Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Bali Post
Tipe: Koran
Tanggal: 1996-09-13
Halaman: 03

Konten


manis, 13 September 1996 Ball Post/014 elar spanduk sebagai sikap protes mponen Mahasabha ma yang benar. Ini yang perlu nihkan," katanya. Vakil Ketua Klub Hindu Jasa An- a Semesta (PT JAS) Bali I Nen- Suriana, A. Par. mengatakan, ke- man PHDI melibatkan komponen du sangat bagus. "Saya kira itu at positif, artinya PHDI makin ter- ," katanya. Pelibatan ini, tegasnya, sangat pent- untuk memperkuat visi dan persepsi a depan Hindu. Pelibatan ko- nen ini, langsung atau tidak lang- akan melatih umat untuk berpikir ang program apa yang dibuat, imana cara mencapai, dan bagaim- menempatkan skala prioritasnya. ram kerja ini, selanjutnya bisa di- ukkan ke dalam program kerja ing-masing komponen tersebut. Cementara itu, Ketua Forum Pemer- Hindu Dharma Indonesia (FPHDI) wa Ngurah Suastha, S.H. menga- n, pelibatan seluruh komponen Ju ini sangat positif. Langkah yang mpuh PHDI ini merupakan lang- maju yang patut didukung, karena kah ini menunjukkan PHDI ingin ampung lebih banyak lagi pemiki- Han aspirasi demi perbaikan Hindu a depan. "Ini bukti PHDI lebih ter- ," tegasnya. (nom) Seorang Tewas Karena panik, pria yang tinggal 1. Diponegoro 98 Br. Pekambin- Denpasar ini berusaha memutar k stir mobil ke kanan. Tiba-tiba ihat ada seorang penyeberang Tabrakan pun tak dapat dihin- lagi dan si penyeberang jalan ini pat terpelanting sejauh beberapa er. asuwito bukannya berhenti, me- kan tancap gas dan berusaha ur. Gelagatnya diketahui petugas antas Polres Badung yang kebet- sedang mengatur lalu lintas di igaan JI. Hasanudin - Jl. Sulawe- asuwito berhasil diamankan petu- beberapa menit kemudian. (070) ng di Sanur Dilokalisasi Gusti Wirata, satpam Hotel Be- sakih menyatakan, ulah pedagang acung mengganggu wisatawan saat santai tidak bisa ditertibkan. Per- ingatan satpam hotel saja, kata dia, tak digubris, apalagi masyarakat biasa. "Mereka sangat sulit dia- tur," ujarnya. Sementara itu Lurah Sanur IBA Wiradana ketika ditemui Bali Post saat sidak kepada pedagang nomaden ini mengatakan, pihaknya konsekuen akan menertibkan pelanggar Perda No. 15 Tahun 1993 tentang Kebersi han dan Ketertiban Umum. Apalagi terhadap pedagang yang tidak me- miliki tempat berjualan secara tetap dan mengganggu wisatawan. Dalam sidak baru-baru ini Lu- rah Sanur sempat memergoki sejumlah pedagang acung yang mengganggu wisatawan yang se- dang santai di depan Hotel Besa- (Bersambung ke Hal. 15 Kol. 5) alap si Jago Merah karena lokasi kebakaran cukup jauh dari jalan raya. Pihak BTDC juga mengerahkan satu unit mobil pe- madam kebakaran, namun sampai di lokasi api sudah dapat dipadam- kan. Petugas tampak menyiram beberapa bagian bangunan yang sudah tidak ada apinya. Puri, salah seorang karyawan Hotel Puri Ratih menyebutkan sumber kebakaran diduga berasal dari atap alang-alang yang disim- pan sementara di lantai bangunan restoran hotel yang baru kelar terse but. Besarnya kerugian akibat ke- bakarann itu belum dapat ditaksir. Sementara itu sejumlah anggota ke satuan Polsek Kuta menyelidiki sebab-sebab kebakaran. (nom/edo) an Sekitarnya di Badung Pelajar (BSP) yang akan mewakili ngsung, Kamis (12/9) kemarin, di ang. Ketua Panitia Drs. I Wayan diikuti 40 peserta siswa SMTP. mawakan lagu wajib "Tresna Meine ial Depkes didikan Tinggi (JPT) Depkes, Ka- akti sosial berupa kebersihan di Br. Kelurahan Pedungan, Denpasar. Arga, SKM, bakti sosial itu diiku- mahasiswa Pendidikan Ahli Madya PAM SKL, dan Akper PPNI Den- dosen pembimbing. (yum) Jumat Umanis, 13 September 1996 Oka: Anggota Pepabri jangan Ragu Bali Post Keluarga Ni Kerni belum Bersedia Menyalurkan Aspirasi Dalam Pemilu Terima Kedatangan Pihak RSU Gianyar Tabanan (Bali Post) - Anggota Persatuan Purnawirawan dan Warakawuri ABRI (Pepabri) jangan ragu menyalurkan aspirasinya pada Pemilu 1997. Sebab semua itu demi kesinambungan kepemimpinan nasional di bawah pemerintahan Orde Baru yang mengacu pada kesinambungan pembangunan nasional. Hal itu dikemukakan Gubernur tik tersebut masih dalam bingkai Bali Ida Bagus Oka pada peringa- Pancasila, maka stabilitas politik tan HUT ke-37 Pepabri Tingkat I .akan tetap mantap dan terkenda- Bali yang dipusatkan di Gedung li," kata Gubernur Oka. Ketut Maria, Kamis (12/9) kemar- in. Hadir saat itu Pangdam IX/ Udayana Mayjen TNI HA Rivai, Kapolda Nusra Mayjen Pol. Ben- yamin LS Mamuaya, Bupati Ta- banan I Komang Wijana dan ang- gota Pepabri se-Bali. Selanjutnya dikatakan, dengan dilandasi jiwa Sapta Marga dan Sumpah Prajurit serta sebagai salah satu komponen keluarga besar ABRI, banyak harapan di- gantungkan pada Pepabri. Khususnya lagi dalam rangka menyukseskan pelaksanaan pemi- lu mendatang. Menghadapi Pemilu 1997, suhu politik menjadi agak meng- hangat sebagai konsekuensi lo- gis dari dinamika politik. "Saya yakin, sepanjang dinamika poli- Konsolidasi Diingatkannya, pelaksanaan pemilu bukan merupakan tujuan, tetapi pengejawantahan dari kedaulatan rakyat yang mengacu pada mekanisme demokrasi Pan- casila. "Itu sebagai titik sentral mekanisme kepemimpinan na- sional demi kesinambungan pem- bangunan nasional," katanya. Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI HA Rivai dalam sambutan nya menekankan, berbagai ge- jolak yang terjadi dalam dekade terakhir ini perlu dicermati dan disikapi seluruh unsur keluarga besar ABRI, khususnya anggota Pepabri. Hendaknya disadari bersama, kata dia, merebaknya masalah organisasi akhir-akhir ini justru karena kurang mampunya tokoh- tokoh politik itu sendiri menyatu- isasi itu sudah ditunggangi pihak kan aspirasi. Apalagi suatu organ- ketiga. Otomatis, kata Pangdam, konsolidasi intern organisasi itu sulit dilaksanakan. Berkaitan dengan hal itu, Pangdam meminta kepada anggo- ta Pepabri mengusahakan konsol- idasi organisasi di semua tingka- tan. Juga memantapkan koordina- si dan kerja sama dengan keluar ga besar ABRI lainnya serta ikut serta secara aktif mengamankan dan menyukseskan Pemilu 1997 dan Sidang Umum 1998. . Kegiatan Pada kesempatan itu dibaca- kan sambutan Ketua Umum Pep- abri Pusat H. Soesilo Sudarman oleh Ketua Pepabri Bali A.A. Gde Karang. Acara yang disemarak- kan hiburan bondres dan band FKPPI Tabanan itu, juga dilaku- kan pemotongan tumpeng untuk anggota Pepabri tertua, Letkol TNI Purn. H. Basirun dan Ketua FKPPI Tabanan Ida Bagus Adi Suarja, S.H. Sekretaris Panitia HUT ke-37 Pepabri Bali, Marwoto, menge- mukakan puncak peringatan di dengan berbagai kegiatan. Keg- Gedung Ketut Maria itu diawali iatan itu berupa khitanan, donor darah, kunjungan kepada anggo- ta yang sakit, penyampaian bingkisan kepada anggota/War- akauri, kunjungan ke panti asu- han dan temu juang. Dikatakan, anggota Pepabri Bali saat ini sekitar 4.500 orang, yang tersebar di semua kabupat- en. Perjalanan organisasi saat ini dapat dilakukan dengan baik, ter- utama karena dukungan semua pihak serta anggota. Bahkan dalam waktu mendatang diharap- kan perjalanan roda organisasi lebih baik lagi. Dalam waktu dekat ini, katan- ya, Pepabri Bali akan mengelola sebuah SPBU di Pekutatan, Jem- brana. Ketua Umum Pepabri Pu- sat pada 18 September 1996 men- datang akan meresmikan ke- beradaan SPBU itu, dirangkaikan dengan peresmian kebun kelapa sawit di Kalimantan Selatan, bengkel elpiji di Bandung dan KPR BTN di Jakarta. (020) Soal Kemelut di LPD Bebalang, Itwilkab masih Pelajari Permohonan Bendesa Adat Bangli (Bali Post) - Permohonan Bendesa Adat Be- balang, IGK Punia, agar Itwilkab Bangli turun tangan memeriksa ke- beradaan Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Bebalang, masih dipertimbangkan Pemda Bangli, Alasannya, selain sudah pernah diperiksa, sejauh ini belum ditemu- kan ada indikasi penyimpangan. Asisten III Setwilda Bangli Drs. I Wayan Suarka menyatakan hal itu, Kamis (12/9) kemarin. Dikatakan, dugaan penyimpan gan di LPD Bebalang merupakan masalah intern yang perlu dicer- mati secara seksama. Mengingat dua tahun lalu isu serupa juga per- nah terjadi, bahkan ketika itu Tim Itwilkab telah diturunkan. Terkait dengan merebaknya kembali isu itu, kata dia, pemda tengah mem- pertimbangkan layak tidaknya menurunkan tim. "Soal pengadu- an warga, pemda pasti akan menanggapinya," ujarnya didamp- ingi Kabag Humas Setwilda Ban- gli Wijana Kertha. Isu penyimpangan dan kredit macet di LPD Bebalang kembali merebak, setelah Bendesa Adat se- tempat melayangkan surat permo- honan kepada Bupati melalui It- wilkab. Dengan surat No. 11/DA/ VII/1996 ditandatangani I Gusti Ketut Punia, pada intinya memper- juru adat. Terutama kredit di atas Rp 500 ribu tanpa melalui per- setujuan dan tanpa jaminan. Dibantah Ketua LPD Bebalang I Gusti Made Darsana ketika dikonfirma- si, membantah apa yang dilontar- kan Bendesa Adat, bahkan tundu- han itu dinilai mencemarkan nama baiknya. "Tidak benar LPD ini tu- tup dan semua aktivitas tetap jalan," dia menegaskan. Di balik itu, Darsana tidak mengelak kalau saat ini LPD set- empat sedang dilanda kredit mac- et, diperkirakan mencapai Rp 30 juta dari 50 nasabah. Berbagai up- aya telah ditempuh untuk mengata- si tunggakan itu. Di antaranya me- minta bantuan instansi terkait, men- gadakan pertemuan dengan pengu- rus, pembina dan pemerintah set- empat. "Meski tim itu belum bekerja maksimal, kami tetap berupaya un- tuk menyelematkan lembaga ini. Perlu Dicek, Kami tidak pasrah begitu saja, apalagi disebut-sebut melakukan penyelewengan," tandasnya. Berdasarkan data pemeriksaan It- wilkab yang tertuang dalam laporan No. 740.04/05/KS/TWK tertanggal 9 Maret 1995 ditandatangani Ka. It- wilkab I Made Jendra, S.H., dinyata- kan kepemimpinan Darsana bersih dari penyelewengan. Kurang Serius Di tempat terpisah Lurah Beba- lang A.A.Alit Ardanatha saat dim- inta komentarnya menilai, untuk mengatasi macetnya kredit di LPD Bebalang saat ini belum saatnya diterapkan sanksi adat. Di samping jumlah penunggak terlalu banyak, upaya yang terbaik dilakukan den- gan mengadakan pembinaan atau pendekatan. "Sebenarnya cara ini sudah per- nah dilakukan dan sebagian penunggak telah bersedia mem- bayar asalkan denda diperingan. Tetapi, tampaknya pengurus kurang serius menanganinya seh- ingga sekarang kasus itu kembali mandek," ujarnya. Dijelaskan, selaku pembina pi- haknya sudah berusaha agar LPD Bebalang kembali sehat, baik mela- lui pertemuan maupun pembinaan. Diyakininya, usaha itu akan sia-sia jika tidak ada koordinasi antara pengurus dengan prajuru adat. Buktinya, kata Ardanatha, dengan lolosnya pinjaman di LPD Metra dan banyaknya kredit ke luar tan- pa sepengetahuan bendesa adat. Menjernihkan hal ini, menurut Ardanatha, dalam waktu dekat akan diadakan pertemuan antara pengurus dengan prajuru adat ser- ta warga (nasabah). Dia belum be- rani memastikan apakah dalam ra- pat nanti pengurus LPD akan di- ganti. "Selaku pembina kami tak berhak memasalahkan hal itu ter- lalu dini. Tetapi, jika warga meng- hendakinya, terserah," tegasnya. (kar) Gianyar (Bali Post) - Pihak RSU Gianyar sampai saat ini belum berhasil memberikan penjelasan secara gamb- lang sebab-sebab kematian Ni Kerni yang men- inggal bersama bayi yang dikandungnya. Sebab, pihak keluarga korban menyatakan masih men- cari waktu. Itu dikemukakan Kepala RSU Gianyar dr. Way- an Budiana, Kamis (12/9) kemarin sehubungan jan- jinya untuk mendatangi keluarga korban untuk memberikan penjelasan. Dikatakan, pihaknya telah menghubungi ke- luarga Ni Kerni di Dusun Petak untuk bisa men- jelaskan permasalahan yang terjadi hingga men- inggalnya korban. "Kami masih menunggu ka- pan keluarga korban bersedia meluangkan wak- tunya," ujar dr. Budiana. Sumber berdekatan di Petak mengatakan, ke- luarga Ni Kerni kini masih berembuk dengan ren- cana kedatangan pihak RSU Gianyar itu. Ni Kerni meninggal bersama bayi yang dikandungnya dalam perjalanan bolak-balik RSU Gianyar-RSUP Den- pasar untuk mendapatkan perawatan. Menurut dr. Budiana, korban yang hamil tua itu datang ke RSU Gianyar saat Hari Raya Kunin gan awal Agustus lalu untuk mendapatkan per- tolongan melahirkan. Gangguan Lain Ketika diperiksa, diduga korban ada gangguan lain yang perlu perawatan lebih lengkap sehingga diupayakan merujuknya ke RSUP Denpasar. Set- elah dirujuk ke RSUP Denpasar, korban dikembali- kan lagi ke Gianyar. Di RSU Gianyar, menurut dr. Budiana, ketika diperiksa kembali kondisi korban masih mengkha- watirkan sehingga diupayakan merujuk kembali ke RSUP Denpasar. Dalam perjalanan bolak-balik itulah akhirnya korban meninggal. Budiana menyangkal penyebab kematian kor- ban semata-mata dikaitkan dengan adanya bayin- ya meninggal di dalam perut korban. Pada saat korban datang ke RSU Gianyar, katanya, bayi yang dikandungnya telah meninggal. Meski bayi yang telah meninggal tersebut masih dalam kandungan, menurut dr. Budiana, tidak membahayakan ibunya. Dengan kondisi demiki- an, sesungguhnya diupayakan oleh petugas agar bisa lahir secara normal. Dari hasil pemeriksaan medis, korban dinyata- kan mengalami gangguan pernapasan. Karena itu, untuk mendapatkan perawatan yang lebih mey- akinkan, akhirnya dirujuk ke RSUP Denpasar. Sempat Terjatuh Perihal kematian bayi yang dikandung Ni Ker- ni, dikatakannya telah meninggal sebelumnya. Sebab, saat masuk RSU Gianyar bayi dalam kand- ungan korban sudah tidak bergerak. Dari informasi yang diterima pihak RSU Gian- yar diketahui beberapa hari sebelumnya Ni Kerni sempat terjatuh sehingga ada dugaan hal itu dapat mengganggu bayi di dalam kandungan korban. Ditanya soal pelayanan yang diberikan, Direk- tur RSU Gianyar itu mengatakan pihaknya telah berupaya memberikan pelayanan maksimal sesuai ketentuan yang ada. "Tidak benar kalau ada pasien sampai tidak mendapatkan pelayanan. Memang dalam kasus ter- tentu ada yang diprioritaskan seperti pasien gawat yang baru masuk segera harus diberikan pertolon- gan," dia berkilah. (031) Di RSUD Negara tak Ada Pencampuran Limbah Medis dengan Rumah Tangga Negara (Bali Post) - Tidak benar kalau ada yang mengatakan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Negara masih terjadi pencampuran ant- ara limbah medis dengan limbah rumah tangga. Pengelolaan sam- pah, menurut Direktur RSUD Negara dr. Dewa Ketut Oka, Kamis (12/9) kemarin, sudah dilakukan secara profesional. Bahkan sejak tahun 1993, RSUD Negara merupakan salah satu rumah sakit pertama di Bali setelah Rumah Sakit Umum Wangaya (RSUW) Denpasar yang memiliki tungku khusus (insenerator) pembakaran lim- bah padat medis yang bersifat infeksionis. Itu dikemukakannya saat dikonfirmasi tentang temuan Ka- seraya menambahkan, untuk me- Kapal Pesiar Merusak nyiapkan SDM berkualitas perlu Karang dan Biota Laut Nusa Penida juara I dan sedang diusulkan ke tingkat nasional. "Aneh me- mang, bila kami yang sudah ber- hasil empat kali mendukung Pemda Jembrana meraih Adipu- ra dan keluar sebagai juara per- tama dalam lomba taman dika- takan dalam penanganan sampah masih memprihatinkan," tandas Dewa Oka. bid Pengendalian Pencemaran RSUD Negara keluar sebagai Badan Pengendalian Dampak Lingkungan (Bapedal) Wilayah II, R. Sudirman (BP, 10/9). Dijelaskan, penanganan lim- bah di RSUD Negara baik yang padat maupun cair, khususnya yang bersifat infeksionis telah dipisahkan dengan sampah ru- mah tangga (domestik). Limbah padat yang infeksionis seperti bekas pembalut (perban), kan- tung-kantung obat yang menga- ndung zat kimia, spite dan se- jenisnya, penanganannya diba- kar dengan menggunakan alat khusus yang disebut insenerator. Limbah cair yang infeksionis, sampai saat ini ditampung dalam lubang yang disebut septik tank. Tahun depan, menurut dia, pen- anganan limbah cair yang infek- sionis akan ditingkatkan melalui sistem water treatment. Sudah Diusulkan Hal itu sudah diusulkan ke Dep- kes dan diharapkan bisa disetujui sehingga bisa mendukung upaya Pemda Jembrana meraih penghar- gaan Adipura Kencana. Bahkan untuk perolehan Adipura tahun ini Diakuinya, tidak menutup ke- mungkinan adanya beberapa sampah rumah sakit yang tercec- er dan terbuang di Tempat Pem: buangan Akhir (TPA) seperti yang ditemukan Ketua Bapedal. "Bisa juga sampah itu berasal dari dokter praktik atau puskes- mas, sehingga hanya bersifat kasus," katanya. Menurut Dewa Oka, penemuan yang sifatnya kasuistis seperti itu tidak bisa diartikan bahwa penan- ganan sampah di RSUD ini sama sekali tidak memadai. Selain kelu- ar sebagai juara I lomba taman, RSUD Negara juga pernah men- erima penghargaan dari WHO tahun 1994, penghargaan tiga men- teri (Kesehatan, UPW dan Kepen- HALAMAN 3 Wirata Sindhu Terima DPC PDI Pro Soerjadi Singaraja (Bali Post) - Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Buleleng pro Soerjadi dipimpin ketuanya, Drs. Made Sukanata secara resmi diterima Bupati Ketut Wirata Sindhu dan anggota Muspida Bule- leng di lobi Athiti Wisma Singaraja, Kamis (12/9) kemarin. Hadir pula Wakil Ketua DPRD Buleleng Drs. IGK Swalem, Sekwilda beserta Ka- kansospol dan pimpinan instansi terkait. Wirata Sindhu dan muspida setempat menyatakan tetap berpegang pada kebijaksanaan pemerintah atasan-hanya mengakui PDI di bawah kepemimpinan Soerjadi karena sudah dinyatakan sah oleh pemerintah pusat. Dia juga menyampaikan rasa bangga dan bahagia karena stabilitas politik di Buleleng tetap terjamin, meski ada beda pendapat di jajaran PDI. Diharapkannya, pengurus PDI setempat segera melakukan konsol- idasi dan pembinaan kepada jajaran partai. Termasuk mengajukan daftar calon sementara (DSC) legislatif serta ikut menjaga persatuan dan ke- satuan karena orsospol merupakan aset bangsa. Jangan Jor-joran Delapan bulan lagi pesta demokrasi, pemilu digelindingkan. Wira- ta Sindhu mengharapkan PDI bersama kekuatan sosial politik lainnya bahu-membahu menyukseskan pemilu demi kelangsungan pemban- gunan di bawah pemerintahan Orde Baru. "Kami akan selalu memantau hal-hal yang menghambat pemilu. Siapa yang menghambat pemilu akan berhadapan dengan pemerin- tah," tegasnya serta minta dalam kampanye nanti jangan jor-joran massa demi persatuan dan stabilitas daerah. Ketua DPC PDI Buleleng pro Soerjadi Drs. Made Sukanata men- gungkapkan tujuan mereka untuk memperkenalkan diri, sekaligus minta petunjuk sebagai bekal melaksanakan konsolidasi di jajaran partai ber- lambang kepala banteng di Bumi Panji Sakti Buleleng itu. Dari sepuluh anggota pengurus, dua orang di antaranya tidak hadir karena sulit dihubungi (ada di luar Singaraja). Mereka yang hadir, se- lain Drs. Made Sukanata, para wakil ketua masing-masing Putu Arca- na Witana, Gede Soekerada, Drs. Abdullah Latief. Sekretaris I Ketut Sondah dan Wakil Sekretaris Made Tantrawan Edy, serta Bendahara Gede Mandria. Sukanata menyatakan akan mengajak Dra. Kori Wijay- anti dan Risni Hamid, S.H. yang saat ini sedang kerja kontrak di KUD. Cukup Adil Sukanata, pensiunan Kantor Deppen Buleleng ini, menyampaikan rasa prihatin atas peristiwa 27 Juli 1996 di Jakarta. Lebih prihatin lagi, kata dia, justru setelah muncul adanya beda pendapat di jajaran Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI. Warga "banteng" di Buleleng, kata dia, tidak terpengaruh dengan adanya peristiwa tersebut karena tetap bertekad mengikuti kebijaksan- aan pemerintah untuk menyukseskan pemilu demi kesinambungan pembangunan di belahan Utara Bali ini. Diakuinya pula, perhatihan dan kepedulian pemerintah terhadap orsospol, termasuk PDI di Buleleng cukup adil, sehingga tidak ada alasan lain untuk tidak mengikuti kebijaksanaan pemerintah. Sebagai Ketua PDI pro Soerjadi di Buleleng, Made Sukanata mengimbau pemerintah, baik menjelang maupun saat pelaksanaan pemilu nanti tidak akan terjadi tindak kekerasan. "Jangan sampai ter- jadi pelaksanaan pemilu di Buleleng sebagai ajang tindak kekerasan, meski sebenarnya ada muatan politis yang dilakukan secara individu," paparnya menyimak pengalaman hampir tiap pelaksanaan pemilu di Buleleng terjadi tindak kekerasan sebagai cermin kurangnya kesada- ran hukum maupun kesadaran politik dan kesadaran demokrasi. Membentuk Satgas Sakriyadi, Kapolres Buleleng Letkol Pol. Drs. Hafid Suhandi dan Ka- jari IGP Adiputra, S.H. pada pokoknya mengajak semua organisasi peserta pemilu (OPP), termasuk PDI secara bersama-sama ikut menja- ga stabilitas daerah karena masalah keamanan dan ketertiban itu bukan semata-mata tugas aparat. Terhadap imbauan tersebut, baik Dandim 1609 Buleleng Letkol Inf. Bahkan diimbau tiap OPP membentuk satuan tugas (satgas) pemilu guna ikut mengendalikan massanya masing-masing. Kajari selaku Ketua Panwaslak II Buleleng minta kepada pimpinan PDI pro Soerjadi ini segera menggantikan personel yang duduk di Panwaslak II maupun Kecamatan. Bupati Ketut Wirata Sindhu selaku Ketua PPD II Buleleng didamp- ingi Sekretaris Cok. Raka Pemayun juga mengisyaratkan hal yang sama untuk personel yang duduk sebagai anggota PPD II. Tetapi kalau pimp- inan PDI pro Soerjadi masih tetap mempercayakan personel yang masih duduk sekarang ini, seperti Drs. Nyoman Sudharmaja, kata dia, tidak Mengenai gedung Sekretariat DPC PDI Buleleng di Jl. Merak No. ada permasalahan. anjang belum diminta oleh PDI pro Soerjadi, maka gedung tersebut tetap status quo. (033) salahkan cara kerja yang dilakukan kan jembatan ponton yang diduga Pada prinsipnya, Diparda tak wisata yang mampu menaikkan banyak yang diterima lalu siapa untuk Kota Negara, RSUD Nega- dudukan, serta Lingkungan Hidup) 8C Singaraja yang saat ini status quo, menurut Bupati Buleleng, sep- Ketua LPD. Terutama kurangnya koordinasi dengan bendesa adat, baik dalam mencairkan pinjaman maupun dalam meminjam kredit untuk tam- bahan modal kerja. Dalam surat tersebut disebutkan, Ketua LPD I Gusti Made Darsana telah mem- injam uang atas nama LPD di luar BPD (LPD Metra-red). Padahal, kata dia, sesuai keten- tuan untuk menambah modal ker- ja seharusnya LPD meminjam di BPD. Kecuali itu, Ketua LPD set- empat juga dinilai mengeluarkan kredit tidak sesuai ketentuan, sep- erti tidak meminta persetujuan pra- Semarapura (Bali Post) - ke lapangan. "Apa benar laporan Kapal-kapal pesiar memanfaat- tersebut?" Sugiri malah bertanya. merusak batu karang dan biota laut di perairan Nusa Penida, kebe- narannya masih perlu dicek aparat Dinas Pariwisata (Diparda) Bali. Itu dikemukakan Kadiparda Bali Nyoman Sugiri, S.H. usai menghadiri Pelatihan Cenderama- ta Khas Objek Wisata Kertha Gosa, Goa Lawah dan Jungutbatu di Pra- ja Mandala, Kamis (12/9) kemar- in. mau mengkambinghitamkan salah satu pihak berkaitan dengan dugaan kerusakan karang di per- airan Nusa Penida. "Pokoknya, kami harus meneliti sejauh mana kerusakan karang dan dampakn- ya terhadap biota laut di perairan Nusa Penida," dia menegaskan. rentang waktu cukup lama. Bupati Klungkung Drs. IB Oka mengajak generasi muda agar tak terlalu berambisi menja- Dia mengingatkan, ma-syarakat di pegawai negeri, sebab peluang- Bali tak bisa lepaskan bisnis pari-nya terbatas. "Nanti, jika terlalu taraf hidup ma-syarakat. "Orang yang dilayani?" ujar Oka. yang hidupnya berkecukupan di Bali sekarang, bukanlah tuan tanah, melainkan pengusaha di bidang pariwisata seperti Biro Perjalanan Wisata (BPW), hotel, restoran, per- sewaan mobil, dan usaha sejenisn- ya," katanya. Karena itu, pihaknya tidak ce- Cukup Lama pat-cepat mengeluarkan ultima- Sugiri berpendapat, sebenarn- tum bahwa ada pihak tertentu ya lowongan kerja terbuka lebar yang bersalah. Tetapi akan lebih di Bali. Hanya kurang didukung baik mencari pemecahan dengan kualitas sumber daya manusia berprinsip bisnis pariwisata tetap (SDM). "Kalau mau jujur sebe- jalan sementara pelestarian narnya pengangguran tak pernah karang berikut biota lautnya muncul, cuma kurang ditunjang SDM yang memadai," katanya Menurut dia, informasi tersebut merupakan masukan dari Gabun- gan Pengusaha Wisata Bahari (Ga- hawisri) Bali, namun pihaknya tak gegabah mempercayainya sebelum melakukan pengecekan langsung makin dioptimalkan. Dari "Pasamuan Sulinggih" di Besakih (3-Habis) Diakuinya, pengangguran di Klungkung cukup banyak. Hal itu terbukti dari pembukaan lowon- gan Satpol PP yang diterima han- ya 15 orang, sedangkan pelama- nya 300 orang. Karena itu, dia berharap agar generasi muda tak terpaku pada kehendak menjadi pegawai negeri saja. Diharapkannya generasi muda senantiasa berusaha membekali diri dengan berbagai keterampilan kemudian bersaing merebut pasar kerja. Pelatihan berlangsung mu- lai Kamis kemarin selama sebu- lan diikuti 60 peserta. (022) PHDI hendaknya Dipisahkan dari Politik SENIN, 3 September 1996, pukul 14.00 Wita, cuaca di kaki Gunung Agung tidak secerah pada pagi harinya. Sinar mataha- ri terhalang pancarannya ke bumi oleh gumpalan awan putih yang mulai menyelimuti puncak hing- ga tengah gunung tertinggi di Bali itu. Namun, kemegahan Pura Agung Besakih yang terletak di kaki gunung tersebut tetap mem- pesona. Sementara itu, di pelataran pura, puluhan wisatawan man- canegara memberi pemandangan lain di sela-sela silhuet Pura Be- sakih. Mereka diantar pemandun- ya masing-masing. Sekali-sekali blitz kameranya menyala, pertan- da mereka mengabadikan sesuatu. Sejumlah wisatawan asal Jepang bahkan sempat masuk ke wantilan mengamati jalannya pasamuan sulinggih dan mengambil gambar. Sesi kedua pasamuan suling gih dibuka setelah istirahat makan siang. Acara dilanjutkan untuk mendengar tanggapan sulinggih terhadap ketiga makalah. Pertama- tama, tanggapan diberikan anggota paruman sulinggih PHDI Pusat. Selanjutnya PHDI Bali, PHDI II se-Bali dan terakhir oleh anggota paruman walaka. Dalam Bhagawadgita, menurut Ida Pedanda Nyoman Pidada dari Karangasem, tempat suci (pura) itu dibangun atas dasar rasa cinta dan bakti kepada Hyang Widhi. Kemu- dian melahirkan yadnya, keikhla- san berkorban tanpa pamrih. Atas dasar yadnya ini umat Hindu den- gan tidak henti-hentinya melaku- kan persembahyangan. Tanpa ada ikatan, tanpa pamrih, apalagi in- gin menguasai dan mendapatkan materi. "Jika pura dicagarbudayakan, keikhlasan itu akan hilang, bergan- ti dengan keterikatan," tegas Ida Pedanda Nyoman Pidada. Terikat yang dimaksudkannya adalah adanya keinginan menguasai, me- miliki, mendapatkan uang karena mendatangkan turis, terikat aturan- aturan tertentu jika ingin sembahy- ang. Semua itu menghilangkan kebebasan umat memuja kebesa- ran Hyang Widhi. "Ini (masalah) sangat prinsip. Karenanya saya tidak setuju pura dimasukkan sebagai benda cagar budaya. Pura apa pun namanya, jangan dicagarbudayakan. Saya mohon hal ini supaya ditegaskan dalam mahasabha. Bahkan ini penting dibuatkan bhisama," te- gasnya. Seluruh Unsur Warga Seorang Sri Mpu dari Jembra- na mengharapkan, para intelektu- al Hindu jangan sampai mencagar budayakan pura. Masalah cagar Ida Pedanda Putra Telaga, Ket- ua Umum PHDI Pusat, yang me- wakili paruman sulinggih PHDI Pusat tidak memberikan tangga- pannya, tetapi mempersilakan para sulinggih PHDI Bali dan PHDI II se-Bali untuk menanggapi. Maka, budaya ini agar dibahas khusus satu per satu sulinggih yang hadir dalam Mahasabha VII PHDI di dari sembilan daerah tingkat II se- Solo dengan melibatkan seluruh Bali menyampaikan pendapatnya. unsur warga. Tegas Menolak Persoalan yang paling banyak mendapat tanggapan adalah isu pencagarbudayaan Pura Besakih. Para sulinggih yang hadir, sekitar 70 orang, dengan tegas menolak Pura Besakih dimasukkan sebagai benda cagar budaya. Alasannya, pura adalah tempat suci umat Hin- du untuk menghubungkan diri dengan Ida Sang Hyang Widhi. Karena itu, katanya, tidak benar pura dimasukkan sebagai benda cagar budaya. Masalah lain yang disoroti para sulinggih antara lain, peningkatan kualitas ke-sradha-an umat, PHDI harus dijauhkan dari politik, pen- ingkatan pembinaan umat dengan cara meningkatkan kualitas, kuan- titas buku-buku agama dan jum- Banyak persoalan dihadapi, tetapi kok PHDI tetap saja kurang didukung umatnya, seperti dikata- kan Prof. Ida Bagus Rata. Saya mengharapkan PHDI benar-benar dijadikan majelis tertinggi umat Hindu. Aktivitas politik agar di- siapkan wadahnya tersendiri," harapnya. mukakan, perlu dibentuk yayasan gan dan terus-menerus hingga sejenis Prawartaka di seluruh saat ini. "Karena itu, tidak ada parahyangan. Ini dikemukakan- secuil alasan yang bisa menjadi- nya karena dikhawatirkan siapa kan Besakih sebagai benda cagar yang bertanggung jawab terhadap budaya," tegas Ida Bagus Rata parahyangan jagat selain kahy- sebelumnya. angan tiga (Desa, Puseh, Dalem) yang sudah jelas pengemong-nya. "Lain dulu lain sekarang. Pada zaman kerajaan, parahyangan jagat ini menjadi tanggung jawab Seorang sulinggih dari Kabu- paten Badung mengemukakan, bahwa dalam hal peningkatan raja," tegas Ida Pedanda. kualitas ke-sradha-an umat, pen- ingkatan keyakinan, penghayatan serta pengamalan ajaran agama, Hindu masih harus banyak bela- jar. "Kita ini perlu lebih banyak menerbitkan buku-buku agama untuk menunjang hal itu. Begitu juga jumlah guru agama. Ini yang sangat penting," katanya. Usulan "Master Plan" Lebih jauh dikatakan, pusat- pusat studi Hindu seperti halnya pasraman-pasraman supaya di- aktifkan. Lembaga sumber daya manusia ini, tandasnya, perlu sekali diupayakan terutama di daerah transmigrasi. "Upaya ini penting dan sangat perlu dipikir- kan, jangan sampai generasi muda yang kini sudah semangat bersembahyang akhirnya surut akibat kurangnya pembekalan pemahaman bhakti dan sradha," katanya. Mengenai upaya pelestarian dan penataan Besakih, Ida Pedan- da Nyoman Pidada mengharap- kan adanya keseimbangan antara dasar filosofis dengan sikap ra- sional. "Jika nanti jadi Perda, jan- gan hanya mengatur hal yang ra- sional , tetapi harus tetap berpegang pada nilai-nilai filosofis," katanya. Hal senada dikemukakan Sri Mpu dari Jembrana. Katanya, se- lain porsinya seimbang, antara nilai spiritual dan materialistis lah guru agama Hindu serta peles- perlu diperjelas. "Jika material- tarian dan penataan Pura Besakih. isme dibiarkan, pedagang itu Ida Pedanda Nyoman Pidada akan masuk sampai ke ulun Pura. mengharapkan, PHDI agar dip- Lalu ini yang disebut globalisa- isahkan dengan aktivitas politik. si?" katanya. "Terus terang kepada sulinggih Mengantisipasi keadaan yang semuanya, saya tidak mengingin- kini menimpa Besakih, Ida kan PHDI seperti sekarang ini. Pedanda Nyoman Pidada menge- Piagam Besakih ini akan dikukuhkan dalam Mahasabha VII di Solo. Yang penting dari disepakatinya Piagam Besakih ini adalah, harapan 100 tahun ke depan yang diinginkan umat Hin- du itu sudah mempunyai pe- doman, tempat suci yang dijadi- kan pancer jagat adalah Besakih. Selain itu, hari baik telah pula ditetapkan, maka bagaimana strategi pencapaian tujuan hidup akan menjadi warna hidup bagi umat Hindu. Piagam Besakih Setelah melewati sesi kedua, sesi berikutnya adalah penanda- tanganan Piagam Besakih yang pada intinya menegaskan, bahwa Pura Agung Besakih adalah Pu- sat Kahyangan Jagat seluruh In- donesia. Dibangun berdasarkan Desa (Besakih sebagai pusat tatwa, berintikan kesucian, dan tempat suci) dan kala (penetapan berfungsi sebagai pemersatu dan pangalantaka) telah ditetapkan pusat kesejateraan umat manusia. para sulinggih. Selanjutnya, Piagam Besakih disepakati bagaimana umat menempatkan setelah melewati dialog yang cuk- patra dan mengartikan pengabdi- up panjang. Akhirnya Piagam Be- an para sulinggih-nya ini, ada di sakih menegaskan, bahwa Pura tangan umat sendiri. Apakah tetap Agung Besakih tidak pernah dite- hanya menuntut PHDI, atau men- lantarkan umatnya. Tetapi, tetap gambil inisiatif sendiri dengan dipelihara, dijaga, dilestarikan tetap berpedoman pada tatwa ag- dan ditata secara berkesinambun- ama? (nom/tar) LA TROBE UNIVERSITY Melbourne - Australia PROGRAM FOUNDATION Dimulai bulan Oktober - siswa dapat memasuki program gelar bisnis di bulan Juli 1997 Dimulai bulan February - siswa dapat memasuki program-program gelar lain di bulan Maret 1998 Wawancara langsung dengan wakil La Trobe: 16 September 1996, Pk. 15.30-17.00 di Hotel Bali Hyatt, Sanur Untuk keterangan selengkapnya, hubungi: Perwakilan Denpasar EDLINK Jl. Kecubung, Gg Sedap Malam 1. Tel. 236054 Plaza Sentral Lt. 6, Jl. Jend. Sudirman 47, Jakarta. Tel. 2524568 U. 9539 ra memberikan nilai 78. tahun 1992/1993 dan sebagai Ru- Begitu juga dalam lomba mah Sakit Sayang Bayi tahun taman dan kebersihan tahun ini, 1993. (032) ASCHEN HEMAT LISTRIK UYAHA Frisiac LEMARI ES MITSUBISHI Bayangkan kapasitas lemari es Mitsubishi Tri Jumbo Crystal ini! Begitu banyak persediaan dapat Anda simpan. Penampilan mewah, vertical handle berlapis Stainless; table top bertekstur antislip; serta bentuk rounded" elegan dengan wama masa kini, semakin memperindah interior Anda JUMBO FREEZER Ruang freezer ekstra besar, menyimpan lebih banyak membentuk es lebih bening lebih segar JUMBO CHILLER Ruang ekstra luas di bawah freezer, mendinginkan tanpa membekukan. Makanan segar bergizi JUMBO POCKET Menyimpan lebih banyak minuman dalam botol besar atau kecil, sekaligus menjaga minuman tetap segar Segera dapatkan pada dealer terdekat di kota Anda 15 TAHUN MITSUBISHI ELECTRIC DI INDONESIA 15 MITSUBISH ELECTRIC Agen Tunggal NOSO LIPPOMELCO PT.UPPOMELCO ELECTRONIC INDONESIA JDiponegoro No. 150, Denpasar Tel. (0361) 224221 Fax 224221 MITSUBISHI ELECTRIC TEKNOLOGI UNTUK KENYAMANAN HIDUP U. 10541 2cm 4cm