Tipe: Koran
Tanggal: 1992-04-27
Halaman: 01
Konten
2cm Mahasiswa, Politik, dan Suksesi BERBICARA soal politik selalu mena- rik. Apalagi kalau kemudian pembica- raan itu nyangkut ke soal suksesi dan masalah tersebut diungkapkan secara blak-blakan atau malah sedikit agak vivere pericoloso (nyerempet-nyerem- pet bahaya), pasti lebih menarik. Selalu menarik. Tidak aneh, jadi- nya, kalau peserta dialog nasional di IKIP Yogyakarta, Sabtu lalu, berat meninggalkan ruang- an. Tambahan pula, tema dialog pun be- gitu memikat: Posisi Hasnan Habib Mahasiswa dalam Konstalasi Politik. Hasilnya, dialog pun hangat. Belum lagi yang berbicara tokoh yang selama ini dikenal bersuara lantang, Letjen TNI (Purn) A Hasnan Habib, bekas Dubes RI untuk AS. Pembicara satunya lagi, seorang wanita yang banyak membe- rikan ceramah dan menulis. Ia adalah Dr Marwah Daud Ibrahim yang kini menjadi Staf Peneliti Badan Penelitian Pengembangan Teknologi (BPPT). Pokok-pokok pikiran yang dilemparkan keduanya cukup memikat. Coba simak, pendapat mereka. Peranan politik mahasis- wa harus diubah. Mahasiswa berpolitik bukan semata-mata demi politik, melainkan ikut dalam menyukseskan politik nasional yaitu pembangunan nasional. Mengapa? Episode-episode gawat yang memerlukan reaksi spontan, heroik dan patriotik sudah berlalu. Mahasiswa juga perlu mengubah pemikirannya tentang makna suksesi kepemimpinan nasional. Makna suksesi kepemimpinan nasional tidak hanya sekadar mengubah figur. Pergantian manusia saja tanpa didukung oleh perubahan struktur dan kultur akan kurang efektif. *** HASNAN berpandangan politik pembangunan tidak memerlu- kan hiruk-pikuknya revolusi, penyelesaian konflik secara gegap gempita, melainkan butuh sikap yang semakin matang dan penuh perhitungan. "Nostalgia akan zaman lampau, akan peranan gegap gem- pitanya mahasiswa tidak perlu ada. Kita sekarang memerlukan komitmen, dedikasi, nasionalisme positif-konstruktif dan opti- misme dalam membangun negara," tegas Hasnan. la juga mencoba melihat tentang peranan mahasiswa dalam percaturanpolitik. Sistem politik yang hendak dibangun Orde Baru, kaktanya, ialah sistem politik Demokrasi Pancasila. Selama Orde Baru memang berlangsung pertumbuhan ke- kuasaan eksekutif yang sangat kuat, dengan ABRI dan Golkar sebagai landasan utama kekuatannya. Sebaliknya peranan Partai Politik dan parlemen semakin tidak berar- ti. Kekuasaan ekse- kutif identik dengan kekuasaan birokrasi yang lebih berorien- tasi negara dibanding masyarakat. Dalam kondisi se- perti itu, sebenarnya mahasiswa mempu- nyai peranan cukup penting untuk mem- bantu menyukseskan pembangunan nasio- nal termasuk dalam bidang politik. Kare- na mahasiswa mem- punyai posisi yang khas dalam kehidup- an politik bangsa. Sebagai manusia pri- badi, di luar kampus mahasiswa mempu- 'nyai kebebasan untuk melibatkan dirinya dalam politik praktis. Sedangkan dalam kegiatan kampus, mahasiswa dapat menerap- kan pengetahuan yang diperolehnya bagi kepentingan masyara- kat. Melalui KKN, mahasiswa memperlebar dan mempertajam kesadaran politiknya, yang akan berguna setelah mereka selesai kuliah. Marwah Daud Ibrahim vms *** diam MARWAH lebih suka berbicara soal kepemimpinan nasional. Ia mengatakan pembicaraan tentang kepemimpinan nasional setiap kali selalu diidentikkan dengan kepemimpinan politik. Hal itu bisa dilihat nama-nama yang dijumpai dalam catatan sejarah adalah pemangku tugas-tugas politik. Namun pandangan tersebut saat ini sudah bergeser. Melalui pemikirian hirarkhis, ujarnya, akan melihat bahwa kepemimpinan Bersambung ke hal 11 kol 5 Selamat Pagi Dalam seminar yang diadakan PWI (Persatuan Wartawan Indonesia) terungkap bahwa cukup tinggi keterlibatan remaja Yogyakarta pada kasus-kasus kejahatan. Bisa bikin "jantungan" orangtua. Di Gunungkidul terdapat 27 KK calon transmigran terkatung-katung menunggu pemberangkatan. Terbantahlah pendapat bahwa warga Gunungkidul sungkan bertransmigrasi. Gubernur H Ismail mengingatkan, keberadaan Forum Komunikasi Bapak Angkat Industri Kecil di Jawa Tengah jangan terbatas pada seremonial. Apalagi hanya untuk mengangkat bapak angkat, ya Pak. Bung Sigrak PESTA DISKON UNTUK PELANGGAN TOKO BUKU KOKOSAN JL. KOKOSAN 125 TELP, 21412 CILACAP HANYA DENGAN KUITANSI LANGGANAN BERNAS Anda dapat berbelanja dengan mendapat DISKON di : MATAHARI PHOTO MIL JL. JEND, A YANI NO 82 TELP. 21728-22309 CILACAP K KOBE SHOES & BAGS CENTRE JL. RE MARTADINATA 405 CILACAP PUSAT PENDIDIDKAN & SALON KECANTIKAN "Porintis Jl. Perintis Kemerdekaan 60 Telp. 22979 Cilacap UNTUK CILACAP DAN SEKITARNYA TELEPON LANGGANAN: (0274) 61211 No. 157 TAHUN KE-46, SENIN LEGI, 27 APRIL 1992 BERNAS MEMBANGUN BERDASAR PANCASILA KEMENANGAN DAN HARAPAN- Harapan terwujudnya perdamaian di Afghanistan kembali diperta- nyakan. Tepat seperti dugaan para pengamat, setelah penguasa negeri itu berhasil disingkirkan, pertempuran sengit antar kelompok Mujahiddin memperebutkan kekuasaan, tak terelakkan. Kelompok Jamiat-i-Islami yang lebih dulu berhasil menguasai ibukota, me- rayakan kemenangannya dengan menembakkan peluru-peluru sinar ke angkasa (kiri). Tapi mereka masih harus menghadapi kelompok Hezb-i-Islami, yang memisahkan diri dari koalisi untuk merebut kekuasaan dari tangan Ahmad Shah Masood, komandan Jamiat-i-Islami. Reuter Kabul, Minggu Setelah berhasil menumbang- kan pemerintahan komunis di Afghanistan, faksi-faksi Mujahid- din Minggu kemarin malah saling terlibat baku serang un- tuk memperebutkan ibukota Af- ghanistan, Kabul. Kabul belum kunjung damai dan masa depan Dewan Kabul pun-yang sedia- nya mengambil alih kekuasaan- tak jelas. Hari itu juga, Sekjen PBB Boutros Boutros Ghali me- nyerukan gencatan senjata agar momen perdamaian tak hilang. Pertempuran sengit dilapor- kan terjadi di sebuah kompleks empat rumah sakit di Kabul ba- gian tengah, termasuk rumah sakit anak-anak yang dibangun oleh India. Penduduk di dekat kantong keamanan diplomatik Wazir Akbar Khan yang berde- katan dengan kompleks ini menceritakan, pertempuran se- ngit itu melibatkan tembakan roket, tank, serta senjata mesin lain. Sejumlah laporan dari berba- Mujahiddin Saling Gempur Pengusaha Masuki OPP untuk Berterima Kasih Semarang, gu, sehubungan masuknya pe- Pengusaha, lanjutnya, adalah Banyaknya pengusaha yang ngusaha dalam pentas politik. bergabung dengan OPP meru- Menurut Westra, banyak pe- pakan ungkapan rasa terima ka- ngusaha sengaja bergabung ke sih atas iklim berusaha yang ba- Golkar karena menganggap ik, yang tercipta pada masa Or- OPP yang bersangkutan bisa de Baru ini. Jadi bukan karena mengakomodasikan kepenting- mencari kemudahan birokrasi annya. Jadi pemikiran bahwa dari OPP, termasuk Golkar. Ka- pengusaha dimasukkan dalam rena sukses tidaknya pengusaha tidak ditentukan oleh masuk ti- daknya jadi anggota Golkar. golongan kekaryaan yang ikut mendirikan Golkar. Karena itu kepentingannya diakomodasi- kan oleh Golkar. Tapi kalau pe- ngusaha itu masuk ke OPP lain, maka OPP itulah yang harus memperhatikan nasibnya. "Oleh sebab itu kami berharap para daftar caleg agar mau memberi pakar yang melontarkan isu sumbangan dana pemilu meru- pakan pikiran kekanak-kanak- an. mau memperhatikan etik keil- muan. Jangan melihat sedikit la- lu menilai bahwa itu merupakan gejala. Bahkan mereka sering merekayasa," imbaunya. Hal tersebut diungkapkan Se- kretaris Umum DPD Tingkat I Golkar DIY Drs Pariata Westra SH dan pengusaha anggota Gol- kar, Drs Adi Sutrisno, dan Kabi- ro Pemenangan Pemilu DPD Ja- teng Golkar, Taruno SH. Mereka dihubungi secara terpisah Ming- Agus Haryadi (30), seorang pecinta alam yang bertempat tinggal di Perum Polri Gowok, Sleman, sekitar pukul 07.00 Minggu, ditemukan tewas di sebuah jurang berkedalaman 100 meter di Dusun Bebeng, Kepuh Harjo, Cangkringan, Sleman. Diduga ia menjadi korban pembunuhan. Berdasarkan keterangan yang berhasil dihimpun di npat kejadian (TKP), korban datang ke tempat tersebut berombong- an. Mereka datang Sabtu malam untuk kemah di Dusun Bebeng. Menurut penuturan pendu- duk setempat, tak lama kemudi- an datang sekelompok pecinta alam lain dengan tujuan serupa. Kelompok ini kemudian berse- lisih paham dengan korban pada pukul 23.00 Sabtu malam di sebuah warung milik Pak Rejo Wiyono (40), seorang pen- duduk Dusun Bebeng. Selisih paham tersebut, ber- lanjut dengan perkelahian anta- ra korban dengan salah seorang anggota kelompok itu. Akhir dari perkelahian ini sama sekali belum diketahui. Hanya saja, sekitar pukul 07.00 Minggu, seorang penduduk Dusun Be- beng bernama Paimin (38), ma- lah menemukan tubuh korban dalam keadaan tak bernyawa di dasar jurang. gai pelosok Kabul mengung- kapkan bahwa faksi-faksi yang bersekutu dengan Mujahiddin Jamiat-i-Islami pimpinan ko- mandan Ahmad Shah Masood bertempur melawan kelompok militer pemerintah yang telah memihak Mujahiddin saingan- nya, Hezb-i-Islami pimpinan Gulbuddin Hekmatyar. Paimin kemudian melapor- kan penemuannya tersebut kepada Sabar (36), seorang anggota Hansip asal Kepuharjo, Sleman. Berdua, mereka me- laporkan penemuan itu kepada Bersambung ke hal 11 kol 3 Laporan korban tewas tidak bisa diterima jelas. Palang Me- rah Internasional (ICRC) me- mastikan, sebanyak 186 mende- rita luka-luka akibat tembakan. Laporan itu diterima di Kabul pukul 11.00 waktu setempat ke- marin. Para pengamat di Kabul me- ngatakan, pasukan Hekmatyar berhasil merebut posisi di dekat pengunungan dan menggerak- kan tank-tank ke arah posisi-po- sisi pejuang Jamiat-i-Islami pim- pinan Masood di pusat kota. Ahad sore kemarin, suara den- tuman meriam dan tembakan senjata lainnya menggetarkan bumi Afghanistan. Gelegar tem- 29 Ketetapan MPR No II/MPR/ 1973 tentang Tata Cara Penetap- an Presiden dan Wakil Presiden sudah waktunya ditinjau kem- bali. Karena kini makin banyak aspirasi yang berkembang di tengah masyarakat. Perubahan itu menyangkut pembatasan jabatan presiden, perlu tidaknya dilakukan voting apabila hanya ada satu calon, dan di ketetapan dan hak anggota MPR dalam itu kurang menonjolkan peran pemilihan Presiden. Kesimpulan tersebut terang- kum dalam perbincangan Ber- nas secara terpisah dengan anggota DPA Sabam Sirait dan Albert Hasibuan Ahli Hukum Tata Negara di Jakarta, serta bakan terdengar ketika sebuah tank yang mangkal di dekat se- buah stasiun pemancar radio membalas tembakan ke arah perbukitan yang dicokoli oleh kelompok Hezb-i-Islami. Mayat Agus Haryadi Tata Cara Penetapan Presiden dan Wapres Ditemukan di Jurang Perlu Ditinjau Kembali Beran, Bernas Jakarta, Bernas Pasukan yang memihak Ma- sood di sebelah utara Minggu kemarin secara definitif mengu- asai Istana Presiden menyusul pertempuran sengit melawan pasukan Hezb-i-Islami pimpinan Hekmatyar yang berlangsung sekitar dua jam. Saksi mata mengatakan, pasukan yang setia kepada Jamiat-i-Islami dari arah utara bergerak ke pusat kota. Pasukan ini adalah gabungan tentara yang dipimpin oleh ko- mandan milisi Uzbek, Omar Ag- ha. Mereka memperkuat pasu- kan Jamiat di Kabul dari arah kota Mazar-i-Sharif dan Chari- kar, berbekal helikopter dan pe- sawat AN-32 bikinan Soviet. Sekitar kedubes Kedua faksi Mujahiddin garis keras itu menguasai bandara pe- nerbangan sipil dan militer yang pakar Hukum Tata Negara Dr F Sugeng Istanto SH di Yogyakar- ta, Sabtu. Calon Tunggal Albert Hasibuan mengatakan, dalam Tap II/MPR/1973 sama sekali belum mengatur seandai- nya di dalam Sidang Umum (SU) MPR terdapat calon tung- gal. Menurut dia, dalam keada- an seperti itu dimungkinkan adanya mekanisme pengecekan apakah calon tunggal benar-be- nar berasal dari aspirasi anggota MPR. "Mekanisme pengecekan as- pirasi itu bisa dimulai di dalam fraksi, yakni dengan melihat apakah calon itu muncul de- ngan sendirinya atau melalui pemungutan suara. Cara ini, MILIK MONUMEN PER NAMONAL Pesawat Angkut 39 Orang Jatuh di Iran SURAKARTA Nikosia, Minggu WIB Sebuah pesawat mengangkut 39 penumpang dan awaknya, yang disewa 23.36 Perusahaan Petrokimia Nasional Iran, jatuh ketika menjalani rute penerbangan malam menuju Teheran, Minggu kemarin. Akibat kecelakaan tersebut, seluruh penumpangnya dikhawatirkan tewas. Pesawat naas itu bertolak dari kota Mahshahr, provinsi Khuzeztan, kawasan kaya minyak di Iran selatan, dan jatuh di sekitar Saveh, 150 km barat daya Teheran. Demikian menurut Kantor Berita Iran, IRNA. Diduga, kecelakaan terjadi akibat cuaca buruk. - Reuter HARGA ECERAN RP 350,00 Dalam masyarakat Jawa, ung- kap Mudji, penyampaian kritik tidak boleh dialektis dalam me- nempatkan segi kejelekan. Di sini, kritik dilihat dari person atau siapa yang menyampaikan nya dan bukan materi kritikan itu sendiri. Kritik yang betul, lanjut Mu- dji, mestinya dialektik karena dalam sebuah kritik itu, orang yang mengkritik dan dikritik bisa mengambil segi positif dari kritik yang disampaikan. Selain juga, segi positif dari yang dikri- saling berdekatan, tetapi kemu- dian Hezb-i-Islami bersama de- ngan jenderal-jenderal peme- rintah menuju gedung Kemente- rian Dalam Negeri di dekat kan- tor Kedubes India. Berbagai baku tembak terjadi di sekitar gedung Kedubes Bul- garia dan Polandia. Di sekitar gedung Kedubes Polandia per- tempuran terjadi lebih sengit dan pasukan Hezb-i-Wahdat be- rusaha membilas wilayah yang dikuasai oleh pihak-pihak yang setia kepada Hezb-i-Islami, ung- kap beberapa diplomat. Kenyataan itu membuat ba- nyak pihak heran karena Hezb-- i-Wahdat yang beraliran Shiah dan berbasis di Iran itu sebe- lumnya menyatakan penolakan- nya terhadap perjanjian Pesha- war tentang pembentukan de- wan pemerintah sementara itu. Sedang para diplomat mengata- kan, kelompok Mujahiddin ma- na pun yang tidak mendapat Bersambung ke hal 11 kol 5 sebenarnya untuk mengembali- kan peran dan hak anggota fraksi untuk menentukan Presi- den dan Wapres," tutur anggota FKP DPR RI itu. Kritik Justru Perlu Frontal Yogya, Bernas Budaya kritik akan tertekan dan proses perubahan ke arah kemajuan bangsa pun terham- bat. Sebab, selama ini belum ada ketegasan tentang posisi kritik demokratis yang terbuka dan bertanggung jawab. Pada- hal agar perbaikan itu secepat- nya dicapai, kritik perlu frontal tanpa harus bersembunyi di ba- lik ungkapan halus. saluran kritik itu adalah penga- Mudji menegaskan, kritik de- ruh konsep Jawa yang mengha- mokratis dialektik tadi, kritik ruskan kritik tidak langsung. bisa memperharui keadaan. Ma- Harus tahu tempatnya, harus di- sing-masing pihak akan meng- perhalus. ambil segi baik dari kritik. Kritik demokratis harus berani meng- hadapi suatu konflik agar sam- pai sebagai pemenang. Tapi menang secara rasional, argu- mentatif dan penuh tanggung jawab. Pengamat masalah sosial, Dr FX Mudji Sutrisno mengemuka- kan hal itu kepada Bernas dan Kompas usai memberikan cera- mah dalam seminar Pendidikan Politik bagi Mahasiswa di Uni- versitas Atma Jaya Yogyakarta, Sabtu. Menurut Mudji, salah satu sumber penghambat terciptanya tik. Dalam hal pencalonan Presi- den dan Wapres fungsi fraksi adalah sebagai organisator, administrator, dan penyalur aspirasi anggota MPR selaku wakil rakyat. Sedangkan penca- lonannya tetap menjadi hak wakil rakyat, bukan dari fraksi. Sehingga mekanisme pengecek- an itu tidak bertentangan de- ngan peraturan yang ada. "Kalau ada protes dari anggo- ta MPR dalam forum persidang- an, maka itu menunjukkan Bersambung ke hal 11 kol 7 Tidak terwujud Dalam budaya politik Indo- nesia, tidak boleh ada pihak meraih kemenangan setelah timbul suatu konflik. Yang bo- leh adalah menang tanpo nga- sorake atau kemenangan yang diraih secara halus. Akibatnya, Bersambung ke hal 11 kol 3 Banyak Remaja Yogya Terlibat Kriminalitas Yogya, Bernas Kakanwil P dan K Provinsi DIY Susno Duadji menjelaskan, rangi tingkat kenakalan dan kri- Cukup tinggi, jumlah pelajar Dr Soelistyo MBA, Dr Supriyoko penyebab kasus ini antara lain minalitas. Dari sini perlu digaris- dan mahasiswa di Yogyakarta MPd, dan Direktur Lembaga ingin coba-coba, ingin diperha- kan kembali penanaman nilai- yang terlibat kasus kriminalitas Pendidikan Primagama Purdi E tikan, kurangnya pengawasan nilai etis yang berdiri di atas dalam tahun 1991, tepatnya 41 Chandra. atau perhatian orangtua, dan norma kemasyarakatan. Di pi- orang. Jumlah pelajar dan ma- Menurut Susno Duadji, status pengaruh lingkungan. Karena hak lain, kontrol terhadap feno- hasiswa yang terlibat kasus pe- remaja yang terlibat kenakalan itu pula, penanganannya perlu mena kenakalan dan kriminali- langgaran lalu lintas mencapai pada tahun 1991 adalah 28 melibatkan langkah-langkah lin- tas juga perlu ditingkatkan. 24.368 orang. orang pelajar, 13 orang mahasis- tas sektoral, selain upaya pre- "Di tengah krisis identitas Demikian dikemukakan Wa- wa, 39 orang putus sekolah, 16 ventif dan represif. yang melanda mereka, perlu di- ka Polresta Yogyakarta Mayor orang buruh, dan 28 orang pe- "Selain itu, perlu dirumuskan sadari penekanan bahwa mere- Pol Drs Susno Duadji dalam se- ngangguran. Jenis kejahatan langkah-langkah konkret pe- ka dalam keadaan well received minar sehari Bertema Kenakal- yang dilakukan selama tahun nanggulangan daru semua pi- atau selalu diterima," tegasnya. an dan Kriminalitas di Kalang- 1991 itu terdiri dari pencurian hak, yaitu guru, orangtua, pe- Stimuli positif dan konstruktif Remaja/Generasi Muda (25 orang), susila (1 orang), nar- merintah dan masyarakat, serta bisa dikembangkan dari konsep yang diselenggarakan PWI Ca- kotika (7 orang), penganiayaan remaja sendiri untuk mengu- tripusat atau pendidikan melalui bang Yogyakarta, bekerjasama (2 orang), dan lain-lain (6 rangi kasus ini," ujar Susno Dua- tiga pusat sekaligus, yaitu kelu- dengan Lembaga Pendidikan orang). dji. arga, sekolah, dan masyarakat. Primagama, di Aula Lippo Bank, Menurut Susno Duadji, lebih Konsep tripusat Hingga ini peran dominan da- Minggu. Seminar ini diikuti guru dari 95 persen dari 24.884 pela- Pakar pendidikan Dr Supriyo- lam pembentukan kepribadian Bimbingan dan Penyuluhan, ku pelanggaran lalu lintas ada- ko MPd yang membahas pan- anak masih dipegang keluarga, kepala sekolah, pelajar, dan lah pelajar dan mahasiswa. Rin- dangan pendidik tentang delin- khususnya peran ibu. mahasiswa dan dibuka Waka- ciannya sebagai berikut, 10.739 kuensi (kenakalan) remaja dan polwil Yogyakarta Mayor Pol kasus oleh pelajar, 13.629 dila- kriminalitas mengatakan, pem- kukan mahasiswa, dan sisanya bangunan etika remaja dapat di- lakukan dengan upaya mengu- an "Bagaimana pun keluarga masih tetap merupakan ujung Subur. Pembicara lainnya adalah 516 remaja berstatus lain. Bersambung ke hal 11 kol 1 * Yayuk Juara Malaysia Terbuka Gelar Pertama Tahun Ini ha menekan serta tidak membe- rinya kesempatan untuk me- ngembangkan permainannya," lanjut Yayuk tentang rahasia kemenangannya. Kuala Lumpur, Minggu Bagai sebuah penantian pan- jang, akhirnya gelar juara itu terenggut juga. Petenis terbaik Indonesia, Yayuk Basuki (22 thn) berhasil menyibak kabut yang menyelimutinya selama ini dengan kegemilangannya mere- but gelar juara pada turnamen tenis Malaysia Terbuka yang berakhir Minggu di Kuala Lumpur. Petenis kelahiran Yogyakarta, 30 November 1970 yang diung- gulkan di tempat kedua turna- men berhadiah total 100.000 dolar AS (sekitar Rp 200 juta) ini, secara meyakinkan menggu- lung lawannya Andrea Strnado- Pendaftaran UMPTN 15-25 Juni Solo, Bernas Perjuangan untuk mempere- butkan kursi di perguruan tinggi bakal semakin seru dan berat. Sebab, daya tampung Perguruan Tinggi Negeri di Jawa khusus- nya, secara umum diperkirakan akan dikurangi. Sementara pen- daftaran UMPTN untuk masuk salah satu dari 43 PTN, akan dibuka 15 25 Juni 1992 dan ujian tulis akan diselenggarakan secara serentak 30 Juni - 1 Juli. Ketua Pusat Penelitian dan Pengembangan Belajar Mandiri (Puslitbangjari) UNS, Dr Sri Yutmini, seusai ceramah umum dan try-out Lembaga Bimbingan Belajar Supersemar yang dikelo- la Keluarga Muda Mahasiswa dan Alumni Penerima Beasiswa Supersemar mengungkapkan hal itu kepada Bernas di Hotel Sahid Solo, Minggu. "Golkar tak pernah bergeser sedikit pun dari wawasan ke- bangsaan. Jadi pemikiran yang parokial itu salah. Yang kami tampung adalah semua golong- an dan itu kami perhatikan se- mua," katanya. la menjelaskan, pengurangan daya tampung itu dimaksudkan sebagai upaya untuk penyebar- an jumlah mahasiswa secara merata ke seluruh Indonesia. va dari Cekoslowakia dua set langsung 6-3, 6-0, dalam waktu satu jam 10 menit. Sistem seleksi yang diterap- kan nanti akan mencakup ujian non tulis dan ujian tulis. Melalui ujian non-tulis yang dulu lebih dikenal dengan penelusuran mi- nat dan kemampuan (PMDK) pemilihan calon mahasiswa di- lakukan melalui penelitian ra- por, kuesioner dan sebagainya, sesuai kebijakan yang dianut PT Bersambung ke hal 11 kol 9 Kemenangan atas Strnadova yang diunggulkan di tempat ketiga ini sekaligus pembalasan atas kekalahannya di turnamen tenis Pattaya dua pekan sebe- lumnya. Ketika itu Yayuk kalah di babak semifinal 6-4, 2-6, 2-6. "Saya sudah menemukan kem- bali kepercayaan diri yang sem- pat hilang," ujar Yayuk yang sempat merosot peringkatnya dari posisi 45 menjadi 56 dunia. Kunci kemenangannya kali ini menurut Yayuk karena ia mam- pu mengontrol jalannya pertan- dingan. "Saya juga terus berusa- Tak terpisahkan Sedangkan Adi Sutrisno me- ngatakan, tak ada kewajiban ba- Bersambung ke hal 11 kol 3 Yogya, Bernas Ketua Umum DPP PPP H Is- mail Hassan Matareum mensi- nyalir, berbagai kebijakan pe- merintah yang baik seringkali masih dibarengi dengan pe- nyimpangan pelaksanaan di tingkat bawah. Mestinya, peja- bat di tingkat kelurahan atau kecamatan senantiasa mengikuti kebijakan pusat agar bisa sin- kron. Blaya ujian Singapura, Bernas Sri Yutmini mengatakan, biaya ujian dipilah menjadi dua bagian yaitu ujian tulis dan ujian keterampilan. Biaya ujian tulis Rp 20.000 bagi kelompok IPA, atau peserta kelompok IPS-Ba- hasa. Sedangkan bagi peserta kelompok IPA dan IPS-Bahasa, biaya ujian per peserta Rp 35.- 000. Selain itu, mereka yang masih harus mengikuti ujian keterampilan diharuskan mem- bayar Rp 5.000 per peserta. Pembayaran dilakukan tanggal 1- 24 Juni 1992. Yayuk yang sudah terbebas dari siksaan flu yang menggang- gunya sejak tampil di Pattaya, memang betul-betul sedang berada pada puncak permainan- nya. Pukulan-pukulannya nyaris tanpa salah mencecar setiap sudut daerah pertahanan Strna- dova. Ismail Hassan Matareum : Banyak Penyimpangan Politik di Tingkat Bawah "Kali ini saya benar-benar tidak bisa meladeni kecepatan permainannya," kata Strnadova terheran-heran. Padahal belum genap dua pekan petenis kela- Bersambung ke hal 11 kol 1 "Dalam bidang politik peme- rintah sudah meletakkan landas- an yang memadai. Namun de- mikian, masih banyak kebijakan di tingkat bawah yang tidak da- pat dimengerti, tetapi dilaksa- nakan juga," tutur Buya Ismail di hadapan massa PPP yang me- rayakan hari kelahiran (harlah) di Sport Hall Kridosono, Minggu kemarin. PSSI Junior "Runner Up" Indonesia yang merobek jala Singapura, diciptakan oleh Nirut Srethong DIALA memetik ke- dan Teerayut pada menit ke-24 ASIA menangan ti- dan 37 serta Sampan Eimvilai. pis 1-0 (0-0) Gol balasan Singapura dijaring- atas Malaysia kan Zainal Abideen pada menit dalam pertan- ke-70. Sementara itu tim senior Cina akhir Piala yang sudah pasti lolos ke putar- ALO dingan ter- di Asia Junior an final di Hiroshima Oktober ke-28 Grup IV mendatang, kemarin memetik Stadion kemenangan tipis 1-0 langsung SINGAPURA 1992 Toa Payoh di Stadion Nasional Singapura. Singapura, Minggu malam. Na- Cina di pertandingan ini tampil mun kemenangan ini hanya kurang serius dan mengesankan mengantarkan Indonesia ke tak mau 'menghajar' tuan rumah Sedangkan ujian untuk me- posisi runner up. Juara grup Singapura. Gol tunggal Cina ngikuti Program Pendidikan tetap dipertahankan Thailand dijaringkan oleh Xie Yuxin pada Guru SD (PGSD) tahun ajaran yang pada saat bersamaan me- menit ke-29. 1992/1993, menurut Yutmini, nggasak Singapura 3-1 di Stadi- dilakukan secara terpisah de- on Nasional Singapura. ngan Ujian Masuk Perguruan Tinggi Negeri. Wartawan Bernas, Mulyono melaporkan, gol tunggal keme- nangan Indonesia dijaringkan oleh Izak Cornelis Fatary satu menit menjelang bubaran. Begi- tu menjaringkan gol, Cornelis berlari ke tepi lapangan dan menggoyang-menggoyang ping- gulnya seperti gaya pemain Ka- merun, Roger Milla. Gol ini sekaligus membuat pemuda asal Irian Jaya itu menjadi top sko- rer. Sedangkan tiga gol Thailand seruan Buya memisalkan Mendagri Rudini untuk senanti- asa meningkatkan pembangun- an dan kualitas pemilu, kete- nangan dalam masyarakat me- nyongsong pesta demokrasi, dan Korpri hanya loyal kepada negara. Namun kenyataannya, kata Buya, yang terjadi justru lain. Masih saja ada sensus poli- tik. Ini sangat memprihatinkan, karena terbukti aparat di tingkat bawah banyak yang tidak me- ngetahui apa itu sistem dan budaya politik. "Terus terang, saya heran dengan kenyataan seperti ini. Apa barangkali ca- mat dan lurah tidak pernah membaca koran, karena seruan Mendagri selalu dipublikasikan Bersambung ke hal 11 kol 7 Banyak peluang Tim junior Indonesia yang tampil tidak sebaik tiga pertan- dingan sebelumnya, tapi banyak menciptakan banyak peluang. Pada babak pertama, tak kurang lima kesempatan yang gagal diselesaikan. Itu karena para pemian depan Indonesia berma- in kurang tenang. Bahkan, tak jarang mereka tampak kebingu- ngan saat memasuki pertahanan lawan. Sebaliknya, pada babak ke- Bersambung ke hal 11 kol 1 2cm Color Rendition Chart
