Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Bali Post
Tipe: Koran
Tanggal: 1994-01-16
Halaman: 01

Konten


Perintis Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab Wakil Pemimpin Umum/Redaksi/ Penanggung Jawab Wakil Pemimpin Redaksi/ Penanggung Jawab Redaktur Pelaksana K. Nadha : K. Nadha ABG. Satria Naradha Widminarko Made Nariana B. Ashrama Redaksi: Djesna Winada, Surawan, Adhy Ryadi, Gde Nym. Suryawan, Made Su- mendra, Gde Suyadnyana, K. Abinawa, Agus Talino, Nym. Wirata, Alit Susrini Kantor Redaksi: Jl. Kepundung 67 A, Denpasar 80232. Telepon:238582-238239, Fax: 227418 Teleks: 35191, Alamat Surat: P.O. BOX:3010 Denpasar 80001. Surat Izin Usaha Penerbitan Pers: SK Menpen No. 005/SK/Menpen/SIUPP/A.7/ 1985 tanggal 24 Oktober 1985, Anggota SPS-SGP. Penerbit: PT Bali Post. MINGGU KLIWON, 16 JANUARI 1994 ISSN 0852-6515 Harian untuk Umum MILIK MONUMEN PERS NASIONAL SURAKARTA Bali Post Pengemban Pengamal Pancasila Pemilihan Gubernur HARIAN PAGI TERBIT 12 HALAMAN Perlu Perhatian Serius * DPRD harus Diberikan Kewenangan Tentukan Sikap Jakarta (Bali Post) - Berbagai kericuhan yang menyertai proses pemilihan gubernur belakangan ini, tidak bisa dikaitkan dengan adanya UU No.5 tahun 1974. Sebab UU mengenai pemilihan gu- bernur serta otonomi daerah tersebut, masih dianggap relevan. Justru yang perlu mendap- atkan perhatian serius adalah bagaimana melaksanakan kon- sep pemilihan serta otonomi da- erah itu agar dapat dilakukan se- cara intensif. "Sampai saat ini pemerintah menganggap UU tersebut masih relevan sehingga belum perlu ditinjau kembali," ujar Warsito Rasman, Sabtu Bali Post Hari Ini Indrawati Bermodal Keberanian.. Kebangkitan Hindu. 6 Tanah Lot pun menjelang Sore......7 Clinton, Assad Meeting.. 9 Wajah Baru si Doel... 10 (15/1) kemarin di Jakarta. Dirjen Pemerintahan Umum dan Otonomi Daerah (PUOD) tersebut mengemukakan hal itu kepada kalangan wartawan se- hubungan dengan banyaknya kericuhan yang menyertai pros- es pemilihan kepala daerah baik di tingkat I maupun tingkat II. Dan kericuhan tersebut, oleh se- bagian kalangan, dinilai akibat perangkat UU-nya yang belum memadai. UU itu terkesan mengkondisikan "pusat" lebih kuat dibandingkan "arus ba- wah". "Terlalu prematur kalau di- katakan UU No.5 tahun 1974 su- dah tidak relevan. Walaupun umurnya sudah hampir 20 ta- hun, tetapi banyak perintahnya yang belum dilaksanakan. Kare- na itu, sebaiknya semua instru- mennya dilengkapi terlebih da- hulu, baru kemudian dilaksa- nakan secara intensif," ujar War- sito Rasman. Warsito menandaskan, UU No.5 tahun 1974 merupakan satu kesatuan sistem pemetaan otonomi serta kewenangan KDH dan mencerminkan demokrasi Pancasila. Sebab bagaimana- pun, sistem pemilihan gubernur sebagai kepala daerah di Indone- sia berbeda dengan pemilihan kepala negara bagian seperti laz- im berlaku di luar negeri. Sebagai sebuah negara kesat- uan, lanjut Warsito, kepala daer- ah merupakan kepanjangan tan- gan orang pusat, Karenanya, mereka adalah orang pusat yang ada di daerah. Sebab pada prin- sipnya, tambah Warsito, keku- asaan berada di pusat dan ke- kuasaan itu diberikan kepada daerah sebagai otonomi. Sedan- gkan kepala negara bagian pada hakikatnya, kekuasaan berada di tangan mereka, sementara se- bagian kekuasaannya diserah- kan ke pusat. Warsito berharap, proses de- mokratisasi yang lagi ditumbuh- suburkan ini jangan dikacaukan dengan pemikiran yang bukan- bukan. Misalnya dengan menilai konsep UU di atas tidak relevan lagi. Di samping itu, berbagai kericuhan saat dilangsungkan- nya pemilihan gubernur jangan dijadikan alasan untuk "menge- biri" komitmen UU No.5 tahun 1974. Pada prinsipnya Warsito men- gakui, proses perkembangan yang terjadi saat ini sebenarnya merupakan akibat logis terca- painya berbagai proyek pemban- gunan yang dilakukan bangsa Indonesia. Akibat tersebut telah menjadikan masyarakat sema- kin kritis menyuarakan keti- dakpuasan mereka dengan ke- beranian yang tidak pernah mereka miliki sebelumnya. Beberapa tahun lalu, jelas Warsito, pemilihan kepala daer- ah jarang sekali menimbulkan kericuhan maupun ketidakpu- asan di kalangan masyarakat. (Bersambung ke hal. 4, kol. 6) Hari Terakhir Melo di Timtim Bertemu Mauhudu dan Mauhunu Dili (Bali Post) - Mengakhiri kunjungan di Timtim Sabtu (15/1) kemarin, Ketua Asosiasi Persahabatan Portugal Indonesia Jenderal (Purn) Carlos Galvao de Melo mengadakan pertemuan dengan mantan tokoh GPK Fretitin Ma- uhudu dan Mauhunu. Pertemuan yang dilakukan di luar jadwal itu berlangsung ku- rang dari setengah jam. Melo, Mauhudu, Mauhunu, dan Dubes Keliling RI Fransisco Lopes da Cruz berbincang-bincang khu- sus di satu meja tanpa diganggu orang lain sausai tatap muka dengan mahasiswa Dili di Hotel Mahkota Timor. Meskipun beberapa hari se- belumnya Melo mengatakan ti- dak mau menemui Xanana den- gan alasan tidak respek terha- dap penganut komunis, dia cu- kup senang bertemu dua mantan tokoh penting GPK yang ter- tangkap beberapa bulan silam. Fakta tersebut akan melengkapi misi Melo setelah mengunjungi Indonesia. Mauhudu, mantan asisten politik Xanana, mengatakan Me- lo meminta informasi tentang keadaan mereka berdua agar bisa diteruskan kepada bangsa Portugal. "Saya katakan bahwa kami diperlakukan sangat ma- nusiawi, tidak seburuk yang disiarkan pers Portugal," kata- nya. Tentang pandangannya ter hadap Melo, Mauhudu tidak banyak berkomentar. "Saya ha- nya sekali ini bertemu Melo dan belum begitu mengenalnya. Te- tapi saya kira dia akan berusaha memberi gambaran yang benar dan lebih realistis tentang Tim- tim di Portugal," tutur Mauhudu. Yang jelas dia berharap, Melo da- pat membantu memulihkan hubungan antara Portugal dan Indonesia. Sedangkan Mauhunu meman- dang, pertemuannya dengan Me- lo sekaligus membantah pember- itaan miring tentang dirinya oleh media massa Portugal. Koran- koran yang terbit di Lisabon menulis bahwa akhir 1993, Mau- hunu dibawa ABRI ke luar Tim- tim dan "disembelih" dengan sadis, bahkan kuburan mantan wakil Xanana itu pun tak terla- cak. "Itu informasi yang salah sama sekali. Buktinya, saya masih segar bugar dan bisa me- rokok saat ini," ujarnya sambil mempermainkan asap rokok. Akhir tahun lalu, Mauhunu memang berlibur di ibu kota sekaligus merayakan Natal dan Tahun Baru di sana. "Saya sem- pat bertemu Komandan Kapas- sus Brigjen TNI Agum Gumelar, bertemu teman-teman, menik- mati sejuknya hawa Bandung dan ke Semarang," ujarnya. Pertemuan antara Melo den- gan 200-an warga yang diharap- kan terlontar pertanyaan "is- timewa", ternyata berjalan datar disampaikan warga Lospalos, Manatuto, Suai, dan Maliana yang telah dikunjungi Melo se- belumnya. ABRI Sebelum mengadakan perte- muan dengan mahasiswa di Dili, Melo mengunjungi Danrem 164 Wiradharma Kol. Inf. Johni Lu- mintang di Markas Korem. Dalam kesempatan tersebut, Johni menjelaskan banyak hal (Bersambung ke Hal.11, kol4) Giliran Mahasiswa Surabaya dan Jember Tolak Pembangunan BNR Surabaya (Bali Post) Setelah mahasiswa Hindu Bali, Jakarta, Bandung, Yogya- karta, dan Malang, kini giliran mahasiswa Hindu Surabaya dan Jember menyatakan sikap tegas menolak pembangunan Bakrie Nirwana Resort (BNR) di kawas- an Pura Tanah Lot. Ini tersirat dalam pernyataan sikap yang disampaikan kepada Bali Post Sabtu (15/1) kemarin. Pernyataan sikap Forum Ma- hasiswa Hindu Surabaya (FM- HS) setebal dua halaman ditan- datangani 68 anggotanya, sedan- gkan pernyataan sikap Keluarga Pelajar Mahasiswa Hindu Vyas- ta Dharma (KPMHVD) Jember didukung 110 anggotanya. Dalam pernyataan sikapnya, Dr. Wayan Dibia FMHS menegaskan bahwa pem- bangunan BNR dinilai menodai kesucian Pura Tanah Lot dan memerosotkan keberadaan pura hanya sebagai aksesoris dalam kawasan wisata tersebut. "Per- soalan spiritual tak bisa diukur secara material. Dan kami seba- gai umat Hindu merasa sangat dilecehkan," tulis pernyataan itu. Karena itu, FMHS mengelu- arkan empat sikap. Pertama, menolak dengan tegas pemban- gunan BNR dan minta agar se- gala peraturan yang mendu- kungnya dicabut. Kedua, aparat dan lembaga terkait harus mem- perhatikan aspirasi umat se- belum mengeluarkan keputu- san. Ketiga, aspek religius hen- daknya dijadikan filtrasi perta- ma dalam rangka pembangunan pariwisata berwawasan ling- kungan. Keempat, sebelum pem- bangunan proyek yang berpen- garuh terhadap kesucian tempat ibadah, hendaknya melalui pe- mikiran matang dan melibatkan para pemuka Hindu dan lemba- ga terkait. Sementara itu, KPMHVD da- lam pernyataannya setebal lima halaman menegaskan, setiap pembangunan sarana pariwisata harus memperhatikan aspek-as- pek sosiologis, kultur historis, lingkungan religius, budaya dan ekonomis. "Jangan mementing- kan aspek ekonomi semata," te- gas pernyataan itu. Pernyataan itu juga secara detail menyorot dampak negatif pembangunan Prof. Ngr. Bagus Dw. Ngr. Suasta Pariwisata Budaya Bali BNR dilihat dari aspek agama, budaya, yuridis, ekonomis, ling- kungan dan sosiodemografis. Khusus dalam aspek agama, BNR dinilai tidak memperhati- kan konsep Tri Hita Karana. Pembangunan BNR dinilai akan merusak kesucian pura dan rasa khusuk umat dalam menjalan- kan ibadahnya. Dalam jangka panjang, BNR akan mencipta- kan suasana ekologis yang tidak mendukung tumbuhnya kei- manan umat Hindu. "Karena itu, kami tidak setuju dan berkeber- atan dengan pembangunan BNR," demikian akhir pernya- taan yang ditandatangani Ketu- a KPMHVD, Wayan Supartha dan sekretarisnya, Gde Wira- kusuma. (Tim BP) (2-Habis) C MODUM Nila Patricia Ratu Lombok Nila Patricia, si Ratu Lombok DARA cantik ini dikenal ak- rab sebagai salah seorang pra- gawati di NTB. Tilak sedikit prestasi dalam kanten modeling telah disabetnya. Mengawali 1994 ini, ia berhasil menyabet prestasi bergengsi sebagai De- dara Lombok. Baiq Nila Patricia (21) dino- batkan panitia sebagai Dedara Lombok pada malam final Pemil- ihan Teruna-Dedara Lombok V di Taman Budaya Mataram, baru-baru ini. Nila panggilan tenarnya di Mataram, selain di- nobatkan sebagai ratu Lombok, juga meraih juara favorit yang merupakan penilaian para pen- gunjung. Mahasiswa Akademi Manaje- men Mataram (AMM) jurusan Perbankan dan Keuangan se- mester Vini saat dihubungi di ke- diamannya mengaku, sebelum- nya tidak terpikir kalau dirinya akan terpilih sebagai putri Lom- bok. Yang ada dalam benaknya, hanya komitmen tampil terbaik dari yang lainnya. Ternyata komitmen itu terus dipegangnya dari seleksi awal sampai akhir. Hingga dewan juri memutuskan, nomor undi yang dipegangnya disebut sebagai predikat terbaik pertama. Ajang pemilihan Te- runa-Dedara Lombok ini pernah diikutinya tahun 1990 dan saat itu Nila hanya menggondol juara III dan favorit. Meraih prestasi terbaik dalam hidup dan diakui masyarakat lu- dapat acungan jempol. "Saya as merupakan kebanggaan yang merasa mampu dan inilah hasil- tidak ada nilainya dan akan dike- nya," kata gadis berpostur tubuh nang selamanya. Perasaan bang tinggi yang juga aktif di berbagai ga ini benar-benar dipagar oleh organisasi. Salah satu organisas anak kedua pasangan Lalu Moh. besar yang diikuti Nila saat ini Chatim dan Titiet S. Moeljoeto- adalah di Pengda Ikatan Motor mo sebagai motivasi untuk me- Indonesia (IMI) NTB sebagai macu langkah dalam meraih bendahara. masa depan. "Saya bersyukur kepada Tuhan dan bangga atas prestasi yang tercapai selama ini," katanya sembari menam- bahkan apa yang diraih selama ini tidak terlepas dari dukungan kedua orangtuanya, terutama sang ibu tercinta. Bakat Nila ru- panya turun dari ibunya yang waktu gadis aktif berkecimpung di dunia seni dan tari. Sejak 1988 gadis berdarah Lombok-Jawa ini mulai nekad mengikuti ajang kegiatan model- ing yang berlangsung di NTB. Itu dilakukannya berawal dari hobi. Lama kelamaan dia menyadari kalau bakat dalam dirinya perlu dikembangkan. Kesadaran itu diimplementasikan dengan te- rus berlatih dan mengikuti event- event yang ada. Bagi Nila semakin banyak latihan dan kegiatan yang diiku- ti semakin besar pengalaman yang dirasakan. Karena ajang ini dimanfaatkannya untuk menda- patkan informasi untuk menam- bah ilmu pengetahuan yang dim- iliki. Terbukti kiatnya itu mem- buahkan hasil yang patut men- Pemimpin Perusahaan Sekretaris Umum Manajer Iklan Manajer Sirkulasi Bagian Iklan ABG. Satria Naradha Retno Endah Sada Kariawan, Kariadi Suryantha, Oka Wipraja Jin. Kepundung 67 A, Denpasar 80232 Bagian Iklan Telepon: 225764 Fax: 227418 Teleks: 35191 Senin s.d. Jumat 08.00- 19.00 Sabtu 08.00-13.00 Minggu 08.00-19.00. Tarif Iklan: Iklan Mini: minimal 2 baris maksimal 10 baris, perbaris Rp 2.500 Iklan Umum: Rp 3.000 per mmk. Iklan Keluarga: Rp 2.000 per mmk. Iklan Warna: 1 wama Rp 5.000, 2 warna Rp 5.500, 4 warna Rp 6.000 per mmk. Pembayaran di,muka, iklan mendesak untuk dimuat besok dapat diterima sampai pukul 19.00. Bagian Langganan/Pengaduan Langganan Jl. Kepundung 67 A, Denpasar 80232. Telepon: 225764 Pager Telepon:226531 pesawat 1056. Fax: 227418. Harga Langganan: Rp 9.500 sebu- Jan. Pembayaran di muka. Harga eceran Rp. 500. Terbit 7 kali seminggu. Rekening BRI Denpasar Rekening BDB Denpasar Rekening BCA Denpasar Rekening Bank Aken Denpasar Rekening Bank Seri Partha Rekening BUN Denpasar 31-45.1065.4 : 173.804 : 040-30-07061-8 900601028 0274000384 071 000567,7 NOMOR 147 TAHUN KE-46 Putri Wong Kam Fu: Mega tak Mungkin Menjadi Presiden MEMANG ada lagu yang men- gatakan wanita terbuat dari tu- lang rusuk laki-laki, yang ber- makna seolah-olah wanita hanya berperan sebagai pendamping suami. Itu kata lagu. Kenyataan sesungguhnya wanita justru di- tuntut bukan sekadar sebagai pendamping suami dan penga- suh anak. Istilah peran ganda wanita menunjukkan bahwa sesungguhnya wanita diharap- kan juga mampu berkiprah di lu- ar kehidupan rumah tangga. Bahwa wanita bukan sekadar ibu rumah tangga tercermin juga dari dicanangkannya tahun 1994 ini sebagai tahun peranan wanita. Dalam soal peranan wanita in- ilah, salah seorang wanita yang namanya cukup kondang di ta- nah air memaparkan pandang- annya kepada Bali Post pekan kemarin. Wanita itu, Putri Wong Kam Fu, ahli perbintangan dan peramal nasib pada Bali Post edisi Minggu. "Memang sudah waktunya wanita Indonesia berperan lebih besar dari apa yang dilakukan- nya selama ini. Peranan wanita ini memang sudah harus dipikir- kan. Wanita maupun laki-laki harus memikirkannya," ujar Pu- tri. Wanita Indonesia, katanya, saat ini memang sudah banyak yang berperan dalam pembangu- nan. Ada yang menjadi menteri ada juga yang menjadi pimpinan parpol seperti Megawati. Sa- yangnya, di luar mereka itu, masih banyak wanita yang hidup (Bersambung ke Hal. 11, Kol1) Ali Sadikin Hadiri Sidang Penghinaan Presiden RI Jakarta (Bali Post) - Sidang perkara penghinaan Presiden RI yang menyeret ter- dakwa NS (30), diwarnai perde- batan antara majelis hakim den- gan penasihat hukum terdakwa. Pemicunya adalah persoalan yang berkaitan dengan permin- taan tim penasihat hukum agar terdakwa dapat menyampaikan eksepsinya setelah mendengar- kan dakwaan jaksa. diperbolehkan masuk ke ruang sidang harus menunjukkan identitas (KTP). Setelah itu pen- gunjung diberi tanda khusus bertuliskan "Pengunjung Si- dang" Jaksa Penuntut Umum Zubir Rachmat, S.H. yang didampingi Jaksa Penuntut Umum Peng- ganti I Made Yasa, S.H., Suhai- mi, S.H. dan Salim Zikri, S.H. dalam menyampaikan dakwaan di hadapan Majelis Hakim yang dipimpin Nurhayati, S.H. me- nyebutkan, terdakwa telah me- nyerang nama baik, kehormat- an, martabat Soeharto, Presiden RI/Mandataris MPR RI sesuai dengan ketetapan MPR RI No. IV/MPR/1993. Hal ini baik se- laku Kepala Negara RI atau su- atu penguasa atau badan umum Keamanan dikerahkan untuk yang ada di Indonesia. memperlancar jalannya persi- dangan. Para pengunjung yang Hal itu terlihat dalam sidang awal yang berlangsung di Pen- gadilan Negeri Jakarta Pusat, Sabtu (15/1) kemarin. Hadir se- bagai pengunjung dalam per- kara ini Ali Sadikin (tokoh Petisi 50), Adnan Buyung Nasution, H. Princen, AM Fatwa, Kris Siner Key Timu, dan para simpatisan dari mahasiswa. (Bersambung ke hal. 2, kol. 8) Rumah Ria Irawan Diperiksa Ulang Jakarta (Bali Post) - Pihak Kepolisian, Sabtu (15/1) kemarin memeriksa ulang ke- diaman artis Ria Irawan di Jl. Anggrek Lestari Indah, Lebak- bulus, guna mengungkap kasus tewasnya Rivardi Soekarnopu- tra (24), Rabu lalu. Pemeriksaan dilakukan Ka- polres Jakarta Selatan, Letkol Pol. Adang Rismanto bersama li- ma anak buahnya. Pemeriksaan sehubungan perintah Kapolda Metro Jaya, Mayjen Pol. Hindar- to untuk meneliti secara cross check hasil visum tim dokter forensik LKUI/RSCM dengan fakta di lapangan. satu jam kemudian, atau tepat- nya pukul 11.00 WIB. Namun se- jauh itu, hasil pemeriksaan u- lang tidak diumumkan. "Belum ada perkembangan baru dan hasil pemeriksaan tadi, no comment," kata Adang ketika dicegat wartawan. Ketika diadakan pemeriksaan ulang itu, pemilik rumah, menu- rut keterangan pembantunya, sedang tidak berada di rumah. Rumah yang biasanya ramai dikunjungi para pemuda itu kini kelihatan sepi. Bahkan setelah pemeriksaan ulang tadi, rumah Ria Irawan disegel untuk ke- pentingan pemeriksaan. Beberapa prestasi yang per- nah diraih Nila, di awal kari- ernya terpilih sebagai pragawati terbaik I, Juara II Lomba Pera- gaan Busana dalam rangka Dies Natalis Unram (1989), juara II lomba Jean's 90, juara II Putri Citra tingkat propinsi (1989), ke- mudian di tahun 1990 dipercaya mewakili NTB untuk pemilihan Putri Citra tingkat nasional di Jakarta, juara III Putri Wisata, terpilih sebagai Putri Pesona Spekulasi Adang Rismanto yang berger- Kasus tewasnya Rivardi Soe- Pariwisata (1992), juara I Kreasi ak dari markasnya sekitar pukul Busana 1992, di tahun 1993 kem- 10.00 WIB tampak tergesa-gesa karnoputra, seorang pengusaha bali meraih Pragawati terbaik, diikuti oleh sebuah mobil yang sekaligus mahasiswa Universi- dan yang terakhir dinobatkan se- berisi lima orang anak buahnya. tas Trisakti, di rumah Ria Ira- bagai Dedara Lombok. Keberangkatan Kapolres yang wan ini memang masih menjadi Pahit manisnya kehidupan se- sukses membongkar kasus pem- teka-teki. Banyak kalangan ber- orang model sudah dirasakan bunuhan pelukis legendaris, Ba- spekulasi bahwa kematian cucu dedara Lombok yang mengaku soeki Abdullah ini sengaja dis- mantan Dirjen Pembinaan Pers belum punya pacar ini. Apalagi embunyikan dari pers untuk dan Grafika (PPG) Soekarno, banyak orang mengasumsikan memperlancar pemeriksaan. S.H. ini akibat pembunuhan. setiap wanita yang ikut dalam Beberapa wartawan yang se- Tetapi polisi menyangkal ke- modeling sebagai suatu sikap jak pagi telah menunggu di Pol- matian tersebut akibat pem- yang kurang baik, karena seo- res Jakarta Selatan, merasa bunuhan karena tidak ada tan- rang modeling di depan orang curiga dan akhirnya berangkat da-tanda bekas kekerasan. Se- banyak acapkali menggunakan ke TKP. Di tempat itu ternyata lain itu, para saksi yang diperik- busana-busana yang merang- telah berada Kapolres bersama sa juga memberikan keterangan anak buahnya. (Bersambung ke Hal.11, kol4) (Bersambung ke Hal.11,kol6) Pemeriksaan baru diakhiri BNR sebagai Titik Introspeksi *Amdal harus lebih Pertimbangkan Dampak Sosial Budaya I Made Suarnatha dudukkan persoalan amdal pada porsinya yang benar. Tri Hita Karana, Pariwisata Budaya, Amdal Tri Hita Karana adalah hu- bungan harmonis antara manu- sia dengan Ida Sang Hyang Wid- hi, manusia dengan manusia, serta manusia dengan lingkun- gannya. Kita juga tahu, hubun- gan manusia dengan Ida Sang Hyang Widhi ada pedomannya yaitu kitab suci, dalam hal ini Weda. Hubungan manusia den- gan manusia ada yang namanya etika (sopan santun, menyama braya), dan hubungan manusia na keseimbangan. Sedangkan dengan lingkungannya ada dalam amdal BNR seperti penye- Catur Purusa Artha. Dari segi suaian-penyesuaian saja, pada- TERLEBIH dahulu saya ingin meluruskan pernyataan yang ditulis Bali Post tanggal 15 Januari 1994, halaman 15. Di ha- laman itu dinyatakan, amdalide- alnya dalam proses perencana- an, memerlukan proses panjang yang mesti disertai rencana pen- Bal Post070 gelolaan dan penataan. Dalam pembangunan di Bali, penyu- sunan sebuah amdal tak dapat lepas dari konsep-konsep Bali, terutama konsep Tri Hita Kara- Dr. Made Titib Jaga Tanah, Identitas, dan Martabat kaitannya dengan masalah bu- daya berarti pertahanan budaya akan tergerus, bahkan akan hi- lang," katanya. TERNYATA masalah tanah tak hanya menyangkut kepentingan Di sisi lain, karena tanah kuat ekonomis dalam konteks kehidupan orang Bali. Harga diri, martabat, identitas, kesenian, budaya, dan lain-lain terkait erat dengan keber- adaan tanah itu. Berikut laporan terakhir wartawan Bali Post, Dwiko- ra Putra yang disarikan dari diskusi pariwisata budaya Bali di Kantor Diparda Bali, Kamis (13/1) yang lalu. peradaban yang ada. TIDAK seimbangnya kapa- sitas kemampuan tanah dan pa- "Bukan tidak mungkin hal datnya penduduk menerima ser- serupa menimpa Tanah Lot nan buan investasi yang berskala tinya," kata aktivis lembaga swa- mega, memang merupakan per- daya masyarakat itu sembari soalan pelik dalam kepariwisa- menambahkan pemerintah, da- taan di Bali. Di sisi lain, model lam hal ini pemda, wajib mem- pengembangan pariwisata den- proteksi suatu kawasan baru. gan penyediaan lapangan golf- Menurut Putu Suasta, melu- nya, juga akan mengundang bernya orang menanam inves- tasi di Bali dalam bentuk pembe- munculnya nilai-nilai baru. "Yang terjadi sekarang lebih lian tanah-tanah bukan semata merupakan perbenturan perad- berdampak pada kian semrawut- aban daripada perbenturan ide- nya wajah pariwisata Bali. Per ologi, ekonomi, atau teolog," kata soalannya, kata dia, telah terjadi Taufik Rahzen. Di Barat, kata pemiskinan dan penyempitan la- nya, sejumlah penelitian menye- han. "Ke mana duit hasil pen- butkan, kehadiran lapangan golf jualan tanah orang desa. Jika di- juga disertai dengan munculnya hubungkan tanah sebagai identi agama baru: ada nilai-nilai baru tas orang Bali, mereka nantinya yang akan berbenturan dengan akan kehilangan identitasnya. persoalan ini," katanya. Berbicara masalah pariwisa- ta, memang tak dapat dilepas kan dari masalah agama, baik se- cara fisik maupun secara non- Putu mengambil contoh ke- fisik. Fisik maksudnya terutama hidupan orang Bali di daerah dengan lokasi pura, dan peran transmigrasi. Banyak di anta- pura tersebut sebagai lambang ranya hidup dalam kondisi pas- tempat umat Hindu berkomu- pasan, bahkan susah. Semen- nikasi dengan Tuhan. Ini artinya tara untuk kembali ke desa, ter- dalam membicarakan pariwisa- bentur pada persoalan harga ta harus dikaitkan dengan cara diri: malu. "Ini sebagai implikasi pandang orang Bali dalam me- harga diri-siapa yang bertang- laksanakan agama dan bermas- gung jawab terhadap kehidupan hal mestinya menjadi bargain. ing power. Ada beberapa pernyataan di atas yang perlu diluruskan. 1. Kalau Anda membaca tulisan tanggal 12 Januari 1994, halaman 7, amdal memang pros- és yang panjang, antara lain meliputi PIL, ANDAL, RKL dan RPL (rencana pemantauan lingkungan) bukan penataan. 2. Amdal BNR seperti penye- suaian-penyesuaian saja. Ada- pun yang saya tulis idealnya, stu- di amdal dilaksanakan pada tahap perencaan. Kalau di BNR desainnya secara umum sudah yarakat, yakni tidak berdiri fix, para penilai berikutnya kita mendatang, termasuk ekses sendiri tetapi saling terkait dan (dalam hal ini tim amdal) dib- sosial nantinya siapa yang bayar, saling mempengaruhi. "Keter- iarkan mengkonsentrasikan stu- dan masalah kualitas hidup kaitan ini memperlihatkan cara di lingkungan pada konsekuensi manusia Bali yang berani men- pikir yang holistik dan integral jamin akan lebih baik," kata yang mengaitkan faktor materi Putu sembari menambahkan air al dan spiritual dalam konteks dan listrik saja sekarang sudah dinamis," kata antropolog Prof. menjadi persoalan besar, bahkan Dr. IGN Bagus. sudah kritis. "Soal martabat orang Bali itu yang penting. Lantas jika ada persoalan di mana kekuatan bu- daya Bali menjawab persoalan- Dalam konteks ini, kata Ba- gus, tak dapat dilepaskan peran tanah yang berfungsi sebagai (Bersambung ke Hal. 2., Kol1) dari serangkaian keputusan yang sudah fix terhadap lingkun- gan biofisik dan sosialnya. Na- mun dalam pernyataan Bali Post tanggal 15 Januari 1994 terse- but, tersirat kesan bahwa saya meremehkan pembuat amdal- nya. Hal seperti ini tidak pernah tersirat dalam benak saya, tetapi bagaimanapun saya ingin men- praktisnya, sebagaimana manu- ta selayaknya mengikuti konsep- ofisik kimia dan biotisnya relatif sia memanfaatkan sumber daya konsep budaya yang ada. Studi lebih ringan, sudah dapat dipre- lingkungannya, pemerintah RI amdal pun idealnya harus lebih diksi dari dampak sosialnya. mengeluarkan PP RI No. 29, ten- mempertimbangkan dampak Apalagi bila sebuah proyek me- tang amdal. Amdal itu sifatnya sosial budaya di samping dam- ngambil tempat yang potensial, kontekstual terhadap lingkun- pak biofisiknya. menyebabkan dampak negatif gan di tempat studi itu dilak- Implikasinya dengan BNR secara sosial. Jelasnya, secara sanakan. Kalau suatu studi am- Megaproyek seperti hotel (ba umum dampak yang dihasilkan dal dilaksanakan di Bali yang ca BNR), memang berbeda den- hotel biasanya berupa limbah do- mempunyai agama, budaya, dan gan pembangunan proyek indus- mestik, kimia dan juga biotis. adat kuat, sangatlah logis kalau tri berat dan nuklir misalnya. Namun dengan adanya teknolo- studi amdal itu mempertim- Ditinjau dari segi amdal, pene- gi canggih, dampak biofisik ter- bangkan hal tersebut. kanan-penekanan studinya juga sebut dapat diatasi walaupun Pemanfaatan sumber daya berbeda. Kalau proyek BNR me- dengan cost yang tinggi. sekarang di Bali banyak untuk mang analisis dampak lingkun- Dampak sosial lain sekali si- kebutuhan pariwisata. Karena gan (geofisik kimia dan biotis) fatnya, apalagi hal itu dilakukan Bali mempunyai konsep pem- diperlukan, namun analisis di Bali (Tanah Lot). Seperti con- bangunan pariwisata budaya, dampak sosialnya lebih diper- toh, dalam studi amdal ada 7 kri- pembangunan fasilitas pariwisa- lukan. Alasannya, dampak ge- teria untuk menguji dampak penting. Ketujuh kriteria terse- but adalah (i) jumlah manusia yang akan terkena dampak; (ii) luasnya persebaran dampak; (iii) lamanya dampak berlangsung (iv) intensitas dampak; (v) banyaknya komponen lain yang akan terkena dampak; (vi) sifat kumulatif dampak; dan (vii) berbalik (reversible) atau tidak berbaliknya (irreversible) dam- pak, PERESMIAN PEMBANGUMAN JALAN DAN KANTOR DI DALAM KANAGAN WISATA PROVEN PT. Bakrie vana Resort PT.BARRIE ESRT PELIASIA PT PRES Kalau salah satu dampak sosial budaya (kesucian Pura Tanah Lot, keterusikan umat Hindu) diuji dengan 7 kriteria dampak penting di atas, maka: (i) orang yang terkena dampak bukan hanya penduduk Desa Be- raban, namun seluruh umat Hin- du Indonesia; (ii) luasnya perse- baran dampak bisa jadi sampai ke seluruh dunia, karena Pura Tanah Lot sudah merupakan cit- ra Bali; (iii) dampak akan ber- langsung sangat lama karena akan berlangsung dari pra-kon- struksi, konstruksi, sampai pas- cakonstruksi BNR; (iv) intensi- tas dampaknya sangat berat (Bersambung ke hal. 4, kol. 5) 2cm Color Rendition Chart 2cm 4cm