Tipe: Koran
Tanggal: 2002-03-01
Halaman: 06
Konten
4cm ) WASPADA DEMI KEBENARAN DAN KEADILAN Harian Umum Nasional WASPADA Terbit sejak 11 Januari 1947 Pendiri: H. MOHAMMAD SAID (17 Agustus 1905 - 26 April 1995) Hj. ANI IDRUS (25 November 1918-9 Januari 1999) Pemimpin Umum: dr. Hj. Rayati Syafrin, MBA Pemimpin Redaksi/Penanggungjawab: H. Prabudi P. Said Wakil Pemimpin Umum/Wapemred: H. Teruna Jasa Said Pemimpin Perusahaan: dr. Hj. Rayati Syafrin, MBA Redaktur Pelaksana : Azwir Thahir, Sofyan Harahap Dewan Pelaksana Redaksi T. Junaidi, Hendra DS. Edward Thahir, Muhammad Joni, Sumaharja Ritonga, Nurhalim Tanjung. Akmal AZ, Rudhy Faliskan Alamat Kantor Pusat, Penerbit, Redaksi, Tata Usaha/Periklanan Jalan Letjen Suprapto/Brigjen Katamso No.1 Medan 20151 Tel. (061) 4150858 (3 saluran). Faks: (061) 4510025 e-mail :waspada@indosat.net.id - Kantor Biro redaksi/Perwakilan Periklanan : (1) Bumi Warta Jaya, Jalan Kebon Sirih Timur Dalam No. 3 Tel. (021) 322216 Faks. (021) 3140817 Jakarta Pusat (2) Perwakilan Waspada Jalan Ratu Syafiatuddin No. 21-C Tel.(0651) 22385 Banda Aceh 23122 (3) Jalan Listrik No. 11 Lhokseumawe Tel. (0645) 44206 (4) Komplek Windsor Square Blok B No. 28 Nagoya, Batam Tel. (0778) 430923 Penerbit PT Penerbitan Harian Waspada. Komisaris Utama: Tribuana Said Direktur Utama: dr. Hj. Rayati Syafrin, MBA SIUUP: 065/SK/MENPEN/SIUUP/A.7/1985 tanggal 25 Februari 1988 ISSN 0215-3017 Percetakan: Percetakan Web PT Prakarsa Abadi Press, Jalan Letjen. Suprapto/Brigjen Katamso No. 1 Medan 20151 Tel.612681 Isi di luar tanggungjawab pencetak Harga iklan tiap mm kolom Rp. 7.000 ukuran 42 mm. Tajuk Rencana Agar Pengusaha Tetap Optimis M Temburuknya perekonomian Indonesia sudah berlangsung empat tahun lebih, namun tanda-tanda bakal berakhir masih belum kelihatan. Hal ini tidak hanya membuat rakyat menderita, tetapi pengusaha pun kesulitan untuk mempertahankan eksistensinya. orga- Kalau pengusaha yang berada dalam nisasi Kadin mengeluh kita bisa memakluminya Begitu juga kalau Presiden Megawati Soekarno- putri meminta kepada para pengusaha nasional agar tidak berkeluh kesah dalam menghadapi perekonomian nasional yang masih menghadapi berbagai masalah kita dapat mengerti. Masalah krusial yang dihadapi para pengu- saha di dalam negeri adalah permodalan. Sebe- narnya, investor asing sangat berminat mena- namkan modalnya ke Indonesia karena banyak faktor yang mendukungnya, di antaranya upah buruh yang murah dibandingkan negara-negara lainnya. Sayangnya, mereka tak berminat me- nanamkan modalnya ke negara kita, malahan banyak yang memindahkan (relokasi) pabriknya ke negeri lain, seperti Malaysia, Vietnam, Kambo ja dll. Mengapa hal itu harus terjadi? Jawabnya: Stabilitas keamanan dalam negeri kita tak stabil, gonjang ganjing dengan maraknya kerusuhan demi kerusuhan di berbagai daerah. Jadi, kunci terpuruknya perekonomian In- donesia disebabkan masalah keamanan yang tidak kondusif. Kalau saja pemerintah mampu menegakkan supremasi hukum kita hakkul yakin berbagai masalah bangsa termasuk yang dike- luhkan para pengusaha dapat diatasi dengan secepat mungkin. Presiden Megawati memang harus memberi support kepada pengusaha nasional agar tidak patah semangat dalam berusaha, namun kita harapkan support Mega itu dibarengi dengan usaha yang sungguh-sungguh untuk mengatasi berbagai kendala yang dihadapi pengusaha itu. Bukan sekadar cakap-cakap, janji dan iming iming belaka. Jika tidak maka sulit untuk mengatasi keterpurukan perekonomian Indonesia yang sudah cukup lama itu. Padahal, banyak negara yang mengalami krisis ekonomi kini sudah pulih, termasuk Malaysia, Thailand dan Korsel. Pada pemerintahan Presiden BJ Habibie lalu kita melihat krisis ekonomi sudah hampir berakhir dengan menguatnya rupiah hingga Rp 6000-an per satu dolar AS. Sayangnya, sistem pemerintahannya diobok-obok banyak pihak Di tengah keprihatinan kita mengenai keterpurukan ekonomi nasional, kita diberi tambahan beban yang cukup pelik dengan semakin marak dan suburnya pornografi. Tidak dapat dipungkiri, pornografi selama ini sudah 'menyelimuti' masyarakat kita. Lihatlah tayangan-tayangan televisi, baik audio maupun visual sering menonjolkan hal- hal yang berbau pornografi. Poster-poster yang terpampang di dinding-dinding bioskop sering berupa gambar-gambar wanita tanpa busana Memasuki era reformasi, yaitu setelah Soeharto lengser dan Departemen Penerangan membuka kran penerbitan seluas-luasnya, porno- grafi melalui media massa juga semakin mere- bak. Pornografi seakan menjadi selingan dalam hiruk-pikuknya pemberitaan masalah politik. Lihatlah tabloid-tabloid porno dengan cover wanita setengah telanjang menghiasi kios-kios koran. Bahkan oleh penjajanya tabloid-tabloid tersebut sering digelar di tempat-tempat umum. Belum lagi dengan semakin maraknya dunia VCD player. Sebagaimana diketahui, setelah alat elek- tronik berupa VCD player memasyarakat, bukan hanya di perkotaan, tetapi juga sampai pedesaan persewaan-persewaan VCD juga bermunculan, mengikuti perkembangan konsumen VCD player. Dan, kiat untuk menarik pelanggan, perse- waan VCD player memberi bonus VCD porno jika seseorang menyewa VCD dengan jumlah tertentu. Lebih dari itu, VCD porno biasanya juga mudah dibeli di tempat-tempat penjualan/ rental VCD. di level elite politik sehingga pertanggung- jawabannya ditolak MPR dan konsekuensinya dia harus mundur dari pencalonan kursi presiden. Apalagi di era globalisasi ini, di mana internet sudah begitu menjamur. Dengan adanya internet, seseorang memang bisa mengakses berbagai hal melalui komputer, di antaranya mengakses pornografi, baik berupa gambar mati maupun gambar hidup'. Sementara undang-undang belum menjangkau dunia internet. Jadi, sudah kentara sekali bahwa kita dike- pung oleh ancaman pornografi yang berdampak dekadensi moral. Pengaruh negatif dari marak nya pornografi merangsang pikiran penonton/ pembaca terutama remaja, bahkan banyak usia SD yang mulai menggandrunginya untuk men- jelajahi khayalan seksualnya. Banyak di antara yang tidak dapat menahan diri untuk menyalurkan tuntutan biologisnya, akhirnya melakukan pemerkosaan. Banyak gadis usia SD, SLTP dan SMU yang menjadi korban teman sekolahnya. Dari beberapa kasus yang berhasil diungkap, mereka terangsang Kesalahan Habibie yang krusial saat itu ada- lah ketidakmampuannya menegakkan hukum, khususnya menyeret mantan Presiden Soeharto ke pengadilan. Habibie memang sangat hormat pada Pak Harto yang dia anggap sebagai orang tua dan gurunya selama ini sehingga Habibie dicap sebagai boneka Soeharto. Padahal, masa itu tuntutan reformasi sedang hangat-hangatnya sehingga kredibilitas Habibie di mata praktisi hukum sangat rendah. Kesalahan Habibie itulah yang kelihatannya terulang dalam era pemerintahan Presiden Mega- wati saat ini. Dia tidak mampu menyeret pelaku utama KKN ke pengadilan sehingga pemerintah- annya mendapat banyak kritik dan sorotan dari berbagai kalangan/publik, termasuk kalangan mahasiswa. Membasmi Pornografi Kita belum melihat Ibu Mega bersungguh- sungguh dalam menegakkan supremasi hukum. Padahal, dialah tumpuan harapan masyarakat kelas bawah karena di zaman Orde Baru dia termasuk korban yang diperlakukan semena- mena oleh pemerintah. Seharusnya Mega bisa belajar dari pengalaman, tetapi tampaknya dia sepertinya lupa pada masa sulit dulu. Presiden Mega boleh saja prihatin melihat keluhan pada pengusaha yang kita yakin tidak dibuat-buat. Memang sangat sulit untuk memper- tahankan usaha kalau kondisinya masih seperti saat ini. Justru itu, tim ekonomi pemerintah ditan- tang untuk melenyapkan rasa pesimisme para pengusaha tentunya dengan melakukan terobosan pasar secara sehat untuk menghidupkan kembali sektor riil yang terpuruk. Agar para pengusaha kita tidak berkepan- jangan berkeluh kesah sebaiknya pemerintah membantu mengatasi problem yang dihadapi pengusaha kita saat ini dengan serius. Caranya yang paling tepat adalah dengan menegakkan supremasi hukum tanpa pandang bulu. Harus tegas dan konsisten. Pokoknya siapa pun yang bersalah ditindak tegas agar iklim usaha menjadi kondusif. Masalah birokrasi menjadi keluhan kalangan pengusaha dan calon investor. Hal ini mutlak dihilangkan. Pokoknya segala jen's pu- ngutan liar, yang resmi atau setengah resmi, harus dipangkas kalau pemerintah memang berniat membantu menghidupkan kembali dunia usaha di Indonesia. Itu kunci agar pengusaha tetap optimis. + oleh bacaan atau tayangan porno dan VCD porno yang luas bebas beredar. Bahkan kasus kakek menodai cucu, atau ayah biadab yang 'melahap' putri kandungnya, seperti muncul berseri di pemberitaan media. Yang lebih menyeramkan adalah kenyataan kegandrungan pergaulan bebas serta aborsi di kalangan remaja putri di Indonesia terus meningkat pesat. Karena itu, kalau keadaan semacam ini tidak diantisipasi, dengan mengerem penyebaran porno- grafi maupun membentengi keimanan masyara- kat kita, maka yang akan terjadi nanti adalah kehancuran masyarakat dan bangsa sendiri. Berbagai kisah pilu yang memalukan kita sebagai bangsa yang mengaku bermoral ternyata semakin meluas. Salah satunya masalah krusial yang makin merebak dan secara nyata menjadi ancaman serius bagi cita-cita untuk membangun tata kehidupan bangsa yang beradab sampai saat ini adalah gangguan moral yang makin menggejala. Maraknya pornografi ini kini mendapat sorotan dan protes Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Ormas Islam lainnya. Mereka mengancam akan melakukan class action atau menuntut lewat jalur hukum kepada media massa dan tiga stasiun televisi yang tetap menayangkan acara-acara berbau pornografi. Menurut Sekretaris Umum MUI Din Syam- suddin, pihaknya sangat prihatin melihat kenya- taan maraknya pornografi ini. Untuk itu, diminta kepada media massa, baik cetak maupun elektro- nik melakukan perubahan dan tidak mendorong semakin hancurnya moral bangsa ini. Aksi protes semacam ini, kalau kita tidak salah juga pernah dilakukan di Medan oleh kalangan remaja masjid maupun HMI. Upaya yang akan dilakukan MUI dan Ormas Islam itu, tentunya patut kita dukung sepenuhnya. Untuk itulah, tak ada waktu lagi untuk berpikir. Pena- yangan pornografi melalaui televisi, audio visual maupun media massa cetak harus dihentikan sedini mungkin, atau masa depan bangsa ini harus dipertaruhkan demi pengorbanan birahi masyarakat luas. Karena itu, kita juga mengharapkan aparat bertindak tegas terhadap hal-hal yang bisa merusak masyarakat. Ungkapan keprihatinan yang menimpa masyarakat, terutama generasi atas maraknya pornografi dan dekadensi moral muda seharusnya menyadarkan para pemimpin bangsa dan penegak hukum kita akan bahaya besar yang akan menimpa bangsa ini bila masalah pornografi ini tidak dipedulikan.* SUDUT BATUAH *Eksponen '66 Sumut H Husni Malik berpendapat,Kajatisu tidak perlu meminta dukungan DPRD-SU dalam membongkar masalah korupsi - Maksudnya kan baik bang,supaya enggak salah bongkar *Mantan Presiden BJ Habibie menurut kabar dipastikan tidak akan menjadi tersangka dalam kasus penyelewengan dana non Budgeter Bulog -Cukuplah jadi Nara Sumber doang *Penasihat Fraksi Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan Dimyati Hartono dikabarkan resmi mengundurkan diri dari DPR dan anggota PDI-P - Siapa menyusul...! Wak Doel JUMAT, 1 MARET 2002 6 Kaderisasi Parpol Menahan Disintegrasi Internal ,rusan adanya kelebihan dari si kader yang memimpin terhadap rakyat yang dipimpin. Memang persyaratan kelebih- an itu bersifat internasional, yang perlu kita perhatikan, kita hayati dan laksana- kan bersama. Oleh Dr H Roeslan Abdulgani Kolumnis D i tengah macam-macam krisis multidimensional yang sedang kita hadapi bersama, ditambah dengan bencana banjir dan kebakaran hutan yang diderita oleh rakyat kita, maka kitapun sedang dilanda oleh krisis kehidupan kepartaian. . Dengan cemas dan prihatin kita menyaksikan gejala perpecahan dalam beberapa partai politik kita. Partai Ke- bangkitan Bangsa (PKB) mengalami penyempalan. Partai Persatuan Pemba- ngunan (PPP) pecah dua. Demikian juga Partai Bulan Bintang (PBB). Dan kini PDI-P juga sedang bergelut dengan per- tikaian internal, yang mengarah ke penyempalan. Tragisnya ialah elite dalam parpol- parpol itu semua mengaku berideologi sama, bervisi dan bermisi sama me- ngenai situasi masa kini dan masa depan. Sehingga sulit sekali untuk mencari sumber sebab dari berbagai fraksi in- ternal itu. Analisa setajam bagaimana- pun, renungan yang sedalam bagaimana- pun juga, dan pikiran yang sedingin bagaimanapun kadang-kadang sulit untuk menemukan sumber sebabnya. Sebab, tanpa mengetahui sumber se- babnya, kiranya sulit untuk menemukan I ndonesia yang memiliki hutan tropis di sepanjang hamparan kepulauannya, khususnya di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Irian Jaya (Papua) dianggap paling bertanggung jawab untuk melestarikannya demi keselamatan lingkungan dan iklim global. Oleh Enna Nurhaina Burhan Kolumnis Sebagai salah satu negara berkem- bang yang harus memanfaatkan sumber alamnya untuk pembangunan nasional- nya, Indonesia telah dikecam sebagai perusak lingkungan. Ini dikaitkan de- ngan proses penebangan hutan yang dilakukan di sini, padahal hutan berfung- si sebagai paru-paru bumi. Secara menyeluruh kerusakan hutan, air dan kawasan hutan lindung berikut habitat masyarakat tradisionalnya (seperti di Irian Jaya dan Sumatera) telah terjadi akibat aktivitas para investor di bidang pertambangan di kawasan hutan Indonesia. Demikian pula permasalahan keru- sakan dan pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh kegiatan industri pengolahan kayu yang bahan bakunya berasal dari penebangan liar. Berdasarkan catatan data yang dikumpulkan oleh negara-negara donor dari Eropa (CGI-Consultative Group on Indonesia), lebih separuh dari kebu- tuhan bahan mentah industri yang mem- proses kayu sebagai bahan bakunya berasal dari hasil penebangan liar hutan- hutan di Indonesia. Kondisi ini menje- laskan mengapa terjadi penyusutan drastis dari jumlah areal hutan tropis tersebut. Dari seluas 120 juta ha hutan kita, setiap tahun diperkirakan seluas 1,5 juta ha telah ludas menyust t. Maka dapat dihitung bahwa areal hutan tropis ini akan semakin menyusut dan bisa punah sama sekali jika aksi penyelamatan tidak resepnya. Kualitas Manusianya Namun demikian, umum secara naluri dan intuitip menyadari bahwa akar persoalannya harus dicari pada kualitas dan integritas manusia-manusia- nya. Lebih kongkrit lagi kepada elite bangsa kita, khususnya yang sedang bercokol diberbagai lapisan kepimpinan parpol. Itulah sebabnya bahwa di waktu belakangan ini terlihat adanya aktivitas di bidang kaderisasi parpol. Nampaknya elite kita sendiri menyadari sumber krisis itu. Ini tanda menggembirakan sebagai kesadaran untuk mengadakan self ko- reksi dalam diri lapisan elite kita. Pada dasarnya kaderisasi adalah latihan untuk mendidik kader. Sedang- kan kader adalah mereka yang telah "dipersenjatai" dengan ilmu pengeta- huan kenegaraan dan politik. Dan juga jiwa serta semangat pengabdian dan perjuangan untuk rakyat banyak. Kata Presiden Megawati dalam pembukaan Kursus Guru Kader PDI- PTingkat Nasional Angkatan pertama di Ciawi Bogor, Minggu lalu di hadapan 127 calon guru kader, bahwa kader adalah jantung kekuatan partai. Kader Agar Waspada Tetap Waspada Pada halaman 1 kolom 4-6 Harian Waspada edisi Selasa (19 Februari 2002), saya membaca tentang "Penyelesaian Konflik Aceh Harus Libatkan Dunia Is- lam Internasional", yang dike- mukakan Panglima Laskar Ji- had Ahlus Sunnah Wal Jamaah Al-Ustadz Jafar Umar Tholib dalam ceramahnya di Masjid Ra- ya Baitrurrahman Banda Aceh pada hari Senin, 18 Februari 2002. Kearifan Tradisional Tidak Mengancam Ekosistem padi tadi gundul. dalam tiga tahun terakhir telah meningkat dua kali lipat dibangunnya industri kayu mengakibatkan terjadinya kelebihan kapasitas industri kayu. Mereka menanar. karet atau tanam- an keras lainnya yang bertujuan agar tanah terlindung dari erosi berlebihan dan terpaan sinar matahari langsung ke tanah. Tujuan lain dalam penanaman pohon adalah untuk mempercepat proses penghutanan kembali lahan dan juga sebagai kepemilikan kawasan. Setelah tiga tahun berturut-turut ditanami padi, lahan akan ditinggalkan untuk mengembalikan kesuburan tanah. Petani kemudian pindah kelahan baru, yang tidak lain lahan miliknya sendiri yang ditinggalkan berpuluh tahun lalu dan kini menjadi hutan kembali atau kebun karet yang sudah tidak produktif. Bila kita perhatikan benar-benar sistem atau pola pertanianladang berpin- dah ini sesungguhnya tidak merusak ekologi. Justru pola ini yang dulu dikem- bangkan oleh pengusaha perkebunan tembakau di Deli misalnya, yang kita kenal dengan sistem rotasi. Satu areal perkebunan yang diang- gap sudah tidak subur, akan digilirkan untuk dihutankan kembali dan diserah- kan peda rakyat penunggu untuk ditanami palawija. Setelah selesai musim panen tertentu maka lahan itu dihutankan kembali dan beberapa tahun kemudian baru ditanami tembakau kembali dalam kondisi tanah yang sudah lebih subur. Dengan demikian kita bisa menya- takan bahwa sebenarnya kearifan tradi- sional tersebut dan model pertanian yang di kembangkan petani tradisional tidak merusak hutan dan lingkungan. Kita memang harus benar-benar melaksanakan pembangunan yang ber- wawasan lingkungan, pembangunan berkelanjutan dan harus benar-benar dilakukan kaji ulang mengenai mengenai kemungkinan dampak yang mengan- cam kelestarian lingkungan dan kesela- matan manusia, ekosistem secara me nyeluruh.- secepatnya dilakukan. Pihak CGI telah menuding Indo- nesia berkaitan dengan kebijakan hutan di bumi nusantara ini. CGI mengharus- kan pemerintah memelihara sumberdaya hutan. Bahkan menuduh pemerintah lamban dalam menghentikan laju de- forestry (penggundulan hutan) yang karenanya lembaga keuangan interna- sional-Dana Moneter Internasional (IMF) maupun CGI bisa menyetop ku- curan dana (pinjaman!) untuk Indonesia. Pada sisi lain, ternyata justru pihak CGI dan IMF yang menekan Indonesia untuk lebih jauh melakukan perusakan hutan kita. Sebagian pernyataan Pang- lima Laskar Jihad tersebut da- lam kolom 6 dan bersambung pada halaman 2 kolom 3, tertulis: "Sebaliknya, kalau merujuk per- tikaian di antara umat Islam ke- pada orang-orang kafir, apakah itu Nasrani maupun Yahudi, ma- ka hal..." Kenyataan ini dikemukakan oleh Forest Wacht Indonesia (FWI) yang menyebut CGI melakukan standar gan- da. Saya tidak mempersoalkan tentang modus dan strategis so- lusi yang diusulkan Panglima Laskar Jihad dimaksud, melain- kan tentang pernyataan yang Seperti dipaparkan oleh Kordinator FWI, Togu Manurung kepada Antara ternyata CGI bermuka dua. Pada satu sisi mengharuskan pemerintah memeli- hara sumber daya hutan, namun pada sisi lain juga memfasilitasi untuk kegiat- an deforestrasi besar-besaran terhadap nutan Indonesia. CGI pada kenyataannya mendo- rong industri pulp/kertas yang jelas- jelas tergantung pada sumber bahan baku kayu. Bahkan lembaga donor itu juga turut memberikan fasilitas kredit ekspor melalui ECAS (Export Credit Agen- cies) dari Jepang, AS dan Uni Eropa. Dengan demikian permasalahan kerusakan hutan Indonesia tidak terlepas dari peran negara-negara maju melalui lembaga keuangan internasional (IMF dan Bank Dunia). Termasuk juga lem- baga kredit ekspor yang telah memfa- silitasi tindakan ilegal yang dilakukan perusahaan hutan di Indonesia tersebut. Oleh Prof.Dr M Hasan Su'ud MSc Guru Besar Unsyiah dan Staf Ahli UML Medan Menurut FWI laju deforestasi men- capai 1,8 juta hektare pertahun. Dan (Bagian II-Penutup) terjadi di Kawasan Ekosistem Leuser (KEL) di wilayah Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) dan Provinsi Su- matera Utara. Unit Manajemen Leuser (UML) berkantor pusat di Medan yang mendapat tugas mengelola KEL luasnya melebihi 2 juta hektare itu telah meng- indentifikasi kasus penebangan liar sejak lama. Bahkan setiap temuan perlakuan timpang ini disampaikan kepada instansi terkait untuk ditindaklanjuti melalui jalur yang seharusnya. Semisal penebangan liar di Kawas- an Ekosistem Leuser, UML sempat melayangkan surat kepada Muspida setempat seperti untuk Aceh Tenggara sekitar setahun yang lalu (3 Novem- ber 2000), walaupun sebelumnya juga telah dilakukan untuk kabupaten yang sama ataupun kabupaten lain dalam wilayah KEL. Informasi seperti ini tentu- nya mengharapkan semua pihak yang menaruh perhatian terhadap keselamatan lingkungan alam/hutan di KEL. Bagi bupati yang bersikap menun- jang program, UML menyampaikan salut atas langkah koordinasi dengan Kapolres untuk menghentikan aktivitas penebangan kayu secara ilegal yang diharapkan tidak terus berlanjut. UML berkeyakinan, pencegahan penebangan ilegal akan efektif bila masyarakat sadar atas kerugian yang mereka derita dengan rusaknya hutan penyangga kehidupan mereka. Makanya gerakan penyela- matan perlu didukung oleh mayoritas warga masyarakat dan ini diyakini akan efektif bila didukung secara terpadu oleh seluruh pimpinan daerah dan ma- syarakat di daerah tersebut. merupakan mata dan otot partai yang akan mewujudkan cita-cita partai. De- mikianlah kata Megawati yang berbicara sebagai Ketua Umum PDI-P. Definisi tentang kader ini beliau kutip dari ucapan Bung Karno. Sebagaimana informasi tantang kondisi kawasan hutan suaka margasat- wa Leuser dan Kapi serta Hutan Lindung Sibolangit seluas 515.900 ha, 102.030 ha (16,6 persen) di antaranya telah rusak akibat perubahan fungsi dan aktivitas penebangan ilegal. Sementara areal Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) yang telah rusak di beberapa kabupaten di Aceh dan Sumatera Utara, sebagian besar di antaranya merupakan kawasan yang kaya keanekaragaman hayati. Beliau melanjutkan bahwa kade- risasi dimaksud untuk konsolidasi partai. Tujuannya ialah dapat menghasilkan kader-kader yang memiliki tradisi in- telektual dan kenegarawanan yang tumbuh seiring dengan kebijakan arah partai. Kader-kader harus memiliki se- mangat dan tekad yang satu dan sama. Dan harus memiliki kriteria kemampuan menyangkut empat hal pokok. Kesadaran Semua kriteria itu berpangkal tolak dari kesadaran, yaitu kesadaran ideologi yang tinggi. Kesadaran politik yang ting- gi; kesadaran lingkungan politik sosial yang tinggi; dan akhirnya kesadaran berpartai yang tinggi. Berlandaskan ke- sadaran itu, setiap guru kader dan juga kader-kadernya harus memiliki keung- gulan moralitas sebagai sumber kearifan. Mereka harus juga sumber kearifan dan sumber ilmu pengetahuan. Akhirnya mereka harus mampu mengkomunika- sikan semua itu kepada rakyat banyak. Ini memerlukan ilmu pengetahuan tentang psikologi massa, yaitu segala seluk-beluk pikiran dan perasaan massa, yang sangat sederhana itu. Dulu Bung Kamo selalu menganjurkan untuk belaj- Pengertian ini dapat saja di- perdebatkan lebih lanjut, tetapi yang saya ketahui dengan pasti ialah bahwa segenap umat Kris- tiani atau Nasrani, dahulu dan sekarang, di mana saja pun serta apapun kebangsaannya, adalah umat yang percaya kepada Allah atau Tuhan yang menciptakan se- mesta alam, termasuk bumi serta segenap isinya. Kepercayaan ter- sebut mencakup kepercayaan ke- pada para Nabi dan Rasul Allah. Bangsa kita dan para pemim- Kekurangan bahan baku kayu inilah yang memicu terjadinya penebangan liar di kawasan yang termasuk kawasan konservasi atau hutan lindung seperti Gunung Leuser, Taman Nasional Tan- jung Puting, Kerinci Seblat dan Kutai. Dua pertiga dari bahan baku yang dibu- tuhkan oleh industri-industri kayu itu (sekitar 40 juta meter kubik) berasal dari kayu curian. Selain kerugian berupa kerusakan dan menipisnya areal hutan tersebut, rakyat Indonesia masih dirugikan berupa ancaman kesehatan dan keselamatan serta keamanan hidupnya akibat pen- cemaran sebagai dampak negatif dari aktivitas industri-industri pulp (bubur kertas dari bahan baku kayu itu). Pada masa-masa yang akan datang, laju pertambahan jumlah penduduk pasti akan sangat berpengaruh terhadap daya dukung sumber daya alam (SDA) yang sangat dibutuhkan manusia. Eksplorasi dan eksploitasi yang berlebihan terhadap SDA bisa menjadi penyebab utama perubahan iklim global. Hal ini nyata terjadi pada laju deforestrasi (penggundulan hutan). Hutan yang me- rupakan salah satu faktor penting dalam mengatasi perubahan iklim global di bumi ternyata makin berkurang daya dukungnya. Menurut FAO, deforestasi terjadi apabila hutan itu berubah menjadi tata- guna lahan yang lain atau hutan itu rusak berat, sehingga di lantai hutan tumbuh rumput yang luas. Dalam situasi dan kondisi tertentu deforestasi dapat ber- kembang menuju perusakan hutan dan pada akhirnya menuju perubahan iklim global. Secara umum dapat disimpulkan bahwa penyebab terjadinya deforestası terpenting di Indonesia adalah kegiatan perambahan hutan penduduk sekitar Berlanjutnya perusakan TNGL ini merupakan malapetaka bagi daerah dan anak cucu masyarakat di sekitarnya di masa mendatang. Oleh karenanya, lang- kah koordinasi pengamanan hutan oleh bupati, dengan disertai unsur pimpinan daerah lainnya dapat secara bersama dan terpadu mencegah berlanjutnya akti- vitas perusakan hutan. Illegal logging hanya salah satu sebab dari pupusnya hutan di luar dari yang telah direncanakan. Kekhawatiran utamanya pada kawasan-kawasan kon- servasi sebagai penyangga kehidupan dan musnahnya hutan pada kawasan hutan dengan hilangnya kapasitas pro- duksi yang tanpa peremajaan. Fakta yang terdokumenter dari keterangan Menhut (saat itu Dr Nur Mahmudi) terungkap pada akhir tahun 2000 yang lalu dari operasi pemberan- tasan illegal logging itu sejumlah daerah telah menyelamatkan kekayaan negara belasan miliar rupiah. Kayu ilegal yang disita 54.893 m3, jumlah pungutan dana reboisasi (DR) lebih dari US$ 1 juta dolar dan jumlah pungutan provinsi sumber daya hutan (SDH) lebih dari Rp 6 miliar. Aset tersebut berasal dari peredaran kayu ilegal, penyeludupan, penyalahgu- naan, jual beli dan pemalsuan SKSHH, serta sitaan kayu lintas perbatasan Indonesia-Malaysia. Saat itu Menhut ar ilmu psikologi massa dari karya- karyanya Prof Gustave Le Bon dari Pe- rancis, antara lain yang berjudul "La paychologi de la foule". Pokoknya jangan dikira mudah untuk menjadi kader, baik kader negara maupun kader partai. Mereka harus ber- disiplin. Berdisiplin berdasarkan kesa- daran. Bukan berdisiplin buta, karena rayuan uang dan pangkat. Itu disiplin buta. Padahal yang diperlukan oleh kader adalah berdisiplin berdasarkan kesa- daran. Dan kesadaran itu tersemayam dalam hati nurani. Tidak dalam perut dan saku. Subjek Hidup, Bukan Objek Mati Jelas, kader itu adalah subjek hidup, berjiwa, bersemangat, berilmu dan ber- amal, sesuai dengan hati nurani yang penuh dengan tuntutan keadilan, kebe- naran dan kerakyatan. Kader bukan ob- jek mati, yang tak punya jiwa dan se- mangat, melainkan hanya ikut saja di- suruh kian kemari menurut kehendak pemimpin gadungan. Kader bukan tu- kang pukulnya dan juga bukan pelin- dungnya seorang dholim dan munafik. Ada diskripsi lain, yang mengiba- ratkan kader-kader itu sebagai bingkai yang indah, kokoh dan kuat dari sebuah lukisan. Ibarat ideologi dan cita-cita perjuangan itu disamakan dengan lu- kisan indah, maka lukisan itu tidak akan tegak berdiri tanpa bingkai. Kader se- bagai bingkai memperkokoh, memper- Mengkafirkan orang yang ti- dak seiman atau yang agamanya berlainan dari agama yang kita anut, bukanlah pernyataan yang simpatik, sebaliknya merupakan penghinaan terhadap sesama war- ga bangsa dan masyarakat kita sendiri, termasuk di Indonesia yang kehidupan berbangsanya berdasarkan Pancasila. Berkaitan dengan itulah, saya memohon kepada Harian Waspa- da, agar tetap waspada dengan isi berita tertentu yang dapat me- micu kembali konflik dalam ke- hidupan berbangsa dan ber- (sekala kecil) baik penduduk asli mau- pun pendatang kebutuhan lahan untuk permukiman kebutuhan lahan untuk menunjang program-program pemba- ngunan di berbagai sektor untuk menun- jang kesejahteraan masyarakat dan peningkatan pendapatan pemerintah terutama kegiatan pertambangan, perke- bunan besar pertanian dan program pe- ningkatan sarana dan prasarana pendu- kung pembangunan terutama jalan dan bendungan dan pada tahun 1997 keba- karan besar terjadi di hutan Sumatera dan Kalimantan akibat pembukaan lahan oleh perusahaan perkebunan untuk meminimalkan biaya pembersihan lahan (land clearing). Kearifan Ekologi Tradisional Adat kebiasaan dan pengetahuan lokal yang diterima dari generasi-gene- rasi sebelumnya, pada hakekatnya meru- pakan salah satu bentuk kearifan ekologi tradisional. Jadi semua tata kehidupan dan nilai-nilai yang diterima dari para leluhur ternyata tidak selamanya dapat diartikan sebagai sesuatu yang kuno dan tidak masuk akal jika dibandingkan modernisasi dari para kapitalis/investor Barat. Justru karena alasan faktor ekono- mis dan pentingnya masuk investasi asing telah menyebabkan terkurasnya sumber daya alam habis-habisan tanpa mempertimbangkan pembangunan ke- berlanjutan serta terganggunya kese- imbangan lingkungan. Hutan Menyerah, Musibah Bertambah sudah menyerahkan laporan kepada Kapolri dan Jaksa Agung tentang keter- libatan oknum aparat dan tokoh masya- rakat pada illegal logging. Hasilnya masih tanda tanya. Hal ini adalah sisi buruk moderni- sasi yang tidak di antisipasi sebelumnya oleh masyarakat/pemerintah. Ada se- jumlah nilai-nilai luhur sebenarnya me- rupakan nilai lama, hasil dari suatu proses perkembangan selama ratusan tahun dan dipandang lebih bijaksana dan bermanfaat. Nilai-nilai tradisio-nal itu lebih memperhatikan keselarasa i de- ngan alam dalam suatu bentuk yang disebut kearifan dan kebijaksanaan. Surat Pembaca Tulisan harus ditandatangani dan disertai fotokopi KTP atau tanda pengenal lainnya. Benar dan objektif. Maksimum 1 folio, menyebutkan orang-orang Nasra- ni sebagai Kafir. Sebagai seorang penganut agama Kristen, saya tidak akan mempersoalkan apa yang dimaksud agama Islam de- ngan "kafir". Untuk selanjutnya seberapa besar- kah kemauan kita untuk menghargai Ia juga memaparkan, sekitar 56 juta ha lahan kritis dan hutan rusak tersebar di dalam dan di luar kawasan hutan. Hutan yang rusak termasuk hutan lin- dung dan hutan konservasi yang seharus- nya selalu dijaga keutuhannya, karena hutan-hutan itu mempunyai fungsi pela- yanan publik dan bersifat lintas batas administrasi pemerintahan. Lahan dan hutan yang rusak teruta- ma disebabkan perambahan, pencurian hasil hutan, kebakaran, penambangan liar (emas dan batu bara). Kerusakan hutan juga didorong merebaknya pe- nebangan liar. Kondisi itu, terutama disebabkan kapasitas industri yang berlebihan yang diperkirakan sebesar 58 juta m3 per tahun, sementara ke- mampuan supply lestari hanya sekitar 22 juta m3 per tahun. Menanggapi perusakan hutan di Sumatera Utara, Direktur Eksekutif Wahan Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Sumut Effendi Panjaitan sempat mengeluarkan pernyataan keras dengan menyebut bahwa Sumatera Utara diam- bang kehancuran karena penebangan dan penghancuran hutan terus-menerus terjadi di daerah ini. Sehingga Walhi masyarakat di Indonesia, apakah itu konflik terbuka maupun kon- flik tertutup yang pada satu ketika bisa saja meledak malapetaka. indah dan memperkuat serta melestari- kan ideologi dan cita-cita negara dan rakyat. Secara harfiyah istilah "kader" berasal dari kata Perancis "cadre". Dan "cadre d'un tableau" berarti bingkainya lukisan. TM Hutauruk Medan Sekali lagi, kader adalah ibarat pemimpin dan pelopor yang harus me- miliki beberapa kelebihan terhadap rakyat yang dipimpin dan dipelopori. Kelebihan itu mencakup bidang moral dan akhlak, bidang jiwa dan semangat, bidang ketajaman dan kejernihan intelek dan persepsi. Akhirnya juga kelebihan dalam keuletan jasmani dalam menjalakan tugas. Hanya dengan kelebihan-kelebihan itulah akan terasa pimpinan dan pelo- porannya, juga terjaga kewibawaannya. Dan terpelihara ketaatan dan kesetiaan dari yang dipimpin terhadap yang me- mimpin. Jangan mengharapkan adanya ketaatan dan kewibawaan dari rakyat yang dipimpin, bila tindakan sang pe- mimpin tidak sesuai dan malahan ber- tentangan dengan ucapan dan anjuran- nya. Menyikapi perkembangan keadaan politik yang berkembang dalam beberapa waktu terakhir khususnya di Kecamatan Saipar Dolok Hole, Tapsel, serta adanya suatu pernyataan resmi dari suatu Lembaga Swadaya Masyarakat tentang rencana pembentukan Kabupaten baru yaitu Kabupaten Batang Angkola sebagai pemekar- an dari Kabupaten Selatan seba- gaimana diberitakan Harian Was- pada baru-baru ini. Teori Max Weber Max Weber, seorang ahli sosiologi dari dunia barat, membagi kewibawaan berdasarkan kharisma, berdasarkan religi keagamaan, berdasarkan tradisi dan juga berdasarkan intelek. Maka kami, Yayasan Pendi- dikan Haji Ihutan Ritonga (YAS- PENHIR) sebagai Badan Penge- lola dari Pesantren Darul Mursyid (PDM) dan Koperasi Pondok Pe- santren/Kopontren Darul Mursyid Pada hakikatnya pendapat Max Weber itu berkisar juga kepada keha- nilai-nilai tersebut dan kemudian me- realisasikannya utuk penyelamatan bumi? (Buletin Semesta, Juli-Agustus 1999/Berita Bumi/Berita Dunia Ketiga, Juni 2001). Berapa tahun terakhir ini masyara- kat tradisional selalu menjadi kambing hitam perusakan hutan alasannya karena sistem perladangan berpindah yang mereka lakukan. Perladangan berpindah seperti yang dilakukan petani di Jambi (masyarakat Kubu dan Lubu) dan Kali- mantan (masyarakat suku Dayak) dinilai berdampak negatif terhadap lahan. Padahal kegiatan yang dilakukan para petani tradisional itu benar-benar memiliki kandungan kearifan ekologi yang sangat positif. Suku Kubu dan Lubu di Jambi serta masyarakat Dayak yang mendiami pulau Kalimantan seba- gian besar bermata-pencaharian bertani lahan kering dengan sistem gilir balik (ladang berpindah). Para petani tradisional dalam mem- buka hutan untuk lahan pertanian bia- sanya memilih tanah yang subur. Mereka tahu persis, mana tanah yang subur dan yang kurang subur untuk lahan pertanian, yang ditandai oleh tumbuhan yang tum- buh di hutan tersebut dan jenis hewan/ makhluk kecil yang ada di sekitar hutan itu. pin bangsa kita dewasa ini terpak- sa bekerja keras menyelesaikan konflik horizontal di daerah-da- erah tertentu, yaitu bernuansa konflik antar penganut agama yang berlainan. Kesepakatan Ma- lino I dan Malino II sudah dibuah- kan setelah cukup banyak korban Yang saya ketahui, dalam Ka- mus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) perkataan "kafir" diberi arti sebagai: tidak percaya kepada akibat konflik tersebut. Namun Sikap YASPENHIR Tentang ternyata masih ada perbuatan Allah dan Rasul-Nya". Sedangkan yang disadari atau tidak, akan Pembentukan Kabupaten Baru rikan dengan tujuan semata-mata dalam Ensiklopedi Indonesia (Edi- si Khusus) Jilid 3 tahun 1991, per- kataan kafir diberi pengertian se- bagai "...orang yang tidak percaya kepada Tuhan, tidak menganut agama (Islam, Yahudi, Kristen)". dapat "mengabadikan" konflik bernuansa SARA tersebut walau- pun mungkin hanya berupa kon- flik tertutup. adalah untuk pengembangan kua- litas (mutu) SDM Indonesia khu- susnya SDM Islam. 2. YASPHENHIR, PDM, mau- pun KDM tidak mendukung dan tidak menolak adanya aspirasi dari kelompok-kelompok masya- rakat tertentu yang menginginkan terbentuknya kabupaten baru di wilayah Kabupaten Tapanuli Se- latan. Lahan pertanian yang sudah dipersiapkan dibakar agar batang pohon, dahan, ranting, daun, belukar gambut menjadi arang yang merupakan pupuk alami bagi lahan tesebut. Selain itu untuk menghindari agar rumput yang tumbuh di lahan tidak berlebihan dan dapat dian- tisipasi secara manual, tidak memakai obat-chatan pembasmi rumput. Tentu saja petani-petani itu sangat jarang membunuh hama tanaman padi, kecuali yang lazim dapat di konsumsi, misalnya babi dan serangga. Mereka jarang mengunakan pupuk, obat-obatan anti serangga dan pembasmi rumput dalam bertani. Mereka biasa tidak mem- biarkan lahan yang sudah tidak di tanami Sumut mendesak segera diberlakukan penghentian penebangan hutan (mora- torium) selama 10 tahun sebagaimana dikutip Waspada (4/1), berkaitan dengan banjir besar di akhir tahun 2001. Menurutnya, penghancuran hutan tidak terlepas peran pemerintah menge- luarkan berbagai macam izin eksploitasi hutan seperti izin HPH, IPHHK, IPK dan IPKTM. Bahkan menurut dia, peris- tiwa bencana alam menyebabkan banjir merupakan efek negatif dari penghan- curan hutan seluas 1.941.436,8 hektare dilakukan pemegang HPH. Sedangkan kawasan terkena perluasan areal perke- bunan seluas 1.441.436,8 hektare ditam- bah perambah-perambah tanpa izin seluas 500.000 hektare. Dimensi dan Antisipasi Berkurangnya luas kawasan hutan antara lain disebabkan juga oleh adanya perubahan fungsi kawasan hutan, serta praktik-praktik penebangan yang tidak mengikuti kaidah pengelolaan hutan yang semestinya. Degradasi dan defo- restasi yang terus berlangsung dan men- jadi persoalan makin serius, apalagi de- ngan fenomena lemahnya penegakan hukum di satu pihak dan tekanan masya- rakat yang memanfaatkan situasi. Dampak yang timbul akibat kondisi itu bukan saja menjarah rupiah yang Lebih-lebih lagi dalam situasi nega- ra dan masyarakat kita sekarang, yang masih penuh dengan krisis multidimen- sional sekarang. Dan yang sedang memasuki fase sejarahnya millenium ketiga, dengan dinamika dan dialektika- nya globalisasi dan konglomeratisasi. Arti hakiki kaderisasi dalam situasi sekarang bermaksud mendidik dan me- latih barisan perjuangan pemikir, untuk bersama-sama membangkitkan kembali kemauan nasional kita untuk bersama- sama mengadakan self koreksi serta mawas diri. Semua harus dengan sadar ditujukan kepada segala keburukan yang sedang kita alami sekarang. Khusus mengenai parpol, maka kaderisasi mereka kehendaknya menuju ke arah pembentukan partai modern dan benar-benar demokratis berkerakyat- an, dikelola secara mandiri dan bersifat mandidik rakyat dan mencerdaskan bangsa c mengelola negara Panca- sila Dan sekali-kali jangan parpol dijadi- kan alat memperbodoh rakyat serta memperkaya diri sendiri. Hanya dengan niat dan tekad demikian, kita akan dapat menahan disitegrasi nasional dan internal parpol dengan ridho dan lindungan Tuhan. 3. YASPENHIR telah mem- buat suatu kebijakan yang mela- rang seluruh YASPENHIR serta staf dan karyawan PDM maupun KDM untuk turut serta dalam kegiatan politik praktis seperti terhadap usulan pembentukan kabupaten baru tersebut. Bagi pengurus dan staf yang terlibat, seharusnya masuk ke APBN ataupun APBD, tetapi juga berdampak kepada timbulnya banjir atau kekeringan, pe- musnahan keanekaragaman hayati, timbulnya lahan kritis dan juga mema- rakkan serangan hama dan penyakit serta kerusakan infrastruktur. Guna mengatasi hal itu tentunya berawal dari mampunya pemerintah menegakan kewibawaannya (celan and good governace) dan masyarakat harus bertidak hanya sebatas haknya. Dalam kondisi ada kesepahaman dan saling mempercayai, barulah illegal logging dan perambahan bisa terhenti dan pelak- sanaan reforestasi melalui pendekatan pemberdayaan ekonomi rakyat, seperti hutan kemasyarakatan dan berbagai program lain dapat terlaksana. 2 spasi/Artikel maksimum 5 halaman folio. (KDM) perlu menentukan dan me ngambil beberapa keputusan se- bagai sikap dan garis kebijak- sanaan kami, yaitu. 4. Aspirasi dari salah seorang pengurus YASPENHIR dalam mendukung rencana pemben- tukan kabupaten baru tersebut 1. YASPENHIR, PDM dan KDM tidak akan pernah ikut da- lam kegiatan politik praktis dalam bentuk apa pun juga. Kami adalah adalah murni aspirasi individu, institusi pendidikan yang berdiri bukan aspirasi dari YASPEN- di atas semua golongan yang didi- HIR, PDM, maupun KDM. Kami telah memberikan teguran keras dan sanksi administratif kepada individu-individu kami yang ter- libat dalam hal ini. Dephut dapat merintis hutan milik rakyat. Rekalkulasi sumber daya hutan (SDH) masih diperlukan untuk menge- tahui kondisi penutupan hutan sebagai bahan penentuan kebijakan dalam pengelolaan hutan secara lestari. Dan sebagai dasar penyusunan program kehutanan nasional dengan terlebih dahulu menyelesaikan rekalkulasi hutan produksi serta hutan lindung, konservasi dan menyesuaikan antara kemampuan tersedianya bahan baku bagi sektor industri perkayuan. YASPENHIR akan memberikan istratif. teguran keras dan sanksi admin- 5. YASPENHIR, PDM, mau- pun KDM selalu berdoa kepada Allah SWT semoga pembangun- an yang sedang dilaksanakan pemerintah dalam rangka me- ningkatkan kesejahteraan rakyat dan Indonesia pada umumnya masyarakat Sumatera Utara khususnya dapat berjalan dan berhasil dengan baik serta men- dapat rihdo dari Allah SWT. Yayasan Pendidikan Haji Ihutan Ritonga Jafar Syahbuddin Ritonga Ketua Umum Wartawan Daerah: BIRO JAKARTA: Hermanto, H Rahmatsyah Lubis, H Ramadhan Usman, Hasriwal AS BIRO SUMUT: Langkat: H Ibnu Kasir, Asrirais, Chairil Rusli; Binjai: Riswan Rika, Nazelian Tanjung, D.Serdang: HM Husni Siregar, Perdinan S, Dairi: Leston Sinaga, Tebingtinggi: Dhani E Elison, Muhammad Idris, Pematangsiantar: Yan MS Sinaga, Edoard Sinaga, Mulia Siregar, Tg. Balai: Aldyn Matova, Tarutung: Parlindungan Hutasoit, Tapsel: Syarifuddin Nasution, Balyan Kadir Nasution, Iskandar Hasibuan, Mohot Lubis, Kisaran: Abu Bakar Nasution, Nurkarim Nehe, Umaruddin Yasin Amin, Labuhanbatu: Nazran Nazier, Neirul Nizam, Agus Diansyah Hasibuan, Indra Muhery S, Armansyah Abdi, Sibolga: Zulfan Nasution BIRO ACEH: Banda Aceh: Adnan NS, Aldin NL, H Miswar Sulaiman, Zafrullah, T Mansursyah, Muhammad Zairin, TArdiansyah, Aceh Besar: Iskandarsyah, Pidie: Samsuar, Bireuen: Samsul Rizal Jibro, Masykur Tom Randista, HAR Djuli, Mawardi Sulaiman, Aceh Tengah: Bahtiar Gayo, Aceh Utara: Bustami Saleh, M Jakfar Achmad, Jamali Sulaiman, Fakhrurrazzi Araly, Idrus Jeumpa, Arafat Nur, Muhammad Nasir Age, Aceh Timur: Syahrul Karim, Ibnu Sa'dan, Agusni AH, Kualasimpang: Muhammad Hanafiah, Aceh Barat: Rusli Idham, Hasaruddin, Aceh Selatan: Zamzami Surya, Aceh Singkil: Tarmizi Ripan, Aceh Tenggara: Mahadi Pinem, Blangkejeren: Buniyamin, Sabang: TZakaria Al Bahri. Semua wartawan Harian Waspada dibekali tanda pengenal. • A AT t D this DE Ju (16 0 82 St G 15 7 gr L F 2 of UI ti 16 IC 10. GEG M- fi G -0 Au DUN sho -90 116 -DY MA sc 301 20 RE Color Rendition Chart WASPADA SUM Kelomp Resah MEDAN (Wa: melakukan tindal terhadap warga d serdang, kini ma Menurut war kawanan 'ninja' ya aksinya itu berjur beroperasi setiap kawanan tersebut. beberapa hari lalu Batangkuis, kelom kat satu unit mo Korban waktu morawa menuju k kelompok yang me terhadap korbann menyerahkan ke Di saat merel melakukan penge ternyata tidak berh kenderaan rampe Untuk itu, war kuis melakukan p kejahatan, sekalig tersebut. Bahkan, warg Sumut dan Kapolr Brimob untuk mer 'ninja' bersarung tangkuis Kabupa Cinta Ki AIRPUTIH (W nangkan. Buktiny berusia 19 tahun pe matan Airputih K bekerja sebagai per nasib menyedihka Dia diperlakul alias Ar 28 warga D naggar Kabupaten dikenalnya satu h Peristiwa itu be Sabtu (23/2) di tem Sun 'menggombal boyong Tati ke ru Sementara, pil tak pernah-pernal Para keluarga pur rumah keluarga d Senin (25/2) pa tiba Tati bersama S tak bisa dibendung Tati mengaku tela Mendengar per memuncak. Kalau t belur dihajar. Jalan ke Polsek Indrapura dang ke dalam sell Peramp Mengga DELISERDAN api terhadap perus sepedamotor di Ke mulai mengganas. Keterangan dil (28/2), dua tambak u berlokasi di tepi pan bu, baru-baru ini tela sadis. Sebanyak 20 k menggunakan senja melalui jalur laut m abrik dan menjarah udang Surya Mas. Pada peristiwa p tambak udang Surya penduduk Medan in diikat, kemudian di dibungkus karung Begitu para pers lagi, kawanan peran peralatan tambak, pompa, satu unit tele Sepekan sebelum Pidiel Makmur juga kawanan rampok seb di tambak tersebut.D barang-barang tamb juta rupiah. Dua kasus yang r tersebut oleh masir ke Mapolsektif Lubu namun kasusnya hi Selain maraknya perampokan terhada Kecamatan Pantailab belum berhasil mem Kapolsektif Lubu masi Waspada sepu mulai mengganas di w narkan hal tersebut Namun, dia mem menggunakan senjat cuma mainan anak-ar saat ini pihaknya sed kasus tersebut. (a07 Rumah Ra BINJAI (Waspada Rabu(27/2) tengah m Robiah, 33, di Jalan II tinggi Binjai. Namun ramai memberi perta Sedangkan, kerugian c rupiah. Pihak Polres Lang langsung terjun ke TK kawanan OTK sudah Keterangan diper Senin (28/2) korban be tidur pulas dan terbar dari arah dapur. Melihat api mulai hingga mengundang c warga beramai-rama Menurut sumber W Rodiah dilakukan ka menyiram premium, E pergi. Namun, hingga SHA Zhuhur. 'Ashar: 15:57 16:05 16:05 15:59 Kota: MEDAN 12:40 15:57 В.АСЕН 12:53 16:11 BINJAI 12:41 BIREUN 12:48 B.PIDIE 12:47 G.SITOLI 12:44 KJAHE 12:40 15:58 KISARAN 12:36 15:52 KOTACANE 12:43 16:00 Langsa 12:42 16:00 L.Semawe 12:46 16:04 LPAKAM 12:39 MEULABOH 12:50 PSIDEMPUAN 12:37 PSIANTAR 12:38 R.PRAPAT 12:35 SABANG 12:53 SIBOLGA 12:39 15:56 16:07 15:52 15:54 15:51 16:11 15:54 12:51 16:08 SI DIKALANG 12:41 15:57 SIGLI SINGKIL 12:43 15:59 STABAT 12:40 15:57 TAKENGON 12:47 15:04 T.BALAI 12:35 15:52 TAPAK TUAN 12:46 16:02 TARUTUNG 12:39 15:54 T.TINGGI 12:38 15:54
