Tipe: Koran
Tanggal: 1996-09-13
Halaman: 16
Konten
2cm HALAMAN 16 GOYANG JAKARTA PON XIV, 9-20 SEPTEMBER 1996 Bali Post Tiga Atlet Ski Air Bali ke Final Master Craft DARIEN Bali Post/078 BERLATIH - Tim ski air Bali berpose bersama menjelang lati- han di Danau Beratan, Bedugul, belum lama ini. Kerja keras mereka dalam latihan membuahkan hasil karena tiga di antaran- ya lolos ke final arena PON XIV. Jakarta (Bali Post) - Tiga atlet ski air PON XIV Bali, Fath Daud Wangka, Inawati Setiawan dan Anna Subandi, berhasil menempatkan diri ke final nomor trick yang akan berlangsung Sabtu (14/9) besok di Danau Sunter, Jakarta Utara. Dalam pertandingan penda- huluan Kamis (12/9) kemarin, Fath Daud Wangka berada di po- sisi keempat dengan nilai 2.760, sementara Inawati Setiawan me- nempati posisi kedua dengan nilai 2.590. Rekannya Anna Subandi di urutan keempat dengan nilai 2.380. Peringkat pertama trick putra dipegang atlet kawakan Rahard- jo Priambodo dari Jatim dengan nilai 3.650, kemudian disusul at- let DKI Maliki Zulkarnaen nilai 3.060, dan atlet Jatim Irwan Thamrin berada di posisi ketiga nilai 2.780. Nyoman Sukadana yang diharapkan mendampingi seniornya Fath Daud Wangka ke final ternyata gagal. Sukadana hanya menempati posisi ke-19 dengan nilai 860. Pertandingan final trick putra melibatkan 12 atlet terbaik, sedan- gkan untuk putri diikuti delapan atlet. Hari ini di tempat yang sama dilangsungkan babak pendahulu an nomor slalom putra-putri. Di nomor ini, Bali kembali menurun- kan atlet andalannya Fath Daud Wangka, Nyoman Sukadana, In- awati Setiawan dan Anna Suban- di. Seperti di nomor trick, untuk final slalom putra diikuti 12 atlet, sementara di bagian putri melibat kan delapan atlet. Final slalom akan digelar bersama dengan fi- nal nomor trick, Sabtu (14/9). Meski hanya menempati posi- Regu Menembak Raih Perunggu Honggono Pecahkan Rekornas Jakarta (Bali Post) - Regu menembak putra Bali meraih perung- gu di nomor free pistol 50 meter setelah men- gumpulkan nilai total 1.530 dalam pertandin- gan menembak di lapangan tembak Senayan, Kamis (12/9) kemarin. Total nilai tersebut disumbangkan Hariadi yang mendapat nilai 510, I Ketut Sudiana 544, dan I Made Bawa 520. Medali emas nomor ini diraih tuan rumah DKI dengan nilai total 1.603 dan perak digaet Jatim nilai 1.541. Di nomor perorangan, Bali gagal merebut medali. DKI men- dominasi di nomor ini dengan merebut emas dan perak. Emas diraih Soleh yang mengumpulkan angka 636,3 dan perak dire- but Sutadi dengan nilai total 625,4. Perunggu digaet atlet Jatim Idam K. yang mengumpulkan angka 617,7. Atlet Made Bawa mengatakan, DKI dan Jatim beruntung karena sudah menguasai medan. "DKI dan Jatim sudah terbi- asa latihan di sini (lapangan tembak Senayan-red), sedangkan kami biasa latihan di lapangan kampung," kata Made Bawa seusai bertanding. Perebutan medali emas di nomor free pistol 50 meter Kamis (12/9) kemarin adalah awal dari persaingan untuk memperebutkan 30 medali emas yang disediakan cabang menembak. Made Bawa optimis Bali bakal bisa menggaet med- ali emas di beberapa nomor lanjutan. Di Kejurnas Juli lalu di Cilodong, Jabar, tim Bali merebut dua medali emas. "Melihat hasil itu, kali ini Bali punya pelu- ang besar menggondol emas," kata Made Bawa. Jakarta (Bali Post) - Lifter junior Bali Joko Honggono yang turun di kelas di atas 108 kg memecahkan dua rekor nasional (rekornas) sekaligus merebut medali perak pada hari keempat PON XIV di lapangan tenis tertutup Senay- an, Kamis (12/9) kemarin. Dua rekor baru yang diciptakan Honggono masing-masing di angkatan clean & jerk dari 170 kg menjadi 177,5 kg dan di kelom- pok junior juga lewat angkatan clean & jerk dari 167,5 kg menjadi 177 kg. Di kelompok junior ini, Joko memecahkan rekomnya sendiri yang diciptakan dalam Kejumas PABBSI Desember 1994 di Bekasi, Jabar. Angkatan total yang dibuat Honggono 297,5 kg, sedangkan lifter Jatim Mahfud mengangkat 310 kg untuk merebut emas. Medali pe- runggu diperoleh Junaedi dari Jabar dengan angkatan total 295,5 kg. Lifter Bali lainnya Wayan Subadra yang bertanding di kelas 99 kg mengikuti jejak Joko dengan merebut perunggu melalui angka- tan total 277,5 kg. Medali emas direbut lifter Jambi Sunaryo den- gan angkatan total 320 kg dan perak diraih Mohamad Yasin dari Jabar angkatan total 280 kg. Sayang, sukses kedua lifter itu tidak mampu diikuti rekannya di bagian putri Ni Ketut Sarwati yang turun di kelas 64 kg. Ia hanya menempati peringkat keempat dengan angkatan total 157,5 kg. Med- ali emas kelas ini direbut Fatmawati dari Jabar, perak diperoleh Rini (Kalsel), dan perunggu untuk Jatim Sri Maharani. Putu Sudiartha mengakui jumlah medali yang direbut asuhannya Manajer tim PABBSI Bali Honggono didampingi Sekum Drs. I memang menurun dibandingkan PON XIII lalu. Namun, dari segi kualitas ada peningkatan karena kali ini bisa merebut dua perak, perunggu. "Saya tidak bisa berbuat apa-apa, silakan orang lain me- nilai kami," ujar Honggono. SELAYANG PANDANG sedangkan pada PON XIII mendapat satu perak ditambah empat Semangat Belanja PON XIV baru berlangsung tiga hari, tetapi semangat ber- lanja para atlet sudah digelorakan. Di beberapa tempat penam- pungan terpasang pengumuman berbau iklan. Isinya, para at- let yang mau berwisata ke pusat perbelanjaan Mangga Dua, Jakarta Pusat disediakan bus gratis. Wartawan yang kesal membaca pengumuman itu berujar, "Ini iklan menyesatkan. Bisa-bisa para atlet tak berpikir medali tetapi malah sibuk be- lanja." Takut Bom Panitia Besar PON XIV sangat berhati-hati. Petugas keamanan ditempatkan di mana-mana. Bukan hanya di arena pertandingan tetapi juga di penampungan atlet. Bahkan di Ho- tel Century, ada petugas khusus yang mengamat-amati mere- ka yang menggunakan lift. Aparat berpakaian preman itu den- gan jeli memperhatikan tiap orang yang naik dan turun. Had- imya petugas berbaju batik itu memancing salah seorang atlet berkata iseng, "Panitia mungkin takut jika terjadi ledakan bom seperti di Olimpiade Atlanta." Mendengar itu, atlet lainnya berko- mentar, "Kalau di sini bukan bom, tetapi mercon." Hadiah buat Penonton Sampai hari ketiga, gema PON XIV belum terasa. Hampir semua arena pertandingan sepi penonton. Yang hadir di sana kebanyakan para atlet dan ofisial. Guna menjaring penonton, Panitia Besar PON menyediakan hadiah. Kamis (12/9) kemar- in, bidang dana PON mengumumkan sejumlah hadiah bagi penonton. Mereka yang beruntung bisa membawa pulang mo- bil, sepeda motor, TV, minicompo, atau sepeda gayung. Tentu saja melalui undian. Ski Air tak Diminati Gambaran sepinya penonton bisa dilihat di Danau Sunter, Jakarta Utara, tempat dilangsungkannya pertandingan ski air. Pertarungan 51 atlet ski di nomor trick hanya disaksikan pan- itia dan ofisial. "Memang sekarang sangat sepi penonton. Ber- beda dengan penyelenggaraan PON sebelumnya. Padahal dulu penonton sampai meluber ke jalan," ujar Ninik, yang sudah beberapa kali terlibat dalam kepanitiaan PON cabang ski air. antaranya sudah kawakan seperti Fath Daud Wangka, Rahardjo Pri- ambodo, Davi Tulong dan Reval Tulong. Pengalaman mereka sudah banyak, jadi saya kira med- ali emas tidak akan lari dari mere- ka," tegas pensiunan pamen TNI- AL itu. si keempat di babak pendahulu an, Fath Daud Wangka tetap op- timis mampu mengamankan Secara terpisah Ketua Pengda medali emas di final nanti. Na- PSASI Bali I Wayan Purnayasa mun demikian, lanjutnya, per- mengakui persaingan masih tetap saingan untuk merebut emas tetap berkisar antara Bali, Jatim, DKİ, ketat. "Saya akan berusaha men- Jabar, Sulut dan Sulsel. Ia menilai gamankan medali emas nomor daerah-daerah tersebut sangat an- trick. Saingan di final jelas sudah tusias dalam membina atlet ski kelihatan," ujar atlet yang baru air. ""Target kami mempertahan- saja menerima penghargaan dari kan tiga medali emas yang diper- pemerintah. oleh di kejurnas/pra-PON tahun lalu di Danau Beratan, Bedugul, Bali. Kalau melihat persiapan dan motivasi yang dimiliki para atlet, saya optimis target tersebut bisa dicapai," tegas Wayan yang juga ketua bidang dana PB PSASI ini. Dari 12 atlet yang lolos ke fi- nal, secara kualitas ada empat at- let yang berpeluang merebut medali emas yakni, Rahardjo Pri- ambodo dari Jatim, Fath Daud Wangka (Bali), Maliki Zulkar- naen (DKI) dan Irwan Thamrin. Namun demikian, Davy Tulong dan Reval Tulong dari Sulut ser- ta Iman Santoso (Jabar) bisa men- jadi kuda hitam. Cabang ski air PON XIV mempertandingkan 10 nomor di antaranya trick putra-putri, sla- lom putra-putri, jumping putra- putri, over all putra-putri dan be- Tokoh ski air yang juga ketua regu putra-putri. Sebelumnya ski bidang pembinaan PB PSASI air mempertandingkan sembilan Nico AR Akuba mengatakan, per- nomor dan pada PON XIV ini saingan akan berlangsung panas. ditambah satu nomor yakni be- "Saya lihat dari 12 atlet putra regu putri. yang lolos ke final ini, enam di Ardy Ganggas Masuk Rumah Sakit Jakarta (Bali Post) Sudah jatuh ter- timpa tangga lagi. Mungkin itulah un- gkapan yang paling pas untuk menggambarkan keg- agalan tim karate Bali dalam up- Sayang, kemenangan dua kali berturut-turut itu gagal diteruskan setelah dengan terpaksa mengakui keunggulan Arief Taufan (Sulsel). Sebenarnya pada awal pertandingan, pertarungan antara kedua karateka itu berjalan ketat. Kandasnya Ardy juga ikut mem- 20000 I PONXIV Jakarta 1996 Jumat Umanis, 13 September 1996 SENSASI BAGI LELAKI BERPRESTASI Distributor tunggal: PT ASTRA INTERNATIONAL HONDA SALES OPERATION JL. H.O.S. COKROAMINOTO NO. 80 DPS TELP.: 435338-FAX.: 426198 Bagaimanapun juga HONDA lebih unggul! Nemo Melaju ke Semifinal Jakarta (Bali Post) - Petinju andalan Bali Nemo Ba- hari yang tampil di kelas bulu PON XIV melaju ke semifinal setelah dalam pertandingan perempatfinal Kamis malam (12/9) kemarin di GOR Kuningan, Jakarta Selatan merontokkan petinju Timtim Victor Ramos. Mantan anggota tim tinju Olimpiade Atlanta itu membukukan angka kemenangan 9-4. Di semifinal yang akan dimainkan Sabtu malam (14/9) besok, Nemo akan ditantang petinju Lampung Naenggolan yang di perempatfinal berhasil menang angka atas petinju Aceh Normansyah. Pelatih tim tinju Bali Daniel Bahari yang juga ayah kandung Nemo dan Pino kepada Bali Post mengatakan, dalam pertarungan di semifinal nan- ti tak ada masalah. Namun demikian, ia tetap mohon doa restu masyarakat Bali agar Nemo mampu meraih emas dalam cabang tinju. Nemo sendiri tak banyak komentar dengan kemenangannya itu. Ia hanya akan menunjuk- kan permainan cantik pada pertandingan semi- final nanti. "Semua lawan adalah berat, dan saya sendiri tak mau menganggap enteng lawan. Yang penting bagaimana menjaga konsentrasi pada tiap pertandingan," katanya. C 06 Pengamat tinju Syamsul Anwar menilai pelu ang Nemo cukup besar untuk memenangkan par tai semifinal nanti. Ia amat yakin Nemo akan ter- us melaju ke babak final yang diperkirakan ber hadapan dengan petinju Jawa Barat Al Farisi yang di semifinal menghadapi petinju asal Maluku Franky Hamady. "Menurut perkiraan saya, Al Farisi bisa men- gatasi Franky Hamady. Jika duel Nemo vs Al Fa risi benar-benar terjadi di final, saya nilai pertarun gan ini akan ketat. Kita akan disuguhi tontonan menarik pada tinju PON XIV ini. Kedua petinju memiliki daya serang yang sama baiknya. Ting: gal siapa yang jeli memanfaatkan kesempatan melontarkan pukulan," kata mantan juara Asia itu. Hasil lainnya, di kelas 45 kg Pinten dari Kalt- eng menang angka atas Johanes Atbar (Sulsel), Usman Tahami (NTB) menang angka atas Niazi Almi (Sumut), Juarum Silaban (DKI) kalah ang- ka atas Denny Ririmase (Jabar). Di kelas layang 48 kg, Hermensen Balo (NTT) menang angka atas petinju Kalbar Damianus Yordan. Lepaene Masa- ra (Maluku) menang angka atas Rusli (Sulsel), Syamsul Siregar (Sumut) menang angka atas Lis- tianho Miquel (Timtim). aya merebut medali pada final pengaruhi perjuangan tiga rekannya Voli Putra Gagal Pertahankan Peringkat karate yang berlangsung di GOR Bulungan, Jaksel, Kamis (12/9) kemarin. Selain itu, kegagalan Bali makin bertambah pahit set- elah Ardy Ganggas terpaksa di- larikan ke rumah sakit karena menderita patah tulang. Ardy yang bertanding di no- mor kumite perorangan kelas - 60 kg pada babak pertama menang bye. Di babak kedua, mantan per- aih perak di kejurnas Surabaya itu, tanpa kesulitan mematahkan perlawanan Didik (DI Yogyakar- ta) dengan angka telak. Selanjut- nya karateka penuh harapan ini kembali memetik kemenangan gemilang setelah mematahkan Fendy (DKI) melalui perpanjan- gan waktu. Ketut Pageh Rebut Perunggu Jakarta (Bali Post) hasil kurang memuaskan. Ia han- ya mampu melompat 6,78 meter. Peloncat jauh Pada lompatan keempat Pageh Ketut Pageh melompat sejauh 7,17 meter untuk menyumbangkan selanjutnya berhak atas perunggu. sebuah medali pe- runggu untuk kon- tingen Bali dari cabang atletik PON XIV. Pageh memastikan diri meraih perunggu dengan lompa- tan sejauh 7,17 meter dalam per- lombaan yang digelar di Stadion Madya Senayan, Kamis (12/9) kemarin. Dalam final yang disaksikan 1.500 pasang mata itu, Pageh mengawali lompatannya dengan Emas untuk nomor ini direbut Yousan CR Lekahena dari Jawa Barat dengan lompatan 7,64 meter. Prestasi ini sekaligus me- mecahkan rekor PON atas naman- ya sendiri dengan lompatan 7,59 meter yang diciptakan pada PON XIII. Perak diraih Wisnu Nugroho yang mampu melompat 7,53 meter. Selain Pageh, pelari Putra Ant- ara yang berlomba di final 800 meter sebenarnya juga berpeluang merebut medali. Pada putaran pertama Putra Antara berada di urutan terdepan. Kedudukan itu terus dipertahankan hingga 75 meter menjelang finis. Sayang, begitu menginjak detik-detik ter- akhir stamina Putra melorot tajam, sehingga dengan mudah bisa dilewati pesaingnya. Putra sendiri mencatat waktu 1.53,63 menit untuk selanjutnya berada di posisi keempat. Emas nomor ini diraih Johni Thenu (Jambi) yang mencatat waktu 1.52,80 menit, perak diraih Alex Resmol (Jatim), dan perunggu un- tuk Nicedemus Ririne (Maluku). Candra Widhiarta Tersisih Jakarta (Bali Post) sertaannya di PON. Pasangan Wayan Ardana/Laba Kurniawan Sampai Kamis maju ke perempatfinal setelah (12/9) kemarin, Bali menundukkan pasangan Apri- tidak menyisakan mon/Prima Surya dari Sumbar lagi petenisnya di dalam pertandingan yang ber- nomor tunggal. langsung tiga set, 5-7 6-2 6-2. Satu-satunya pe- Apa yang dicapai Wayan Ar- main Bali yang tersisa, Candra dana/Laba Kurniawan ini sudah Widhiarta, gagal maju ke babak berikutnya setelah ditundukkan unggulan keenam Djanuar Rad- jab dari Sulawesi Tenggara dua set langsung, 5-7 3-6. Di nomor ganda, Bali mem- buka sejarah baru dalam keikut- melampaui prestasi pasangan Bali pada PON terdahulu. Se- belumnya, pemain-pemain Bali langsung tersisih di babak per- tama. Jumat pagi (13/9) ini, Ardana/ Laba Kurniawan akan berebut Catatan Tim Sepak Bola PON XIV Bali tiket ke semifinal dengan pasan- gan Jateng, Bambang Budi/Yus- mawan Fahmi. Pasangan Jateng ini merupakan pasangan tangguh yang diunggulkan di urutan keenam. Manajer tim tenis Bali Re- dana berharap pemainnya bisa lolos ke semifinal. Namun, di- akuinya, Ardana/Laba Kur- niawan harus bekerja keras kare- na lawannya adalah tim tangguh. "Pasangan Jateng ini kuat, kare- na itu berat bagi Bali untuk lo- los ke semifinal. Mudah-muda- han mereka bisa," ujarnya. Rapuhnya Lini Tengah Membuat Serangan jadi Tumpul TIM sepak bola PON XIV Bali akhirnya gagal melangkah ke babak enam besar. Berada di grup D, tim asuhan duet pelatih Nino Sutrisno dan Solichin ini menempati posisi juru kunci setelah dua kali mengalami kekalahan masing-masing atas Sulsel 0-1 dan Sulut 0-2. Dari segi permain- an individu, pemain-pemain Bali se- betulnya tidak kalah kualitas diband- ing dua pesaingnya Sulut dan Sulsel, tetapi permainan sepak bola adalah permainan tim. Keunggulan individu harus diiringi dengan terjadinya ker- ja sama yang baik antarlini. Dari dua pertandingan itu, terlihat jelas kelemahan mendasar dalam tim Bali belum padunya kerja sama antar- lini. Padahal, kita tahu kekuatan uta- ma dalam permainan sepak bola tidak terlepas dari sampai sejauh mana ke- mampuan pemain melakukan impro- pisasi di lapangan. Antara lini bela- kang dan lini tengah tidak ada koor- dinasi, baik di dalam melakukan se- rangan maupun di saat menggalang pertahanan. Lini tengah yang diharapkan men- jadi jembatan mengalirnya serangan ternyata tidak berperan dengan baik. Bahkan, sumber kegagalan tim Bali hampir 60 persen berawal dari ketidak- mampuan para pemain memanfaatkan lini tengah. Rapuhnya lini tengah jelas ikut mem- pengaruhi ketajaman serangan duet Ko- mang Mariawan dan I Ketut Cenik Ar- sana di lini depan, karena tidak menda- pat dukungan dari rekan-rekannya di lini kedua. Kedua pemain ini praktis hanya menunggu datangnya bola-bola liar. Se- rangan yang dibangun pun tidak diran- cang melalui strategi yang jitu. Seran- gan terlalu menoton, akibatnya lawan dengan mudah memotong datangnya bola. Pada saat melawan Sulsel kelihatan sekali lini tengah menjadi kartu mati. Padahal, tim Sulsel sendiri tampil den- gan kekuatan yang serba pas-pasan. Anak asuhan Saleh Bahang ini bukan saja mam- pu mematikan pergerakan pemain-pemain Bali, tetapi juga mereka jeli dalam men- gendalikan serangan yang dibangun I Made Supartha dan kawan-kawan. Pelatih kepala tim Bali Nino Sutris- no ketika ditanya Bali Post tentang masih rapuhnya lini tengah mengatakan, pihaknya sudah berupaya keras mem- benahi kekurangan tersebut. Namun demikian, katanya, sulit melakukan pembenahan dengan waktu yang sangat singkat. Hanya di barisan belakang Bali sedi- kit memiliki nilai tambah. Sektor inilah yang menyelamatkan Bali dari kebobo- lan lebih banyak. Duet I Made Supartha dan I Wayan Arsana sebagai stopper dan libero menjadi palang pintu terakhir sebelum lawan masuk daerah penalti. Beruntung Bali memiliki à pemain ini, kalau tidak Bali bisa bobol. Ketang- guhan kedua mantan pemain PSSI Ba- retti ini sudah teruji, baik ketika tampil di babak kualifikasi kedua di Bogor maupun di babak utama. Meskipun gawang Ketut Dharma Putra akhirnya bobol tiga kali, itu semata-mata bukan kesalahan mereka dalam mengendalikan lini pertahanan. Gencarnya serangan la- wan dikarenakan rapuhnya lini tengah. Seharusnya pelatih tim Bali cepat mengantisipasi kelemahan tersebut, misalnya dengan memanfaatkan dua bek untuk naik ke atas membantu se- rangan. Bali memiliki materi pemain untuk berperan sebagai wing back. Di posisi bek kiri, Bali punya I Ketut Sukadana. Pemain yang bernomor punggung 3 ini punya naluri meny- erang yang tinggi. Beberapa kali Ketut Sukadana melakukan manuver ke jantung pertahanan lawan dengan membantu serangan, namun kurang dioptimalkan. Di tengah kegagalan Bali melang- kah ke babak enam besar, terbetik kabar gembira menyusul direkrutnya tiga pemain inti - I Made Supartha, I Wayan Asrsana dan I Gusti Bay- usutha masuk tim nasional. Keti- ga pemain ini dijaring berdasarkan penampilan mereka di PON XIV. Pada PON XIV, PSSI memang ber- niat merekrut pemain-pemain poten- sial untuk dibina lebih lanjut. Dalam pemantauan tersebut, PSSI menugas- kan Direktur Teknik (Dirtek) Bernard Schum asal Jerman. Mantan konsul- tan teknik klub Bayern Munchen itu didampingi Sutan Harhara. Suharto Olii. yang lain, Palguna Sastra kelas -65 kg, Wayan Ardika (-70 kg) dan Su- darta (-75 kg), tidak kuasa menahan laju lawan-lawannya. Dari kegagalan ini, menyebabkan tim karate baru menyumbangkan sebuah perunggu atas nama Rini Demonsi melalui no- mor kumite perorangan putri. Bali dalam sisa pertandingan selanjutnya akan menyertakan tiga karatekanya, Krisna Karang kelas - 80 kg, Agung Bagus (+ 80 kg) dan Pariama (bebas) untuk putra, sement- ara putri menyisakan Made Sari Utami (bebas). Jakarta (Bali Post) - Tim Voli Putra Bali kembali me- nelan kekalahan yang ketiga atas tim Sumatera Barat 1-3 (3-15 15-4 13-15 4-15) dalam pertandingan bola voli PON XIV yang berlang- sung di Istora Senayan Jakarta, Ka- mis (12/9) kemarin. Sebelumnya Bali menderita kalah telak dari DIY 0-3 dan digulung DKI 0-3. Dengan kekalahan itu, Nyoman Suardana dkk. gagal mempertahankan peringkat lima besar yang diperoleh pada PON XIII lalu. Bali masih menyisakan dua kali pertandin- gan melawan Kaltim dan Sulsel. Meskipun mampu memetik kemenangan dalam dua par- tai sisa, peluang Bali maju ke semifinal sudah tertutup. TIM PELIPUT PON Pelatih voli Bali Gusti Agung Susila menjelaskan, dengan kekalahan beruntun ini praktis gagal memper- tahankan per- ingkat lima be- sar. "Tim ini hanya dipersiap- kan selama enam bulan," katanya. Bambang Hermawan, Suharto Olii, IB Pasma, Subagiadnya, Wisnu Wardana Dapatkan 2 keuntungan dari CALTEX NEW CXT Synthetic Blend Motor Oil! Gantungan kunci lapis emas 18 karat, GRATIS... ...serta perlindungan dan performa maksimum bagi investasi Anda "Selama persediaan masih ada Caltex NEW CXT synthetic blend Dan disamping itu, kandungan friction motor oil adalah pelumas multi-grade berkualitas tinggi. Diformulasi untuk mesin BENSIN performa tinggi: multi- valve, turbocharger dan supercharger. Juga cocok untuk mesin DIESEL, seperti minibus dan minitruck. Caltex NEW CXT synthetic blend motor oil mengandung bahan sintetis. Membuatnya lebih tahan terhadap pengaruh oksidasi, sehingga mampu digunakan lebih lama dari oli biasa. modifier dan dispersant di dalamnya memberikan perlindungan dan per- forma yang maksimum. Kini, setiap pembelian 1 kemasan isi 4 liter, atau 4 kemasan isi 1 liter, ber- hadiah GRATIS 1 buah gantungan kunci lapis emas 18 karat. Tunggu apa lagi! Lindungilah investasi Anda dengan Caltex NEW CXT synthetic blend motor oil dan dapatkan gantungan kuncinya! Synthetic BLEND Turbo Tested CXT APT SEAT CXT CALTEX Agen Tunggal: PT Loka Sejati Mulia, Jakarta. Tel: (021) 4534663; Fax: (021) 4507934 Quality You Can Trust U. 9541 2cm 4cm
