Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Analisa
Tipe: Koran
Tanggal: 1997-01-02
Halaman: 06

Konten


Rabu, 1 Januari 1997 EKONOMI & KEUANGAN Prospek Tahun 1997 Tetap Cerah Devisa Sektor Kehutanan Alami Peningkatan Jakarta, (Analisa) "Turis di Tanjung Puting (Kal- teng, rehabilitasi orang hutan- red), Taman Nasional Bunaken dan lain meningkat," tandas Menteri. Perolehan devisa hasil hutan pada 1996 menun- jukkan peningkatan sekitar 16 persen menjadi 8,3 milyar dolar AS dari 7,1 milyar dolar pada 1995. "Sementara itu pada 1997, prospek produk kayu akan tetap cerah," kata Menteri Kehutanan Djamal- udin Suryohadikusumo pada jumpa pers akhir tahun di Jakarta, Selasa (31/12). Secara rinci, devisa mebe dan produk lain naik menjadi 541,0 juta dolar pada 1996 dari 458,7 juta dolar tahun lalu. Pada kurun waktu yang sama, kayu lapis menanjak menjadi 4,725 milyar dolar dari 3,946 milyar dolar. Sementara itu pulp dan kertas naik menjadi 1,521 milyar dolar dari 1,241 milyar dolar. Satu- satunya yang turun adalah kayu olahan yakni menjadi 1,075 miliar dolar dari 1,147 milyar dolar. Untuk rotan dan produk turunannya naik menjadi 471,0 juta dolar dari 368,1 juta dolar. Menteri menjelaskan bahwa kenaikan devisa tersebut dise- babkan oleh beberapa faktor, misalnya meningkatnya devisa kayu lapis akibat harganya yang mulai membaik, sementara itu volume ekspor pulp dan kertas menunjukkan kenaikan. Nilai produk barang jadi seperti mebel, moulding serta hasil rotan juga naik.Menying- gung tentang prospek produk kehutanan tahun 1997, Menhut Ketua BPD PHRI Bali, I Ge- de Wirata di Denpasar, Senin mengatakan, dengan menjadi bapak angkat diharapkan akan terjadi pemerataan pendapatan di sektor pariwisata. "Rasanya sangat bijak kalau hotel-hotel besar, tak terkecuali hotel yang memiliki jaringan internasional seperti Sheraton, Hyatt dan Hilton bisa menjadi bapak angkat hotel kecil," katanya. Dengan demikian, lanjut Wirata, diharapkan hotel-hotel kecil akan tetap eksis. Sebab, untuk bersaing dengan hotel besar yang memiliki fasilitas bintang, hotel-hotel kecil jelas tidak sanggup. "Kami yakin target produksi sebanyak satu juta setiap tahun akan terpenuhi," kata Perdana Menteri Dr Mahathir Mohamad, ketika meresmikan produk mobil ke-sejuta tersebut dihada- pan puluhan ribu pengunjung Hotel Berbintang Diminta Jadi yang memadati kawasan indus- Shah Alam, Se- tri Proton di langor. Bapak Angkat Hotel Melati Denpasar, (Analisa) Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali minta agar hotel berbintang di daerah tersebut menjadi bapak angkat hotel melati (nonbin- tang). Menurut dia, salah satu bentuk konkrit hotel berbintang dalam menjadi bapak angkat terhadap hotel kecil bisa dilaku- kan melalui transfer tamu (wisatawan) yang tidak keba- gian kamar, khususnya pada musim ramai (hight season) seperti saat menjelang Natal dan Tahun Baru. "Untuk sementara kita akan coba organize dulu secara pelan-pelan, mudah- mudahan saja mereka (hotel- hotel berbintang) tidak kebe- ratan," janji Wirata yang belum lama menjabat Ketua BPD PHRI Bali. Di Bali kini terdapat 88 hotel berklasifikasi bintang dan 666 nonbintang dengan jumlah kamar seluruhnya sekitar 30.000. Sementara itu, Bali meneri- ma kunjungan wisman sebanyak 1.065.313 orang selama 1995 atau 25 persen dari kunjungan turis ke Indonesia yang tercatat 4.324.229 orang dan dalam tahun 1996 diperkirakan Bali Jongkong IR I Jongkong IR II Sawah Halus I Sawah Halus II Sawah Lokal I II Sawah Lokal Pulut Putih I Pulut Putih II TEPUNG TERIGU BERTAHAN Segitiga per zak Cakra Kembar (Panah) per zak GULA PASIR TENANG PTP MINYAK KELAPA TETAP Minyak Kelapa MINYAK PABRIK (SAWIT) NAIK Minyak pabrik (sawit) MINYAK GORENG BERTAHAN Cap Salam 15 kg/kaleng Cap Kereta Api 15 kg/kaleng Cap 123 15 kg/kaleng KOPI BIJI TENANG HARGA PASAR Medan, (Analisa) Harga bahan pangan dan komoditi lainnya di Medan, Selasa, 31 Desember 1996 tercatat sebagai berikut (dalam rupiah per kg): BERAS TETAP Ramus I Ramus II Arabica (biasa) Robusta (biasa) JAGUNG TETAP Jagung biji Jagung gilingan Jagung tepung GULA AREN BERTAHAN Gula aren IKAN TERI TETAP Teri nasi no, I (cantik) Teri nasi no. 2 Teri nasi no. 3 Teri Sibolga Teri buntiau no. J (cantik) Teri buntiau no. 2 Teri benang no. 1 (cantik) Teri benang no. 2 Sekpo no. I Sekpo no. 2 Sekpo kekeh Gembung rebus IKAN ASIN TENANG Kepala batu belah no. 1 Kepala batu belah no. 2 Kepala batu bulat no. 1 Kepala batu bulat no. 2 Kakap no. 1 Kakap no. 2 Pari tipis no. I Pari tipis no. 2 Pari tipis no. 3 Belanak no. I Belanak no, 2 Belanak no. 3 UDANG BERTAHAN Udang pukul no. I Udang pukul no. 2 Udang kecepe no. I Udang kecepe no. 2 meramalkan akan tetap cerah. Produk-produk yang diha- silkan dari alam seperti ikan dan pangan, jelas Menhut, pada tahun-tahun mendatang akan mengalami kelangkaan atau akan sulit diperoleh antara lain karena lahan yang semakin terbatas sementara jumlah penduduk semakin meningkat. Melihat kecenderungan ter- sebut, Menhut mengatakan bahwa produk kayu akan meng- alami masa yang tetap cerah di masa datang. Ia juga mengatakan, perlu- asan dan pembangunan pabrik pulp dan kertas maka akan menyebabkan naiknya volume ekspor komoditi tersebut yang pada akhirnya juga diharapkan makin meningkatkan devisa. Untuk produk non kayu, seperti gondorukem dan ter- pentin, juga mengalami masa cerah. Udang kecepe no. 3 Udang manis jermal no. I Udang manis jermal no. 2 KEPAH TETAP Kepah Produk non kehutanan lain, yaitu wanawisata juga menun- jukan peningkatan pada tahun 1996 dan akan cerah pada 1997. (bt/ht) menerima pelancong mancane- gara lebih dari jumlah tersebut. KOMPLIN Kemungkinan terulangnya kembali kasus komplin dari wisatawan asing yang tidak kebagian kamar hotel di Bali, padahal yang bersangkutan sudah pesan (booking) jauh hari sebelumnya, Wirata yang di- dampingi Sekretaris BPD PHRI Bali, Adnya Sudibia dengan tegas mengatakan, itu tidak akan terjadi lagi. Kejadian beberapa tahun lalu dimana sejumlah wisatawan Jerman yang berlibur ke Bali secara bergrup komplin kepada pihak hotel kamar yang dipesannya diisi tamu lain, kata Wirata, tidak akan terulang lagi, "Hal itu bisa terjadi karena kondisi waktu itu hotel di Bali baru sedang tumbuh. Sekarang hotel berbintang di Bali sudah banyak. Selain itu, pemesanan kamar oleh wisatawan sekarang cenderung lebih profesional yakni lewat travel agent," paparnya. Mengenai program jangka pendek PHRI Bali, Adnyana mengatakan antara lain, melak- sanakan konsolidasi, diskusi terpadu dengan berbagai ins- tansi terkait sehubungan dengan pembentukan peran organisasi. Selain melakukan konsolidasi, dalam program jangka pendek- nya PHRI Bali juga meren- canakan untuk membentuk semacam komite ahli yang orang-orangnya diambil di luar profesi perhotelan, namun tetap mempunyai visi kepariwisataan seperti ahli kebudayaan, kese- nian dan seni arsitektur. Sementara untuk program jangka panjang akan dibicara- kan dalam Rapat Kerja daerah (Rakerda) PHRI Bali yang dijadualkan berlangsung paling lambat Februari mendatang. (Ant) GROSIR 1.200,- 1.190,- 990,- 980,- 1.040,- 1.030,- 980,- 970,- 1.320,- 1.220.- 18.500,- 18.900,- 1.360,- 1.600,- 1.405,- 31.950, 31.150,- 31.950,- 4.700,- 2.200,- 470,- 565.- 605.- 1.900.- ECERAN 1.230,- 1.220,- 1.020.- 1.010,- 1.070,- 1.060,- 1,010,- 1.000.- 1.350.- 1.250,- 1.800,- 570,- 665,- 705. 2.200,- 20.000,- 16.000.- 12.500.- 3.700.- 9.500,- 8.000.- 5.000.- 4.000.- 1.800,- 1.300,- 5000- 3.700.- 3.200.- 2.700,- 2.800,- 1.900.- 13.000.- 10.000.- Peningkatan ekspor dari produk kehutanan bukan kayu lapis, ujar Menhut, menunjukan bahwa pemerintah telah beru- paya untuk melakukan diver- sikasi produk kehutanan. 10.500,- 9.500,- 8.500.- 2.000.- 1.500.- 500- DR/IHH Pada kesempatan itu, Menhut juga melaporkan bahwa pene- rimaan Dana Reboisasi dan Iuran Hasil Hutan (DR/IHH) pada 1996 mengalami kenaikan 15.000,- 10.000.- 3.000.- 2.500,- 500.- 9.000.- 7.500.- 3.100,- Malaysia, (Analisa) Perusahaan otomotif nasi- onal Malaysia, Proton, Senin pagi berhasil memproduksi se- dan ke-sejuta sejak industri itu didirikan pada 1983, sekaligus meluncurkan produk baru beru- pa sedan dua pintu yang akan dijual di pasar dalam negeri mulai awal 1997. Proton Produksi Mobil ke-Sejuta Walaupun sebelumnya ba- nyak pihak meragukan perkem- bangan industri otomotif itu, tetapi belakangan ini sudah 40 negara menerima kehadiran mobil Proton sebagai kendaraan bermotor yang menjanjikan berbagai kelebihan dibanding mobil sejenis. "Kalau mengingat kembali pada saat saya melemparkan gagasan tahun 1979 kemudian dilaksanakan empat tahun kemudian, banyak pihak mera- gukan kualiti mobil itu," kata Mahathir, mengenang kembali betapa rumitnya mewujudkan industri permobilan nasional yang pada saat itu sudah dikuasai produk mobil serupa dari nega- ra-negara industri maju. Rasa pesimistis masyarakat luas itu, menurut Perdana Menteri, sering dikaitkan de- ngan kultur masyarakat Malay- sia yang dipengaruhi oleh latar belakang keahlian di bidang pertanian, perladangan dan perikanan, sementara kepakaran di bidang industri permobilan masih memerlukan ujian. ANAK PETANI "Hari ini, siapa yang mendu- ga jika dari anak-anak petani, peladang dan nelayan mampu menciptakan mobil yang sudah diakui dunia," katanya, diirin tepukan gemuruh pengunjung yang datang dari seluruh negara bagian di Malaysia. Keberhasilan Proton untuk meyakinkan konsumen di dalam negeri kemudian secara berta- hap mampu memenuhi persya- ratan kualitas ekspor ke negara- negara maju, tidak terlepas dari peran perusahaan otomotif Mitsubishi Jepang yang berta- hun-tahun menularkan kepaka- ran di bidang industri itu. "Kejayaan Proton adalah juga kejayaan Mitsubishi," tegas Mahathir, ketika mengulas kebijaksanaan industri permo- bilan Malaysia yang kini tidak 18.700.- 19.100.- Harga Penutupan Emas 1.550,- London, (Analisa) 1.600,- 32.950,- 32.150,- Harga penutupan emas di pasaran luar negeri hari Selasa, 31 Desember 1996, tercatat sebagai berikut (dalam US$ per ounce): 32.950.- London 369,55 ** Zurich : 368,75** 369,60 Hong Kong New York (siang) : 369,10** Perkembangan Terakhir Harga Komoditi (Selasa, 31 Desember 1996) Kopl Arabica Mar 1997 113,75 Ab Robusta (posisi ke-2) US $ 1260 ton Minyak Sawit Jan '97 (settled) Peb '97 (settled) Timah KL (close) (RM/ht) MS 1255 ton MS 1256 ton US$ 5,88 /kg ** = menjelang penutupan MEDAN dari tahun 1995. Pada 1996 DR dan IHH yang berhasil diraih masing-masing Rp880,7 milyar dan Rp592,8 miliar. Sementara itu pada 1995, masing-masing hanya Rp806,6 miliar dan Rp539,3 milyar. Menhut juga memprediksi bahwa kedua pemasukan terse- but akan meningkat pada 1997, paling tidak sekitar 10 persen. Alasannya, antara lain masih adanya kayu dari konversi pembukaan lahan sejuta hektar di Kalimantan Tengah serta masih ada konversi lahan kehutanan lain, misalnya untuk perkebunan.(Ant) Sementara harga emas di pasaran Medan, tercatat sebagai berikut: EMAS MURNI (LM) 99,99%/gram: Bell / Jual Selasa (pagi): Rp 28.175/28.325, Selasa (pagi): Rp 28.175/28.325, Senin (pagi): Rp 28.175/28.325, EMAS LOKAL 97,00%/gram: Selasa (pagi) :Rp 27.200/27.450,- Selasa (sore) Rp 27.200/27.450,- Senin (sore) Rp 27.200/27.450,- (RM/APEPI/bt/ht) hanya terikat kepada industri Jepang itu tetapi juga menjalin kerjasama dengan perusahaan Perancis, "Citroen" untuk mem- buat mobil sedan "Tiara" dan membeli sebagian besar saham industri mobil sport "Lotus" di Inggeris Setalah jenis sedan Saga, Satria dan Wira laris di pasar dalam negeri melalui penyedia- an beragam type mesin dari 1.300 CC hingga 1.800 CC, kini Proton mengeluarkan jenis baru dengan nama "Proton Putera" yang menggunakan mesin 16 valve dengan harga jual Rp68 Juta lebih per-unit di Kuala Lumpur. (Ant) London, (Analisa) Musim dingin menyebabkan harga minyak kembali naik, Minggu, ketika para pembeli Eropa berebut membeli minyak untuk menutup permintaan musiman di tengah temperatur udara yang menurun jauh di bawah nol derajad Celcius. Harga minyak Brent untuk pengiriman Februari naik 26 sen dan ditutup pada 23,68 dolar AS per barel, terdorong oleh me- ningkatnya permintaan minyak pemanas, khususnya di Eropa bagian utara. "Saya yakin bahwa minyak gas (minyak pemanas) telah memicu peningkatan harga haring ini akibat musim dingin yang buruk di seluruh benua," kata Tim Holmes, pengamat pada Mees Pierson Derivatives. Harga minyak gas untuk pengiriman Januari di London ditutup naik enam dolar per ton menjadi 223 dolar. Hampir semua warga Eropa yang menghabiskan libur Natal diterpa cuaca beku. Suhu udara turun menjadi -30 derajad Celsius (-22 derajat Fahrenheit) di pegunungan Italia bagian utara dan -37 derajat Celcius (-35 derajat Fahrenheit) di Polandia. "Musim dingin yang sangat dingin telah membantu minyak gas," kata seorang pedagang di PERTUMBUHAN pereko- nomian Indonesia pada tahun 1996 diperkirakan mencapai 7,6-7,9 persen, sedikit melambat dibandingkan dengan tahun 1995 yang mencapai 8,07 persen, meskipun tidak lebih rendah dari tahun 1994 sebesar 7,48 persen. Selain itu, defisit neraca transaksi berjalan juga masih menghantui ekonomi nasional tahun 1996, bahkan nilai defi- sitnya cenderung terus mem- bengkak. Analisa Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bap- penas) akhir Desember ini menunjukkan, pertumbuhan ekonomi 1996 berada di atas sasaran target Pelita VI yang rata-rata sebesar 7,1 persen per tahunnya. Perkiraan pertumbuhan itu didasarkan pada beberapa asumsi dari sisi produksi atau lapangan usaha dan sisi penge- luaran. Dari sisi produksi, setelah tumbuh dengan 4,2 persen pada tahun 1995, pertumbuhan sektor pertanian diperkirakan melam-. bat pada tahun ini dengan pertumbuhan 1,9-2,3 persen. Hal itu akibat melambatnya pertumbuhan sub-sektor tanam- an bahan makanan yang me- nyumbang lebih dari separuh nilai tambah sektor pertanian. Sementara sub-sektor lainnya diperkirakan tumbuh pada tingkat yang relatif sama diban- ding tahun 1995. Di sektor pertambangan dan penggalian pada tahun 1996 diperkirakan mengalami per- tumbuhan antara 6,0-6,3 persen. Sedikit lebih rendah dibanding- kan dengan tahun 1995 yang tumbuh dengan 6,7 persen. Penurunan ini disebabkan pertumbuhan di sub-sektor Harga Karet di Singapura Singapura, (Analisa) Harga karet di bursa Singapura, Selasa, 31 Desember 1996 tercatat sebagai berikut: NOON RSS-2 (Jan) RSS-3 RSS-4 RSS-5 No. 1 ADS CLOSING RSS-2 (Jan) RSS-3 RSS-4 RSS-5 No. 1 ADS Beli/Jual RSS-1 (CLOSING) 175.25/176,25 Jan '97 175,25/176,25 Peb '97 170,00/171,00 Mar '97 166,25/167.25 Apr/Jun '97 195,25/197,25 Jul/Agst '97 Beli/Jual 175,25/176.25 TSR-20 (Jan) 175.25/176,25 TSR-50 170,00/171,00 166,25/167,25 195.25/197,25 (Ant/RM/ht) 175.00 178.00 180,75 184.00 186.75 ANALISA Dolar AS Melunak Kembali setelah Terobos 116 Yen 171.50/173.50 169.50/171.50 London, Jumat Dolar AS sudah kehilangan momentum terhadap valuta- valuta Eropa setelah naik sampai tingkat tertinggi dalam 45 bulan ini terhadap yen. Lemahnya pasaran saham Jepang mencerminkan prospek ekonomi Jepang yang mempri- hatinkan. Dolar masih lemah terhadap mark. Data penjualan perumahan AS akan diumumkan. Kurs tukar dolar AS terhadap valuta-valuta utama lainnya, dapat dicatat sebagai berikut: Mark Jerman: 1,5528, turun dari 1,5570 Yen Jepang: 116,35, naik dari 115,80 Franc Swiss: 1,3486, turun dari 1,3510 Franc Prancis: 5,2460, turun dari 5,2485 Gulden Belanda: 1,7446, turun dari 1,7481 Lira Italia: 1.527,00, turun dari 1.530,00 Dolar Kanada: 1,3696, naik dari 1.3680 Sterling terhadap dolar AS: 1,6990, naik dari 1,6900. Di Tokio, dolar AS berhasil menerobos rintangan 116,00 yen, sekaligus menciptakan rekor tertinggi untuk tahun 1996 pada hari terakhir perdagangan. Sepanjang hari dolar men- dapat minat pembelian cukup baik, walau terjadi sedikit profit- taking saat kurs mencapai puncak. Harga Minyak Naik Dipicu Musim Dingin di Eropa "Sentimen bullish dan trend dolar menuju atas. Sayang, dolar masih kekurangan dorongan bursa dengan absennya mayo- ritas pedagang Jepang menje- lang libur Tahun Baru," kata seorang pedagang. Bank of Japan turun tangan memboyong dolar ketika kurs mulai melunak. Pedagang Singapura mela- porkan, dolar didorong oleh fund manajer AS yang berspekulasi bahwa dolar akan terus menguat karena data ekonomi AS yang favorabel. Menguatnya dolar terhadap yen juga membantu permintaan London. Harga minyak tahun ini yang mencapai 20,30 dolar untuk Brent atau lebih tinggi 20 persen dari harga tahun 1995, mene- mukan dukungan kuat dari kebijakan minyak Barat yang menurunkan biaya dengan mempertahankan tingkat inve- taris serendah mungkin. Jerman, konsumen minyak pemanas terbesar di Eropa, memiliki invetaris yang tidak biasa atau relatif kecil pada musim dingin ini, yang meng- akibatkan harga gampang ter- guncang jika tiba-tiba ada permintaan tambahan. 2011 Persediaan minyak pemanas untuk kebutuhan rumah tangga menjadi sekitar 62 persen dari di Jerman pada Nopember turun kapasitas, dibandingkan dengan 68 persen tahun lalu. Musim dingin yang tidak biasa selama beberapa hari terakhir di bagian utara AS, pasar minyak pemanas terbesar di dunia, bisa menghambat kenaikan harga meskipun perse- diaan dalam posisi rendah, kata para agen. Data yang dikeluarkan Badan Lembaga Perminyakan Ame- Informasi Energi AS (EIA) dan rika (API) Kamis lalu menun- jukkan adanya penurunan sebe- sar 5-6 juta barel dalam perse- diaan minyak mentah mingguan pertambangan non-migas dan penggalian sedikit menurun, sedangkan pertumbuhan sub- sektor migas diperkirakan akan lebih tinggi dibandingkan tahun lalu. Sektor industri pengolahan pada tahun 1996 tumbuh sekitar 10,9-11,4 persen, tidak jauh berbeda dibandingkan tahun 1995 (10,8 persen). Meski hal itu sedikit melambat diban- dingkan dengan tahun 1994 (12,4%). Seperti biasanya, sub-sektor industri pengolahan non-migas ini mengalami peningkatan jauh lebih cepat dibandingkan indus- tri migas, walaupun sedikit lebih rendah jika dibandingkan de- ngan pertumbuhan pada tahun 1995. Dari sisi pengeluaran, per- tumbuhan ekonomi tahun 1996 lebih dipengaruhi oleh permin- taan domestik - yakni penge- luaran konsumsi rumah tangga dan investasi ketimbang permintaan luar negeri (ekspor- impor netto). Pertumbuhan permintaan domestik itu sedikit menurun dibandingkan tahun lalu. Per- tumbuhan konsumsi rumah tangga diperkirakan mengalami penurunan dari 8,3 persen pada tahun 1995 menjadi 7-7,4 persen di tahun 1996. Kecenderungan itu antara lain dipengaruhi oleh pengetatan kredit sektor properti, penu- runan harga beberapa komoditas perkebunan rakyat seperti kopi dan coklat. terhadap valuta-valuta kuat lainnya, seperti sterling. Investor dan fund manajer lebih suka memegang dolar dengan adanya perbedaan suku bunga yang positif. Selain itu, peningkatan Upah Minimum Regional (UMR) pada tahun 1996 (rata-rata 9,9 persen), yang lebih kecil dari tahun 1995 (18,6%) dan 1994 (30,8 %), sedikit banyak ikut berdampak pada penurunan peningkatan daya beli ma- syarakat. Di bidang investasi pada tahun 1996 diperkirakan juga lebih rendah dibandingkan tahun 1995, yaitu dari 15,2 persen pada tahun 1995 menjadi sekitar 10,7-11,2 persen pada 1996. Banyak pedagang memper- kirakan dolar akan dibuka lebih tinggi dalam 1997. Investor akan memegang posisi long dolar, mengingat para pejabat peme- rintah bungkem terhadap rally dolar belakangan ini. Perlambatan pertumbuhan 'investasi ini berhubungan de- ngan penambahan kapasitas produksi yang cukup besar pada beberapa tahun terakhir. Beredar desas-desus bahwa pemimpin akbar China, Deng Xiaoping sudah masuk rumah sakit dengan kesehatan membu- ruk. Desas-desus ini positif bagi dolar terhadap yen, kata peda- gang Hong Kong. Di Singapura, valuta-valuta regional tidak banyak berubah terhadap dolar AS kemarin. Perdagangan sangat sepi karena banyak bursa ditutup untuk libur Tahun Baru sejak Selasa. Dolar Singapura bertahan. Libur Tahun Baru dan pemilihan umum 2 Januari sangat mem- pengaruhi kegiatan. Hasil pemilu Singapura tidak banyak berdampak atas dolar Singapura karena PAP yang berkuasa sudah memenangkan mayoritas di DPR sebelum pemungutan suara. Ringgit terpaku dalam 2,5270/80 terhadap dolar AS. Pembelian komersial terha- dap dolar menekan sentimen ringgit. Baht bertahan pada 25,63/64 terhadap dolar AS. Kebanyakan pedagang me- nyesuaikan posisi pada akhir tahun. Bursa Jakarta ditutup ke- marin untuk perayaan Tahun Baru. HARGA EMAS Di Comex New York, harga emas berubah sedikit pada per- dagangan pagi kemarin. Suasana libur Tahun Baru mempengaruhi kegiatan. Kontrak Pebruari diperda- gangkan $370,90 per ounce, turun $0,30. di AS, menjadi sekitar 290 juta barel. Persediaan minyak pemanas AS juga turun 1,5-2 juta barel. Meskipun penurunan itu relatif kecil, tetapi memiliki dampak positif terhadap harga karena para pedagang memperkirakan persediaan akan naik. Selama ini pasar minyak mengalami kesulitan untuk menyerap ekspor minyak dari Irak yang diizinkan berdasarkan kesepakatan pangan untuk minyak PBB. Irak mulai mengekspor mi- nyaknya pada 17 Desember berdasarkan satu dari 21 kontrak penjualan minyak mentah seba- nyak 500.000 barel per hari, dengan harga saat ini, jumlah itu cukup bagi Irak untuk meraih dana dua milyar dolar. Irak diizinkan mengekpor minyak- nya selama periode enam bulan untuk membeli keperluan ke- manusiaan. "Saya kira tingkat inventaris, khususnya di AS, tetap cukup rendah bagi musim dingin ini untuk menjadi faktor utama sementara, dan pengehentian ekspor minyak dari Irak akan memiliki dampak besar," kata Russell Hill, pedagang pada perusahaan minyak Austri, OMV. Di samping itu, perlambatan pertumbuhan investasi ini juga terkait dengan upaya pemerintah untuk mendinginkan suhu pere- konomian. Dihapusnya fasilitas swap dari Bank Indonesia mulai pertengahan tahun 1995 dan pelebaran spread dari kurs mata uang asing yang selama tahun 1996 terjadi tiga kali - telah menaikkan biaya pinjaman luar negeri termasuk pinjaman investasi. INFLASI Dengan pertumbuhan eko- nomi yang melambat dibanding- kan tahun 1995, maka laju inflasi periode Januari-Nopember 1996 turun menjadi 5,92 persen dibandingkan dengan 7,85 persen pada periode yang sama tahun 1995. Jika diasumsikan inflasi bulan Desember 1996 sama dengan tahun-tahun sebelum- nya, maka laju inflasi pada keseluruhan tahun 1996 adalah sebesar 6,8 persen. Perkembangan ini akan kecenderungan (trend) penu- menunjukkan konsistennya runan inflasi sejak beberapa tahun terakhir ini. Bahkan pada tahun 1996 telah terjadi tiga kali laju inflasi bulanan yang negatif (deflasi). Kecenderungan penurunan inflasi tersebut dalam periode yang cukup lama secara berturut-turut, menurut Ketua Bappenas Ginandjar-Kartasas- mita, sangat penting artinya bagi masyarakat. Dengan begitu, masyarakat akan merasa yakin bahwa laju inflasi menjadi makin terken- dali. Dari situ diharapkan dapat terbentuk apa yang dinamakan "inflation expectation" yang makin menurun. Harga spot pada jam 15.15 GMT (22.15 WIB) Selasa terca- tat $369,70 per ounce, naik dari $369,60 pada penutupan Senin. Dengan trend yang demikian, sasaran laju inflasi tahunan selama Repelita VI yang telah direvisi dapat tercapai. Di London, harga emas hampir tak bergerak pada perda- gangan tengah hari kemarin. Perdagangan sangat sepi. Session sore ditiadakan. Dalam kaitannya dengan defisit transaksi berjalan, neraca perdagangan tahun 1996 ini menunjukkan perkembangan yang membaik dibandingkan tahun lalu. Harga di-fix $369,55 per ounce, dari $369,60 pada penu- tupan Senin. Analis dan pedagang melihat, harga emas akan keluar dari range terakhir, setelah bergerak minggu ini. ke samping dalam beberapa Harga perak tercatat $4,80 per ounce, tak berubah. Di Hong Kong, harga emas berubah sedikit kemarin. Terdapat sejumlah kecil profesional. Kegiatan sagat minim. Sementara pedagang mem- perkirakan, harga akan segera jatuh setelah libur Tahun Baru berakhir. Harga ditutup $369,60 per ounce, turun dari $369,90 pada penutupan Senin. Di pasar lokal, harga ditutup HK$4 lebih rendah menjadi HK$ 3.409 per tael. Bursa akan ditutup Rabu dan dibuka kembali Kamis. (Ant/RM/KNI/AP/Mfr) Jakarta, (Analisa) Pada Repelita VII mekanisasi pertanian mutlak diperlukan untuk meningkatkan produk- tivitas, kata Sekretaris Bim- bingan Massal (Bimas) Sjam- sudin Abbas di Jakarta, Selasa. 'Apalagi petani di masa mendatang lebih terdidik," ucapnya pada jumpa pers hasil perlombaan intensifikasi perta- nian dan pelaku agribisnis berprestasi tingkat nasional Dirut PPD Dwi Wahyono Syamhudi mengatakan agar kinerja keuangan PPD tahun 1997 tak merugi, PPD harus meraih pendapatan Rp94 milyar. "Kami sanggup untuk meng- hasilkan pendapatan sebesar itu." kata Dwi Wahyono. Upaya yang ditempuh ialah dengan melakukan efisiensi melalui debirokratisasi. "Direksi PPD membuat proyek percon- tohan dengan menunjuk enam Mekanisai Pertanian Mutlak tahun 1996. Semakin terdidik petani, menurut dia, mereka tidak ingin atau tidak tertarik berusaha tani seperti dilakukan pendahulunya yang masih menggunakan cara- cara lama. Intensifikasi sapi potong Kelompok Tani Subur Makmur Perlambatan Ekonomi 1996 dan "Hantu" Defisit Berjalan Oleh: Faisal Yunianto Ia mengatakan mekanisasi pertanian berguna untuk me- ningkatkan produktivitas. Me- kanisasi pertanian perlu dibu- dayakan kepada petani. Selain itu, penyebaran suku cadang dan bengkel alat perta- nian harus ada di setiap daerah yang membutuhkan. LOMBA Pada kesempatan itu, Sjam- sudin mengatakan pemenang lomba intensifikasi pertanian pada 1996 telah menyebar ke seluruh Indonesia dan tidak terfokus di Jawa. "Bila dulu pemenang (juara satu -red) dari luar pulau Jawa hanya dua, maka kini meningkat menjadi lima," katanya. pada Repelita VII Para pememang pertama lomba intensifikasi tahun ini yaitu untuk supra insus adalah Unit Hamparan Supra Insus Abian Semal-Petang (Badung, Bali), intensifikasi kedelai Kelompak Tani Karya Bakti dan KUD Adil Makmur (Tanjung Jabung, Jambi). Intensifikasi jagung Kelom- pok Tani Bontorannu Jaya dan KUD Harapan Tolo (Janeponto, Sulsel), intensifikasi tebu rakyat Kelompok Tani Karya Lestari dengan KUD Gotong Royong (Gresik, Jatim), intensifikasi ayam bukan ras Kelompok Tani Tunas Karya dan KUD Tunas Karya (Tapanuli Selatan). Surplus neraca perdagangan pada tahun 1996 (Januari-Sep- tember) nampaknya kembali membaik setelah sempat menga- lami penurunan dalam dua tahun sebelumnya. Neraca perdagangan tahun ini mengalami surplus sebesar 4,3 milyar dolar AS, naik 69,5 persen dibanding tahun 1995 yang hanya 2,5 milyar dolar AS. Jakarta, (Analisa) Menteri Perhubungan Har- yanto Dhanutirto mengharapkan Perum PPD dapat memperbaiki kinerja keuangannya, dan tidak akan merugi pada tahun 1997 dan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. persen. (Ant/Rtr) Perkembangan ini menyusul laju pertumbuhan impor pada tahun 1996 yang menurun drastis dari 31,6 persen (1995) menjadi 6,7 persen (1996). Namun pada periode yang sama pertumbuhan ekspor justru agak melambat dari 13,5 persen (1995) menjadi sepuluh persen (1996). Di balik neraca perdagangan yang secara keseluruhan menga- lami perbaikan itu, ada beberapa masalah yang jika tidak di- tangani dengan baik dan berke- lanjutan, di masa datang dapat mengganggu pertumbuhan eko- nomi yang berkesinambungan. Halaman 6 Tahun 1997 PPD Targetkan Takkan Merugi Pertama, penurunan impor pada tahun 1996 ini tidak semata-mata karena menurun- dipengaruhi oleh depresiasi kurs nya minat impor tetapi juga yen terhadap dolar AS. Faktor kedua, sejak tahun 1995 impor bukan migas mele- buhi ekspor non-migasnya. Padahal di sisi lain pemerintah sedang berupaya agar ekspor non-migas tetap sebagai sumber utama yang menjadikan surplus neraca perdagangan. Catatan ketiga yang perlu diingat adalah hasil industri manufaktur yang selalu menga- lami defisit. Pada tahun 1996, (Januari- Agustus) pertumbuhan ekspor hasil industri manufaktur me- mang lebih besar ketimbang pertumbuhan impornya, namun neraca perdagangannya menga- lami defisit yang cukup besar. LAMPU MERAH Menhub menyatakan hal itu ketika meresmikan pengope- rasian 100 bus baru dan pen- canangan enam depo percon- tohan Perum PPD di Jakarta, Selasa. Dalam acara itu hadir pula Dirjen Perhubungan Darat Santo Budiono dan Direksi PPD. "Dengan penambahan 100 bus AC ini diharapkan PPD dapat memperbaiki kinerja, keuangannya pada tahun depan. Mencapai 'break even point' saja sudah bagus," katanya. Selama ini, PPD selalu merugi, antara Rp14 milyar hingga Rp19 milyar. Tidak ketinggalan, masalah defisit transaki berjalan yang terus mengalami kenaikan, Begawan ekonomi Indonesia Prof.Dr.Sumitro Djojo-hadi- kusumo menggambarkan defisit dan KUD Mekar Galih (Bogor, Jabar), intensifikasi mina padi Kelompok tani Mina Nugroho dan KUD Marsudi Tani (Ngan- juk, Jatim). depo PPD sebagai percontohan. Mereka saling bersaing untuk meningkatkan efisiensi dan utilisasi armada bus," ujar dia. Intensifikasi tambak Kelom- pok Tani Rejomulyo dan KUD Tugas Utama (Semarang, Ja- teng), usaha penangkapan ikan Kelompok Tani Fajar Agung dan KUD Mina Fajar Sidik (Subang, Jabar), kelompok petani kecil berprestasi Kelom- pok Tani Sumber Tani II (Mojokerto, Jatim). Pelaku agribisnis berprestasi pemenangnya gabungan Ke- lompok Tani Kenongo dengan mitra usaha dan pembina PT Sekar Bumi Pembina dan Mukh Haryanto (Bojonegoro, Jatim), Keenam depo ini nantinya dalam pengadaan tak perlu ke kantor PPD pusat, sebaliknya para pimpinan depo diberikan wewenang dan hak untuk mela kukan pengadaan suku cadang. pemeliharaan bus dan penataan di masing-masing depo. Mereka diharapkan bersaing untuk menciptakan depo yang efisien namun memiliki tingkat operasi bus yang tinggi. Selain cara itu, PPD mening- katkan pengoperasi Patas AC. Sejumlah 100 bus baru itu juga akan dioperasikan 70 unit untuk bus Patas AC dan 30 unit untuk bus wisata. Jumlah armada PPD selama ini ada 1.203 unit bus, terdiri atas 627 bus kelas ekonomi (50,8 persen), 351 bus Patas (28,5 persen), dan 225 bus Patas AC (20,7 persen). Disusul Inggris 269.500 orang (naik satu persen), Ame- rika Serikat 256.900 orang (na- ik empat persen), Singapura 157.500 orang (naik 15 persen), Taiwan 135.100 orang (naik empat persen) dan Hongkong 124.500 orang (naik 17 persen). Wisatawan Indonesia ke Australia Naik 17 % Selama periode itu, Korea mencatat kenaikan paling tinggi dalam jumlah wisatawan yang berkunjung ke Australia yaitu 39 persen, disusul Selandia Baru 29 persen dan Malaysia 22 Canberra, (Analisa) Jumlah wisatawan asal In- donesia yang berkunjung ke Australia selama Januari-Okto- ber 1996 mencapai 121.800 orang, atau naik 17 persen dibandingkan periode yang sama tahun 1995. Data Biro Statistik Australia yang dicatat, Senin menyebut- kan, wisatawan asal Indonesia merupakan salah satu dari sepuluh negara terbesar yang mengunjungi Australia selama beberapa tahun terakhir. to Selama Januari-Oktober 1996 wisatawan terbanyak berasal dari Jepang, yakni 675.500 orang, atau naik lima persen dibandingkan periode yang sama tahun 1995. itu sudah "lampu merah". Transaksi berjalan meru- pakan parameter untuk mengu- kur kinerja ekonomi suatu negara. Selain neraca perda- gangan (ekspor-impor netto), transaksi berjalan memperhi- tungkan arus lalu-lintas pemba- yaran baik berupa komponen devisa masuk (investasi, tabung- an dan pinjaman luar negeri) maupun devisa ke luar (defisit jasa-jasa, cicilan utang dan lain- lain). Namun sebagaimana dike- mukakan Dekan FEUI Prof.Dr. Dorodjatun Kuntjoro-Jakti, In- (donesia masih memiliki bebe- rapa kelemahan lainnya, yaitu nilai ekspornya yang relatif kecil dengan jumlah penduduk men- capai 190 juta jiwa (nomor empat di dunia). 'Dengan penduduk yang begitu besar, maka jika ekspor tidak digenjot keras, maka sur- plus ekspor lama-kelamaan akan terus berkurang," kata Guru Besar teori ekonomi makro ini. Berdasarkan hal itu jelas komposisi armada bus PPD sebagian besar masih bus ekonomi, jadi masih ada peluang meningkatkan bus Patas AS, ujar Walau terkesan agak keras, gambaran Prof.Sumitro nam- paknya cukup realistis. Mengtip laporan lembaga riset terkemuka Peregrine, "current account bal- ance" Indonesia pada tahun 1996 diperkirakan mencapai 8,5 milyar dolar AS. Berarti lebih tinggi dibanding tahun 1995 sebesar 7,2 milyar dolar AS. Angka defisit itu dinilai cukup tinggi. Tetapi bila diban- dingkan dengan negara ASEAN lainnya, angka defisit Indonesia bukanlah yang teratas. Masih ada Thailand yang mencapai 13,5 milyar dolar AS (1996). Hal itu terbukti dengan laju pertumbuhan ekspor non-migas Indonesia yang terus mengalami penurunan. Jika tahun 1994 ekspor non-migas masih tumbuh di atas 15 persen per tahun, tahun 1995 laju itu turun menjadi 13,5 persen dan tahun 1996 turun lagi menjadi 11 persen. Selain itu, volume ekspor non-migas, menurut Menpe- rindag saat jumpa pers akhir tahun, Kamis (26/12), akan mengalami defisit dibanding nilai impor non-migas. Ekspor non-migas selama 1996 diperkirakan mencapai 38,8-39,1 milyar dolar AS dan tahun 1997 mencapai sekitar Dwi. "Komposisi yang ideal ada- lah 30 persen bus ekonomi, 30 persen bus Patas, dan 40 persen Patas AC," katanya. (Ant) dan perlombaan tingkat karya bimbingan intensifikasi peme-. nangnya satuan pembina Bimas provinsi Bali. Hasil produksi dari peme- nang lomba intensifikasi antara, lain produksi padi sekitar 120,08 kuintal per hektare (rata-rata nasional 40 - 50 kuintal per hektare), jagung mencapai 130,10 kuintal per hektare (rata- rata nasional 22 kuintal per hektare), sementara itu produk gula hablur mencapai 122,85 kuintal per hektare. Sjamsudin mengatakan bila pelaksanaan budidaya benar- benar sesuai dengan petunjuk maka produksi akan bisa men- capai seperti hasil penelitian tersebut.(Ant) Australia secara keseluruhan menerima pengunjung asal luar negeri sebanyak 3.324.100 orang pada periode itu atau naik 12 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya 2.960.600 orang. Wisatawan asing tersebut berkunjung ke Australia dengan tujuan menikmati liburan, urusan bisnis, sosial budaya, pekerjaan dan kunjungan untuk menghadiri konferensi, mencari pendidikan. Sementara itu, orang Aus- tralia yang bepergian ke luar negeri selama Januari-Oktober 1996 mencapai 2.218.800 orang atau naik sembilan persen dari periode yang sama tahun lalu yang tercatat 2.038.000 orang. Orang Australia yang beper- gian ke luar negeri dengan tujuan Selandia Baru mencapai 15 persen, Amerika Serikat 12 persen, Inggris 11 persen, Indo- nesia 10 persen, Hongkong enam persen dan selebihnya ke negara-negara lain. Wisatawan asal Australia yang berkunjung ke Indonesia tercatat 215.000 orang atau naik kenaikan 14 persen, suatu tertinggi dibandingkan negara- negara lain.. -(Ant) 44,7-45,1 milyar dolar AS. Sementara impor non-migasnya pada tahun 1996 mencapai 39,2- 39-6 milyar dolar AS dan tahun 1997 diperkirakan mencapai 44,7-45,1 milyar dolar AS. PROSPEK 1997 Untuk menanggulangi masa- lah itu, kata Dorodjatun, maka pertumbuhan ekonomi pada tahun 1997 dan tahun-tahun mendatang harus tetap di atas tujuh persen. Dan itu tampaknya tidak begitu sulit untuk dicapai, sejalan dengan tumbuhnya perekonomian negara-negara maju. Mengenai Pemilu 1997 tampaknya tidak akan begitu mempengaruhi perekonomian. Kegiatan ekonomi sudah makin kuat dan kompleks sehingga tidak mudah terguncang politik, katanya. Justru yang masih menjadi ganjalan, menurut Dorodjatun, adalah defisit dalam neraca berjalan yang diperkirakan dapat makin besar di tahun 1997. Itu dikarenakan defisit dalam jasa-jasa yang masih akan terus naik. Pada Semester I tahun 1996/ 97 defisit itu mencapai 6:65 miliar dolar AS, sementara defisit tahun sebelumnya pada periode yang sama mencapai 6,58 miliar dolar AS. Hal itu mengakibatkan Debt Service Ratio (DSR- Perban- dingan ekspor dengan cicilan utang luar negeri) Indonesia tetap di atas 30 persen. Secara keseluruhan posisi neraca pembayaran pada tahun 1997 itu masih tetap akan tergantung pada keberhasilan meningkatkan arus dana masuk dari luar negeri. Pokok permasalahannya, terletak pada tingkat tabungan dalam negeri yang belum cukup guna menutup pembiayaan investasi. Selain itu, impor barang dan jasa yang masih lebih besar dibandingkan dengan ekspor barang dan jasa. Karenanya, saran Dorodja- tun, pemerintah dan swasta harus dapat membatasi utang luar negeri, memperbenyak cadangan devisa dan emas (minimal sama atau lebih dari empat bulan impor). Di sisi lain untuk menambah sumber-sumber pembiayaan pembangunan, Indonesia perlu mengundang lebih banyak lagi investor di sektor pasar modal. (Ant)