Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Bali Post
Tipe: Koran
Tanggal: 1996-08-07
Halaman: 02

Konten


HALAMAN 2 Waspadai Penyakit yang Bersumber dari Hewan Denpasar (Bali Post) - Dirjen Pemberantasan Penya- kit Menular (PPM) dan Penyeha- tan Lingkungan Pemukiman (PLP) dr. Hadi Abednego, SKM menegaskan, semua pihak hendaknya mewaspadai dampak globalisasi dalam pembangunan kesehatan. Penyakit lama maupun penyakit yang bersumber dari hewan serta perkembangan fek- tor-fektor penyakit lainnya bisa muncul kembali menyerang pen- duduk di Indonesia. Dirjen PPM dan PLP ga- takan hal itu kepada wartawan seusai membuka pertemuan re- gional penilaian pelaksanaan pro- gram PPM dan PLP, Senin (5/8) malam, di Werdha Pura Sanur. Penyakit-penyakit itu di ant- aranya penyakit hebola, antrax, TB paru, infeksi saluran perna- pasan bagian atas (ISPA), demam berdarah, hepatitis, dan malaria. Semua penyakit ini, kata Hadi Abednego, merupakan penyakit akibat dari dampak globalisasi yang harus mendapat perhatian dan penanganan serius. Khusus penanganan kasus penyakit TB paru yang hingga kini belum pernah tuntas di Indo- nesia, dokter umum mulai saat sekarang sudah diperkenankan memberikan obat combifach TB paru secara langsung kepada pen- derita yang diketahui menderita TB paru. Kelonggaran dalam pemberi an obat langsung kepada pender- ita TB paru oleh dokter umum, kata dia, untuk mengurangi dan mence gah apabila penderita tersebut drop out minum obat. Jika penderita TB paru bisa minum obat combifach, secara terus-menerus selama enam bulan, penderita bersangkutan di- pastikan bisa sembuh. Untuk mengatasi kasus-kasus penyakit TB paru yang sudah cuk- up lama belum bisa dituntaskan, peranan Perkumpulan Pemberan- tasan Tuberkulose Indonesia (PPTI) mutlak diperlukan. PPTI bersama pemerintah dan masyarakat umum memiliki andil yang cukup besar membantu pe- merintah membiayai penderita TB paru kurang mampu di selu- ruh Indonesia. Terhadap antisipasi kasus pen- yakit akibat globalisasi, ia meng- isyaratkan, kegiatan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) hendaknya dilaksanakan secara berkelanjutan. Di samping itu perlu dilakukan berbagai pende- katan dan penyuluhan kesehatan kepada masyarakat. Ketua Panitia Pelaksana Per- temuan Regional PPL dan PLP Indonesia Timur dr. I Nyoman Suteja, MPH melaporkan, kegia- tan ini diikuti 78 orang peserta dari petugas PPM dan PLP. Per- temuan ini berakhir Jumat (9/8), dengan harapan dapat dihasilkan kesepakatan untuk mengejar sasa- ran yang belum dituntaskan sela- ma pertengahan Pelita VI. (08) FE Unud Buka Program S1 Ekstensi Denpasar (Bali Post) - Awal September 1996 ini Fakultas Ekonomi Unud ren- cananya membuka program S1 ekstensi atau yang lebih dikenal sebagai kelas sore. Status pro- gram ini sama dengan program $1 reguler, dan meliputi tiga ju- rusan yaitu Studi Pembangunan, Studi Manajemen, dan Studi Akuntansi. Demikian disampaikan Rek- tor Unud Prof. Dr. Nyoman Sutawan, kepada Bali Post di sela-sela acara gladi resik wisu- da sarjana ke-43 Unud di lapan- gan parkir kampus Jimbaran, Selasa (6/8) kemarin. Sesuai namanya, kata Sutawan, program ini merupa- kan perluasan dari program S1 Fakultas Ekonomi Unud yang kuliah pada sore hari. Program ini untuk memberi kesempatan kepada lulusan SLTA yang in- gin melanjutkan studi tetapi atas dasar tahun kelulusannya tidak diperkenankan lagi mengikuti UMPTN, termasuk wiraswasta atau karyawan yang masih in- gin melanjutkan pendidikan. Persiapan pembukaan pro- gram ekstensi itu telah dilaku- kan Fakultas Ekonomi, setelah menerima Surat Keputusan Dirjen Dikti No: 360/Dikti/Kep/ 1996 tertanggal 16 Juli 1996. Menurut Sutawan, tidak se- mua perguruan tinggi negeri (PTN) diizinkan membuka pro- gram ekstensi. Beberapa PTN besar yang sudah membuka pro- gram sejenis antara lain UI, UGM, Unpad, dan Unair. "Bi- asanya izin pembukaan program ekstensi hanya diberikan secara selektif untuk bidang-bidang yang sangat dibutuhkan pem- bangunan," ujarnya. Menjawab pertanyaan peri- hal kemungkinan membludakn- ya peminat kelas sore ini, Rek- tor mengatakan jumlah peneri- maan mahasiswa sudah diatur dalam SK Dirjen Dikti, yaitu tidak diperkenankan melebihi jumlah kapasitas penerimaan mahasiswa program reguler UMPTN. Globalisasi Menurut rencana pada acara wisuda sarjana, Rabu ini, Unud akan melepas 881 wisudawan. "Dalam rangka globalisasi lu- lusan perguruan tinggi harus kreatif dan inovatif. Selain ilmu yang sudah diperoleh selama di bangku kuliah mereka masih melengkapinya dengan berbagai keterampilan seperti kewiras- wastaan, bahasa asing, dan ko- mputer," katanya. Selain itu diharapkan juga peranan alumni Unud untuk ikut membantu mengembangkan al- mamaternya, baik dalam bentuk materi maupun pemikiran yang konstruktif. Kalau segenap sum- ber daya itu bergabung, Unud akan berkembang makin besar. (gis) Mobil BMW-318 Raib Disikat Pencuri Denpasar (Bali Post) - Mobil BMW-318 berplat Nomor B-2615-TS milik Ni Ketut Swandewi (26), Selasa (6/8) dini hari kemarin, raib disikat kawanan pencuri. Mo- bil berwarna hitam metalik yang baru empat hari dimiliki korban tersebut, saat itu se- dang diparkir di garase rumah korban di Kompleks Peruma- han BTN Puri Buana II/21 Jl. Buana Raya, Buana Kubu, Padang Sambian, Denpasar. Pemilik mobil Ni Ketut Swandewi ketika dihubungi Bali Post semalam mengakui kehi- langan mobil BMW pemberian suaminya yang saat kejadian se- dang berada di Bogor. "Sekitar pukul 02.00 saya sempat terban- gun dan memang mendengar ada suara seperti orang membuka pintu. Namun saya kira itu suara kucing. Saya kaget setelah dibangunkan oleh pembantu ru- mah yang mengatakan mobil yang ada di garese rumah telah hilang," tutur Swandewi men- genang kejadian naas tersebut. Lebih lanjut dijelaskan, pada Senin sore (5/8) sekitar pk. 17.00, Swandewi baru saja pu- lang dari rumah temannya dan langsung memarkir mobil terse- but di dalam garase rumahnya. Setelah mengunci semua pintu mobil, kunci mobil tersebut oleh Swandewi ditaruh di atas lemari es-yang berada di ruang tamu -yang berjarak sekitar 2 meter dari garase. Dugaan Swandewi, kawanan pencuri yang diperkirakan lebih dari satu orang itu berhasil me- masuki rumah korban setelah terlebih dahulu melompat dari halaman belakang rumah kemu- dian merusak pintu dapur. Bah- kan sebelum menjalankan aksin- ya, kehadiran tamu yang tak di- undang tersebut sempat memu- tus kabel telepon yang ada di se- kitar ruang tamu. Pencuri tersebut selain berha- sil melarikan mobil mewah ber- warna hitam metalik juga berha- sil membawa kabur sejumlah barang-barang elektronik. Barang-barang yang bernilai jutaan rupiah yang ikut diangkut pencuri itu yakni sebuah telepon genggam dan sebuah kamera ser- ta tiga buah kacamata, yang kesemuanya ditaruh di dalam mobil tersebut. Total kerugian akibat kejadian ini diperkirakan Rp 155 juta lebih. Sementara itu pembantu ru- mah tangga korban, Nengah Mariani tidak menaruh curiga sama sekali, ketika mendengar ada suara mobil yang keluar dari rumah tersebut. Nengah Mariani yang baru tiga bulan bekerja di rumah korban baru sadar selang beberapa puluh menit kemudian, setelah melihat sang majikan masih terlihat tertidur pulas di dalam kamar yang pintunya ter- buka tersebut. (070) Menjual Tanah Perorangan, Delapan Terdakwa Dituntut Enam Bulan Penjara Denpasar (Bali Post) - Delapan warga Banjar Sama Kelurahan Pedungan, Denpasar Selatan, Len (61), Dir (56), Ged (55), Del (30), Suk (43), Lam (50), Win (48), dan Der (50) masing- masing dituntut Jaksa DI Somba, S.H. selama enam bulan penjara. Mereka dinyatakan terbukti menjual tanah perorangan atau partikelir. Jaksa dalam sidang Majelis Hakim PN Denpasar yang dipimp- in LP Sutarmi, S.H., Selasa (6/8) kemarin mengatakan, para terdak- wa telah terbukti melakukan tin- dak pidana melanggar Pasal 385 ke-1 KUHP jo Pasal 55 ayat 1 ke- 1 KUHP yakni dengan maksud menguntungkan diri sendiri secara melawan hak menjual tanah warisan. Berdasarkan akumulasi keter- angan beberapa orang saksi serta pengakuan para terdakwa, kata jaksa, I Nyoman Degar adalah pewaris I Contok. Ini sesuai den- gan putusan Pengadilan Negeri Denpasar No. 97/Pdt/G/1992/ PN.Dps tertanggal 31 Agustus 1992. Walaupun tanah tersebut belum memiliki sertifikat, lanjut Somba, akan tetapi negara telah men- gakuinya sebagai tanah I Contok. Dengan demikian tanah tersebut merupakan tanah partikelir atau perorangan. gan klasiran 1948 terletak di Sub- ak Kerdung Pedungan, Denpasar Selatan. Namun, pada 20 Juni 1989 para terdakwa yang diwakili Dir, men- gajukan permohonan kepada Kan- tor PBB Denpasar agar tanah atas nama I Contok itu diatasnamakan I Contok dt. Sehingga, beberapa pekan kemudian tepatnya 4 Juli 1989 tanah tersebut dijual kepada terdakwa Len seharga Rp 19,6 juta dengan dalil untuk kepentingan pemugaran sanggah serta disum- bangkan kepada beberapa orang tanpa disetujui oleh I Degar se- bagai ahli waris sah I Contok. Menanggapi tuntutan jaksa ini, para terdakwa melalui penasihat hukumnya Made Luya Gunantara, S.H. akan membacakan pembe- laan, Selasa (13/8) mendatang. Dalam uraiannya, jaksa men- gatakan, I Contok yang mening- gal tahun 1985 mempunyai dua orang anak laki-laki yakni I Way- an Degor (alm) dan I Nyoman Degar. Contok meninggalkan be- berapa warisan antara lain tanah pipil No. 445 persil No. 18 kelas I dengan luas 2.800 M2 sesuai den- (010) Sudhiksa Pergi, Datang Kada SIDANG Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Propinsi Bali, Rabu (7/8) pagi ini, menoreh nilai sejarah tersendiri bagi rakyat dan daerah Bali. Jika tak ada aral melintang, di lemba- ga perwakilan rakyat itu akan diselenggarakan upacara serah terima jabatan Ketua DPRD Bali dari Brigjen (Pur) I Gusti Wayan Sudhiksa kepada Brigjen TNI I Nyoman Kada. Serah terima jabatan ini menjadi fenomena menarik. Betapa tidak, jabatan nomor satu di lem- baga legislatif itu ditimbangterimakan justru pada detik-detik menjelang tahun terakhir keanggotaan DPRD hasil Pemilu 1992. Sudhiksa yang telah 49 bulan memimpin DPRD Bali harus meletakkan jabatannya, karena masa dinas militernya berakhir. Setelah memper- oleh dua kali perpanjangan pensiun 31 Agus- tus 1993 dan 31 Agustus 1994-purnawirawan jenderal berbintang satu itu, tahun ini resmi dipen- siun. Diakui atau tidak, kalangan wakil rakyat di DPRD Bali, dan tentu saja seluruh rakyat Bali kehilangan. Walaupun itu tak berarti kehilangan dalam makna yang sesungguhnya. Namun, ketika seorang putra Bali yang berpangkat terakhir brig- adir jenderal meninggalkan kursi dewan, putra Bali lain yang juga berpangkat sama datang. Brigjen TNI I Nyoman Kada akan mengisi kursi ketua DPRD hingga masa berakhirnya keang- gotaan dewan, tahun 1997 mendatang. Jenderal berbintang tiga kelahiran Denpasar 27 Februari 1944 yang sebelumnya menjabat Wakil Asisten Pengamanan Kepala Staf Angkatan Darat (Waaspam Kasad) itu merupakan lulusan AMN tahun 1966 yang tergolong berhasil meniti karier militernya. Setelah menyelesaikan pendidikannya di Seskoad tahun 1984 dan Sesko ABRI tahun 1989, Kada menduduki jabatan "paling dekat" dengan Kasad. Bak pepatah lama, sejauh-jauh bangau terbang, akhirnya toh bakal kembali ke kandang, Kada mengalaminya. Melanglang buana di dunia mi- liter selama lebih dari 30 tahun, bapak dari tiga anak itu akhirnya mendapat kepercayaan untuk memimpin lembaga perwakilan rakyat Bali di DPRD. Kada telah dilepas secara resmi oleh Pan- glima ABRI ketika dilakukan mutasi besar-besa- ran terhadap 99 perwira militer, awal tahun 1996 lalu. Kepastian bahwa Kada-lah yang bakal meng- gantikan kedudukan Sudhiksa telah datang meny- usul pemberlakuan mutasi tersebut. Berkas usu- lan penggantian telah disampaikan kepada Guber- nur Bali dan Direktorat Sosial Politik Bali pada 6 Mei 1996. "Saya sendiri yang menyampaikannya untuk diproses dan disampaikan ke Mendagri," ujar Sudhiksa ketika itu. SK Mendagri yang menyetujui pergantian Su- dhiksa datang pada Juli 1996 ini. Sudhiksa yang dihubungi, Selasa (6/8) siang kemarin, belum ada di tempat, karena masih ada di Jakarta. "Kami akan menjemput beliau sore ini (Selasa kemarin) di bandara," ujar Kabag Humas DPRD Bali Drs. Ichsan Syafei kepada Bali Post. Ichsan menjelaskan, segala persiapan upacara serah terima jabatan telah rampung. "Atas per- setujuan pimpinan, acara serah terima ini sengaja dilaksanaan bersamaan sidang paripurna," jelas- nya. (kos) Bali Post Rabu Wage, 7 Agustus 1996 A Sugiri pernah Tolak V ATI menjadi Kadiparda Ball Post/014 HASIL PERTANIAN - Gubernur Bali IB Oka mengupas buah kesemek yang dipamerkan saat penyerahan hadiah lomba desa di Wantilan Taman Ayun, Mengwi. Kesemek merupakan pohon langka di Bali. Bina 8.848 KK Miskin, Pemerintah Alokasikan Dana Rp 7,7 Milyar lebih Denpasar (Bali Post) - Di Propinsi Bali masih terdapat 8.848 KK yang perlu ditingkatkan kese- jahteraannya. Untuk pembinaan masyarakat yang tersebar di 109 desa itu, pemerintah mengalokasikan dana Rp 7,747 milyar bersumber dari APBN dan APBD. Dengan bantuan itu penduduk miskin yang besarnya 1,93% dari jumlah penduduk bisa dibebaskan pada tahun ketiga Pelita Vİ. Penegasan itu disampaikan Gubernur Bali Ida Bagus Oka ketika menyerahkan had- iah lomba desa di Wantilan Taman Ayun Mengwi, Selasa (6/8) kemarin. Untuk mem- percepat pembangunan di desa, perlu diter- apkan perencanaan partisipatif. Dengan kon- disi itu masyarakat desa akan mampu me- nampilkan potensi unggulan dan me- mecahkan permasalahan di wilayahnya. Di samping mengajak masyarakat mewujudkan pembangunan yang lebih baik, Gubernur juga mengharapkan kelom- pok masyarakat yang sudah mapan tidak mudah diboncengi oleh kelompok anti- kemapanan yang tidak senang melihat ke- berhasilan pembangunan Orde Baru. Kata dia, masyarakat peraih hadiah lomba sebagai kelompok mapan, agar se- lalu berupaya mengejar kemajuan dan mewaspadai upaya kelompok yang menggagalkan pembangunan Orde Baru. "Saya yakin saudara tidak mudah terombang- ombing adanya oknum-oknum tertentu yang mencoba meresahkan masyarakat," katanya. Kasus kerusuhan 27 Juli di Jakarta, kata Oka, memberikan hikmah mendalam, be- tapa kelompok antikemapanan berusaha mengacaukan dan mengganggu keaman- an nasional. "Mereka tidak senang meli- hat bangsa ini maju," tegasnya. Sebab den- gan majunya pembangunan akan mem- batasi ruang gerak/peluang mereka untuk mengadu domba. "Ini harus diwaspadai, jangan ikut terbawa arus." Melihat keberhasilan pembangunan se- lama ini, dia mengharapkan semua pihak ikut merasa terpanggil mengamankan pembangunan dan hasil-hasilnya. "Man- faat yang diperolah dari pembangunan akan sirna bila kelompok antikemapanan dibiarkan mengusik dan mengganggu jalannya pembangunan," tegasnya. Untuk itu masyarakat agar segera me- laporkan kepada danramil di kecamatan atau dandim di tingkat kabupaten apabila melihat hal-hal yang mencurigakan. "Jan- gan mudah percaya dengan berita-berita yang sumbernya bukan dari pemerintah atau aparat terkait," tegasnya. Desa Mengwi sebagai juara I lomba desa tingkat I Bali selain meraih hadiah proyek Inpres senilai Rp 5 juta, juga had- iah Gubernur Bali Rp 50 juta, dari Menda- gri Rp 400.000, piagam, Simpeda dari BPD dan hadiah instansi terkait lainnya. Juara II Desa Sanur Kaja mendapat proyek Inpres Rp 4 juta, hadiah Gubernur Rp 6,5 juta, dan hadiah dari Mendagri Rp 350.000. Sedangkan Desa Peliatan Ubud sebagai juara III selain mendapat hadiah dari Gu- bernur Bali Rp 5 juta, proyek senilai Rp 3 juta juga hadiah Mendagri Rp 300.000. Gubernur mengharapkan hadiah dan rangsangan itu agar lebih meningkatkan aktivitas pembangunan. Misalnya di Desa Mengwi, Gubernur Oka mengusulkan masyarakat membangun wantilan serba guna di samping wantilan yang sudah ada. 'Saya yakin masyarakat dengan budaya malu dan jengah akan mampu mewujud- kan hal itu," tegasnya. (029) KALAU sudah jodoh, mengelak endah. Persoalan-persoalan pariwisata bagaimana pun toh akhirnya kena juga. Hal ini memang tepat dialamat- sendiri, menurut Sugiri, akan kan kepada sosok N. Sugiri, S.H. berkembang makin kompleks di masa mantan Kadis Pendapatan Daerah Bali-yang kini menjabat Kadiparda Bali. Dalam acara pisah kenal, Selasa (6/ 8) kemarin, Sugiri mengungkapkan soal perjodohannya dengan Diparda. "Saat itu, Pak Oka (Gubernur Bali- red) menugaskan saya untuk menja- bat Kadiparda Bali, namun dengan alasan tidak begitu memahami pari- wisata maka saya berhasil menghin- dar," ceritanya. Akhirnya, kursi yang sebenarnya diperuntukkan Sugiri akhirnya "diberikan" kepada A.A. Gde Put- era. Setelah Putera, maka selanjut- nya giliran Drs. IGK Gede Darsika yang kemudian menjadi orang nomor satu di Diparda Bali. Selama sekitar dua tahun tujuh bulan kemudian, ru- panya jodoh yang sudah digariskan itu tidak bisa lagi ditolak Sugiri. "Yah, akhirnya saya memang harus kemari," ujarnya. mendatang. "Untuk itu, sebagai or- ang baru saya minta dukungan atau nasihat," tambahnya. Rupanya, tidak hanya Sugiri yang "tahu diri" dan merendah mengaku "bodoh". Darsika pun berlaku sama. Selama kurun waktu memimpin Dipar- da Bali, Darsika-yang kini memper- oleh pos baru sebagai kepala PMD menggantikan I Gusti Agung Mayun juga "tahu diri" dan menga- Eman- nggap dirinya "bodoh". "Sampai sekarang pun, saya tidak mengerti be- nar apa itu pariwisata. Walau dipimpin oleh dua orang pejabat "bodoh", tam- paknya tergurat ada rasa optimis di ka- langan beberapa pengurus asosiasi pariwisata di daerah ini. "Saya harap, dengan naiknya Pak Sugiri, dinamika asosiasi pariwisata bertambah greget- nya," ujar salah seorang pengurus aso- siasi pariwisata. Dalam acara pisah kenal kemarin, di samping karyawan Diparda tampak Sebagai orang baru di dinas ini-hadir pula Ketua DPD Asita Bali I dan terkait juga dengan pengakuannya Gusti Bagus Yudhara, Direktur BTDC yang belum memahami pariwisata- rupanya Sugiri cukup tahu diri. "Saya orang bodoh, buta huruf dalam bidang pariwisata. Kalau nanti, saat saya men- jalankan tugas, saya tersandung atau kejengklok tolong diingatkan dan diberi masukan-masukan," ujarnya mer- A.A. Gede Rai, Ketua Gahawisri Ketut Ena Partha sejumlah pengurus HPI, BPD PHRI Bali serta Pawiba. Selain acara pisah kenal tersebut, juga dilang- sungkan serah terima Ketua Dharma Wanita unit Diparda Bali dari Ny. Dar- sika kepada Ny. Sugiri. (075) Dua Pemuda saling Bacok Denpasar (Bali Post) - Dua pemuda yakni I Gst Bagus Mayun Swastika Jaya (26) tinggal di Jalan Kartini (Wangaya Klod) dan Jiwa Rupa (25) tinggal di Pekambin- gan, Selasa (6/8) kemarin, berkelahi dengan senjata tajam (clurit). Peristi- wa sekitar pukul 19.00 itu terjadi di halaman depan pusat perbelanjaan New Dewata Ayu (NDA) di Jalan Sudirman. Peristiwa tersebut mengakibatkan kedua korban luka parah dan diangkut ke IRD-RSUP. Motif perkelahian itu belum jelas diketahui pihak berwajib dan sebuah clurit disita pihak berwa- jib untuk dijadikan barang bukti. Kedua pemuda itu belum bisa di- hubungi di IRD-RSUP, karena kedu- anya hingga pukul 22.30 masih dalam perawatan intensif. I Gst Bagus Mayun Swastika Jaya mengalami luka parah di bagian be- lakang kepala. Sedangkan Jiwa Rupa menderita luka di dahi dan pipi aki- bat dari bacokan clurit. Saksi mata yang tidak mau dise- but namanya di NDA menjelaskan, Jiwa Rupa sering mangkal di halaman depan NDA tiap malam hari. Entah apa yang terjadi, dilihat serombongan pemuda datang mengendarai Jimny. Seorang di antaranya (I Gst Bagus Mayun Swastika Jaya) langsung tu- run dan mendekati Jiwa Rupa. Teman lainnya yang berada di mobil turun lagi dua orang dan seorang memakir mobil yang dikemudikan itu. Tidak berselang lama, kata sum- ber itu, terjadi perang mulut, sehing- ga Swastika Jaya menebas dahi dan pipi Jiwa Rupa. Melihat angkuhnya Swastika Jaya mengakibatkan Jiwa (Bersambung ke Hal. 15 Kol. 9) NB, Tersangka Penyelundup Ecstasy Diserahkan ke Kejaksaan Ditemukan 13 Kasus HIV/AIDS Baru di Indonesia Denpasar (Bali Post). Denpasar (Bali Post) - Di Indonesia bertambah lagi 13 pen- derita HIV/AIDS per Juli ini. Tambahan penderita baru tersebut ditemukan di Sumatera Utara, Jakarta, dan Irian Jaya. Dengan penambahan penderita tersebut berarti di Indonesia hingga 5 Agustus 1996 tercatat 420 orang penderita HIV/AIDS. Demikian diungkapkan Dirjen Pem- berantasan Penyakit Menular (PPM) dan Penyehatan Lingkungan Pemukiman (PLP) Depkes RI dr. Hadi Abednego, SKM ketika ditemui di Werdha Pura Sa- nur seusai membuka pertemuan regional PPM dan PLP Indonesia Timur, Senin (5/ 8) malam. Dirjen menegaskan, di samping upaya penanggulangan melalui penyuluhan petugas kesehatan, dianjurkan kepada para kelompok berisiko tinggi supaya memakai sarung pengaman dalam hubun- gan seksualitas, karena di Indonesia be- lum bisa dilakukan kondomisasi. Untuk Bali, kata dia, hingga kini masih tetap tercatat 33 kasus penderita HIV/ AIDS di antaranya 14 warga negara Indo- nesia dan sisanya warga negara asing. Kapala Tata Usaha Kanwil Depkes Propinsi Bali dr. Wayan Arwatha didamp- ingi Kasubdin PKM Dinas Kesehatan Propinsi Bali dr. N. Sutrisna Wijaya, MPH belum lama ini mengatakan, prob- lematik HIV/AIDS di Bali sudah makin disadari. Untuk menangkis penyebaran virus ini, peranan adat dan para ulama di Bali perlu dioptimalkan agar sasaran penyuluhan tentang virus HIV/AIDS da- pat dipahami dengan jelas oleh seluruh lapisan masyarakat. Berkaitan dengan penderita HIV/AIDS, kata dia, penyebarannya seperti gunug es, sehingga rata-rata tiap hari terjadi infeksi HIV/AIDS kepada 7.000 orang penduduk dunia sesuai data yang diterima akhir 1995 di Kanwil Departemen Kesehatan Propin- si Bali. Dari jumlah penderita tersebut 70 s.d. 80 persen menyerang kelompok umur 20 sampai 49 tahun. (08) STSI segera Ajukan Hak Cipta *Pangjaya: Jangan terlalu Kaku Denpasar (Bali Post) - STSI Denpasar kini mendata karya seniman Bali, khususnya tari dan karaw- itan untuk mendapatkan hak paten atau hak cipta. Langkah itu diharapkan men- jadi stimulan bagi seniman lainnya agar lebih terpacu menciptakan karya-karya baru yang berkualitas. Hal itu ditegaskan Ketua STSI Den- pasar Prof. Dr. I Made Bandem, Selasa (6/8) kemarin. "Khusus untuk gebrakan awal kami akan mengajukan karya cipta sejumlah dosen dan alumnus STSI, teru- tama yang populer dan laris. Kalau dihi- tung, sejak 1980 ada sekitar 30 buah karya yang pantas diajukan. Tapi kan dalam bentuk paket-tari dan tabuh pen- giringnya jadi satu peket-sehingga hak cipta itu milik kedua penggarapnya," pa- parnya. Hingga kini, seniman Bali yang mem- peroleh hak cipta atas karyanya, baru se- orang yakni seniman patung Nyoman Sama dari Buruan, Blahbatuh. Sementa- ra di kalangan seniman Bali sendiri, kata dia, baik seniman pertunjukan maupun perupa, masih ada pro-kontra dalam masalah perlunya hak cipta itu. Bandem menambahkan keinginan pi- haknya mendaftarkan karya-karya seni- man Bali untuk memperoleh hak cipta, melihat nasib seniman Bali yang ironis dengan karyanya. Ia mencontohkan, seni- man Bali masih banyak yang miskin se- mentara karya-karyanya amat populer dan laku. "Jadi kalau tidak segera karya-karya mereka didaftarkan, saya khawatir justru akan lebih banyak orang-orang yang mengeksploitasi karya seniman Bali. Se- mentara si senimannya tak memperoleh keuntungan secara material," paparnya. Jangan Kaku Kepala Dinas Kebudayaan Bali Drs. IB Panjaya menilai langkah yang dilaku- kan STSÍ cukup realistis. Namun, ia min- ta para seniman maupun lembaga yang akan mengelola itu nantinya tidak terla- lu kaku. "Artinya begini. Kalau itu memang dipentaskan untuk tujuan komersial sep- erti di hotel-hotel atau event-event yang mendatangkan uang, bagus jika si pen- anggung jawab pergelaran bisa memberi kan sekian persen dari hasil pementasan- nya. Tapi kalau memang ada seniman lain yang mementaskan untuk tujuan sosial maupun ritual ya harus ada toleransi," papar Pangjaya yang baru beberapa hari menempati pos di Disbud menggantikan Drs. IGP Rai Andayana. Menanggapi hal itu, Bandem menga- takan soal royalti itu nantinya akan dikel- ola oleh sebuah asosiasi-bisa berbentuk Asosiasi Hak Cipta Seni dan Budaya Bali. Lembaga ini nantinya diharapkan mem- perjuangkan berapa si seniman harus memperoleh dari tiap hasil pementasan yang dikomersialkan. "Jadi memang kami hanya mengenakan royalti bagi pergelaran yang sifatnya komersial. Ka- lau untuk sosial atau ngayah di pura ya jelas bebas 'pajak'." Apakah penghakciptaan itu tidak akan memandulkan kreativitas seniman Bali? Baik Bandem maupun Pangjaya menilai justru sebaliknya, akan makin banyak seniman yang tertantang menciptakan karya-karya baru yang berkualitas. Sebab, kata Pangjaya, secara nyata jika karyanya sudah dihakciptakan dan laku-banyak dipergelarkan otomatis akan mendapat royalti. "Jadi memang sudah saatnya seniman kita kaya. Bukan sebaliknya, justru pengusaha seninya yang kaya," papar mantan Sekwilda Buleleng itu sembari menambahkan di Bali sekarang yang banyak berhasil just- ru pengusaha yang bergerak di bidang seni, ketimbang seniman. "Sebaiknya kan seniman yang jadi pengusaha, kare- na ia mengerti tentang seni dan bisa leb- ih bertanggung jawab terhadap kehidu- pan seni." (047) Tersangka penyelundup ecstasy, NB berikut barang bukti berupa ser- atus butir ecstasy serta daun ganja kering, Selasa (6/8) kemarin, diser- ahkan pihak Polda Nusra pada kejak- saan untuk selanjutnya dititipkan di LP Krobokan seraya menunggu dim- ulainya persidangan. Penyerahan pria kelahiran Sura- baya yang dibesarkan di Belanda ini hanya berselang dua hari dengan penyerahan tersangka IT dan JZ yang terlibat dalam kasus serupa. Kuta, dalam persidangan nanti akan dijerat Pasal 23 ayat 4, 3 jo Pasal 36 ayat 4a dan 3a UU 9 Tahun 1976 ten- tang Narkotika serta Pasal 40 jo Pasal 80 ayat 40 jo Pasal 81 UU 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan. Seperti diberitakan Bali Post be- berapa waktu lalu, NB dibekuk apar- at Bea dan Cukai Bandara Ngurah Rai menyusul terungkapnya usaha penyelundupan 100 butir ecstasy yang dibawanya dari Belanda. Pen- angkapan tersangka NB kala itu tidak menemui hambatan berarti, lantaran NB sebelumnya telah dimasukkan dalam "daftar tersendiri" di Kantor Bea dan Cukai baik Bandara Ngurah Rai Bali maupun Bandara Cen- gkareng Jakarta. (edo/010) Pemadaman Listrik Sumber resmi di Kejati Bali men- gungkapkan, tersangka NB yang didampingi duet pengacaranya Rizaldy D. Watruty, S.H. dan Agus Satoto, S.H. dari Kantor Prasadya PT PLN (Persero) Wilayah XI Cabang Denpasar melakukan pemadaman lis- trik untuk pekerjaan jaringan listrik dari pk. 09.00-16.30 Wita, Rabu, 7 Agustus 1996 di wilayah: Dalung, BTN Kosambi, Br. Padang Kerobokan, LP Kerobokan, STO Kerobokan, Br. Batu Belig, Jl. Legian Kaja, Jl. Bagus Taruna, Jl. Padma, Jl. Raya Legian, Jl. Melasti, Jl. Peti Tenget, dan sekitarnya. Kamis, 8 Agustus 1996 di wilayah Mengwi Gede, Baha, Sembung, Marga, Penebel, dsk. Denpasar dan Sekitarnya Santunan Dana Pendidikan SEPULUH putra-putri pegawai golongan I dan II di Kodya yang dari segi ekonomi kurang mampu namun memiliki prestasi yang bagus, mendapat san- tunan dari Dharma Wanita (DW) Kodya Denpasar. Mereka yang menerima santunan masing-masing 3 orang siswa SD dan SMU serta 4 orang siswa SMP. Tiap siswa SD menerima Rp 60.000, SMP Rp 90.000, dan SMA Rp 120.000. Santunan dana pendidikan dalam rangka HUT XXII DW itu diserahkan Nyon- ya Suwendha di Gedung Santi Graha, Selasa (6/8) kemarin. (011) Pemasyarakatan P-4 MULAI Selasa (6/8) kemarin hingga Jumat (9/8) nanti, BP-7 Kodya Denpasar menggelar enam macam kegiatan pemasyarakatan dan pem- budayaan P-4 yang sasarannya para pelajar dan organisasi kemasyaraka- tan. Kegiatan yang digelar yakni cerdas tangkas SD dan SLTP, menyanyi lagu bernapaskan P-4 dan pidato P-4 untuk siswa SLTA, diskusi P-4 (per- guruan tinggi) dan simulasi P-4 untuk organisasi kemasyarakatan. Pe- sertanya tahun ini menurut Kepala BP-7 Kodya Wenten Suparmi 207 orang, meningkat 66,67% dari tahun 1995 yang 138 orang peserta. (011) Jatuh dari Tangga EMPAT orang tenaga kerja jatuh dari tangga bangunan ketika bekerja di sebuah bangunan rumah di Padangsambian, Selasa (6/8) kemarin. Akibat peristiwa itu, dua orang di antaranya-Ery dan Agus-men- derita luka-luka pada bagian perut. Mereka sempat diangkut ke IRD- RSUP. Sedangkan dua orang lainnya mengalami luka ringan. (08) Petugas Parkir di Denpasar hanya Pungut Retribusi Denpasar (Bali Post) - Banyak petugas parkir di Den- pasar tidak dibekali tata cara pel- aksanaan tugas yang memadai. Petugas parkir hanya memungut retribusi dan tidak tahu cara men- gatur kendaraan yang parkir. Mereka juga tidak mengerti mana parkir yang benar dan salah. Thamrin, Gajah Mada, Dipone- goro, Gunung Agung, Imam Bon- jol, dan Sumatera. "Demikian juga terhadap parkir di mulut persimpangan agar dilarang melalui pengawasan yang lebih ketat," kata Tampub- olon sembari menambahkan Kodya Denpasar sudah semesti- nya memprogramkan pemban- gunan gedung parkir (off street) di pusat-pusat kegiatan. Tim juga menganggap perlu- nya dilakukan kajian penerapan manajemen parkir seperti pem- batasan waktu parkir, jenis ken- daraan, juga sudut kemiringan Ketua Tim Penilai WTN An- ton Tampubolon mengemukakan hal itu, Selasa (6/8) kemarin, se- bagai cacatan hasil temuan tim selama dua hari melakukan pe- nilaian di Kodya Denpasar. Selain tidak profesionalnya petugas parkir, ia juga menemu- kan parkir on street di beberapa parkir. jalan utama yang sangat meng- Dari sisi manusianya, tim me- ganggu lalu lintas-mengurangi nilai awak kendaraan umum kecepatan dan kapasitas jalan. khususnya menyangkut kerapian Untuk itu, tim menyarankan dan kedisiplinan sudah cukup agar pemda menerapkan manaje- baik, namun masih memerlukan men perparkiran secara konsisten. banyak peran aktif dari organda Parkir on street yang menjadi untuk meningkatkan pelayanan. catatan tim antara lain di Jalan Demikian juga terhadap pema- kai jasa angkutan umum perlu dit- ingkatkan kepatuhannya naik tu- run di tempat yang ditunjuk atau yang dilarang. Terhadap pengendara ken- daraan pribadi dan pejalan kaki secara umum dinilai cukup baik. Namun tim menilai masih me- merlukan penyuluhan-penyulu- han tentang pemahaman dan ke- patuhan berlalu lintas dan menye- berang jalan. lalu lintas di ruas jalan yang ada. Akibatnya sering terjadi antrean panjang pada satu jurusan, semen- tara suasana lengang di ruas lain- nya. Tim mencatat beberapa lokasi seperti di persimpangan Jalan Dewi Sartika - Sudirman - Puputan, per- simpangan Jalan Dewi Sartika - Diponegoro - Teuku Umar. Secara umum dari beberapa parameter yang dinilai, tim me- nilai ketertiban lalu lintas di Den- pasar cukup baik hanya perlu penajaman dan upaya perbaikan. Bali Post/014 Di samping masalah perparki- ran, tim juga menyoroti ke- beradaan lampu-lampu pengatur lalu lintas di beberapa persimpan- Tentang kemungkinan Den- gan jalan. Ia menilai perlu segera pasar akan meraih trofi WTN dievaluasi waktu siklusnya secara tahun ini, Tampubolon mengata- reguler. Artinya, evaluasi perlu di- kan itu masih akan digodok lagi PENYEBERANG- Pejalan kaki di Denpasar makin teratur den- lakukan untuk menyesuaikan di pusat. "Catatan ini bukan ha- gan memanfaatkan zebra cross. Namun para pengemudi jarang waktu siklus dengan kondisi vol- sil penilaian, tetapi lebih merupa- yang memberi kesempatan pada penyeberang jalan. ume arus lalu lintas. kan aspek pembinaan agar Menurutnya, waktu siklus be- berapa lampu pengatur lalu lin- tas di Denpasar monoton tanpa memperhatikan kondisi volume mendapat perhatian untuk perbai- hadiri ekspose menyatakan teri- gambil langkah perbaikan. kan," katanya. ma kasihnya kepada tim dan ber- harap instansi terkait yang terkait kekurangan kalau tidak ada upaya "Tidak ada gunanya penemuan dengan cacatan tim segera men- perbaikan," ujar Sepud. (011) Sekwilda Kodya Denpasar Drs. Nengah Sepud yang meng- Wage, 7 Agustu Masyar Aspirasi an (Bali Post)- Masyarakat Dusun Bat p menyalurkan aspir dua kepala keluarg Namun, diyakini m misaris Desa (Komdes) ban, I Wayan Sarya hadapan Ketua DPD G Tusha dan pengurus lai kartu tanda anggota nkat setempat, Senin ( a mengemukakan, ke program Golkar buka benar-benar cetusa kat setempat. Alasan melaksanakan pening memperjuangkan asp rena itu, kepercayaan n kar kini makin kuat. T Golkar selalu ikut dan p sah masyarakat. katakan, pada Pemilu nemanfaatkan haknya mam dusun mencap ingan untuk Golkar D tercatat 1.309 suara un Baturiti Kaja terca yang disalurkan untuk RKPD J OPP bis (Bali Post)- Selah 15 tahun istirah giannya yang rusak, Rad Daerah (RKPD) Jemb dara. Organisasi pese nemanfaatkannya untu Sehubungan hal itu, Sel peronel yang akan me erikan pendidikan kilat, gs Indugosa, S.H. di au brana Kakandeppen Jembrana in laya, MS, mengataka lembali RKPD berasal dia dilantik sebagai ber 1994. le yang dibebankan ke PR (pekarjaan rum nengingat seluruh pera sudah rusak termasuk DM (sumber daya manus "Semula saya pesimis Embrid Digodo Inapura (Bali Post) - Embrio pembentukan Cheng (DPC) Partai De Pro Soerjadi, kini Ipsem. Isu itu tersiar danya kasak-kus insi untuk merangs PC PDI yang mendukun Medan Hormasi yang dipero 60 kemarin dari salah s Pemda Karangasem dhwa dalam waktu de Serjadi akan diumumka Untuk menyampaikan rena bukan merupakan Rapat segera dilak Anda bisa menghubungi sa renak disebut namanya Dalam penjelasan sin mengatakan langka Pro Soerjadi di Karanga ya untuk mengamank Karangasem pasti seger Pro Soerjadi. Sampai sa Effend karen Singaraja (Bali Post) Effendi Suwanda (59 pengusaha di Singaraja hi hukuman penjara potong tahanan. Putusa dilan Negeri (PN) Sin lebih besar empat bula ng tuntutan Jaksa Umum, di samping ter perintahkan Majelis Ha bayar biaya perkara R Majelis Hakim PN diketuai Moh. Hasan, jatuhkan pidana penja in pekan lalu karena terbukti melakukan tin dengan salah memak Saan, sengaja membuj ang melakukan keke hadap barang secara sama di muka umum. suai dengan dakwaa melanggar pasal 170 55 (1) ke-2 KUHP. Dihubungi di ruan Selasa (6/8) kemar Hasan yang menyamp putusan terhadap terd bal 150 halaman itu mengungkapkan, ba berupa 1 buah patu naga, 4 buah tia dikembalikan kepad kelenteng Ling Gwan garaja, sedangkan s daraan Mitsubishi c PT. AS HOND KESEMPATAN A Untuk menemp 1. Salesman ( Pria, Sim C 2. Security (Ko -Pria, Pend. 3. Sopir (Kode Pria, Pend. 4. Kernet (Ko Pria, Pend. Kirim surat lamara P.O.BOX 3707 D Surat lamaran diteri 4cm