Tipe: Koran
Tanggal: 1989-06-19
Halaman: 02
Konten
Senin, 19 Juni 1989 INDUSTRI - PERDAGANGAN Korsel akan Kurangi Bea Masuk Kayu Lapis Indonesia Jakarta, NERACA mersial. maka akan menjadi 45 dokr/me- ter kubik. Selisih 15 dolar itu bisa dipakai untuk pembangunan di dalam negeri, kata Hasjrul, sambil menambahkan bahwa permintaan penurunan itu disampaikan Presi- Penyebab pokoknya bukan akibat hutan kita tapi produk-produk in- dustri negara maju," kata Hasjrul. REPUBLIK Korea berjanji akan menurunkan bea masuk impor terhadap kayu lapis Indone- sia yang setiap tahunnya rata-rata ekspornya ke Korsel mencapai 1,5 dan dua juta meter kubik. Pada HTI ini akan ditanam ber. bagai jenis kayu yang tumbuh da- lam waktu singkat sehingga hutan kritis sekitar 20 juta ha dapat meng- hijau kembali. Pembuatan HTI ini juga menimbulkan manfaat lain, yaitu bisa menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar. Kerusakan Menteri Kehutanan Hasjrul Ha- rahap mengatakan hal itu kepada pers sesudah mendampingi Presi- den Soeharto menerima Menteri Pertanian, Kehutanan, Perikanan Korea Selatan Kim Sik Yang mengadakan kunjungan kehormat- an di Bina Graha, Sabtu pagi. Hasjrul mengatakan, harga satu meter kubik kayu lapis Indonesia adalah 300 dolar AS, sehingga jika bea masuknya 20 persen maka g harus dibayarkan pengusaha yang Indonesia adalah 60 dolar/meter kubik. Semarang, NERACA KANTOR Wilayah Departe- men Perindustrian Jawa Tengah dalam Pelita V mengembangkan industri yang mengolah hasil hutan yang berorientasi ekspor, menghe- mat devisa, meningkatkan nilai tambah, mencukupi kebutuhan masyarakat banyak serta banyak menyerap tenaga kerja. Jenis industri tersebut berupa barang-barang jadi dari kayu lapis dan industri pengolahan kayu lain- nya, kata pemimpin proyek Pem- binaan Pedagang Golongan Eko- nomi Lemah dan Pengembangan Pemasaran (PPGELP) Kanwil De- partemen Perdagangan Jawa Te- ngah, Drs. Y. Hario Subandrio pada ANTARA, Sabtu. Industri barang-barang jadi dari kayu lapis antara lain berupa pera- botan rumah tangga. barang-ba- rang untuk konstruksi dan sejenis- nya dan industri pengolahan kayu berupa sumpit, tusuk gigi dan seje- nisnya, menurut Hario Subandrio merupakan mata dagangan ekspor disamping banyak diperlukan di dalam negeri. Jawa Tengah pada 1988 meng- ekspor 277.897,67 ton hasil indus- tri kayu dan barang dari kayu ter- masuk perabot rumah tangga de- ngan nilai 148,68 juta dolar AS ke berbagai negara. Jumlah tersebut mengalami kenaikan dibanding ta- hun sebelumnya sebanyak 188. 462,06 ton senilai 99.02 juta dolar. 4 Menurut catatan, hasil industri kayu dan barang dari kayu asal Jawa Tengah yang dipasok ke luar negeri ada 19 jenis. Tetapi yang tidak pernah absen selama sembi- lan tahun terakhir hanya hasil ke- rajinan. perabot rumah tangga. ubin kayu, kayu jati dan kayu la pis. Catatan dari Kantor Wilayah Departemen Perindustrian Jateng menyebutkan, pengembangan ke- lompok a neka industri dalam Peli- ta V di Jawa Tengah diarahkan pada pengembangan industri ba- han bangunan dan umum. Arah tersebut antara lain men- dorong pengembangan industri yang mempun vai isian lokal vang tinggi. potensi dan prospek ekspor yang cukup baik mendukung pe- nyebaran industri ke luar Jawa. den. Ia juga menjelaskan dalam per- temuan itu, Menteri Kim Sik ber- janji akan mengajak para pengusa- ha, Korsel untuk menanamkan mo- dalnya pada sektor kehutanan khu- susnya pada areal hutan tanaman industri (HTI). "Yang 60 dolar ini kalau ditu- runkan menjadi 15 persen saja Jateng Kembangkan Industri Kayu Selain itu menciptakan kesempat- an kerja baru disamping mening- katkan kerjasama lintas sektoral guna kesinambungan penyediaan bahan baku. dapat 4.011 unit di Kabupaten Karanganyar, Sukoharjo, Klaten, Kotamadya, Surakarta Kabupaten Purbalingga, Tegal, Demak. Ba- tang dan Kotamadya Pekalongan. Industri meubel/meubel ukir (skala kecil) terdapat 16.892 unit di Kotamadya Surakarta, Temang- Untuk melaksanakan berbagai saran tersebut, Departemen Kehu- tanan akan membentuk sebuah tim untuk menangkal semua isu baik yang berasal dari luar negeri maupun dalam negeri sendiri. Khu- susnya untuk menangkal kritikan gung. Magelang, Kebumen, Banyu-dari dalam negeri sendiri, Menhut mas, Banjarnegara, Purbalingga, mengimbau agar justru tidak dicip- Grobogan, Blora, Jepara, Pati, Sra- takan citra bahwa hutan itu me- gen. Sukoharjo, Klaten, Tegal, rupakan hal yang menakutkan. Kendal dan kabupaten Karanga- nyar. TIGA negara Eropa yaitu Italia, Spanyol dan Yunani sam- pai kini merupakan pembeli- pembeli utama topi pandan buatan Indonesia yang juga mencatat peningkatan nilai ta- hun 1988 dibandingkan de- ngan tahun 1987. "Malahan kemarin disampai- kan nama perusahaan, yang ber- minat pada HTI, kata Hasjrul yang menjelaskan bahwa pada hari Jumat berlangsung pertemuan kon- sultasi dua tahunan diantara kedua negara. Dalam pertemuan itu anta- ra lain disetujui untuk meneliti berbagai jenis kayu yang selama ini belum mempunyai nilai ko- Di Jawa Tengah kini ada enam perusahaan/industri sumpit de- ngan investasi Rp 4.988,584 juta dan menyerap 411 tenaga kerja. Industri gond orukem terdapat dua buah perusahaan dengan investasi Rp 315,962 juta dan menyerap 40 tenaga kerja. Industri pengola han kayu terdiri atas berbagai jenis seperti pengger- gajian kayu dengan 67 unit, kayu lapis dua unit. 14 unit industri meubel/meubel ukir, 361 unit in- dustri peti ka yu dan tiga unit ind us- tri ubin kayu. Dalam sektor industri kecil yang mengolah hasil hutan non-kayu, di Jawa Tengah ada 49 jenis usaha pengolahan gond orukem dengan investasi Rp 116,914 juta dan me- nyerap 175 tenaga kerja. Memang, topi pandan sejak beberapa tahun yang lalu sudah merupakan salah satu mata da- gangan ekspor walaupun masih belum sebesar mata - mata Industri pengolahan kayu lain- nya yang cukup menarik di Jawa Tengah ialah pembuatan bak truck. Industri yang tergolong skala kecil ini berada di Kotamadya Mage- Industri penggergajian kayu ter- lang dan Kabupaten Batang. No. Nama Unut Bentuk Cairan jemih 129. FENDI Eau de parfum 130. FENDI Eau de toi Cairan jemih lette spray natural 131. FENDI Perfume Emulsi body lotion 132. MADONNA Pe Cairan kental mulas kuk u pesona ungu 133. MADONNA Pe Cairan kental las kuku jingga ceria 134. MADONNA PerfuCairan kental med beauty lotion Emulsi harmony 135. MADONNA PerfuCairan kental med beauty lotion emulsi romantic 136. PRAHU LAYAR Krim Topi pandan yang menggu- nakan bahan baku daun pan- dan selama ini di Indonesia sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia karena telah dipakai sejak puluhan tahun ataupun bahkan ratusan tahun yang lalu. Topi ini bukan saja dipakai oleh kaum pria -- seperti halnya dengan bebera- pa jenis tutup kepala misalnya peci -- tapi juga oleh kaum wanita terutama petani di pede- saan. Dengan menggunakan to- pi, petani di pedesaan akan merasa terlindung dari senga- Jan sang matahari pada waktu -mengerjakan sa wa hatau kebon mulai dari pagi, siang sampai sore hari. Di kota-kota besar, topi pandan ini juga merupa- kan salah satu pelengkap se- hari-hari terutama kaum pe- dagang khususnya pedagang keliling. Tukang-tukang sol se- patu keliling, pedagang minyak, pedagang sayur-sayuran atau- pun abang-abang becak pada 1985 umumnya memakai topi pan- 1986 dan. Walaupun pada tempat 1987 dan waktu-waktu tertentu, ma- 1988 syarakat dari golongan mene- ngah ke atas sudah tentu juga memakai topi pandan yaitu pa- da waktu-waktu bersantai atau berwisata. Tapi belakangan ini, semakin sedikit minat masya- rakat untuk memakai topi pan- dan seperti halnya juga de- ngan peciataupun alat penutup kepala lainnya. Akibatnya, topi- topi pandan yang umumnya dibuat oleh para perajin di Pe desaan, belakangan ini sema- kin menciut pasarannya. Berbeda dengan pasaran da- lam negeri, te myata di luar negeri topi-topi pandan buatan dalam negeri belakangan ini semakin digemari yang terlihat dari ekspor mata dagangan ter- sebut. Tahun 1983 1984 Detergent cream 137. KURSI Sabun Padat wangi 138. PRAHU LAYAR Padat Son D SESUDAH mendampingi tamu dari Korea Selatan itu, kemudian Hasjrul melaporkan hasil pertemu- an para pejabat Dephut dengan ahli lingkungan hidup, ekonomi, serta kehutanan di Jakarta tanggal 13-14 Juni untuk membahas ber- bagai masalah termasuk kerusakan hutan. "Isu kerusakan hutan dan penye- babnya seperti rumah kaca, lapi- san ozon (yang menipis, red) sebe- narnya terlalu dibesar-besarkan. dagangan lainnya. Selain topi pandan, Indonesia juga meng- ekspor berbagai jenis topi yang terbuat dari bahan lainnya se- perti bambu, peci yang terbuat dari berbagai jenis bahan se- perti beledru, bahan lain dan peci-peci lainnya. DAFTAR KOSMETIKA DAN ALAT KESEHATAN Periode Pendaftaran: 1986 s/d 1989 Berlaku s/d Tanggal : 31 Desember 1989 Potensi industri kecil sektor ukir kayu yang jumlahnya 358 unit ada di Kabupaten Blora, Jepara, Ka- ranganyar, Sukoharjo dan Demak, sedang industri peti kayu ada 361 unit di Kabupaten Cilacap, Purba lingga, Wonosobo dan Magelang. Dalam keputusan Presiden tanggal 5 Mei yang lalu me- ngenai bidang-bidang usaha yang dicadangkan untuk indus- tri/pengusaha kecil ini meliputi industri pakaian jadi dari kulit/- sejenisnya seperti peci/kopiah dan sejenisnya. Khususnya un- tuk topi yang terbuat dari bam- bu dan pandan, selama tahun 1988 mencatat perkembangan seperti terlihat di bawah ini. Ekspor berbagai jenis topi, peci dan bentuk topi 1983-1988 Nilai (USS) 1.875.549 5.078.553 5.590.080 428.701 273.106 303.205 Wama Sumber: BPS (Diolah) Dari angka-angka di atas terlihat bahwa selama enam tahun terakhir (1983-1988), ekspor berbagai jenis topi, peci dan bentuk topi pernah menca- at rekor nilai yaitu pada tahun 1985 yaitu senilai US$ 5.590.- 080, tapi merosot drastis hingga hanya senilai US$ 428.701 ka- hun 1986, turun lagi menjadi USS 7273,106 tahun 1987 tapi mulai naik tahun 1988 menjadi se nilai US$ 303,- 205. Selama ini, Indonesia mengekspor topi, peci dan ben- tuk topi atau badan topi/tudung dari bulu kempa tidak diberi bentuk/tidak pakai pinggiran. Dari sekian jenis topi /peci dan bentuk topi tersebut bebe- rapa tahun yang lalu tentu saja peci mencatat volume dan nilai yang cukup lumayan. Peci yang Kuning muda Kuning muda Satuan Kemasan 50 ml/Bu-doos 50 ml, 100 ml Bil-valve-doos Kuning 250 ml/Bil-doos agak orange Pink tua 12 ml/Botol Jingga 12 ml/Botol Merah muda 130 ml/Botol Coklat muda 130 ml/Botol Kuning 500 g/Plastik Kuning 110 g/Plastik Kuning 100 g/Kertas Namun di lain pihak, kata para ahli tersebut menyimpulkan bah- wa berbagai langkah perlu ditem- puh, antara lain inventarisasi poten- si hutan, pengukuhan tata batas sehingga kerusakan tidak menjadi semakin meluas. Ketika menanggapi laporan itu, Presiden Soeharto mengatakan un- tuk mengatasi isu kerusakan hutan tersebut bisa ditempuh beberapa langkah praktis seperti membawa foto yang menggambarkan situasi hutan kritis sekarang ini. Bahkan kalau perlu mengundang para ahli luar negeri. "Para ahli kita juga perlu men- jelaskan kepada ahli-ahli di luar negeri, sasarannya adalah untuk memperlihatkan kesungguhan pe- merintah Indonesia untuk mena- PELANGGAR KAMBUHAN: Walaupun sudah nami kembali dan menjaga paru- berkali-kali dilancarkan penertiban terhadap pedagang kaki-5 yang paru dunia, ujar Hasjrul. melanggar ketentuan. Namun sampai saat ini mereka tetap saja tak Dari pertemuan konsultasi peja- bat Dephut dengan para pakar ter- sebut dapat disimpulkan bahwa pendapat para ahli di luar negeri tentang penyebab kerusakan hutan di Indonesia tidak selalu tepat. Hasjrul menyatakan keprihati- nannya bahwa pada buku pelaja- ran SD jarang disebut-sebut ten- tang pentingnya hutan, karena yang disajikan kepada pelajar ha- nya mobil, televisi, serta radio. Hutan juga sering digambarkan sebagai tempat tinggal genderuwo (jin). Sementara itu ketika ditanya tentang pembangunan pabrik pulp di Irian Jaya yang diprihatinkan beberapa pihak termasuk luar nege- ri, Hasjrul mengatakan pabrik itu tetap akan dibangun. No. Reg Tanggal CD9510433 20-3-1989 sda CD9510434 29-3-1989 sda CD9510435 sda CD9510436 sda diekspor se lama ini terbuat dari bahan beledru atau bahan lain. Kalau pada tahun 1983 ekspor peci beledru ini tercatat seba- nyak 99.945 kg senilai US$ 1.666.660, tahun 1984 mening- kat menjadi 242.035 kg senilai US$ 4.728.300; naik lagi tahun 1985 menjadi 206.146 kg seni- lai US$ 5.175.000. Tapi tahun 1986, ekspor ini terhenti sam- pai tahun 1988 alias tidak ada lagi realisasinya. Tahun 1988, ekspor peci ini masih ada yaitu sebanyak 2.750 kg senilai US$ 8.457 dan topi tersebut terbuat dari bahan lainnya. Kelesuan usa ha pembuatan topi di dalam negeri di samping minat ma- syarakat yang semakin menu- run juga karena ekspor yang sudah menciut. Ditetapkan CD9510438 sda Tidak seperti peci, ekspor topi pandan dan topi bambu belakangan ini agaknya sema- kin digemari di luar negeri. Ini terlihat dari ekspor mata da- gangan tersebut. Tahun 1983, i bambu masih nihil realisasi topi be ekspornya sampai tahun 1985. Kemudian tahun 1986, topi bambu ini mulai dibeli oleh Ita- lia yaitu sebanyak 770 kg seni- lai US$ 5.550, tapi sayang a- hun 1987 mencatatpenurunan hing- ga hanya 88 kg senilai US$ 1.043 dengan pembeli Thailand senilai US$ 959 dan Singapura senilai US$ 134. Tahun 1988, topi bambu ini kembali menca- lat pasaran yang agak lumayan dengan volume sebanyak 16.- 524 kg senilai US$ 30.750. Ada beberapa negara pembeli topi bambu ini jaitu Jepang dengan volume sebanyak 2.250 kg senilai US$ 2.000; beberapa negara Oceania sebanyak 8.- 500 kg senilai US$ 16.307; Jerman Barat sebanyak 1.900 kg senilai US$ 6.059, Spanyol anyak 1.250 kg senilai US$ 2.875 dan Italia sebanyak 200 kg senilai US$ 1.500. Berbeda dengan topi bambu, ekspor topi pandan sebenarnya sudah lama berlangsung yaitu pada tahun CD951043729-3-1989 ERKA PRIMASTA P.T, Bks CD9510439 sda KD5415603 sda KD5415602 sda ERKA PRIMASTA P.T, Bks sda KD541561227-1-1988 SAMUDRA MAS C.V. Surabaya sda Nama Pabrik sda sda sda 1983 tercatat sebanyak 91.135 kg senilai US$ 203.337; tahun 1984 sebanyak 102.018 kg se- nilai US$ 258.097 tahun 1985 sebanyak 93.412 kg senilai USS 285.301, turun sedikit tahun 1986 yaitu sebanyak 70.- 770 kg senilai US$ 182.788, turun lagi menjadi sebanyak 70.292 senilai US$ 158.809 tahun 1987, tapi mulai naik (dalam nilai) tahun 1988 yaitu sebanyak 70.974 kg senilai US$ 180.806. HARIAN NERACA Kalau dilihat dari segi nega- ra pembeli, ternyata topi pan- dan ini digemari oleh konsu- men di beberapa negara. Tapi dari sekian pembeli topi pan- dan, selama beberapa tahun terakhir, tercatat tiga negara Eropa yaitu Italia, Spanyol dan Yunani memegang porsi tera- las. Pada tahun 1985 misalnya, ke tiga negara ini membeli seba- nyak 41.880 kg senilai US$ 149.865 atau 44,83% dari total volume ekspor topi pandandan 52,52% dari total nilai. Porsi pembelian ke tiga negara ini ahun 1986 semakin naik yaitu menjadi 57.730 kg senilai US$ 152.358 atau 81,57% dari total volume atau 83,35% dari tatal nilai tahun 1987, porsi pembe- lian ini sedikit mengalami pe- nurunan yaitu menjadi 48.820 kg senilai US$ 103.203 atau 69,45% dari volume dan 64,98% dari total nilai. Tahun 1988, porsi pembelian ke tiga negara ini untuk topi pandan kembali naik yaitu sebanyak 53.190 kg senilai US$ 135.040 atau 74,- 94% dari volume dan 74,68% dari total nilai. Pembeli topi pandan lainnya tercatat Amerika Serikat dima- na tahun 1987 memesan seba- nyak 8.008 kg senilai US$ 20.435 dan 4.664 kg senilai US$ 13.516 tahun 1988. Pe- rancis juga tercatat sebagai pembeli topi pandan Indonesia dimana tahun 1987 mengimpor sebanyak 4.800 kg senilai US$ Pemerintah Dorong Sistem Distribusi yang Efisien Surabaya, NERACA SEKJEN Departemen Perda- gangan, Drs. Bakir Hasan MBA. mengatakan pemerintah akan men- dorong terwujudnya sistem tata dan distribusi nasional yang niaga efisien dan efektif. Sekjen dalam pengarahannya pada Penyuluhan Pembangunan Bidang Perdagangan Se Wilayah Jawa, Bali dan NTB, di Surabaya. yang mat menjelaskan lar ditempuh pemerintah untuk men- dorong terwujudnya sistem itu ada- lah menerapkan kebijaksanaan se- cara terpadu yang saling mendu- kung, antara sektor perdagangan dan sektor lainnya yang terkait. Sebagai contoh, katanya, untuk dan meningkatkan daya saing memperluas pasaran berbagai ko- moditas Indonesia. langkah yang diambil adalah mengkaitkan de- ngan kebijaksanaan di sektor jasa pendukung seperti perbankan, asu- ransi dan transportasi. Mengenai impor, menurut Bakir Hasan, kebijaksanaan yang ditem- puh adalah mengarahkan agar im- por bisa menjamin tersedianya ba- rang dan jasa, khususnya barang modal, bahan baku dan penolong. serta teknologi yang diperlukan. Italia, Spanyol dan Yunani Merupakan Pasaran Utama Topi Pandan Indonesia Semarang, NERACA HONGKONG dalam triwulan pertama tahun 1989 mengimpor logam besi asal Jawa Tengah se- banyak 671 50 ton bemilai 510 340,76 dolar AS meningkat diban- ding periode yang sama tahun 1987 yang hanya 248.91 ton 479.651 20 dlar AS): Ekspor mata tersebut, mendu- duki urutan pertama dari subsek- tor industri barang dari logam, me- sin dan peralatan asal Jawa Te- ngah yang dipasarkan ke manca- negara pada triwulan pertama tahun 1989 seluruhnya tercatat 775.95 ton bemilai 1.44 juta dolar. demikian data Kanwil Departe- men Perdagangan Jawa Tengah, Sabtu. 18.920 dan sebanyak 3.120 kg senilai US$ 7.800 tahun 1988. Topi maupun peci merupa- kan pakain sehari-hari kaum pria baik yang termasuk go- longan atas, menengah mau- pun rakyat awam dan petani. tapi tentu saja, jenis-jenis topi yang dipakai oleh golongan- golongan masyarakat ini ber- aneka ragam mulai dari yang berharga hanya beberapa ratus rupiah sampai yang puluhan ribu. Sejalan dengan itu pemerintah terus mendorong agar industri di dalam negeri terus berkembang sehingga mampu menghasilkan ba- rang dan jasa dengan mutu dan harga yang bersaing. "Pemerintah juga terus mendo- rong pemakaian barang-barang produksi dalam negeri, di samping memberikan perlindungan secara waiar" katanya. Paru perijin peci di Ulujami Jakarta misalnya menjual ba- rang tersebut ke pasaran de- ngan harga yang beraneka ra- gam sesuai dengan mutunya yaitu yang kasar hanya sehar- ga di bawah Rp 20.000 per kodi; di atas Rp 40 ribu untuk peci bermutu sedang dan di atas Rp 100.000 untuk peci bermutu baik. Tapi dengan har- ga demikian, perajin peci yang umumnya bersifat rumahan ini toh masih belum bisa beranjak dari kesulitan pemasaran. Ber- bagai usaha telah dilakukan antara lain melalui uluran ta- kl seta- ngan "Sarinah" yang hun yang lalu berusaha me- masyarakatkan peci melalui kampanye tertentu termasuk pa- meran dan penjualan. Tapi ka- rena kampanye pemasaran ti- dak bisa dilakukan hanya da- lam waktu tertentu dalam arti harus secara terus mene- rus, agaknya sampai sekarang usa ha itu masih belum berhasil. Kesulitan pemasaran topi, pec dan berbagai tutup kepala buat- andalam negeri semakin diam- bah lagi dengan minat masya- rakat tertentu yang semakin enggan memakai peci akiba erosi budaya. Di lain pihak, masyarakat tertentu yang telap mencitai barang tersebut, toh membelinya, tapi barangnya adalah eks-impor. Memang be- la kangan ini, impor topi sudah semakin menurun yaitu dari US$ 108,990 tahun 1985 men- jadi senilai US$ 139.445 tahun SEKJEN Departemen Perda- gangan dalam kesempatan itu juga menjelaskan pola kerjasama anta- ra pengusaha besar, menengah, ke- cil dan koperasi. Menurut Bakir Hasan, pola ker jasama itu diantaranya adalah se- perti di Bali. yang mencakup kerja- sama antara unsur pemerintah, du- nia usaha dengan mendapatkan dukungan dari pembeli atau wakil pembeli diluar negeri. "Kerjasama seperti itu memung- kinkan terjalinnya komunikasi dan informasi langsung, yang menjadi salah satu faktor pendorong kegiat- an ekspor di Bali." katanya. Untuk menerapkan pola kerja- sama seperti itu di daerah lainnya. menurut Bakir Hasan, dewasa ini sedang didorong keterkaitan anta- * ra eksportir Bali dengan perajin tekstil di Sumatera Barat. Khusus kerja sama antara eks- portir dengan KUD dan Kelom- pok Tani, sebagai langkah pertama telah dilakukan di Propinsi Lam- pung, dengan melibatkan enam eksportir, 27 KUD dan satu Ke- lompok Tani, untuk mengembang- kan hasil perkebunan seperti kopi. karet, coklat dan damar. Eksportir dalam kerjasama itu bertindak sebagai pembeli lang- sung, memberikan informasi pasar dan memberikan bantuan berupa bibit dan pupuk. Sementara itu pola kerja sama antara BUMN, perusahaan swasta dan perajin telah dilakukan seperti di PT Sarinah, atau kerjasama seperti yang dilakukan antara per- usahaan swasta, perajin, koperasi (Ant) dan bank. 1988. tahun 1986 impor topt cukup besar yaitu senilai US$ 250.141 dan senilai US$ 184.- 105 tahun 1987. Selama ini, Indonesia mengimpor topi yang terbuat dari bahan bulu kem- pa/tutup kepala lainnya dari bulu kempa, juga peci yang ter- buat dari bahan lain. Topi/peci yang terbuat dari bahan lain tahun 1985 misalnya tercatat impornya sebanyak 5.725 kg senilai US$ 29.900 dimana dari Taiwan dibeli sebanyak 4.720 kg senilai US$ 25.454, tapi telah terhenti pada tahun-tahun seterusnya. Tapi untuk peci lainnya, impornya masih ber- langsung yaitu tahun 1988 se- banyak 13.926 kg senilai USS 42.236 dimana sebanyak 12.- 680 kg senilai US$ 31.319 berasal dari Taiwan dan 493 kg senilai US$ 5.342 dari Si- ngapura dan sebanyak 695 kg senilai US$ 4.720 dari Hong- kong Agaknya, impor topi/peci ini masih belum bisa dihindari ka- rena berbagai alasan antara lain selera konsumen di sam- ping faktor lainnay. Produsen dalam negeri sendiripun ka- dang-kadang mengalami kesu- litan dalam masalah bahan ba- ku yang memang belum bisa dia ta sai secara tuntas. Untuk topi pandan misalnya, bahan baku yang dibutuhkan adalah daun pandan lebar yang juga dibutuhkan untuk pembuatan tikar dan barang- barang kerajinan lainnya. Ta- naman pandan sendiri bela- kangan ini sudah semakin ber- kurang di daerah-daerah ter- tentu karena tergusur oleh areal pertanian ataupun proyek dll. Masalahnya adalah bahwa ba- yang dijual apakah berbentuk topi, peci ataupun kerajinan lainnya memiliki harga yang lebih tinggi dan dapat diterima oleh perajin sendiri. (Jansen Butar-Butar). mengindahkan larangan tersebut. Seperti tampak saat petugas me nindak para pedagang kaki-5 di Jl. Kramat Raya, Jakpus. (IPPHOS) Bahan Baku Industri Rotan Kalsel dari Luar Daerah Banjarmasin, NERACA GUBERNUR Kalimantan Se- latan, Ir. H.M. Said mengatakan, sebagian besar bahan baku industri rotan di daerahnya berasal dari luar daerah, begitu juga industri kayu sekarang hanya sebagian kecil dapat terpenuhi di daerah sendiri. Oleh sebab itu pengusaha yang bergerak dibidang industri rotan dan kayu sekarang harus memikir- kan masalah bahan baku usaha tersebut, tandasnya, Sabtu, ketika meninjau salah satu perusahaan yang memproduksi dowel serta bantalan dan dari kayu tikar rotan yang menggunakan fasi- litas PMDN di Banjarmasin. EHEL Jakarta, NERACA "DI Ibukota apabila kita jeli memanfaatkan suatu peluang usa- ha niscaya akan memperoleh in- come," demikian Sulaiman Madi (58) pedagang perabot rumah tangga di kawasan jalan AM. Sa- ngaji, Jakarta Pusat, mengatakan kepada Neraca ketika ditemui di kiosnya kemarin. Untuk menghidupi keluarganya, Sulaiman, memanfaatkan barang bekas pakai khususnya barang barang perabot rumah tangga seperti kursi, meja, lemari, toilet, bufet, tempat tidur dan sebagainya. Barang-barang bekas pakai ter- sebut biasanya ia peroleh dari orang yang menjual karena ingin pindah rumah, ada juga orang yang menjual karena ingin menu- kar dengan perabot yang lebih baru, atau dengan orang yang se- dang butuh uang yang kemudian menjual barang perabot rumah tangganya. usahaan untuk sementara mung- kin tidak perlu baik, namun yang terpenting ialah produk si tetap ber- lanjut, disamping faktor keselamat- ankerja dan jaminan sosial pekerja yang juga harus menjadi perhatian, ujarnya. Transaksi jual-beli biasanya ter- jadi dengan cara penjual menawar kan order dengan datang langsung ke lokasi penjualan. Setelah ada persetujuan bersama, baru barang yang akan dijual dilihat di tempat pemiliknya. Apabila tawar mena- war mengenai harga telah disetujui dandibayar baru kemudian barang tersebut diangkat untuk dipindah- kan ke kios penjualan. Perlu diketahui, katanya.jumlah pedagang sejenis di kawasan Sanga- ji ini berjumlah sekitar 50 orang pedagang. Dan ia sendiri secara aklamasi diangkat sebagai pimpin- an atau sesepuh oleh pedagang perabot rumah tangga disini. Gubemur Kalsel menyambut gembira adanya perusahaan di dae- rah ini yang bahan baku industri- nya menggunakan limbah, seperti limbah kayu dan rotan, serta ba- ra ng plastik bekas. Hal itu bukan saja dapat mengu- rangi masalah lingkungan, tapi mendatangkan keuntungan ganda seperti terbukanya lapangan kerja baru serta sebagai usaha peningkat- an pendapatan dan kesejahteraan masyarakat, demikian, Said. Pasar Eropa meman- London, NERACA MENTERI Perdagangan Dr. Arifin M Siregar meminta Dubes RI yang bertugas di negara-negara MEE, Amerika Serikat, Swiss, Swedia, Norwegia, Finlandia, Austria dan Jepang untuk tau pasar di negara-negara itu bagi kepentingan peningkatan ekspor nonmigas Indonesia. Dalam sambutarinya pada per temuan hari ke-2 Sidang Pasca IGGI dengan tuan rumah Dube RI di London Ir. Suhartoyo hari Sabtu. Siregar menekankan perlu lebih ditingkatkannya koordinasi dalam upaya peningkatan ekspor nonmigas itu. "Indonesia terlalu banyak meng- hadapi pembatasan-pembatasan. proteksionisme dan persaingan ke tat," kata Menperdag. Untuk itu, kata dia menambah- kan. Indonesia harus menggalak kan kampanye agar ekspor Indo nesia mantap di pasaran internatio nal. Menurut Siregar, pemantadan pasar-pasar itu merupakan tugas yang dibebankan kepada para duta besar Indonesia di luar negeri. Sementara itu. Atase Perdagang- an di KBRI London. Didi Abdu rachman mengatakan kepada AN. TARA bahwa Indonesia harus ce- pat tanggap dalam membaca pa- sar-pasar itu. Dikatakan, masalah bahan baku harus benar-benar menjadi perha- tian, guna kesinambungan produk- si perusahaan tersebut. Jumat malam para delegasi In- donesia ke sidang ke-32 IGGI, Menteri Perdagangan Arifin Sire- gar. dan para duta besar tersebut Dalam kesempatan meninjau dijamu makan malam oleh Dubes empat perusahaan yang mengguna- RI untuk Inggris Raya Ir. Suhar- kan fasilitas PMDN di daerah ini. toyo di rumah kediamannya. Karena itu masalah gedung per Sulaiman "Menyulap" Barang Bekas Jadi Baru Kembali Halaman II Dubes RI di MEE agar Pantau Biasanya setelah dibeli dari pen- jual barang dicuci dan disikat agar nampak bersih. Kemudian cacat yang ada seperti dempulan lepas. kunci rusak, handel pintu rusak. kaki patah, cet mengelupas, di- perbaiki. Setelah itu permukaan kayu diamplas hingga halus dan kemudian diplitur ulang. Untuk semua proses tersebut. jelas ia membutuhkan pembantu. Untuk itu, ia membayar tukang yang benar-benar ahli di bidang- nya. Sedangkan untuk upahnya, tergantung pada kerusakannya atau kalau memungkinkan pekerja- an tersebut diborongkan sekaligus. Ketika disinggung mengenai om- setnya, Sulaiman yang asli Betawi ini mengatakan, usaha seperti ini tidak mungkin dapat menjanjikan penghasilan tetap. "Tempo-tempo ramai dan tem- Menurut Sulaiman, bapak dari po-tempo sepi." tuturnya. Yang tujuh orang putera, ia atau peda- jelas, tambahnya, agar keluarga- gang-pedagang sejenis disini tidak nya tetap dapat hidup layak ia akan mau membeli barang yang harus pintar-pintar mengatur ke- barangnya di bawa langsung ke luar masuknya uang agar pada lokasi penjualan AM. Sangajai. hari-hari sepi dapurnya tetap dapat Hal ini mencegah pembelian ba- mengepul. ra ng hasil suatu kejahatan seperti pencurian, misalnya. Tentang hasil sidang IGGI ke- 32 di Den Haag, Didi mengatakan, peningkatan ekspor Indonesia itu diperlukan agar kemampuan Indo nesia untuk membayar cicilan dar bunga pinjaman IGGI juga me ningkat. "Pada akhir Pelita V Indonesia mengusahakan agar nisbah beban utang (DSR) berada di ba- wah 25 persen." kata Didi Abdu- rachman. Mulai Jumat, para anggota dele gasi Indonesia ke IGGI mulai kem- bali ke posnya masing-masing. Gu bernur Bank Indonesia, Prof. Dr Adrianus Mooy meninggalkan London hari Jumat sedangkan Dubes RI untuk Amerika Serikat AR Ramly bertolak ke Washing- ton, Sabtu. Sulaiman pula. Tapi kita-kita ini yang minta dicarikan suatu barang sebagai pedagang berusaha sedemi- maka ia akan cari pada persediaan kian rupa untuk mengurangi cacat barang teman-temannya. Kalau yang dicari ada, barang tersebut ia vang ada. beli dulu dengan temannya baru kemudian dijual kepada si pembeli. Untuk itu harganya tentu disesuai- kan, katanya pula. Biar untung sedikit asal barang bisa lancar terjual, ia akan lepas. Contohnya, toilet yang ia beli se harga Rp. 30.000,- perpotong sete- lah melalui proses perbaikan ia jual seharga Rp. 55.000,- per po- tong. Untuk meja tulis ukuran besar dengan bahan baku kayu 'Blocktik ia jual Rp 50.000.- per potong. sedangkan untuk ukuran yang sama tetapi bahan bakunya dari kayu jati ia jual seharga Rp. 75.000,- per potong. Kursi tamu dengan bentuk huruf 'L' yang ia beli Rp. 75.000,- per potong setelah diperbaiki tukang dijual dengan harga Rp. 125.000.- per potong. Untuk lemari dua pintu dari bahan baku kayu jati yang di toko 500.000,- per potong, disini ia jual harganya bisa mencapai Rp hanya Rp 150.000.- per potong Menurutnya, pedagang disini Begitu pula dengan lemari dengan akan ramai dikunjungi dan pena- tiga pintu yang ditoko harganya waran pembelian akan banyak Rp750.000,- per potong dikiosnya jika pedagang mempunyai stok ia jual seharga Rp 250.000,- per barang banyak. Sebab semakin banyak stok barang yang tersedia maka akan semakin banyak pula pilihan bagi si pembeli. potong. "Banyaknya stok barang yang ada, secara tidak langsung menun- jukkan kebonafitan usaha kita." ujam ya pula. Untuk itu, jelasnya, agar dagangan tidak nampak sepi biasanya para pedagang meman- cing konsumen dengan perabotan rumah tanganya sendiri. Jelasnya, dengan uang Rp. 500.000.- apabila dibelanjakan di toko akan mendapat satu potong saja, tetapi kalau dibelanjakan di kios-kios jalan AM. Sangaji ini. pembeli dapat memperoleh barang sekitar 3-5 potong, ujar Sulaiman berpromosi. Dari usaha jual-beli barang pe- rabot rumah tangga bekas pakai yang telah ditekuni selama 25 tahun ini, Sulaiman mampu memi liki rumah di bilangan Pejaten.. Pasar Minggu, serta sebuah mobil angkutan. Begitu juga mengenai pendidikan putera-puterinya sam- pai saat ini masih dapat terpenuhi "Malahan putera bapak yang barang baru. Padahal semua ba- stok barang di atas 10 potong, tan- paling tua sudah duduk di salah Sulaiman mengakui, tidak setiap hari mempunyai stok barang sebab tidak setiap hari pula ada orang yang menjual perabotan rumah Sulaiman menceritakan, barang- tangganya. Ia sendiri kalau lagi barang perabot rumah tangga yang sepi bisa kosong sama sekali, tetapi terlihat disini nampaknya seperti kalau lagi ramai bisa mempunyai rang tersebut merupakan barang dasnya. satu perguruan tinggi swasta di Jakarta," ucap Sulaiman dengan rasa bangga. (Jr) bekas pakai. Namanya barang be- Apabila persediaan barangnya kas pakai pasti ada cacatnya, ujar sedang kosong, terus ada pembeli dk Baru Kembali: "Sang Penyulap", barang-barang bekas menjadi baru kembali, beroperasi di kawasan AM. Sangaji, Jakarta Pusat. Gambar menunjukkan, barang bekas yang sudah diproses menjadi baru lagi dan siap dijaja kan Sulaiman. (Foto: Jerry/NERACA)
