Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Bali Post
Tipe: Koran
Tanggal: 1993-04-04
Halaman: 01

Konten


Perintis Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab Wakil Pemimpin Umum/Redaksi/ Penanggung Jawab Wakil Pemimpin Redaksi/ Penanggung Jawab Redaktur Pelaksana Koordinator Liputan K. Nadha : K. Nadha ABG. Satria Naradha Widminarko Made Nariana B. Ashrama Redaksi: Djesna Winada, Surawan, Adhy Ryadi, Gde Nym. Suryawan, Made Sumendra, Gde Suyadnyana, K. Abinawa, Agus Talino, Nym. Wirata, Alit Susrini Kantor Redaksi: Jl. Kepundung 67 A, Denpasar 80232. Telepon: 38582-38239, Fax: 27418 Teleks: 35191, Alamat Surat: PO BOX:3010 Denpasar 80001. Surat Izin Usaha Penerbitan Pers SK Menpen No. 005/SK/Menpen/SIUPP/A.7/1985 tanggal 24 Oktober 1985, Anggota SPS-SGP. Penerbit: PT Ball Post. ISSN 0852-6515 Harian untuk Umum MILIK MONUMEN PERS NASIONAL SURAKART Bali Post Pengemban Pengamal Pancasila HARIAN PAGI TERBIT 12 HALAMAN Pemimpin Perusahaan Sekretaris Umum Manajer Iklan Manajer Sirkulasi Bagian Iklan 4 ABG. Satria Naradha Retno Endah Sada Kariawan, Kariadi Suryantha, Oka Wipraja Jin. Kepundung 67 A, Denpasar 80232 Bagian Iklan Telepon: 25764-22937 Fax: 27418 Teleks: 35191 Senin s.d. Jumat 08.00-19.00 Sabtu 00.00-13.00 Minggu 08.00-19.00. Tarif Iklan: Iklan Mini: minimal 2 baris maksimal 10 baris, perbaris Rp2.500 Iklan Umum: Rp3.000 per mmk. Iklan Keluarga: Rp 2.000 per mmk. Iklan Warna: 1 warna Rp 5.000, 2 warna Rp 5.500, warna Rp 6.000 per mmk. Pembayaran di muka, iklan mendesak untuk dimuat besok dapat diterima sampai pukul 19.00. Bagian Langganan/Pengaduan Langganan : Jl. Kepundung 67 A, Denpasar 80232. Telepon: 25765-34224 Pager Telepon: 26531 pesawat 407. Fax: 27418. Harga Langganan: Rp 8.500 sebulan. Pembayaran di muka. Harga eceran Rp. 400. Terbit 7 kali seminggu. 31-45.1065.4 Rekening BRI Denpasar Rekening BDB Denpasar Rekening BCA Denpasar 173.804 440.700.61 Rekening Bank Aken Denpasar 900601028 Rekening Bank Seri Partha 0274.000384. MINGGU, 4 APRIL 1993 Presiden kepada Nelayan di Kedonganan: Jaga Kelestarian Lingkungan Denpasar (Bali Post)- Presiden Soeharto minta kepada nelayan Kedonganan agar tidak terpaku kepada peningkatan produksi ikan belaka, tetapi juga ikut menjaga kelestarian lingkungan. Sehingga, bau yang kurang sedapyang ditimbulkan dari proses pengolahan ikan tidak sampai mengurangi minat wisatawan menikmati pantai yang indah ini. Kesan itu dilontarkan Presi- den Soeharto dalam dialog sing- katnya dengan nelayan Kedo- nganan, Sabtu kemarin (3/4) di KUD Mina Segara Kedonganan. Dalam dialognya, Presiden yang mengenakan batik coklat dengan dasar putih itu sempat melontarkan keluhannya. Katanya, beberapa bulan lalu, sewaktu berkunjung ke Bali, Presiden ketika mendarat di Bandara Ngurah Rai sempat menghirup bau yang kurang sedap. "Bau kurang sedap dari Bali Post Hari Ini ●Kontrasepsi Remaja Senam Irama Bangku. .3 • Pembedahan Mayat. 4 Cerpen Gardu 6 ●Deddy Dores di Bui 10 mana itu?" tanyanya waktu itu. Beberapa nelayan yang lang- sung diajak berdialog secara spontan menyebutkan, produk- si ikan lemuru di wilayahnya belum sepenuhnya bisa dipa- sarkan. "Ikan dikeringkan men- jadi tepung," jelas Wayan Su- ranata, wakil nelayan Kedo- nganan. Kemampuan pabrik per harinya mencapai 200 ton. Jadi masuknya basah, keluar kering...begitu," tanya Presiden yang dijawab anggukan nela- yan. Sejalan dengan penataan Pantai Kedonganan untuk ka- wasan pariwisata, nelayan di hadapan Presiden Soeharto mengungkapkan keinginannya memadukan profesi nelayan dengan pariwisata, sehubungan dengan semakin banyaknya wisatawan yang ingin menik- mati pantai berpasir putih ini. Presiden Soeharto menang- gapi positif keinginan tersebut, namun diingatkan lagi, hen- daknya dimusyawarahkan dulu di antara kelompok nelayan. Presiden Soeharto lebih jauh menanyakan seluk-beluk kehi- dupan nelayan. Mulai dari me- nangkap ikan, alat tangkap, produksi, bahkan ikut menyak- sikan secara langsung proses pelelangan ikan di TPI (Tempat Pelelangan Ikan) di Kedong- anan. Di hadapan Presiden Soehar- to yang didampingi Gubernur Bali, Ida Bagus Oka dan Bupati Badung, I Gusti Bagus Alit Pu- tra, Wayan Suranata dan puluh- an nelayan yang berkerumun mengungkapkan, proses pe- nangkapan ikan mulai pukul 04.00 pagi, dengan alat tangkap yang masih saderhana dengan jarak sampai 3 mil. Ditanya tentang pemanfa- atan alat tangkap yang lebih modern, nelayan Kedonganan menyatakan sudah memanfa- atkan alat yang lebih modern yang diperoleh dari bantuan po- lakreditbimas perikanan tahun 1982, dengan dana bantuan Rp Menyongsong Hari Kesehatan Sedunia Sehat atau Sakitkah Masyarakat Kita? REFORMASI pelayanan kesehatan tidak saja melanda negara-negara maju. Di Indonesia selaku negara berkembang pun melakukannya. Refor- masi berorientasi peningkatan kualitas produk jasa kesehatan sangat ter- gantung pada pola keterbukaan visi pengambil keputusan, praktisi jasa pelayanan dan pengguna jasa pelayanan kesehatan. Kondisi keterbukaan menentukan keberhasilan program reformasi pelayanan kesehatan, kare- na kenyataannya masing-masing komponen memiliki persepsi, konsep berbeda tentang produk pelayanan kesehatan yang saat ini cenderung menjadi produk industri jasa berorientasi keuntungan ekonomis. Kondisi yang menumbuhkan pertanyaan besar berkaitan dengan kesehatan masyrakat. Sehat atau sakitkah masyarakat kita? Ikutilah laporan Dwi Yani dan Wayan Suardika yang diturunkan dalam tiga tulisan. SEHAT bi- la dilihat dari kondisi fertil- itas, morbidi- tas manusia, masyarakat sudah pada taraf sehat. Secara sosial dan spiritual mas- yarakat mulai sakit. Dalam ar- tian mulai tumbuh kecende- rungan munculnya penyakit- penyakit yang dasarnya dari perubahan perilaku manusia terkait dengan sisi kehidupan mentalitas, moralitas berdasar spiritual. WHO, tegas dr. AA Gde Muninjaya, MPH tidak menyebutkan dengan nyata faktor nilai religi dalam definisi kondisi sehat dan sakit. Seperti Deasy Ratnasari juga diungkapkan dr. N. Sutris- na Wijaya, MPH, WHO mene- gaskan konsep kesehatan se- cara holistik. Bila dikaji lebih jauh menyangkut sisi mental spiritual umat beragama. Kenyataannya, sisi spiritual perlu, bahkan di beberapa ne- gara maju, pesakitan secara spiritual tampak parah. Mas- yarakat di negara bersangku- tan berpendapat God is death hidup hanya mengandalkan ke- mampuan intelegensia manu- sia. Sebagai umat beragama, ungkap Muninjaya, nilai spiri- tual perlu dimanfaatkan untuk mengkondisikan kehidupan se- hat. Pola hidup sehat itu sendiri dalam ajaran Hindu terkait pa- da konsep nilai kehidupan Tri Kaya Parisuda, Karmayoga, Karma Phala, Catur Paramasi- ka, Catur Guru Bhakti, didu- kung konsep Desa Kala Patra. Diperkuat nilai sekala-niskala, Tri Hitakarana, Rwa Bhineda dan kepekaan nurani (inner ca- pacity). Bila individu, keluarga, mas- yarakat mampu mengelola ni- lai-nilai tersebut dalam kese- hariannya, ujar Sutrisna, di- yakini masyarakat mampu hidup sehat, sejahtera penuh kedamaian. Secara individual mampu mengembangkan sisi produktivitasnya. Masyarakat tidak bisa menutup mata bahwa banyak penyakit muncul akibat kesalahan manusia dalam men- gelola kehidupannya (failur of human managing their life). Se- cara hakiki, individu memiliki dua konsep dalam dirinya, fak- tor pengetahuan dan norma- norma sosial. Dua komponen ini mengacu pada satu titik berupa minat terekspresi dalam peri- laku. Sejauh mana manusia mampu mengendalikan minat negatif, tidak layak secara sosial? Kembali pada etika yang 9,8 juta yang kini sudah lunas. Kapal dengan empat mesin mas- ing-masing berkekuatan 25 PK dilengkapi dengan crew (anggo- ta kelompok) 30 orang. Dan bi- asanya mereka melaut pada malam hari (keadaan masih agak gelap, yang disebut nela- yan pegadangan). Presiden, yang mempunyai hobi memancing juga sempat bertanya kepada nelayan, "Ada yang mancing ikan di sini? "Ada pak, tetapi tergantung reze- ki, "jawab nelayan yang sering memancing memakai udang se- bagai umpan. "Bagaimana den- gan umpan cumi-cumi? "Belum pernah pak, malah yang ada mancing cumi-cumi, "jelas para nelayan. Mengenai hasil tang- kapan, tergantung musim. Ka- lau nasib baik, sehari bisa men- dapat Rp 10.000. "Wah kalau be- gitu, saya kalah dong, paling dapetnya Rp 80.000 per bulan," selorohnya yang membuat para pejabat penting dan nelayan tertawa lebar. Rumpon Dalam upaya meningkatkan penghasilan nelayan, Presiden Soeharto juga mengungkapkan, keberhasilan nelayan di Teluk Jakarta yang memanfaatkan becak dan mobil bekas yang dita- (Bersambung ke Hal. 11, Kol. 8) LELANG IKAN-Presiden Soeharto didampingi sejumlah pejabat teras Pemda Tingkat I Bali, Sabtu kemarin, meninjau Tempat Pele- langan Ikan (TPI) di Kedonganan, Jimbaran. Dalam kesempatan itu, di bawah terik matahari yang terasa menyengat, Presiden Soe- putusan pada pelayan kese- hatan. Kualitas hasil pelayanan ke- wajaran antara pelayanan ke- sehatan dan pasien. Kenyatannya di masyarakat NOMOR 223 TAHUN KE-45 Bali Post/070 harto menyempatkan diri untuk menyaksikan langsung proses pele- langan ikan dan transaksi yang dilakukan oleh para nelayan dan warga setempat. Undang-undang Aborsi Televisi jangan Dijadikan Momok Jakarta Ketua Jurusan Komunikasi FISIP UI Dr. M. Budyatna, M.A. menyatakan dampak negatif siaran televisi tidak perlu di- jadikan momok menakutkanba- gi tiap orangtua terhadap pen- didikan anaknya. Menanggapi sinyalemen ba- nyaknya keluhan para orangtua terhadap kecenderungan a- naknya menjadi lupa belajar karena asyik menonton televisi, Budyatna di Jakarta, Sabtu, mengatakan hal itu kemungki- nan hanya terjadi pada lapisan masyarakat tertentu. "Untuk masyarakat lapisan bawah, bisa dimengerti jika anak-anak mereka menjadi asyik terus-menerus menonton TV karena mereka tidak mem- punyai hiburan lain. Sedangkan untuk lapisan menengah ke atas, mereka mempunyai ke- mampuan mencari hiburan lain," katanya. Ia agak meragukan jika di- katakan dampak siaran televisi dapat menyebabkan anak men- jadi malas belajar. Tanpa siaran televisi pun, seorang anak dapat bermain-main dan tidak bela- jar. "Jadi hal itu tergantung pada bagaimana kemauan si anak un- tuk belajar dan bagaimana orangtuanya dapat melakukan pengawasan," ucapnya. Ia menganjurkan masyara- (Bersambung ke Hal. 11, Kol. 5) Dilematis sehatan ditentukan juga oleh masih banyak dijumpai kelom-Haram Bertoleransi dengan Hukum tertanam pada nuraninya. Ter- masuk dalam pengendalian diri di dalam pergaulan sosial. Lantas bagaimana dengan perkembangan pelayanan ke- sehatan? Perubahan sosial me- nuntut masyarakat mampu mandiri mengelola kesehat- anya dengan kriteria sesuai persepsi komponen penetap program, pelaksana program. Sementara masyarakat memi- liki konsep tersendiri dalam pengelolaan kesehatannya, sesuai kemampuan dan pema- haman mereka. Konsep yang saling bertentangan bahkanda- pat menjadi alasan untuk me- nyalahkan masyarakat. Satu sisi ada tuntutan peng- guna jasa pelayanan kesehatan pada peningkatan kualitas ko- mumkasi, informasi, dan edu- kasi bagi masyarakat. Pasien bukan lagi sekadar nomor an- trean, tetapi pengguna jasa pelayanan yang mampu mem- bayar tinggi. Satu sisi reformasi yang mengarah pada tuntutan etik kedokteran, tanggung jawab moral, sosial dan tang- gungjawab hukum pelayanan yang diberikan. Di sisi lain ada pengguna jasa yang merasa lebih nyaman dengan kepasra- hannya dan menyerahkan ke- Mantan Ajudan Presiden keberhasilan memberikan ba- nyak pilihan, alternatif pelaya- nan, pemberian informasi yang jelas kepada pengguna jasa, penyediaan komponen tenaga pelayanan kesehatan. Perlu jaminan kesinambungan pela- yanan, penyesuaian produk dengan kondisi masyarakat. Faktor terpenting keberhasilan peningkatan kualitas pelaya- nan kesehatan masyarakat, tegas Muninjaya, terciptanya hubungan akrab berbatas ke- pokelit pelayan kesehatan yang sok mumpuni karena merasa lebih berpendidikan. Merasa diri lebih berpengalaman men- gelola kondisi sehat dan tidak sehat menurut persepsi bidang kedokteran. Kelompok yang hanya menuntut dipahami, di- layani masyarakat dengan pen- erapan konsep teoritis di pergu- ruan tinggi. Namun tidak sedikit tenaga (Bersambung ke Hal. 11, Kol. 4) Harga Sebuah ABORSI, menjamin? pengguguran Pengguguran kandungan kandungan, dinilai layak, wajar tidak mela- istilah yang nggar sisi etika sosial, moral sep- mengundang anjang berkaitan dengan kese- konflik antara hatan jiwa seorang ibu. Kesela- nilai susila, matan dan kesehatan janin yang norma agama digugurkan. Menjadi haram dan faktor kesehatan menjadi hukumnya bila dilakukan oleh salah satu kambing hitam. seorang gadis. Adakalanya tidak Mungkinkah UU Aborsi menja- ditemukan pilihan yang terbaik di kambing putihnya? Siapa antara menggugurkan janin yang tidak diinginkan dengan membiarkan janin lahir, tum- buh menjadi "anak haram", "anak bebinjat" atau anak berorangtua lengkap (ayah,ibu) namun tetap terbebani status anak tak diinginkan. Kesehatan PADA sehat terdapat jiwa yang "sak- Ludanyangse- it". Maksudnya, orang yang se- hat terdapat cara lahiriah tampak sehat, lalu jiwa yang se- bukan tak mungkin memiliki ji- hat. Begitulah wayang"sakit". bunyi sebuah ungkapan. Tentu saja ungkapan semacam itu tak disangsikan kebenarannya. Maka marilah hidup secara se- hat supaya kita memiliki jiwa yang sehat. Memang ada beber- apa orang secara nakal berpen- dapat, bahwa pada badan yang Maka timbul tanya, apa arti kesehatan itu? Bagaimana pula gambaran kongkret tentang "hidup secara sehat"? Per- tanyaan-pertanyaan serupa itu sesungguhnya lebih baik di- jawab dengan pengamatan em- pirik. Cobalah meluangkan waktu berjalan-jalan sepanjang koridor rumah sakit. Lebih baik Nusra Belum Merasa Apa-apa Kini Wakapolda Nusra BAKAT aktingnya cukup lu- mayan. Wajahnya cantik, pe- nampilannya pun amat mengge- maskan. Siapa dia kalau bukan Deasy Ratnasari yang belakan- gan ini sedang naik daun lewat beberapa sinetron dan layar perak. Deasy Ratnasari kelahiran Sukabumi 20 tahun lalu men- gaku belum merasa apa-apa, walaupun dari hasil aktingnya sudah cukup meraup banyak la- ba, dan sudah cukup dikenal banyak orang. Gadis yang awalnya lebih dikenal publik dari sinetron Jendela Rumah Kita (JRK) ini bercita-cita ingin menjadi dok- ter. "Walaupun sekarang belum kesampaian," katanya sambil mengumbar senyumnya. Menanggapi penampilannya yang sekarang ini mengundang banyak tanggapan dari kalan- gan penggemarnya, ia menang- gapinya dengan biasa saja. "Tetapi sebel juga sih kalau ada orang yang iri, tetapi cuek saja," ujarnya enteng. Barangkali sikap ini terbina dari kebiasaannya yang sering menghadapi hal-hal seperti itu. Siapa sangka gadis Jawa Barat berdarah Sunda ini akan melejit namanya dari berbagai penam- pilannya. Padahal dari awal ak- tingnya biasa-biasa saja. Na- mun nasib baiklah barangkali yang membawanya. Gadis yang dipengaruhi zodi- ak Sagitarius ini walaupun su- (Bersambung ke Hal. 11, Kol. 1) Deasy Ratnasari bukannya langsung kembali bertugas memakai baju dinas, tetapi ia mendapat kesempatan berguru lagi. "Terakhir, sayaju- ga belajar mendalami ilmu bidang pertahanan nasional di BERDINAS atau mengabdi (Lemhanas). "Saya menjadi aju- nomor satu di negeri ini, Dibyo pada korps baju coklat yang dan Presiden Soeharto selama memiliki moto "Tekadku Peng- lima setengah tahun, tepatnya abdian Terbaik" tidak selama antara 1986 hingga pertenga- nya harus mengenakan atribut han 1992," ucap lelaki kelahiran lengkap dengan pangkat yang Purwokerto, Jateng, ini. disandang dalam menunaikan Setelah mendampingi orang tugas, bahkan kadang-kadang tugas yang diembannya sama sekali tak menuntut pemakaian uniform yang jadi kebanggaan- nya. Buktinya, Wakapolda Nus- ra yang baru, Dibyo Widodo su- dah lima tahun lebih tak menge- nakan baju dinas. "Sudah enam tahun saya tak bertugas di ja- jaran kepolisian," aku Kol. Pol. Drs. Dibyo Widodo, kepada sege- nap anggota Polri jajaran Polda Nusra, di Gedung Kemala Hik- mah, Sabtu kemarin, seusai di- lantik menjabat Wakapolda Nusra, menggantikan Brigadir Jenderal Pol. Drs. Ronny Li- hawa. Tenggang waktu enam tahun itu, menurut ayah tiga anak ini, ia pergunakan mengabdi kepa- da Kepala Negara dan studi di Lembaga Pertahanan Nasional Brigjen Pol.Drs. Ronny Lihawa Kol. Pol. Drs. Dibyo Widodo Memiliki KTP Palsu Lemhanas," tutur alumnus Lemhanas ini. Sebelum menjadi ajudan Presiden, Dibyo yang kemarin didampingi istrinya dalam aca- ra perkenalan mengaku bertu- gas di Propinsi Sumut. "Saya pernah menjabat sebagai Kapol- res di Deli Serdang," paparnya. Selama kurun waktu enam ta- hun itu, diakuinya, kadang-ka- dang ada istilah atau petunjuk di dalam tubuh Polri yang ku- rang dipahaminya. Dicontoh- kannya, istilah "pilun" yang be- rarti "piranti lunak" serta "po- lin" yang bermakna "polisi In- donesia" semula tidak dime- ngerti. Alasannya, tambah Dibyo, karena dia merasa lama tidak berkecimpung di dunia kepolisian. Sebentar Sementara itu, mantan Wa- kapolda Nusra, Brigadir Jen- deral Pol. Drs. Ronny Lihawa yang bakal menjabat staf ahli Kapolri bidang manajemen (Bersambung ke Hal. 11, Kol. 6) lagi apabila memperhatikan tubuh-tubuh yang terbaring pasrah di tempat tidur, atau memperhatikan wajah-wajah layu yang setengah sembuh, duduk lesu dan membuka den- gan terpaksa mulut untuk menerima suapan makanan atau obat dari jururawat. Pada kali lain di tempat yang lain, cobalah ikut duduk di ru- ang tunggu pada seorang prak- tek yang begitu laris dengan (Bersambung ke Hal. 11, Kol. 4) Kondisi bak buah simalaka- ma, tidak ada pilihan, ujar Prof. Dr IB Tjitarsa, MPH berkaitan dengan perlakuan penggugu- ran kandungan. Tindakan yang mengundang pro-kontra mas- yarakat, terlebih dengan mun- culnya UU Kesehatan No.23/1992/Aborsi, pasal 15. Sepakat atau tidak disepakati UU diperlukan, paling tidak dapat menjadi salah satu tolok ukur perilaku kehidupan se- hari-hari. Kalangan yang lebih suka bertoleransi dengan pe- langgaran dan hal-hal yang haram menilai UU Aborsi men- sahkan, membenarkan tin- dakan tersebut. Tanpa melihat apa dan sampai di mana batas legalisasi tersebut. Dan wajar juga bila muncul keprihatinan, kekhawatiran kasus pengguguran kandungan di kalangan remaja, gadis, se- makin meningkat. Karena UU ini belum menjamin dapat menghilangkan tindakan itu. Disadari atau tidak, kehamilan tak diinginkan (KTD) baik ka- rena suka sama suka, akibat perkosaan, sex-incest adalah as- ap. Lantas apinya? Konsep peri- laku seksual manusia. Mana yang harus dibenahi, menggan- tang asapnya atau mema- damkan apinya, dalam artian pembenahan pemahaman peri- laku seksual manusia. Religi dan Aborsi Katolik mengharamkan pe- (Bersambung ke Hal. 11, Kol. 6) Kasal: Tidak Benar Perairan Nasional Rawan Perompakan Surabaya (Bali Post) - Kepala Staf TNI Angkatan Laut (Kasal), Laksamana TNI Muhamad Arifin menilai ber- kembangnya persepsi pihak lu- ar negeri yang menyatakan wi- layah perairan yurisdiksi na- sional tertentu sangat rawan terhadap perompakan. Persepsi ini tidak benar, mengingat upaya penanggulan- ganyang dilakukan oleh armada telah mampu menekan sekecil mungkin perompakan itu, te- gasnya. serta pencemaran di laut. Kare- nanya, harus dapat ditanggu- langi sedini mungkin. Upaya ini perlu didukung oleh konsep penanggulangan yang jelas. Eksistensi TNI AL selaku penegak kedaulatan dan pene- gak hukum di laut perlu diperta- hankan, bahkan dimantapkan melalui kehadiran Operasi Kamla secara optimal dan pen- ingkatan profesionalisme sesu- ai tuntutan tugas, ungkap Lak- samana Muhamad Arifin. Selain itu, kata dia, masalah lain yang perlu pemecahan se- cara konseptual demi pemanta- pan armada di masa mendatang adalah relokasi pangkalan dan rencana induk pembangunan pangkalan seperti Teluk Ratai, Aru, dan Sibolga serta Rahai yang perlu pembinaan berlan- Hal ini ditegaskan Kasal da- lam amanatnya pada serah teri- ma jabatan Panglima Armada Barat dan Armada Timur, di Su- rabaya, Sabtu kemarin. Apala- gi, lanjut dia, menghadapi hal ini diperlukan kampanye pen- erangan yang intensif serta melanjutkan langkah-langkah jut. positifyang telah ditempuh agar persepsi itu dapat dihilangkan. Masalah yang menonjol lain- nya yang akhir-akhir ini menja- di isu hangat adalah tabrakan Brandon Lee Menyinggung rancana pener- imaan kapal perang dari Jer- man, Kasal minta perlu upaya persiapan yang matang. Uta- manya yang berkaitan dengan masalah dispersi, pemangkal- an, serta pola penggunaannya. "Hadirnya kapal-kapal ini harus dapat dimanfaatkan se- bagai kekuatan yang dapat menangkal setiap isu pelang- garan kedaulatan serta hukum laut," tambah Kasal. Menurutnya, TNI AL meru- pakan bagian integral ABRI yang harus dikembangkan terus ke arah pembaruan dan mod- ernisasi. Walaupun masih menghadapi kendala sumber daya, namun TNI AL selalu tampil dalam mengisi komitmen ABRI/Hankam serta komitmen pembangunan nasional. Hanya dengan disiplin serta loyalitas yang tinggi, memung- kinkan semua tugas dapat dise- lesaikan dengan baik, katanya. Diakuinya, organisasi militer adalah organisasi yang luwes tetapi ketat dalam mengantisi- pasi lingkungan yang berubah serba cepat. Perilaku perubah- (Bersambung ke Hal. 11, Kol. 5) Dua Tersangka Pemalsu Saham Masuk DPO Tak Ingin Cepat Dilupakan Jakarta (Bali Post) - Dua tersangka pelaku pimp- inan PT Megawira Gunita, pe- malsujutaan saham dalam Bursa Efek Jakarta (BEJ) yang berhasil meraup keuntungan milyaran rupiah disinyalemen buron ke Hongkong, sejak akhir Maret lalu masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) pihak Polri. Menurut Kadispen Polri, Kol. Pol. Drs. I Ketut Ratta yang di- hubungi di ruang kerjanya, Sab-> tu (3/4) kemarin, kedua tersang- ka itu juga disinyalemen memi- liki kartu tanda penduduk (KTP) palsu. Diketahuinya, KTP tersebut palsu setelah pihak Polri mela- kukan penyidikan terhadap ala- mat yang tertera di kartu identi- tas tersangka LH dan teman wanitanya HS, masing-masing di Kelurahan Pejagalan, Jakar- ta Utara dan Kelurahan Grogol Utara, Jakarta Barat yang tidak tercantum sebagai warga di daerah tersebut. "Lurah di dua kelurahan dae- rah tersebut ketika dihubungi menyebutkan, kedua tersangka ini namanya tidak terdaftar di daerahnya masing-masing. Jadi dengan demikian, pihak kami mensinyalemen KTP yang dimi- liki kedua tersangka itu juga palsu," jelas Kadispen Polri. Diakui Ketut Ratta, dalam kasus pemalsuan saham yang menghebohkan ini, Polri terus akan melakukan penyidikan hingga tuntas dengan koordi- nasi pihak Kejaksaan Agung dan pihak Interpol. Menjawab pertanyaan se- hubungan berapa jumlah saksi dan keterangan yang sudah di- dapat pihaknya dalam kasus pe- malsuan KTP tersebut, Ratta yang baru empat hari menjabat sebagai Kadispen Polri ini tidak bersedia menyebutkannya. "Untuk sementara ini, kete- rangan para saksi itu belum bisa diberikan. Tetapi jika sudah se- lesai hasil penyidikan, kami ber- janji akan membeberkannya kepada pers," kilahnya. Sementara itu, sumber yang dihubungi di Direktorat Reserse Mabes Polri mengakui pihaknya sudah menyita ribuan lembar saham palsu yang berhasil di- kumpulkan untuk diperiksa di Laboratorium Kriminal Polri guna mengetahui tempat perc- etakaan yang disinyalemen berdosimili di Jakarta. "Dalam pemeriksaan ini juga diikutsertakan beberapa bahan pembanding dari beberapa perc- etakan yang kami sinyalemen sebagai tempat pembuat saham palsu itu," jelas sumber ini. Diakui juga oleh sumber yang enggan disebutkan jati dirinya ini, secara kasat mata kertas saham palsu itu memang sulit untuk dibedakan dengan kertas saham asli. Perbedaan keduaje- nis saham ini hanya dapat dike- tahui setelah dilihat dengan sinar ultra violet, yakni perbe- daan yang jelas pada pantulan warna dari logo emiten kertas saham. Dalam kertas saham yang palsu, lanjut sumber ini, hanya akan memancarkan cahaya dari logonya dengan satu warna, yakni warna kuning ketika dis- orotkan sinar ultra violet. Seba- liknya untuk kertas saham asli akan memancarkan dua warna sekaligus ketika sinar ultra vio- let disorotkan, yakni warna biru dan kuning. Seperti gencar diberitakan pers akhir-akhir ini, dua ter- sangka pemalsu saham PT Inco, PT Semen Gresik, PT Inti Indo- rayon Utama, PT Indah Kiat dan PT HM Sampoerna diduga telah berhasil mengeruk uang sekitar Rp 10 milyar dari hasil pemal- suan saham itu. Akibat manipulasi yang ter- golong canggih tersebut, otori- tas BEJ mulai Jumat lalu me- larang kegiatan perdagangan empat perusahaan pialang, ma- sing-masing PT Srikandi Seku- ritas Invesindo, PT Aneka Reksa Sekuritas Corp, PT Bhakti In- vestama dan PT Marshill Jaya Sekuritas. Menurut siaran pers Humas BEJ, keempat pialang tersebut sedang diteliti, karena sebagian besar saham yang dimanipulasi berasal dari perusahaan-per- usahaan tersebut. Kasus yang dinilai telah men- coreng kredibilitas BEJ ini, se- jak diintruksikannya oleh Pres- iden agar secepatnya diungkap tuntas, dewasa ini menjadi per- hatian serius aparat penegak hukum, baik pihak kepolisian maupun pihak Kejaksaan A- gung RI. Kejaksaan Agung RI sendiri dalam menangani kasus ini su- dah mengerahkan aparatnya dengan membentuk satu tim khusus yang melibatkan unsur intelijen dan pidana khusus. Dalam pelacakan yang dila- kukan pihak Kejaksaan Agung ini setidak-tidaknya, selain dua tersangka LH dan HS yang men- jadi fokus perhatian, juga se- dang diplot lima tersangka lain- nya yang hingga saat ini belum bisa disebutkan identitasnya. Selain memplot lima tersang- kayang belum dapat disebutkan identitasnya ini, pihak Kejak- saan Agung juga sudah memu- tuskan foto LH dan HS yang buron akan segera ditayangkan di televisi. (066/yb) KETIKA Bruce Lee mati, banyak orang merasa da akhir Maret ini. Usianya baru 28 tahun. kehilangan. Sebenarnya, penyebab kematiannya hingga kini masih tetap misterius. Di sudut lain, nama Bruce Lee telah melegenda. Orang tetap mengenangnya. Ia telah mengalami tahap akhir dari kehidupan di dunia. Beruntung, ada anaknya sedahsyat dirinya: Brandon Lee. Seperti biasa, bila anak menjadi besar karena mempunyai orangtua tenar, ada mulut sinis menyebutnya sekadar nebeng. Sebaliknya orang yang memiliki mahatma akan melihat secara bi- jaksana. Keturunan semata-mata tak men- jadikan jaminan keunggulan bila tanpa usaha atau perbuatan. Meningkatkan Status Brandon Lee bukan seorang yang ambisius. Ia tertarik main film karena skenario dan peran- nya berkenan di hatinya. Seba- gaimana dikutip Bintang, ia menyatakan, dirinya bermain film berusaha untuk selektif dan bukan untuk mencari uang. "Ji- ka Anda tidak bisa memilih dalam bisnis film, anda akan cepat dilupakan orang. Saya in- gin menghindarkan hal ini. Film-filmnya baru segelintir. Dan orang mulai berharap, Brandon Lee akan dapat membu- at eksis kebesaran Kungfu. Tiba- tiba, barangkali harapan itu belum sepenuhnya dapat terwu- jud, tersiar berita buruk: Bran- don Lee tewas! Kematian Bruce Lee telah membuat kita lemas, dan kini, Brandon Lee membuat kita lunglai. Semua berakhir pa- Filmografinya di antaranya FS-TV Kungfu, Legacy of Rage, Lasser Mission, Showdown in Lit- tle Tokyo, dan Rapid Fire. Segelintir memang, tetapi mungkin ini akan menjadi perekam kiprah- nya. Dalam film yang disebut terakhir, Brandon Lee mengatur langsung koreografi adegan berbahaya dan perkelahian. Bulan Juni 1992 lewat, ia sem- pat angjangsana ke Indonesia. Dalam tayangan TV sempat ditunjukkan beberapa cuplikan film- (Bersambung ke Hal. 11, Kol. 6) Brandon Lee