memperdulikan tanggung jawab nasionalnya. Dia tak lagi mau bicara soal kepentingan nasional bangsa, tetapi yang menjadi buruannya adalah berita yang komersial. Berita yang bisa dijual, yang menarik untuk dibaca dan meman- tulkan daya kritis yang tinggi. Kalau sudah begini, pers nasional bukan lagi menyuara- kan kepentingan nasional tetapi dia lalu menjadi liberal. Pokoknya secara komersial berita itu harus bisa dijual dan menarik untuk dibaca. Padahal dewasa ini kita hendak mengembangkan suatu sistem pers nasional yang bebas dan bertanggung jawab. Pers Pancasila, bebas menyalurkan gagasan tetapi ia harus bertanggung jawab atas kepenting- an nasional bangsa. Ia harus dapat menempatkan diri sebagai pers perjuangan dan selalu mengutamakan kepen- tingan nasional dari pada kepentingan-kepentingan pre- mordial dan kepentingan komersial. Disini dilema yang dihadapi pers nasional kita. Kita melihat bahwa sudah saatnya pers nasional berupa- ya melakukan pemikiran ulang tentang idialisme pers dan komersialisme pers. Agar pers nasional tak mati karena idialismenya tetapi tidak juga tergadai idialismenya secara komersial. **** HARIAN NERACA Perusahaan Penerbit Pers PT. PERSINDOTAMA ANTAR NUSA Surat Izin Usaha Penerbitan Pers, No. 002/SK/Menpen/ SIUPP/A7 1985 Tanggal 14 Agustus 1985 Bank : Pengasuh. Pemimpin Umum & Pemimpin Redaksi Pemimpin Perusahaan Redaktur Konsultan Staf Ahli Terbit Pagi Harga Langganan Tarif Iklan Alamat Redaksi/ Tata Usaha/Ikdan Telepon Fax BDN Cab. Gambir Jl. Ir. Haji Juanda Rekening Nomor: 301 34740 BNI 1946 Cab. Kramat Jl. Kramat Raya Rekening Nomor: 011472 BRI Cab. Khusus Jl. Sudiman Reke- ning Nomor: 314568235 Bank Umum Koperasi Indonesia Jl. Letjen S. Parman Rekening Nomor : 041508 Giro Pos: A 13350 Zulhammans Azwirman Noersal Azwar Bhakti, Fenik Chebab, Drs. Peter Tomasoa, Ahmad S. Adnanputra Dr. Anwar Nasution, Dr. Alfian, Drs. Abdul Latief, Tanni Abeng MBA, Sanjoto. 6 X seminggu dalam kota DKI Jakarta Rp 6.500/bulan Luar kota tambah ongkos kirim. *Display Rp 3.000 per mm/kolom Keluarga Rp 2.000 per mm/kolom *Bars Rp 3.000 per baris, minimal 3 bans. Jalan Jambrut No. 2-4 Kramat Raya, Jakarta 10430. : 323969, 337441 Tromol Pos No. 386 332676 46000 NERACA 1 A Jakarta P.T. Agrapress Setting/Cetak Isi di luar tanggungan percetakan Surat kabarini dicetak di atas kertas produksi dalam negeri. ISSN 0215-3181 FORUM - OPINI Praktek Penelitian dalam CATATAN REDAKSI: tu- lisan ini pernah disampaikan oleh penulis pada seminar Pemantap- an Periklanan dan Promosi da- lam Era Pembangunan Nasional yang diselenggarakan oleh LM- FEUI dan PT Jarum Kudus di Jakarta belum lama ini. PERIKLANAN selalu berge- rak secara dinamis. Periklanan di- harapkan berubah sesuai dengan perubahan pasar, perubahan cara- Bisnis Periklanan Pengiklanan Kadangkala riset diperlukan ADVERTISER atau pengiklan nan mencari bisnis baru. Potential oleh di Indonesia yang sering bekerja sama dengan lembaga riset teru- tama adalah perusahaan-perusaha an yang bergerak dalam bidang barang-barang/jasa konsumen (Consumer products), bidang ba- rang industri (Industrial products) dan bidang jasa keuangan (Finan- cial services). Umumnya, jenis riset yang di- inginkan oleh pihak pengiklan ini bersifat riset situasional, yakni riset untuk mengindentifikasi struktur lam pasar, potensi pasar, kekuatan pes- aing, trend-trend dalam bisnis, per- cara hidup masyarakat konsumsen dan perubahan dalam teknik-tek- nik komunikasi. Oleh karena itu, penelitian-penelitian atau riset yang bisa memantau perubahan- perubahan tersebut akan sangat bisa menunjang menentukan arah dari periklanan. Sebuah kutipan dari Sandage dan Fryburger sangat menggam- barkan kebutuhan seorang pengik- lan, yakni "Each decision maker, whether he si deciding on matters of broad campaign strategy or the content of a specific advertisement, is con- fronted with circumstances that increasee the risk of making wrong decisions. He has no direct contact with the thousands or millions of consumers he hopes to influence with his advertising messages. He cannot converse with them as the personal salesman does to gain first-hand knowledge of their wants, their buying behavior, their opinions, their language. He isn't present to answer their questions or see their reaction when his mes sages arrive. He is called upon to interpret want-satisfying qualities of products to consumers whose wants and satisfactions are diffe- rent from his own. The templation to assume that "what I every body likes" is always present.. Penyaji Ahmad S. Adnanputra, mengatakan bahwa belum banyak pengiklanan yang memahami per- lunya dukungan data yang absah dan dapat diandalkan dalam me- rancang suatu kampanye. Dengan menggambarkan prak- tek penelitian periklanan yang a ada dewasa ini, maka diharapkan ma- kalah ini sedikit banyak bisa mem- bantu meningkatkan pemahaman akan perlun ya data dalam pengem- bangan kampanye periklanan. Meninjau Kebutuhan Masyarakat Periklanan HUBUNGAN antara masyara- kat periklanan dengan riset dapat digambarkan sebagai berikut : ADVERTISER (PENGIKLAN) Kita lihat bahwa perusahaan perusahaan yang biasanya tertarik dengan jenis riset ini adalah per- usahaan-perusahaan yang bergerak dalam bidang kosmetik, toileteris, makanan, minuman, produk-pro- duk farmasi/kesehatan, rokok dan vehicles. "Kecuali jika diambil tindakan tambahan, erosi, berlanjut pelin- dung ozon dapat menghasilkan 5- 20 persen lebih banyak radiasi ultra-ungu mencapai daerah ber- penduduk dalam 40 tahun menda- tang," menurut Cynthia Pollock Shea, ahli riset senior pada Lem- baga Worldwatch, sebuah organi- sasi riset yang berkantor di Was- hington, D.C. Perusahaan Periklanan ADVERTISING agency atau perusahaan periklanan tidak saja membutuhkan penelitian menge- nai efektivitas iklan, namun juga membutuhkan riset situasional maupun riset-riset lain yang ber- hubungan dengan elemen-elemen dari marketing mix. riset sering harus melaksanakan aturan-peraturan yang berlaku, jingle test, lay out test, slogan test. dan sebagainya. Selain iti dilakukan riset dari marketing mix yakni misalnya riset tentang produk (rasa, aroma, ke- mudahan memakai, kepraktisan, keawetan, hasil yang diberikan dan lain-lain), kemasan, distribusi, harga dan promosi. Khususnya untuk riset perikla- nan, para pengiklan yang bergerak dalam bidang consumer goods se- ringkali mengadakan penelitian terhadap efektivitas iklan, peneli- tian media serta studi sales promo- tion. Riset untuk membantu mem- beri pengarahan kepada suatu stra- tegi periklanan bukan hanya terba- tas pada pre-testing dan post tes- ting dari konsep-konsep iklan saja. kali berkaitan dengan citra pro- Riset untuk periklanan sering- duk, penerimaan produk, kemasan dan harga, juga dengan nilai-nilai serta sikap masyarakat, dengan perkembangan media, dengan dis- tribusi produk, dengan segmentasi atau juga profil konsumen, dengan perilaku pembeli, dengan kegiatan pesaing dan lain sebagainya. LEMBAGA Dengan konsensus yang diben- tuk musim panas lalu bahwa pema- nasan global mungkin sedang men- datang, terdapat dorongan tambah- an untuk menghentikan pemancar- an CFC dan halon. Menjadi satu, kedua jenis gas itu merupakan 15- 20 persen pemanasan yang dipro- yeksikan. Karena kedua macam ba- han kimia itu bersifat sintetis yang terdapat bahan penggantinya atau dapat dikembangkan, bahan-ba- han itu merupakan gas-gas rumah kaca yang paling mudah dikendali- kan. AGENCY (PERUSAHAAN PERIKLANAN) RISET HARIAN NERACA "Tindakan pengendalian beren- cana sekarang dalam mengakibat- kan peningkatan dramatis dalam jumlah orang yang menderita kan ker kulit dan bular. Makin banyak terkena radiasi ultra-ungu juga akan menghalangi berfungsinya sis- tim kekebalan tubuh manusia. Su- plai pangan juga dapat menderita, karena tingkat ultra-ungu yang me- naik telah dipertunjukkan mengu- rangi produktivitas pertanian dan populasi ikan". Kriteria lain untuk menilai lem- media mengeluarkan keringat-keri- kan sebuah divisi riset, maka akhir- nya biaya yang dikeluarkan secara ad-hoc untuk riset di luar ternyata jatuhnya lebih murah. ngat dingin. Apakah majalahku baga adalah kemampuan personat lia dalam lembaga riset tersebut, banyak dibaca oleh segmen-seg- men yang tepat? Mendapat pering- latar belakang pendidikannya, si- Siapa yang akan membiayai kat berapakah station radioku? kap dan kepribadian dari staff yang memegang posisi kunci, fasi itas untuk pengumpulan data, pengolahan Akan lakukan mediaku di antara pengiklan untuk dipakai sebagai media iklan? riset? visi dan pengontrolan petugas lapa- riset ini perlu diubah. Sikap yang Mungkin sikap curiga terhadap data dan analisa data, sistim super- cey (perusahaan periklanan)? Pihak klien (pengiklan) atau agen- demikian cenderung melihat riset, ngan, kreativitas, kode etik, ke dari segi merugikan. Sebetulnya mudahan berkomunikasi selama Umumnya diadakan kesepaka- yang kelihatan negatif ini justru penelitian berlangsung, keterbuka- tan antara pihak klien dan pihak bisa dijadikan positif. Kalau aspek an lembaga riset untuk didampingi egency, oleh karena riset perikla- negatif bisa terungkap dari riset, selama berlangsungnya riset dan nan merupakan kepentingan ber- berarti diketahui kelemahan-kele- juga harga dari penelitian. Selain itu, hasil kerja dari se. sama. Dari pengalaman-pengala-mahan yang bisa dieliminasi, di- man lebih ubah, diperbaiki dan dikembang- buah lembaga riset dapat dinilai periklanan yang menarik untuk banyak klien yang mengeluarkan kan. Hanya dengan mengetahui dari mutu kerja, pengertian masa. lah dan reputasi dari lembaga riset pola tema periklanaga asi adalah sedangkan perusahaan periklanan lan untuk perbaikan akan menjadi itu sendiri. dijajagi oleh riset bia ya riset clients disajikan presentasi lengkap tahun dalam berbagai media nyata. massa. yang meliputi informasi pada se- tegi periklanan yang disusun atas putar produk mereka, beserta stra- mencarikan serta mengadakan transaksi dengan lembaga riset yang akan digunakan. dasar data-data tersebut. Bilamana timbul kebutuhan un- tuk mengadakan penelitian iklan dan pihak klien merasa bahwa hal tersebutlah tanggungjawab pihak perusahaan periklanan, maka acap- kali perusahaan periklanan mun- dur karena tidak mem-budgetkan untuk biaya pelaksanaan peneliti- an. gas itu akan tetap bertahan dan tetap merusak ozon untuk abad dungi lapisan ozon menyerukan "Bergerak cepat untuk melin- pendekatan yang menjadikan sasa- ran sumber-sumber terbesar ba- han-bahan kimia yang paling me- nipiskan ozon. Tiba waktunya un- tuk bertanya apakah fungsi yang dilakukan CFC dan bahan-bahan kimia lainnya benar-benar merupa- kan keharusan dan, jika memang demikian, apakah fungsi itu dapat dilakukan dengan cara-cara baru," Pollock Shea bertanya. Dengan demikian riset disini membantu berperan sebagai alat untuk mem- bujuk, meyakinkan dan akhirnya menangkap klien baru. kreativitas serta komunikasi iklan, maka evaluasi kampanye iklan da- setiap tahap penciptaannya juga dilakukan. Sebuah lembaga Diseluruh dunia kaleng aerosol masih merupakan sumber terbesar pemancaran CFC, terdiri dari se- kurang-kurangnya 25 persen dari seluruh pemancaran. Karena bebe- rapa negara telah menghapuskan pemakaiannya dalam akhir tujuh- puluhan bahan pengganti yang eko- nomis dan sering lebih murah su- dah tersedia luas. Pendaur-ulangan CFC-113 yang terutama dipakai sebagai pelarut "Celakanya, Protokol itu hanya pembersih kini dipraktekkan di akan melambatkan, bukannya tempat di banyak perusahaan kom- menghentikan penipisan ozon," puter besar, Meluaskan jaringan menurut Pollock Shea. "Temuan untuk mendapatkan kembali dan belakangan ini menunjukkan bah- wa lebih banyak penipisan telah terjadi ketimbang yang dikira pada mendaur-ulang bahan pelarut, zat pendingin dan halon yang dipakai dalam alat pemadam kebakaran Protokol Montreal Hanya Perlambat Penipisan Ozon 100 tahun. Disamping itu, bebera- pa bahan kimia yang tidak diatur dalam perjanjian itu, seperti methyl chloroform dan carbon tetrachlori- da, juga merupakan ancaman uta- ma terhadap lapisan ozon". PROTOKOL Montreal untuk perundingan akan terjadi dalam sedang berjalan. Dalam banyak mengurangi pemancaran bahan ba- han kimia yang menipiskan ozon dianggap prestasi diplomasi yang luar biasa ketika ditanda-tangani oleh 24 negara musim rontok lalu. Tapi belum lagi tinta kering, keti- ka penelitian baru mengungkap- kan bahwa penipisan ozon terjadi jauh lebih cepat dan lebih meluas dari pada yang disangka. Sebagai akibatnya, bahkan dengan persetu- juan itu, pertanian, kehidupan laut dan kesehatan manusia terancam bahaya. Terbuka kepada radiasi ultra- ungu sebagai akibat dari 10 persen hilangnya ozon sama dengan pin- dah lebih dekat 30 derajat ke kha- tulistiwa seperti memindahkan Ko- ta New York ke Caracas, Venezue- la, menurut Pollock Shea." copy test, advertising concept test, story board test, dan berbagai ma- cam test kreativitas iklan lainnya. Untuk mengetahui apakah sebuah pesan iklan telah terkomunikasi dengan baik dan tepat maka dila- kukanlah test terhadap pengenalan (aware ness), pengertian (compre- hension), kepercayaan (credibili- ty), penerimaan (acceptance), inga- tan (recall) dari sasaran iklan (tar- get audience) terhadap pesan ter- sebut. Oleh Dra. Yanti B. Sugarda (Dirut PT Surindo Utama) Media MEDIA massa, sebagai anggo- ta masyarakat periklanan ketiga acapkali membutuhkan data-data riset untuk mengetahui dimana po- sisi mereka diantara media lain. Maksudnya, posisi yang berkaitan dengan readership, viewership, lis- tenership dan pembelanjaan iklan. Maka jenis riset yang dibutuh- kan oleh berbagai media massa di Indonesia antara lain adalah media audience survey, yang mencakup profil demogratis dari para pem- baca, pendengar dan pemirsa me- dia, kebiasaan menggunakan me- dia dan sikap-sikap dalam menggu- nakan media, merlukan survey mengenai pene- Para pemilik media juga me- trasi media serta survey perilaku pembelian. Selain itu juga dibu- tuhkan pemantauan pembelanjaan periklanan untuk masing-masing media dan untuk setiap kategori produk yang beriklan. Suatu kebutuhan masyarakat SOY muxto MEDIA Dalam melindungi Kehidupan Di Bumi: Langkah-Langkah untuk Sekalipun pengukuran ozon ter- Menyelamatkan Lapisan Ozon, akhir demikian menguatirkan, hal dia menyerukan adanya program itu hanya mencerminkan reaksi mendesak besar-besaran untuk be- terhadap gas gas yang dilepaskan memakai CFC sebagai zat peniup Lemari es dan alat pendingin nar-benar menghapuskan peman- luhan. Gas gas yang kini sepanjang permulaan delapan pu- bagi busa yang berperan mengi- caran bahan-bahan kimia yang me- kat melalui atmosir lebih bawah solasi pada dinding alat alat itu dan nipiskan ozon beberapa diantara- akan memerlukan delapan tahun sebagai zat pendingin. Yang per- tama pada akhirnya mungkin di- Un "Karena pendaur-ulangan ba- han bahan kimia itu menjadi lebih luas terbesar, pemancaran dari pe- makai CFC utama akan berkurang dengan 90 persen. Tersedianya ba- han bahan kimia yang didaur ulang akan menghapuskan kebutuhan untuk memproduksi yang baru". Pengembangan bahan pengganti kimia yang baru juga berkembang makin cepat. BioAct EC-7, yang dibuat dengan terpene yang dite mukan dalam kulit buah jeruk, dapat mengganti untuk 30-35 per- sen jumlah pemakaian CFC-113 yang diproyeksikan dalam industri elektronika Amerika Serikat. Dan dengan menambahkan atom hi- drogen pada banyak CFC, potensi penipisan ozon bahan itu berku- rang dengan 95 persen. Tapi biaya bahan bahan kimia sintetis baru itu diperkirakan tiga sampai lima kali lebih tinggi ketimbang bahan yang digantikan bahan baru itu. Dengan mengetahui informasi ini maka masyarkat periklanan akan mengetahui trend kreativitas serta trend komunikasi dari perik- lanan secara global yang diterap- kan oleh seluruh media di Indone- sia. Hambatan - Hambatan yang Dijumpai Siapa yang akan melakukan riset? PERUSAHAAN periklanan yang cukup besar biasanya telah memiliki sebuah divisi yang me- nangani riset. Kita kenal Citra Lintas dengan divisi risetnya, Matari Advertising dengan divisi risetnya. Divisi riset semacam ini ada- kalanya melaksanakan sendiri riset demikian, penelitian bisa dilaku- yang dibutuhkan, karena dengan kan dengan lebih cepat dan lebih murah. Riset tersebut juga lebih mudah untukdiatur, dikontrol, ser- ta kerahasiaan atau confidentiality, bisa dijamin. "Kemajuan dalam mengekang peningkatan cepat pemakaian CFC di negara berkembang untuk seba- gian besar tergantung kepada ke- sediaan negara industri membagi riset terakhir dan teknologi terbaru. "Kesehatan manusia, suplai pa- ngan dan iklim global semuanya tergantung kepada komitmen inter- nasional untuk memperkuat pe- ngendalian yang ada dan melak- sanakan yang baru," Pollock Shea menyimpulkan. (DNI) Namun, banyak perusahaan per- iklanan mempercayakan pelaksa- naan riset pada lembaga penelitian yang independen. Selain mengha- silkan data yang lebih obyekti (karena berasal dari pihak yang "netral), maka keuntungan-keun- tungan lain dari penggunaan se- buah lembaga riset yang indepen- den adalah bahwa staf penelitian umumnya mengkhususkan diri dan terlatih khusus dalam bidang penelitian. Metode-metode yang diguna- kan juga sudah dirancang secara profesional. Biaya untuk melak- sanakan riset dengan mengguna- kelihatan mahal. kan sebuah lembaga riset memang gan investasi dan biaya over head, Namun, bila dibandingkan den- yang diperlukan untuk menjalan- Buktinya bantuan berbagai In- kejadian teknologi untuk melaku- bahkan ditambah, sekalipun bi- pres Desa senantisa dipertahankan kan hal itu sudah tersedia dan den-dang-bidang lain harus dikurangi. gan biaya efektif. SEKARANG ini apabila kita membicarakan masalah perekono- mian, asosiasi yang lebih dekat dan lebih langsung adalah kita tujukan kepada usaha-usaha serta lingkung- an-lingkungan yang memberi jalan, keluar khususnya lingkungan pe- ngusaha swasta, lingkungan pro- dusen dan eksportir serta lingku- ngan sektor ekonomi modern. Padahal apabila kita telaah de- ngan seksama, tidaklah demikian gambaran yang ada. Sebab, apa- bila pemerintah berbicara tentang masalah dan kesulitan ekonomi, tidak akan pernah terlepas dari masalah yang menyangkut masya- rakat pedesaan, golongan masya- rakat lemah. Hal ini menunjukkan perhatian dan kepekaan pemerintah terhadap kelompok penduduk berekpnomi lemah di pedesaan maupun yang ada di perkotaan. Termasuk di dalamnya sektor Informal. kemunduran dalam sektor formal- seperti dalam tahun-tahun terak- hir, ini serta tahun-tahun menda- tang. "Masalahnya adalah bahwa se- kalipun para produsen bahan ki- mia telah mengeluarkan sekitar mengembangkan pengganti bahan US$ 100 juta tiap tahun untuk kimia yang aman, mereka tidak mempunyai perhatian kepada ran- 2. angan produk alternatif yang akan mengurangi pemasaran mereka. nunjang pengembangan perubah- Bantuan riset pemerintah akan me- an pembaruan dan sangat diperlu- isolasi. kan dalam lemari es, ac dan proses yang dipakai dalam botol termos, Dan sebuah perusahaan New Jer- rang berpendidikan Shanghai yang memakai helium sey sudah dipersiapkan untuk mempunyai ketrampilan, dan be- memproduksi 9 juta lemari es di kerja di sektor ekonomi marjinal. Bagi negara kita, menurut Soe- dan bukannya CFC sebagai zat tjipto Wirosasjono, sektor infor- pendingin mal adalah kegiatan sektor eko- nomi marginal yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut : PERTANYAAN lain yang bisa muncul adalah siapa yang me- ngeluarkan uang untuk penelitian? Harga penelitian yang diajukan oleh perusahaan periklanan ke- pada klien kadangkala merupakan harga tanpa agency fee dan kadang- kala sudah ditambah dengan agen- cy fee, tergantung kesepakatan segi- tiga antara lembaga riset-agency- klien. Riset itu mahal BIAYA penyelenggaraan riset, baik dilaksanakan sendiri maupun dengan menggunakan lembaga ri- set memang mahal. Pada umum- nya, perusahaan yang sudah re- search-oriented memandang riset sebagai suatu investasi guna me- ngurangi keraguan-keraguan da- lam menentukan langkah kebija- kan yang lebih tepat. Mereka su- yang melihat dampak jangka pan- dah mempunyai pola berpikir jang. Mereka bertujuan untuk me- ngeluarkan biaya yang relatif kecil untuk menghindari kerugian lebih besar. 4. Tidak mempunyai tempat yang tetap dan atau keterikatan de- ngan usaha usaha lain. 5. Umumnya dilakukan oleh dan melayani golongan masyarakat yang berpendapatan rendah. 6. Tidak membutuhkan keakhli- an dan ketrampilan khusus se- hingga secara luas dapat menye- rap bermacam-macam tingkat tenaga kerja. 7. Umumnya tiap-tiap satuan usa- Apakah hasil riset merupa- kan ancaman ? SERINGKALI riset merupa- kan assessment,d an assessment berarti evaluasi. Selanjutnya eva- luasi adalah penilaian. Syukurlah kalau mendapat nilai baik. Tetapi, bagaimana kalau mendapat nilai buruk? Cara berpikir demikian sering mendasari ketakutan-ketakutan haan periklanan dan pemilik me- yang dialami oleh pihak perusa- dia. Dari segi kreativitas iklan, copy writer dan para artis sering me- ngeluh apabila hasil ciptaan mere- ka ditest. Apabila ternyata pesan iklan tidak berhasil dikomunikasi- kan secara efektif, "apakah berarti lah kira-kira pikiran mereka. hasil karyaku gagal?". Demikian- Dari segi media massa, pemilik Kerahasiaan dalam pelaksa- naan riset yang melakukan riset tidak perlu menonjolkan indentitasnya dan bi- sa bersembunyi, atau disamarkan identitasnya oleh lembaga riset yang melaksanakan riset tersebut. Dengan demikian tidak diketahui oleh masyarakat umum maupun oleh pesaing. adalah gambaran taraf ekonomi Kesimpulannya sektor informal mayoritas rakyat Indonesia. Bah- kan juga menggambarkan secara visual taraf kehidupan sosial ma- syarakat Indonesia. Kepentingan kang tambal ban, tukang patri, sektor informal menjadi lebih tera- pelayan rumah tangga, tukang cu- sakan, manakala kita menghadapi kur, tukang pijat dan lain-lain. Sektor Informal dan Ketenagakerjaan Disamping itu persoalan kete- nagakerjaan di Indonesia bukan AKHIR-akhir ini ramai dibi- lah hanya terletak pada bagaimana tail tentang sektor informal ini, an dengan soal perumusan hubungan pekerjaan bagi mereka yang Guna mengungkapkan lebih de- carakan masalah yang berhubung- upaya untuk menyediakan lapang- telah diadakan rangkaian peneli- an kerja, terutama untuk pekerja tergolong penganggur potensi. Ke- tian di sejumlah kota-kota besar dan karyawan dari perusahaan bijaksanaan ketenagakerjaan juga dunia seperti Calcuta, Sao Paulo, Swasta. Kelesuan ekonomi dunia dihadapkan dengan bagaimana me Acra, Lagos, Bogota dan Jakarta, yang terjadi di awal tahun 1980-an ningkakan produktivitas dan ting- Di mana sampai saat ini study ini kelestuan ekonomi berkepanjang- long setengah menganggur. di duga sebagai penyebabnya. Bila kat upah dari mereka yang tergo- sendiri belum berhasil merumus- an, dikhwatirkan masalahnya akan semakin rumit. Akan tetapi untuk memecahkan persoalan tersebut kita juga diha- Kemajuan pembangunan ekono- dapkan pada terbatasnya dana menandai kegiatan-kegiatan eko- mi sering dihubungkan dengan yang ada. Pertumbuhan ekonomi nya tidak tercakup dalam persetu- untuk mencapai stratosfir, di mana gantikan oleh isolasi pakum, jenis dari kondisi riil kegiatan sejumlah pertanian sampai ke sektor indus- juga terbatas. Sehingga problema kaki lima yang kebanyakan adalah tertentu. Ciri-ciri itu diturunkan dariyang didominasi oleh sektor yang terus melesu, berakibat pen- dan pemerataan pendapatan. kan secara nyata apa yang dimak- sudkan dengan sektor informal. Yang telah dilakukan adalah nomi yang mencerminkan ciri-ciri ciptaan lapangan pekerjaan baru Dari data yang ada, pedagang juan Montreal. "Teknologi pengendalian yang ada sekarang dapat mengurangi selanjutnya. pemancaran CFC (chiorofluocar- bon) dan halon, penyebab-penye- bab utama, dengan 90 persen. Tan- tangannya bagi pemerintah nega- ra-negara sekeliling dunia dalah untuk mengerahkan kemauan poli- tik untuk bertindak cepat buat menghentikan pemancaran bahan bahan kimia yang menipiskan ozon," katanya. PERUSAHAAN periklanan mengharapkan hubungan yang baik dengan pihak masyarakat per- iklanan. Hubungan baik ini bisa dibina dengan komunikasi perma- salahan atau penyampaian brief didiskusikan untuk mendapatkan secara lebih dini dan secara lebih rancangan penelitian yang tepat. Dari pengalaman lalu, sebagai permasalahan yang ingin diteliti timbul secara mendadak dan pe- mungkin. Namun juga bisa di- nelitian ingin dilakukan secepat amati bahwa perusahaan perusa- haan yang memiliki strategi pe- masaran atau strategi periklanan yang matang yang memiliki pula perencanaan riset yang matang. Hubungan yang baik tidak ha- nya berhenti pada komunikasi per- masalahan dengan baik, namun diteruskan dengan hubungan yang erat selama penyempurnaan meto- delogi dan alat penelitian dan se- lama penelitian berlangsung mau- pun selama penelitian selesai. Seringkali yang dipentingkan adalah hasil penelitian, namun bisa diamati bahwa sebetulnya follow upatau penerapan dari hasil peneli- tian itu tidak kalah pentingnya. Diskusi mengenai penggunaan data-data yang telah dihasilkan oleh riset juga amat berguna untuk pengembangan strategi-strategi be- rikutnya. Untuk mengecilkan risiko ke- bocoran data-data dari perusahaan buah lembaga riset, maka pada yang melakukan riset melalui se- umumnya pihak lembaga riset me- nganut semacam "kode etik" di- mana pihak lembaga riset tidak menangani penelitian untuk jenis produk yang sama dari pesaing- pesaing selama suatu jangka waktu tertentu. Upaya lain untuk mengurangi risiko kebocoran adalah mencetak laporan tertulis pada kertas yang tidak mudah untuk difotocopy atau diperbanyak. Kesempatan menjadi wirawasta di sektor informal inipun terbatas terutama karena kurangnya per- ✓mintaan terhadap hasil usaha me- reka yang disebabkan oleh daya beli masyarakat sekitarnya yang masih relatif rendah. Memilih Lembaga riset untuk menjadi mitra kerja JUMLAH lembaga riset pasar di Indonesia masih sangat terbatas. Tidak mengherankan apabila data yang tersedia juga masih minim. Apabila mau dilihat hikmahnya, bisa dikatakan bahwa justru kare- na sedikitnya lembaga riset pasar yang ada, maka lebih banyak ke- sempatan untuk mengenal masing- masing lembaga riset secara lebih mendalam. Nampaknya wiraswasta ini akan lebih berhasil kalau hasil produk- sinya bisa juga dipasarkan di luar daerahnya. Untuk ini mereka di tuntut dapat meningkatkan dan mempertahankan mutu yang ting- Langkah pertama untuk memi- lih lembaga riset adalah dengan jalan membuat daftar atau meng- inventarisasi semua lembaga riset yang diketahui. Untuk mengenal serta menilai kali masyarakat periklanan men- mutu suatu lembaga riset, sering- cari informasi dari rekan-rekan per- usahaan lain yang pernah meng- gunakan jasa dari lembaga riset tersebut. Dengan demikian referensi dan rekomendasi banyak dilakukan da- ri mulut ke mulut. Selain itu hasil- hasil penelitian yang pernah dipub- likasikan juga mencerminkan mu- tu dari lembaga riset tersebut. sama. 8. Tidak mengenal sistem per- bankan, pembukuan, perkredi- tan dan sebagainya lagi. Kita dapat menarik beberapa lam sektor informal itu yaitu kuli- kerja yang bekerja di sektor infor- contoh yang terkategorikan ke da- Menggelembungnya jumlah pe- kuli bangunan, kuli pelabuhan, mal di kota maupun di desa, me- penjaja makanan dan minuman, nurut pemantauan yang serius. Jika para pedagang kaki lima, peda- kita membicarakan kenyataan ini gang keliling sayur, buah-buahan berlarut-larut, maka sektor infor- dan daging, tukang minyak, pen- mal dapat semakin menggelem- jual jasa-jasa perorangan seperti bung. Apalagi jika hal ini kita kait- tukang sepatu, tukang sayur, tu- kan dengan tekanan penduduk di Oleh Entang Sastraatmadja Segenggam Harapan pada Sektor Informal Halaman VI ha mempekerjakan tenaga gi. Hambatan yang dihadapi anta- yang secara mengejutkan ini, di- yang sedikit dan dari lingkung- an hubungan keluarga, kenalan atau berasal dari daerah yang ra lain kurangnya modal dan pe- ngetahuan tentang produksi, mana- jemen dan pemasaran. Penyuluh- an dan latihan serta bantuan kredit telah dapat membantu sebagian dari mereka. Tetapi seberapa besar yang belum terjangkau oleh ban- tuan? samping disebabkan situasi eko- nomi yang terus melesu, juga pada sektor ini banyak diminati oleh angkatan kerja karena : 1. Pola kegiatannya dapat dilak- sanakan secara bebas, baik wak- tu, modal, jenis usaha dan lain sebagainya. pedesaan yang semakin mening- kat, di mana pada akhirnya nanti akan mempengaruhi proyeksi ang- katan kerja di masa depan. Jumlah tenaga kerja dalam ke- luarga petani terus bertambah dan untuk dapat memenuhi kebutuhan keluarga, sebagian anggota keluar ga berusaha apa saja yang dapat 1. Pola kegiatannya tidak teratur - baik dalam arti waktu, permo- memberikan penghasilan. Dari mereka yang tetap berta- dalan atau pun penerimaannya. han sekarang ini termasuk ke da- la tidak tersentuh oleh per- lam kelompok perajin, pedagang aturan-peraturan atau ketentu- kecil, buruh harian (buruh tidak angkatan kerja dan terserap di an-ketentuan yang ditetapkan tetap), usahawan kecil yang meng- tis selama Pelita IV terjadi penam- pasar tenaga kerja. Sehingga prak- pemerintah (sehingga kegiatan- olah makanan seperti tahu, tempe, bahan pengangguran sebesar 3,1 nya sering dikategorikan kerupuk, gula aren, jenang dan "liar"). long kedalam sektor informal, baik sebagainya. Usaha mereka tergo- dilihat dari modalnya atau pun bentuk usahanya. 3. Modal, peralatan, perlengkap- an maupun omzetnya biasanya kecil dan diusahakan atas dasar hitungan harian. Harapan Lembaga Riset SETIAP lembaga riset butuhkan alternatif lain yang perlu kita pikirkan bersama. Harapan lain adalah bahwa ha- sil riset benar-benar digunakan dan tidak dianggap sebagai suatu for- malitas saja. Seringkali perusahaan periklanan mempunyai sikap bah- wa apabila ia bisa mengatakan pada kliennya, bahwa iklannya telah diriset maka ia akan bisa lebih meyakinkan kliennya, tanpa benar-benar mempertimbangkan hasil risetnya dalam penyusunan kebijakan. Namun, hal ini sering diatasi dengan kejelian klien dalam memperhatikan data-data riset. tenaga kerja yang umumnya ku- tri. Sering dikatakan bahwa teka- ketenakerjaan di negara kita mem- penduduk urban, ternyata tiap bu- dan tidak nan penduduk di sektor tersebut mencari pekerjaan di luar sektor pertanian baik itu sektor formal atau informal. Sesungguhnya pemakaian lem- baga riset oleh masyarakat perik- lanan secara keseluruhan menga- lami peningkatan dari tahun ke tahun. Bagi lembaga riset hal ini sangat menggembirakan data-data. riset untuk dunia periklanan. juta jiwa. Namun demikian dalam kenya- 2. Tidak membutuhkan keahlian khusus, sehingga sifatnya lebih luwes karena setiap angkatan kerja yang berminat pasti ter- serap. 3. Belum dijadikan obyek perse- orangan dan perseroan, atau walaupun ada barulah dijadi- kan objek retribusi pasar saja. Besarnya peranan sektor infor- mal untuk menjembati kesulitan menciptakan lapangan pekerjaan, akibat pertumbuhan ekonomi yang melesu memang harus kita pahami. Dan itu bukan berarti sektor infor- mal semata-mata hanya berfungsi sebagai katup pengaman. Memang kalau ditelusuri dari hasil Sensus Ekonomi tahun 1986, dari 9.275.904 pengusaha tercatat, hanya 1,46% dengan status badan tidak berbadan hukum atau ter- hukum, sementara yang 98,54% masuk dalam kategori sektor infor mal. Perkembangan sektor informal selama ini cuma dilihat dari segi kuantitasnya, Lembaga Study Pem- bangunan, telah menemukan ke- nyataan bahwa sektor informal, disamping berfungsi sebagai katup pengaman, juga berfungsi sebagai upaya meningkatkan pendapatan pada Untuk memecahkan masalah penciptaan lapangan pekerjaan dan ka pulang dengan membawa uang peningkatan produktivitas, tentu saja membutuhkan perencanaan rata-rata Rp 87.500,- sehingga de- ketenagakerjaan yang jitu. Dalam ngan demikian tiap tahunnya diper- Pelita IV, tambahan angkatan kerja dibawa oleh pedagang kaki lima irakan sekitar Rp 24,6 milyar mencapai 9,3 juta jiwa. Dengan ke luar Jakarta menuju tempat sebesar 5%, maka dari 6,2 juta jiwa dengan adanya sektor informal ini asumsi laju pertumbuhan ekonomi asalnya masing-masing. Sehingga benar-benar mampu menjembata- penduduk kota dan desa. ni perbedaan pendapatan antara membesar Melihat kenyataan tersebut, Adi taannya, dengan laju pertumbuhan Sasono (1988) menyatakan bah- wa sektor informal bukanlah ha- ekonomi sebesar 3,6% pada Pelita poral atau peralihan yang ada suatu nya sekedar sebagai sektor tem- IV, lapangan kerja yang tercipta jauh melebihi target yang telah kan sebaliknya, jumlahnya akan waktu nanti akan lenyap, melain- digariskan. Sudomo (1987) menya- takan, lapangan pekerjaan yang Untuk itu sebutan sektor infor- tercipta selama Pelita IV adalah mal bagi masyarakat lapisan ba- sejumlah 7,9 juta jiwa. Sehingga wah ini sudah tidak tepat lagi. tambahan pengangguran yang se- Sebagai gantinya sekaligus sebagai mula diramalkan akan mencapai upaya memberikan legalitas resmi 3,2 juta jiwa, ternyata hanya 1,4 juta jiwa. Hal ini disebabkan mun- culnya sektor informal yang begitu mengagumkan selama Pelita IV ini. atas keberadaannya, maka layak kita sebut sebagai sektor kerakyat- an Kemunculan sektor informal lan mereka rata-rata mampu mengi- rim sekitar Rp 13.500,- kepada keluarganya yang ada di pedesaan. Dan dalam dua kali setahun mere- Sebagai sektor kerakyatan, sek- tor informal merupakan salah satu (Lihat Halaman XI Kolom)
