Tipe: Koran
Tanggal: 1995-12-02
Halaman: 07
Konten
ember 1995 Sabtu Kliwon, 2 Desember 1995 Bali Post HALAMAN 7 AS punan Negara- jaringan pergu- rja sama sosial n Direktur Jen- atta di Bangkok, hum mengata- pendidikan, di- sama di bidang buruh angkutan an pengalaman cam akan lebih ah, kata seorang kereta-api pe- mtas dari trayek don dan Paris- i Italia menyita k di pelabuhan buah pengumu- atas dua petike- imaldi Line dan Vrtr) menjadi menteri ni ke Israel den- mis. Grachev Ju- merangkap ment- Ezer Weizman. maian Timur Ten- (ant/upi) akat Hidup Thailand sepakat awasan yang me- ka Alam (WWF). merintah, pergu- bertemu di Taman ember serta sepa- mnya. awood Ghaznavi, kawasan itu terle- dikan kerja sama a komplek suaka sannya hendakn- an bersama. raksasa, mama- 1994 serta hari- keanekaragaman pelatihan dan ket- ih ada di kawasan ini di Vu Quang nggundulan hutan ap tahun. amin bahwa tem- beberapa rahasia mematikan saat ini WF(ant/afp) NATO in dalam kaitan ahkan.(ant/rtr) aan pemilihan di ncanakan Septem- alam perjanjian per- on, Ohio, mungkin ndati banyak kesu- seorang diplomat seorang anggota asi bagi Keamanan di Eropa (OSCE) evisi Swiss: "Saya merupakan tugas ng, (pemilihan) itu kukan. (ant/rtr) 95 Baru'96 ERIS 1995 Baru'96 cita Anda an parsel nik di atas buah da RIS S EL. 771303-04 C. 4157 Harian untuk Umum Bali Post Pengemban Pengamal Pancasila Terbit Sejak 16 Agustus 1948 Tajuk Rencana Masalah Pariwisata Dalam Kunjungan Kerja Gubernur MASALAH pariwisata menjadi salah satu perhatian serius Gubernur Ida Bagus Oka dalam rangkaian kunjungan kerja tahunannya ke kabupaten-kabupaten sekarang ini. Dalam kunjungan ke Kabupaten Tabanan dan Jembrana, Gubernur Oka memberikan dua pernyataan penting tentang pembangunan pariwisata. Pertama, ketika meninjau proyek-proyek pembangunan di Tabanan, Kepala Daerah melontarkan agar dibentuk badan otorita pariwisata meniru model BTDC Nusa Dua untuk mengembangkan pariwisata Tabanan Selatan. Maksudnya agar pembangunan pariwisata di daerah tersebut lancar, sukses, dan teratur. Kedua, ketika memantau proyek- proyek pembangunan di Jembrana, Gubernur mengharapkan pembangunan pariwisata di Jembrana jangan dipaksakan. Maksudnya, daerah-daerah yang subur atau potensial untuk pengembangan sektor pertanian jangan dicaplok untuk pembangunan fasilitas pariwisata. Pernyataan Gubernur tentang pariwisata tersebut menunjukkan kian pentingnya masalah pariwisata dalam dinamika pembangunan Bali dewasa ini. Dalam kunjungannya ke kabupaten lain pekan- pekan mendatang, perhatian Gubernur terhadap masalah pariwisata bisa dipastikan akan tetap dominan karena tidak ada daerah di Bali yang tidak memiliki potensi pariwisata; tidak ada daerah yang tidak mengembangkan potensi pariwisatanya. Dominannya perhatian Gubernur pada masalah pembangunan pariwisata diten- tukan, sekurang-kurangnya, dua faktor berikut. Pertama, pembangunan pariwisata di daerah ini telah banyak terbukti berperan sebagai lokomotif pembangunan sektor- sektor lainnya, seperti sektor ekonomi, transportasi, pertanian, dan pembangunan sumber daya manusia. Apabila pemba- ngunan sektor pariwisata berjalan kurang baik, berarti sektor lain juga bisa kurang berkembang. Kedua, harus diakui bahwa maraknya pembangunan sektor pariwisata belakangan ini telah menimbulkan berbagai persoalan secara sporadis, mulai dari persoalan pembebasan tanah, lingkungan, sampai pada nilai-nilai adat, budaya, bahkan agama, khususnya agama Hindu. Pembangunan pariwisata sering dilawankan secara gampangan dengan pembangunan adat, budaya, dan agama. Oleh karena sektor pariwisata dilawankan dengan sektor adat, budaya, agama, maka pembangunan pariwisata sering dianggap menghambat pembangunan bidang tradisi dan spiritual itu walaupun persoalannya sebetulnya tidak sesederhana itu. Kita patut menyambut baik gagasan- gagasan yang dilontarkan Gubernur untuk mewujudkan pembangunan pariwisata daerah ini secara lebih baik dan mencegah konflik-konflik yang tidak semestinya terjadi. Perhatian Kepala Daerah terhadap hal-ihwal pariwisata secara khusus menjadi penting terutama dalam suasana demam otonomi daerah, di mana daerah-daerah tingkat II berlomba meningkatkan pendapatan asli daerah untuk menunjang pembangunan melalui sektor pariwisata. Sektor pariwisata memang merupakan primadona dalam menarik dana untuk menyukseskan program pembangunan. Dalam kondisi demam seperti ini, Gubernur Oka selaku Kepala Daerah Bali wajar mengawasi agar jangan sampai dati II dalam membangun pariwisata hanya memperhatikan kepentingan sendiri dan lupa memperhatikan kondisi sosial budaya dan lingkungan Bali secara keseluruhan. Peringatan Gubernur agar Jembrana tidak memaksakan pembangunan pariwisata di daerah-daerah yang potensial untuk sektor nonpariwisata, misalnya pertanian, adalah gagasan baik. Dikatakan baik karena bagaimanapun Bali belum saatnya - dan seharusnya jangan sampai terjadi mengikis sektor pertanian dan menyulapnya menjadi sektor nonpertanian. Bali ini kecil dan tiap pembangunan sektor pariwisata akan memberikan dampak yang sangat luas. Banyak nilai sosial, tradisi, yang akan ikut hilang bersamaan hilangnya sektor pertanian. Gagasan Gubernur untuk membentuk badan otorita semacam BTDC yang sukses membangun kawasan wisata Nusa Dua dalam rangka membangun pariwisata Tabanan Selatan mencakup Tanah Lot sampai pantai Soka sebetulnya juga merupakan gagasan yang baik karena dimaksudkan untuk menciptakan kawasan AIDS * ORMAS * SEPERTI INI SASARAN KITA, KAN? ORMAS OKNUM YANG RAKUS MELAHAP AJAKAN SEKS MAR TIN 95 Pesimisme terhadap Perdamaian Balkan masikan dirinya sebagai "Pres- TIGA pihak yang bertikai di Balkan, Serbia, Kroasia, dan Bosnia telah iden" Serbia-Bosnia. Sebagai Presiden Yugoslavia Baru (yang wisata yang teratur, harmonis, dan terarah. mencapai kesepakatan untuk mengakhiri perang empat tahun yang mempo- terdiri atas Rep. Serbia dan Mon- Selain itu, juga untuk membangun sektor rakporandakan wilayah mereka. Bosnia tetap akan menjadi satu negara kon- tenegro), Milosevic ingin mem- pariwisata yang dapat memuaskan semua federasi, di mana penduduk muslim Bosnia dan yang beretnis Kroasia menda- pengaruhi seluruh orang Serbia pihak, terutama rakyat. Yang menjadi persoalan sekarang, sejauh mana gagasan patkan wilayah 51 persen, dan penduduk Bosnia beretnis Serbia (Serbia-Bos- yang ada di Balkan demi mewu- dan penegasan Kepala Daerah bisa nia) mendapatkan wilayah 49 persen. Persengketaan Slovenia Timur antara dipegang, dipatuhi, dijabarkan, atau dilaksanakan semua pihak demi kepentingan negara Serbia dengan Kroasia telah mendapatkan kesepakatan kalau wilayah semua pihak. Lebih dari itu sejauh mana kita tersebut-melalui sebuah perundingan lanjutan-akan dikembalikan ke nega- mampu mengambil hikmah konflik sosial yang pernah terjadi demi perencanaan dan pengelolaan pembangunan pariwisata yang lebih konseptual. Dalam konteks pariwisata, Bali memer- lukan seorang general manager - seperti sebuah hotel atau perusahaan yang secara bersungguh-sungguh memikirkan dari menit ke menit berbagai masalah pariwisata dari yang kecil sampai dengan yang besar sehingga dinar pariwisata di Bali berjalan harmonis tanpa konflik-konflik yang tidak perlu. Dalam era membesarnya otonomi daerah, jangan sampai terjadi tiap bupati memaksakan pembangunan pariwisata demi keuntungan daerah sendiri, tanpa mem- perhatikan kondisi Bali secara makro. Dalam kesempatan kunjungan kerja seperti sekarang ini, sudah saatnya Gubernur memberikan banyak perhatian pada pembangunan pariwisata; melebihi - tanpa meninggalkan perhatian terhadap sektor lainnya. Kepada daerah-daerah kabupaten, Gubernur tetap perlu mengingatkan bahwa pembangunan pariwisata Bali haruslah berorientasi pada Bali secara makro, bukan mikro daerah-daerah. Korupsi masih tetap Masalah Besar dan Berat SINYALEMEN bahwa korupsi masih tetap rawan diungkapkan seorang pakar krimi- nologi terkenal Prof. Dr. J.E. Sahetapy, S.H. Menurutnya, dilihat dari kondisi psikologis, masyarakat kita masih tetap rawan me- lakukan tindak korupsi akibat masih ren- dahnya tingkat penghasilan masyarakat, sementara mereka sudah telanjur terjerumus dalam pola hidup konsumtif. Akibatnya, masyarakat berlomba mengejar uang tanpa mempertimbangkan lagi masalah moral. Di samping itu, budaya malu makin luntur karena makin rendahnya iman mereka. Korupsi sebenarnya bukan masalah baru bagi masyarakat kita. Tindak kriminal sema- cam ini sudah begitu akrab dengan pola hidup kita, sehingga beberapa dasawarsa lalu per- nah tercetus pameo menyakitkan bahwa ko- rupsi sudah membudaya dalam hidup bangsa Indonesia. Untuk mengatasi praktik korupsi, tak kurang-kurangnya upaya yang sudah dijalankan, baik oleh pemerintah maupun warga masyarakat, namun hasilnya masih tetap sama. Korupsi merajalela di mana- mana. Dia ada di kantor-kantor pemerintah mulai dari yang terendah sampai yang tertinggi. Dia juga ada di lembaga-lembaga swasta mulai dari bidang dunia usaha sampai bidang agama. Pameo pesimisitik yang mengatakan bahwa korupsi sudah meru- pakan bagian integral dari budaya kita ba- rangkali memang tidak terlalu berlebihan. Prof. Dr. J.E. Sahetapy mengemukakan sejumlah alasan bagi maraknya tindak korupsi. Kesenjangan antara tingkat penghasilan dan pola hidup konsumtif merupakan alasan pertama. Akibat dari kesenjangan ini masyarakat terdorong berlomba mencari uang untuk memenuhi keinginan memiliki barang-barang mewah yang ditawarkan dunia industri dan perdagangan. Oleh karena pada hakikatnya tingkat penghasilan memang masih rendah, untuk memperoleh uang cukup besar masyarakat harus bekerja ekstra keras. Apabila masih belum mencukupi hasilnya, mereka juga harus berani menyerempet bahaya. Kaidah moral dan bisikan iman kalau perlu harus ditinggalkan. Barangkali apa yang dikemukakan Prof. Dr. Sahetapy dapat dilukiskan dengan amat sederhana. Doro- ngan memburu uang membuat masyarakat kita lepas kontrol, baik kontrol administratif, moral, maupun iman. Korupsi menjadi-jadi juga karena akumulasi kekuasaan yang berlebihan. Da- lam masyarakat kita, pejabat memiliki status yang lebih tinggi dibandingkan yang bukan pejabat atau rakyat biasa. Dalam masyarakat demokratik, rakyat memiliki kekuatan dan hak untuk melakukan kontrol. Sebaliknya, dalam masyarakat ademokratik, kontrol masyarakat diterima sebagai sikap macem-macem, diterima sebagai wujud dari upaya merong- rong kewibawaan pemerintah atau pejabat dan menggagalkan pembangunan. Masya- rakat tanpa kontrol rakyat, memberikan kesempatan kepada pejabat untuk me- ngandalkan kebijakannya hanya pada kontrol ra Kroasia. Sepanjang persetujuan itu ditandatangani oleh Slobodan Milosevic (pemimpin negara Serbia), Alija Izetbigovic (pe- mimpin negara Bosnia/muslim Bosnia), dan Franjo Tudjman (pemimpin negara Kroasia) di Amerika Serikat (yang menjadi sponsor perundingan ini), per- soalan nampak aman-aman saja. Tetapi ada yang perlu menda- pat catatan bahwa perundingan yang berlangsung di Dayton, Ohio, Amerika Serikat tersebut tidak melibatkan dua orang yang berperanan pada etnis Serbia di Bosnia (Serbia-Bosnia), yaitu Radovan Karadzik dan pemim- pin militernya Ratko Mladic. O- rang yang paling menentukan ter- hadap perilaku komunitas Serbia di Bosnia, sekaligus yang paling berpengaruh terhadap pergolakan komunitas Serbia di Bosnia ad- alah dua orang itu. Radovan Ka- radzic seolah menjadi konseptor tentang bagaimana bentuk nega- ra Serbia di Bosnia yang menja- arsitek untuk mencapai tujuan di cita-citanya, Mladic adalah membetuk negara tersebut lewat judkan Serbia Raya yang dicita- citakan. Keinginan ini pula yang memberikan bantuan persen- membuat Milosevic bersedia jataan kepada pasukan Karadz- ic. Tetapi dalam pandangan Karadzic, dialah yang paling ber- alah mewujudkan negara Serbia Mladic merasa dilangkahi, pada- pengaruh untuk orang Serbia Raya yang sudah tertanam sejak hal orang inilah yang paling tahu yang ada di Bosnia dan Kroasia, awal abad ke-20. Pembentukan keadaan di "lapangan", Bosnia. karena itu ia tanpa ragu-ragu ber- Serbia Raya inilah yang menjadi Keberhasilan perundingan sama Ratko Mladic menyandera akar nasionalis masya-rakat Ser- akan membuat embargo ekonomi pasukan PBB untuk melindungi bia yang ada di Balkan. Repub- terhadap negara pimpinan Milo- diri dari serangan NATO. Ketika lik Serbia yang dicita-citakan sevic dicabut, sedangkan Tujd- kemudian pasukan PBB yang kelak terbentuk di Bosnia meru- man akan mendapatkan wilayah disandera ini berhasil dibebaskan pakan jalan menuju ke ara kaya minyak Slavonia Timur, atas desakan keras Milosevic, Kekhawatiran yang paling Izetbigovic mendapatkan Saraje- Karadzic memandang itu kekala- besar dalam mempertahankan vo dan Amerika Serikat semakin han dirinya. Kesepakatan perd- dan mewujudkan hasil perundin- meningkat citranya sebagai spon- amaian Dayton yang dilakukan tanpa melibatkan Karadzic, ad- alah kekalahan kedua bagi Kara- dzic. Penangguhan atau ketidak- setujuan atas perjanjian perdama- ian Dayton ini, adalah upaya Karadzic untuk menebus kekala- han dan mengembalikan keper- cayaan dirinya. itu. Oleh GPB Suka Arjawa gan Dayton adalah sikap dari dua sor perdamaian. Di pihak lain, orang tersebut. Sekitar empat Karadzik dan Mladic hanya men- hari setelah perjanjian di Dayton dapat predikat sebagai penjahat itu diteken, Karadzic memang perang yang harus dihukum, baik menyatakan bersedia menerima secara militer maupun politis. kenyataan tersebut. Namun Kondisi seperti ini sangat tidak demikian, persoalan masih be- menguntungkan bagi dua tokoh lum selesai sampai di sini kare- etnis Serbia-Bosnia itu. na sikap Karadzik (terutama) dan Ratko Mladic memandang perte- muan Dayton tidak lebih dari sekadar perundingan politik yang lebih banyak menguntungkan kedudukan politis Milosevic, Tidak ada jaminan yang kuat kalau Bosnia aman kendati dija- ga oleh 60.000 pasukan NATO kelak, sebab jika dilihat dari ha- Persaingan Terselubung sil perjanjian damai di Dayton, Satu faktor lain yang juga tu- Serbia-Bosnia harus menyerah- rut membuat suasana tidak me- kan Sarajevo secara utuh kepada nentu di masa depan adalah bah- kelompok Muslim-Bosnia, dan Tudjman, Izetbigovic, dan Am- politis terselubung antara Slo- pada Muslim Bosnia demi bisa wa sesungguhnya ada persaingan memberikan wilayah koridor ke- erika Serikat. Di pihak lain bodan Milosevic dengan Rado- mengontrol enklav Gorazde. Ka- kekerasan. Cita-cita mereka ad- "kewibawaan" Karadzic dan van Karadzic, yang memprokla- (Bersambung ke Hal 12 Kol 1) Arogansi Kekuasaan Oknum Birokrat Bayi dan Penyakit AIDS surat Dari Ibukota desa pinggiran Jakarta tidak banyak mengenal bahwa AIDS bisa menular lewat hubungan seks, berciuman sampai mulut bisa luka, suntikan jarum, transfusi darah, atau konon juga lewat pisau cukur bekas ada darah si pemakai terdahu- lu yang menghidap penyakit AIDS Lain masalahnya di ibu kota metropolitan Jakarta. Orang sudah mulai bicara soal-soal penyakit AIDS yang mematikan itu. Menurut Jamin, Horas dan Dipo 70% mereka yang menun- da punya "baby" dikarenakan takut kalau-kalau mitra seks DI kota-kota besar, terma- yang diajak kencan kemungki- suk ibu kota metropolitan nannya mengidap penyakit Jakarta, menurut pengamatan AIDS. Ini tentu perhitungan Jamin, Horas dan Dipo, bayi- yang direkayasa sendiri tanpa bayi yang diajak orangtua dasar ilmiah. Namun demikian, (maksudnya ibu sang bayi) ke kekhawatiran itu memang ada. tempat-tempat umum seperti Banyak kaum agamawan juga pasar, pusat perbelanjaan, belakangan ini menyoroti taman rekreasi atau apa yang masalah-masalah AIDS, yang disebut "park" sangat sedikit sebelumnya merupakan hal jumlahnya. Atau dengan kata yang tabu. Beberapa orang terkemuka lain, yang disimpulkan oleh Jamin, Horas dan Dipo jumlah dalam soal-soal agama ber- bayi di kota-kota besar sangat pendapat, AIDS harus dihada- sedikit. Menurut mereka jumlah pi dengan pendekatan agama. bayi yang dilahirkan di kota- Kemitraan seks harus dilanda- kota besar tidak banyak. Tercer- si pedoman "halal dan sehat" min dari produsen yang enggan serta kesiapan untuk bertang- berproduksi, atau menunda gung jawab atas ajaran-ajaran produktivitasnya alias, ya tidak moral agama. Kaum intelektu- produktif lagi. Lebih jauh al muda yang berpikiran bebas menurut pengamatan mereka, universal, diingatkan untuk pasangan usia subur untuk mengadakan pendekatan se- membikin bayi walaupun me- cara medis mengenai persoalan mang cukup banyak jumlahnya, "AIDS" ini. Supaya merasa sip namun enggan untuk mencipta- alternatifnya adalah memakai kan "baby" dengan berbagai kondom sebagai pintu darurat. alasan. Ada yang mengatakan Paling selamat dari bahaya susah dan berat punya anak di- AIDS adalah "love oke but no pandang dari sudut ekonomi sex". Tetapi ini sulit sebab ilmu "abstinent" tidak bisa bertah- (membesarkan, menyekolah- kan, biaya pengobatan membu- an lama di kalangan kaula tuhkan duit). Yang lain, berpikir muda. Yang penting, kalau me- lebih baik jangan punya mang mesti memegang teguh "baby" dulu, biarpun harus kemitraan seks ini, harus jan- memenuhi kebutuhan biologis gan serong, terlalu banyak ja- lewat hubungan seks yang bisa jan kanan-kiri. "Be faithfull" diatur. Yang lain lagi, lain pula kata janji anak muda zaman pendapatnya. Pasangan yang sekarang. sepakat untuk berumah tangga, Memang, masalah penyakit dengan resmi menikah, tetapi AIDS yang sangat menakutkan menunda untuk punya "baby" dan masalah bayi yang lewat teknik-teknik menelan pil sekarang makin sedikit adanya secara teratur, suntikan atau di kota-kota besar menimbulkan kontrasepsi. Atau kalau telan- problem baru. Menurut Jamin, jur jadi lewat abortus. Horas dan Dipo, sebagai aki- Lain halnya dengan di desa- bat dari kedua problem ini lalu desa pinggiran Jakarta. Ibu-ibu timbul masalah baru, yaitu di desa akan mengadakan makin banyak jumlah orangtua hubungan seks dengan suami di atas umur 60-an tahun, bek- yang dicintai dan yang sah le- en dengan istilah manula wat pernikahan. Mereka sedi- (manusia usia lanjut). Mereka kit sekali mengetahui soal-soal memerlukan perawatan, mem- hubungan seks yang bisa dia- butuhkan papan dan pangan, tur. Begitu juga mereka tidak tentunya juga selimut kata banyak tahu liku-liku orang Jamin, Horas dan Dipo. Suatu yang bisa melakukan hubungan dilema untuk dipilih. Mana itu lewat mitra seks, kecuali yang dipilih: Jumlah bayi yang suami tersayang yang dihor- sedikit, atau kaula muda yang mati, seperti lazimnya kehidu- suka menunda produksi lewat pan di desa-desa mana pun di KB mandiri, atau jumlah man- Tanah Air. Demikian juga ten- ula yang amat banyak! Jamin, tang masalah-masalah pelacu- Horas dan Dipo membayang- ran di mana seks diperdagang- kan betapa nanti gambaran de- kan. Konon lewat perdagangan mografi penduduk ibu kota met- seks inilah banyak kendala dan ropolitan Jakarta di tahun penyakit AIDS yang sangat kemungkinan mewabahnya 2000-2050. mengerikan itu. Karena itu, wajarlah ibu-ibu kita di desa- Nyoman Catatan penyelenggaraan kekuasaan, un- sastra Hindu Ramayana berba- tuk kelestarian kekuasaan di satu hasa Jawa Kuno, yang memuat pihak dan atau perolehan harta kearifan kekuasaan. Salah satu secara relatif mudah plus keles- baitnya berisi nasihat Wibisana "Rumah tua yang usang", tarian kekuasaan itu sendiri di kepada Rahwana (Simbol dari BALI POST, Rabu Paing, 29 November 1995, di halaman satu menurunkan judul berita yang sebenarnya merupakan par- pihak lainnya. Ketiga, begitu keangkuhan kekuasaan): "Tang- diri sendiri. Sementara itu, siapa pun tahu, "Dapat Dikoreksi, Arogansi Kekuasaan Oknum Birokrat", yang beritanya bersumber dari adigma masa lalu dari sebuah kuatnya dorongan perolehan dan swang ketangwang mamenang mengontrol diri sendiri jauh lebih sulit ceramah Mensesneg Moerdiono dalam Mukernas PPP, Selasa, 28 November 1995 di Bogor, masyarakat dengan ciri-ciri yang pelestarian kekuasaan, dan he- rikang rana, Muang tan asing daripada mengontrol orang lain. Siapa pun Jawa Barat. Mensesneg dalam ceramah yang berjudul "Reorientasi Birokrasi Dalam Rang- makin mengglobal dewasa ini. batnya motif kebendaan mendor- ngwang kahanan rikang bayu, ong perilaku, sehingga dengan Sang Dira paripakuaning naya, tahu, bahwa hanya mengandalkan kontrol diri sendiri, kemungkinan gagal jauh lebih besar ka Meningkatkan Hak Politik Rakyat", antara lain mengungkapkan beberapa hal yang pan- Kegugupan Budaya mudah sebagian orang mencoba Ngkanlana ngawirya lawan ni- daripada berhasil. Orang bijak mengatakan, tas disimak: Pertama, adanya tingkah laku oknum birokrat yang merugikan hak politik Dari segi budaya, fenomena mencari dalil pembenar, melaku- kang sriya". Tidak setiap orang musuh paling besar dan paling berbahaya rakyat. Kedua, arogansi kekuasaan oknum birokrasi antara lain disebabkan kurangnya pe- arogansi kekuasaan oknum kan rasionalitas (semu), untuk selalu menang dalam pertempu- adalah diri sendiri. mahaman mengenai implikasi dasar kedaulatan rakyat terhadap suasana pemerintahan se- birokrat, dapat dianggap sebagai memberikan justifikasi terhadap ran, dan tidak setiap orang sela- Tindak korupsi dikatakan membudaya cara umum, rendahnya pendapatan, watak dan kepribadian oknum yang bersangkutan. Ke- refleksi dari kegugupan budaya perilaku menyimpang yang di- lu memperoleh kerahayuan. Hanya orang yang mempunyai karena merupakan semacam peraturan tiga, arogansi kekuasaan dan oknum-oknum birokrat, bisa dikoreksi secara administratif, pada sebagian masyarakat biro- maksud. Dampak sosial dan social cost pengetahuan dan kemudian krasi, dalam masa transisi, di main. Korupsi tersebar sedemikian luas hanya mungkin terjadi apabila dalam politis, dan teguran politisnya dapat berupa reaksi pendapat umum. mana proses transformasi ekono- dari arogansi kekuasaan model di menggunakan pengetahuan itu masyarakat sudah terdapat saling pengertian mi dan budaya sedang berlang- atas, yang jika berlangsung dengan arif bijaksana, akan antara hampir tiap warganya. Rakyat yang Dalam kondisi nyata kehidu- birokrasi, tetapi bersumber pada ung makna, "Kekuasaan dari se- sung secara intens. makin massif, dari segi kesejara- memperoleh kebahagian selalu. membutuhkan surat izin dari pejabat tertentu pan masyarakat dewasa ini, yang paham kedaulatan rakyat, yang buah negara, yang lahir dari cu- Arogansi kekuasaan, pola ke- han amat tinggi dan mahal." Demikian juga untuk hal-hal sudah maklum bahwa untuk mendapatkan antara lain ditandai oleh lemah- tercantum dalam alinea keempat curan darah dan air mata rakyat," hidupan konsumtif yang nyaris Dalam konteks ini, barangkali yang berhul ngan dengan ke- izin tersebut dia harus "memberikan" sesuatu nya posisi rakyat dalam melaku- Pembukaan dan Pasal I ayat 2 adalah kekuasaan yang alasan hedonistik, sikap hidup yang cen- relevan diingat kembali karya langsungan kekuasaan. di luar kewajiban administratif. Sebaliknya, kan posisi tawar terhadap kekua- UUD 1945. keberadaannya untuk kepentin- derung materialistis sekuler, pola juga ada pengertian di kalangan sementara saan birokrasi, adanya jarak yang Masalah besarnya sekarang gan rakyat itu sendiri. perilaku yang makin melawan pejabat bahwa untuk mendapatkan surat izin lebar antara mutu pelayanan adalah, mengapa paham kedaul- Kekurangpahaman untuk norma-norma sosial dan susila, rakyat "wajib" membayar biaya ekstra di luar birokrasi yang diidealkan dengan atan rakyat yang mempunyai menangkap makna dan atau me- merupakan gambaran dari kegu- kewajiban administratif. Pengertian selanjut- kualitas nyata perlakuan yang kedudukan dalam hierarki kon- maknai kebenaran kesejarahan di gupan budaya masyarakatnya, nya berkembang secara vertikal. Ada pejabat diterima oleh masyarakat yang dalam transformasi deras yang atasan yang mengerti bahwa sudah jamak secara ekonomi dan politik Oleh I Gde Sudibya sedang berlangsung. petugas bawahan melakukan pungutan dalam posisi amat lemah, prak- Kembali kepada fenomena nonadministratif untuk sekadar menambah tik-praktik korupsi, komersial- stitusional begitu tinggi, dih- atas, akan dengan mudah meng- arogansi kekuasaan di atas, keg- penghasilannya yang rendah. Di pihak isasi yang merupakan penyalah- adapkan kepada fenomena ken- gelincirkan penggunaan kekua- ugupan budaya yang dimaksud sementara bawahan, juga terdapat pe- gunaan kekuasaan yang sekali- yataan bahwa kekuasaan birokra- saan ke dalam "lembah" kecen- dapat diterangkan secara seder- ngertian bahwa atasan wajar-wajar saja kalau gus merupakan bentuk arogansi si begitu powerful, sehingga den- derungan koruptif dari kekuasaan hana sebagai berikut. Pertama, menarik biaya esktra kepada rakyat dalam kekuasaan, dan kolusi yang se- gan mudah tergelincir; kemudi- itu sendiri. dalam materialisasi kehidupan jumlah yang jauh lebih besar daripada yang makin kasat mata, yang memba- an melahirkan perilaku kekua- Dalam masyarakat dengan tr- yang berlangsung, sehingga nilai dia lakukan. wa implikasi serius terhadap pen- saan yang menyimpang. Dari adisi feodal yang kuat, yang ant- ekonomi material nyaris menja- Akibat dari semua pengertian itu terbentuk umbuhan moral kerja birokrasi, perspektif kesejarahan, fenome- ara lain bercirikan motif untuk di ukuran sentral untuk kesuk- semacam aturan main, di mana korupsi disiplin sosial, keteladanan sos- na arogansi kekuasaan model di berkuasa (power motive) pada sesan dalam kehidupan, menye- diizinkan sampai batas tertentu, sehingga ial, fenomena arogansi kekua- atas, secara sederhana dapat dit- sebagian besar masyarakatnya babkan sebagian masyarakat tidak perlu kontrol baik dari masyarakat saan oknum birokrat, sebagaim- erangkan seperti di bawah ini. begitu kuat dan intens, sehingga yang mempunyai kewenangan maupun dari atasan. Dari sini bisa dimengerti ana diungkapkan Mensesneg di Kekurangpahaman kita untuk dalam masyarakat ini, walaupun kekuasaan, relatif mudah tergo- mengapa rakyat maupun kalangan wakil atas, menjadi menarik untuk memahami secara eksplisit dan menyebut dirinya "modern", da dan kemudian tergelincir un- rakyat hanya bisa rerasan tentang adanya dikaji lebih lanjut. kemudian secara implisit, esensi jika tidak didukung oleh kelem- tuk memanfaatkan kekuasaan praktik monopoli, oligopoli, nepotisme proyek- makna dan gerakan perjuangan bagaan hukum, politik, sosial bagi kepentingan ekonomi mate- proyek, penyelewengan uang negara dan Kekurangpahaman untuk dan mempertahankan ke- kontrol dari masyarakatnya, yang rial diri sendiri, keluarga dan surat sakti, tanpa bisa mengontrolnya lebih Kesejarahan merdekaan, pergulatan panjang dapat berjalan secara efektif, lingkungan dekat. Kedua, kare- efektif. Ada gejala saling pengertian antara Dalam fenomena arogansi pemikiran dari para pendiri re- akan dengan mudah membelok- na kuatnya dorongan untuk semua pihak sehingga ada juga saling kekuasaan tersebut, tepat apa publik ini, yang kemudian men- kan perilaku kekuasaan ke "ru- berkuasa (power need) dan uku- membiarkan di antara mereka. yang disampaikan Mensesneg capai puncaknya dalam perumu mah tuanya yang usang", yang ran kehidupan yang serba benda bahwa secara umum hak politik san Pancasila dan UUD 1945, kemudian melahirkan arogansi tersebut, dapat berakibat lahirn- rakyat tidak tergantung pada yang pada hakikatnya mengand- kekuasaan itu sendiri. ya perilaku menyimpang dalam Korupsi memang masih merupakan masalah besar dan berat bagi bangsa kita. Surat Pembaca Persyaratan: Sertakan Fotokopi Identitas Dokter di RSU Klungkung Belum Terealisasi Proyek Jalan Malet Kutamesir Paket Pos Terkoyak mengerti, saat diterimanya Pada hari Selasa, 28 Novem- bingkisan lewat paket tersebut ber 1995, anak saya mendapat dalam keadaan terkoyak dan Surat Pemimpin Proyek Pen- tan jalan dan penggantian jem- kiriman boneka dari pamannya di terbuka, saya yakin dia akan seorang teman yang bertugas di ingkatan Jalan Bali Barat yang batan Prop. Bali, Bagian Proyek Surabaya, yang dikirim lewat sangat kecewa, seperti halnya rumah sakit di Denpasar. Tern- tertanggal 15 Juni 1995, Nomor Peningkatan Jalan Bali Barat paket pos. Betapa senang dan saya ayahnya. Betapa tidak, kiriman paket Istri saya sudah dua minggu hendak melakukan maksud di yata tak sampai 15 menit hal PW.03.01/38/BB/VI/1995, beri- Tahun Anggaran 1995/1996. bahagianya dia, karena boneka terlambat datang bulan, sement- atas. Kami sudah membeli kar yang kami hadapi ditangani dan si permakluman untuk pelaksan- Pada lampiran nomor urut 5 ter- tersebut merupakan hadiah ulang itu sebelum diserahkan kepada ara anak kami sudah empat or- cis dan kemudian menghadap selesai. Yang kami sesalkan, aan pekerjaan paket-paket yang cantum, jalan jurusan Malet tahunnya. Tetapi seandainya saja Kantor Pos Surabaya, ter ang (tiga orang putri dan satu salah seorang suster. Suster terse- mengapa dokter yang bertugas di tergabung pada proyek peningka- (Bersambung ke Hal 12 Kol 3) anak saya bisa menyadari dan (Bersambung ke Hal 12 Kol 3) orang putra). Mengingat hal but menyampaikan maksud kami Rumah Sakit Umum Klungkung Anggota Redaksi: Denpasar: Agustinus Dei,Dwikora Putra, Dwi Yani, Ida Bagus Geriawan, Legawa Partha, tersebut, kami tidak ingin punya kepada dokter yang bertugas. bersikap demikian? Apakah saya Bali Post Nyoman Mawa, Nikson, Palgunadi, Ida Bagus Pasma, Made Sugendra, Sri Hartini, Nengah Srianti, Wayan Suja nak lagi karena keadaan eko- Dokter tersebut mengatakan tak harus menunda sampai kandun- Adnyana, Komang Suarsana, Made Sueca, Nyoman Sutiawan,Wayan Suana, Wayan Wirya. Gianyar: IBAlit Sum- omi yang sangat kuŕang. bisa menangani istri saya karena gan istri saya membesar? Atau ke ertha, Bangli: K. Karya, Semarapura: Daniel Fajry, Singaraja: Made Tirthayasa, Amlapura: Wayan Sudarsana, Tabanan: Gusti Alit Pur- khirnya kami putuskan untuk saat itu akan ada operasi besar, dokter praktik, swasta yang bi- natha, Negara: Edy Asri, Yogyakarta: Soeharto, Jakarta: Muslimin Hamzah, Bambang Hermawan, Sahrudi, Alosius Widhyatmaka, Dadang nggugurkan (dikiret) dan se- tanpa melihat berkas yang disod- ayanya mustahil terjangkau oleh orkan oleh suster. utnya disteril. kami yang hanya seorang buruh? Sugandi, Surabaya: Endy Poerwanto, Bambang Wiliarto, NTB: Agus Talino, Izzul Kairi, Ryanto, Ruslan Effendi,Nur Haedin, Siti Husnin, emudian kami datang ke Kepada Bapak Bupati Kepala DP Raka Akriyani, Wayan Suyadnya, NTT: Hilarius Laba, Wartawan Foto: IGN Arya Putra, Djoko Moeljono. ah Sakit Umum Klungkung (Bersambung ke Hal 12 Kol 3) Kemudian kami pergi ke Den- pasar dan minta bantuan pada Setiap artikel atau tulisan yang dikirim ke Redaksi hendaknya ditik dengan dua spasi (spasi rangkap) Menteri Perdagangan Satrio menegaskan, cengkeh di- tataniaga dan akan terus ditataniaga. Di sini tak di- biarkan bebas. - Jadi sudah tambah jelas. *** Kata Menteri Negara/Ketua BKPM Sanyoto, swasta kelak akan diperbolehkan menguasai sampai 95 per- sen proyek vital. - Suatu kemajuan, tinggal tunggu siapa-siapa saja swasta itu. *** Menurut Guru Besar Hukum Pidana Unair, Prof. Sa- hetapy, tahun 1996 rawan korupsi, mengingat sampai kini penyelesaian kasus tersebut kurang maksimal, baik dari besar putusannya maupun penanganan pelaku- nya. - Jangan-jangan koruptor bertekad sepala-pala basah biarlah basah kuyup. Bang Podjok Color Rendition Chart 4cm
