Tipe: Koran
Tanggal: 1989-03-14
Halaman: 05
Konten
Selasa, 14 Maret 1989 PERTANIAN - KOPERASI Pemerintah Tidak Ijinkande Usaha Peternakan Besar nya di Indonesia. kan dan pertanian Tapos, terdapat contoh bagaimana cara mempe- roleh biogas dari kotoran sapi. PRESIDEN Soeharto hari dapatannya meningkat. "Antara Minggu di Tapos menjelaskan "me- lain usaha peternakan," sambung ngapa Pemerintah selama ini tidak Presiden. mengizinkan penanam modal membuka usaha peternakan se- cara besar-besaran (rach) di Indo- nesia". Namun secara tegas Pemerintah tak mengizinkan, karena hal itu akan menutup pemasaran hasil ter- nak petani kecil, ungkap Presiden. "Alasannya, agar petani yang hanya punya la han sempit kurang dari seperempat hektar - punya peluang meningkatkan pendapat- an mereka dengan memelihara ter- nak," kata Presiden dihadapan 56 peserta rapat kerja Bank Indonesia yang dipimpin Gubernur BI Dr. Adrianus Mooy. Apabila dilihat semata-mata da- ri sudut ekonomi, katanya, peter- nakan besar akan segera dapat menyediakan secara cukup protein hewani yang diperlukan rakyat Namun dilihat dari segi keadilan, hal itu tidak cocok. "Lebih-lebih kalau kita ingin meningkatkan pen- dapatan petani," tegasnya. Oleh karena itulah Pemerintah mengupayakan agar usaha peter- nakan diserahkan kepada petani- petani kecil, sehingga mereka dapat menjalankan "mixfarming" (usaha pertanian campur), tidak hanya mono-culture" (pertanian satuje- nis). Pada awal uraiannya, Presiden memaparkan bahwa dari 178 juta 000 keluarga petani yang tinggal di terdapat 18.750.- desa-desa Di antara mereka ternyata ada sekitar 12 juta keluarga petani di bawah setengah hektar, bahkan enam juta keluarga tani lainnya hanya memi- liki tanah kurang dari seperempat hektar. SELAMA Repelita V peme- rintah menetapkan 2.000 kope- ra si unit desa (KUD) diting- katkan menjadi KUD mandiri. Termasuk di dalamnya 129 kopersi unit desa di Kaliman- tan Barat yang akan ditingkat- kan pada kelas A, di antaranya 20 KUD harus menjadi KUD mandiri. Peningkatan menjadi KUD mandiri itu berarah dan tujuan untuk menumbuhkan kemam- puan perekonomian masyara- kat, khususnya di pedesaan. Di samping itu juga untuk me- ningkatkan peranan koperasi da la m perekonomian nasional, dan memberi manfaat sebesar- besam ya pada kegiatan eko- nomi. Lebih dari itu KUD man- diri lebih menjamin terdistri- busikannya pendapatan secara adil kepada para anggotanya. Untuk mencapai tujuan itu maka KUD dituntut agar me- miliki kemampuan-kemampu- an pokok yang utuh dalam komponen operasionalnya, me- liputi kemampuan pada segi orga ni sa si, ma na jemen dan usa- ha. Kecil Namun Berfaedah IA mengatakan, meskipun pe- ternakan yang dilakukan para pe- tani merupakan usaha kecil-kecil- an--setiap keluarga petani hanya memelihara dua atau tiga ekor ter- nak sapi, misalnya - namun fae- dah bagi mereka cukup besar. Selain memperoleh tenaga un- tuk mengolah sawahnya, sapi-sapi yang mereka pelihara juga meng- hasilkan kotoran untuk pupuk dan setiap tahun sapi itu beranak se- hingga menambah "tabungan" me- reka. BERBAGAI terobosan dilaku- kan. Menggarap sawah, mengelola lahan kering. Menanam padi, ja- gung, kedele dan sayur-sayuran Hasilnya, sangat menyedihkan. Da- lam keadaan demikian ia berusaha untuk alih profesi. Menjadi seo- rang pekerja bangunan. Alhasil, idem dito. Untuk dapat meningkatkan taraf hidup mereka, Pemerintah men- dorong peningkatan produksi per hektar dengan cara menggalakkan program bimas/inmas (pada Re- ping menjadi pekerja harian untuk pelita I dan II) dan sekarang de- memenuhi kebutuhan keluarga- ngan pola Intensifikasi Khusus (In-nya, ia menanam kopi. Pekerjaan sus) serta Supra Insus. itu dimulainya tahun 1972. Ter- nyata menanam kopi tidaklah se- mudah yang dipikirkannya. Me- nunggu hasilnya agak lama. Secara umum usaha intensifi- kasi itu berhasil meningkatkan pro- duksi pertanian per hektar. Namun bagi petani yang hanya memiliki tanah kurang dari seperempat hek- tar, usaha intensifikasi itu tetap tidak cukup untuk meningkatkan kesejahteraan mereka.. Oleh karena itu mereka harus diberikan mata pencaharian tam- bahan, yang ada kaitan dengan tinggalnya. "Tanaman kopi", katanya ke- usaha pertanian mereka, agar pen- pada "Neraca". "mendatangkan la hampir putus asa. Dari se- mangat yang tersisa ia merenung- renung pahit yang me- nimpanya dalam memenuhi kebu- tuhan hidup keluarganya. Sema- ngat yang sisa itu mendorongnya untuk sekali lagi melakukan tero- bosan. GUSTI KTUT NEGARI (55) tinggal di desa Wardhi Agung Dumoga bersama keluarga. Disam- Untuk mengisi waktu lowong, ia terus berusaha sebagai pekerja harian, dan menggarap sawah me- nanam padi serta mengelola ladang yang ditanaminya dengan Kedele. Sawah dan tanah ladang nya garap- annya itu cukup jauh dari tempat Kepala Kantor Wilayah De- partemen Koperasi Kalbar, Drs. Sulistyo Darsono dalam suatu rapat koordinasi di Pon- tia na k, 2 sampai 31 Januari 1989 melaporkan, dalam situasi sulit seperti se ka ra ng, ternyata pertumbuhan koperasi/KUD, baik jumlah anggotanya, mo- dal sendiri, volume usa ha, ma u- pun sisa hasil usaha, menun- jukkan hasil yang menggem- bira ka n. Diakuinya, sekalipun jumlah anggota kopera si se la ma 1987/- 88 bertambah, pertambahan itu tidak selalu diikuti oleh per- tumbuhan anggota tidak seban- ding dengan kenaikan jumlah modal sendiri, terutama Renai- kan simpanan. Bahkan, Presiden menyarankan kepada petani pemilik sapi agar kotoran ternaknya diambil gasnya (biogas) lebih dahulu sebelum di- jadikan pupuk. Di daerah peterna- Gusti Ketut Petani Jeruk yang Sukses Dalam Repelita III jumlah KUD dan non KUD tercatat 571 buah beranggotakan 66,- 142 orang. Simpanan Rp 625 juta. Sisa hasil usaha, Rp 237,9 "Dengan gas itu keluarga petani bisa memasak makanan, Tak perlu lagi beli minyak tanah atau kayu bakar. Lagi pula pupuk bekas bio- gas lebih baik mutunya," ujar Soe- harto sambil tertawa. Pembibitan Boleh Besar juta, dan modal Rp 1.131 juta. Perbandingan jumlah anggota terhadap kepala keluarga 13 persen. DEMI menolong petani kecil itulah sebabnya pemerintah sam- pai sekarang tidak mengizinkan penanam modal membuka peter- nakan besar. Sebagai contoh, Presiden meng- ungkapkan bahwa sebuah perusa- haan susu terkenal, PT Nestley, pernah mengajukan permohonan untuk mengembangkan peternak- an sapi perah secara besar-besaran, 300 sampai 400 ribu ekor, untuk kepentingan pabrik susu bubuk- Pendapatnya itu berdasar- kan kenyataan bahwa sampai tahun terakhir Repelita IV, per- tumbuhan dan perkembangan koperasi, koperasi unit desa, ternyata masih memerlukan pembena han-pembehanan yang intensif dan terarah. Hal ini, ka ta nya kepada penulis Se- la sa lalu, antara lain disebab- kan para anggota koperasi dan orang-orang yang menjadi pe ng urus koperasi, pada umum- nya masih tingkat pemula. Oleh karena itu, katanya, keterampilan pengurus, badan pemeriksa, dan manajer belum memadai. Juga kesadaran ang- gota untuk berkoperasi masih rendah. Sehingga kurang rasa memiliki, rasa tanggung jawab dan kurang partisipasi anggota terhadap koperasinya. Hal ini berakibat terhambatnya usaha mengatasi swada ya koperasi. bibit-bibit jeruk yang ditanam ada- lah bibit yang dihasilkannya sen- diri. Ia membuat bibit dengan cara mencangkok, tempelan dan seba- GUSTI KTUT Pelani jeruk yang berhasil di kawasan perkebunan Werdhi Agung, kecamatan Dumoga. giannya bibit Keprok. Selama ini Nampak dalam gambar, Kiut Negari sedang membersihkan pohon jeruk yang baru selesai diambil buahnya. sudah 2 kali dilakukan penelitian di lokasi tanaman jeruk oleh Maha- (Foto: K22/Neraca) siswa UNSRAT. (K22) Tanaman sela DARI sela-sela tanaman jeruk ia menanam kedele. Dengan demi- kian lahan yang dikelolanya itu cukup produktif, Panen kedele di- lakukan antara 2 atau 3 bulan sekali, dan memberi manfaat gan- da. Selain hasilnya dipasarkan un- tuk menambah biaya hidup, lahan yang ditanami jeruk selalu bersih. Bahkardaun-daun kedele juga ber- manfaat sebagai pupuk. Tahun 1984, hasil tanaman je- ruk mulai dirasakan meski uang yang diperoleh dari penjualan jeruk itu masih sedikit. Tanaman jeruk tidak terlau menghalangi usaha menanam kedele sebab sinar mata- hari masih tetap bercahaya melalui hasil yang cukup". Hanya saja daun-daunan. untuk menambah tanaman lain diatas lahan yang ditanami kopi tidak memungkinkan. Sebab kopi mempunyai cabang dan ranting yang rindang sehingga lahan di- bawahnya sukar ditumbuhi tana- man lain. Dalam keadaan demikian, mun- cul ide baru yang sekaligus meng- antarnya melakukan terobosan ba- gi pengembangan usahanya seba- gai petani. Tahun 1982 tanah seluas 2 ha yang dimiliki dirobah dengan tanaman jeruk. Tahap per- tama ditanamnya sebanyak 600 pohon, menyusul sebanyak 100 pohon lagi. Hal lain yang juga menjadi masalah berkaitan dengan as- pek usaha. Perkembangan usa- Selama empat tahun Repe- ha koperasi tidak dapat dipi- lita IV, jumlah KUD dan non sahkan dengan masalah yang KUD tercatat 685 buah, atau terdapat pada aspek kelemba- naik 20 persen. Jumlah ang- gaan, terutama mengenai ke- gota naik 98 persen menjadi mampuan para pengurus kope- 130.679 orang. Simpanan ber- jumlah Rp 1,958 juta, bertam- rasi dan pengelola usaha kope- bah 313 persen dan sisa hasil usa ha berjumlah Rp 66,7 juta atau naik sekitar 180 persen. Modal koperasi tercatat Rp 10.95 juta atau meningkat 836 persen, dan perbandingan jum- lah anggota terhadap kepala keluarga naik 10 persen dari se la ma Repelita III. ra si. Secara kuantitatif perkopera- sian di daerah itu memang ter- lihat mencapai banyak kenta- juan. Akan tetapi Sulastyo Dar- sono berpendapat, tidak berarti ina sa lah perkope rasian telah se- luruhnya dapat dipecahkan. Lalu Pemerintah menganjurkan agar perusahaan multi- nasional itu menjalin kerjasama dengan pa- ra petani peternak, melalui sistem "bapak -anak angkat" yaitu PT Nestley menjadi inti dan para pe- ternak menjadi plasmanya. Usaha itu lalu dilaksanakan di Jawa Ti- mur. Dengan pola tersebut kedua pi- hak dapat saling membantu secara menguntungkan. Pabrikan menda- pat bahan baku susu segar secara mantap dari peternak, sementara peternak sendiri mendapat jalur pemasaran yang pasti dengan har- ga layak. (Ant). Kemampuan pemupukan modal sangat lemah. Modal usa ha koperasi tidak dapat di- pisahkan dengan masalah yang terdapat pada aspek kelemba- gaan, terutama mengenai ke- mampuan para pengurus kope- rasi dan pengelola usaha kope- ra si, "Agaknya, jerih payah selama ini tidaklah sia-sia", kata GUSTI KTUT NEGARI. Dengan wajah ceria ia mengisahkan keberuntung- annya selama 3 tahun terakhir. Sambil bersyukur kepada Tuhan, ia mengungkap berkat yang dipe- rolehnya dari tanaman jeruk ini. "Tahun 1985 buah jeruk nampak meningkat. Tahun 1986, 1987 se- makin bertambah. Pada tahun 1988, saya tidak menyangka akan memperoleh uang banyak dari ha- sil jerih pajak ini. Gusti Ktut Negari mengatakan, panen jeruk tahun 1988 ia berhasil memperoleh uang sebanyak Rp 10 juta bersih. Mengenai pemasaran dikatakannya tidak mengalami ke- sulitan. "Para pedagang jeruk da- tang membayar jeruk saya di ke- bun," katanya. Kemampuan pemupukan modal sangat lemah. Modal usa ha koperasi masih tertumpu pada kredit yang dikaitkan de- ngan program pemerintah. Di samping itu, koperasi/- KUD masih kurang mampu memanfaatkan kesempatan ber- usaha yang tersedia. Akibat- nya, dalam melaksanakan ke- giatan, belum dapat tercipta mata rantai tata niaga yang efektif dan efisien. Demikian juga dalam memasarkan hasil dari para anggota dan masya- ra kat serta pelayanan kebutuh- an pokok anggotanya. Berkaitan dengan aspek ling- kungan, wilayah Kalimantan Barat yang amat luas, berpen- duduk tipis serta penyebaran- nya tidak merata antara daerah pantai dan pedalaman, meng- hambat pembinaan koperasi/- KUD ditambah lagi komuni- Panen tahun 1985, 1986, 1987 ia memperoleh hasil rata-rata Rp3 juta per panen. Untuk tanaman jeruk, masa panennya 1 tahun sekali dan pada umumnya dilaku- kan pada bulan Agustus. Untuk hasil tanaman jeruk selama ini, Gusti Ktut Negari telah mampu menambah areal sawah dan la- dang. Ia berhasil membeli 3 ha sawah dan beberapa bidang ladang yang ditanami, jeruk, vaneli, cok- lat, ke la pa Jumlah uang lainnya disimpan nya di Bank Rakyat Indonesia (BRI) melalui Tabungan Deposito. Tanaman coklat sebanyak 2.000 pohon, vaneli 600 pohon dan ke- lapa sebanyak 1.500 pohon. Un- tuk pengembangan tanaman jeruk, baru-baru ini ia telah menambah 1 ha tanah yang dipersiapkan untuk ditanami tahun ini. kasi dan transportasi ke daerah pedalaman masih banyak me- lalui sungai. Prioritas BERDASARKAN kondisi dan permasalahan yang diha- dapi oleh perkoperasi di daerah itu, maka Kanwil Departemen Koperasi propinsi Kalbar telah menetapkan langkah-langkah pembinaan dalam priode yang akan datang. Oleh: Basrin Nourbustan Perkoperasian di Kalbar Dilihat dari Berbagai Aspek Langkah-langkah itu antara lain pengembangan modal sen- diri. Oleh karena itu perlu terus ditingkatkan menuju kemandi- HARIAN NERACA rian koperasi. Kenaikan modal luar harus diimbangi dengan kenaikan vo- lume usa ha koperasi, sehingga koperasi mampu memupuk modal untuk mengembangkan usa hanya lebih lanjut. TINJAU TAPOS Presiden Soeharto (tengah) Minggu pagi di peternakan Tapos Bogor menerima rombongan 40 Kepala Cabangh dan 4 Kepala Perwakilan Bank Indonesia di luar negeri yang dipimpin oleh Gubernur Bank Indonesia Adrians Mooy. Kunjungan rombongan tersebut bermaksud untuk mengetahui dari dekat mengenai pengelolaan peternakan itu. (Foto: Ant) Presiden Anjurkan Bank Jalin Kerjasama dengan KUD Jakarta, NERACA jaminan disimpan baik-baik oleh kan pembelian karena mereka me- tidak terganggu. KUD. Nanti kalau harga sudah miliki stok sangat besar. naik lagi, misalnya sampai Rp 1000 kg, maka cengkeh itu dijual "Sebenarnya rakyat tak perlu korban, asal mereka tidak terburu-guru mele pas cengkehnya. Namun masalahnya rakyat perlu menjual meskipun pada saat pabrik uang sehingga mereka terpaksa ke pasaran. tak memerlukan," ujarnya. Rp 3.000 ditambah biaya penyim- "Pinjaman yang harus dibayar panan dan sebagainya taruhlan Rp 1.000. Kan masih ada sisa Rp 3.000 lagi yang diperoleh petani," kata Pak Harto. PRESIDEN Soeharto mengan- jurkan kepada perbankan untuk menjalin kerjasama dengan Kope- rang- Suka duka GUSTI KTUT NEGARI juga mengalami berbagai macam suka duka. Tetapi modal yang dimiliki- nya yakni tekun, kerja keras dan sungguh-sungguh telah memung- kinkannya memperoleh hasil yang diharapkannya. Kesungguhan me- ngolah tanaman jeruk selalu diper- hatikannya. Setiap bulan ia mela- kukan penyemprotan hama, meng- Bantuan yang diberikan terse- but terdiri dari lima ton benih padi sa wah, dua setengah ton benih adakan pembersihan dan lain-lain kacang kedele dan dua setengah sehingga memungkinkan tanaman Sehubungan dengan lang- ah-langkah itu maka pengem- bangan unit Usaha simpan-pin- jam atau perkreditan perlu di- kaitkan dengan usa ha distribusi serta usaha pengolahan dan pe- masaran, sehingga upaya me- wujudkan tri sukses usaha ko- perasi dapat tercapaidan mam- pu menunjang pencapaian tu- juan koperasi yang mandiri. Berkaitan dengan hal-hal ter- sebut tadi, maka peningkatan kualitas koperasi, termasuk koperasi unit desi, perlu lebih ditingkatkan dan mendapat per- hatian khusus. Untuk itu priori- las pertama diberikan kepada 20 buah calon KUD mandiri agar terpenuhi dengan sempur- ka menolong petani cengkeh yang sekarang terpukul akibat merosot- nya harga mata dagangan tersebut. "Caranya, pihak bank member kan pinjaman terlebih dahulu kepa- da petani melalui KUD dengan jaminan cengkehnya yang disim- pan KUD," kata Presiden di depan 56 peserta Raker Bank Indonesia yagn berkunjung ke Tapos (Bogor) hari Minggu. Nanti kalau harga cengkeh su- dah memadai baru dijual, sehingga pinjaman dapat dikembalikan dan kelebihan hasil penjualannya dise- rahkan ke petani. "Dengan cara ini pendapatan petani cengkeh tidak terlalu mero- sot," kata Presiden. la memberi contoh, pada saat harga cengkeh sekarang Rp 3.000 per kg maka bank memberikan pinjaman kepada petani Rp 3.000 pula per kg. Cengkehnya sebagai KAMPAR Terima Bantuan Pekanbaru, NERACA KABUPATEN Kampar, Riau, terima bantuan tanaman pangan dari Direktorat Tanaman Pangan untuk petani di daerah itu yang pertengahan Januari lalu terkena musibah banjir. ton benih jagung. Penyerahan bantuan benih ini hasil pertanian untuk mencapai Yang sangat menggembirakan, disampaikan Gubernur Riau, Soe- Swasembada Pangan di daerah. ripto, dilaksanakan pada acara nya, telah Paduan Temu Wicara Kontak Tani dan Supra Insus atau dikenal Insus Nelayan se-Propinsi Riau di Desa Paket D sejak musim ta nam tahun Air Tiris, Kecamatan Kampar. lalu dengan menerapkan sepuluh paket teknologi. Dari target 1.100 hektar telah berhasil direalisir se- luas 779 hektar lebih atau 79 (S) Gubernur mengatakan, perlu- nya dilaksanakan intensifikasi per- tanian pada semua lahan usaha dalam upaya meningkatkan pro- persen. na kriteria KUD mandin. Prioritas kedua, pembinaan terhadap 109 KUD pengganti calon KUD mandiri. Upaya berikutnya, pembinaan terha- dap koperasi fungsional (KPN, ABRI, pemuda, wanita, kope- rasi karyawan, koperasi maha- siswa dan lain-lain), sehingga dapat meningkatkan kemampu- an memberi pelayanan kepada anggotanya dan masyarakat. Dalam priode yang akanda- tang, ditetapkan pula pening- katan pembinaan terhadap KUD Mina yang mengelola tempat pelelangan ikan, dan diupayakan agar tidak terjadi tunggakan setoran retribusi ke- pada pemerintah daerah. Pembinaan terhadap KUD perusahaan inti rakyat perke- bunan, mencakup penertiban pengelolaan "management fee" untuk pemupukan modal dan pengembangan usaha baru. Langkah yang sama dilakukan terhadap KUD di daerah Pro- yek Pengembangan Karet Rak- yat (PPKR). Pembinaan terhadap KUD yang bekerja sama dengan Aso- siasi Penyalur Gula dan Terigu Indonesia (Apegti) akan terus ditingkatkan mengingat kerja- sama itu merupakan bantuan yang dapat memepercepat pen- capaian KUD mandiri, khusus- nya pada unit usaha distribusi. Pengembangan KUD di da- erah transmigrasi bertujuan me- ningkatkan kemampuannya melayani kepentingan anggota, baik dalam memasarkan pro- duksi anggota, maupun penya- luran kebutuhan para anggota. Peningkatan pembinaan ter- hadap KUD di daerah perbata- san dipandang sangat penting. karena mengandung aspek po- litis. Pada waktu cengkeh langka har- jadi ga bisa mencapai Rp 10.000/kg, sedang pemerintan menetapkan Kini harga cengkeh sekitar Rp harga dasar sekitar Rp 7.000/kg. 3.000, sampai Rp 4.000. Menurut perkiraan Presiden, pabrik-pabrik rokok itu kini memi- liki stok cengkeh yang cukup untuk produksi selama tiga tahun. Pada- hal sebaiknya mereka maksimal punya stok untuk dua tahun saja, agar pembelian cengkeh rakyat KPPBP Siap Bantu Pedagang Harga cengkeh di dalam negeri sekarang merosot akibat pemakai utama cengkeh, yaitu pabrik-pa- brik rokok kretek, tidak melaku- Bekasi, NERACA KOPERASI Pusat Pertokoan Bekasi Plaza (KPPBP) yang diben- tuk tahun 1984, dewasa ini siap memberikan bantuan permodalan baik berupa kios maupun modal kerja bagi para anggotanya. Per- modalan tersebut diberikan secara Pada kesempatan itu Gubernur menyerahkan piala dan hadiah lainnya berupa mesin listrik dan televisi bagi pemenang perlomba- an Insus Pola Tanam, perlombaan tingkat karya bimbingan intensifi- kasi tersebut untuk tingkat Pro- pinsi Riau. Bupati Kampar, Saleh Djasit SH, pada kesempatan itu menga upaya Sutera II DALAM Operasi Khusus Subur Sejahtera (Opsus Sute- ra) II, merupakan pelaksanaan dari pada program swa sem- bada pangan bagi Kalbar yang dilancarkan sejak musim ta- nam 1988/89, peranan kope- rasi, khususnya KUD sebagai penunjang, sangat menonjol, khususnya dalam penyaluran kredit usaha tani (KUT), pu- puk dan pestisida. Hal itu sesuai dengan meka- nisme yang ditetapkan bahwa setiap petani yang turut serta dalam Opsus Sutera II, harus bergabung dalam kelompok ta- ni. Untuk mendapatkan KUT, petani dan kelompok tani me- nyusun rencana definitif kebu- tuhan (RDK) dan Rencana De- finitif Kebutuhan Kelompok (RDKK). Kedua rencana itu kemudian diserahkan kepada KUD, untuk diolah lebih lanjut pada bank yang ditunjuk peme- rintah, dalam hal ini Bank Rak- yat Indonesia (BRI). Bilamana petani telah menerima KUT, tugas dan peranan KUD belum- lah selesai. Justru setelah itu sudah menanti tugas berat, yai- tu membantu para petani mem- percepat pengembalian kredit kepada pemberi pinjaman yang seharusnya berlangsung dua minggu setelah panen. Meka- nisme ini setidak-tidaknya akan berlangsung dalam MT 1988/- 89, MT 1989/90 dan MT 1990. Oleh karena itu Kanwil De- partemen Kopearsi berkesim- pulan, dalam menunjang Opsus Sutera II, khususnya penyalur- an KUT, pupuk dan pestisida, harus dilaksanakan sesuai de- ngan ketentuan yang berlaku. Kesimpulan lain menegas- kan, tunggakan KUT merupa- kan hal yang sangat rawan bagi calon KUD mandiri. Oleh kare- na itu upaya pengembalian KUD harus menjadi perhatian dan lebih ditingkatkan. (Ant) MILIK MONUMEN PERS NASIONAL SURAKARTA SEKRETARIS KPPBP, Dan- nus Syarief mengatakan bahwa baru baru ini sebanyak 200 peda- gang anggota KPPBP mendapat penyuluhan tentang perkoperasian dari Kepala Kantor Koperasi Be- kasi, Kabag Perekonomian Bekasi, Pejabat Departemen Perdagangan dan dari Perindustrian setempat. Maksudnya agar para pedagang lebih mengerti/mengetahui man- faat berkoperasi. Dengan demiki- an pedagang akan merasa ikut memiliki, ikut bertanggung jawab dan punya kewajiban untuk ber- sama-sama memelihara dan mema- jukan Koperasi tersebut. Kata Dannus dalam badan Ko- perasi, yang perlu diperhatikanada- lah tiga sehat, yakni sehat Organi- sasi, sehat Mental dan sehat Mana- gement. Ketiganya harus sejalan kalau ingin Koperasi cepat maju Sedang untuk mencapai tiga sehat ini diperlukan kepengurusan yang kompak, terbuka, punya kesada- ran dan berwatak koperasi. Hal inilahyang akan ditrapkan dalam kepengurusan KPPBP," ujarnya. Oleh karena itu untuk meno- long petani cengkeh, Presiden me- nganjurkan perbankan bersama KUD mempelajari cara-cara me- ngatasi masalah tersebut. Praya, NERACA BUPATI Lombok Tengah Par- woto WP menjelaskan, situasi pa- ngan Lombok Tengah semenjak dilaksanakannya tanaman padi gogo rancah (Gora) selama dela- pan tahun terakhir produksi padi setiap tahun terus meningkat. kredit bagi pemohon yang betul- betul ingin berusaha. Hal itu dikatakan Ketua KPPBP, Achmad Yanto kepada NERACA baru-baru ini, sehubungan dengan dicanangkan pengarahan yang Kandepkop Bekasi, Uju Sujono untuk meningkatkan taraf hidup para pedagang ekonomi lemah dan menumbuhkan peranan koperasi di pusat pertokoan Bekasi. Dikatakan, untuk mendapatkan dan kredit kios terse- duksi sebagaimana diharapkan. Keterpaduan dalam melaksana- kan intensifikasi sem ua komoditi cabang usa ha ta ni but, setiap anggota koperasi di- KUD Eka Sapta yang ada dalam satu perlu ditingkatkan. Baik yang diusaha- kan secara monokultur, polikultur, tumpangsari, tumpang gilir dan pola lainnya. pungut 10.000 sebagai simpa- nan pokok dan Rp 3000 iuran wajib. Di samping itu selama 3 bulan, kios yang ditempati tidak dipungut bayaran. Kemudahan-kemudahan itu di- berikan mengingat pertokoan Be- kasi Plaza hingga kini masih sepi, juga Los/Kios masih banyak yang kosong. Untuk itu para pedagang dianjurkan untuk membuka kios- rus nya setiap hari, tegasnya. Salah satu keberhasilan Gora ialah telah menjadikan daerah Kabupaten Lombok Tengah yang tadinya hampir setiap tahun di- landa kekurangan pungan sejak tahun 1981, saat ini telah menjadi daerah surplus beras. Lebih-lebih setelah dilaksana- kan tanaman padi dengan pola sis- tem Supra Insus selama dua tahun terakhir ini, produksi pangan khu- susnya beras lebih meningkat lagi, lanjut Bupati. (Ant) Halaman V Pelabuhan Perikanan Direhabilitasi Manado, NERACA KOPERASI Unit Desa (KUD) "Eka Sapta" Bitung baru-baru ini mengadakan Rapat Anggota Ta- hunan (RAT) pertama untuk men- dengar pertanggungjawaban pengu- dan Badan Pemeriksa untuk tahun buku 1988. Jakarta, NERACA PELABUHAN perikanan yang selama ini kurang mendapat per- hatian, kini akan direhabilitasi oleh pemerintah. Dirjen Perikanan Suprapto me- ngemukakan itu kepada wartawan seusai penandatanganan kontrak manajemen pembangunan pela- buhan perikanan Pondok Dadap (sebelah selatan Malang), di De- partemen Pertanian, Senin. Suprapto mengatakan pelabuh- an perikanan merupakan salah satu sarana yang amat penting bagi para nelayan. Oleh sebab itu pe- merintah senantiasa memperhati- kan saran yang satu ini, baik itu merehabilitasi pelabuhan perikan- 'an yang sudah ada maupun mem- bangun pelabuhan-pelabuhan per- ikanan yang dibutuhkan para ne- layan. Di bagian lain dia menyebutkan bahwa pemerintah tetap memper- hatikan nasib para nelayan-nela- yan kecil. Untuk itu kini terus diupayakan kerjasama dengan pengusaha-peng- usaha swasta yaitu melalui pola PIR (Perusahaan Inti Rakyat), še- hingga nelayan kecil ini juga dapat menikmati peningkatan pendapa- tan. Melalui pola PIR ini para nelayan diberikan bantuam modal kapal. 12 Keterkaitan antara para peng- usaha kuat dengan para nelayan kecil ini akan sangat menunjang untuk meningkatkan ekspor non migas, di samping ikut meningkat- kan pendapatan para nelayan kecil, kata Suprapto. Sementara itu pimpinan proyek pengembangan dan pembangunan prasarana perikanan Ir. Tansu Ibra- him mengatakan, pembangunan pelabuhan perikanapin angelan biaya Rp 889,206 juta, yang 95% dibiayai ADB loan, dan sisa- sumber dananya diperoleh dari nya pemerintah Indonesia. Pelak- sanaan proyek ini dipercayakan kepada kontraktor PT Samudera Guna Dharma. Seorang pedagang anggota KP- PBP yang tidak menyebutkan na- manya menyambut gembira ada- nya Koperasi Pusat Pertokoan Be- kasi Plaza (KPPBP) karena mela- lui Koperasi wadah pedagang ini akan menjadi harapan untuk mem- peroleh kemajuan baik Koperasi maupun pedagangnya, Rencana pembangunan pela- la mengingatkan kepada pengu- buhan perikanan yang terletak 60 rus KPPBP, agar betul-betul ber- km dari kota Malang ini akan fungsi, hidup sehat bersih dan ber-memakan waktu sekitar 9 bulan. wibawa, mampu memajukan Ko- "Diperkirakan bulan Desember perasi dan mengembangkan usaha nanti pembangunannya telah sele- anggota termasuk kesejahteraanya. sai," kata Tansu Ibrahim. (K-9). (13). Dalam Pelita III produksi padi di. Lombok Tengah rata-rata per tahun 204.764 ton Gabah Kering Giling (GKG), pada akhir Repelita IV dengan adanya Supra Insus produksi padi telah naik menjadi 240.658 ton GKG atau mengalami padi lagi. Pelabuhan pendaratan ikan ini dapat menampung kapal besar dan kecil. Kapasitas maksimum kapal- kapal yang sama masuk di pelabu- han ini sekitar 30 ton, atau masih di bawah dari rata-rata sebesar 5 , ton. Kegiatan itu mencakup, upaya jasa diversifikasi usaha baik produksi maupun pemasaran barang dan mengikutsertakan masyarakat dan generasi muda dalam usaha pro- duksi dan pemasyarakatan kope- Ketua KUD "Eka Sapta" Max rasi. Berdasarkan kesepakatan antara Rotti mengatakan, KUD yang di- Peningkatan unit-unit usaha pedagang, setiap anggota koperasi sampai akhir tahun 1988 telah serta mencari terobosan-terobosan pengurus Koperasi dengan para dirikan 14 September 1987 itu yang telah ada terus dilanjutkan rang dan 40% modal. Sedikitnya ngan 250 orang calon yang ter- bungan kerjasama dengan pihak diberikan kredit 60% berupa ba- mempunyai 48 orang anggota de- baru disamping mengadakan hu- 350 pedagang akan diupayakan sebar pada 7 wilayah kerja, sedang tertentu dalam dunia usa ha dengan berdagang di pusat pertokoan Be- kan bidang usahanya adalah unit tata niaga cengkih dan penjualan Apegti. kasi Plaza prinsip saling menguntungkan. Penyuluhan Menjawab pertanyaan, Tansu Ibrahim menyebutkan sampai saat inijumlahPPI(Pelabuhan Pendara- tan Ikan) sebanyak 410 buah, 155 buah di antaranya di biayai oleh APBN. KUD Eka Sapta Tingkatkan Kesejahteraan Anggota tanpa meninggalkan prinsip-prin- sip perkoperasian. Dalam rangka menghadapi pe- laksanaan tugas. Ketua KUD Ka Walaupun menghadapi berba- doodan, Drs. B.S. Togas, meng- gai permasalahan antara lain ku- himbau agar pengurusnya saling rangnya permodalan intern KUD, membantu dan mengajak masya- namun pengurus telah berusaha rakat yang belum menjadi anggota sekuat tenaga dan sedapat mung- untuk ikut berpartisipasi secara kin sehingga sampai tutup buku aktif, agar usaha KUD dapat ber- tahun 1988, KUD itu mampu hasil, guna kepentingan masyara- memiliki Sisa Hasil Usaha (SHU) kat banyak. sebesar Rp 1.64.369,- Supra Insus Tingkatkan Produksi Padi LOTENG Mengenai bidang organisasi di- Untuk lebih meningkatkan kese- katakan diupayakan pendayaguna- jahteraan serta mengembangkan an seluruh anggota dan pengurus usa hanya serta produksi anggota untuk meningkatkan jumlah ang- sesuai dengan tujuan didirikannya KUD "Eka Sapta", menurut Max gota, secara lebih khusus merang- kul kelompok tani dan generasi Rotti, dalam tahun 1989 ini pengu- muda. rus akan mengembangkan usaha- nya seperti Unit Pertokoan, KCK/ kih.- KUD Kadoodan Kota Adminis- tratif Bitung, pengurusnya terdiri Simpan Pinjam, Sektor Pertanian dari Ketua Drs. B.S. Togas, Sekre- disamping usaha tata niaga ceng- taris Frans Tunggara dan Benda- hara R. Lantang. Badan Peme- riksa, Ketua J.R. Sambuaga, Se- kretaris M.O. Kaunang dan ang- gota Johan Maramis. SEMENTARA itu KUD "Ka- doodan" di kota itu juga telah mengadakan Rapat Anggota Ta- Sedangkan Pengurus KUD "Eka hunan (RAT) ke-4. Ketua KUD Kadoodan Kota Administratip Bi- Sapta", terdiri dari Ketua Max E. tung, Drs. B.S. Togas mengatakan, Rotty, Sekretaris J.K. Sigarlaki, dalam keberadaan KUD ini bidang Bendahara F.M. Ondang dan Ba- dan Pemeriksa, Ketua A.R. Rom- usaha pokok yakni menjajagi se- mua komoditi yang dapat ditangani pas, Sekretaris B.A.R. Palenewen berdasarkan potensi yang dimiliki SE. (K22/jl.bt). peningkatan sebesar 17,5%. Hal ini karena di Lombok Te Pada akhir Repelita IV ditarget- ngah Selatan telah selesai beberapa kan produksi padi sebesar 215.824 proyek irigasi besar, misalnya ton GKG tetapi telah menghasil- Dam dan waduk Batujai dengan kan 240.658 ton GKG. Sebagai- biaya sekitar Rp 16,2 miliar dapat mana diketahui, Supra Insus telah mengairi sawah tadah hujan seluas mencapai 13.000 Ha dari sasaran 3.500 Ha. seluas 16.000 Ha, kata Bupati, Menurut Bupati, pada tahun 1987 Lombok Tengah menghasil- kan 223.4676 ton GKG atau sama dengan 143.227 ton beras. Jika tiap penduduk mengkonsumsi be- ras 135 kg per kapita per tahun, berarti tahun 1987 saja Lombok Tengah telah surplus 53.732 ton beras. Yang sebagiannya dibeli oleh Dolog sebagai stock pangan nasional. Pembangunan Dam ini akah diperluas lagi, hingga nantinya wa- duk Batujai akan dapat mengairi sawah seluas 6.500 Ha. Dibalik keberhasilan itu kata Bupati Parwoto, masalah yang di- hadapi ialah makin sempitnya la- han pertanian di Lombok Tengah, karena sekarang saja tiap KK pe tani hanya menguasai sekitar 0,44 ha. Meskipun Lombok Tengah dela- SEBELUM Pelita III di Lom- pan tahun terakhir ini sudah sur- bok Tengah terutama dibagian Se- plus beras, tetapi pemerintah terus latan para petani hanya dapat me- melaksanakan program SKPG nanam padi satu kali dalam seta- atau Sistem Kewaspadaan Pangan hun. Tetapi sekarang mereka telah dan Gizi, hal ini dimaksudkah dapat menanam tiga kali setahun, untuk menggalakkan perhatian Yakni padi, habis padi tanaman masyarakat terhadap usaha me- kedelai kemudian disusul dengan ningkatkan produksi, sekaligus ber- upaya menggalakkan gizi. (KND)
