Tipe: Koran
Tanggal: 1995-07-01
Halaman: 09
Konten
HALAMAN 9 Bali Post ALTUR SABTU UNINIS, 1 JULI 1995 an Kemerdekaan Pikiran diselenggarakan sarasehan ma "Konsepsi Maharddhika mya, "Kultur" menurunkan a berikut ini. a) g Pemahaman lebih mendalam dalam tradisi sastra Hindu dan Buddha sebagai lazimnya kita pahami lewat Kakawin Sutasoma, memberi gambaran tokoh yang mempunyai pikiran mer- deka. Sutasoma adalah tokoh yang dengan ke- besaran jiwanya bersedia mengorbankan diri demi kepentingan yang lebih besar dan lebih mulia. Kebesaran jiwanya memang sulit ditand- orang raja, panggilan semacam ini adalah in ingi oleh perbuatan lain, betapa sikap bersedia "pikiran besar", maharddhika. Kenahagiaan mengorbankan diri untuk kepentingan pihak lain ng selalu diusahakan (suka nikaning rat yatek lebih unggul nilainya daripada melakukan se- mua aktivitas ritual. Memenuhi semua kewa- rata adalah seorang raja yang istananya bagan jiban yang diharuskan, sering diartikan pada dra, penuh dengan orang-orang suci sus Ay hakikatnya bertujuan memuaskan diri pribadi ng termasyur di dunia, itulah keraton bagindaja guna mencapai kesucian untuk diri sendiri pula. ajya tulya kendran/kakwehan sang maharda Sedangkan kesediaan mengorbankan kepentin- ing Ayodya subhageng rat/ yeka kadatwan ang gan pribadi untuk keselamatan masyarakat ban- Ramayana,1.11). yak atau orang lain lebih banyak membuktikan Maharddhika susila adalah sebutan yang pemahaman nilai keagamaan secara mendalam. an bagi orang-orang suci susila, cendekiawabe-Namun yang paling esensi dalam pandangan bijak, orang cerdik pandai, pendeta atáu ima sastra Jawa Kuna (baca sastra Hindu) kemerde- ujangga besar. Orang-orang semacam inilahang kaan pikiran harus diartikan sebagai semangat uhi kerajaannya. Sedangkan raja sendiri, ang untuk mengendalikan hukum kemelekatan, le- a adalah seorang yang gunamanta (gunaan), pas dari pamrih. Dialog Siwa dan Arjuna se- ami Weda, bakti ke hadapan para dewa, tak bagaimana tertuang dalam Kakawin Arjunawi- a memuja leluhur, kasih pada keluarga semua waha, kakawin terindah gubahan zaman Prab- anta Sang Dasaratra/ wruh sira ring wedakti hu Erlangga oleh Mpu Kanwa ini, menyiratkan wa/tar malupeng pitrepuja/ masih ta sireng mag- etos spiritual yang paling esensial bagi seorang beh//). maharddhika. Begini Mpu Kanwa menuliskan jaksanaannya dalam memberikan anugerah dibat.. Ikang ambek yan sampun amateh anut ring brata erti awan menjatuhkan hujan, orang hina, oranguta tapa/ kenoh pongpongen singhitakena mareng engsara semua dikaruniai. Apalagi kepada ng uttama pada/ angisti pwekang wahya phala uci dan pendeta guru (Kadi megha menghudanden lumekas teka kasasar/ ndya don ing janmating- ra yar wehaken nikang dana/ dinandha krepa ya gal amreta mahangungsira wisa// (Pikiran yang nguni-nguni dang hyang dang acaryya// sudah sesuai menurut ajaran tapa brata/ patut seorang raja besar seperti Sang Dasarata, gaba-, sekali diupayakan dan diarahkan menuju alam macam ini adalah jalan pembebasannya, kewaan niskala/ kalau tujuannya hanya mengharapkan uk memayuning bhuana adalah jalan menuju ha pahala duniawi/ maka perilaku yang demikian pada (sorga pahlawan). Hanya seorang mahadhi adalah keliru/ mustahil seorang manusia akan mampu mencapai cita-cita besar ini. meninggalkan air kehidupan dan sengaja men- misasi, nilai yang menjanjikan, tetapi sayangn ingkan 10 tidak ada orang lain yang lihat Has agus PKB ujian, ya hilang. Banyak ada c karang pe yang bagus. Memang produksinyal , mungkin kan hanya makan banyak wakt ciftun yataannya dana juga dibutuhkan banyak. Dan ntasan-pe- sebenamya hal yang menarik mati cari racun//). Janganlah meninggalkan air kehidupan jika ingin menjadi "manusia merdeka", dan hendaknya kemele- katan itu selalu dikendalikan dengan kesucian hati nu- rani. Kemerdekaan adalah kehausan akan kebahagiaan tertinggi, maka tak salah jika Prof. Teeuw menyatakan "Cri De Coeur" (teriakan hati nurani). Pernyataan ini disampaikan oleh Teeuw ketika ia sempat menterjemah- kan bait-bait Kakawin Kunjarakarna pada kesempatan ceramahnya tentang kebudayaan Jawa Kuna di Surakar- ta, tujuh belas tahun silam. Bait-bait dimaksud adalah: Hana wruh i kadibyan ing paramadharma yan gegwana/ tathapi tidapuccha ginonneniyeniwo/ matangnya larapanya wismrti jadeng sudharmakrama// (6.15) Swabhaha nikanang laler maharep ing kudis rah kanin/ purisa mahaha srgala bawi gagak apting dagin/ tukar wyasana kapti ning wwang atimudha murkhawero/ sudharma hita kahyun ing paramasadhu tan geng galak// (6.16). (Ada juga orang yang tahu betapa utama dharma kalau dipegang/ tetapi mereka lalai tidak bersedia belajar kepada para pandita/ seenaknya menikmati kekuasaan, dan hanya kesenangan saja yang diusahakannya/ sehingga akibat kelalaiannya mereka tidak peka lagi terhadap tata dhar- ma//. Sesuai dengan tabiatnya lalat mencari-cari ku- dis, darah dan luka/ pertikaian dan nafsu adalah dam- baan orang yang tolol yang silau matanya oleh kema- bukan/tetapi dharma utama menjadi sasaran orang baik, yang hatinya tidak menaruh kebengisan//. Bait-bait di atas adalah wejangan Sang Budha ke- pada Kunjarakarna. Kunjarakarna adalah seorang yak- sa yang memperoleh penerangan suci dari Sang Budha sehingga mencapai "kemerdekaan". Kunjarakarna per- nah melawat ke neraka menyaksikan pahala manusia yang bergelimangan dosa. Dia mendengar kabar ten- tang Sang Purnawijaya, seorang raja yang akan dihu- kum selama seribu tahun. Selanjutnya Purnawijaya bersama diajak untuk mendapatkan penerang suci dari Sang Budha, ia pun akhirnya mencapai kemerde- kaan", berkat hakikat Budha Mahayana. Seni Kontemporer, Antara Penciptaan dan Prasangka Bali. Kalau disarikan pernyataan mereka kurang lebih menyatakan bah- tarinya kesenian tradisional Bali. Say- angnya terjaga serta lestari ini diterje- enonton, ini ada yang mau mensponsori. g publika- rang yang Semestinya ciptaan dari kalas SALAH satu isu yang paling rent- mementasan gan muda ini bisa disiasati tampil an di kalangan seniman serta pengam- at budaya di Bali adalah isu yang men- wa seni kontemporer telah mencoreng mahkan sebagai berhenti, sebagai sta- an juga ke di PKB? ri sebelum Di PKB belum sampai pikiran yangkut seni kontemporer. Hampir se- citra PKB, bahwa kesenian kontem- gnasi, sebagai kebekuan. Dua kata bersamaan sana. Saya kin. Yayasan Walter Spesiap tahun polemik mengenai seni kon- porer bersifat abstrak dan karenanya sakti yang paling sering terdengar libur, guru sudah melakukan hal itu. Tahun 192 temporer menghiasi halaman-hala- belum layak ditampilkan karena dalam masalah kebudayaan Bali yaitu mumkan di kita adakan petampilan "Bungi buman berbagai media cetak di Bali. masyarakat kita belum siap meneri- "pelestarian dan penggalian" pun KB, sehingga Kesenian Akademi". Ya sebetul Yang mungkin masih hangat adalah manya. Kalau pada tahun-tahun yang diterjemahkan secara sempit. Seorang MA bisa ter- ya tetap ada peciptaan. Bahkan ban polemik mengenai FSMK (Festival lalu polemik terjadi karena adanya seniman muda berama Yudhana den- mereka itu baru ini, ada beberapa yang bagus Seni Masa Kini) yang dalam perjala- gelitikan terhadap seni kontemporer, gan terampil memberikan interpreta- ada inter- benarnya sudah bisa ditampilkan nannya sempat diplesetkan menjadi maka untuk tahun ini tak bia dibay- si cerdasnya mengenai makna di ba Festival Seni Masak Ini? Pokoknya, angkan apa yang akan terjadi, karena lik kata "penggalian". Menurutnya, yang perlu karya mereka itu. tiap kali ada yang berani menggelitiki melihat bobot pernyataan kedua tokoh jika pada suatu saat kita menggali seni kontemporer maka hasilnya pas- tersebut yang tidak bisa digolongkan tanah dan menemukan 10 jenis keris akan ramai. Lucunya, hingga saat sebagai gelitikan tetapi lebih pada tam yang berbeda maka jika kita seorang ni definisi yang jelas mengenai seni paran. Bobot pernyataan Dibia dan arkeolog tugas kita selanjutnya adalah kontemporer itu sendiri masih kabur. Andayana memiliki nilai lebih tak mencatat dan mengamankan benda Belum banyak orang yang paham hanya karena mereka berdua adalah purbakala itu. Sementara jika kita se- mengenai makhluk yang bernama tokoh-tokoh budayawan Bali tetapi orang seniman maka tugas kita adalah - Dengan alasan demikian, tentar temporer, nya panitia PKB sepatutnya ma eni ini ber- perhitungkan ciptaan baru, dalin konteks waktu sebagai seni konten lang. Kon- porer misalnya? g, asal jan- Tidak mu- li Harus diingat. Banyak orang PKB. PKB harus juga memperhing Seni Kontemporer ini, bajunya ber- juga karena mereka menempati posi- menciptakan jenis keris yang ke-11, seni tradisi kan ambisi daerah-daerah. Kemam Wara apa, bahasanya apa, atau bera- si yang strategis dalam jajaran sesuai dengan kebutuhan zamannya. dukungnya ada wartawan yang bertanya, ker pa jumlah kepalanya masih menjadi "birokrasi kebudayaan" Bali. Seh- Konsep penciptaan inilah yang agak lu khawat panitia PKB tidak lakukan ini-in. Sa misteri bagi sebagian besar ingga pernyataan mereka pun memil- terabaikan dalam pengembangan ke- pernah jadi panitia. Sulit bisa ma masyarakat awam yang seringkali di- iki daya pengaruh terhadap kebijakan budayaan Bali. Tidak heran, bahwa tak buat semua orang puas. Sebetulnyala paksa untuk membaca perdebatan- resmi yang akan diambil oleh pemer- lagi lahir maestro-maestro sekelas lau dalam organisasi, nilai kescha, perdebatan panjang mengenai seni intah daerah terhadap perkembangan Maria, Reneng, ataupun Lempad. kalau dibandingkan 10 tahun lalu, jah kontemporer itu. Yang lebih lucu lagi seni modem. ng dalam lebih bagus PKB yang sekarang adalah karena masih kaburnya identi- al berbobot hanya asal itu supaya kan harus besar, sulit Karena pada saat ini seniman-seniman Terlepas dari bobot luar pernyataan muda, yang terikat oleh konsep me- lau sekarang penonton mulai metas seni kontemporer ini maka kedua tokoh tersebut, bobot dalamn- lestarikan dan menggali, berusaha tariannya, run, mungkin kita sedikit jenuh Ka seringkali muncul pernyataan-per- ya, yaitu kebenaran logis, rasional, dan mati-matian untuk "menjadi" (dalam asa. Tidak yataannya memang banyak pene yataan yang salah arah bin tersesat. ilmiah dari pernyataan itu sendiri artian mengikuti konsep dan konven- ungan sep- tasan-pementasan yang kurang pa, Saat mau menembak seni kontempo- masih kabur adanya. Yang jelas pem- si warisan) Maria, Reneng, dan Lem- onton, ini mungkin lantaran kirag rer, berhubung sasarannya kabur, yataan kedua tokoh tersebut merefle- pad bukannya berusaha untuk "men- let ataukah publikasi, promosi, banyak orang yang maka yang terkena malah innocent by ksikan betapa makin banyak saja jum- jadi" (dalam artian menciptakan kon- . Mereka tidak tahu. Ya informasi pementasan standers (penonton yang tak berdosa lah seniman dan budayawan yang ter- sep serta konvensi) dirinya sendiri. PKB harus disebarluaskan jega le dan seringkali tak berdaya). Saat seni perangkap ke dalam cara pikir dikot- Seni kontemporer sendiri merupakan sekolah-sekolah, jauh hari sebelim kontemporer benar-benar tertusuk omis. Dalam hal ini, cara berpikir yang tuntutan alamiah dari waktu, zaman, tradisional PKB dimulai, PKB kan bersahan lambungnya malah beberapa pelaku menganggap bahwa kesenian tradis- serta peradaban manusia yang terus- pil di pang. dengan vakansi, sebelum libur, gau kesenian kontemporer pura-pura tidak ional dan kesenian kontemporer itu be- menerus berubah. Ada yang dihadapi bisa dilibatkan, mengumumkan berdarah meskipun jalannya sudah rada pada posisi yang saling berlawan oleh anak-anak muda saat ini tentun- il. Jadinya kelas-kelas mengenai PKB, sehinga limbung. Akibat yang paling jelas dari an serta ditakdirkan untuk saling ya berbeda dengan apa yang dihadapi n penonton anak-anak SMMP-SMA bisa telkekaburan pertempuran ide seperti itu menghancurkan. Dengan menyatakan oleh generasi 40 tahun yang lalu. Se- sar kita per- dalam menonton, mereka itu sedang adalah ikut mengaburnya fungsi dan bahwa seni kontemporer mencoreng hingga kalau kesenian tak hanya in- as kolosal. pekanya. Sudah ada interesnya peran luhur para seniman dan bu- citra PKB, sadar atau tidak Dibia dan gin berperan sebagai hiburan tetapi gitu. Kalau promosi ini yang perlu diperluas dayawan. Mereka yang seharusnya Andayana telah menempatkan kedua juga sebagai penjawab tantangan za- berfungsi untuk menjaga "medan ke- kesenian itu secara berhadap-hadapan, man, maka mau tak mau ia harus w. Tetap ada Kembali soal kontemporer sadaran" (meminjam istilahnya Taufik di mana seni kontemporer diposisikan berubah juga, menyikapi setiap situa- Rahzen) malah perlu dibangunkan ke- sebagai pihak pengganggu dan peru- si sosialnya. sak kesenian tradisional yang adilu- Faktor di dalam kesenian sendiri juga berpengaruh terhadap adanya Dikondisikan penilaian yang kabur dan salah ter- Nampaknya, diakui atau tidak, sua hadap seni kontemporer. Salah satu i, yang ger- la dari kondisi sebetulnya posisi seni ini berfad yang besar, pan dengan PKB? Saya sudah pernah bilang. Ko temporer tidak mencoreng, asal ciptaan di gan menjadi dominan. Tidak munda a bagaima- dominan, sebab seni tradisi masih sadarannya. Contoh yang terhangat, terbaru, hung. serta terironis mengenai kekaburan cara berpikir yang mengejawantah dalam pernyataan-pernyataan yang sana dikotomis dan pemencilan ter- faktor yang paling dominan adalah yak, dan pendukungnya juga kuasalah arah adalah pernyataan-per- hadap kesenian kontemporer memang faktor prasangka. Kimmbal Young u kita amati tidak perlu khawatir. Yang penting yataan dari Dr. Dibia dan Drs. IGP Rai dikondisikan di Bali. Faktor-faktor di dalam buku "Social Psychology" asal berbobot dan berkualitas, jan Andayana mengenai eksistensi seni luar kesenian sendiri memang berke- menyebutkan bahwa prasangka lahir maksudnya hanya asal lain daripada yang kontemporer dalam Pesta Kesenian pentingan terhadap terjaga serta les- (Bersambung ke Hal. 12 Kol. 1) TSI, waktu OTOR SUZUKI Rezeki SUZUKI DAPATKAN Hadish Langsung RIOD Ap TAPE COMPO KARAOKE atau KIPAS ANGIN 310 OU ATAS Jaket Heim Sport Tahit 3 Unit Sueud Minibus Real Von 1.3 2 Unit Sunud Pick Up St. 100 22 Unit Sepeda Motor Suzuk Tomado GX 100 35 Unit Lemar Es Samsung SR 269 RP 175 Unit Sepeda Sunuid & Tech 200 350 Unit Radio Cassette Recorder Sony CFS 221 S LACKY DRAW ITV wamo 14 hc od gunung s Kodok Pu MOL 5 Dinner Set Tabungan Rp. 100 000- dan PT. BPR BAU SY SEDANA MANDIR Pelatan Ubud 1 Rape compo sony 1033 don TDUTARA & Ngurah Rai Gianyar 12 Payung cont Shgopur 251bkt Wah soal angsuran bayar di tempal EDIT DAN TUKAR TAMBAH BUZUKI Personal Best AYA SURYA AGUNG Telp. (0361) 96198 Peliatan Ubud GIANYAR C. 2211 SBS SAHID BALI SEASIDE HOTEL BANTARAN AGUNG CONVENTION HALL Tempat yang strategis, luas serta megah Untuk pesta pernikahan dan acara lainnya Ditunjang dengan area parkir yang luas tenaga-tenaga terampil berpengalaman serta perlengkapan yang berstandard internasional Untuk keterangan selengkapnya dan reservasi Hubungi: BANQUET & CONVENTION DEPARTMENT SAHID BALI SEASIDE HOTEL Jalan Pantai Kuta, Kuta, Bali Telp. 0361-753855 pesawat 4062/4005 Dari Arena PKB Karang Boma di Tengah Perubahan PADA saat PKB (Pesta Kesenian Bali) berlang- sung, kita tak hanya dapat menambah pengenalan serta pengalaman dalam hal kesenian atau tentang seni budaya, tapi juga memotivasi sikap kritis terhadap nilai-nilai yang muncul bersama situasi tersebut. Ada beberapa hal yang patut jadi pemiki- ran, misalnya dalam substansi seni budaya yang ada. Yang barangkali pada saat konsentrasi kita ke arah PKB, baru disa- dari sebagai suatu per- soalan. Salah satunya adalah dalam substansi dunia arsitektur tradisional Ketika memasuki stan pame- ran arsitektur pada PKB, kalau diteliti pada foto-foto bangunan yang mengandung ragam hias, serta komentar dari foto tersebut, kita mungkin terkesima terhadap nilai-nilai yang ada sebagai kekayaan, berupa ragam hias. Dan di satu sisi, kita juga terkesima, bahwa ada gerakan yang menga- rah pada situasi di mana perubah- an bentuk pada ragam hias boleh disebut sebagai kreativitas di satu sisi, namun sekaligus bisa diang- gap pendangkalan atau mungkin menipisnya unsur estetis di dalam kreativitas itu sendiri. Seperti yang sudah banyak diketahui orang, arsitektur tradis- ional Bali didasari konsep filosofis yang kental, dipercaya sebagai penyebab yang berkaitan dengan perilaku pada kehidupan itu sendi- ri. Sebuah rumah dibangun ber- dasarkan konsep yang ada untuk mencapai keharmonisan. Maka sebuah struktur dibagi dalam tiga kategori: parahyangan, pawon- gan, palemahan. Dalam bentuk substansi misalnya seperti bentuk ragam hias pada bangunan, juga kadang tak terlepas dari unsur yang dilandasi oleh adat, keper- cayaan dan semuanya dianggap sebagai pembawa-pengaruh dalam kehidupan pemiliknya. Salah satu wujud yang gampang dijadikan contoh adalah wujud ragam hias karang boma dalam memfungsi- kannya. Karang boma sebagai wujud ragam hias agaknya dimaknai bu- kan sebagai ragam hias untuk keindahan semata, namun diang- gap memiliki nilai simbolik. Bah- kan mengandung mitos, dan di dalam kehidupan ada pantangan- pantangan menggunakannya un- tuk hal-hal yang tak dianggap se- suai dengan tuntutan adat dan ke- percayaan masyarakat. Lalu se- jauh mana persoalan mitos itu di dalam kehidupan kini? Jika karang boma, sebuah ragam hias berbentuk tapel berwujud kepala raksasa dengan hiasan mahkota, mengalami pergeseran tata letak dan fungsinya kini, maka pergese- ran letak dan fungsi ini merupa- kan bagian pemikiran dari arsitek tur tradisional Bali yang di masa kini kemungkinan ada nilai ter- langgar. Misalnya karena kurang memahami tata nilai yang ada. Atau terjadinya sebuah pergese- ran fungsi didasari oleh pola pikir rasional saja. Karang boma sebagai ragam magis dari pancaran wujud kepa- la raksasa umumnya sering dite- hias yang memancarkan nilai mukan pada bangunan parahyan- gan. Penggunaan karang boma pada pintu masuk bangunan pa- wongan mungkin jarang ditemu- kan. Di sinilah mitos terhadap karang boma muncul. Dalam sebuah buku pengantar pameran arsitektur tradisional Bali pada PKB tahun ini, disebut- kan bahwa sering masyarakat menggantikan ragam hias karang boma pada letak pintu masuk den- gan ragam hias berbentuk "le- lengisan" (motif yang belum jelas BUPATI KEPALA DAERAH TINGKAT II BADUNG KAMI ATAS NAMA PEMDA TINGKAT II BADUNG DAN SELURUH MASYARAKAT KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG MENGUCAPKAN DIRGAHAYU: HARI BHAYANGKARA KE 49 TAHUN 1995 TANGGAL 1 JULI 1995 SEMOGA TUHAN YANG MAHA ESA / IDA SANG HYANG WIDHI WASA SENANTIASA MELIMPAHKAN RAHMAT-NYA KEPADA KITA SEKALIAN, DALAM MENGEMBAN TUGAS UNTUK BANGSA DAN NEGARA KETUA DPRD KAB. DATI. II BADUNG BUPATI KDH. TK. II BADUNG Bali. wujudnya), yang menyerupai karang boma. Keadaan demikian tadi kemungkinan untuk meng- hindari pelanggaran yang diang- gap menimbulkan dampak bagi kehidupan pemiliknya. *** Namun persoalannya tak han- ya demikian. Tidak sedikit orang mencoba menempatkan karang boma pada tempat-tempat yang semula dihindari. Pergeseran nilai simbolik karang boma menuju nilai keindahan di mata orang, be- lakangan ini seperti suatu sinyale- men terhadap adanya pikiran ra- sional yang kadang buntu meng- hayati hal-hal yang semula diang- gap sakral dan mengandung mi- tos serta berpengaruh pada ke- hidupan. Dengan situasi seperti itu emosi religius terasa tak ter- ganggu oleh keadaan serupa. Dan hal ini kemungkinan muncul karena kurangnya pemahaman unsur simbolik pada karang boma atau pada nilai-nilai yang ada. Atau kemungkinan hal tadi ditem- patkan secara rasional sebagai wujud keindahan, di satu sisi jus- tru dengan memanfaatkan ukiran CASSANOVA - BALI FM-105.00 BINTANG BALI HOTEL TUBAN BALI INDONMA DIS SEKOLAH MUSIK YAMAHA DENPASAR INDAH SUKSES J. Kartini No. 65 Telp. (0361)262937-262938 Fax. (0361) 228185 Denpasar 80011-Ball Coca-Cola Coke Dr. BOR NEW TREND SHOES PT. Nugraha Aksara PERCETAKAN OFFSET&LETTER PRESS JI Narakusuma 3 Denpasar, Telp. 225947 CA CHOUP BCA CABANG DENPASAR DOMPLEKS TOKO:JL HAYAM WURUK 55 B TELP. (0361) 235754 TOKO:JL IMAM BONJOL 253/22 TELP. (03610 237828 TOKO JL IMAM BONJOL 336A TELP. (0361) 261726 DENPASAR-BALI LA RUSSO Pon Shires skets BALI MAKMUR ELECTRONIK J. Teuku Umar 123 B Telp.0361-228431,Telp/Fax: 0361-228486 DENPASAR-BALI Harian untuk Umum Bali Post Membuka Peluang Bisnis Anda t.t.d t.t.d I KETUT GARGA I G. B. ALIT PUTRA C. 2069 K 2337 C 1000 pada rumah tinggal, pada kantor, ruko dengan wujud karang boma dianggap sebagai sikap positif pelestarian nilai. Persoalan menyerupai karang boma dalam fenomena kini, masih banyak jumlahnya. Seper- ti penggunaan candi bentar, sang- gah, untuh kepentingan eksterior sebuah hotel atau yang tidak kon- teks dengan lingkungan yang jelas ditentukan. Karang boma sebagai salah satu bagian fenomena di masa kini masih menimbulkan tawar- menawar untuk ditempatkan pada posisi yang tercerabut dari kon- sep filosofisnya. Tapi di antara tawar-menawar itu masih ada semacam rasa yang tak mungkin meletakkan sedemikian gampang karena mungkin mengganggu emosi kesehariannya ketika ber- hadapan dengan wujud yang di- anggap tak terkondisi oleh nuan- sa sekelilingnya. Karang Boma di pintu gerbang Museum Bali. bebasan ekspresi. Dalam mewu- judkan bentuk ragam hias pada bangunan sering stilirisasi dari ragam hias yang ada (yang baku) mengalami perubahan lagi. Ada penyederhanaan dari bentuk uki- ran dengan penampilan lebih glo- bal. Tapi sayang, kadang kehilan- gan sentuhan estetis sehingga menjadi sebuah ragam hias yang bermain untuk memenuhi kompo- sisi bidang dengan bentuk global dari bagian-bagian ukiran yang terlepas. Seperti bentuk patra punggel yang dibuat tanpa batu poh', tanpa "ampas nangka", tan- pa bagian lainnya, sehingga men- jadi pengungkapan yang global dan kurang menyentuh. Mungkin hal ini dilakukan atas pertimban- gan bahwa dengan membuat rag- am hias agak global daya tahan hiasan makin kuat daripada dirawitkan atau di-sebit (bhs Bali). Atau juga boleh jadi unsur kesengajaan atas dasar tuntutan kreasi yang kadang cenderung menjadi asing atau lebih menga- rah pada gaya ragam hias Jawa (Jepara). Karang boma sebagai ragam hias, telah mengalami pergeseran letak dan fungsi. Di lain pihak kreativitas para perancang ban- gunan yang menggunakan ragam hias tradisi menikmati benar kreativitasnya sebagai suatu ke- juga bisa menjadi bahaya jika kian Kreativitas sebagai kekayaan individu para perancang agaknya Menyambut 60 перлер lama melupakan nilai dasar dalam bentuk ragam yang ada. Kreativ- itas seni yang dianggap sebagai bagian vitalitas seorang pekerja seni pada gilirannya menjadi per- lu pemikiran budaya di tengah ke- mungkinan perubahan yang membawa dampak positif-negat- ifnya. Dalam dunia arsitektur tr- adisional Bali, perubahan ini ka- lau mau diterima, telah mengala- mi guncangan sesungguhnya. Misalnya apa yang nampak di luar, seperti pada ruko dengan tempelan ukiran, dianggap se- bagai gaya atau stil Bali. Bahkan menjadi suatu anekdot, bahwa dengan jumawa para tukang ban- gunan yang hanya bisa membuat kosen lengkung menyebut dirin- ya bisa membuat bangunan stil Bali. Kreativitas dalam kehidupan ini memang dianggap merupa- kan suatu nilai tinggi yang telah melahirkan peradaban. Namun dalam dunia arsitektur tradision- al Bali, persoalan kreativitas kadang menjadi suatu hal yang menyinggung peletakan konsep- konsep filosofis yang mau tidak mau dihadapi secara ekstra-kri- tis. Karena unsur-unsur yang INDONES 5C MERDEKA GELAR ACARA LOMB KARAOKE TERBUKA UNTUK UMUM (Usia 14 Tahun ke Atas) Pendaftaran Gratis!! Hanya dengan menunjukkan nota pembelian di M'A DEPARTMENT STORE dari tanggal 20 Juni s/d 07 Juli 1995, sebesar Rp. 25.000,- (Dua puluh Lima Ribu Rupiah) dalam satu hari (Berlaku untuk Semua Jenis barang) Pendaftaran dan keterangan lebih lanjut COUNTER INFORMASI M'A DEPARTMENT STORE (LANTAI 1) Jl. Diponegoro 50 Denpasar BALI Total Hadiah Senilai Rp. 1.000.000,- Trophy, Piagam & Bermacam-macam Hadiah BALI HAPPY RENT A CAR JL. RAYA KUTA 72 X KUTA-BALI TELP. (0361) 751954 dari Sponsor BALI SPORT Bali Sari sport & musik J. TeukuUmar No. 117 Telp. (0361) 238033 Denpasar-Ball Fax. (0361) 238033 Depan Rumah Sakit bersalin Kasih Ibu GENERAL BUPPLIERS & ADVERTISING J. Clung Wanara 1/5 X Renon Denpasar-Bal Telp. (0361) 237239, 238495 Rapco 234139 Pow. 1674 D. Fax (0361) 237239 Bali Post/Pras semula dianggap sakral tiba-tiba muncul di lingkungan yang tidak lagi mendukung, akan menim- bulkan guncangan emosi re- ligius. Tetapi ada kalanya kita menyadari, bahwa barong-rang- da yang di pura tiba-tiba dih- adapkan dengan sikap rasional ketika dipajang di pasar seni. Atau sebuah gejala menarik jika pada bentuk seni sakral masuk ke PKB, yang masih menimbul- kan polemik, juga menyerupai karang boma tadi. Pada situasi ini, PKB bukan hanya sebagai event yang sekadar performance bagi sekian jumlah kesenian, na- mun sebuah wilayah di mana masyarakat Bali bisa melihat di- rinya secara lebih kritis men- yangkut nilai seni budayanya, termasuk masalah sosial dan sekaligus nilai religiusnya. Kare- na masalah kesenian tidak terp- isah dari masalah religi juga. Maka PKB juga kondisi yang membangun kesadaran sebagai sebuah cermin yang bisa untuk melihat diri; apakah ada yang bergeser atau masih utuh, atau tersenyum di tengah situasi yang berubah cepat ini. m Wenten Sadino BALMORAL DELUXE SOCKS Multidata RENTAL LASER DISC Ji Yudistira No.27 Telp. 223922 DENPASAR-BALI BAU DYNASTY RESORT RALI MANAGED BY SHANGRI-LA INTERNATIONAL Fera's BAGS CREATION BIR BINTANG A Junflower NAND-BAG FACTORY LTD OSELLA fashion GALIDY SHOES VA Round Table, Pizza FAMILY RESTAURANT GALERA NUSA DUA BROK De AWASAN WIS NUSA DUR BAL YELP YURD YAMAHA STAR SHOP 35 MADE FERRY MOTOR SALES, SERVICE, SPARE PART JL. PATIMURA NO. 24 PHONE 222895 DENPASAR-BALI 2cm 4cm
