Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Bali Post
Tipe: Koran
Tanggal: 1994-05-29
Halaman: 05

Konten


linggu Pon, 29 Mei 1994 f a camera. tina in your eye reacts to rays pupil, which adjusts it self to reyes expand so that they can ls become small, shutting out vision. ah seperti di teve, coba Anda un tuliskan seperti contoh di onal phrase itu dapat diguna- tive karena ia menerangkan six crates of citrus fruit "a yang menyatakan wanita ata sifat yang menerangkan an of citrus fruit juga diguna- merangkan kata benda citrus. n sebagai kata sifat ia disebut fat. ni dengan menggunakan ad- engalahkan tim Thomas Cup pertunjukan itu? (prep: to). berburu. bunga rosnya. zucing. ta sekolah. para petani. tional phrase dapat juga digu- atau adverb apabila frasa itu na (where), bagaimana (how) a kerja itu terjadi. Ia kemudian au adverb phrase. kata keterangan into the water mana ia terjun) Frasa kata keterangan at two -landed (kapan kapal terbang cata keterangan) by foot meng- aimana ia pergi bersekolah) an menggunakan adverb an tergesa-gesa? ngan hati-hati. re. kemarin. di sekitar taman. frasa atau phrase. Lain kali penggunaan bahasa Inggris ed. (wrong). d. (right) - there. (wrong) er there, (right) ong) imbang, cantik tidak materia- stis serta humoris. 25. Jejaka, Islam, tempat dan nggal lahir Solo, 22 Juli 1965. aryawan pada konsultan sing, hoby olahraga. Mendam- akan gadis, usia 20 - 24 tahun, inimal SLTA, sarjana, Islam, jur, setia tidak materialistis an penuh pengertian, Cewek- wek yang ingin berkenalan to- ng kirim foto ukuran kartu ost. 26. Jejaka, 33 tahun, 168 cm, 58 g, berkumis, setia, jujur, pe yayang, sehat jasmani rohani, indu, sarjana muda, pegawai egeri. Mendambakan seorang adis, SMA/Sarjana, Hindu, nggi dan berat seimbang, sehat smani rochani, keibuan, taat, etia, jujur, pekerjaan negeri/ wasta, usia maksimal 30 tahun. Kontak Jodoh (42) ang Fu PERHITUNGKAN cukup menye- mangkan, tetapi tetap harus was- pada dan hati-hati. Tingkatkan prestasi dengan kerja keras dan tekun. Jangan menyepelekan per- ecil. Jangan suka sembrono. Ada ra: Semuanya kelihatan tampak DENGARLAH nasehat orang yang lebih berpengalaman, jangan merasa bosan lebih dulu, sebab banyak manfaatnya. Memang ka- dang menjenuhkan, tetapi bila Anda mau menyadari segalanya h berbangga diri, tetapi jangan kele-. ma tidak boleh diucapkan kembali. APAPUN alasannya keuangan perlu mendapat perhatian khusus, jangan sampai Anda menyesal di- kemudian hari. Memang benar ekonomi keluarga tidak seret, na- pentingan-kepentingan pokok tidak dah goyah karena omongan orang JALANAN untuk memperoleh keuntungan terbuka lebar. Jangan kecil hati dalam melaksanakan cita-cita, namun tetap waspada pada gangguan setan. Jangan rir Anda tidak hancur. Boleh speku- ara: Jangan mudah goyah karena HARAPAN banyak tetapi jalannya masih tersendat. Perbanyak sujud kepada Tuhan YME, hanya itu obatnya. Jangan terpikat janji ma- nis yang muluk-muluk, karena tak sana keluarga akan terganggu, se- mcing. Asmara: Sedang dilanda PERUNTUNGAN bagus, rejeki baik karena berada dalam lin- dungan bintang penolong, Jenjang karir akan meningkat lebih ke atas. Kegagalan masa lalu jangan sam terus agar jalannya kehidupan ber- ada konflik SABAR dan bijaksanalah dalam menghadapi kemelut atau rinta- ngan, jangan emosi. Awan kelabu belum mau menyingkir dari kehi- dupan Anda. Terima dan pertah- dak tambah merosot. Semangat ha- bersandiwara, percuma. Suatu saat MALAM-MALAM yang panjang bisa digunakan untuk santai dan ngobrol bersama teman-teman. Anda harus jaga diri dan tidak ter lalu masa bodoh dengan ling a berbuat baik, selama itu pula Anda uasana mendukung, dekatilah si Dia, Minggu Pon, 29 Mei 1994 DODI panik sekali. Jam ta- ngan yang dia simpan dalam tas- nya hilang. Padahal jam itu ha- diah dari pamannya di Malaysia. Budi dan Usman ikut membantu mencari. "Barangkali kamu salah me- nyimpan, Dod." "Tidak," jawabnya tegas. Dia sibuk membongkar isi tasnya. "Tadi sebelum istirahat aku ma- sih sempat melihat jam itu." "Salah kamu juga, Dod. Jam tangan kan harus dipakai, bukan disimpan seperti boneka," balas Budi. Dia memeriksa kolong bangku teman-temannya. Sete- lah beberapa menit mencari, ke- tiga itu akhirnya anak menyerah. "Aku menyerah, Dod. Jammu itu seperti ditelan bumi saja," ucap Budi sambil menjatuhkan diri di bangkunya. "Dod, lagian buat apa sih jam itu pakai dicari-cari. Kalau kamu mau kan bisa beli yang lebih baik," kata Usman menimpali ucapan Budi. Dodi melotot ke arah Usman. "Ini bukan soal harganya tapi soal tanggung jawab. Nanti ka- lau pamanku tanya, aku mau bi- lang apa, heh," bentak Dodi ke- sal. Kedua temannya itu menun- duk mendengar ucapan Dodi. Dalam hati mereka membenar- 'kan ucapan Dodi. Tapi sekarang jam itu sudah lenyap. "Kamu mencurigai teman- teman kita?" tanya Üsman. Per- kataan Usman membuat Dodi terdiam. Tapi kemudian dia menggeleng, "Tidak ada. Mana aku tahu ada orang di sini, se- dangkan aku sedari tadi di per- pustakaan." Usman membenar kan ucapan Dodi. Dia juga sedari tadi menemani Dodi di perpustakaan. HARI Minggu pagi Tina berjalan-jalan di tengah pema- tang sawah sambil meliat-lihat para petani yang sedang menuai padi. Liburan sekolah kali ini di- isi dengan berkunjung ke rumah kakek. "Kek, Nenek di mana" tanya Tina. "Nenekmu ada di kebun bela- kang," sahut Kakek. "Terima kasih Kek ...," ujar Tina. "Hati-hati Na, nanti terja- tuh," ujar Kakek sambil terse- nyum mamandang cucunya yang manis. "Iya Kek...," sahut Tina sam- bil berlari-lari kecil di tengah pe- matang sawah menuju ke kebun untuk mencari nenek. Dari kejauhan Tina telah me- lihat nenek sedang sibuk meme- tik buah cabe. "Nenek..." panggil Tina dari kejahuan. Nenek menoleh sam- bil tersenyum. MAKIN lama terasa nyata bagi Sultan Harunurrasyit, bahwa Abu Nawas sungguh- sungguh jenaka dan bijaksana juga, sehingga tiada dapat diper- mainkannya. Hal itu sangat membesarkan hati baginda, meskipun kadang-kadang ting- kah laku Abu Nawas amat berlebih-lebihan tanpa meng- ingat siapa dirinya dan derajat baginda. Oleh sebab itu, baginda pun senantiasa mencari akal akan membalas kejenakaannya itu. Suatu hari, pada permulaan bulan Rabiulawal, baginda tersenyum-senyum simpul, se- raya pikirnya, "Awas engkau Abu Nawas...!" Sebagaimana biasa, tiap-tiap tahun pada dua belas hari bulan Rabiulawal, Sultan itu mengada- kan Maulud di dalam istana. Maka baginda pun menyuruh memanggil segala wasir, men- teri, orang-orang besar, dan anak raja-raja. "Ya, sudah. Relakan saja jammu, Dod. Nanti juga ada yang mengembalikan," Budi memberi harapan. "Semoga saja ada yang meng- kembali ke bangkunya masing- embalikan," harap Dodi. Mereka masing. Uh, ada-ada saja masa- lah, keluh Dodi dalam hati. Sore itu Dodi sedang duduk melamun di meja belajar. Pintu las dia merapikan meja kamarnya diketuk. Dengan ma- belajarnya. kok," kata Dodi. Pintu terbuka, "Masuk saja! Tidak dikunci, tampak Kak Dian tersenyum. "Sedang apa, Dod?" tanya kakaknya. Ada apa, kak?" tanya Dodi. Kak "Tidak ngapa-ngapain, kok. Dian masuk dan mendekati Dodi. "Tuh, di luar ada teman kamu. Tapi kamu kok kelihatan lemas? Sakit, ya?" kata Kak Dian. Dodi tetap malas bangkit dari duduk- nya. Dian membelai rambut adiknya. "Ada masalah, ya? Ceritakan saja! Siapa tahu Kak Dian bisa bantu," kata Kak Dian. Dodi se- benarnya malas menceritakan masalah itu. Tapi dia tahu sifat kakaknya yang senang meno- long. Dulu Dodi pernah punya masalah dengan teman sekelas- nya. Dia menceritakan hal itu kepada Kak Dian, ternyata Kak Dian mau membantu. Apalagi saran-sarannya baik-baik. "Lho, Dod. Kamu malah mela- mun lagi." "Eng... anu, Kak Dian." "Anu kenapa?" desak Kak Dian. Dia ingin tertawa melihat tampang adiknya. "Jam tangan yang diberikan paman hilang." Kak Dian meng- Mengapa Nenek tidak mem- bangunkan Tina." "Nenek kasihan membangun- kanmu, tidur Tina amat lelap," ujar nenek sambil mengusap- usap rambut Tina. "Ada yang bisa saya bantu Nek!" tawar Tina. "Bantuin nenek memetik cabe ya." "Iya Nek," sahut Tina. "Petik yang merah-merah dan masak," nasihat nenek. Dengan senang hati Tina membantu neneknya memetik cabe sambil menyanyikan lagu Lihat Kebunku Tina berkeliling memetik buah cabe. "Tina sudah banyak dapat me- metik," tegur nenek. "Sudah Nek..." sahut Tina sambil membawa bakul kecil yang sudah penuh berisi buah cabe. "Kamu memang cucu nenek yang rajin," puji nenek. sekalian orang itu. Lalu datang- lah orang membawa bunga ram- pai dan air mawar. Masing- masing kena siram harum- haruman itu, hanya Abu Nawas seorang, kena siram air kencing. Maka, ia pun tahu akan per- mainan Sultan Harunurrasyit kepadanya, bahwa ia diperdaya- kan oleh baginda dan segala wa- sir menterinya. Akan tetapi, satu pun tiada ada kata yang terucap, bahwa di dalam batinnya juga berkata, "Baiklah Sultan! Seka- rang engkau beri aku kuahnya, kelak kuberi pula engkau isinya!" Setelah perayaan Maulud Nabi Salallahu Alaihi Wasallam itu, maka sekalian wasir, men- teri serta orang besar itu, masing-masing bermohon diri pulang ke rumahnya. Abu Na- was pun pulang juga. Adapun selama Abu Nawas kena siram air kencing itu, ia ti- dak pernah masuk ke istana menghadap Sultan. Akhirnya, baginda menanti-nanti juga Sebuah Pengakuan Oleh I Gusti Ngurah Parthama geleng-geleng. Pasti kamu ceroboh menaruh "Kenapa bisa hilang, Dod? nya," kata Kak Dian. Dodi meng- angguk. Kak Dian menghela na- fas berat. "Sudah kamu bilang kepada ayah dan ibu?" tanya Kak Dian. Dodi menggeleng "Dodi belum bilang. Dodi ta- kut ayah marah," jawabnya lemah. "Kamu tidak boleh begitu, Dod. Itu salahmu sendiri, kau harus berani mempertanggung- jawabkan. Kenapa sih jam itu bisa hilang?" Tanpa disuruh Dodi menceritakan kejadian tadi pagi. Dian mendengarkan de- dian heran, tidak biasanya Dodi ngan sungguh-sungguh. Kak ceroboh begini. Dodi diam saja ketika dia sudah selesai bercerita. "Ya, sudah. Itu memang sa- lahmu. Nanti malam kamu bi- lang ke ayah, janji!" Dodi mengangguk. "Nah begitu, dong. Itu baru adiknya Kak Dian. Nanti kakak bantu supaya ayah tidak marah. Sekarang cepat kau temui tem- anmu di luar, kasihan dia sudah lama menunggu." Dodi terse- nyum kepada kakaknya, kemu- Bali Post dian melangkah ke ruang tamu. Di sana tampak Suryo sedang duduk tertunduk. "Eh kamu, Sur. Tumben ke sini?" tegur Dodi. Suryo tampak kaget, tapi buru-buru dia tersenyum. "Tadi kebetulan aku lewat, jadi mampir dulu," jawabnya. Dodi melihat Suryo agak gelisah. Tidak biasanya dia begini, guman Dodi. "Ada apa, Sur? Kamu keli- hatan gelisah," tanya Dodi. "Ah... tidak kok. Saya cuma mau ngomong sebentar." "Silakan. Di sini saja cukup. Tidak ada pendengar yang lain," kata Dodi. Suryo melihat sekelilingnya. "Ngg... aku tidak tahu bagai- mana harus memulainya," ucap nya lirih. "Tidak usah bertele-tele. Langsung saja ke masalah," kata Dodi. Suryo merogoh kantung ce- lana dan mengeluarkan sebuah benda yang membuat Dodi kaget. "Ini kan..." "Ya, ini jammu yang hilang tadi pagi," katanya pelan. Dodi mengamati jam tangan itu de gembira melihat jam itu lagi. Dia menatap Suryo yang sedang ngan gembira. Kemudian Dodi menunduk. "Apakah kau yang...". "Ya, Dod. Aku yang mengam- bil jam tangan itu," ujarnya lirih. Dodi terpengarah, dia tidak me- nyangka akan hal itu. maaf, Dod." Dodi menggeleng "Kenapa kamu mengambil jam tangan ini?" tanya Dodi lagi. Dia ingin mendengar penjelasan yang pasti. Suryo menarik nafas sebelum bercerita. "Mulanya aku bingung, Dod. Ibuku tiba-tiba jatuh sakit, aku jadi bingung. Kamu tahu kan aku orang yang kurang mampu. Tadi pagi aku melihat jam ta- ngan itu jatuh, kemudian aku memungutnya. Tiba-tiba saja ada keinginan untuk mengambil jam itu, tapi ada suara yang me- larangnya. Dalam hati seperti ada pertentangan batin." Suryo berhenti sejenak. "Di rumah aku jadi bimbang, padahal aku perlu uang. Kemu- mungkin aku mengambil keun- dian aku berpikir, Dod. Tak tungan dari orang lain yan en- derita. Akhirnya aku memutus- ini." Dodi bukannya marah ke- kan untuk mengembalikan jam tika selesai mendengar cerita Suryo, tapi dia malah kaget. "Jadi sekarang ibumu sakit, Sur?" Suryo mengangguk. "Kenapa kamu tidak bercerita kepadaku?" "Aku malu, Dod. Tiap kali aku susah, kau juga ikut susah. "Suryo... Suryo. Aku saha- kapan saja. Tunggu di sinil Aku batmu, aku siap membantumu mau menengok ibumu." Dodi me- langkah ke dalam rumah. Agak lama dia di dalam, kemudian dia keluar bersama Kak Dian. rumah Suryo. Dalam hati Suryo Bersama-sama mereka pergi ke "Apa?" ucap Dodi seakan-akan bersyukur karena memiliki teman yang baik. tak percaya. Suryo mengangguk. "Tapi kenapa, Sur? Aku betul- betul tidak mengerti." "Aku sudah menduga kamu akan berkata begitu. Aku minta pas," ujar Kakek. Kecil Mengapa harus dilepas! Tina Tina dan Burung Kecil Oleh Selamet Riadi "Nenek, boleh Tina berkeliling di kebun yang di sana," tanya Tina. "Boleh, tapi hati-hati dan ja- ngan bermain terlalu jauh." "Terima kasih nek." Tina ber- jalan di antara sela-sela padi yang sudah tunai, sambil meng- amati burung-burung pipit yang sedang asyiknya memakan bulir-bulir padi. Di tengah perjalanan Tina me- nemukan seekor burung kecil yang terjatuh dari sarangnya. Ketika ditemukan Tina, burung itu dalam keadaan lemah dan la- par. Paruhnya kecil mungil, mu- lutnya menciap-ciap minta makan. "Kasihan sekali burung kecil yang malang ini," bisik Tina. Lalu dibawanya burung kecil itu pulang. Sesampainya di rumah dengan segera Tina mengambil beras lalu menghaluskannya beras itu. Rupanya burung itu belum bisa makan sendiri, de- ngan sabar Tina menyuapi bu- rung nan malang itu diselingi de- ngan beberapa tetes air. Kakek dan nenek baru saja da- tang dari kebun, mereka terse- nyum melihat Tina yang sibuk memberi burung itu makan. "Kamu rawat burung itu de- ngan baik biar lekas sehat, kalau sudah besar dan sehat baru dile- DONGENG Tipu Dibalas Tipu MAR Setelah berkumpul, Sultan menyuruh orang memanggil Abu akan kedatangan Abu Nawas daian Abu Nawas di hadapan Nawas pula. Setelah datang, Abu menghadap kepadanya, tetapi ia majelis itu, maka banginda pun Nawas duduk pada suatu tem- tidak kelihatan. Padahal, jika merindukan kembali kehadiran pat. Baginda pun mengadakan Abu Nawas hadir, banyaklah ke- nya. Sehingga, pada suatu hari Maulud beramai-ramai. Bebe- sukaan hati Sultan Harunurra- Sultan pun menyuruh orang me- rapa saat kemudian berdirilah syit itu, karena banyak kepan- manggil Abu Nawas, tetapi ia tiada datang. Ia pura-pura sakit, makin hari makin bertambah sa- kitnya itu. Dalam pada itu, se- lalu juga suruhan baginda itu da- tang kepadanya. masih mampu untuk merawat- nya, dan Tina akan bawa ke kota untuk tinggal bersama Tina di sana. "Iya, alangkah baiknya bu- rung itu dilepas biar bisa ber- kumpul lagi dengan teman- temannya dan saudaranya." saudara- "Kek... Tina bermaksud untuk memeliharanya, pasti akan Tina rawat baik-baik!" "Jangan Tina, biarkan burung itu terbang bebas," nasihat ne- nek lembut. Tina terpekuh sambil membe- lai burung kecil itu. Tina tersenyum," baiklah Kek...". Berhari-hari lamanya Tina merawat burung itu hingga se- hat dan pagi-pagi benar Tina te- lah bangun untuk melepas bu- rung itu. Betapa terkejutnya Tina dida- Sultan mendengar sakit Abu Nawas itu, tiada makan dan tiada minum lagi. Bangunpun ti- dak dapat. Berangkatlah ba- ginda ke rumah Abu Nawas diiri- ngi oleh pengawal, karena ba- ginda hendak melihat Abu Nawas yang sedang sakit itu. Tatkala dilihat oleh Abu Nawas baginda sampai ke rumahnya, ia pun pura-pura memejamkan matanya seperti orang tiada ingat akan dirinya. Akan tetapi, sebelum Sultan datang itu, Abu Nawas telah menyuruh istrinya membuat obat makjun, dua biji makjun itu dibubuhi kotoran di dalamnya. Setelah baginda du- duk di mukanya, Abu Nawas pun makan makjun itu. I Gusti Ngurah Parthama Jln. Ir. IB Oka No. 21 Denpasar patinya burung itu telah mati, Tina sedih sekali. Tak terasa air matanya meleleh di pipi. Lalu burung kecil nan malang itu di- kuburkannya di kebun belakang. "Selamat jalan burungku nan manis...aku bersalah tidak me- rawatmu hingga besar..." tangis Tina tidak dapat dibendung. Setelah burung itu dikubur- kan, Tina masih nampak mu- rung dan melamun. Tina menye- sal atas semua kejadian ini. "Sudahlah Tina... jangan ber- Bukankah Tina sudah berusaha sedih, relakan kepergiannya. untuk menolong burung itu. Ka- lau ternyata burung itu mati, itu bukan salah Tina!" hibur kakek. Mendengar kata-kata kakek, Tina hanya mengangguk ber- usaha untuk mengerti! Selamet Riadi Jln. Hayam Wuruk Gang XVI/4 Denpasar akupun mau juga makan obat makjun engkau ini". Sembah Abu Nawas, "Baiklah, Tuanku! Akan tetapi, obat makjun ini, jika hendak memakannya, harus sambil berbaring. Tuanku, tiada boleh dimakan sambil duduk saja." Bagindapun berbaring. Kata Abu Nawas, "Pejamkanlah mata Tuan! Maka Sultanpun meme- jamkan matanya. Saat itu disua- pilah baginda oleh Abu Nawas dengan makjun itu. Baru sekali disuapinya, terciumlah oleh raja akan bau busuk. Lalu baginda lekas-lekas bangun seraya ber- kata, "Hai, Abu Nawas! Engkau beri makan apa aku ini?" Sembah Abu Nawas, "Dahulu, patik diberi airnya. Sekarang ini patik beri pula Tuanku makan isinya. Jika tiada Tuanku beri patik dinar seratus, sekarang juga patik khabarkan Tuanku makan kotoran." Maka titah baginda kepada- nya, "Hai, Abu Nawas, apa yang engkau makan itu?" Sembah Abu Nawas, "Inilah obat makjun. Patik peroleh di dalam mimpi pa- tik, pada malam tadi datang Demi mendengar kata-kata orang tua kepada patik ini. Kata- nya, "Hai, Abu Nawas, obat mak- Abu Nawas demikian itu, maka jun ini harus engkau telan, nis- titah baginda kepadanya, "Di- caya hilanglah penyakitmu itu." amlah engkau jangan mencerita- Di dalam berkata-kata itu, kan kepada orang lain! Nanti Abu Nawas pun sembuh dan hi- aku beri engkau seratus dinar!" langlah penyakitnya itu. Maka Setelah itu, baginda pun kembali titah Sultan Harunurrasyit ke- ke istana bersama menteri dan padanya, "Jikalau demikian, pengawalnya. (Nice). Serba-serbi yang "Ter" TEMPAT dengan nama "ter- De Porciuncula" yang selanjut- ditutupi es. Di sepanjang pantai panjang" di dunia berada di Se- nya disingkat menjadi LA atau landia Baru dengan nama 3,63% nama keseluruhan. "Taumatawha- katangiha- ngakoauauo- tamateapo- aiwhenuaki-tanatahu", merupa- Zamrud Terbesar Zamrud yang merupakan batu kan nama sebuah bukti terletak dengan kadar 86.136 karat dite- di sebelah selatan Teluk Hawke. mukan di Brazil pada tahun Dan pada tahun 1959, huruf A 1974. Setelah diukir sedemikian yang ke-29 berubah menjadi 0. rupa, zamrud tersebut bernilai Nama tempat tersebut dalam ba- US $ 1.292.000 pada tahun hasa Maori yang berarti "Bukit tersebut. buah Wolffia. lebih dari 6.000 tahun sejak ba- gram. Dan perlu diketahui untuk Kaki Terbanyak hasa tulis termuda pada kebu- memenuhih satu tudung jari (un- timur terdapat perkampungan Menurut para peneliti, ter- Eskimo yang bernama Angmag nyata ulat yang dijuluki ulat ber- dayaan Yangshao ditemukan tuk menjahit) diperlukan 5.000 ssalik. Ketika ditemukan pada kaki seribu sebenarnya memiliki pada tahun 1962. tahun 1884, perkampungan ini jumlah kaki sebanyak 375 pa- dihuni oleh 416 orang Eskimo sang atau 750 kaki dengan nama yang hidup seperti manusia pada latin Illacme plenipes. zaman batu. Pulau ini memiliki luas 2.183.160 km persegi. Ibu Kota Tertua Layar Terbesar MILIK MONUMEN PERS NASIONAL Buah Nama Luh Eka Trisna Sari dan Komang Pra- dana, lahir 26 Juni 1091, anak pertama dari Ni Wayan Murniasih dan Made Dharma. MP, ting- gal di Br. Pule Bangli. HALAMAN 5 Hati Nama I Gusti Ngurah Wiran jaya, lahir 29 April 1992, putra I Gustí Made Gendra dengan I Gusti Ayu Aryati, tinggal di Jalan Gunung Agung Gang I 2A Denpasar. Nama Inayah Ik Lestari, lahir Nama Komang Joni Putra, la- Nama Jerry Brillian Saputra, 11 April 1993, putri Farid hir 12 Juni 1990, putra Wayan Rahman, tinggal di Jalan Ir. Ida Diarta dengan Nengah Sukarti, Bagus Oka Gang Keris No. 2 tinggal di Jalan Sawo No. 43 Da- Denpasar. wan, Semarapura. Nama Nonik Karlina, lahir 21 Nama Putu Endra Purnama April 1993, putri Made Jon de- Dwijawarsa, lahir 16 Juni ngan Nyoman Sarinah, tinggal di 1992, putra I Wayan Budiana de- Br. Pande Gang Buntu No. 2 ngan Ni Putu Yuliani, tinggal di Bualu Indah, Nusa Dua, Ba- Jalan Uluwatu No. 49 X dung. Jimbaran-Kuta, Badung. Layar sinema yang berada di Nama Putu Natalia Kris- lahir 12 Januari 1993, putra pa- sangan Tedy Saputra dengan Sofi Susana, tinggal di Jl. Kecu- bung No. 7 Denpasar. April 1993, tinggal di Jalan Ga- Nama Ayu Suari Putri, lahir 21 jah Mada Br. Peguyangan Gang II No. 5 Singaraja. Air Terjun Tertinggi Ibu kota tertua di dunia ada- Terletak di Venezuela, dengan lah Dimashq (Damascus), Syria. nama Salto Angel atau Angel Kota ini sudah dihuni sejah 2.500 Burung Terkecil Falls. Ditemukan oleh seorang SM. Burung Kolibri (Mellisuga he- pilot Amerika, Jimny Angel pada lenae) adalah burung terkecil di tahun 1935. Suku Indian menye- Abjad Tertua antara jenis burung yang dite- butkan dengan Cherun Meru. Pulau Terbesar Huruf/abjad tertua adalah hu- mukan di Kuba dan Pulau Pines. Air terjun ini memiliki keting- Pulau ini disebut juga dengan ruf "O", yang tidak mengalami Untuk ukuran jantan dewasa gian 3.212 kaki atau 979,02 Keong Emas, Imax Theatre, nayanti, lahir 25 Desember Nama Thegar Arya Adi Nama Lia Rosalina, lahir 26 Greendland dan merupakan dae- perubahan bentuk sejak di- (yang betina lebih besar sedikit) meter. Taman Mini Indonesia Indah 1991, putri Drs. Nyoman Par- Prasetya, lahir 20 Mei 1993. Pu- Juli 1993, putri Suardi dengan rah kolonial Denmark pada ta- adopsi dari Abjad Poenician pada sepanjang 2,24 inci dan beratnya hun 1782 dan merdeka sejak ta- tahun 1300 SM. Sedangkan hu- 0,056 oz atau 28,37 gram. Tanaman Terkecil merupakan layar terbesar di du- wata dengan Ni Nyoman Surian- tra Yanwar Adi Prasetya dan Melly, tinggal di Jalan Nangka Tanaman bunga yang tumbuh nia. Layar yang berukuran 28 x tini, tinggal di Jalan Gunung Ka- Ratna, alamat Jl. Bedahulu 26 103 X Denpasar Singkatan Terpanjang hun 1979. Sekarang bernama ruf termuda yang ditambahkan pur IV/7 Denpasar. Nama kota besar di Amerika, Bahasa Tertua terapung di air ini disebut Wol- 21 m ini dibuka pada tanggal 20 Los Angeles memiliki nama leng- Kalaallit Nunaat, terdiri dari be- pada abjad Inggris adalah "J" Cina merupakan bahasa tulis ffia angusta, yang panjangnya April 1984. Diproduksi oleh Har- kap yaitu "El Pueblo De Nuestra berapa kota pada dataran tinggi dan "V" yang mulai digunakan tertua dalam sejarah, sepanjang hanya 1/42 inci dan lebar 1/85 kness Screen Ltd dari Hertford- inci. Dan memiliki berat 0,16 shire, Inggris. Senora La Reina De Los Angeles nya dan sebagian besar pulau ini pada tahun 1630 SM. di mana seruling dimainkan oleh Tameta, seorang pelayar, untuk sang kekasih tercinta." Ada-ada saja. Berikut daftar yang "ter" lainnya: Nama Umur Alamat GELAR GAMBAR : Ni Ketut Yuliani :SD 10 Kua (6 tahun) : Jln. Raya Airport 99xx Kuta Rubrik "Gelar Gambar" ini terbuka untuk anak-anak TK dan Adik Yuli menggambar rumah yang bagus. Ada matahari, ada pohon, dan juga ada jalan. Untuk anak sesusia adik Yuli, sebaik- nya dalam menggambar tidak meniakai penggaris. Agar gera- kan tangan adik bisa bebas dan hasilnya memuaskan. Nama : Lydia Chandra Dewi Sekolah : Sd Cipta Dharma (10 tahun) Alamat Jl. Kartini 35 Denpasar Adik Lydia menggambar sin- terklas dengan warna krayon. Bagus sekali gambarmu. Dan ini tentunya bisa dipakai untuk hiasan kartu Natal. Selamat menggambar! KUPON Gelar Gambar! SD. Kirimlah gambar karya Adik-adik ke redaksi, ukuran kertas bebas, boleh berwarna atau hitam putih, lengkapi dengan keterangan nama, umur, sekolah, dan alamat. Jan gan lupa tempelkan Kupon Gelar Gambar di balik gambar! L- AA 4 الكـ Denpasar. RUBRIK "Buah Hati" ini terbuka untuk umum. Kirimkan foto putra-putri Anda ke redaksi Bali Kupon Surya Jln. P. Plores 1/8 Denpasar Post, sertakan keterangan secukupnya seperti na- "Buah Hati" i ma lengkap, tanggal lahir, nama orangtua, dan ala-I mat. jangan lupa tempelkan Kupon Buah Hati. Bali Post LL ww Faraday, Penemu Induksi Elektro Magnetik JIKA banyak orang berang- gapan dan merasakan bahwa hi- dup berkeluarga tanpa anak ada- lah tidak bahagia, maka bagi Michael Faraday justru sebalik- nya. Ia, sekalipun tanpa anak justru merasa sangat bahagia dan nyaris tidak pernah cekcok dalam rumah tangganya. Mung- kin hal ini karena ia seorang pe- neliti yang super sibuk, dan ke- betulan istrinya mau mendampi- ngi dengan penuh pengertian dan tanpa pernah mengeluh. Seperti tokoh-tokoh besar ilmu pengetahuan yang sebagian besar berasal dari keluarga tak mampu, Faraday juga demikian. Anak tukang besi ini tak sempat menyelesaikan pendidikan SD- nya. Faraday yang lahir 22 Sep- tember 1791 di Newington, seka- rang bagian dari London, Ing- ngar ceramah Humphry Davy, buat peradaban baru umat ma- ahli kimia Inggris, kepala labo- nusia. Berbagai kemudahan ratorium Royal Institution. Ia sa- hidup telah bisa dinikmati oleh ngat tertarik mendengar cera- generasi berikutnya, sampai se- mah tersebut, sampai akhirnya karang. Elektromagnetik, misal- ia bertekad menjadi murid nya, betapa penemuan itu mem- Humphry Davy, dan berhasil. beri sumbangan dalam teknologi Pada saat itulah ia mulai berek- canggih sekarang ini. Dari di- sperimen. Hasilnya luar biasa, namo, kipas angin, sampai bahkan ia lebih tenar dari baling-baling pesawat terbang gurunya. berpegang pada konsep elektromagnetik. Penemuan Satu kelebihan Faraday da- Kebesaran seorang ilmuwan lam menekuni ilmu pengeta- diukur dari karya-karya atau huan yakni, ia juga amat tekun penemuan-penemuannya. mempelajari agama. Ia selalu Penemuan-penemuan Faraday berkeyakinan bahwa Tuhan me- antara lain: induksi elektromag- mang mengatur segalanya netik, Hukum Faraday, Efek Fa- hingga alam ini menjadi harmo- raday, generator atau dinamo, penemuan- prinsip motor listrik, elektroki- penemuannya itu pun ia akui dan masih banyak adalah jalan Tuhan. Ketaatan- penemuan-penemuan lain. Ka- nya kepada agama, tercermin lau sekarang ada istilah-istilah pada sifat hidup kesehariannya. elektrolisis, elektrolit, elektroda, la amat suka menolong orang, anoda, katoda, ion, kation, terutama orang yang sedang su- Otaknya memang potensial anion, dan ionisasi, Faraday-lah sah. "Berbuat baiklah kau seka- tahun, ia bekerja pada sebuah menerima berbagai bidang ilmu orang pertama yang memakai is rang mumpung musim berbuat perusahaan penjilidan buku, pengetahuan. Kebetulan juga tilah tersebut. baik belum habis", demikian pe- Upah yang ia terima cukup meri- majikannya tahu bakat Faraday Penemuan-penemuan Fara- tuahnya yang sering disampai- ngankan beban keluarganya. demikian menonjol. Maka suatu day bersama penemuan ilmu- kan secara guyon. Pada saat itulah Faraday mem- hari Faraday diizinkan mende- wan besar lainnya telah mem- (Komang Budaarsa) gris, mempunyai saudara 9 punyai kesempatan banyak orang. Ia tidak tega melihat membaca dan belajar terus se- beban ekonomi ayahnya demi- cara otodidak. kian berat. Maka dalam usia 14 mia nis. Dan Color Rendition Chart 2cm 4cm