Tipe: Koran
Tanggal: 1994-01-16
Halaman: 10
Konten
2cm HALAMAN 10 Bali Post Madonna Garap "Snake Eyes" Lomba Drama Modern PSR X, MADONNA seksi dan selalu bikin ulah, semua orang sudah tahu. Di atas panggung ia garang dan liar. Di dapur rekaman, suaranya melengking-lengking. Selain bikin heboh lewat buku dan album fotonya, tak ada yang bisa menyangkal, Madonna juga piawai dalam berakting. Kehebatan akting Madonna antaranya sempat kita saksikan dalam Desperately Seeking Susan. Di mana dalam garapan 1986 itu ia berduet kompak ber- sama Rossanna Aequette. Na- mun dari sejumlah film yang di- bintanginya, tidak ada yang be- gitu meledak atau mencapai box office, biasa-biasa saja. Termasuk ketika Madonna mencoba menggarap film dari se- rangkaian rekaman tournya, yakni In Bed With Madonna. Cu- kup laris, meski banyak yang mencap Madonna tampil buruk dan tidak ada apa-apanya. Mak- lum, dalam film itu ia cukup ba- nyak memamerkan adegan- adegan erotis. Antaranya mela- kukan gaya masturbasi ketika menyanyikan lagu Like A Virgin. Dari pengalaman- pengalamannya itu, orang akhir- nya beranggapan, dunia Ma- donna lebih terang di bidang ta- rik suara. Terbukti lagu-lagunya seperti Holiday, Material Girl, Like A Virgin, La Isla Bonita atau Fever dan Erotica, digemari di mana-mana. Penari Latar Tapi barangkali orang takkan percaya, sukses bintang yang pu- nya nama asli Madonna Louise Ciccone itu justru diawali dari seorang penari latar. Kemudian membentuk sebuah grup band sebagai awal karirnya di bidang showbiz. Lalu apa peran Ma- donna dalam grup band yang di- bentuk tahun 70-an itu? Ter- nyata Mad's, begitu ia dijuluki, berperan sebagai drummer alias penabuh drum. Begitulah Ma- donna mengawali kemasyhurannya. Namun akhirnya grup band yang didirikan Mad's tidak ber- tahan lama. Dan Mad's tak putus asa. Begitu grup bandnya bubar, ia mencoba bersolo karir di bi- dang tarik suara. Rupanya dewi keberuntungan mulai menyertai Mad's. Dengan cepat ia melejit jadi artis kaya dan diidolakan di seluruh dunia. Termasuk keberanian Ma- donna dalam penampilan- penampilannya di atas pang- gung. Gemar berpakaian minim dan seksi, selalu dikelilingi laki- laki. Entah sengaja atau tidak, ulahnya selalu bikin sensasi. Dari bercinta dengan bocah ingusan, sampai perkawinannya yang tak pernah akur dengan Sean Penn. Dan akhirnya de- ngan segala keliarannya, Mad's kini lebih suka hidup sendiri. Tak ingin terikat perkawinan Madonna Bali Post/ist lagi, setelah pisah dengan Penn. Setelah mengakhiri tahun Tak heran, majalah-majalah 1993 dengan rangkaian tournya luar negeri selalu menyertai bio- yang diberi nama Girlie Show, data Madonna dengan Marital Status: Single. Dilahirkan 16 Agustus 1958, Madonna juga pernah diramal- kan jadi peraih piala Oscar un- Madonna kian eksis saja di du- nianya. Rangkaian tournya yang terpajang itu dimulai 25 Septem- ber hingga 19 Desember 1993. Diawali di London, berakhir di Film Baru tuk aktingnya di film A League Tokyo. Ditotal, Madonna tampil Of Their Own, awal 1993 kema- dalam 36 kali pentas. rin. Tapi ia sendiri tidak pernah mempermasalahkan apakah Sayangnya, pemunculan Gir- akan dapat Oscar atau tidak. lie Show di Frankfurt, Jerman "Yang penting publik mau meng- yang semula dijadwalkan 2 Ok- hargaiku sebagai artis, itu saja," tober dibatalkan sendiri oleh Ma- tegasnya. Sayang memang, film donna. Ada sekitar 28 judul lagu tersebut tidak diimpor ke Indo- yang diusungnya dalam page- nesia. Padahal di film yang laran yang sukses itu. Madonna mengambil setting tahun 1943 sendiri tak melupakan ciri khas tersebut, Mad's menampilkan penampilannya. Tampil dengan akting yang apik. Jauh dari pakaian minim dan seksi, serta kesan liarnya selama ini. Asal aksi mendebarkan, berjalan di tahu saja, A League Of Their Own atas kawat sambil melantunkan yang juga dibintangi Geena Da- vokalnya. vis dan Tom Hanks termasuk film laris di Amerika untuk peng- hujung 1993 lalu. Agaknya memang susah men- cari padanan yang bisa meng- gantikan posisi Madonna. Bayangkan saja, setelah meraup sukses dengan lagu-lagu, film dan buku serta album fotonya, kini Madonna juga tengah asyik mengelola perusahaan pribadi yang diberi nama Maverick. Per- usahaannya ini tidak hanya me- nangani produksi untuk TV, tapi juga memproduksi film dan me- nerbitkan buku. Dan, Madonna turun tangan sendiri untuk me- mimpin anak buahnya. Kabar terakhir, awal 1994 ini, Madonna siap merilis film terba- runya yang berjudul Snake Eyes. Film yang turut didukung James Russo dan Harvey Keittel ini me- rupakan produksi perdana per- usahaannya, Maverick. Memang ada yang bilang, film terbaru Madonna setelah berpanas ria dengan Willem Dafoe di Body Of Evidence ini, tidak menawarkan apa-apa. Madonna sendiri optimis, ta- hun 1994 akan diawali dengan sukses yang diraihnya dari film itu. Apa betul Snake Eyes akan sukses dalam peredaran, kita tunggu saja. (Adnyana) Kerja yang Setengah Hati SEBUAH event dari rang: kaian lomba dalam Pesta Seni Remaja (PSR) X se-Kodya Den- pasar yaitu lomba drama modern baru saja rampung digelar. Di- bandingkan dengan lomba lomba lainnya, dalam PSR kali ini, lomba drama inilah yang pa- ling banyak menyedot perhatian, baik dari masyarakat awam maupun dari kalangan pencinta seni. Lomba ini menjadi "ramai" bukan hanya karena serunya "pemanasan" yang terjadi men- jelang lomba dimulai (tercatat ada dua buah surat pembaca Bali Post serta serangkaian arti- kel yang mempertanyakan bebe- rapa kejanggalan dalam per- siapan lomba ini), tetapi juga ka- rena sampai saat ini lomba drama PSR-lah yang dianggap sebagai barometer apresiasi seni modern di kalangan pelajar SMTP dan SMTA. Apalagi dalam beberapa waktu belakangan ini dunia teater di Bali kembali ter- angsang kegairahannya. Hal ini dicirikan oleh marak- nya beberapa pagelaran drama. Ada dramawan Abu Bakar yang bersama Teater Posti telah me- mentaskan Petang di Taman, ke- mudian aktor Kaseno yang ber- muhibah ke Yogya bersama mo- nolog Bos-nya, Putu Satria yang bermonolog Kucing Hitam, dan Suartha yang mencoba memadu- kan Janger dalam Antigone. Ke- gairahan ini mencapai klimaks- nya saat Putu Wijaya menteror pencinta teater di Bali melalui pementasan AUM-nya. Maka ja- ngan heran kalau lomba drama PSR kali ini ditunggu-tunggu oleh banyak pemerhati seni yang ingin mengetahui bagaimana respon para pelajar pencinta tea- ter dalam menghadapi kegai- rahan ini. Tampaknya para pelajar ini ti- daklah mengecewakan. PSR kali ini menunjukkan sebuah lom- patan besar dalam perkem- bangan teater sekolah di Denpa- sar. Semua teater sekolah yang berlaga dalam lomba menunjuk kan antusiasme yang tinggi. Ke- gairahan ini juga diimbangi oleh keseriusan yang memadai dalam penggarapan karya-karya me- reka. Singkat kata, mereka se- mua tampil habis-habisan. Sayangnya fenomena yang me- narik ini kurang bisa diantisi- pasi oleh panitia penyelenggara. Ironis memang, saat para pe- serta melompat ke depan, pani- tia penyelenggara malah salto ke belakang. teater-teater sekolah lainnya ini. Sebenarnya "bau" ketidak- amat terasa. Pada PSR tahun ini suksesan panitia ini sudah ter- jurang itu makin menyempit, cium sejak menjelang perlom- bahkan sudah hampir hilang. baan diadakan. Mulai dari ke- peserta tentang Menyempitnya jurang pemisah luhan ini membuat makin ketatnya keterlambatan pemberitahuan, "hawa" persaingan dalam lomba diikuti dengan keterlambatan ini. Sehingga kualitas per- pemberian naskah, yang kemu- mainan pun mulai menunjukkan dian masih diikuti pula dengan adanya keseimbangan serta pe- ketidakbijakan dalam pemilihan merataan kekuatan di antara naskah. Belum lagi dengan ada- teater-teater sekolah ini. nya isu-isu mengenai pemilihan anggota juri, yang meskipun tak jelas dan belum terbukti kebe- narannya, telah cukup untuk membuat hati para peserta: "kebat-kebit". Meskipun demi- kian ada harapan di kalangan pemerhati seni bahwa rame- rame ini hanyalah setitik bara yang akan mampu ditanggulangi dengan pintar oleh para panitia. Ada beberapa hal menarik un- tuk digarisbawahi dalam per- saingan antarteater sekolah ini. Pertama, mulai meningkatnya kepedulian sekolah terhadap bi- dang seni yang dahulu sering di- abaikan. Kepedulian ini me- nyangkut kepedulian moral maupun material. Hal ini terli- hat dengan selalu hadirnya guru-guru, dalam jumlah yang lumayan banyak, dalam setiap pementasan anak didik mereka. Serta dengan royalnya beberapa sekolah dalam hal penyediaan alat-alat pendukung pementasan. Yang kedua adalah muncul- nya kegairahan serta keseriusan dalam berteater yang luar biasa di kalangan para pelajar ini. Ter- bukti dari tidak adanya pemen- tasan yang menimbulkan kesan "seadanya. Semua pementasan tampaknya telah disiapkan se- cara serius. Malah saking serius- nya ada sebuah teater sekolah, yang karena ingin menciptakan suasana pantai dalam pementas- annya, telah bersusah payah me- naburkan berember-ember pasir pantai di atas panggung. Dan mereka berhasil. Dalam pena- taan sound system, setting, serta lighting-pun para pelajar ini tak kalah profesionalnya dengan senior-senior mereka di sanggar- sanggar. Hal lainnya yang menarik un- tuk dicermati adalah meningkat- nya keberanian teater-teater pe- lajar ini dalam berinovasi dan berimprovisasi dengan naskah. Hal ini terutama tampak pada pementasan dari teater SMA 1, SMA 3, serta SMA 4. Ketiga tea- ter ini berani dalam mereinter- pretasi naskah-naskah yang me- reka mainkan sehingga kesan monoton pun bisa dihindari. Secara umum, lomba yang pada tingkat SMTA diikuti oleh tujuh sekolah ini (SMA 1 meng- irimkan empat tim, SMA 3 me- nurunkan dua tim) telah menun- jukkan peningkatan kualitas yang menggembirakan. Ha- rapan akan lahirnya bibit-bibit unggul teater dari dunia sekolah bukanlah harapan kosong belaka. Persaingan Ketat Berbeda dengan PSR tahun- tahun sebelumnya, di mana ju- rang pemisah antara teater- Setengah Hati teater sekolah yang sudah Sayangnya, kesuksesan para memiliki basis serta tradisi ber- peserta ini tidaklah diikuti oleh teater yang kuat, SMA 1 dan suksesnya panitia penyeleng- SMA 3 sebagai contoh, dengan gara dalam melaksanakan event Minggu Kliwon, 16 Januari 1994 Adegan "Si Doel Anak Sekolahan" Bali Postist Potret Wajah Baru si Doel Sueb, Rano Karno sendiri yang memerankan Doel, dan lainnya. Hanya Doel kali ini dipoles de- ngan sederetan artis-artis baru seperti Cornella Agatha, serta Suty Karno (adik kandung Rano Karno). Untuk penayangan sine- tron ini akan dimulai malam ini pukul 19.30 di RCTI ubah masalah penelitiannya, tika tahu ternyata Sarah akan bahkan dengan segala upaya menjadikan dirinya sebagai Hans mencoba menggagalkan bahan penulisan skripsi. Namun niat Sarah. Benih-benih cinta se- melalui proses yang cukup ru- dikit banyaknya telah merasuk mit, melalui perjalanan panjang, kalbu Sarah, apa pun yang ter- dan Sarah menerangkan hal jadi Sarah tetap tidak akan yang sesungguhnya, Doel pun mengubah lagi pendiriannya. menyadari betapa penting penu- Benih Cinta lisan skripsi tersebut buat Sa- Sarah mulai menyelidiki kehi- rah, Doel pun bisa dupan Doel dan keluarganya memaafkannya. yang memang sangat menarik. Sedangkan puncak dari segala Sabeni (Benyamin. S), ayah Doel permasalahan sinetron ini ada- yang mata pencahariannya seba- lah ketika Doel berhasil meraih gai sopir oplet tua adalah figur titel sarjana dan Sarah pun di- orang Betawi yang lugu. Dia sa- nyatakan lulus skripsi yang ditu- ngat mengaharapkan Doel jadi lisnya dengan mengambil bahan sarjana, walaupun dia memerlu- "Si Doel Anak Sekolahan". kan biaya yang besar dan berse- kolah begitu lama. Pada saat Sarah mulai mende- Akan tetapi malangnya, saat lomba dimulai sedikit bara ini malah akhirnya berubah men- "Si Doel Anak Sekolahan" di RCTI jadi "kebakaran". Sebab, keti- daksiapan panitia dalam menye- lenggarakan lomba ini tampak- nya sudah pada tahap "parah". Panitia penyelenggara praktis hanya menyediakan sebuah ge- BERANGKAT dari tema Be- dung beserta lighting serta level tawi tempo dulu, Rano Karno de- yang seadanya. Panitia tidak ngan Karnos Filmnya kembali melengkapi gedung tersebut de- menggelar Si Doel Anak Seko- ngan kain latar maupun alat pe- lahan. Pemerannya pun tidak nutup panggung lainnya. Yang jauh beda dari film Si Doel sebe- lebih parah lagi adalah tidak ter- lumnya, seperti H. Benyamin sedianya sama sekali peralatan sound system. Buat sekolah- sekolah yang memiliki sound system sendiri tentu hal ini tidak menyulitkan, tetapi kenyataan- nya tak semua sekolah memiliki alat ini. Dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya pani- tia tahun ini tampak "miskin" se- kali. Sekadar sebagai kenangan saja, pernah dalam sebuah PSR peserta lomba dramanya diberi perlengkapan wireless mike tu- buh yang canggih dan lihgting 500 watt, level serta kain latar yang lebih dari cukup. Dari segi logika, kenyataan ini sungguh mengherankan. Ka- rena dengan dikuranginya cabang-cabang lomba dalam PSR kali ini, maka tentunya ada kelebihan dana yang bisa disa- lurkan ke cabang lomba yang masih ada. Apalagi sesuai de- ngan ucapan Drs. Wayan Sudiar- tha bahwa dana bukanlah ham- batan utama (Wiyata Mandala, 5/1) seharusnya PSR tahun ini, yang sudah menginjak tahun ke-10, bisa menjadi lebih "kaya". Tetapi di lapangan kenyataan berbicara lain. Apakah ini per- tanda dari kerja yang dilakukan dengan setengah hati? Sekadar melaksanakan program? Hanya Tuhan yang tahu. Yang jelas PSR sudah memerlukan sebuah evaluasi yang jujur dan menyelu- ruh, sehingga antusiasme para pelajar dalam berkesenian tidak menjadi suatu hal yang sia-sia belaka. (Hoan Daeng Rannu) Dangdut, Sejarah dan Prospeknya Bau Intelektual Java Jive BELAKANGAN ini, musik dangdut benar-benar telah men- jadi sesuatu yang mesti ada se- tiap hari, sesuatu yang tak bisa diabaikan. Perkembangan jenis musik ini secara proporsional se- suai dengan perkembangan de- mografis Indonesia, patut di- banggakan. Meski juga harus di- sadari bahwa di antara kita mungkin ada yang tidak menyu- kainya. Andaipun masih ada yang antipati akan keberadaan- nya atau sedikit pun tidak mem- beri tempat, itu semata-mata faktor selera. Yang jelas, peng- akuan terhadap jenis musik ini tak dapat dipungkiri. Gaungnya kian dahsyat. Bahkan dengan mantap seorang pemusik sekali- gus kritisi musik, Suka Har- djana, pernah berkata: "Dangdut adalah lokal genius keempat se- telah Borobudur, wayang dan musik keroncong". Cikal Bakal Kendati perjalanan musik dangdut sudah cukup panjang, tetapi asal-usulnya sendiri se- sungguhnya belumlah jelas. Se- bab sampai sekarang pun belum banyak penelitian yang hasilnya benar-benar bisa dijadikan tolok ukur. Menurut dugaan para pengamat, musik Melayu ber- gaya Hindustan dan berbau Arablah disebut sebagai cikal ba- kal dangdut. Musik yang lazim disebut Harmonium Orkes dan Samroh ini menggunakan ins- trumen seperti harmonium, tam- borin, biola dan kendang. Dalam perkembangannya grup-grup musik Melayu melengkapi ins- trumennya dengan alat tiup ter- ompet dan saxophone. Di akhir tahun 1940-an, muncullah grup musik yang disebut Orkes Me- layu (OM) dengan menggunakan akordion sebagai pengganti har- monium. Sedangkan irama lagu- lagunya masih setia pada jalur Melayu dan Hindustan. Chan- dralela yang dimotori oleh Hu- sein Bawafie adalah salah satu OM yang cukup populer di tahun 1957. Mencuatnya lagu Boneka dari India lewat vokal Ellya Khadam di tahun 1960-an, boleh jadi se- bagai awal kelahiran musik dangdut di tanah air, walau isti- lah dangdut itu sendiri baru me- masyarakat pada tahun 1970-an bersamaan dengan berkiprah- nya pedangdut-pedangdut se- perti Elvy Sukaesih dan Rhoma Irama. Lagu-lagu mereka memi- liki daya pikat tersendiri, sang- gup menembus simpati kha- layak. Bahkan, Rhoma Irama menjadi figur penting, tidak saja bagi Indonesia, tetapi juga bagi dunia luar. Buktinya, seorang peneliti dari Cornell University, AS, Williams H. Frederick, per- nah menulis buku berjudul: "Rhoma Irama and the Dangdut Style; Aspect of Comtemporary Indonesian Popular Culture", yang diterbitkan pada tahun Oleh Gusti Nh. Arnata hadap keberadaan dangdut, me- pilannya di TVRI. Bertolak dari rupakan tantangan yang harus tudingan untuk penyanyinya dijawab oleh para musisi kreatif. yang rada porno, dengan penja- Dampaknya adalah seperti apa barannya pada kostum dan yang bisa kita rasakan sekarang, make-up norak maupun goyang- bahwa dangdut kian terangkat annya yang eksploaratif sensa- ke permukaan. Sesungguhnya, sional, tudingan untuk liriknya menyeruaknya dangdut terjadi cengeng meratap-ratap. Bahkan justru karena jelajah dangdut wadah dangdut seperti Persa- sudah terlalu membludak. Pada tuan Artis Musik Melayu Indo- saat dangdut dengan pengaruh nesia (PAMMI) terkesan pro India membosankan, lantas mu- pada waktu itu. Dedengkot dang- sisinya memberi masukan lain. dut Rhoma Irama pun mengang- Peta musik Indonesia pernah gap hal itu suatu kebijakan kon- mencatat kebangkitan rock dusif yang perlu ditindaklanjuti. dangdut yang dimotori oleh dengan memberi teguran kepada Rhoma Irama dengan Soneta- para koordinator paket dangdut nya. Ide pun terus digodok yang tersebut. Jadi secara implisit, dikawinkan dengan selera pasar. yang dipersoalkan hanyalah ke- Ketika daya himpun untuk men- seronohan penampilan, bukan cari sesuatu yang trend sudah dangdut itu sendiri sebagai se- mentok, pelarian bermuara ke li- buah karya musik. rik. Berlombalah musisi mencip- takan lirik-lirik bermuatan gom- bal, lebih gombal dan super gombal. 1 Java Jive Pada sinetron Si Doel Anak Se- kolahan kali ini, menurut Rano Karno yang sekaligus bertindak sebagai sutradara dan produser, ingin mengemukakan bahwa anak Betawi itu tidak keting- galan zaman dengan anak-anak lainnya. Karena orang Betawi (Jakarta) asli, sangat jarang pu- nya keinginan untuk sekolah, apalagi sampai tingkat pergu- ruan tinggi. Kalau saja pemuda yang ber- nama Doel bukan anak Betawi asli, orang tidak akan heran ke- tika mendengar bahwa Doel ada- lah mahasiswa teknik mesin yang sedang menghadapi ujian akhir. Kesan ini pula yang mun- cul pada diri Sarah Van Heus (Cornella Agatha), ketika diper- kenalkan pada Doel oleh Hans (Adam), kawan sekuliah Doel yang masih sepupu Sarah. Sementara Sarah yang maha- siswa Antropologi tingkat akhir, yang semula memilih kehidupan Suku Asmat sebagai bahan pene- litian untuk penulisan skripsi- nya, telah berubah keputusan, yaitu dia akan menjadikan Doel sebagai bahan penulisan skripsinya. Di sinilah polemik terjadi. Wa- laupun Hans sebagai sahabat Doel, ia tidak setuju Sarah meng- Bergeser Kebudayaan itu boleh saja kati keluarga Doel, Nurlela bergeser, tetapi jangan sampai (Aminah Cendrakasih), sebagai hilang," kata Doel menjawab ibu Doel agak khawatir. Dia ta- pertanyaan wartawan dengan kut Doel jatuh cinta pada Sarah, menambahkan, pembuatan film sebab dia sudah menjodohkan ini di samping rasa sayangnya Doel dengan Zaenab anak per- Doel (Rano Karno) terhadap bu- awan yang juga orang Betawi. daya Indonesia, diilhami juga de- Sedangkan Atun adik Doel ti- 'ngan keinginan dirinya untuk dak peduli, sebab dia sedang meneruskan apa yang telah dila- asyik jatuh cinta pada Karyo, kukan oleh sutradara Syuman duda yang menyewa rumah Ša- Djaya (Alm) ketika membuat beni. Kendati Sabeni selalu men- film-film Doel terdahulu. cela Karyo, namun Atun tidak Sedangkan dari pihak RCTI peduli, sebab buat Atun, Karyo sendiri dalam menerima sine- adalah laki-laki yang sangat isti- tron Si Doel Anak Sekolahan mewa. Sementara Sarah yang mempertimbangkan, di samping kian lama kian akrab dengan meningkatkan produksi lokal, Doel, hatinya mulai goyah. Dia juga sebagai sasaran RCTI bukan lagi tertarik pada kehi- menghilangkan sedikit demi se- dupan Doel dan keluarganya, te- tapi lebih tertarik kepada pri- badi Doel yang berwajah tampan dan berkemauan keras. dikit tayangan produksi luar ne- geri yang kian lama kian meram- bah film-film dan sinetron di Indonesia. Lalu bagaimana dengan Si "Mudah-mudahan saja de- Doel sendiri? Doel tanpa sadar ngan banyaknya produksi lokal dalam dirinya juga telah tersen- baik itu dalam bentuk sinetron tuh benih-benih cinta terselu- ataupun film-film yang bermutu bung. Tetapi apa boleh dikate (ce- kita dapat menangkal arus kuat loteh Rano) banyak film-film impor," tutur Eduard hambatannya. Depari, Kepala Biro Humas Doel benar-benar marah, ke- RCTI (DS). Manipulasi Seks Dalam Film DI akhir tahun 1993 terjadi lagi heboh karya seni. Gaungnya tak hanya sebatas pro/kontra pe- nikmat seni, tetapi sempat me- masuki ruang legislatif. Film ko- medi (tepatnya film lelucon) Bagi-bagi Dong digugat oleh DPRD Jawa Barat lewat Komisi A. Suara keras ini berujung pada diimbaunya pihak berwajib agar menarik film tersebut dari per- edaran (Ariefitri, "Memahami Protes Terhadap Film Bagi-bagi Dong", Suara Karya, 2 Januari 1994, hlm. X). konteks cerita. Dari kasus ter- akhir inilah munculnya produk semacam film Bagi-bagi Dong. Oleh Nyoman Tusthi Eddy sinilah cikal-bakal kita mema- nya mengandung unsur-unsur suki era globalisasi, termasuk manipulasi. Film pemancing air dalam produk seni budaya. Film mata menampilkan tokoh yang Amerika yang tak diizinkan ma- sedih berkepanjang, film keras suk dan diputar dalam era Orde menyajikan adegan perkelahian Lama, kini diberikan beredar. dengan konteks yang tak masuk Peluang ini tidak saja menam- akal, film seks saling berlomba bah jumlah film Amerika dari menyajikan adegan seks paling hari ke hari, tetapi ekses budaya merangsang, meski lepas dari yang dibawanya diam-diam ma- suk ke film Indonesia. Penonton film Indonesia yang jeli pasti melihat dengan jelas Dari jenis-jenis film tersebut perkembangan eksploatasi sek- tadi, film seks tampaknya paling sualitas pada film-film Indone- kuat bertahan. Unsur manipula- sia. Perkembangan ini berang- sinya pun paling menonjol. Demi kat dari gaya "halus" ke gaya tercapainya layak-jual unsur- "berani". Dalam beberapa film unsur seksualitas yang wajar da- penonton tidak lagi disuguhi lam sebuah cerita dieksploatasi adegan seks yang dikemas dalam sehingga menjadi sangat menon- teknis artistik; di mana setiap jol. Lihat misalnya Ranjang penonton menikmatinya lewat Siang Ranjang Malam. Dalam imajinasinya masing-masing, te- cerita novelnya unsur seksuali- tapi disuguhi tayangan lugas tasnya tampak wajar. Tapi da- dan kadang-kadang vulgar. Dari lam filmnya sengaja diberi sinilah lalu dikenal film "panas", embel-embel agar tampak lebih GRUP Manhattan Transfer memberi ilham nama bagi seke- lompok paramuda yang acapkali mengisi panggung hiburan di Hard Rock Cafe Jakarta. Maka lahirlah Java Jive (diambil dari satu lagu milik kelompok vokal dari negeri Paman Sam itu). Ke- beradaan Java Jive di dunia mu- sik Indonesia belum begitu ter- asa, namun kehandalan mereka tidak boleh diragukan lagi. Buk- tinya merekalah pengisi rutin pub-pub musik di Jakarta. Boleh dibilang mereka matang di pen- tas live. Tarikan lantang vokal Dany Jive (vokalis utamanya), telah menarik minat seorang produser untuk mengorbitkan Film ini mendapat tantangan cowok berambut sebahu ini da- keras karena terlalu banyak lam pembuatan sebuah kaset mengeksploatasi daerah-daerah campuran. Nyatanya sang pro- erotik wanita. Tindakan eksploa- duser tidak salah memilih, wa- Bali Post/ist tasi ini telah lepas kontrol se- lau hanya menampilkan Dany hingga dalam kenyataannya Jive tanpa keterlibatan seluruh menjelma menjadi tayangan por- Prospek anggota Java Jive, lagu balada apalagi bagi yang rajin menyi- siswi jadi lebih mawas diri mem- nografi, bukan karya seni. Secara makro konsumen mu- Gadis Malam yang bercerita ten- mak layar gelas. Video klipnya pertahankan, "... Apa betul saya Mengapa banyak film kita di- sik kita memang demam dan tang pahitnya kehidupan seo- yang ditata apik dalam dua sedang jatuh cinta?" Makanya cemari oleh unsur-unsur mani- Era 1990-an, adalah saat su- tampaknya selamanya akan ke- rang pelacur, berhasil menyodok warna, terkesan sangat eksklu- mereka jadi ikut-ikutan ragu se- pulasi seksualitas? Memahami burnya eksperimen berupa peng- ranjingan dangdut. Inilah salah posisi tangga lagu teratas seta- sif, menekankan keraguan se- telah menyimak lagu yang justru latar belakang kasus ini amat gabungan dengan musik lain satu ciri musik Indonesia yang hun silam. seorang akan perasaannya sen- 80% liriknya didendangkan Back penting. Sebab tanpa memahami yang melahirkan bermacam- paling mendarah daging. Meski Melihat fenomena itu, perusa- diri antara cinta atau bukan Vocalist Faturochman dengan vi- latar belakangnya secara men- macam warna, sampai teknologi esensi musik dangdut bernenek haan rekaman Musica Studio ti- cinta. Capung, sang gitaris, me- brasi yang dalam. dasar, kita dengan mudah me- Dalam perkembangan selan- "panas". Dalam film Atheis yang pun dihalalkan. Proses ini mela- moyang budaya luar, berkat ke- dak punya alasan lagi menunda nuangkannya dalam bait lirik Ramuan Musik nimpakan seluruh kesalahan ke- jutnya, adegan "panas" sering diangkat dari novel Atheis karya hirkan apa yang disebut sebagai terampilan para musisi dalam lahirnya bintang baru musik In- yang teramat bersahaja, dan me- Debut album Java Jive ini ber- pada produser dan pekerjaan terlepas dari konteks cerita film. Achdiat K. Mihardja, juga terjadi "disko dangdut". Ada DJ komplit mengaransemen lagunya, maka donesia. Maka meluncurlah al- mang dialah anggota termuda isi sepuluh lagu yang menawar- film lainnya. Ada kesengajaan membuat nas- manipulasi seksualitas. Tokoh dengan teriakan eye dan lagu- lahirlah sebuah musik yang bum Java Jive I (begitu titel yang sekaligus terproduktif di antara kan dua macam ramuan musik. Sesungguhnya unsur-unsur kah film yang berpeluang adegan Anwar yang brutal dan anarkis lagu yang sesungguhnya aneh di apresiatif dengan ciri baru dan tercantum di sampul album) rekannya. Tidak heran jika Ramuan pertama adalah nuansa seksualitas dalam film Indonesia "panas". Resikonya adalah ter- ditayangkan dengan jelas kuping. Justru ini yang merajai benar-benar menjadi milik yang dirilis bulan Desember kesan lugu masih tersirat di cip- pop dengan dominasi raungan gi- telah ada sejak film awal. Yang peleset ke manipulasi seksuali keluar/masuk lokasi WTS. Pada- pasar bahkan merajai beberapa mayoritas pendengar musik 1993, debut album yang terbi- taannya. Namun keluguanlah tar H.C. Purnomo (nama asli Ca- membedakannya dari film masa tas. Film Indonesia semacam ini hal dalam novelnya hal itu tidak paket televisi, terutama TVRI. Indonesia. lang berhasil. Seminggu setelah yang menjadikan mereka idola pung) yang mentransparankan kini adalah porsi dan gaya sudah banyak sekali dan ujung- ada. Hal ini dilakukan dengan Merespon hal itu, Igor Tamerlan Dari fakta positif ini dapatlah dirilis, tembang Kau Yang Terin- remaja seusia, berkat Kau Yang (Bersambung ke Hal.11, Kol. 4) pengungkapannya. nya muncul dalam film Bagi alasan seks sebagai bumbu pe- musisi kreatif kelahiran Be- diprediksikan, kans dangdut un- dah langsung akrab di telinga, Terindah, anak SMA dan maha- nyedap. Pada film yang cerita- landa, besar di Prancis dan ting- tuk merebut masa depan teta- Pengaruh Barat bagi Dong. gal di Sanur Bali pernah berko- plah besar, minimal hingga ta- Tak dapat dimungkiri, dalam Pengaruh Ekonomi nya tidak diangkat dari cerita mentar: "Saya tidak masalah de- hun 1994 ini. Selanjutnya ber- perjalanan sejarah bangsa Indo- Di samping faktor budaya, sis- yang telah siap (seperti novel), ngan rajinnya TVRI gantung kepada musisinya, nesia pengaruh tata pergaulan tem ekonomi pun banyak berpe- manipulasi seksualitas dapat menayangkan dangdut. Saya bagaimana mencermati HOBBY kalau ditekuni de- Sudewa ini menekuni dengan se- Ya, jika berbicara masalah Barat telah merembes ke dalam- ngaruh. Ekonomi pasar bebas terjadi besar-besaran. Hasilnya cuma mengeluhkan kepicikan peluang-peluang yang tampak- ngan serius pasti menghasilkan rius hobby yang dia sukai. Hasil menyanyi, agaknya dara manis nya. Tanpa sadar kita telah terje- dan meningkatnya kemakmuran menjadi terbalik. Seks sebagai bumbu penyedap beralih men- para produser. Sehingga musik nya kian terbuka. Sebab sen- sesuatu yang berguna dan me- nya? Sederet prestasi dan peng yang termasuk tinggi di antara dangdut dari segi lirik terkesan tuhan teknologi dan sentuhan et- muaskan buat kita. Tidak per- alaman berhasil direngkuh siswi gadis sebayanya ini paling berse- Lama, di mana segala sesuatu pengusaha menangguh laba ma- Mengapa Menarik monoton. Sebagai satu-satunya nik daerah yang menjadi nuansa caya? Coba saja tanya Anak kelas III Biologi 4 SMAN 1 Den- mangat. Selain itu, keseriusan yang berbau Barat ditolak kin hari makin meruyak. Pan- Mengapa unsur seksualitas musik rakyat, kenapa tidak kental dangdut masa kini, suatu Agung Ayu Dewindra Carmila pasar ini. Ketika ditemui Bali menekuni bidang olah vokal ini ditentang, sesungguhnya tidak dangan dan geraknya hanya ter- menjadi tontonan paling mena dikembangkan?" saat akan mencapai titik jenuh. Djelantik atau yang lebih akrab Post di rumahnya, Jalan Natuna juga ditunjukkan dengan aneka Merambahnya dangdut se- Maka pencarian alternatif lain dipanggil Carmila ini. Putri per- 9 Denpasar, Carmila bercerita kegiatan dan prestasinya di bi- pernah menjadi jaminan terben- fokus pada satu objek, yaitu ba- rik? Bagi masyarakat kita hal ini perti tak terbendung hingga ke seyogyanya menjadi stimulus tama pasangan Dr. dr. AA Gd Su- banyak tentang hobby, prestasi, dang tarik suara ini. Sejak kelas dungnya pengaruh Barat. Peno- gaimana "menjual" sesuatu agar tama, seks merupakan aspek pa- lakan itu hanya sedikit memper- menghasilkan laba sebanyak- ling mendasar dari eksistensi dewa Djelantik dan Indrawati diri sendiri maupun tentang III SD Carmila bergabung de- lambat arus pengaruh itu. Ada banyaknya dalam waktu cepat. manusia. Tidak ada kehidupan ngan kelompok Bina Vokalia nya berbagai sarana dan piranti Nilai dari segala produk, terma- Mengisi Waktu Bali, kemudian di SMA dia juga teknis telah memungkinkan ter- suk produk seni budaya, diukur yang terbebas dari unsur seksua Sibuk. Itu kesan yang bisa di- termasuk anggota Grup Vokal jadinya komunikasi dua arah. hanya dari layak jualnya. Pro- litas. Kedua, dari sudut etika be- tangkap dari dara manis kela- SMA 1 Denpasar. Menunjukkan Dalam keadaan seperti ini peng- duk seni budaya yang tak laku berapa ungkapan seksualitas hiran 29 Maret 1976 ini. Itu keseriusannya, Carmila kemu- aruh unsur budaya suatu bangsa dijual dipandang tak punya nilai, sampai saat ini masih dianggap terungkap jelas dari sederet dian memboyong Juara III Na- depan umum). Faktor kedua ini prestasi yang dikumpulkan Car- sional Bina Vokalia tahun 1988, terhadap bangsa lain tak mung- meski dari sudut budaya bernilai tabu (tidak layak ditayangkan di mila sejak SD sampai SMA seka- lalu Juara II Bina Vokalia Pro- nya mampu "mengerem" laju Meningkatnya kemakmuran menyebabkan beberapa ung- rang ini. Dan, menurut pengaku- pinsi Bali tahun 1987. Kiprah- juga melahirkan konsumerisme. kapan seksualitas tetap mengge- annya, semua itu karena hobby- nya terus berlanjut di SMÁ ber- Seperti sinyalemen A. Margija Dengan kemampuan apresiasi litik karena berada dalam sua- nya dan sifatnya yang suka sama VG Smansa, memboyong Mangunhardjana, SJ dalam bu- seni budaya yang belum mapan, saja hal ini menjadi tontonan me- sana "remang-remang". Tentu juara III Lomba Vokal Grup kunya Mengenal Film, film-film golongan komsumerisme yang mencoba sesuatu yang baru. SMTA PSR IX. "Tapi, mengenai seks telah meruyak di Indonesia umumnya terjerat oleh kenik narik jika ada sebuah media bisa Tapi, walau sibuk seperti itu Bina Vokalia, sekarang saya ti- sejak tahun 1950-an, (1976:119) matan hidup material, ingin menyajikannya. Bagi produser Carmila tidak peduli. "Selama yang memiliki ambisius finan- bersifat positif dan tidak meng. dak ikut lagi. Habis, sekarang Meskipun secara formal pe- memperoleh kenikmatan serupa sial, faktor kedua itu merupakan sudah kelas III, jadi konsentrasi mancanegara. Di Malaysia mi- salnya, Herman Tino dikenal se- bagai pedangdut yang cukup ek- sis di bidangnya. Pertengahan 1991, Fahmi Shahab membuat kejutan dengan Kopi Dangdut- nya. Compact Disc-nya diedar- kan di Jepang. Penjualannya mencapai 30.000 buah. Ia pun mendapat kesempatan mang- gung di negeri berjuluk matahari terbit. Membanggakan memang, cuma sayang ternyata lagu terse- but bukan asli Indonesia. Para penggemar gitaris Francis Goya, pasti pernah mendengarnya da- lam album Spaanse Romantiek yang diedarkan di Indonesia ta- hun 1980 oleh Top's Dynamic. Judulnya adalah Moliendo Cafe. Melodi lagu Spanyol inilah yang diambil untuk lagu Kopi Dang- dut. Terlepas dari itu, dangdut ternyata telah diterima oleh ma- syarakat dunia. Dampak Menjelang akhir 1992, pernah Kepedulian peneliti asing ter- tertiup isu pembatasan penam- 1982. Pemenang Lagu Pop Bali SETELAH melalui proses juara III judul lagu Truna Play- yang cukup lama, akhirnya ter- boy ciptaan I Made Kandra. pilih tiga lagu sebagai pemenang dalam "Maharani Lomba Cipta Lagu Pop Bali" yang diselengga- rakan oleh Maharani Record. Ketiga lagu tersebut adalah: Juara Ijudul laguOlasin Je cip- taan Semaradana, juara II judul lagu Kala Tresna Makembang ciptaan Putu Wikartawan, dan Juara I, II, dan III berhak me- nerima piala tetap dan uang tu- nai masing-masing Rp 300.000, Rp 200.000, dan Rp 100.000. Ke- tiga lagu pemenang ini, ditam- bah lagu-lagu dari pencipta lain- nya akan dibawakan oleh 12 orang finalis Lomba Penyanyi Remaja Pop Bali dalam bentuk rekaman album. (*). kreativitas bermusik. Carmila tak sekadar Sibuk AAA Dewindra Carmila Djelantik Bali Post/SW keluarganya. ganggu pelajaran, saya sih mau di dalamnya. Di masa Orde bawa dampak positif. Nafsu jadi bahan utama. rat dan selanjutnya berkubang material tak seluruhnya mem- kin dicegah. Maksimal kita ha- tinggi. prosesnya. disebabkan oleh dua faktor. Per- saja. Apalagi Mama dan Papa dulu pada pelajaran. Lagipula, sensor dan penggunt melewati dalam seni budaya. Maka jangan faktor ke pengguntingan, na- coba menjual produk seni bu- Dari latar belakang sosial- juga mendukung tuh...." tutur waktunya sudah habis buat les Carmila kepada Bali Post, Ka- pelajaran," kilah gadis yang suka mari menekuni hobbynya itu. mun kenyataannya adegan- daya yang sarat ide, apalagi yang budaya yang telah diungkapkan pemirsa. budaya yang dikehendaki adalah rena itulah, dia rela ke sana ke warna biru ini. Toh begitu, ia ti- adegan seks tetap dinikmati sarat simbol-simbol. Produk seni tadi kita bisa memahami mun- Setelah jatuhnya rezim Orde produk seni yang enak disantap culnya film-film "panas" yang Lama dan kita memasuki era seperti enaknya makanan kecil. gaung kerawanannya sampai Orde Baru, sikap menolak/ Sebagai usahawan yang ber- memasuki ruang legeslatif. Kita menentang terhadap sesuatu orientasi pada laba, produser pun bisa menyimpulkan bahwa yang berbau Barat mulai meng- film selalu mengintai selera pub- produser dan pekerjaan film endor. Pada saat ini terjadi titik lik yang paling besar membuka yang terkait di dalamnya tak se- balik. Tampaknya ada semacam peluang pasar. Maka sangat me- penuhnya harus memikul tang- kompensasi untuk membuka ke- narik mengikuti periode ragam Dalam hal ini produser adalah gung jawab atas kerawanan ini. kangan budaya yang telah ber- film Indonesia dari masa ke langsung bertahun-tahun. Ge- masa. Film pemancing air mata, seorang korban dari gilasan sis- jala ini wajar tetapi di sini pula film mistik, film seks, film keras, Film itu sendiri adalah perwu- tem ekonomi dan ekses budaya. benih kerawanan itu mulai. muncul silih berganti sesuai de- dak mengelak untuk melanjut- Dalam modelling misalnya. kan hobby menyanyinya ini de Walau menurutnya kegiatan ini ngan lebih serius setelah tamat dilakukannya hanya untuk SMA nanti. "Apalagi saya sudah mengisi waktu, toh beberapa ditawari ikut Cipta Pesona Bin- prestasi diraihnya. Juara I Per- tang dan Asia Bagus. Itu kan ke- agawati Cilik 1989 dan juara I sempatan emas?" lanjut Carmila Ngadi Saliro-Ngadi Busono Ka- sambil tersenyum manis. rangasem 1990 disabetnya. Na- Ilmiah mun, sewaktu SMA ini, ia me- Tidak hanya itu kegiatan yang nyatakan tidak aktif lagi. "Lagi- ditekuni Carmila. Ada satu lagi pula saya ikutan modelling ini kegiatan yang digelutinya se- sebenarnya cuma iseng-iseng hingga ia harus rela beberapa Apa yang ditolak pada zaman ngan selera publik. Hal ini ditan- judan ekses dari situasi sosial- saja kok. Nggak serius sekali. kali izin dispensasi dari pela- Orde Lama, kini bukan saja dite- dai oleh suksesnya film itu di budaya kita saat ini. Kalau dapat juara ya syukur, ti- jaran sekolah, yaitu keikutserta- rima tetapi digelar habis- pasaran. dak juga tidak apa-apa," kata ga- annya dengan Smansa Dance habisan. Maka ekses kebu- Perkara mutu artistik dan dis yang suka suara emas Ma- Grup. Bergabung dengan kelom- dayaan Barat pun mulai marak. jalan cerita terfokus pada produ- riah Carey ini. "Saya lebih con- pok dancer yang beranggotakan Malahan timbul pemikiran ser. Film yang diproduksi meng- dong dan lebih suka menyanyi, belasan dara-dara cantik siswa bahwa Barat dan Timur tidak ikuti film sejenis yang sebelum- tuh," lanjut Carmila. (Bersambung ke Hal. 11, Kol.4) lagi merupakan persoalan. Dari nya telah sukses, pada umum- nya Kalau pemerintah pada akhir- melarang peredaran film Bagi-bagi Dong, hal itu adalah belum mendasar. Selama film se- tindakan tepat, tetapi sifatnya (Bersambung ke Hal.11,Kol.5) Minggu Kliwon, 16 Januar Mr LUAR biasa! Kalau saja adegan it atas ring tinju profesional yang digela atau WBA, pastilah Evander Holyfield nyalinya. Bayangkan! Ketika puku nasinya bersarang di perut, I Monoh pingsan. Bukan itu saja. Menurut A Januari, dari anus korban keluar kot apa Mike Tyson yang kini mendekam tidak malu digelari juara sejati, padah pernah meng-KO orang sampai bera macam-macam sama Mr Gun! "Kalau saja Daniel Baharijeli, dia pa ke Bangli untuk membujuk pemilik ke itu agar mau bergabung di sasananya. bagai pelatih tinjunasional yang ditunj na menangani para petinju ke kejuar Teheran. Nama Daniel akan lebih mele rekrutannya muncul jadi juara set obohkan dan membuat mencret peti Rusia, Korea, dan Jepang. Siapa sih V yang hebatitu?" ujar Ketut Doglongke rekannya ramai membincangkan kasu lan di Penelokan, Kintamani, 2 Januari "Nggak tahu! Mungkin Gun itu sing Gundul atau Gundala. Tahu nggak ka pendekar bertopeng dalam komik anak punya pukulan geledek dan bisa terban bela rakyat tertindas," sahut Koma asal-asalan. "Ngawur kau Dur! Menurut berita, anggota DPRD Bangli yang juga ket yayasan di Kintamani. Orang ini konon egani di desanya, sehingga dipilih untu masyarakatnya di legislatif. Bagiku, ju Bangli yang hebat. Di samping mem orang berkualitas dalam melajukan bangunan daerahnya, sehingga di ko bahwa Bangli sebentar lagi dipastikan but gelar Parasamya, juga memiliki an latifberkepalan dewa. Kalau di DPRada saja seperti dia, mana mungkin mahas berdemonstrasi ke sana?. Glong, l berharap Daniel merekrut Mr. Gun be sasananya! Sehari bisa jadi dia a habiskan sepuluh boxing pad, karena s lan akan membuat bolong alat tinju belum tentu Mr. Gun mau jadi petinju, anggota DPRD jauh lebih nikmat, ha.. kilah Made Rudeg. Anggota DPRD? Wah, gawat! Lalu si yang dibuatnya terkapar seraya kel itu?" "Bagiku, kaulah yang lebih gawat, I membaca koran kalau dapat pinjam da Konon, I Monoh itu seorang guide lok mani, yang dianggap bandel oleh Mr. C nya, terjadilah insiden yang disesalk pihak. Bila saja Mr. Gun seorang bu karung, tindakan pemukulan itu tentu gap luar biasa. Tapi kalau seorang w menganiaya rakyat yang diwakilinya ini aneh? Apalagi bila halitu terjadi dir Bukan hanya fisik, hati pun selamany bukti bahwa kesadaran hukum itu buk lalaikan rakyat, tapi juga disepelekan berstatus terhormat. Terlebih-lebih matan tersebut merupakan hasil ram Putri- di lembah hitam. Masih banyak ba wanita yang menjadi wanita tu- da na susila. Melihat kondisi kehidupan wanita seperti itu, Putri pun wa mengutip salah satu ayat Al ya Quran, "ani sau ai madul bilad. Bu Artinya, kata Putri, wanita itu tet tid tiang negara. Berangkat dari ayat tersebut, ne dia pun berkata, di satu sisi me- du mang banyak wanita Indonesia me yang sudah menjadi wanita seu- da tuhnya, tetapi di sisi lain banyak seb yang masih ternista di lembah hi- Pal tam, di lokalisasi-lokalisasi, di bis kompleks-kompleks pelacuran. bar "Kenyataan inilah yang harus dir dipikirkan. Keberadaan lokali- yar sasi ini tidak kalah bahayanya imp daripada SDSB," tandasnya. Selama masih ada lokalisasi, bag selama itu pulalah gadis-gadis 199 desa yang lugu terjerumus ke bis lembah hitam. Gadis-gadis lugu bisa yang ingin hidup lebih baik akan den begitu mudah dijerat para mu- di cikari. Oleh karena itu seperti jau halnya SDSB, lokalisasi pun tega gata harus dihapuskan. Yang juga perlu diingat, kata Ind Putri, semakin banyak ada WTS seka berarti semakin banyak kaum don Adam yang munafik yang men- sala dorong semakin "makmurnya" kep WTS-WTS tersebut. "Kenyataan ini harus dikikis habis secara Jaw PAR MASIH ingat cerita tentang Senat Mahasiswa Unud yang dikirimi pakaian wanita, kare- na dianggap banci? Kesan seperti ini tampaknya tak ter- dengar lagi, tapi apakah I Gusti Agung Gede Agung Widia Kepakisan yang kini mengko- mandoi Senat Mahasiswa Unud ini, aktif bicara untuk menghi- langkan kesan itu? Yang jelas sejak duduk di Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM) PSSRD Unud, Kepak- isan selalu aktif menyalurkan aspirasi teman-temannya. Ke- dudukan sebagai Ketua Senat, rupanya memperlebar kiprah- nya. Pemuda kelahiran Ubud ini, tidak saja gencar memper- juangkan kepentingan para ma- hasiswa, tapi lebih dari itu, ia aktif membela rakyat Bali. Ten- tang kasus Monumen Garuda 26t Wisnu Kencana, ia telah bicara, tan dan tentang perencanaan Ba- har krie Nirwana Resort (BNR) na Ket bicaranya makin gencar. "Sebagai organisasi perwaki- gak lan mahasiswa, saya ingin kam- pur pus benar-benarberfungsi seba- Ket gai menara air, menara api dan menara angin, yang mampu pro memberi kehidupan pada mas- tida yarakat, bukan menara gading BN yang hanya indah dipandang, tida tanpa memberi apa-apa," kata kat anak tertua dari tiga bersau- ber dara ini berapi-api. Sadar akan tir kedudukannya itulah, ia bersa- ma teman-temannya berusaha mengumpulkan fakta-fakta di lapangan dan berusaha men- ad carikan titik temu antara raky- me at dan penguasa. "Soalnya apa par yang kami temukan di lapangan ta sangat berbeda dengan yang ber dikatakan penguasa. Jadi can berdasarkan fakta inilah, kami ba ingin pertanyakan kembali pa- ole da penguasa, untuk selanjutnya ny kami pada ha sampaikan masyarakat. Soalnya rakyat jah perlu tahu hal yang sebe- Me Tel narnya," katanya kemudian. Lantas kalau saat ini pemuda me Color Rendition Chart 4cm
