Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Bali Post
Tipe: Koran
Tanggal: 1996-09-12
Halaman: 02

Konten


2cm 4cm HALAMAN 2 Rancu, Penomoran Rumah di Kodya Denpasar Sekwilda: Masyarakat Mau Seenaknya Denpasar (Bali Post) - Sekwilda Kodya Denpasar Nengah Sepud menyay- angkan sebagian masyarakat di Denpasar yang masih bandel dan seenaknya menggunakan nomor rumah lama. Untuk itu kontraktor yang ditugasi menangani masalah penomoran rumah perlu lebih gencar menyo- sialisasikan program tersebut. Sepud yang ditemui, Rabu (11/9) kemarin menga- takan, warga Denpasar kini berlomba-lomba membuat nomor rumah semaunya tanpa memperhatikan ketert- iban penomoran dan keindahan. "Mereka membuat nomor seenaknya sesuai angka favoritnya," kata Sepud menanggapi rancunya penomoran rumah di Kodya Denpasar. Kepala Kantor Wilayah Pos VIII Soebandi menye- butkan, akibat penomoran rumah yang rancu petugas pengantar pos kesulitan menemukan nomor sebenarn- ya. Bagi petugas pos keliling yang lama, tidak jadi masalah karena sebagian besar telah mengenal no- mor lama dan nomor baru. "Yang menjadi masalah adalah petugas baru. Mereka harus konsultasi dulu kepada pengawas. Ini namanya tidak efisien," ujarn- ya. Karena itu ia minta sebaiknya penomoran secara seragam oleh Pemda Kodya Denpasar diikuti serem- pak sehingga memudahkan petugas menemukan no- mor dan alamat yang dituju. Jika alasannya demi relasi bisnis dan keluarga, bisa saja hal itu dikomunikasikan kepada rekan bisnis dan keluarga di luar daerah bah- wa alamat sudah diganti. Hasil pemantauan Bali Post, sebagian besar penom- oran rumah di Kodya Denpasar hingga kini masih ran- cu. Walaupun Pemda Kodya Denpasar sudah mem- beri nomor resmi, kebanyakan pemiliknya masih ban- del menggunakan nomor rumah lama yang nomor urut- nya berbeda dengan nomor baru. Kerancuan penomoran rumah ini paling parah ter- jadi di kawasan wisata Sanur. Rumah-rumah yang sudah dipasang dengan plat baru, dikalahkan oleh no- mor lama yang dibuat lebih besar. Apalagi perusahaan- perusahaan swasta banyak yang tidak memasang no- mor baru di depan pintunya. Mereka lebih sreg me- makai alamat 10 XX, 1 X atau 29 X dibandingkan nomor resmi yang dijual pemda kepada pemiliknya. Made Geria, asal Sanur menyebutkan, ia lebih senang memakai nomor rumah lama karena keluarg- anya di Jakarta dan luar negeri menggunakan alamat tersebut jika berkirim surat. Jika dihapuskan, petugas pos dikhawatirkan sulit mencari alamat itu. Sejumlah pengusaha swasta di Kodya memberi ala- san kop surat dan alamat ke relasi bisnisnya sudah meng- gunakan nomor lama sehingga sangat sulit diganti dalam waktu singkat. "Alamat itu soal prinsip juga," ujar salah seorang pemilik bengkel di Jl. WR Supratman yang masih menggunakan nomor lama. (025) Bali Post H Bali Post070 UCAPAN SELAMAT Gubernur Bali Oka memberi ucapan selamat kepada Soebandi usai dilantik sebagai Kepala Wilayah Usaha Pos VIII Denpasar menggantikan Diris Hutauruk. Di- ris selanjutnya dipromosikan sebagai Manajer Utama Pengembangan Usaha Direktorat Pe- masaran Kantor Pusat PT Pos Indonesia. Bea Cukai dan Pos Indonesia Tingkatkan Soal Debat OPP di Televisi Kamis Kliwon, 12 September 1996 KMHDI, Ormas Pertama yang Terima Undangan Mahasabha Denpasar (Bali Post) - Di tengah ketidakpastian sejumlah ormas mengenai dapat tidaknya undangan mengikuti Mahasabha PHDI, Kesatuan Mahasiswa Hin- du Dharma Indonesia (KMHDI) Pusat, Rabu (11/9) kemarin, menerima undangan sebagai peninjau. Berdasarkan pemantauan Bali Post dari sejumlah ormas di Denpasar, KMHDI yang berpusat di Jalan Ir. Ida Bagus Oka No. 5 Den- pasar merupakan ormas pertama yang meneri- ma undangan resmi panitia Mahasabha ditan- datangani oleh Ketua Umum Panitia Mayjen TNI (Pur) Putu Soekreta Soeranta dan Wakil Sekretaris Umum Ir. W. Koster, Ketut Wiana, wakil Sekjen PHDI Pusat men- gatakan sampai Rabu (11/9) kemarin, peninjau dan peserta dari Bali belum mendapat undan- gan dari panitia Mahasabha. "Rencananya, Kamis (12/9) ini, surat disebarkan ke masing- masing ormas Hindu," kata. Wiana mengharapkan undangan itu bisa se- cepatnya sampai di Bali. Bagaimanapun Bali merupakan barometer kualitas dan kuantitas umat Hindu di Indonesia. Karena itu, peninjau dan peserta dari Bali agar mendapat perhatian khusus dari pihak panitia. Ditanya soal undangan peserta, Wiana men- Deteksi Kiriman Barang dari Luar Negeri Penting dan Mendesak Dilakukan Denpasar (Bali Post) - Aparat Bea Cukai dan PT Pos Indonesia meningkatkan deteksi terhadap barang-barang kiriman dari luar negeri yang masuk ke Indo- nesia. Pengetatan deteksi itu untuk menganti- sipasi berkembangnya tindakan penyelundu- pan obat-obatan terlarang terutama ecstasy be- lakangan ini. Hal itu dikemukakan Direktur Operasi PT Pos Indonesia SM Hutagaol kepada Bali Post di Denpasar, Rabu (11/9) kemarin. "Kerja sama kami dengan bea cukai sudah berlang- sung lama. Kini kami tingkatkan lagi," ujarn- ya seusai serah terima jabatan Kepala Wilayah Usaha Pos VIII Denpasar di Gedung Jaya Sab- ha. Menurut Hutagaol, deteksi terhadap barang-barang kiriman dari luar negeri antara lain dilakukan dengan alat explosive detector yang dapat mendeteksi paket-paket berisi barang metal. "Peralatan itu dimiliki aparat bea cukai dan sudah terbukti berhasil mem- bongkar beberapa kasus penyelundupan obat- obat terlarang," ungkapnya. Dicontohkan, terbongkarnya kasus pengir- iman ecstasy di Bandara Soekarno-Hatta, Jua- nda, dan Ngurah Rai adalah berkat kerja alat itu. Lewat sistem deteksi itu pula alamat dan identitas si pengirim bisa diketahui. "Selama ini sebagian besar kasus kiriman melibatkan orang asing," tambahnya. Gubernur Bali Ida Bagus Oka mengharap- kan peran Pos Indonesia dalam mengantisi- pasi masuknya obat-obatan terlarang bisa dit- ingkatkan lewat peralatan detektor canggih itu. "Kalau bisa deteksi diperketat terhadap ma- suknya kiriman acstasy, narkotika, zat-zat adiktif, dan bahan psikotropika," pintanya. "Kami aparat pemda berkepentingan dalam mencegah masuknya benda-benda terlarang itu." Fasilitas Fisik Jabatan Kepala Wilayah Usaha Pos VIII Denpasar yang meliputi wilayah Bali, NTB, NTT, dan Timtim diserahterimakan dari Diris Hutauruk kepada Soebandi. Diris selanjutnya dipromosikan sebagai Manajer Utama Pengembangan Usaha Direktorat Pemasaran Kantor Pusat PT Pos Indonesia. Sedangkan Soebandi sebelumnya menjabat Kepala Kan- tor Pos Kelas II Denpasar. Gubernur Oka menegaskan, dalam menga- ntisipasi peningkatan pertumbuhan pengguna jasa pos yang demikian pesatnya-baik masa kini dan terlebih di masa mendatang penye- diaan fasilitas pelayanan fisik dan produk baru yang mampu memenuhi kebutuhan masyarakat perlu terus ditingkatkan. "Hal itu merupakan tugas berat aparat pos," kesannya. Kepala daerah menilai, pembangunan bidang pos di daerah Bali hingga akhir Pelita V telah menunjukkan hasil yang menggembi- rakan. Fasilitas pelayanan fisik telah menjan- gkau seluruh kecamatan di Bali dan untuk saat ini sudah memadai bagi kepentingan masyarakat dalam hal pengiriman surat dan sebagainya melalui pos. Jumlah fasilitas fisik pos yang ada di Bali pada posisi semester I 1996 meliputi 71 kan- tor pos, 14 pos keliling kota, 45 pos keliling desa, 48 agen pos, 261 depo benda pos, dan 20 pos sekolah. (028) Denpasar (Bali Post) - Jika debat politik antarorganisasi peserta pemilu (OPP) di- laksanakan di televisi, sebenarnya tak hanya penting bagi keti- ga OPP, masyarakat juga merasakan manfaatnya. Oleh karena hal itu dapat dipakai sebagai metode pendidikan politik dan mendesak dilaksanakan. Prof. Made Widnyana, S.H. menga- takan hal itu, Rabu (11/9) kemarin, menanggapi usulan ketiga OPP mengadakan debat politik di televisi.' Gagasan ini, katanya, bisa di- pandang sebagai langkah maju - langkah berani dalam pengajaran politik-di tengah-tengah dihem- buskannya angin keterbukaan. Di sisi lain ia menilai munculnya gagasan ini tak lepas dari tuntutan zaman. Artinya, selama sekian kali diselenggarakan pemilu sudah saat- nya ada nuansa baru yang sifatnya lebih intelek. "Ini memang ide bagus, selain sebagai salah satu media pendidi- kan politik, juga alternatif baru untuk mengurangi gerakan mas- sa," papar Dekan FH Unud itu. Kepala BP7 Bali AAG Putera, S.H., juga memandang gagasan ini sebagai langkah maju. Ia menilai, dilihat dari kultur politik Indone- sia hal ini juga tak bertentangan. "Persoalannya, apakah masyarakat sudah siap secara mental dengan model kampanye semacam itu," paparnya ketika dihubungi secara terpisah. Namun, menurut Widnyana, karena hal ini bisa dilihat sebagai tuntutan zaman, jika memang te- lah disepakati tak salahnya dico- ba. "Kan tak semua masyarakat yang sempat dan tertarik menon- ton," paparnya yakin metode ini paling banyak akan diminati ka- langan kritis, yang ingin menge- tahui kesiapan masing-masing OPP. Selain itu, katanya, masya- rakat akan tahu OPP mana yang memiliki program bagus dan be- nar-benar siap. Tak saling Mengejek Sebagai usaha mencari bentuk- bentuk kampanye yang baik, kata Putera, usulan kampanye dengan debat politik di televisi boleh-boleh saja. Namun, dia tetap meminta yang harus dipertimbangkan adalah (Bersambung ke Hal. 15 Kol. 1) Timpang Arus Informasi Kota dan Desa Calon tak jadi agar Siap Mental Denpasar (Bali Post) - Dirjen Radio Telivisi dan Film Dewabrata mengatakan saat ini masih terasa ketimpangan arus in- formasi antara desa dan kota. Kare- na itu RRI melalui siaran pedesaan diminta mendukung kiprah komuni- kasi di pedesaan. Sebagai media pem- bangunan, RRI dituntut kemampuan nya menangkal aspek negatif baik di perkotaan maupun di pedesaan. Dewabrata mengatakan hal itu dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Kepala Stasiun RRI Denpasar Dra. Utiek Ruktiningsih pada acara apel bendera HUT ke- 51 RRI, Rabu (11/9) kemarin. Menurut dia, pengalaman mem- buktikan pembangunan akan sela- lu diikuti tantangan baru. Bagi du- nia penyiaran seperti RRI, perkembangan teknologi komuni- kasi dan informasi sekarang ini seolah-olah mengubah dunia men- jadi kecil. Kondisi yang demikian itu, akan membuat batas negara- sosial budaya. Karena itu, kata dia, RRI harus Golkar Sisakan 40 Persen Muka Lama di DPRD Badung profesional menyajikan berita-ber- ita aktual, tepat, dan benar. Acara siaran perlu dikemas lebih me- narik, berbobot, dan membantu permasalahan yang dihadapi masyarakat termasuk masyarakat di pedesaan. Pada acara Penyulut- an Obor Tri Prasetya RRI, Utiek mengatakan untuk melestarikan bahasa dan budaya daerah utaman- ya budaya Bali, RRI Denpasar Rabu (11/9) kemarin, menyajikan siaran berbahasa Bali dan bernu- ansa Bali selama 24 jam. Selain itu, kata dia, RRI Den- pasar sudah saatnya perlu diduku- ng peralatan modern serta ke- lengkapan peralatan studio lainnya. Di antaranya pemancar FM, radio komunikasi, dan optomod FM. Khusus untuk menghapus blank spot, menurut Utiek, RRI Denpasar telah memasang dua buah pemancar relai berkekuatan satu KW di Bukit Denpasar (Bali Post) - Anggota Fraksi Karya Pembangunan (F-KP) DPRD Badung yang telah duduk dua kali agar rela memberikan kesempatan kepada yang lebih muda sebagai anggota legislatif hasil Pemilu 1997. Begitu pula calon tidak jadi agar siap mental menerima dari sekarang tidak duduk di legislatif, sebab medan pengabdian bukan han- ya di dewan. Hal itu disampaikan Ketua DPD Golkar Ba- dung Drs. Ida Bagus Yudara Pidada, Rabu (11/ 9) kemarin, di Lumintang. Menurutnya, dari 13 anggota DPRD Badung dari F-KP, yang diper- tahankan sebagai anggota legislatif nanti seki- tar 5-6 orang. Hal itu sesuai dengan penegasan Ketua DPP Golkar agar 40% muka lama diper- tahankan, sisanya 60 persen adalah muka baru. Dia menilai, anggota dewan dari F-KP yang nantinya dipertahankan yakni anggota yang masih mampu membawa misi sebagai pengem- ban aspirasi rakyat. Mereka diharapkan mam- pu menjembatani aspirasi yang berkembang di masyarakat untuk meningkatkan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat. Di sisi lain juga dilihat aspek prestasi, dedikasi, loyalitas, dan tidak tercela. Mereka yang tidak duduk lagi sebagai ang- gota legislatif hasil Pemilu 1997, ia mengharap- kan agar menerima dengan senang hati kepu- tusan tersebut guna memberikan kesempatan kepada yang lebih muda. "Anggota dewan dari F-KP yang tidak duduk lagi sudah dikoordinasi- kan secara kekeluargaan," ujarnya. Mereka yang direkrut sebagai anggota dew- an yang baru, diharapkan mendapat pengala- man baru di legislatif, sedangkan anggota yang lama diharapkan bisa menuntun rekannya yang lebih muda. Mengenai nomor urut caleg Golkar dalam (Bersambung ke Hal. 15 Kol. 6) negara di dunia makin transparan, Sage dan Kutul. Pemasangan peman Diduga Lakukan Penipuan khususnya bagi perkembangan as- pek ideologi, politik, ekonomi, dan car itu dibantu oleh Pemda Bali. Bah- kan dalam waktu dekat, RRI akan me- Ball Post/ist OBOR Kepala Stasiun RRI Denpasar Dra. Utiek Ruktiningsih menyulut obor Tri Prasetya menandai peringatan HUT ke-51 RRÍ. Jangan, Jadi Arena Caci Maki DIUSULKANNYA debat antar-OPP di televisi sebagai salah satu bentuk kampanye dialogis perlu didukung semua kalangan. Ka- mpanye model debat di televisi bukan saja efektif dan efisien, juga bisa mengurangi dampak-dampak negatif yang ditimbulkan dari kampanye model unjuk kekuatan yang biasa dilakukan selama ini. Demikian rangkuman pembicaraan Bali Post dengan Ketua F- KP DPRD Bali Ayu Putu Nantri, S.H., Ketua F-ABRI DPRD Bali Hari Soekonto, dan pengamat budaya Prof. Dr. Gusti Ngurah Bagus yang dihubungi terpisah di Denpasar, Rabu (11/9) kemarin. Menurut Ayu Putu Nantri, kampanye model debat di televisi perlu didukung karena beberapa alasan, yaitu dana yang digunakan bisa lebih kecil (efisien), dapat menjangkau seluruh kalangan masyarakat. di Indonesia (efektif), dan dampak-dampak negatif yang mungkin ditimbulkan sangat kecil daripada kampanye di lapangan terbuka seperti yang selama ini dilakukan. "Jadi kalau memang semua OPP sepakat menginginkan debat di televisi, saya setuju," katanya. Ia tidak sepakat kalau debat di televisi dikatakan sebagai kecenderungan ke arah demokrasi liberal. Dalam sistem demokrasi Pancasila debat bukan sesuatu hal yang tabu. "Debat sudah menjadi budaya kita, baik di dalam atau di luar kampus. Bahkan, beberapa televisi swasta juga sudah punya acara debat yang sangat menarik, dan itu tidak bertentangan dengan sistem demokrasi Pancasila," ujarnya. Ditambahkan dalam sistem demokrasi liberal di Amerika misal- nya, debat di televisi memang sering menjadi ajang untuk mencaci dan memojokkan pihak lain. Itu terjadi karena debat itu tidak ada moderator dan di Amerika yang dipilih bukan tanda gambar, tetapi orang, termasuk orang yang berdebat di televisi. "Kalau di sini nanti benar-benar ada debat di televisi maka akan gatakan jangankan peninjau para peserta pun tidak diudang, hanya diberitahu soal pelaksan- aan Mahasabha. "Kami di Bali kini sedang menunggu-nunggu berita tentang surat undan- gan dari panitia di Jakarta," katanya seraya menambahkan agar peninjau dan peserta dari Bali bersabar. Dikatakan, orang-orang yang wajib mengikuti Mahasabha yakni panitia Mahasab- ha, paruman sulinggih, paruman walaka, dan pengurus harian. Selain itu, lembaga yang wa- jib diundang adalah PHDI tk. II (2 orang) dan PHDI tk. I (seorang). Sedangkan peserta yang wajib diundang adalah Bimas Hindu dan Bud- dha, Bintal ABRI, dan organisasi Hindu. Menanggapi surat undangan yang belum sampai kepada peninjau dan peserta, Ketua Ika- tan Pemuda Hindu Indonesia (IPHI) Bali Putu Alit Bagiasna mengatakan, "Tidak benar, jika panitia bekerja semacam itu. Kecuali ada per- timbangan lain tentang jumlah undangan." Dikatakannya, sebagai lembaga tertinggi umat, seharusnya PHDI melibatkan semua pi- hak. Pertimbangannya, karena PHDI bukan milik perorangan, tetapi milik semua umat Hin- du. Jangan umat dibutuhkan di saat diperlukan (Bersambung ke Hal. 15 Kol. 4) Perlengkapan Upacara Adat di Museum Bali Diminati Wisman Denpasar (Bali Post) - Perlengkapan upacara adat yang dipajang di Museum Bali paling di- minati wisatawan mancanegara ter- utama wisatawan Jepang, kata Putu Budiastra, Rabu (11/9) kemarin. Kepala Museum Bali itu men- gatakan perlengkapan upacara yang diminati di antaranya prosesi acara potong gigi dan ngaben. Se- lain perlengkapan upacara, wisatawan juga tertarik akan berb- agai bentuk bangunan dan berbagai macam kesenian. Nyoman Ratini, koordinator pelaksana Teknis Bimbingan Edukatif Cultural menjelaskan, kunjungan wisatawan ke Museum Bali cukup tinggi. Tidak kurang dari 300 wisatawan berkunjung tiap harinya. Wisatawan yang paling tinggi kunjungannya ke Museum Bali adalah wisatawan Jepang. "Pada tahun 1995 kunjungan wisatawan Jepang mencapai 367.764 orang," kata Ratini. gat artistik," kata Nakagawa. Demikian pula Michio dan San- ai yang juga wisatawan dari ma- tahari terbit mengatakan sangat ter- tarik dengan koleksi upacara adat dan bentuk bangunan Bali. Karena ketertarikannya itu mereka menya- takan akan datang lagi ke Bali. "Saya akan kembali ke Bali dalam waktu dekat untuk mempelajari budaya Bali," kata Michio yang mahasiswi salah satu universitas di Tokyo. Kesulitan Tenaga Menurut Budiastra, kendala yang dihadapi dalam pengemban- gan Museum Bali di samping sem- pitnya lahan sehingga kurangnya sarana gudang, laboratorium dan art shop, juga sulitnya mencari ahli kimia yang mengerti proses kimia terhadap benda koleksi. "Bukan hanya di Bali, beberapa museum yang ada di Indonesia juga men- galami hal serupa," ujarnya. Kata dia, usaha pengembangan Nakagawa dan Kitaka, sudah dilakukan dengan dibukanya wisatawan Jepang ketika ditemui beberapa gedung baru dan peningka- di Museum Bali mengatakan san- tan sumber daya manusia. Pengem- gat tertarik dengan benda-benda bangan yang berbentuk operasional koleksi di Museum Bali. "Kami dilakukan dengan memberi cera- tertarik dengan barong dan rang- mah tentang permuseuman kepa- da. Juga bentuk bangunan bale da masyarakat, pemuka adat, BPW, kulkul dan bale bengong yang san- dan sekolah-sekolah. (ria) jauh berbeda dengan Amerika, karena di sini ada moderator dan Wianta Diundang ke Irak masyarakat memilih tanda gambar, bukan orang," katanya. Diakui debat di televisi bisa membawa dampak-dampak yang tidak diinginkan seperti saling memojokkan atau bahkan mencaci. Untuk itu disarankan agar dibuat aturan main terlebih dahulu. "Di samping itu juga perlu ada moderator yang benar-benar berkualitas yang bisa mengatur jalannya debat sehingga menjadi lebih berbob- ot," ucapnya. Senada dengan Ayu Putu Nantri, Hari Soekonto menekankan pent- ingnya aturan main yang jelas dan moderator dalam debat televisi. Menurutnya dua hal ini sangat penting karena biasanya masyarakat kita kalau sudah berdebat kedewasaannya hilang. "Ini yang harus diantisipasi agar debat di televisi itu tidak menjadi arena caci maki, katanya. Dengan aturan main yang jelas dan moderator yang berkualitas, tambahnya, debat akan menjadi bermutu dan terarah serta dampak- dampak negatifnya bisa dikurangi. Prof. Dr. Gusti Ngurah Bagus mengatakan debat di televisi san- gat baik sebagai media penyadaran dan pendidikan politik masyarakat. Bahkan menurutnya, tradisi debat sudah ada dalam masyarakat desa di Bali, misalnya dalam pabligbagan. "Jadi tidak beralasan kalau ada yang mengatakan debat di televisi tidak sesuai dengan budaya masyarakat kita," katanya. Ditanya kemungkinan debat di televisi dilaksanakan secara lokal, misalnya TVRI Denpasar mengadakan debat untuk daerah Bali dan sekitarnya, Hari Soekonto mengharapkan agar hal ini jangan terbu- ru-buru dilaksanakan karena ada kemungkinan muncul hal-hal nega- (Bersambung ke Hal. 15 Kol. 1) Tujuh Karyawan Hot Tuna Diperiksa masang pemancar yang sama di Bukit Penulisan Kintamani. "Semua Denpasar (Bali Post) - pemancar itu nantinya Tujuh orang karyawan Hot Tuna, dipasang di atas tower Legian Kuta, Rabu (11/9) kemarin, di- TVRI," ujarnya. periksa di Polres Badung menyusul lap- Acara penyulutan oran Deny Mulyana-pemilik Hot obor dan syukuran Tuna-ke kepolisian beberapa hari lalu. tersebut diikuti selu- Karyawan Hot Tuna yang diperiksa yak- ruh karyawan dan ni, Ketut S, Wayan S, Gede P, Wayan S, sejumlah pensiunan Ketut K bersama dua orang satpam Hot pegawai RRI. Semen- Tuna yakni Ketut S dan K. Mereka di- tara puncak peringatan laporkan atas dugaan penipuan dengan ditandai pemotongan menggunakan kartu kredit para kon- tumpeng oleh Kepala sumen Hot Tuna. Stasiun RRI Denpasar. Dalam laporannya di Polres Badung, (wah) Deny Mulyana yang didampingi istri dan Tim Penertiban Miras Kodya Sidak * Pertanyaan Pihak Siwa Plaza tak bisa Dijawab Denpasar (Bali Post) - Tim Penertiban Miras (Minuman Keras) Kodya Denpasar, Rabu (11/9) kemarin, sidak ke beberapa toko yang diduga menjual miras. Ketua Tim Penertiban I Wayan Kenak men- gatakan, tim hanya melakukan pembinaan tanpa mengambil tindakan terhadap pelang- garan yang ditemui. "Kami hanya melihat perizinannya," katanya. Kenak yang staf Bagian Sosial Kodya Denpasar itu belum bisa memberi kategori mana dan bagaimana yang melanggar dan apanya yang ditertibkan. Demikian juga ketika ditanya Bali Post berapa pedagang di Denpasar yang diberi izin menjual miras, Kenak mengatakan belum mengetahui pasti. Di samping tidak menge- tahui jumlah pedagang yang diizinkan jual miras, ia juga belum mengetahui instansi mana yang mengeluarkan izin bagi tempat atau badan usaha yang ingin menjual miras. Tim yang terdiri atas beberapa instansi itu hanya melihat-lihat apakah tempat yang se- lama ini diduga menjual miras itu benar-be- nar menjual dan apakah sudah mengantongi izin. Ketika mendapat pertanyaan dari seor- ang manajemen Siwa Plaza tentang cara-cara untuk mendapat izin, tim belum dapat mem- berikan informasi secara jelas. Demikian juga tentang label (retribusi) tim tidak mengetahui kriteria minuman yang harus menggunakan label. Sebab di sebuah tempat penjualan ditemui dua merek miras yang mengandung kadar alkohol hampir sama (sama-sama golongan C) namun yang satu pakai label yang satu tidak. "Urusan pe- labelan merupakan urusan tingkat I," kata seorang anggota tim. Lantas apa kontribusi dari keberadaan niaga miras di Kodya Denpasar? Pemimpin tim ini juga belum tahu pasti sebab Perda Kodya yang mengatur tata niaga miras belum disahkan alias belum mendapat pengesahan dari tingkat I. Dari Bagian Hukum Kodya Denpasar diperoleh informasi, bagi Kodya, kontribusi peredaran minuman keras di daerah ini han- ya diperoleh dari pajak atas izin penjualan. Perda Kodya No. 18 Tahun 1995 tentang pa- jak atas izin penjualan miras itu belum dis- ahkan sehingga belum bisa diberlakukan. Sampai saat ini pihak yang mengeluar- kan izin bagi tempat-tempat penjualan miras khususnya di wilayah Kodya Denpasar masih belum jelas. "Dulu izin penjualannya dike- luarkan oleh Kanwil Kesehatan Bali. Sete- lah otonomi, sampai saat ini saya belum tahu perizinannya ditangani oleh instansi mana," kata I Wayan Kenak. Tim yang terdiri dari unsur-unsur terkait sep- erti Diparda, bagian sosial, bagian ekonomi, bagian hukum, dan unsur kepolisian menyasar beberapa tempat yang selama ini diduga men- jual minuman keras, seperti swalayan Siwa Plaza, Tiara Dewata, dan Alfa. (011) beberapa orang konsultannya men- konsumen pada alat pengontrolan kartu gungkapkan, penipuan yang dilakukan tu- kredit (sweep otorisasi). Karyawan- juh orang karyawannya itu telah berlang- karyawan yang melakukan penipuan ini sung sejak April 1996. Lantaran seringn- biasanya menggunakan kesempatan di- ya Deny menerima pengaduan dari para mana pemegang kartu kredit sedang tidak konsumen yang merasa dirugikan, ia memperhatikannya. Tidak seperti lazim akhirnya diam-diam memperhatikan nya proses pembayaran dengan kartu bagaimana karyawannya, terutama yang kredit, dimana kartu kredit digesek di bertugas sebagai juru bayar, melakukan hadapan pembeli atau pemegang kartu. transaksi dengan para konsumen Hot Hasilnya, dari gesekan pertama yang Tuna yang menggunakan kartu kredit. dilakukan secara sembunyi-sembunyi ini, Dari pengintaian itulah diketahui bah- keluarlah slip pembayaran yang masih wa beberapa orang karyawannya melaku- kosong (belum dicantumkan jumlah nilai kan penipuan dengan cara menggesek dua pembelanjaan). Slip yang masih kosong kali kartu kredit yang diterima dari para tersebut disimpan di tempat yang diang- gap aman, untuk kemudian diisi jumlah nilai pembelanjaan sesuka hati mereka. Slip pembayaran palsu inilah yang nantinya diserahkan ke bank yang men- geluarkan kartu kredit, sehingga tagihan yang disodorkan kepada pemegang kar- tu didasarkan atas slip pembayaran pal- su tersebut. Setelah memperoleh slip pembayaran kosong, alat pengontrol kartu kredit kembali ditempatkan di meja pembaya- ran. Saat itulah dilakukan transaksi den- gan nilai pembayaran resmi. Menurut Dany, salah seorang korban pemegang (Bersambung ke Hal. 4 Kol. 1) Denpasar (Bali Post) - Pelukis Bali I Made Wianta di- undang mengikuti Festival Baby- lon Internasional ke-8 yang ber- langsung dari 22 September hing- ga 6 Oktober mendatang di kota Baghdad, Irak. Selain Wianta juga diundang tiga seniman lainnya yak- ni pelukis asal Bandung Heji Ma- mun, Cak Kandar dari Jakarta, dan Sari Majid yang juga bertindak se- bagai koordinator. Wianta ketika ditemui di studi- onya, Rabu (11/9) kemarin menye- butkan, maksud kehadirannya di Irak itu bukan semata-mata untuk tujuan sensasi atau kepentingan politik, melainkan atas undangan Kedutaan Besar Irak di Jakarta. Undangan tersebut ditujukan ke alamatnya, dengan tembusan De- (Bersambung ke Hal. 15 Kol. 4) Denpasar dan Sekitarnya Pelepasan Sarjana UNIVERSITAS Pendidikan Nasional (Undiknas) melepas 349 sar- jana baru, Rabu (11/9) kemarin, di Denpasar. Sarjana yang dilepas terdiri atas 298 lulusan Fakultas Ekonomi, 13 orang alumnus Fisip serta Fakultas Hukum dan Fakultas Teknik masing-masing melepas 10 dan 28 orang wisudawan. Acara itu dihadiri Rektor Undiknas Drs. Ketut Samreg, staf dekan di lingkungan Undiknas, orangtua wisudawan serta undangan lain. Pada akhir acara tersebut diadakan presentasi peluang kerja dari beberapa perusahaan. (jan) Menambah Keharmonisan Keluarga PT Centranusa Insancemerlang (CNI), Selasa malam (10/9) di Ru- mah Makan Sari Warta Boga meluncurkan dua produk yakni Libilon dan Care. Dua produk unggulan terbaru ini dapat membantu me- nambah keharmonisan keluarga. (*) Pembangunan Jembatan Jawa-Bali belum Perlu * Ketua DPRD: Segala Aspirasi masih Diserap Indikator Denpasar (Bali Post) - belum saatnya diwujudkan dalam proses pemantapan itu. Pembangunan jembatan Jawa- sekarang. Apabila itu dilakukan PHDI Bali menyatakan sikap, Bali, setidaknya untuk saat ini, be- dikhawatirkan berdampak kurang sedapat mungkin pembangunan lum diperlukan. Masih dibutuh baik di tengah-tengah berbagai pe- jembatan itu tidak dilaksanakan kan pertimbangan berlanjut den- rubahan dan masa transisi yang di- dulu. gan pola pikir sistematis untuk alami umat Hindu dan masyarakat "Untuk sekarang tidak tepat. membangun jembatan Jawa - Bali Bali sekarang ini. Perlu dicari alternatif lain. Apa- tersebut, terutama jika dikaitkan "Rencana pembangunan jem- kah dengan memaksimalkan fung- dengan kondisi masyarakat dan batan yang menghubungkan Pu- si dermaga di pelabuhan, perbai- permasalahan yang ada sekarang. lau Jawa dengan Pulau Bali masih kan manajemen, dan aspek lain- Hal itu terungkap dalam per- perlu dipertimbangkan. Jangan nya," saran Sura. temuan tertutup Ketua DPRD Bali mengorbankan nilai-nilai kehidu- dengan para tokoh adat, agama, pan masyarakat Bali dengan aga- Secara terpisah, budayawan intelektual, dan praktisi di Den- ma Hindunya," kesan Sura. Bali Prof. Dr. I Gusti Ngurah Ba- pasar, Rabu (11/9) kemarin. Di Bali, menurutnya, kehidupan gus menyatakan pihaknya mener Pertemuan yang dipimpin Ket- adat dan agama amat menyatu dan ima kehadiran jembatan Jawa- ua DPRD I Nyoman Kada dan di- tak dapat dipisahkan. Sura Bali "dengan syarat". "Saya me- ikuti unsur anggota F-KP dan F- mengkhawatirkan kehadiran jem- nerima asalkan potensi dan nilai ABRI itu melibatkan unsur PHDI batan itu akan merusak kesatuan mas-yarakat yang telah lama ada Drs. I Gede Sura, IBP Purwitha kehidupan masyarakat Bali, ter- makin diberdayakan, bukan digu- (MPLA), Prof. Dr. IGN Bagus lebih lagi pada saat ini mereka ten- sur. Saya terima, tetapi bukan (budayawan), Prof. Dr. I Gde gah menghadapi masa transisi. sekarang, likat dulu indikatorn- Suyatna (intelektual), Ir. W. Sub- Sekarang ini, menurut Sura, ya," ujarnya. agiartha (Kadis PU), dan tokoh dalam masa transisi masyarakat Pembangunan jembatan itu, lain yang mewakili unsur Dipar- Bali khususnya yang beragama menurutnya, harus memberikan da, Kanwil PU, dan sebagainya. Hindu tengah menata kehidupan manfaat bagi masyarakat Bali un- Ditemui seusai pertemuan, keberagamaannya di tengah-ten- tuk menangkap peluang, Bukan Ketua PHDI Bali Drs. I Gede Sura gah guncangan era globalisasi. sebaliknya akan membuat mere- mengemukakan, Parisada Hindu Pembangunan jembatan dikha- ka terbuang dari kehidupan dan Dharma Indonesia (PHDI) Bali watirkan akan mengganggu" nilai-nilai yang telah lama diper- melihat rencana pembangunan itu dan menimbulkan perubahan baru tahankan. Dalam pemberdayaan potensi nya, perlu diatasi dengan perbai- penarikan kesimpulan. "Kami masyarakat, Ngurah Bagus antara kan manajemen. Demikian haln- masih mencari masukan dan as- lain mencontohkan perlunya pen- ya masalah fisik dermaga perlu di- pirasi dari berbagai kalangan," dalaman ajaran agama ditingkat- tangani dengan perbaikan sarana- ujarnya. kan sehingga motivasi masyarakat prasarana. Para tokoh yang menyampai- bertambah kuat. "Jangan sampai Akan halnya jika tak ada al- kan berbagai aspek positif-nega- jika jembatan dibangun, ternatif lain, barulah kemungki- tif sesuai bidang masing-masing. masyarakat Bali tak dapat tempat nan alternatif pembangunan jem- menurut Kada, sadar bahwa dalam lagi. Bukannya saya anasional, batan dapat dipertimbangkan. pembangunan masyarakat dari tetapi kekhawatiran itu harus Namun Suyatna menegaskan, pi- agraris ke industri memunculkan dipertimbangkan," ujar Bagus. haknya belum menyatakan sikap berbagai perubahan. Tokoh intelektual kampus setuju atau tidak terhadap renca- Jembatan Jawa-Bali, bagi Kada, Prof. Dr. I Gde Suyatna berpenda- na pembangunan jembatan terse- menjadi alternatif untuk kelanca- pat, dalam menyikapi rencana but. "Belum sampai ke sana. ran pembangunan, Namun, pihakn- pembangunan jembatan Jawa- Saya baru pada sistematika ber- ya menambahkan, dalam realisasi Bali diperlukan pola pikir sistem- pikir," kilahnya. pembangunannya perlu dipertim- atis ke belakang. Pihaknya melihat yang menja- bangkan berbagai dampaknya. Ter- "Sistematika pemikiran per- di masalah sekarang ini adalah utama dari sudut kesiapan tama adalah apakah pemban- prasarana dermaga yang tak me- masyarakat dalam menghadapi gunan itu sudah menjadi satu-sa- madai di balik bertambahnya vol- tantangan. "Karena sekarang ini tunya alternatif memecahkan ume kendaraan yang datang. "Ka- masyarakat Bali sedang dalam masalah?" tanya Pembantu Rek- lau kondisinya demikian, jem- proses penyiapan SDM berkualitas, tor III Unud itu. batan bukan satu-satunya alterna- dan terutama dalam upaya mem- Dasar pemikiran lain, menurut tif. Masih bisa dicari alternatif pertahankan nilai-nilai agama dan Suyatna, adalah ada tidaknya lain," sarannya. adat. Perlu waktu untuk menyim- masalah kelancaran lalu lintas Serap Aspirasi pulkan apakah pembangunan jem- Jawa-Bali selama ini. Jika memang Diminta komentarnya soal ha- batan itu perlu atau tidak," ujar tidak lancar, harus dilihat apa sil pertemuan, Ketua DPRD Bali Kada sembari menyatakan masih penyebabnya. Apakah akibat ma- I Nyoman Kada mengemukakan, akan terus mencari masukan dan najemen atau prasarana dermaga. pertemuan tertutup yang melibat- aspirasi dari berbagai pihak dan Masalah manajemen, menurut kan berbagai unsur, belum pada instansi terkait. (028) Kamis Kliwon, 12 Incar L Dirikan Semarapura (Bali Post Investor ibu kota ki tanah negara (TN) di N kompleks miniatur indu Bappeda Klungkung I di Semarapura, Rabu ( Dikatakan, pemda me permohonan investor, te sandung persediaan lah lokasinya terpencar. D menyebutkan jumlah TN Penida. Kandel menyatak atan menyebut baik na glomerat Jakarta itu maup grup perusahaannya. Yang jelas, katanya, serius sehingga dia telah ingkan hal itu dengar Klungkung Drs. Ida Ba "Pada prinsipnya, pemo hanya kendalanya lah menyatu seluas 200 hekta Penida susah dicari," ka Apalagi lokasi yang sesuai dengan rencana u ruang (RUTR) di zone pa berdekatan pantai. K Sek di B VI Singaraja (Bali Post) Sekitar 7.000 oran (S1) di Bali kini menga selama Pelita 308.000 kesempatan antaranya tercatat 132.0 pekerja perlu mendapat keterampilan terkait de ingkatan kualitas sum manusia (SDM). Dari segi kuantitas sarana pelatihan yang a hal tersebut tidak masalah. Tetapi dari s tas masih perlu diti dalam upaya mengha globalisasi karena pe tenaga kerja makin ke Demikian ditegaska wil Depnaker Propinsi IGN Mayoen ketika m lokakarya sehari di B Kalibukbuk, Singara (11/9) kemarin. Lokakarya penyul masaran lulusan BLK ta motivasi usaha teknologi padat kary pedesaan secara resm Bupati Buleleng Drs Wirata Sindhu. Tidak Di Bali, kata Drs. I oen, saat ini ada sek sarjana (S1) yang mas nggur. Hal ini membuk inggi apa pun pendidi orang tidak menjamin menuhi lapangan ke tersedia. Hal itu, kata dia, p tisipasi para pengusah pencipta kerja. Pengu memproyeksikan ten yang diperlukan pada u akan dikembangkan demikian pihak Depna ja sama dengan Depdi bisa menyesuaikan k pelatihan dalam me produk tenaga kerja d bangunan di Bali. Bupati Buleleng I Wirata Sindhu juga makin ketatnya persa aga kerja untuk m Moda Adverto Bali Pos PEMERINTAH Dae da) Kabupaten Bulele jajarannya dan mas belahan utara Pulau B berbangga dengan b Perusahaan Daerah (PDAM) menyandang sebagai Unit Perconto anan Umum di tingka Dengan keberhasilan DAM Buleleng berhak ong trofi Abdisatyabak tama kali diraih mewa Tingkat I Bali, selain ro) PLN Cabang Deng tampil sebagai "duta vertikal. Diboyongnya trofi A hakti tersebut sebag karena lebih awal "me ding kabupaten lainn Hal ini diakui pula o Buleleng Drs. 1 Ket Sindhu ketika mengha ran perolehan trofi te trofi Adipura, sekaligus ingati HUT ke-10 PDA di Kolam Renang Mu garaja, Selasa (10/9) Bahkan, Asisten IV Bali Putu Wijanaya, hadir malam itu mera dengan keberhasilan meraih dua buah trofi piagam penghargaan sebagai suatu prestas biasa. Instansi/lemb mengantongi sertifikat PDAM Gianyar, Kande si/PPK maupun Dinas paten Badung dan Te pasar Selaku Tim Pembin contohan Pelayana Ting-kat | Bali, Putu S.H. me-nekankan p kiat-kiat mempertahan hasilan tersebut, khusu PDAM Buleleng untu ajari kele-mahan ya ada, seperti perlu ads gan pertemuan, di sa us diupayakan pening itas SDM dengan dile rana komputer. Dengan keberhasi