Tipe: Koran
Tanggal: 2015-01-30
Halaman: 15
Konten
Jumat, 30 Januari 2015 (9 Rabiul Akhir 1436 H) Pandang Narkoba Sebagai Musuh SIJUNJUNG - Penyalahgunaan narkotika, psikotropika, prekusor dan zat aditif lainnya (NAPZA), tidak saja telah menjadi permasalahan dunia, tapi juga sudah merupakan bahaya global yang mengancam kehidupan masyarakat, bangsa dan negara. Khusus di Indonesia, penyalahgunaan narkoba menunjukan detensi meningkat yang sangat memprihatinkan dan membahayakan kehidupan masyarakat, terutama generasi muda sebagai generasi penerus bangsa. Untuk itu, supaya generasi muda Kabupaten Sijunjung tidak menjadi korban sia-sia, seluruh elemen harus bersatu padu memerangi benda yang menjanjikan kehancuran dan kematian itu, kata Bupati Sijunjung H. Yuswir Arifin Datuak Indo Marajo, Rabu (28/1), di ruang kerjanya. Artinya, memerangi penyalahgunaan narkoba, tidak cukup hanya menyerahkan kepada aparat penegak hukum dan pemerintah daerah saja. Tapi segenap lapisan masyarakat, terutama generasi muda itu sendiri harus memandang narkoba sebagai musuh, sehingga akan muncul semangat kebencian untuk membasmi dan menyingkirkannya dari bumi Sijunjung, tambah bupati. Hal yang sangat memprihatinkan dan menakutkan, berdasarkan evaluasi Badan Narkotika Nasional (BNK), dewasa ini korban penyalahgunaan narkoba tidak saja pemuda pemudi yang kehilangan semangat dan gairah hidup, tapi juga generasi muda produktif dan potensial. Bila hal ini tidak segera diantisipasi, ke depan bangsa ini akan menghadapi suatu ancaman yang maha dahsyat, yaitu rusak dan hancurnya generasi penerus. Klimaksnya, negara akan kehilangan generasi pelanjut perjuangan dan pembangunan. Kabupaten Sijunjung yang memiliki jalan raya lintas Sumatera, tidak tertutup kemungkinan dijadikan jalur peredaran gelap narkoba oleh jaringannya. Justru itu, supaya korban penyalahgunaan Narkoba tidak semakin berjatuhan, terutama di daerah ini, aparat penegak hukum,si 200hs' -Pemkab dan segenap lapisan isdits masyarakat, harus merapatkan barisan dan menyusun kekuatan untuk memeranginya, kata Bupati Yuswir Arifin. (206) Kelok Sembilan akan Dipasang Lampu Penerangan PADANG-Guna menjaga keamanan dan ketertiban di kawasan Kelok Sembilan, Limapuluh Kota, Kelok Sembilan akan dipasang lampu pene- rangan. Dengan itu, nantinya diharapkan Kelok Sembilan bisa lebih terawasi. Hal itu diungkapkan Kepala Satuan Kerja Wilayah I, Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional II, Dhaler kemarin. Dikatakannya, dengan banyak- nya pedagang kaki lima dan pengendara yang foto-foto di Kelok Sembilan dapat memba- hayakan jembatan. "Jika kita biarkan terus, itu sangat membahayakan, makanya kita akan pasang lampu. Selain itu juga bekerja- sama dengan Polres Limapuluh Kota," sebutnya Dahler. Pemasangan itu juga telah berkoordinasi dengan Balai Konsevasi Sumber Daya Alam (BKSDA). Saat ini Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional II (BBPJN II) saat ini tengah melakukan pemasangan beberapa trafo lampu jalan bersama Perusahaan Listrik Negra (PLN). "PLN tengah memasang beberapa trafo lampu lagi, setelah ini selesai maka sudah bisa difungsikan," ujarnya. Sebelumnya, memang sempat ada kendala pemasa- ngan lampu jalan dengan kondisi satwa Kelok Sembilan. "Satwa tidak akan terganggu dengan lampu jalan ini," terangnya. Nantinya, setelah lampu ini dipasang, maka untuk pengelo- laan aset diserahkan kepada Peerintah Kabupaten Limapuluh Kota. "Setelah kita pasang, silahkan dikelola oleh Pemko Limapuluh Kota," tandasnya. Selain lampu jalan, BBPJN II juga tengah melakukan koordinasi dengan Pemko Limapuluh Kota untuk menertib- kan pedagang yang berjualan di sekitar jalan Kelok 9. "Berdagang di sini sangat berbahaya dan juga merusak lingkungan. Sampah bungkus makanan yang dibuang sembarang juga akan mudah memicu kebakaran. Ini hutan konservasi, jadi sangat dijaga," jelasnya. Dikatakan Dahler, penertiban pedagang ini sudah sering dilakukan, hanya saja pedagang dengan petugas -sering 'kucing-kucingan'. (401) CHINT PULANG CEPAT Sejumlah murid SD 47 Korong Gadang, Kuranji, Kota Padang sering pulang lebih awal, padahal proses belajar mengajar baru dimulai. Sebagian wali murid banyak yang mengeluh masalah tersebut. Dijepret baru-baru ini. (deswandhy afriza) PEMAHAMAN DAN PENGAMALAN ADAT BUDAYA PRIORITAS UTAMA Tanah Datar Ada di Pusaran Peredaran Narkotika TANAH DATAR - SINGGALANG melalui kelompok-kelompok sosial yang sudah ada. bunuh diri, katanya, peris- tiwa merisaukan lainnya yang kerap ditemui adalah kasus-kasus asusila semisal pencabulan dan perkosaan, kekerasan dalam rumah tang ga, narkotika, dan perbuatan negatif lainnya. daya manusia, sepantasnya kita prioritaskan di masa mendatang. Ini harus jadi gerakan bersama dan me- libatkan semua elemen ma- syarakat," tuturnya. Masih kerapnya terjadi kasus-kasus bunuh diri di Tanah Datar, membuat risau banyak kalangan, baik dari jajaran pimpinan pemer- intahan, pemuka masyarakat, dan tokoh adat, maupun ulama. "Terhitung mulai Februari 2015 ini, kepala daerah ber- sama pejabat yang ada di lingkungannya, dijadwalkan rutin turun ke masjid-masjid untuk menyemarakkan ge- rakan Maghrib mengaji. Le- wat gerakan itu kita berha- rap, kasus-kasus merisaukan tersebut bisa diminimalisir dan diantisipasi," tegasnya. Kita perlu mengingat, se- butnya, Tanah Datar di ke- pung jalur nasional Lintas Sumatera. Dengan demikian, tandasnya, daerah ini hampir dapat dipastikan juga berada di pusaran peredaran nar- kotika lintas provinsi. Dengan demikian, sebut Adrion, Tanah Datar ke de- pan akan berupaya maksimal melakukan peningkatan pe- ngamalan nilai-nilai agama, adat, dan budaya tersebut melalui berbagai hal, ter- masuk di antaranya menja- dikan masjid sebagai pusat segala aktivitas keagaamaan dan keagamaan. "Sejak 2014 hingga awal 2015 ini, tercatat telah terjadi 20 kasus bunuh diri, satu di antaranya bisa diselamatkan. Pelakunya melibatkan segala usia, mulai dari remaja sam- pai lanjut usia. Nampaknya, ada yang harus dibenahi dalam tatanan sosial kita," ujar Staf Ahli Bupati Tanah Datar, Adrion Nurdal, Kamis (29/1), di Kantor Walinagari Simawang. Untuk mengantipasi agar persoalan-persoalan itu tidak meluas, menurut Adrion, Pemkab Tanah Datar sedang merancang suatu pelajaran muatan lokal untuk memben- tengi generasi muda. Adrion menyatakan, bila selama ini usulan pemba- ngunan dari masyarakat lebih banyak mengarah ke- pada fisik, ke depan dia berharap, masyarakat dapat mengajukan rancangan-ran- cangan pembangunan yang bersifat mental spritual. Hal lain yang juga harus dilakukan, sebutnya, menam- bah pelajaran ekstra di seko- lah-sekolah dengan muatan lokal, mengembangkan sara- na dan prasarana adat bu- daya, serta meningkatkan pe- nerapan hukum adat di te- ngah-tengah masyara- kat. (211) Bersamaan dengan itu, tambahnya, kini juga sedang dipersiapkan suatu konsep untuk membina masyarakat "Pemahaman dan penga- malan adat budaya, pem- binaan sikap mental, penga- malan ajaran agama, dan peningkatan kualitas sumber Disamping kasus-kasus need a b Nagari Siguntur Butuh Jembatan Dharmasraya, Singgalang ggalan kerajaan Aditiawar- man. Disebutkan, saat ini seki- tar 6 ribu jiwa penduduk. Dari jumlah itu, warga yang wajib memilih sebanyak 3.261 jiwa pada Pilpres 2014 lalu. Kehidupan mereka, didominasi sebagai petani dan pekebun, yaitu kelapa sawit dan karet. untuk menuju dua candi ini belum maksimal. Jika dari nagari ini tentu akses jalan melintasi Sungai Batang Hari. Masyarakat Kenagarian Siguntur, Kecamatan Sitiung, Kabupaten Dharmasraya, saat ini butuh jembatan gan- tung untuk akses perhu- bungan. Selama ini, masya- rakat hanya memanfaatkan ponton sebagai alat penyebe- rangan dan transportasi. "Ada tiga candi yang ku- rang terawat, diantaranya Candi Pulau Ssawah, Padang Roco dan Bukik Moambiak. Namun, hingga sekarang ketiga candi itu kurang tera- wat, di samping akses jalan- nya juga sangat sulit," pa- parnya yang juga didampingi Sekretaris Walinagari, Alfa Edison. "Di sinilah kita butuh jem- batan gantung yang per- manen. Sekarang warga mempergunakan ponton sebagai alat penyebrangan untuk menuju dua jorong, yakni Siluluak dan Jorong Sungai Lansek," tukasnya. (215/538) Dikatakan, Nagari Sigun- tur juga mempunyai potensi sebagai kawasan nagari tu- juan wisata. Ini diperkuat dengan nilai historis penin- "Jadi, warga butuh jem- batan gantung," ucap Wali- nagari Siguntur, Aswat ke- pada Singgalang kemarin. Sementara akses jalan TERKAIT PENYALURAN RASKIN Pemprov Desak Kab/Kota Ajukan SPA Padang, Singgalang Sumbar karena belum ada kabupaten/kota yang me- ngajukan SPA ke Bulog. nunggu kabupaten/kota me- nyerahkan SPA ke Bulog. juga telah ditandatangani oleh Gubernur Sumbar Irwan Prayitno pada 7 November 2014 lalu. Pemprov Sumbar men- desak kabupaten/kota segera mengajukan Surat Pengajuan Alokasi (SPA) terkait penya- luran Beras Miskin (Raskin). Dengan itu diharapkan alo- kasi raskin segera direalisa- sikan. "Kita meminta kepada kabupaten/kota untuk segera mengirim SPA ke Bulog agar peluncuran Raskin bisa sege- ra kita lakukan," tegas War- darusmen. "Menteri Koordinator Pem bangunan Manusia dan Ke- budayaan (Menko PMK), Puan Maharani telah lakukan lounching Raskin secara na- sional di Cisarua, Bandung, Jawa Barat kemarin, maka akan dilanjutkan dengan launching di daerah," papar- nya. Jumlah Rumah Tangga Sasaran Sumbar tahun ini sama dengan 2014 lalu, yaitu 275.431. Data penerima ras- kin ini berdasarkan penda- taan Badan Pusat Satistik (BPS) hasil pendataan Pro- gram Perlindungan Sosial (PPLS). Kepala Biro Perekonomian Setdaprov Sumbar, Warda- rusmen kepada wartawan Kamis (29/1) mengatakan, penyaluran Raskin telah di- launching secara nasional dan akan dilanjutkan ke provinsi. Namun sampai saat ini belum bisa dilakukan di Pemprov Sumbar telah menetapkan pagu Raskin yang akan disalurkan tahun ini, jumlahnya mengacu pada pagu tahun 2014 sebanyak 49.577.580 kilogram. Raskin itu mulai didistribusikan pada Januari 2015 untuk 19 kabupaten/kota di Sumbar. SK pembagian beras ini Ia melanjutkan, dalam waktu dekat raskin Sumbar juga akan di- launching. Namun, hal itu belum bisa dilakukan karena masih me- Program Raskin merupa- kan program pemerintah sebagai strategi untuk me- redam harga beras di pa- saran.(401) MUSRENBANG NAGARI SIMAWANG Tolonglah, Singkarak Jangan Dikotori Juga Tanah Datar, Singgalang Tolonglah, Danau Singka rak itu jangan dikotori juga. Sampah-sampah jangan lagi dibuang ke Batang Ombilin. Kalau kotor, wisatawan pasti akan enggan mampir. masyarakat, diyakini akan berdampak positif bagi ke- majuan Nagari Simawang," ucapnya. culan sentra-sentra ekonomi ekonomi Tanah Datar diha- baru berbasis rakyat. Kios- kios hadir menyediakan ke- butuhan pengunjung. Tapi perlu diingat, kalau peman- dangan ke arah danau sudah tertutup, apa lagi yang akan disaksikan pengunjung," ujar Adrion. Demikian diutarakan Bu- pati Tanah Datar M. Shadiq Pasadigoe melalui Staf Ahli Adrion Nurdal, Kamis (29/1), saat memberi arahan pada pembukaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Nagari Sima- wang, Kecamatan Rambatan. Disebutkan, sebagai dae- rah yang minim potensi sum- ber daya alam, pengemba- rap bisa mencapai angka 5,93 persen. Untuk bisa men- capai laju pertumbuhan eko- nomi setinggi itu, kata Ad- M. Nur Idris yang juga rion, sedikitnya Tanah Datar ketua Komisi I DPRD Kota akan membutuhkan investasi Bukittinggi itu menegaskan, lebih dari Rp1,5 triliun. Salah sebagai wujud dari kecintaan satu investasi yang paling para perantau terhadap kam- memungkinkan itu, tam- pung halaman, keputusan bahnya, adalah sektor pari- Musrenbang Nagari Sima- wisata. Ketua Umum Dewan wang akan disosialisasikan Pimpinan Pusat Simawang pula kepada perantau, se- Saiyo, M. Nur Idris, secara hingga dengan demikian, terpisah menyatakan, pihak- mereka bisa memberi du- nya siap memberi dukungan kungan penuh, baik moril maupun materil. ngan dunia wisata yang di- harap bisa merangsang ber- munculannya unit-unit usaha berbasis masyarakat, di- pandang sebagai hal yang amat strategis. Adrion menegaskan, bila masyarakat berkeinginan dunia wisata di selingkaran Danau Singkarak berkem- bang, maka semua elemen harus saling membahu dan menjaga, sehingga pengun- jung merasa nyaman dan dimanjakan. penuh bagi pengembangan sektor ekonomi baru di Ta- nah Datar umumnya, Nagari Simawang khususnya. Dengan demikian, tegas- nya, Danau Singkarak yang wilayahnya mencakup Na- gari Simawang dan nagari- nagari di Kecamatan Bati- puah Selatan, menjadi bagian penting dalam pengemba- ngan sektor pariwisata itu. "Kita sepakat dengan Pem kab Tanah Datar, sebagai- mana disampaikan Adrion Nurdal itu, pembangunan sentra ekonomi baru dan sektor-sektor penting lainnya yang mengarah kepada pe- ningkatan kesejahteraan "Perantau Simawang pasti akan memainkan peran po- sitif di sini. Empat hal utama pembangunan nagari kini sudah masuk agenda, yakni pembangunan pagar sekolah, gedung serba guna, infras- truktur jalan antarjorong, dan pembangunan jalan-ja lan menuju sekolah," ucapn- ya.(211) "Kini di sepanjang jalan Lintas Sumatera di seputar Danau Singkarak, bermun- Pada tahun 2016 nanti, tegasnya, laju pertumbuhan DIERBA DAERAH DNO 47 KORONG GADANG SINGGALANG - B-15 . Dharmasraya Terus Dorong Peningkatan Produksi Beras DHARMASRAYA - Pemkab Dharmasraya terus mendo- rong peningkatan produksi beras. Ini menghadapi kesiapan ketahanan pangan. Meski bumi mekar tiap tahunnya alami peningkatan produksi beras, namun langkah mewujudkan swasembada pangan terus dilakukan. Data diperoleh Singgalang mengemukakan, tiap tahunnya hasil peningkatan produksi beras rata-rata di atas 10 persen. Misalnya, pada tahun 2012 lalu, produksi beras di Dharmasraya sebanyak 38 ribu ton atau naik 10 persen dari tahun 2011 yang hanya lebih kurang sebesar 34 ribu ton. Begitu juga tahun 2013 dan tahun 2014, produksi beras juga meningkat, malah surplus. Keberhasilan produksi beras itu, tidak terlepas dari kerja keras Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura serta didukung sektor lainnya, seperti ketersediaan saluran irigasi. "Bendungan Batanghari merupakan salah satu penunjang keberhasilan peningkatan produksi beras, karena dengan adanya saluran irigasi Bbendungan Batanghari dapat mengaliri lahan persawahan masyara- kat," tutur Romi, salah seorang masyarakat kepada Singgalang kemarin. Disebutkan, tak kalah pentingnya adalah kesadaran petani juga menjadi salah satu faktor pendukung keberhasilan lainnya. "Dari tahun ke tahun, produksi beras di Dharmasraya terus meningkat. Dan produksi ini akan terus digenjot. Apalagi dengan adanya keterlibatan TNI, tentunya sudah bisa dipastikan produksi beras di kabupaten ini bakal sur- plus," timpal Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Dharmasraya, Afdal JP Tamsin kepada Singgalang kemarin. Dijelaskan, berdasarkan hasil Susenas tahun 2009, Provinsi Sumbar termasuk diurutan keempat terbesar pada tingkat nasional dalam hal konsumsi beras. Dimana konsumsi beras sebanyak 123 kilogram/orang setiap tahunnya. Bila konsumsi masyarakat 123 kilogram beras/tahun setiap orangnya, maka jika dibandingkan dengan jumlah penduduk Dharmasraya yang berjumlah sekitar 200 ribu, tentu hasil produksi beras di daerah ini sudah lebih dari pada cukup. "Walau kebutuhan beras di Dharmasraya sudah mencukupi, tapi kita akan terus berupaya mendorong peningkatan produksinya," tegas Afdhal lagi. (215) Program Swasembada Pangan Hendaknya Tercapai 3 Tahun PAINAN - Program swasembada pangan sebagaimana yang dicanangkan Presiden Joko Widodo hendaknya tercapai dalam jangka 3 tahun. Untuk menyukseskan pro- gram ini, maka Menteri Pertanian bekerjasama dengan TNI. Selanjutnya, diturunkan ke bawah antara Kodam/ Korem dengan Pemprov, berikut antara Kodim dengan Pemkab/Pemko sampai Babinsa.- Hal itu dikemukakan Dandim 0311 Pessel, Letkol Inf.Joko Maryanto ketika pencanangan program swasembada pangan tingkat kabupaten bekerjasama dengan Pemkab di areal demplot petani Nagari Kapel- gam, Kecamatan Bayang, Kamis (29/1). Acara tersebut dihadiri Sekretaris Daerah, Erizon, Kajari Painan, Laswan, Kapolres AKBP Toto Fajar Prasetyo, Kepala Badan Kehutanan Pangan dan Penyu- luhan, Emirda Ziswati, camat, walinagari dan penyuluh se-kabupaten. Lebih jauh Joko mengatakan, pada Rakor tingkat pusat, maka Provinsi Sumatera Barat mendapat target produksi padi 3 juta ton dan jagung 1 juta ton tahun 2017. Dari target itu, Pemprov membagi ke-19 kabupaten/ kota kecuali Mentawai. Khusus Pessel ditargetkan produksi padi tahun 2015 (315,053 ton), 2016 (327,414 ton) dan 2017 (341,503 ton). Untuk jagung tahun 2015 (139,062 ton), 2016 (158,107 ton) dan 2017 (190,029 ton). Dalam rangka mencapai swasembada pangan, maka pemerintah pusat mengalokasikan anggaran melalui APBN dan APBNP yang digunakan untuk perbaikan irigasi dan alat-alat pertanian seperti hand tractor. "Tahun 2015, Pessel dapat alokasi anggaran Rp 9,9 miliar untuk perbaikan irigasi tertier dan Rp 7,32 miliar untuk pengadaan 81 unit hand tractor," jelasnya. Sementara Sekretaris Daerah, Erizon menyatakan, pertanian merupakan sektor penting dalam pembangunan perekonomian, mengingat peran dan fungsinya dalam penyediaan pangan bagi penduduk. Sektor ini juga mempunyai sumbangan yang signifkan dalam pembentukan kesejahteraan petani, sehingga pembangunan pertanian dapat dikatakan sebagai motor penggerak dan penyangga perekonomian di Pessel. Disebutkan, berdasarkan data penggunaan lahan bahwa luas sawah di kabupaten ini 30.444 ha. Tahun 2014, target tanam seluas 59.448 ha dengan panen sebesar 61.035 ha dengan produksi 313.654 ton atau naik sebesar 16,48 persen dari tahun 2013. "Kenaikan produksi ini disebabkan oleh tingginya produktivitas dengan adanya kegiatan SL-PTT dan gerakan pemakaian benih unggul oleh petani," tukuknya. (214) Disdik Padang Panjang Mulai Memutasi Kepsek PD.PANJANG - Dinas Pendidikan Kota Padang Panjang telah memulai langkah serius untuk memutasi kepala sekolah di Kota Serambi Mekah itu. Salah satu langkah yang ditempuh dinas tersebut adalah menyiapkan para calon kepala sekolah melalui diklat (pendidikan dan latihan). "Ada 40 orang calon kepala sekolah yang akan kita ikutkan dalam diklat. Insya Allah diklat tersebut akan dimulai bulan Februari mendatang," kata Kadis Pendidikan, Desmon kepada Singgalang di ruangan kerjanya, Kamis (29/1) kemarin. Menurut Desmon, 40 calon kepala sekolah yang akan mengikuti diklat tersebut terdiri dari 22 orang calon kepala sekolah SD dan 18 orang calon kepala sekolah SLTP/SLTA. Untuk menentukan 40 nama itu, pihaknya pun telah melakukan proses seleksi. Diklat tersebut akan ditangani oleh LPMP Sumbar dan LP2KS (Lembaga Pelatihan dan Pengembangan Kepala Sekolah) yang berkantor di Solo. Diklat akan berlangsung dalam bentuk pertemuan dalam kelas selama dua minggu dan observasi lapangan selama 3 bulan. "Sesuai dengan Permendiknas No.28 tahun 2010, sebenarnya kita sudah lama ingin mengganti banyak kepala sekolah. Namun masalahnya, calon pengganti hampir tidak ada yang memenuhi syarat. Dengan adanya diklat ini, tentunya kita akan punya banyak nama yang bisa diusulkan," ujarnya. Berdasarkan Permendiknas tersebut, masa jabatan kepala sekolah berlaku selama empat tahun dan dapat diperpanjang selama empat tahun lagi apabila yang bersangkutan dinilai berprestasi. Setelah itu yang bersangkutan harus menjadi guru beberapa tahun, baru kemudian bisa diusulkan lagi menjadi kepala pada sekolah dengan akreditasi lebih rendah. "Kita akui, saat ini banyak kepala sekolah yang telah telah menjabat lebih 8 tahun. Cuma saja, seperti yang saya katakan tadi, kita ingin menggantinya, cuma calon pengganti yang memenuhi syarat sulit didapatkan. Lantaran itulah kita mempersiapkan langkah yang jelas, salah satunya melalui diklat calon kepala sekolah," pungkasnya. (205)
