Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Bali Post
Tipe: Koran
Tanggal: 1993-04-04
Halaman: 10

Konten


Halaman 10 Peggy Melati Sukma : Bali Post Ge Asal bisa Ngatur..." USIANYA baru akan 17 ta- hun, namun namanya sudah mu- lai melejit sebagai artis sinetron. Peggy Melati Sukma, gadis yang masih sekolah di SMA Negeri 3 Jakarta dan baru kelas dua ini memang sudah sering muncul dalam berbagai sinteron. Di layar TPI pun wajahnya sudah tak asing lagi. Sebelumnya, ia pernah menjadi pembawa acara Nuansa Musik dan kini ia meme- gang acara Musik Muziek. Kesibukannya sebagai artis menurutnya sama sekali tidak membuat "kekacauan" dalam pe- lajaran di sekolah. "Asal bisa ngatur waktu dan mau menyem- patkan diri baca-baca buku pela- jaran, ya nggak jadi masalah," ujar Peggy yang ikut main dalam Sebuah Pintu Sebuah Kalbu, si- alias nilainya tidak jatuh," ung- kapnya lagi. Maka itu, tidak heran jika di sela-sela pengam bilan adegan gadis berwajah can- tik ini terlihat sibuk membuka- buka buku pelajaran. Dua minggu shooting di luar kota ber- arti Peggy harus siap mengikuti ulangan-ulangan susulan serta menyalin catatan pelajaran yang tertinggal. "Itulah konsekuensi- nya!" katanya. Kantong Plastik artis memang Hobi macam-macam. Ada hobi berke- bun, memelihara binatang dan lain-lain. Begitupun halnya de- ngan artis satu ini. Bagi ka- langan kru film, Peggy Melati Sukma bisa dikatakan artis yang punya hobi unik. Pasalnya, se- Bali Post Di Bui, Deddy Dores Instrospeksi Diri SEBUAH prestasi yang be- lum pernah diciptakan Deddy Dores selama ia berkarya, yakni dalam tempo sekitar 10 hari, Deddy mampu merealisasi dua lagu. Agaknya, prestasi ini suatu obsesi tentang garis kehidupan nya yang kini ditimpa peristiwa pahit. Lagu Masih Ada Surga di Sana serta Kisah di Balik Pintu Besi, adalah dua lagu baru yang hadir ketika ia dilanda perkara pengaduan Djawara, S.H. dalam kasus pengaduan penggelapan dan penipuan uang promosi ka- set, album perdana penyanyi baru Whimbo D'Kid. Syair lagunya, diilhami saat musisi dan penyanyi kawakan ini, mendekam dalam rumah tahanan di Medaeng Waru Si- doarjo, sejak 1 Maret 1993 lalu. "Tidak biasanya saya mencipta lagu dalam waktu yang sempit ini bisa menghasilkan dua lagu. Umumnya, satu bulan satu lagu. Barangkali bila saya nginap di tahanan lebih lama, maka akan muncul puluhan lagu baru lagi," ungkap Deddy Dores kepada Bali Post, di Altea Mirama Hotel Surabaya, pekan lalu. Deddy Dores alias Eddy Dores, statusnya kini tahanan kota, se- telah penasihat hukumnya dan para artis Jatim maupun seba- gaian Jakarta mengajukan pe- majelis hakim serta ketua Peng- nangguhan penahanan kepada adilan Negeri Surabaya. Memang sebelumnya, proses pengalihan status tahanan ber- jalan alot dan ia sudah dua kali diajukan ke depan persidangan, belum jatuh. Akhirnya, berkat tapi penangguhan tahanan luar perjuangan yang gigih dari se- sama artis dan istri pertamanya yang telah dicerai, Deddy Dores dapat lepas dari pengasingan hati yang terpenjara selama 17 hari." Pria kelahiran Surabaya, 42 tahun ini lalu mengaku, semula merasa ngeri untuk hidup di bui. Namun begitu dijalani, perasaan itu sirna malah berbagai perjal- anan hidup manusia diresapinya sebagai cermin dirinya. "Saya se- ring mendengar orang mengaji di dalam tahanan. Inilah yang me- nyadarkan pribadi saya untuk berintrospeksi diri dan dapat memetik hikmahnya," tuturnya. Dengan obsesi itu, akhirnya dituangkan dalam nada lagu Masih Ada Surga di Sana" serta Kisah di Balik Pintu Besi, di mana lagu itu tercipta berkat gi- tar tua yang tak terawat di da- lam rumah tahanan. "Saya ja- mah gitar itu dan saya bernya- nyi, untuk menghibur luka bagi sesama tahanan," kata penyanyi yang gemar berkaca mata gelap ini. Menurut rencana, dua lagu itu akan dijadikan album spesialnya dan diedarkan kepada pengge- mar Deddy Dores yang tersebar di penjuru Indonesia, Malaysia bahkan Brunei Darussalam. Juli 1992 lampau, Deddy Do- res sempat melempar album lagu Berita di Koran. Album ini juga taan di koran yang dikaitkan de- bicara soal pengaruh pemberi ngan kehidupannya, sekaligus keluhan terhadap pers terhadap produser kaset Surabaya yang menyerangnya. Penyanyi Baru Peristiwa pahit lainnya yang menimpa Deddy Dores, ia digu- Bali Post Endy Deddy Dores gat penyanyi baru asal Surabaya seperti Metty Baan,dan Shinta Sandra, karena tidak berhasil mengorbitkan nama mereka ke kancah musik Indonesia. Namun gugatan itu sampai kini masih ti- dak jelas. "Mengetopkan artis baru itu tidak gampang, ada pro- ses tahapan yang harus dilang- kahi," jelas Deddy Dores yang sukses mengangkat nama Nike nal. Tahap pertama, lanjuthyer Ardila ke pelataran musik nasio- mengetes warna dan karakter vokal calon bintang, kemudian mencari warna lagu yang cocok. Dan proses ini membutuhkan waktu yang sangat melelahkan dan lama. Untuk warna lagu yang cocok, bisa butuh waktu selama satu ta- Pembelaan terhadap Musik Rock BELUM "basi' rasanya untuk membicarakan soal larangan pe- nayangan musik jenis rock di te- levisi, di tengah-tengah publik pecinta musik rock di bumi Indo- nesia tercinta ini ramai-ramai memberikan reaksi bermacam- macam atas peraturan larangan tersebut. Ada yang pro dan kon- tra. Sebagian pendapat yang pro dengan larangan tersebut meni- lai dari segi negatifnya saja, tanpa menilik dua sifat yang sa- Persoalan ini tentu memberi- kan tantangan, masing-masing harus bertanggung-jawab. Arti- nya masing-masing yang mem- beri pihak pendapat, yang pro dan kontra itu, harus dapat memberikan jawaban yang re- levan, tanpa memandang sebe- lah pihak dari sisi kebenaran me- nurut pendapatnya sendiri. Sekarang kembali ke persoalan penayangan musik beberapa unsurnya yang menye- babkan "lain" dalam penampilan musik rock di tanah air, yang ma- sih kelihatan "mirip-mirip" de- ngan nilai negatifnya itulah yang memang perlu untuk dihi- langkan sama sekali. Dan untuk urusan yang satu ini tidak usah tanggung-tanggung memapras- nya, demi keamanan dan stabili- dap kebudayaan kita yang masih tas nasional, khususnya terha- hun. Namun bila sedang mood bisa satu jam. "Ditemukan artis Nike Ardila lewat lagu Seberkas Sinar, merupakan langkah yang tepat sebab mood-nya sesuai de- ngan syair lagu dan vokalnya," paparnya. Setelah ketemu lagu- nya, penyanyi baru harus mampu menghafal syair lagunya untuk dihayati, diresapi dan di- telaah yang lebih mendalam. Baru masuk studio rekaman un- tuk rekaman olah vokalnya. Se- telah jadi, maka masternya seka- ligus foto sang artis diserahkan ke produser. Hal ini sangat pen- ting untuk menilai komersialnya. Begitu Okey, langkah selan jutnya adalah proses jual-beli master. Bisanya, untuk penya- nyi baru, albumnya ditawar sang produser harganya 30 ribu copy. Dengan kala lain, bila peredaran kaset itu di atas 30.000, maka ar- tis berhak meraih royalti per harga label yang sudah disepa- kati bersama. "Namun, biasanya juga dalam menghadapi artis baru, sang pro- duser tidak mau main gambling. Karena itu, harus melihat si- tuasi pasar, promosi yang digen- carkan lewat media cetak dan elektronik seperti pada acara di televisi," ungkap penyanyi yang ngetop dengan lagu Sinar Kehi dupan ini. khusus untuk promosi adalah Musik Kita, Selekta Pop, ALbum Minggu, dan Aneka Ria Safari, yang harganya rata-rata ikut pa- ket sebesar Rp 5,5 juta sekali tampil. Sedangkan di RCTI SCTV sekali tampil hanya Rp 800.000. (Endy). Beberapa paket televisi yang Serial Sting (4) THE POLICE, kelompok mu- sik fenomenal yang dimotori Sting, memang senantiasa dielu- elukan jutaan penggemarnya di mana pun sedang menggelar konser. Jangan dikatakan lagi, berapa juta copy albumnya laku di seluruh dunia. Akan tetapi, adakah puncak sukses begitu abadi dan sempurna? Inilah yang jauh-jauh hari telah dipi- kirkan Sting. "Suatu ketika se- muanya akan berakhir dan saya akan kembali pada diri sendiri," kata Sting. Ramalan bakal "bu- barnya" The Police pun akhirnya menjadi kenyataan. Sesuatu yang semula hanya sebatas gun- jingan, sebatas gosip, bela- kangan malah jadi beneran. The Police resmi bubar di akhir 1983! Sting benar-benar kembali pada dirinya. Baginya, The Po- lice bukanlah segala-galanya. Dia menganggap masih banyak yang harus dikerjakan di musik, walau tanpa The Police sekali pun. Lantas Sting pun menerus- kan obsesi-obsesi musiknya yang tak pernah pupus. ia lanjutkan pergaulannya dengan musisi- musisi jazz kawakan. Ia lanjut- kan semangatnya seperti dulu, seperti The Police belum terbentuk. Perdamaian Sting secara efektif memulai "pengembaraan' kesendiriannya yang penuh renungan pada 1985. Di New York, ia menjajal apre- siasinya bersama sahabat- sahabat yang sempat diakrabi- nya dulu. Untuk mewujudkan kesatuan sikap apresiatif, Sting lalu merangkul beberapa musisi yang dianggapnya sepaham, un- tuk bergabung dalam satu wa- MINGGU, 4 APRIL 1993 Dalam Kesendirian Sting Bali Post/ist dah. Mereka adalah Darryl Jo- kan dan disuarakannya lewat nes (bass), Kenny Kirkland (key- satu media: musik. board), Branford Marsalis (saksofon), Omar Hakim (drum), di samping Sting (gitar). Pada grup yang secara tidak resmi di- pakainya sebagai pijakan solo karier ini, Sting mulai "berkicau" lagi. Banyak hal yang ada di be- naknya. Sting ingin bicara ba- nyak perihal perdamaian dunia. Dan semua ini ingin diungkap- Pada Juni 1985, meluncurkan berinya judul The Dream of The album solo pertamanya yang di- Blue Turtles. Di album -- yang ke- mudian dibawanya dalam paket tur promosi ke (hampir) seluruh Amerika, Eropa, sampai Jepang -- ini, Sting memang sarat meng- (Bersambung ke Hal. 11, kol. 1) Ingin Menggelar Konser Keliling adaban kebudayaan bangsa. Jika pun ada unsur "penyele- Kalarau Band wengan" musik rock yang tidak sesuai dengan kebudayaan bangsa, maka sensor saja unsur penyelewengan itu, tanpa harus meraup semua aliran musik ber- jenis rock yang lainnya. Dan ti- dak pula selalu mengindentik- kan satu nilai negatifnya pada je- nis musik ini untuk ditularkan dan dibesar-besarkan. Ini tidak adil. Hal semacam itu sebenar- nya tidak perlu sampai terjadi. Kita cuma perlu penanganan yang lebih selektif dan pembi- netron 14 episode garapan Arifin tiap kali ia shooting keluar dae- ling terkait dalam hubungan Jika pihak tertentu mengeluar- tidak harus semuanya mengkib- naan yang mantap. C. Noer yang ditayangkan RCTI SCTV "Oom Arifin itu orangnya mau ngertiin, kok. Jadwal shooting saya diaturnya sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu pe- lajaran di sekolah. Artinya, ke- giatan shooting dilakukan sete- lah saya pulang sekolah," tuturnya. Tetapi kalau kebetulan ke- giatan shootingnya di luar kota, bagaimana? "Wah, itu sih lain lagi urusannya. Secara khusus saya minta izin melalui surat dari orangtua, dan biasanya pula, Kepala Sekolah tidak kebe- ratan asal dengan syarat pela- jaran sekolah tidak ketinggalan rah, Peggy selalu menyempat- kan diri melancong ke pusat, pusat perbelanjaan. Mau apa? "Ya itu, pokoknya saya mesti bawa pulang oleh-oleh kantong plastik, baik itu bekas maupun baru." Tidak heran jika kebetulan shootingnya di pedalaman dan Peggy tidak sempat shoping maka kru filmlah yang kebagian mencari "pesanan" kantong plastik. "Saya hobi mengumpulkan kantong-kantong plastik sejak SD, dan kini koleksi saya jum- lahnya sudah seribu lebih," ujar- nya tersenyum manis. Koleksi kantong plastiknya timbal-balik pada suatu peng- evaluasian. Sementara dari se- bagian pecinta musik rock tetap bertahan pada orientasi dan ke- cintaannya. memang beraneka-ragam. Me- nurutnya, ia hobi mengumpul- kan kantong-kantong plastik yang ada gambar-gambarnya, terutama gambar yang lucu. Per- nah suatu kali Peggy kehilangan salah satu koleksinya. Usut pu- nya usut, ternyata sang mama- lah yang mengambilnya. "Siapa yang nggak kesal, kantong plas- tik kesayangan dipakai mama untuk belanjaan ke pasar. Duui- lah sebelnya!" (Gebe). rock yang dilarang di televisi itu. kan peraturan tentang larangan tersebut, dari sisi apa penilaian- nya, selain menuduh bahwa rock adalah musik anak setan jalanan atau musik urakan dan lain se- bagainya, terkecuali yang masih bernafaskan musik pop. Atau de- ngan sebutan yang lebih sadis lagi musik perusak jiwa dan mental. Bila hal semacam itu terjadi di negara Barat, biarkan saja itu di negeri orang lain. Toh kita tidak menirunya seratus persen dari semua unsurnya. Musik rock di Indonesia masih konsisten de- ngan adat ketimuran yang tetap dipegang teguh. Mungkin saja Kemungkinan-kemungkinan dari Berteater MENGGARISBAWAHI ke- Oleh Kongso Sukoco giatan kesenian, dalam hal ini teater, menjanjikan sumbangan yang positif bagi lingkungan hi- dup bermasyarakat bisa meman- cing serangkaian pertanyaan. Mungkin juga ungkapan yang bernada sinis. Pertama-tama adalah kenyataan bahwa sektor kesenian sering dikatakan seba- gai jalan kesepian. Karenanya sektor ini jauh dari populer, bah- kan nyaris tenggelam, sehingga membicarakan optimisme yang terkandung di dalamnya terasa sebagai kegenitan. Lagi pula su- premasi ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) hampir dite- rima sebagai satu-satunya kaca- mata untuk dapat lebih jauh me- mahami setiap persoalan kehi- dupan, sekaligus dianggap (hampir) menjadi satu-satunya cara pemecahannya. Baiklah. Agar lebih memperje- las titik pandang, perlu dikedep- ankan tentang pentingnya me- mahami sosok manusia sebagai hal paling pokok dalam seni tea- ter. Barangkali, kehadirannya me- mang harus, meski bahkan tanpa sutradara. Hal ini tentu saja tanpa mengurangi penger- tian bahwa teater lebih dihasil kan sebagai seni kolektif. Tidak berlebihan kala dikata- kan bahwa secara teknis teater telah dirampok eksistensinya oleh TV dan film, tetapi komuni- kasi yang terbangun dari orga- nisme aktor-publik menjadikan nya sebagai bentuk seni yang fantastik. Peranan aktor dapat memulihkan keberadaannya. kenyataan kehiduan yang sebe- narnya. Seringkali "gambar pembanding" tidak selalu sesuai dengan realita yang ada, gam- baran tidak selalu seindah rup Teater warna aslinya, namun demikian Kehadiran grup-grup teater dapat membantu kita meng- meski pada mulanya sekadar hayati dan menangkap makna memarakkan event tertentu, fes- kehidupan dengan lebih baik. tival misalnya, dapat pula disia- Siapa tahu pula dapat mem- sati sebagai munculnya komuni, bantu memperluas daya pan- di mana di dalamnya sedang ber- dang kita terhadap satu soal, se- proses hasrat-hasrat "memper- Meski demikian, artikel ini hingga dapat lebih arif. juangkan" sesuatu. Pertama- membicarakan optimisme kese- tama yang tampak luar adalah nian. Pilihan membicarakan tea- lahirnya karya seni, suatu reper- toar. Tak penting apakah sebuah ter (modern) tentu mempunyai maksud tertentu, tetapi yang je- karya seni untuk seni, yang sebe- narnya tak relevan dipersoalkan las bahwa teater memang mena- rik. Seperti halnya musik, ta- Kecenderungan- karena seni semacam itu toh un- rian, puisi atau sastra. Hanya kecenderungan manusia yang tuk mengomentari lingkungan melahirkan serangkaian konflik. kehidupan (tentu menjadi mem- saja saya mengetahui teater se- Teater sebagai kesenian diwu- prihatinkan seandainya se- dikit lebih dari yang lain. Setelah menggeluti bidang itu sekian judkan dengan menggunakan niman mengebiri dirinya sendiri lama, tertangkap banyak hal-hal manusia sebagai bahannya, se- dengan mengubah dirinya men- seorang yang berlaku, bereaksi, jadi profesional yang berkarya yang optimis dalam dunia teater. Yang saya maksud, terdapat menghadapi konflik-konflik se- hanya untuk dipersembahkan manfaat yang ditawarkan yakni bagai tanggapan alam psikisnya. pada rekannya yang spesialis bila kita bergiat di dalamnya. Karena itu "memahami" teater pula, Toynbee). sama halnya mengapresiasi le- Seperti dicontohkan Bengkel Bukan cuma pengalaman yang menakjubkan ketika kita terli- bih jauh "sejarah" sosok manu- Teater-nya Rendra, grup teater bat dalam proses ekspresi kese- sia. Bagaimana ia bereaksi da- pertama-tama tidak dihajadkan nian itu, juga terdapat manfaat lam situasi tertentu, bagaimana wadah melahirkan "bintang yang dapat dipetik bagi kepen- alam psikisnya memberi peni- panggung". Para calon aktor ha- tingan kehidupan sehari-hari. laian, bagaimana lingkungan- rus terlebih dahulu belajar be- Hal yang mungkin baik dijelasnya mempolakan gagasan kerja, benar-benar bekerja kan tidak cuma untuk pacar, ca- gagasan yang mempengaruhi menggunakan tangannya, mi- lon mertua, tetangga, kepala tindakannya. salnya mencangkul sawah dan Teater memulai kodratnya de- memberi makan unggas dan kampung, camat, danrem, bu- pati, juga untuk kiai atau para il ngan hadirnya aktor. Peranan kambing. Pengalaman itu mem- muwan atau para cerdik pandai. aktor bukanlah pelengkap, keha- bangkitkan kesadaran stamina, Sering dikatakan seni ber- dirannya merupakan hal yang kemudian mengetahui kele- fungsi memperluas, memperje- esensial. Grotowski, pelontar ga- bihan dan keterbatasan fisik. las dan memperdalam peng- gasan lahirnya teater miskin Men sana in corpore sano, dari tu- hayatan perihal hidup dan kehi- (The Poor Theatre), menekankan buh yang sehat terdapat jiwa dupan, dengan menciptakan teater bisa meniadakan kostum, "gambar" (image/simbol) ten- tata rias, dekor panggung, tata tang kehidupan manusia mene- cahaya atau efek suara, namun mukan "pembanding" terhadap kehadiran aktor adalah absolut. Adegan film "Salah Masuk yang sehat. Dari mengetahui ke- kuatan dan kelebihan raga akan berlanjut memahami kapasitas jiwa. Latihan-latihan yang dise- Bali Post ist lenggarakan memberi pene- kanan pada pengenalan diri sen- diri, sebab tak kenal maka tak sayang. Maka tak menyayangi diri sendiri akan terbawa kehendak-kehendak kadang-kadang nafsu memiliki etika ketimuran. Jadi lat pada unsur-unsur negatif- nya. Yang dimaksud "penyebab lain" di sini adalah, misalnya; bila penampilannya yang selalu dikaitkan dengan minum- minuman keras beralkohol, seks dan kerusuhan lainnya sampai terjadinya tawuran. Itu yang se- harusnya tidak perlu ada. Musik rock adalah tetap mu- sik rock. Musik rock adalah ka- rya seni. Musik rock sama-sama mempunyai nilai seni seperti ka- rya seni musik dangdut, musik keroncong dan lain sebagainya. Dari musisi musik rock lahir kreasi dan ekspresi, yang tentu- nya disesuaikan dengan per- membuatnya gagal sejak awal bahwa sebenarnya kerja seni teater mementingkan semangat kolegial yang mengutamakan perasaan saling menghargai. Kalau seni berfungsi mencip- takan "gambar" seperti diurai- kan terdahulu, maka sutradara memulai dari naskah drama, baik yang disiapkan lebih dulu yang sebelum latihan produksi dimu- merupakan lai maupun naskah yang ditemu- merusak, bukan kan sepanjang latihan. Dari sana ada tugas bersama mengupas, mencari fakta, mendalaminya, kembali melakukan observasi dan akhirnya bisa jadi menemu- kan solusi. Dari sana ada se- rangan kegiatan, proses panjang dan terus-menerus, dan tampak darinya bahwa mempersiapkan pementasan lakon tak hanya berurusan dengan panggung dan tepuk tangan. mengendalikannya. Grup teater dalam perjuang- annya mencapai hasrat-hasrat yang disebut terdahulu, bahasa kanlah dalam mencapai tujuan- tujuan anggota, syukurlah lebih "demokratis" daripada organi- sasi kemasyarakatan yang lain. Yang saya maksud, sementara organisasi yang lain dirisaukan seolah memperoleh kemauan sendiri dan seakan menetapkan tujuannya sendiri, yang berbeda dari tujuan anggota. Yang arti- nya bukanlah organisasi men- jadi badan yang hidup mandiri, tetapi para pemimpinnya menja- dikan kelangsungan hidup orga- nisasi yang mereka kelola itu identik dengan tujuan mereka yang sempit. Sehingga menjadi tragis kadang-kadang, bahwa tindakan yang otonom dari ma- syarakat yang terorganisasi kadang-kadang mengekang dan bahkan melawan kemanusiaan. Grup teater menyandang ke- pentingan untuk tahu dan men- diskusikan banyak soal. Itu dila- kukan bersama-sama. Tentang Aktor Menarik membicarakan aktor dalam teater. Peranannya meng- gerakkan dan memberi nyawa suatu pertunjukan teater. Se- hingga para penonton digiring dalam ilusi kehidupan, dan me- reka takjub, mereka kadang pu- lang dengan perasaan lega, te- tapi tidak jarang tiba-tiba diburu Dalam grup teater ada pemim- pertanyaan-pertanyaan seusai menonton pertunjukan. pin grup atau sutraara, tetapi je- Naskah yang ditulis peng- las tugasnya bukanlah perpanja- arang hanya petunjuk kode ba- ngan tangan atau agen kelompok hasa dan rangkaian percakapan kepentingan tertentu. Tugasnya (dialog). Bagaimana penonton lebih banyak sebagai penggagas dapat merasakan dengan emosi atau inovator ide dan dari sana ia tokoh, konflik batin dan peris- anggota- tiwa adegan, merupakan tugas anggotanya mendiskusikannya tidak ringan yang harus di- dan berdebat. Mungkin yang di-emban aktor. lontarkan sutradara keinginan Penonton sebenarnya penuh mementaskan lakon drama, harap pada aktor untuk membe- yang jelas merupakan peng- alaman artistik yang hendak di- komunikasi pada publik, karena- nya perlu menggalang kerja sama dengan mitra-mitranya. Mereka bersama-sama meng- bersama-sama upas dan mencoba menemukan kemungkinan-kemungkinan keindahan seni teater dalam me- nyampaikan gagasan-gagasan yang terkandung di dalamnya. Jelas sutradara tidak akan ber- ubah menjadi wakil dari rejim di- ktator, di samping hal itu akan Sekali lagi, pandanglah musik rock itu dari segi ekspresi karya seninya. Bukan kesamaan unsur negatif yang mengada-ada itu. Untuk selanjutnya kita dapat le- bih berhati-hati memberikan evaluasi terhadap karya seni apa pun, tanpa meninggalkan kaidah-kaidah kebudayaan ma- syarakat suatu wilayah, dalam batasan-batasan yang ditetap- kan oleh budaya wilayah itu. Dan yang terpenting adalah da- pat menumbuhkan kreasi, krea- tivitas, serta motivasi untuk ber- karya terus. Hidup musikrock. Gagah Prahadita Tabanan ASAL mulanya ingin meng- embangkan bakat dan hobi ber- musik, sekelompok anak muda yang tergabung dalam Kalarau Band, akhirnya berhasil mewu- judkan impiannya untuk mampu menyemarakkan perkembangan musik rock khususnya di daerah nya bernama Wiplash Band ber- Bali. Kalarau Band yang dahulu anggotakan Alit (gitar) Gus Budi (drum), Gus priyono (bass), Su- rya (vokal), Kadek Hariyawan (gitar), resmi berdiri sekitar ta- hun 1990. Dengan bergulirnya sang waktu di mana personalnya ke- banyakan sekarang masih ber- berganti personal. Posisi bass di- status mahasiswa, Wiplash pun Kalarau Band pegang oleh Gus Dina, rhytem oleh Wardog, dan personal lain- nya masih tetap dipegang oleh para pendiri Wiplash. Dengan pergantian personal itu secara otomatis namanya pun berubah menjadi Kalarau Band, pada Juli 1992. Namun demikian, pergan- halangan bagi Kalarau Band un- tian personal bukan merupakan tuk meramaikan suasana musik rock di daerah Bali. Dengan pengalaman naik panggung yang tidak bisa dihi- tung lagi, Kalarau Band semakin menunjukkan kepiawaiannya. Sudah mulai berkeliling di dae- rah Bali, seperti halnya Denpa- sar, Singaraja, Klungkung, Ka- rangasem. Heavy Metal Seperti grup-grup lainnya, Kalarau Band pun mempunyai aliran tersendiri dalam setiap membawakan lagu. Irama keras heavy metal mewarnai setiap kali pergelarannya. Wajar me- mang, karena lagu-lagu yang di- bawakannya lebih banyak milik (Bersambung ke Hal. 11, kol.3) ab tedia menghayati, menghidupi dan memainkannya. Bali Post/Astapa Bukan Teater Barat di Timur PERTANYAAN ini sering timbul, manakala kawan-kawan Oleh R.Eko Wahono sedang menggarap sebuah repor- toar Ionesco, Camus, Sartre, Mrozek, Shakespeare, Shaw, Ci- raudoux dan lain sebagainya. Di sini apakah kita memahami se- buah pemahaman teater Barat atau teater Barat itu sendiri yang harus memahami teater di Timur. Sebelum memahami teater Barat tentunya pengalaman bat- hin dalam menggarap naskah Barat sangat ditentukan. Bagai mana kita bisa paham, bila kita sendiri belum memahaminya, atau dengan kata lain tak pernah menggarap sepotong naskah pun karya-karya pengarang- pengarang Barat. Barangkkali referensi karya-karya seperti Ib- sen, Strindberg, Gogol, Moliere, Tennessee Willams, Lorca dan Bucher bisa membuka wawasan kita dalam hal membedah se- buah naskah Barat. Manakala dalam proses peng- garapan akan timbul kendala se- kah ke bentuk "pribumi". Set perti editing dan adaptasi nas- draft diusahakan sedemikian rupa agar timbul "relevansi" yang dekat dengan kehidupan masyarakat kita. Yang jelas dari perkara seperti ini ada gagasan- gagasan yang mesti dikorbankan demi kelangsungan dan keu- tuhan cerita tersebut. Kesulitan yang pertama jelas datangnya dari masalah kultur budaya kita yang berbeda (terle- pas dari nilai-nilai yang bersifat universal). Keputusan seorang sutradara justru jatuh kepada hal-hal yang bersifat jalan te- ngah, artinya vising sang peng- baskan problem-problemnya. arang tetap utuh dan tidak men- Penonton memproyeksikan diri- jadi "korban" dalam pengeditan nya pada laku yang dimainkan naskah tersebut. aktor sehingga terpenuhi kebu- Mencari Pola tuhan kebutuhannya untuk be- Arifin C. Noer dalam maka- bas dari kesukaran-kesukaran, lahnya "Beberapa Lintasan mengespresikan keinginan Fikiran tentang Pementasan keinginan dan pengalaman hi- Lakon-lakon Asing" mengung- dupnya, sebagaimana kerinduan kapkan ada dua macam bentuk seseorang pada anak-anak yang yang sering digunakan orang di selalu dominan dalam per- Indonesia dalam mementaskan mainan. Sebab alam anak-anak lakon asing. Pertama dalam ben- tuk "terjemahan", yaitu sepe- (Bersambung ke Hal. 11, kol.3) Film "Salah Masuk" nuhnya dipentaskan dalam cara dan set serta kostum asing. Ke- dua dalam bentuk "adaptasi", yaitu seluruh lakon disesuaikan dengan kondisi Indonesia, baik pada later belakang sosial, cara berperan, set dan kostumnya. Pada cara yang pertama di- alog masih tetap utuh, hanya di- alihkan sampai pada hal yang sekecil-kecilnya, teristimewa pada idiom-idiom dan ungkapan- ungkapan tertentu. Untuk hal seperti ini, Arifin C. Noer ternyata memiliki formula tersendiri dalam menggarap la- kon asingnya. Ia menyukai cara yang lebih realistis dan lebih pragmatis, atau katakanlah le- bih hidup. Secara kasar cara yang ketiga ini boleh dikatakan merupakan cara yang mencam- puradukkan kedua cara sebe- lumnya. Tetapi pada prinsipnya kita tetap harus berhati-hati da- tiknya, baik kostum, rias mau- pun setnya. Lebih dari itu ka- dangkala orang juga menguap- kan dialog-dialognya dalam lagu-ucapan seperti dalam ba- hasa aslinya, sekalipun tidak semuanya. Namun, bagaimanapun ada- lah sangat sukar mendapatkan bahan-bahan sejarah dan kebu- serta kebiasaan- dayaan kebiasaan asing bagi aktor sema- cam dia. Kursus-kursus akting hanya sibuk dengan teknik- teknik dasar, dan akademi- akademi teater hanya sampai batas pembicaraan- pada pembicaraan sekitar kebu- dayaan secara abstrak. Aktor-aktor semacam dia ti- dak pernah bisa membayangkan bagaimana misalnya tokohnya mandi, dibuat-buat. Ringkas-kata, secara keselu- ruhan pementasan lakon asing dengan cara pertama adalah asing kecuali pada bahasa (di- alog)nya. Dan penonton tentu saja menghadapinya sebagai se- apa yang dilakukan pada suatu lakon/ pertunjukan yang saat bangun tidur, bagaimana asing juga sekalipun dalam ba- hasa yang mereka mengerti. juga tukang es di halaman seko- Untuk bisa bekerja dengan lahnya dan seterusnya, bagai- cara yang pertama, tentu saja mana caranya ketika kecil ia me- orang harus menguasai kebu- minta uang kepada orang tuanya dayaan yang melatarbelakangi dan seterusnya dan seterusnya. lakonnya. Dan persoalan utama- Hal-hal yang kedengarannya se- nya ada dalam akting atau cara pele ini sungguh sangat menyu- memerankan tokoh-tokohnya. litkan aktor yang sungguh- Agar terpenuhi kegiatan sukma sungguh. Kalau dia tidak bisa (inner-activity) sesuai teknik- memenuhi semua kebutuhan ini dalam yang disarankan Stani- barangkali bisa saja ia memain- lavsky, maka seorang aktor ha- kan tokohnya secara perkiraan, rus mempelajari kebudayaan tetapi kemunginan besar per- yang melatarbelakangi peran- mainannya nanti "palsu" dan nya secara lengkap di samping Dalam hal ini ada hal yang juga ia harus menangkap secara tepat penafsirannya secara fisio- bisa membantu kita dalam me- logis, sosiologis dan psikologis, mecahkan permasalahan terse- serta hal-hal lain yang berhu- but di atas. East-West Center bungan dengan kebutuhn (semacam Pusat Kebudayaan Timur-Barat) bisa memberikan permainannya. Sungguh suatu kesulitan yang sumbangan berupa bahan- sangat besar bagi seorang aktor bahan bacaan dan film-film yang lam memilih satu di antara ke- Indonesia yang kebetulan ber- melukiskan kebudayaan dari tiga cara tersebut, karena setiap asal dari "kelas bawah" (kelas suatu bangsa mengenai kehi- lakon memiliki keistimewaan yang jauh dari pergaulan dan dupan sehari-hari dan lain- masing-masing dan memerlu- sentuhan cara Belanda) untuk lainnya, sebab hal ini merupa- kan cara penanganan yang bisa menangkap lalu meng- kan persoalan dasar juga bagi masing-masing pula. hayati kebiasaan sehari-hari kedua cara yang lain dalam me- Namun secara lahiriah, me- yang berupa bacaan, bukan saja mentaskan suatu lakon asing. mentaskan lakon asing dengan kadang-kadang tidak mencu- Sekaligus juga sumbangan ini cara yang pertama kelihatan le- kupi kebutuhan, bahkan sukar sebagai upaya untuk mengisi bih sempurna, lebih otentik, le- didapat, lebih-lebih di suatu dae- program perkenalan kebu; bih mendekati aslinya. Segala rah yang jauh dari kota-kota dayaan antarbangsa, antar- Timur dan Barat. Film-film ten- sesuatu dalam pementasannya besar. tepat sama seperti yang di- Satu-satunya bahan yang tunya bersifat dokumenter, ka- bayangkan, diciptakan, disaran- biasanya sangat membantu ak- rena selain bahwa film-film kan oleh pengarangnya. Nama- tor semacam dia adalah film-film cerita boleh dikatakan cukup ba- nama peran tetap sama. Pendek asing, sekalipun jalan ini pun ha- nyak, juga film-film cerita yang kata fisiologis, sosiologis, psiko- nya bersifat lahir dan perkiraan. beredar lebih banyak yang bersi- logis tetap seperti yang ditulis. Seperti halnya Lee Strassberg, fat komersial, artifikasi dan Pengarangnya, juga dialog- juga percaya bahwa seorang ak- berlebih-lebihan dalam peng- dan dialog ungkapan- tor adalah seseorang yang bukan gambarannya. ungkapannya. Juga demikian saja menguasai sejarah manusia halnya mengenai segi-segi artis- dari zaman purba, tetapi juga Film ini memaparkan, Dono, Kasino, Indro sudah bukan ma- hasiswa lagi. Mereka mendapat tawaran pembuatan film iklan bir dari sang produser Anton (Anton Indracaya). Tanpa ba- nyak pertimbangan Dono lang- sung menyambarnya. Disepa- kati Dono menjadi sutradara, In- dro sebagai juru kamera dan Kasino juru make-up. Ternyata, mereka mengalami kesulitan mencari pemain utama. Padahal waktunya sudah mepet. Akhir- nya, Indro menawarkan tetang- ganya, Yuli (Tarida Gloria) yang gendut, cerewet, kasar dan tidak bisa berakting. Dari sini timbul kelucuan Ditingkatkan yang menyegarkan, baik dari ge- Agaknya dalam film terbaru rak, kata-kata maupun dialog. Salah Masuk ini, Warkop men- Mengingat Yuli gembrot yang coba mengulangi kesuksesan tak punya bakat berakting selalu film sebelumnya. Mengingat, melakukan kesalahan. Sutra- kualitas yang berkaitan dengan dara Dono dan kameraman Indro gaya komedi sudah ditingkat- pun kesal melihat tingkah Yuli, kan. Hasilnya, dua minggu ber- yang sulit diatur. turut masih diputar di bioskop Repotnya lagi, peran Yuli ti- kelas atas di Surabaya, dan dak bisa diganti kepada orang Jakarta, lain, mengingat sebagian besar Warkop Garap Film Iklan WARKOP DKI (Dono, Ka- Melihat prestasi Warkop sejak sino, Indro) kembali mengocok kemunculannya film perdana perut selama 90 menit, lewat Mana Tahan, yang cukup mele- film barunya Salah Masuk hasil dak di pasaran pada tahun 1980, garapan sutradara spesial ko- bisa disebut kelompok ini meme- cak, Arizal. Sebuah petualangan cahkan rekor dalam hal komer- full kocak persembahan jawara sial. Meski kini muncul saingan humor, dengan ide gaya komedi beradu kocak, seperti Bagito, yang tetap mengikuti zaman. Se- Duet Kadir-Doyok, Lenong bagaimana biasanya, film versi Rumpi, Warkop masih tetap Warkop tetap bertahan pada mo- mempertahankan posisinya di del slapstick. Bentuk dan ciri papan atas dalam peta perfilman khas seperti ini, adalah sesuatu komedi. yang tetap mereka pertahankan. Terbukti, film-film Warkop se- Dan yang dipertahankan lagi lalu masuk dalam lima besar dari maskot humor ini, filmnya pengumpulan dan pendapatan selalu muncul cuma setahun dua dari penonton di seluruh Indone- kali, yakni saat Hari Raya Le- sia dan mereka selalu berada di baran dan menyongsong fajar posisi teratas. Filmnya dari ta- Tahun Baru. Hal ini untuk hun ke tahun yang berhasil menghindari sifat kebosanan menggaet lima besar adalah dari penggemarnya. Gengsi Dong, Dongkrak Antik, CHIPS, Itu Bisa Diatur, Pokok- nya Beres, Gantian Dong. Disu- sul Atas Boleh bawah Boleh, Ma- kin Lama Makin Asyik, Depan Bisa Belakang Bisa, Jodoh Boleh Diatur, Sabar Dulu Bong. Meski pernah raih sukses, ada juga yang kurang sukses di pasaran seperti Setan Kredit dan Masuk Kena Keluar Kena. sudah selesai adegannya. Mau tak mau sisa suting harus terus dilanjutkan dengan tetap pada pemeran utamanya si gembrot, Yuli. Pada pengambilan gambar terakhir, Yuli masih susah me- nyesuaikan kehendak sang su- tradara. Hasil kesepakatan ber- sama, Dono, Kasino dan Indro memberikan delapan gelas bir, agar Yuli teler dengan harapan aktingnya bisa memuaskan dan bagus. (Bersambung ke Hal. 11, kol.4) Kiki serta Nella keburu kabur, set berantakan, seisi rumah se- bagai tempat syuting porak po- randa. Setelah sadar, Trio War- kop bingung melihat situasi lo- kasi syuting, yang lebih bingung lagi sang produser nonggol me- nagih janji hasil pembuatan film iklan itu. Dono yang sering dise- but muka bemi, langsung minta maaf kepada sang produser lan- taran kerja mereka kacau balau. Kiki (Gitti Srinita) selaku pa- malah memuji bahwa hasil pem- Tapi anehnya, sang produser car Kasino dan Nella (Fortu- buatan film iklan itu merupakan nella) sebagai pacar Indro, yang masterpiece dunia perfilman ditugaskan sebagai pembantu iklan. Juga, klien yang punya pa- umum dalam pembuatan film brik bir merasa puas. Yang mem- iklan itu, akhirnya meloloh Yuli bingungkan lagi, bagi Trio War- dengan 8 gelas bir. Tak lama si kop ini adalah tawaran membuat gembrot Yuli teler. Matanya me- iklan baru lagi. Dengan syarat, rah dan sikapnya ngacau. "Ka- yang menjadi peran utama ada- mera action", seru Dono memberi lah si gembrot, Yuli. Mendengar aba-aba syuting. Yuli langsung tawaran itu, Dono, Kasino dan menari-nari, berteriak dan Indro bingung dan bengong. mengejar Dono. Karuan saja Agaknya, dalam film "Salah sang sutradara pontang-panting Masuk" ini, sudah masuk cerita lari. Setelah berhasil ditangkap, komedi yang hampir nyata. arti- Dono dibanting, giliran Kasino dipiting dan Indro ditonjok. (Bersambung ke Hal. 11, kol. 1)