Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Bali Post
Tipe: Koran
Tanggal: 1995-07-01
Halaman: 08

Konten


2cm HALAMAN 8 Dr. AA Made Djelantik "Tak perlu Jauh-jauh Dicari Pengertiannya Yang Ada Sekarang Itu kan Kontemporer Nama AA. Md. Djelantik dalam khasan- ah budaya Bali tak perlu dipertanyakan lagi. Banyak hal telah diper- buatnya sebagai wujud kepedulian terhadap budaya Bali. Sebagai pengamat, Djelantik adalah seorang dari sedikit individu yang mampu menyuarakan rasa kepeduliannya melalui pendapat- pendapat di media massa atau forum- forum seminar, sarase- han dan sejenisnya. Yayasan Walter Spies adalah salah satu wadah yang ia pimpin untuk merealisasikan berbagai gagasan dalam upaya "berbuat sesuatu" untuk kebu- dayaan Bali. Di tengah pembicaraan ramai mengenai seni kontem- porer masuk PKB, Djelantik berpendapat. Kepada Cok Sawitri inilah pandangan- pandangan AA. Md. Djelantik. baru muncul dalam kurun waktu 10 tahun ini, atau sebelum itu belum muncul, boleh disebut se- bagai seni kontemporer. Tetapi dalam kenyataannya, banyak yang terpeleset men- gartikan seni kontemporer. Seolah ada kesan, kalau tidak memakai unsur-unsur tradisi dianggap kontemporer? (Jelantik tertawa). Itu lain, itu salah pengertian. Masih dalam konteks seni kontemporer, Yayasan Walter Spies pernah mengadakan Festi- val Seni Masa Kini. Tahun lalu baru kita bikin. Sekarang tergantung ada uangn- saban tahun. Tidak ada uang, ya ya. Kalau ada uang, ya mungkin 2-3 tahun lagi. Jika Festival Seni Masa Kini kembali diadakan, apakah Ya- yasan Walter Spies akan me- nentukan batasan-batasan? Tidak. Apa saja yang ada. Lukisan kan ada kontemporer, teater, sastra; itu tergantung dari material yang ada. Mana yang patut diketengahkan, mana yang tidak. Kalau material yang ada, nilainya begitu-begitu saja kan percuma. Apa akan ditetapkan satu tim seleksi? Ya ada saja. Ada saja teman- teman yang punya pandangan, yang mana bisa diketengahkan ataukah yang tidak. Sepengetahuan Anda, di PKB ada tim khusus penyelek- si seni kontemporer? Tidak tahu ya. Saya sudah pensiun. Tetapi saya rasa Dibya (Dr. Wayan Dibya, M.A.) ikut dan tahu seni kontemporer, Astita (Nyoman Astita,M.A.) tahu. Ban- dem (Dr. Made Bandem) juga. Tetapi kalau menghadapi orang yang lebih tua memang lebih su- lit. Seperti dulu dengan Pak Man- tra (Prof. Dr. IB Mantra), orang- nya agak sulit, tetapi kalau sudah diberi pengertian, seni kontempo- rer nilainya begini-begini, ya akhirnya beliau mengerti. Sebetulnya tidak perlu po- lemik, kontemporer itu tak perlu Dalam konteks kondisi kes- jauh-jauh dicari pengertiannya. Yang ada sekarang itu kan konenian Bali kini, dan kenyataan témporer. Ya memang bisa diciut yang ada, apa ada konteks quo kan pengertian seni kontemporer Saat ini muncul polemik seputar posisi seni kontempor- er di Pesta Kesenian Bali, dan terjadi polemik. itu. Yakni suatu ciptaan seni yang 4 vadis dalam kesenian kita? Itu selalu setiap waktu ada. Harus ada yang dipertanyakan, DISCOUNT 25 untuk semua barang..... kalau tidak ada kepedulian, tidak akan ada pertanyaannya. Kita peduli, ya kita akan bertanya, ke mana arah kesenian kita, kebu- dayaan kita. Selalu kalau kita punya kepedulian. Menurut Anda, arah kese- nian, kebudayaan Bali akan ke mana? bagai instalatif. Kalau orang kita bikin banten, mebanten di mera- jan itu kan instalasi, atau meca- ru, itu juga bentuk instalasi. Bagi orang Bali instalasi itu tidak as- ing, tidak aneh. Bahkan sudah menjadi seni tradisional. Sekarang kan ada pelukis-pelukis kita yang melahirkan karya insta- lasi. Saya pikir, tidak akan ber- Dr. AA. Md. Djelantik Ball Post/dok BEGITU bertemu di bale sekenem di rumah- nya di seputaran Jalan Hayam Wuruk Denpasar, Djelantik langsung berucap, "Masih senang juga berpolemik budaya?" Sosok Dr. Anak Agung Made Djelantik, pensiunan Kepala Dinas Kesehatan Daerah Bali juga pensiunan dokter ahli WHO ini memang menarik. Setidaknya, banyak orang bila berhadapan atau sempat melihat dan berpapasan dengan dia seolah tengah berhadapan dengan sosok yang tenang penuh 'misteri'. Lelaki penuh senyum itu dalam keseharian memang tidak terla lu hangat namun umumnya bersikap ramah pada setiap orang. Bahkan kemarahannya nyaris tak nampak di wajah. Djelantik yang sederhana penampilannya ad- alah putra Raja Karangasem. Selain dokter ia juga dikenal sebagai pencinta seni dan pemerhati bu- Belum tahu kita ke arah mana. Tergantung masyarakat sendiri. Apa masyarakat cukup kuat pun- ya kepercayaan diri, untuk me- mentaskan apa yang mereka pu- nya sesuai kepribadian sendiri? Atau mau ikut-ikutan? Atau sep- erti orang yang terlalu modern, seperti di Barat? Misalnya seni in- stalasi yang dibilang modern oleh Barat. Padahal sebenarnya di Bali ini, semuanya bisa disebut se- es kreatif seniman Bali? Besar sekali. Pengaruh masyarakat terhadap proses kre- atif seniman di Bali besar sekali. Ini kondisi menguntungkan. Kita harus tetap mempertahankan, karena seniman dan masyarakat dalam hubungan yang erat. Jan- gan seperti di Barat, seniman jauh sekali dari masyarakat. Di Bali itu Catatan daya. Setidaknya, lewat Yayasan Walter Spies yang diketuainya, dia telah mengadakan berbagai upaya yang bertujuan melestarikan dan mengem- bangkan kesenian Bali. Tahun 1983 misalnya, Ya- yasan Walter Spies pimpinan Djelantik mengada- kan Festival Gong Kebyar, kemudian tahun 1984 Gong Gede dan tari Baris Wali, tahun 1985 me- nampilkan drama tari klasik Parwa, tahun berikut- nya menampilkan Semarapegulingan dan Legong Kraton, setelah itu Tari Gambuh, tahun 1988 me- nampilkan perkembangan karawitan di Bali dari yang sakral sampai bebali pun, serta yang mod- em. Di tahun 1989 tema yang diangkat taksu, ke- saktian di belakang tapel. Tahun 1989 menampil- kan bambu sebagai salah satu unsur karawitan Bali, dan tahun 1992 mengangkat tema Bunga- bunga Kesenian Akademi. Tahun 1994 Yayasan Walter Spies mengadakan Festival Seni Masa Kini (FSMK) dan tahun ini, baru saja berlalu festival pele- gongan. Sosok Djelantik yang kalem, yang akrab den- gan wartawan dalam dan luar negeri, kadang bisa juga meletup. Komentarnya mengenai kesenian dan kebudayaan Bali, kerap dijadikan pijakan per- enungan bagi publik seni di Bali. la kerap pula ber- sikap sebagai jembatan antara seniman muda dan tua, yang tradisi dan kontemporer. Kini, meski telah pensiun, seabreg acara sa- ban hari menanti Djelantik. "Sebentar lagi saya ada acara," katanya sambil mengeluarkan kunci mo- bil. Di usianya sekarang, Djelantik memang masih cukup sering terlihat menyetir mobil sendiri untuk menghadiri berbagai undangan seminar, ceramah, sarasehan dan sebagainya yang berkaitan dengan kebudayaan. tahan, siapa mau beli instalasi lantas dipajang di rumahnya, di ruang tamunya? Kalau kita lihat, siapa mau pakai di rumah tangg- anya? Lain dengan lukisan dari Dewa Nyoman Batuan, misaln- ya. Itu akan dipasang di kantor- kantor. Lambat laun instalasi itu akan hilang. Artinya peran masyarakat amat berpengaruh pada pros- langkah yang tepat dalam situasi yang tepat BACK TO SCHOOL 24 Juni s/d 2 July ANDA MEMANG LENGKAP, MURAH DAN NYAMAN Jl. Jend. Sudirman 20, Telp. 235436, Fax. 235435, Denpasar, BALI Wiswa dewata atau wiswakarma dewata arsitektur alam semesta memberikan inspirasi bagi ... C 1876 སྐ SERAYA bali style SPECIAL bergerak di bidang: ARSITEKTUR TRADISIONAL BALI (Interior - Exterior - Furniture - Art Work) - Tempat suci - Rumah tinggal - Hotel - Kantor Produksi terbaru bercorak klasik/modern dapat diperoleh pada Show Room kami. Silahkan datang pada kami : PEMBAYARAN KONTAN / KREDIT. Head Office: Jl. Hayam Wuruk 28 A, Denpasar - Bali. Telp. : (0361) 235827, Fax.: 62-361-222093. Show Room: Jl. Raya Batubulan, Batubulan Gianyar - Bali. Telp. : (0361) 298572, Fax.: 62-361-298609. menyatu. Kalau di Barat, seniman itu kan merasa lebih penting, lebih unggul, pelopor. Di Bali seniman- nya tidak pernah bersikap sebagai pelopor. Ida Pedanda Made Sidemen bilang, berseni itu bagi kita ad- alah karena pengabdian, seperti yoga, mebakti, mencari kebena- ran. Berkesenian itu mencari ke- benaran dalam jiwa kita, dalam ekspresi jiwa kita. Kita menyatu. Dalam keseharian, lihatlah wani- ta-wanita kita yang majejahitan di banjar. Mereka tidak merasa tiba-tiba menjadi mempelopori. Majejahitan itu indah kan? Mere- ka merasa apa, merasa kelangen, merasa terangkat dari kesulitan yang dihadapi dalam keseharian hidup bermasyarakat. genai PKB sekarang? Pesta Kesenian Bali sekarang lebih bernilai daripada dahulu. Kalau saya lihat, secara jujur, me- nilai yang sekarang, PKB lebih bagus ketimbang dahulu. Lebih bervariasi. Dulu orang kan bilang kene-kene dogen (begini-begini saja). Memang pembukaannya seolah itu-itu saja. Tetapi kalau pembukaan terlalu banyak varia- si, kan tidak bisa semuanya di- ikutkan parade. Harus dibatasi, masak harus ikut parade. Ya harus bergilir. Mengenai kondisi kesenian Bali sekarang? Bali Post KULT SABTU UMAS,1 JULI 1995 Sastra dan Kemødekad Pemahaman lebih mendala Sabtu ini, 1 Juli 1995, di arena PKB diselenggarakan sarasehan Sastra Hindu dan Buddha sebag sastra daerah yang mengangkat tema "Konsepsi Maharddhika pahami lewat Kakawin Sutas Dalam Sastra". Untuk meramaikannya, "Kultur" menurunkan tulisan I Wayan Westa berikut ini. gambaran tokoh yang mempun eka. Sutasoma adalah tokoh y besaran jiwanya bersedia men demi kepentingan yang lebih mulia. Kebesaran jiwanya mem lebih unggul nilainya daripada mua aktivitas ritual. Memenu Itu juga sekarang sedang baik, baik dan sempat membaca sejumlah karya sastra menuju "pikiran besar", maharddhika. Kenahagiaan mengorbankan diri untuk kepen JIKA kita memahami bahasa Jawa Kuna dengan bagai seorang raja, panggilan semacam ini adalah agi oleh perbuatan lain, betap kakawin seperti: Ramayana, Bharatayudha, Ar- ialah yang selalu diusahakan (suka nikaning rat yatekat junawiwaha, Sutasoma, Kunjarakarna dan sejumlah nawe-nya). teks Jawa Kuna lainnya yang berserakan itu, betapa lebih laku. Tetapi memang harus hati-hati, jangan menjadi terlalu komersial. Memang seniman se- Dasarata adalah seorang raja yang istananya bagai Jiban yang diharuskan, sering harusnya dihargai, ada imbalan, kita dihadapkan pada sebuah pemikiran yang begitu sorga Indra, penuh dengan orang-orang suci susa hakikatnya bertujuan memuas guna mencapai kesucian untuk ini wajar. Dari dulu kita juga be- besar tentang semangat hidup. Semangat hidup yang odya yang termasyur di dunia, itulah keraton baginda gitu. Pande mas, pande besi, ka- harus diartikan sebagai "Simbolik Sebatang Bam- (Hana rajya tulya kendran/kakwehan sang maharda sedangkan kesediaan mengorb lau menerima pesanan dulu kan bu", meminjam istilah Romo Dick Hartoko, ketika susila/ ring Ayodya subhageng rat/ yeka kadatwan ni gan pribadi untuk keselamatan menerima imbalan. Dari dulu memang begitu, seniman harus dihargai, artinya wajar. Tetapi Anda pernah menga- takan adanya pendangkalan seni tari Bali? Itu lain, yang saya maksudkan kita bukan karena dia sebagai seorang Kristen, tetapi yak atau orang lain lebih bany Sang Maharddhika susila adalah sebutan yang di pemahaman nilai keagamaan se Namun yang paling esensi d runtukkan bagi orang-orang suci susila, cendekiawas sar yang bijak, orang cerdik pandai, pendeta atau ulas sastra Jawa Kuna (baca sastra kaan pikiran harus diartikan s besar, pujangga besar. Orang-orang semacam inilah ya memenuhi kerajaannya. Sedangkan raja sendiri, untuk mengendalikan hukum memahami Weda, bakti ke hadapan para dewa, tak bagaimana tertuang dalam Kal ia tergiur oleh konsepsi devambarayoga dari kitab nrepati// Ramayana, 1.11). Jnanasiddhanta. Devambarayoga adalah konsepsi ke- manunggalan semesta, di mana udara yang ada di dalam sebatang bambu mendambakan persatuan dengan udara yang ada di alam semesta. Simbolik sebatang bambu ditulis oleh Romo Dick berdasarkan inspirasi Jnanasiddhanta menyentakkan Dasarata adalah seorang yang gunamanta (gunawa pas dari pamrih. Dialog Siwa kalau penari-penari kita ampah, lebih daripada itu, simbolik ini mengisyaratkan suatu nah lupa memuja leluhur, kasih pada keluarga sera waha, kakawin terindah gubah tidak memperhatikan agem-agem kemerdekaan pikiran atas semangat hidup yang dimi- (Gunamanta Sang Dasaratra/ wruh sira ring weda bu Erlangga oleh Mpu Kanwa yang sebenarnya. Ini sering ter- jadi. Mereka kadang sudah terla- paling hakiki dari cita-cita hidupnya. Semangat hidup otra kabeh//). liki oleh para kawi. Bagi para kawi kerinduan yang ring dewa/ tar malupeng pitrepuja/ masih ta sireng se dos spiritual yang paling esen maharddhika. Begini Mpu Kar lu rutin pentas di depan orang as- semacam inilah yang disebut sebagai pikiran besar ing, mereka terdorong asal ngi- (maharddhika), bebas dari hukum kemelekatan. Kebijaksanaannya dalam memberikan anugerah diiba kang ambek yan sampun amate gel, nake kenken je, kenclang-ken- kan seperti awan menjatuhkan hujan, orang hina, orangher pal kenoh pongpongen sing Maharddhika bukanlah berarti menolak dunia. orang sengsara semua dikaruniai. Apalagi kepada en utama padal angisti pweka cling, soalnya mereka pikir, toh Seorang raja besar seperti Sang Dasarata, penguasa orang suci dan pendeta guru (Kadi megha menghudana lumekas teka kasasar/ ndya do yang nonton orang asing, mereka negeri Ayodya, yang pikirannya suci bersih laksana pada nira yar wehaken nikang dana dinandha krepang gal amreta mahangungsira wis tidak mengerti. Yang penting bulan, adalah seorang raja yang selalu memperhati- wineh/ nguni-nguni dang hyang dang acaryyal/). sudah sesuai menurut ajaran mereka sudah dibayar. kan kepentingan masyarakat yang menyebabkan sen- Bagi seorang raja besar seperti Sang Dasarata, gamis sekali diupayakan dan diarahk Atau lantaran kebanggaan parartha gumawe suka nikang bhuana/..). Ini be- nya untuk memayuning bhuana adalah jalan menuju mas pahala duniawi/ maka perilak tosanya dunia (Jnana nira suddha kadi wulan, ran semacam ini adalah jalan pembebasannya, kewane iskala/ kalau tujuannya hany semu, misalnya lantaran sudah rarti, "pikiran besar" tak selalu menghalangi tinda- rddhikapada (sorga pahlawan). Hanya seorang mahard adalah keliru/ mustahil seoran ke luar negeri, ada rasa bang kan seseorang untuk berhubungan dengan dunia. Se- ka-lah mampu mencapai cita-cita besar ini. ga, seolah sudah jadi sebagai seniman tari? Itu salah satu faktor saja. Anak-anak kita memang sedikit bikin agem dan paileh itu supaya mengesankan. Sekarang dalam meninggalkan air kehidupan d ampah jadinya. Baru-baru ini panggung besar, penari kan harus tahun lalu, jauh lebih bagus PKB ujian, ya hilang. Banyak ada cipta CITRO STSI ada menari ke Belanda. Dan sayangnya mereka mungkin tidak begitu insaf. Di negeri Belanda itu orang-orangnya sudah tahu ten- tang tarian Bali dan apa yang saya dengar, dari orang-orang yang sempat menyaksikan penampilan mereka; di sana ternyata mereka dinilai tampil jelek sekali (Djelan- tik tertawa). Kalau sukses dilihat dari jumlah pengunjung, ya suk- ses. Memang sukses. Dilihat dari aplausnya ya sukses. Mereka di Belanda itu sudah banyak bisa menari, bisa memperbandingkan. Ada teman saya baru-baru ini da- tang, seorang ahli musik. Dia bi- lang, bagaimana ini Pak Djelan- tik? Orang-orang kok menari tidak ada nilainya (Djelantik kembali tertawa). Dalam kenyatannya, dalam beberapa tahun belakangan ini Yayasan Walter Spies lebih belum ada lagi ciptaan tari Bali kerap mengadakan festival yang dinilai mumpuni? yang titik beratnya terkesan ke Tarian tunggal memang beber- arah pelestarian seni klasik? apa tahun ini belum ada. Tetapi Tidak ada titik berat. Semuan- tarian grup itu ada. Sebetulnya ya kalau bisa. Asal mulanya, kare- adanya tarian grup ini terdorong na saya melihat banyak barang oleh keadaan terpaksa. Keadaan barang yang mungkin tidak terpaksa terjadi di ujian-ujian di diperhatikan lagi oleh masyarakat STSI, kadung sudah ada yang Bali. Yang pertama-tama sekali, bikin satu grup. Lalu jadi trend. saya digugah oleh kejadian di se- Sebenarnya ada baiknya, kalau buah desa. Apa ya namanya desa dalam kondisi belajar koreografi, itu? (Jelantik berusaha mengingat tetapi dalam grup, kepribadian nama desa itu namun tak berha- inidvidu masing-masing penari sil). Saya lewat di situ ada sebuah kurang bisa dilihat, kalau dalam pura, saya dengar lagu pop dari ujian, misalnya muncul satu grup, pura itu (Jelantik tertawa kecil) itu sering yang harus diuji kurang lagu Rolling Stone. Makanya saya baik tariannya ketimbang pem- berpikir, badah ini cilaka (wah, bantu-pembantunya dalam satu ini celaka)! grup itu. Lalu mulai tahun 1980-an kita mengadakan festival Gong Gede. Waktu itu di Bali jumlah Gong Gede sedikit sekali, ada 3 Gong Gede, di Bangli, Batur kemudian yang di Puri Pemecutan (Den- pasar). Di situ ada Gong Gede tetapi saat itu tidak aktif. Kita hidupkan lagi sekehanya. Gong- nya saat itu masih disimpan, kita suruh perbaiki, kemudian kita melatih sekehanya. Ya kita hidup kan lagi. Dulu, di Selat, Nongan, di Karangasem semua desa ada Gong Gede, tapi dilebur dijadikan Gong Kebyar. Sekarang memang sudah mulai hidup lagi. Atau kondisi tersebut lanta- ran para penari kita mulai ter- biasa menari dalam panggung besar? Ini juga salah satu faktor. Un- tuk show memang butuh pang- gung besar seperti Ardha Candra. Dari dulu memang dibutuhkan untuk itu. Untuk sendratari, ya memang. Untuk peperangan dalam Mahabharata, ya butuh panggung besar. Namun dalam panggung besar memang tidak bisa melihat nuansanya penari, agem yang baik sering tidak keli- hatan, orang harus lari kalau me- nari, terburu waktu. Dalam sen- Apa komenter Anda men- dratari kan begitu. Dulu kita kan berlari, hilang sudah tariannya, kadang sudah berlari biasa. Tidak menari lagi. Ada kecendrungan sep erti itu. Di panggung besar, sulit melihat penari itu nyeledet ataukah tidak? Tidak kelihatan. Mereka ampah jadinya. Untuk jenis teater tradisional lain apa bisa disiasti tampil di panggung besar? Harus panggung kecil. Jadinya hubungan sang penari dan penon- ton lebih akrab. Panggung besar kita perlukan tetapi untuk pentas kolos- al. Maksudnya memang begitu. Kalau melibatkan ratusan penari, yang gerak itu menarik sebagai show. Tetap ada baiknya, dan sebetulnya dari kondisi itu bisa diciptakan seni yang besar, yang spektakuler. Mengenai proses peciptaan di kalangan seniman muda bagaim- ana? Ada sebenarnya. Kalau kita amati ciptaan anak-anak di STSI, waktu ujian, banyak yang ada, mak- sudnya yang menjanjikan, tetapi sayangnya, tidak ada orang lain yang lihat. Habis ujian, ya hilang. Banyak ada ciptaan yang bagus. Memang produksinya bukan hanya makan banyak waktu saja, dana juga dibutuhkan banyak. Dan itu sebe- narnya hal yang menarik, mesti ada yang mau mensponsori. Semestinya ciptaan dari kalan- gan muda ini bisa disiasati tampil di PKB? Di PKB belum sampai pikiran ke sana. Saya kira. Yayasan Walter Speis sudah melakukan hal itu. Tahun 1992 kita adakan penampilan "Bunga-bun- ga Kesenian Akademi". Ya sebetuln- ya tetap ada peciptaan. Bahkan baru- baru ini, ada beberapa yang bagus, se benarnya sudah bisa ditampilkan karya mereka itu, ulnya kalau dalam organisasi, nilai kesenian, kalau dibandingkan 10 yang sekarang. Kalau sekarang pe- nonton mulai menurun, mungkin kita sedikit jenuh. Kenyataannya memang banyak pementasan-pe- mentasan yang kurang penonton, ini mungkin lantaran kurang publika- si, promosi, banyak orang yang tidak tahu. Ya informasi pementasan PKB harus disebarluaskan juga ke sekolah-sekolah, jauh hari sebelum PKB dimulai, PKB kan bersamaan dengan vakansi, sebelum libur, guru bisa dilibatkan, mengumumkan di kelas-kelas mengenai PKB, sehing- ga anak-anak SMMP-SMA bisa ter- libat dalam menonton, mereka itu sedang pekanya. Sudah ada inter- esnya. Jadi promosi ini yang perlu diperluas lagi. Kembali soal kontemporer, apa sebetulnya posisi seni ini ber- hadapan dengan PKB? 4 Saya sudah pernah bilang. Kon- temporer tidak mencoreng, asal jan- gan menjadi dominan. Tidak mu- ngkin dominan, sebab seni tradisi masih banyak, dan pendukungnya juga kuat. Jadi tidak perlu khawat ir. Yang penting kan asal berbobot dan berkualitas, jangan hanya asal lain daripada yang lain. bikin agem dan paileh itu supaya mengesankan. Sekarang dalam panggung besar, penari kan harus berlari, hilang sudah tariannya, kadang sudah berlari biasa. Tidak menari lagi. Ada kecendrungan sep- erti itu. Di panggung besar, sulit melihat penari itu nyeledet ataukah tidak? Tidak kelihatan. Mereka ampah jadinya. Untuk jenis teater tradisional lain apa bisa disiasti tampil di pang- gung besar? Harus panggung kecil. Jadinya hubungan sang penari dan penonton lebih akrab. Panggung besar kita per- lukan tetapi untuk pentas kolosal. Maksudnya memang begitu. Kalau melibatkan ratusan penari, yang ger- ak itu menarik sebagai show. Tetap ada baiknya, dan sebetulnya dari kondisi itu bisa diciptakan seni yang besar, yang spektakuler. yang menjanjikan, tetapi sayangnya tidak ada orang lain yang lihat. Habe yang bagus. Memang produksinya bu kan hanya makan banyak waktur saja dana juga dibutuhkan banyak. Dan it sebenamya hal yang menarik mest ada yang mau mensponsori. Semestinya ciptaan dari kalan gan muda ini bisa disiasati tampi di PKB? Pencipta at SALAH satu isu yang paling ren kalangan seniman serta pengar budaya di Bali adalah isu yang me Di PKB belum sampai pikiran ke angkut seni kontemporer. Hampir s sana. Saya kir. Yayasan Walter Spe papolemik mengenai seni ko sudah melakukan hal itu. Tahun 1997 temporer menghiasi halaman-hal kita adakan perampilan "Bunga-bunan berbagai media cetak di Ba ga Kesenian Academi". Ya sebetula Yang mungkin masih hangat adal ya tetap ada peciptaan. Bahkan bare polemik mengenai FSMK (Festiv baru ini, ada beberapa yang bagus, se Se Masa Kini) yang dalam perjal benarnya sudah bisa ditampilkannya sempat diplesetkan menja Festival Seni Masak Ini? Pokokny karya mereka itu. ap kali ada yang berani menggelit Dengan alasan demikian, tentu kontemporer maka hasilnya pa nya panitia PKB sepatutnya memakan ramai. Lucunya, hingga sa perhitungkan ciptaan baru, dalam definisi yang jelas mengenai se konteks waktu sebagai seni kontem kontemporer itu sendiri masih kab porer misalnya? Belum banyak orang yang paha Harus diingat. Banyak orang dengenai makhluk yang beman PKB. PKB harus juga memperhitung Seni Kontemporer ini, bajunya be kan ambisi daerah-daerah. Kemari Kama apa, bahasanya apa, atau be ada wartawan yang bertanya, kenapa jumlah kepalanya masih menja panitia PKB tidak lakukan ini-itu. Say isteri bagi sebagian bes pernah jadi panitia. Sulit bisa menasyarakat awam yang seringkali buat semua orang puas. Sebetulnyaka Paksa untuk membaca perdebata lau dalam organisasi, nilai kesenian perdebatan panjang mengenai se kalau dibandingkan 10 tahun lalu, jalontemporer itu. Yang lebih lucu la lebih bagus PKB yang sekarang: Kadalah karena masih kaburnya iden lau sekarang penonton mulai mens seni kontemporer ini ma run, mungkin kita sedikit jenuh Kea Seringkali muncul pernyataan-per yataannya memang banyak pemetaan yang salah arah bin terses tasan-pementasan yang kurang pena mau menembak seni kontemp onton, ini mungkin lantaran kurang berhubung sasarannya kab publikasi, promosi, banyak orang ya maka yang terkena malah innocent b tidak tahu. Ya informasi pementasanders (penonton yang tak berdo PKB harus disebarluaskan juga kin seringkali tak berdaya). Saat se sekolah-sekolah, jauh hari sebelum jontemporer benar-benar tertus PKB dimulai, PKB kan bersaman bungnya malah beberapa pela dengan vakansi, sebelum libur, gun senian kontemporer pura-pura tid bisa dilibatkan, mengumumkan berdarah meskipun jalannya sud kelas-kelas mengenai PKB, sehing mbung. Akibat yang paling jelas d anak-anak SMMP-SMA bisa tellib kaburan pertempuran ide seperti dalam menonton, mereka itu sedang adalah ikut mengaburnya fungsi d pekanya. Sudah ada interesnya Jad peran luhur para seniman dan b promosi ini yang perlu diperluas lagi dayawan. Mereka yang seharusn berfungsi untuk menjaga "medan k Kembali soal kontemporer, nadaran" (meminjam istilahnya Tau sebetulnya posisi seni ini berliada Rahzen) malah perlu dibangunkan k pan dengan PKB? sadarannya. Dengan alasan demikian, tentu- nya panitia PKB sepatutnya mem- perhitungkan ciptaan baru, dalam konteks waktu sebagai seni kontem- porer misalnya? Harus diingat. Banyak orang di PKB. PKB harus juga memperhitung- kan ambisi daerah-daerah. Kemarin kalangan seniman muda bagaima- dominan, sebab seni tradisi masih lam pernyataan-pernyataan ya ada wartawan yang bertanya, kenapa panitia PKB tidak lakukan ini-itu. Saya pernah jadi panitia. Sulit bisa membuat semua orang puas. Sebet- BOURAQ AIRLINES Hendak berbisnis atau liburan di Singapura? Kami siapkan penerbangan dari Denpasar via Surabaya Menggunakan pesawat Boeing 737 seri 200 mulai 22 Juni. Setiap hari 5 penerbangan per minggu kecuali Rabu & Sabtu, Dari DENPASAR pkl. 07.15 wita via Surabaya Tiba di SINGAPURA pkl. 11.15 Kembali dari Singapura pkl. 12.15 via Surabaya tiba di DENPASAR pkl. 16.10 wita Setiap hari dari Denpasar pkl. 07.15 wita ke Surabaya Hubungi Travel Agent terdekat atau Kantor Cabang Bouraq Airlines Denpasar Jln. PB Sudirman No. 7A DPS - Telp. 223564 C.2179 na? Mengenai proses peciptaan di Ada sebenamya. Kalau kita amati ciptaan anak-anak di STSI, waktu ujian, banyak yang ada, maksudnya Saya sudah pernah bilang. Ko Contoh yang terhangat, terbar temporer tidak mencoreng, asal ja kerta terironis mengenai kekabur gan menjadi dominan. Tidak muna berpikir yang mengejawant yak, dan pendukungnya juga kuat dalah arah adalah pernyataan-per tidak perlu khawatir. Yang penting kayaan dari Dr. Dibia dan Drs. IGP F asal berbobot dan berkualitas, jan Andayana mengenai eksistensi se hanya asal lain daripada yang lain. kontemporer dalam Pesta Keseni SEPEDA MOTOR SUZUKI Bawa Rezeki SETIAP PEMBELIAN SPM. SUZUKI DAPATKAN Hsdish Langsung KREDIT UANG MUKA MULAI Rp. 600.000- BUNGA: 1,47% tetap 2.25% Jun JANGKA WAKTU: 4 tahun ERIOD TAPE COMPO KARAOKE atau KIPAS ANGIN 3 KI OU ATAS Jaket Helm Sport Tahit 3 Unit Suzuld Minibut Real Van 1.3 2 Unit Suzuki Pick Up ST. 100 22 Unit Sepeda Motor Suzuld Tomado GX 100 35 Unit Lemari Ea Samsung SR 269 RP 175 Unit Sepeda Sunud S. Tech 200 350 Unit Radio Cassette Recorder Sony CFS 221 S LACKY DRAW 1TV wama 14 he 1 Spd gunung RU Kodak Pul MDL 5 1 Dinner Set 1 Tabungan Rp. 100. 000- dan PT. BPR BAU SRI SEDANA MANDR Pellatan Ubud 1 Rape compo sony 1033 dan TDUTARA J Ngurah Rai Glanyr 12 Payung cantik Shoopur 2514bit Wah soal angsuran bayar dil tempall Melayani: JUAL BEU CASH KREDIT DAN TUKAR TAMBAH Hub. kami: SUZUKI Personal Best PT. CAHAYA SURYA AGUNG Jalan Cokorda Gede Ral Telp. (0361) 96198 Peliatan-Ubud GIANYAR C. 2211 SA SBS SEA BANTARAN AGUNG Tempat yang strate Untuk pesta pernika Ditunjang dengan tenaga-tenaga tera serta perlengkapan yang Untuk keterangan sele Hub BANQUET & CONVE SAHID BALIS Jalan Pantai N Telp. 0361-75385 C 1982 4cm