Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Analisa
Tipe: Koran
Tanggal: 1997-01-02
Halaman: 08

Konten


Rabu, 1 Januari 1997 Petani Riau Budidayakan Ikan Patin PERNAH datang ke Pekanba- ru, Batam, Tanjungpinang atau kota lainnya di Provinsi Riau? Ka- lau pernah, kunjungan Anda te- rasa kurang lengkap sebelum mencicipi masakan khas daerah itu, gulai asam pedas ikan patin!. Ikan patin merupakan lauk yang digandrungi masyarakat Riau. Ia menjadi hidangan lezat dan gurih sesuai versi menu masing-masing. Di daerah Airmo- lek, Indragiri Hulu justeru terke- nal dengan masakan telur ikan pa- tin panggang. Ikan patin memang sejenis ikan air tawar yang banyak terda- pat di sungai-sungai. Sebelumnya tidak terpikir oleh petani Riau un- tuk membudidayakannya. Namun setelah membludaknya perminta- an, khususnya dari rumah-rumah makan dan restoran, keinginan itu baru muncul. Padahal, menurut Atan (52), petani di Kuala Cenaku, Indragi- ri Hulu, sebenarnya lebih mudah ketimbang jenis lain. Untungnya juga lumayan besar. Kecuali itu, masa pemeliha- raannya di dalam kerambah juga lebih singkat. Dalam waktu tiga hingga lima bulan sudah bisa di- panen. Saat ini harga ikan patin di pasar Pekanbaru berkisar an- tara Rp 7.500-Rp 9.000 per kilo- gram. Harga tersebut lebih murah lagi jika dibeli langsung pada pe- tani kerambah. Dari beberapa daerah di Riau yang membudidayakan jenis ikan ini, yang lebih berhasil pengem- bangan ikan patin sistem keram- bah di Dusun Pulaujumat, Desa Kuala Cenaku, Kecamatan Re ngat. Pembudidayaan ikan patin di daerah itu merupakan Proyek Pengembangan Wilayah Terpadu (P2WT) tahun anggaran 1995/ 1996. Tiap musim panen, petani mampu menghasilkan sekitar 3 ton ikan patin dari 15 buah kerambah. Menurut Kepala Dinas Per- ikanan Indragiri Hulu, Ir. Tarmi- zi, dari paket P2WT kini masya- rakat sudah bisa mengelola seca- ra sendiri-sendiri. Dari informasi BALI yang sukses dengan Ke- luarga Berencana (KB) sistem banjar yang mampu mengantar- kan daerah ini meraih sukses da- lam mengatur angka kelahiran, kini menjadi salah satu pusat pe- latihan KB internasional. "Delapan dari sepuluh Pasa- ngan Usia Subur (PUS) di Bali menggunakan alat kontrasepsi mantap," kata Kakanwil BKKBN Bali, I G.A.G Kepakisan, SH, ak- septor yang ada sebanyak 428.188 orang atau 88,03 persen dari Pa- sangan Usia Subur (PUS) seba- nyak 486.386. yang diperoleh instansi tersebut, kini petani setempat cukup ber- gembira dengan hasil yang mere- ka peroleh dari pembudidayaan ikan patin kerambah. Bahkan hasil panen mereka sudah pula dipasarkan di Tembi- lahan, Rengat dan Pekanbaru. Ikan patin yang dikembangkan se- jak Pebruari lalu hingga kini te- lah memiliki berat setengah sam- pai 1,6 kilogram. Dalam pembudidayaan, lanjut Atan, hampir tidak ada kendala. Hal yang sama juga dikemukakan Tarmizi. "Jika bisa disebut kenda- la hanya lah masalah makanan ikan, karena ikan patin semakin besar bobotnya semakin banyak membutuhkan makanan. Semen- tara bantuan yang diberikan sa- ngat terbatas," tutur Kepala Dinas Perikanan itu. Keberhasilan dalam bidang KB itu diimbangi dengan upaya meningkatkan kesejahteraan ke- luarga melalui Tabungan Keluar- ga Sejahtera (Takesra) dan Kre- dit Usaha Keluarga Sejahtera (Kukesra). Empat dari delapan Kabupa- ten dan satu Kotamadya sudah bebas dari KS I dan sekarang ber- status KS II. Kabupaten tersebut meliputi Kodya Denpasar, Kabu- paten Bangli, Gianyar dan Kabu- paten Badung. Berkat keberhasilan itu pula, CERPEN HIDUP ini adalah perjalanan alur yang panjang melewati laut- an waktu yang melelahkan, wak- tu akan mengubah, merombak se- mua yang ada mengikuti skena- rio yang telah digariskan, kita da- pat berusaha tapi waktu akan membawa garis-garis kehidupan itu menuju diri kita dan kita tak mungkin menghindarinya, kita hanya mampu bertahan, tabah menghadapi perjalanan waktu ini. Tarmizi menambahkan, untuk satu kerambah diberikan bibit se- banyak 400 ekor dan makanan se- banyak 90 kilogram per Kepala Keluarga Petani. Kendati begitu, pada tahun anggaran 1996/1997 telah diberi- kan lagi paket bantuan serupa yaitu kerambah sebanyak 20 buah dengan bibit ikan sebanyak 350 ekor per kerambah serta 90 kilo- gram per KK. Sejak memasuki bangku per- kuliahan aku merasa dihadapkan pada kewajiban dan tanggung ja- wab yang kadang sulit kupenuhi, aku harus dapat membagi waktu antara cinta dan cita. Bagiku men- jadi seorang insinyur yang telaten, yang memiliki rasa cinta adalah tuntutan utama. Aku ingin meng- hadirkan cinta dalam setiap cita-citaku. Penurunan jumlah bibit ikan per kerambah, menurut Tarmizi lagi, adalah mengingat pengalam- an tahun lalu. Di mana untuk se- tiap kerambah mendapat bantuan sebanyak 400 ekor namun tingkat perkembangannya agak terham bat. Untuk memperoleh hasil yang optimal, pihaknya terpaksa menu- runkan jumlah bantuan bibit. Se- lain itu, pihak Dinas Perikanan se- tempat juga secara kontinu mem- berikan bimbingan berkala kepa- da petani penerima bantuan. Penyuluhan itu mencakup ca- ra pemeliharaan ikan, melakukan panen, hingga menyangkut pema- saran. "Bila kerambah yang telah dipanen, kami siap memberikan bimbingan yang baru lagi," kata Tarmizi lagi. Sayang, pembudidayaan ikan patin sistem kerambah ini belum Bali Salah Satu Pusat Pelatihan KB Internasional Oleh: I Ketut Sutika Bali sering menjadi tuan rumah untuk menerima kunjungan ahli dari berbagai negara dan dua bu- lan terakhir menerima tiga kali Mereka sekaligus mengikuti pelatihan dengan menggunakan program latihan strategi Perenca- naan Komunikasi (Strategy Com- munication Planning Evaluation- SCOPE) dalam bidang kesehatan dan keluarga berencana. "SCOPE merupakan satu sis tem yang lebih maju dan mudah "Hampir setiap tamu luar nebrombongangarangan," kata Santoso. Dalam pro- dalam penerapannya di lapa- geri yang ingin mempelajari ma- Rombongan tersebut antara salah KB di Indonesia, pasti me- lain 20 orang pengambil keputu- milih Bali untuk tempat belajar," san tingkat tinggi serta Manajer kata Koordinator Internasional Program Bidang Keluarga Beren- Training Program (ITP) BKKBN, cana dan Kesehatan dari India, gram kerja sama antara BKKBN dengan Universitas Johns Hop- kins Amerika Serikat itu sudah berhasil dilatih 2.900 orang untuk Prof Doktor Santoso S.Amidjaja. Pilipina, Bangladesh dan Srilan bidang KB utusan dari 85 negara ka. Dalam pelaksanaan KB Bali menerapkan sistem banjar yang melibatkan masyarakat dan apa- rat di tingkat banjar (dusun). Dengan sistem ini Bali termasuk salah satu propinsi yang terbilang sukses dalam melaksanakan pro- gram KB. selama tujuh tahun terakhir. MEMBUAT RUMUSAN Sebanyak 75 ahli KB utusan dari 13 negara antara lain berasal dari Laos, Mesir, India, Nepal, Papua Nugini dan Bangladesh se- lama dua minggu pertengahan bulan ini berada di Indonesia. Se- paruh waktu mereka dihabiskan di Bali untuk melakukan analisis terhadap keistimewaan Indonesia dalam keberhasilan pelaksanaan KB. Program SCOPE versi Indo- nesia yakni latihan Strategi Peren- canaan Komunikasi melalui pro- gram komputer merupakan peng- gabungan pengalaman BKKBN yang sukses di bidang program KB di Indonesia dengan ahli ko- munikasi dari Universitas John Hopkins AS. 4 Sedikitnya 20 negara di dunia sudah menerapkan SCOPE, yang merupakan penemuan program komputer yang inovatif meman- du peserta melalui tahapan ana- lisis, disain dan implementasi da- lam perencanaan strategi komu- nikasi yang komprehensif dalam bidang kesehatan dan keluarga berencana. Santoso mengatakan SCOPE dirancang khusus untuk kondisi Indonesia berfungsi untuk olah data statistik, sehingga pelaporan dan pengolahan data mulai dari kiranku, ia dapat hadir di mana saja kapan saja tanpa dapat diter- ka, bahkan ia telah merombak di- riku menjadi pribadiku saat ini. Peristiwa empat tahun yang la- lu, ketika untuk kali pertama aku merasakan getaran aneh di dada- ku, telah menghadirkan perubah- an pertama dalam diriku, aku se- perti ingin menunjukkan identi- tasku sebagai seorang remaja pa- merkan kelebihannya, yang ingin da umumnya, yang ingin mema- tampil lebih meyakinkan dihadap- an gadis idamannva. Lingga. Gadis itu telah mencuri seba- gian besar ruang di hatiku, sa- Hari ini aku seperti terlahir yangnya aku hanya bisa menem- kembali, aku merasa seperti dicip- takan kembali untuk mengukir alunan waktu lewat sketsa-sketsa perasaan dari hati yang terdalam. di ruang yang cukup sempit. Pi- patkan diriku di sela-sela hatinya, kiranku waktu itu menjadi lautan kebimbangan, aku terjebak oleh Kesibukanku selama ini telah arus yang kuciptakan sendiri, ka- rirku dalam sekolah sempat 'menenggelamkan kreasi kata-ka- taku, ia seakan tertidur untuk mengalami penurunan. Kemuna- fikan dan keegoisan diriku telah waktu yang cukup panjang dan kini bangkit menyuarakan pera-gai sebab utama, yang telah meng- menudingkan jari padanya seba- saan yang bermain di dadaku. hancurkan karirku. dapat menyentuh warga kurang mampu. Meski seyogianya pro- gram ini ditujukan untuk mereka. cangan mendengar tuduhanku Aku tahu ia mengalami gun- itu, dan aku juga harus mengerti ketika ia memilih temanku seba- gai tambatan hatinya. Aku sebe- hatinya, aku sebenarnya hanya narnya tak bermaksud menyakiti bermaksud untuk menumbuhkan perasaan iba dan cintanya tapi aku telah gagal menyampaikan- nya, dan ini merupakan trauma yang berat bagiku. Persoalannya, menurut Kades Kuala Cenaku, M. Arsyad S, pem- berian bantuan kerambah dan be- nih ikan dari Dinas Perikanan ti- dak disertai bantuan makanan. Kalau pun ada, itu hanya untuk tiga bulan pertama. "Kemana warga miskin harus mencari uang untuk membeli pa- kan tambahan. Daripada menyu- litkan mereka, kita tunggu saja program yang lebih lunak. Untuk tahap awal ini terpaksa kita beri- kan kepada warga yang mampu membeli pakan patin," tukas Arsyad. Tapi cinta adalah sesuatu mis- teri yang sampai saat ini belum dapat kuungkapkan artinya, tapi Sejak kejadian itu, diriku se- cinta adalah suatu misteri yang perti terseret dalam jurang penye- belum dapat dimengerti oleh pi- salan yang dalam, aku berusaha Memelihara ikan patin, kata Rijal (21), setiap bulannya me- mang memerlukan biaya besar. Tiap bulannya mengeluarkan biaya sedikitnya Rp 500 ribu. Untuk menopang besarnya dana pemeliharaan ikan patin ke- rambah, Kades Kuala Cenaku ter- paksa mengambil kebijakan setiap kerambah dikelola oleh dua Kepa- la Keluarga. Kendati biaya pemeliharaan cukup tinggi, namun masyarakat Kuala Cenaku bertekad mengem- bangkan budidaya ikan patin. Ka- rena masyarakat sudah merasakan keuntungan dari jenis usaha ini. Menurut Arsyad, keuntungan yang bakal diperoleh warganya su- dah jelas terbayang. Rata-rata di tiap kerambah akan menghasilkan sebanyak 450 ekor ikan patin. Bi- la berat per ekor saja satu kilo- gram, maka tiap kerambah akan memperoleh panen sekitar 450 kilogram. "Apalagi harga patin sekarang sedang membaik. Rata-rata Rp 9.000 per kilogram. Bila harga itu dapat dijadikan patokan, maka sekitar dua bulan lagi, tiap keram- bah bakal menghasilkan penjual- an sekitar Rp 4.050.000. Atau se- kitar Rp 2 juta per Kepala Keluar- ga," tutur Kades Kuala Cenaku dengan wajah berseri. Nah, jika begitu siapa yang tak tergoda membudidayakan- nya?. (Denny Winson) tingkat dusun, desa, kecamatan dan kabupaten kemudian dikem- balikan lagi ke masing-masing ka- bupaten secara nasional dalam waktu singkat. Hasil peninjauan terhadap pe- laksanaan KB di Yogyakarta dan Bali serta gambaran umum keber- hasilan KB di Indonesia selanjut- nya dibahas dan dirumuskan da- lam satu laporan yang menyang- kut tiga permasalahan. Hasil pembahasan dan peru- musan yang dilakukan di Bali itu didasarkan atas latarbelakang po- litik, kebudayaan dan agama yang berbeda-beda dari 13 nega- ra peserta. "Mereka juga memilah pe- ngalaman Indonesia yang bisa di- terapkan sesuai dengan kondisi negara masing-masing," kata San toso. (Bersambung ke hal 15) menenggelamkan semua kejadian pahit itu lewat keaktifanku dalam organisasi. Aku kadang tak mengerti mengapa aku melakukan semua ini, dan sejak itu aku menjadi be- gitu cepat tertarik pada setiap ga- dis yang hadir dalam hidupku. Tapi aku tak dapat membo- hongi diriku sendiri, aku masih menyimpan rindu pada Lingga. Perjalanan waktu akhirnya membawaku berkenalan dengan Klara, ia hadir saat aku merindu- kan seseorang, di mataku ia ha- dir bagaikan bayangan diri Ling- ga, sejenak ia berhasil menyejuk- kan perasaanku, ia berhasil meng- obati rinduku yang tak tahu arah. Tapi waktu kembali bertindak mendewasakan pikiranku, aku akhirnya harus mengakui bahwa ia hanya pelarianku setelah gagal mendapatkan Lingga, dan aku tak mungkin melanjutkan pende- katanku padanya, aku harus mengakhiri mimpi-mimpiku. Mungkin itulah jalan terbaik bagiku, juga bagi dirinya, aku tak ingin ia terluka seperti diriku, ha- nya karena aku ingin membalas sakit hatiku pada orang yang kucintai. Biarlah hanya aku yang tersa- kiti, dan aku tidak ingin mengor- bankan orang lain untuk menutu- pi kepahitan ini. Setahun lamanya sejak peristi- wa itu, cinta lenyap dari hatiku, aku sepertinya menjadi manusia kaku yang tanpa perasaan, yang hanya tahu bagaimana menyele- saikan problem organisasiku saja. Menjelang tahun kedua, pera- Analisa dw PATIN: Budidaya ikan patin dalam kerambah kini tengah digandrungi petani Riau. Karena di samping permintaan pasar yang tinggi, pemeliharaannya juga tidak terlalu sulit, dan tentunya memberikan untung selangit. KIOS sederhana Ny. Siti Ermisah (57) di lantai tiga pasar Beringharjo Yogyakarta setiap harinya hampir tidak pernah sepi dari kunjungan siswa, ma- hasiswa dan masyarakat yang ingin mencari kliping koran dan majalah. Berkat Kliping Koran, Ekonomi Keluarga Jadi Mapan Dibantu putra sulungnya, ibu empat anak yang menggeluti bisnis buku dan majalah bekas sejak 1967 itu, menata kios seluas 12 meter persegi itu seperti perpustakaan, sehingga memudahkan calon pembeli mencari kliping atau majalah yang diinginkan. Bila Anda mencari tulisan atau artikel di bidang sosiologi, kesehatan, seni rupa, olah raga atau ekonomi bisnis, perempuan yang masih tampak bugar di usia senja ini dengan cekatan mengambilkan kliping yang diinginkan dari kotak-kotak lemari terbuka. Ketika dua mahasiswi minta referensi kependudukan dan masalah keluarga berencana (KB), Siti dalam beberapa detik sudah menyediakan kliping yang diminta. Dengan kursi seadanya di depan kios, ma- hasiswi itu suntuk menyeleksi artikel yang diperlukan. Seperti halnya dua maha- siswi itu, sebagian besar kliping digunakan untuk tambahan bahan pembuatan karya tulis dan tugas lain yang diberikan dosen atau guru. Mencari berita atau artikel bidang apa saja tampaknya tidak sulit diperoleh di kios Siti. Ada puluhan kotak yang diisi kliping koran atau majalah berdasarkan topik tertentu. Mulai dari kliping masakan, mode, tokoh hingga masalah politik tersedia di kios itu. Dibanding bisnis majalah atau koran bekas, bisnis kliping lebih menguntungkan, karena harga setiap lembar kliping mencapai Rp50-Rp100 per lembar, padahal surat kabar setiap harinya memuat puluhan berita dan artikel berbagai topik. Bila koran bekas dijual kiloan, paling tinggi dihargai Rp350/kilogram, namun dengan sedikit kerja telaten, meng- gunting koran sesuai topik berita atau artikel, maka satu kilogram koran bekas bisa disulap men- jadi puluhan ribu rupiah, Siti mengaku setiap harinya bisa menjual sekitar 100 lembar kliping, sedang majalah dan buku bekas juga diakui memberi hasil lumayan. D "Berkat kliping, buku serta majalah bekas, alhamdulillah kami bisa hidup lumayan. Allah Maha Memberi bagi manusia yang mau berusaha dan sabar," katanya tanpa maksud ber- kotbah. ANALISA saan tak terbentuk di dadaku ini kembali bergejolak, mengalunkan irama hatiku. Wajah Maria se- akan hadir menjanjikan kedamai- an padaku ia hadir dengan harap- an baru, ia hadir menghilangkan kekakuanku, mengisi perasaanku dengan cinta. Untuk mendekatinya aku me- Oleh: Achmad Zaenal M Berbagai majalah bekas dalam dan luar negeri, termasuk yang sudah "almarhum" seperti Tempo dan Editor, ditumpuk rapi. Siti juga masih menyimpan majalah Minggu Pagi (Yog- yakarta) terbitan 1957, yang bila dijual, katanya, harganya cukup mahal. Dari barang bekas, perem- puan sederhana tamatan sekolah dasar itu kini bisa berbangga, karena anak-anaknya dapat mengenyam pendidikan jauh lebih baik daripada orang tuanya. Berkat kliping itu pula, Siti tahun depan menunaikan ibadah haji. Tiada hasil yang diperoleh tanpa risiko. Hukum ini juga berlaku dalam bisnis buku dan majalah bekas. Karena itu, mengelola bisnis. ini juga harus tajam membaca kejadian di luar kalau tidak bisa mengalami kerugian, begitu pula sebaliknya. Kasus yang dialami Siti bisa menjadi contoh. Beberapa tahun lalu ia memborong buku-buku pela- jaran bekas tingkat SD, SMP dan SMU. Karena belum paham bahwa kurikulum sekolah sering ganti, yang berarti ganti buku pelajaran, akhirnya buku bekas yang diborong itu, kini jadi calon bungkus kacang rebus. Lantas buku atau majalah bekas apa saja yang sering dicari calon pembeli? Buku Pengantar Sosiologi karya Prof Soerjono Soekanto termasuk di di an- taranya, sedang majalah Tempo dan Editor edisi terakhir sebelum kedua majalah itu SIUPP-nya dicabut, hingga kini masih menjadi incaran orang. "Tetapi sayang, untuk mem- peroleh dua majalah bekas itu sulitnya bukan main. Padahal, ada yang mau beli dengan harga mahal, lho," katanya datar. Ketekunan, kesabaran, ke- pasrahan dan selalu menjauhkan dari sikap iri, menjadi landasan hidup Siti. Karena itu ia tidak pernah lupa diri di saat rezeki mengalir, dan tidak menggerutu ketika kiosnya dirundung sepi. Proses awal dirinya meng- geluti bisnis kliping terjadi secara tidak sengaja. Pada 1978 beberapa siswa SPG di Yog- yakarta mencari bahan tulisan tentang pendidikan di kios Siti, yang kala itu hanya menjual majalah, koran dan buku bekas. Meski belum paham seluk- beluk rubrik koran, Siti mau saja melayani permintaan murid SPG (Sekolah Pendidikan Gu- ru). Dibukanya puluhan lembar koran bekas, lalu ditunjukkan kepada siswa. "Mana tulisan (berita) yang kamu perlukan, Nak," ujar Siti mengenang persentuhan awalanya dengan bisnis kliping. Siti mengira permintaan kliping itu merupakan yang pertama dan terakhir baginya, Olham Renungan Menjelang Tahun Baru Cerpen Seng Guan J-R manfaatkan posisiku sebagai ke- tua majalah dinding di sekolah, aku selalu berusaha menghadiri dirinya dalam setiap sorotan ka- meraku, aku menjadikan dirinya sebagai bintang dalam kehidu panku. Bahkan aku selalu memuncul- kan namanya dalam setiap sketsa namun belakangan makin ba- nyak murid dan mahasiswa yang mencari kliping. Sejak itulah ia mulai gunting-menggunting koran dan majalah. Kala itu, menurut Siti, koran dan majalah belum "rumit" (rubriknya masih sedikit), sehingga mudah menggun- tingnya, tetapi kini koran dan majalah bertambah tebal dan rubriknya kian beragam. Karena makin "rumit" dan bertambah tua, pekerjaan gun- ting-menggunting koran kini dipercayakan anak sulungnya. "Menggunting koran memang bukan pekerjaan menyenang- kan, namun harus dijalani karena sebagai salah satu cara halal meraih rezeki," katanya. Penjaja kliping saat ini memang bukan hanya Siti, tapi sudah puluhan jumlahnya ter- masuk di kawasan perdagangan buku Shoping Centre. Tetapi Siti tidak pernah menganggap mereka saingan. "Itu menandakan kliping kian dicari. "Dan, kita harus berbagi rezeki," katanya tulus. (Anspek) JALAN RUSAK: Beberapa penduduk baru-baru ini mele- wati jalan yang menghubung- kan Desa Kusu Sinope dan Payahe (ibukota ecamatan Oba) yang rusak berat karena diterjang banjir pertengahan Juli lalu. Akibat banjir terse- but jalan sepanjang 300 meter itu yang sering dilalui kenda- raan harus ekstra hati-hati dan sampai saat ini masih menung- gu perbaikan dari Pemda se tempat. perasaanku, biar ia tahu pera- saanku, biar mereka tahu isi ha- tiku, biar semua tahu tentang ge- jolak jiwaku. Di mataku ia tampak begitu sempurna, terlalu sempurna un- tuk menutupi semua kelemahan nya. Ia adalah gadis pertama yang menolak sekaligus menerima uluran tangan persahabatanku, dalam kurun waktu yang begitu singkat ia telah mengisi rongga- rongga hatiku, ia kembali meng- hadirkan cinta di dadaku. Mungkin karena sikapnya yang luwes, penuh persahabatan aku mengira ia memberikan pe- luang bagiku untuk menjadikan- nya sebagai pelabuhanku yang terakhir. Melty, teman sekelasnya per- nah memperingatkan ku tentang dirinya. Ia mengatakan bahwa Maria telah menemukan tambat- an hatinya tapi bukan diriku, ia mengatakan bahwa aku akan me- nyesal kemudian seandainya aku masih bersikeras dengan tekadku itu. Entah karena aku terlalu bo- doh untuk menanggapi semua ini, atau karena Maria tampil begitu sempurna untuk menutupi semua kelemahan, atau aku terlalu yakin akan diriku, ucapan Melty kuang- gap hanya sebagai lelucon yang tak lucu, kuanggap hanya ucapan gadis yang iri-akan kesempurnaan Maria. Malu Nganggur, Kini Jadi Transmigrasi Teladan Nasional Oleh: Chandra H.N. Ichwani PRIA berusia 27 tahun berkulit gelap dengan tubuh setinggi 160 Cm, namanya Moch Bakri, tampaknya tidak menyangka bahwa kenekatan nya ikut bertransmigrasi tiga tahun lalu merupa- kan jalan hidup terbaiknya. Ayah seorang anak yang baru berusia satu tahun ini juga tidak bermimpi, bahwa dirinya bisa bertatap muka dan mendapat hadiah dari Presiden Soeharto, peristiwa yang merupakan pengalaman terindah baginya. "Wah !, rasanya saya bahagia sekali dapat bertemu dengan bapak Presiden," kata pria asal Madura, yang tahun 1996 ini terpilih sebagai trans- migrasi teladan nasional pertama dan mengikuti peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-51 di Jakar- ta. Terpilihnya sebagai transmigrasi teladan na- sional, menjadikan dirinya mendapat limpahan hadiah tiga ekor sapi dari Presiden, traktor tangan dan peralatan pertanian lengkap dari Mentran & PPH serta dari Pemda Jatim mendapat TV 20 inci dan antena parabolanya Seusai acara di Jakarta, bersama 10 orang transmigrasi teladan asal Jatim, Bakri berkesem- patan pulang kampung dan diterima serta dialog dengan Gubernur Jatim, Basofi Soedirman, di Gedung Negara Graha di Surabaya. "Tahun ini dari 21 orang di 21 propinsi trans- migrasi di tanah air yang terpilih sebagai teladan, 11 orang di antaranya berasal dari Jatim. Saat pemilihan tingkat nasional teladan pertama dan kedua diraih transmigrasi asal Jatim (Bakri dan Nur Slamet)," kata Kakanwil Transmigrasi Jatim, Sutjipto. Terpilihnya Bakri sebagai teladan nasional pertama tidaklah keliru, karena pria kelahiran 17 Agustus 1969 kini termasuk tokoh masyarakat di tempat barunya desa Senjam Hilir, Kota Waringin Timur, Kalimantan Tengah. Selain tekun mengolah dua hektare lahan mi- liknya dengan aneka sayuran, buah-buahan dan padi, Bakri juga bertugas sebagai Da'i (juru dak- wah agama Islam), pencatat nikah, Kepala Desa dan guru SD setempat. Sementara hasil jerih payahnya ditabung dan berhasil dirikan tempat usaha pengelasan, serta satu unit taksi perahu yang dijalankan orang lain sebagai sarana transportasi penduduk setempat menuju kota Kecamatan Kuteng. Seperti umumnya watak dan budaya orang Madura dan Jatim yang terbuka dan terus terang dan bukan bermaksud menyombongkan dan me- rendahkan diri, dengan polos saat ditanya Gu- bernur Basofi, ia menjawab apa adanya yang terka- dang menimbulkan tawa orang yang mendengar- kannya. Kini suami dari Masrifah ini boleh bertepuk dada, karena dari hasil jerih payahnya selama tiga tahun, sekarang penghasilannya Rp 2 juta lebih setiap bulannya atau sekitar Rp 25 juta setiap tahunnya. "Awalnya saya cukup sengsara pak. Oleh pemerintah hanya di gaji 300 ribu rupiah setiap triwulan sebagai Da'i, sementara lahan pertanian belum menghasilkan. Tiap hari bersama istri ha- nya makan telur sebutir berdua," ujarnya lugu. Keadaan seperti ini ia jalani hampir satu tahun, secara bertahap berkat ketekunannya untuk meng- ubah nasibnya berangsur tapi pasti rejeki seolah terus mengalir. Awal, pria kelahiran Aeng Bejekene, Kec Blu- toh, Kab Sumenep, Madura, tahun 1990 setelah lulus MAN (Madrasah Aliah Negeri) setempat merasa bingung menempuh jalan hidup selanjut- nya, karena mau meneruskan ke perguruan tinggi tidak ada biaya. ini kulakukan karena kuanggap dirinya sebagai adikku. Sayang tali persahabatan yang hampir menyerupai tali persauda- raan ini akhirnya terlepas dari ta- nganku, entah karena aku atau Melty, sejak kejadian itu kami ja- rang bertemu, bahkan tak lama kemudian Melty benar-benar le- nyap dari pandanganku, ia seakan menghindari diriku. Waktu kembali menjernihkan pikiranku, menghalau kabut yang menutupi pandanganku, dan sa- mar-samar aku mulai dapat me- lihat kenyataan ini, melihat kehi- dupan yang sebenarnya. Anak ketiga dari empat bersaudara pasangan bisa membantu kedua orang tuanya jadi buruh tani Faisal Anshori dan Binti Suedeh, akhirnya hanya dan ternak sapi maupun kambing yang hasilnya cukup untuk biaya hidup sehari-hari. Ucapan Melty kembali ber- main di dadaku, hatiku tiba-tiba dilanda galau, kebimbangan dan semua ini semakin menyentak perasaanku. Keyakinanku mulai terkikis oleh emosiku, Maria yang tampil begitu sempurna kini memudar, dan aku dalam arus kebimbangan yang berkepanjangan. "Saya tidak putus asa, berdoa dan restu orang tua serta kerja keras, Manusia berusaha, Tuhan jualah yang menentukan nasib manusia, Alham- dulillah, kini saya diberi jalan oleh Yang Maha Esa," katanya sambil menengadah dan membuka kedua tangannya. Nganggur tidak, kerja juga boleh dikata tidak ia tekuni selama dua tahun dan tahun 1992 ber- temu dengan gadis dari Menceh Tengah, Kabupa- ten Pamekasan, Madura, bernama Masrifah yang akhirnya ia nikahi. Mungkin terdorong oleh rasa curiga yang berlebihan, kadang Maria muncul penuh kepalsuan, ia kuanggap telah mempermain- kanku, telah begitu sempurna mempergunakan diriku. Yang pasti hanya Tuhan yang tahu, dan aku hanya bisa mendu- ga dan kuharap dugaanku tidak benar sama sekali. Kembali aku terjebak oleh arus perasaan, emosi di dadaku begitu kuat menyentak di dadaku, Selama ini Melty memang akhirnya secara nekad aku me- tampak ingin selalu bersamaku, munculkan pernyataanku lewat aku selalu mau jika ia mengajak- alunan kata, lewat melody tetesan ku ke kantin, ke perpustakaan se- tinta, lewat perrmainan sketsa. kolah, atau ke gerbang sekolah se- Mungkin ia terkejut, mungkin. kadar menemaninya, tapi semua ia marah, mungkin ia benci pada- Halaman 8 pekerja keras dan taat menjalankan ibadah, Bakri dibantu istrinya yang ulet mengolah lahan pertani- Seperti umumnya orang Madura yang bertipe annya sambil tetap berdakwah serta membantu warga setempat. Lahan yang ia olah, menghasilkan sayuran kacang panjang dan kubis, padi, buah-buahan se- perti semangka ternyata cukup bagus tumbuhnya di tanah bumi Kalimantan yang umumnya gam- but. Selain menjualnya sendiri, hasil pertaniannya juga dibeli oleh para tengkulak yang datang ke desanya. Dengan hasil yang ditabung akhirnya ia mendirikan pengelasan yang kini operasionalnya di tangani istri tercinta. Selama sekitar satu tahun, kehidupan ia dan istrinya masih disubsidi orang tua dan mertua. Dalam benaknya timbul rasa malu sudah berani menikah kok belum mampu menghidupi istrinya dari hasil jerih payahnya sebagai suami. Keberhasilannya tidak diambil sendiri, karena "Saya malu mas!, makanya tanpa pikir pan- itu selama satu minggu kesempatan pulang kam- jang langsung mendaftarkan diri ikut transmigrasi pung ia manfaatkan untuk menceritakan keber- di desa istri saya. Tahun 1993 saya berangkat," hasilan dan enaknya jadi transmigran kepada sau ucapnya dengan logat Maduranya yang kentalradara dan tetangganya terutama para pemudanya. Ia sendiri sebelumnya tidak tahu ditempatkan "Saya akan ajak para pemuda terutama yang me- dimana, hanya daftar sebagai transmigrasi umum nganggur untuk ikut transmigrasi. Tuhan tidak selajutnya mendapat pendidikan singkat pertanian akan mengubah nasib seseorang kalau orang itu serta cara berdakwah karena diprogramkan peme- tidak mau berusaha sendiri," katanya dengan nada rintah sebagai Da'i di tempatnya yang baru. serius. (Ant) Keberhasilan dan ringan tangan membantu sesamanya, menjadikan warga desanya para trans- migran asal Jatim, Jateng, Jabar, Lampung, NTB serta penduduk setempat berjumlah 650 KK atau. 2429 jiwa memberi kepercayaan Bakri untuk men- jadi Kepala Desa. Kepercayaan sejak tahun 1995 yang diemban- nya, diusahakan dilaksanakan sebaik-baiknya tan- pa meninggalkan garapan lahan pertanian atau sebagai Da'i dan pencacat nikah maupun pengela- san. ban, makin memacu dirinya untuk terus mengabdi Bahkan makin banyaknya tugas yang diem- ia mampu dan berkarya, sehingga sudah setahun terakhir ini membeli perahu bermotor untuk di- jadikan taksi air. Perahu dari kayu ulin berukuran 2,4 kali 13 meter ia beli seharga Rp 4,5 juta dan perlengkapan mesin motornya Rp 2,5 juta, sekali jalan mampu menampung 60 hingga 80 pe- numpang. Taksi air (Klotok penduduk setempat) yang dijalankan oleh orang kepercayaannya setiap hari melayani rute ke kota Kecamatan (PP) (sekitar 20 menghasilkan Rp 30 ribu, ia bersih terima Rp 10 Km) yang ditempuh enam jam perjalanan, sehari ribu sedangkan Rp 20 ribu untuk yang mengope- rasikan dan biaya bahan bakar. gakan, terutama kepada orang tua dan mertuanya Jerih payahnya hingga berhasil dan bisa dibang- yang sudah dia ajak ke desa barunya dengan naik pesawat (PP). Menurut dia, orang tua dan mertuanya perta- ma kali sempat kaget melihat rumahnya yang cukup bagus dilengkapi TV, parabola, sepeda motor, tape compo dan untuk karaoke yang tidak dimiliki saat dirinya masih di Madura. ku, tapi bagiku itu semua tak pen- ting, yang terpenting adalah biar ia tahu pasti tentang diriku, dan keputusan apa pun yang akan di- ambilnya aku telah siap mene rimanya. la ternyata tidak memberikan tanggapannya padaku, tapi lewat sikapnya yang selalu berusaha menghindari diriku, kuanggap ia telah menjatuhkan vonis padaku, dan kuanggap semua mimpiku akan kembali berakhir. Cinta me- mang misteri Tuhan yang belum dapat kuungkapkan, yang belum dapat kumengerti. Waktu akhirnya membawaku untuk berpikir sejenak tentang cintaku, aku harus bisa menentu- kan jalur kehidupan yang akan kutempuh, dengan dibekali pe- ngalaman selama sekolah aku akhirnya menetapkan teknik sipil sebagai ladang tempat aku bekerja. Di mataku, negara ini akan membutuhkan banyak insinyur si- pil seperti diriku untuk memba- ngunnya, seorang insinyur sipil yang benar-benar berkwalitas dan telaten. Dan sepertinya skenario telah digariskan untukku, aku harus kembali berhadapan dengan ma- sa silamku, aku harus kembali menatap raut wajah Lingga di sela sela kegiatanku. Tanpa kuduga aku bertemu kembali dengan Lingga di kampus baruku, dan anehnya dada ini ma- sih juga bergoncang melihat diri- nya mungkin inilah yang disebut sebagai kekuatan cinta pertama. Apakah ia ditakdirkan hadir dalam kehidupanku, tanda tanya besar ini semakin meng- untuk Antara ganggu benakku. Aku seperti terbius oleh masa silamku, tapi waktu menyadarkan aku tentang kehadiran Surya, te- man sekelasku yang telah berha- sil memikatnya, yang telah berha- sil menjatuhkan diriku di hadapannya. Sampai saat ini aku memang masih belum berhasil menemukan dan menetapkan pilihanku, ku anggap semua ini masih terlalu dini. Sekarang aku berusaha mem- berikan perhatianku pada orang- orang yang kucinta, pada Kelly yang berhasil menarik perhatian- ku karena kelincahannya dan ke- lembutannya, pada Shinta yang menghiasi perjalanan hidupku, pada sahabatku yang kuanggap seperti adikku sendiri, seperti Ida, Chzin dan Suriaty, dan terutama pada keluargaku, pada Ibu dan Ayahku. Saat ini aku tidak ingin ber- kata tentang cinta, biarlah waktu yang menentukan, biarlah untuk saat ini benih persahabatan tum- buh subur di hatiku, di jiwaku, Di penghujung tahun ini aku ingin Tuhan mengabulkan ha- rapanku, harapan untuk mengha- dirkan cinta yang murni dalam se- tiap derap langkahku mencapai cita-citaku, cinta yang tidak ter- batas pada orang tertentu saja, cinta yang penuh pengertian, cinta yang semurni cinta-Nya. Biarlah cinta bertaburan di angkasa, menyemai di hati umat manusia, bersemi membawa bibit persahabatan yang abadi. Damailah hati, damailah dunia. Medan, Desember (Untuk orang-orang tercinta)