Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Bali Post
Tipe: Koran
Tanggal: 1998-08-16
Halaman: 06

Konten


4cm Halaman 6 OGOH-060H ALS PUCANG CERITA KADEK TANI SINGAWANG ( 12 ) Buronan Itu Lepas KOMING, Manuk dan Kacut tampak sibuk. Di bawah pohon besar itu mereka pura- pura membikin ogoh-ogoh. Sekali-sekali mereka melirik ke atas, mengawasi si buronan yang masih duduk bertengger di salah satu cabang besar. Melihat anak-anak yang pem- berani itu, tentu, tentu saja si buronan jadi jengah dan geram. "Waduh, bocah-bocah kurang kerjaan! Rencanaku bisa kacau-balau ini. Waduh!" Si Buronan bergu- mam dengan geram. Sedang di bawah anak- anak masih sibuk. Manuk membikin keranjang khusus untuk jebakan. Kacut dan Koming membikin tali dari kulit bambu yang juga dibikin khusus untuk je- bakan. Semen- tara hari mu- lai remang- remang senja. Ming cepat! Kau ikat ker- an- jang ini di ba- tang po hon! Dan kau, Cut, ikatkan ujung tali-tali ini pada batang- batang bambu yang kuat. Se- dangkan ujung yang satu lagi aku ikatkan pada batang po- hon besar ini!," perintah Manuk. Tanpa banyak cing- cong mereka bekerja penuh se- mangat. Dengan gesit Koming mengikatkan keranjang di ba- tang pohon. Keranjang itu ben- tuknya tak beraturan. Di bibir keranjang tampak ujung-ujung bambu mendongak runcing, mirip ranjau. Keranjang itu di- pasang sedemikian rupa, de- ngan harapan jika buronan itu tu- run, ka- kinya akan terlebih dahulu menginjak keranjang. Jika ker anjang telah diinjak, ah, bisa dibayangkan, buronan itu akan menjerit-jerit karena kakinya pasti terluka dan tak bisa jalan, apalagi berlari. Tali yang dipasang Manuk dan Kacut berguna untuk men- jerat kalau-kalau buronan itu lepas dari keranjang beranjau itu. Tali itu jumlahnya lebih dari 20 utas. Semua ujungnya diikat di pohon. Sementara Cerita Minggu Depan Setelah buronan itu lepas, tiba-tiba datang polisi. Bapak- bapak polisi itulah pada akhirnya mengejar si buronan hing- ga menyusup ke tengah-tengah hutan. Tapi si buronan tak ditemukan juga. Bacalah cerita minggu depan, siapa tahu si buronan ditemukan dan anak-anak alas Pucang bisa kemba- li bekerja dengan aman! ALUTONS OLEH: KESUMA.T 000 AKU TAHU SEKARANG YANG MENCURI ITU. PENCURINYA HARUS KU TANGKAP ujung yang lain diikat menye- bar ke segala arah. Mirip bal- ing-baling raksasa. Pohon se- bagai pusatnya dan tali-tali yang membentang sebagai di- ameternya. Tali itu dibikin khusus dari kulit bambu yang tajam. Bibir-bibir tali, selain bisa membuat tersandung, juga akan membikin kaki buronan itu terluka. Wah, sadis me- mang. Tapi seorang pencuri pretima akan layak mendapat ganjaran seperti itu. "Sudah beres! Ayo kita per- gi!," ujar Koming tak sabar. Mereka lantas beranjak pergi. Tapi sesungguhnya mere- ka tidak pergi jauh. Mereka mengintip dari sela-sela rim- bun bambu. Mereka tampak siaga. Jika buronan itu turun dan terjerat, tentu saja mere- ka akan menangkapnya. Hari telah malam. Namun bulan agaknya mau bersa- habat. Sinarnya ternyata bisa menerangi semua isi hutan, sehingga pandangan anak anak itu juga bisa diarahkan ke segala penjuru hutan. Beberapa menit kemudian tampaklah buronan itu berger- ak turun dari pohon. Ia heran melihat tali-tali yang memben- tang dan keranjang yang ber- cokol di bawahnya. Apa sih yang dibikin anak-anak ini, begitu gumannya. Beberapa jurus bergerak, akhirnya ia urung untuk turun. "Jangan-jangan ini jeba- kan!," bisik si buronan. Ia men- geluarkan sebatang rokok, dis- ulutnya, lalu ia duduk santai di atas cabang sambil tampak berpikir keras. Koming, Kacut dan Manuk yang memperhatikan dari jauh tampak menahan napas den- gan rasa tegang. Ada rasa takut, senang dan waswas ber- campur jadi satu. Cuma Kacut yang tampaknya sangat takut. Di bawah remang-remang si- nar rembulan, wajahnya terli- hat pucat pasi. Napasnya dan detak jantungnya tak teratur, dan yang memalu- kan, celakanya sampai basah. Wah, Kacut ngompol. "Waduh, payah kau, Cut!," bentak Ko- ming dengan bisikan tertahan. Manuk tersenyum melihat atas pohon. Buronan itu membuang puntung rokoknya. Ia siap-siap untuk turun. "Kalau di bawah itu jebakan, tak apa-apa! Tak bakal bisa menghambat lang- kahku. Iya, itu cuma pekerjaan anak-anak," gumam si buro- nan. Lelaki bertampang seram itu lantas turun. Tampaknya ia tak terlalu hati-hati. Ketika melewati cabang yang agak kering, cabang itu lepas berd- erak. Braaaak.....! "Waouuu... aku jatuh," teriak buronan itu tanpa sadar. Tubuhnya melay- ang lalu jatuh tepat di atas ker- anjang jebakan yang dipenuhi ranjau sembilu itu. "Waouuu.... tubuhku ter- tusuk," teriak si buronan lagi. Tapi dengan semangat besar ia bisa juga melepaskan diri dari jalinan keranjang yang menje- limet itu, meski tubuhnya dipenuhi luka. Anak-anak yang sejak tadi memperhatikan kejadian itu, kini bergerak ke bawah pohon. Mereka mulai bersorak, mak- sudnya agar buronan itu ber- lari tergesa-gesa sehingga kak- inya tersandung di tali-tali yang terbentang. Dan benar saja. Badannya yang terasa nyeri, buronan itu mencoba berlari, tapi kakinya tersandung di tali, dan jatuh terguling-guling. Ke- tika bangun dan hendak ber- lari lagi, lagi-lagi kakinya ter- sandung. Oh, kasihan buronan itu. Tapi karena Koming, Kacut dan Manuk tidak bergerak se- cara tangkas dan cepat, akhirn- ya buronan itu lepas juga. Apalagi tiba-tiba saja hutan jadi gelap. Bulan tertutup men- dung, dan hujan tampaknya mau turun. Mereka berempat mulai takut. Bali Post ANAK-ANAK Belajar Bahasa Minggu Pon, 16 Agustus 1998 Minggu Boah Hoti Indonesia Bali Inggris Alamat KETIK nama bom AS, dijatuh ma, 6 Agust tiga hari ke Gay (nama nelorkan lag Asia Pasifik Burung Kaki A A Api ▲ Fire Putu Krisna Widiantara Lahir : 4 September 1996 Putra dari: I Wayan Sudiana dengan Ni Nyoman Wiratni, S.Pd. : Jln. Diponogoro 7 Amlapura Novi Puspita Dewi Lahir : 27 Oktober 1995 Putra dari: Eko Nugroho de- ngan Ida Mufidah Alamat : Jln. Gatot Subroto 14 Denpasar Iwan Maulana Lahir : 6 Agustus 1996 Putra dari: Marinah dengan Suriasih Alamat : Br. Tegal Jaya, Dalung Kuta, Ba- dung Dewa Ayu Dheska Rismiyani Lahir : 8 Desember 1993 Putra dari: Dewa Nyoman Cintiatika dengan Desak Sumer De widi seluruh bala pa syarat 14 lalu. Kekeja dan teriakan kaisar, Ten pun terlupal tus 1945, ata an besar rak benci segala Bung Karno memproklar kaan bangsa donesia di Timur No. 5 Rubag s diproklamas di dunia, seb luh bulan k mun masih merdekaan bingarnya ke Tanah Air, s tumbuhanny dengar cerita kaan dari pa kecil hingga kan orang ta atau rekayas tentang keme nasional mau seperti terte ▲ Bird Mengenal Lingkungan A Leg A Laguna pada Musim Dingin KEHIDUPAN hewan dan tumbuhan di laguna sangat bergantung dari musim. Saat musim berubah, pe- nampilan laguna pun berubah. Oleh karenan- ya, hewan dan tumbu- Kacut yang meringis. han sangat menge- "Tenang, Cut! Ten- tahui adanya pe- rubahan angkan hatimu!," hibur Koming ke- mudian. Hari semakin alam menjelang musim berubah. Makin hari sinar mataha- malam. Namun ri akan terasa kurang panas. Ini pertanda terjadi penurunan suhu dan musim pun berubah bironan itu tam- paknya masih enggan untuk tu- run. Anak-anak mulai cemas. "Jika sampai jam sepuluh bu- ronan itu tak tu- run-turun juga, kita pulang saja. Orang-orang di desa bisa geger karena kita belum pulang hing- ga larut malam. Mereka akan berpikir bahwa kita sedang dis- embunyikan makhluk halus," desak Manuk. Koming mengangguk. "Iya, mudah-mudahan sebelum jam sepuluh buronan itu turun men- cari karung curiannya". Mereka kembali memusat- kan perhatian kepada pohon besar itu. "Wih, Bayi ke mana?," tiba- tiba Kacut bertanya. "Sudah kusuruh pulang tadi," jawab Koming. "Dia kan wanita, jika kita ajak bersem- bunyi seperti ini, ia bisa men- jerit-jerit tak karuan. Rencana kita bisa gagal," sambungnya kemudian. Manuk dan Kacut cuma diam karena tiba-tiba ada sesuatu yang bergerak di HAH...SIAPA YANG MENCURI....? BARU DAPAT SATU SUDAH HILANG. RASAKAN PEMBALASANKU SEKARANG. Pada mu gin, permu kaan lagu- na nyaris mem- han ini akan tetap mempertahankan buahnya sepanjang musim gugur dan musim dingin, dan baru melepas bijin- ya saat musim semi tiba. Musim gugur, saat yang baik bagi jamur untuk tumbuh dan beku. Na- berkembang. Mereka dapat mun be- tumbuh di antara bebatuan, berapa dan ranting tumbuhan. Se- tumbu- mentara itu, kijing anodon han air da- (kerang air tawar) nyaris p a t berhenti tumbuh pada musim dingin, dan merupa- kan tempat bagi ikan rodeo betina untuk menaruh telur. Musim dingin memang menyulitkan bagi hewan pen- ghuni laguna. Pada musim dingin, suhu air di laguna akan turun. Hal ini membuat bebera- pa hewan terpaksa menghemat energi menjadi musim dingin. Sebelum musim dingin tiba didahului musim gu- gur. Saat ini peng-huni laguna memper- siapkan siasat yang istimewa guna meng- hadapi cuaca dingin. Jamur yang tumbuh di ranting Bunga tumbuhan telah menjadi buah, dan biji di dalam buah telah menanti un tuk disebarkan. Buah yang sudah masak tersebut dimakan oleh hewan penghuni la- guna guna persediaan energi dalam tubu- hnya. Secara tidak langsung, biji buah yang dimakan tersebut akan menyebar dan menunggu musim semi tiba untuk men- jadi tumbuhan baru. Selain disebar oleh hewan tadi, angin musim gugur juga sangat mem- bantu penyebaran biji-biji tumbuhan tersebut. Namun ada juga jenis tumbu- han yang enggan melepas bijinya karena tidak ma- tang saat musim tersebut. Tumbuhan tersebut adalah bulrush. Tumbu- Ikan Rodeo TERASA ADA YANG NGAMBIL, COBA KU LIRIK SEDIKIT SIAPA ORANGNYA. mereka dengan Kategori B memperlambat gerak atau men- gurangi pengelua- ran energi. Siput misalnya, akan bergerak lebih lam- ban dan akan men- cari tempat perlin- dungan di perairan yang lebih dalam guna mendapat suhu yang leb- ih hangat. Se- dangkan bina- tang ampibi, mengurangi pengeluaran energi karena mereka hidup nyaris tanpa persediaan ma- kanan. ASYIIIKKK..... SEKARANG DAPAT YANG LEBIH GEDE LAGI fo- melaku- kan Kijing Anodon tosintesis dengan memanfaatkan sinar matahari yang menembus permukaan laguna yang dilapisi es. Bliman dari Seri Dunia Tumbuhan" Gramedia Putu Putri Apsari Lahir : 6 Juli 1995 Putra dari: Ir. W. Subagia de- ngan Ir. W. Yulianti Alamat : Jln. Imam Bonjol, Abiantimbul Gg. Batan Canging 3A Denpasar kan, namun Sejarah tida Alamat : Jln. Pulau Bali 5 Singaraja, Bali na adanya. S Meilianai Puspa Fadjri Yantini Lahir : 28 Mei 1995 Putra dari : A. Muchtar de- ngan Herlies Alamat RUBRIK ini terbuka untuk putra putri Anda. Kirim- kan foto-foto lucu mereka ke Redaksi Bali Post Minggu, JI.Kepundung 67 A Denpasar. Sisipkan Prayogo : Jln. Nusa Kam bangan 28 Den- pasar KUPON data: nama lengkap, tanggal lahir, nama orang Boti tua, dan alamat ruma. Jangan lupa cantumkan "Kupon Buah Hati" disudut kiri amplop. Pemenang Lomba Lukis Anak Bali Post Juara I, Narendra Putri (SD 1 Kesiman, Denpasar) Juara II, Aris (SD Raj Yamuna Denpasar) MAAA** POLAO-DONAT Bunga.... BUNGA Kau indah dipandang mata Warnamu yang cerah Membuat setiap orang terpesona Bila melihatmu Bunga... Kemarin kau kurangkai Kutaruh di atas meja di kamar tamu Bunga yang kurangkai ada melati mawar, kembang sepatu, cempaka Bila musim gugur tiba Ku kan sedih melibatmu Berguguran jatuh ke bumi Tetapi bila musim semi tiba Butir-butir mutiaramu akan menari di atas rimbunnya dedaunan Bunga.... Warna-warni di tamanku Semerbak harummu mewangi di antara rumput yang hijau Bunga.... kan kurawat selalu Nama Umur : Ni Putu Kusma Ariepandewi Pandetra : 12,5 tahun Sekolah : SLTP Negeri 1 Rendang, kelas IB Alamat : Jln. Besakih No 275, Pande, Nongan, Rendang, Karangasem, Bali, 80863 Bali LOMBA LUKIS ANAK HUT KE-50 Bali Post DENPASAR, 26 JULI 1998. ran yang me naung di bay haruskan gur si profesi yan satu golongan oritas tungga pun aliran p takan Bung adalah pejua negarawan t lagi sebutan Ironisnya, cara licik der Surat Perinta semar), Bung status tahan Tragis mema menghabiska ya di penjara pembuangan akhirnya ha napas terakhi anan. Ditaha Sekelompok a menyembah- ketika masih memprovokas adalah PKI d Those who ca rarely make a go who could make d never have won t (Winst RUMAH sed berdiri sendiria yang sepi. Tidak kanan-kiri. Yar ladang dengan t dan ketela. Sedan ada hutan yang s gitu lebat dan an mampu menunju sebagai hutan yar belum terjamah t Matahari yang diserap oleh ata sederhana itu. H sempit tampak apu. Angin yang m deret di sebelah k kan-akan merup sebuah tarian yan hasil ciptaan pena Bagaimana tidal dan pohon yang daun pinus, begit gitu berirama. Ti langkah, dan ju tersendat-sendat. gin masih mengir malam pun puc akan tetap mamp kreasi tari yang n Cuma sayangn han, semua keaja ang pun yang men betapa tololnya n lebih suka berjeja tempat yang ram tempat yang henin mempertunjukk bakat yang luar b Dua ekor burun ang datang dan hin 0000... TERNYATA.... RUMAHNYA DISIN..... mus. Sesaat kemud ka ikut bergoyang Ya ampun, lebih pa na burungkah diba manusia? Burung angkan waktunya, ma yang begitu in juga ikut terjun dar ya Sedang manusia yang hadir di temp SALAM BUAT PT. ARI SAPTIANDARI & MD. KURNIAWAN DI KUBANG BATI NV Juara III, I Kd. Angga Widnyana (SDN 8 Dauh Puri Denpasar) Panitia lomba lukis anak Bali Post menyampai- kan terima kasih kepada: ARMA, Coca-Cola, Er- awan, Graha Nadha, Taman Budaya, Tragia Dept. Store, dan Wisata Cineplex FIRTS BPM/Sujena Pemenang I (Narendra Putri), II (Aris), dan pemenang III (Kd. Angga Adnyana) dengan hadiah dan karyanya. Tetapi akhirnya yang hadir di tem laki-laki, bertelanja celana berwarna b gah lutur, tahu-ta di ambang pintu r itu. Dengan bahu er di tiang pintu, l dongkakkan kepa tentu menangkap yang sedang asyik an alam. Cuma dia tidak keindahan i pun yang tahu. Bintik-bintik ke pak membutir di d lanjang. Rupanya