Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Bali Post
Tipe: Koran
Tanggal: 1994-05-29
Halaman: 11

Konten


linggu Pon, 29 Mei 1994 Minggu Pon, 29 Mei 1994 Ball Post/070 m "Sampoerna A Mild Live" entasnya Minggu (29/5) sore et" di Legian arnya tetapi "digerayangi" be- tu rupa sehingga mengeluar an bunyi-bunyian ritmis yang" neh. Tak berbeda dengan pyro, duet yang baru melempar bum New Edge ini juga mampu meramu rock, blues, lambada maupun samba. Sekitar 000-an penonton pun menik- mati The Liaison, Santa Cafe, "ool As A Rule atau Oceans part. Webb, yang baru pertama anggung di Bandung itu ber- saha menyapa akrab dengan Selamat Malam" kepada peng- emarnya. Dia lupa, sapaan ang disampaikan penonton di 1 Cocert Hall Ratu Plaza Ja- arta tidak pas diucapkan pada onser di Bandung yang dimulai ukul 16.00. Namun, ia tak me- asakan keanehan tadi. Yang je- as, ketika penonton bertepuk ta- gan dan menyoraki kesalahan- ya tadi, dengan tenang ia justru erucap "Terima Kasih". Dua ata Indonesia itulah yang pa- ng dihafal Webb. Spyro maupun Alchemy, siang mi mendarat di Bandara Ngurah ai dan langsung mengadakan ampa pers di Bali Cliff Resort imbaran. Menurut Sugeng rianto dari PT HM Sampoerna Denpasar, hingga Sabtu kema- in pemesanan tiket telah men- apai 1.500 buah. Pihak penye- enggara ini menilai minat ma- yarakat terhadap grup yang menelorkan 16 album ini cukup agus. "Kami berharap konser ni mampu memberi hikmah bagi mencinta musik di Bali," ujar- mya.(ems/jok) Ball Post/070 Alchemy yang mendampingi d Bengal rgarap dengan tuntas. Konflik ketika munculnya isu kolah ditutup lantaran yasan bangkrut, terkesan le- at begitu saja. Juga ketika an- alan tim St. Fransiscus, cewek k ikut tampil, mestinya bisa nes Fredy dilarang ibunya un- encuatkan emosi penonton. an ketika Mr. Christ mengeta- ai penyamaran Deloris sebagai ster Mary Clarence, konflik- a jalan begitu saja, tidak me- akik sama sekali. Sungguh yang, cerita yang lumayan ba- ng s menjadi sia-sia karena ku- tergarap apik di enarionya. Kalau toh ada yang menarik n meninggalkan kesan dari m ini, jelas sederet lagu- gunya yang digarap dengan anis serta menggelitik telinga. mak saja Oh Happy Day, Pay tention, Ain't No Mountain gh Enough sampai ke lagu edley pembuka film yang diba- kan sendiri oleh Whoopy ber- ma grup Roneless. Rangkaian gu top seperti Please Postman, Bad Girls, juga hit I ll Follow Him dibawakan se- ra monstop mengiringi credit le di awal film. Awal yang ba- s untuk sebuah film komedi ngan. Bukan tak mungkin Sister Act makal melampaui sukses sequel rtamanya. Di Amerika sendiri, mini berhasil mengumpulkan kitar 49 milyar dalam waktu a minggu di 2178 layar bios- p. Diperkirakan jumlah ini Can terus melambung, sampai luar Amerika. Sister Act 2" (Adnyana) Bal Post/ist BROLAN DI BALE BANJAR Persahabatan dengan Setan BUPATI Bangli, Drs. IBGA Ladip, S.H. menyerukan pada segenap aparat bawahannya dan rakyat Bangli supaya tidak mengomongkan kejelekan orang lain. Dia minta agar seluruh ra- kyat Bangli belajar menghargai kesuksesan orang lain. Bagi dia, ini merupakan cara berpikir positif dan ciri masyarakat modern untuk me- langkah ke depan agar mampu menyamai kesuk- sesan orang lain. (Bali Post, Mei 1994, hal. 3). "Sebuah seruan yang benar-benar dijiwai posi- tive thingking sejati. Belum pernah kudengar ada aparat selevel yang memperhatikan bawahan dan rakyatnya sedetil itu. Mudah-mudahan se- ruan tersebut mendapat respon positif. Bila selu- ruh bupati di Bali mengikuti tindakan Pak Ladip dan semua rakyat mematuhinya, pulau ini akan mendapat sebutan baru, sebagai The Island of Three Wise Monkeys," cuap Nengah Landep di tengah kawan-kawannya saat megecel di bawah beringin bencingah. "Ah, masak? Coba kau lihat suasana di Sangeh dan Alas Kedaton! Meski kedua tempat itu diju- luki Holy Monkey Forest karena di situ ada tem- pat suci, kecuali yang bisu semua monyet suka ribut. Tidak hanya karena makanan, mereka juga ribut gara-gara pelanggaran teritori dan pele- cehan seks. Mirip seperti manusia, monyet- monyet besar yang oleh turis disebut bossnya mo- nyet bertabiat rakús dalam segala fasilitas. Se- mua makanan dan semua betina hendak dikuasainya. Meskipun takut bentrokan fisik, monyet-monyet jantan bertubuh kecil biasanya lari, lalu teriak-teriak dari kejauhan memprotes. perilaku para tiran. Kebebasan bersuara inilah kelebihan monyet di hutan kera itu," sela Wayan Sinta dengan argumentasinya. "Kau cerita tentang monyet-monyet di Sangeh dan Alas Kedaton, aku ngomong soal tiga monyet bijaksana di kuil Nikko Jepang. Monyet-monyet yang bekerja sama untuk selalu berpikir positif. Seekor menutup mata, seekor menutup kuping dan seekor menutup mulut. Kawanku Nakajima menyebut nama monyet itu sesuai dengan sikap- nya, Mizaru, Kikazaru, Iwazaru atau See No Evil, Hear No Evil, Speak No Evil. Tidak dijelaskan apakah ketiga monyet itu menjadi bijaksana bila sedang bersama lalu hanya menjadi monyet buta, monyet tuli atau bisu bila sendiri-sendiri? Dia cuma mengatakan bahwa ketiga monyet tersebut berupa patung, bukan monyet beneran." "Sialan! Kalau aku tahu ceritamu berakhir se- perti itu, dari tadi aku sudah menghentikan khayalanmu. Kau jangan terlalu membanggakan tiga patung monyet Jepang! Di Bali semua patung bisa diceritakan kebijaksanaannya. Baik patung yang dijual di artshop, pasar seni, maupun yang dijajakan para dagang acung. Belum lagi patung- patung pahlawan yang secara berlomba dibangun di seantero Bali, yang konon diharapkan agar kita mengenang dan menghargai jasa-jasa mereka. Semua itu harapan, kalau kita enggan mengata- kannya khayalan. Sedangkan kita tahu, harapan lebih sering berbeda dengan kenyataan. Dalam ajaran agama kita juga ada harapan-harapan yang lebih lengkap dibanding patung monyet yang kau tuturkan. Tapi berapa persen dari orang Bali yang sudah menerapkan ajaran Trikaya Pa- risudha? Ternyata orang yang menganjurkan agar orang lain berbuat baik jauh lebih banyak jumlahnya dari yang berbuat baik," ujar Nyoman Ukir. "Di negara seperti Jepang, orang boleh saja menganjurkan agar masyarakat jangan berbi cara tentang setan, jangan melihat setan dan ja ngan mendengarkan setan. Sebab setan-setan di Jepang segera mundur dari singgasana keset- anan begitu perbuatanya kentara. Di sini para setan semakin kesetanan meskipun diteriaki atau dipukuli kentongan. Sebab mereka punya motto, rawe-rawe rantas malang-malang putung. Malah ada orang-orang tertentu berkolusi de- ngan setan agar sukses berbisnis. Bagaimana ca- ranya menghargai sukses orang-orang seperti ini kalau mereka sebenarnya para hamba setan? Apakah untuk memacu diri buat menyamai ke- suksesan orang-orang itu kita harus ikut mem- buat persetujuan dengan para setan?" tanya Ke- tut Kulantir. "Sulit menjawab pertanyaanmu. Memusuhi setan dengan membicarakan kejelekannya, hi- dupku terancam. Memuji kebaikan setan, juga hal yang tidak mungkin, sebab tidak ada setan yang pernah berbuat baik. Mengharapkan perlin- dungan dari malaikat pun tidak gampang. Aku takut, karena katanya banyak setan mengena- kan topeng malaikat agar bisa menyantap segan putih-kuning yang sering kita haturkan di depan gerbang rumah. Sekarang ini, kebanyakan setan tidak lagi takut pada mantra-mantra suci, seperti halnya tikus yang berani menari di depan mulut kucing. Dengan munculnya siluman Babi Ngepet Rakus akhir-akhir ini, keadaan jadi tambah ru- nyam. Timbul rasa saling mencurigai di kalangan masyarakat. Orang-orang yang patut diteladani pun kian langka. Nah, bagaimana aku bisa me- muji keberhasilan seseorang, kalau suksesnya di sebabkan persahabatan dengan setan? Ada orang yang begitu cepat menjadi kaya raya, namun ti- dak begitu lama menjadi sangat miskin secepat dia jadi kaya. Malah ada yang masuk bui, meski sebelumnya sempat tersohor sebagai dermawan yang mendanai berbagai kegiatan" ulas Kadek Gumbreg menjawab pertanyaan kakaknya. "Kalau tidak ada bahan pembicaraan selain masalah setan, sebaiknya kalian berhenti bicara! Kalau kalian tetap membicarakannya berarti ka- lian mengundang kehadiran para setan. Mereka akan marah besar karena hujatan kalia Sebab kebanyakan setan tidak senang dikritik dan mengidap tekanan darah tinggi. Di samping itu, di desa ini kita tidak punya balian sakti yang mampu mengusir setan. Kita akan lebih celaka bila siluman Babi Ngepet Rakus beserta pasukan- nya datang," ujar Komang Wariga menakut- nakuti, sehingga kawan-kawannya membelok- kan pembicaraan ke masalah ules ayam jago. "Siap sangkur gudeg gerupa, siap srawah me- bulu samah, langlang linglang di Payangan. Ti- tiang lacur dadi jelema, sing ngelah apa sing ngamah-ngamah......" senandung Ketut Sung- sang sembari beranjak membawa pergi ayam berbulu grongsiang kesayangannya. (Aridus). PARAS MINI SEPERTI kata pepatah, sejauh-jauhnya bangau ter- bang, pasti akan kekubangan juga. Begitu juga pengandaian yang tepat untuk Rina Benny Kusumayuda. Rina, demikian panggilan sehari-harinya. Wanita yang lahir di Filiphina ini mengha- biskan lebih dari setengah hi- dupnya di luar negeri. Karena kebetulan orang tuanya Prof. Dr. H. Abdullah Sidik pernah menjabat sebagai Duta Besar di beberapa negara Asia dan Afrika, dan otomatis pendidi- kannya juga diselesaikan di be- berapa negara. Dari pengalamannya di luar negeri, membuat ia di samping menguasai beberapa bahasa juga menjadikannya semakin peduli dengan masalah sosial terutama di mana dia tinggal. Salah satu bentuk kepeduli annya terlihat pada kepengu rusannya dalam salah satu or- ganisasi sosial BIWA Bali In- ternational Woman Association. Dalam hal ini Rina memikul tugas sebagai Vice-President. Berbicara ten- tang masalah sosial yang nota- bone non-profit dengan tegas ia pun mengungkapkan sikap- nya. "Suatu pekerjaan yang disu- kai tidak bisa diukur dengan uang, yang terpenting adalah kepuasan bathin," kata wanita ini bersemangat. Ibu dua orang putra ini juga mengaku bangga dengan perkembangan pariwi- sata di Bali. "Saya bangga de- ngan pariwisata di Bali, walau- pun tampaknya semakin ma- rak, tetapi toh tradisi, adat, dan agama masih terpelihara dengan baik," ujar istri Beny Kusumayuda ini. Walaupun ia tidak terlahir sebagai orang Bali, tetapi wa- nita yang telah menetap lebih dari lima tahun di pulau wisata ini, tetap merasa sebagai ba- gian dari Bali. "Saya belajar saja, ketika memberikan sam- butan resmi menyambut ulang IALF yang ke-3 ini, Mr. Taylor bilang ia sangat bangga kalau IALF sebagai satu lembaga ba- hasa makin diminati banyak orang. "Saya bangga, makin ba- nyak orang belajar ke Austra- lia," katanya. Dan memang, ketika itu ternyata duta besar yang murah senyum ini sedang membuka satu program bea siswa bagi para pegawai negeri Indonesia yang akan belajar ke Australia. Pemerintah Australia pu- nya satu lembaga yang disebut AIDAB (Australia Internatio- nal Development Assistence Bureau). Lembaga ini secara rutin membantu para pegawai negeri Indonesia yang ingin melanjutkan studi pasca sar- jana di Australia. Sebenarnya, kata Mr. Taylor kepada warta- wan, program ini merupakan prospek yang bagus bagi IALF sendiri. Soalnya, kini semakin banyak orang Indonesia yang berorientasi studi ke Australia. Nah, sebagai persiapan membayar beasiswa itu de- ngan kerja para persertanya harus dikasi tahu: tidak saja soal bahasa, di dalamnya ter- masuk perkara kebiasaan dan budaya di Australia. Inilah tu- gas IALF. Makanya, tiga kelas jumlahnya sekitar 54 orang-- yang dibuka Senin pekan lalu itu, akan belajar di IALF se- lama 6 hingga 12 bulan. Itu pun dengan jadwal yang ketat, dari pukul 08.00 sampai 16.00 Wita. Jadi cukup sibuklah. Be- lum lagi kalau melihat standar indek prestasi yang minimal 3,3. Jadi rupanya, mereka me- mang benar-benar pegawai pi- lihan. Dan tentu, tak harus disia-siakan.(can) KURANGNYA peran orang banyak dari masalah kepariwi- tua khususnya ibu dalam ke- sataan di Bali. Dan saya berha- luarga bisa melahirkan 'gene- rap dengan langgengnya kebu- rasi angin', demikian diung dayaan Bali, saya bisa terus be- kapkan oleh Nyonya Try Su- lajar, juga anak cucu saya trisno dalam tatap muka nantinya," harap Rina. Rasa dengan 31 organisasi wanita di rasanya untuk yang satu ini NTT kita pantas berdoa bersama- sama, semoga!(al) DUTA besar Australia Mr. Alan Taylor tiba-tiba muncul di Indonesia Australia La- nguage Foundation (IALF) Bali. Tentu satu kunjungan yang sangat istimewa. Benar Ia berpesan agar pembinaan terhadap kaum wanita terus ditingkatkan. Hal itu diung- kapkan Ibu Wapres karena menyadari keadaan kaum wa- nita Indonesia masih banyak yang kurang trampil dan ber- kwalitas rendah. Selain itu Ibu Try juga meminta agar setiap ibu rumah tangga tetap ber- upaya memberikan kete- nangan batin kepada suami- nya, dan harus menjadi ibu yang baik dan benar dalam mengasuh anak-anaknya. "Berikanlah kasih sayang yang baik dalam kehidupan berumah tangga agar anak- anak merasa betah dan tenang dalam batinnya. Demikian pula kepada suami tercinta," katanya. Ibu yang juga Ketua Umum Dewan Kerajinan Ra- kyat Nasional (Dekranas) ini, pada kesempatan itu juga me- nyerahkan bantuan berupa mesin jahit dan mesin ketik ke- pada Dekranasda. Beasiswa kepada enam pelajar serta bantuan uang sejumlah Rp. 500.000 kepada 11 Panti asuhan di daerah ini. (ant/ita) KENAPA penonton Indone- sia lebih menyukai film asing ketimbang film dalam negeri? Ternyata bagi Menhankam Edi Sudradjat masalah mutu lah yang menjadi penyebab le- sunya perfilman nasional. Mutu film nasional yang di- produksi umumnya tidak se- suai dengan aspirasi, minat, selera dan tingkat kecerdasan masyarakat penonton film. Ini menurut Menhankam yang menyebabkan film Indonesia tidak mampu mengimbangi ge- rak peredaran film asing. "Jadi mutu merupakan ma- salah pokok perfilman nasio- nal, bukan pada ada tidaknya investasi yang masuk pada bis- nis film," demikian Edi Su- dradjat pada sarasehan film Indonesia beberapa waktu. lalu. Ia tidak sependapat de- ngan pandangan orang-orang yang menilai bahwa lesunya dunia perfilman Indonesia, se- bagai akibat dari kurangnya minat investor di bidang ini. "Padahal bukan itu persoal- annya, karena banyak contoh film asing yang rasanya dibuat dengan modal murah, mampu menyentuh aspirasi dan selera penonton di Indonesia. Seperti Oshin dan Maria Mercedes, katanya. Menurutnya untuk menggugah selera masyarakat terhadap film nasional, insan film selayaknya tidak cuma menunggu situasi yang kondu- sif untuk pemutaran film-film reproduksi dalam negeri, te- tapi harus dengan mencipta- kan produk yang ber- mutu.(ant/ita) Developer Bali Post (Sambungan Hal. 1) buka seminar sehari mengenai mereka rumah susun. Marilah sejenak tuk mewujudkan itu terlalu be- sar. Bagaimanapun tidak ingin berspekulasi untuk sesuatu yang berisiko tinggi," ka- ta Puspayoga sambil menam- bahkan, bahwa jika penjualan rumah sangat sederhana sampai terwujud, itu akan tetap laris seperti kacang goreng. "Sebab, rakyat kecil sangat membu- tuhkan rumah." Meskipun prospek bisnis pe- rumahan sangat menjanjikan, itu bukan berarti tanpa risiko. Menurut Puspayoga, para devel- oper yang bergerak di bidang pe- rumahan maupun properti pada umumnya seperti berjalan di "rimba raya". "Kita harus siap dengan kejutan-kejutan ter- hadap kebijakan yang terjadi. Ini yang membuat kelabakan," ungkapnya sambil memberi con- toh Kebijakan Uang Ketat yang pernah terjadi. *** Hal yang cukup kontradiktif terjadi, bahwa bisnis perumahan yang merebak belakangan ini agaknya belum menyentuh kalangan bawah yang sesung- guhnya sangat membutuhkan rumah. Seorang yang berkompe- ten dalam bidang real estate be- berapa hari di harian ini merasa menyesal betapa ia tak mampu menyediakan perumahan mu- rah untuk kalangan bawah. hal ini juga ditegaskan oleh Men- pera, Akbar Tandjung saat mem- Corat-coret - merobek baju, juga ada yang be- ramai-ramai mengendarai ken- daraanya dengan kecepatan tinggi. Salah seorang anggota masyarakat yang melihat ting: kah laku peserta didik itu bergu- mam, "Tahunya kamu baru sam- pai minta sudah bertingkah laku seperti itu, belum tahu bagai- mana panasnya mencari uang." Salah seorang pengamat pen- didikan yang enggan disebutkan namanya menilai sikap peserta didik ini diakibatkan oleh ba- nyaknya kemudahan yang di- berikan peserta didik. Ia mem- berikan contoh jumlah peserta didik yang lulus. "Sekarang ini jarang saya mendengar ada seko- lah yang tidak meluluskan anak. Bila bertaraf bintang, tak bisa dihin- dari lagi, akan mendesak hotel- hotel melati yang sudah lama ada. Hal itu akan menjadi se- makin terasa apabila perang tarif berkecamuk tak terkendali, sehingga pada waktu-waktu ter- tentu, hotel berbintang pun bisa berperilaku seperti hotel melati, dalam hal tarif khususnya. Pada hakekatnya, masalah perumahan tidak terpisah dari masalah pertanahan. Rumah bisa berdiri hanya di atas tanah. Pemilikan rumah oleh orang as- ing pada dasarnya juga me- nyangkut pemilikan mereka atas tanah. Pada masa lalu, kita punya peraturan, hanya orang Indonesia asli saja yang boleh memiliki tanah. Dengan demi- kian, maka tertutup kesempatan bagi WNI keturunan asing untuk memilikinya. Mereka hanya boleh menggunakan atau mema- ki, tetapi tidak untuk memiliki. Hak itu akan berakhir apabila ada kepentingan yang lebih be- sar menghendakinya. Dengan adanya peraturan baru yang memungkinkan orang asing memiliki rumah dengan status hak pakai, maka kebu- tuhan akan tanah pun akan naik. Tanah yang sementara ini sudah menjadi komiditi laris, akan menjadi semakin laris di pasar- an. Dalam bahasa rakyat, tanah akan menjadi semakin mahal harganya, dan semakin jauh dari jangkauan rakyat kecil. Apabila halitu kemudian memang benar- benar terjadi, maka ada dua hal yang perlu menjadi perhatian ki- ta. Tanah semakin mahal akan dibarengi nafsu menjual tanah yang semakin tinggi pula. Aki- Tanah bagi secara resmi. Dan telah di- sertifikatkan atas nama masing- masing. Bagian adiknya, juga te- lah dijual seharga tiga puluh juta rupiah. Dengan uang sebanyak itu, adik lelakinya bisa membeli- kan anak-anaknya masing- masing sebuah sepeda motor, walaupun hanya motor bekas. Sisanya, dipakai untuk mem- buka warung kecil-kecilan, yang ditunggui oleh istrinya. Sedang kan ia sendiri, bekerja sebagai kuli bangunan. mengutip perhitungan Menteri Akbar Tandjung, bahwa akibat terlalu mahalnya pembangunan, maka harga jual satu unit rumah susun sederhana bisa mencapai Rp 12 juta. Dengan kredit ke- pemilikan rumah sebesar 11 persen untuk rumah susun sederhana yang selama ini diberikan pemerintah maka ci- cilan perbulannya mencapai Rp 150.000. Itu berarti penghasilan per bulan harus mencapai Rp 450.000. "Saya rasa jumlah itu masih terlalu besar untuk mas- yarakat menengah ke bawah," kata Akbar Tandjung (Bali Post, 27 Mei 1994). Menjamurnya pemasaran KPR selama ini sesungguhnya bukan tidak didengar masya- rakat kecil. Mas Dulah, penjual krupuk asal Banyuwangi, per- nah mencoba untuk memiliki rumah kreditan tipe sederhana. "Kepentoknya saya di uang mu- ka," katanya sambil tersenyum pahit. Ia sangat mengharap pe- merintah mau membantu mas- yarakat kecil dalam kepemilikan rumah murah. Beberapa orang. kecil, seperti penjual sayur, bu- ruh, tukang parkir, juga mem- beri nada yang sama, yakni adanya KPR yang benar-benar terjangkau oleh keadaan ekono- mi mereka. (I Wayan Suardika). (Sambungan Hal. 1) didiknya. Karena begitu mudah- nya mereka meraih predikat lu- lus, maka tumbuh sikap emo- sional seperti itu," paparnya. Menurut pendapatnya, perlu adanya peninjauan kembali masalah ini dengan membuat pe- serta didik sulit untuk meraih predikat lulus. Karena sulit, se- cara tidak disadari anak didik akan belajar keras untuk meraih predikat lulus tersebut. "Apabila predikat lulus ini bisa diraih melalui belajar keras, saya yakin acara pelulusan akan tidak is- timewa. Karena peserta didik akan mengangggap apa yang di- raihnya adalah suatu kewa- jaran," ucapnya. (024) (Sambungan Hal. 1) batnya, walaupun mereguk uang dalam jumlah ratusan juta, na- mun pada hakekatnya si pemilik sudah merelakan diri tergusur keluar. Kota akan menjadi melu- as namun berisikan orang-orang dari luar. Sementara itu pen- duduk aslinya semakin tergeser ke luar. Kita bisa menonton na- sib orang Betawi di Jakarta sana untuk lebih yakin. Karena rakyat kecil selalu kalah dalam persaingan dengan orang berduit, dari manapun asalnya, mereka jadi kelewat pe- ka. Kepekaan yang menjurus negatif bisa berakhir dengan frustrasi yang beranak-cucukan kecemburuan atau jealousy. Ke- cemburuan sosial memang tidak pernah enak dampaknya. De- monstrasi, kerusuhan, bahkan kejahatan bisa berawal dari situ. Dan kerawanan sosial semacam itu juga tidak akan menciptakan rasa aman dan nyaman bagi rakyat, pejabat maupun pemer- intah. Peraturan baru yang pada dirinya mengandung sisi-sisi positif perlu dilaksanakan den- gan amat hati-hati dan bijak- sana, guna menghindarkan atau mengurangi dampak-dampak negatif yang mungkin timbul. Peraturan yang baik masih memerlukan petugas-petugas yang baik untuk menuju pelak- sanaan yang baik. Sebaliknya, peraturan sebaik apa pun akan menjadi jelek apabila dilak- sanakan oleh petugas yang tidak mampu, dalam arti kurang me- miliki wawasan secara menyelu- ruh, apalagi korup. ●Ketut Wirya Putera (Sambungan Halaman 6) luarganya. Bagaimanakah keadaannya kini? Tak pernah ada khabar, sejak keberangkat- annya tiga tahun lalu. Dengan uang penjualan tanah warisan itu, tidak membuat kehidupan- nya menjadi lebih baik. Keme- wahan hanya sempat dinikmati beberapa bulan saja. Entah be- nar ada kutukan seperti yang di- yakininya, atau karena memang adiknya itu tidak ada bakat un- tuk menjadi seorang pedagang. Yang jelas kehidupannya men- SANGUT DELEM MARTIN PAPAN NAMA SEKARANG KOK MAKIN BANYAK SAJA YA, PAMAN? Í BRENGS CI HUUUiiy SiGUe 5-3= 281 162 katan Cerdas bagat DUA...! SEKOLAH KRITING WELCOME TO DRINKING COMPETIT May 29th, 1994 MMM jadi kocar-kacir tak menentu. Separuh ----- Entah ke mana larinya uang se- banyak itu. Satu per satu sepeda TICKET (Sambungan Hal. 1) maharsi seluruh kerajaan ikatan orang pandai Se-jagat HALAMAN 11 ika orang Se grup pemikir dunia ITU TANDANYA BANYAK ORANG YANG INGIN HIDUP TERKOTAK-KOTAK! ARTINYA MEREKA ITU KALAH YA, PAMAN? 'KAN MEREKA SUDAH MASUK KOTAK UPAH MINIMUM 5-4-? KEBUTU HAN HIDUP KREDIT URAN BAYAR NI, ITU! 2 GOLKAR 2..! SEKOLAH 5-2-? MARTIN'94 •GUNGUN PAJAK KKILAN JANGOPRAMARTHA POKOKNYA NOMER...2 SEKOLAH Tusuaria Teka-teki Silang Nomor 471 motor anaknya ikut terjual. Wa- desa yang ada di Bali akan jadi rungnya sudah lama tutup. Se- kawasan WNA. Kalau dilihat dangkan pekerjaan juga tidak kualitas daerah itu yang sangat Mendatar: menentu. Kadang dapat kadang baik maka bobotnya sama den- tidak. Pertengkaran demi per- gan setengah Bali," tambah Gle- A. Empat; D. Kuat/tak mudah ro- boh; G.Tongkat penyodok bola tengkaran mewarnai keluarga bet. lumat. Menurun: N Ο B C G M P Q D412 W R S T X Z Bb Lelaki paruh baya, tetap setia mengolah tanahnya yang tidak seberapa luas. Hatinya tidak pernah tenang. Setiap dia melin- tasi sawah yang dulu menjadi milik adiknya, dadanya terasa sakit, Seakan sebagian dari jiwa- nya juga ikut terjual. Seandai- nya saja dia mampu, pasti tidak akan dibiarkannya tanah itu ja- itu. Harga diri yang terlalu tinggi Dalam kerangka pemikiran pada permainan bilyar; H.Kubis; tuh ke tangan orang lain. Akan membuatnya tidak mau mena- Nyoman Glebet ini, kita nam- 1. Tulang rusuk (Inggris); J. Pu- dibelinya sendiri dari tangan dahkan tangan pada kakaknya paknya semakin tidak bisa lau Sumatra (dahulu); N. Pokok adiknya. Tapi kini harapannya sendiri. Dan saat himpitan kehi- memahami makna rasa ke- pikiran/dasar cerita; P. Kenyal/ H buyar sudah. Bagai awan disapu dupan sudah tak tertahankan, bangsaan yang digemakan be- ulet; R. Pasangan istri; S. Čer- badai. Hancur berserakan. Ha- dengan terpaksa adiknya itu lakangan ini dengan lebih keras. min; U. Rapi/bersih dan bagus; rapan dan tekadnya untuk me- memboyong seluruh keluarga- Makna rasa memiliki tanah air X. Pengairan untuk sawah dll; nyelamatkan dan mendapatkan nya ke tanah seberang, sebagai ini semakin hari semakin di- Aa. Bagai/kotak besar; Bb. Me- kembali tanah pusaka pertalian transmigran. Mencoba memba- nomorduakan di bawah hasrat nyambung besi dengan dibakar; jiwanya kandas sudah. Di sana ngun harapan dari awal lagi. untuk mengejar ilusi-ilusi kema- Cc. Rancangan yang tersusun sekarang telah tegak berdiri se- Perjuangannya sungguh masih juan ekonomi yang tidak jelas dalam pikiran; Dd. Lempang/ tidak bengkok; Ee. Suka tidak buah bangunan besar bercat pu- panjang. untuk siapa manfaatnya berbuat baik. Benturan Budaya tih, milik seorang kaya dari kota. Lelaki paruh baya itu bangkit Sementara itu, Drs. I Wayan Lelaki paruh baya itu sangat dari menungnya. Di kakinya kecewa. Kemiskinan membuat puntung rokok berserakan. Di- Geriya menganggap kebijak- seorang lelaki merasa tak bantingnya puntung terakhir- sanaan yang diambil pemerintah A. Karcis untuk naik kapal, berdaya. nya. Diinjak-injaknya sampai dalam memberikan izin pemi- masuk bioskop dll; B. Kasur; C. likan rumah bagi orang asing itu Perjanjian/janji; D. Rumah tem- Kembali diisapnya rokoknya Matahari sudah lama terbe- hal yang wajar. "Kalau memang pat memuja berhala atau dewa- dewa; E. Tempat duduk; F. Ter- yang tinggal sebatang. Terke- nam saat lelaki separuh baya itu sudah menjadi policy pemerin lampau amat sangat/dahsyat; K. nang ia akan nasib adik dan ke- melangkah dengan gontai. tah itu kan sah-sah saja," ujarnya. Namun yang menjadi Burung elang; L. Kakak laki- Pemilihan (Sambungan Halaman 6) permasalahan adalah kemungk- laki; M. Nama lain; O. Satu/ renung secara "kontekstual" kian, tidak akan dijadikan bahan inan adanya benturan budaya tunggal; Q. Kulit yang sangat ti- (luar teks); yakni dihubungkan pertimbangan penilaian yang dengan budaya lokal. yang dibawa para pendatang pis; S. Tidak terluka oleh sen- jata; T. Pedati; V. Selesma Dd dengan kondisi-kondisi serta "ketat" terhadap cerita-cerita Proses penyelarasan budaya karena kesejukan; W. Sebal/ pertimbangan masa kini, maka yang sedang dibawakan saat tokoh Ekalawya tiada lain ada- lomba sekarang ini. Di dalam ini sangat perlu diperhatikan sangat bosan; Y. Memotong tipis- untuk mencegah kemungkinan tipis; Z. Wakil perusahaan. lah tokoh "siswa" yang berhasil pembinaan-pembinaan yang te- terjadinya proses "keterpinggi- mumpuni berkat ketekunannya lah dilakukan pun, anjuran ini ti ran" budaya lokal seperti yang Ketentuan Menebak belajar "mandiri dan otodidak". dak dipaksakan, sebab dikhawa- dialami masyarakat Hawaii atau 1. Jawaban ditulis di kartu (Bandingkan dengan dibukanya tirkan akan "membongkar- universitas terbuka dan bahkan bongkar" rencana yang telah Betawi. Dalam era semakin men- pos, sertakan Kupon TTS 471 sekarang ada SMP terbuka. Me- dipersiapkan. Cerita-cerita yang guatnya kultur kapitalisme san- dan kirim ke Redaksi Bali Post, reka belajar tanpa berhadapan sedang dibawakan saat ini akan gat dikhawatirkan bila orang as- Jl. Kepundung 67 A Denpasar, ing hanya menonjolkan sifat in- 80232, selambat-lambatnya 16 langsung dengan guru). diterima sebagaimana adanya. dividualnya dan cenderung ma- Juni 1994. Cerita kontekstual semacam Tetapi untuk masa yang akan terialistis sehingga akan menim- 2. Pemenang akan diumum- ini tentulah menjadi salah satu datang, apabila panitia PKB ber bulkan konfrontasi dengan bu- kan pada Bali Post Minggu edisi bagian daya tarik dari cerita kenan menyelenggarakan lomba daya lokal yang cenderung kolek- 19 Juni 1994 cerita yang diangkat oleh grup- serupa ini, maka langkah lebih tif dan religius. Dan, kasus 3. Bali Post menyediakan ha- maju harus dilakukan. Terma- Hawaii dan Betawi telah menun- diah uang sebesar Rp 30.000 di- suk kemajuan di dalam memilih jukkan kepada kita "siapa yang berikan kepada tiga pemenang Lingk. Delodkauh Abianbase cerita.a biasanya keluar sebagai peme- masing-masing sebesar Rp Gianyar, 80515. nang". "Oleh karena itu, pengem- bangan kondominium hendak- nya dikaji secara hati-hati- (Pujastana/Karya) grup drama gong. Tidak Dipaksakan Teknik memilih cerita dengan mengacu kepada kriteria di atas (logika plot - melahirkan idola cerita kontekstual) dianjurkan untuk dipertimbangkan pada masa mendatang. Dengan demi- Ida Bagus Anom Ranuara Ketua merangkap anggota dewan juri Festival Drama Gong Remaja Se-Bali 94 10.000. Aa Cc Ee ngan memperlihatkan kartu M. Seret; N. Toga; P. Istal; S. tanda pengenal yang sah dan Debu; U.Ancam; W. PT, X. Lan- masih berlaku. Luar kota akan dai; Y. Aman; Z. Amin; Aa. Tes; Bb. Gereja; Cc. Mandat. Menurun: dikirim lewat pos. 1. I Ketut Sukarba Pemenang TTS Nomor 468: Mess UPP-PPK Pekutatan, Negara, 82262. 2. Sang Ayu Sri Saraswati Bangli, 80613. Jl. Lettu Anom I/1 3.I Wayan Suastika A. Statis; B. Elok; C. Ulang; D. Saudara; E. Duty; F. Nakara; H. Otot; J. Akrab; L. KTI; O. Oncom; Q. Sandera; R. Lat; S. Dalang; T. Uban; V. Monyet; W. Pitam; X. Liar; Y. Asin. KUPON i TTS NO. 471 i 4. Bagi pemenang yang berdo- Jawaban TTS Nomor 468: misili di Kodya Denpasar harap Mendatar: mengambil hadiahnya di kantor A. Seteru; D. Sarden; G. Oma; H. Bali Post setiap hari kerja de- Otak; I. Tuak; K. Nudity; L. Kg; L-. Color Rendition Chart 2cm 4cm