Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Bali Post
Tipe: Koran
Tanggal: 1996-09-12
Halaman: 16

Konten


2cm HALAMAN 16 GOYANG JAKARTA PON XIV, 9-20 SEPTEMBER 1996 Bali Gagal ke Enam Besar *Dikalahkan Sulut 0-2 Jakarta (Bali Post) - Apa hendak dikata. Tim sepak bola PON XIV Bali akhirnya gagal maju ke babak enam besar setelah dalam pertandingan ter- akhir di grup D di Stadion Kuningan Jakarta Selatan, Rabu (11/ 9) kemarin, dikalahkan tim tangguh Sulut 0-2. Dua gol Sulut yang merobek gawang Ketut Dharma Putra itu dibuat Denny Otta menit ke-4 dan Stevi Kusoy menit ke-69. Hasil pertandingan lainnya di Stadion Lebak Bulus, juara bertahan Irja memukul Jateng 3-1, Jatim ditundukkan Sumut 0-2, Jabar memukul Aceh 2-1. Enam tim yang lolos ke enam besar, Sulut, Sulsel, Irja, Sumut, Jabar, dan Jatim. Dibandingkan penampilan sebelumnya saat melawan Sulsel, anak asuh duet pelatih Nino Sutrisno dan Solichin ini Rabu (11/9) kemarin bermain cukup bagus. Hanya kare- na faktor nasib membuat mereka kalah dari Sulut. Komang Mariawan dkk. bermain le- pas sehingga mampu mengimbangi per- mainan Sulut yang sejak kick-off langsung melakukan tekanan. Serangan gencar Sulut beberapa kali mampu dipatahkan lini belakang Bali yang dikoordinasikan Made Supartha. Bahkan, mantan pemain PSSI Barreti ini mampu mematikan gerakan Izack Fatari dan Stenly Mamuaya. Dengan mengandalkan posturn- ya yang tinggi, Supartha menjadi palang pintu terakhir sebelum penyerang lawan masuk kotak penalti Bali. Gol pertama Sulut memang sulit dianti- sipasi kiper Dharma Putra karena tendan- gan Denny Otta cukup keras. Selain itu, pan- dangan Ketut terhalang matahari sehingga bola yang mengarah ke pojok kanan gawang gagal diantisipasi. Meski kebobolan satu gol, Bali tetap tampil bersemangat. Pada menit ke-29, Ketut Cenik Arsana mendapat peluang emas di depan gawang namun ten- dangannya mengena kaki penjaga gawang Sulut F. Hendra Pandeynuwu. penonton termasuk Wagub Bali Ahim Ab- durahim itu dibanjiri kartu kuning. Tercatat ada enam kartu kuning yang dikeluarkan wasit termasuk tiga untuk pemain Bali mas- ing-masing Ketut Dharsana, Ketut Sukadana, dan Gusti Ngurah Bayusuta. Sementara pe- main Sulut Jonni Patras diganjar kartu mer- ah karena dengan sengaja menjatuhkan Ketut Sukadana. Pelatih Bali Nino Sutrisno mengatakan, anak asuhnya sudah berjuang habis-habisan. la menilai penampilan para pemainnya cuk- up bagus ketimbang ketika melawan Sulsel. Hanya karena faktor nasib yang membuat timnya gagal melangkah ke babak enam be- sar. "Kalau ditanya soal hasil jelas saya kecewa. Namun, melihat perjuangan anak- anak yang mampu mengimbangi permainan Sulut, saya bangga. Secara teknis kami tidak kalah kelas dibanding Sulut. Saya ingatkan kepada pemain agar tidak larut dalam keg- agalan ini. Masih ada hari esok, kekalahan ini akan kami jadikan cambuk untuk men- capai hasil lebih baik di masa mendatang," tegas Nino mericoba menghibur pemainnya. Memasuki babak kedua, Sulut mulai mengendorkan serangan sehingga kesempa- tan ini dimanfaatkan pemain-pemain Bali balik menekan. Lima belas menit menjelang bubaran, Bali sempat memperoleh tiga pe- luang emas namun tak satu pun membuah- kan gol. Pada menit ke-75, Cenik Arsana tinggal berhadapan dengan kiper lawan teta- pi tendangannya melenceng ke atas. Tujuh menit kemudian atau pada menit ke-82, ten- dangan Suardana Putra diblok kiper Hen-him ketika dihubungi secara terpisah mene- dra Pandeynuwu. Dua menit menjelang pertandingan berakhir, Suardana kembali mendapat peluang emas ketika lolos dari hadangan libero Arifin Adrian, namun ten- dangannya melebar padahal kiper lawan sudah terjatuh. Pertandingan yang dipimpin wasit Wid- iyanto Nugroho dan disaksikan sekitar 5.000 Ketua Harian KONI Bali Ahim Abdura- gaskan, dalam dunia olah raga kalah atau menang hal biasa. "Yang penting mari kita semua belajar dari kegagalan ini. Kita am- bil hikmahnya, kekalahan adalah cermin untuk menatap masa depan yang lebih baik. Dari kegagalan inilah kita bisa mengintros- peksi diri untuk mengetahui kekurangan yang ada," ujar Ahim. Bali Post Mahendra, gelandang tim PON Bali Bali Post/014 SELAYANG PANDANG Made Suardiasa Mohon Maaf kepada Masyarakat Bali Suporter Silat Tim pencak silat Bali bakal lebih bergairah dalam bertanding. Mereka akan mendapat dukungan suporter yang khusus dida- tangkan dari Denpasar. Suporter bejumlah 56 orang itu, Rabu (11/9) kemarin tiba di Jakarta dengan menggunakan bus. Supor- ter dari Denpasar tersebut dipimpin Gede Yudhana, salah satu penguryus Pengda IPSI Bali. Penasaran Banyak warga Bali yang tak sabar menunggu hasil pertandin- gan sepak bola antara Bali melawan Sulut di Stadion Kuningan, Rabu (11/9) kemarin. Operator telepon Bali Post di Denpasar ke- walahan mendapat rentetan dering telepon. Karena belum menda- pat informasi hasil pertandingan, operator itu menyarankan para penelepon untuk menghubungi Bali Post perwakilan Jakarta. Re- daksi Jakarta pun bertambah sibuk. Selain menyusun berita, para wartawan bergantian menjawab penelepon dari Bali itu. Terjun Saking gembira atas kemenangan Andrean Raturandang mel- awan Dede Suhendar dalam pertandingan tenis beregu, salah satu pendukung Jabar melompat darí tribun ke lapangan pertand- ingan. Walau sakit karena posisi jatuhnya kurang sempurna, suporter yang telanjang dada itu terus-lari memeluk Andrean. Melihat kejadian itu sebagian penonton tak kuat menahan tawa. Ada yang berkomentar, "Nekat benar lompat setinggi itu. Cocokn- ya ia jadi tentara." Riny Demonsi Sumbang Perunggu * Beregu Putra Gagal Jakarta (Bali Post) - Karateka andalan putri Bali Riny Demonsi berada di tempat ketiga di kelas +61 kg. Dengan demikian, ia menyumbangkan medali perunggu pertama bagi kon- tingen Bali dari cabang karate yang dipertandingkan di GOR Bulungan, Jaksel, Rabu (11/9) kemarin. Perunggu yang direbut Riny tersebut menjadi hiburan tersendiri bagi tim karate Bali, karena sebelumnya Ardy Ganggas dkk. gagal di nomor beregu putra setelah dikandaskan Irja 1-2. Begitu pula nomor peroran- gan putri lainnya, rekan-rekan Riny gagal memberikan yang terbaik. Pada nomor kumite beregu putra, Bali sebenamya bisa memenang- kan pertandingan karena kubu Irja sempat nervous setelah karateka an- dalannya Victor dibuat bulan-bulanan Ardy Ganggas. Tetapi sayang, kemenangan awal Ardy itu tidak diikuti rekan-rekannya. Ardika yang turun di partai pembuka hanya mampu bermain im- bang melawan Zakaria. Hasil sama juga dicapai Agung Bagus setelah menahan Abu Bakar Gusti. Kekalahan diderita Krisna Karang dari Abi- din Gusti dengan angka tipis 2-3 dan Palguna Sastra yang menyerah 1- 6 di tangan Novilius. Khusus Agung Bagus, keberhasilannya menahan Abubakar Gusti merupakan prestasi mengesankan. Sebab, Gusti merupakan karateka andalan yang sudah sering membela Indonesia di pentas internasional. Malahan ada yang mengatakan, Agung Bagus sebenarnya berpeluang memenangkan pertandingan jika berani lebih agresif melakukan se- rangan. "Sayang Agung Bagus kurang bisa memanfaatkan keung- gulan postur tubuhnya," ujar Drs. Made Suwedja, ketua harian In- kai Bali, yang ikut menonton pertandingan itu. Hal yang sama juga diungkapkan pelatih Yudiarsanía. Menurut- nya, Bali sebenamya tidak perlu kalah jika kesempatan itu dimanfaat- kan dengan baik. "Mau apa lagi, kalau hasilnya begini," ujarnya. No- mor beregu putra akhimya dijuarai Sulsel, kedua Jatim, dan ketiga Irja. Kegagalan kumite beregu putra ternyata membawa hikmah di pertandingan berikutnya. Riny Demonsi mampu memberikan jawa- ban, kendati hanya meraih perunggu. Nomor kumite perorangan putri kelas -53 kg dijuarai Nurosi dari Jabar, Anneke dari DKI di tempat kedua, Mardiana (Sultra) dan Marceila (Sulut) di posisi ketiga. Kelas 55,1 kg - 60 kg melahirkan Riska dari Jabar sebagai perebut emas, perak Suryani (Sultra), se- dangkan perunggu Nyoman (Jatim) dan Luciana Taroreh (Sulut). Neity Kaseger dari Sulut merebut emas di kelas 61 kg, perak untuk Jenana Taroreh (Jatim), sementara perunggu buat Vera Simatupang (DKI) dan Riny Demonsi (Bali). Pecatur Putra Menang Jakarta (Bali Post)- Tim catur putra Bali kembali memetik kemenan- gan atas tim Sulut 3,5 - 0,5 pada babak keenam kejuaraan catur PON XIV yang berlangsung di Wis- ma Catur Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (11/9) kemarin. Dengan kemenangan ini Sugeng dkk. mengantongi nilai 13 dan berada di peringkat ke-4. Peringkat pertama ditempati Jabar nilai 21 dan DKI tempat ketiga dengan nilai 19. Sukses tim putra Bali tidak diikuti para pemain putri. Elizabet Musung dan kawan-kawan dikalahkan DIY Yogyakarta 1-2. Manajer Tim Drs. Pande Supartha menilai kemenangan tim putra di luar perhitungan, karena tim Sulut diperkuat mantan pe- catur-pecatur nasional. "Dilihat dari segi pengalaman, jelas anak- anak Bali kalah dibanding pecatur Sulut," katanya. Jakarta (Bali Post) - Gelandang menyerang tim Bali I Made Suardiasa yang melakukan gol bunuh diri ke- tika melawan Sulsel Selasa (10/9) sehingga kalah 0-1, menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Bali. Dengan mata berkaca-kaca anak kedua dari tiga bersaudara pasangan keluarga Nyoman Swarta dan Ketut Sani ini mengaku terpukul dengan kejadian tersebut. "Saya sebetulnya ingin membuang bola keluar karena di belakang saya ada dua pe- main Sulsel. Tetapi upaya penyelamatan itu justru menjadi sumber malapetaka, bola yang saya sundul malah berbalik arah dan masuk ke gawang kami. Sungguh, saya su- lit melupakan kejadian pahit ini. Jadi tolong sampaikan permohonan maaf saya kepada masyarakat Bali," ujar Suardiasa kepada Bali Post ketika ditemui seusai pertandin- gan melawan Sulut di Stadion Kuningan Jakarta Selatan, Rabu (11/9) kemarin. Meskipun postur tubuhnya tidak terlalu tinggi, pria kelahiran Tabanan 5 Desember 1974 ini memiliki nyali besar untuk "ber- kelahi" dengan pemain lawan yang lebih tinggi darinya. Pada saat melawan Sulsel, pegawai kantor PDAM Tabanan ini bermain cukup bagus. Dengan menempati posisi ge- landang menyerang, ia seringkali menjadi inspirator serangan tim. Bahkan, tak jarang ia menorobos benteng pertahanan lawan. Suardiasa merupakan tipe pemain yang "bandel". Bagaikan memiliki napas kuda, pengagum Heri Kiswanto itu selalu tampil dinamis di lapangan. Dengan pergerakan tanpa bola beberapa kali ia merepotkan per- tahanan lawan. Sebagai contoh ketika meng- hadapi Sulut. Walaupun Sulut melakukan pertahanan berlapis, Suardiasa berhasil me- nerobos dan mengancam gawang Hendra Pandeynuwu. "Saya berupaya untuk menebus dosa den- gan mencetak gol ke gawang Sulut, namun ternyata belum membuahkan hasil. Sebe- narnya pada menit ke-59 saya memiliki pe- luang emas di depan gawang, sayang ten- dangan saya terlalu lemah sehingga dengan mudah dikuasai kiper lawan," tuturnya. Ketika menghadapi Sulsel, lima menit sebelum terjadinnya gol bunuh diri itu Suardiasa hampir membobol gawang lawan. PON XIV Jakarta 1996 Kamis Kliwon, 12 September 1996 SENSASI BAGI LELAKI BERPRESTASI Distributor tunggal: PT ASTRA INTERNATIONAL HONDA SALES OPERATION JL. H.O.S. COKROAMINOTO NO. 80 DPS. TELP.: 435338-FAX: 425198 Bagaimanapun juga HONDA lebih unggul! C 06 Candra Widhiarta ke Babak Kedua Jakarta (Bali Post) - Gagal di no- mor beregu, pete- nis Bali Candra Widhiarta mem- buka peluang di nomor peroran- gan. Pada pertandingan perta- ma Rabu (11/9) kemarin, Can- dra menang telak 6-0 6-1 atas petenis Sumatera Selatan Rian- dito. Sayang, pemain Bali lainnya Eddy Hendrianto tak bisa mengikuti jejak Candra. Pe- main kidal kelahiran Buleleng ini ditundukkan pemain Kali- mantan Selatan Dadang AR 1- 64-6. Pada pertandingan babak kedua Kamis siang (12/9) ini, Candra Widhiarta akan berhada- pan dengan unggulan keenam Januar Radjab. Diakui Candra, berat baginya untuk maju ke ba- bak berikutnya. "Dia mainnya bagus. Terus terang, sulit saya mengalahkannya," kata Candra. Meski demikian, Candra Wi- dhiarta tak mau kalah sebelum bertanding. Ia berjanji akan membuat kejutan dengan menundukan Djanuar Radjab. "Saya akan tampil all out. Ka- lau bisa bikin kejutan," ujar pe- tenis berusia 22 tahun itu. Dengan menembus babak kedua, Candra Widhiarta telah memperbaiki prestasinya. Pada PON XIII, mahasiswa Unbaya Surabaya ini hanya bertahan sampai babak pertama. Sampai Rabu (11/9) kemarin, belum semua pemain unggulan turun karena mereka langsung melangkah ke babak kedua set- elah mendapat bye di babak per- tama. Mereka yang diunggulkan petenis kalem Jabar Suwandi, Andrian Raturandang (Jabar), Dede Suhendar (DKI), Sebastian Dacosta (Lampung), Samsudin Pare (Lampung), Djanuar Rad- jab (Sulawesi Tenggara), Marco Sitepu (Sulut), dan Yusman Fah- mi (Jateng). Mantan pemain nomor satu Indonesia Beny Wijaya tidak masuk unggulan karena per- ingkat nasionalnya dicoret PB Pelti. Pencoretan itu sebagai sanksi atas omongannya yang melecehkan PB Pelti serta beber- apa kali menolak bergabung di tim nasional. Yudhi Suhartono Rebut Perak Jakarta (Bali but Yudhi merupakan prestasi runggu disabet atlet Sumsel Su- Post) - maksimal. "Kami akui Erwin Ab- trisno. Lifter andalan dulah masih tangguh di kelas 64 Bali Yudhi Suhar- kg dan sulit dikalahkan," kata Su- tono merebut per- diartha. ak setelah dikalah- kan lifter nasional Erwin Abdu- lah dari Sulsel pada pertandin- gan PON XIV yang berlang- sung di lapangan tenis tertutup Senayan, Rabu (11/9) kemarin. Yudhi yang turun di kelas 64 kg pada angkatan snatch hanya mampu mengangkat barbel se- berat 115 kg, angkatan clean & Sayang, tembakan kerasnya menerpa tiang jerk 152 kg dan total angkatan- nya 267,5 kg. Sementara Erwin gawang sebelah kanan. Abdulah pada angkatan snatch Mengomentari kegagalan Bali lolos ke 120 kg, clean & jerk 167,5 kg babak utama, Suardiasa mengatakan siap dan total angkatan 287,5 kg. Pe- dicaci maki. "Kalau saya memang disalah- runggu disabet Zon Effendi dari kan saya siap menerima," katanya dengan Riau dengan angkatan snatch nada pasrah. Tim Basket Putra Bali Unjuk Gigi cukup ketat. Pertemuan Bali melawan Jateng ini merupakan ulangan dari pertandingan kual- ifikasi di Solo beberapa waktu lalu. Waktu itu, kemenangan Bali ditentukan melalui perpanjangan waktu dengan skor akhir 65- 61. "Kami gagal melakukan revans," ujar salah seorang pelatih Jateng. Jakarta (Bali Post) - Tim basket putra Bali un- juk gigi sekaligus melicinkan jalan melangkah ke babak berikutnya setelah mematah- kan perlawanan Jawa Tengah dengan angka tipis 55-54 dalam pertandin- gan perdana penyisihan grup, di Hall Bas- ket Senayan, Rabu (11/9) kemarin. Pada 20 menit pertama, duet pelatih Sebelum memastikan kemenangan, Bali Wirasila dan Bintara melakukan sedikit pe- yang menurunkan Cok. Raka Satrya Wiba- rubahan strategi. Riko dan Hendry diinstruk- wa, Cok. Rai, Suandi Menara, Hendry, dan sikan berani melakukan lemparan jarak jauh Riko Hantono sebagai starter sempat dibuat untuk menghasilkan tiga angka, dua pemain jatuh bangun oleh pemain-pemain Jateng jangkung Cok. Raka dan Suandi lebih ban- yang hanya mengandalkan kemampuan Saut yak berada di bawah ring, sedangkan Cok. Lomban Johson. Pemain asal Klub Hadteec Rai diberikan keleluasaan bergerak. Strate- Pienasia Bandung ini berulang kali berhasil gi ini membuahkan hasil sehingga bintang menerobos pertahanan anak-anak Bali. tim Jateng Saut Lobok Johnson yang terke- Beruntung Cok. Raka dkk. bisa mengimban- nal memiliki daya jelajah tinggi bisa dire- gi sehingga perolehan angka pun berjalan dam. Manajer Tim Bambang Sugianto men- gaku sangat gembira lantaran asuhannya mampu melewati rintangan pertama. Dika- takan, kemenangan tipis yang dicapai anak asuhannya itu memang wajar, meski sebagi- an besar pemain Jateng berpengalaman ber- main di kompetisi Kobatama. "Anak-anak belum panas benar. Mudah-mudahan pada pertandingan berikutnya permainan mereka meningkat," katanya. Menurut duet pelatih Wirasila dan Bint- ara, keberhasilan anak asuhannya me- menangkan pertandingan perdana ini makin menguatkan obsesi untuk melangkah ke ba- bak berikutnya. Namun, di balik kemenan- gan tipis itu, keduanya belum puas lantaran para pemain masih sering melakukan kesala- han yang tidak perlu. "Mungkin anak-anak terlalu tegang, lantaran baru turun pertama kali," katanya. Putra Antara dan Wayan Mudana Lolos ke Final Jakarta (Bali Post) - Harapan kontingen Bali un- tuk meraih medali di cabang atletik mulai terkuak, setelah dua andalannya Putra Antara sebagai juara. Dengan keberhasilannya men- catat waktu 14,54 detik, berarti rekor Hero Prayogo yang diciptakan pada PON XI ber- hasil diperbarui, sekaligus satu-satunya re- kor baru dalam perlombaan atletik Rabu (11/ (lari 800 meter) dan Wayan 9) kemarin. Mudana (lari 100 meter) berhasil menem- Putra Antara yang turun ke lapangan den- patkan diri pada posisi terbaik sekaligus gan nomor dada 8, memang dari awal berhak melangkah ke final. pertandingan terlihat optimistis bisa men- erobos final. Turun di seri kedua, Putra ber- saing ketat bersama tujuh pelari lainnya, Hendrik Imanuel dari Sumut, Soleh Alfan (Jatim), Johni Thenu (Jambi), Sodikun (Kal- tim), Nicodemus Ririne (Maluku), Dicky Gunawan (Jabar) dan Murdani (DI Aceh). Pada putaran pertama, posisi Putra Ant- ara berada di peringkat ketiga di bawah Johni Thenu dan Sodikun. Tetapi begitu putaran Dalam pertandingan cabang atletik yang digelar di Stadion Madya Senayan, diwar- nai pecahnya rekor lari 110 meter gawang putra atas nama Rudi Wicaksono dari Jabar dengan catatan waktu 14,54 detik. Rekor ini sebelumnya dipegang Hero Prayogo, dari Jateng dengan catatan waktu 14,56 detik. Rudi yang sebelumnya pernah menjua- rai Vietnam Terbuka, memang difavoritkan Piala ASEAN kedua berlangsung, Putra meningkatkan ke- cepatannya. Beberapa pelari yang berusaha membayanginya tidak kuasa menahan laju polisi muda ini. Putra menyentuh garis perta- ma dengan catatan waktu 1,54,51 detik, masih terpaut jauh dengan rekor PON 1.53,07 detik dan rekor nasional 1.49,92 detik atas nama Thomas Sarongsong dari Jatim. Kejutan berarti juga dibuat Wayan Mudana, yang dinyatakan lolos ke final sete- lah menempati posisi ketiga dengan catatan waktu 11,12 detik. Sementara rekannya Nengah Madia gagal melangkah ke final dengan catatan waktu 11,49 detik. Bersama Madia juga gagal Mardi Lestari dari Sumut yang hanya mencatat waktu 11,90 detik. Kegagalan pemegang rekor PON (10,20 detik) dan nasional (10,20 detik) ini membuat kecut kontingen Sumut. Indonesia Gagal Kalahkan Vietnam Singapura- Dalam pertandingan yang sudah tidak mempengaruhi posisi ke semifinal Piala ASEAN, kesebelasan Indonesia hanya mampu bermain imbang 1-1 melawan Vietnam, di Singapura, Senin (11/9) ke- marin. Dengan hasil seri itu, Indonesia gagal membalas kekalahan yang diderita di SEA Games Chiang Mai tahun lalu. Ketika itu, Fachri Husaeni dkk. dipermalukan Viet- nam 0-1 di semifinal. Kurniawan Dwi Yulianto mencetak satu-satunya gol Indonesia melalu tendan- gan keras satu menit menjelang babak per- tama usai. Dengan hasil itu, Indonesia memimpin grup A dan di semifinal meng- hadapi Malaysia, sedangkan Vietnam akan berhadapan dengan Thailand Jumat (13/ 9) besok. Gol Vietnam yang membuyarkan hara- pan Indonesia untuk meraih poin maksi- mal di babak penyisihan ini, dihasilkan melalui tendangan penalti Vo Hoang Boo pada 68, Maung Maung Oo menit 35, dan Myo menit ke-77. Tendangan ini terjadi akibat se- Hliang Win menit 81. Sementara dua gol orang pemain Vietnam Dang Hoang Boo di- Laos dihasilkan Khenkitisack pada menit jatuhkan di kotak penalti oleh seorang pe- 40 dan Phimmasean Phonesavanh menit main Indonesia. 45. Di awal-awal pertandingan, kedua kese- Kejutan mewarnai Piala ASEAN kare- belasan sudah saling menggertak. Penyerang na Singapura secara menyakitkan harus Vietnam Le Huynh Duc langsung mengan- tersingkir dari kejuaraan ini. Kesebela- 0-1 atas Thai- cam gawang Indonesia. Tetapi satu menit san tuan rumah kalah kemudian, gelandang Eri Irianto membalas land. Satu-satunya gol yang dihasilkan ancaman itu dari sebuah tendangan jarak jauh. Thailand dicetak Natipong Sritongin pada Di babak kedua, dua peluang emas yang diraih menit ke-68. Ia mendapat umpan tendan- Eri dan Kurniawan tidak menghasilkan gol. gan bebas yang dilakukan Dusit Chalm- Walaupun berhasil meraih sukses di ersan. Dengan hasil ini Singapura harus pertandingan penyisihan, harga mahal harus menerima kenyataan, tersingkir dari dibayar Indonesia. Pemain andalan Pery San- kejuaraan yang berlangsung di kandang- dria harus digotong keluar akibat cedera en- nya sendiri. gkel kaki. Hasil pertandingan lainnya, Malaysia Dalam pertandingan lainnya, Myanmar tanpa ampun menghancurkan Brunei 6-0. memetik kemenangan kedua dalam turna- Dengan hasil itu Thailand dan Malaysia men ini. Rabu (1179) kemarin, kesebelasan melaju ke semifinal, di mana Thailand ini menang 4-2 atas Laos. Keempat gol My- menduduki peringkat pertama grup B dan anmar dicetak Win Aung pada menit 16 dan Malaysia di peringkat kedua. (ska/afp) 115 kg, clean & jerk 140 kg dan total 255 kg. Pengalungan medali bagi ketiga atlet itu dilakukan Ket- ua Umum PB PABBSI Soesilo Soedarman didampingi staf ahli dan beberapa pengurus teras PB PABBSI. Sekretaris Umum Pengda PABBSI Bali Drs. I Putu Sudi- artha didampingi Menajer Tim Bali Honggono dan wasit na- sional angkat berat B. Yudha Wardana seusai pertandingan menjelaskan, sukses yang dire- Menurutnya, sukses yang diraih Yudhi hendaknya dapat di- ikuti tiga lifter lainnya yang akan turun Kamis (12/9) ini. Mereka itu, Ni Ketut Sarwati kelas 64 kg, Wayan Subadra kelas 80 kg, dan Rekor Di kelas 64 kg rekor nasional atas nama lifter Jawa Barat Sodikin setelah lama bertahan akhirnya mampu dipecahkan Er- win Abdulah melalui angkatan clean & jerk dari 165,5 kg men- jadi 167,5 kg. Di kelas 54 kg putra, Erry Se- Joko Honggono kelas 108 kg plus. tiawan dari Jawa Barat memecah- Di kelas 70 kg medali emas kan rekor atas namanya sendiri direbut lifter Jabar Dirdja Wihar- pada angkatan clean & jerk 132,5 ja dengan angkatan snatch 122,5 kg menjadi 135 kg dan angkatan kg, clean & jerk 165 kg dan total total dari 232,5 kg menjadi 240 282,5 kg. Perak diperoleh Catur kg. Mei Study dari Lampung dan pe- Yudhi Suhartono Di kelas 46 kg dan 50 kg putri tujuh rekor terpecahkan, enam di antaranya rekor PON dan satu re- kor nasional. Di kelas 46 kg re- kor PON yang terlapaui di angka- tan snatch dari 65 kg menjadi 70 kg, clean & jerk 87,5 kg menjadi 90,5 kg, total 152,5 kg menjadi 160 kg. Ketiga rekor ini dipecah- kan Sri Indriyani dari Lampung atas namanya sendiri. Empat re- kor lagi atas nama Winami (Lam- pung) yakni angkatan snatch 72,5 kg menjadi 80 kg, clean & jerk 90 kg menjadi 105,5 kg, angka- tan total 162,5 kg menjadi 185,5 kg dan satu rekor nasional juga atas namanya sendiri melalui an- gkatan clean & jerk dari 105 kg menjadi 105,5 kg. Bulu Tangkis Petik Kemenangan Pertama Jakarta (Bali ma Sumsel dan Sulut tertutup, nyingkirkan Niproh 11-8 11-9. Post)- karena dalam satu grup hanya Metri yang berpasangan dengan Tim bulu tang- icari dua tim terbaik yang ber- Ariani mencatat kemenangan kis putri Bali hak ke semifinal. Pada pertand- atas Ermita/Ropikoh 15-10 15-5. memetik kemena- ingan terakhir, Bali akan meng- Manajer Tim Bulu Tangkis ngan pertama hadapi Sulut. Meski menang, Bali Agus Sadikin Bakti men- dalam tiga kali pe- sudah tidak mempengaruhi pe- gungkapkan, kemenangan Metri nampilannya di luang Bali untuk lolos ke empat dkk. merupakan obat dari arena PON XIV dengan men- besar. Sebab, dari segi jumlah kekalahan yang diderita dua kali galahkan Sumatera Selatan 3- nilai yang dikumpulkan tidak sebelumnya. "Kami memang 0, Rabu (11/9) kemarin. Meski memungkinkan. Di grup B yang setingkat dengan tim-tim bulu menang dalam pertandingan berhak melaju ke semifinal, tangkis dari Sumatera, Kaliman- terakhir, Bali tetap gagal me- Jawa Timur dan Jawa Barat. tan, dan Sulawesi," ujar Agus Pada pertandingan Rabu (11/ Sadikin. langkah ke semifinal. Kekalahan yang beruntun dialami AA Metri dkk. dari Jawa Timur dan Jawa Barat masing-masing dengan skor 0- 3 membuat peluang Bali bersa- 9) kemarin, tunggal pertama Bali Hasil pertandingan lainnya, Ariani mengalahkan andalan Jawa Timur menggasak Sulut 3- Sumsel Ropikoh 11-4 11-3. Suk- 0, Jawa Tengah menggulung DI ses Ariani diikuti tunggal kedua Aceh 3-0, dan Sulsel menang AA Metri Sri Hayati setelah me- atas Kalimantan Timur 2-1. Tim Voli Putra Bali Kalah lagi Jakarta (Bali Post) - ingan, melawan Sumbar, Kaltim, dan Sulsel. begitu lancar dalam mengumpul- kan angka. "Mereka benar-benar bagus, permainannya tak bisa di- baca," ujar Nyoman Suardana. Pada pertandingan melawan Sumbar Kamis sore (12/9) ini, Suardana dkk. bertekd merebut memang tidak memperhitung- kemenangan. Kapten tim yang kan menang dengan kedua tim mengenakan kostum omor pung- itu," kata Agung Susila. gung 7 itu dengan tegas menga- Kehebatan DKI yang diduku- takan, timnya akan berjuang ng beberapa pemain nasional keras untuk mengungguli Sum- membuat Bali benar-benar tak bar. "Pokonya kami akan beru- berkutik. Pertandingan belang- saha memenangkan pertandin- sung tak seimbang sehingga DKI gan," katanya. Tim voli putra Bali kembali Pelatih Gusti Agung Susila menelan pil pahit. Pada pertandingan kedua di Istora maupun kapten tim Nyoman Senayan Jakarta, Rabu petang Suardana menyadari kemam- (11/9) kemarin, giliran tuan ru- puan timnya masih jauh di mah DKI Jakarta mengalahkan bawah DIY dan DKI. "Kami mereka 0-3 (4-15 4-15 3-15). Kekalahan dari DKI ini merupakan kegagalan kedua tim yang dikomandoi Nyoman Suardana itu. Pada pertandin- gan sebelumnya, Bali menyer ah 0-3 dari DI Yogyakarta. Bali masih menyisakan tiga pertand- Pino Ditantang Fiat Ahimsyah di Semifinal Jakarta (Bali tika ditanya peluang anaknya, gan RCS. Ayup Epa dari Irian Jaya Post)- Daniel Bahari hanya mengatakan, hanya memerlukan waktu sekitar Pino Bahari di- "Tidak ada masalah. tantang Fiat Ahim- syah satu menit untuk menghentikan Dalam perebutan ke semifinal perlawanan Eddy Tampubolon, dari Jabar Rabu malam (11/9) kemarin, Fiat sedangkan Albert Papilaya mer- dalam perebutan tiket Ahimsyah harus berjuang keras obohkan petinju NTT J. Kiliman- ke final kelas menengah (75 kg) untuk bisa mengungguli Simson dang pada ronde kedua. PON XIV, di GOR Kuningan, Pyoh. Melihat kenyataan itu, Selain kehilangan J. Kiliman- Jakarta Selatan, Jumat (13/9) besok. Daniel Bahari memprediksi ke- dang, NTT juga harus kehilangan Rabu malam (11/9) kemarin Fiat mungkinan Pino tak harus Muktar yang bertanding di kelas Ahimsyah mengalahkan petinju merampungkan tiga ronde untuk welter ringan. DKI Simson Pyoh, sementara Pino memenangkan pertandingan. Bahari diuntungkan undian sehing- "Bisa-bisa Pino besok menang ga langsung maju ke semifinal. RSC, karena tadi Fiat Ahimsyah Pelatih Daniel Bahari secara bibirnya sudah robek," katanya. tak langsung mengatakan, Fiat Dua pertandingan pada kelas tak akan merepotkan Pino. Ke- berat ringan (81 kg) berkahir den- TIM PELIPUT PON Bambang Hermawan, Suharto Olil, IB Pasma, Subagiadnya, Wisnu Wardana 2cm 4cm