Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Bali Post
Tipe: Koran
Tanggal: 1996-10-25
Halaman: 01

Konten


4cm Aung. anyak Musta Perintis Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab Wakil Pemimpin Umum/Redaksi Penanggung Jawab Wakil Pemimpin Redaksi Penanggung Jawab Redaktur Pelaksana Koordinator Liputan K. Nadha K. Nadha ABG Satria Naradha Widminarko Nariana, B. Ashrama Wirata, Dwikora Putra Redaksi: Abinawa, Alit Susrini, Djesna Winada, Dwikora Putra, Mawa, Sumendra, Surawan, Suryawan, Suyadnyana, Wirata, Wirya. Kantor Redaksi Jalan Kepundung 67A, Denpasar 80232. Telepon: (0361) 225764-238582- 238239, Faxcimile: 227418, Teleks: 35191, Alamat Surat: PO Box: 3010 Denpasar 80001. Perwakilan Ball Post Jakarta. Bag. Iklan/Bagian Redaksi: Jl. Palmerah Barat 21F, Telp.021-5357602, Fax: 021-5357605 Jakarta Pusat. NTB: Jalan WR Supratman 22A Telp. (0370) 32737. Surat Izin Usaha Penerbitan Pers: SK Menpen No. 005/SK/Menpen/SIUPP/A.71 1985 tanggal 24 Oktober 1985, ISSN 0852-6515. Anggota SPS-SGP Penerbit: PT Bali Post JUMAT PON, 25 OKTOBER 1996 Harian untuk Umum MILIK MONUMEN PERS NASIONAL SURAKARTA, Bali Post Pengemban Pengamal Pancasila HARIAN PAGI TERBIT 16 HALAMAN Bali Post/AFP MASALAH TIMTIM - Presiden Soeharto berbincang-bincang dengan Presiden Kolombia Ernesto Samper Pizano (paling kan- an) di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (24/10) kemarin. Dalam kesempatan itu Pak Harto mengingatkan Samper tentang kemu- ngkinan dimanfaatkannya forum Iberio American oleh Portugal guna mencari dukungan soal Timtim. Pemimpin Perusahaan ABG. Satria Naradha Sekretaris Umum Manajer Iklan Manajer Sirkulasi Bagian Iklan Retno Endah Sada Süryantha, Kariadi Kariawan, Oka Wipraja Jl. Kepundung 67 A, Denpasar 80232 Bagian Iklan Telepon: 225764 Fax: 227418 Teleks: 35191 Senin s.d. Jumat 08.00 19.00 Sabtu 08.00-13.00 Minggu 08.00-19.00. Tarif Iklan: Iklan Mini: minimal 2 baris makimal 10 baris, perbaris Rp. 5.000 Iklan Umum: Rp. 6.000 per mmk. Iklan Keluarga/Duka Cita: Rp. 5.000 per mmk. Iklan Warna: 1 warna Rp. 6.500, 2 warna Rp. 8.500, 4 wara Rp. 9.500 per mmk. Pembayaran di muka, iklan mendesak untuk dimuat besok dapat diterima sampai pukul 19.00. Bagian Langganan/ Pengaduan Langganan : Jl. Kepundung 67 A, Denpasar 80232. Telepon : 225764 Pager Telepon: 139, 234139. Fax: 227418. Harga Langganan: Rp 12.000 sebulan. Pembayaran di muka. Harga eceran Rp 700. Terbit 7 kali seminggu. Rekening BRI Denpasar Rekening BDB Denpasar Rekening BCA Denpasar Rekening Bank Aken Denpasar Rekerfing Bank Seri Partha Rekening BUN Denpasar 31-45. 1065.4 173.804 040-30-07061-8 900601028 0274000384 : 071 000567.7 NOMOR 68 TAHUN KE-49 Soal Timtim, Pak Harto Minta Perhatian Samper Jakarta (Bali Post) - Presiden Soeharto minta perhatian Presiden Kolombia Ernesto Samper Pizano tentang kemungkinan dimanfaatkannya forum Iberio American oleh Portugal guna mencari dukungan terhadap masalah Timor Timur. Mensekneg Moerdiono mengatakan hal itu, di Jakarta, Kamis (24/10) kemarin. Ketika menjelaskan hasil pertemuan kedua presiden yang berlangsung ham- pir dua jam di Istana Merdeka, Mensekneg menambahkan, dalam wak- tu dekat, negara-negara di Amerika Lat- in yang berbahasa Portugis dan Spanyol akan mengadakan pertemuan (Iberio American). "Ada petunjuk bahwa Por- tugal akan membawa masalah Timtim pada pertemuan itu," tambahnya. Menurut Mensekneg, Indonesia tidak pernah berpendapat bahwa tidak ada masalah di propinsi termuda itu. Namun sikap Indonesia adalah masalah Timtim telah dibicarakan dalam forum-forum yang tepat, sehingga tidak semua forum patut digunakan untuk mendiskusikan bekas jajahan Portugal itu. Presiden Samper, kata Mensekneg, berjanji akan memperhatikan pandangan Indonesia itu. Sampai sekarang, Indonesia dan Por- tugal membicarakan masalah Timtim dalam forum segi tiga bersama para pe- jabat PBB. Kepala Negara dan tamunya yang Ka- mis siang kemarin melanjutkan perjalan- an ke Seoul, Korea Selatan, juga memb- icarakan akan berlangsungnya sidang para menteri perdagangan negara anggo- ta Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) di Singapura Desember mendatang. "Indonesia tidak akan menerima jika sidang WTO itu membicarakan hal-hal yang tidak ada kaitannya dengan masalah perdagangan seperti upah buruh, lingkun- gan hidup serta hak asasi manusia," kata Moerdiono. Masalah materi sidang WTO ini diper- hatikan Indonesia, karena ada tanda-tanda bahwa negara maju ingin mengait-ngaitkan masalah nonperdagangan itu dengan masalah perdagangan pada sidang WTO. Ketika mengomentari pandangan Presiden Soeharto itu, Presiden Samper mengata- kan negara-negara Amerika Latin juga mempunyai sikap seperti Indonesia. Presiden Soeharto, yang pada 1992- 1996 menjadi Ketua Gerakan Nonblok (GNB), juga membicarakan masa depan GNB dengan Samper yang sekarang men- jadi Ketua GNB. Peran Portugal Di bagian lain, Menlu Ali-Alatas men- gatakan, tampilnya Indonesia yang mendapat giliran menjadi Ketua Dewan Keamanan PBB merupakan tugas yang berat dan sensitif, khususnya untuk men- capai kesepakatan pemilihan Sekjen PBB. Ia mengharapkan agar peran PBB bisa direformasi menjadi mekanisme sentral menuju suatu tatanan dunia baru. Mengenai sikap Indonesia yang men- jadi Ketua Dewan Keamanan PBB pada November nanti, seiring dengan isu Por- tugal dan Jepang juga terlibat dalam keanggotaan nanti Menlu mengatakan, "Saya kira, negara-negara yang terpilih, termasuk di dalamnya Jepang, Kosta Rica, Swedia, Portugal, dan Kenya, baru bertugas mulai Januari. Jadi mereka be- lum terlibat soal pemilihan sekjen pada November ini." Ajak Swasta Indonesia Presiden Samper juga mengajak swas- ta Indonesia untuk menggarap pemban- gunan infrastruktur pembangkit listrik, telekomunikasi dan pembangunan jalan raya dan industri gula di Kolombia. Menurut Ketua Umum Kadin Indone- sia Aburizal (Ical) Bakrie pada pertemuan pengusaha Indonesia dengan Presiden Re- publik Kolombia dan delegasinya di Jakarta, Kamis kemarin, Indonesia saat ini juga tidak hanya mengundang inves- tor asing, tetapi juga mencari peluang investasi di luar negeri. Dengan demikian, katanya, Indonesia dan Kolombia tidak hanya dapat meningkat- kan investasi dan perdagangan, tetapi juga bisa menjadi pintu gerbang untuk masuk ke pasar di masing-masing kawasan. Kolombia bisa menjadikan Indonesia se- bagai pintu masuk bagi produknya ke pasar ASEAN yang dihuni sekitar 500 juta jiwa dengan total GDP 500 milyar dolar AS. Se- baliknya, Indonesia juga mengharapkan negara itu bisa menjadi pintu masuk ke pasar ANDEAN, yang juga terdiri atas Bolivia, Ekuador, Peru dan Venezuela. Dari total impor yang mencapai 13,8 mi- lyar dolar tahun lalu, Kolombia mengimpor peralatan transportasi sampai 2 milyar dolar, mesin non-listrik 2,2 milyar dolar, bahan kimia untuk industri 2 milyar dolar dan mes- in listrik 1,6 milyar dolar. Yang menarik, menurut Ical, Kolom- bia merupakan satu-satunya negara di Amerika Selatan yang tidak pernah men- jadwalkan kembali utang luar negerinya. Negara itu bersama Cili juga mendapat rating B-dari Bank Dunia, sehingga kon- disi perekonomiannya dapat dipercaya. Produk ekspor Indonesia yang menu- rut Ical memiliki potensi besar untuk ma- suk pasar Kolombia antara lain sepatu dan garmen. "Kita juga mengharapkan bantu- an dari Presiden Kolombia untuk memu- luskan langkah penjualan produk IPTN ke negara tersebut," katanya. (049/ant) Jenderal Vokal akan Diundang DS: Demi Allah, Saya tak Bunuh Safruddin Rizal Ramli: Ada Kelompok yang Ingin Kuasai Astra *Soal Pertemuan Perwira TNI AD Jakarta (Bali Post) - pen Tanpa suatu pengecualian, se- mua purnawirawan yang selama ini dikenal kritis dan vokal, akan diundang pada pertemuan antara perwira TNI AD yang masih ak- tif dan para purnawirawan. Kadis- INI AD (Kadispenad) Brigjen TNI Robik Mukav men- gatakan hal itu menjawab pers di Jakarta, Kamis (24/10) kemarin. Menurutnya, pertemuan itu tampaknya akan terlaksana dalam waktu dekat ini. Paling cepat, akhir November menda- tang. Meski acara sarasehan terse- but belum bisa dipastikan wak- tunya, menurut Kadispenad, akan tetap jadi agenda bagi TNI AD. "Waktunya memang belum bisa dipastikan, tetapi Kepala Staf TNI AD sangat berkeingi- nan agar pertemuan itu bisa di- laksanakan," tambah Robik Mukav Ia menyebutkan, pertemuan nanti akan dilakukan dalam ben- tuk sarasehan. Sementara yang menjadi panitianya adalah Ko- mandan Sekolah Staf Komando TNI AD (Danseskoad), karena rencana itu akan diadakan di Seskoad, tambahnya. Mengenai berapa jumlah un- dangan nanti, Robik menyebut kan, kurang lebih dua ratus orang, terdiri atas perwira tinggi obituren (alumnus) Seskoad. Angkatan- nya, mulai dari obituren tahun 1945 sampai obituren 1970. Ditambahkannya, dalam sa- rasehan nanti tidak dilakukan pengelompokan-pengelompokan para perwira yang masih aktif maupun yang sudah purnawira. Dalam forum sarasehan terse- but yang akan jadi pembicara antara lain Kasad Jenderal TNI R. Hartono. Hal yang dibicara kan berkisar soal tindak lanjut langkah-langkah TNI AD agar tetap konsisten. "Jadi hanya sep- utar keberadaan TNI Angkatan Darat," tambah Robik. Yogyakarta - DS, yang kini jadi tersangka tindak penganiayaan hingga men- inggalnya wartawan Bernas Fuad Muhammad Safruddin alias Udin, dalam pemeriksaan di Mapolda DI Yogyakarta, Kamis (24/10) kemarin, menyangkal telah melakukan pembunuhan. "Demi Allah saya tidak melakukan pembunuhan itu," katanya di depan penyidik Mapol- da DI Yogyakarta seperti ditiru- kap pefasibo hukum tersangka, Juf aufik, S.H. seusai men- dampingi DS dalam pemeriksaan di Mapolda. Saat itu, kata Jufri yang didamp- ingi rekannya Adib Sujarwadi, dalam pertanyaan ke-35 penyidik bertanya pada DS, "Anda pada saat itu (terjadinya penganiayaan pada 13 Agustus) datang ke rumah Udin bersama siapa?" gas minta tersangka menandatan- ganinya. Tetapi karena isinya menurut DS bertentangan dengan yang sebenarnya, ia menolak, bahkan bersumpah, "Demi Allah saya tak melakukan itu. Jawaban ini, menurut Jufri, berbeda ketika DS sebelumnya bertemu dengan Kapolda DIY Kol. Pol. Mulyono Sulaiman dan Danrem 072/Pamungkas Kol. Inf. AR Gaffar, karena pada saat itu DS mengaku telah membunuh Udin. Tak Macam-macam Di bagian lain, tetangga yang ditemui di dekat kios yang juga dijadikan tempat tinggal keluar ga DS di Dusun Panasan, Desa Trirenggo, Sleman menyatakan sangat terkejut atas ditangkapn- ya DS, karena selama ini ia tidak pernah berbuat macam-macam. "DS memang pendiam, dan sejauh ini ia tidak pernah mem- buat keonaran. Kehidupan kelu- arganya selama ini juga tenteram, tidak pernah terdengar ada kerib- utan," kata Ny. Yanti (28), teta- ngga dekat keluarga DS. Pengakuan Ny. Yanti didukung Setelah pembacaan BAP, petu- para tetangga lain yang bertempat Menghadapi pertanyaan ini, kata Jufri, tersangka tidak mau menjawab, karena pada 13 Agus- tus malam (saat Udin dianiaya) DS tidak merasa ke rumah Udin di Jalan Parangtritis km 13 Yogy- Tidak akan menyinggung soal politik aktual? tanya wartawan. "Tidak, karena ini pembicaraan soal Angkatan Darat," jawabn-akarta. ya. (rud) Sidang Lanjutan Kasus 27 Juli Hakim Tolak Eksepsi TPDI Jakarta (Bali Post) - Nasib 64 terdakwa yang dipu- tuskan dalam sidang sebelumn- ya, rupanya dialami juga oleh 60 terdakwa lain yang terlibat dalam kerusuhan 27 Juli 1996. Semua majelis hakim yang me- nyidangkan perkara tersebut, Kamis (24/10) kemarin, di Pen- gadilan Negeri Jakarta Pusat, dalam putusan selanya menolak semua eksepsi Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) dipimpin RO Tambunan, S.H. dan pemeriksaan atas perkara ini tetap dilanjutkan. saksi sejumlah itu untuk merin- gankan para terdakwa. Karena itu, saksi-saksi yang akan diha- dirkan selain yang meringankan juga saksi ahli. Menurut Petrus, saksi ahli antara lain Prof. Dr. Baharuddin Lopa, S.H., Prof. Dr. Sahetapy, S.H., dan Prof. Dr. Lobby Loq- man. "Saksi meringankan, ten- tu saja dari Satgas PDI penduku- ng Soerjadi," ujarnya. Terlepas dari itu, sidang yang tetap dibanjiri pengunjung dan penjagaan ketat, berjalan lancar dan tertib. Usai sidang para ter- dakwa meneriakkan yel-yel. Meski demikian suasana gaduh tersebut sama sekali tidak mem- pengaruhi para pengunjung yang memadati halaman PN Jakpus. Persidangan menghadirkan 60 terdakwa dan dibagi dalam 5 kelompok. Kelompok I terdiri atas 12 terdakwa dengan Ketua bahasannya telah memasuki Majelis Hakim Soffinan Soe- Alasan yang dikemukakan masing-masing ketua majelis hakim dalam putusan sela, surat dakwaan yang disampaikan jak sa penutut umum sudah disusun secara cermat dan memenuhi ke- tentuan. Di samping itu penola- kan terhadap eksepsi yang dis- ampaikan TPDI karena pem- tinggal di deretan kios milik kas Desa Trirenggo yang disewakan kepada umum. Keluarga DS dan para tetangga menyewa kios sehar- ga Rp 50.000/tahun. Ibu mertua DS, Ny. Harto Wiyono (70) yang baru dua hari datang ke rumah DS menyatakan sanggup menjadi saksi dalam ka- sus ditangkapnya DS. "Saya ber- sedia menjadi saksi karena pada 13 Agustus (Udin dianiaya) saya berada di rumah in melihat DS malam itu tidur di kamar," tutur perempuan lugu itu. Ny. Harto yang sehari-harinya berjualan kalo (saringan kelapa ter- buat dari anyaman bambu) itu men- ceritakan, pada tanggal 11, 12 dan 13 Agustus 1996, ia menginap di rumah DS, karena diminta mene- mani anak DS, Bimo Anggoro (6,5). Pada tanggal itu Sunarti me- mang memperoleh pekerjaan me- rias di luar desa. Istri DS yang sehari-hari membuka jasa jahitan dan salon, kini harus mondar-mandir dari desanya ke Yogyakarta. Dalam kios Sunarti yang juga dijadikan (Bersambung ke Hal 15 Kol 2) Surabaya (Bali Post) - Ramainya penjualan transaksi saham PT Astra International (AI) di Bursa Efek Sura- baya (BES) dan Bursa Efek Jakarta (BEJ) akhir-akhir ini menunjukkan bahwa ada kel- ompok tertentu yang ingin menguasai Astra. Pengamat ekonomi dari Universitas Indone- sia Dr. Rizal Ramli mengatakan itu seusai berbicara dalam seminar internasional "Ekonomi Alternatif di Era Pasar Global" di Surabaya, Kamis (24/10) kemarin. Menurutnya, transaksi besar-besaran sa- ham PT AI yang melibatkan konglomerat Bob Hasan melalui PT Nusamba, Putera Sampo- erna, dan Prayogo Pangestu, mendapat duku- ngan dari pemerintah. Masalahnya, tambahnya, kebijaksanaan pemerintah tentang mobnas dimasalahkan oleh Jepang hingga ke WTO, tidak menutup kemungkinan akan terjadi pada Astra. "Saya menduga Astra akan memperoleh fasilitas dari pemerintah seperti mobil Timor. Jika hal itu yang terjadi, pemilik jelas diun- tungkan," kata Rizal Ramli. Ia menjelaskan, kebijakan pemerintah soal mobnas dalam membebaskan pajak mobil Timor selama tiga tahun diperkirakan men- capai Rp 2,1 trilyun. Fasilitas itu tampaknya akan dinikmati juga oleh Astra, Rizal menye- butkan, prediksi itu sangat spekulatif karena pemerintah Indonesia mempunyai kartu as dalam menghadapi masalah itu. dari F-PDI, Siap Di-"recall" dari Ia mengaku tidak tahu-menahu siapa yang bermain di belakang saham Astra. Meski demikian, dia sudah punya perkiraan secara keseluruhan. "Jika saham pecah-pecah, manajemen sering jalan sendiri. Sepertinya ada keinginan mengoptimalkan kasus itu," ujarnya. Astra di mata Rizal merupakan perusahaan besar yang jelas-jelas akan dipengaruhi pemerintah. Sebelumnya, Direktur AI TP Rachmat di Jakarta mengatakan, melihat berbagai masalah dalam industri otomotif ke depan, AI tak lagi menggantungkan diri pada oto- motif khususnya mobil. Hasil pemeringkatan perusahaan yang dilakukan PT Pefindo, AI mendapat predikat Single A minus (A-). Menurut Dirut Pefindo Farid Haryanto, sejumlah risiko telah menjadikan AI mem- peroleh predikat A minus. "Beberapa divisi cukup mengalami risi- ko-risiko," katanya. Predikat yang sama juga disandang Astra Finance dan Federal Motor. Ia menambahkan, predikat ini masih lebih baik dibanding perusahaan swasta lainnya. Di samping itu, ke depan AI memang sudah tidak lagi menjadikan industri otomotif- khususn- ya mobil sebagai lahan utama. Sumbangan pendapatan dari divisi lain yang dirintis sejak lima tahun lalu mulai kelihatan hasilnya. "Malahan pendapatan dari sepeda motor sangat bagus. Suplai dari sepeda motor yang sangat bagus ini menjadikan divisi otomotif tetap baik, meski mobil sedang mengalami kelesuan," katanya. Menurut Farid, Astra dalam beberapa hal sangat sensitif dengan risiko. Ini disebabkan sejumlah industri cukup mengkhawatirkan, se- hingga perlu perbaikan. Misalnya, proyek in- frastruktur, jasa keuangan dan juga kelapa sawit. "Unit-unit tersebut bisa mengganggu ki- nerja Astra secara keseluruhan," ujar Farid. Bahkan akhir-akhir ini Astra mengalami ke- burukan likuiditas karena mereka mendanai proyek-proyek jangka panjang dengan pinja- man berjangka pendek. Kandungan potensi risiko yang ada pada anak-anak perusahaan tadi memerlukan disip- lin ketat. Kecuali itu, Astra juga harus memper- baiki pasar-pasar anak-anak perusahaan, seper- ti untuk kelapa sawit dan divisi alat-alat berat. Namun Farid memberi catatan, penilaian ini masih bisa direvisi utamanya yang men- yangkut divisi otomobil. Misalnya saja kelak ada perubahan dalam kebijaksanaan mobil nasional. Sampai sekarang semua belum tahu pasti mengenai konsistensi mobnas ini. "Kalau ada perubahan akan direvisi rat- ing Astra, termasuk jika ada fasilitas yang sama untuk membuat Mobnas," katanya. Direktur Keuangan Astra Rini Suwandi menambahkan, kehadiran mobnas memang cukup membingungkan, sampa-sampai diri- (Bersambung ke Hal 15 Kol 1) Gerakan Makan Ikan (1) Guruh Terima Ajakan Kosgoro Merobek Ironi, Manfaatkan Potensi Jakarta (Bali Post) - Guruh Soekarnoputera secara resmi menyatakan keluar dari kegiatan politik praktis dan men- erima ajakan DPP Generasi Muda Kosgoro. Selain itu ia juga men- gatakan siap di-recall dari kedudukannya sebagai anggota Fraksi PDI di MPR/DPR. Kepada wartawan di Jakarta, Kamis (24/10) kemarin, putra bungsu presiden pertama RI itu secara tegas mengatakan, akan mengkonsentrasikan kehidupan secara penuh pada upaya mema- jukan kesenian nasional. "Terus terang, selama saya be- rada dalam kegiatan politik prak- tis, tak ada hasil maksimal yang saya capai. Oleh karena itu, saya siap menerima ajakan dan tawaran dari pihak mana pun yang bercita- cita sama dengan saya memajukan dunia kesenian kita," ucap Guruh mengajak dan menawarkan Anda uk bergabung?" tanya Bali Post seusai jumpa pers tersebut. "Ya, saya terima ajakannya. Prinsipnya, siapa pun yang ber- niat untuk memajukan kesenian nasional saya terima," katanya. Acara jumpa pers Kamis ke- marin, sebenarnya untuk menjelas- kan album terbaru Guruh yang ber- tajuk "NT-XTC". Namun, di ten- gah keterangan persnya, tanpa dit- anya wartawan, Guruh menjelas- kan bahwa ia akan keluar dari keg- iatan politik praktis. Pernyataan tersebut, sebenarn- ya sudah tercium wartawan beber- apa waktu sebelumnya. Bahkan, isu yang tersebar di kalangan pers menyebutkan, Guruh siap keluar dari PDI dan akan masuk Golkar melalui Kosgoro. Namun secara diplomatis, sen- iman yang juga pernah menyata- DI Pelabuhan Benoa, kesibukan masih tampak. Ikan-ikan tuna diangkut dan dikumpulkan. Tubuh- tubuh legam dengan otot yang menonjol, menga- ngkat ikan-ikan itu dari kapal untuk dibawa ke sejumlah pasar. Presiden Soeharto mencanangkan gerakan makan ikan di Indonesia. Kenapa? Ternyata, makan ikan memang belum begitu membudaya, khususnya di Bali. Padahal jika dilihat potensinya, Pulau Dewata tak kalah dengan daerah lain. Agaknya, inilah ironi yang perlu dientaskan. Wartawan Bali Post, Dwi Wahyuni dan Riyanto Rabbah menurunkan laporan seputar fenomena mengkonsumsi ikan Malam hari di Pasar Badung, sejumlah ikan tuna yang beratnya men- capai 25 kg pun diturunk- an. Wanita-wanita peda- gang ramai berdatangan untuk bertransaksi. Berbagai je- nis ikan dikumpulkan menurut jenisnya, termasuk ikan tuna dalam jual beli itu. Ikan tuna yang dibawa ke pasar, biasanya untuk memenuhi kebutuhan di Bali. Selain sebagai daerah tujuan wisata, Bali memang punya po- tensi sebagai daerah perikanan. perairan Bali cukup besar men- capai 67.355 ton per tahun, be- lum lagi potensi budi daya peri- kanan darat. Untuk budi daya tambak, Bali mampu menghasil- kan 3,2 ton/ha/tahun. mulai hari ini. Ironisnya, meskipun di Bali ikan mudah diperoleh, tradisi masyarakat makan ikan tampakn- ya belum membudaya. Tingkat konsumsi ikan masyarakat Bali masih tergolong rendah dari rata- rata nasional. terjadi di beberapa daer- ah di Jawa. Masyarakat kerap pula menderita al- ergi atau gatal-gatal sete- lah makan ikan. Menghadapi kendala sema-cam ini, menurut Mahendra, pengetahuan masyarakat tentang ikan terutama dalam hal memilih ikan yang layak dikonsumsi perlu dit- ingkatkan. Dengan demikian, masyarakat tidak hantam kromo me- nilai semua jenis ikan menyebab- kan alergi. Ibu-ibu rumah tangga sebelum memutuskan membeli ikan, kat- anya, sebaiknya memperhatikan tanda-tanda kesegaran yang ter- dapat pada ikan tersebut. Menurut catatan Dinas Peri- Kesegaran ikan, kata Mahen- kanan Bali tahun 1995, konsumsi dra, bisa dilihat pada rupa dan warna ikan yang cerah. Seluruh meningkat 12,8 % dibandingkan lendir segar yang tipis dan rata. capai 14,1 kg/kapita/tahun atau badan masih diliputi dengan dengan 1994 yang hanya 12,5 kg/ Matanya masih jernih, sisiknyá kapita/tahun. tidak mudah mengelupas, insang berwarna merah dengan baunya yang khas serta kondisi daging masih kenyal dan elastis. materi perkara yang akan dibuk- mantri, S.H. dan jaksa penuntut yang masih tercatat sebagai anggo- kan diri siap jadi presiden itu ha- DENGAN KERABAT Guruh Soekarnoputera (tengah) den. Potensi penangkapan ikan laut di ikan masyarakat Bali baru men- tikan dalam persidangan menda- tang. Atas putusan sela tersebut, TPDI mengajukan banding, ken- dati pemeriksaannya tetap dilan- umum Fauzi Yunus, S.H., kelom- pok II jumlah terdakwa 13 den- gan ketua majelis Matyono Wid- iatmadja, S.H. dan jaksa penun- Bali Post/070 gan kerabatnya saat peresmian Museum Agung Rai, Peliatan, "Kosgoro kabarnya sudah (Bersambung ke Hal 15 Kol 4) beberapa bulan lalu. ta Komisi IX DPR RI itu. tut umum Hanif Sulaiman, S.H., Pangab: jutkan. kelompok III berjumlah 11 ter- "Walaupun pemeriksaan ter- dakwa dengan ketua majelis As- us dilanjutkan, upaya banding mar Ismail, S.H. dan jaksanya tersebut tidak akan berpengaruh. Moh. Yusuf, S.H., kelompok ÍV Selain itu kami juga akan men- berjumlah 12 terdakwa dengan gajukan 50 saksi," kata anggota ketua majelis Abas Sumantri dan TPDI Petrus Selestinus, S.H. jaksa penuntut umum J. Kama Ia menyatakan demikian un- ru, S.H. dan kelompok V terdak tuk mempertegas pernyataan RO wa berjumlah 12 orang dengan Tambunan yang selalu didamp- ketua majelis Sartono, S.H. dan inginya. Maksud dihadirkannya jaksa Lukiminto, S.H. (ds) Ditangani Semestinya, Kasus Tewasnya Tjetje Jakarta (Bali Post) - Kasus kematian Tjetje Tadjudin di tahanan Polwil Bogor tetap ditangani den- gan semestinya oleh aparat kepolisian. Kasusnya se- dang dipelajari polisi dan tak ada keterlibatan oknum ABRI. Panglima ABRI Jen- Bali Post HARI INI deral TNI Feisal Tanjung Pura Uluwatu Terbakar, Kerugian sekitar Rp 150 Juta.......2 Gedung SD Nomor 2 Bunutan Hancur...... Banyak Turis di NTB Keluhkan Sumbangan. menegaskan hal itu usai up- acara penerimaan hibah enam pesawat Transell dari 3 Menteri Pertambangan dan 4 Energi IB Sudjana di Pon- dok Cabe Jakarta, Kamis .6 1.500 Buruh Pabrik Sepatu di Surabaya Mogok Kerja.......5 • Taliban Kuasai Jalan Lintas Strategis Utara Kabul......... Belajar Antisipatif dari Kasus Situbondo.. • Air France tak akan Terbang lagi ke Bali.. Home Page Bali Post :http://dps.mega.net.id/news/balipost/balipos.htm E-mail balipost@dps.mega.net.id 11 (24/10) kemarin. Feisal Tanjung Ketika didesak bahwa kemungkinan ter- 8 libatnya oknum ABRI dalam kasus tersebut makin menguat, Pangab sekali lagi mengata- kan, tidak ada tentara yang terlibat. "Tidak ada itu, jangan asal tuduh," tandasnya. Sebelumnya Kapolda Jabar Mayjen Pol. Nana Permana mengatakan, ia berjanji akan ya. mengusut tuntas kasus ke- matian Tjetje dalam status tahanan Polwil Bogor. "Penyebab kematiannya masih kami selidiki," ujarn- Sementara itu, Komnas HAM belum bisa menyim- pulkan, apakah ada pelang garan HAM atau tidak dalam kasus kematian Tjetje Tadjudin di tahanan Polwil Bogor itu. "Jika melihat isi pem- beritaan media massa yang menulis kasus tersebut, bisa jadi adanya pelanggaran HAM," kata anggota Komnas HAM Clem- entino Dos Reis Amaral, Kamis kemarin. Komnas HAM sangat prihatin terhadap tewasnya Tjetje sehingga akan terus dilaku- terhadap aparatur kita," kata Wakil Ketua Ko- mnas HAM, Marzuki Darusman menimpali pernyataan Amaral. Almarhum Tjetje dan Nur- din Lubis adalah dua teman Zainuddin Lesma- na dalam satu mobil ketika mereka dirampok di Jalan tol Jagorawi, 11 Oktober lalu. Zainuddin tewas dibunuh oleh satu dari empat orang laki-laki di dalam mobil Kijang yang menghentikan mobil mereka. Setelah itu keempat orang perampok tersebut melarikan uang yang dibawa Zainuddin Rp 300 juta dari jumlah total uang yang dibawanya Rp 592 juta. Uang itu tersimpan di dua tas yang berbeda. Setelah polisi melakukan pengusutan, akhirnya diketahui bahwa dua teman Zainud din semobil, Tjetje dan Nurdin terlibat dalam perampokan tersebut. Kemudian keduanya diamankan di Polwil Bogor. Entah bagaimana kelanjutannya, tiba-tiba saja Tjetje, saksi sekaligus tersangka dalam kasus perampokan itu, tewas di tahanan den- kan pemantauan dalam pengusutan kasus itu. gan wajah biru dan bengkak. Hidungnya Kematian tersebut mengganggu keper- cayaan yang paling mendasar dari masyarakat (Bersambung ke Hal 15 Kol 4) Pada 1995 produksi ikan men- capai 1.881 ton, terdiri atas udang windu, udang putih serta bandeng, sementara budi daya di kolam dan mina padi produksi perikanan kolam mencapai 524,2 ton den- gan tingkat produktivitas 3,3 ton/ ha/tahun. Budi daya mina padi ter- catat 594,4 ton. Berdasarkan data tersebut, tampaknya masyarakat Bali bisa dengan mudah mengkonsumsi ikan, terlebih belakangan bisnis sea food makin semarak. Bukan hanya di restoran mewah, pada warung-warung pinggir jalan ser- ta sejumlah lesehan pun banyak yang menyediakan menu sari laut, pecel lele dan ikan bakar. Santa- pan seperti udang, kepiting dan sebagainya, bukan lagi menu is- timewa yang biasa disajikan pada waktu pesta sebagaimana yang terjadi di beberapa negara maju. Di negeri Paman Sam misalnya, udang konon dikategorikan ma- kanan yang bergengsi untuk se- buah pesta. Sementara berdasarkan data statistik perikanan 1996, konsum- si ikan masyarakat Indonesia sudah mencapai 19,14 kg/kapita/ tahun. Akan tetapi angka itupun masih jauh lebih rendah jika dibandingkan standar yang diteta- pkan FAO yang mencapai 25-30 kg/kapita/tahun. Rendahnya tingkat konsumsi tersebut, menurut AA Gd. Mahen- dra P., Humas Dinas Perikanan Bali, disebabkan beberapa kenda- la yang memang melekat dalam masyarakat. Contohnya takut ter- hadap bahaya keracunan dan cac- ingan jika harus meng-konsumsi ikan tiap hari. Selain itu, masih banyaknya komoditi lain yang harganya relatif lebih murah ser- ta menu ikan yang kurang bany- ak variasinya. "Pengetahuan mas-yarakat tentang pentingnya peningkatan gizi melalui konsumsi ikan sep- ertinya perlu mendapat per- hatian," tambahnya. Khusus masalah keracunan ikan, agaknya cukup beralasan mengingat beberapa kali kasus ini Ia mencontohkan, jika ikan mulai membusuk, rupa dan war- nanya tampak kusam, permukaan badan tertutup lendir yang tebal dan lengket, mata ikan suram dan cekung ke dalam rongga mata, sedangkan sisiknya mudah lepas, bagian insang berwarna tua ke- coklat-coklatan atau kehitam-hi- taman mendekati busuk di samp- ing dagingnya yang lembek. "Jika menemukan ikan seperti itu sebaiknya tidak dibeli, sebab ikan yang mulai membusuk akan menimbulkan bau dan rasa yang tidak mendorong selera makan. Sebaliknya, ikan yang segar akan enak dimakan dan menimbulkan selera," tambah Mahendra. Menurut informasi di lapan- gan, pengetahuan tersebut dinilai masih belum cukup. Penyebab- nya, belakangan ini penjaja ikan juga lebih pintar. Para penjaja yang mengetahui pembelinya (Bersambung ke Hal 15 Kol 6)