Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Ambon Ekspres
Tipe: Koran
Tanggal: 2016-01-15
Halaman: 11

Konten


AMBON EKSPRES SAMBUNGAN Troris Takluk di Jakarta Satu diantara keduanya duduk, tampak kesakitan. Sementara satunya berdiri sambil melakukan perlawanan. Dia juga sempat melepaskan granat kearah polisi. Sementara sesekali tangan ter- duga teroris yang terduduk men- coba meraih sesuatu dari bawah rekannya. Namun entah kenapa, apa yang diraihnya justeru meledak. Kedua orang itu pun terpental. Lanjutan Halaman 1 maupun menghindari lokasi Sa- rinah. Berselang dua menit, terde- ngar lagi ledakan cukup besar. Ledakan itu diperkirakan berasal dari bom yang dipegang dua terduga teroris. Mereka terpojok disamping mobil putih. Saling tembak dengan polisi terjadi. Satu orang merengsek masuk ke Starbuck Coffee yang masih berada dilingkungan Sarinah. Dia masuk dengan tenang. Lantas meledakan bom di badannya. Salah satu WNA yang berada dalam Starbuck ikut tewas. WNA ini asal Kanada dan bekerja untuk PBB. Disaat bersamaan dari arah gedung Teater Sarinah, muncul dua orang pria. Dia menggunakan tas ransel merah, sarung tangan biru, dan topi hitam, baju biru, sambil menenteng sebuah pistol. Dibelakangnya juga ada seorang rekannya juga membawa senjata. Pria dengan sarung tangan dan bertopi itu tiba-tiba melangkah maju di depan kerumunan. Dia mengarahkan pistolnya ke tubuh dua petugas lalulintas yang sedang membantu korban ledakan. Sebelum menembak, dia sempat melihat kearah pria yang berada diatas gedung Teater Sarinah. Dengan tenang dia melangkah mendekat, dan langsung menem- bak. Bersamaan dengan penemba- kan itu, seorang warga melintas di depan dua polisi. Peluru dari terduga teroris mengena tubuh orang itu. "Dua polisi itu lantas lari ber- sama dengan kerumunan warga. Orang itu terus menembak. Arahnya memang ke polisi. Kalau ke kami warga sipil, pasti kami sudah mati. Tapi kami bukan menjadi sasaran dia," ungkap saksi mata seperti di wawancarai oleh TvOne, tadi malam. Setelah melakukan aksinya keduanya langsung masuk menuju arah Starbuck di gedung Cakra- wala sambil melemparkan granat kearah polisi. Keduanya mendapat perlawanan dari polisi. Mereka lari mencari perlindungan. Seperti pada video amatir, keduanya menggunakan mobil putih sebagai tempat berlindung. Lanjutan Halaman 1 terorisme. Namun demikian dalam tun- tutan jaksa maupun vonis hakim, persoalan menyembunyikan in- formasi tentang keberadaan buron tersebut tidak pernah disebut. Dalam tuntutannya jaksa menun- tut Naim dipenjara selama lima tahun hanya untuk pelanggaran menyimpan amunisi tersebut. Setelah bebas dari penjara, Naim kembali berkiprah bersama jaringannya. Dia kemudian dike- tahui bergabung dengan kelom- pok ISIS. Namanya sering muncul dalam pemberitaan hampir setiap kali ada WNI yang diketahui bergabung sebagai simpatisan ISIS. Nama Naim semakin kuat disebut terkait hilangnya seorang mahasiswi semester akhir di Uni- versitas Muhammadiyah Sura- karta (UMS) pada Maret 2015 lalu. "Saya pun mengeluarkan pis- tol dan mendekat ke arah itu. Saya kemudian melihat pelaku megang senjata dan melempar bom ke bawah mobil Karo Ops Polda Metro Jaya," kata mantan anggota Bareskrim Polri ini. Setelah bom meledak, kondisi depan Sarinah mulai kacau. Seorang saksi mengaku, di teater pada gedung Sarinah, terlihat seorang pria separuh baya. Berdiri dengan tenang, seperti memantau situasi. Gedung Teater terletak pada lantai akhir Sarinah. Di tengah jalan warga banyak berkerumun. Polisi meminta mereka menjauh. Sampai tadi malam, 7 orang dilaporkan tewas, 5 diantaranya adalah pelaku teror, 1 WNI dan I WNA Bom itu meledak, setelah edak, se Sementara itu, ISIS dilaporkan telah mengaku bertanggung jawab atas serangan teror yang terjadi di kawasan Sarinah, Jakarta Pusat, Kamis pagi (14/1). Pernyataan pengakuan itu dirilis melalui salah satu lembaga propaganda yang bersekutu dengan mereka. Lanjutan Halaman 1 Disinggung soal partai apa saja yang berpeluang mencalonkan Poly, Jen mengaku, belum meng- etahui pasti. Sedangkan untuk PDIP, kata dia, juga tidak bisa dipastikan, karena PDIP lebih memilih mengusung kadernya. "Belum tahu pasti koalisi partai untuk mendukungnya. Karena belum ada informasi menyangkut koalisi partai yang akan mendu- kungnya dalam pilwalkot. Belum pasti Kastanya diusung oleh PDIP, "Pejuang Negara Islam (ISIS) telah melakukan serangan bersen- jata pagi ini di ibu kota Indonesia," kata kantor berita Aamaq pada saluran telegramnya seperti dilansir Independent.co.uk, Kamis (14/1). Para militan itu juga memilih kawasan Sarinah di Jalan Thamrin sebagai lokasi teror. Sebab, di sana banyak terdapat jaringan Amerika Serikat dan beberapa lokasi bisnis milik negara barat. Misalnya Starbuck, McDonalds, Burger King dan beberapa merek multinasional lainnya. Selain itu di kawasan tersebut juga terdapat hotel bintang lima Sari Pan Pasific Hotel. Klaim ISIS itu semakin cocok dengan pernyataan Kepala BIN Letjen (purn) Sutiyoso yang menduga pelaku teror bom dan penembakan di Sarinah adalah para WNI mantan anggota ISIS yang pulang ke Indonesia. Hal ini disampaikannya sebe- lum mengikuti rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo di "Terus terang saat itu kami tidak setuju karena lelaki itu masih punya istri dan juga sudah punya anak. Kami dengar informasi saat ini Bahrun Naim itu sekarang sudah berada di Suriah. Kami tidak tahu persis keberadaan Siti saat ini," ujar Sugiran kepada wartawan saat itu. Diduga Otak Penyerangan Siti Lestari, mahasiswi asal Demak, terakhir kali berkomunikasi dengan keluarga meminta kiriman uang Rp 3,5 juta untuk biaya perkuliahan. Namun setelah itu dia justru meninggalkan perkuliahan. Sugiran, ayahnya, mendapat informasi bahwa Siti pindah kontrakan bersama seorang lelaki bernama Bahrun Naim. Setelah didatangi, ternyata rumah kontra- kan itupun telah kosong. Siti, kata Sugiran, memang pernah pulang ke rumah bersama seorang lelaki bernama Bahrun Naim yang diperkenalkan sebagai calon suaminya. и бятам Istana Negara, Jakarta, Kamis (14/ 1). "Sangat besar kemungkinan (itu ISIS). Bisa juga itu mantan ISIS yang pulang. Itu kan memang sering kami bicarakan. Tapi sekali lagi kan kami enggak tahu waktunya kapan," ujar pria yang akrab disapa Bang Yos tersebut. Tiba-tiba bom jatuh dari tang- an pelaku kemudian meledak. "ISIS Asia Tenggara ada Bah- run Naim yang ingin mendirikan Katibah Nusantara," jelas Kapolda Metro Jaya Irjen Tito Karnavian dalam jumpa pers di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (14/1). Dia didampingi Kapolri, Panglima TNI, Pangdam Jaya, dan Menko Polhukam serta Seskab. "Dia ingin dijadikan leader di kelompok ISIS Asia Tenggara," tambah Tito. Polisi berhasil mengamankan barang-barang yang dibawa teroris yang ditembak mati di Gedung Djakarta Theater, Kamis (14/1). Setelah menggeledah tas badan pelaku teror itu, polisi Tampak korban tergeletak di dekat pos polisi yang hancur akibat bom di kawasan Sarinah, Jakarta Pusat, Kamis (14/1). Ricardo/JPNN.com menemukan benda mirip granat serta bom dan senjata api jenis FN. Polisi menyebut Bahrun Naim sebagai orang di balik serangan bom Thamrin, Jakarta. Pria yang pernah divonis 2,5 tahun bui karena memiliki amunisi ilegal ini, disebut ingin membentuk Katibah Nusantara yang juga merupakan bagian dari ISIS. Bahrun bersaing dengan kelompok dari Filipina Selatan yang sudah mendeklarasikan lebih dahulu sebagai ISIS. Beberapa waktu lalu, peneliti dari National University of Singa- pore, Prof Dr Bilveer Singh dalam peluncuran buku 'Radikalisme dan Gerakan Islam non Mainstream dan Kebangkitan Islam Politik di Indo- nesia' di Kampus Universitas Mu- hammadiyah Yogyakarta (UMY) di Tamantirto, Kasihan, Bantul, Rabu (16/12), mengungkapkan muncul- nya Islam radikal dengan nama Katibah Nusantara. Katibah Nusantara merupakan kaki tangan ISIS. Kelompok ini juga dikepalai oleh orang Indonesia. Menurutnya kelompok Katibah Nusantara ini juga sudah mengirimkan banyak anggotanya untuk berperang di negara-negara konflik seperti Afghanistan dan di Timur Tengah.(DTC/JPNN) Sangadji, Polisi Yang Lumpuhkan Teroris Lanjutan Halaman 1 terhenti Untung pun melingkari ke arah kiri dan menembak pelaku yang juga memegang beberapa bom. "Ketika perhatian pelaku ke arah mobil Karo Ops, saya me- lingkar dari sisi kiri Starbucks kemudian menembak ke arah dada dan kaki pelaku," tuturnya. Nama Naim kemudian sering dikaitkan dengan klaim dukungan Kelompok Mujahiddin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Santoso Abu Wardah yang menyatakan dukungan kepada ISIS. Naim disebut sebagai penghubung utama MIT yang bermarkas di Sulawesi dengan ISIS di Timur Tengah. Hari ini, di Kantor Presiden, Jl Veteran, Jakarta Pusat, Kapolda Metro Jaya Irjen Tito Karnavian mengatakan Bahrun Naim ingin menjadi leader ISIS di Asia Teng- gara. Karena itu, dia dan kelom- poknya bergerak. "Kelompoknya sudah kita ketahui dan sedang dilakukan pengejaran," kata Tito memberikan keterangan pers bersama Menko Polhukam Luhut Panjaitan, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, dan Seskab Pramono Anung. (DTC) AKBP Untung meminta seorang anggota lainnya, Ipda Tamat agar mendekat bersamanya dan me- nembak berkali-kali untuk memas- tikan pelaku telah mati. "Kemudian kita menemukan bom ada 4 buah yang siap dileda- kan berukuran kira-kira 12 cm, ma- terial pipa dan 3 lebih kecil," kata Untung.(INT) Poly Hampir Pasti Maju karena PDIP juga akan mengaju- kan calwali yang berasal dari in- ternal PDIP,"paparnya. Menurut dia, mantan calon Walikota Ambon 2011 itu harus memperkuat kekuatan finansial- nya. Pasalnya, pengalaman pada Pilwalkot sebelumnya, kekalahan Poly juga diakibatkan menipisnya biaya politik. "Kekuatan Poly itu adalah dukungan finansial untuk meng- gerakkan mesin politiknya, karena pengalaman pilwalkot 4 tahun lalu. Kastanya mendekati hari H pencoblosan finansialnya semakin menipis untuk menggerakkan me- sin politiknya. Sehingga, dipasti- kan Kastanya akan memilih pasangan yang tidak hanya po- puler, tapi juga memiliki dukungan finansial yang memadai,"jelasnya. POLISI BELUMADAKOMUNIKASI Sementara itu, Ketua DPD Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota Ambon, Jusuf Wally meng- atakan, pihaknya belum melaku- kan komunikasi politik dengan Poly."Belum ada,"kata dia. Pengurus DPW PKS Maluku, JAKARTA, AE-Sekretaris Fraksi Partai Keadilan Sejahtera, Sukamta menyatakan rasa simpati yang sedalam-dalamnya kepada korban dan keluarga korban yang tengah berduka atas tragedi ledakan bom dan penyerangan senjata api di kawasan Sarinah, Jalan MH Tham- rin, Jakarta Pusat, Kamis (14/1). "Ini adalah tragedi yang memilukan di mana korban yang berjatuhan adalah masyarakat sipil yang tidak berdosa dan aparat kepolisian yang tengah bertugas. Saya mengucapkan simpati sedalam-dalamnya kepada korban yang meninggal, semoga arwah para korban diberikan tempat terbaik di Sisi-Nya," kata Sukamta, Kamis (14/1). Wakapolri Komjen Pol Budi Gunawan, lanjutnya, mengatakan PKS Dorong Polri, BIN dan TNI Usut Aksi Teror Sarinah JAKARTA, AE-Rencana pem- berian amnesti (pengampunan) oleh Presiden Joko Widodo terha- dap pemberontak lokal di Aceh, Dini Minimi ditanggapi positif kalangan DPR RI. Amnesti dinilai lebih banyak manfaatnya daripada mudharatnya (keburukannya). Karena itu, Komisi III DPR RI menunggu Keppres dari Presiden Jokowi guna mendapat pertim- bangan. "Amnesti itu kewenangan presiden, hanya perlu mendapat pertimbangan DPR RI. Amnesti ini memang lebih politis, tapi dengan kondisi saat ini langkah Presiden Jokowi itu akan lebih efektif daripada harus menunggu proses hukum dan memang belum ada verifikasi tindak pidana umum yang dilakukan," tegas Anggota DPR dari Fraksi PAN Tjatur Sapto Edy saat diskusi bertajuk “Am- nesti untuk Din Miinimi" bersama anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi PPP Syaifullah Tamliha, pengamat politik Kusnanto Ang- goro dan pengamat hukum Andri W Kusuma di Gedung DPR RI Jakarta, Rabu (13/1). JUMAT, 15 JANUARI 2016 Menurut Tjatur. dengan amnesti itu justru tidak ada yang tersakiti. Sebab amnesti memang berdasarkan asas keadilan, man- faat, efektif dan efisien. Dengan begitu, maka mereka bisa kembali hidup normal di tengah masyara- kat dan pemerintah bisa menja- lankan tugas untuk mensejahtera- kan rakyat. serangan terduga teroris di ka- wasan Sarinah, telah mengakibat- kan korban meninggal maupun korban luka berat maupun ringan. "Sebagai pribadi, wakil rakyat dan pimpinan Fraksi PKS, saya mengecam aksi kekerasan dan terorisme baik yang telah terjadi di kawasan Thamrin ini maupun di seluruh wilayah NKRI," tegas anggota Komisi I DPR RI ini. DPR Dukung Pemberian Amnesti untuk Din Minimi, Pengamat Ingatkan Begini Lanjutan Halaman 1 Dia menjelaskan Indonesia adalah negara besar yang men- cintai kedamaian dan menolak adanya aksi kekerasan dan terorisme. "Oleh karena itu, saya mendorong seluruh pimpinan Kepolisian, BIN dan Panglima TNI untuk bekerjasama mengusut tuntas siapa otak pelaku teror ini sehingga kasus ini menjadi terang- benderang dan tidak menjadi isu Din Minimi itu, kata Tamliha, terdiri dari 40 orang dan pendu- kungnya 75 orang dan lebih pada persoalan ekonomi karena banyak janda yang ditinggal suaminya dan yatim piatu akibat konflik dengan GAM. Sedangkan kasus hukumnya banyak temuan penyalahgunaan APBD oleh pemerintah daerah dan ini perlu perhatian khusus dari kejaksaan dan kepolisian. Sementara itu, Pengamat Militer Kusnanto Anggoro meng- ingatkan pemerintah perlu hati- hati dalam memberikan amnesti tersebut. sebab, amnesti itu tidak akan menyelesaikan masalah di Aceh kalau tidak dibarengi dengan penyelesaian konflik itu sendiri secara persuasif. "Sewaktu-waktu gerakan itu bisa muncul kembali. Penanganan Aceh selama ini juga belum ada yang tuntas, meski sudah ada perjanjian Helshinki," ungkap Kusnanto. Din Minimi diakui Kusnanto memang berbeda dengan GAM yang separatis, karena tuntutan Senada denga Tjatur, Anggota Din sendiri lebih menekankan dengan nomor polisi B 5 DWP. Namun, KPK belum mengeluarkan penjelasan resmi tentang penang- kapan BWP itu. Kemarin, Komisi Pemberan- tasan Korupsi menetapkan empat tersangka suap menyuap dari hasil Fraksi PPP DPR Syaifullah Tamliha menegaskan pemberian amnesti itu dijamin UUD 1945. Hanya saja jangan sampai terulang kasus Papua, di mana Presiden Jokowi tidak meminta pertimbangan DPR RI, sehingga tidak memenuhi pro- sedur amnesti itu sendiri. "Untuk Din Minimi pun Presiden Jokowi belum menyam- paikan surat atau Keppres ke DPR RI." ujarnya. 11 operasi tangkap tangan, Rabu (13/ 1). Keempatnya adalah anggota DPR berinisial DWP dan tiga or- ang dari kalangan swasta UWI, DES dan AKH. "Suap diberikan untuk meng- amankan proyek di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tahun anggaran 2016," kata Ketua KPK Agus Rahardjo dalam jumpa pers singkat, Kamis (14/1) di kantor KPK. DWP, UWI dan DES yang diduga sebagai penerima suap dijerat pasal 12 huruf a, atau pasal 12 huruf b, atau pasal 11 Undang- undang Pemberantasan Korupsi juncto pasal 55 ayat 1 KUHPidana. Sedangkan AKH sebagai pemberi suap dijerat pasal 5 ayat 1 huruf a atau b atau pasal 33 Undang- undang Pemberantasan Tipikor. Agus menjelaskan kronologis liar," pinta Sukamta. Wakil rakyat dari Dapil Daerah Istimewa Yogyakarta ini juga me- ngajak seluruh pihak agar was- pada terhadap serangan kekerasan dan teror tersebut karena para pelaku tidak memandang bulu siapa yang menjadi korban. Hal ini dibuktikan dengan munculnya korban baik dari masyarakat sipil maupun aparat negara. Dudi Sahupala saat dikonfirmasi mengatakan, semuanya masih dalam wilayah komunikasi. Namun, yang pasti PKS tetap akan berpasangan dengan siapa saja mendukung kader untuk maju dan pada Pilwalkot nanti. menyuap itu berawal dari perge- "Semuanya masih dalam mendorong dan mendukung wilayah komunikasi politik. PKS pembongkaran praktek suap penuh kader-kader PKS potensial rakan yang dilakukan penyidik untuk maju dalam perhelatan pilkada di seluruh Indonesia," singkatnya via sms. KPK mulai Rabu (13/1). Dalam OTT di empat tempat berbeda, KPK menangkap enam orang. Dua orang selain para tersangka adalah (TAB) "Saya mengajak kepada selu- ruh komponen masyarakat dan aparat negara untuk mampu mewaspadai terhadap ancaman serangan-serangan teror seperti ini dan menghadirkan kedamaian kepada seluruh warga negara. Kita dan negara ini tidak boleh menyerah kepada teror apapun bentuknya, siapapun pelakunya," katanya.(FAS/JPNN) Si Manis di Suap di Suap Trans kepada ketidakpuasan terhadap pemerintah daerah. Untuk itu dalam 2-3 tahun ke depan, konflik itu muncul lagi dan merembet menjadi tindak kekerasan di masyarakat. "Jadi, efektifkah amnesti itu? Maka perlu dibicarakan bersama dengan melibatkan berbagai pihak terkait," kataya. Menurut Kusnanto, tahun 2017 akan ada Pilkada serentak di Aceh, maka perlu diantisipasi oleh aparat keamanan, karena banyak tokoh baik yang terlibat gerakan separatis atau tidak, akan maju sebagai kepala daerah. Namun demikian, amnesti itu tergantung kepada Keppres-nya dan presiden.- DPR harus hati- hati sebab terdapat 12 kasus yang dicatat oleh kepolisian Aceh yang dilakukan oleh Din Minimi. "Jadi, pelanggaran hukum itu harus diproses dulu, lalu diberi amnesti, karena memang tidak termasuk kejahatan terhadap negara. Tapi, pidana umum, dan amnesti berarti menggugurkan seluruh kejahatan yang dilaku- kan," kata Kusnanto. Pakar Hukum Andri W Kusuma menegaskan pemberian amnesti itu secara hukum tidak ada masalah. Apalagi, semua masalah politik lokal yaitu ketidakpuasan terha- dap pemerintah daerah. "Jadi, amnesti secara hukum tidak ada masalah, meski meniada- kan tuntutan hukum. Beda dengan GAM yang melakukan gerakan separatis," kata Indra.(FRI/JPNN) Seram sopir. Setelah diamankan, mereka yang ditangkap dibawa ke kantor KPK, termasuk DWP. Agus men- jelaskan awalnya penyidik mering- kus UWI di Tebet, Jakarta Selatan, sekitar pukul 17.00 saat hendak pulang ke rumahnya. Kemudian, penyidik mering- kus DES di sebuah mall kawasan Jaksel. Keduanya ditangkap sete- lah sebelumnya bertemu dengan AKH di kantornya PT WTU di kawasan Jaksel. "Dalam perte- muan itu diduga terjadi pemberian uang oleh AKH kepada UWI dan DES," kata Agus. Kemudian, penyidik mering- kus AKH di kawasan Kebayoran Baru, Jaksel. Dari tangan DES dan UWI, kata Agus, penyidik menyita duit masing-masing 33 ribu dolar Singapura. Sebelumnya, kata Agus, UWI sudah terima 33 ribu dollar Singa- pura yang telah diambil oleh DWP melalui sopirnya pada 13 Januari 2016 dini hari. "Setelah itu tim berge- rak ke Lenteng Agung menangkap DWP," katanya. (JPNN/MAN) page: max