Tipe: Koran
Tanggal: 2016-02-12
Halaman: 04
Konten
BULELENG 4 NusaBali BAKIAN UMM JUMAT 12 FEBRUARI 2016 Areal Parkir Objek Air Panas Banjar Jebol * Akibat Hujan Lebat, Saluran Irigasi juga Terputus Kenken, Ne? informasi, peristiwa penting atau keluhan problematika kawasan di sekitar Anda lewat rubrik interaktif Kenken, Ne? Syaratnya, tidak promotif, tidak berbau SARA atau menjelekkan pihak tertentu. Caranya ketik nama-alamat-pesan dan kirim SMS ke 081 SINGARAJA, NusaBali Parkir mobil objek wisata Air Panas Banjar di Banjar Dinas Melanting, Desa/Kecamatan Ban- jar, Buleleng jebol, Rabu (10/2) sekitar pukul 17.45 Wita. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Senderan parkir setinggi 7 meter dan lebar 20 meter terse- but jebol dengan menyeret pos peristirahatan gaid. Jebolnya itu juga memutuskan pipa saluran irigasi subak Yeh Panes, Desa Pakraman Banjar. Kejadian tersebut diceritakan oleh Ida Bagus Jelantik alias Gus Roket, penjaga loket karcis setem- pat. Kata dia, kejadian itu terjadi setelah hujan deras mengguyur, Buleleng tepat pada Hari Raya Galungan. Saat itu tamu ke objek wisata permandian tersebut tidak telalu ramai. pengelola tidak berani lagi men- empati bangunan kecil tersebut. Karena beberapa senti di sebelah utara pos loket, sudah terlihat retakan tanah amblas. Untuk sementara pengelola terpaksa membangun pos loket darurat di seberang lokasi parkir yang jebol, Pengelola kini memasang kayu-kayu pembatas di areal jebolan agar tidak ada orang melintas di kawasan tersebut. Karena kondisi ini sangat men- gancam keselamatan pengun- jung. Pihaknya mengaku telah melaporkan kejadian tersebut kepada perbekel setempat dan diteruskan ke Camat Banjar, un- tuk segera ditindaklanjuti. Sementara itu Perbekel Banjar Ida Bagus Dedi Suyasa men- gaku sudah melaporkan kejadian tersebut ke Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Bule- leng. Pihaknya mengharapkan, jebolnya senderan yang dibangun oleh desa pada 1984 ini agar diperbaiki Pemkab Buleleng. "Ini senderannya sudah lama, dan belum pernah ada perbaikan. Kami harap pemerintah bisa membantu, mengingat objek wisata ini juga milik Buleleng," harap dia. k23 236 386 386 Wyn Baskara-Singaraja 087762943xxx Kami sebagai warga kota Singaraja yg pernah tinggal diluar Bali, merasa heran dan tak habis pikir dengan keberadaan pasar pasar yg ada di kota Singaraja. Betapa tidak keberadaan pasar di kotaku seperti tidak ada pasar karena ditutupi oleh rumah toko. Pasar Anyar sebetulnya pintu masuknya dari mana. Kalau dari timur sudah ditutupi lapak pedagang yg kumuh dan kotor. Heran sudah dibuatkan pasar tapi para pedagang seenaknya membuat gubuk di trotoar dan badan jalan. Kalau dari barat pintu masuk pasar sudah dikapling dagang canang dan sandal.Seharusnya pasar merupakan ikon sebuah kota. Kenken Ne. Ketut Permadi Adi Parta-Simpang Tiga Desa Kekeran Kec.Busungbiu 083119612xxx Mohon kepada pengguna media sosial jangan membuat berita yang seolah-olah menjadi provokator yang melecehkan agama orang lain, karena ini sangat mempengaruhi umat-umat kita yang ada di luar pulau Bali. Jika ada yang membuat berita yang seolah-olah menjadi me- lecehkan agama mohon langsung di laporkan ke pihak berwajib dan jangan menyebar luaskan berita tersebut. "Sebelumnya memang ada yang parkir di sini. Situasi tidak ramai karena hujan deras. Dan, beberapa menit sebelum kejadian sempat ada mobil yang membawa tamu ingin parkir di sini, untung saya tidak kasi sehingga tak ikut terseret," terang Gus Roket, Kamis (11/2), di lokasi kejadian. Kata dia, saat kejadian tidak PARKIR mobil objek wisata permandian Air Panas Banjar jebol sepanjang 20 meter dan tinggi 7 meter, Rabu (10/2). beristirahat di sana," imbuhnya. Kini bangunan pos peristira- parkir. Sedangkan pos loket di hata gaid tidak ada karena ikut amblas bersama material areal ada gaid yang beristirahat di pos peristirahat gaid di utara pos loket. "Biasanya ada saja gaid 081337302xxx sekitar areal jebol membuat Yang terhormat Pak Mekel atau aparat Desa Bondalem lainnya, tolong perhatikan got yang di depan Pura Sumuh, itu yang menyebabkan jalane benyah lantig. Kapah2e lindengin masi de- sane pang tawang keluhan masyakate,. Suksme Pasca Pasar Sangsit Dikelola Desa Adat 08124689xxx Pilkada Buleleng sudah dekat. Calonnya Laporan dan Setoran ke Pemkab Nihil mana nie? Pegok-Seririt-081330184xxx Membaca berita di Koran apalagi beredar isu di media sosial soal Bendungan Titab, saya jadi ngeri juga. Kepada pihak terkait yg bertanggung- jawab, agar selalu waspada dan mengatensi bet- ul, agar bendugan ini aman. Apalagi skr musim hujan. Semoga tidak terjadi apa-apa. Suksme ternyata belum serahkan lapo- mengetahui pendapatan seh- ran dan kontribusi bagi hasil diaudit, sebelum diserahkan ke Pemkab Buleleng. Rencananya, apa turun, karena sebelumnya kita tidak pernah tahu berapa pendapatannya. Tapi yang jelas, Dalam Mangde-Denpasar-081337409xxx Soal lokalisasi di Bungkulan, yg jadi pertan- yaan saya, kontribusi untuk desa atau pemkab dari lokalisasi itu apakah ada? Kalo tidak ada ya harus berani dibubarkan saja. Apalagi yg bekerja di sana kan kebanyakan orang luar. Kasian desa bungkulan namanya jadi miring hanya karena lokalisasi ini yg tidak jelas keutungan/kontribusi untuk desa. trims kesepakatan, bagi pengelolaan Pasar Ssangsit hasil dihitung dari keuntungan sejak diserahkan Bupati awal bersih, dimana 30 persennya disetor ke Pemkab dan ingga bagi hasil pengelolaan itu transparan. Dalam kesepa- sebelum laporan dan kotribusi katan, bagi hasil dihitung dari keuntungan bersih, dimana 30 persennya disetor ke Pemkab dan sisanya untuk pihak adat selaku pengelola. "Kalau sangsi belum, ini kan masih masa tran- sisi, mungkin masih ada pem- bagi hasil diserahkan, pihaknya hitung-hitungan kami sudah akan menggelar pertemuan dengan para pedagang, akhir Februari 2016. "Kalau laporan- nya sudah ada, tapi kami belum sempat audit. Kami inginkan para pedagang juga mengetahui perkembangan dari pengelolaan pasar. Termasuk sekalian nanti kami undang bagian Ekbang Pemkab Buleleng," terangnya. Wisara mengungkapkan, se- jauh ini pendapatan dari pen- gelolaan pasar itu mencapai Rp 15 juta sebulan. Namun, pihaknya tidak tahu persis, apakah pendapatan itu naik atau sebaliknya. “Kita tahu naik kepada Pemkab Buleleng. Desa ini mengelola pasar tersebut beda," terangnya. Disebutkan, hitung-hitungan- nya itu meliputi, cukai harian yang dulu dipungut sebesar Rp 3,500 perhari perlapak, kini cukai itu dikembalikan sebesar Rp 1.500 perhari per lapak. Disamping itu jumlah lapak yang ada saat ini terinci los sebanyak 119 unit dan kios sebanyak 12 unit. "Kami juga banyak lakukan perbaikan-perbaikan di dalam pasar, terutama di sisi barat dekat jalan, dengan tambah kanopi agar pedagang tidak kehujanan saat berjualan, ujarnya. É k19 Nopember 2015. "Belum, belum ada lapo- rannya, coba nanti kita akan tanyakan ke pihak adat (Pakra- man Sangsit Dauh Yeh, Red). benahan-pembenahan, ya kita Mestinya memang sudah ada bijaksanai dulu," ujar Suparto. Sementara tokoh adat seka- sisanya untuk laporannya ke pemerintah," kata pihak adat. Pengembangan Properti Diminta Perhatikan Kabag Ekbang Setkab Buleleng, ligus Ketua Lembaga Pember- Ketut Suparto, dikonfirmasi Kamis (11/2). Suparto mengatakan, semes- tinya pelaporan dari perkem- bangan pengelolaan Pasar Sang- sit diserahkan setiap bulan. Pelaporan itu dalam rangka dayaan Masyarakat (LPM) Desa Sangsit, Wayan Wisara men- gakui, pihaknya belum serahkan laporan termasuk kontribusi bagi hasil atas pengelolaan Pasar Sangsit. Ia mengatakan, laporan dari pihak pengelola masih SINGARAJA, NusaBali Desa Pakraman Sang- sit Dauh Yeh, Desa Sangsit, Kecamatan Sawan, Buleleng Irigasi Subak Libatkan 4 Teman, Akhiri Kisruh Relokasi Pedagang Pasar Rakyat Banjar SINGARAJA, NusaBali Masyarakat Desa Petandakan, Kecamatan/ Kabupaten Buleleng, meminta pengembangan properti perumahan di wilayah desa setempat memperhatikan irigasi subak sebagai sumber air lahan pertanian di daerah itu. "Kami khawatir jika tidak diperhatikan serius perlahan-lahan tergerus akibat pesatnya pertum- buhan bangunan beton tanpa kontrol ketat," kata Kepala Desa Petandakan, Wayan Joni Arianto di Singaraja, Kamis (11/2). Ia menuturkan, sejumlah wilayah di perkotaan Singaraja seperti Banyuning, Penglatan, Baktis- eraga, Sambangan, dan lainnya, mulai padat dan menjadi lokasi strategis pengembangan properti perumahan. Dikatakan, saat ini mulai terjadi pergeseran menuju Desa Petandakan, tidak dipungkiri lahan- nya mulai diminati dan dikapling investor pengem- bang. "Belum ada aturan khusus di desa, terhadap pengembang dan pengapling di desa. Sering kami jumpai masalah tanah subak dijadikan pengem- bang sebagai tanah kaplingan," kata dia. Joni mengatakan, korban dari perkembangan itu tidak lain adalah petanu dimana lahan mereka berada di sekitar areal pengembangan perumahan, bisa saja tidak mendapat 'aliran irigasi subak ka- rena terhambat pembangunan perumahan. Selain itu, kekhawatirannya cukup beralasan, pasalnya semacam savwah yang dikelola subak mulai perlahan-lahan bergeser dijual masyarakat untuk menjadi tanah kapling. "Dulunya ada jalur subak di salah satu wilayah desa kami, namun sekarang dihilangkan. Sejenis pundukan atau got aliran irigasi tidak ada lagi akibat pengembangan properti dan kaplingan tanah. Selain itu, kata dia, akses irigasi ditutup, dan anggota subak kami sempat komplain. "Kami minta para pengapling jangan cari untung saja di Petandakan ini, waktu ada masalah tidak mau tahu dan lepas tangan," tegasnya. Ke depan, pihaknya berharap di wilayahnya tidak ada areal irigasi ditutup untuk kawasan kaplingan sedangkan pihak pengembang diminta lebih intensif berkordinasi bersama aparat desa tujuannya supaya tidak ada pihak dirugikan men- yangkut lingkungan pertanian di Desa Petandakan. Sementara itu, ada enam pengembang properti di Desa Petandakan sejak 2012. Pihaknya berharap ke depan aparat desa supaya diajak berkordinasi dan pengembang datang ke kantor kepala desa, mengetahui aturan-aturan di Desa Petandakan. "Pengapling tanah juga mesti memperhatikan fasilitas umum desa, jangan malah baru ada jalan aspal dan listrik pembeli sudah tergiur," pung- kasnya. a ant Perempuan Narkoba Ditangkap Polisi PD Pasar Tawarkan Solusi Tambah Kios SINGARAJA, NusaBali Luh Hanny Nove,33, warga Banjar Dinas Goris, Desa Pejara- kan, Kecamatan Gerokgak, Bule- leng, kembali diamankan Satuan Narkoba Polres Buleleng, Minggu 31 Januari lalu. Ia baru keluar sebulan lalu dari rehabilitasi. la terbukti sebagai pengedar narkoba. Ia ditangkap basah melakukan transaksi narkoba di Setra (kuburan,Red) Desa Pakra- man Goris. Selain Hany, polisi juga mengamankan empat tersangka lain dari dua lokasi yang berbeda di wilayah Buleleng Barat. Hanny ditangkap polisi pada Minggu (31/1) sekitar pukul 19.00 Wita. Saat itu, polisi sudah mendapatkan informasi, pelaku Hanny kembali berkecimpung ke dunia narkoba. Polisi pun sempat paket shabu-shabu seberat 0,13 membuntutinya beberapa hari, dan berusaha untuk memanc- ingnya dengan berpura membeli shabu-shabu dari pelaku. Hingga pada Minggu malam, akan mel- akukan transaksi di depan Setra Goris, Desa Pejarakan Gerokgak. Begitu pelaku muncul polisi jenis shabu-shabu di sebuah langsung membekuknya tanpa perlawanan langsung mengaman- kannya ke Mapolres Buleleng. Dari saku celana pendek yang dikenakan pelaku, polisi berhasil menyita barang bukti berupa satu buah paket shabu-shabu dengan berat 0,10 gram. Pelaku Hanny juga disebut merupakan jaringan Wayan Dame, yang ditangkap Desember 2014 dengan barang bukti sabhu-sabhu 1 ons. Sementara itu, Kamis (4/2) lalu pukul 19.00 Wita, Satnarkoba Polres Buleleng juga mengaman- kan Gede Sukarela, 41, warga Dusun Sumber Fao, Desa Sum- berkima, Gerokgak. Ia digrebeg polisi di kawasan sekolah pener- bangan di Sumberkima. Pelaku yang akrab disapa Suka ini sudah ELIND ARTISIPASIELAYANI RES SINGARAJA, NusaBali Keberatan para pedagang atas ukuran kios yang diang- gap sempit di Pasar Rakyat Banjar, Desa/Kecamatan Ban- jar, Buleleng, segera men- dapat solusi. PD Pasar pun agendakan pertemuan den- gan para pedagang dalam pekan ini. "Mudah-mudahan hari Min- ggu nanti kami bisa bertemu dengan para pedagang. Tapi itu (hari Minggu, Red) masih tentatif karena kita masih fokus pada HUT PD Pasar ke 12, besok (Jumat, 12/2)," kata Dirut PD Pasar, Putu Gede Satwikayadnya, dikonfirmasi Kamis (11/2). Satwikayadnya mengata- kan, dalam pertemuan nanti pihaknya akan tawarkan solusi kepada para pedagang terkait dengan luasan kios. Disebut- kan, bagi para pedagang yang sejak awal memiliki tempat jualan cukup luas, nanti bisa mendapatkan tambahan kios, sehingga tempat jualannya nanti lebih luas. "Kalau men- gubah ukuran kios di Pasar Rakyat, sudah tidak mungkin karena standarnya memang demikian. Tapi untuk keadilan, kami akan berikan tambahan kios," jelasnya. Menurut Satwikayadnya, pemberian tambahan kios bagi pedagang tidak akan men- gurangi jumlah kios. Karena sejauh ini, jumlah pedagang yang direlokasi, masih lebih banyak jumlah kios yang ter- sedia. Total kios yang disiapkan 294 unit. Sementara pedagang yang teregister 130 ditambah pedagang musiman atau yang tidak teregister, maka seluruh pedagang akan tertampung pada kios pasar yang baru 245 unit. Sedangkan sisa kios lagi 49 unit ini hak registras- inya ma "Nanti tambahan kios itu kita berikan tanpa biaya. Ini se- bagai kebijakan kita, mudah- mudahan nanti pedagang bisa menerima," ujarnya. Sementara itu, Perbekel Desa Banjar Ida Bagus Dedy Suyasa belum berani memas- tikan para pedagang bisa me- nerima solusi yang ditawarkan PD Pasar, Namun, ia menilai solusi tersebut sudah sangat tepat, sesuai dengan keinginan para pedagang agar mendapat tempat jualan yang lebih luas. "Kelihatannya sudah tepat, tapi keputusan ada di pedagang. Kami ini hanya menyampaikan aspirasi dari pedagang saja," ujarnya. Sebelumnya, akibat kebera- tan para pedagang pengundian kios yang semula diagendakan Rabu (3/2) ditunda sampai waktu tak pasti. Pedagang ke- beratan dengan ukuran kios yang dianggap terlalu kecil. Para pedagang minta ran kios diperbesar, sebelum mereka dipindah. Ukuran kios di Pasar Rakyat Banjar berukuran 3,375 meter persegi. Oleh PD Pasar, ukuran tersebut sudah melebihi standar ketentuan pusat yakni hanya berukuran 2 meter persegi. E k19 dipegang PD Pasar. LIMA pelaku penyalahgunaan shabu-shabu diamankan Satnarkoba Polres Buleleng. menjadi buronan polisi. Saat di- lakukan penggrebegan terbukti menguasaì dan memiliki satu diantaranya alat hisap atau bong dan tabung kaca yang berisi sisa sabu-sabu," ujar Kasat Narkoba Polres Buleleng AKP Made Agus Dwi Wirawan, Kamis (11/2). la mengatakan saat ini tengah memeriksa dua orang yang diduga sebagai sumber pelaku, Hanny dan Suarta. AKP Agus mengakui, semua pelaku ada sangkut pautnya dengan beberapa tersangka lain yang tertangkap sebelumnya. "Jadi mereka mempunyai jaringan mas- ing-masing, kami masih pelajari satu persatu. Dan hari ini kami su- dah periksa dua orang yang disebut pelaku Hanny dan Suarta sebagai sumber mereka mendapatkan sabu-sabu," imbuh dia. Saat ini Satnarkoba Polres Buleleng masih memerlukan beberapa pembuktian termasuk hasil laboratorium forensik, un- tuk mengamankan dua orang tersebut. Sementara ini kelima gram yang disimpan dalam plas- tik warna hitam. Tidak berhenti sampai disana, dalam waktu sepekan, terakhir pada Sabtu (6/2) lalu sekitar pukul 23.00 Wita, diamankan tiga pelaku penyalahgunaan narkoba rumah kos Jalan S Parman, Gang Kutilang, Kelurahan/Kecamatan Seririt, Buleleng. Mereka saat di- tangkap sedang menggelar pesta shabu-shabu. Ketiganya yakni Komang Suarta alias Komang Nok, 46, warga Banjar Dinas Delodan, Desa Bubunan, Kecama- tan Seririt, Putu Dedik Eka Cipta, 29, warga Jalan Bisma, Kelurahan Seririt dan Yudin Sasmita aalias Yudi, 32, Banjar Dinas Galiran, Desa Baktiseraga, Buleleng. "Dari pengakuan tiga pelaku pelaku diancam pasal pasal 112 yang kami tangkap terakhir, urunan untuk membeli sabu seharga Rp Undang-Undang RI Nomor 35 250 ribu, dan barang yang mereka gunakan bersama dibawa oleh pelaku Suarta alias Komang Nok. Dan di tempat kejadian kami te- mukan sejumlah barang bukti agar uku- ayat (1) dan pasal 127 ayat (1) tahun 2009 tentang Narkotika, dengan ancaman hukuman mini- mal 4 tahun maksimal 12 tahun penjara dengan denda maksimal sebesar Rp 8 miliar. k23 NusaBali Menunjang Pembangunan untuk Mempertinggi Ketahanan Nasional KARIAN EMM Pemimpin Umum/Penanggung Jawab: I Gede Muliarsana SH Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: I Ketut Naria Redaktur Pelaksana/Penanggung Jawab: Ana Bintarti Sidang Redaksi: I Ketut Naria, Ana Bintarti, I Gusti Putu Edi Sudarma, Agustinus Wibowo, M Maolan, I Ketut Suardana. Anggota Redaksi: I Ketut Sukanta, M Reza Kello, Ari Siswanto, Ni Wayan Noviantari, Agustinus Darfian, Kadek Sukara Fotografer: Yuda Angelia Riyanto. Bali: I Nyoman Wilasa (Gianyar), I Wayan Nantra (Karangasem), Made Sudirta, Putu Lilik Surya Aryani (Buleleng), I Wayan Nata (Bangli), Made Sugianto (Tabanan), Ida Bagus Diwangkara (Jembrana), Dewa Putu Agus Darmawan (Klungkung). Jakarta: Nopiyanti, Iman Widiyanto. Sekretaris Redaksi: Ni Ketut Ayu Puspawati, Made Agus Sanjaya. Produksi: Gede Suarbawa, Putu Roma Artalia, Nyoman Suada, Gede Sumaryana. Admin Iklan: Ni Made Yani Budiani, SE Koordinator Sirkulasi: Nengah Suyadnya Jakarta: Iman Widiyanto (Kepala Biro). Penerbit: PT Sinar Nusra Press Utama. SUPP No 193/SK/Menpen/SIUPP/A.7/1986, 25 Juni 1986. ISSN: No 0215-3114. SloP Bank BCA Capem Teuku Umar Denpasar No Rekening 666.002.0002 (Operasional) Bankat Kantor Pusat: JI Hayam Wuruk 110, Denpasar 80235 Telp. (0361)227410-12 Faks (0361)236696. Piro Jakarta: Pelopor 11 No 34 Tegal Alur Jakarta Barat 11820 Telp. 93562769, Pvail: nusain@indo.net.id. hariannusa@yahoo.com (Denpasar), nusajkt@yahoo.com (Jakarta); Website: www.nusabali.com mtakan: PT Temprina Media Grafika Cabang Denpasar (isi di luar tanggung jawab percetakan). Terbit 7 kali seminggu, 16 halaman. Langganan: Bali Rp 83.000, luar Bali: Rp 95.000 Ketua Dewan Redaksi: Bambang Hariawan (Untuk membantu terciptanya profesionalisme jurnalistik, dilarang memberikan s etu apa pun kepada wartawan harian NusaBali terkait dengan tugas-tugas jurnalistik) • NUSABAL/LILIK • NUSABALI/LILIK
