Tipe: Koran
Tanggal: 1997-12-07
Halaman: 11
Konten
ANALISA - MINGGU, 7 DESEMBER 1997 PANTAI: Pramuka berlatih di berbagai tempat. Bahkan dalam kegiatan berskala internasional seper- ti Jambore Asia Pasifik/Jambore Nasional Malaysia '97 di Terengganu (Malaysia) juga diadakan kegiatan di pantai seperti memancing menyelam, cara Temu Karya Penegak/Pandega Wilayah-A Petik Manfaat dan Lahirkan Langkah Pengembangan PRAMUKA Penegak dan Pandega dari gugusdepan yang berpangkalan di perguruan tinggi dalam kawasan wilayah-A direncanakan mengikuti suatu kegiatan yang disebut Temu Karya. dak menimbulkan salah penger- tian, meskipun orang mengetahui maksudnya. Begitu pula dengan penulisan "Temu Karya Pramuka Mahasis- wa "wilayah-A". Maknanya, Pra muka yang menjadi (berstatus) mahasiswa atau sebaliknya ? Mungkin lebih tepat jika disebut- kan Pramuka Penegak/Pande- ga dari gudep yang berpangkalan di kampus atau perguruan tinggi. Jadwal, pada tanggal 14-18 Desember 1997 di kampus IKIP Negeri Medan. Sekitar 300 peser- ta akan ambil bagian dalam ke- giatan yang tergolong besar itu. Mungkin ada yang bertanya, apa tujuan dan yang ingin dipe- tik dari kegiatan Temu Karya ter- sebut? Kedua, saling tukar pengala- man. Banyak pengalaman kepra- mukaan dialami tiap peser- yang ta. Nah, pengalaman itu merupa- kan "guru terbaik" dalam upaya peningkatan berbagai sisi di ma- sa mendatang. Ketiga, melahirkan berbagai masukan untuk kemajuan dan pengembangan Gerakan Pramu- ka secara umum dan bagi gugus- depan yang berpangkalan di per- guruan tinggi khususnya. Masuk an itu tentu berupa usul, saran, solusi, langkah-langkah dan upa ya yang mungkin dapat dipertim- bangkan untuk dilaksanakan. TUKAR PENGETAHUAN Tentu saja ada hal positif dari diselenggarakannya pertemuan itu. Paling tidak, ada tiga hal. Meskki secara umum dapat Pertama, sesama peserta da- dimengerti makna dari penyebut. pat tukar pengetahuan. Bukan an istilah itu yakni: Pramuka se- hanya pengetahuan yang me-kolah atau peserta didik yang ada nyangkut studi, jika kebetulan bersamaan jurusan perkuliahan namun juga pengetahuan kepra mukaan. di gugusdepan yang berpangkalan di sekolah-sekolah. Begitu pula Pramuka Perti atau pramuka ma- hasiswa yakni mahasiswa yang aktif dalam gugusdepannya yang berpangkalan di Perguruan Ting- gi atau kampus. Namun, kritik konstruktif agaknya sangat penting, sehing- ga dapat dilakukan introspeksi dan evaluasi tentang apa yang di- perbuat selama ini. Jika ada titik lemah, coba diatasi. Kritik mem- bangun itu sangat diperlukan. Jadi, temu karya itu sesung- guhnya sangat bermanfaat, ter- utama dalam arti luas yakni un- tuk melangkah ke depan dalam usaha mengembangkan dan me- majukan gugusdepan serta ada- Medan, (Analisa) Kwartir Nasional Gerakan Pramuka bekerjasama dengan Yayasan Pengabdian Hadikusu- ma akan menyelenggarakan Lom- ba Penelitian Tentang Penerapan dan pencapaian Sistem Tanda Ke- cakapan di Gugusdepan. Kegiatan ini sebagai realisasi Program Kerja Lembaga Peneli- tian dan Pengembangan Nasional (Lemlitbangnas) Kwartir Nasio- nal Gerakan Pramuka tahun 1997/1998. nya manfaat dari latihan/kegiat an kepramukaan bagi anggota yang aktif. Lomba ini bertujuan untuk melihat bagaimana upaya para pembina dalam menerapkan SKU/SKK dan pencapaian TKU/ TKK kepada peserta didik dan mengetahui hambatan yang diha- dapi serta kecakapan apa yang di- kehendaki oleh anggota Gerakan Pramuka. PENYEBUTAN Di dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Gerakan Pramuka ti- dak tercantum penyebutan Pra- muka Sekolah, Pramuka Pergu- ruan Tinggi (Perti), Pramuka Kampus, Pramuka mahasiswa dan sebagainya. MUTU Prioritas Utama Postur Ta- hun 2000 Gerakan Pramuka diti- tikberatkan pada peningkatan mutu pendidikan dan pelatihan peserta didik dan anggota de wa- sa. Pendidikan/pembinaan peser- ta didik dalam Gerakan Pramu- ka dilaksanakan dalam bentuk kegiatan yang menarik, bermutu dan menyenangkan dengan meng- gunakan Sistem Among serta Prinsip Dasar dan Metodik Pen- didikan Kepramukaan. Sistem Tanda Kecakapan yang terdiri dari Tanda Kecakap an Umum (TKU) dan Tanda Ke- cakapan Khusus (TKK) merupa- Namun dalam tertib organisa- si, marilah kita konsisten dalam penggunaan istilah-istilah itu. Jangan menciptakan istilah baru yang tidak dibakukan atau yang belum diakui secara resmi. Selain merusak bahasa kalau bertentang an dengan norma/kaidah bahasa, juga membingungkan pramuka itu sendiri atau masyarakat. Kalau kita ingin memperkaya khasanah bahasa, hal itu positif. Tetapi jika melahirkan keran- cuan, tentu akan berdampak ne- gatif. Jadi, istilah, singkatan dan penyebutan dalam Gerakan Pra- muka hendaknya yang memang telah lazim digunakan dan berla- ku umum, sehingga sesama pra- muka mengetahui makna/arti dan masyarakat juga mengerti. Jangan sebaliknya, pramuka sendiri saling tertanya-tanya, ten- tang sesuatu istilah atau singkat an, apalagi masyarakat. Penyebut an "pramuka mahasiswa" agak- nya perlu diluruskan, sehingga ti- Untuk melihat bagaimana pe- nerapan Syarat Kecakapan Umum (SKU) dan Syarat Keca- kapan Khusus (SKK) serta penca- paian/penyematan TKU dan TKK di gugusdepan, maka dila- kukan penelitian ini. Penelitian ini bertujuan un Analisa/am- menjala ikan dan lain-lain. Kegiatan bahari ini memang menarik perhatian Pramuka (pandu) di ber- bagai negara. Terlihat peserta jambore di Kuala Besut, Terengganu dalam kegiatan di pantai. tuk: 1. Melihat bagaimana upaya para pembina gugusdepan dalam menerapkan SKU dan SKK serta pencapaian TKU dan TKK kepa- da peserta didik. 2. Mengetahui hambatan yang dihadapi para pembina dalam menerapkan dan mencapai/me- nyematkan tanda kecakapan ter sebut. 3. Mengetahui kecakapan apa yang dikehendaki oleh anggota Gerakan Pramuka. ADA SESUATU Dari Temu Karya Pramuka Penegak/Pandega tersebut, diha- rapkan ada beberapa hal yang merupakan sumbangsaran yang dapat disampaikan pada jajaran Gerakan Pramuka. Mungkin un- tuk kwartir atau langsung untuk gugusdepan yang berpangkalan di perguruan tinggi. Keadaan saat ini, diantaranya pada sebagian gudep yang ber- pangkalan di kampus-kampus, jumlah peserta didik yang makin menurun. Atau, terdaftar cukup banyak, namun yang aktif hanya sepertiga dari jumlah tersebut. Se- lain soal jumlah peserta didik, mengenai materi latihan juga ma- sih dipersoalkan oleh pramuka yang aktif di gudep-gudep yang berpangkalan di kampus. Nah, forum Temu Karya, di- harapkan dapat melahirkan usul konkrit, berdasarkan pengeta- huan, pengalaman dan keteram- pilan mahasiswa yang aktif seba- gai pramuka di kampus-kampus, yakni selaku Penegak atau Pande ga. Begitu pula dalam memasuki abad 21, mungkin dapat pula me- nyumbangkan gagasan. Dari Pe- negak/Pandega di kampus, yang masih kuliah, mungkin ada pemi- kiran yang cukup bagus. Menga- pa pemikiran itu tidak kita sum- bangkan untuk Gerakan Pramu- ka? Ayo, cobalah. Pendek kata, dari Temu Kar ya kali ini ada sesuatu yang dice- tuskan. Mungkin saja dalam ben- tuk usul, ide atau saran lain, ter- Kwarnas Adakan Lomba Penelitian Tentang Penerapan dan Pencapaian Sistem TKU/TKK di Gudep PERSYARATAN LOMBA poran diterima selambat-lambat Peserta lomba dapat terdiri nya tanggal 30 April 1998 (stem- dari : pel pos). kan salah satu metode pendidikan kepramukaan. Sebagai alat pen- didikan, Sistem Tanda Kecaka pan merangsang dan mendorong peserta didik agar berinisiatif mengembangkan dirinya dalam berbagai macam kecakapan, ke- pandaian, kemahiran, ketangkas an, dan keterampilan. a. Kelompok Pembina Pra- muka dari satu gugusdepan. b. Kelompok Pembina Pra- muka gabungan dari beberapa gugusdepan pada satu Kwartir Cabang. d. Pengiriman laporan dilaku- kan secara tertutup dan tercatat, lewat pos, travel biro atau lewat kurir dan disampul sudut kiri atas ditulis dengan huruf kapital: "LOMBA PENELITIAN PRA MUKA". Saat ini tampaknya belum se- mua pembina gugusdepan di se- luruh Indonesia menerapkan sis tem tanda kecakapan tersebut se- bagai acuan dalam membina pe- serta didiknya, bahkan tampak- nya lebih sedikit lagi peserta di- dik yang mencapai proses pengu- jian sampai dengan penyematan tanda kecakapan tersebut. c. Masing-masing Kwartir Ca- bang hanya dapat diwakili oleh satu kelompok peneliti. d. Satu kelompok terdiri dari minimal 3 (tiga) orang pembina. Peserta lomba diharapkan me ngirim laporannya dengan persya ratan sebagai berikut : a. Laporan penelitian minimal terdiri dari 4 (empat) bab dan mi- nimal 50 halaman yaitu : 1) Bab I: Gambaran Umum Penerapan dan Pencapaian Sis tem Tanda Kecakapan di gugus- depan pada masing-masing Kwar- tir Cabang. 2) Bab II: Teori yang mendu- kung (Tinjauan Pustaka) serta metodologi penelitian. 3) Bab III: Pembahasan Ha- sil Penelitian. 4) Bab IV: Saran-saran konkrit. b. Laporan penelitian diketik pada kertas HVS ukuran kuarto dengan 2 (dua) spasi. masuk kritik. c. Laporan Penelitian disam- paikan pada LEMLITBANG- NAS, Kwartir Nasional Gerakan Pramuka,, Komplek Lemdikanas Wiladatika, Jalan Jambore, Ci- bubur Jakarta Timur 13720. La- PETIK Temu Karya itu, butuh dana, waktu dan tenaga serta pemikiran yang cukup besar. Hal itu wajar, sebab untuk menggelar suatu ke- giatan yang besar, tentu butuh biaya yang besar berikut waktu, tenaga dan pemikiran. Jika kita menyadari hal terse- but, alangkah tepat pula jika pe- serta dengan sadar mengikuti se- mua kegiatan secara serius. Dari sisi lain, akan dihasilkan nan tinya sesuatu yang berguna bagi banyak pihak, paling tidak khu- sus yang menyangkut dengan ke pramukaan. subsynes Bayangkan saja, ada kegiatan kepramukaan yang berskala re- gional di Medan (Sumut) ternya- ta Kwarcab dan Kwarda setempat "tidak tahu tentang kegiatan tersebut. Semoga kegiatan Temu Karya Pramuka Penegak/Pandega dari Gudep yang berpangkalan di per- guruan tinggi dalam wilayah-A tersebut akan berjalan sukses. Peserta hendaknya dapat me metik manfaat untuk peningkatan dirinya dan kemudian dapat pu- la menghasilkan sesuatu bagi ke- majuan dan pengembangan Ge- rakan Pramuka. Sekali lagi, semoga Temu Kar ya itu berlangsung dengan lancar sesuai dengan rencana. (War Djamil) HASIL LOMBA Pengumuman Kwartir Ca- bang peneliti yang terbaik dilaku- kan pada Hari Pramuka tahun 1998 dan akan disebarluaskan ke Kwartir Daerah dan Kwartir Ca- bang di seluruh Indonesia. Kepada Kwartir Cabang pene- liti yang terbaik dan memenuhi syarat akan diberikan hadiah be- rupa Uang Pembinaan dari Yaya san Pengabdian Hadikusuma se- bagai berikut : Hadiah I sebesar : Rp. 2.000.000,- (dua juta rupiah). Hadiah II sebesar : Rp. 1.500.000,- (satu juta lima ratus rupiah). Hadiah III sebesar : Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah). Untuk penilaian hasil peneli- tian tersebut, juri terdiri dari Tim Peneliti Lemlitbangnas Kwartir Nasional. Keputusan juri tidak dapat diganggu gugat. PRAMUKA Kepada segenap Kwarcab di- harapkan untuk ambil bagian da- lam lomba ini. Demikian infor- masi dari Kwarnas yang diedar- kan melalui surat No.3717-00-C. (Humas Kwarda Sumut). Sidparda Sumut '97 Medan, (Analisa ). Ketua Harian Kwarda Sumut. kak Drs.H.Sidhi Muchlis menga- takan agar pengurusan Dewan Kerja Cabang dan Daerah Sumut dapat meningkatkan peran dalam upaya mengembangkan kegiatan kepenegakan. Hal itu disampaikannya tat- kala membuka Sidang Paripurna Daerah (Sidparda) tahun 1997 di aula Kwarda Sumut, (4/12) ma- lam yang diikuti utusan dari De- wan Kerja Cabang (DKC) dalam jajaran daerah Sumut. -bm sery user mig sho ai Patut pula menjadi perhatian panitia/IKIP Medan dan gudep- nya, meski kegiatan tersebut se- penuhnya didukung (di-back up) oleh Depdikbud, tetapi sangat wajar kalau panitia termasuk Survei Lokasi IKIP Medan mengadakan kordi- nasi dan kontak dengan Kwarcab Medan dan Kwarda Sumut. Se- bab, kegiatan itu berlangsung di Medan dan dalam jajaran daerah Sumut. Apalagi, ada pembicara dari Kwartir Nasional. Khusus dalam menyusun pro- gram kerja tahun 1998/99, hen- daknya dapat memilih kegiatan yang memungkinkan dilakukan. Sehingga, tidak perlu kegiatan yang muluk-muluk, tetapi sukar dilaksanakan. Ketua DKD Sumut Surya Kal- Kwartir Nasional Gerakan Pramuka memberi kesempatan kepada adik-adik Pramuka Peng- galang atau Penegak Putra maupun Putri yang berusia antara 13 sampai dengan 16 tahun untuk dapat mengikuti kegiatan tersebut, dengan persyaratan sebagai berikut : Aktif di Gugusdepannya. Men- dapat mandat tertulis dari Kwar- tir Daerahnya. Dapat Pertiwana Nasional III Medan, (Analisa). Pada pertengahan tahun 1998 mendatang yaitu sekitar bulan Juni atau Juli direncanakan akan berlangsung kegiatan berskala na- sional, yakni Perkemahan Bakti Satuan Karya Wanabakti tingkat nasional ke 3, disingkat Pertiwana Nasional III. Lokasi yang dipilih untuk kegiatan tersebut adalah di Taman Nasional, Bali Barat. Peserta diperkirakan berjumlah 3500 orang. Pemilihan pertengahan tahun, untuk menyesuaikan dengan masa liburan sekolah. Na So Was '98 di Austria berkomunikasi dalam bahasa Inggris. Kwartir Nasional Gerakan Pramuka menerima undangan dari Austria tentang kegiatan "NA SO WAS '98' yang akan diseleng- garakan pada tanggal 28 Juli - 7 Agustus 1998 di Beng St. George/Attergau Salzkammergut, Austria. Mendapat ijin tertulis dari orang tua/wali serta Kepala Sekolahnya. Berbadan sehat, dinyatakan dengan surat keterangan dokter. Mampu mem- bayar biaya yang diperlukan. Perincian biaya perjalanan un- tuk mengikuti kegiatan tersebut, akan diinformasikan lebih lanjut, apabila dari Kwartir Daerah Gerakan Pramuka ada yang ber- minat mengirim utusan. (Humas Kwarda Sumut). Kegiatan yang akan diikuti Pramuka Penegak/Pandega tersebut merupakan realisasi dari program kerja Saka Wanabakti tingkat nasional tahun 1993/1998. Latihan Medan, (Analisa). Dalam setiap latihan dan kegiatan kepramukaan, terutama untuk latihan/kegiatan yang mengandung resiko tinggi, diharapkan para pembina atau panitia pelaksana kegiatan memperhatikan beberapa hal pen- ting, sehingga dapat dicegah ter- jadinya akibat yang tidak diinginkan. Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka kak Himawan Soetanto juga menghimbau segenap jajaran Gerakan Pramuka, supaya senantiasa mengadakan survei lokasi latihan, guna penanggulangan dan pencegahan musibah yang tidak diinginkan. Diantara survei tersebut adalah untuk kegiatan di hutan seperti Binatang buas atau beracun dan tumbuh-tumbuhan beracun. Air yang dalam/deras, teristimewa untuk kegiatan di sungai, danau, laut. Tanah yang rawan, endapan lumpur/gambut, tanah curam/tebing di sisi perbukitan. Tujuan dibentuknya Saka ada lah memberi wadah pendidikan untuk dapat membina dan mengembangkan kegiatan nyata dan produktif yang berguna bagi dirinya, masyarakat dan negara. Saka bersifat terbuka untuk semua golongan pemuda putera maupun puteri yang berusia 16 - 25 tahun. Saka bersifat nonformal sesuai dengan bakat dan minat Pramuka T/D, bersifat nonpolitik dan nonpemerintah yang ber- Diharapkan Saka Wanabakti se Indonesia akan mengirimkan Penegak/Pandega anggota Saka Wanabakti untuk mengikuti fungsi sebagai alat untuk men- kegiatan tersebut. capai tujuan Gerakan Pramuka. Anggota Saka adalah Pramu ka yang mempunyai minat, bakat dan kegemaran yang sama. Pemu da non Pemerintah yang berminat dapat menjadi anggota Saka dengan syarat bahwa tiga bulan kemudian sudah harus dapat dilantik sebagai anggota Gerakan Pramuka. Kesempatan ini diarah kan pada peningkatan kualitas Saka. Medan, (Analisa). Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, pada tanggal 17-20 No- vember 1997 menyelenggarakan Pentaloka Kehumasan tingkat na- sional di Lembaga Pendidikan Pramuka Nasional (Lemdikanas) Cibubur, Jakarta. fin mengatakan, Sidparda '97 ini diadakan sebagai realisasi dari program kerja DKD Sumut yang juga tercantum dalam program kerja Kwarda Sumut tahun 1997/1998. Peserta Pentaloka tersebut adalah para Andalan Daerah Urusan Humas dari Kwarda se Indonesia, diantaranya dari Kwarda Sumut yakni Kak Dian Ainil Tito SH. Sidang ini memang diadakan satu kali dalam setahun, dengan tujuan untuk evaluasi kegiatan dan menyusun program kerja sa- tu tahun berikutnya. Dalam Pentaloka tersebut, kata Kak Dian, peserta mempe- roleh beberapa masukan melalui Hadir dalam acara pembu- kaan itu, Anduset kak War Dja- mil dan Ka Bumper Sibolangit kak Noer Hoesin Muhammad. Upacara tersebut diawali dengan pembukaan secara adat Ambalan Penegak/Pandega yang dilaku- kan oleh Ketua DKD Sumut Sur- ya Kalfin. Sidparda '97 berlangsung dua hari, 4-5 Desember 1997. DIANTARA usaha mencapai tujuan Gerakan Pramuka untuk menyiapkan anggota masyarakat yang berguna, sanggup dan mam- pu menyelenggarakan pembangun an bangsa dan negara, adalah melalui Satuan Karya (Saka). Saka melakukan kegiatan nyata sesuai dengan aspirasi pemuda Indonesia sehingga meng hasilkan tambahan pengetahuan, keterampilan, kecakapan dan pengalaman yang dapat memberi bekal kehidupan kepada Pramuka Penegak/Pandega (T/D). SAKA ANANTAKUPA Selama enam kali penyeleng- garaan Jambore Penerangan Na- sional (Jampenas), telah dilaksa nakan tugas pembangunan penera ngan dan penerangan pembangun an sekaligus secara serentak, simultan dan terpadu dalam upa ya mewujudkan profesionalisme penerangan sebagai salah satu tuntutan dalam mengimbangi la- ju perkembangan pendidikan, tek nologi dan informasi. Setelah Jampenas "Prestasi" di Bedugul - Bali, Jampenas "Har moni" di Punti Kayu Palem bang, dan di Sibolangit memasuki tahapan Jampenas "Sinergi" dengan ditandai oleh kegiatan yang menitik beratkan kepada krida-krida dalam saka Anan- takupa. Itu dilaksanakan oleh juru penerang (jupen) dan Pramuka T/D yang tergabung dan - TAHUN 1997 khususnya pa- da bulan Oktober merupakan ma- sa yang penuh berkah dan penuh prestasi bagi dunia olah raga Indonesia. Dalam pesta olah raga se Asia Tenggara ke XIX atau yang lebih dikenal dengan nama "Sea Ga- mes XIX", Indonesia berhasil mengukuhkan diri sebagai pe- ngumpul medali emas terbanyak. Pada penyelenggaraan yang ke 19 di Jakarta, logo Sea Games XIX menggambarkan tiga lidah api dan dua lingkaran obor jum- lah yang melambangkan asas Pancasila. Warna merah pada lo- go melambangkan spirit, biru me- nunjukkan dinamika dan kuning sebagai simbol harapan. Sedang- kan rantai yang terdiri dari enam lingkaran menggambarkan jum- lah pendiri Sea Games dengan warna emas yang merefleksikan solidaritas. penataran. Sedangkan dalam lo- kakarya, peserta membahas bebe- rapa sisi tentang langkah-langkah yang dilakukan oleh Gerakan Pramuka, khususnya melalui ke- giatan kehumasan untuk me- ngembangkan wadah ini. Sebagai maskot Sea Games ke 19 ini dipilih Hanoman, tokoh dalam kisah kepahlawanan dari India, Ramayana yang dalam per- saingan selalu memegang prinsip "yang terbaik akan menang". Ji- wa sportivitasnya terlihat dari ke- sediaannya mengakui kekuatan lawan dan menyadari kelemahan nya sendiri serta keinginannya un- tuk terus belajar. Untuk mensukseskan penye- lenggaraan Sea Games ke 19 dan sebagai dukungan bagi perjuang Pramuka dan Filateli SHP dan Prangko Sea Games XIX an putra putri Indonesia yang menjadi duta bangsa dalam are- na olah raga ini, sekaligus untuk memperingati Hari Olah Raga Nasional, tanggal 9 September 1997 PT.Pos Indonesia menerbit- kan prangko seri "Sea Games ke 19". aktif dalam Saka Anantakupa. Melalui krida-krida Saka Anantakupa, Pramuka dapat ber latih diri, menempa pengalaman dan keterampilan yang ditunjang oleh ilmu dan teknologi komuni kasi yang pada gilirannya akan membangkitkan motivasi, disiplin dan etos kerja bagi seluruh lapisan masyarakat, khususnya masyara kat Pramuka. Keikutsertaan Pramuka T/D dalam lomba ketrampilan penera ngan/komunikasi merupakan babak awal betapa praktis dan aplikatif krida dalam Saka Anan- takupa, untuk kemudian menerap kannya dalam praktek kehidupan sehari-hari. Hal lebih penting bahwa ke trampilan yang terdapat dalam krida-krida Saka Anantakupa, seperti keprotokolan, retorika, wawancara, fotografi, menulis naskah jurnalistik. Selain dapat meningkatkan motivasi untuk melakukan ke giatan nyata dan produktif, juga dapat memberi bekal untuk mem- baktikan diri kepada seluruh masyarakat, bangsa negara. PRAMUKA TAHUN 2000 Untuk memberikan arah pengembangan kepada Gerakan Pramuka, telah dirumuskan suatu visualisasi tentang bagaimana sosok dan kemampuan Gerakan Pramuka pada suatu saat di masa depan. Penggambaran ini disebut "Postur Tahun 2000 Gerakan Pra muka"" Saka Anantakupa dan Pramuka Tahun 2000 Oleh Yusriwiati, S.Sos an dan tuntutan kebutuhan pem- bangunan watak individu dan ke pribadian bangsa. Juga diprioritaskan penerapan program kegiatan yang berkuali tas untuk peserta didik dan ang- gota dewasa, sesuai dengan kebu tuhan kaum muda di seluruh wila yah Nusantara. Prioritas diletakkan pada pe ninjauan kembali dan pemutakhir an program kegiatan yang telah ada, dan diupayakan program kegiatan yang sudah ada agar lebih kreatif, berdaya tarik dan Pentaloka Kehumasan ini ju- ga erat kaitannya dengan pene- rapan Sapta Karsa Utama yang diantaranya adalah mengenai bu- tir Kehumasan yang merupakan salah satu dari Sapta (Tujuh) bu- tir yang dicanangkan dalam rang- Dari sisi lain, Gerakan Pra- kaian menuju Postur Pramuka Tahun 2000, Sebagai contoh katanya, un- tuk peningkatan kualitas peserta didik diperlukan adanya pembi- na yang bermutu. Dalam hal ini tentu pula dibutuhkan adanya pe- latih yang handal. muka tetap memerlukan duku- ngan masyarakat. Untuk itu pe- PENTALOKA KEHU GERAKAN PRAMUKA TINGI TAHUN 1997 CIBUBUR 17 % 20 NOPEMBER 1997 Prangko itu dengan nilai no- minal Rp.2.000,- yang terdiri dari 4 design masing-masing bernilai Rp.300,- (2 design) Rp.700,- (2 design) dengan menampilkan ca- bang atletik sebagai induk semua cabang olah raga beserta logo dan maskot Sea Games XIX. '97 1 Bersamaan dengan penerbitan prangko tersebut, juga diterbit- kan Sampul Hari Pertama (SHP) dengan nilai nominal Rp.2.800,- dan Booklet yang berisi 2 set prangko dengan nilai nominal Rp.4.000,-. PEMBUKAAN: Suasana pembukaan Pentaloka Kehumasan 1997 yang dibuka oleh Waka Kwarnas di Cibubur. Bertepatan dengan pembuka an acara Sea Games tanggal 11 Oktober 1997, PT.Pos Indonesia kembali menerbitkan benda-ben da filateli yang berhubungan de- ngan pesta olah raga se Asia Tenggara tersebut yaitu dengan menerbitkan Sheet let seri WWF bergambar Badak (pernah diter- bitkan tanggal 2 Oktober 1996) dengan cetak tindih "Bursa Fila- teli Sea Games XIX Jakarta, 11 19 Oktober 1997 dengan nilai nominal Rp.3.000,-. Selain itu juga diterbitkan Warkatpos berteraan prangko, menantang bagi kaum muda Indo nesia. Peningkatan perbaikan dari citra umum kepramukaan, yang ditujukan untuk kaum muda mau pun bagi masyarakat umum yang dilayaninya. Selain itu diprioritaskan pada pimpinan yang mahir dan bermoti vasi, pengelolaan organisatoris dan finansial dari tenaga manu sia, perencanaan dana keuangan dan pertumbuhan menyeluruh yang berdampak nasional mau pun internasional. Pemilihan dan penetapan pro- gram prioritas bertolak dari kon- sisten dengan tujuan akhir Gerakan Pramuka yakni dasar un- tuk mengembangkan rencana tin- dakan selanjutnya yang merupa kan landasan etik dari Gerakan Pramuka. Semua pihak yang terlibat dalam penetapan, implementasi dan evaluasi dari strategi dan sarana pencapaian tujuan ini, mutlak harus memiliki wawasan dan arah yang jelas dari tujuan akhir ini. Seperti kita ketahui bahwa tu- juan Gerakan Pramuka adalah "membina anak dan pemuda In- donesia agar menjadi manusia berkepribadian, berwatak dan berbudipekerti luhur yang kuat mental, tinggi moral, beriman dan bertaqwa pada Tuhan YME. Tinggi kecerdasan dan mutu keterampilan, kuat dan sehat jasmaninya. Juga menjadi warga negara Republik Indonesia yang berjiwa Pancasila, patuh pada negara, menjadi anggota masya rakat yang baik dan berguna yang dapat membangun dirinya sendiri serta bersama-sama bertanggung Pentaloka Kehumasan Tingkat Nasional Dalam waktu dua tahun men- datang, menjelang tahun 2000, di- harapkan jajaran pramuka di se- luruh tanah air dapat meningkat- kan kegiatan dan upaya-upaya untuk peningkatan Gerakan Pra- muka dalam berbagai bidang. ABAD 21 Tujuan akhir yang menjadi dasar eksistensi Gerakan Pramuka merupakan latar belakang yang mendasari perkembangan rencana strategik ini. Perumusan dan pemilihan prioritas telah dibuat dari sudut pandang konsistensinya dengan tujuan akhir Gerakan Pramuka yang merupakan fondasi etik bagi perkembangannya. Untuk memberikan arah pe ngembangan telah dirumuskan ran Humas sangatlah penting. Wadah ini yang mendidik putra- putri masyarakat tentu saja me- rupakan milik masyarakat. Jadi wajar jika dukungan masyarakat terus menerus diperlukan. HALAMAN 11 Kartupos berteraan prangko dan Sampul berteraan prangko. susnya yang memilih olah raga Bagi rekan-rekan filatelis khu- (sport) sebagai tema koleksinya, kesempatan ini dapat dimanfaat- kan untuk menambah jumlah ko- leksi benda-benda filateli. (Surya Dinata) Postur itu diprioritaskan pada penyempurnaan sistem pembina Nah, alangkah sayangnya jika krida-krida Saka Anantakupa ti dak dimanfaatkan dari sekarang. Begitu bergunanya krida-krida pada Saka Anantakupa yang dapat dijadikan bekal yang sangat berguna bagi anggota Gerakan Pramuka khususnya T/D, jika an manusianya dengan titik berat pada peningkatan pendidikan dan pelatihan peserta didik juga ang- gota dewasa, yang diadaptasikan dan disesuaikan kepada kepenting jawab atas pembangunan bangsa krida-krida tersebut benar-benar dan negara" Selain itu, kesadaran anggota Pramuka untuk senantiasa men- jaga citra di tengah-tengah ma- syarakat, termasuk dalam pener- tiban pemakaian seragam pramu- ka. Begitu pula dalam penerapan latihan atau kegiatan kepramu- kaan agar dihindari terjadinya berbagai musibah, yang merugi- kan peserta didik, misalnya de- 4 SARIS REPELLIC B 300 THE 19th SEA GAMES JAKARTA 1997 700 S BOOKLEY PRANGKO STAMBOOKLET SEA GAMES XIXY SER GAMES suatu visualisasi tentang bagai mana kiranya sosok dan kemam- puan Gerakan Pramuka pada suatu saat di masa depan yang disebut Postur Tahun 2000 Gerakan Pramuka. Memasuki abad 21 (tahun 2000), anggota Gerakan Pramuka diharapkan mampu membekali diri dengan keterampilan yang dapat menunjang kehidupannya sebagaimana tujuan Gerakan Pramuka. Apalagi dengan kema- juan teknologi informatika kom- puter yang semakin meluas dan mengharuskan Kita mengikuti perkembangannya jika tidak ingin ketinggalan. Saka Anantakupa melalui kridanya membuka kesempatan bagi seluruh pemuda Indonesia khususnya anggota Gerakan Pramuka untuk membekali diri dengan berbagai keterampilan seperti, menulis naskah jur- nalistik, retorika, fotografi, wawancara untuk menunjang kehi dupan masa mendatang. que MONI Seiring berkembangnya tekno logi komunikasi, keterampilan-ke terampilan yang mendukung pro- fesi seperti di atas sangat dibutuhkan, termasuk saat ini. Kita lihat presenter pada ber- bagai acara di televisi maupun radio di pandu oleh orang muda bahkan anak-anak. Dari sini ter gambar, pada tahun 2000 nanti orang yang memiliki kemampuan di bidang intertainment seperti pada Saka Anantakupa akan sa ngat dibutuhkan. didalami dan dikuasai. Penguasaan salah satu krida yang ada sangat penting artinya untuk menghadapi persaingan di bidang tenaga kerja memasuki AFTA 2003. Untuk itu sangatlah tepat Gerakan Pramuka melalui Depar temen Penerangan membuat pro- gram Saka Anantakupa guna menciptakan Sumber Daya Manu sia (SDM) yang terampil dan mandiri sehingga Postur Pramuka Tahun 2000 dapat tercipta dengan mantap. ngan kecelakaan dalam kegiatan yang seharusnya dapat dihindari. Dari forum Pentaloka itu, ka- ta kak Dian, peserta juga saling tukar pengalaman mengenai ke- giatan yang dilakukan di daerah- daerah selama ini. Saling tukar informasi dan pengalaman itu, sangat berharga bagi sesama Andalan Daerah Urusan Humas, sehingga dapat mengambil perbandingan untuk kelak diterapkan di daerah masing-masing, sebagai usaha dan langkah dalam pengemba- ngan wadah Gerakan Pramuka, ucapnya. STUDI BANDING: Sebagian peserta Pentaloka yang memasuki kantor Hr. Republika untuk studi banding, diantaranya dari kiri: kak Silvia (Kwarnas), kak Dian Ainil Tito SH (Sumut) dan kak Azhar Ali (Aceh).